prarancangan pabrik phthalic anhydride dari o-xylene dan udara

234
 PRARANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DARI O-XYLENE DAN UDARA DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Disusun oleh: Aldin Muhamma d Qadrian 10/302143/TK/37 309 Dosen Pembimbing: Wiratni, S.T., M.T., Ph.D.  JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 

Upload: aldin-muhammad-qadrian

Post on 08-Oct-2015

443 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Chemical Engineering

TRANSCRIPT

  • PRARANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DARI

    O-XYLENE DAN UDARA DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN

    Disusun oleh:

    Aldin Muhammad Qadrian 10/302143/TK/37309

    Dosen Pembimbing:

    Wiratni, S.T., M.T., Ph.D.

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2014

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udaradengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Tugas Perancangan Pabrik Kimia dengan judul :

    PRARANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DARIO-XYLENE DAN UDARA DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN

    Dikerjakan oleh :Maulana Gilar Nugraha 10/300881/TK/36681Aldin Muhammad Qadrian 10/302143/TK/37309

    Telah diperiksa dan disetujuiYogyakarta, Juni 2014

    Dosen Pembimbing,

    Wiratni, S.T., M.T., Ph.D.

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas80.000 ton/tahun

    iii

    PERNYATAAN

    Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam mengerjakan tugas PPK ini kami tidakmelakukan pemalsuan (fabricating) data dan tidak menjiplak karya orang lain. Semua materidalam laporan tugas PPK ini merupakan hasil karya kami sendiri, kecuali yang secara tertulis diacudalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika di kemudian hari terbukti terdapatplagiat dalam tugas PPK ini, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.

    Yogyakarta, 11 Juli 2014

    Aldin Muhammad Qadrian

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    iv

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang selalu

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

    Tugas Prarancangan Pabrik Kimia ini. Adapun tugas ini disusun sebagai prasyarat

    untuk menyelesaikan jenjang studi strata satu (S-1) di Jurusan Teknik Kimia,

    Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

    Judul tugas akhir yang dikerjakan adalah Prarancangan Pabrik

    Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun. Bagian yang dibuat terperinci adalah reaktor (R-01) dan Switch

    Condenser (SC-01).

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

    pihak yang telah membantu sehingga Tugas Prarancangan Pabrik Kimia ini bisa

    tersusun, antara lain kepada :

    1. Ir. Moh. Fahrurrozi, MSc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

    2. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas

    bimbingan yang diberikan selama penyusunan laporan.

    3. Orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan restu, doa, dan

    bimbingan.

    4. Teman-teman Teknik Kimia UGM Angkatan 2010 yang telah memberikan

    semangat dan kebersamaan.

    5. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

    langsung dalam terselesaikannya Tugas Perancangan Pabrik Kimia ini yang

    tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan semoga Tugas

    Perancangan Pabrik Kimia ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

    kepada ilmu pengetahuan.

    Yogyakarta, Juni 2014

    Penyusun

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    v

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ..................................................................................................... i

    Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii

    Pernyataan .......................................................................................................... iii

    Kata Pengantar ................................................................................................... iv

    Daftar Isi.............................................................................................................. v

    Intisari ................................................................................................................. vi

    Abstract ............................................................................................................... vii

    BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    BAB II : URAIAN PROSES ........................................................................ 8

    BAB III : SPESIFIKASI BAHAN ................................................................. 14

    BAB IV : DIAGRAM ALIR .......................................................................... 16

    BAB V : NERACA MASSA ........................................................................ 19

    BAB VI : NERACA PANAS ......................................................................... 24

    BAB VII : SPESIFIKASI ALAT .................................................................... 28

    BAB VIII : UTILITAS ..................................................................................... 47

    BAB IX : LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ...................................... 98

    BAB X : PERTIMBANGAN ASPEK KESELAMATAN, KESEHATAN

    KERJA, DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN ........................ 105

    BAB XI : ORGANISASI PERUSAHAAN ................................................... 128

    BAB XII : EVALUASI EKONOMI ................................................................ 140

    BAB XIII : KESIMPULAN .............................................................................. 161

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 162

    LAMPIRAN

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    vi

    INTISARI

    Phthalic anhydride adalah bahan utama dalam pembuatan plasticizer yang

    digunakan untuk memproduksi lapisan fleksibel seperti wallpaper dan upholstery

    fabric dari polimer yang cukup getas. Selain itu, penggunaan phthalic anhydride

    lainnya adalah untuk produksi unsaturated polyester resins, alkyd resins dan lain-

    lain.

    Pembuatan phthalic anhydride secara garis besar terdiri atas 5 tahap. Tahap

    pertama adalah pengolahan bahan baku berupa o-xylene dan udara. Bahan baku

    akan dipanaskan sampai suhu 350oC dan tekanan 6 atm sebelum masuk ke dalam

    reaktor. Tahap kedua adalah tahap oksidasi yang berlangsung dalam reaktor fixed

    bed multitube dengan bantuan katalis. Tahap ketiga adalah tahap kondensasi gas

    keluaran reaktor di dalam switch condenser. Tahap keempat adalah pemurnian hasil

    dengan aging tank dan menara distilasi yang bertujuan untuk memisahkan phthalic

    anhydride dari komponen lain. Tahap terakhir adalah tahap pemadatan produk

    menggunakan flaker. Selanjutnya produk flake phthalic anhydride akan disimpan

    dalam bin sebelum di packing.

    Pabrik ini dirancang dengan kapasitas 80.000 ton/tahun atau 10080 kg/jam.

    Produk phthalic anhydride dengan kemurnian 99,8% dihasilkan diproduksi dari

    9753,84 kg/jam o-xylene. Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 36.864,34

    kg/jam; dan listrik dengan daya 306,93 kW. Pabrik ini direncanakan untuk didirikan

    di Kota Cilegon, Propinsi Banten dengan luas tanah 3 Ha. Total karyawan yang

    dibutuhkan ialah sebanyak 193 orang.

    Dari perhitungan hasil evaluasi ekonomi diperoleh parameter sebagai

    berikut: Fixed Capital Investment (FCI) sebesar Rp 163.935.200.000,00 dan US$

    49.300.000,00; Working Capital (WC) sebesar Rp 80.687.400.000,00 dan US$

    5.600.000,00; Keuntungan sebelum pajak Rp293.499.400.000,00; Keuntungan

    setelah pajak Rp146.749.700.000,00; Return On Investment before taxes = 44,72%;

    Return On Investment after taxes = 22,38%; Pay Out Time before taxes = 2,12

    tahun; Pay Out Time after taxes = 4,02 tahun; Break Even Point (BEP) = 41,46%;

    Shut Down Point (SDP) = 17,02%, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)

    = 36,13 % .

    Kata Kunci : Phthalic anhydride, o-xylene, plasticizers.

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    vii

    ABSTRACT

    Phthalic anhydride is the intermediate product that mainly used as

    plasticizer. Plasticiziers used as flexible layer production such as, wallpaper and

    upholstery fabric from brittle polymer. Beside that, phthalic anhydride also used as

    unsaturated polyester resins, alkyd resins production and many more..

    Phthalic anhydride production consists of 5 steps. First step is raw material

    (o-xylene and air) preparation. O-xylene and air would be heated and pressured

    up to 350oC and 6 atm before enter the reactor. Second step is oxidation process

    inside the fixed bed multitube reactor with catalyst loading. Third step is the

    reactors product condensation that occur inside switch condenser. Fourth step is

    product purification with aging tank and distillation coloumn. Last step is the

    product solidification process using flaker. Phthalic anhydride flake would be

    saved in bin before packaging process.

    The plant is designed with a capacity of 80,000 tons/year or 10080 kg/hour.

    The phthalic anhydride product with 99,8% purity is produced from 9753,84

    kg/hout o-xylene. Utilities includes water as much as 36.864,34 kg/hour and

    306,93 kW electrical power. The plant is planned to be established in Cilegon,

    Banten Province, with an area of 3 hectares. Total employees are needed as much

    as 193 people.

    The calculation results the economic evaluation parameters obtained as

    follows: Fixed Capital Investment (FCI) of Rp163,935,200,000.00 and

    U.S.$49,300,000.00; Working Capital (WC) of Rp80,687,400,000.00 and U.S. $

    5,600,000.00; Profit before tax of Rp293,499,400,000.00; Profit after tax of

    Rp146,749,700,000.00; Return on Investment (ROI) before taxes = 44.72%, Return

    on Investment after taxes = 22.38%; Pay Out Time (POT) before taxes = 2.12

    years; Pay Out Time after taxes = 4.02 years; Break Even Point (BEP) = 41.46%;

    Shut Down Point (SDP) = 17.02%, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)

    = 36.13%.

    Keywords: Phthalic anhydride, o-xylene, plasticizers

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pada tahun 2012, kapasitas produksi phthalic anhydride dari seluruh dunia

    adalah 4,3 juta ton (Phthalic anhydride Market-Global Industry Analysis, Size,

    Share, Growth, Trends and Forecast 2013 2019). Penggunaan phthalic

    anhydride yang paling penting adalah untuk produksi plasticizers sebanyak 55%

    (Ullmann, 2011). Selain itu, penggunaan phthalic anhydride lainnya adalah untuk

    produksi unsaturated polyester resins sebanyak 14%, alkyd resins sebanyak 15%,

    dan lain-lain sebanyak 16% (Ullmann, 2011). Plasticizer digunakan untuk

    memproduksi lapisan fleksibel seperti wallpaper dan upholstery fabric dari

    polimer yang cukup getas. Plasticizer dibagi dalam dua tipe: diester dari

    monohydric alcohol sejenis seperti dibuthyl phthalate atau campuran dari dua

    monohydric alcohol tidak sejenis. Plasticizers yang paling banyak diproduksi

    adalah jenis dioctyl phthalate (DOP) (Kirk & Othmer, 2007). Selama ini produk

    plasticizer selain dipasarkan di dalam negeri juga diekspor ke mancanegara.

    Untuk memenuhi kebutuhan phthalic anhydride di Indonesia, produksi lokal

    dan impor menjadi andalan. Namun, produksi phthalic anhydride lokal hanya

    disokong oleh satu perusahaan, yaitu PT Petrowidada Gresik.

    Perkembangan ekspor dan impor phthalic anhydride di Indonesia dapat

    dilihat pada tabel berikut ini (Badan Pusat Statistik, 2013):

    Daftar I.1. Data Perkembangan Ekspor dan Impor Phthalic anhydride di Indonesia,

    Periode 2009-2012 (Badan Pusat Statistik, 2013)

    Tahun Ekspor (ton) Impor (ton)

    2009 19.442,5 16.265,5

    2010 9.491,2 20.286,5

    2011 5.328 29.577,2

    2012 8.270,1 34.173,1

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    2

    Gambar I.1. Grafik Perkembangan Ekspor dan Impor Phthalic Anhydride di

    Indonesia, Periode 2009-2012 (Badan Pusat Statistik, 2013)

    Berdasarkan hasil ekstrapolasi data pada Gambar 2, diperkirakan pada

    tahun 2017, tahun dimana pabrik akan didirikan, jumlah phthalic anhydride yang

    akan diimpor dan diekspor secara berurutan adalah sebanyak 66.034,18 ton dan

    1.404,29 ton. Dapat dilihat terjadi peningkatan jumlah impor phthalic anhydride

    dan penurunan pada jumlah ekspor secara signifikan.

