perbedaan respon kardiovaskuler selama tes …
TRANSCRIPT
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
34 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER SELAMA TES PEMBEBANAN
ANTARA INDIVIDU OBES DAN NON OBES
Amirah Basry*, Muh. Ardi Munir**
* Mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UNISA
** Kepala Bagian Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Untad
ABSTRAK
Perbedaan Respon Kardiovaskuler Selama Tes Pembebanan Antara Individu
Obes dan Non Obes.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan respon kardiovaskuler selama
tes pembebanan antara individu obes dan non obes.
Penelitian ini adalah penelitian perbandingan dua kelompok yang dilaksanakan
selama 4 minggu. Masing-masing 8 orang kontrol dan 8 orang sebagai kasus.
Subyek ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-khirat Palu.
Tes pembebanan dilakukan dengan metode alat treadmill EKG, yaitu dengan
berjalan/berlari di atas treadmill dengan memasang sandapan EKG. Kecepatan
dan beban akan bertambah setiap 2 menit dan kemudian pengukuran tekanan
darah sistol, tekanan darah diastol, dan heart rate di periksa secara otomatis.
Data dianalisa dengan menggunakan SPSS 17 dengan test paired sampel t-test.
Penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan tekanan darah sistol dan
diastol antara individu obes dan non obes secara bermakna dengan nilai
p<0.05 (sistol 0,002 dan diastol 0,014). Pada heart rate tidak membuktikan
perbedaan antara individu obes dan non obes secara bermakna dengan nilai
p>0,05 (0,825)
Dengan tes pembebanan dapat melihat perbedaan respon kardiovaskuler.
Disarankan penelitian selanjutnya bisa melakukan tes pembebanan dengan cara
lain selain treadmill EKG untuk melihat respon kardiovaskuler.
Kata Kunci: Kardiovaskuler, Obes, Non Obes, Pembebanan
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
35 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
PENDAHULUAN
Overweight dan obesitas saat ini sudah
menjadi suatu masalah global yang serius.
Data yang dikumpulkan dari seluruh dunia
memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi overweight dan
obesitas pada 10 sampai 15 tahun terakhir
dengan angka kejadian terbanyak di
Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak
lebih dari 100 juta penduduk di seluruh
dunia menderita obesitas, dan angka ini
masih akan terus meningkat. Diperkirakan
apabila keadaan ini terus berlanjut maka
pada tahun 2230 sebanyak 100 %
penduduk Amerika Serikat akan menjadi
obese.1
Di Indonesia, menurut data yang
diperoleh dari Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Depkes tahun 1997, sebanyak
12,8 % pria dewasa mengalami
overweight dan sebanyak 2,5 %
mengalami obesitas. Sedangkan pada
wanita angka ini menjadi lebih besar lagi
yaitu 20 % yang mengalami overweight
dan 5,9 % yang mengalamai obesitas. Dari
perkiraan 210 juta penduduk Indonesia
tahun 2000 jumlah penduduk yang
overweight diperkirakan mencapai 76.7
juta (17.5%) dan pasien obesitas
berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%).
Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa overweight dan
obesitas di Indonesia telah menjadi
masalah besar yang memerlukan
penanganan secara serius.3
Di kota Palu sendiri, belum ada data
mengenai prevalensi overweight dan
obesitas. Oleh sebab itu saya ingin
melakukan penelitian ini, dan bagaimana
hubungannya dengan respon
kardiovaskular.
Sejumlah studi telah meneliti
keterkaitan antara obesitas dan faktor
resiko penyakit kardiovaskuler. Obesitas
menunjukkan berbagai adverse effect
terhadap tekanan darah, dislipidemia, dan
status glikemik. Selain itu, obesitas juga
berkontribusi terhadap progresi
aterosklerosis dan abnormalitas struktur
ventrikel kiri.5
HIPOTESIS
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
36 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
1. Ada perbedaan tekanan darah sistol
antara individu obes dengan individu
non-obes selama tes pembebanan.
