praktikum kimia
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“Asam-Basa”
oleh Kelompok 1 XI MIPA 3:
1. Ade Nur Farihah (01)
2. Fasaila Nadif Widyati (13)
3. Gustin Wirawati (14)
4. Husein Adin Nurul Huda (15)
5. Krismonalia Rizki (17)
SMAN 1 Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro Km.2 Wonosobo Telp / Fax. (0286)321155 Wonosobo 56314
Website : sma1wonosobo.sch.id / E-mail : [email protected]
2015
PRAKTIKUM 1
Tujuan : Siswa mampu mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa melalui
kegiatan praktikum.
Fase 1
Fase 2
Pertanyaan :
1. Bagaimana rasa zat asam dalam buah jeruk dan vitamin C?
2. Jika tersedia indikator kertas lakmus, bagaimana karakteristik asam-basa
terhadap perubahan warna kertas lakmus tersebut?
3. Bagaimana reaksi asam sulfat terhadap beberapa logam Zn dan Cu?
4. Bagaimana zat basa pada sabun terasa jika mengenai kulit?
5. Bagaimana karakteristik zat asam dan basa?
Fase 3
Secara berkelompok rancanglah percobaan untuk mengetahui
karakteristik/sifat-sifat asam dan basa!
Problem
Dalam kehidupan sehari banyak sekali bahan-bahan yang mengandung asam dan basa, mulai dari makanan hingga produk-produk pembersih. Bahan-bahan tersebut seperti buah jeruk, vitamin C, sabun, obat maag
(anatacid), pembersih lantai, pembersih kaca dan lain-lain. Namun, untuk mengetahui sifat asam-basa dalam suatu bahan kita tidak boleh
sembarangan mencicipinya. Hal tersebut karena kita belum tahu bahan tersebut berbahaya atau tidak bagi tubuh.
A. Judul : Mengidentifikasi Sifat Asam dan Basa
B. Rumusan Masalah :
Bagaimana sifat larutan asam dan basa?
C. Hipotesis :
Sifat Asam
Terasa masam
Merusak logam
Merubah warna lakmus
biru menjadi merah
Sifat Basa
Terasa licin
Merubah warna lakmus
merah menjadi biru
D. Landasan Teori :
Asam adalah zat yang berasa masam dan bersifat korosif. Di dalam air asam
dapat terurai menjadi ion H+ dan ion negatif poliatom atau unsur non logam.
Zat yang mengandung asam dapat memerahkan kertas lakmus. Selain itu,
sifat larutan asam dapat menghasilkan garam dan gas H2 apabila bereaksi
dengan logam.
Basa adalah zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik atau merusak kulit. Di
dalam air basa terurai menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil
OH-. Zat yang mengandung basa dapat membirukan kertas lakmus. Selain itu,
larutan basa akan terasa licin apabila mengenai kulit.
E. Alat dan Bahan :
Air Jeruk
Mylanta
Pembersih lantai
Sabun
Vitamin C
Larutan H2SO4
Padatan Zn
Padatan Cu
Pipet tetes
Pelat tetes
Tabung reaksi
Cutter
Tisu
F. Langkah Kerja :
Mencatat data atau hasil pengamatan dari kegiatan 1, 2, 3, dan 4.
Mencuci tangan dengan sabun, kemudian mengamati perubahan apa yang terjadi pada saat
sabun bercampur dengan air
Memasukan padatan Zn ke dalam tabung reaksi 1 dan padatan Cu ke dalam tabung reaksi 2. Kemudian mengamati perubahan apa yang terjadi, adakah gelembung dalam tabung
tersebut.
Menuangkan larutan H2SO4 ke dalam tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2
Mengulangi kembali langkah tersebut tetapi mengganti air jeruk dengan vitamin C, mylanta,
pembersih lantai, dan sabun.
Menguji air jeruk pada pelat tetes dengan memasukan kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru, kemudian mengamati perubahan warna dari kertas lakmus tersebut.
