pola kebudayaan

22
Jumat, 13 April 2012 POLA KEBUDAYAAN POLA KEBUDAYAAN (Laporan Sosiologi Pertanian) Oleh : Nia Yuliyanti (1114141054) JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERITAS LAMPUNG 2012 BAB 1 ISI

Upload: muhammad-ito

Post on 23-Nov-2015

476 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

Jumat, 13 April 2012POLA KEBUDAYAAN

POLA KEBUDAYAAN(Laporan Sosiologi Pertanian)

Oleh :

Nia Yuliyanti(1114141054)

JURUSAN PETERNAKANFAKULTAS PERTANIANUNIVERITAS LAMPUNG2012BAB 1ISI

A.Definisi Kebudayaan

Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk monodualisme. Artinya, setiap manusia memiliki dua naluri pokok yang bertentangan. Yang pertama adalah keinginan untuk berhubungan dengan Khaliknya (sebagai makhluk individu), dan yang kedua adalah keinginan untuk berhubungan dengan individu lain dalam konteks masyarakat (sebagai makhluk sosial). Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal, yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat.

Sementara itu Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut Paul B. Horton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

Pengertianpola kebudayaanmencakup: Pola bersikap yang berlandaskan nilai budaya dan pola berfikir Pola bertindak dan berkelakuan dalam masyarakat Pola sarana benda-benda (fisik).

Pada bagian lain Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnyaDari berbagai sisi, kebudayaan dapat dipadang sebagai:a.Pengetahuan yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut;b.Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang mempunyai kebudayaan;c.Sebagai pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutand.Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan dibedakan dari kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu atau berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.e.Sebagai pengetahuan, kebudayaan berisikan konsep-konsep, metode-metode, resep-resep, dan petunjuk-petunjuk untuk memilah (mengkategorisasi)

Konsep-konsep dan merangkai hasil pilahan untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan dalam mewujudkan tindakan-tindakan dalam menghadapi dan memanfaatkan lingkungan dan sumber-sumber dayanya dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Dengan demikian, pengertian kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan adalah sebagai pedoman dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

B.Unsur-Unsur Kebudayaan

Untuk lebih mendalami kebudayaan perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan antara lain unsur kebudayaan. Unsur kebudayan dalam kamus besar Indonesia berarti bagian dari suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai suatu analisi tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar perjumlahan usur-unsur yang terdapat di dalamnya.

Unsurkebudayaanterdiri atas :

a.Sistem regili dan upacaru keagamaan merupakan produk manusia sebagai homoriligius. manusia yang mempunyai kecerdasan ,pikiran ,dan perasaan luhur ,tangapan bahwa kekuatan lain mahabesar yang dapat menghitam-putikan kehidupannya.

b.Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk manusia sebagia homosocius.manusia sadar bahwa tubuh nay lemah.namun, dengan akalnya manusia membuat kekuatan dengan menyusun organisasikemasyarakatan yang merupakan tempat berkerja sama untuk mencapai tujuan baersama,yaitu meningatkan kesejahtraan hidupnya.

c.Sistem mata-pencarian yang merupakan produk dari manusia sebagai homoeconomicus manjadikan tinkat kehudupan manusia secara umum terus meningkat.contoh bercocok tanam, kemudian berternak ,lalu mengusahakan kerjinan, dan berdagang.

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwaciri-cirisuatu masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:1.Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.2.Bercampur atau bergaul dalam waktu cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.3.Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.4.Merupakan suatu sistem hidup bersama.

Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan. Melville J. Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan atas; Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi, Keluarga, dan Kekuasaan politik.

Unsur-unsur besar atau pokok dalam kebudayaan lazim disebutCultural universalyang berarti unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di dunia ini. Unsur-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn adalah:Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat transportasi, dan sebagainya)Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya)Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)Bahasa (lisan maupun tulisan)Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dan sebagainya)Sistem pengetahuanReligi (sistem kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan mulai dari percaya pada dewa, upacara keagamaan dan lain-lain.Menurut Ralph Linton, unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan kedalam unsur-unsur yang lebih kecil atau dapat disebut denganCultural Activity. Contoh: unsur kedua data dijabarkan kedalam aktivitas pertanian, peternakan, produksi, distribusi. Pertanian dapat dijabarkan menjadi aktivitas irigasi, mengolah lahan dengan bajak, dan sistem hak milik atas tanah.