2. Ada perbedaan tekanan darah
diastolis antara individu obes dengan
individu non-obes selama tes
pembebanan.
3. Ada perbedaan heart rate antara
individu obes dengan individu non-
obes selama tes pembebanan?
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
METODE
Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian comperative study,
dengan pendekatan analitik komperatif
numerik berpasangan 2 kelompok.
POPULASI PENELITIAN
Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Unversitas Al Khairaat
Palu Angkatan 2009, 2010 dan 2011.
SUBYEK PENELITIAN
Sebagai Kasus
Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Unversitas Al
Khairaat Palu Angkatan 2009, 2010 dan
2011 yang obes dan memenuhi kriteria
inklusi.
Sebagai Pembanding
Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Unversitas Al
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
37 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
Khairaat Palu Angkatan 2009, 2010 dan
2011 yang tidak obes dan memenuhi
kriteria inklusi.
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Memiliki kelainan jantung dan paru-
paru
Menderita penyakit diabetes
mellitus
Tidak bersedia mengikuti penelitian
c. Kriteria Drop Out
Sakit saat tes pembebanan
Besar Sampel
Untuk menghitung besar sampel
pada penelitian in, maka digunakan rumus
analitik komperatif numerik berpasangan
2 kelompok.
Dengan rumus :
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%,
hipotesis satu arah, sehingga Z = 1,64
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%,
maka Z = 1,28.
Selisih minimal yang dianggap bermakna
(X1-X2) = 2
Standar deviasi = 2
16
2
228,164,1NN
2
22
21
Cara Pengambilan Sampel
Kasus : diambil semua
Pembanding : diambil secara random
sederhana
2
21
22
)x(
)(ZN2N1
x
sZ
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
38 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
Alur Penelitian
Cara Kerja Penelitian
1) Populasi penelitian ini yaitu
Mahasiswa (i) Prodi Fakultas
Kedokteran Universitas Al-khairaat
Palu angkatan 2009, 2010, 2011
2) Semua mahasiswa diukur TB &
ditimbang BB untuk menentukan
status gizinya.
3) Semua mahasiswa dengan IMT ≥ 25
kg/m2 dimasukkan dalam kelompok
kasus, dan kelompok control dipilih
secara random proporsional dari
mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan
2011.
4) Kedua kelompok, diberikan informed
consent dan bils setuju diminta
mengisi dan menandatangani formulir
persetujuan.
5) Kedua kelompok yang mengikuti
penelitian kemudian dilakukan
pemeriksaan jantung dan paru-paru.
6) Mengukur tekanan darah sistol dan
diastol pada semua subjek penelitian
dengan menggunakan
sphigmomanometer sebelum
melakukan treadmill test
7) Mengukur heart rate dengan
menghitung denyut nadi (dalam
menit) pada arteri radialis sebelum
melakukan treadmill test
8) Tes pembebanan ini dilakukan
dengan latihan treadmill yaitu
berjalan di atas treadmill selama
lima belas menit setiap subyek.
Latihan ini didampingi oleh dokter
atau petugas kesehatan.
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
39 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
9) Pada saat treadmill test, TD sistol,
TD diastol, dan heart rate akan
terukur secara berkala setiap tiga
menit dan akan muncul di monitor
alat tersebut
10) Mengukur tekanan darah sistol dan
diastol pada semua subjek penelitian
dengan menggunakan
sphigmomanometer sesudah
melakukan treadmill test
11) Mengukur heart rate dengan
menghitung denyut nadi (dalam
menit) pada arteri radialis sesudah
melakukan treadmill test
12) Kemudian pemeriksa melihat atau
menanyakan keadaan fisiknya,
apakah setelah tes pembebanan
tersebut subyek mengalami pusing,
sesak napas, dll.
13) Semua data selama penelitian
dikumpulkan, kemudian dianalisis
dengan rumus seperti yang tertulis
di rencana analisis data.