    Berikut kapasitas berbagai pabrik komersil phthalic anhydride yang telah

    beroperasi di seluruh dunia :

    Daftar I.2. Kapasitas Pabrik Produksi Phthalic Anhydride Komersil di Seluruh

    Dunia

    Perusahaan Lokasi Kapasitas (ton/th)

    PT Petrowidada Gresik, Indonesia 70.000

    Resinas Polyesters Spanyol 30.000

    Chauny Aisne, Perancis 40.000

    Petkim zmit Yarmca, Turki 34.000

    Veba Chemie AG Bottrop, Jerman Barat 31.000

    0,00

    5.000,00

    10.000,00

    15.000,00

    20.000,00

    25.000,00

    30.000,00

    35.000,00

    40.000,00

    2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Imp

    or/

    Eksp

    or,

    to

    n

    Tahun

    Ekspor (ton)

    Impor (ton)

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    3

    Stepan Chemical Northfield, Taiwan 23.000

    Dapat disimpulkan bahwa pabrik yang memproduksi phthalic anhydride

    secara komersil berkapasitas sekitar 23.000 75.000 ton/tahun. Melalui berbagai

    pertimbangan tersebut, maka kapasitas pabrik optimum untuk rancangan adalah

    sebesar 80.000 ton/tahun dengan tujuan :

    Mengurangi kebutuhan impor phthalic anhydride;

    Menambah suplai kebutuhan phthalic anhydride dalam negeri;

    Sebagai stimulan pertumbuhan industri o-xylene dan industri berbahan

    baku phthalic anhydride.

    Phthalic anhydride akan diproduksi menggunakan bahan baku o-xylene.

    Untuk memenuhi kebutuhan o-xylene di Indonesia, impor masih diperlukan

    karena o-xylene tidak diproduksi di dalam negeri. O-xylene didatangkan dari

    beberapa negara, seperti Singapura, Taiwan, Korea, Rusia, Australia dan

    Amerika Serikat. Dari beberapa negara pemasok o-xylene tersebut, Singapura

    tercatat sebagai pemasok terbesar.

    B. TINJAUAN PUSTAKA

    Pada awalnya metode produksi phthalic anhydride yang dikembangkan

    adalah dengan oksidasi naphthalene pada fase gas menggunakan katalis berupa

    vanadium dan molybdenum oxide yang dikembangkan di USA. Setelah perang

    dunia kedua, metode yang paling banyak digunakan adalah metode oksidasi

    BASFs naphthalene dengan asam sulfat dalam fase cair. Proses ini dipatenkan

    pada 1896. Proses ini sangat banyak dilakukan sampai akhirnya pada akhir 1950-

    an terjadi kelangkaan naphthalene (Kirk & Othmer, 2007).

    Setelah itu dipilihlah o-xylene sebagai bahan baku baru produksi phthalic

    anhydride ditambah dengan persediaan o-xylene sebagai hasil dari industri

    petrochemical sangat melimpah.. Keuntungan penggunaan o-xylene adalah secara

    teoritis akan diperoleh yield sebesar 1.395 kg/kg. Lebih tinggi jika dibandingkan

    penggunaan naphthalene yang hanya menghasilkan yield sebesar 1.157 kg/kg

    (Kirk & Othmer,2007).

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    4

    Beberapa jenis proses produksi phthalic anhydride dengan oksidasi o-

    xylene yang berkembang antara lain:

    1) Oksidasi o-xylene pada fase gas

    Proses ini adalah proses yang paling banyak digunakan saat ini. Secara umum

    proses ini dilakukan dengan cara mereaksikan oksigen dan o-xylene dalam

    fase gas pada multitube reaktor dengan katalis umumnya Vanadium Oxide

    (V2O5) dengan penyangga berupa Titanium Oxide (TiO2). Penggunaan TiO2

    sebagai penyangga menyebabkan dispersi V2O5 yang baik sehingga aktivitas

    katalis pun menjadi tinggi. Suhu operasi reaktor berkisar antara 296 s/d 400oC.

    Reaksi yang terjadi sangat eksotermis sehingga produk keluar reaktor harus

    didinginkan di kondenser. Produk samping yang dihasilkan dari proses ini

    adalah benzoic acid, maleic acid, phthalic acid, dan phthalide.

    Reaksi utama pembuatan phthalic anhydride dari o-xylene dan udara

    adalah sebagai berikut:

    Gambar I.2. Reaksi Utama Proses Oksidasi O-xylene Fase Gas

    Beberapa jenis proses yang berkembang untuk jenis oksidasi o-xylene

    pada fase gas antara lain :

    a) The BASF Process

    Proses ini menggunakan reaktor dengan dua layer bed katalis yang

    berfungsi untuk mengurangi jumlah byproduct. Selain itu katalis yang

    digunakan pun tidak perlu diaktivasi oleh Sulfur Dioxide (SO2). Namun

    banyak terdapat titik-titik hotspot yang sering terjadi dalam bed. Hal ini

    mengakibatkan yield berkurang dan umur katalis pendek.

    b) The Nippon Shokubai VGR (Vent Gas Recycling) Process

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    5

    Proses Vent Gas Recycling akan me-recycle kembali exhaust gas keluar

    reaktor ke inlet untuk menurunkan konsentrasi oksigen dibawah 10% vol

    (diluar batas flammability limit-nya). Proses VGR telah dikembangkan

    secara komersial oleh Nippon Shokubai Kagaku Kogyo Co., Ltd. di

    Jepang..

    c) The Alusuisse-Ftalital LAR Process

    Katalis yang digunakan dalam proses ini berbentuk cincin atau setengah

    cincin. Penggunaan katalis jenis ini akan memuat lebih banyak katalis

    dalam reaktor. Sehingga untuk kapasitas yang sama biasanya ukuran

    reaktor untuk proses LAR akan relatif lebih kecil.

    d) Atofina Process

    Proses jenis ini telah dioperasikan pada pabrik PT Petrowidada Gresik

    Indonesia dengan kapasitas 70.000 ton/tahun.

    e) Von Heyden Process

    Proses ini dikembangkan secara komersial oleh Lurgi l Gas Chemie

    GmbH di Frankfurt dengan kapasitas produksi 20.000 75.000

    ton/tahun. Sedangkan kapasitas maksimal untuk proses ini adalah 140.000

    ton/tahun.

    (Ullman,2011)

    Perbandingan kondisi operasi pada jenis-jenis proses oksidasi o-xylene

    pada fase gas diatas dapat dilihat pada Daftar 1 berikut:

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    6

    Daftar I.3. Tabel Perbandingan Kondisi Operasi Berbagai Jenis Proses pada

    Oksidasi O-xylene Fase Gas

    No Jenis

    Proses

    Suhu

    operasi (oC)

    Konsentrasi o-xylene

    masuk (g/m3)

    Yield

    (gPA/g o-

    xylene)

    Energi Kapasitas

    (ton/tahun)

    1 BASF 340-400 80-120 1,113-

    1,131

    Rendah -

    2 Wacker 370-410 90-100 1,02-1,06 Tinggi -

    3 VGR 360-400 85 1,16 Tinggi 40.000

    4 LAR - 135 - Rendah -

    5 Atofina 300-400 - - Rendah 80.000

    6 Von

    Heyden

    340-360 40-130 1,10-1,12 Rendah 140.000

    (Ullman,2011 & Data Paten)

    2) Oksidasi o-xylene pada fase cair

    Pabrik komersil yang menggunakan oksidasi o-xylene dalam fase cair,

    dengan menggunakan asam asetat sebagai solvent dan cobalt/mangan/brom

    sebagai katalis, pernah dioperasikan di Perancis sejak 1965 namun ditutup

    pada tahun 1970. Namun dalam pembangunan pabrik tersebut dibutuhkan

    capital cost yang besar karena besarnya kebutuhan logam dalam jumlah yang

    besar. (Kirk & Othmer, 2007)

    Perbandingan kondisi operasi pada proses oksidasi o-xylene fase gas dan

    cair dapat dilihat pada Daftar 2 berikut:

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    7

    Daftar I.4. Tabel Perbandingan Kondisi Operasi Pada Oksidasi O-xylene Fase Gas

    dan Cair

    No Jenis

    proses

    oksidasi

    Suhu

    (oC)

    Solvent Aspek

    Safety

    Manufacturing

    cost

    Yield

    (gPA/g

    o-xylene)

    1 Fase gas 300-400 SO2

    (untuk

    aktivasi

    katalis)

    Suhu

    operasi

    tinggi,

    solvent

    toxic

    Rendah 1,10-1,16

    2 Fase cair 150-245 Asam

    Asetat

    Korosif Tinggi 1,125

    Dari Tabel 2 dapat diambil kesimpulan proses yang dipilih adalah proses 1

    (oksidasi o-xylene fase gas). Dari segi suhu operasi dapat dilihat bahwa suhu

    operasi pada fase gas lebih tinggi, yang berarti energi yang harus disediakan untuk

    proses lebih besar dan alat kontrol dan safety yang harus disiapkan juga harus

    lebih baik. Namun hal itu tidaklah sebanding jika ditinjau dari segi cost

    manufacturing. Cost maufacturing proses 2 lebih mahal jika dibandingkan dengan

    proses 1 karena dibutuhkan proteksi lebih akibat sifat solvent yang dipakai.

    Seperti yang kita ketahui bahwa asam asetat adalah senyawa yang cukup korosif

    sehingga menyebabkan bahan konstruksi alat-alat proses menjadi lebih mahal.

    Pertimbangan lain pemilihan proses 1 dari segi yield. Dapat dilihat bahwa

    oksidasi fase gas memberikan nilai yield yang lebih besar dibandingkan oksidasi

    pada fase cair. Dapat ditinjau pula dari kenyataan di lapangan bahwa pabrik

    dengan proses 2 sudah tidak ada lagi yang beroperasi. Hal ini membuat pemilihan

    proses 1 menjadi lebih beralasan. Penggunaan solvent SO2 yang bersifat toxic dan

    sangat berbahaya bagi lingkungan pada proses 1 dapat diatasi dengan cara

    menjerap gas SO2 pada arus keluar reaktor kemudian me-recycle kembali gas SO2

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    8

    ke dalam arus masuk reaktor sehingga dapat dipastikan gas SO2 tidak akan

    mencemari lingkungan.

    Dari Tabel 1 dapat diambil kesimpulan pula bahwa proses oksidasi o-

    xylene pada fase gas yang dipilih adalah proses ke-6 yaitu von Heyden Process.

    Alasan pemilihan proses ini adalah karena batas atas suhu operasi proses ini

    adalah yang terendah. Sehingga dari aspek safety, proses ini jelas lebih unggul

    dibandingkan proses yang lain. Kemudian dari segi range konsentrasi o-xylene

    masuk reactor, dapat dilihat bahwa range konsentrasi o-xylene pada proses 6

    adalah yang terbesar diantara yang lain. Besarnya range ini akan membuat pabrik

    lebih fleksibel dalam pengoperasiannya dikarenakan tidak terlalu terganggunya

    proses jika spesifikasi bahan baku yang digunakan ternyata mengalami perubahan.

