plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama...

125
i EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PANJANG DEKOK BIJI Persea americana Mill. TERHADAP AKTIVITAS ALT-AST SERUM PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Ike Kumalasari A NIM: 108114052 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhtram

Post on 30-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

i

EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PANJANG DEKOK BIJI

Persea americana Mill. TERHADAP AKTIVITAS ALT-AST

SERUM PADA TIKUS TERINDUKSI

KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Menenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ike Kumalasari A

NIM: 108114052

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang

meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat

dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan

(Mat 7:7-8)

Aku persembahkan karya kecilku ini untuk... Yesus Kristus sumber kekuatan dan harapanku

Bunda Maria penolongku Ibu, Bapak, Adik, serta keluarga besarku atas segala doa,

dukungan dan kasih sayang Sahabat-sahabatku yang terkasih

Serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih, berkat, dan karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Hepatoprotektif Jangka Panjang

Dekok Biji Persea americana Mill. Terhadap Aktivitas ALT-AST Serum

Pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida” ini dengan baik. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.

Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini

tentunya tidak lepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mengijinkan

penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas

segala kesabaran dalam membimbing, memberi masukan, dan motivasi

kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukkan demi kemajuan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukkan demi kemajuan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

viii

5. Ibu Rini Dwiastuti, M.Si., Apt. selaku Kepala Penanggung Jawab

Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin dalam

penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian ini.

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam

determinasi biji Persea americana Mill.

7. Pak Heru, Pak Parjiman, dan Pak Kayat selaku laboran bagian Farmakologi

dan Toksikologi, Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi Fitokimia, Pak

Ottok selaku pengelola gudang kefarmasian atas segala bantuan selama

pelaksanaan skripsi ini.

8. Teman-teman “Persea Ceria” Irene, Angelia Rosari, Yudhytha Anggarhani,

Ni Luh Dian Putu, Inneke Devi P, Lydia Setiawan, Gidion Krisnadi , Liana

Risha, Robert Dwijantara, Priscilla Diana, Maria Malida, Rotua Winata,

Komang Ayu, Adrienne Roma atas kerja sama, bantuan, suka duka, dan

perjuangan dalam menyelesaikan skripsi sampai akhir.

9. Sahabat-sahabatku Valentina Feti, Yohana Nicoli, Lucia Suci, Elisabeth Dwi,

Maria Windri atas motivasi, doa, kebersamaan, dan persahabatannya.

10. Seluruh dosen dan teman-teman FSM B 10, FST A 10, serta seluruh angkatan

2010 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

11. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu yang turut

membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi

kemajuan di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

INTISARI ....................................................................................................... xx

ABSTRACT ..................................................................................................... xxi

BAB I. PENGANTAR ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. Perumusan masalah ............................................................................ 4

2. Keaslian penelitian ............................................................................. 4

3. Manfaat penelitian .............................................................................. 5

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xi

1. Tujuan umum ..................................................................................... 6

2. Tujuan khusus .................................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Hati .......................................................................................................... 7

1. Anatomi dan fisiologi hati ................................................................ 7

2. Jenis kerusakan hati .......................................................................... 9

3. Hepatotoksin ..................................................................................... 11

4. ALT dan AST ................................................................................... 12

5. Evaluasi kerusakan hati ..................................................................... 13

B. Karbon Tetraklorida ................................................................................ 15

C. Persea americana Mill. .......................................................................... 18

1. Taksonomi ......................................................................................... 18

2. Nama daerah ..................................................................................... 19

3. Morfologi .......................................................................................... 19

4. Kandungan kimia biji P. americana Mill. ........................................ 20

D. Curliv® Plus Syrup .................................................................................. 20

E. Dekok ...................................................................................................... 21

F. Keterangan Empiris ................................................................................ 21

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 22

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 22

1. Variabel utama .................................................................................. 22

2. Variabel pengacau ............................................................................. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xii

3. Definisi operasional .......................................................................... 23

C. Bahan Penelitian ..................................................................................... 23

1. Bahan utama ...................................................................................... 23

2. Bahan kimia ...................................................................................... 24

D. Alat Penelitian ......................................................................................... 25

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 25

1. Determinasi serbuk kering biji P. americana Mill. .......................... 25

2. Penetapan kadar air serbuk kering biji P. americana Mill. .............. 26

3. Pembuatan dekok biji P. americana Mill. ........................................ 26

4. Penetapan dosis dekok biji P. americana Mill. ................................ 26

5. Pembuatan larutan karbon tetraklorida konsentrasi 50% .................. 27

6. Uji pendahuluan ................................................................................ 27

7. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji ....................................... 27

8. Pembuatan serum .............................................................................. 28

9. Pengukuran aktivitas ALT dan AST ................................................. 29

F. Tata Cara Analisis Hasil ......................................................................... 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 31

A. Penyiapan Bahan ..................................................................................... 31

1. Hasil determinasi tanaman ..................................................................... 31

2. Penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill. ........................... 32

B. Uji Pendahuluan ...................................................................................... 32

1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida ................................. 32

2. Penentuan waktu pencuplikan darah ...................................................... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xiii

3. Penetapan lama pemejanan dekok biji P. americana Mill. ................ 36

4. Penetapan dosis dekok biji P. americana Mill. ................................. 37

C. Hasil Uji Efek Hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. ................. 37

1. Kontrol negatif olive oil dosis 2 mL/kgBB ............................................. 43

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ................. 45

3. Kontrol positif Curliv®

dosis 4,05 mL/kgBB .................................... 46

4. Kontrol dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB ...... 47

5. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71;

642,06; dan 1142,86 mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar

terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB .................................. 48

D. Rangkuman Pembahasan ............................................................................. 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 57

A. Kesimpulan .................................................................................................. 57

B. Saran ............................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

LAMPIRAN ........................................................................................................ 62

BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Peningkatan relatif dari beberapa enzim pada cedera hati .......... 18

Tabel II. Komposisi dan konsentrasi reagen ALT ..................................... 24

Tabel III. Komposisi dan konsentrasi reagen serum AST .......................... 25

Tabel IV. Rata-rata aktivitas ALT tikus setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam (n=3) ......................................................................... 33

Tabel V. Hasil uji Scheffe aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam ................................................................................... 34

Tabel VI. Rata-rata aktivitas AST tikus setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam (n=3) ......................................................................... 35

Tabel VII. Hasil uji Scheffe aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam ................................................................................... 36

Tabel VIII.Purata ± SE aktivitas serum ALT dan % hepatoprotektif

tikus praperlakuan dekok biji P. americana Mill. terinduksi

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB (n=5) ............................... 38

Tabel IX. Hasil uji Scheffe aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xv

perlakuan ................................................................................... 40

Tabel X. Purata ± SE aktivitas serum AST tikus praperlakuan dekok

biji P. americana Mill. terinduksi karbon tetraklorida dosis

2 mL/kgBB (n=5) ...................................................................... 41

Tabel XI. Hasil uji Mann Whitney aktivitas serum AST tikus setelah

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada

kelompok perlakuan .................................................................. 42

Tabel XII. Rata-rata aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah

pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu

0 dan 24 jam (n=5) .................................................................... 43

Tabel XIII. Hasil uji t berpasangan aktivitas serum ALT dan AST tikus

setelah pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada selang

waktu 0 dan 24 jam ................................................................... 44

Tabel XIV. Hasil penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill. ......... 98

Tabel XV. Dosis, % efek hepatoprotektif, dan % daya hepatoprotektif

masing-masing kelompok perlakuan ......................................... 101

Tabel XVI. Hasil validitas dan reliabilitas ALT .......................................... 102

Tabel XVII. Hasil validitas dan reliabilitas AST ........................................... 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar1. Struktur mikroskopik hati ....................................................... 8

Gambar 2. Struktur molekul karbon tetraklorida ..................................... 15

Gambar 3. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon

tetraklorida ............................................................................. 16

Gambar 4. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam ..................................... 34

Gambar 5. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam ..................................... 35

Gambar 6. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus

praperlakuan biji P. americana Mill. satu kali sehari

selama 6 hari terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB ...... 39

Gambar 7. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus

praperlakuan biji P. americana Mill. satu kali sehari

selama 6 hari terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB ...... 41

Gambar 8. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus

Setelah pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada

selang waktu 0 dan 24 jam ..................................................... 43

Gambar 9. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xvii

Setelah pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada

selang waktu 0 dan 24 jam ..................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto serbuk biji P. americana Mill. ........................................ 63

Lampiran 2. Foto panci infusa .................................................................... 63

Lampiran 3. Foto pembuatan dekok ........................................................... 63

Lampiran 4. Dekok biji P. americana Mill. ................................................ 64

Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi biji P. americana Mill. ............ 65

Lampiran 6. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics

Committee (MHREC) ............................................................ 66

Lampiran 7. Analisis statistik aktivitas serum ALT pada uji

pendahuluan penentuan dosis hepatotoksin karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ................................................ 67

Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas serum AST pada uji

pendahuluan penentuan dosis hepatotoksin karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ................................................ 69

Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas serum ALT perlakuan

dekok biji P. americana Mill. setelah induksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ................................................ 72

Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas serum AST perlakuan

dekok biji P. americana Mill. setelah induksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ................................................ 78

Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas serum ALT dan AST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xix

perlakuan kontrol negatif olive oil dosis 2 mL/kgBB ............ 95

Lampiran 12. Penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill. ............... 98

Lampiran 13. Perhitungan penetapan peringkat dosis dekok biji

P. americana Mill. kelompok perlakuan ............................... 98

Lampiran 14. Perhitungan konversi dosis dekok biji P. americana Mill.

dari tikus ke manusia .............................................................. 99

Lampiran 15. Perhitungan dosis Curliv® ...................................................... 100

Lampiran 16. Perhitungan efek hepatoprotektif ........................................... 100

Lampiran 17. Hasil pengukuran validitas dan reabilitas ............................... 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xx

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh

efek hepatoprotektif dari pemberian jangka panjang dekok biji P. americana Mill.

untuk menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida, serta mendapatkan besar dosis optimumnya.

Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap

pola searah. Penelitian yang dilakukan menggunakan tikus jantan galur Wistar,

umur 2-3 bulan, dan berat ± 150-250 gram. Tikus dibagi secara acak ke dalam

tujuh kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol hepatotoksin) diberi karbon

tetraklorida 2 mL/kgBB secara i.p. Kelompok II (kontrol negatif) diberi olive oil 2

mL/kgBB. Kelompok III (kontrol positif) diberi Curliv® plus syrup 4,05

mL/kgBB. Kelompok IV (kontrol dekok) diberi dekok biji P. americana Mill.

1142,86 mg/kgBB. Kelompok V-VII (perlakuan) berturut-turut diberi dekok biji

P. americana Mill. dosis 360,71; 642,06; dan 1142,86 mg/kgBB secara oral sekali

sehari selama enam hari berturut-turut kemudian pada hari ke tujuh semua

perlakuan diberi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB secara i.p. Dua puluh

empat jam sesudahnya, darah diambil dari sinus orbitalis mata untuk diukur

aktivitas serum ALT dan AST. Data serum ALT dan AST yang didapat dianalisis

secara statistik.

Berdasarkan hasil penelitian, dekok biji P. americana Mill. memberikan

efek hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada

tikus yang terinduksi karbon tetraklorida. Terdapat kekerabatan dosis dengan

respon yang muncul terlihat dari semakin besar dosis praperlakuan dekok biji P.

americana Mill. yang diberikan, maka semakin besar efek hepatoprotektif. Jadi

dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71; 642,06; dan 1142,86 mg/kgBB

memiliki efek hepatoprotektif berturut-turut 64,3; 70,9; dan 97,6%. Nilai dosis

optimum hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. adalah 1142,86 mg/kgBB.

Kata kunci: P. americana Mill., dekok, hepatoprotektif, karbon tetraklorida,

jangka panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

xxi

ABSTRACT

This research has purpose to get information about long term

hepatoprotective effect of decoction P. americana Mill. seed for reducing activity

of ALT and AST serum in rats induced by carbon tetrachloride and get an optimal

dose.

This research was experimentally pure with direct sampling design. This

research used Wistar male rats, age 2-3 months, and weight ± 150-250 g. The rats

were divided into seven treatment groups. The first group (hepatotoxin control)

was given carbon tetrachloride 2 mL/kgBW i.p. Then, the second group (negative

control) was given olive oil 2 mL/kgBW. Third group (positive control) was given

Curliv® plus syrup 4.05 mL/kgBB. Fourth group (decoction control) was given

decoction of P. americana Mill. seed 1142.86 mg/kgBW. The fourth until sixth

group (treatment) was given decoction of P. americana Mill. seed dose 360.71;

642.06; and 1142.86 mg/kgBW orally once a days for six days successively and

then in the seventh day all of the treatments group were given carbon tetrachloride

2 mL/kgBB by i.p. Twenty-four hours later, blood was collected from the orbital

sinus eye to be measured ALT and AST serum activity. It was analyzed

statistically.

Based of the result of the research, decoction of P. americana Mill. seed

give hepatoprotective effects for reducing activity of ALT and AST serum in rats

induced by carbon tetrachloride. There was a relation between dose and response

which was seen from the greater pre-experimental dose decoction of P. americana

Mill. given, thus the hepatoprotective was bigger. Hepatoprotective effect with

dose of 360.71; 642.06; and 1142.86 mg/kgBW successively were 64.3; 70.9; and

97.6%. The value of optimal dose hepatoprotective of decoction of P. americana

Mill. seed was 1142.86 mg/kgBW.

Keywords: P. americana Mill., decoction, hepatoprotective, carbon tetrachloride

long term

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati merupakan organ tubuh terbesar dan memiliki peranan penting dalam

proses metabolisme. Salah satu fungsi hati adalah sebagai tempat detoksifikasi

yang berarti bahwa hepatosit memiliki resiko cukup besar sebagai tempat

pembongkaran senyawa-senyawa toksik (Stine dan Brown, 1996). Jika kelenjar

tubuh ini mengalami kerusakan maka fungsinya dalam tubuh juga akan terganggu.

Kerusakan yang terjadi pada sel-sel hati dapat disebabkan oleh infeksi virus

hepatitis, zat-zat toksik seperti alkohol, dan obat-obatan tertentu (Direktorat Bina

Farmasi Komunitas dan Klinik, 2007).

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012, hingga saat ini

sekitar dua miliar orang terinfeksi virus hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta

orang di antaranya berlanjut jadi infeksi hepatitis B kronis. Diperkirakan 600.000

orang meninggal dunia per tahun karena penyakit tersebut. Angka kejadian infeksi

hepatitis B kronis di Indonesia diperkirakan mencapai 5-10% dari jumlah

penduduk. Hepatitis B termasuk pembunuh diam-diam karena banyak orang yang

tidak tahu dirinya terinfeksi sehingga terlambat ditangani dan terinfeksi seumur

hidup (WHO, 2012).

Kerusakan hati dapat berupa perlemakan hati (steatosis), nekrosis,

kolestasis, hingga sirosis. Prevalensi penyakit perlemakan hati di Indonesia adalah

30,6% (Sofia, Nurdjanah, dan Ratnasari, 2009). Di Indonesia penelitian obat baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

2

untuk masalah kerusakan hati belum banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan

Indonesia sebagai negara dengan biodiversitas tinggi memiliki 30.000

jenis tumbuhan dan 7.000 di antaranya merupakan tanaman obat (Sampurno,

2003). Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu tanaman yang

berkhasiat dalam pengobatan. Eksplorasi terhadap tanaman P. American Mill.

memang telah banyak dilakukan, namun eksplorasi terhadap biji buah P.

american Mill. belum banyak dilakukan terutama di Indonesia. Menurut Arukwe

dkk., (2012), kandungan biji P. americana Mill. adalah saponin, tanin, flavonoid,

cyanogenic glycosides, alkaloid, fenolik, dan steroid. Pelarut yang bersifat polar,

mampu mengekstrak senyawa alkaloid kuartener, komponen fenolik, dan tanin

(Marinova, Ribarova, dan Atanassova, 2005).

