pilot project pengembangan sistem transit melalui bantuan teknis departemen perhubungan.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
1/46
DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN
SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN
TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
2/46
DEGRADASI SISTEM ANGKUTAN
UMUM PERKOTAAN
DEGRADASI SISTEM ANGKUTAN
UMUM PERKOTAAN
PELAYANAN ANGKUTAN
UMUM MEMBURUK
FENOMENA
SEPEDA MOTOR
VISI DAN
GRAND DESIGN
TIDAK JELAS
KURANG
KOORDINASI
ANTAR DAERAH
KEPEDULIAN
SDM RENDAH
BIAYA
TERBATAS
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
3/46
Fakta
dan
Permasalahan..
Pelayanan angkutan umum di
kota – kota seluruh Indonesia
mengalami penurunan
perjalanan (Denpasar turun
hanya sekitar 3 dari semua
perjalanan) Penurunan
Performansi
• Fenomena sepeda motor
Kebutuhan untuk perbaikan
sistem angkutan umum di
Indonesia harus segera
dilaksanakan
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
4/46
KONDISI DAERAH
Awareness … Pemahaman kondisi kota Belumtersedianya database transportasi perkotaan utk dapatmengetahui karakteristik/kinerja
Visi masih kabur…,apa yang
harus dicapai? Belum tersedianya Grand
Design/Rencana Induk
penyelenggaraan transportasiperkotaan yang sudah disyahkan
Frekuensi pergantian Pejabat
terlalu tinggiKemampuan SDM
terbatas Kemampuan Pembiayaan daerah
rendah
Komitmen Kepala Daerahtergantung situasi politis
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
5/46
Kondisi Pemerintah Pusat
• Data base daerah belum lengkap
• Sulit memberikan kepastian realisasi rencana
APBN tidak sesuai rencana Berubahnya
komitmen daerah
• Bantuan Prasarana sangat minim
• Tidak mudah membantu daerah memecahkanmasalah eksisting sbg prasyarat pengembangan
baru ( Pengurangan ijin trayek,demo
operator,kelembagaan,masalah dg daerahtetangga)
• Sulit Melakukan evaluasi yg terus menerus, shg
pengembangan didaerah minim
•• Data baseData base daerah belum lengkapdaerah belum lengkap
•• Sulit memberikan kepastian realisasi rencanaSulit memberikan kepastian realisasi rencana
APBN tidak sesuai rencana APBN tidak sesuai rencana BerubahnyaBerubahnya
komitmen daerahkomitmen daerah
•• Bantuan Prasarana sangat minimBantuan Prasarana sangat minim
•• Tidak mudah membantu daerah memecahkanTidak mudah membantu daerah memecahkanmasalah eksisting sbg prasyarat pengembanganmasalah eksisting sbg prasyarat pengembangan
baru ( Pengurangan ijin trayek,demobaru ( Pengurangan ijin trayek,demo
operator,kelembagaan,masalah dg daerahoperator,kelembagaan,masalah dg daerahtetangga)tetangga)
•• Sulit Melakukan evaluasi yg terus menerus, shgSulit Melakukan evaluasi yg terus menerus, shg
pengembangan didaerah minimpengembangan didaerah minim
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
6/46
KEBIJAKAN
Keberpihakan Kepada
Angkutan Umum
Public TransportPriroty
Public Transport
To Be A Choice Mode
KEBIJAKAN SISTEM ANGKUTAN
UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN SISTEM ANGKUTANKEBIJAKAN SISTEM ANGKUTAN
UMUM PERKOTAANUMUM PERKOTAAN
KELANCARAN
LALU LINTAS
BIAYA TRANSPORTASIMURAH
TINGKAT POLUSI
RENDAH
TUPOKSI DITJEN HUBDAT
(Bimbingan dan Bantuan Teknis)
AMANAT UU NO. 22/2009
Kewajiban Pemerintah/Pemda Menyediakan
Angkutan Umum sesuai
SPM
Angkutan Umum Massal
Perizinan denganSeleksi / Lelang
KEBIJAKAN TUJUAN
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
7/46
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM
PERKOTAAN
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAMTANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUMPENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM
PERKOTAANPERKOTAAN
“ TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
TIDAK HANYA PERUMUSAN KEBIJAKAN,
TETAPI JUGA BAGAIMANA KEBIJAKANDAPAT DIIMPLEMENTASIKAN OLEH DAERAH”
WUJUD TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH ADALAH
MELAKUKAN PEMBINAAN, ANTARA LAIN DENGAN
PEMBERIAN BIMBINGAN DAN BANTUAN TEKNIS
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
8/46
TAHAPAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT
PENGEMBANGAN SISTEM
ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN PILOT PROJECTTAHAPAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT
PENGEMBANGAN SISTEMPENGEMBANGAN SISTEM
ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
Interaksi
Pusat dan
Daerah
dalam
Penyusunan
Rencana
Induk dan
Desain
Transpor-
tasiPerkotaan
KONSO-
LIDASI Adanya
“sharing”
pendanaan
antara
Pemerintahdan Pemda
Serah
Terima
Bus
IMPLE-
MENTASINetwork
Shelter
Pool
Kapasitas &
kualitassarana
BOK
Tarif
Ticketing
Park&RideLembaga
Komitmen
Bersama
antara
Pemeritah
dan Pemda
MOU
MOU DED
MONITORING
EVALUASI
PENGEM-
BANGAN
SISTEM
ANGKUTANUMUM
PERKOTAAN
(PILOT)Lanjutan
pengemb
angan
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
9/46
BAGAN ALIR KERJASAMA PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
BAGAN ALIR KERJASAMA PENGEMBANGANBAGAN ALIR KERJASAMA PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAANSISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
Expose proposal kpd
DitjendatKomitmen Evaluasi
Implementasi
(Sesuai tugas,kewenangan dan
peran masing-
masing)
Finalisasi draft
MOU
Tim Kerjasama
(Ditjendat &
Pemda)
Program Kerja Tahunan
(Siapa berbuat apa, kapan)
Izin Menhub utk
penandatanganan
MOU
Rapat
Internal
Pembahasan
Draft MOU
Penandatanganan
MOU
Tidak
ya
ya
Tidak
Proposal
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
10/46
BANTUAN TEKNIS UNTUK PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
BANTUAN TEKNIS UNTUK PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
Untuk kawasan perkotaan, dg mengutamakansistem aglomerasi
Adanya komitmen dari Pemerintah Daerah untukmengembangkan sistem angkutan umum berbasis jalan di wilayahnya.
Adanya kerjasama Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah, dituangkan dalam KesepakatanBersama (MOU);
Adanya “ sharing” pendanaan antara Pemda danPemerintah Pusat;
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
11/46
KEWAJIBAN PEMDA DALAM PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEWAJIBAN PEMDA DALAM PENGEMBANGAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
MENYUSUN MASTER PLAN TRANSPORTASIMENYUSUN MASTER PLAN TRANSPORTASI (DG(DGKONSEP AGLOMERASI) & DEDKONSEP AGLOMERASI) & DED
MEMBANGUN PRASARANA(JALAN,SHELTER,MARKA/MEMBANGUN PRASARANA(JALAN,SHELTER,MARKA/
RAMBU, POOL,PARK&RIDE,DLL)RAMBU, POOL,PARK&RIDE,DLL)
MENYEDIAKAN DAN MENGATUR BIAYA OPERASIMENYEDIAKAN DAN MENGATUR BIAYA OPERASI
MEMBENTUK KELEMBAGAANMEMBENTUK KELEMBAGAAN
MENYEDIAKAN SISTEM TIKETMENYEDIAKAN SISTEM TIKET
SOSIALISASISOSIALISASI
MENJAMIN PENYELENGGARAANMENJAMIN PENYELENGGARAAN
MENGUPAYAKAN TIDAK ADA OVERLAPING TRAYEKMENGUPAYAKAN TIDAK ADA OVERLAPING TRAYEK
BEA BALIK NAMA DAN ONGKOS KIRIM BUSBEA BALIK NAMA DAN ONGKOS KIRIM BUS
EVALUASI DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEPUSATEVALUASI DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEPUSAT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
12/46
ANGKUTAN MASSAL (Ps 158)
Angkutan massal berbasis jalan/ Bus Rapid
Transit (BRT) harus didukung dengan :
•Bus berkapasitas angkut massal;
•Lajur khusus;
•Trayek angkutan umum lain yang tidakberhimpitan;
• Angkutan pengumpan.