Mencicipi air jeruk dan vitamin C.
Kegiatan 4
Kegiatan 3
Kegiatan 2
Kegiatan 1
G. Data Pengamatan :
1. Kegiatan 1
Rasa air jeruk : masam
Rasa vitamin C : masam
2. Kegiatan 2
Air jeruk + lakmus merah : lakmus berwarna merah
Air jeruk + lakmus biru : lakmus berwarna merah
Vitamin C + lakmus merah : lakmus berwarna merah
Vitamin C + lakmus biru : lakmus berwarna merah
Pembersih lantai + lakmus merah : lakmus berwarna biru
Pembersih lantai + lakmus biru : lakmus berwarna biru
Mylanta + lakmus merah : lakmus berwarna biru
Mylanta + lakmus biru : lakmus berwarna biru
Sabun + lakmus merah : lakmus berwarna biru
Sabun + lakmus biru : lakmus berwarna biru
3. Kegiatan 3
Larutan H2SO4 + Zn : bereaksi, menghasilkan gelembung gas
Larutan H2SO4 + Cu : tidak bereaksi, tanpa gelembung gas
4. Kegiatan 4
Ketika sabun bercampur dengan air dan mengenai, kulit menjadi terasa
licin.
H. Pembahasan Data :
Air jeruk dan vitamin C memiliki rasa yang masam sehingga keduanya
merupakan zat yang mengandung asam. Sifat zat yang mengandung asam
adalah dapat memerahkan kertas lakmus. Larutan H2SO4 atau asam sulfat
merupakan salah satu senyawa asam yang dapat terionisasi menjadi 2 ion H+
dan ion poliatom SO42-. Larutan tersebut tergolong asam sehingga dapat
menghasilkan gelembung gas H2 apabila direaksikan dengan logam transisi
atau bisa disebut korosif.
Pembersih lantai, mylanta, dan sabun merupakan zat basa. Ketiganya dapat
membirukan kertas lakmus baik itu kertas lakmus berwarna merah maupun
biru. Ketika bahan-bahan tersebut mengenai kulit, maka kulit akan terasa licin.
PRAKTIKUM 2
Tujuan : Siswa dapat memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indikator
Fase 1
Fase 2
Pertanyaan :
1. Jika disediakan indikator kertas lakmus, MM, MO, PP, dan kertas indikator
universal berapa nilai pH air jeruk, vitamin C, obat maag, pembersih lantai,
dan air mineral?
2. Termasuk asam, basa, atau netralkah larutan-larutan tersebut?
3. Berapa nilai pH untuk larutan asam, basa, dan netral?
Fase 3
Secara berkelompok rancanglah percobaan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan di atas!
A. Judul : Menetukan pH larutan dengan beberapa indikator
ProblemBanyak sekali larutan di sekitar kita baik yang bersifat asam,
basa maupun netral, contohnya antara lain air jeruk, vitamin C, obat maag, pembersih lantai, dan air mineral dan lain-lain. Sifat asam
dan basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan suatu parameter yang disebut pH. Larutan asam, basa, dan netral masing-masing
memiliki nilai pH yang berbeda.