C.Fungsi Kebudayaan Bagi MasyarakatKebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, karena kekuatan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan anggota-anggotanya (misalnya kekuatan alam) yang tidak selalu baik bagi mereka. Ditambah lagi manusia sebagai masyarakat itu sendiri perlu kepuasan baik spiritual maupun material. Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan alam serta hidup damai dengan manusia-manusia lainnya, maka akan timbul keinginan untuk menyatakan perasaan dan keinginan yang akan disalurkan seperti kesenian.

Jadi, fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:1.Melindungi diri dari alamHasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia dapat menguasai alam.

2.Mengatur tindakan manusiaDalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula sebagai design for livingartinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau blue print for behavior,yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya adalah:Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Misalnya, perilaku laki-laki yang memakai anting, kalung, tato, rambut panjang, dan lain sebagainya yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat dan pasti ada yang menilai baik dan buruknya.Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang.Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain.1.Sebagai wadah segenap perasaanKebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni dalam masyarakat.

D.Sifat Hakekat KebudayaanWalaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda yang satu dengan yang lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan tersebut adalah:Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusiaKebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan diizinkanE.Gerak KebudayaanTidak ada kebudayaan yang statis, setiap kebudayaan pasti dinamis, kebudayaan pasti berubah, gerak tersebut merupakan akibat dari gerak masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Selama masyarakat itu dinamis dalam perkembangannya, maka kebudayaan itupun akan dinamis (mengalami perubahan). Kebudayaan akan mengalami perubahan akibat dari akulturasi masyarakatnya. Misalnya, bentuk TV, radio, pulpen, bentuk baju, dan lain sebagainya yang kita lihat sekarang ini pasti jauh berbeda dengan yang kita lihat lima atau tiga tahun yang lalu.

Dalam akulturasi, tidak semua kebudayaan itu dengan mudah diterima oleh masyarakat, tetapi ada pula yang sulit diterima misalnya menyangkut kepercayaan, idiologi, falsafah hidup, dan makanan pokok. Sedangkan yang mudah bisa diterima misalnya peralatan menulis, radio (alat-alat yang mengandung manfaat), dan alat yang dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat tersebut.

F.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KebudayaanBeberapa faktor yang mempengaruhi kebudayaan secara garis besar adalah :a.factor kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu) factor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat;b.faktor induk bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu pandangan barat dan pandangan timur. Pandangan barat berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok masyarakat mempunyai pengaru terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan barat umumnya tingkat cauca soit dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain,yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan pandangan timur berpendapat bahwa peran ihnduk bukan sebagai factor yang lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih tidur dalam kegelapan . hal itu lebih jelas ketika dalam abad xx, bangsa jepang yang dapat diikatakan lebih rendah daripada bangsa baratc.faktor saling kontak antar bangsa. Hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat sarana perhubungan yang makin sempurna menebabkan satu bangsa mudah berhubungan dengan bangs lain.Akibat daripada adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa mempertahankan jkebudayaanya tergantung pada kebudayaan asing mana yang lebih kuat maka kebudayaan asli dapat bertahan lebih kuat. Sebaliknya apabila kebudayaan asli lebih lemah daripada kebudayaan asing maka lenyaplah kebudayaan aslidan terjadi budaya jajahan yang sifatnuya tiruan.

BAB IIPEMBAHASAN

Akulturasi KebudayaanAkuturasi merupakan perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.Seni BangunanDasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.

Seni rupa/Seni lukisUnsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidakpernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.Seni sastraPrasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.KalenderDiadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah Sirna Ilang Kertaning Bumi sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.

Kepercayaan dan FilsafatMasuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.PemerintahanSetelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun.Desakan BudayaDesakan suatu budaya pada budaya lain disebut dominasi. Contohnya masyarakat Betawi, Aborigin dan Irian.

BABIIIKESIMPULAN

Kebudayaandidefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.

Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.pola kebudayaanmencakup:Pola bersikap yang berlandaskan nilai budaya dan pola berfikirPola bertindak dan berkelakuan dalam masyarakatPola sarana benda-benda (fisik).