    Dari segi yield dan energi pun terlihat bahwa yield dari proses 6 cukup tinggi

    dengan energy yang diperlukan oleh pabrik yang terbilang cukup rendah. Dari

    segi kapasitas pun proses 6 memiliki kapasitas maksimum yang sangat besar

    dibandingkan dengan jenis proses lain yaitu sebesar 140.000 ton/tahun.

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    8

    BAB II

    URAIAN PROSES

    A. DASAR REAKSI

    Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen

    fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

    oksigen yang berasal dari udara. Dalam reaksi oksidasi o-xylene oleh oksigen,

    selain reaksi utama pembentukan phthalic anhydride juga terjadi reaksi samping,

    yaitu terbentuknya C4H2O3 (maleic anhydride), C7H6O2 (benzoic acid), C8H8O2

    (toluic acid,) C8H6O2 (phthalide), C5H6O4 (citraconic acid), H2O, CO2, dan CO.

    Reaksi utama yang terjadi :

    C8H10 + 3 O2 C8H4O3 + 3 H2O

    Selain reaksi di atas, terjadi pula reaksi samping :

    C8H10 + 1,5 O2 C8H8O2 + H2O

    C8H10 + 2 O2 C8H6O2 + 2 H2O

    C8H10 + 3 O2 C7H6O2 + CO2 + 2H2O

    C8H10 + 6 O2 C5H6O4 + 3 CO2 + 2 H2O

    C8H10 + 7,5 O2 C4H2O3 + 4 CO2 + 4 H2O

    C8H10 + 8,5 O2 4 CO + 4 CO2 + 5 H2O

    (Mc. Ketta, 1988)

    Konversi total o-xylene yang bereaksi dalam reaktor adalah 99,95 % mol,

    sedangkan selektivitasnya adalah sebagai berikut :

    Daftar II.2. Selektivitas Reaksi Proses Von Heyden

    Komponen Selektivitas (% mol)

    C8H4O3 77,3

    C8H8O2 0,2

    C8H6O2 0,2

    C7H6O2 0,8

    C8H10O 0,1

    C4H2O3 4,0

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    9

    Dan sisanya adalah selektivitas reaksi yang menghasilkan karbon

    monoksida yang merupakan komponen hasil samping terbanyak setelah air dan

    karbon dioksida.

    Katalis yang digunakan biasanya berbentuk cincin dengan komposisi

    lapisan aktif berupa vanadium oxide (V2O5) yang disangga oleh inert yang

    memiliki komposisi berupa titanium oxide (TiO2), silicate, silicon carbide (SiC),

    porselen, alumina, quartz (SiO2) dengan diameter total cincin 5-10 mm.

    Komponen-komponen lain seperti antimony (Sb), rubidium (Rb), cesium (Cs),

    niobium (Nb), dan phsporous (P) ditambahkan untuk meningkatkan selektivitas.

    Sifat-sifat fisis dari katalis yang digunakan adalah :

    Bentuk pellet : hollow cylindrical

    Bulk density : 0,99 g/cm3

    Melting point : 600 oC

    Ukuran : diameter luar : 0,72 cm

    diameter dalam : 0,36 cm

    panjang : 0 70 cm

    (Von Heyden Patent Document, 2000)

    B. DESKRIPSI PROSES

    Proses pembuatan phthalic anhydride dengan proses oksidasi katalitik o-

    xylene terbagi dalam 5 tahap, yaitu :

    1. Tahap pengolahan bahan baku

    2. Tahap oksidasi

    3. Tahap kondensasi

    4. Tahap distilasi

    5. Tahap pemadatan

    B.1. Tahap pengolahan bahan baku

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    10

    a. O-xylene

    Bahan baku o-xylene ditampung dalam Liquid Vessel Tank T-01 pada suhu

    30 oC dan tekanan 1 atm. Dari tangki ini o-xylene di naikkan tekanannya dengan

    Pompa Sentrifugal P-01 menjadi 6,7 atm dan dialirkan ke vaporizer untuk

    mengubah fasa o-xylene menjadi gas. Sebagai vaporizernya digunakan V-01

    dengan medium pemanas berupa mobiloiltherm. O-xylene dipanaskan sampai

    titik didihnya sebesar 228,1oC pada tekanan 6,7 atm. O-xylene keluar vaporizer

    berbentuk gas dan cairan dengan fraksi masing-masing 0,8 dan 0,2. Selanjutnya

    fase cair dan gas dipisahkan pada Flash Drum FD-01. Fase cair akan direcycle

    kembali ke dalam cairan keluar Pompa P-01 sedangkan gas o-xylene dialirkan

    ke Mixing Point MP-02 yang berada didalam Furnace F-01 untuk dicampur

    dengan udara.

    b. Udara

    Udara dari atmosfer dengan temperature 30 oC dinaikkan tekanannya

    dengan menggunakan Kompresor C-01 hingga mencapai tekanan 6,7 atm. Udara

    akan dialirkan ke Mixing Point MP-02 di dalam Furnace F-01 dan akan dicampur

    dengan o-xylene.

    c. Pencampuran o-xylene dengan udara

    Proses pencampuran o-xylene dengan udara berlangsung dalam Furnace

    F-01. Rasio o-xylene dengan udara adalah sekitar 70 gr/m3, dimana konsentrasi

    ini berada dibawah ambang flammability limitnya. Campuran ini kemudian

    dipanaskan hingga mencapai suhu 350 oC di dalam Furnace F-01, lalu masuk ke

    dalam Fixed Bed Multitube Catalytic Reactor R-01 pada tekanan 6 atm.

    B.2. Tahap oksidasi

    Campuran gas melewati reaktor R-01 pada sisi tube dengan suhu masuk

    350 oC, dimana terjadi reaksi oksidasi dengan bantuan katalis vanadium

    pentaoksida V2O5 yang disupport oleh TiO2 dan unsur-unsur lainnya. Reaksi yang

    terjadi dalam tube reaktor ini sangat eksotermis pada suhu 340 360 oC. Alasan

    pemilihan kondisi operasi ini adalah bahwa jika suhu operasi dibawah 340 oC

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    11

    akan menyebabkan kecepatan reaksi berkurang, sedangkan jika suhu operasi

    diatas 360 oC akan terbentuk CO2 dan H2O yang lebih banyak, dimana reaksi ini

    tidak diinginkan karena akan mengurangi konversi pembentukan phthalic

    anhydride. Oleh karena itu diperlukan pendingin berupa molten salt yang

    mengalir melalui bagian shell reaktor. Gas hasil reaksi keluar dari reaktor pada

    suhu 350 oC akan dialirkan ke dalam Switch Condenser SC-01.

    B.3. Tahap kondensasi

    Proses kondensasi terjadi pada Switch Condenser (SC-01) A/B yang

    bekerja secara semi kontinu. Oleh karena itu digunakan 2 kondenser untuk

    memastikan bahwa proses produksi dapat berjalan secara kontinu. Gas hasil

    oksidasi yang terdiri atas sebagian besar phthalic anhydride dan off gas berupa

    non-condensable gas seperti karbon monoksida, karbon dioksida, oksigen, dan

    nitrogen akan dipisahkan dalam Accumulator AC-01. Proses kondensasi ini

    meliputi tahapan sebagai berikut :

    a. Receiving

    Proses receiving merupakan tahap awal pemisahan dalam switch

    condenser, dimana gas yang keluar dari reaktor masuk ke bagian shell

    switch condenser. Pada tahap ini posisi valve cold oil dibuka, sedangkan

    valve hot oil tertutup yang berlangsung selama 180 menit. Dalam Switch

    Condenser SC-01, campuran gas yang mengandung sebagian besar

    phthalic anhydride didinginkan sampai temperatur 100oC. Semua

    komponen kecuali non-condensable gas akan mengembun. Namun dalam

    perjalanan pengembunan komponen tersebut, terdapat beberapa komponen

    yang memadat karena telah melewati titik lelehnya. Padatan tersebut akan

    menjadi deposit padatan yang menempel pada bagian luar tube. Sedangkan

    komponen cair dan gas akan mengalir ke Accumulator AC-01

    b. Melting

    Setelah proses receiving selesai, valve gas masuk ditutup karena

    kondenser bekerja untuk melelehkan deposit padatan yang terbentuk.

    Campuran padatan phthalic anhydride yang menempel pada dinding tube

    tersebut dilelehkan pada titik lelehnya, yaitu 105oC dan dialirkan dalam

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    12

    keadaan cair jenuh Accumulator AC-01

    Setelah dicairkan dalam switch condenser, cairan crude phthalic

    anhydride akan ditampung terlebih dahulu serta dipisahkan dengan non-

    condensable gas di dalam Accumulator AC-01. Didalam AC-01 terjadi reaksi

    antara phthalic anhydride dengan air yang menghasilkan phthalic acid.

    Selanjutnya crude phthalic anhydride dialirkan menggunakan pompa P-02

    menuju Agitating Tank AT-01 pada kondisi jenuh pada tekanan 3,5 atm untuk

    mengubah crude phthalic acid menjadi phthalic anhydride dengan proses agitasi

    dan pemanasan. Reaksi di dalam AT-01 bersifat endotermis sehingga diperlukan

    pemanas untuk menjaga suhu operasi berkisar 150 oC. Medium pemanas yang

    digunakan adalah dengan mobiloiltherm. Kemudian air yang berada dalam

    Agitating Tank akan menguap dan keluar lewat atas tangki. Sedangkan bagian

    bawah campuran yang terdiri atas sebagian besar phthalic anhydride mengalir ke

    Menara Distilasi MD-01.

    B.4. Tahap distilasi

    Phthalic anhydride yang telah dihilangkan sebagian besar airnya pada

    Aging Tank AT-01 dipompa menuju Menara Distilasi MD-01 yang beroperasi

    pada tekanan atmosfer 1,3 atm. Pada tahap distilasi ini, phthalic anhydride murni

    dipisahkan dari komponen-komponen lain yang ada dalam crude phthalic

    anhydride. Secara garis besar terbagi atas dua macam komponen sebagai berikut :

    1. Light Boiling Residue (LBR), yaitu komponen-komponen dalam campuran

    yang mempunyai titik didih lebih rendah dari titik didih phthalic anhydride

    murni, seperti o-xylene, m-xylene, maleic anhydride, benzoic acid, toluic

    acid dan air.

    2. High Boiling Residue (HBR), yaitu komponen-komponen dalam campuran

    yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari titik didih phthalic anhydride

    murni, sepeti phthalide, citraconic acid dan phthalic acid.

    Pada Menara Distilasi MD-01 terjadi pemisahan antara phthalic anhydride

    dengan Light Boiling Residue (LBR). LBR diuapkan dan dikondensasikan dalam

    Total Condenser CD-01. Fraksi ringan dari LBR dialirkan ke dalam unit n unit

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    13

    pengolahan limbah. Sedangkan hasil bawah dialirkan ke Menara Distilasi MD-02

    untuk pemurnian phthalic anhydride lebih lanjut.

    Pada Menara Distilasi MD-02, dilakukan tahap pemurnian akhir yang

    bertujuan untuk memisahkan phthalic anhydride murni dengan High Boiling

    Residue (HBR) tersisa. HBR keluar pada bagian bawah dan dialirkan dengan

    pompa P-03 menuju unit pengolahan limbah. Phthalic anhydride murni

    didapatkan pada puncak kolom destilasi dan dikondensasikan dengan Kondenser

    Total CD-02.