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
13/46
Menuju Sustainable Mobility
13
Sustainable Mobility
“the ability to meet the needs of society tomover freely, gain access, communicate, trade,and establish relationships without sacrificing
other essential human or ecological values,
today or in the future” (UN)
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
14/46
Arah Arah KebijakanKebijakan TransportasiTransportasi PerkotaanPerkotaan
PengembanganPengembangan TransportasiTransportasi PerkotaanPerkotaan yg yg didasarkandidasarkankepadakepada Master PlanMaster Plan/Rencana Induk /Rencana Induk PengembanganPengembangan
TransportasiTransportasi PerkotaanPerkotaan..
PembangunanPembangunan angkutanangkutan perkotaanperkotaan diarahkandiarahkan pdpdpenyesuaianpenyesuaian bentuk bentuk angkutanangkutan penyusutanpenyusutan
paratransitparatransit angkutanangkutan massalmassal , , dengandengan pelayananpelayanan
sesuaisesuai SPM.SPM.
PengembanganPengembangan transportasitransportasi perkotaanperkotaan kepadakepada bentuk bentuk JaringanJaringan dandan wilayahwilayah Aglomerasi Aglomerasi ((Jabodetabek Jabodetabek , ,
Bandung Raya,Bandung Raya, JoglosemarJoglosemar , , KartomantulKartomantul , , GerbangGerbang
KertosusilaKertosusila , Malang Raya, , Malang Raya, GelangbanGelangban , , SarbagitaSarbagita , ,MaminasataMaminasata , , KapetKapet ParePare--Pare/Pare/ Ajitaparang Ajitaparang , , MebidangMebidang , ,
PalapaPalapa , ,dlldll).).
MendorongMendorong pengembanganpengembangan pembangunanpembangunan angk angk .. tidak tidak
bermotorbermotor , , pejalanpejalan kakikaki dandan sepedasepeda
Arah Arah Kebijakan Kebijakan ……..
ArahArah KebijakanKebijakan
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
15/46
Arah Arah Kebijakan Kebijakan ……..
PengembanganPengembangan konsepkonsep pembatasanpembatasan penggunaanpenggunaan
kendaraankendaraan Traffic Demand Management (TDM)Traffic Demand Management (TDM)
PemanfaatanPemanfaatan teknologiteknologi modernmodern untuk untuk penataanpenataan lalulalu
lintaslintas untuk untuk kotakota rayaraya dandan besarbesar
IntelligentIntelligent
Transport System (ITS)Transport System (ITS)
PengembanganPengembangan transportasitransportasi pemadupemadu modamoda untuk untuk
menjalinmenjalin keterhubunganketerhubungan pusatpusat kotakota dgndgn outletoutlet
sepertiseperti bandarbandar udaraudara dandan pelabuhanpelabuhan lautlaut sertaserta
pembenahanpembenahan fasilitasfasilitas intermodaintermoda
PengembanganPengembangan transportasitransportasi perkotaanperkotaan yg yg ramahramahlingkunganlingkungan konservasikonservasi dandan diversifikasidiversifikasi energienergi
UPAYA UPAYA YANG PERLU DITEMPUH
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
16/46
1. REFORMASI INSTITUSI:
• Membentuk Badan pengatur angkutan
umum, yang independen, bertugas:
– Menyediakan pelayanan angkutan umum,melalui operator;
– Mengumpulkan pendapatan dari angkutanumum/transportasi, melalui pihak ketiga;
– Membayar layanan yang diberikan operator;
UPAYA-UPAYA YANG PERLU DITEMPUH
DALAM PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
17/46
2. REFORMASI FINANCIAL
• Penetapan tarif berdasarkan skema
“Public Service Obligation-PSO/Standar
Pelayanan Minimal ”, bukan beban
operator ;• Pendanaan: dari transportasi untuk
transportasi (Parkir, Pajak KB, dll).