14) Hasil penelitian ini kemudian ditulis
sebagai laporan penelitian/skripsi
15) Seminar hasil.penelitian dilakukan
saat ujian skripsi
Rencana Analisis Data
A. Analisis data
Untuk perbedaan pengaruh
sebelum dan sesudah perlakuan pada
masing-masing kelompok dianalisis
dengan uji T berpasangan bila derajat
kemaknaan adalah apabila p < 0,05
dengan interval kepercayaan 95 % dan
power 90 %.
B. Dummy table
Tabel 3. Respon kardiovaskuler
terhadap tes pembebanan pada
kelompok obes
Table 4. Respon kardiovaskuler
terhadap tes pembebanan pada
kelompok non obes
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
40 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
Aspek Etik Penelitian
Penelitian ini kemungkinan bisa
memberikan masalah etik, tetapi dapat
dihindari karena;
1) Semua subjek setuju untuk mengikuti
penelitian (latihan pembebanan)
setelah diberikan informed consent
2) Masalah etik bisa timbul karena pada
latihan pembebanan bisa ada
gangguan jantung dan paru, tetapi
bahaya tersebut Insya Allah tak akan
terjadi, karena yang diikutkan sebagai
peserta tes sudah dinyatakan tidak
menderita kelaainan jantung dan
paru-paru pada pemeriksaan
sebelumnya. Andaikan juga terjadi
hal yang tak diinginkan semoga dapat
diatasi dengan melakukan tes di
rumah sakit dan menyediakan alat
pertolongan di ruang tempat tes.
3) Penderita mempunyai hak untuk
berhenti dari penelitian tanpa
pengaruh terhadap pendidikan
mereka, semua subjek berhak
menolak atau berhenti di tengah
penelitian tanpa takut kehilangan hak
untuk ikut kuliah
4) Semua data diamankan dan disajikan
baik secara lisan maupun tulisan
dengan anonim
5) Subjek tidak diberi beban pembiayaan
apapun
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
a. Distribusi responden menurut tekanan
darah sistol
Tekanan
darah sistol
Frekuensi %
122-135
mmHg
4 25.0
136-149
mmHg
2 12.5
150-163
mmHg
7 43.8
164-177
mmHg
2 12.5
> 177 mmHg 1 6.3
Total 16 100.0
b. Distribusi responden menurut tekanan
darah diastol
Tekanan
darah diastol
Frekuensi %
75-78 mmHg 3 18.8
79-82 mmHg 5 31.3
83-86 mmHg 2 12.5
87-90 mmHg 3 18.8
> 90 mmHg 3 18.8
Total 16 100.0
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
41 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
c. Distribusi responden menurut
heart rate
Heart rate Frekuensi %
122-130 3 18.8
131-139 3 18.8
140-148 2 12.5
149-157 2 12.5
> 157 6 37.5
Total 16 100.0
Perbedaan tekanan darah sistol antara
individu obes dan non obes
Untuk mengetahui ada perbedaan
tekanan darah sistol antara individu obes
dengan individu non-obes selama tes
pembebanan menggunakan analisis paired
sampel t-test.
Tabel 6. Analisis tekanan darah sistol
antara individu obes dan non obes
Variabel Kelomp
ok
Mean Standar
deviasi
Sistol
Obes
N=8
164.0625 12.88254
Non-
Obes
N=8
961.2500 12.22921
Variabel t Sig.(2-
tailed)
Lower Upper
Sistol 3.931 0.002 11.21811 38.15689
Pada tabel 6. nilai t-hitung yang
dihasilkan adalah 3,931 pada derajat bebas
7 lebih besar dari pada nilai t-tabel
sebesar 1.894. Nilai sig.2-tailed lebih kecil
dari pada nilai kritik 0,05 (0,002 < 0,05)
berarti hipotesis yang menyatakan Ada
perbedaan tekanan darah sistol antara
individu obes dengan individu non-obes
selama tes pembebanan dapat diterima.
Perbedaan tekanan darah diastol
anatara individu obes & non obes
Untuk mengetahui ada perbedaan
tekanan darah sistol antara individu obes
dengan individu non-obes selama tes
pembebanan menggunakan analisis paired
sampel t-test karena data berdistribusi
normal.