    B.5. Tahap pemadatan produk

    Phthalic anhydride cair yang telah dimurnikan dialirkan ke dalam Flaker

    FL-01, untuk memperoleh phthalic anhydride dalam bentuk flake. Pompa P-06

    mengumpankan PA dari CD-02 menuju FL-01, kemudian padatan yang terbentuk

    diangkut dengan Belt Conveyor BC-01 dan Bucket Elevator BE-01 menuju Bin

    B-01.

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    14

    BAB III

    SPESIFIKASI BAHAN

    A. BAHAN BAKU

    a. O-xylene

    Rumus molekul : C8H10

    Wujud (1 atm, 25 oC) : cair

    Densitas (gr/cm3) : 0,881

    Kemurnian (% berat) : min. 98

    Impuritas (% berat) : m-xylene maks. 2

    Boiling point (oC) : 156,6

    Melting point (oC) : -25,2

    Viskositas : 37,98 cp (pada suhu 30oC)

    Harga : $0,35/kg

    b. Udara

    Wujud (25 0C) : gas

    Density udara (kg/m3) : 1,2928

    Komposisi udara pada umpan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

    Daftar III.1. Komposisi Udara Umpan

    Komponen Komposisi (% mol maks.)

    N2 78

    O2 21

    CO 0,998

    CO2 0,001

    Ar 0,001

    B. PRODUK

    a. Phthalic anhydride

    Wujud (30 oC) : padat

    Bentuk : flake

    Densitas (gr/cm3) : 1,52 1,54

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    15

    Kemurnian (% berat) : 99,8

    Impuritas (% berat) : maleic anhydride maks 0,05

    phtahlide maks. 0,06

    phthalic acid maks. 0,04

    lainnya maks. 0,05

    Melting point (oC) : 130,8

    Boiling point (oC) : 285

    Kelarutan : larut seluruh bagian dalam benzene

    Harga : $1,07/kg

    b. Maleic anhydride

    Wujud (30 oC) : padat

    Bentuk : flake

    Kemurnian (% berat) : 99,5

    Melting point (oC) : 52,5

    Boiling point (oC) : 202

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    16

    BAB IV

    DIAGRAM ALIR

    Diagram alir kualitatif dan kuantitatif proses pembuatan phthalic

    anhydride dari o-xylene dan udara ditunjukkan masing masing pada Gambar IV-

    1 dan Gambar IV-2. Diagram alir kualitatif menggambarkan skema sederhana

    proses dan kondisi operasi berupa suhu dan tekanan tiap arus. Diagram alir

    kuantitaif menampilkan kondisi arus keluar dan masuk blok alat termasuk mass

    flow tiap arus.

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    17

    Gambar IV-1. Diagram Alir Kualitatif

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    18

    Gambar IV-2. Diagram Alir Kuantitatif

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    19

    BAB V

    NERACA MASSA

    Simbol komponen:

    OX : o-xylene

    MX : m-xylene

    PA : Phthalic Anhydride

    MA : Maleic Anhydride

    TA : Toluic Acid

    PD : Phthalide

    BA : Benzoic Acid

    CA : Citraconic Acid

    PC : Phthalic Acid

    CO : Karbon monoksida

    CD : Karbon dioksida

    O : Oksigen

    N : Nitrogen

    W : Air

    A : Argon

    A. Neraca Massa Total

    Daftar V.1 Neraca Massa Total

    Komponen Input

    (kg/jam)

    Output

    (kg/jam)

    OX 9657,3 4,8

    MX 96,6 96,1

    PA 0,0 10243,6

    MA 0,0 356,6

    TA 0,0 24,8

    PD 0,0 24,4

    BA 0,0 88,8

    CA 0,0 11,8

    PC 0,0 186,8

    CO 1555,6 3328,2

    CD 1,6 2862,7

    O 32734,0 20703,2

    N 121583,3 121583,3

    W 0,0 6113,1

    A 1,6 1,6

    Total 165629,9 165629,9

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    20

    B. Neraca Massa Alat

    1. Neraca Massa di Flash Drum (FD-01)

    Daftar V.2 Neraca Massa pada Flash Drum (FD-01)

    Komponen

    Input

    (kg/jam) Output (kg/jam)

    Arus 4 Arus 5 Arus 6

    OX 12072,2 9657,3 2414,9

    MX 120,1 96,6 23,6

    Total 12192,3 9753,8 2438,5

    12192,3

    2. Neraca Massa di Reaktor (R-01), untuk ketiga reaktor total.

    Daftar V.3 Neraca Massa pada Reaktor (R-01-A/B/C)

    Komponen Input

    (kg/jam)

    Output

    (kg/jam)

    OX 9657,3 4,8

    MX 96,6 96,1

    PA 0,0 10410,1

    MA 0,0 356,6

    TA 0,0 24,8

    PD 0,0 24,4

    BA 0,0 88,8

    CA 0,0 11,8

    PC 0,0 0,0

    CO 1555,6 3328,2

    CD 1,6 2862,7

    O 32734,0 20703,2

    N 121583,3 121583,3

    W 0,0 6133,4

    A 1,6 1,6

    Total 165629,9 165629,9

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    21

    3. Neraca Massa di Akumulator (AC-01), terjadi reaksi antara PA dengan air menjadi PC.

    Daftar V.4 Neraca Massa pada Akumulator (AC-01)

    Komponen

    Input

    (kg/jam) Output (kg/jam)

    Arus 7 Arus 8 Arus 9

    OX 4,8 0,0 4,8

    MX 96,1 0,0 96,1

    PA 10410,1 0,0 2082,0

    MA 356,6 0,0 356,6

    TA 24,8 0,0 24,8

    PD 24,4 0,0 24,4

    BA 88,8 0,0 88,8

    CA 11,8 0,0 11,8

    PC 0,0 0,0 9341,0

    CO 3328,2 3328,2 0,0

    CD 2862,7 2862,7 0,0

    O 20703,2 20703,2 0,0

    N 121583,3 121583,3 0,0

    W 6133,4 0,0 5120,5

    A 1,6 1,6 0,0

    Total 165629,9 148479,0 17150,9

    165629,9

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    22

    4. Neraca Massa di Aging Tank (AT-01), untuk ketiga reaktor total.

    Daftar V.5 Neraca Massa pada Aging Tank (AT-01-A/B/C)

    Komponen

    Input

    (kg/jam) Output (kg/jam)

    Arus 9 Arus 10 Arus 11

    OX 4,8 0,3 4,5

    MX 96,1 7,9 88,2

    PA 2082,0 16,7 10226,8

    MA 356,6 5,1 351,5

    TA 24,8 0,0 24,7

    PD 24,4 0,0 24,4

    BA 88,8 0,2 88,6

    CA 11,8 0,0 11,8

    PC 9341,0 0,0 186,8

    W 5120,5 1466,5 4646,6

    Total 17150,9 1496,8 15654,1

    17150,9

    5. Neraca Massa di Menara Distilasi (MD-01)

    Daftar V.6 Neraca Massa pada Menara Distilasi 1 (MD-01)

    Komponen

    Input

    (kg/jam) Output (kg/jam)

    Arus 11 Arus 12 Arus 13

    OX 4,5 4,5 0,0

    MX 88,2 88,2 0,0

    PA 10226,8 102,3 10124,6

    MA 351,5 344,5 7,0

    TA 24,7 24,0 0,7

    PD 24,4 0,0 24,4

    BA 88,6 86,0 2,7

    CA 11,8 0,0 11,8

    PC 186,8 0,0 186,8

    W 4646,6 4646,6 0,0

    Total 15654,1 5296,1 10358,0

    15654,1

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    23

    6. Neraca Massa di Menara Distilasi 2 (MD-02)

    Daftar V.7 Neraca Massa pada Menara Distilasi 2 (MD-02)

    Komponen

    Input

    (kg/jam) Output (kg/jam)

    Arus 13 Arus 14 Arus 15

    PA 10124,6 10080,8 43,8

    MA 7,0 5,1 2,0

    TA 0,7 0,2 0,5

    PD 24,4 6,1 18,3

    BA 2,7 0,2 2,5

    CA 11,8 0,1 11,7

    PC 186,8 4,0 182,8

    Total 10358,0 10096,5 261,6

    10358,0

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    24

    BAB VI

    NERACA PANAS

    A. Neraca Panas Total

    Daftar VI.1. Neraca Panas Total

    Input (kkal/jam) Output (kkal/jam)

    Q oxylene masuk 20773,34 Q non condensable

    gas 1261807,99

    Q udara masuk 188049,43 Q steam out dalam

    AT-01 551489,64

    Q HE-01 7476408,32 Q low boiling residue

    MD-01 1396891,35

    W kompresor 31976,00 Q high boiling

    residue MD-02 24270,89

    Q pemanas V-01 1641676,93 Q produk 26670,42

    Q pemanas dalam F-

    01 8351695,83 Q pendingin R-01 36724429,55

    Q reaksi dalam R-01 36689770,32 Q pendingin SC-01 12633015,99

    Q reaksi dalam T-02 1042891,25 Q reaksi dalam AT-

    01 154364,80

    Q pemanas AT-01 656992,35 Q kondenser MD-01 1878897,64

    Q reboiler MD-01 1209874,97 Q kondenser MD-02 1717448,29

    Q reboiler MD-02 875375,19 Q pendingin pada

    HE-01 578928,34

    Q pengembunan SC-

    01 942746,26 Q pendingin FL-01 677160,12

    Q pengembunan

    MD-01 1720404,10 Q penguapan V-01 670876,58

    Q pengembunan

    MD-02 858724,15 Q penguapan AT-01 720385,69

    Total 61707358,43 Q pembekuan FL-01 45310,83

    Total 61707358,43

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    25

    B. Neraca Panas Alat

    1. Neraca Panas di Vaporizer (V-01)

    Daftar VI.2. Neraca Panas pada Vaporizer (V-01)

    Komponen

    Input Q (kkal/jam)

    Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q3 25925,87 Q4 (uap) 235119,77

    Q pemanas 1641676,93 Q4 (cairan) 761606,46

    Q penguapan 670876,58

    Total 1667602,80 Total 1667602,80

    2. Neraca Panas di Furnace (F-01)

    Daftar VI.3. Neraca Panas pada Furnace (F-01)

    Komponen Input Q (kkal/jam) Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q1 + Q5 5470234,90 Q6 13821930,73

    Q pemanas 8351695,83

    Total 13821930,73 Total 13821930,73

    3. Neraca Panas di Reaktor (R-01)

    Daftar VI.4. Neraca Panas pada Reaktor (R-01(A/B/C))

    Komponen Input Q (kkal/jam) Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q6 13821930,73 Q7 13787271,50

    Q reaksi 36689770,32 Q pendingin 36724429,55

    Total 50511701,05 Total 50511701,05

    4. Neraca Panas di Switch Condenser (SC-01)

    Daftar VI.5. Neraca Panas pada Switch Condenser (SC-01(A/B))

    Komponen Input Q (kkal/jam) Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q7 13787271,5 Q8 1261807,99

    Qpengembunan 942746,2613 Q crude PA cair 835193,78

    Q pendingin 12633015,99

    Total 14730017,76 Total 14730017,76

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    26

    5. Neraca Panas di Akumulator (AC-02)

    Daftar VI.6. Neraca Panas pada Akumulator (AC-01)

