pp gangren

25
5/28/2018 PPGangren-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/pp-gangren 1/25 G S G NGREN By : Dr. Hans Marpaung, SpB

Upload: dani-adrian-wadzons

Post on 19-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • By :Dr. Hans Marpaung, SpB

  • Gas gangren merupakan infeksi jaringan subkutan dan otot yang disebabkan toksin yang dihasilkan olehspesies Clostridiumterutama Clostridium perfringens. Pada tahun 1861, Louis Pasteur mengidentifikasi spesies Clostridiumpertamayaitu Clostridiumbutyricum, kemudian pada tahun 1892 Welch dan peneliti lain mengisolasi basil anaerob gram positif dari luka gangren. Organismeiniawalnyadinamakan Bacillus aerogenes capsulatus yang kemudian berganti nama menjadi Perfringens baccilus, Clostridium welchii, dan sekarang dikenal dengan Clostridium perfringens.

  • Gangren gas adalah jenis gangren khusus yang terjadi sebagai respon terhadap infeksi jaringan oleh suatu jenis bakteri anaerob yang disebut Clostridium. Clostridium adalah jenis infeksi bakteri yang disebabkan tidak adanya pasokan oksigen. Clostridium memproduksi gasberacun sehingga kondisi ini disebut gas gangren.

  • Gas gangren adalah infeksi bakteri yang menghasilkan gas di dalam jaringan. Ini adalahbentuk gangrene yang mematikan yang biasanya disebabkan oleh Clostridium perfringens bakteri. Infeksi menyebar cepat sebagai gas yang diproduksi oleh bakteri berkembang dan menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya. Gas gangren dapat menyebabkan nekrosis, produksi gas, dan sepsis.

  • Beberapa spesies penyebab gas gangren diantaranya adalah Streptococcus dan Staphylococcus (termasuk MRSA methicillin-resistant Staph aureus), Hemophilus influenzae, Pneumococcus, dan spesies Clostridium. Clostridium perfringens adalah yang paling umum penyebab gas gangren. (80-90 %) spesies lain yang dapat menyebabkan gas gangren adalah Clostridium nouyi, Clostridium septikum, Clostridium hictolyticum, Clostridium bifermenstan dan Clostridium fallax.

  • Spesies Clostridium banyak terdapat di tanah, terutama tanah yang telah ditanami. Clostridium terutama Clostridium perfringens. Kuman ini merupakan flora normal usus, kulit dan saluran reproduksi wanita. Kuman ini bersifat anaerob, dan termasuk dalam golongan basil gram positif. Kuman yang membentuk spora keluar bersama tinja dan terdapat di kulit diseluruh bagian tubuh dan juga di tanah. Spora ini tahan kering, tahan beberapa desinfektan, dan tidak selalu mati dalam air mendidih. Infeksi dari kuman ini sangat berbahaya dan dapat mengancam kehidupan.

  • Di Amerika Serikat ditemukan sekitar 3000 kasus gas gangren per tahun, dimana 1.100 diantaranya meninggal dunia sedangkan di Indonesia belum ada data yang jelas mengenai insiden dari gas gangren ini.Tsunami yang terjadi di Indonesia pada Desember 2004 yang memakan korban lebih dari 200.000 jiwa, juga berakibat buruk terhadap korban luka luka. Air yang merendam daerahbencana terkontaminasi oleh Clostridium yang menyebabkan korban luka terkena tetanus dan gas gangren.

  • Infeksi gas gangren terjadi karena masuknya spora Clostridium kedalam luka. Luka pada jaringan akan mengganggu suplai darah sehingga akan menyebabkan iskemia dan penurunan potensial reaksi oksidasi/reduksi di jaringan. Semua ini akan memudahkan spora dari Clostridium untuk berkembang.

  • Bila infeksi terbatas pada jaringan subkutan, akan terjadi selulitis, radang jaringan, terutama jaringan subkutan anaerob. Umumnya infeksi meluas ke jaringan otot, terjadi nekrosis otot yang progresif oleh eksotoksin. Karbohidrat otot dihancurkan oleh enzim sakarolitik sehingga terjadi gas hidrogen dan karbon dioksida, serta asam laktat.