Pada umumnya, masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman obat

dengan cara direbus dan air rebusan tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu

yang lama. Akan tetapi, dalam bidang kefarmasian tidak dikenal sediaan rebusan.

Sediaan yang proses pembuatannya mendekati rebusan adalah infusa dan dekok,

karena sama-sama dilakukan pemanasan serta penyari yang digunakan adalah air.

Infusa dan dekok berbeda pada lama pemanasannya, selain itu dalam pembuatan

infusa maupun dekok bahan obat tidak dipanaskan secara langsung seperti saat

membuat rebusan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan RI tahun 2010,

infusa dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90oC

selama 15 menit, sedangkan pada dekok ekstraksi dilakukan selama 30 menit.

penelitian terhadap sumber daya hayati sebagai alternatif pengobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

3

Bentuk sediaan yang digunakan pada penelitian ini adalah dekok, karena

dengan waktu ekstraksi yang lebih lama maka kemungkinan kontak antara penyari

dan dan bahan obat lebih lama dibandingkan dengan infusa, sehingga diharapkan

senyawa yang akan tersari lebih banyak. Senyawa dalam biji P. americana Mill.

yang dapat tersari dengan pelarut air adalah tannin, flavonoid, dan fenolik. Tanin

dan flavonoid termasuk senyawa polifenol yang merupakan sumber antioksidan

alami yang terdapat dalam tumbuhan (Arts dan Hollman, 2005).

Karbon tetraklorida merupakan salah satu senyawa model yang dapat

digunakan untuk menimbulkan kerusakan hati. Dalam endoplasmik retikulum hati

CCl4 dimetabolisme oleh sitokrom P-450 (CYP2E1) menjadi radikal bebas

triklorometil (•CCl3) (Gregus dan Klaaseen, 2001). Reaksi radikal bebas

triklorometil dapat menghasilkan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid dapat

menyebabkan gangguan integritas membran dengan keluarnya berbagai isi

sitoplasma antara lain serum ALT (Alanin Transaminase), sehingga serum ALT

dalam darah meningkat (Wahyuni, 2005).

Antioksidan sangat diperlukan dalam menangkal radikal bebas yang

merupakan salah satu penyebab kerusakan hati. Keberadaan antioksidan dalam

tikus terinduksi karbon tetraklorida. Penelitian dilakukan secara jangka panjang

sebagai pendekatan karena masyarakat biasa mengkonsumsi obat herbal dalam

jangka waktu yang lama.

biji P. americana Mill. diharapkan dapat memberikan efek hepatoprotektif pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

4

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

a. Apakah pemberian jangka panjang dekok biji P. americana Mill.

mempunyai pengaruh hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas serum

ALT (Alanin Transaminase) dan AST (Aspartat Transaminase) pada tikus

jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida?

b. Berapa besar nilai dosis optimum hepatoprotektif dekok biji P. americana

Mill. pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida?

2. Keaslian penelitian

Penelitian menggunakan biji P. americana Mill. pernah dilakukan oleh

Arukwe dkk. (2012) yang melaporkan bahwa biji P. americana Mill. mengandung

saponin, tanin, flavonoid, cyanogenic glycosides, alkaloid, fenolik, dan steroid.

Kandungan fenolik dalam biji P. americana Mill. menunjukkan angka yang

paling tinggi jika dibandingkan dengan daun dan buah biji P. americana Mill.

(Arukwe dkk., 2012).

Carpena, Morcuende, Andrade, Kylli, dan Estevez (2011) menentukan

kandungan fenolik total serta melakukan penelitian terhadap aktivitas antioksidan

kulit, daging buah, dan biji P. americana Mill. secara in vitro. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kulit dan biji memliki kandungan fenolik total yang lebih

tinggi dari pada daging buah P. americana Mill., kulit dan biji juga memiliki

aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari pada daging buah P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

5

Ozoula, Anaka, Okpo, dan Idogun (2009) melakukan uji toksisitas akut

dan subakut ekstrak air biji P. americana Mill. pada tikus. Dosis yang digunakan

pada uji toksisitas akut adalah 2, 4, 6, 8, dan 10 g/kgBB, sedangkan dosis pada uji

toksisitas subakut sebesar 10 g/kgBB. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak air biji

P. americana Mill. tidak menunjukkan adanya toksisitas baik saat pemberian

secara akut maupun subakut.

Penelitian terhadap efek antidiabetes ekstrak air biji P. americana Mill.

pada tikus terinduksi aloksan dilakukan oleh Alhassan, Sule, Atiku, Wudil,

Abubakar, dan Mohammed pada tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ekstrak air biji P. americana Mill. mampu menurunkan kadar glukosa pada

tikus. Selain itu, ekstrak biji P. americana Mill. memiliki daya antibakteri

terhadap Streptococcus alpha yang resisten antibiotik (Pratiwi, 2012). Sejauh

penelusuran pustaka yang dilakukan, penelitian efek hepatoprotektif jangka

panjang dekok biji P. americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada

tikus terinduksi karbon tetraklorida belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

dan tambahan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian dalam

penggunaan tanaman obat terutama sebagai hepatoprotektor jangka

panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

6

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dosis

optimal dekok biji P. americana Mill. bagi masyarakat khususnya sebagai

hepatoprotektor jangka panjang.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan

dekok biji P. americana Mill. terhadap perbaikan fungsi hati tikus jantan galur

Wistar akibat terinduksi karbon tetraklorida.

2. Tujuan khusus

a. Pemberian jangka panjang dekok biji P. americana Mill. mempunyai

pengaruh hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas serum ALT dan

AST pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

b. Mengetahui besar dosis optimum hepatoprotektif dekok biji P. americana

Mill. pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi dan fisiologi hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat rata-rata sekitar

1500 g atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Bagian atas hati

berbentuk cembung dan terletak di bagian kanan bawah diafragma dan sebagian di

sebelah kiri bawah. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan melindungi ginjal

kanan, lambung, pankreas, dan usus (Price dan Wilson, 2005).

Terdapat dua lobus utama yang menyusun hati yaitu lobus kanan dan

lobus kiri. Setiap lobus pada hati dibagi menjadi struktur-stuktur yang disebut

lobulus. Lobulus terdiri dari lempeng-lempeng sel hati yang berbentuk kubus dan

tersusun mengelilingi vena sentralis. Di antara lempeng-lempeng sel hati terdapat

kapiler-kapiler yang disebut sinusoid yang merupakan cabang vena porta dan

arteri hepatica. Sinusoid dibatasi oleh sel Kupffer (Gambar 1). Sel Kupffer ini

memiliki fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah. Oleh

sebab itu, hati merupakan salah satu organ utama sebagai pertahanan terhadap

invasi bakteri dan agen toksik (Price dan Wilson, 2005).

Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang melingkari

bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu seperti ditunjukkan pada

Gambar 1. Saluran empedu interlobular membentuk kapiler empedu yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

8

kecil dinamakan kanalikuli, yang berjalan di tengah-tengah lempengan sel hati

(Price dan Wilson, 2005).

Gambar 1. Struktur mikroskopok hati (Ganong dan McPhee, 2011)

Hati menerima darah dari vena porta hepatis (70%) dan arteri hepatika

(30%). Arteri hepatika membawa darah yang berisi oksigen yang berasal arteria

hepatica communis, di sebelah kiri ductus choledocus dan di depan vena porta

(Wibowo dan Paryana, 2009), sedangkan vena porta membawa darah vena dari

usus halus yang kaya akan nutrien yang baru diserap, obat, dan racun langsung ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

9

hati. Vena porta membentuk jalinan khusus yang memungkinkan setiap hepatosit

dibasuh langsung oleh darah porta (Ganong dan McPhee, 2011).

Hati mempunyai bermacam-macam fungsi dengan tiga fungsi utama

dalam tubuh yaitu untuk sintesis, ekskresi, dan metabolisme (Chandrasoma dan

Taylor, 1995). Sebagai tempat sintesis hati mampu memproduksi albumin, faktor-

faktor pembekuan darah, dan juga plasma globulin (Fox, 2004). Selain itu, hati

juga mengekskresikan bermacam-macam bahan ke dalam empedu, antara lain

blirubin (Chandrasoma dan Taylor, 1995). Hati juga mempunyai peranan penting

dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan juga dalam detoksifikasi.

Detoksifikasi di hati dapat melalui tiga cara yaitu dengan mengekskresi empedu,

fagositosis oleh sel Kupffer, dan dengan perubahan kimia dari molekul toksik di

dalam hepatosit (Fox, 2004).

Hati yang normal mempunyai kapasitas cadangan yang besar untuk

melakukan fungsinya. Dalam keadaan normal, 80% bagian dari hati dapat

dihentikan aktivitasnya tanpa harus mengurangi fungsinya (Chandrasoma dan

Taylor, 1995).

2. Jenis kerusakan hati

Toksikan dapat mengakibatkan berbagai jenis kerusakan hati seperti:

a. Perlemakan hati (steatosis)

Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5% dari

berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan

hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati.

Steatosis adalah respon umum untuk banyak pemejanan akut tetapi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

10

semua hepatotoksin. Sering kali toksin yang menginduksi steatosis adalah

reversibel dan tidak menyebabkan kematian hepatosit. Perlemakan hati

dapat berasal dari satu atau lebih peristiwa berikut: kelebihan pasokan

asam lemak bebas ke hati, gangguan pada siklus trigliserida, penurunan

oksidasi asam lemak, dan penurunan sintesis lipoprotein densitas sangat

rendah (Gregus dan Klaaseen, 2001). Toksikan-toksikan yang

menyebabkan penimbunan lipid dalam hati dengan mekanisme yang

paling umum yaitu adanya kerusakan pelepasan trigliserida hati ke plasma.

Karbon tetraklorida terutama bekerja melalui metabolit reaktifnya, radikal

triklorometil yang secara kovalen mengikat protein dan lipid tidak jenuh

dan menyebabkan peroksidasi lipid (Lu, 1995).

b. Kematian sel (nekrosis)

Nekrosis merupakan kematian sel-sel hati yang ditandai dengan

pembengkakan sel, kebocoran, hancurnya inti, dan masuknya sel-sel

radang. Ketika nekrosis pada hepatosit terjadi, kebocoran plasma membran

dapat dideteksi secara kimiawi dengan menguji kadar enzim yang berasal

dari sitosol di plasma atau serum. Keterangan yang informatif adalah

tingkat aktivitas ALT sebagai enzim hepatosit yang paling utama (Treinen

dan Moslen, 2001).

c. Kolestasis

Menutut Stine dan Brown (1996), kolestasis merupakan

pemberhentian aliran empedu yang menyebabkan jaundice, suatu kondisi

yang ditandai dengan warna mata dan kulit yang kekuningan. Keadaan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

11

disebabkan karena terjadi kenaikan jumlah pigmen empedu yaitu bilirubin

hingga melebihi batas normalnya yaitu 0,8 mg/dL (Chandrasoma dan

Taylor, 1995). Banyak jenis bahan kimia termasuk logam, hormon, dan

obat-obatan menyebabkan kolestasis (Gregus dan Klaaseen, 2001).

d. Sirosis

Sirosis merupakan bentuk kerusakan yang terakhir, sering fatal,

dan merupakan tahap kerusakan hati kronis. Sirosis ditandai dengan

akumulasi sejumlah jaringan fibrosa yang luas, khususnya serabut-serabut

kolagen, sebagai respon terhadap kerusakan atau terhadap peradangan.

Akibat peradangan zat kimia berulang kali, sel-sel hepatik yang hancur

digantikan dengan jaringan parut fibrotik. Akibat endapan kolagen yang

terus-menerus, anatomi hati terganggu oleh jaringan parut fibrotik yang

saling berhubungan. Sirosis bersifat irreversibel, memiliki harapan hidup

kecil, biasanya merupakan hasil paparan berulang zat kimia beracun

contohnya alkohol (Gregus dan Klaaseen, 2001).

3. Hepatotoksin

Obat-obat dan senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan hati

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a. Hepatotoksin teramalkan

Senyawa yang bila diberikan dapat mempengaruhi sebagian besar

orang yang menelan senyawa tersebut dalam jumlah yang cukup untuk

menimbulkan efek toksik. Hepatotoksin ini bergantung pada dosis

pemberian (Forrest, 2006). Contoh hepatotoksin teramalkan yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

12

menimbulkan kerusakan nekrosis hepatoseluler adalah racun jamur

(Amanita phalloides), aflatoksin, karbon tetraklorida, kloroform,

parasetamol, dan lain sebagainya (Chandrasoma dan Taylor, 2995).

b. Hepatotoksin tak teramalkan

Merupakan obat atau senyawa yang tidak besifat toksik pada hati

tetapi jika diberikan kepada orang tertentu akan dapat menimbulkan efek

toksik. Jenis ini tidak bergantung pada dosis pemberian dan frekuensi

terjadinya sangat jarang. Contoh obat-obat tipe ini adalah isoniazid,

halothane, dan chlorphromazine (Forrest, 2006).

4. ALT dan AST

Kerusakan hepatoseluler dapat dideteksi dengan mengukur indeks

fungsional dan dengan mengamati produk hepatosit yang rusak atau nekrotik. Uji

enzim sering menjadi satu-satunya petunjuk adanya cedera sel pada penyakit hati

dini karena perubahan ringan kapasitas ekskretorik mungkin tersamar akibat

kompensasi dari bagian hati lain yang masih fungsional (Sacher dan McPherson,

2002).

Dua enzim yang sering berkaitan dengan kerusakan hepatoseluler adalah

aminotransferase. Aminotransferase mengkatalisis pemindahan reversibel satu

gugus amino antara asam amino dan sebuah asam alfa-keto, yang berfungsi dalam

pembentukan asam-asam amino yang dibutuhkan untuk penyusunan protein di

hati. Alanin aminotransferase (ALT) berfungsi memindahkan satu gugus amino

antara alanin dan asam alfa-ketoglutamat. Aspartat aminotransferase (AST)

berfungsi memerantai reaksi antara asam aspartat dan asam alfa-ketoglutamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

13

(Sacher dan McPherson, 2002). Penentuan enzim AST dan ALT adalah cara

paling umum untuk mendeteksi kerusakan hati, enzim yang dibebaskan beberapa

kali lipat dalam 24 jam pertama setelah kerusakan (Timbrell, 2008).

Sebagian besar AST terdapat di hati dan otot rangka, serta tersebar ke

seluruh jaringan. Meskipun enzim ALT terdapat pula pada beberapa bagian

jaringan, tetapi konsentrasi terbesarnya pada semua spesies adalah di hati

sehingga ALT merupakan petunjuk yang lebih spesifik terhadap nekrosis hati

daripada AST (Zimmerman, 1999). Transaminase ini sebagai nilai indeks

kemungkinan kerusakan hati, dalam mendeteksi adanya toksisitas pada hati atau

perubahan dalam membran sel hati (Edem dan Akpanabiatu, 2006).

5. Evaluasi kerusakan hati

Menurut Plaa dan Charbonneau (2001) uji-uji yang digunakan dalam

mengevaluasi kerusakan hati, yaitu uji enzim serum, uji ekskretori hati, perubahan

konstituen hati, dan analisis histologi.

a. Uji enzim serum

Untuk mengidentifikasi kerusakan hati, dapat digunakan enzim

serum didasarkan spesifikasi dan sensitivitas berbagai tipe kerusakan hati.