    Komponen

    Input Q (kkal/jam)

    Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q crude PA

    cair 835193,78 Q9 1878085,13

    Q reaksi 1042891,34

    Total 1878085,13 Total 1878085,13

    6. Neraca Panas di Aging Tank (AT-02)

    Daftar VI.7. Neraca Panas pada Aging Tank (AT-01(A/B/C))

    Komponen

    Input Q (kkal/jam)

    Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q9 1878085,13 Q11 1108837,35

    Q pemanas 656992,35 Q10 551489,64

    Q reaksi 154364,80

    Q penguapan 720385,69

    Total 2535077,48 Total 2535077,48

    7. Neraca Panas di Menara Distilasi 1 (MD-01)

    Daftar VI.8. Neraca Panas pada Menara Distilasi 1 (MD-01)

    Komponen

    Input Q (kkal/jam)

    Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q11 1013034,80 Q12 1396891,35

    Q reboiler 1209874,97 Q13 667524,88

    Q

    pengembunan 1720404,10 Q condenser 1878897,64

    Total 3943313,87 Total 3943313,87

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    27

    8. Neraca Panas di Menara Distilasi 2 (MD-02)

    Daftar VI.9. Neraca Panas pada Menara Distilasi 2 (MD-02)

    Komponen Input Q (kkal/jam) Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q13 666139,56 Q14 658519,71

    Q reboiler 875375,19 Q15 24270,89

    Q pengembunan 858724,15 Q condenser 1717448,29

    Total 2400238,89 Total 2400238,89

    9. Neraca Panas pada Flaker (FL-01)

    Daftar VI.10. Neraca Panas pada Flaker (FL-01)

    Komponen

    Input Q (kkal/jam)

    Komponen

    Output Q (kkal/jam)

    Q15 658519,71

    Phthalic

    Anhydride

    flakes

    26670,42

    Q

    pembekuan 45310,83 Q pendingin 677160,12

    Total 703830,54 Total 703830,54

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    28

    BAB VII

    SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

    VII.1. Tangki Penyimpan o-Xylene

    Kode : T-01

    Fungsi : Menyimpan bahan baku ortho xylene selama 30 hari

    sebanyak 7973,9 m3

    Tipe : silinder tegak dengan alas datar dan atap conical

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : carbon Steel SA- 283 Grade C

    Kondisi penyimpanan : cair

    Suhu : 30 C

    Tekanan : 1 atm

    Tinggi : 42 ft

    Diameter : 120 ft

    Tebal shell : Course 1 = 1,24 in

    Course 2 = 0,96 in

    Course 3 = 0,83 in

    Course 4 = 0,67 in

    Course 5 = 0,30 in

    Course 6 = 0,19 in

    Tebal head : 0.1875 in

    Tinggi head : 20,03 ft

    Harga : $ 48.132

    VII.2. Flash Drum

    Kode : FD-01

    Fungsi : Memisahkan uap o-xylene dan m-xylene dengan

    cairannya dengan kapasitas 12192,31 kg/jam

    Bahan : Carbon Steel SA 283 Garde D

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan : 6,7 atm

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    29

    Suhu : 501,26 K

    Diameter : 1,37 meter

    Tinggi : 4,47 meter

    Tebal dinding : 0,50 inch

    Harga : $ 14.823

    VII.3. Furnace

    Kode : F-01

    Fungsi : Memanaskan feed gas dan udara dari suhu 228oC dan

    68oC menjadi 350oC dengan kapasitas 165628,3 kg/jam

    Tipe : Fire Box Furnace

    Bahan : Baja tahan panas SA 240 Grade T

    Jumlah : 1 buah

    Kondisi operasi :

    Inlet :

    Suhu : 68oC (Udara) dan 228oC (Feed Gas)

    Tekanan : 6,57 atm

    Outlet

    Suhu : 350oC

    Tekanan : 6,57 atm

    Beban panas : 56,87 MMBTU/hour

    Dimensi furnace :

    Tinggi : 15 ft

    Lebar : 20 ft

    Panjang pipa : 25 ft

    Jumlah tube : 141

    Tebal isolasi : 2,16 inch

    Tinggi stack : 20 ft

    Harga : $ 1.448.229

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    30

    VII.4. Reaktor

    Kode : R-01

    Fungsi : mereaksikan o-xylene dan udara menjadi phthalic

    anhydride dengan kapasitas 165629,90 kg/jam

    Tipe : fixed bed multitube

    Bahan konstruksi

    - Tube : baja komersial ASA Standar B.36.10

    - Shell : stainless steel SA-204 Grade A

    Jumlah reaktor : 3 buah

    Jumlah tube : 7505 buah

    Kondisi operasi : non isotermal - non adiabatik

    Temperatur : 350 oC

    Tekanan umpan : 6 atm

    Fase reaksi : reaktan gas dengan katalis padat

    Katalis : V2O5

    Pendingin : molten salt

    Tinggi reaktor : 11 m

    Volume reaktor : 230,11m3

    Tebal shell : 1 in

    Tinggi head : 43,98 in

    Massa katalis : 23200,38 kg katalis

    Bahan Isolasi : diatomeous earth

    Tebal isolasi : 0,11 m

    Harga : $ 3.479.716

    VII.5. Switch Condenser

    Kode : SC-01

    Fungsi : Mengembunkan gas keluar reaktor dengan kapasitas

    165629,90 kg/jam

    Tipe : Multitube heat exchanger 1-1 dengan aliran counter

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    31

    current

    Jumlah alat : 2

    Waktu siklus : 12 menit

    Tahap desublimasi : 10 menit

    Tahap melting : 2 menit

    Medium pemanas/pendingin : Crude oil

    Beban desublimasi : 10185540 kJ/siklus

    Beban pemanas : 28192,17 kJ/siklus

    Flowrate pendingin : 44,44 kg/sekon

    Flowrate pemanas : 3,58 kg/sekon

    Luas transfer panas : 2188,09 m2

    Kondisi operasi :

    Tekanan : 1,3 atm

    Tahap receiving :

    - Suhu gas masuk : 350oC

    - Suhu keluar proses receiving : 105oC

    - Suhu pendingin masuk : 28oC

    - Suhu pendingin keluar : 211oC

    Tahap melting :

    - Suhu awal padatan : 105oC

    - Suhu keluar cairan : 130oC

    - Suhu pemanas masuk : 135oC

    - Suhu pemanas keluar : 102oC

    Dimensi :

    Shell side :

    - Komponen yang mengalir : Crude oil pendingin dan pemanas

    - Jumlah pass : 1

    - Bahan : Carbon steel SA-283 Grade C

    - Inside diameter : 78,74 in = 2 m = 6,56 ft

    - Tebal : 0,1875 in

    - Panjang plate : 3,42 ft

    - Panjang shell : 9,78 m

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    32

    Tube side :

    - Komponen yang mengalir : Fluida keluar reaktor

    - Inside diameter : 0,532 in

    - Outside diameter : 0,018375 m = 0,75 in

    - PT : 1 in

    - BWG : 12

    - Panjang tube : 9,78 m

    - Jumlah pass : 1

    - Jumlah tube : 3876

    - Bahan : Carbon steel SA-283 Grade C

    Pressure Drop : 0,254 atm

    Tebal isolasi : 0,181 m

    Jenis isolasi : Diatomaceous Earth

    Harga : $ 616.680

    VII.6. Accumulator

    Kode : AC-01

    Fungsi :

    Memisahkan cairan keluar Switch Condenser dengan non condensable gas

    dengan kapasitas 17150,89 kg/jam

    Membuat kontinyu aliran setelah SC-01

    Tipe : silinder tegak dengan alas datar dan atap torispherical

    dished head

    Jumlah : 1 buah

    Bahan : carbon Steel SA- 283 Grade C

    Fase operasi : cair dan gas

    Suhu : 105 C

    Tekanan : 1 atm

    Volume : 93,75 ft3 = 2,65 m3

    Tinggi : 3,10 ft = 0,94 m

    Diameter : 12,40 ft = 3,78 m

    Tebal tangki : 0,25 in = 0,635 cm

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    33

    Tebal head : 0.1875 in = 0,476 cm

    Tinggi head : 6,13 in = 15,57 cm

    Harga : $ 11.927

    VII.7. Aging Tank

    Kode : AT-01

    Tugas : Untuk mengubah crude phthalic anhydride (mengandung

    sebagian phthalic acid) menjadi phthalic anhydride dengan

    proses agitasi dan pamanasan dengan kapasitas 16543,52

    kg/jam

    Tipe : Cylindrical tank dengan atap dan bottom berbentuk

    torosperical dished head dengan pengaduk dan pemanas

    koil

    Bahan : Stainless Steel SA167 tipe 310

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi :

    Suhu : 423,15 K

    Tekanan : 3,5 atm

    Konversi : 67%

    Waktu agitasi : 8 jam

    Volume : 223,89 m3

    Diameter tangki : 6,58 m

    Diameter pengaduk : 2,19 m

    Tinggi tangki : 8,22 m

    Tinggi cairan : 6,54 m

    Tebal baffle : 0,21 m

    Tebal shell : 0,59 in

    Tebal head : 0,75 in

    Pengaduk :

    Jenis pengaduk : Marine propeller dengan 3 blades

    Daya pengaduk : 4 HP

    Jenis pemamas : Koil

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    34

    Panjang koil : 860,65 ft

    Jumlah putaran : 28

    Tinggi koil : 10,90 ft

    Bahan : Stainless steel

    Harga : $ 374.836

    VII.8. Menara Distilasi 1

    Kode : MD - 01

    Fungsi : Memisahkan produk utama (phthalic anhydride) sebagai

    hasil bawah dengan produk samping lainnya sebagai

    hasil atas dengan kapasitas 15654,09 kg/jam

    Tipe : Sieve tray

    Bahan : Carbon steel SA-283 Grade A

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi :

    Feed : Suhu : 150oC. Tekanan : 3,5 atm

    Atas menara : Suhu : 138,9oC. Tekanan : 3,4 atm

    Bawah menara : Suhu : 353,53oC. Tekanan : 3,6 atm

    Reflux : 0,081

    Reflux minimum : 0,067

    Jumlah Plate : 16 plate

    Tray spacing : 20 in

    Lokasi feed : Diantara plate 7 dan 8

    Dimensi :

    Tinggi menara : 10,21 m

    Diameter atas : 0,747 m

    Diameter bawah : 0,542 m

    Tebal shell : 1/4in

    Tebal head : - puncak : 1/4 in

    - dasar : 1/4 in

    Tinggi head : - puncak : 0,185 m

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    35

    - dasar : 0,123 m

    Harga : $ 165.200

    VII.9. Menara Distilasi 2

    Kode : MD - 02

    Fungsi : Memisahkan produk utama (phthalic anhydride) sebagai

    hasil atas dengan produk samping dengan kapasitas

    10358,03 kg/jam

    Tipe : Sieve tray

    Bahan : Carbon steel SA-283 Grade A

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi :

    Feed : Suhu : 571 K. Tekanan : 1,3 atm

    Atas menara : Suhu : 566,96 K. Tekanan : 1,2 atm

    Bawah menara : Suhu : 599,89 K. Tekanan : 1,4 atm

    Reflux : 0,72

    Reflux minimum : 0,60

    Jumlah Plate : 25 plate

    Tray spacing : 20 in

    Lokasi feed : Diantara plate 14 dan 15

    Dimensi :