Tabel 7. Analisis tekanan darah diastol
antara individu obes dan non obes
Varia
bel
Kelompok Mean Standar
deviasi
Diasto
l
Obes
N=8
88.1250 6.64804
Non-Obes
N=8
80.000 4.81812
Variabel t Sig.(2-
tailed)
Lower Upper
Diastol 2.799 0.014 1.89908 1435092
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
42 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
Tabel 7. Nilai t-hitung yang dihasilkana
dalah 2.799 pada derajat bebas 7 lebih
besar dari pada nilai t-tabel sebesar 1.894
(lihat tabel sebaran t). Nilai sig.2-
tailed lebih kecil dari pada nilai
kritik 0,05 (0,014 < 0,05) berart ihipotesis
yang menyatakan ada perbedaan tekanan
darah diastol antara individu obes dengan
individu non-obes selama tes pembebanan
dapat diterima.
Perbedaan heart rate anatara individu
obes & non obes
Untuk mengetahui ada perbedaan heart
rate antara individu obes dengan individu
non-obes selama tes pembebanan
menggunakan analisis paired sampel t-test
karena data berdistribusi normal.
Tabel 8. Analisis tekanan darah diastol
antara individu obes dan non obes
Variabel Kelompok Mean Standar
deviasi
Heart rate
Obes
N=8
148.8125 16.31484
Non-Obes
N=8
146.9688 16.35730
Variabe
l
t Sig.(2-
tailed)
Lower Upper
Heart
rate
0.22
6
0.825 -
15.674
96
-
19.362
46
Tabel 8. Nilai t-hitung yang
dihasilkan adalah 0.226 pada derajat bebas
7 lebih kecil dari pada nilai t-tabel
sebesar 1.894 (lihat tabel sebaran t).
Nilai sig.2-failed lebih besar dari pada
nilai kritik 0,05 (0,825 > 0,05) berarti
hipotesis yang menyatakan ada perbedaan
heart rate antara individu obes dengan
individu non-obes selama tes pembebanan
tidak dapat diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN
Dari 22 subyek yang telah diberi
informed consent dan telah memenuhi
kriteria inklusi, subyek yang mengikuti
penelitian berjumlah 16 orang, yang
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok kategori kasus (obes) berjumlah
8 orang dan kelompok kategori control
(normal) berjumlah 8 orang.
Hal ini dikarenakan bebrapa
subyek yang telah diberi penjelasan
mengenai prosedur mengikuti treadmill
EKG, tidak menyetujui untuk dilakukan
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
43 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
tes, khususnya wanita. Selain itu beberapa
subyek menolak karena merasa takut
untuk dilakukan tes walaupun sudah
diberi penjelasan sebelumnya.
Pengelolahan data dan analisis
data menggunakan SPSS 17, sebelum data
dianalisis dilakukan test distribusi normal
terlebih dahulu menggunakan test
shapiro-wilk. Didapatkan bahwa seluruh
data berdistribusi normal, sehingga itu
analisis data yang digunakan pada SPSS
adalah Paired Sampel t-test.
Latihan pembebanan pada
penelitian ini menggunakan treadmill
EKG. Pasien dihubungkan dengan
monitor EKG dan rekaman EKG diambil
dengan interval yang sering. Setiap
beberapa menit kecepatan dan sudut
kecondongan treadmill ditambah sampai
(1) pasien tidak dapat melanjutkan apapun
alasannya; (2) frekuensi jantung maksimal
pasien dicapai; (3) timbul gejala; atau (4)
perubahan yang signifikan terlihat pada
EKG.