Berbagai parameter dapat diukur dalam plasma. Dengan demikian,

penentuan AST dan ALT enzim adalah cara paling umum untuk

mendeteksi kerusakan hati, enzim yang dihasilkan beberapa kali lipat

dalam 24 jam pertama setelah kerusakan (Timbrell, 2008). Namun, ada

sejumlah enzim lain yang dapat digunakan sebagai penanda.

Alkalinfosfatase dan gamma-glutamiltranspeptidase (-GT), kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

14

aktivitas enzim-enzim serum tersebut menunjukkan kerusakan kolestatik

(Plaa dan Charbonneau, 2001).

b. Uji ekskretori hati

Zat kimia yang memasuki sirkulasi sistemik dapat diekskresikan

oleh hati dalam bentuk tidak berubah atau diubah di dalam hepatosit.

Senyawa seperti bilirubin dan xenobiotika lainnya digunakan untuk

mendeteksi dan menentukan kerusakan hepatik (Plaa dan Charbonneau,

2001). Plasma bilirubin juga dapat diukur, yang meningkat pada kerusakan

hati, dan albumin plasma menurun oleh kerusakan hati (meskipun juga

oleh kerusakan ginjal) (Timbrell, 2008).

c. Perubahan konstituen hati

Zat hepatotoksik yang dapat menyebabkan perubahan struktural

dan fungsional hepatik berguna untuk mendeteksi dan menetapkan

besarnya tingkat kerusakan hati yang terjadi. Perubahan efek farmakologis

obat dapat digunakan untuk mendeteksi dan menentukan disfungsi hati

(Plaa dan Charbonneau, 2001).

d. Analisis histologi

Analisis potensi hepatotoksik zat kimia tidak lengkap tanpa

deskripsi histologi kerusakan yang dihasilkan. Ciri-ciri kerusakan hati

ditentukan dengan pengamatan mikroskopik cahaya (Plaa dan

Charbonneau, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

15

B. Karbon Tetraklorida

Gambar 2. Struktur molekul karbon tetraklorida

(Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995)

Karbon tetraklorida (Gambar 2) merupakan cairan jernih mudah menguap,

tidak berwarna, dan memiliki bau khas. Senyawa ini memiliki BM 153,82 dan

sangat sukar larut dalam air (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,

1995). Penggunaan senyawa ini antara lain untuk sintesis senyawa organik

terklorinasi, pembuatan cairan pendingin, sebagai fumigan pertanian, serta

aplikasi laboratorium (U.S. EPA, 2010).

Karbon tetraklorida merupakan molekul sederhana yang jika diberikan

kepada berbagai spesies menyebabkan nekrosis sentrilobuler dan perlemakan hati.

Pemejanan secara kronis menyebabkan sirosis hati, tumor hati, dan juga

kerusakan ginjal. Hati menjadi target utama dari ketoksikan karbon tetraklorida

karena ketoksikan senyawa ini tergantung pada metabolisme aktivasi oleh

sitokrom P-450 (CYP2E1). Dosis rendah karbon tetraklorida hanya menyebabkan

perlemakan hati dan destruksi sitokrom P-450. Destruksi sitokrom P-450 terjadi

terutama di sentrilobular dan daerah tengah hati. Senyawa ini selektif untuk

isoenzim tertentu, pada tikus diketahui selektif untuk CYP2E1 sedangkan pada

isoenzim lain seperti CYP1A1 tidak terpengaruh. Destruksi CYP2E1 tampaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

16

dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia, yang mana menjadi lebih besar

ketika lebih banyak oksigen tersedia (Timbrell, 2008).

Gambar 3. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon tetraklorida

(Timbrell, 2008)

Sebagai enzim mikrosomal CYP2E1 akan mempengaruhi aktivasi

metabolit dari senyawa yang terbentuk, hal ini dapat meningkatkan atau

mengurangi sifat toksik dari senyawa induk. Dalam hal ini CYP2E1 berfungsi

sebagai agen pereduksi dan mengkatalis adisi elektron dan mengakibatkan

hilangnya satu ion klorin sehingga membentuk radikal bebas triklorometil (CCl3)

(Gambar 3) yang merupakan metabolit reaktif. Radikal bebas triklorometil ini

dengan adanya O2 akan berubah menjadi radikal bebas trilkorometilperoksi

(OOCCl3) yang lebih reaktif (Gambar 3) (Gregus dan Klassen, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

17

Radikal triklorometil yang dihasilkan dapat mengalami salah satu dari

beberapa reaksi. Senyawa reaktif tersebut merusak sekitar sitokrom P-450,

termasuk enzim CYP2E1 itu sendiri, dan retikulum endoplasma. Radikal bebas

triklorometil dapat berikatan secara kovalen dengan lemak mikrosomal dan

protein, serta akan bereaksi secara langsung dengan membran fosfolipid dan

kolesterol yang bersifat toksik. Reaksi radikal bebas triklorometil ini juga akan

menghasilkan kloroform, yang merupakan salah satu metabolit dari karbon

tetraklorida. Hasil lain dari reaksi ini adalah radikal lipid yang akan mengaktifkan

senyawa oksigen reaktif selanjutnya mengakibatkan perokaidasi lipid (Gambar 3)

(Timbrell, 2008).

Peroksidasi lipid dapat menyebabkan kerusakan membran sel dan

kerusakan mitokondria. Kerusakan ini berupa gangguan integritas membran yang

menyebabkan keluarnya berbagai isi sitoplasma, antara lain enzim ALT. Enzim

ALT yang ada di dalam sel akan keluar dan masuk peredaran darah sehingga

jumlah enzim ALT meningkat. Berdasarkan Zimmerman (1999) terdapat

peningkatan serum enzim yang berbeda untuk toksikan yang berbeda (Tabel. I).

Terjadinya penghambatan sintesis protein juga diakibatkan adanya

gangguan keluarnya lipid dari hati yang disebabkan karena hambatan sintesis

lipoprotein yang membawa trigliserida meninggalkan hati sehingga menimbulkan

steatosis (perlemakan hati). Pada keadaan steatosis ini, struktur retikulum

endoplasma mengalami distorsi, sintesa protein menjadi lambat, selanjutnya akan

terjadi penyimpangan dengan cepat terhadap aktivitas enzim yang berada di

retikulum endoplasma (Wahyuni, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

18

Tabel. I Peningkatan relatif dari beberapa serum enzim pada cedera hati

Toxicant

Lesion Degree of increasse in serum

enzyme levels

Zona

necrosis steatosis AST ALT

OCT,

SDH

CCl4 + + 4+ 3+ 4+

Thioacetamide + - 4+ 3+ 4+

Tetracycline - + 2 + 1+

Ethionine - + + - +

Phosphorous + + 1-2+ 1-2+ 1-2+

(Zimmerman, 1999).

Peningkatan aktivitas serum ALT yang menyebabkan steatosis akibat

induksi karbon tetraklorida mencapai tiga kali lipat dari kondisi normal (Tabel I)

dan peningkatan aktivitas serum AST mencapai empat kali lipat dari kondisi

normal (Zimmerman, 1999). Rajendran, dkk. (2009) dalam penelitian daun

Mimosa pudica menyebutkan aktivitas serum ALT akibat induksi karbon

tetraklorida mencapai kurang lebih dua kali lipat dibanding kelompok kontrol

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida. Tubuh manusia sebenarnya mempunyai

sistem pertahanan untuk mengatasi radikal bebas, salah satunya yaitu glutation-S-

transferase (GSH) yang berperan sebagai antioksidan endogen. Jika terdapat

radikal bebas di dalam tubuh, senyawa ini akan menangkap radikal bebas tersebut

(Timbrell, 2008).

C. Persea americana Mill.

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

19

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliophyta

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Familia : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea americana Mill. (Yasir, Das dan Kharya, 2010).

2. Nama daerah

Avokad, alpukat (Indonesia), apokat, alpokat (Melayu), arpuket (Sunda),

alpokat (Jawa), alpuket (Betawi) (Suhono, dkk., 2010).

3. Morfologi

Tanaman P. americana Mill. berasal dari Amerika tropis, Meksiko,

Guatemala, dan Hindia barat. Avokad berupa pohon besar, dengan kulit batang

berwarna cokelat, tinggi batang 8-20 m, dan diameternya 25-40 cm. Daun

tunggal, berwarna hijau tua, berbentuk lonjong, atau memanjang. Daun bertangkai

dan mengumpul pada ujung ranting, berukuran 8 x 17 cm. Bunga berkelamin

ganda, berwarna putih kekuningan, dan wangi (Suhono dkk., 2010).

Buah P. americana Mill. termasuk buah buni, berbentuk bulat atau lonjong

seperti bola lampu. Buah berwarna hijau, hijau kekuningan, dan cokelat

keunguan. Buah berukuran 3-30 cm, dengan berat 100-600 g. Daging buah

berwarna hijau kekuningan atau kuning. Daging buah tebal, berminyak, terasa

hambar, atau sedikit manis. Daging buah banyak mengandung lemak dan protein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

20

Biji tunggal, berukuran besar, berbentuk bulat atau lonjong, ditutupi oleh selaput

biji (Suhono dkk., 2010).

4. Kandungan kimia biji P. americana Mill.

Kandungan biji P. americana Mill. adalah saponin, tanin, flavonoid,

cyanogenic glycosides, alkaloid, fenolik, dan steroid. Biji P. americana Mill.

memiliki kandungan fenolik paling tinggi jika dibandingkan dengan daun dan

buah P. americana Mill. (Arukwe dkk., 2012).

D. Curliv® Plus Syrup

Curliv® plus syrup mengandung ekstrak Silymarin, Schisandrae Fructus,

Curcuma xanthorrhiza Rhizoma, Liquirite Radix, dan Vitamin B6. Indikasi

Curliv® plus syrup adalah sebagai suplemen untuk memelihara kesehatan fungsi

hati (Soho, 2012).

Silymarin berkhasiat sebagai hepatoprotektor atau untuk mengobati

penyakit hati (Rotblatt dan Ziment, 2002). Schisandrae Fructus bermanfaat

sebagai penangkal radikal bebas, meningkatkan detoksifikasi racun di hati, dan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Yang, Wu, Wang Zhou, Zhang, dan

Wang, 2011). Curcuma xanthorrhiza Rhizoma mempunyai bebeapa kandungan

senyawa kimia antara lain berupa feladren, turmerol, kamfer, tolilmetilkarbinol,

kurkumin, zingiberen, kuzerenon, germakron, β-tumeron, dan xanthorizol (Agoes,

2010). Kurkumin yang terdapat pada tumbuhan ini bermanfaat sebagai anti

inflamasi, anti hepatotoksik, dan acnevulgaris (Arisandi dan Andriani, 2006).

Liquirite Radix berkhasiat sebagai antiinflamasi, ekspektoran, anti rematik, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

21

mencegah keracunan hati (WHO, 1999). Di dalam tubuh, vitamin B6 diperlukan

dalam metabolisme protein dan lemak, mambantu dalam pembentukan sel darah

merah, garam empedu, serta membantu dalam pencegahan kavitas (Goodner dan

Roth, 1994).

E. Dekok

Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan

herbal dengan air pada suhu 90oC selama 30 menit. Dekok dapat dibuat dengan

mencampur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air

secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 30 menit terhitung mulai suhu

90oC sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel,

tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok

yang dikehendaki (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010).

F. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mengetahui pengaruh

hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok biji P. americana Mill. dengan

menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus jantan galur Wistar

terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah variasi dosis dalam pemberian

jangka panjang dekok biji P. americana Mill.

b. Variabel tergantung

Variabel tergantung penelitian ini adalah penurunan aktivitas

serum ALT dan AST serum akibat pemberian jangka panjang dekok biji P.

americana Mill. terhadap sel hati tikus jantan galur Wistar terinduksi

karbon tetraklorida.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi

hewan uji, yaitu tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 150-250 g

dan umur 2-3 bulan, frekuensi pemberian dekok biji P. americana Mill.

satu kali sehari selama enam hari berturut-turut dengan waktu pemberian

BAB III

METODE PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

23

yang sama, dan cara pemberian senyawa pada tikus dilakukan secara per

oral (p.o) dan intraperitonial (i.p).

b. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah

kondisi patologis dari tikus jantan galur Wistar yang digunakan.

3. Definisi operasional

a. Penurunan aktivitas ALT dan AST serum

Didefinisikan sebagai kemampuan dekok biji P. americana Mill.

pada dosis tertentu untuk menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada

tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

b. Jangka panjang

Pemberian dekok biji P. americana Mill. satu kali sehari selama

enam hari berturut-turut.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji yang digunakan berupa tikus jantan galur Wistar dengan umur

2-3 bulan dan berat badan 150-250 g yang diperoleh dari Laboratorium

Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

b. Serbuk biji P. americana Mill. yang diperoleh dari Padang, Sumatera

Barat pada bulan Januari 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

24

2. Bahan kimia

a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah karbon tetraklorida pro

analisis produksi E. Merck yang diperoleh dari Laboratorium Kimia

Analisis Fakultas Farmasi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta

b. Air suling sebagai pelarut yang digunakan untuk pembuatan sediaan uji

yang diproduksi oleh Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

c. Aqua bidestilata untuk blanko pengujian aktivitas serum ALT dan AST,

yang diproduksi oleh Laboratorium Kimia Analisis Instrumental Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

d. Kontrol serum ALT-AST TruLab N

e. Olive oil Bertolli®

f. Reagen ALT

Reagen yang digunakan adalah reagen ALT diasys. Komposisi dan

konsentrasi dari reagen ALT adalah sebagai berikut.

Tabel II. Komposisi dan konsentrasi reagen ALT

R1: TRIS pH 7.15 140 mmol/L

L-Alanine 700 mmol/L

LDH

(lactate dehydrogenase)

≥ 2300 U/L

R2: 2-Oxoglutarate 85 mmol/L

NADH 1 mmol/L

Pyridoxal-5-phosphate FS: Good’s buffer pH 9.6 100 mmol/L

g. Reagen AST

Reagen yang digunakan adalah reagen ALT diasys. Komposisi dan

konsentrasi dari reagen ALT adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

25

Tabel III. Komposisi dan konsentrasi reagen ALT

R1: TRIS pH 7.65 11 mmol/L

L-Aspartate 320 mmol/L

MDH

(malate dehydrogenase)

≥ 800 U/L

LDH

(lactate dehydrogenase)

≥ 1200 U/L

R2: 2-Oxoglutarate 65 mmol/L

NADH 1 mmol/L

Pyridixal-5-phosphate FS: Good’s buffer pH 9.6 100 mmol/L

Pyrodoxal-5-phosphate 13 mmol/L

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: panci infusa,

termometer, sendok, stopwatch, gelas beker, gelas ukur, labu ukur, cawan

porselen, batang pengaduk, penangas air, timbangan analitik, kain flanel, moisture

balance, tabung reaksi, spuit injeksi p.o untuk tikus, spuit injeksi i.p, pipa kapiler,

mikro pipet, blue tip, yellow tip, mikrolab 200, stopwatch, vortex, sentrifuge,

Eppendorf.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi serbuk biji P. americana Mill.

Serbuk kering biji P. americana Mill. dari Padang, Sumatera Barat

dibandingkan secara mikroskopik dengan serbuk kering biji P. americana Mill.

standar. Bila penampakan mikroskopik kedua serbuk sama, maka dapat dipastikan

serbuk tersebut merupakan serbuk biji P. americana Mill. Determinasi dilakukan

oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. dosen Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

26

2. Penetapan kadar air serbuk kering biji P. americana Mill.

Serbuk kering biji P. americana Mill. yang sudah diayak, dimasukkan ke

dalam alat moisture balance sebanyak 5,0 g kemudian diratakan. Bobot serbuk

kering biji tersebut ditimbang sebagai bobot sebelum pemanasan (bobot A),

setelah itu dipanaskan pada suhu 105oC. Serbuk kering biji P. americana Mill.

yang sudah dipanaskan ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah

pemanasan (bobot B). Kemudian dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot A

dan bobot B yang merupakan kadar air serbuk biji P. americana Mill.