    Tinggi menara : 14,87 m

    Diameter atas : 1,40 m

    Diameter bawah : 0,38 m

    Tebal shell : 3/16 in

    Tebal head : - puncak : 3/16 in

    - dasar : 3/16 in

    Tinggi head : - puncak : 0,298 m

    - dasar : 0,102 m

    Harga : $ 169.320

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    36

    VII.10. Flaker

    Kode : FL-01

    Fungsi : membentuk Phthalic Anhydride cair menjadi padatan

    berbentuk flake dengan kapasitas 10096,45 kg/jam

    Jumlah : 1 buah

    Tipe : Rotaring Drum Flaker (single drum)

    Bahan Komstruksi : Carbon steel

    Kebutuhan air pendingin : 6,97 kg/sekon

    Dimensi Flaker :

    Diameter : 2,18 m

    Luas : 4,37 m2

    Volume padatan : 6,61 m3/jam

    Jumlah putaran drum : 3,64 putaran / menit

    Harga : $ 107.339

    VII.11. Belt Conveyor

    Kode : BC-01

    Fungsi : Mengangkut Phthalic anhydride dari Flaker (F-01) ke

    Bucket Elevator (E-01) sebanyak 10096,45 kg/jam

    Tipe : Closed Belt Conveyor

    Bahan : Stainless Steel 316

    Jumlah : 1 unit

    Kapasitas : 6,61 m3/jam

    Panjang : 30 ft

    Lebar Belt : 14 in

    Power Motor : 0,25 hp

    Harga : $ 14.600

    VII.12. Bucket Elevator

    Kode : BE-02

    Fungsi : Mengangkut Phthalic anhydride dari Belt Conveyor

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    37

    (BC-01) ke Bin (BI-01) sebanyak 10096,45 kg/jam

    Tipe : Bucket elevator

    Bahan : Stainless Steel 316

    Jumlah : 2 unit

    Kapasitas bahan : 233,51 ft3/jam

    Kapasitas elevator : 9,62 ton/jam

    Ukuran bucket : 6 x 4 x 4,25 in

    Jarak antar bucket : 12 in

    Kecepatan bucket : 225 ft/min

    Tinggi elevator : 25 ft

    Putaran poros puncak : 43 rpm

    Tenaga yang diijinkan pada putaran poros puncak : 9176 hp

    Tenaga tambahan : 0,5 hp

    Diameter poros puncak : 1,9375 in

    Diameter poros bawah : 1,6875 in

    Diameter pulley puncak : 20 in

    Diameter pulley bawah : 14

    Harga : $ 10.393

    VII.13. Bin

    Kode : BI-01

    Tugas : Menyimpan phthalic anhydride flake selama 12 jam

    dengan kapasitas 10096,45 kg/jam

    Jumlah alat : 2 unit

    Bahan : Carbon Steel SA- 283 Grade C

    Volume bin : 47,61 m2

    Dimensi :

    Diameter : 3,20 m

    Tinggi bagian atas : 3,20 m

    Tinggi bagian bawah : 4,81 m

    Diameter opening : 1,06 m

    Harga : $ 17.900

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    38

    VII.14. Vaporizer

    Kode : V-01

    Fungsi : Menguapkan campuran O-xylene dan M-xylene dengan

    kapasitas 12192,31 kg/jam

    Tipe : Kettle reboiler, 2-4

    Jumlah : 1 buah

    Jenis pemanas : Oil mobiltherm

    Kondisi operasi :

    Suhu pemanas masuk : 30oC

    Suhu pemanas keluar : 228,1oC

    Tekanan boiler : 6,7 atm

    Massa pemanas : 2608,06 lb/hr lb/jam

    Spesifikasi alat :

    Tube : OD 1 in, 13 BWG, 1,25 in triangular pitch, panjang 16 ft,

    Shell : jumlah pass = 1, ID = 32,4 in

    Ud : 57,24 Btu/j ft2 F

    A : 463,56 ft2

    P : 3,209 psi (pada tube)

    Harga : $ 19.594

    VII.15. Reboiler 1

    Kode : RB-01

    Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah MD-01 sehingga

    diperoleh produk bawah sebanyak 10358,03 kg/jam

    Tipe : Kettle reboiler, 1-2

    Jumlah : 1 buah

    Jenis pemanas : Dowtherm-A

    Kondisi operasi :

    Suhu pemanas masuk : 382,7oC

    Suhu pemanas keluar : 368,4oC

    Suhu operasi boiler : 351,79oC

    Tekanan boiler : 3,6 atm

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    39

    Massa pemanas : 4160,25 lb/jam

    Spesifikasi alat :

    Tube : OD 1,5 in, 14 BWG, 1 7/8 in triangular pitch, panjang 16 ft,

    Shell : jumlah pass = 1, ID = 27 in

    Ud : 3,8133 Btu/j ft2 F

    A : 617,69 ft2

    P : 0,9516 psi

    Harga : $ 100.500

    VII.16. Reboiler 2

    Kode : RB-02

    Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah MD-02 sehingga

    diperoleh produk bawah sebanyak 261,57 kg/jam

    Tipe : Kettle reboiler, 1-2

    Jumlah : 1 buah

    Jenis pemanas : Dowtherm-A

    Kondisi operasi :

    Suhu pemanas masuk : 368,4oC

    Suhu pemanas keluar : 368oC

    Suhu operasi boiler : 346,6oC

    Tekanan boiler : 3,6 atm

    Massa pemanas : 4160,25 lb/jam

    Spesifikasi alat :

    Tube : OD 1 in, 14 BWG, 1,25 in triangular pitch, panjang 12 ft

    Shell : jumlah pass = 1, ID = 15,25 in

    Ud : 2 Btu/j ft2 F

    A : 285,88 ft2

    P : 0,000775 psi

    Harga : $ 40.000

    VII.17. Condenser 1

    Kode : CD-01

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    40

    Fungsi : Mengembunkan uap hasil atas MD-01 dengan kapasitas

    10358,03 kg/jam

    Tipe : Shell and tube, 1-4

    Jumlah : 1 buah

    Jenis pendingin : cooling water

    Kondisi operasi :

    Suhu pendingin masuk : 86oF

    Suhu pendingin keluar : 120oF

    Suhu operasi condenser : 138,98oF

    Tekanan condenser : 3,4 atm

    Massa pendingin : 263981,9651 lb/jam

    Spesifikasi alat :

    Tube : OD 3/4 in, 16 BWG, 1 in triangular pitch, panjang 14 ft, 4 pass

    Shell : jumlah pass = 1, ID = 23,25 in

    Ud : 127,3114 Btu/j ft2 F

    A : 486,7061 ft2

    P : 10,9922 psi

    Jumlah tube : 352 tube

    Harga : $ 106.300

    VII.18. Condenser 2

    Kode : CD-02

    Fungsi : Mengembunkan uap hasil atas MD-02 dengan kapasitas

    17412,76 kg/jam

    Tipe : Shell and tube, 1-4

    Jumlah : 1 buah

    Jenis pendingin : Cooling water

    Kondisi operasi :

    Suhu pendingin masuk : 86oF

    Suhu pendingin keluar : 120oF

    Suhu operasi condenser : 293,82oF

    Tekanan boiler : 1,2 atm

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    41

    Massa pemanas : 189368,7111 lb/jam

    Spesifikasi alat :

    Tube : OD 3/4 in, 16 BWG, 1 in triangular pitch, panjang 14 ft, 4 pass

    Shell : jumlah pass = 1, ID = 19,25 in

    Ud : 127,3114 Btu/j ft2 F

    A : 306,3808 ft2

    P : 12,8912 psi

    Harga : $ 79.500

    VII.19. Cooler

    Kode : HE-01

    Fungsi : Mendinginkan fluida keluar MD-02 dari 264,5oC menjadi

    suhu 131oC dengan kapasitas 10096,45 kg/jam

    Tipe : Double Pipe Heat Exchanger

    Bahan : Stainless Steel 316

    Tekanan Operasi : 1,2 atm

    Annulus :

    Fluida di annulus : Hasil atas MD-02

    Suhu masuk di annulus : 508,1791 oF

    Suhu keluar di annulus : 267,8000 oF

    Layout : IPS = 3 in, SchN 40, OD = 3,5 in, ID = 3,068 in

    Flowrate : 10096,45 lb/jam

    Inner Pipe :

    Fluida di inner pipe : Cooling water

    Suhu masuk di inner pipe : 120 oF

    Suhu keluar di inner pipe : 150 oF

    Layout : IPS = 2 in, SchN 40, OD = 2,38 in, ID = 2,067 in

    Flowrate : 76600,32 lb/jam

    Luas transfer panas : 139,3145 ft2

    Panjang total : 79,56 ft

    Panjang tiap pipa : 20 ft

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    42

    Jumlah pipa : 4 pipa (2 hairpin)

    Harga : $ 34.700

    VII.20. Kompresor Udara

    Kode : C-01

    Fungsi : Menaikkan tekanan udara sebanyak 155876,05 kg/jam

    dari tekanan 1 atm menjadi 6,7 atm.

    Tipe : Kompresor Piston

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Kondisi operasi :

    Suction :

    Tekanan : 1 atm

    Suhu : 30oC

    Discharge :

    Tekanan : 6,7 atm

    Suhu : 68,8oC

    Beban kompresor : 3,67 kW

    Daya motor : 7,5 hp

    Jenis motor : Motor induksi 220 V, 3 fase

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 54.600

    VII.21. Pompa 1

    Kode : P-02

    Fungsi : Memompa bahan baku (campuran o-xylene dan m-

    xylene) ke vaporizer (V-01) sebanyak 9753,85 kg/jam.

    Tipe : Reciprocating Pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 5 hp

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    43

    Kondisi operasi :

    Suction

    Tekanan : 1 atm

    Suhu : 30oC

    Discharge

    Tekanan : 6,7 atm

    Suhu : 30oC

    Kapasitas : 11,07 m3/h

    Head Pompa : 62,06 meter

    Spesific speed : 400 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 57.077

    VII.22. Pompa 2

    Kode : P-03

    Fungsi : Memompa keluaran AC-01 ke dalam Aging Tank (AT-

    01) dengan kapasitas 17150,9 kg/jam

    Tipe : Centrifugal pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 1,5 hp

    Kondisi operasi :

    Suction

    Tekanan : 1 atm

    Suhu : 130oC

    Discharge

    Tekanan : 3,5 atm

    Suhu : 130oC

    Kapasitas : 17,23 m3/h

    Head Pompa : 18,22 m

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    44

    Spesific speed : 1800 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 64.744

    VII.23. Pompa 3

    Kode : P-04

    Fungsi : Memompa bahan keluaran AT-01 kedalam MD-01 dengan

    kapasitas 17150,9 kg/jam

    Tipe : Centrifugal pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 1,5 hp

    Kondisi operasi :

    Suction

    Tekanan : 1,5 atm

    Suhu : 105oC

    Discharge

    Tekanan : 3,4 atm

    Suhu : 105oC

    Kapasitas : 7,35 m3/h

    Head Pompa : 22,26 m

    Spesific speed : 1700 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 2.079

    VII.24. Pompa 4

    Kode : P-05

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    45

    Fungsi : Memompa refluks MD-01 dengan kapasitas 432,03

    kg/jam

    Tipe : Centrifugal pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 0,25 hp

    Kondisi operasi :

    Suction

    Tekanan : 2,5 atm

    Suhu : 166,09oC

    Discharge

    Tekanan : 3,4 atm

    Suhu : 166,09oC

    Kapasitas : 0,43 m3/h

    Head Pompa : 11,93 m

    Spesific speed : 300 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 2079

    VII.25. Pompa 5

    Kode : P-06

    Fungsi : Memompa refluks MD-02 dengan kapasitas 7316,31

    kg/jam

    Tipe : Centrifugal pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 0,75 hp

    Kondisi operasi :

    Suction

    Tekanan : 1 atm

  • Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara

    dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

    46

    Suhu : 293,81oC

    Discharge

    Tekanan : 1,2 atm

    Suhu : 293,81oC

    Kapasitas : 7,35 m3/h

    Head Pompa : 4,68 m

    Spesific speed : 1100 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $ 2079

    VII.26. Pompa 6

    Kode : P-07

    Fungsi : memompa bahan dari Heat Exchanger (HE-0) ke Flaker

    (FL-01) dengan kapasitas 10358 kg/jam.