  • Kemudian terjadi penyebaran infeksi sehingga tekanan ke dalam jaringan menjadi lebih besar, ini memperberat iskemia yang menyebabkan nekrosis menjadi lebih luas lagi.Pembengkakan makin hebat dengan cairan eksudat dan gas yang makin banyak. Mionekrosis, atau nekrosis otot menjadi kunci diagnosis patologis.

  • Faktor-faktor resiko untuk terjadinya gas gangren antara lain :Pemakai alkoholMalnutrisiTraumaDiabetes MelitusPemakaian kortikisteroidKeganasan pada Traktus GastrrointestinalPenyakit hematologi yang disertai dengan imunosupresiInjeksi intra muskular ataupun subkutan

  • Dilihat dari penyebabnya gas gangren dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :Gas gangren post traumatik merupakan 60 % dari keseluruhan kasus gas gangren. Post operative gasgangren Spontan

  • Masa tunas dari Clostridium adalah sekitar 8 jam sampai dua hari sejak terjadinya luka dengan rata-rata 36 jam. Gambaran lokalnya mula-mula berupa tanda inflamasi akut yang sangat cepat menyebar, membuat keadaan umum penderita sangat buruk. Nyeri, yang sudah jelas pada hari pertama, merupakan tanda dini. Krepitasi, tanda adanya gas di jaringan, yang dapat diraba maupun didengar dengan stetoskop, mungkin ada, tetapi kadang tidak nyata.

  • Penderita tampak pucat, capai dan lemas, apatis, berkeringat dingin, tidak berdaya, demam, dan sesak napas. Denyut nadi kecil dan cepat, dan suhu tidak terlalu tinggi, jarang melewati 38,5C pada hari pertama. Pada tahap akhir suhu badan bisa mencapai 41C Cairan yang keluar dari luka encer, berwarna merah muda sampai cokelat, dan biasanya berbau.

  • 1. Anamnesis Riwayat pasien dengan gas gangren tergantung pada faktor faktor yang dapat menimbulkan infeksi. Sebagian besar pasien gas gangren post traumatik mempunyai cedera serius pada kulit, jaringan lunak ataupun fraktur terbuka.2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan dilakukan secara menyeluruh sebelum berfokus pada bagian tubuh yang terlibat

  • 3. Pemeriksaan LaboratoriumPada pewarnaan gram nampak adanya batang gram positif dan tidak ditemukan adanya sel PMN. Organisme lain juga hadir hingga 75% kasus. Tes ini sangatpenting untuk diagnosis cepat.

  • 4. Pemerikssan penunjang- Radiologi

    Pemeriksaan Rontgen menggambarkan adanya gas dibawah kulit.- Pemeriksaan Kultur

  • Pemberian antibiotikTerapi Hiperbarik OksigenPemberian vaksin dan antitoksinTindakan debrideman

  • Komplikasi bergantung pada tempat gas gangren berada, banyaknya gas gangren, penyebab gas gangren, dan kondisi secara keseluruhan dari orang tersebut.

  • Prognosis tergantung pada tempat di mana gas gangren berada di dalam tubuh, berapabanyak gas gangren, dan kondisi secara keseluruhan dari orang tersebut. Jika pengobatan tertunda, gas gangren akan sangat luas, atau orang tersebut memiliki masalah medis lainnya yang signifikan, maka dapat menyebabkan kematian.

  • Gas gangren adalah infeksi jaringan subkutan dan otot yang disebabkan toksin yang dihasilkan olehspesies Clostridiumterutama Clostridium perfringens.Alfa toksin adalah salah satu toksin yang dihasilkan oleh Clostridium perfringens dan toksin ini memegang peranan penting dalam pembentukan gas gangren.Gambaran lokalnya mula-mula berupa tanda inflamasi akut yang sangat cepat menyebar, membuat keadaan umum penderita sangat buruk. Nyeri, yang sudah jelas pada hari pertama, merupakan tanda dini.Komplikasi dan Prognosis tergantung pada tempat di mana gas gangren berada di dalam tubuh, berapabanyak gas gangren, dan kondisi secara keseluruhan dari orang tersebut.