B. Rumusan Masalah :
1. Bahan apa saja yang tergolong asam, basa, dan netral?
2. Bagaimana cara mengetahui pH suatu campuran?
C. Hipotesis
1. Asam : air jeruk, vitamin C
Basa : obat maag, pembersih lantai
Netral : air mineral
2. Menggunakan indikator asam-basa
D. Landasan Teori
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah
bahan tersebut tergolong asam atau basa, antara lain :
1. Kertas Lakmus
a. Lakmus merah : dicelupkan ke larutan basa berubah menjadi biru,
dicelupkan ke larutan asam dan netral tidak berubah warna (tetap
merah)
b. Lakmus biru : dicelupkan ke larutan asam berubah menjadi merah,
dicelupkan ke larutan basa dan netral tidak berubah warna (tetap
biru)
2. Indikator Alami
Kunyit
Bunga sepatu
Kulit manggis
Bunga mawar merah
Kubis ungu
Daun pacar air
3. Indikator Buatan
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Timol hijau 1,2 – 2,8 Kuning ke biru
Metil jingga (MO) 3,1 – 4,4 Merah ke kuning
Metil merah (MM) 4,4 – 6,2 Merah ke kuning
Metil ungu 4,8 – 5,4 Ungu ke hijau
Bromotimol Biru(BTB) 6,0 – 7,6 Kuning ke biru
Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning ke biru
Fenolftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tak berwarna ke merah jambu
Timolftalein 9,4 – 10,6 tak berwarna ke biru
Alizarin kuning 10,3 – 12,0 Kuning ke merah
4. Indikator Universal
a. Kertas indikator universal
Penggunaan kertas indikator universal dilakukan dengan
meneteskan larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian warna
yang timbul pada kertas indikator dicocokan dengan suatu kode
warna sebagai penentu pH larutan tersebut.
b. pH meter
Pengukuran menggunakan pH meter memberikan ketelitian yang
tinggi sehingga hasilnya lebih tepat dan akurat. Pada pH meter
tedapat suatu elektrode yang sangat sensitif terhadap molaritas [H+].
Dari indikator-indikator tersebut maka dapat mengetahui identifikasi
bahan asam, basa, atau netral. Bahan yang tergolong asam memiliki nilai
pH < 7, bahan yang tergolong basa memiliki nilai pH > 7, dan bahan yang
tergolong netral memiliki nilai pH = 7.
E. Alat dan Bahan
Jeruk Pelat tetes
Vitamin C Pipet tetes
Obat maag Tisu
Pembersih lantai Cutter
Air mineral
Indikator :
Lakmus merah MM, MO, dan PP
Lakmus biru Kertas indikator universal
F.
G. Langkah Kerja
1
2
3
4
5
6
H. Data Pengamatan
Nama indikatorBahan
Jeruk Vit. C Obat maag
Pembersih lantai
Air mineral
Lakmus biru Merah Merah Biru Biru Biru
Lakmus merah Merah Merah Biru Ungu Merah
MM Merah Merah Kuning Cokelat
kekuningan
Cokelat
MO Orange Orange Kuning Kuning Kuning
PP Tetap Tetap Merah Tetap Tetap
Mengumpulkan data-data hasil perubahan warna dari kelima bahan yang sudah diuji.
Mengulangi kembali langkah 2 – 4 tetapi menggantikan air jeruk dengan vitamin C, obat maag, pembersih lantai, dan
air mineral.
Mencatat hasil dari perubahan warna tersebut.
Menambah air jeruk ke 6 pelat tetes cekungan dan mengamati perubahan warnanya.
Masing-masing cekungan diberi kertas lakmus merah, kertas lakmus biru, 3 tetes MM, 3 tetes MO, 3 tetes PP, dan
kertas indikator universal.
Menambah air jeruk ke 6 pelat tetes cekungan
muda
Kertas indikator
universal
Kuning Kuning Hijau
tosca
Kuning hijau
I. Analisis Data
1. Berdasarkan hasil pengamatan, kelompokkan bahan yang kalian uji
berdasarkan sifat asam, basa, dan netral!
Jawab :
Asam : jeruk, vitamin C
Basa : obat maag, pembersih lantai
Netral : air mineral
2. Sebutkan indikator apa saja yang kalian gunakan pada percobaan dan
jelaskan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing indikator!
