presentasi kasus gawat darurat.pptx
DESCRIPTION
Kasus kegawat daruratanTRANSCRIPT
Presentasi Kasus Gawat Darurat
Infark Miokard AkutPembimbing:
dr. Sentot Priyambodo
Identitas
Nama : Ny. SUsia : 63 thJenis Kelamin : PerempuanAlamat : BagorPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAgama : IslamStatus pernikahan : MenikahTanggal periksa : 3 September 2013
Anamnesa
Keluhan utamaNyeri dada
Riwayat penyakit sekarang- Nyeri dada kiri tembus belakang saat sedang beraktivitas- Seperti tertindih beban berat, menjalar ke lengan kiri- Sesak- Mual disertai muntah 1x, bagian ulu hati terasa tidak nyaman- Pucat, gelisah, berkeringat dingin- Ma/mi cukup, BAB/BAK baik, demam (-), keluhan lain (-)
Riwayat penyakit dahuluDarah tinggi, kolesterol
Riwayat penyakit keluargaDarah tinggi
Riwayat psikososial- Tamat SMA- Jarang olahraga- Suka makan berlemak, bersantan dan gorengan
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum (Tgl 3 September 2013 ) Keadaan umum : sedang Kesadaran : Compos mentis (GCS 456) Suhu badan : 36,5°C (aksiler) Nadi : 80x/ menit teratur Tekanan darah : 170/100 Respiratory Rate : 22x/ menit, teratur2. Kepala dan leher
A/I/C/D : -/-/-/-Reflek cahaya : +/+, isokor
3. ThoraxCor : S1S2 tunggal regularPulmo : wh (-), rh (-)
4. AbdomenBU (-)Nyeri tekan (-)H/L/R : tidak teraba
5. EctremitasAH (+), Edema (-)
Pemeriksaan EKG
ST depresi pada lead V1-V3 dan aVLST elevasi pada lead II, III, aVF
Assesment : Infark Miokard AkutPlanning
Konsul dr. Teguh, Sp. PD- IVFd PZ 10 tpm- Inj. Cedocard 25 mcg/24 jam (syringe pump)- Inj. Ranitidin 2x1- Sucralfate syr 3x1- Observasi keluhan, vital sign
Pendahuluan
A. Latar Belakang Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung Infark miokard sangat mencemaskan karena sering berupas erangan
mendadak Umumnya pada pria usia 35-55 tahun Satu juta orang di Amerika Serikat diperkirakan menderita infark miokard
akut tiap tahunnya dan 300.000 orang meninggal miokard akut sebelum sampai kerumah sakit
Penyakit jantung cenderung meningkat sebagai penyebab kematian diIndonesia. Data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian. Pada tahun1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9%, tahun 1981 meningkat sampai dengan9,1%, tahun 1986 melonjak menjadi 16% dan tahun 1995 meningkat menjadi 19%. Sensusnasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4%.
Sindrom koroner akut lebih lanjut diklasifikasikan menjadi Unstable Angina (UA), ST-segment Elevation Myocardial Infarct (STEMI) dan Non ST-segment Elevation Myocardial Infarct (NSTEMI).
IMA tipe STEMI sering menyebabkan kematian mendadak,sehingga merupakan suatu kegawatdaruratan yang membutuhkan tindakan medis secepatnya.
