pre planning mw 3

8
LATAR BELAKANG Anak pra-sekolah mengalami kemajuan secara emosional dan sosial. Tumbuh kembang yang terjadi pada anak usia pra-sekolah terjadi dengan pesat sehingga mengakibatkan anak usia pra-sekolah rentan mengalami masalah kesehatan seperti diare dan karies gigi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan pada anak usia sekolah, selain dari lingkungan orang tua merupakan orang yang sangat penting dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia pra-sekolah. Diare merupakan masalah yang sangat umum terjadi pada anak pra-sekolah. Diare terjadi karena adanya pola perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang. Sebagai contoh adalah rendahnya perilaku cuci tangan anak. Aktivitas anak yang beragam membuat anak rentan untuk bersentuhan dengan benda atau lingkungan yang kotor. Rendahnya perilaku cuci tangan mengakibatkan anak beresiko mengalami diare. Selain itu, faktor lain adalah kegemaran anak untuk mengonsumsi jajan sembarangan. Rasa penasaran anak-anak terhadap jenis jajanan sembarangan yang beragam dan berwarna mencolok berhasil membuat anak tertarik untuk membeli dan mengonsumsinya. Tidak semua penjual memperhatikan kebersihan dari makanan yang dijual. Misalnya, makanan yang dijual terbuka atau kurangnya kebersihan bahan

Upload: destini-puji-lestari

Post on 14-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: Pre Planning Mw 3

LATAR BELAKANG

Anak pra-sekolah mengalami kemajuan secara emosional dan sosial.

Tumbuh kembang yang terjadi pada anak usia pra-sekolah terjadi dengan pesat

sehingga mengakibatkan anak usia pra-sekolah rentan mengalami masalah

kesehatan seperti diare dan karies gigi. Banyak faktor yang menyebabkan

terjadinya masalah kesehatan pada anak usia sekolah, selain dari lingkungan orang

tua merupakan orang yang sangat penting dalam pencegahan masalah-masalah

kesehatan yang terjadi pada anak usia pra-sekolah.

Diare merupakan masalah yang sangat umum terjadi pada anak pra-

sekolah. Diare terjadi karena adanya pola perilaku hidup bersih dan sehat yang

kurang. Sebagai contoh adalah rendahnya perilaku cuci tangan anak. Aktivitas

anak yang beragam membuat anak rentan untuk bersentuhan dengan benda atau

lingkungan yang kotor. Rendahnya perilaku cuci tangan mengakibatkan anak

beresiko mengalami diare. Selain itu, faktor lain adalah kegemaran anak untuk

mengonsumsi jajan sembarangan. Rasa penasaran anak-anak terhadap jenis

jajanan sembarangan yang beragam dan berwarna mencolok berhasil membuat

anak tertarik untuk membeli dan mengonsumsinya. Tidak semua penjual

memperhatikan kebersihan dari makanan yang dijual. Misalnya, makanan yang

dijual terbuka atau kurangnya kebersihan bahan makanan. Anak yang

mengonsumsi makanan tersebut akan mudah terkena diare karena usus terinfeksi

dari kuman penyakit yang terdapat dalam makanan tersebut.

Masalah kesehatan lain yang sering terjadi pada anak usia pra sekolah

adalah karies gigi. Karies gigi terjadi karena adanya pola perilaku yang salah

dalam mengkonsumsi makanan yang manis melekat, panas, atau dingin.

Pencegahan karies gigi pada anak pra-sekolah ditekankan pada orang tua dalam

mengawasi anak dalam mengkonsumsi makanan, jajanan baik dilingkungan

sekolah atau lingkungan sekitar rumah.

Karies gigi tidak hanya disebabkan oleh konsumsi makanan akan tetapi

oral hygiene pada anakjuga perlu diperhatikan, karena jika anak tidak melakukan

gosok gigi setelah mengkonsumsi makanan manis melekat, dingin, panas, seperti

coklat, es, dan lain-lain akan mengakibatkan gigi anak kerowok kehitaman atau

Page 2: Pre Planning Mw 3

yang sering disebut dengan karies gigi. Dampak karies gigi pada anak terdiri dari

gigi anak terasa nyeri dan jumlah gigi berkurang karena patah atau keropos.