3. Pembuatan dekok biji P. americana Mill.

Serbuk kering biji P. americana Mill. ditimbang sebanyak 8,0 g,

dimasukkan ke dalam panci infusa dan dibasahi dengan 16 mL aquadest, lalu

ditambah dengan 100,0 mL aquadest. Selanjutnya dilakukan pemanasan dengan

suhu 90oC selama 30 menit. Waktu 30 menit dihitung ketika suhu campuran

mencapai 90oC. Setelah 30 menit, campuran tersebut diambil dan diperas

ditambahkan aquadest melalui ampas serbuk biji P. americana Mill. yang terdapat

pada kain flanel hingga diperoleh volume 100 mL.

4. Penetapan dosis dekok biji P. americana Mill.

Penelitian ini menggunakan tiga peringkat dosis dekok biji P. americana

Mill. yang diberikan secara p.o. Dosis 360,71 mg/kgBB merupakan dosis rendah,

dosis 642,06 mg/kgBB merupakan dosis tengah, dan dosis 1142,86 mg/kgBB

merupakan dosis tinggi.

menggunakan kain flanel. Bila volume yang didapatkan kurang dari 100 mL, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

27

5. Pembuatan larutan karbon tetraklorida konsentrasi 50%

Larutan karbon tetraklorida dibuat dalam konsentrasi 50% dimana

perbandingan volume karbon tetraklorida dan pelarut adalah 1:1 (Janakat dan Al-

Merie, 2002). Larutan karbon tetraklorida dibuat dengan cara dilarutkan dengan

volume yang sama dengan olive oil.

6. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida

Pemilihan dosis karbon tetraklorida dilakukan untuk mengetahui

pada dosis berapa karbon tetraklorida mampu menyebabkan kerusakan

hati tikus yang ditandai dengan peningkatan aktivitas serum ALT dan AST

paling tinggi. Dosis hepatotoksik yang digunakan dalam penelitian ini

mengacu pada penelitian Janakat dan Al-Merie (2002) serta Windrawati

(2012) bahwa dosis 2 mL/kg BB terbukti mampu meningkatkan aktivitas

ALT dan AST serum pada tikus bila diberikan secara i.p.

b. Penetapan waktu pencuplikan darah

Untuk mendapatkan waktu pencuplikan darah dilakukan orientasi

dengan tiga ekor tikus. Setiap ekor tikus diambil darahnya melalui sinus

orbitalis mata menggunakan pipa kapiler pada jam ke-0, 24, dan 48

setelah pemejanan karbon tetraklorida. Kemudian diukur aktivitas serum

ALT dan AST.

7. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah tiga puluh lima ekor tikus dibagi secara acak ke dalam tujuh

kelompok perlakuan masing-masing sejumlah lima ekor tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

28

a. Kelompok I (kontrol hepatotoksin) diberi larutan karbon tetraklorida :

olive oil (1:1) dosis 2 mL/kgBB secara i.p.

b. Kelompok II (kontrol negatif) diberi olive oil dosis 2 mL/kgBB secara i.p.

c. Kelompok III (kontrol positif) diberi Curliv® plus syrup dosis 4,05

mL/kgBB.

d. Kelompok IV (kontrol dekok) diberi dekok biji P. americana Mill. dosis

tinggi (1142,86 mg/kgBB) selama enam hari berturut-turut secara p.o.

e. Kelompok V (dosis rendah) diberi dekok biji P. americana Mill. dosis

360,71 mg/kgBB secara p.o sekali sehari selama enam hari berturut-turut.

f. Kelompok VI (dosis tengah) diberi dekok biji P. americana Mill. dosis

642,06 mg/kgBB secara p.o sekali sehari selama enam hari berturut-turut.

g. Kelompok VII (dosis tinggi) diberi dekok biji P. americana Mill. dosis

1142,86 mg/kgBB secara p.o sekali sehari selama enam hari berturut-turut.

Pada hari ke tujuh kelompok III, V, VI dan VII diberi larutan karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB secara i.p. Setelah 24 jam diambil darahnya melalui

8. Pembuatan serum

Darah diambil melalui bagian sinus orbitalis mata tikus, kemudian

ditampung dalam tabung Eppendorf. Darah didiamkan selama 15 menit. Darah

disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 10000 rpm dan bagian

supernatannya diambil menggunakan mikro pipet.

sinus orbitalis mata, lalu diukur aktivitas serum ALT dan AST.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

29

9. Pengukuran aktivitas ALT dan AST serum

Alat yang digunakan untuk menganalisis aktivitas serum ALT dan AST

adalah Mikrolab 200 Merck®. Aktivitas enzim dinyatakan dengan satuan U/l.

pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di laboratorium Biokimia-

Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

a. Penetapan aktivitas serum kontrol

Bertujuan untuk validitas dan reliabilitas alat yang digunakan. Analisis

dilakukan dengan cara mencampur 1000 μL reagen I dengan 100 μL serum

kontrol TruLab N (rentang nilai 26,2-41,8 U/l untuk ALT dan 35,4-56,6 U/l

untuk AST) . Campuran divortex selama lima detik dan didiamkan selama dua

menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μL reagen II, divortex selama lima detik,

dan serapan dibaca setelah satu menit.

b. Penetapan aktivitas serum ALT dan AST

Analisis serum ALT dan dilakukan dengan cara mencampur 1000 μL

reagen I dengan 100 μL serum. Campuran divortex selama lima detik dan

didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μL reagen II,

divortex selama lima detik, dan serapan dibaca setelah satu menit. Untuk

analisis serum AST dan dilakukan dengan cara mencampur 1000 μL reagen I

dengan 100 μL serum. Campuran divortex selama lima detik dan didiamkan

selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μL reagen II, divortex selama

lima detik, dan serapan dibaca setelah satu menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

30

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data aktivitas serum ALT dan AST diuji dengan Kolmogorov-Smirnov

untuk mengetahui distribusi data dan analisis varian untuk melihat homogenitas

varian antar kelompoknya sebagai syarat analisis parametrik. Jika data

terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan analisis variansi pola

searah (one way ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui

perbedaan masing-masing kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe

untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna (signifikan) (p ≤ 0,05) atau

tidak bermakna (tidak signifikan) (p > 0,05). Bila distribusi data tidak normal atau

variansi tidak homogen, dilakukan analisis dengan Kruskal Wallis untuk

mengetahui perbedaan aktivitas serum ALT dan AST antar kelompok. Kemudian

dilanjutkan uji dengan Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok

bermakna (signifikan) (p ≤ 0,05) atau tidak bermakna (tidak signifikan) (p >

0,05).

Perhitungan persen efek hepatoprotektif terhadap hepatotoksin karbon

tetraklorida diperoleh dengan rumus:

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 − (𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙)

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 𝑥 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan besar

dosis optimum hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. pada tikus jantan

galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida. Dosis optimum merupakan dosis yang

mampu menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida, hingga aktivitas serum sama dengan aktivitas serum ALT dan AST

kontrol negatif olive oil. Tolok ukur hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill.

dievaluasi secara kuantitatif berdasarkan uji enzim serum ALT dan AST. Uji

enzim serum dilakukan dengan metode GPT-ALAT untuk mengukur serum ALT

dan metode GOT-ASAT untuk mengukur serum AST. Kemampuan dekok biji P.

americana Mill. sebagai hepatoprotektor dapat dilihat dari daya hambatnya

terhadap kenaikan aktivitas serum ALT dan AST kelompok perlakuan

dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida. Semakin besar

penurunan aktivitas serum ALT dan AST, maka semakin baik kemampuan dekok

biji P. americana Mill. sebagai hepatoprotektor.

A. Penyiapan Bahan

1. Hasil determinasi tanaman

Pada penelitian ini digunakan serbuk biji P. americana Mill. sebagai

bahan uji. Tujuan dari determinasi tanaman adalah untuk membuktikan bahwa

bagian dari tanaman yang digunakan benar berasal dari tanaman P. americana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

32

Mill., sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penyiapan bahan yang digunakan.

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Determinasi dilakukan dengan cara

mencocokkan kesamaan ciri mikroskopik serbuk biji P. americana dari Padang,

Sumatera Barat, dengan standar serbuk biji P. americana Mill. Hasil dari

determinasi membuktikan bahwa serbuk yang digunakan benar berasal dari biji P.

americana Mill.

2. Penetapan kadar air serbuk kering biji P. americana Mill.

Penetapan kadar air bertujuan untuk mengetahui kandungan air dalam

serbuk biji P. americana Mill., sehingga dapat diketahui serbuk biji P. americana

Mill. memenuhi salah satu persyaratan serbuk yang baik atau tidak. Kadar air

serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10% (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat

dan Makanan RI, 1995). Penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill.

dilakukan dengan alat moisture balance menggunakan metode Gravimetri. Serbuk

yang akan digunakan dipanaskan pada suhu 105oC selama 15 menit. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa serbuk biji P. americana Mill. memiliki kadar

air 7,40%. Hal ini menyatakan bahwa serbuk biji P. americana Mill. memenuhi

persyaratan yang ditetapkan.

B. Uji Pendahuluan

1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Pada penelitian ini digunakan karbon tetraklorida sebagai hepatotoksin.

Tujuan dari penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

33

mengetahui pada dosis berapa karbon tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan

hati ringan, yaitu steatosis pada hati tikus yang ditandai dengan terjadinya

peningkatan aktivitas serum ALT dan AST. Pada steatosis, peningkatan serum

ALT dan AST mencapai tiga kali lipat terhadap kontrol (Zimmerman, 1999).

Dosis yang digunakan pada penelitian ini mengacu dari penelitian Janakat dan Al-

Merie (2002) serta Windrawati (2012), yaitu karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

sudah menimbulkan efek hepatotoksik pada tikus.

2. Penentuan waktu pencuplikan darah

Penentuan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui selang

waktu dimana karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB dapat memberikan efek

hepatotoksik maksimal yang ditunjukkan dengan aktivitas serum ALT dan AST

tertinggi pada selang waktu tertentu. Karbon tetraklorida dosis 2 mL/kg BB

diujikan pada tikus jantan, kemudian dilakukan pencuplikan darah melalui sinus

orbitalis mata dengan selang waktu tertentu yaitu jam ke-0, 24, dan 48.

Data aktivitas serum ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

ml/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam tersaji pada Tabel IV serta Gambar

4 dan data aktivitas serum AST setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam tersaji pada Tabel VI serta

Gambar 5.

Tabel. IV Rata-rata aktivitas ALT tikus setelah induksi karbon tetraklorida

dosis 2 ml/kg BB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam (n=3)

Selang waktu

(jam)

Purata aktivitas serum

ALT ± SE (U/l)

0 68,0 ± 9,6

24 203,3 ± 15,9

48 54,7 ± 5,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

34

Gambar 4. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus setelah

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan

48 jam

Hasil analisis dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data

ALT terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis pola searah.

Berdasarkan analisis pola searah (One Way ANOVA) data ALT tikus setelah

terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kg BB, diketahui memiliki signifikansi

0,143 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variansi data homogen,

sehingga dapat dilanjutkan ke uji Scheffe. Dengan menggunakan uji Scheffe, dapat

diketahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Hasil analisis dari uji Scheffe

dapat dilihat pada Tabel V.

Tabel V. Hasil uji Scheffe aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 ml/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam

Selang waktu (jam) 0 24 48

0 - B TB

24 B - B

48 TB B -

Keterangan:

B = Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

35

Menurut Hastuti (2008) nilai normal serum ALT pada tikus adalah 29,8-

77,0 U/l. Pada Tabel IV, terlihat aktivitas ALT yang paling tinggi pada jam ke 24,

yakni 203,3 ± 15,9 U/l yang memberikan peningkatan ALT yang signifikan dan

berbeda bermakna dibandingkan dengan jam ke 0 dan 48 (V). Aktivitas tersebut

mengalami penurunan pada jam ke 48 (54,7 ± 5,5 U/l), yang berbeda tidak

bermakna terhadap jam ke 0. Ini berarti aktivitas ALT pada jam ke 48 sudah

kembali normal.

Tabel VI. Rata-rata aktivitas AST tikus setelah induksi karbon tetraklorida

dosis 2 ml/kg BB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam (n=3)

Selang waktu

(jam)

Purata aktivitas serum

AST ± SE (U/l)

0 88,3 ± 3,8

24 446,3 ± 19,3

48 147,3 ± 7,5

Gambar 5. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus setelah

pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan

48 jam

Data aktivitas AST tikus setelah terinduksi karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB terdistribusi normal, hasil analisis pola searah (One Way ANOVA)

diperoleh signifikansi 0,115 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variansi

data homogen, sehingga dapat dilanjutkan ke uji Scheffe. Dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

36

uji Scheffe, dapat diketahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Hasil

analisis dari uji Scheffe dapat dilihat pada Tabel VII.

Tabel VII. Hasil uji Scheffe aktivitas serum AST tikus setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam

Selang waktu (jam) 0 24 48

0 - B B

24 B - B

48 B B -

Keterangan:

B = Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

Dari Tabel VI dan Gambar 5 dapat dilihat aktivitas AST paling tinggi

terjadi pada jam ke 24, yakni 446,3 ± 19,3 U/l, yang menunjukkan adanya

perbedaan bermakna antara jam ke 0 dan 48 (Tabel VII). Seperti halnya aktivitas

ALT, aktivitas AST pada jam ke 48 juga mengalami penurunan dan memberikan

perbedaan bermakna terhadap jam ke 0 dan 24. Hal ini berarti aktivitas AST pada

jam ke 48 menurun, namun penurunan yang terjadi belum mencapai keadaan

normal. Berdasarkan hasil tersebut maka pada penelitian ini menggunakan waktu

pencuplikan darah pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida.

3. Penetapan lama pemejanan dekok biji P. americana Mill.

Kurniawati, Adrianto, dan Hendra (2011), dalam penelitian efek

hepatoprotektif ekstrak metanol-air M. tanarius terhadap tikus terinduksi

parasetamol, menjelaskan bahwa praperlakuan ekstrak metanol-air daun M.

tanarius pada kelompok hewan uji diberikan selama enam hari dan pada hari ke 7

diberikan hepatotoksin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

37

Penetapan waktu praperlakuan dekok biji P. americana Mill. didasarkan

pada penelitian Kurniawati, dkk. (2011) yang mengikuti model pemberian

praperlakuan selama 6 hari dan pada hari ke 7 diberi karbon tetraklorida dosis 2

ml/kgBB. Hal ini dikarenakan peneltian ini merupakan skrining awal untuk

melihat efek hepatoprotektif dari dekok biji P. americana Mill.

4. Penetapan dosis dekok biji P. americana Mill.

Penetapan dosis dekok biji P. americana Mill. bertujuan untuk

menentukan besarnya dosis dekok biji P. americana Mill. yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Penentuan dosis dekok biji P. americana Mill. didasarkan

pada konsentrasi maksimal dekok biji P. americana Mill. yang mampu dibuat dan

volume maksimal dekok biji P. americana Mill. yang dapat dipejankan pada tikus

secara per oral. Dari orientasi diketahui bahwa konsentrasi tertinggi dekok biji P.

americana Mill. yang dapat dibuat adalah 8%. Dari hasil ini diperoleh dosis

maksimal dekok biji P. americana Mill. adalah sebesar 1142,86 mg/kgBB.

Kemudian ditentukan 3 tingkatan dosis dekok biji P. americana Mill. yaitu

1142,86; 642,06; dan 360,71 mg/kgBB.