Tinjauan pustaka
2.1 Infark Miokard2.1.1 DefinisiInfark adalah area nekrosis koagulasi pada
jaringan akibat iskemia lokal karena obstruksiObstruksi pembuluh darah dapat disebabkan
oleh embolus, trombus atau plak aterosklerosisInfark miokard adalah perkembangan cepat
dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (Fenton, 2009)
2.1.2 Etiologi dan Faktor ResikoIMA terjadi karena adanya gangguan oksigenasi pada jantung ruptur plak aterosklerosis >>
Beberapa faktor yang mengganggu oksigenasi:
Menurunnya suplai oksigen
• Faktor pembuluh darah
• Faktor sirkulasi• Faktor darah
Meningkatnya kebutuhan oksigen
• Orang normal dapat mengkompensasi
• Dgn penyakit jantung meningkatkan kebutuhan oksigen
VS
Faktor resiko:UsiaJenis kelaminGenetikRasMerokokKonsumsi alkoholInfeksiHipertensi sistemikObesitasKurang olahragaDMPsikososial
2.1.3 PatofisiologiRuptur plak
aterosklerosis
Faktor resiko
Disfungsi ednotel
Vasokonstriksi
Kebutuhan dan suplai oksigen tidak seimbang
Iskemik
STEMI
NON STEMI
2.1.4 Gejala KlinisNyeri dadaGelisah, takut, keringat dingin, lemasNadi cepatTekanan darah dapat normal atau menurunSuara jantung melemahDapat ditemukan suara jantung tambahan2.1.5 Diagnosis
IMA dapat ditegakkan bila didapatkan dua atau lebih dari 3 kriteria berikut:1. Nyeri dada2. Perubahan EKG3. Peningkatan petanda biokimia
EKG sebagai penegakan diagnosis Infark Miokard
AnteriorElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V4/V5
AnteroseptalElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V3
AnterolateralElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V6 dan I dan aVL
LateralElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V5-V6 dan inverse gelombang T/elevasi ST/gelombang Q di I dan aVL
InferolateralElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, dan V5-V6 (kadang-kadang I dan aVL)
InferiorElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, dan aVF
InferoseptalElevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, V1-V3
True posteriorGelombang R tinggi di V1-V2 dengan segmen ST depresi di V1-V3. Gelombang T tegak di V1-V2
RV infarctionElevasi segmen ST di precordial lead (V3R-V4R). Biasanya ditemukan konjungsi pada infark inferior. Keadaan ini hanya tampak dalam beberapa jam pertama infark.
Diagnosis STEMI- Angina- ST elevasi (usia ≥40 V1-V3 ≥ 2 mm dan ≥ 2,5 mm < 40 tahun)
Diagnosis Non STEMI- Angina- Tidak ada ST elevasi persisten (biasanya beragam) Inversi gelombang T yang simetris 2 mm semakin memperkuat dugaan Non STEMI
Petanda Biokimia Troponin T pada Infark Miokard
Troponin adalah suatu protein regulator yang terdapat pada filamen tipis aparatus kontraktil otot bergaris.
Troponin terdiri dari 3 subunit, yaitu troponin T (Struktur asam amino troponin T dan I yang ditemukan pada otot jantung berbeda dengan struktur troponin pada otot skeletal
Dalam keadaan normal, kadar cTnT tidak terdeteksi dalam darah
Peningkatan kadar cTnT terdeteksi 3-4 jam setelah jejas miokard. Kadar cTnT mencapai puncak 12-24 jam setelah jejas
Diagnosis infark miokard ditegakkan bila ditemukan kadar cTnT dalam 12 jam sebesar ≥0.03 μg/L, dengan atau tanpa disertai gambaran iskemi atau infark pada lembaran EKG dan nyeri dada
2.4 Penatalaksanaan
2.4.1 Tatalaksana Pra Rumah Sakit 5,11
Bagi orang awam mengenali gejala serangan jantung dan segera mengantarkan pasien mencari pertolongan ke rumah sakit atau menelpon rumah sakit terdekat meminta dikirmkan ambulan beserta petugas kesehatan terlatih
2.4.2 Tatalaksana Unit Gawat Darurat 5,8
• Tirah baring • Pemberian oksigen 2-4 L/menit Pasang jalur infuse dan pasang monitorPemberian aspirin 150-325 mg tablet kunyah bila belum
diberikan sebelumnya dan tidak ada riwayat alergi aspirinPemberian nitrat untuk mnegatasi nyeri dadaClopidogrel dosis awal 300 mg, kemudian dilanjutkan 75
mg/hariSegera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif Koroner (ICCU)
2.4.3 Tatalaksana di Ruang Rawat Koroner Intensif/Intensive Coronary Care Unit (ICCU)• Pasang monitor 24 jam• Tirah baring• Pemberian oksigen 3-4L/menit• Pemberian nitrat
2.4.4 Terapi farmakologis1. Morfin2. Nitrat3. Beta blocker4. Trombolitik5. ACE inhibitor6. Antikoagulan7. Antiplatelet
2.4.5 Tatalaksana prevensi sekundera. Aspirinb. Clopidogrelc. Antikoaguland. Kontrol tekanan darahe. Diet dan kontrol berat badanf. Aktivitas fisikg. Edukasi pasienh. NSAID
TERIMA KASIH