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
18/46
3. DEREGULASI PERIJINAN
• Ijin berdasarkan “Quality Licencing”;
• Pemberian ijin melalui tender terbuka.
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
19/46
4. REFORMASI MANAJEMEN/
PENGELOLAAN
• Operator menyediakan layanan sesuaikontrak yang diperoleh;
• Tidak ada transaksi uang dengan awakkendaraan;
• Awak kendaraan: pegawai perusahaan.
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
20/46
5. UPGRADE SARANA
KeamananKeamanan dandan KenyamananKenyamanan
KapasitasKapasitas Angkut Angkut((KonfigurasiKonfigurasi/Layout/Layout TempatTempat dudukduduk
dandan RuangRuang BerdiriBerdiri))
KonservasiKonservasi EnergiEnergi((HematHemat BahanBahan Bakar Bakar , Ramah, Ramah
LingkunganLingkungan))
Alat Alat PendeteksiPendeteksi KinerjaKinerja MesinMesin
(On Board Information Display)(On Board Information Display)
Display InformasiDisplay Informasi
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
21/46
6. PRASARANA
• JALUR
- Bebas dari gangguan – gangguan (parkir,kendaraan lambat, PKL)
- Ekslusif / Mixed Traffic• KELENGKAPAN
- Rambu
- Marka
- Warning Light
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
22/46
7. FASILITAS PENDUKUNG
• HALTE
Permukaan Lantai Tinggi (Sejajar denganTinggi Lantai Bus)
• PENYEDIAAN “PARK and RIDE”
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
23/46
8. MEKANISME OPERASI
• SCHEDULE / JADWAL PERJALANAN• TICKETING (Smart Card)
• TARIF (Umum / Pelajar)
• SUBSIDI / NON SUBSIDI
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
24/46
Masa
ransisi
(Pendekatan
tep by step)
•
Transisi
dari
‘angkot' kepemilikan
individu, ke
sistem
bus
dengan
sistem
manajemen
modern badan pengelola
•
Transisi
bukan “BRT” yang sesungguhnya
•
Karakteristik:
o belum memiliki
lajur
khusus
mix ed traffic
o Urbanized network/tidak melihat batas administrasi kota
o dikombinasikan
dengan
“shelter tinggi“
electronic ticket sederhana,
o bus
yang nyaman
ber-AC (airconditioned)
o Upaya pemindahan trayek eksisting pada koridor terpilih
o Dikelola oleh UPTD/BUMD
Operator tender buy the service system
Konsorsium
Public Private Partnership (PPP)
•• Transisiransisi dariari ‘angkotngkot' kepemilikanepemilikan individundividu, kee sistemistem bususdengan
engan
sistem
istem
manajemen
anajemen
modern
odern
badan
adan
pengelola
engelola
••Transisiransisi
bukanukan “BRTRT” yangang sesungguhnyaesungguhnya
•• Karaaraktteristikristik:o belum
elum
memiliki
emiliki
lajur
ajur
khusus
husus
mix
ix
ed
d
traf
raf
fic
ic
o Urbanized network/tidak melihat batas administrasi kotarbanized network/tidak melihat batas administrasi kota
o dikombinasikan
ikombinasikan
dengan
engan
“shelter
helter
tinggi
inggi
“
electronic ticket
electronic ticket
sederhana
ederhana
,
o busus yangang nyamanyaman
berer-AC (aC (airconditionedrconditioned)
o Upaya pemindahan trayek eksisting pada koridor terpilih
paya pemindahan trayek eksisting pada koridor terpilih
o Dikelola oleh UPTD/BUMD
ikelola oleh UPTD/BUMD
o Operatorperator tenderender buy the service systemuy the service system
Konsorsium
nsorsium
Public Private Partnership
ublic Private Partnership
(PPP)
PPP)
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
25/46
STRATEGI PENATAAN ANGKOT STRATEGI PENATAAN ANGKOT
Tetap melayaniTetap melayani jaringan trayek ranting jaringan trayek ranting