C. Hasil Uji Efek Hepatoprotektif Dekok Biji P. americana Mill.

Efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. dievaluasi dari

penurunan aktivitas serum ALT dan AST akibat praperlakuan dekok biji P.

americana Mill. satu kali sehari selama enam hari secara per oral berturut-turut

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB. Data aktivitas ALT

serum dianalisis dengan analisis pola searah (One Way ANOVA) menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

38

signifikansi 0,091 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variansi data homogen,

sehingga dapat dilanjutkan ke uji Scheffe untuk mengetahui kebermaknaan

perbedaan antar kelompok. Hasil analisis statistik serum AST menunjukkkan

bahwa variansi data tidak homogen sehingga tidak bisa dilanjutkan ke analisis

pola searah. Analisis dilakukan dengan Kruskal Wallis untuk mengetahui

perbedaan aktivitas serum AST antar kelompok. Dari uji menggunakan Kruskal

Wallis, diketahui signifikansi 0,00 (p ≤ 0,05), hal ini menunjukkan terdapat

perbedaan bermakna diantara kelompok. Oleh karena itu, untuk melihat perbedaan

tiap kelompok dilanjutkan uji dengan Mann Whitney. Aktivitas ALT dan AST

serum dinyatakan dalam satuan U/l yang disajikan dalam bentuk purata ± SE pada

Tabel VIII dan X serta Gambar 6 dan 7.

Kelompok

Perlakuan

Purata aktivitas

serum ALT ±

SE (U/l)

%

hepatoprotektif

% daya

hepatoprotektif

I

Kontrol hepatotoksin

karbon tetraklorida 2

mL/kgBB 183,2 ± 5,1 0 -

II Kontrol negatif olive oil 2

mL/kgBB 47,6 ± 2,0 100 -

III

Kontrol positif Curliv® 4,05

mL/kgBB + karbon

teraklorida 2 mL/kgBB 105,4 ± 7,4 57,4 100

IV DBPA 1142,86 mg/kgBB 49,0 ± 1,8 - -

V

DBPA 360,71 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2

mL/kgBB 96,0 ± 6,0 64,3 110,8

VI

DBPA 642,06 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2

mL/kgBB 87,0 ± 6,4 70,9 120,2

VII

DBPA 1142,86 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2

mL/kgBB 50,8 ± 3,8 79,6 141,2

Keterangan:

DBPA = Dekok biji P. americana Mill.

Tabel VIII. Purata ± SE aktivitas serum ALT dan % hepatoprotektif

praperlakuan dekok biji P. americana Mill. pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB (n=5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

39

Gambar 6. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus

praperlakuan dekok biji P. americana Mill. satu kali sehari selama 6 hari

terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB

Data aktivitas serum ALT dianalisis dengan analisis variansi satu arah

menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p ≤ 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa

antar kelompok terdapat perbedaan. Selanjutnya, untuk mengetahui kebermaknaan

perbedaan antar kelompok digunakan uji Scheffe. Hasil analisis dari uji Scheffe

dapat dilihat pada Tabel IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

40

Tabel IX. Hasil uji Scheffe aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada kelompok perlakuan

Kelompok

Perlakuan

Kontrol

Hepatotoksin

CCl4 2

mL/kgBB

Kontrol

negatif

olive oil 2 mL/kg

BB

Kontrol

positif

Curliv®

4,05

mL/kg BB

+ CCl4 2

mL/kg

BB

DBPA

1142,8

6

mg/kg

BB

DBPA

360,71

mg/kg

BB +

CCl4 2

mL/kgB

B

DBPA

642,06

mg/kg

BB +

CCl4 2

mL/kg

BB

DBPA

1142,86

mg/kg

BB +

CCl4 2

mL/kg

BB

Kontrol

Hepatotoksin

CCl4 2

mL/kgBB

- B B B B B B

Kontrol

negatif olive oil 2

mL/kgBB

B - B TB B B TB

Kontrol

positif Curliv®

4,05

mL/kgBB +

CCl4 2

ml/kgBB

B B - B TB TB B

DBPA

1142,86

mg/kgBB B TB B - B B TB

DBPA 360,71

mg/kgBB +

CCl4 2

mL/kgBB

B B TB B - TB B

DBPA 642,06

mg/kgBB +

CCl4 2

mL/kgBB

B B TB B TB - B

DBPA

1142,86

mg/kgBB +

CCl4 2

mL/kgBB

B TB B TB B B -

Keterangan:

B = Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

DBPA = Dekok biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

41

Tabel X. Purata ± SE aktivitas serum AST tikus praperlakuan dekok biji P.

americana Mill. terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB (n=5)

Kelompok

Perlakuan

Purata aktivitas serum

AST ± SE (U/l)

I Kontrol hepatotoksin karbon

tetraklorida 2 mL/kgBB 476,8 ± 14,3

II Kontrol negatif olive oil 2

mL/kgBB 60,2 ± 2,4

III

Kontrol positif Curliv® 4,05 mL

/kgBB + karbon tetraklorida 2 mL

/kgBB

377,0 ± 15,3

IV DBPA 1142,86 mg/kgBB 61,2 ± 1,3

V DBPA 360,71 mg/kgBB + karbon

tetraklorida 2 mL /kgBB 152,2 ± 12,0

VI DBPA 642,06 mg/kgBB + karbon

tetraklorida 2 mL/kgBB 193,2 ± 8,9

VII DBPA 1142,86 mg/kgBB +

karbon tetraklorida 2 mL /kgBB 125,2 ± 12,5

Keterangan:

DBPA = Dekok biji P. americana Mill.

Gambar 7. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus

praperlakuan dekok biji P. americana Mill. satu kali sehari selama 6 hari

terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

42

Tabel XI. Hasil uji Mann-Whitney aktivitas serum AST tikus setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada kelompok perlakuan

Kelompok

Perlakuan

Kontrol

Hepatotoksin

CCl4 2 mL/

kgBB

Kontrol

negatif

olive oil

2 mL /kg

BB

Kontrol

positif

Curliv®

4,05

mL/kg BB

+ CCl4 2

mL/kgBB

DBPA 1142,86

mL /kg

BB

DBPA

360,71

mg/kg BB

+ CCl4 2

mL/kgBB

DBPA

642,06

mg/kg

BB +

CCl4 2

mL /kg

BB

DBPA

1142,86

mg/kg

BB +

CCl4 2

mL /kg

BB

Kontrol

Hepatotoksin

CCl4 2 mL

/kgBB

- B B B B B B

Kontrol

negatif olive

oil 2 mL

/kgBB

B - B TB B B B

Kontrol

positif

Curliv® 4,05

ml/kgBB +

CCl4 2

mL/kgBB

B B - B B B B

DBPA

1142,86

mg/kgBB B TB B - B B B

DBPA 360,71

mg/kgBB +

CCl4 2 mL

/kgBB

B B B B - B TB

DBPA 642,06

mg/kgBB +

CCl4 2 mL

/kgBB

B B B B B - B

DBPA

1142,86

mg/kgBB +

CCl4 2

mL/kgBB

B B B B TB B -

Keterangan:

B = Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

DBPA = Dekok biji P. americana Mill.

Hasil analisis statistik serum AST menunjukkan bahwa variansi tidak

homogen sehingga tidak bisa dilanjutkan ke analisis pola satu arah. Analisis

dilakukan dengan Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan aktivitas serum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

43

AST antar kelompok. Dari uji Kruskal Wallis, diketahui signifikansi 0,000 (p ≤

0,05), hal ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna diantara kelompok. Oleh

karena itu, untuk melihat perbedaan tiap kelompok dilanjutkan uji dengan Mann

Whitney. Hasil analisis dari uji Mann Whitney dapat dilihat pada Tabel XI.

1. Kontrol negatif olive oil dosis 2 mL/kgBB

Tujuan dari pengujian kelompok kontrol negatif adalah untuk memastikan

bahwa peningkatan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus adalah akibat

pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida dan bukan akibat pemberian pelarut

yaitu olive oil. Pemilihan dosis olive oil sebesar 2 mL/kgBB sesuai dengan dosis

pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah dengan dosis yang sama, olive oil memberikan pengaruh

terhadap aktivitas serum ALT dan AST atau tidak.

Tabel XII. Rata-rata aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah pemberian olive

oil dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam (n=5)

Selang waktu

(jam)

Purata aktivitas serum

ALT ± SE (U/L) Purata aktivitas serum

ALT ± SE (U/L)

0 41,6 ± 1,1 50,2 ± 2,2

24 47,6 ± 2,0 60,2 ± 2,4

Gambar 8. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus setelah

pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

44

Gambar 9. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus setelah

pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam

Tabel XIII. Hasil uji t berpasangan aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah

pemberian olive oil dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam

Selang waktu (jam) Aktivitas serum ALT Aktivitas serum AST

0 24 0 24

Aktivitas

serum ALT

0 - B

24 B -

Aktivitas

serum AST

0 - B

24 B - Keterangan:

B = Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p

> 0,05)

Berdasarkan hasil pengukuran ALT yang tersaji pada Tabel XII dan

Gambar 8, terlihat rata-rata nilai ALT jam ke-0, yaitu sebelum pemberian olive oil

adalah 41,6 ± 1,1 U/L. Rata-rata nilai ALT jam ke-24, yaitu setelah pemberian

olive oil adalah sebesar 47,6 ± 2,0 U/L. Secara statistik, hasil ini memberikan

perbedaan yang bermakna (p ≤ 0,05) antara kelompok kontrol olive oil jam ke-0

dengan kelompok kontrol olive oil jam ke-24, tetapi nilai ALT pada jam ke-0 dan

24 masih berada dalam batas normal yaitu 29,8-77,0 U/L (Hastuti, 2008),

sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian olive oil tidak meningkatkan aktivitas

serum ALT. Hasil pengukuran aktivitas AST sebagai data pendukung, diperoleh

rata-rata nilai AST jam ke-0 yaitu sebelum pemberian olive oil adalah 50,2 ± 2,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

45

U/L. Rata-rata nilai AST jam ke-24 yaitu setelah pemberian olive oil adalah

sebesar 60,2 ± 2,4 U/L (tersaji dalam Tabel. XII). Hasil ini memberikan

perbedaan yang bermakna (p ≤ 0,05) antara kelompok kontrol olive oil jam ke-0

dengan kelompok kontrol olive oil jam ke-24. Menurut Hastuti (2008) nilai AST

normal pada tikus adalah 19,3-68,9 U/L, sehingga hasil pengukuran AST masih

dalam batas normal.

Data pengukuran aktivitas ALT dan AST serum menunjukkan bahwa

pemberian olive oil 2 mL/kgBB tidak memberikan peningkatan terhadap aktivitas

ALT dan AST, artinya apabila terjadi peningkatan terhadap aktivitas ALT dan

AST bukan karena penggunaan olive oil sebagai pelarut. Nilai ALT dan AST

kelompok kontrol negatif ini akan dijadikan dasar nilai normal ALT dan AST

penelitian selanjutnya.

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Kontrol hepatotoksin dibuat untuk mengetahui pengaruh induksi karbon

tetraklorida 2 mL/kgBB terhadap sel hati tikus yang ditunjukkan dengan

peningkatan aktivitas ALT dan AST, serta digunakan sebagai patokan dalam

menganalisis efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. Uji ini dilakukan

dengan memejankan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB pada tikus secara

intraperitonial, kemudian pada jam ke-24 diambil darahnya untuk diukur aktivitas

serum ALT dan AST. Hasil pengukuran ini terlihat pada Tabel VIII, yaitu terjadi

peningkatan aktivitas ALT hingga 183,2 ± 5,1 U/L yang memberikan perbedaan

bermakna (p ≤ 0,05) terhadap kelompok kontrol negatif olive oil. Hasil

pengukuran ini menunjukkan terjadi kenaikan ALT sekitar tiga kalinya dari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

46

rata-rata kontrol negatif olive oil, yaitu 47,6 ± 2,0 U/L. Parameter utama

terjadinya kerusakan hati adalah aktivitas serum ALT. Hasil menunjukkan terjadi

kerusakan ringan sel hati tikus, yaitu steatosis. Menurut Zimmerman (1999), nilai

serum ALT kerusakan hati ringan steatosis meningkat mencapai tiga kali lipat

terhadap nilai normal. Hal ini dapat diartikan hasil penelitian sudah sesuai dengan

teori.

Serum AST kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB sebagai

parameter pendukung kerusakan sel hati menunjukkan adanya perbedaan

bermakna (p ≤ 0,05) terhadap kelompok kontrol negatif olive oil (Tabel VIII).

Aktivitas serum AST kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB

sebesar 476,8 ± 14,3 U/L, sedangkan kontrol olive oil sebesar 60,2 ± 2,4 U/L.

Dengan adanya kenaikan rata-rata aktivitas ALT dan AST menegaskan bahwa

karbon tetraklorida 2 mL/kgBB memiliki efek hepatotoksik pada tikus jantan.

3. Kontrol positif Curliv® dosis 4,05 mL/kgBB

Kontrol positif Curliv® digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian

Curliv yang telah terbukti memiliki efek hepatoprotektif terhadap sel hati tikus

yang diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB, ditunjukkan dengan penurunan

aktivitas serum ALT dan AST. Pemilihan dosis sebesar 4,05 mL/kgBB sesuai

dengan dosis pemakaian pada manusia. Uji ini dilakukan dengan memberikan

Curliv® plus syrup pada tikus secara oral selama enam hari, pada hari ke-7 tikus

diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara intraperitonial, dan hari ke-8

diambil darahnya kemudian diukur aktivitas serum ALT dan AST. Pada Tabel.

VIII, kontrol positif Curliv® 4,05 mL/kgBB memberikan nilai aktivitas ALT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

47

sebesar 105,4 ± 7,4 U/L. Rata-rata nilai ALT kontrol hepatotoksin adalah 183,2 ±

5,1. Secara statistik, hasil ini memberikan perbedaan bermakna (p ≤ 0,05) antara

kelompok kontrol positif Curliv® dengan kelompok kontrol hepatotoksin. Kontrol

positif Curliv® secara statistik juga memberikan perbedaan bermakna bila

dibandingkan dengan kontrol olive oil yang memiliki purata nilai ALT sebesar

47,6 ± 2,0. Selain itu, juga dilakukan pengukuran terhadap aktivitas AST sebagai

data pendukung. Melalui pengukuran tersebut, diperoleh rata-rata nilai AST

kontrol positif Curliv® sebesar 377,0 ± 15,3. Rata-rata nilai AST kontrol

hepatotoksin adalah 476,8 ± 14,3 (tersaji dalam Tabel X). Hasil ini memberikan

perbedaan bermakna (p ≤ 0,05) antara kelompok kontrol positif Curliv® dengan

kelompok kontrol hepatotoksin. Rata-rata nilai AST kontrol olive oil adalah 60,2

± 2,4, hasil tersebut bila dibandingkan dengan kontrol Curliv® menunjukkan

perbedaan yang bermakna. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pemberian Curliv® 4,05 mL/kgBB memberikan penurunan terhadap aktivitas

serum ALT dan AST, namun penurunan yang terjadi belum kembali pada keadaan

normal.

4. Kontrol dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB

Tujuan dilakukannya kontrol dekok biji P. americana Mill. adalah untuk

melihat bahwa pemberian dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB

tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas ALT dan AST. Digunakan dosis

sebesar 1142,86 mg/kgBB sesuai dengan dosis terbesar dekok biji P. americana

Mill. dengan harapan hasil kelompok ini berlaku untuk praperlakuan dekok biji P.

americana Mill.dari dosis rendah 360,71 mg/kgBB hingga dosis tertinggi 1142,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

48

mg/kgBB. Uji ini dilakukan dengan memberikan dekok biji P. americana Mill.

pada tikus secara oral selama enam hari berturut-turut, dan pada hari ke-7 diambil

darahnya kemudian diukur aktivitas ALT dan AST. Pada Tabel. VIII, kontrol

dekok biji P. americana Mill. 1142,86 mg/kgBB memberikan nilai aktivitas ALT

sebesar 49,0 ± 1,8 U/L, yang memiliki perbedaan tidak bermakna (p > 0,05)

terhadap kelompok kontrol negatif olive oil.