    Tipe : Centrifugal pump

    Jumlah : 1 unit

    Bahan : Stainless Steel 304

    Power pompa : 1 hp

    Kondisi operasi : Suction

    Tekanan : 1 atm

    Suhu : 131oC

    Discharge

    Tekanan : 1,3 atm

    Suhu : 131oC

    Kapasitas : 8,57 m3/h

    Head Pompa : 26,14 m

    Spesific speed : 1400 rpm

    Jenis motor : induksi

    Frekuensi : 50 Hz

    Jumlah kutub : 2

    Harga : $2726

  • 47

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    BAB VIII

    UTILITAS

    Utilitas berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk

    mendukung kelancaran pada sistem produksi di seluruh pabrik.

    Unit-unit yang ada di utilitas pabrik phthalic anhydride ini terdiri dari :

    1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)

    2. Unit penyediaan pendingin

    3. Unit pembangkit dan pendistribusian listrik

    4. Unit penyedia udara tekan

    5. Unit pengolahan limbah

    VIII.1 UNIT PENYEDIAAN DAN PENGOLAHAN AIR

    VIII.1.1. Penentuan Sumber Air

    Prarancangan pabrik phthalic anhydride ini direncanakan akan menggunakan air

    sungai sebagai sumber air pendingin. Air sungai untuk proses pendinginan

    memerlukan make-up water untuk mengganti kehilangan air akibat penguapan yang

    terjadi dalam di cooling tower dan yang hilang selama proses berlangsung.

    Pemilihan jenis air industri didasarkan pada lokasi pabrik, kondisi lingkungan

    dan musim. Penggunaan air laut tentunya memerlukan biaya yang lebih mahal untuk

    membangun instalasi utilitas pengolahan air. Jika air sungai digunakan sebagai sumber

    air untuk industri, maka hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah kondisi sungai

    pada berbagai musim. Pada saat musim hujan, kenaikan suspended solid pada air

    sungai cukup ekstrim sehingga harus dilakukan antisipasi pada proses sedimentasi.

    Selain itu, jika suspended solid dalam air tinggi maka kinerja unit pengolahan limbah

    di pabrik akan semakin berat. Sedangkan pada musim kemarau ada kemungkinan

    terjadi penyusutan debit air sungai, sehingga menyebabkan kurangnya pasokan air

    untuk kebutuhan proses.

    Pabrik akan didirikan di Puloampel, Cilegon, Banten. Sungai yang diandalkan

    untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di Cilegon adalah sungai Cidanau.

  • 48

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Sungai ini mempunyai debit 1300 - 2000 liter per detik, sehingga memenuhi

    perkiraan kebutuhan air pabrik. Namun pada beberapa tahun terakhir, Sungai Cidanau

    mengalami penyusutan debit air, sehingga usaha-usaha pengelolaan air mulai

    dilakukan. Adanya penyusutan debit ini tentu dapat berarti bahwa dalam beberapa

    tahun kedepan, jumlah air sungai akan semakin sedikit, terutama pada musim kemarau.

    Untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda sungai Cidanau, PT. Krakatau

    Tirta Industri membangun Waduk Nadra (Waduk Krakatau Tirta Industri) sebagai

    cadangan air baku, dengan luas waduk 1 km2. waduk Nadra memiliki kapasitas

    penyimpanan efektif sebesar 3 juta m3, waduk juga dilengkapi dengan 5 buah pompa

    sentrifugal dengan kapasitas masing-masing sebesar 1850 m3/jam. Atas dasar tersebut,

    dirasa pasokan air untuk keperluan pabrik phthalic anhydride ini aman.

    PT. Krakatau Tirta Industri dan PT. Peteka Karya Tirta juga sudah dipercaya

    oleh beberapa industri di daerah Cilegon sebagai penyedia air baku untuk industri

    seperti PT. Chandra Asri Petrochemical, PT. Krakatau Steel, PT. Asahimas Chemical,

    PT. Bayer Material Science, PT. Dong Jin Indonesia, dll. Selain industri, PDAM kota

    Cilegon juga sudah bekerja sama dengan PT. Krakatau Tirta Industri untuk penyedian

    air bersih untuk beberapa kawasan perumahan di daerah Cilegon. Sehingga sudah

    terpercaya dalam penyediaan air baku untuk industri.

    VIII.1.2. KEBUTUHAN AIR

    Kebutuhan Air pada Unit Penyediaan dan Pengolahan Air meliputi:

  • 49

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Daftar VIII.1. Kebutuhan Air pada Proses Produksi

    No Jenis Kebutuhan Jumlah, kg/jam

    1. Air untuk sanitas dan Keperluan umum (200 orang)

    a. Perkantoran dan perumahan (155 L/orang/hari)

    b. MCK (100 L/orang/hari)

    Total

    Over Design

    1291,6667

    833,3333

    2125,0000

    25337,5000

    2. Air untuk Pemadam Kebakaran

    Over Design

    116,8750

    128,5630

    3. Air untuk Pendingin

    a. Flaker (FL-01)

    b. Cooler (C-01)

    c. Condenser 1 (CD-01)

    d. Condenser 2 (CD-02)

    e. HE mobiloiltherm (HEU-02)

    f. HE dowtherm (HEU-04)

    Total

    Make up (4%)

    7534,2857

    30657,9521

    119741,4339

    85897,0839

    511237,9843

    61002,0002

    32642,8296

    5. Jumlah kebutuhan total 818536,8023

    Air yang telah digunakan sebagai air pendingin dapat di-recycle guna menghemat

    air. Untuk air pendingin, jumlah air make up sebesar 4%, yaitu 32642,8296 kg/jam.

  • 50

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    VIII.1.3 UNIT PENGOLAHAN AIR

    Pengolahan air didefinisikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas sampai

    keadaan yang diinginkan. Air banyak digunakan dalam pabrik seperti pada keperluan

    umum kantor, dan sistem air pendingin. Pengolahan air sungai untuk menjadi air

    keperluan umum dan air pendingin terdiri dari beberapa tahap, diantaranya :

    1. SEDIMENTASI

    Proses sedimentasi dilakukan dengan cara melewatkan air ke dalam sebuah bak

    dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Bertujuan untuk mengendapkan lumpur-

    lumpur yang berasal dari sungai atau waduk. Kecepatan pengendapan pada tahap ini

    bergantung pada berat jenis, bentuk dan ukuran partikel, viskositas air dan kecepatan

    aliran dalam pengendap.

    2. KLARIFIKASI

    Proses ini mencakup penghilangan padatan terlarut (total dissolved solid),

    partikel kecil (total suspended solid) dan partikel-partikel koloid lainnya. Proses

    mengelami 3 tahapan, yaitu koagulasi, flokulasi, dan pengendapan. Koagulasi

    merupakan proses penetralan dalam air sehingga padatan bisa diendapkan. Proses

    dilakukan dengan menambahkan koagulan (bahan kimia penetral muatan) dan

    dilakukan pengadukan dengan cepat. Koagulan akan tercampur dengan air tawar

    dengan menggunakan agitator. Hasil dari penambahan koagulan adalah terbentuknya

    flok yang akan dilanjutkan dengan tahap flokulasi.

    Flokulasi adalah proses dimana partikel-partikel dikombinasikan menjadi

    gumpalan dengan ditambahkannya bahan kimia pengendap agar dapat dipisahkan

    melalui sedimentasi atau filtrasi dan dilakukan pengadukan secara lambat. Tujuan

    utama flokulasi ini adalah untuk mengubah partikel kecil yang tidak stabil menjadi

    partikel yang lebih besar dan mudah mengendap. Koagulan yang paling umum

    digunakan adalah garam organik seperti alumunium sulfat (tawas) atau feri sulfat.

    3. FILTRASI

    Proses ini bertujuan untuk menyaring suspended matter pada air, mengadsorbsi

    gas klorin atau oksidan lain. Prinsip kerja alat ini ialah melewatkan air pada suatu

    lapisan berpori-pori sebagai media penyaring.

  • 51

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Alat yang diapakai ialah Sand Filter yang berisikan filter berupa pasir silica,

    carbon active dan antrasit. Pasir silica bertugas menyaring suspended matter, carbon

    aktif bertugas mengadsorbi gas klorin atau oksidan lain yang dapat membahayakan

    resin kation dan resin anion. Karbon juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa,

    bau, dan pengotor lainnya. Carbon filter akan mengalami kejenuhan seiring semakin

    banyaknya zat yang diadsorb pada permukaanya. Untuk mengembalikan kemampuan

    adsorbsi karbon dilakukan dengan mengalirkan air dengan arah yang berkebalikan

    (backwash).

    4. COOLING TOWER

    Air dari bak distribusi dipompa menuju alat-alat yang membutuhkan

    pendinginan. Air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan alat-alat proses

    disirkulasi kembali sehingga dapat digunakan kembali untuk mendinginkan alat-alat

    proses, sehingga make up water yang diperlukan tidak terlalu banyak. Air pendingin

    dari proses dipompa menuju cooling tower. Fungsi utama cooling tower adalah

    mendinginkan kembali air pendingin yang digunakan pada alatalat proses menjadi

    30oC sebelum disirkulasikan kembali menuju proses.

    Cooling tower merupakan alat yang penting dalam industri kimia. Alat ini

    berfungsi sebagai pendingin cooling water yang telah dipakai untuk proses

    pendinginan dalam proses. Air keluaran cooling tower akan digunakan kembali

    sebagai pendingin, tetapi karena adanya perbedaan konsentrasi antara cairan dan

    udara, maka ada sebagian air yang hilang terbawa keluar oleh udara, maka dari itu

    proses membutuhkan air make-up agar air pendingin proses selalu tetap jumlahnya.

    Dasar operasi cooling tower adalah air pendingin yang bersuhu tinggi di

    semprotkan dari bagian atas cooling tower dan dikontakkan dengan udara kering

    yang masuk melalui bagian samping cooling tower. Proses tersebut mengakibatkan

    suhu air pendingin turun, sehingga dapat disirkulasikan kembali menuju alat-alat

    proses.