Jawab :
a. Kertas lakmus
Sangat mudah menggunakannya saat menguji bahan tertentu,
namun tidak dapat menunjukan nilai pH dari bahan yang diuji
tersebut.
b. Larutan indikator (MM, MO, dan PP)
Lebih akurat dari kertas lakmus dan indikator alami karena mampu
menunjukkan nilai pH dari bahan yang diuji, namun nilai pH
tersebut hanya berupa rentang saja sehingga tidak diperoleh nilai
pH yang sesungguhnya
c. Indikator universal (kertas indikator universal)
Praktis dan lebih akurat dari kertas lakmus, indikator alami, dan
indikator buatan karena mampu menunjukkan nilai pH dengan
angka yang utuh yaitu dengan membandingkannya dengan suatu
kode warna. Namun kurang teliti dalam mencocokan dengan
kode/kemasan warna sehingga nilai pH-nya juga kurang tepat.
3. Berapa perkiraan harga pH untuk masing-masing bahan yang diuji
menggunakan larutan indikator dan indikator universal?
Jawab :
a. Jeruk
MM : pH < 4,4
MO : 3,1 ≤ pH ≤ 4,4
PP : pH < 8,3
Indikator universal : pH = 4
Perkiraan harga pH dari bahan yang diuji diambil dari pengukuran
menggunakan kertas indikator universal karena diperoleh hasil
yang paling akurat, yaitu 4.
b. Vitamin C
MM : pH < 4,4
MO : 3,1 ≤ pH ≤ 4,4
PP : pH < 8,3
Indikator universal : pH = 5
Perkiraan harga pH dari bahan yang diuji diambil dari pengukuran
menggunakan kertas indikator universal karena diperoleh hasil
yang paling akurat, yaitu 5.
c. Obat maag
MM : pH > 6,2
MO : pH > 4,4
PP : pH > 10,0
Indikator universal : pH = 11
Perkiraan harga pH dari bahan yang diuji diambil dari pengukuran
menggunakan kertas indikator universal karena diperoleh hasil
yang paling akurat, yaitu 11.
d. Pembersih lantai
MM : pH > 6,2
MO : pH > 4,4
PP : pH < 8,3
Indikator universal : pH = 8
Perkiraan harga pH dari bahan yang diuji diambil dari
pengukuran menggunakan kertas indikator universal karena
diperoleh hasil yang paling akurat, yaitu 8.
e. Air mineral
MM : pH > 6,2
MO : pH > 4,4
PP : pH < 8,3
Indikator universal : pH = 7
Perkiraan harga pH dari bahan yang diuji diambil dari pengukuran
menggunakan kertas indikator universal karena diperoleh hasil
yang paling akurat, yaitu 7.
4. Bagaimana nilai pH untuk larutan bersifat asam, basa, dan netral?
Jawab :
Larutan bersifat asam memiliki nilai pH < 7, larutan basa memiliki nilai
pH > 7, dan larutan bersifat netral memiliki nilai pH = 7.
J. Pembahasan Data
Apabila menggunakan indikator kertas lakmus, dapat diketahui bahwa
jeruk dan vitamin merupakan bahan yang bersifat asam karena dapat
memerahkan kertas lakmus. Pembersih dan obat maag merupakan bahan
yang bersifat basa karena dapat membirukan kertas lakmus. Sedangkan air
mineral merupakan bahan yang bersifat netral karena tidak menunjukan
perubahan warna dari kedua kertas lakmus tersebut.
Pengukuran menggunakan larutan indikator diperoleh dengan melihat tabel
trayek pH yang dimiliki setiap indikator. Dari larutan indikator, jeruk dan
vitamin C menunjukkan perubahan warna yang menunjukkan rentang nilai
pH 3,1 – 4,4. Obat maag menunjukkan nilai pH > 10,0. Pembersih lantai
menunjukkan rentang nilai pH 6,2 – 8,3. Sedangkan air mineral
menunjukkan rentang nilai pH 4,4 – 8,3.
Apabila menggunakan kertas indikator universal, setelah dicocokan dengan
kode/kemasan warna indikator jeruk menunjukkan nilai pH sebesar 4,
vitamin C sebesar 5, obat maag sebesar 11, pembersih lantai sebesar 8, dan
air mineral sebesar 7.