Aktivitas serum AST kontrol dekok biji P. americana Mill. adalah 61,2 ±

1,3 U/L (Tabel X). Secara statistik, bila dibandingkan dengan aktivitas serum

AST kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB sebesar 60,2 ± 2,4 U/l terdapat

perbedaan tidak bermakna (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

dengan pemberian dekok biji P. americana Mill. selama enam hari tidak

memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas serum ALT maupun AST.

5. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71; 642,06;

dan 1142,86 mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Evaluasi terhadap efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. pada

tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida didasarkan pada ada tidaknya

penurunan aktivitas ALT dan AST serum akibat praperlakuan dekok biji P.

americana Mill. Tabel VIII dan X menunjukkan bahwa ada kekerabatan dosis

dengan respon yang muncul terlihat dari semakin besar dosis praperlakuan dekok

biji P. americana Mill. yang diberikan, maka semakin besar efek hepatoprotektif.

Hal ini berarti semakin besar perlindungan yang diberikan pada sel hati tikus,

terbukti dengan terjadinya penurunan aktivitas serum ALT dan serum AST tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

49

Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71 mg/kgBB

terlihat aktivitas ALT serum sebesar 96,0 ± 6,0 U/L. Bila dibandingkan dengan

kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara statistik

terdapat perbedaan bermakna (Tabel IX). Aktivitas serum ALT perlakuan dekok

biji P. americana Mill. dosis 360,71 mg/kgBB memberikan perbedaan bermakna

terhadap kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB. Hal yang sama juga

terlihat pada aktivitas serum AST perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis

360,71 mg/kgBB terhadap kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB. Aktivitas serum

AST pada kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71

mg/kgBB dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2

mL/kgBB berbeda bermakna secara statistik. Hal ini berarti dekok biji P.

americana Mill. memiliki efek hepatoprotektif, namun kerusakan yang

ditimbulkan belum bisa kembali seperti keadaan normal. Hal ini kemungkinan

terjadi karena kandungan antioksidan pada dosis terendah yaitu 360,71 mg/kgBB

belum cukup untuk menurunkan aktivitas serum AST akibat induksi karbon

tetraklorida. Parameter utama kerusakan hati adalah serum ALT sehingga

diartikan bahwa kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71

mg/kgBB mampu melindungi sel hati dari induksi karbon tetraklorida 2

mL/kgBB.

Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB

memiliki aktivitas serum ALT sebesar 87,0 ± 6,4 U/L. Bila dibandingkan dengan

kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara statistik

terdapat perbedaan bermakna (Tabel IX). Aktivitas serum ALT kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

50

perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB memberikan

perbedaan bermakna terhadap kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB. Hal

yang sama juga terlihat pada aktivitas serum AST kelompok perlakuan dekok biji

P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB terhadap kontrol negatif olive oil 2

mL/kgBB. Aktivitas serum AST pada kelompok perlakuan dekok biji P.

americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB dibandingkan dengan kontrol

hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB berbeda bermakna secara statistik.

Hal ini berarti dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB memiliki efek

hepatoprotektif, namun kerusakan yang ditimbulkan belum bisa kembali seperti

keadaan normal. Hal ini kemungkinan terjadi karena kandungan antioksidan pada

dosis tengah yaitu perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB

belum cukup untuk menurunkan aktivitas serum ALT dan serum AST akibat

induksi karbon tetraklorida.

Aktivitas serum ALT pada kelompok dekok biji P. americana Mill. dosis

1142,86 mg/kgBB terlihat aktivitas serum ALT sebesar 50,8 ± 3,8 U/L. Bila

dibandingkan dengan kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2

mL/kgBB secara statistik terdapat perbedaan bermakna (Tabel IX). Aktivitas

serum ALT dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB memberikan

perbedaan tidak bermakna terhadap kelompok kontrol negatif olive oil 2

mL/kgBB. Dengan demikian, dekok biji P. americana Mill. dosis dosis 1142,86

mg/kgBB memberikan efek hepatoprotektif hingga keadaan hati bisa kembali

seperti normal. Aktivitas serum AST dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86

mg/kgBB dibandingkan dengan kontrol olive oil 2 mL/kgBB secara statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

51

berbeda bermakna, hal yang sama juga terlihat pada aktivitas serum AST dekok

biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB terhadap kontrol hepatotoksin

karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Hal ini bisa terjadi akibat kerja otot rangka atau

jantung karena enzim aspartat di dalam tubuh, sebagian besar tidak spesifik

berada di dalam hati saja, tetapi berada dalam otot rangka, jantung, serta tersebar

ke seluruh jaringan tubuh.

Ketiga dosis dekok biji P. americana Mill. menunjukkan bahwa terdapat

kekerabatan dosis dengan respon yang muncul terlihat dari semakin besar dosis

praperlakuan dekok biji P. americana Mill. yang diberikan, maka semakin besar

efek hepatoprotektif yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari aktivitas ALT dekok biji

P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB secara statistik berbeda bermakna

terhadap dosis 360,71 dan 642,06 mg/kgBB (Tabel IX). Kelompok perlakuan

dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB merupakan kelompok yang

memiliki tingkat kerusakan hati paling rendah. Sedangkan aktivitas serum ALT

kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71 dan 642,06

mg/kgBB secara statistik berbeda tidak bermakna memiliki tingkat kerusakan

lebih besar (Tabel IX). Bila dibandingkan dengan kontrol positif Curliv® dosis

4,05 mL/kgBB, kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71

dan 642,06 mg/kgBB berbeda tidak bermakna secara statistik (Tabel IX). Hal ini

berarti kemampuan efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. dosis

360,71 dan 642,06 mg/kgBB sama dengan kemampuan efek hepatoprotektif

Curliv® dosis 4,05 mL/kgBB. Aktivitas serum ALT kelompok kontrol positif

Curliv® dosis 4,05 mL/kgBB secara statistik berbeda bermakna terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

52

kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan efek hepatoprotektif

dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB lebih besar dari pada

Curliv® dosis 4,05 mL/kgBB.

Dari ketiga penurunan nilai aktivitas serum ALT dan AST pada peringkat

dosis tersebut maka dapat ditentukan nilai dosis optimum hepatoprotektif. Hasil

perhitungan menunjukkan % hepatoprotektif dosis 360,71; 642,06; dan 1142,86

mg/kgBB berturut-turut adalah 64,3; 70,9; dan 97,6% (Tabel VIII). Bila daya

hepatoprotektif Curliv®

diasumsikan bernilai 100%, maka daya hepatoprotektif

dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71; 642,06; dan 1142,86 mg/kgBB

berturut-turut adalah 112,1; 123,7; dan 170,2% (Tabel VIII).

Dengan demikian, dosis optimum dekok biji P. americana Mill. yang

dapat menghambat kenaikan aktivitas serum ALT dan AST terbesar adalah

1142,86 mg/kgBB. Bila dikonversikan ke manusia dengan berat badan 70 kg

adalah sebesar 12,80 g. Agar dapat diperoleh nilai ED50, perlu dilakaukan

penelitian lanjutan dengan dosis di bawah 360,71 mg/kgBB. Selain itu, penelitian

ini merupakan penelitian pendahuluan yang bersifat eksploratif untuk mengetahui

efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill., sehingga perlu dilakukan

penelitian lanjutan dengan model hepatotoksin lain seperti parasetamol untuk

mempertegas hasil yang didapatkan dari penelitian ini.

Pemejanan dosis rendah karbon tetraklorida dapat menyebabkan terjadinya

perlemakan hati (steatosis). Proses ini diperantarai oleh aktivasi CYP2E1

sehingga membentuk radikal bebas triklorometil (•CCl3). Radikal triklorometil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

53

tersebut dapat merusak retikulum endoplasma sel hati, selain itu juga dapat

mengaktifkan senyawa oksigen reaktif selanjutnya mengakibatkan peroksidasi

lipid. Setelah pemejanan karbon tetraklorida selama satu sampai tiga jam,

trigliserida menumpuk di hepatosit dan terlihat sebagai droplet lipid. Lipid dalam

hati yang terbentuk ini dapat menghambat sintesis protein sehingga menurunkan

produksi lipoprotein, yang mana lipoprotein ini bertanggung jawab dalam

transport lipid untuk keluar dari hepatosit. Akibat menurunnya produksi

lipoprotein akan terhambat sehingga menyebabkan steatosis (Timbrell, 2008).

Proses peroksidasi lipid juga dapat menghasilkan produk yang dapat

menyebarkan kerusakan membran sel dan kerusakan mitokondria (Timbrell,

2008). Kerusakan ini berupa gangguan integritas membran yang menyebabkan

keluarnya berbagai isi sitoplasma, antara lain serum ALT. Serum ALT yang ada

di dalam sel hati akan keluar dan masuk ke dalam peredaran darah sehingga

jumlah enzim serum ALT dalam darah meningkat (Wahyuni, 2005).

Kandungan dalam biji P. americana Mill. adalah senyawa polifenol

seperti tanin dan flavonoid yang dapat tersari oleh pelarut yang bersifat polar.

Pada penelitian ini digunakan air yang bersifat polar sehingga kemungkinan besar

senyawa polifenol akan tertarik dalam pelarut tersebut. Menurut Arts dan

Hollman (2005), senyawa polifenol berperan sebagai antioksidan. Kemungkinan

mekanisme kerja antioksidan dalam melindungi sel hati yang ditunjukkan dengan

penurunan ALT dan AST adalah penangkapan radikal bebas triklorometil (•CCl3)

yang merupakan metabolit reaktif, sehingga serangkaian peristiwa yang akan

menyebabkan steatosis pada hati akan terhenti. Selain sebagai antioksidan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

54

kemungkinan senyawa polifenol mampu meningkatkan sintesis enzim GSH dalam

hati yang berfungsi sebagai enzim penetralisir setiap metabolit reaktif, sehingga

dapat dieliminasi dengan mudah oleh tubuh. Adanya kemungkinan mekanisme

efek hepatoprotektif antioksidan dalam biji P. americana Mill., maka dapat

dilakukan pembuatan formulasi sediaan untuk pengembangan obat herbal.

D. Rangkuman Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan dekok biji P.

americana Mill. dosis 360,71; 642,06; dan 1142,86 mg/kgBB mampu

menurunkan aktivitas serum ALT dan AST tikus jantan galur Wistar terinduksi

karbon tetraklorida. Ada kekerabatan dosis dengan respon yang muncul terlihat

dari semakin besar dosis praperlakuan dekok biji P. americana Mill. yang

diberikan, maka semakin besar efek hepatoprotektif yang dihasilkan. Hal ini

terbukti dari perolehan hasil purata ± SE aktivitas serum ALT dari dosis rendah

hingga tinggi berturut-turut sebesar 96,0 ± 6,0; 87,0 ± 6,4; dan 50,8 ± 3,8 U/L.

Sedangkan hasil purata ± SE untuk aktivitas serum AST berturut-turut adalah

152,2 ± 12,0; 193,2 ± 8,9; dan 125,2 ± 12,5 U/L. Hasil ini menjawab

permasalahan pertama dalam penelitian ini yaitu pemberian dekok biji P.

americana Mill. mempunyai pengaruh pada tikus jantan galur Wistar terinduksi

karbon tetraklorida dengan cara menurunkan serum ALT dan AST.

Aktivitas serum ALT kelompok kontrol dekok biji P. americana Mill.

1142,86 mg/kgBB secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna

dibandingkan kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB. Hal yang sama juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

55

terjadi pada aktivitas serum AST kelompok dekok biji P. americana Mill. 1142,86

mg/kgBB dengan kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB. Dapat

disimpulkan bahwa pemberian dekok biji P. americana Mill. tidak memberikan

pengaruh terhadap sel hati tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB

dan kenaikan serum ALT dan AST akibat induksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB.

Persen hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71; 642,06;

dan 1142,86 mg/kgBB berturut-turut adalah 64,3; 70,9; dan 99,6%, sedangkan

daya hepatoprotektifnya berturut-turut adalah 112,1; 123,7; dan 170,2%.

Berdasarkan data tersebut, dosis dekok biji P. americana Mill. yang paling

optimum memberikan efek hepatoprotektif adalah 1142,86 mg/kgBB. Pada dosis

1142,86 mg/kgBB ini dapat menurunkan aktivitas ALT dan AST serum yang

paling besar dibandingkan dua dosis lainnya. Agar dapat diperoleh nilai ED50

dekok biji P. americana Mill., perlu dilakaukan penelitian lanjutan dengan dosis

di bawah 360,71 mg/kgBB. Selain itu, dilakukan penelitian lanjutan dengan

model hepatotoksin lain seperti parasetamol untuk mempertegas hasil yang

didapatkan dari penelitian ini.

Kandungan dalam biji P. americana Mill. adalah senyawa polifenol yang

dapat tersari oleh pelarut yang bersifat polar. Menurut Arts dan Hollman (2005),

senyawa polifenol berperan sebagai antioksidan. Kemungkinan mekanisme kerja

antioksidan dalam melindungi sel hati yang ditunjukkan dengan penurunan ALT

dan AST adalah penangkapan radikal bebas triklorometil (•CCl3) yang merupakan

metabolit reaktif, sehingga serangkaian peristiwa yang akan menyebabkan

steatosis pada hati akan terhenti. Selain sebagai antioksidan, kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

56

senyawa polifenol mampu meningkatkan sintesis enzim GSH dalam hati yang

berfungsi sebagai enzim penetralisir setiap metabolit reaktif, sehingga dapat

dieliminasi dengan mudah oleh tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis statistik yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pemberian dekok biji P. americana Mill. pada dosis 360,71; 642,06; dan

1142,86 mg/kgBB mempunyai pengaruh hepatoprotektif pada tikus jantan

galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida berupa penurunan aktivitas

serum ALT dan AST.

2. Dosis optimum hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. pada tikus

jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida adalah sebesar 1142,86

mg/kgBB.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut antara lain:

1. Uji efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. dengan variasi

dosis di bawah 360,71 mg/kgBB agar dapat diperoleh nilai ED50.

2. Uji efek hepatoprotektif dekok biji P. americana Mill. pada tikus jantan

dengan induksi hepatotoksin lain seperti parasetamol.

.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

58

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A., 2010, Tanaman Obat Indonesia, Buku 1, Penerbit Salemba Medika,

Jakarta, pp. 99.

Alhassan, A. J., Sule, M. S., Atiku, M. K., Wudil, A. M., Abubakar, H.,

Mohammed, S.A., Effects of aqueous avocado pear (Persea americana)

seed extract on alloxan induced diabetes rats, 2012, GJMS, 2 (1), pp. 5-11.

Arisandi, Y., dan Andriani, Y., 2006, Khasiat Berbagai Tanaman untuk

Pengobatan, Eska Media, Jakarta, pp. 471.

Arts, I. C., dan Hollman, P. C., Polyphenols and Disease Risk in Epidemiologic

studies, Am J Clin Nutr, 81, pp. 317-325.

Arukwe, U., Amadi, B. A., Duru, M. K. C., Agomuno, E. N., Adindu, E. A.,

Odika, P. C., Lele, K. C., Egejuru, L., Anudike, J., 2012, Chemical

Composition of Persea americana Leaf, Fruit, and Seed, IJRRAS, 11 (2),

pp. 246-348.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Direktorat

Obat Asli Indonesia, Jakarta, pp. 3-4.