    Di dalam cooling tower, suhu air pendingin mengalami penurunan suhu. Suhu

    air pendingin tersebut dapat turun akibat dari 2 hal, yaitu:

    Naiknya suhu udara yang masuk melalui bagian samping cooling tower. Udara

    yang berkontak dengan air yang bersuhu tinggi, akan mengalami kenaikan seiring

  • 52

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    dengan penurunan suhu air. Akan tetapi panas sensibel yang dilepaskan tidak

    telalu memberikan dampak besar dalam penurunan suhu air.

    Proses perpindahan massa dari badan cairan menuju badan udara, melalui proses

    penguapan. Proses penguapan ini membutuhkan panas, panas yang diperlukan

    diambil dari badan cairan sendiri, sehingga badan cairan kehilangan panas sebesar

    panas penguapan, hal ini mengakibatkan suhu badan cairan turun. Panas laten dari

    proses penguapan cukup besar, sehingga suhu air akan turun.

    Proses pendinginan di dalam menara berlangsung secara adiabatik. Transfer

    massa yang terjadi di dalam cooling tower berlangsung dari arah cairan menuju udara,

    melewati bidang interface. Akibat dari adanya perbedaan konsentrasi air dalam

    cairan dengan udara, maka transfer massa dapat berlangsung, transfer massa ini

    berlangsung dalam bentuk penguapan. Jenis cooling tower sendiri terbagi menjadi 2

    berdasarkan prinsip kerjanya, ada cooling tower yang bekerja secara konveksi

    alamiah dan ada juga yang bekerja berdasarkan konveksi paksaan.

    Cooling tower yang dipilih adalah yang bekerja dengan konveksi paksaan,

    sehingga optimasi dari laju udara keluar dan suhu cairan keluar dapat dikontrol.

    Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi konveksi paksa, kita

    membutuhkan fan yang dipasang dibagian atas cooling tower. Perancangan cooling

    tower adalah menentukan tinggi menara agar dapat menurunkan suhu air sehingga

    mencapai suhu yang diinginkan. Data yang diperlukan adalah kondisi udara masuk,

    sehingga dapat diketahui jumlah air yang hilang selama pendinginan. Jika kita

    mengetahui jumlah air yang hilang, maka kita akan mengetahui jumlah make up

    water yang diperlukan agar jumlah air pendingin selalu tetap.

    VIII.1.4. DESKRIPSI PROSES

    Air dari Waduk Krakatau Tirta dan Sungai Cidanau di screening dan dipompa

    menuju kolam ekualisasi. Tujuannya adalah agar umpan masuk unit sedimentasi tidak

    fluktuatif. Selanjutnya dari kolam ekualisasi dialirkan dengan PU-01 menuju Bak

    Sedimentasi Awal (BU-01) untuk pengendapan lumpur dan kotoran.

  • 53

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Dari bak sedimentasi di pompa dengan PU-02 menuju Pre-mix Tank (TU-01)

    untuk mengendapkan padatan terlarut dengan penambahan tawas dan CaOH, dan

    selanjutnya dipompa dengan PU-03 menuju Clarifier (CLU-01) untuk pengendapan

    flok-flok yang terbentuk dari Pre-mix Tank. Setelah itu, dari Clarifier dipompa dengan

    PU-04 menuju Bak Penampung Sementara (BU-02), lalu dipompa menuju Sand Filter

    (FU-01) menggunakan pompa PU-05. Di dalam Sand Filter, air di saring suspended

    matter-nya, gas klorin atau oksidan lainnya dihilangkan dengan isian filter berupa pasir

    silika, karbon aktif, dan antrasit. Setelah itu dipompa dengan PU-06 menuju Filtered

    Water Tank sebelum didistribusikan ke Cold Basin, Kation Exchanger, dan Bak

    Klorinasi.

    Untuk menuju Bak Klorinasi, air dari Filtered Water Tank dipompa dengan PU-

    07. Pada Bak Klorinasi ditambahkan Ca(OCL)2 yang berfungsi sebagai disinfektan pada

    air. Setelah itu, Air di pompa dengan PU-08 menuju tangki penyimpanan air (Menara

    Air) sebelum dialirkan untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran.

    Dari Filtered Water Tank, air juga dipompa menuju Cold Basin dengan PU-10.

    Dari Cold Basin air digunakan untuk proses pendinginan. Setelah digunakan untuk

    proses air ditampung di Hot Basin untuk selanjutnya dipompa menuju Cooling Tower

    dengan PU-11. Di Cooling Tower, air yang sudah dipakai untuk proses pendinginan

    diturunkan suhunya, ditampung pada Cold Water Basin. Lalu air pendingin dialirkan

    menuju flaker (FL-01), cooler (C-01), Condenser 1 dan 2 (CD-01 dan CD-02), HE

    mobiloiltherm (HEU-02), dan HEU dowtherm (HEU-04) menggunakan Pompa PU-12

    sampai PU-17 berurutan.

  • 54

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    VIII.1.5 ALAT-ALAT PENGOLAHAN AIR

    1. BAK SEDIMENTASI (BU-01)

    Tugas : Mengendapkan kotoran dan lumpur yang terbawa air sungai

    Jenis : Bak persegi yang diperkuat beton bertulang.

    Kondisi

    operasi

    : T = 30 oC, P = 1 atm.

    Spesifikasi :

    Turbidity = 850 ppm (gambar 2.1 Powell, 1954)

    Air yang diolah (W) = 36864,3367 kg/jam

    Suspended solid (Ws) = Turbidity / 106 x W

    = 31,3347 kg/jam

    Densitas ( ) = 1000 kg/m3

    Over design = 20 %

    Kapasitas (Q) = 1,2 x (W+Ws) /

    = 44,2748 m3/jam

    Waktu Tinggal air dalam bak agar diperoleh % Removal Turbidity yang optimum sekitar 4 -

    24 jam (Powell S.T., hal 14), sehingga :

    Diambil Waktu tinggal (t) = 12 jam

    Volume Bak = Q x t

    = 531,2977 m3

    Dimensi Bak dirancang sebagai berikut :

    Panjang (P) = 4 x tinggi

    Lebar (L) = 4 x tinggi

  • 55

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Maka :

    V = P x L x T

    V = 4T x 4T x T

    T = 1/3( /16)V

    T = 3,2142 m

    Sehingga :

    Panjang (P) = 12,8568 m

    Lebar (L) = 12,8568 m

    Untuk waktu 12 jam, suspended solid yang terendapkan sekitar 48% dari Initial Turbidity

    (Fig.4 Powell, hal 14)

    Sehingga Turbidity Raw setelah diendapkan = 850 ppm x 0,48 = 408 ppm

    2. PRE-MIX TANK

    Tugas Mencampur Tawas 5% dan CaOH 5%

    Jenis : Tangki silinder berpengaduk

    Kondisi

    operasi

    Jumlah

    :

    :

    T = 30 oC, P = 1 atm.

    1 buah

    Spesifikasi :

    Jumlah air yang diolah (W) = 36864,3367 kg/jam

    Suspended solid (Ws) = Turbidity / 106 x W

    = 15,0406 kg/jam

    Massa jenis air () = 1000 kg/m3

  • 56

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Viskositas () = 1 cP

    Kapasitas (Q) = (W+Ws) /

    = 36,8794 m3/jam = 9743,6053 gal/jam

    Kebutuhan tawas 5%

    Turbidity Raw Water = 408 ppm.

    Dosis Alum = 2,8 grain alum / gal water (Fig.1 Powell, hal 27)

    Jumlah Tawas (Wt) = 2,8 x Q x (1 lb/7000 grain) x (1 kg/2,2046 lb)

    = 1,7679 kg/jam.

    Jumlah Pelarut Tawas (Wp) = (100/5) x Wt

    = 35,3570 kg/jam.

    Jumlah Larutan Tawas (Wtp) = Wt + Wp

    = 37,1249 kg/jam.

    Kebutuhan Ca(OH)2 5%

    Jumlah Ca(OH)2 (Wc) = Wt = 1,7679 kg/jam.

    Jumlah Pelarut Ca(OH)2 (Wp) = (100/5) x Wc

    = 35,3570 kg/jam.

    Jumlah Larutan Ca(OH)2 (Wcp) = Wc + Wp

    = 37,1249 kg/jam.

    Total Laju Alir Massa (Wtot) = W + Ws + Wtp + Wcp

    = 36953,6271 kg/jam.

    Debit Total (Q) = 36,9536 m3/jam.

  • 57

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Dimensi

    Waktu tinggal (t) = 5 menit

    Over Design = 20%

    Volume Bak (V) = 1,2 totx Q x t

    = 3,6954 m3

    Diameter Tangki (D) = 1/3(4 / )V

    = 1,6760 m

    Tinggi Tangki (H) = 1,6760 m

    Perancangan Pengaduk

    Jenis = Marine Propeller dengan 4 Baffle dalam Tangki.

    Diameter Pengaduk (Da) = 0,3 D = 0,5028 m

    Lebar Pengaduk (W) = 1/5 Da = 0,1006 m

    Panjang Pengaduk (L) = 1/4 Da = 0,1257 m

    Pengaduk Tangki (C) = 1/3 D = 0,5587 m

    Lebar Baffle (J) = 1/12 D = 0,1397 m

    (Tabel Geankoplis, hal.155)

    Putaran Pengaduk (N) = 420 rpm

    (Fig. 10.57, Coulson & Richardson, hal.372)

    Power Pengaduk

  • 58

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Bilangan Reynolds (Re) = 2 /Da x N x

    = 1769560,8170

    Power Number (Np) = 0,3 (Fig.3-4-4, Geankoplis, hal.155)

    Power Pengaduk (P) = 3 5Np x N x x Da

    = 67,4742 W

    = 0,0905 Hp

    Power Motor

    Efisiensi Motor = 92 % (Fig.4-2, Ulrich, hal.87)

    Power Motor (Pm) = 0,0984 Hp

    Sehingga digunakan Daya Motor Standard sebesar 0,25 Hp.

    3. CLARIFIER

    Tugas : Mengendapkan flocs yang terbentuk pada

    pencampuran air dengan tawas dan CaOH

    Jenis : Circular Clarifier

    Kondisi

    operasi

    Jumlah

    :

    :

    T = 30 oC, P = 1 atm.

    1 buah

  • 59

    Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-Xylene dan Udara dengan Kapasitas 80.000

    ton/tahun

    Spesifikasi :

    Debit (Q) = 36,8794 m3/jam.

    Densitas () = 1000 kg/m3

    Viskositas () = 1 cP

    Dari buku Powell hal 47, waktu tinggal dalam clarifier yaitu berkisar 2 - 8 jam

    Diambil waktu tinggal (t) = 4 jam

    Over Design = 20%.

    Volume Bak = 1,2 x Qtot x t

    = 177,0210 m3.

    Dimensi

    Kecepatan Penjernihan Air dalam Clarifier yaitu berkisar antara 1 - 1,3 m3/jam.m2 (Tabel 19-

    8, Perry., hal 19-64).

    Diambil kecepatan penjernihan air = 1 m3/jam.m2

    Kecepatan maksimum air = 1 ft/menit

    = 18,2880 m/jam.

    Untuk Circular Clarifier tersedia ukuran diameter berkisar 3-130 m (Perry, hal 19)

    Perancangan

    Jenis = Marine Propeller dengan 4 Baffle dalam Tangki.

    Kecepatan air (