presentasi kelompok 1
TRANSCRIPT
![Page 1: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/1.jpg)
PERUBAHAN SYSTEM KARDIOVASKULER PADA LANSIA
![Page 2: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/2.jpg)
PENUAAN NORMAL
• Dengan meningkatnya usia, jantung dan
pembuluh darah mengalami perubahan baik
structural maupun fungsional.
• Secara umum, perubahan yang disebabkan
oleh penuaan berlangsung lambat dan dengan
awitan yang tidak disadari.
![Page 3: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/3.jpg)
• Penurunan yang terjadi berangsur-angsur ini sering
terjadi ditandai dengan penurunan tingkat
aktivitas, yang mengakibatkan penurunan
kebutuhan darah yang teroksigenasi.
• Namun, perubahan yang menyertai penuaan ini
menjadi lebih jelas ketika system ditekan untuk
meningkatkan keluarannya dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan tubuh.
![Page 4: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/4.jpg)
Perubahan Normal Sistem KardiovaskularAkibat Penuaan
Perubahan normal yang berhubungan dengan penuaan Implikasi klinis1. Ventrikel kiri menebal2. Katup jantung menebal dan
membentuk penonjolan 3. Jumlah sel pacemaker
menurun4. Arteri menjadi kaku dan
tidak lurus pada kondisi dilatasi
5. Vena mengalami dilatasi, katup-katup
1. Penurunan kekuatan kontraktil
2. Gangguan aliran darah melalui katup
3. Umum terjadi disritmia4. Penumpulan respons
baroreseptor5. Penumpulan respons
terhadap panas dan dingin
![Page 5: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/5.jpg)
Perubahan atau gangguan sistem kardiovaskuler akibat dari usia lanjut dibagi menjadi 2 yaitu :
Perubahan Anatomi Perubahan fungsi pada jantung
![Page 6: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/6.jpg)
Perubahan Anatomi
1. Elastisitas dinding aorta (pembuluh arteri besar) akan mengalami penurunan dengan bertambahnya usia akibat aterosklerosis.
2. Perubahan pada daun dan cincin katup aorta, seperti : berkurangnya jumlah inti sel jaringan ikat stroma katup, penumpukan lemak, degenerasi kolagen dan kalsifikasi jaringan fibrosa katup tersebut.
3. Bertambahnya ukuran katup jantung.4. Bertambahnya lingkaran katup aorta.5. Penebalan katup mitral dan aorta yang disebabkan
degenerasi jaringan kolagen.
![Page 7: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/7.jpg)
Perubahan fungsi pada jantung
1. Penurunan Irama Jantung2. Denyut jantung maksimum pada latihan
(exercise) menurun3. Isi 1 menit jantung (cardiac output)
menurun rata-rata 1 % pertahun setelah usia pertengahan
4. Daya cadang jantung menurun5. Fungsi sistolik berkurang
![Page 8: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/8.jpg)
Faktor-faktor yang memperburuk fungsi Kardiovaskuler
Kurang Olahraga
Obesitas
StressMerokok
Makanan yang banyak mengandung kolestrol dan garam
![Page 9: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/9.jpg)
MASALAH PENYAKIT YANG TERJADI DI SISTEM KARDIOVASKULER PADA LANSIA
Penyakit Jantung Koroner
Serangan Jantung
Penyakit jantung
hipertensi
Penyakit Gagal
Jantung
![Page 10: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/10.jpg)
Penyakit Jantung Koroner
• Penyebab dari penyakit jantung koroner ini adalah
aterosklerosis, pada aterosklerosis terjadi plak lemak
dan jaringan serat sehingga menyempitkan bagian
dalam arteri jantung.
• Penyebab lainnya adalah faktor keturunan, hipertensi,
kegemukan, merokok, diabetes, stress, kurang olahraga
dan kolesterol tinggi.
![Page 11: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/11.jpg)
Serangan Jantung
• Serangan jantung terjadi apabila salah satu arteri jantung tidak sanggup lagi mensuplai darah ke bagian otot jantung yang dialirinya.
• Penyebab dari serangan jantung ini adalah karena pembentukan arterisklerosis (pengerasan arteri jantung) yang berakibat pada penurunan aliran darah.
• Gejala utama serangan jantung ini adalah rasa sakit seperti menusuk-nusuk dan bersifat persisten pada dada kiri, menyebar ke lengan, rahang, leher, dan bahu sampai 12 jam lamanya atau bahkan lebih.
![Page 12: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/12.jpg)
Penyakit jantung hipertensi
• Kebanyakan dengan bertambahnya usia seseorang, maka tensi
atau tekanan darahnya akan mengalami kenaikan.
• Berbagai penelitian telah dilakukan dan disimpulkan bahwa di
Indonesia rata-rata hipertensi (kanaikan tekanan darah) berkisar
5 - 10% dan menjadi lebih dari 20% jika sudah memasuki usia 50
tahun keatas.