Uji positif pada individu muda
sehat tanpa gejala dan tanpa faktor resiko
penyakit arteri koronaria mungkin
merupakan hasil uji palsu. Sebaliknya, uji
positif pada orang tua dengan nyeri dada,
sebelumnya pernah mengalami infark, dan
hipertensi jauh lebih mungkin merupakan
hasil positif benar. (Malcom S.Thaler,
2000)
Dari hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan ada perbedaan
tekanan darah sistol dan diastole antara
individu obes dan non obes. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa individu yang
memiliki berat badan berlebihan
cenderung memiliki tekanan darah yang
lebih tinggi dari pada mereka yang indeks
masa tubuhnya normal. Obesitas
memegang peranan penting pada
hipertensi esensial. Individu yang obes
memiliki kecenderungan tiga kali lipat
untuk menderita hipertensi disbanding
dengan individu yang memiliki berat
badan normal. (Makmur NI,
FK.USU,2008)
Dari hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan tidak ada
perbedaan yang bermakna heart rate
individu obes dan non obes, hal ini tidak
sesuai dengan teori yang menyatakan ada
perbedaan antara individu obes dan non
obes.
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
44 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
PENUTUP
Kesimpulan
Ada perbedaan tekanan darah
sistol dan tekanan darah diastol yang
bermakna selama tes pembebanan dalam
hal ini menggunakan treadmill EKG
antara individu obes dan non obes.
Tidak ada perbedaan heart rate
yang bermakna selama tes pembebanan
dalam hal ini menggunakan treadmill
EKG antara individu obes dan non obes.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai perbedaan respon
kardiovaskuler antara individu obes
dan non obes
2. Sekiranya pihak penelitian
FK.UNISA bisa memberi kebebasan
untuk peneliti memilih judul sendiri,
agar lebih mudah menjalankan
penelitian
3. Memberikan pilihan perlakuan
penelitian yang sederhana dan
biayanya terjangkau oleh mahasiswa
(i), agar tidak memberatkan orang
tua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W.Sudoyo, Bambang Setiyohadi,
Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K,
Siti Setiati. Ilmu Penyakit Dalam Ed.
5 jilid 2. FKUI, Jakarta : 2009
2. Barrett KE, Barman SM, Boitano S,
Brooks HL. Ganong’s Review of Medical
Physiology: Cardiovascular Physiology.
23rd ed. Singapore: Mc Graw Hill; 2010.
p. 544-50
3. Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Depkes tahun 1997
4. Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed.
Jakarta: Penerbit EGC;2010.
5. Huriawati Hartanto dkk. Kamus
kedokteran Dorland, Ed 29. EGC;
Jakarta, 2002
6. Lily Ismudiati Rilantono, dkk. Buku
Ajar Kardiologi. FKUI: Jakarta, 2007
7. Mallick A, Klein H, Mosse E.
Prevention of Cardiovascular
response to Tracheal Intubation. Br J
Anesth. 1996; p. 77: 296
8. NHANES (National Health and
Nutrition Examination Survey, US)
tahun 1994
9. Prickering dkk. Recommendations for
Blood Presure Measurement in Humans
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3 September 2015
45 Amirah Basry & Muh. Ardi Munir, Perbedaan Respon Kardiovaskuler...
and Experimental Animals. Diunduh dari
http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/
full/45/1/142. Diakses 11 Mei 2011.
10. Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan
pada Darah dan Pembuluh Darah:
Tekanan Darah. Yogyakarta: Diva Press;
2009. P. 34-43
11. Satoto, Karjati, S., Darmojo, B.,
Tjokroprawiro, A., Kodyat, BA.
Kegemukan, Obesitas dan Penyakit
Degeneratif: Epidemiologi dan
Strategi Penanggulangannya, Dalam:
Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi VI tahun 1998. Jakarta: LIPI,
hal. 787 – 808.
12. Sherwood L. Human Physiology: The
Blood Vessel and Blood Pressure. 7thed.
Canada: Brooks/Cole Engage Learning;
2010. P.370-80
13. Syarif, D.R. Childhood Obesity:
Evaluation and Management, Dalam
Naskah Lengkap National Obesity
Symposium II, Editor: Adi S., dkk.
Surabaya, 2003; 123 – 139.
14. World Health Organization, WHO
World Health Organization 1998
15. World Health Organization, WHO
World Health Organization Report
2000, Genewa: WHO, 2001.