Carpena, J., Morcuende, D., Andrade, M., Kylli, P., Estevez, M., 2011, Avocado

(Persea americana Mill.) Phenolics, In Vitro Antioxidant and

Antimicrobial Activities, and Inhibition of Lipid and Protein Oxidation in

Porcine Patties, JAFC, 59, pp. 5625-5636.

Chandrasoma, P., dan Taylor C. R., 1995, Concise Pathology, 2nd

edition, FRC

Path Prentice Hall International, USA, pp. 621-628.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2007, Pharmaceutical Care

Untuk Penyakit Hati, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pp. 7.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,

pp.46.

Edem, D. O., dan Akpanabiatu, M.I., 2006. Effects of palm oil-containing diets on

enzyme activities of rats. Pakistan J Nutr, 5(4), pp. 301- 305.

Forrest, E., 2006, Hepatik Disorders, in Lee, A., (Ed.), Adverse Drug Reaction,

2nd

ed, Pharmaceutical Press, London, pp. 193, 201-202.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

59

Fox, S. I., 2004, Human Physiology, 8th

edition, McGraw-Hill, New York, pp.

575-580.

Ganong, W.F., dan McPhee, S.J., 2011, Patofisiologi Penyakit: Pengantar

Menuju Kedokteran Klinis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.

421-422.

Goodner, B., dan Roth, L. S., 1994, Panduan Tindakan Keperawatan Klinik

Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 176.

Gregus dan Klaaseen, C. D., 2001, Mchanism of Toxicity, in Klaaseen, C. D.,

Cassarett and Doull’s Toxicology: the Basic Science Poisons, 6th

edition,

McGraw-Hill, New York, pp. 57-64.

Hastuti, T., 2008, Aktivitas enzim Transaminase dan Gambaran Histopatologi

Tikus yang Diberikan Kelapa Kopyor Pasca Induksi Parasetamol, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Laporan Penelitian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Janakat, S., dan Al-Merie, H., 2002, Optimization of the dose and route of

injection, and characterization of the time course of carbon tetrachloride-

induced hepatotoxicity in the rat, J. Pharm. Tox. Methods, 48, pp. 41-44.

Kurniawati, A.Y., Adrianto, E.E., dan Hendra, P., 2011, Uji Praklinik Ekstrak

Metanol-Air Macaranga tanarius L. Kajian: Aktivitas Antiinflamasi dan

Hepatoprotektif, Kongres Ilmiah dan Rapat Kerja Nasional IAI 2011, IAI,

Manado.

Lu, F.C., 1995, Toksikologi Dasar, Edisi 2, UI Press, Jakarta, pp. 209-210.

Marinova, D., Ribarova, F., Atanassova, M., 2005, Total phenolic and total

flavonoids in Bulgarian fruits and vegetables, J. University Chem. Tech.

Metallurgy, 40 (3), pp. 255-260.

Ozula, R. I., Anaka, O. N., Okpo, S. O., Idogun, S. E., 2009, Acute and Subacute

Toxilcological Assesment of The Aqueous Sees Extract of Persea

americana Mill. (Lauraceae) in Rats, Afr. J. Trad. CAM, 6(4), pp. 573-

578.

Plaa, G.L., dan Charbonneau, M., 2001, Detection and Evaluation of Chemically

Induced Liver Injury, in Hayes, W.A., Principles and Methods of

Toxicology, 4th

edition, Taylor and Francis, Philadelphia, pp. 1148-1175.

Pratiwi, E., 2009, Daya Antibaktari Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana

Mill.) terhadap Streptococcus alpha yang Resisten Antibiotik, Skripsi,

http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyfk

pp-gdl-erlizanivo-411, diakses tanggal 3 Oktober 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

60

Price, S.A., dan Wilson, L.M., 2005, PATOFISIOLOGI: Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit, Edisi 6, Vol 1, Penerbit EGC, Jakarta, pp. 473-476.

Rajendran, R., Hemalatha, S., Akasakalai, K., MadhuKrishna, C.H., Sohil, B.,

Vittal, Sundaram, R. M., 2009, Hepatoprotective activity of Mimosa

pudica leaves against Carbontetrachloride induced toxicity, I J. Nat. Prod.,

2, pp. 116-122.

Rotblatt, M., Zument, I., 2002, Evidence-based herbal medicine, Hanly & Belfus

Inc., Philadelphia, pp. 266.

Sacher, R.A., dan McPherson, R.A., 2002, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan,

Edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 369-370.

Sampurno, 2003, Obat Herbal dalam Prespektif Medik dan Bisnis,

http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/13OBAT%20HERBAL_Sampurno.pdf,

diakses tanggal 3 Desember 2013.

Soho, 2012, Curliv® plus syrup, http://www.sohogroup.com/pharma/

hepatoprotector-1/curliv-curliv-plus-curliv-plus-syrup-2, diakses tanggal

20 September 2013.

Sofia, N.A., Nurdjanah, S., dan Ratnasari, N., 2009, Kadar Leptin pada Populasi

Non Diabetes dengan dan Tanpa Non Alcoholic Fatty Liver (NAFL),

Berkala Kesehatan Klinik, 15 (1), 49-55.

Stine, K.E., and Brown, T.M., 1996, Principles of Toxicology, Lewis Publishers,

New York, pp. 149-157.

Suhono, B, Yuzammi, Witono, J. R., Hidayat, S., Handayani, T., Sugiarti,

Mursidawati, S., Triono, T., Astuti, I. P., Sudarmono, Wawaningrum, H.,

2010, Ensiklopedia Flora, Jilid 5, Kharisma Ilmu, Jakarta, pp.16.

Timbrell, J. A. 2008, Principles of Biochemical Toxicology, 4th

edition, Informam

Healthcare, New York, pp. 308-311.

Treinen, M., dan Moslen, 2001, Toxic Responses of The Liver, in Klaassen, C.D.,

Cassarett and Doull’s Toxicology: The Basic Science of poisons, 6th

edition, Mc. Graw Hill Companies, Inc., New York, pp. 467-481.

U.S. EPA, 2010, Toxicological Review Of Carbon Tetrachloride, U.S.

Environmental Protection Agency, Washington DC, pp. 3-4.

WHO, 1999, WHO Monographs on Selected Medicinal Plants,

http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js2200e/, diakses tanggal 24

Oktober 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

61

WHO, 2012, Hepatitis B, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/,

diakses tanggal 1 Mei 2013

Wahyuni, S., 2005, Pengaruh Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Terhadap kadar ALT dan AST Tikus Putih, GAMMA, 1 (1), pp. 45-53.

Wibowo, D.S., dan Paryana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu,

Bandung, pp. 347-352.

Windrawati, T. G., 2012, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol:Air (50:50) daun

Macaranga tanarius L. Terhadap Kadar ALT-AST Serum pada Tikus

Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Yang, J., Wu, Y., Wang, Q., Zhou, G., Zhang, L., Wang, D., 2011, The Chemical

and Pharmacological Effects of Fructus Schisandrae and its Application

Prospect, BIOMIRROR, 2(11), pp. 1-9.

Yasir, M., Das, S., dan Kharya, M. D., 2010, The Phytochemical and

Pharmacological Profile of Persea americana Mill, NCBI,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249906/, diakses tanggal

4 Desember 2013.

Zimmerman, H. J., 1999, Hepatotoxicity, Appleton Century Crofts, New York,

pp. 167-171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

63

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto serbuk biji P. americana Mill.

Lampiran 2. Foto panci infusa

Lampiran 3. Foto pembuatan dekok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

64

Lampiran 4. Dekok biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

65

Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

66

Lampiran 6. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics

Committee (MHREC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

67

Lampiran 7. Analisis statistik aktivitas serum ALT pada uji pendahuluan

penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Jam_0 3 68.0000 16.70329 50.00 83.00

Jam_24 3 2.0333E2 27.53785 185.00 235.00

Jam_48 3 54.6667 9.45163 44.00 62.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jam_0 Jam_24 Jam_48

N 3 3 3

Normal Parametersa Mean 68.0000 2.0333E2 54.6667

Std. Deviation 1.67033E1 2.75379E1 9.45163

Most Extreme Differences Absolute .238 .353 .304

Positive .193 .353 .219

Negative -.238 -.253 -.304

Kolmogorov-Smirnov Z .412 .611 .527

Asymp. Sig. (2-tailed) .996 .850 .944

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

ALT

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 0 3 68.0000 16.70329 9.64365 26.5067 109.4933 50.00 83.00

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 24 3 2.0333E2 27.53785 15.89899 134.9255 271.7412 185.00 235.00

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 48 3 54.6667 9.45163 5.45690 31.1875 78.1458 44.00 62.00

Total 9 1.0867E2 73.18470 24.39490 52.4119 164.9214 44.00 235.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

68

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.732 2 6 .143

ANOVA

ALT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 40594.667 2 20297.333 54.046 .000

Within Groups 2253.333 6 375.556

Total 42848.000 8

Multiple Comparisons

ALT

Scheffe

(I) Orientasi_CCl4 (J) Orientasi_CCl4

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 0

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 24 -135.33333

* 15.82310 .000 -186.0821 -84.5846

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 48 13.33333 15.82310 .715 -37.4154 64.0821

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 24

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 0 135.33333

* 15.82310 .000 84.5846 186.0821

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 48 148.66667

* 15.82310 .000 97.9179 199.4154

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 48

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 0 -13.33333 15.82310 .715 -64.0821 37.4154

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB

jam ke 24 -148.66667

* 15.82310 .000 -199.4154 -97.9179

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

69

Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas serum AST pada uji pendahuluan

penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Jam_0 3 89.3333 8.08290 82.00 98.00

Jam_24 3 4.4633E2 33.50124 410.00 476.00

Jam_48 3 1.4733E2 13.01281 134.00 160.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jam_0 Jam_24 Jam_48

N 3 3 3

Normal Parametersa Mean 89.3333 4.4633E2 1.4733E2

Std. Deviation 8.08290 3.35012E1 1.30128E1

Most Extreme Differences Absolute .232 .246 .187

Positive .232 .194 .181

Negative -.192 -.246 -.187

Kolmogorov-Smirnov Z .402 .425 .324

Asymp. Sig. (2-tailed) .997 .994 1.000

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

70

Descriptives

AST

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 0 3 88.3333 6.50641 3.75648 72.1705 104.4961 82.00 95.00

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 24 3 4.4633E2 33.50124 19.34195 363.1116 529.5550 410.00 476.00

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 48 3 1.4733E2 13.01281 7.51295 115.0077 179.6590 134.00 160.00

Total 9 2.2733E2 167.22515 55.74172 98.7927 355.8740 82.00 476.00

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.169 2 6 .115

ANOVA

AST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 221046.000 2 110523.000 248.552 .000

Within Groups 2668.000 6 444.667

Total 223714.000 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

71

Multiple Comparisons

AST

Scheffe

(I) Orientasi_CCl4 (J) Orientasi_CCl4

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 0

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 24 -358.00000

* 17.21756 .000 -413.2212 -302.7788

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 48 -59.00000

* 17.21756 .039 -114.2212 -3.7788

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 24

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 0 358.00000

* 17.21756 .000 302.7788 413.2212

CCl4 Dosis 2 m:/kgBB

jam ke 48 299.00000

* 17.21756 .000 243.7788 354.2212

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 48

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 0 59.00000

* 17.21756 .039 3.7788 114.2212

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB jam ke 24 -299.00000

* 17.21756 .000 -354.2212 -243.7788

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

72

Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas serum ALT perlakuan dekok biji P.

americana Mill. setelah induksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kontrol_hepatotoksin 5 1.8320E2 11.43241 168.00 197.00

kontrol_olive_oil 5 47.6000 4.39318 43.00 54.00

kontrol_Curliv 5 1.0540E2 16.53179 89.00 131.00

kontrol_dekok 5 49.0000 4.00000 43.00 54.00

perlakuan_dosis_rendah 5 96.0000 13.32291 79.00 110.00

perlakuan_dosis_tengah 5 87.0000 14.30035 73.00 111.00

perlakuan_dosis_tinggi 5 50.8000 8.40833 42.00 60.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kontrol_

hepatotoksin

kontrol_

olive_oil

kontrol_

Curliv

kontrol_

dekok

dosis_

rendah

dosis_

tengah

dosis_

tinggi

N 5 5 5 5 5 5 5

Normal Parametersa Mean

183.2000 47.6000 105.40

00

49.000

0

96.000

0

87.000

0

50.800

0

Std. Deviation 11.43241 4.39318

16.531

79

4.0000

0

13.322

91

14.300

35

8.4083

3

Most Extreme Differences Absolute .163 .242 .273 .201 .195 .328 .252

Positive .136 .242 .273 .201 .174 .328 .252

Negative -.163 -.148 -.161 -.201 -.195 -.164 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .363 .541 .610 .450 .437 .733 .564

Asymp. Sig. (2-tailed) .999 .931 .851 .987 .991 .656 .908

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

73

Descriptives

ALT

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB 5 1.8320E2 11.43241 5.11273 169.0048 197.3952 168.00 197.00

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 47.6000 4.39318 1.96469 42.1452 53.0548 43.00 54.00

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 1.0540E2 16.53179 7.39324 84.8731 125.9269 89.00 131.00

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 49.0000 4.00000 1.78885 44.0333 53.9667 43.00 54.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 96.0000 13.32291 5.95819 79.4574 112.5426 79.00 110.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 87.0000 14.30035 6.39531 69.2438 104.7562 73.00 111.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

5 50.8000 8.40833 3.76032 40.3597 61.2403 42.00 60.00

Total 35 88.4286 46.46332 7.85373 72.4679 104.3893 42.00 197.00

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.055 6 28 .091

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

74

ANOVA

ALT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 69832.571 6 11638.762 91.336 .000

Within Groups 3568.000 28 127.429

Total 73400.571 34

Multiple Comparisons

ALT

Scheffe

(I)

Kelompok_Perlakuan (J) Kelompok_Perlakuan

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2

mL/kgBB

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 135.60000

* 7.13943 .000 108.2535 162.9465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

77.80000* 7.13943 .000 50.4535 105.1465

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

134.20000* 7.13943 .000 106.8535 161.5465

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

87.20000* 7.13943 .000 59.8535 114.5465

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

96.20000* 7.13943 .000 68.8535 123.5465

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

132.40000* 7.13943 .000 105.0535 159.7465

Kontrol Negatif Olive

Oil Dosis 2 mL/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -135.60000

* 7.13943 .000 -162.9465 -108.2535

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 ml/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-57.80000* 7.13943 .000 -85.1465 -30.4535

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

75

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

-1.40000 7.13943 1.000 -28.7465 25.9465

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-48.40000* 7.13943 .000 -75.7465 -21.0535

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-39.40000* 7.13943 .001 -66.7465 -12.0535

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

-3.20000 7.13943 1.000 -30.5465 24.1465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -77.80000

* 7.13943 .000 -105.1465 -50.4535

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 57.80000

* 7.13943 .000 30.4535 85.1465

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

56.40000* 7.13943 .000 29.0535 83.7465

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

9.40000 7.13943 .937 -17.9465 36.7465

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

18.40000 7.13943 .383 -8.9465 45.7465

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

54.60000* 7.13943 .000 27.2535 81.9465

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis

1142,86 mg/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -134.20000

* 7.13943 .000 -161.5465 -106.8535

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 1.40000 7.13943 1.000 -25.9465 28.7465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-56.40000* 7.13943 .000 -83.7465 -29.0535

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

76

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-47.00000* 7.13943 .000 -74.3465 -19.6535

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-38.00000* 7.13943 .002 -65.3465 -10.6535

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

-1.80000 7.13943 1.000 -29.1465 25.5465

Dekok Biji P.