Reform manajemen operasiReform manajemen operasi Buy theBuy the
serviceservice
Trade inTrade in
OwnershipOwnership Badan UsahaBadan Usaha
Pelayanan sesuai Standar Pelayanan sesuai Standar
Integrasi manajemen operasi dg trunk routeIntegrasi manajemen operasi dg trunk route
(tiket, tarif, organisasi,dll )(tiket, tarif, organisasi,dll )Integrasi fisik dg trunk route (shelterIntegrasi fisik dg trunk route (shelter
interchange , terminal, dll )interchange , terminal, dll )
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
26/46
1. KOTA BATAM
• Pengadaan Bus tahun anggaran 2005 sebanyak 6
(enam) unit oleh Departemen Perhubungan;
• Pengadaan halte dan bus tambahan sebanyak 16
(enam belas) unit oleh Pemeritah Kota Batam;
• Pengoperasian BPP Koridor I Trayek Sekupang
ke Batam Center mulai tanggal 18 Jul i 2005
sampai dengan saat ini;
• Pengoperasian BPP Koridor II Trayek Batu Aji ke
Batam Center mulai tanggal 01 Pebruari 2007
sampai dengan saat ini;• Biaya pengoperasian perawatan dan sistem
tiketing dibiayai melalui anggaran Pemerintah
Kota Batam dengan sistem di tenderkan pada
setiap tahunnya;
• Subsidi oleh Pemerintah Kota Batam dengan
membiayai selisih harga tiket sebesar Rp.2.500.-
untuk penumpang umum dan Rp.4.000.- untuk
pelajar sehingga harga tiket yang seharusnya
Rp.5.500.- hanya dikenakan Rp.3.000.- untukumum dan Rp.1.500.- untuk pelajar;
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM
TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
27/46
TRANSIT
2. KOTA BOGOR
• Pengadaan Bus tahun anggaran 2006
sebanyak 10 (sepuluh) unit oleh Departemen
Perhubungan;
• Pengadaan Bus tahun anggaran 2007
sebanyak 20 (dua puluh) unit oleh DepartemenPerhubungan;
• Pengadaan halte dengan dana APBN tahun
2007 melalui Satuan Kerja Provinsi Jawa Barat;
• Pengoperasian Bus TRANSPAKUAN emalyani
2 (dua) Koridor yaitu “Cidanghiang – TerminalBubulak. PP” dan “Cidanghiang – Ciawi.PP”;
• Pengoperasian TRANSPAKUAN oleh
Perusahaan Daerah “Jasa Transportasi Kota
Bogor” ;
• Terdapat kendala dalam Implementasi SmartCard tiketing system, sehingga sampai dengan
saat ini masih menggunakan system manual;
• Tarif Bus TRANSPAKUAN Rp.3.000.- baik
untuk Pelajar maupun penumpang umum.
BOGOR
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
28/46
BOGOR
TRANS PAKUAN
TRANS PAKUAN BOGOR
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
29/46
TRANS PAKUAN
‐
BOGOR
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
30/46
3. KOTA BANDUNG
• Melayani 1(satu) koridor yaitu “Elang- Cibiru, PP”• Pengadaan Bus tahun anggaran 2006 sebanyak 10
(sepuluh) unit oleh Departemen Perhubungan;
• Bus bantuan Departemen Perhubungan baru beroperasipada tanggal 24 September 2009 yang diberi nama “TRANSMETRO BANDUNG (TMB)”,
• Keterlambatan Pengoperasian disebabkan adanya masalahsosial yang timbul dengan operator-operator angkutan umumperseorangan yaitu berupa penolakan pengoperasian TMBdan berujung pada pengerusakan bus pada saat akan di ujicoba;
• Halte sebanyak 15 (lima belas) unit dan masih bentuk Halte
sementara;• Pembangunan Halte permanen sebanyak 30 (tiga puluh) unit
masih dalam proses kerjasama antara Perintah KotaBandung dengan Pihak Ketiga dengan system “ PublicPrivate Partnership” ;
• Pada saat pelaksanaan pengoperasian pengamanandilakukan oleh Kepolisian wilayah Kota Bandung denganbantuan Kepolisian Daerah Jawa Barat.