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan.

Fungsi kebudayaanbagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:

1. Melindungi diri dari alamHasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia dapat menguasai alam.2. Mengatur tindakan manusia

Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula sebagai design for livingartinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau blue print for behavior,yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Sifat hakekatkebudayaan tersebut adalah:Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusiaKebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan diizinkanBerdasarkanpembahasancontoh akulturasi kebudayaan di Indonesia, bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan dari zaman dahulu kala. Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Akulturasi budaya Indonesia sangat banyak, antara lain dari segi agama, bangunan, pemerintahan, seni budaya, kepercayaan&filsafat, dan sebagainya. Pada awalnya, akulturasi yang muncul di Indonesia diawali dengan masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia. Contoh akulturasi kebudayaan Hindu-Budha adalah candi-candi, prasasti-prasasti, seni rupa, seni lukis, dan masih banyak lagi. itu membuat Indonesia semakin beraneka ragam budayaDAFTAR PUSTAKA

Sulastomo (2003).Kebudayaan indonesia.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Komsiah, Siti.Modul Pengantar Sosiologi Kebudayaan Dan Masyarakat.Pusat Pengembangan Bahan Ajar: Universitas Mercu Buana.

Manan, Imran. 1989.Antropologi Pendidikan Suatu Pengantar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Manan, Imran. 1989.Dasar-Dasar Budaya Pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Akses Web : http://niayulianty.blogspot.com/2012/04/pola-kebudayaan.html tanggal akses 18/07/2014

Selasa, 25 Maret 2014POLA - POLA KEBUDAYAANMasih berhubungan dengan postingan sebelumnya tentang Sosiologi Pertanian dari sumber yang sama. Materi kali ini adalah tentang "POLA - POLA KEBUDAYAAN".Diharapkan jika materi ini digunakan untuk membuat laporan supaya JANGAN DI COPAST SEMUA, di edit supaya berbeda. DUKUNG GERAKAN STOP PLAGIARISM.

Disusun oleh

Mukti Arta Sari1214131068 Mutiara Indira Putri 1214131070 Octa Primanda Mukti 1214131076 Ririn Aristiyani 1214131086 Selvi Amelia 1214131092

ISI

2.1Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Karya adalah sesuatu yang dihasilkan oleh masyarakat berupa teknologi dan kebudayaan, kebendaan, atau kebudayaan jasmaniah (material-culture)yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan pada keperluan masyarakat.

Rasa adalah meliputi jiwa manusia yang mewujudkan segala kaedah-kaedah dan nilai-nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusiayang hidup bermasyarakat, dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan masyarakat. Rasa dan cipta disebut juga kebudayaan rohaniah (spriritual dan culture).

7 unsur yang terdapat pada kebudayaan masyarakat:1.Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, dll)2.Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dll)3.Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)4.Bahasa (lisan maupun tertulis)5.Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dll)6.Sistem pengetahuan7.Religi (sistem kepercayaan)

Adat pola kebudayaan masyarakat dapat ditinjau dari beberapa aspek:1.Tingkat Nilai BudayaPada dasarnya hakekat seorang manusia atau masyarakat pertanian itu kedudukannya dalam ruang dan waktu, dan masyarakat pertanian itu memiliki hubungan dengan lingkungan alam, sehingga menghasilkan suatu nilai budaya.

2.Tingkat Norma-NormaMasyarakat pertanian memiliki suatu adat istiadat, cara, kebiasaan, tata kelakuan, yang dapat mengatur hubungan antar masyarakatnya dalam berbagai aspek agar hubungan itu dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

3.Sistem HukumDi wilayah pedesaan yang masyarakattnya cenderung petani pasti memiliki tata kelakuan dalam kehidupan sehari-hari yang lebih kongkrit. Tata kelakuan itu baik secara tertulis ataupun tidak tertulis yang nyatanya pasti memiliki akibat hukum atau hukum adat.

4.Aturan-Aturan KhususDalam kegiatan masyarakat petani memiliki aturan-aturan menurut ruang lingkup terbatas, ada yang menyangkut hukum aturan jual beli dan ada yang tidak, yaitu aturan sopan santun.

Kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utamamenurut wujudnya, yaitu:

1.Kebudayaan Material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

2.Kebudayaan Nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasike generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

MenurutJ.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1.Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnyaabstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiranwarga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengansistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang salingberinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul denganmanusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.Sifatnyakonkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3.Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaanfisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

2.2Tingkat Kemajuan Masyarakat dan Desa

Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola kebudayaan tradisional, yaitu merupakan produk dari benarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang hidupnya tergantung pada alam.

Menurut Paul H. Landis besar kecilnya pengaruh alam terhadap pola kebudayaan tradisional ditentukan oleh:1.Sejauh mana ketergantungan terhadap alam,2.Tingkat teknologi yang dimiliki, dan3.Sistem produksi yang diterapkan.

Paul H. Landis juga mengemukakan ciri-ciri kebudayaan tradisional yaitu:

1.Adaptasinya pasif,2.Rendahnya tingkat invasi,3.Kebiasaan hidup yang lamban,4.Kepercayaan kepada takhayul,5.Kebutuhan material yang bersahaja,6.Rendahnya kesadaran terhadap7.Standar moral yang kaku.

Mengukur tingkat kemajuan masyarakat, dapat dilakukan dengan melihat keragaman dalam kelembagaan di desa itu. Adanya lembaga di desa, dapat digunakan untuk menyalurkan cita-cita, tujuan-tujuan khusus dan segala macam keperluan warga dan kelompok masyarakat yang ada di desa.Departemen Dalam Negeri, pada tahun 1972 telah membuat typologi desa untuk mengukur tingkat kemajuan suatu desa dengan melihat keragaman dan jumlah lembaga di desa.

Typologi desa dapat diartikan sebagai teknik untuk mengenal desa/tingkat perkembangan desa dengan melihat potensi desa.Potensi desa adalah kemampuan yang mungkin dapat diaktifkan dalam pembangunan, mencakup alam dan manusianya, serta hasil kerja manusia itu sendiri.

Tingkat perkembangan desa ditentukan oleh:1.Imbang daya unsur-unsur dari dalam desa itu sendiri2.Pengaruh unsur-unsur dari luar lingkungan desa3.Intensitas pengaruh unsur luar ditentukan oleh posisi desa terhadap pusat-pusat unit wilayah yang lebih besar dari pusat-pusat fasilitasTypologi desa tersebut menggunakan beberapa faktor yang penting dalam menentukan tahapan perkembangan desa:1.Desa swadaya2.Desa swakarya3.Desa swasembadaAda 7 unsur potensi desa untuk menentukan tipe pokok perkembangan desa, yang masing-masing mempunyai skor sebagai berikut:a.Tingkat primitif: skor 1b.Tingkat sekunder: skor 2c.Tingkat tersiser: skor 3Ketujuh unsur tersebut adalah1.Mata pencaharian2.Output desa3.Adat istiadat4.Lembaga5.Pendidikan6.Gotong royong7.Penduduk

2.3Hubungan Antara Desa dan KotaAda 3 pandangan hubungan antara desa dan kota yaitu:1.Pola kebudayaanKota digambarkan sebagai pola tradisional agung, dimana kota atau pusat-pusat kota sebagai puncak perkembangan potensi kemanusiaan, sedangkan desa merupakan pola kecil dimana masyarakat petani hidup dibawah pengaruh pola tradisional agung. Disamping itu, masyarakat petani dapat digambarkan pula sebagai subkultur dari kultur kota yang lebih besar. Selain dari pada itu, masyarakat petani tergantung kepada pola kota yang besar itu.

2.Hubungan EkonomiPetani adalah produser primer (penghasil pangan dan bahan mentah), dimana selain untuk keperluan keluarga (subsisten) sebagian kecil juga dijual ke kota. Kota merupakan pusat ekonomi, sedangkan desa merupakan wilayah pendukungnya.

3.Pemerintahan NegaraYaitu hubungan antara rakyat yang tunduk kepada pemerintahan atau kekuasaan yang berpusat di ibukota.

Akses Web : http://bertani-bertani.blogspot.com/2014/03/pola-pola-kebudayaan.html tanggal akses 18/07/2014