persepsi dan judgment fix

21
ILMU KOMUNIKASI Persepsi dan Judgment Disusun Oleh : Nama : Intan Komala Sari (penanggung jawab power point) Nim : PO.71.31.1.12.019 Nama : Mutiara Nova rista (penanggung jawab Word) Nim: PO.71.31.1.12.029 Dosen Pembimbing : Dra. Nyimas Nurkhotimah SKM, M.Kes POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Upload: intan-komala-sari

Post on 08-Apr-2016

447 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persepsi Dan Judgment Fix

ILMU KOMUNIKASIPersepsi dan Judgment

Disusun Oleh :

Nama : Intan Komala Sari (penanggung jawab power point)

Nim : PO.71.31.1.12.019

Nama : Mutiara Nova rista (penanggung jawab Word)

Nim: PO.71.31.1.12.029

Dosen Pembimbing : Dra. Nyimas Nurkhotimah SKM, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Tahun Ajaran 2012/2013

Page 2: Persepsi Dan Judgment Fix

PERSEPSI DAN JUDGMENT

Komunikasi adalah cara penyampaian pesan yang dilakukan satu arah atau

lebih dimana ada komunikan dan komunikator yang nantinya diharapkan adalkah

terjadinya umpan balik antara keduanya. Berkaitan dengan itu, kita tidak pernah

terlepas dari yang namanya persepsi dan judgment. Persepsi dalam arti sempit

melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat. Lebih

tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir

data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa

sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita

sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan

indra kita maka akan lahir sebuah judgment yang berasal dari informasi yang

dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat

menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya

melalui pengalaman awal kita.

A. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu

suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat

indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi

merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian

diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang

diindera. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya

pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan

integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam

diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif

berpengaruh dalam proses persepsi.

Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen Perilaku,

Struktur memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan

oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap

obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian

Nama : Mutiara Nova Rista

Nim : PO.71.31.1.12.029

Page 3: Persepsi Dan Judgment Fix

arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu

memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara

individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi

merupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu

melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat

memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses

menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan

proses belajar individu.

Persepsi menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafslrkan pesan.

Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang

petunjukpetunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan

diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan

bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan

Hilgard (1991: 201) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita

menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan.

Gibson dan Donely (1994: 53) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses

pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.

• Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap

obyek tertentu (Dreverdalam Sasanti, 2003).

• Menurut Young (1956) persepsi merupakan aktivitas mengindera,

mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun

obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan

stimulus sosial yang ada di lingkungannya.

Page 4: Persepsi Dan Judgment Fix

• Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan

seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi

oleh informasi baru dari lingkungannya.

• Riggio (1990) juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat

penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan.

• Mar'at (Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor

pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek

psikologis.

Persepsi sebenarnya terbagi dua :

• Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik)

Persepsi terhadap objek dapat dibentuk melalui lambang-lambang fisik,

menanggapi sifat-sifat luar tidak bereeaksi dan berlangsung lebih cepat.

Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda.,

karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Latar belakang pengalaman

Latar belakang budaya

Latar belakang psikologis

Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan

Kondisi faktual alat-alat panca indera di mana informasi yang sampai

kepada orang itu.

• Persepsi terhadap manusia

Melalui lambang-lambang verbal dan non verbal, menanggapi sifat-sifat luar dan

dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya) bersifat interaktif, bereaksi,

lebih beresiko daripada persepsi terhadap objek.

Page 5: Persepsi Dan Judgment Fix

B. Unsur-unsur Persepsi

Persepsi meliputi :

1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra

peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang

dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi

berlangsungnya komunikasi manusia.penglihatan menyampaikan pesan nonverbal

ke otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal

ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang

memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang

menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.

· Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi

dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari

penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu

efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan

membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan

proses sadar maupun tidak sadar.

· Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua

atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama,

baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan

(dikenal sebagai interpretasi berurutan).

2. Budaya dan Persepsi

Faktor – faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi bukan saja

mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi

persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan.

Agama, ideologi, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor – faktor

internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas. Denagn

demikian persepsi itu terkait oleh budaya ( culture - bound ). Kelompok –

kelompok budaya boleh jadi berbeda dalam mempersepsikan sesuatu. Orang

Jepang berpandangan bahwa kegemaran berbicara adalah kedangkalan, sedangkan

Page 6: Persepsi Dan Judgment Fix

orang Amerika berpandangan bahwa mengutarakan pendapat secara terbuka

adalah hal yang baik.

Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengemukakan 6 unsur budaya yang

secara langsung mempegaruhi persepsi kita ketika kita berkomunikasi dengan

orang dari budaya lain, yakni :

· kepercayaan (beliefs), nilai ( values ), sikap ( attitude )

· pandangan dunia ( world view )

· organisasi sosial ( sozial organization )

· tabiat manusia ( human nature )

· orientasi kegiatan ( activity orientation )

· persepsi tentang diri dan orang lain ( perseption of self and other )

3. Persepsi selektif, organisasi, dan penafsiran

Setiap orang memperhatikan , mengorganisasikan dan menafsirkan semua

pengalamannya secara selektif. Stimuli secara secara selektif artinya, stimuli di

urutkan, dan selanjutnya, disajikan sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap,

dan dapat di indera. Tidak mudah memahami cara orang lain mengorganisasikan

sekaligus memikirkan cara kita sendiri. Setelah stimuli dipersepsi dan

diorganisasikan secara selektif, selanjutnya stimuli ditafsirkan secara selektif pula,

artinya stimuli diberi makna secara unik oleh orang yang menerimanya.

4. Pengamat / objek / konteks

Seperti mempersepsi benda mempersepsi orang lain juga dapat ditinjau dari 3

unsur yaitu :

· pengamat

· objek persepsi

· konteks yang berkaitan denagn objek yang diamati

Sebagai pengamat anda juga dipengaruhi oleh atribu –atribut anda sendiri.

Misalnya orang cenderung membuat penilaian umum, positif ataupun negatif.

Namun, karena persepsi personal merupakan proses tradisional, maka atribut –

atribut tersebut dapat berubah. Sesekali kesalahan persepsi dapat diperbaiki.

Page 7: Persepsi Dan Judgment Fix

Namun, biasanya suatu kesalahan persepsi diikuti kesalahan persepsi lainnya.

Sehingga, penyimpangan yang terjadi semakin parah.

5. Kegagalan dan Kekeliruan dalam Persepsi

Persepsi kita seringkali tidak cermat. Salah satu penyebabnya adalah asumsi atau

pengharapan kita. Kita mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan

pengharapan kita. Beberpa bentuk dan kegagalan persepsi adalah sebagai berikut :

· Kesalahan atribusi : atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk

memahami penyebab perilaku orang lain.

· Efek halo : merujuk pada fakta bahwa begitu kita membentuk kesan menyeluruh

mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek

yang kuat atas penilaian kita akan sifat- sifatnya yang spesifik.

· Stereotip : adalah mengeneralisasikan orang – orang berdasarkan sedikit

informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan

mereka dalam suatu kelompok.

· Prasangka : suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda. Istilah ini

berasal dari bahasa latin ( praejudicium ), yang berarti preseden atau penilaian

berdasarkan pengalaman terdahulu.

· Gegar budaya : suatu bentuk ketidak mampuan menyesuaikan diri, yang

merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan dan orang –orang baru.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2

yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang

terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi

yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk

memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk

Page 8: Persepsi Dan Judgment Fix

mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap

lingkungan juga dapat berbeda. Contoh terbenamnya matahari di waktu

senja yang indah temaram, akan dirasakan sebagai bayang-bayang yang

kelabu bagi seorang yang buta warna.

Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk

memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental

yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga

perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan

mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa

banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk

mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang

untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan

sebagai minat.

Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya

seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat

memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada

ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-

kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini

menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat

mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan

mengingat.

2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari

linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut

dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan

mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.

Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

Page 9: Persepsi Dan Judgment Fix

Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan

bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah

untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan

dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk

perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih

banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan

dengan yang sedikit.

Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya

dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan

individu yang lain akan banyak menarik perhatian.

Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi

makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang

hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu

obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap

obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan

obyek yang diam.

Sumber Gambar : Perception Pyramid

Page 10: Persepsi Dan Judgment Fix

D. Bentuk-bentuk Persepsi

1. Persepsi visual

Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi

yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita

untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan

persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan

dalam konteks sehari-hari.

2. Persepsi auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

3. Persepsi perabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

4. Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

5.   Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

E. Sifat Persepsi

1. Persepsi Bersifat Dugaan

Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak

pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Seperti

proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh

seperangkat rincian yang lengkap lewat kelima indera kita.

Page 11: Persepsi Dan Judgment Fix

Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita menafsirkan

suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun.

Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan

untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat

penginderaan itu. Kita harus mengisi ruang yang kosong untuk melengkapi

gambaran itu dan menyediakan informasi yang hilang.

Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses mengorganisasikan

informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu

skema organisasional tertentu yang memungkinkan kita memperolah suatu makna

lebih umum.

2. Persepsi Bersifat Evaluatif

Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang

mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan

untuk memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan

subjektif. Menggunakan kata-kata Andrea L. Rich, “persepsi pada dasarnya

memiliki keadaan fisik dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan

karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi”. Dengan ungkapan Carl

Rogers, “individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan menafsirkannya

dan dengan demikian dunia perseptual ini, bagi individu tersebut, adalah realitas”.

3. Persepsi Bersifat Konstektual

Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang

ada dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat.

Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau

suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga

persepsi kita.

Dalam mengorganisasikan suatu objek, yakni meletakkannya dalam suatu

konteks tertentu, kita menggunakan prinsip-prinsip berikut:

a. Prinsip pertama. Stuktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau

kedekatan dan kelengkapannya.

b. Prinsip kedua. Kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian

yang terdiri dari objek dan latar belakangnya

Page 12: Persepsi Dan Judgment Fix

F. Judgment

Judgment adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang

dihadapi. Judgment dibuat ketika berada dalam suatu situasi atau kasus. Jadi,

melalui kasus atau masalah, seseorang dapat mengolah pengetahuan-pengetahuan

yang dimilikinya untuk mengambil kesimpulan. Banyak orang takut dengan

masalah dan begitu takutnya sedapat mungkin menghindarinya. Padahal, di dalam

masalah, kita dapat belajar untuk membuat judgment yang baik. Ingat tanpa

judgment yang baik, seseorang tidak akan mungkin menjadi orang yang bijak.

Orang yang takut terhadap masalah, tidak terlatih dengan baik untuk membuat

judgment yang baik. Sikap menghindari masalah adalah sikap yang keliru dan

merupakan usaha untuk bunuh diri mengingat dunia ini selalu dirudung dengan

masalah-masalah. Selanjutnya, berdasarkan judgment yang dibuat, seseorang

harus mengambil tindakan atau keputusan. Hal ini merupakan tingkatan yang

paling tinggi dalam pengelolaan informasi. Persamaan observasi dengan judgment

adalah sama-sama dihadapi oleh suatu kasus atau masalah, sama-sama mengamati

suatu objek. Sedangkan perbedaannya adalah, jika observasi hanya sebatas

mengamati dan mencatat suatu objek, judgment mempunyai tingkatan yang lebih

tinggi yaitu menganalisa dan menarik suatu kesimpulan dari kasus yang dihadapi.

Jadi judgment tidak akan diperoleh bila tidak dilakukan observasi. Observasi ialah

metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau

kelompok secara langsung.

G. Persamaan dan Perbedaan Persepsi dan Judgment

Persamaan persepsi dengan judgment adalah sama-sama dihadapi oleh

suatu kasus atau masalah, sama-sama mengamati suatu objek. Sedangkan

perbedaannya adalah persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap

suatu objek, sedangkan judgment merupakan kemampuan menarik kesimpulan

dari suatu penilaian. Judgment merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam

pengelolaan informasi. Persepsi hanya sebatas memberikan penilaian terhadap

suatu objek, sedangkan judgment mempunyai tingkatan yang lebih tinggi yaitu

Page 13: Persepsi Dan Judgment Fix

menganalisa dan menarik suatu kesimpulan dari kasus yang dihadapi. Jadi

judgment baru bisa dilakukan ketika persepsi sudah dilakukan.

KESIMPULAN

Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan

komunikasi. Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan

dan manusia lainnya. Dalam berkomunikasi, manusia menerima stimulus dari

yang lain, sehingga ia dapat memberikan respon dari stimulus tersebut melalui

panca indera yang dimilikinya. Namun dari stimulus-stimulus yang sama mungkin

akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat indera yang

dimiliki manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan

memiliki persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat

terjadinya persepsi adalah penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga

peranan alat-alat indera sangat penting.

Agar persepsi suatu objek itu dapat diketahui kebenarannya, maka

dilakukan observasi yang akan mengamati dan mencatat apa yang terjadi dalam

suatu kasus atau masalah. Setelah itu, maka ambillah suatu kesimpulan dari

analisis suatu kasus atau masalah tersebut. Sehingga akan dihasilkan kesimpulan

yang baik dari persepsi dan observasi yang baik.

Page 14: Persepsi Dan Judgment Fix

DAFTAR PUSTAKA

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2005),

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:

Wadsworth Publishing Company.

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

http://www.galeripustaka.com/2013/03/definisi-struktur-dan-manfaat-

wawancara.html#ixzz2SK2eJhjc

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/07/komunikasi-kelompok.html