• Pembentukan Konsorsium masih dalam proses persiapanpembentukan Tim Perumus/Steering Comitte, sehinggasampai dengan saat ini pengoperasiannya masihdilaksanakan oleh Perum DAMRI sebagai operator
pemenang tender.
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
31/46
4. PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
• Pada tahap awal pengoperasian bus “ Trans Jogja “yaitu pada tanggal 18 Februari 2008, melayani 6 (enamJalur dengan jumlah bus sebanyak 54 (lima puluhempat) unit dengan rincian 20 (dua puluh) unit busbantuan Departemen Perhubungan dan 30 (tiga puluh)unit dari Pemerintah Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta;
• Tarif awal yang diberlakukan pada saat Uji Cobasebesar Rp.1.000.- dan selanjutnya tarif ditetapkanuntuk satu trip Rp.3.000.- untuk tiket reguler,sedangkan untuk tiker isi ulang/langganan Rp.2.700.-untuk penumpang umum dan Rp.2.000.- untuk pelajar;
• Jumlah halte yang dibangun Pemerintah KotaYogyakarta, Pemerintah Provinsi D.I.Y. dan PihakSwasta sebanyak 76 (tujuh puluh enam) unit;
• Jalur bus masih bergabung dengan kendaraan lainnyadan terdapat hambatan samping berupa parkirkendaraan di badan jalan;
• Pengoperasian bus “Trans Jogja” dilaksanakan olehJTT. Jumlah tenaga kerja 570 (lima rarus tujuh puluh)orang, sehingga sering menimbulkan permasalahanyang cukup kompleks;
• Pengelolaan saat ini sudah dilaksanakan oleh UPTDdibawah Dinas Perhubungan Provinsi D.I.Y;
• Pada tahun 2009, telah dikembangkan 2 (dua) koridordan telah dibangun 20 (unit halte yang biayai dengandana APBD Provinsi D.I.Y;
• Pada tahun 2009 telah diserahterimakan tambahanbantuan bus dari Departemen Perhubungan sebanyak20 unit kepada Pemerintah Provinsi D.I.Y;
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
32/46
5. KOTA SEMARANG
• Bantuan Bus Besar AC untuk Kota Semarang
dari Departemen Perhubungan telah di
serahterimakan pada tanggal 23 September
2008 sebanyak 20 (dua puluh) unit;
• Bus di beri nama “TRANS SEMARANG” dan
dioperasikan oleh Pihak Konsorsium yang
melayani 1 koridor yaitu “Mangkang –
Penggaron”;
• Jumlah halte yang telah dibangun sebanyak 53
Unit halte termasuk dengan Smart Card tiketing
System dengan dana APBN tahun anggaran2008 melalui Satker Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Tengah;
• Tarif yang ditetapkan adalah sebesar
Rp.3.500.-, dan direncanakan pada tahun
anggaran 2010 Pemerintah Kota Semarang
akan memberikan biaya Subsidi operasional
Bus;
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
33/46
6. KOTA PEKANBARU
• Bus BRT Kota Pekanbaru dioperasikan padatanggal 18 Juni 2009, yang di beri nama“TRANS METRO PAKANBARU”
• Pada tahap awal pengoperasian melayani 2koridor yaitu “Pandau (Kabupaten Kampar) –
Jl.Sudirman dan “Terminal AKAP BandarayaPayungsekaki (BRPS) - Kulim”
• Jumlah halte tersedia sebanyak 58 haltedengan 19 halte adalah dana APBN tahun 2008sedangkan 39 unit lainnya dibangun dengandana APBD Kota Pakanbaru dan kerjasama
dengan pihak ketiga• Penglola Bus adalah UPT yang dibawah Dinas