Dilihat dari nilai pH yang diperoleh dari ketiga macam indikator, maka
dapat diketahui bahwa jeruk dan vit. C memiliki nilai pH < 7 (merupakan
asam), obat maag dan pembersih lantai memiliki nilai pH > 7 (merupakan
basa), dan air mineral memiliki nilai pH = 7 (merupakan netral).
K. Kesimpulan
Sifat asam, basa, dan netral dari suatu zat dapat ditentukan dari derajat
keasamannya (pH). Untuk itu diperlukan adanya pengukuran nilai pH.
Nilai pH tersebut dapat diperoleh dari pengujian menggunakan indikator
asam-basa seperti kertas lakmus, indikator alami, larutan indikator, dan
indikator universal. Zat yang bersifat asam akan menunjukkan nilai pH
yang kurang dari 7, zat yang bersifat basa akan menunjukkan nilai pH lebih
dari 7, dan zat yang bersifat netral akan menunjukkan nilai pH sama
dengan 7.
PRAKTIKUM 3
Tujuan : Siswa mampu membuat indikator alami
Fase 1
Fase 2
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara membuat indikator asam-basa alami?
2. Bagaimana perubahan warna bahan-bahan alami yang kalian gunakan
terhadap larutan asam dan basa?
Fase 3
Secara berkelompok rancanglah percobaan untuk menyelesaikan
permasalahan di atas!
A. Judul : Menentukan indikator asam basa alami menggunakan kunyit, bunga
mawar dan kulit manggis.
Problem
Pak Toto adalah seorang guru di sekolah pedesaan. Sekolah itu jauh dari keramaian kota. Suasana alam nya masih sangat asri. Di
halaman sekolahnya ditumbuhi banyak bunga mawar, bunga sepatu, bahkan kunyit. Suatu hari Pak Toto ingin mengajak siswanya
melakukan percobaan pengujian sifat asam basa larutan. Namun disekolah tersebut tidak ada indikator asam basa.
B. Rumusan Masalah :
Bagaimana perubahan warna kunyit, mawar, dan kulit manggis sebagai
indikator alami asam basa?
C. Hipotesis :
1. Kunyit
a. Pada larutan asam (H2SO4) : berubah warna menjadi kuning
b. Pada larutan asam (NaOH) : berubah warna menjadi jingga
2. Bunga mawar
a. Pada larutan asam (H2SO4) : berubah warna menjadi merah
b. Pada larutan asam (NaOH) : berubah warna menjadi biru
3. Kulit manggis
a. Pada larutan asam (H2SO4) : berubah warna menjadi merah
b. Pada larutan asam (NaOH) : berubah warna menjadi biru
D. Landasan Teori :
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam
suasana yang berbeda, misalnya lakmus dalam suasana asam berwarna merah
sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Di sekitar kita, terdapat
beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti
kunyit, ekstrak, daun mahkota bunga berwarna, dengan syarat dapat
mengalami perubahan warna dalam suasana berbeda. Dengan indikator, kita
dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa dan netral.
E. Alat dan Bahan :
Kunyit
Kulit manggis
Kelompak bunga mawar
Alkohol
Air mineral
Larutan H2SO4
Larutan NaOH
Pelat cekungan
Cutter
Kertas saring
1
2
3
4
5
6
7
Penumbuk (lumpang dan alu)
Pipet tetes
Gelas ukur
F. Langkah Kerja :
Bahan Asam (H2SO4) Basa (NaOH) Netral
Manggis + alkohol Jingga Hijau kecoklatan Kuning pucat
Mencatat data dari hasil pengamatan.
Mengamati perubahan warna yang terjadi pada ekstrak yang telah ditetesi dengan larutan.