Dampak dari karies gigi dapat dicegah dengan pendampingan dari orang

tua atau guru, seperti diadakannya deteksi dini terhadap karies gigi. Deteksi dini

pada karies gigi akan mengurangi dan mencegah karies gigi yang terjadi pada

anak. Dalam deteksi dini akan dimulai dari pemberian edukasi tentang karies gigi

beserta cara pencegahannya, pemeriksaan gigi, dan cara menggosok gigi dengan

benar

TK Mekar Sari yaitu Sekolah Taman Kanak-Kanak yang berbasis

bertempat di kelurahan Bulusan, kecamatan Tembalang. Sekolah ini memiliki 30

siswa TK A dan 50 orang TK B. Akan tetapi sampel yang diambil hanyalah TK A

saja dengan jumlah 30 siswa. Studi pendahuluan dilakukan kelompok dan

didapatkan hasil masih banyak siswa bahkan setengah dari jumlah TK A sering

mengkonsumsi jajanan yang manis, dingin, dan panas. Terdapat banyak anak

yang mengalami karies gigi dengan jumlah 26 siswa, hal ini sangat

menghawatirkan sehingga kelompok mengangkat karies gigi sebagai msalah

utama yang terdapat di TK Mekar Saru. Masalah tersebut ditetapkan sesuai

dengan hasil pengkajian dan musyawarah baik dengan orang tua, guru dan wali

dari siswa.

Selama 4 minggu, mahasiswa melakukan intervensi untuk mengurangi

kejadian diare, karies gigi, dan membiasakan siswa untuk membawa bekal ke

sekolah. Jenis intervensi yang telah dilakukan yaitu pendidikan kesehatan tentang

7 langkah cuci tangan, jenis makanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar.

Pendidikan kesehatan tersebut diberikan kepada siswa dan siswi. Sedangkan

intervensi kepada orang tua berupa pendidikan kesehatan terkait pertolongan

pertama pada anak diare, contoh menu bekal sehat, dan 7 langkah cuci tangan.

Intervensi yang telah dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi

siswa/siswi dan orang tua murid TK Mekar Sari Tembalang.

Page 3: Pre Planning Mw 3

2. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan musyawarah selama 60 menit, orang tua siswa

dan guru TK dapat mengetahui hasil intervensi yang dilakukan oleh

mahasiswa.

2. Tujuan khusus

Tujuan dilakukan musyawarah sekolah ke 2 adalah :

a. Memaparkan intervensi yang telah dilakukan oleh mahasiswa

b. Memaparkan hasil dari intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa

c. Menentukan rencana tindak lanjut dari intervensi yang telah

dilakukan oleh mahasiswa

3. METODE PELAKSANAAN

Ceramah, Tanya jawab, diskusi.

4. PERENCANAAN

a. Target audiens

Target audiens pada musyawarah sekolah 3 adalah perwakilan dari pihak

sekolah yaitu kepala sekolah, guru (1 guru pada masing-masing kelas), dan

orang tua siswa.

b. Tempat, tanggal, jam

Musyawarah akan dilaksanakan di TK Mekar Sari, Tembalang pada hari

Kamis tanggal 16 April 2015 pukul 09.00 WIB.

c. Rencana pelaksanaan

Waktu Acara Materi

09.00 – 09.10 Pembukaan Pembukaan acara oleh MC

09.10 – 09.45 Musyawarah Diskusi tentang intervensi

yang telah dilakukan

Page 4: Pre Planning Mw 3

mahasiswa, hasil dari

intervensi, menentukan

rencana tindak lanjut dari

kegiatan yang sudah

dilakukan

09.45 – 09.55 Pembacaan hasil diskusi Dibacakan oleh MC

09.55 – 10.00 Penutup Ditutup oleh MC

d. Indikator hasil

Indikator hasil dari musyawarah sekolah 3 antara lain:

1) Memaparkan intervensi yang telah dilakukan oleh mahasiswa

2) Memaparkan hasil dari intervensi

3) Menentukan rencana tindak lanjut dari intervensi yang telah dilakukan

5. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Menyiapkan presentasi hasil dari intervensi

b. Melakukan kontrak waktu dengan guru, wali siswa untuk dilakukan

musyawarah sekolah 3

2. Evaluasi proses

a. Guru, wali siswa dan mahasiswa datang sesuai dengan kontrak

yang disepakati.

b. Pemaparan hasil intervensi dilaksanakan sesuai waktu dan tempat

yang telah ditetapkan.

c. Guru dan wali siswa memperhatikan terhadap materi yang

disampaikan oleh penyaji.

d. Mahasiswa bertugas sesuai perannya dan materi dapat

tersampaikan dengan baik

e. Guru dan wali siswa aktif bertanya terhadap hal-hal yang belum

diketahui.

f. Ceramah dan tanya jawab berjalan dengan lancar.

Page 5: Pre Planning Mw 3

g. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan efektif

3. Evaluasi hasil (terlampir)

a. Kognitif

Wali siswa mampu menyebutkan kegiatan yang bisa dilakukan

untuk mengurangi kejadian diare, karies gigi, dan perilaku siswa

untuk jajan sembarangan.

b. Afektif

Wali siswa dan guru antusias terhadap musyawarah mengenai

karies gigi, cuci tangan dan jajanan sembarangan.

c. Psikomotor

Wali siswa dan guru mengatakan akan mampu untuk memfasilitasi

anak-anaknya untuk sikat gigi benar dan sesuai prosedur, mencuci

tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan membawa

makanan yang sehat.