Perhubungan Kota Pakanbaru;
• Bus bantuan dari Departemen Perhubungansebanyak 20 unit Bus Besar AC yangdiserahterimakan pada tahun 2008;
• Tiketing sudah menggunakan system smartcardt yang pengadaanya dibiayai dengan dana APBN tahun anggaran 2009;
• Tarif yang berkalu adalah Rp.3.000.- dan biayaoperasional bus disediakan anggaran Subsidioleh Pemerintah Kota Pekanbaru
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
34/46
7. KOTA MANADO
• Pada tahap awal pengoperasian direncanakan
akan melayani 2 (dua) koridor yaitu “Tateli –
Malalayang – Bandara” dan koridor ke dua
“Pineleng – Airmadidi” dengan jumlah armada
sebanyak 27 unit yang merupakan bantuan
Departemen Perhubungan tahun Anggaran
2008;
• Jumlah halte pada 2 koridor sebanyak 39 unit
dengan rincian 10 unit dengan dana APBN
tahun anggaran 2008 dan 29 unit dibangundengan dana APBD Kota Manado dan Pihak
Ketiga;
• Telah dilakukan uji coba operasional bus pada
tanggal 06 Agustus 2009;
• Tarif diberlakukan sebesar Rp.4.000.- yangbiaya operasional bus di subsidi dengan dana
APBD Kota Manado;
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
35/46
8. KOTA PALEMBANG
(RENCANA LAUNCING Bulan Februari 2010)
• Bus bantuan dari Departemen Perhubungan
sebanyak 5 Unit Bus Besar AC dan 10 Unit Bus
Sedang AC dengan dana APBN tahun Anggaran
2009;
• Pemerintah Kota Palembang pada tahun
anggaran 2009 telah mengadakan Bus Sedang
AC sebanyak 10 unit;
• Direncanakan bus yang di beri nama “TRANS
MUSI” akan di launcing pada bulan Februari
2010 dan akan melayani 2 koridor yaitu “Terminal
Plaju – Terminal Karya Jaya” dan “ TerminalJakabaring - Kambang Iwak”;
• Telah dibentuk UPTD dibawah Dinas
Perhubungan Kota Palembang yang akan
mengoperasikan bus “TRANS MUSI”;
• Halte telah dibangun sebanyak 74 unit padatahun 2009 oleh Pihak ketiga dengan pola pola
PPP (Public Private Parthership);
• Tarif direncanakan akan ditetapkan sebesar
Rp.3.000.-
PALEMBANG
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
36/46
PALEMBANG
TRANS MUSI
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
37/46
9. KOTA GORONTALO
(RENCANA LAUNCING Bulan Februari 2010)• Bus bantuan dari Departemen Perhubungan
sebanyak 15 Unit Bus Sedang AC dengan dana
APBN tahun Anggaran 2009;
• Direncanakan bus yang di beri nama “TRANS
HULONTHALANGI” akan di launcing pada bulanFebruari 2010 dan akan melayani 3 koridor yaitu
“Jl.Woltermonginsidi – Terminal Pusat Kota” , koridor
ke-dua adalah “Terminal Moodu – Teminal Kota” dan
koridor ke tiga adalah ”Terminal Bus 1942 Andalas-
Pusat Kota”;
• Operator sementara akan di lakukan oleh Perum
DAMRI sambil menunggu proses tender operator,
sedangkan biaya operasional bus akan dibiayai
dengan dana APBD Kota Manado;
• Halte telah dibangun sebanyak 64 unit yang terbagi
menjadi 48 unit halte dibangun dengan dana APBDKota Gorontalo tahun Anggaran 2009, yang terbagi
menjadi 26 unit halte semi permanen, 5 unit halte
permanen dan 17 unit Portable, sedangkan Pihak
Ketiga telah membangun helte semi permanen
sebanyak 16 unit.