Cekungan A B F G ditambahkan dengan larutan H2SO4,
cekungan C D H I ditambahkan dengan larutan NaOH, dan Cekungan E J ditambahkan dengan air mineral
Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan ekstrak kunyit, mawar, dan kulit manggis pada pelat cekungan
Menyaring ekstrak kunyit, mawar dan kulit manggis menggunakan kertas saring
Memberi sedikit alkohol
Menghaluskan/menumbuk kunyit, mawar, kulit manggis
Manggis + air Jingga pucat Coklat Orange kemerahan
Kunyit + alkohol Kuning cerah Jingga kecoklatan Kuning
Kunyit + air Kuning cerah Jingga Kuning
Mawar + alkohol Merah Ungu kebiru-biruan Tidak berwarna
Mawar + air Merah Biru Tidak berwarna
G. Data Pengamatan
H. Analisis Data
1. Bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
alami?
Jawab :
Kunyit, kulit manggis, dan kelopak bunga mawar.
2. Bagaimana perubahan warna bahan-bahan alami tersebut sebagai indikator
asam-basa?
Jawab :
IndikatorLarutan
Asam Basa Netral
Mawar Merah cerah Biru Merah
Kulit manggis Jingga Coklat Orange
Kunyit Kuning Jingga Kuning
3. Bagaimana cara menggunakan indikator asam-basa alami yang telah
dibuat?
Jawab :
Meneteskan indikator asam-basa alami yang telah dibuat pada pelat
cekungan, kemudian meneteskan larutan asam, basa, netral pada pelat
cekungan & mengamati perubahan warnanya.
I. Pembahasan Data
Beberapa indikator yang terbuat dari bahan alami untuk mengidentifikasi
bahan-bahan asam, basa, dan netral pada pengamatan tersebut adalah kunyit,
kulit manggis, dan mawar. Ketiganya dapat dijadikan sebagai indikator asam-
basa dengan proses pengambilan ekstrak dari bahan alami tersebut serta
penambahan bahan lain seperti air dan alkohol. Apabila ditambahkan dengan
larutan asam, basa, atau netral maka indikator tersebut dapat berubah warna.
Pada saat ekstrak kunyit ditetesi dengan larutan asam (H2SO4) dan netral
(air mineral), kunyit tidak berubah warna sehingga tetap berwarna kuning.
Namun saat ditetesi larutan NaOH, kunyit mengalami perubahan warna
menjadi jingga. Hal tersebut menunjukan bahwa kunyit dapat dijadikan
sebagai zat indikator yang dapat menggolongkan asam, basa, maupun netral.
Pada saat ekstrak kulit manggis ditetesi dengan larutan asam (H2SO4) dan
netral (air mineral), kulit manggis berubah warna yang sebelumnya ungu
menjadi jingga. Sama halnya apabila ditetesi dengan larutan basa (NaOH)
kulit manggis tersebut juga mengalami perubahan warna, yaitu menjadi
coklat. Hal tersebut menunjukan bahwa kulit manggis dapat dijadikan sebagai
zat indikator yang dapat menggolongkan asam, basa, maupun netral.
Pada saat ekstrak bunga mawar merah ditetesi dengan larutan asam
(H2SO4), tidak ada perubahan warna yang terjadi pada bunga mawar. Namun
saat ditetesi larutan NaOH, bunga mawar merah mengalami perubahan warna
menjadi biru dan ditetesi air mineral menjadi berubah warna merah muda.
Hal tersebut menunjukan bahwa bunga mawar merah dapat dijadikan sebagai
zat indikator yang dapat menggolongkan asam, basa, maupun netral.
J. Kesimpulan
Indikator asam basa alami dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan
sekitar, misalnya bunga mawar merah, kulit manggis, dan kunyit. Apabila
bahan-bahan tersebut diekstraksi dengan pelarut air ataupun alkohol dan
ditetesi larutan asam (H2SO4) maupun basa (NaOH) akan terjadi perubahan
warna, sedangkan apabila ditetesi larutan netral tidak terjadi perubahan
warna.