presentasi henoch schoenlein purpura
DESCRIPTION
HSP presentasiTRANSCRIPT
SEORANG ANAK 5 TAHUN DENGAN HSP
Penulis : Charlie 406138055
Pembimbing : dr Trie Hariweni, SpA.
IDENTITAS
PASIEN
Nama lengkap : An. GDA
Tanggal lahir (umur) : 14 Juli 2010 (5 tahun 4 bulan)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl Mahoni Ujung Kel. Tugu Utara. Kec Koja. Jakarta Utara
Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : -
IDENTITAS KELUARGA
AYAH
Nama lengkap : Tn. RDA
Tanggal lahir (umur) : 45 tahun
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : sda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : -
IBU
Nama lengkap : Ny. DS
Tanggal lahir (umur) : 40 tahun
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : sda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama : Sakit perut
Keluhan tambahan : Badan pegal, kaki muncul ruam merah, demam
Pasien datang ke RSPJ pada pagi hari SMRS dengan keluhan nyeri perut yang timbul mendadak dan menetap. Nyeri dirasakan di seluruh perut dan seperti melilit. Pada saat nyeri disertai dengan demam tinggi. Tidak ada hal yang mengurangi atau memperberat keluhan.
Keluhan tambahan lainnya yaitu tidak bisa BAB dalam 1 hari. Sebelumnya 7 hari SMRS pasien sudah mengeluh nyeri-nyeri pada persendian dan demam naik turun. Keluar ruam-ruam merah pada bagian tungkai bawah.
Keluhan mual muntah disangkal. Batuk pilek disangkal. Nyeri saat berkemih disangkal. Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat seperti ini. Pasien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun
KELAHIRAN
Tempat kelahiran : klinik bidan
Penolong persalinan : bidan
Cara persalinan : pervaginam
Masa gestasi : 38 minggu
Keadaan bayi : -
Berat badan lahir : 3100 gram
Panjang badan lahir: 50 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Menangis : -
Warna : -
Skor APGAR : -
Kelainan bawaan : Tidak ada
PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : -
Psikomotor :
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 10 bulan
Berbicara : 11 bulan
Membaca dan menulis : -
Perkembangan pubertas :
Perempuan
Rambut pubis : -
Payudara : -
Menarke : -
Gangguan perkembangan mental/emosi : -
IMUNISASI
VAKSIN DASAR ULANGAN
BCG 1x
DPT/DT 2x
Polio 3x
Campak 1x
Hepatitis B 2x
MAKANAN
UMUR (bulan) ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
0 – 2 v - -
2 – 4 v - -
4 – 6 v - -
6 – 8 - v v
8 – 10 - v - v
10 – 12 - v - v
CORAK REPRODUKSI
No.Tanggal lahir
(umur)Jenis kelamin Hidup Lahir mati Abortus
Mati(sebab)
1. 19 tahun Laki-laki v - - -
2. PASIEN
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 19 November 2015
Jam : 11.30
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TTV
Frekuensi nadi : 105 x/menit
Tekanan darah : -
Frekuensi napas : 29 x/menit
Suhu tubuh : 37,0 C
ANTROPOMETRI
DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 19 kg
Tinggi badan: -
Lingkar kepala : -
Lingkar dada: -
Lingkar lengan atas: -
SISTEMATIS
Kepala dbN
Leher dbN
Thorax Jantung dbN
Paru dbN
Anus dan rectum dbN
Genitalia dbN
Kulit dbN
Rambut dbN
ABDOMEN
Distended, defans + , nyeri tekan + hampir di seluruh lapang abdomen, BU +, hepatomegali sulit dinilai.
EKSTREMITAS
Ruam kemerahan pada kedua dorsum pedis.
LABORATORIUM
Laboratorium 19 November 2015
Lekosit H 28.18
Eritrosit H 5.72
Hemoglobin L 9.9
Hematokrit L 29.8
Trombosit H 764
S. typhi O (+) 1/80
USG : 19 NOVEMBER 2015
Os costae normal
Pulmo / cor normal
Hepar / V.fellea / Pankreas / Lien normal
Ren / V.urinaria normal
Tidak ada tanda-tanda cairan bebas intraabdominal
Tidak ada bayangan target sign didaerah Mc.Burney
Sugestif meteorismus
RINGKASAN Telah diperiksa seorang anak berusia 5 tahun dengan keluhan nyeri di seluruh perut yang timbul mendadak dan menetap sejak pagi SMRS. Nyeri disertai dengan keluhan demam dan badan pegal-pegal sejak 7 hari SMRS dan tidak bisa BAB 1 hari SMRS. Keluhan mual muntah disangkal. Tidak disertai batuk pilek.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan abdomen yang distended, defans, NT hampir di seluruh lapang abdomen, BU +. Selain itu terdapat purpura pada bagian dorsum pedis kedua ekstremitas bawah.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukositosis, trombositosis, disertai anemia ringan. Pada pemeriksaan USG didapatkan kesan sugestif meteorismus dan tidak ada tanda-tanda cairan dalam rongga intraabdomen.
DIAGNOSIS
Henoch Schonlein Purpura
DD :
Akut abdomen
Drug reaction
ANJURAN PEMERIKSAAN & PROGNOSIS Urinalisa
Creatinine
Prognosis :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
Hidrasi cukup : KaEN IB 20 tpm clinimix 16 tpm
1000 mL + 450 mL = 1450 / (24 x 4) = 16 tpm
Analgesik Paracetamol 3 x 200 mg
10 mg/kgBB/x = 10 x 19 = 190 mg/x
Ranitidine 2 x 40 mg
2-4 mg/kgBB/x = 2 x 19kg = 40mg/x
Dexamethasone inj 2mg Methylprednisolon 3 x 125 mg
Dexa 0,1mg/kgBB/hari = 0.1 x 19 kg = 2 mg
Methylprednisolone 20 mg/kgBB/hari = 20 x 19 = 375 mg/hari terbagi 3 dosis
Evakuasi feses
Puasa
TINDAK LANJUT
Oral prednison 2 mg/kgBB/hari = 2 x 19 = 40 mg tapering off
Rawat inap hingga Leukosit < 12.000, purpura sudah berkurang.