• Hipertensi pada mulanya dianggap suatu gangguan kecil, akan
tetapi sekarang ini telah diakui sebagai pemegang peranan yang
besar sebagai faktor resiko serangan jantung.
![Page 13: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/13.jpg)
Penyakit Gagal Jantung
Penyebab dari timbulnya gagal jantung adalah:• Otot jantung abnormal, sehingga terjadi serangan
jantung.• Aliran darah terlalu sedikit yang mengalir ke
jantung karena terjadinya pengerasan pembuluh darah.
• Gangguan mekanisme yang mengurangi pengisian darah didalam ventrikel (bilik).
• Kerusakan aliran darah yang mengganggu daya pompa jantung.
![Page 14: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/14.jpg)
Tanda & Gejala Stress Pada Lansia1. Gangguan efektif riwayat keluarga atau keturunan (faktor genetik).2. Perasaan marah yang ditujukan kepada diri sendiri ( teori agresi menyerang
kedalam).3. Perpisahan traumatic individu dengan benda atau yang sangat berarti ( teori
kehilangan).4. Konsep diri yang negatif dan harga diri rendah (teori organisasi kepribadian).5. Kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan (model
perilaku).6. Perubahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama masa depresi, termasuk
defisiensi katekolamin, disfungsi endokrin, hipersekressi kortosol, dan variasi periodik dalam irama biologis model biologik. (Stuart dan Sundeen, 1998).
7. Gangguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai macam faktor penentu, sebagian orang depresi sulit tidur,. Tetapi dilain pihak banyak orang yang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur.
![Page 15: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/15.jpg)
Mekanisme Koping
• Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 1999).
• Sedangkan menurut Lazarus (1985), koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber individu.
• Berdasarkan kedua definisi maka yang dimaksud mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku.
![Page 16: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/16.jpg)
Penggolongan Mekanisme Koping
1. Mekanisme koping adiptifAdalah mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif.
2. Mekanisme koping maladaptifAdalah mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihan / tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.
![Page 17: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/17.jpg)
Mekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental, yaitu :
1. Kompensasi2. Penyangkalan (denial)3. Pemindahan
(displacement)4. Disosiasi5. Identifikasi (identification)6. Intelektualisasi
(intelectualization)7. Introjeksi (Introjection)8. Isolasi
9. Proyeksi10. Rasionalisasi11. Reaksi formasi12. Regresi13. Represi14. Pemisahan (splitting)15. Sublimasi16. Supresi17. Undoing
![Page 18: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/18.jpg)
PENGKAJIAN SKALA DEPRESI
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi
Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983) yang
instrumennya disusun secara khusus digunakan
pada lanjut usia untuk memeriksa depresi.
Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1, nilai
5 atau lebih dapat menandakan depresi.
![Page 19: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/19.jpg)
Skala Depresi Geriatrik Yesavage Bentuk Singkat
![Page 20: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/20.jpg)
Gangguan Pola Tidur Pada Lansia
• Rata-rata dewasa sehat membutuhkan waktu 7½ jam untuk tidur setiap malam. Tidur normal dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya usia. Waktu tidur lansia berkurang berkaitan dengan faktor penuaan.
• Sebagian besar lansia berisiko tinggi mengalami gangguan tidur akibat faktor usia. Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang.
• Gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup dan berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi.
![Page 21: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/21.jpg)
Perubahan Pola Tidur pada Proses Penuaan
Perubahan tersebut mencakup :
1. kelatenan tidur 2. terbangun pada dini hari 3. peningkatan jumlah tidur siang 4. jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun.
![Page 22: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/22.jpg)
• Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan.
• Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan hipnotik yang tidak semestinya, dan penurunan kualitas hidup.
![Page 23: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/23.jpg)
• Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari bila dibandingkan dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-8 jam per hari.
• Keluhan gangguan tidur yang sering diutarakan oleh lansia yaitu :– Insomnia– gangguan ritme tidur– apnea tidur
![Page 24: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/24.jpg)
• Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun.
• Gangguan juga terjadi pada dalamnya tidur sehingga lansia sangat sensitif terhadap stimulus lingkungan.
![Page 25: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/25.jpg)
• Selama tidur malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 2-4 kali. Tidak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun.
• Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga dikaitkan dengan kecenderungan untuk tidur dan bangun lebih awal.
![Page 26: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/26.jpg)
• Walaupun demikian, rata-rata waktu tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-bangun lansia juga sering terganggu.
• Adanya gangguan ritmik sirkadian tidur juga berpengaruh terhadap kadar hormon yaitu terjadi penurunan sekresi hormon pertumbuhan, prolaktin, tiroid, dan kortisol pada lansia. Hormon-hormon ini dikeluarkan selama tidur dalam. Sekresi melatonin juga berkurang.
![Page 27: presentasi kelompok 1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062307/55721360497959fc0b922ef4/html5/thumbnails/27.jpg)
• Melatonin berfungsi mengontrol sirkadian tidur. Sekresinya terutama pada malam hari. Apabila terpajan dengan cahaya terang, sekresi melatonin akan berkurang.