GORONTALO
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
38/46
GORONTALO
TRANS HULONTHALANGI
ENTOR
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
39/46
10. KOTA SURAKARTA
(RENCANA LAUNCING Bulan Februari 2010)
• Bus bantuan dari Departemen Perhubungan
sebanyak 15 Unit Bus Sedang AC dengan dana
APBN tahun Anggaran 2009;
• Direncanakan bus yang di beri nama “BATIK
SOLO TRANS” akan di launcing pada bulanFebruari 2010 dan akan melayani 1 koridor yaitu
“Palur – Terminal Kertosuro (yang merupakan
trayek eksisting Perum DAMRI”;
• Operator akan di lakukan oleh Perum DAMRI;
• Direncanakan akan dibangun halte pada bulanJanuari 2010 sebanyak 35 unit yang terbagi
menjadi 11 unti halte dibangun oleh Perum
DAMRI dan 24 unit halte dibangu oleh Pihak
Ketiga;
• Tarif yang akan diberlakukan direncanakan
sebesar Rp.3.000.-
KOTA-KOTA YANG SUDAH MENGEMBANGKAN SISTEM TRANSIT
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
40/46
11. FEEDER TRANSJAKARTA
(RENCANA LAUNCING Bulan Februari 2010)
• Bus bantuan dari Departemen
Perhubungan sebanyak 15 Unit Bus besar
AC dengan dana APBN tahun Anggaran
2009;• Direncanakan bus yang di beri nama
“FEEDER TRANSJAKARTA” akan di
launcing pada bulan Februari 2010 dan
akan melayani rute Lebak Bulus – Muncul
(berputar di Kampus ITI Serpong)• Operator di lakukan oleh Perum PPD
• Halte akan dibangun sebanyak 24 Unit
• Sampai saat ini baru 10 unit halte yang
telah mendapat ijin serah terima dariGubernur Banten.
FEEDER TRANSJAKARTA
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
41/46
PERMASALAHAN YG DIHADAPI
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
42/46
•• Pengembangan sering tidak sesuai dg ygPengembangan sering tidak sesuai dg ygdirencanakandirencanakan Atractivity menjadi kurang (Network Atractivity menjadi kurang (Network
hanya sebagian, sistem tiket manual)hanya sebagian, sistem tiket manual)
•• Ganti pejabatGanti pejabat Beda komitmenBeda komitmen Beda rencanaBeda rencana
(Kepala Daerah/DPRD/Kepala Dinas)(Kepala Daerah/DPRD/Kepala Dinas)
•• Masalah sosial dan sulitnya lahan dlm pembangunanMasalah sosial dan sulitnya lahan dlm pembangunanshelter shelter
•• Masalah sosial menghadapi angkot/operatorMasalah sosial menghadapi angkot/operator
eksistingeksisting time consumingtime consuming
•• Kemampuan daerah dalam melakukanKemampuan daerah dalam melakukan
manajemenmanajemen
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL BERBASIS JALAN
DI WILAYAH PERKOTAAN
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
43/46
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
44/46
KETERANGAN
Batam
Bogor
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surakarta
Samarinda
Banjarmasin
Makassar
Surabaya
Malang
Medan
Pekanbaru
Padang
Palembang
2 6
2 7
2 9
2 8
2
2 5
Depok
Tangerang
Bekasi
Bandar Lampung
2
2 2
2 3
2 4
Pontianak
BalikpapanJambi
Manado
Gorontalo
Palu
Kendari
Mataram
Kupang
Bali
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
45/46
PENGEMBANGANSISTEM
TR NSIT
MERUPAKAN
GERBANG UNTUKPENGEMBANGAN SISTEM
TRANSPORTASIPERKOTAAN YANG
HUMANIS ....
-
8/18/2019 PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SISTEM TRANSIT MELALUI BANTUAN TEKNIS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.pdf
46/46