HENOCH-SCHONLEIN PURPURA
DEFINISI
Henoch Schonlein Purpura adalah kelainan akut dari imunoglobulin A (IgA) yang ditandai dengan vaskulitis secara umum yang meliputi pembuluh darah kecil pada kulit, saluran cerna, ginjal, persendian, dan sangat jarang pada paru-paru dan otak. 1
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi HSP memuncak pada anak usia 3-10 tahun
Rasio laki-laki : perempuan biasanya 1,5 : 2 :1.
Sebanyak 90% kasus HSP terjadi pada anak-anak dibandingkan dewasa.
HSP lebih sering terjadi pada musim gugur, dingin, atau musim semi.
Amerika, prevalensi kasusnya mencapai 14-15 kasus tiap 100.000 penduduk
Inggris, prevalensi mencapai 20.4 kasus 100.000 penduduk.
Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) ditemukan 23 kasus HSP dalam kurun waktu 5 tahun (1998 – 2003) terdiri dari 5 anak laki-laki dan 18 anak perempuan
TANDA DAN GEJALA
Gejala-gejala prodromal dari HSP biasanya termasuk sakit kepala, anorexia, dan demam Ruam (95-100% kasus) terutama pada bagian tungkai bawah; merupakan ciri dari penyakit ini
Nyeri perut dan muntah (35-85%) Edema subkutan (20-50%) Scrotal edema (2-35%) Kotoran berdarah
American College of Rheumatology membuat kriteria diagnosa sebagai berikut dengan sensitivitas 87,1% dan spesifisitas 87,7%
Michel dkk menggunakan kriteria untuk membedakan dengan hipersensitivitas vaskulitis (HV), yaitu : jika <= 2 diklasifikasikan sebagai HV, selebihnya dapat didiagnosa HSP. 3
Purpura yang teraba Bowel angina Perdarahan gastrointestinal Hematuria Umur < 20 tahun saat awitan Tidak minum obat-obatan.
PATOGENESIS
Patogenesis HSP belum diketahui secara pasti, namun secara umum diakui sebagai akibat deposisi imun kompleks akibat polimer IgA pada kulit, saluran GI, kapiler glomerulus. Keadaan patognomonik pada HSP adalah pada nefritis HSP didapatkan deposisi IgA dan C3 yang ditemukan pada mesangial glomerulus. Penemuan tersebut dapat membedakan antara HSP dengan nefropati IgA.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Diagnosis dari HSP berdasarkan klinis dan tidak berdasarkan dengan evaluasi laboratorium
Pada darah lengkap, 67% pasien ditemukan thrombositosis dan leukositosis dengan eosinophilia serta shift to the left.
Urinalisis terkadang menunjukan hematuria atau bahkan proteinuria.
Feses mungkin dapat positif terhadap darah okult.
Titer Antistreptolysin O (ASO) biasanya meningkat dan kultur dari tenggorok akan positif terhadap streptokokus group A b-hemolitikus.
Kenaikan serum IgA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG abdomen dapat digunakan jika ada gejala GI.
kasus berhubungan dengan HSP, intususepsi cenderung terjadi ileoileal daripada ileocolical
Jika terjadi hemoptisis, radiografi thorax sebaiknya diperiksa karena dapat membantu menentukan keadaan dan seberapa jauh perdarahan pulmoner yang terjadi.
Biopsi kulit menunjukan vaskulitis dari kapiler dermis dan venula poskapiler
TATALAKSANA
Tatalaksana HSP secara utama adalah suportif. self limiting
Penggunaan kortikosteroid untuk mengobati edema subkutaneus dan nefritis pada HSP,
Prednisone dalam dosis 1 mg/kgBB/hari selama 2 minggu dan kemudian tappering off selama 2 minggu dapat mengurangi durasi dari nyeri perut dan gejala sendi, tetapi hal ini harus dipertimbangkan antara potensi efek samping dari steroid dibandingkan keuntungannya. 1 2
KOMPLIKASI
Dapat menginvasi semua organ.
MI, perdarahan pulmoner, efusi pleura, intususepsi, perdarahan GI, infark usus, gagal ginjal, hematuria, proteinuria, kejang, perdarahan otak, mononeuropati, dan rekurensi penyakit
Hematuria biasanya bersifat mikroskopik, dapat disertai dengan proteinuria ringan-sedang.
Oliguria, hipertensi dan azotemia jarang terjadi.
Sindrom nefrotik (ekskresi protein urin > 40mg/m2/jam) dapat juga terjadi.
PROGNOSIS
prognosis anak-anak dengan HSP sangat baik
Sekitar 30% pasien anak akan mengalami rekurensi satu atau lebih, dalam 4-6 bulan setelah diagnosis.
Setiap relaps, gejala akan lebih ringan daripada saat awal. Anak dengan gejala awal yang lebih berat, akan memiliki risiko lebih tinggi untuk relaps.
Penyakit ginjal kronis terjadi pada 1-2% anak dengan HSP dengan 8% dari HSP nefritis akan menderita penyakit ginjal stadium akhir. 2
Sebuah studi melaporkan bahwa nephritis HSP yang bersifat ringan dapat berisiko proteinuria jangka panjang.