americana Dosis

360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -87.20000

* 7.13943 .000 -114.5465 -59.8535

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 48.40000

* 7.13943 .000 21.0535 75.7465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-9.40000 7.13943 .937 -36.7465 17.9465

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

47.00000* 7.13943 .000 19.6535 74.3465

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

9.00000 7.13943 .949 -18.3465 36.3465

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

45.20000* 7.13943 .000 17.8535 72.5465

Dekok Biji P.

americana Dosis

642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -96.20000

* 7.13943 .000 -123.5465 -68.8535

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 39.40000

* 7.13943 .001 12.0535 66.7465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-18.40000 7.13943 .383 -45.7465 8.9465

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

38.00000* 7.13943 .002 10.6535 65.3465

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

77

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-9.00000 7.13943 .949 -36.3465 18.3465

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB

+ CCl4 2 mL/kgBB

36.20000* 7.13943 .003 8.8535 63.5465

Dekok Biji P.

americana Dosis

1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

Kontrol Hepatotoksin

CCl4 Dosis 2 mL/kgBB -132.40000

* 7.13943 .000 -159.7465 -105.0535

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 3.20000 7.13943 1.000 -24.1465 30.5465

Kontrol Positif Curliv®

Dosis 4,05 mL/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-54.60000* 7.13943 .000 -81.9465 -27.2535

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

1.80000 7.13943 1.000 -25.5465 29.1465

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-45.20000* 7.13943 .000 -72.5465 -17.8535

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

-36.20000* 7.13943 .003 -63.5465 -8.8535

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

78

Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas serum AST perlakuan dekok biji P.

americana Mill. setelah induksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kontrol_hepatotoksin 5 4.7680E2 31.87789 441.00 521.00

kontrol_olive_oil 5 60.2000 5.26308 55.00 69.00

kontrol_Curliv 5 3.7700E2 34.22718 344.00 419.00

kontrol_dekok 5 61.2000 2.86356 58.00 65.00

perlakuan_dosis_rendah 5 1.5220E2 26.79925 133.00 198.00

perlakuan_dosis_tengah 5 1.9320E2 19.96747 164.00 215.00

perlakuan_dosis_tinggi 5 1.2520E2 27.90520 101.00 166.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

79

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kontrol_

hepatotoksin

kontrol_

olive_oil

kontrol_

Curliv®

kontrol_

dekok

dosis_

rendah

dosis_

tengah

dosis_

tinggi

N 5 5 5 5 5 5 5

Normal Parametersa Mean 476.8000 60.2000 377.0000 61.2000 152.2000 193.2000 125.2000

Std. Deviation 31.87789 5.26308 34.22718 2.86356 26.79925 19.96747 27.90520

Most Extreme

Differences

Absolute .172 .315 .225 .179 .302 .233 .282

Positive .172 .315 .225 .179 .302 .137 .282

Negative -.131 -.162 -.193 -.135 -.237 -.233 -.193

Kolmogorov-Smirnov Z .385 .705 .503 .400 .675 .522 .630

Asymp. Sig. (2-tailed) .998 .703 .962 .997 .752 .948 .822

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.719 6 28 .008

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4 Dosis 2 mL/kgBB 5 33.00

Kontrol Negatif Olive Oil Dosis 2 mL/kgBB 5 4.80

Kontrol Positif Curliv® Dosis 4,05 mL/kgBB + CCl4

2 mL/kgBB 5 28.00

Kontrol Dekok Biji P. americana Dosis 1142,86

mg/kgBB 5 6.20

Dekok Biji P. americana Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB 5 17.00

Dekok Biji P. americana Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB 5 22.40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

80

Dekok Biji P. americana Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB 5 14.60

Total 35

Test Statisticsa,b

AST

Chi-Square 31.937

df 6

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

81

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB + CCl4 2

mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

82

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

83

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Hepatotoksin CCl4

Dosis 2 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

84

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 3.00 15.00

Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB + CCl4 2

mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

85

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 4.80 24.00

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 6.20 31.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U 9.000

Wilcoxon W 24.000

Z -.736

Asymp. Sig. (2-tailed) .462

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

86

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

87

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Negatif Olive Oil

Dosis 2 mL/kgBB 5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB 5 8.00 40.00

Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

88

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB + CCl4 2

mL/kgBB

5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

89

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB + CCl4 2

mL/kgBB

5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Positif Curliv® Dosis

4,05 mL/kgBB + CCl4 2

mL/kgBB

5 8.00 40.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

90

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

91

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB+

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Kontrol Dekok Biji P.

americana Dosis 1142,86

mg/kgBB

5 3.00 15.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

92

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.40 17.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 7.60 38.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U 2.000

Wilcoxon W 17.000

Z -2.200

Asymp. Sig. (2-tailed) .028

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

93

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Dekok Biji P. americana

Dosis 360,71 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 6.60 33.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 4.40 22.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 22.000

Z -1.152

Asymp. Sig. (2-tailed) .249

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

AST Dekok Biji P. americana

Dosis 642,06 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 7.80 39.00

Dekok Biji P. americana

Dosis 1142,86 mg/kgBB +

CCl4 2 mL/kgBB

5 3.20 16.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

94

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 16.000

Z -2.402

Asymp. Sig. (2-tailed) .016

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

95

Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas serum ALT dan AST

perlakuan kontrol negatif olive oil dosis 2 mL/kgBB

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Jam_0 5 41.6000 2.50998 40.00 46.00

Jam_24 5 47.6000 4.39318 43.00 54.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jam_0 Jam_24

N 5 5

Normal Parametersa Mean 41.6000 47.6000

Std. Deviation 2.50998 4.39318

Most Extreme Differences Absolute .394 .242

Positive .394 .242

Negative -.262 -.148

Kolmogorov-Smirnov Z .882 .541

Asymp. Sig. (2-tailed) .418 .931

a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Jam_0 41.6000 5 2.50998 1.12250

Jam_24 47.6000 5 4.39318 1.96469

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Jam_0 & Jam_24 5 .866 .058

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

96

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Jam_0 -

Jam_24

-

6.00000 2.54951 1.14018 -9.16563 -2.83437 -5.262 4 .006

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

jam_0 5 50.2000 4.96991 43.00 54.00

jam_24 5 60.2000 5.26308 55.00 69.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

jam_0 jam_24

N 5 5

Normal Parametersa Mean 50.2000 60.2000

Std. Deviation 4.96991 5.26308

Most Extreme Differences Absolute .313 .315

Positive .222 .315

Negative -.313 -.162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

97

Kolmogorov-Smirnov Z .701 .705

Asymp. Sig. (2-tailed) .710 .703

a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Jam_0 50.2000 5 4.96991 2.22261

Jam_24 60.2000 5 5.26308 2.35372

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Jam_0 & Jam_24 5 .543 .344

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Jam_0 -

Jam_24

-

1.00000

E1

4.89898 2.19089 -16.08289 -3.91711 -4.564 4 .010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

98

Lampiran 12. Penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill.

Penetapan kadar air dilakukan menggunakan alat moisture balance dengan

metode Gravimetri. Pemanasan serbuk biji P. americana Mill. dilakukan pada

suhu 105oC selama 15 menit.

Tabel XIV. Hasil penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill.

Bobot Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Sebelum pemanasan 5,000 5,000 5,000

Sesudah pemanasan 4,624 4,636 4,630

Kadar air 7,52% 7,28% 7,40%

Rata-rata kadar air 7,4%

Kadar air = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 −𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100%

1. Replikasi I 5,000 − 4,624

5,000 𝑥 100% = 7,52 %

2. Replikasi II 5,000 − 4,636

5,000 𝑥 100% = 7,28 %

3. Replikasi III 5,000 − 4,630

5,000 𝑥 100% = 7,40 %

Kadar air serbuk yang dipersyaratkan adalah kurang dari 10%. Kadar air

serbuk biji P. americana Mill. 7,40% sehingga memenuhi persyaratan.

Lampiran 13. Perhitungan penetapan peringkat dosis dekok biji

P. americana Mill. kelompok perlakuan

Dosis pada perlakuan ini adalah 4 g/70 kgBB manusia. Konversi manusia

(70 kg ke tikus 200 g) = 0,018.

Dosis untuk 200 g tikus = 0,018 x 4000 mg

= 72 mg/200 gBB tikus

Dosis untuk 1 g tikus = 0,36 mg/gBB

= 360 mg/kgBB

Kemudian dilakukan orientasi konsentrasi tertinggi dari dekok biji P.

americana Mill. untuk ditetapkan sebagai dosis tertinggi. Konsentrasi tertinggi

yang didapat yaitu 8 g/100 mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

99

Untuk perhitungan dosis tertinggi yaitu:

D = 𝐶 𝑥 𝑉

𝐵𝐵

= 8 g/ 100 mL x 5 mL : 350 g

= 1142,86 mg/kgBB tikus

Faktor pengali = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ

= 1142,86 mg /kgBB

360 mg /kgBB

= 1,78

Kemudian dibuat peringkat dosis berikut ini:

1. Dosis I = 360,71 mg/kgBB tikus

2. Dosis II = 642,06 mg/kgBB tikus

3. Dosis III = 1142,86 mg/kgBB tikus

Lampiran 14. Perhitungan konversi dosis dekok biji P. americana dari tikus

ke manusia

Konversi dosis tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0

1. Dosis I

360,71 mg/kgBB = 0,36071/1000 gBB = 0,0721 g/200 gBB

0,0721 g/200 gBB x 56,0 = 4,04 g/70 kgBB manusia

2. Dosis II

642,06 mg/kgBB = 0,64206 g/1000 gBB = 0,1284 g/200 gBB

0,1284 g/200 gBB x 56,0 = 7,19 g/70 kgBB manusia

3. Dosis III

1142,86 mg/kgBB = 1,14286 g/1000 gBB = 0,2286 g/200 gBB

0,2286 g/200 gBB x 56,0 = 12,80 g/70 kgBB manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

100

Lampiran 15. Perhitungan dosis Curliv®

Dosis Curliv® untuk manusia 70 kg = 45 mL

Konversi dosis manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0,018

Dosis untuk tikus 200 g = 0,018 x 45 mL

= 0,81 mL/200 gBB

= 4,05 mL/kgBB

Lampiran 16. Perhitungan efek hepatoprotektif

Rumus perhitungan efek hepatoprotektif:

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 − (𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙)

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 𝑥 100%

Maka perhitungan efek hepatoprotektif ALT serum sebagai berikut:

1. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 47,6 − (96,0 − 47,6)

(183,2 − 47,6) 𝑥 100% = 64,3 %

2. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 47,6 − (87,0 − 47,6)

(183,2 − 47,6) 𝑥 100% = 70,9 %

3. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 47,6 − (50,8 − 47,6)

(183,2 − 47,6) 𝑥 100% = 97,6 %

Rumus perhitungan daya hepatoprotektif:

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝑢𝑟𝑙𝑖𝑣® − (𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝑢𝑟𝑙𝑖𝑣®)

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝐶𝑙4 − 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝐿𝑇 𝐶𝑢𝑟𝑙𝑖𝑣® 𝑥 100%

Maka perhitungan efek hepatoprotektif ALT serum sebagai berikut:

1. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 360,71 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 105,4 − (96,0 − 105,4)

(183,2 − 105,4) 𝑥 100% = 112,1 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

101

2. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 642,06 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 105,4 − (87,0 − 105,4)

(183,2 − 105,4) 𝑥 100% = 123,7 %

3. Kelompok perlakuan dekok biji P. americana Mill. dosis 1142,86 mg/kgBB

(po) + induksi karbon tetraklorida (ip):

183,2 − 105,4 − (50,8 − 105,4)

(183,2 − 105,4) 𝑥 100% = 170,2 %

Tabel XV. Dosis, % efek hepatoprotektif, dan % daya hepatoprotektif masing-masing

kelompok perlakuan

Perlakuan

% efek

hepatoprotektif

% daya

hepatoprotektif

Kontrol hepatotoksin karbon

tetraklorida 2 mL/kgBB 0 -

Kontrol negatif olive oil 2

mL/kgBB 100 -

Kontrol positif Curliv® 4,05

mL/kgBB + karbon teraklorida 2

mL/kgBB 57,4 100

DBPA 1142,86 mg/kgBB - -

DBPA 360,71 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2 mL/kgBB 64,3 121,1

DBPA 642,06 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2 mL/kgBB 70,9 123,7

DBPA 1142,86 mg/kgBB +

karbon teraklorida 2 mL/kgBB 97,6 170,2

Berdasarkan % hepatoprotektif dan daya hepatoprotektif yang terbesar,

maka dosis efektif dekok biji P. americana Mill. pada tikus jantan terinduksi

karbon tetraklorida 2 mL/kgBB adalah 1142,86 mg/kgBB.

Perhitungan konversi dosis efektif hepatoprotektif untuk manusia:

Angka konversi Tikus 200 g ke Manusia 70 kg = 56,0

Dosis untuk manusia = Dosis untuk tikus 200 g x (angka konversi ke

manusia)

Maka, 1142,86 mg/kgBB = 1142,86 mg/1000 gBB = 228,572 mg/200 gBB

228,572 mg/200 gBB x 56,0 = 12,80 g/70 kgBB manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

102

Lampiran 17. Hasil pengukuran validitas dan reabilitas

Tabel XVI. Hasil validitas dan reliabilitas ALT

Dilihat dari serum kontrol (26,2-41,8 U/l)

x (U/l) x x - x ( x - x )2

30

30,6

-0,6 0,36

31 0,4 0,16

31 0,4 0,16

31 0,4 0,16

30 -0,6 0,36

Σ 1,2

SD = Σ ( x − x ) 2

(𝑛−1)

= 1,2

4

= 0,5

Range = x ± SD

= 30,6 ± 0,5

= 30,1 – 31,1

CV = 𝑆𝐷

x 𝑥 100%

= 0,5

30,6 𝑥 100%

= 1,6 %

Syarat CV yang baik

≤ 2%.

Tabel XVII. Hasil validitas dan reliabilitas AST

Dilihat dari serum kontrol (35,4-56,6 U/l)

x (U/l) x x - x ( x - x )2

39

38,8

0,2 0,04

39 0,2 0,04

39 0,2 0,04

38 0,8 0,16

39 0,2 0,04

Σ 0,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

103

SD = Σ ( x − x ) 2

(𝑛−1)

= 0,32

4

= 0,3

Range = x ± SD

= 38,8 ± 0,3

= 38,5 – 39,1

CV = 𝑆𝐷

x 𝑥 100%

= 0,3

38,8 𝑥 100%

= 0,8 %

Syarat CV yang baik

≤ 2%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penulis menjalankan pembelajaran selama masa ... Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi ... Penelitian ini bersifat eksperimental

104

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Efek Hepatoprotektif Jangka

Panjang Dekok Biji Persea americana Mill. Terhadap

Aktivitas ALT-AST Serum Pada Tikus Terinduksi

Karbon Tetraklorida” memiliki nama lengkap Ike

Kumalasari A. Penulis lahir di Sleman pada tanggal 27

November 1992, merupakan putri pertama dari dua bersaudara dalam keluarga

pasangan Paulus Suhartono dan Yustina Widiyati. Penulis mengawali masa

pendidikannya di TK Kanisius Klepu Sleman (1997-1998) kemudian melanjukan

pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri Sejati Sleman (1998-2004).

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Pangudi

Luhur Moyudan Sleman (2004-2007), kemudian melanjutkan pendidikan di SMA

Pangudi Luhur Sedayu Bantul (2007-2010). Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

pada tahun 2010. Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai

kepanitiaan. Penulis pernah menjadi peserta Kampanye Informasi Obat Ismafarsi

(2011), volunteer Hari Anti Tembakau (2011), anggota divisi konsumsi panitia

Komisi Pemilihan Umum Fakultas Farmasi (2013). Penulis pernah menjadi

asisten praktikum Botani Farmasi (2011) dan Farmakologi-Toksikologi (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI