process unit in refinery
DESCRIPTION
processTRANSCRIPT
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 1/39
Process Unit In Refinery Bahan Bakar Minyak atau BBM adalah produk yang diperoleh dari
pengolahan minyak mentah (Minyak Bumi) menjadi bahan bakar minyak
melalui unit proses tertentu. Proses yang dilakukan adalah pemisahan
secara fisis, memisahan komponen hydrokarbon fraksi ringan sampai
berat berdasarkan perbedaan komposisi dan titik didih pada pelat pelat
pemisah fraksi dalam kolom destilasi bertingkat. Kemudian untuk fraksi
tertentu dilakukan treating secara chemistry dengan bantuan katalis dan /
atau chemical pada kondisi Panas atau bertekanan tertentu, seperti
pembersihan kandungan sulfur (ulfur treating), pemisahan !itrogen
content, hydrotreating dan perubahan struktur ikatan kimia lain
sebagainya yang menggunakan panas dan katalis serta bantuan hydrogen
bertekanan tinggi. Perubahan tersebut pada intinya untuk memperbaiki
sifat kimia fisika (bau, "arna, korosifitas, dll), memperbaiki oktan number
bagi fraksi naphtha, atau cetan number untuk fraksi solar dan
sebagainya.
#angkaian peralatan dibuat dengan rancangan dan konfigurasi unit proses
sedemikian rupa, untuk menghasilkan produk produknya secara optimal
dari bahan baku yang direncakanan.
#angkaian peralatan tersebut antara lain$
CDU / %rude &istilling 'nit, yakni mengolah minyak mentah menjadi
fraksi produk hidrokarbon berdasarkan titik didih, tanpa chemical
treatment yang significant. Produk yang dihasilkan berupa gas, P (%*,
%+), ight !aphtha dan heay !aphtha komponen Premium, (Kerosene)
komponen atur, -/- komponen olar, dan long residue. #esidue.
da kalanya #efinery dilengkapi 0acum 'nit untuk proses destilasi lanjut
long residu secara acum destilati (pencegah perengkahan yangmengarah karbonisasi produk) dari minyak long residue, mendapatkan
hasil komponen 0-/0-, hort residue / aspalt dll untuk proses unit
lainnya. emua ditentukan oleh jenis hydrocarbon yang terkandung
dalam type crude oil bahan bakunya. da %rude oil yang kadar parafinis,
nahthenic, ariomatics berbeda beda tinggi rendahnya, lengkap dengan
inpuritiesnya.
'ntuk memperbaiki produk do"nstream dari %&', dipilih alternatif
berbagai unit proses yang sesuai type hydrocarbon beserta impuritiesnya
dan arah jenis produk yang dikehendaki. 1tulah pemilihan unit proses
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 2/39
pada tahap design a"al suatu konfigurasi unit proses di refinery.
Berdasarkan jenis crude (ydrocarbon dan impurities) yang diolah, dipilih
unit pretreating crude oils, kemudian jenis unit proses pengolahannya
(%&', dengan atau tanpa 0') serta unit do"nstream untuk unit
konersi, perbaikkan produk yang dikehendaki. emua dipilih
berdasarkan keputusan keekonomian produk ersus inestasi jangka
panjang bisnis refinery.
'mumnya arana unit proses yang ada dalam suatu refinery antara lain$
2. aluran Pasok Bahan baku minyak$ Pipa dan metering dengan atau
tanpa dermaga kapal pasokkan crude dan distribusi produknya.
3. 4ank 5arm crude fasilities, lengkap dengan metering. 4ank 5arm
intermediate produk dan produk akhir beserta pipa dan meteringdistribusinya.
*. arana Proses$ 5eed treating berupa blending crude, desalter, %&'
atau %rude &istiling 'nit, dengan atau tanpa 0acum &estilasi, untuk
Memilah fraksi hidrokarbon crude oil berdasarkan titik didih. Pemilihan
berdasarkan type crude dan kebutuhan produk yang akan diutamakan.
+. Product recoery dan treating untuk -ffgas (untuk bahan bakar
Kilang, 3 Plant, ulfur Plant dll), !ahtha #ecoery, Konersi dan
4reating (dapat berupa ydrotreating dan Plat forming, KilangPetrokimia dll), Kerosene recoery dan treating (untuk atur), olar,
1&- dan &-, 1&5 dll.
6. eay oil recoery, treating dan unit konersi (#5%%/#%%, ube -il
Plant / #&M / ydrocracker / spalt Plant dll. emua pemilihan
7enis unit proses disesuaikan dengan kebutuhan dan type hidrokarbon
dari crude oil serta jenis product yang ingin dihasilkan ditahap design
kilang. Perkembangan de"asa ini, 8teknologi katalis9 juga maju,
sehingga unit konesipun bisa mengalami perubahan 8hasil konersi9
komposisi produk, seperti mengarahkan optimalisasi salah satu jenis
produk dan menekan produk yang tidak dikehendaki, sambil
memperbanyak produk tertentu. Perubahan jika sedemikian besar,
dapat mengharuskan perubahan atau harus modifikasi unit proses
dido"nstreamnya untuk merecoery produk utama yang dikehendaki
tersebut.
Khusus unit process konersi (yang menggunakan katalis), biasanya
merupakan design dari licensor tertentu. -leh karena pemilihan setiap
unit proses dengan kualitas feed (hidrokarbon) tertentu, menggunakan
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 3/39
katalis akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir komposisi produk,
maka a"alnya diperlukan pendalaman berupa uji laboratorium, pilot plant
untuk penerapan teknologi yang sesuai. Pekerjaan tersebut dilakukan
para process licencor.
Process icensor dari suatu 'nit Process tertentu dengan masukkan
tentang feed dari pemilik crude (pemilik kilang) dan masukkan aspek
teknologi katalis endor katalis melakukan riset, merancang unit proses
dan mencari / menentukan ariable kondisi operasi optimal dengan feed
tertentu untuk menghasilkan produk optimal yang dikehendaki. 7ika
sangat khusus, akan membuat pilot unit khusus dengan rancangan a"al
untuk guna merencanakan rancangan e:uipment prosesnya. Berdasarkan
hasil tersebut, percaya bah"a dapat dimulai dirancang e:uipment prosesyang layak untuk pembangunan unit proses dalam skala industri. &esign
senantiasa diperbaiki berdasarkan aktual data operasi dari unit kilang
yang sudah beroperasi lisensi yang mereka miliki. emakin banyak
pengalaman suatu endor / licencor proses semakin baik kehandalan
design unit tersebut.
Para designer peralatan menetapkan design berdasarkan gambar dan
spesifikasi dari licencor dan / atau kontraktor engineering pemesan yangberpengalaman. Kondisi operasi, beserta data pengalaman menjadi acuan
design alat dengan kondisi operasi prosesnya, tertu dengan teknis
perancangan yang sesuai standard yang diimproe berdasarkan masukan
para pengguna (licencor dan konktraktor atau para refiner).
(Kembali Keatas)
Kehandalan Produksi
&alam Management Proses Produksi, aktifitas yang penting untukkelancaran operasi refinery agar dapat berjalan secara handal, lancar dan
aman adalah keteraturan yang sistimatik dari kegiatan yang terencana
dan dijadikan rutinitas yang baik dan disiplin / konsisten.
Pada dasarnya, kehandalan operasi bera"al dari rangkaian system
produksi, yang harus dipelajari dari a"al pembangunan. Kehandalan
bera"al dari mulai dari persiapan a"al proyek, yaitu persiapan rangkaian
kegiatan pemilihan crude, penentuan kapasitas dan crude pengganti,
jenis unit proses kilang yang dipilih, pemilihan unit proses utama dan
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 4/39
icensor, pemilihan peralatan dengan kualitasnya, katalis, pemilihan
kontraktor yang berkualitas, endor yang telah memiliki pengalaman dan
nama besar, tahap pemeriksaan alat dari fabrikkan / di "orkshop dan test
setiba plantsite. etelah dikonstruksi diperiksa pemasangan, test run
parsial dini jika memungkinkan sebelum serba terlambat. pembersihan,
steam blo"ing, pelumasan serta proteksi terhadap pengaruh lain yang
tidak diinginkan selama proses kontruksi (penantian start;up).
&alam proses kontruksi kadan kala diperlukan mitra bisnis, perijinan, pola
pendanaan dan lain lain suatu projek refinery. 4ahapan yang dilaksanakan
dari a"al harus teliti, karena ketidak telitian akan mengganggu proses
operasi nantinya.
etelah kilang beroperasi normal, tahap yang dipertahankan dan terus
dilakukan antara lain, menciptakan mitra bisnis upstream untuk
menjamin pasokkan crude selalu sama atau mirip / sejenis dengan
design a"al, mengatur komposisi crude sesuai kapasitas design atau
terbaiknya, mengoperasikan unit secara aman terkendali dan handal,
dengan spesifikasi yang sesuai pasar serta melakukan blending dan
distribusi produk tepat "aktu, jumlah dan kualitas.
Management -perasi merangkai kegiatan produksi antar fungsi dan antar
unit proses agar semua optimal di masing;masing peran, unit dan
peralatan, mengingat kapasitas design a"al telah tertentu. Perubahan
ditengah setelah itu, hanya akan menyebabkan limitasi tertentu pada
peralatan atau unit tertentu dan bisa menurunkan keekonomian kilang
tersebut. Management operasi juga menggerakkan 8fungsi terkait9 untuk
turut serta mengimbangi kebutuhan support start;up dan operasi yang
akan dilaksanakan. produksi
elama operasi, proses terkait menjaga kehandalan dan pera"atan terus
berkangsung. Proses pelatihan pekerja agar terampil disetiap keaadan
kilang tetap berjalan. Patroli pemeliharaan, < dan operasional serta
kualitas stream produk tidak boleh kendor. Kualitas disetiap kegiatan
menentukan keseluruhan hasil 1ntinya kualitas adalah tanggung ja"ab
melekat setiap orang dan setiap fungsi, disamping saling mengingatkan
untuk keterpaduan hasil bersama yang baik. 4eam "ork harus lebih
diutamakan.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 5/39
Berikut dibahas beberapa unit proses yang ada dibeberapa refinery
nusantara dengan sedikit sejarah unit prosesnya.
(Kembali keatas)
5luid %atalytic %racking 'nit.5luid %atalytic %racking 'nit (5%%'), #esidu 5luid %atalytic cracking
(#5%%') ataupun #esidu %atalytic %racking 'nit (#%%') merupakan unit
proses “sejenis” yang berfungsi sebagai unit proses perengkah
hidrokarbon fraksi berat menjadi fraksi lebih ringan dengan bantuan
butiran katalis halus yang dipansakan panas yang digerakkan seperti
fluida cair (fluidisasi), pada pengaturan tekanan, temperatur dan kondisi
parameter proses tertentu.
Proses 5%%, #5%% atau #%% dipilih / dipakai dalam rangkaian unit
pengolah minyak di Kilang , diutamakan untuk mengolah minyak fraksi
berat atau minyak sisa yang bernilai ekonomis rendah.
Penamaan 'nit 5%% (5luid %atalytic %racking 'nit) menjadi #5%%
(#esidue 5luid %atalytic %racking 'nit) bila feed ada yang memakai bahan
0acum as -il dan ong #esidue dari 'nit %rude &estilasi, atau menjadi
#%% (#esidue %atalytic %racking 'nit) bila feednya adalah minyak ong
#esidue. kibat dari menggunaan 5eed minyak yang makin berat,
dditandai dengan M%#4 (%%#) makin tinggi (3.6 naik menjadi =,* dst)diperlukan upaya meng;aktifkan kembali katalis yang kembali dari bekas
reaksi di #ektor melalui pembakaran coke yang menempel dikatalis pasca
proses katalitik di reaktor tersebut. 'paya mengkatifkan, makin
memerlukan pembakaran yang lama, bertahap, karena coke lebih banyak,
sehinggan dibuatlah design #egenerator katalis yang terdiri dari dua
stage, atas (upper regenerator) dan o"er #egenerator, serta dilengkapi
%atalyst %ooler untuk mendinginkan sebagian katalis sebelum
dikembalikan kereaktor untk membantu reaksi katalitik berikutnya.
Katalis 5%%/#5%%/#%% berupa butiran halus (+> s/d 2+> microns, rata;
rata ?>;@> microns) digerakkan dengan pengaturan kondisi operasi yang
tertentu olen bantuan steam atau lift gas agar dapat bergerak bersirkulasi
seperti cairan (fluida) dalam sistim reaktor;regenerator .
Proses cracking berlangsung secara katalitis dan termis dengan
perngaturan ariable proses yang dipersyaratkan, menghasilkan produk
hidrokarbon berbagai fraksi -ff as (3, %+,%33, %3=,), P miAed
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 6/39
(Propane, Propylene, Butane,Butane), !aphtha (komponen gasoline),
light cycle oil (%-), heay cycle oil %-), dan slurry oil atau decant oil
(&%-) sebagi sisa dan %oke.
Produk dipisahkan dengan fraksinator sebagai layaknya crude oil, yang
dilengkapi unit proses pemurnian produk dan unit recoery produk
berharga lainnya seperti pencucian dengan caustic, recoery ethylen,
P, propylene, unit polimerisasi gasoline dan lain sebagainya.
ebagai unit proses sekunder, 5%%, #5%% atau #%% cukup fleksible dalam
persyaratan feed maupun produknya, dan ariasi produknya, namun
dalam pengoperasiannya perlu ketelitian dan ke"aspadaan, termasuk
untuk menjaga kehandalan peralatannya.
14-# -5 %#%K1!
Thermal Cracking
iteratur pertama yang bercerita tentang proses 4hermal %racking,
menyatakan bah"a proses ini dijumpai pada a"al tahun 2@>>;an,
yakni untuk merengkah minyak binatang (animal oils) menjadi
komponen ringan. British patent juga mengumumkan tentang pemanfaatan panas
untuk meningkatkan produk (yield) minyak lampu dari crude.
Pertumbuhan yang cepat terhadap kebutuhan gasoline untuk bahan bakar
motor di a"al tahun 2C>>;an, mendorong tumbuhnya upaya membangun
proses untuk meningkatkan yield gasoline dari crude oil, termasuk
dengan cara thermal cracking.
Proses thermal cracking pertama yang secara comersial dianggap sukses,
yakni Burton process yang dipatentkan pada tahun 2C2> di 'nited tates
oleh &r. D.M. Burton dari tandard -il %ompany, 1ndiana.
Proses Burton adalah bacth proses yang berlangsung di pipa baja
horiEontal pada ?6> 5, ?6;C6 psig. Kemudian %lark memodifikasinya agar
menjadi proses kontinues. Proses yang lebih efisien secara kontinus
berikutnya dan lebih dikenal adalan proses %ross and &ubbs ditahun
2C3>;2C33 an. Proses ini agak sulit berkembang karena sulit
dioperasikan, namun cukup menarik karena nilai oktane gasolinnya cukup
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 7/39
tinggi. etelah tahun 2C3?;an, proses ini dikembangkan menjadi proses
cracking pada fasa cair dan fasa uap dengan suhu operasi lebih tinggi,
hingga berlangsung / terpakai sampai diatas tahun 2C+>;an.
Fixed-Bed Catalytic Cracking
Pada tahun 2C3>;an, <ugene 7. oundry, seorang "arga Perancis
menemukan suatu perubahan besar dibidang refining. Pada
penemuannya, katalis dapat diregenerasi dengan pembakaran coke dari
permukaan katalis. Penemuannya bermula dari percobaan untuk
menghilangkan sulfur dari uap minyak yang kemudian mengarah pada
pembangunan proses catalytic cracking pertama. Dalau pada mulanya,
penemuan tersebut tidak mendapat tanggapan diaderahnya, ditahun
2C*>an ia datang ke ' ke 0acuum -il %ompany. 0acuum -il %ompany
dan tandard -il of !e" ork merger ditahun 2C*2 membentuk ocony;
%auum, yang sekarang dikenal sebagai Mobil -il %orporation.
&i tahun 2C**, un -il %ompany juga memulai berpartisipasi dalam
upaya membangun proses catalytic cracking unit. Dalau banyak upaya
berlangsung untuk membangun proses catalytic cracking, namun hasil
pertama yang terbukti sukses secara komersial adalab “fixed-bed
catalytic cracking unit” yang on stream pertama kali, di Refinery Socony-
VacuumS Paulsboro, !e" #ersey $ %pril &'($. Proses ini mengalamiperkembangan dan perbaikkan, namun sulit untuk dikembangkan secara
kapasitas besar dalam memproduksi gasoline, khususnya dalam
mengimbangi pertumbuhan kebutuhan gasoline oleh industri kendaraan
bermotor yang tumbuh cepat. Kesulitannya karena proses fiAed;bed
selalu memerlukan * bed besar bergantian. atu dioperasikan, satu lagi
dipurging dan lainnya sedang regenerasi. Kombinasi dari * bed katalis
yang besar disertai ukuran katalis yang agak besar, mengarah tidak
efisien dan tidak ekonomis. (Kembali keatas)
Moving-Bed Cracking
Perbaikkan proses dilanjutkan oleh ocony;0acuum (0) and 4he oudry
Process %orp. (P%) terhadap fiAed;bed process ini. 'ntuk perbaikkan,
harus diupayakan agar pergerakkan katalis bisa kontinus dan efisien
diantara proses reaksi dan regenerasi. 'ntuk ini didapat bah"a
pemakaian 4hermofor Kiln dengan lift bucket bisa diterapkan.
emi;komersial 4hermofor %atalytic %racking 'nit (4%%) pertama
dioperasikan di 0Fs Paulsboro refinery tahun 2C+2. Kapasitas hanya 6>>
bpsd. 4ahun 2C+*, Magnolia -il %ompany (0Fs ffiliate), mulai
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 8/39
mengoperasikan bucket eleator 4%% yang berkapasitas 2>.>>> bpsd di
Beamount refinery. ampai tahun 2C6=, berkembang sampai 6= 4%%
proses, yang dibangun oleh 0, setelah 0 berpisah dengan undry;
Process %o.
&isaat 4%% mulai dikembangkan, 5%%' juga mulai berkembang. &i akhir
tahun 2C63;an, 0 menyadari bah"a 4%% akan ketinggalan dibanding
5%%', karena 5%%' lebih yang lebih besar mampu mengolah feed lebih
banyak dengan lebih ekonomis. &isamping itu, 4%% memiliki problema
mekanikal yang lebih rumit.
5luid %atalytic %racking
-ctober 2C*@, tandard -il !e" 7ersey, tandard -il 1ndiana,M.D.Kellogg and 1.. 5arben membentuk organisasi riset, the %atalytic
#esearch ssosiation (%#) untuk membangun proses cracking yang
diluar ketentuan patent the oundry fiAed;bed catalytic cracking process.
4ahun 2C+>, 1. . 5arben keluar group dan nglo;1ranian -il %o.,4&.,
#oyal &ucth;hell %o., 4he 4eAas %o., dan 'niersal -il Product %o. ('-P)
bergabung dengan group riset tersebut.
ebuah pilot plan berkapasitas 2>> BP& P<% (Po"dered <Aperimenttal%atalyst, ousiana) dicoba operasikan, yakni dengan sebuah 8nake
#eactor9 ( berupa pipa +6> ft, +9) dengan scre" pump sebagai penggerak
katalis yang bertahan 6* hari operasi.
Pada pertengahan tahun 2C+>an, %# memutuskan menggunakan
po"dered katalis untuk percobaan berikutnya.. Pilot plant pertama
dioperasikan berkapasitas 2>> BP& dengan menggunakan stand pipe,
katalis berupa butiran halus yang digerakkan oleh udara yang
dioperasikan pertama kali dan dapat bertahan mulai dari 2* gustus 2C+>
s/d ? 7uni 2C+2 (hampir 2> bulan) secara kontinu. &ata pilot test tersebut
tercatat sebagai dasar perkembangan engineering selanjutnya dari 5%%.
Pada 2= eptember 2C+>, dibangun 5%% pertama, atau dinamakan P%
(Po"dered %atalyst, oouisiana !o.2 di !e" 7ersey '). elesai 2 May
2C+* atau 2C bulan kemudian. 4anggal 36 May 2C+3, unit pertama
tersebut mulai oil in. 1ni merupakan sejarah dari suksesnya 5%%.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 9/39
Perkembangan pesat dunia industri yang menggunakan crude oil sebagai
bahan bakar dan sumber bahan baku petrokimia, menyebabkan makin
lama harga crude oil makin mahal. khirnya mulai terfikir untuk
memanfaatkan memanfaatkan minyak residu sebagai bahan umpan 5%%.
Maka mulai dikembangkan 5%% yang mampu mengolah bahan baku
hidrokarbon lebih berat seperti #5%% atau #%% yang lebih mampu
meregenerasi katalis yang berkarbon lebih banyak, sehingga harus dapat
mengendalikan kelebihan panas regenerasi katalis lebih efektif.
(Kembali keatas)
plikasi 5%%, #5%% dan #%%
Perkembangan industri pengilangan dalam era crude oil yang semakin
langka dan mahal, mendorong setiap refinery cenderung harus menekan
produknya yang bernilai ekonomi lebih rendah sekecil mungkin. 7ikamungkin, mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi
tinggi.
&alam hal demikian, 5%%, #5%% atau #%% yang karakter prosesnya dapat
berfungsi sebagai unit proses pengkonersi minyak berat (murah)
menjadi hidrokarbon ringan dengan berbagai rupa produk, sering
dipasang sebagai pelengkap unit proses kilang yang bertugas untuk
mengubah minyak berat murah tersisa menjadi minyak lebih berharga.
'nit utama kilang biasanya adalah crude distilling G acum detilation unit.
edangkan 5%%, #5%% atau #%% disiapkan untuk mengolah minyak sisa
saja. ebaliknya, karena kemampuan proses 5%%, #5%% / #%% yang
cukup fleksible serta dapat memproduksi gasoline beroktane tinggi,
proses ini sering terpilih sebagi unit utama sumber perbaikkan oktane
untuk blending produk.
Kemampuan proses 5%%, #5%% / #%% yang dapat menghasilkan berbagai
ariasi produk seperti P, Propylene, butylene, !aphtha berangka
oktane tinggi, %- dan slurry menyebabkan sering terpilihnya sebagai
sarana fleksibilitas penghasil gasoline, P dll.
Perkembangan 5%% yang maju sejalan dengan makin berkembangnya
teknologi katalis untuk 5%% G #%%. 4ermasuk additif untuk katalisnya.
#5%% / #%%'
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 10/39
ecara ringkas, 5luid %atalytic %racking 'nit (5%%'), #esidu 5luid
%atalytic cracking (#5%%') ataupun #esidu %atalytic %racking 'nit
(#%%') adalah unit proses “sejenis” merengkah hidrokarbon fraksi berat
menjadi fraksi lebih ringan dengan bantuan butiran katalis halus panas
yang digerakkan secara fluidisasi, pada pengaturan tekanan, temperatur
dan kondisi parameter proses tertentu.
Proses 5%%, #5%% atau #%% dipilih / dipakai dalam rangkaian unit
pengolah minyak di Kilang , diutamakan untuk mengolah minyak fraksi
berat atau minyak sisa yang bernilai ekonomis rendah.
Katalis berupa butiran halus +> s/d 2+> microns, rata;rata ?>;@> microns
digerakkan dengan pengaturan kondisi operasi yang tertentu agar dapat
bergerak bersirkulasi seperti cairan (fluida) dalam sistim reaktor;regenerator .
Proses cracking berlangsung secara katalitis dan panas dengan
perngaturan ariable proses yang dipersyaratkan, menghasilkan produk
hidrokarbon berbagai fraksi (3, %2,%3, P miAed, !aphtha (komponen
gasoline), light cycle oil (%-), heay cycle oil %-), dan slurry oil atau
decant oil (&%-) sebagi sisa dan %oke.
Produk dipisahkan dengan fraksinator sebagai layaknya crude oil, yangdilengkapi unit proses pemurnian produk dan unit recoery produk
berharga lainnya seperti pencucian dengan caustic, recoery ethylen,
P, propylene, unit polimerisasi gasoline dan lain sebagainya.
ebagai unit proses sekunder, 5%%, #5%% atau #%% cukup fleksible dalam
persyaratan feed maupun produknya, dan ariasi produknya, namun
dalam pengoperasiannya perlu ketelitian dan ke"aspadaan, termasuk
untuk menjaga kehandalan peralatannya. Pekerja harus memahami dan
terlatih dalam prosedure emergency.
(Kembali Keatas
!rosed"re #mergency FCC/$FCC/$CC
Prosedur <mergency suatu refinery, adalah langkah;langkah efektif untuk
mengatasi suatu kendala emergency dengan tindakan tercepat dan harus
tepat agar kondisi emergency teratasi agar Kilang atau 'nit -perasi bisa
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 11/39
berada dalam kendali yang aman untuk diposisikan stop aman atau siap
operasi kembali, khususnya bila tidak ada kerusakan yang significant.
Kadang kala untuk 'nit Proses di Kilang yang rumit, sepeti #5%%, 4#<4
4<#P<!41! bila situasi darurat usahakan memposisikan unit ke kondisi
8top ang man9
5eed distop H stop man$
2. !aikkan ift team, Buka lebar 5lo" %ontrol 0ale ift steam untuk
mencegah katalis merosot ke bottom riser.
3. Bypass feed (dari feed riser) ke kolom utama. Kerahkan operator luaruntuk check isual bah"a feed shutoff ale untuk ke riser tertutup
penuh, bypass huttoff 0ale untuk kolom utama terbuka penuh. 7ika
5eed shutoff ale riser diduga bocor, tutup globe ale minyak mentah
pada setiap distributor 5eed -ptimiA.
%atatan$ Blok ale di upstream bypass ale ke shutoff ale kolom
utama harus Idikunci pada posisi stand;by terbukaF ketika unit operasi
normal agar selalu Isiap (standby)F bila keadaan darurat.
*. Posisikan flo" kontrol ale feed 8manual dan set pada 2>J terbuka9
untuk mencegah oerfilling kolom utama oleh feed.
+. 4utup regenerated katalis 0 dan spent 0. ebar operator luar untuk
check / mengkonfirmasi bah"a semua slide ale telah sepenuhnya
ditutup. unakan hand"heel untuk menutup 0 jika tertahan (stuck)
terbuka.
%atatan$ 7ika %at;regenerated lide ale menutup dengan benar dan
feed tidak dibypass, feed akan mengalir ke riser dan akhirnya meluap ke
dalam reaktor stripper. 1ni akan menjadi problema besar saat akan dicoba
untuk restart unit kembali.
6 top ift as, minta operator luar untuk memblokir ale lift gas.
=. top semua feed hidrokarbon cair ke riser reaktor.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 12/39
?. 4ambahkan steam atomisasi utama samapi sebesar minimum startup
(seperti pada grafik operasi -ptimiA 5%%). (ihat dokumentasi yang
disediakan dengan peralatan untuk salinan grafik ini.). 7aga steam
atomisasi sekunder sebesar semula (sebelum feed cut;out).
@. tur P&% #g;#A negatif agar Press #A sekitar >,2+ kg/cm3 lebih tinggi
dari #g.
C. ebar / minta operator luar untuk menambah fuel gas ke line oerhead
%- stripper, diperlukan untuk menahan (menjaga) tekanan oerhead
receier kolom utama di sekitar >,?> kg/cm3. Ketika tekanan mulai naik,
posisikan pengontrol tekanan (P%0) ke flare otomatis dengan tekanan set
sekitar >,?> kg/cm3 untuk membersihkan udara apapun yang mungkintelah memasuki reaktor ketika proses shutdo"n.
%atatan$ akukan langkah ini hanya jika MB masih beroperasi dengan
0 flue;gas mengontrol tekanan regenerator pada sekitar >,2+ kg/cm3
diba"ah tekanan reaktor. 7angan lakukan langkah ini jika MB dimatikan.
2>. Ketika tekanan reaktor turun, tekanan regenerator juga akan turun
untuk mempertahankan set regenerator;reaktor tekanan diferensial. alini akan menambah kecepatan superfisial dalam regenerator dan bisa
mengakibatkan kerugian yang tinggi sisi katalis regenerator. Kurangi
kecepatan aliran udara utama untuk menjaga kecepatan inlet siklon
regenerator ba"ah 3> m / s. Kecepatan ini dihitung dan ditampilkan oleh
sistem kontrol distribusi.
22. Pantau batasan surge line D% dan siapkan untuk shutdo"n
kompresor.
%atatan$ Bila 5eed dikeluarkan dari system (cut;out), tekanan dan flo"
rate ke D% akan turun. Kontroler tekanan -erhead receier kolom
utama akan memperlambat kecepatan turbin kompresor gas "et dalam
upaya untuk mempertahankan tekanan. urge Kontrol D% akan mulai
membuka ale spillback untuk mencegah surging. 7ika tekanan oerhead
receier kolom utama dapat dipertahankan pada >,?> kg/cm3, kompresor
harus dapat beroperasi pada total spillback. !amun jika tekanan inlet
menjadi terlalu rendah, kompresor masih bisa surge bahkan dengan
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 13/39
spillback ale terbuka lebar. Begitu juga jika kompresor dioperasikan
pada spillback total untuk jangka "aktu yang panjang, berat molekul
akan turun, yang bisa menyebabkan kompresor surge.
23. anti supply gas purge riser dari lean gas ke nitrogen. anti flushing
supply minyak dari %- / %- ke ra" oil.
2*. 7ika feed dikeluarkan tersebut akan panjang (lama), Kurangi ift
steam dan steam atomisasi utama s/d flo" rate normal desain. Pastikan
untuk menambah laju alir steam atomisasi utama hingga kecepatan aliran
mencapai steam minimum startup (sebelum sirkulasi katalis).
2+. &engan feed dikeluarkan (cut out) dan sirkulasi katalis distop, kolomutama akan dingin dengan cepat dan uap hidrokarbon kondensasi dan
terkumpul, turun ke bagian bottom kolom. 7ika outage (feed keluar)
tersebut dalam "aktu lama, kurangi semua aliran pump;around kolom
utama untuk menahan panas di kolom utama. Matikan semua aliran
produk ke 4K penyimpanan kecuali untuk produk Bottoms kolom utama.
7ika suhu top kolom utama menurun di ba"ah 22> % sebelum 5eed
dapat dikembalikan ke riser, buka kolom Bottoms steam generator utama
stop %heck non;return ale Bypass yang memungkinkan steam untukkembali ke eAchanger serta memberikan panas ke aliran sirkulasi Bottoms
kolom utama.
7ika terjadi darurat disebabkan oleh atau disebabkan oleh hilangnya udara
MB, langkah;langkah tambahan berikut harus dilakukan$
Pengamanan dengan 'dara MB dikeluarkan dari #egen (-utage)$
26. 4ekanan regenerator akan turun menjadi mendekati tekanan atmosfer
dalam "aktu beberapa menit. Minta operator luar untuk isual
mengkonfirmasi bah"a semua Ispecial cek )al)eF telah tertutup untuk
mencegah katalis balik ke MB. 7ika tidak, cobalah untuk menutup special
check ale menggunakan counter"eight tersebut.
2=. 4utup resirkulasi katalis slide ale. al ini diperlukan untuk
mencegah dumping (jatuhnya) semua katalis ke 3nd stage regenerator.
Minta operator luar untuk isual mengkonfirmasi bah"a slide ale telah
tertutup sepenuhnya.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 14/39
2?. entikan udara fluidisasi ke katalis cooler dan tutup 0 katalis yang
didinginkan. al ini diperlukan untuk tetap menjaga panas di regenerator
dan mencegah dumping (turunnya) semua katalis regenerator ke stage
kedua.
2@. 7ika fuel ke line %- stripper oerhead sudah dimasukkan, sekarang
harus ditutup / distop.
2C. elagi steam riser tetap bertindak sebagai penyangga (buffer) untuk
mencegah hidrokarbon masuk regenerator, tekanan reaktor harus
dikurangi serendah mungkin. ecara manual buka / buang tekanan ia
kolom utama untuk kontrol ale tekanan dan flare depressure tekanan
reaktor ke flare header. al ini kemungkinan besar akan mengharuskanstop D% untuk mencegah surge.
3>. entikan torch oil ke regenerator. top fuel gas ke burner &5
utama dan pilot. Blokir dan pasang sorokkan buta dari fuel gas.
angkah;langkah menghilangkan hidrokarbon dari reaktor dan
membangun uap penghalang antara Iregenerator dan bagian fraksinasiF.
etelah kondisi ini stabil terkendali, dapat diselidiki dan diperbaiki.!amun, ditekankan bah"a setiap situasi darurat harus ditangani secara
indiidual tergantung pada kondisi yang ada saat darurat dan sumbernya.
(kembali Keatas)
&arurat istem 1nterlock$
Pada kebanyakkan unit 5%% paling modern, beberapa tindakkan dilakukan
secara otomatis oleh 1nterlock ystem &arurat (<1), yang mengurangi,
tetapi tidak menghilangkan interensi operator.
<1 adalah sisitm yang berdiri sendiri (mandiri) mulai ketersediaan
perangkat keras komputer yang tinggi dan paket perangkat lunak terpisah
yang terpisah dari sistem kontrol terdistribusi. !amun selalu lebih disukai
untuk melakukan shutdo"n dikontrol sendiri daripada trip unit oleh <1.
7ika <mergency yang disebabkan oleh rendahnya delta Press (LP) spent
0 atau regen 0, posisi spent 0 atau regen 0 menutup, laju aliran
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 15/39
feed rendah, suhu reaktor rendah, atau tinggi leel spent katalis di
stripper reaktor tendah, <1 akan melakukan fungsi;fungsi berikut$
a. Buka lift steam kontrol ale lebar untuk mencegah merosot riser
kalatis di riser.
b. Bypass umpan ke kolom utama, berhenti mengangkat gas dan
menghentikan hidrokarbon cair lain;lain feed untuk riser.
c. Posisikan 5%0 feed manual dan set ke 2>J terbuka untuk menghindari
oerfilling ke kolom utama oleh feed.
d. 4utup 0 Kat;regenerasi dan 0 spent;%at .
%atatan$ emua 0 (kecuali 0 5lue as) dilengkapi dengan Idelta;P
oerridgeF sebagai interensi utama. Penurunan delta Press diba"ahsetpoint, (biasanya >,2+ kg/cm3) akan ariabel proses setpoint kontrol
normal diabaikan dan 0 menyesuaikan sendiri untuk mempertahankan
minimum delta P setpoint. Kontroler oerridge ini merupakan bagian dari
sistem kontrol distributed (&%), bukan <1. <1 akan aktif bila delta;P
0 rendah, jika nilainya turun lebih terus ke setpoint <1, biasanya >,>?
kg/cm3.
7ika <mergency disebabkan oleh kecepatan aliran MB rendah atau leelsteam drum %- Boiler rendah, <1 akan melakukan fungsi tambahan
sebagai berikut$
2 Menutup resirkulasi katalis slide ale.
3 Membantu menutup cek ale khusus udara.
* entikan torch oil dan fuel gas untuk &5
+ &e;energiEe pada electrostatic precipitator.
6 top udara fluidisasi ke cooler katalis dan tutup 0 katalis yang
didinginkan.
etiap unit sedikit berbeda dan mungkin ada beberapa penyebab lain;lain
tambahan untuk mengaktifkan <1 atau efek tambahan lain;lainnya. 1kuti
4abel %ause G <fek pada P G 1& dan petunjuk yang diberikan oleh endor
<1 untuk lebih jelasnya.
%atatan$ <1 tidak melakukan semua operasi yang diperlukan untuk
mencapai status stop aman. -perator dalam dan luar panel akan harus
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 16/39
melakukan beberapa operasi manual dan mengkonfirmasi <1 telah
merespon dengan benar. Prosedur yang disarankan berikut ini
memberikan urutan langkah utama yang harus diambil untuk situasi
darurat yang paling mungkin.
MB 5ailure$
Kehilangan MB 5%% adalah salah satu keadaan darurat lebih besar ketika
unit 5%% operasi. Bila blo"er berhenti, hilangnya aliran udara akan
menyebabkan tekanan regenerator berkurang dengan cepat
mempengaruhi keseimbangan hidrolik antara reaktor dan regenerator,
dan delta P slide katalis.
4indakan;tindakan berikut harus dilakukan$
2. erakkan unit sesuai status -utage udara ang man.
%atatan$ #egenerator kemungkinan akan berisi (4eraliri) beberapa mudah
bakar karena blo"er trip tiba;tiba. umber bahan mudah terbakar adalah
feed yang balik arah dari regen stand;pipe atau coke dan uap hidrokarbon
yang masuk bersama spent katalis dari stripper (#eaktor ke #g) tersebut.
7ika sebagian 41 (suhu) regenerator tetap diatas +36 %, bakar tsb
kemungkinan bisa terbakar disaat udara kembali ke regenerator dan
tercegah terbentuknya campuran bisa meledak.!amun. jika beberapa 41 regenerator drop (turun) di ba"ah +36 %, yang
berada di ba"ah temperatur bakar/pengapian dan campuran eksplosif
(ledak) mungkin terbentuk saat udara dikembalikan ke regenerator.
3. etiap sumber berpotensi terbakar dari regenerator seperti <P harus
di bypass atau de;energiEing sampai kondisi operasi regenerator normal,
dilanjut upaya mencegah terbakar apapun yang mudah terbakar.
*. 7ika blo"er pulih dan unit tersebut akan restart tanpa membuka regen,
prosedur berikut harus dilakukan$
a. 7ika salah satu suhu regenerator telah turun di ba"ah +*>o%,
bersihkan (purging) stage pertama dan kedua distributor udara utama
dengan nitrogen sebelum start blo"er. Koneksi tersedia di hilir cek ale
dimana selang nitrogen dapat disambungkankan. 4est flue gas apa mudah
terbakar untuk memastikan pembersihan (purging) memadai. 7ika mudah
ditemukan substansial (bahan) terbakar, lanjutkan pruging tersebut.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 17/39
Mungkin perlu untuk memberikan tambahan pasokan nitrogen sementara
jika kapasitas nitrogen plant tidak cukup. Perhatian$ team tidak boleh
digunakan untuk membersihkan karena bisa terjadi reaksi I"ater shiftF
antara coke dan "ater dapat menghasilkan %- dan hidrogen.
b. Buka jalur plant air ke outlet blo"er hanya untuk mendorong dari
special check ale stage;1 dan 11. 'dara ini dapat digunakan untuk
8rathole9 (membuat saluran) katalis dalam air;heater dan air;grid untuk
membuat aliran a"al dari blo"er mudah / bisa mengalir.
c. tart MB dengan sebagian udara dienting keudara, dan kemudian
mulai alirkan kecil ke regenerator. etelah blo"er sampai pada kecepatan
uyang cukup dan dilindungi oleh anti surge controller, tambah udara ke
regenerator.
d. 4erus operasi kembali ke normal mengikuti prosedur startup normal.
6. 7ika blo"er tidak bisa direstart dan regenerator akan dimasuki orang
untuk diperiksa, prosedur berikut harus dilakukan$
a. Bongkar katalis ke hopper penyimpanan e:uilibrium katalis. Karena
blo"er trip saat operasi, katalis akan panas dan unfluidiEed dan mungkinsulit untuk membongkar. pent Katalis (bekas pakai di #A) dari stripper
reaktor harus dipindahkan ke regenerator agar bisa di bongkar muat
(unload) dari system. %ontoh spent katalis harus diambil untuk
memastikan hanya ada coked dan tidak berminyak. 7angan mentransfer
katalis berminyak ke regenerator.
b. &inginkan regenerator sebisa mungkin. Karena blo"er (MB) tidak siap
selama katalis dibongkar, sejumlah besar katalis mungkin akan tetap
berada di esel #egen. tack akan menyedot udara (natural draft) yang
kuat dan udara akan ditarik ke esel (rang #egen) saat man"ay dibuka,
dan akan mensuplai sumber -3 untuk setiap terbakar pada suhu
pengapian. -leh karena itu, perlu untuk membersihkan (purging) setiap
bahan mudah terbakar keluar dari regenerator sebelum man"ay dibuka.
c. Bersihkan distributor udara utama tage pertama dan kedua dengan
nitrogen sebelum membuka regenerator. Koneksi tersedia di do"nstream
cek;ale dimana selang nitrogen dapat sambungkan. 4est flues gas
untuk memastikan bahan mudah terbakar telah dibersihkan secara
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 18/39
memadaii. 7ika ditemukan substansial (bahan) mudah terbakar, lanjutkan
pembersihan. Mungkin perlu untuk memberikan pasokan nitrogen
tambahan (beli skit !3 tank) sementara jika kapasitas pabrik nitrogen
tidak cukup. %atatan$ team tidak boleh digunakan untuk membersihkan
(purging) karena dapat bereaksi ("ater shift reaction) antara coke dan air
yang dapat menghasilkan %- dan hidrogen.
d. 4arik 0akum keluar katalis sisa dari regenerator dan reaktor ketika
sudah aman untuk dilakukan.
Kegagalan Cooling %ater
7ika kegagalan cooling "ater terjadi untuk jangka "aktu lebih dari
sepuluh menit, unit harus shutdo"n. Potensi bahaya terbesar adalah
untuk kompresor "et gas (D%). Kehilangan air pendingin ke inletkompresor dan pendingin interstage dapat mengakibatkan suhu hisap
tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan ke kompresor.
elain itu, jika air pendingin yang digunakan untuk MB atau kondensor
turbin penggerak D%, drier turbin akan kehilangan efisiensi dan stop.
7ika aliran air pendingin tidak dapat dipulihkan kembali, lakukan tindakan
pengamanan sbb$
2. tur unit stop bertahap ke arah status %ut -ut 5eed (%-5) yang
aman /5eed -utage afe Park.
3. unakan torch oil untuk menjaga katalis panas di regenerator.
anjutkan sirkulasi internal dalam regenerator melalui slide;ale
resirkulasi katalis. Kurangi udara fluidisasi ke cooler katalis ke 3>J dari
flo" desain dan 4utup 0 cooler katalis. 4ahan regenerator pada =6> %.
*. 7ika MB harus hut;do"n, ikuti prosedur darurat;dure untuk Main
Kegagalan Blo"er ir.
etelah air pendingin normal kembali, operasikan unit kembali mengikuti
tahapan prosedur startup normal.
Kegagalan &istrik'
Pada aat kegagalan po"er listrik menyeluruh, semua peralatan proses
akan shutdo"n kecuali pompa dan kompresor yang digerak oleh steam
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 19/39
turbin. ebuah unit supply po"er tidak terputus untuk ('P) &% dan <1
harus bisa mempertahankan operasi instrumentasi setidaknya N 2 jam.
!ada saat gagal o)er listrik* lak"kan tindakan berik"t'
2. tur ke status -utage 5eed top 'nit man (%-5 man).
3. Kurangi udara fluidisasi ke cooler katalis ke 3>J dari aliran desain dan
tutup 0 katalis yang didinginkan.
*. 4urbin pendorong pompa sirkulasi air untuk cooler katalis otomatis
harus start (dicheck / dijalankan). anjutkan sirkulasi air melalui sirkuit
steam untuk melindungi tube katalis cooler. 7ika air circulation berhenti,
akukan prosedur <mergency Kegagalan %atalyst %ooler.
+. 4urbin pendorong sirkulasi pompa Bottoms kolom utama harus
automatis start. eel Bottoms kolom dipompa s/d sisa 3>;+> persen
melalui line produk Bottoms, line bypass pompa bottoms produk yang
pakai motor. 7ika Bottoms circulation terhenti, ikuti prosedur darurat
untuk Main Bottom tentang Kegagalan Kolom Pompa.
6. 7ika udara utama blo"er harus shutdo"n, ikuti prosedur;prosedurdarurat untuk Kegagalan Main ir Blo"er.
etelah listrik hidup kembali, operasikan unit kembali mengikuti
prosedur startup normal
+team Fail"re
2 1kuti prosedur darurat yang sesuai untuk kegagalan peralatan #otating
dengan steam turbin driers.
3. *ila terjadi kegagalan steam sebagian +parsial, kurangi sedikit tapi
rata steam ke distributor steam stripping, steam ke distributor dome
reaktor dan ke 5eed distributor. tripping steam distributors dan steam
distributor dom reaktor semuanya dirancang bisa operasi pada feed =>J
dari desain normal. &istributor 5eed juga dirancang untuk dioperasi cukup
baik pada =>J dari ketersediaan steam dari normal selama feedrate
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 20/39
minyak =>J dari normal. 7ika perlu, kurangi ift steam sebanyak masih
bisa, tetapi jaga agar laju di riser tidak merosot. anjutkan operasi
selama steam masih panas dan kering. 7ika steam mulai basah dan
ketersediaan flo" kurang dari +>J dari desain normal, shutdo"nkan
unit sesuai prosedure kegagalan steam total.
*ila terjadi kegagalan steam total, unit arus sutdo"n. tur unit ke
status -utage 5eed afe Park (%-5 man). %atalyst akan balik masuk
kembali ke steam distributors didalam reaktor dan riser. Katalis dapat
dengan mudah tertiup kemudian selama distributor tetap panas dan
kering. 7angan biarkan kondensat untuk memasukkan distributor yang
penuh katalis karena akan terbentuk lumpur katalis, berpotensi masukkan
ke distributor. -leh karena itu, sebelum restart steam apapun ke
distributor harus diyakinkan bah"a steam di blo"do"n sampai panas dankering, baru dimasukkan
urge MB 'dara akan terbuka, tercabut kembali udara dari generator.
<1 akan trip karena flo" udara rendah ke regenerator. <feknya akan
sama dengan hilangnya (trip) MB. 1kuti prosedur darurat untuk
Kegagalan MB. Blo"er itu sendiri mungkin mati atau tidak shutdo"n,
tergantung pada derajat ketergantungan udara instrumen penggerak
blo"er dan auAilliary (sarana bantu).
3. liran 5eed kontrol ale akan fail close ditutup, dan pompa feed ale
spillback akan fail open, efektif menghentikan aliran 5eed ke reaktor.
Matikan pompa feed sampai udara instrumen dipulihkan.
*. ift team flo" kontrol 0ale (5%0), 5%0 steam atomisasi dan 5%0
atomisasi kedua akan terbuka penuh saat kegagalan udara intrument.
egera blok kerangan tersebut dan atur sesuaikan ia bypass control
ale untuk menjaga steam ke riser.
+. 5%0 team eneration dari irkulasi Main %olum Bottom (M%B) fail
open (akan gagal terbuka). 4utup blok ale dan gunakan kerangan
bypass untuk mengurangi aliran dan minimalkan pendingin pada kolom
utama.
etelah udara instrumen pulih, kembalikan unit bertaha operasi mengikuti
prosedur startup normal
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 21/39
MCB !"m Fail"re'
irkuit sirkulasi Kolom Bottoms 'tama (M%B) kehilangan sekitar *>
persen panas dari apour eA reaktor. 7ika aliran hilang selama lebih dari
sepuluh menit, unit harus shutdo"n kerana alasan berikut$
a. Daktu cairan tinggal (residence time) di Bottoms dan suhu borrom
akan meningkat ke titik di mana akan mulai terbentuk cokeO
b. Potensi suhu tinggi dan kerusakan peralatan internal M%B dan
sistem oerheadO
c. <ntrainment katalis naik sampai keatas kolom
d. eel cairan dalam kolom naik tinggi mungkin banjir s/d inlet line
masuk uap reactor.
2. Prioritas pertama bila pompa Bottoms failure adalah bagaimana untuk
cara agar material bisa keluar dari kolom dan suhu Bottoms terjaga bisa
turun / rendah. %obalah untuk start pompa cadangan segera. 7ika tidakmungkin, kurangi feed sampai ?6J desain dan turunkan suhu reaktor
sekitar *> %. Kurangi laju alir produk %- yang ditarik keluar, untuk
membantu pendinginan internal bagian ba"ah kolom.
3. 4urunkan terus feed rate. 4ambah ift steam sampai 5eed rate di
ba"ah =>J desain untuk menjaga sirkulasi katalis.
*. 7ika tidak memungkinkan untuk start pompa dalam "aktu sepuluh
menit, segera posisikan unit ke status -utage 5eed top man (%-5
ecara aman).
+. mbil/ cek sampel &%- produk (g ke 4K) dan sampel &%- yang
sirkulasi di Bottoms kolom utama tray;line. &alam spect;sampel ini untuk
konten katalis tinggi akan menentukan apakah katalis carry;oer karena
kegagalan pompa.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 22/39
6. unakan torch oil untuk menjaga panas katalis di regenerator.
anjutkan internal sirkulasi dalam regenerator melalui 0 katalis
resirkulasi. Kurangi udara fluidisasi ke cooler katalis ke 3>J dari aliran
desain dan tutup 0 katalis yang didinginkan. 4ahan regenerator pada
=6> %.
etelah pompa Bottoms kolom utama pulih, leel kolom naikkan sampai
ke leel operasi normal. Kemudian operasikan unit kembali sesuai
prosedur startup normal
F##D !UM! F,&U$#
7ika kehilangan terjadi 5eed, lakukan tindakan berikut$
2. Pindahkan unit ke status -utage 5eed top man (%-5 man).
3. 7ika <1 tidak berfungsi dengan baik, suhu reaktor dapat naik dengan
cepat, sebelum pengontrol suhu merespon dengan mengurangi bukkan
posisi 0 katalis diregenerasi. 7ika perlu, posisikan pengontrol suhu
reaktor ImanualF dan mulai tutup %at;regenerated slide ale.
*. unakan torch oil untuk menjaga panas katalis di regenerator.anjutkan sirkulasi internal dalam regenerator melalui katalis resirkulasi
slide ale. Kurangi udara fluidisasi ke cooler katalis ke 3>J dari flo"
desain dan tutup 0 katalis yang di dinginkan. 4ahan regenerator pada
=6> % sampai pompa feed bisa dipulihkan.
etelah pompa feed pulih, atur unit kembali beroperasi mengikuti
prosedur startup normal.
K#.,.,&, 0!#$,+ +&D# 1,&1#
4indakan -perator disesuaikan untuk keadaan <mergency harus
disesuaikan keadaan, Bila$
2. Minyak idrolik Pasokan Kegagalan
3. Kontroler malfungsi
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 23/39
*. 5isik Kerusakan 0ale yang
1. Kegagalan Pasokan Hidrolik Oil
ilangnya tekanan minyak hidrolik bisa terjadi karena hilangnya pompa
minyak hidrolik atau pipa oli hidrolik pecah. 7ika salah satu pompa minyak
gagal, pompa cadangan otomatis harus start. 7ika kedua pompa gagal
start, atau saluran minyak telah pecah, hilangnya tekanan minyak hidrolik
akan menyebabkan aktuator untuk mengunci di tempatnya. 7ika operasi
unit stabil, akan terjadi upset (gangguan operasi) tidak akan terjadi.
!amun, unit akan kehilangan kontrol dan tindakan segera harus diambil.
4indakan Para operator harus dilakukan sebagai berikut$
a. 7ika line oli hidrolik tetap utuh, lanjutkan sebagai berikut$
(2) %oba untuk start pompa cadangan.
(3) 7ika pompa tidak dapat start, po"er hidrolik sementara akan
disediakan oleh akumulator utama dan cadangan hidrolik oil. Posisikan
controller 0 manual dan meminimalkan gerak 0 untuk menghemattekanan oli hidrolik. kumulator utama hidrolik oil akan memberikan
tekanan cairan hidrolik untuk aktuator guna menggerakkan lidah 0 dua
stroke (gerakkan) penuh. Perhatikan bah"a tekanan akumulator utama
akan habis dalam "aktu sekitar empat menit.
(*) 7ika tekanan akumulator utama habis, beralih ke akumulator
cadangan, yang lagi;lagi akan memberikan dua stroke 0 penuh atau
sekitar empat menit "aktu operasi. Ketika akumulator cadangan
diaktifkan, itu akan mengaktifkan alarm panel control 8%adangan
ccumulator in erice9. 'ntuk memperpanjang penggunaan akumulator
cadangan lebih dari empat menit, operator panel dapat mengganti
akumulator cadangan IaktifF dan IoffF dari fungsi layanan setelah posisi
katup geser memenuhi kontrol proses. (on;off seperlunya saja)
(+) Ketika tekanan cadangan akumulator rendah, alarm 9 4ekanan
ccumulator %adangan #endah9 akan aktifkan di ruang kontrol. Pada saat
itu, cadangan akumulator fungsi akan dinonaktifkan untuk
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 24/39
mempertahankan fungsi darurat akumulator. 1ni masih akan mungkin bagi
operator untuk secara manual mengoperasikan 0 menggunakan
hand"heel tersebut. Pelajari / ikuti Manual operasi dari pabrik untuk
pengoperasiannya.
(6) Begitu alarm 84ekanan ccumulator %adangan #endah9 diaktifkan,
maka tekanan hidrolik akan tetap yang cukup untuk stroke 0 dari
terbuka penuh untuk menutup penuh satu kali. Kemampuan ini
disediakan untuk <1.
b. 7ika pipa hidrolik rusak, atau keduanya akumulator habis, 0 harus
dioperasikan pakai hand"heel. aat mengoperasikan 0 katalis
diregenerasi dengan hand"heel, panatau ketat Idiferensial tekanan 0katalisF agar aliran terbalik (reersal) tidak terjadi.
c. 7ika tekanan oli hidrolik dapat dipulihkan kembali dengan cepat,
posisikan 0 kembali ke operasi rutin. Bila kegagalan 0 yang
berkepanjangan, unit harus shutdo"n.
2. Kontroler TIDAK fungsi
ktuator 0 akan gagal dalam posisinya pada hilangnya elektronik po"eraktuator, hilanga sinyal feedback posisi ale atau kehilangan tekanan
sistem hidrolik. 'ntuk hilangnya sinyal perintah 0 (&% kegagalan),
aktuator 0 mungkin gagal dan tetap pada posisinya, atau gagal ditutup,
tergantung pada detail dari desain &% dan <1.
Po"er listrik aktuator biasanya disediakan oleh Ipo"er supply yang tidak
pernah terputusF ('P), sehingga slide ale harus tetap berfungsi
selama kegagalan daya.
&alam skenario kegagalan, masih mungkin untuk bisa mengoperasikan
0 di lokal, menggunakan kontrol Ihidrolik jogingF di aktuator atau
hand"heel tersebut. Perhatikan bah"a untuk melibatkan hand"heel akan
membuat system mekanis tidak memungkinkan untuk hidrolik aktuator
untuk menggerakkan katup. etiap fungsi emergency (darurat) shutdo"n
0, hand"hee tetap normal / bisa operasi. Bila aktuator dikembalikan
dari hand"heel ke posisi digerakkan hidrolik, pastikan sinyal perintah
aktuator cocok dengan posisi ale. al ini akan mencegah gerakan tiba;
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 25/39
tiba (pindah) ale ke posisi yang tidak diinginkan ketika aktuator resume
kontrol posisi ale.
Bila terjadi kegagalan actuator dari 0 pent %at dan 0 #egenerated;
%at dalam "aktu lama, unit harus shut;do"n. Mengingat 0 flue gas
memiliki dua aktuator untuk dua disk ( G B), operasi aktuator yang
tersisa pada umumnya masih dapat dipertahankan untuk kontrol tekanan
diferensial regenerator;reaktor ia satu aktuator.
Kegagalan 0 resirkulasi katalis atau aktuator katalis yang didinginkan
umumnya tidak begitu berdampak serius hingga menyebabkan unit
shutdo"n.
3. Kerusakan Fisik Valve
ilangnya kendali 0 bisa terjadi karena erosi disc yang berlebihan
atau poros rusak.
4indakan korektif yang akan diambil tergantung pada 0ale mana yang
rusak tersebut$
a. Jika Kegagalan lide Valve !ent "atal#st (2) 7ika 0 pent katalis tidak dapat dinormalkan kembalikan saat unit
beroperasi, maka unit harus shutdo"n. ituasi terburuk terjadi jika 0
terjebak macet dalam posisi terbuka. al ini bisa unit shutdo"n yang
sangat rumit karena risiko potensi meningkatnya udara dari regenerator
bisa masuk ke reaktor dan kolom utama, dapat menyebabkan kebakaran
atau ledakan. 'ntuk mencegah hal ini, katalis sirkulasi balik dari
regenerator ke reaktor harus dilanjutkan selama mungkin.
ebagai back;up, tekanan reaktor dipertahankan lebih tinggi daripada
tekanan regenerator. &engan cara ini, jika stripper benar;benar
kehabisan katalis ke regen, steam dari reaktor akan memasuki
regenerator melalui stand pipe katalis yang terbuka akan lebih baik
daripada udara dari regenerator yang masuk reaktor.
(3) Kurangi feedrate ke tingkat yang stabil, seminimal mungkin, namun
margin yang aman di atas titik <1 trip ra" feed oil aliran rendah.
esuaikan pengontrol tekanan diferensial regenerator;reaktor sehingga
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 26/39
tekanan reaktor >,2+ kg/cm3 lebih tinggi dari tekanan regenerator.
Kurangi tekanan reaktor sekitar >,? kg/cm3.
(*) Kurangi temperatur reaktor menjadi sekitar +C> %. Pastikan untuk
mempertahankan margin yang aman di atas titik 4rip <1 #eaktor
temperatur 0apor rendah. &inginkan regenerator jadi sekitar =6> % atau
kurang. al ini dapat dilakukan dengan mengurangi suhu reaktor,
mengurangi suhu combine feed, memaksimalkan tugas pendinginan
katalis dan tingkatkan oksigen berlebih dalam flue gas sampai 6J atau
lebih. etelah umpan di top (cut;out), hal ini akan memungkinkan
sirkulasi jumlah maksimum katalis tanpa menyebabkan suhu melebihi
desain reaktor.
(+) Kurangi inentory hidrokarbon cair di seluruh stripper kolom dan side
stripper main colum ke rate yang stabil / minimal.
(6) 4utup spent %at lide ale sebanyak mungkin.
(=) Matikan D% dan kontrol tekanan reaktor dengan setting pengontrol
tekanan lainnya ke flare 8otomatis9 dengan tekanan set sekitar >,?>
kg/cm3. Blokir saluran hisap kompresor dan discharge. Bersihkan casingdengan nitrogen agar gas free.
(?) &e;energi pada electrostatic precipitator.
(@) !aikkan tripping team , ift team dan team atomisasi utama ke
maksimum meter (batasnya). Ketika telah siap, potong feed ke kolom
utama, kemudian mematikan pompa feed. Ketika ini terjadi, <1 akan trip
karena aliran feed -il rendah dan menutup regenerated catalyst 0.
egera tekan &arurat tombol <1 #eaktor hutdo"n ulangi dan kemudian
buka regenerated cat slide ale kembali. anjutkan sirkulasi katalis dan
usahakan untuk menahan leel katalis di stripper #A stabil. !amun tidak
suhu melebihi batas operasi maksimum yang aman dari reaktor
"alaupun hal ini akan mengakibatkan katalis distripper tersebut
berkurang.
(C) Ketika suhu regenerator jatuh ke 6+> % mulai unload katalis dari
regenerator (ke opper).
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 27/39
(2>) Biarkan kolom utama untuk dingin. Pompa keluar minyak sebanyak
mungkin. Mulai jalankan uap kering ke dasar kolom bottom. 0ent tekanan
dari oerhead receier ke flare, tetap menjaga tekanan reaktor yang
lebih besar dari tekanan regenerator.
(22) Ketika kolom utama kosong, suhu telah stabil dengan uap, dan
kolom dianggap gas bebas gas, stop MB. 4utup penuh regenerated
%atalis 0. 7aga steam dalam riser.
%atatan$ 7ika suatu saat tekanan regenerator tidak dapat dipertahankan
lebih rendah dari tekanan reaktor, segera stop MB dan ikuti prosedur
darurat untuk Kegagalan MB. 4utup penuh regenerated %at lide 0ale.
7aga team dalam riser. Kemudian kurangi tekanan reaktor denganenting dari oerhead receier kolom utama ke flare header.
(23) 4urunkan steam rate ke riser. epaskan buta di entilasi reaktor uap
line di inlet kolom utama dan pasang bline buta di kolom utama. Ketika
blind buta dipasang di inlet kolom utama, matikan steam ke dasar kolom
utama. &inginkan suhu reaktor di ba"ah 26> % sebelum steam ke riser
dimatikan.
(2*) tur unit aman untuk iEin masuk dan perbaikan 0 yang
bermasalah. etelah masalah katup geser dikoreksi, ikuti prosedur normal
untuk mengatur unit kembali beroperasi.
$. Kegagalan %egenerated "atal#st lide Valve
(2) 7ika fungsi kontrol hilang saat slide ale posisi terbuka, naikkan
(tambah) lift steam dan steam atomisasi utama sekaligus kurangi feed
sampai =>J desain. 4urunkan tekanan reaktor bersamaan berkurangnya
feed untuk membantu sirkulasi katalis.
(3) Karena feed berkurang, coke make (produk coke) berkurang dan
suhu regenerator akan turun. esuaikan suplai udara yang diperlukan
tetapi tidak disuntikkan torch oil. Biarkan suhu reaktor turun tapi masih
jauh di atas batas titik <1 4rip temperatur #eaktor 0apor rendah.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 28/39
(*) aat suhu regenerator drop, transfer katalis sebanyak dari
regenerator ke hopper ekuilibrium katalis sebanyak mungkin tanpa
kehilangan resirkulasi dan aliran katalis regenerasi.
(+) 4ambah steam stripping dan steam dome reaktor untuk maksimal
untuk pembersihan reaktor dan kolom utama.
(6) top lift gas dan semua aneka hidrokarbon cair ke feed riser reaktor.
(=) Bila siap, potong feed ke kolom utama. egera shut;do"n MB dan
stop semua steam riser. &engan tidak ada steam atau minyak untuk
fluidiEe katalis, katalis akan merosot dan menutup "ye piece tersebut. al
ini dilakukan untuk mencegah udara apapun masuk ke reaktor.ementara ini kurang diinginkan untuk kemudahan me;restart unit, itu
adalah tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan. 4utup penuh
spent %atalis slide ale.
(?) 1kuti prosedur darurat untuk Kegagalan MB.
(@) anjutkan steaming out kolom utama dengan dari reaktor stripper
dan kubah (&ome #A). Pompa keluar minyak dari semua sirkuitpumparound kolom utama. Bila kolom utama adalah kosong dan dingin,
dan reaktor yang dingin, bakua sorokan buta di enting line apour
reaktor dan pasang sorokan buta di inlet kolom utama.
(C) etelah 0 telah diperbaiki, ikuti prosedur startup normal untuk
menempatkan unit kembali beroperasi.
c. Unt"k Kegagalan Fl"e .as +lide 1alve
7ika salah satu kontrol dari 5lue gas slide ale tidak bekerja, masih
dimungkinkan untuk mengontrol tekanan regenerator;reaktor diferensial
hanya menggunakan 0 yang kedua bila beroperasi. !amun, dalam hal
kontrol tekanan diferensial yang tidak memadai untruk dapat
dipertahankan, atau bah"a kontrol dari kedua katup geser hilang, unit
akan harus shut;do"n.
7ika flue gas slide ale gagal dan menuju posisi tutup sehingga tekanan
regenerator naik, anti;surge controll MB akan membuka katup ke ent
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 29/39
(snort ale terbuka), mengurangi aliran udara ke regenerator. Kondisi 1ni
feedrate mungkin perlu dikurangi untuk mencegah behind burning
(semakin tertinggal dalam pembakaran).
7ika flue gas slide ale gagal menuju posisi terbuka sehingga tekanan
regenerator jatuh, MB akan terus menambahkan udara ke regenerator
pada debit yang diset. Karena tekanan rendah, kecepatan superfisial
diregenerator akan naik dan dapat mengakibatkan losses katalis yang
tinggi. 1ni mungkin memerlukan penurunan kecepatan aliran udara MB
untuk mengontrol kecepatan regenerator dan mengurangi feedrate untuk
mempertahankan oksigen berlebih dalam gas buang.
d Kegagalan lide Valve sirkulasi "atal#st (2) 7ika 0 macet di satu posisi, tidak akan ada fungsi kontrol langsung
suhu ruang bakar yang diba"ah atau kepadatannya. %heck suhu ruang
bakar, kepadatan katalis ruang bakar yang ba"ah dan tekanan discharge
MBt.
(3) 7ika poros 0ale terlalu jauh terbuka, kepadatan katalis akan
meningkat yang dapat mempengaruhi tekanan discharge blo"er karena
katalis lebih banyal harus diangkat diruang pembakar. al ini dapatdiperbaiki dengan meningkatkan laju udara sedikit.
(*) 7ika poros ale terlalu jauh tertutup, kepadatan katalis akan turun,
dan mungkin tidak ada panas yang cukup untuk menyempurnakan
pembakaran coke atau katalis yang cukup untuk menyerap panas dari
ruang pembakaran tersebut. al ini bisa mengakibatkan afterburning
dalam regenerator.
'ntuk kasus ini, laju udara harus sedikit diturunkan. ati;hatilah untuk
tidak menurunkan terlalu jauh karena unit akan behind burning (banyak
coke di cat. tidak terbakar). &alam kasus yang parah, feed rate harus
dikurangi atau suhu reaktor diturun sehingga poduk coke berkurang
diproduksi.
(+) Biasanya, kegagalan katup ini tidak memerlukan unit mematikan
kecuali gagal dekat posisinya tertutup sepenuhnya. Penyesuaian kecil
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 30/39
untuk ariabel lain operasi normal harus memungkinkan untuk menjaga
unit beroperasi.
e. Kegagalan lide valve "atal#st "ooler.
Biasanya, kegagalan ale ini tidak memerlukan shutdo"n unit.
Perubahan untuk memberi feed komposisi atau kondisi operasi lain
mungkin diperlukan untuk mengkompensasi tugas cooler katalis agar
berkurang jika ale gagal pada posisi nyaris tertutup. Pendingin katalis
dapat beroperasi tanpa batas dengan 0 katalis yang didinginkan
sepenuhnya ditutup. Pengaturan udara fluidisasi akan memungkinkan
penyesuaian terbatas dalam tugas pendinginan katalis
Cat2Cooler Fail"re
7ika flo" rate air bersirkulasi di cooler katalis turun drastis, <1
seharusnya akan menstart 8sirkulating "ater pompa9 cadangan. 7ika
kecepatan aliran sirkulasi air tidak pulih, <1 seharusnya menutup udara
fluidisasi (lance air) dan menutup 0 katalis yang didinginkan. &emikian
juga, jika leel steam drum cooler katalis turun secara drastis(substansial), <1 akan menutup udara fluidisasi dan menutup 0
katalis yang didinginkan. Mengacu pada Penyebab (%ause) dan 4abel <fek
pada P G 1& dan petunjuk yang diberikan oleh endor <1 untuk lebih
jelasnya.
1. Ke&ilangan Air irkulasi
7ika sirkulasi air hilang dan <1 tidak berfungsi dengan baik, suhu tube
catalyst cooler akan cepat meningkat. 4indakan berikut harus dilakukan$
a. %oba untuk start pompa sirkulasi air cadangan.
b. 7ika kecepatan aliran sirkulasi air tidak pulih, tutup udara fluidisasi dan
tutup s0 katalis didinginkan.
2. Ke&ilangan 'evel tea( Dru(
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 31/39
7ika leel steam drum turun secara substansial (cukup besar) dan <1
tidak berfungsi dengan baik, lakukan tindakan berikut$
a. 4utup udara fluidisasi dan menutup katup katalis geser didinginkan.
%atatan$ 'ntuk menghindari kejutan termal di tube, biarkan dingin untuk
sekitar 2?6 % sebelum restart air circulation. unakan termokopel
terletak di pendingin katalis sebagai indikasi dari suhu tabung. #estart
"ater sirkulasi dan diatur untuk rate sesuai design. Perhatikan leel air
umpan boiler, bila makeup tinggi, mungkin menunjukkan bah"a tabung
yang bocor. Ketika sirkulasi air stabil, mulai fluidiEing udara dan kemudian
katalis circulation melalui standpipe katalis yang didinginkan. esuaikan
laju udara fluidisasi untuk menghilangkan panas yang diinginkan.
3. Tu$e "atal#st "ooler Pe)a& atau lo$ang di Tu$e
7ika tube cat;cooler pecah atau ada lubang berkembang di salah satu
tabung, mungkin ada bukti indikasi lonjakan tekanan di regenerator,
naik mendadak permintaan B5D, atau naik bukaan 0 5lue gas. 'kuran
kebocoran menentukan sebagaimana terlihat dan respon proses. Berikut
tindakan yang harus diambil$
a. top aliran udara fluidisasi ke cat;cooler.
b. 4utup lide 0ale %atalyst %ooler.
c. Pompa sirkulasi air harus distop dan ale kontrol feed B5D ditutup.
d. 1solasi dan buang tekanan steam drum untuk menyamakan tekanan
dengan regenerator. Karena steamnya akan terkondensasi terus dalam
steam drum, tambah udara ke drum untuk mempertahankan tekanan
steam drum yang kurang lebih sama dengan tekanan regenerator untuk
menghindari aliran (katalis / udara panas) balik ke yang tabung bocor.
7ika unit memiliki ale isolasi pada saluran air sirkulasi ke dan dari cooler
katalis, maka sebaiknya ini harus ditutup saat ini. &alam hal demikian,
steam drum kemudian dapat depressured.
e. Prakteknya, unit 5%% harus ditutup untuk bisa memperbaiki / tabung
pecah.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 32/39
Kehilangan cooler katalis akan dibutuhkan penyesuaian kondisi operasi
5%% untuk membatasi regenerator temperature. al ini mungkin
memerlukan pengurangan feed rate atau penurunan jumlah resid yang
diproses guna mengurangi jumlah coke yang harus dibakar di
regenerator.
%ooler katalis dapat dibiarkan dalam kondisi shutdo"n /.stop tanpa aliran
air, asalkan tidak ada aliran katalis atau fluidisasi aliran udara. 4ube luar
yang cocok (mampu) untuk suhu 6*@ %. 4he temperatur dinding tabung
yang diharapkan di bed katalis yang diam akan sekitar 6>> % dan akan
terus mendingin selama tidak ada aliran katalis tambahan terjadi.
%.C Fail"re
Kegagalan D% biasanya disebabkan oleh masalah mekanik dengan
auAlilliary e:uipment atau masalah instrumentasi. 7ika D% gagal
operasi, tekanan kolom utama harus dikontrol oleh enting gas basah ke
flare. 'nit ini dapat terus -!4#<M, tetapi mungkin diperlukan untukmengurangi throughput atau suhu reaktor untuk mengurangi jumlah
pembakaran ke flare. 7ika kompresor tidak bisa restart dalam beberapa
jam, maka unit harus shutdo"n karena hilangnya produk. Peraturan
lingkungan setempat mungkin memerlukan shutdo"n langsung dari 5eed
ke unit, untuk mengurangi pembakaran. Prosedur berikut harus
digunakan untuk mengurangi pembakaran.
2. Pindahkan unit ke status -utage feed stop man.
3. unakan oil torch untuk menjaga katalis di regenerator panas.
anjutkan sirkulasi internal dalam regenerator melalui katup katalis
resirkulasi slide. Mengurangi udara fluidisasi ke cooler katalis untuk debit
minimum dan tutup ale katalis lide yang didinginkan. 4ahan
regenerator pada =6> % sampai kompresor gas basah dipulihkan
operasinya.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 33/39
*. etelah kompresor gas basah dikembalikan, memba"a unit kembali
beroperasi mengikuti prosedur startup normal.
da dua rute bah"a minyak bisa masuk ke regenerator$
(2) Minyak 8membalik9 mengalir melalui #egenerated %at lide 0ale
dan
(3) liran minyak maju sampai melalui stripper spent katalis dan spent
cat slide ale.
liran Membalik melalui regenerated %at. lide 0ale dapat terjadi tiba;
tiba dan disebut 8#eersal /aliran membalik9
liran masuk melalui stripper spent katalis dan slide ale spent
catalyst terjadi lebih lambat dan disebut 8%atalyst terendam Minyak9.
Penyebab dan tindakkan masing masingnya berbeda.
Minyak Membalik (0il $eversal&i masa lalu, 5resh 5eed masuk bootom riser, dan contact dengan katalis
hasil regenerasi. 7ika muncul kondisi di mana ada peningkatan mendadak
tekanan dalam reaktor atau tekanan kolom utama, atau penurunan tiba;
tiba tekanan regenerator, minyak bisa dipaksa untuk kembali mengalir
melalui pipa katalis tegak (%at stand Pipe) hasil regenerasi ke dalam
regenerator. 7ika sampai ke regenerator, minyak terbakar, temperatur
sangat tinggi. ebuah alir balik minyak yang parah dapat menyebabkan
suhu melebihi 22>> %, lebih dari suhu desain internal regenerator.
&alam unit 5%% modern, semua pembalikan tapi dicegah. al berikut
memberi kontribusi untuk mengurangi kemungkinan pembalikan minyak
tsb$
5eed &istributor dipasang diatas riser / tinggi
&elta P 0 lebih tinggi
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 34/39
Media ngkat (ift gas dan / atau .team)
igh speed electrohydraulic aktuator slide ale
&elta P -erridges ke lide 0ale
<mergency interlock istem
ebuah pembalikan bisa terjadi jika ada 8hilangnya tekanan diferensial9
pada %at. regenerated 0, dan 0 tidak menutup. 7ika <1 ini
diaktifkan dan berfungsi dengan baik, pembalikan (#eersal) seharusnya
tidak terjadi.
Bila di;asumsikan bah"a penyebab pembalikan (reersal) adalah
kegagalan fungsi <1, dan / atau kegagalan 0 untuk sepenuhnya
menutup, Maka tindakan berikut harus segera dilakuka$
a. Pindahkan unit 5eed tatus -utage afe Park (5eed dikeluarkan untuk
stop aman)
b. Periksa suhu regenerator. 7ika mereka le"at @26 %, turunkan flo"udara. !aikka udara fluidisasi ke katalis cooler dan buka 0 %atalyst
cooler (cat;didinginkan) untuk membantu menghilangkan kelebihan
panas.
c. 7ika suhu regenerator terus meningkat, memulai sirkulasi sedikit katalis
ke reaktor. 1ni akan mengurangi beberapa panas dari regenerator. !amun,
jangan biarkan suhu reaktor melebihi suhu desain reaktor.
d. 7ika tidak memungkinkan untuk mensirkulasi katalis ke reaktor,
turunkan laju udara sebanyak mungkin dan tunggu minyak yang terbakar
berkurang dan suhu regenerator untuk turun.
e. Bila suhu regenerator turun di ba"ah ?>> %, mulai tambah laju udara.
anjutkan menempatkan unit kembali beroperasi mengikuti prosedur
startup normal.
2. "atal#st Terenda( *in#ak
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 35/39
&alam skenario ini, 0 katalis yang diregenerasi telah ditutup namun
feed terus mengalir ke riser reaktor. 4anpa katalis untuk menguapkan dan
merengkah feed, minyak akan mengisi riser, melimpah ke stripper dan
merendam katalis, kemudian masukkan regenerator melalui spent
katalis slide ale. &alam skenario ini, <1 harus aktif mengakibatkan
I#egenerated cat 0F ditutup atau suhu reaktor makin rendah. 7adi
skenario ini hanya bisa terjadi jika regenerated %atalyst 0 tertutup,
dan <1 gagal untuk mengalihkan feed ke kolom utama. (gagal mendiert
dari ke #A ke M%B).
4indakan;tindakan berikut harus dilakukan segera setelah tampak kondisi
seperti demikian$
a. #ubah kondisi unit ke status -utage 5eed (%ut;out feed) kestatus
aman.
b. %ek akumulasi feed cair di bottom riser, dan alirkan (drain) ke drum
jika diperlukan.
c. Perlahan;lahan mulai mentransfer katalis ke regenerator dengan
membuka slide ale spent katalis. ati;hati pantau suhu regenerator.7aga jangan biarkan suhu meningkat di atas @26 %. 7ika ada
kecenderunga itu, stop transfer katalis dan tunggu sampai regenerator
dingin. anjutkan mentransfer katalis perlahan. Ketika leel stripper turun
di ba"ah 3>J, mulai membuka slide ale regenerated catalyst untuk
memulai sirkulasi katalis kembali ke reaktor. 1ni juga akan bertindak
untuk menghilangkan panas dari regenerator.
d. anjutkan dengan cara ini sampai semua katalis berminyak telah
dipindahkan ke regenerator.
e. Ketika regenerator suhu drop ke ?>> %, terus kan operasi unit
kembali mengikuti prosedur startup normal.
M +,HI-D I- +%-I-/ 0 AFT,%+%-I-/
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 36/39
al yang angat penting yaitu coke dibakar di katalis pada kecepatan
yang sama sebesar yang coke diproduksi.
8Pembakaran 4erlambat9 / 8Behind 1n Burning9 adalah istilah untuk
kondisi yang terjadi bila cokes diproduksi dengan kecepatan lebih
tinggi daripada kecepatan pembakaran coke dikatalis. Katalis akan
berubah abu;abu gelap atau makin hitam karena akumulasi coke. Katalis
kehilangan aktiitas akibat akumulasi coke, mengurangi hasil dari bensin
dan P dan meningkatkan hasil slurry oil. Kondisi ini lebih umum dalam
satu regenerator tahap singgle bed yang beroperasi dalam mode
pembakaran %- parsial. Kondisi ini jarang terjadi dengan regeneratodua;
stage, tapi masih mungkin terjadi.
fterburning di difinisikan sebagai pembakaran %- menjadi %-3 dalam
tumpukan katalis fase encer dari regenerator. Karena kurangnya
kepadatan katalis dalam fase encer untuk menyerap panas dari
pembakaran, suhu gas buang cepat naik terus ke tingkat yang dapat
merusak peralatan.
#5%% regenerator dua stage dirancang untuk pembakaran %- parsial di
regen stage atas dan pembakaran %- sempurna pada regen stagekedua (lo"er regen). 'dara yang %ukup disuplai ke regenerator atas
untuk membakar sebagian besar coke, sehingga cokes habis dan
pembakaran disempurnakan dalam regenerator yang ba"ah karena
suasananya dibuat mengandung oksigen berlebih.
4anda;tanda bah"a unit ini tertinggal dalam pembakaran adalah$
2. Katalis terlihat lebih gelap dalam "arna.
3. Perubahan profil suhu #egenerator terasa. &alam operasi normal stage
pertama regenerator suhu ditumpukan katalis di fase encer agak lebih
tinggi dari suhu bed cat yang padat dan dense bed regenerator ba"ah
dan suhu di fase encer yang kurang lebih sama. 7ika laju udara
pembakaran menjadi kurang, maka suhu dense (padat) bed (tumpukan)
katalis regenerator stage pertama dan suhu di fase encer akan
berdekatan, dan atau profil berbalik (&illute bed temp sama, dekatan
atau lebih rendah).
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 37/39
*. Pada analiser, #asio %-3/%- menurun (artinya konten %- meningkat)
dalam gas buang (flue gas) ke Boiler %-.
+. produk bottom Kolom utama meningkat karena aktiitas katalis kurang
efektif mengkonersi.
4indakan;tindakan berikut harus dilakukan untuk (engear
ketinggalan dala( !e($akaran )okes$
a. 4ingkatkan laju udara ke regenerator atas. Ketika coke terbakar,
kemudian akan ada peningkatan jumlah oksigen berlebih dalam lo"er
regenerator dan afterburning mungkin bisa terjadi. 1ni akan memanaskan
gas mengalir melalui ent tubes yang bisa merusak distributor udara atas.
'ntuk menghindari hal ini, kenaikan laju udara harus dilakukan secarabertahap.
b. Monitor suhu regenerator stage pertama untuk memastikan fase encer
dan suhu dense bed yang mulai dibalik.
c. mbil contoh katalis yang diregenerasi sesering mungkin. Bandingkan
ini untuk memeriksa bah"a katalis menjadi lebih putih, menunjukkan
bah"a kokas akumulasi secara bertahap dibakar.
d. Bila penambahan suplai udara tidak memperbaiki masalah, turunkan
suhu reaktor dan kurangi rate fresh feed untuk mengurangi tingkat
produksi coke.
f. 4ambahkan nafta dari oerhead receier kolom utama ke feed
sebagai ketika feed diturunkan. !aphtha tidak membentuk jumlah coke
yang cukup berarti, sehingga menggantikan sebagian feed dengan nafta
memiliki efek yang sama dengan menurunkan feed charge rate, tetapi
meminimalkan kesalah dampak operasi dihilirnya.
#ika afterburning dalam regenerator stage pertama tidak terjadi lagi $
g. ecara bertahap turunkan laju udara ke regenerator stage pertama.
h. Perlahan;lahan tingkatkan laju fresh umpan dan kembalikan reaktor
temperatur ke kondisi normal jika mereka telah berkurang.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 38/39
i. Pantau suhu regenerator untuk memastikan bah"a tindakan yang
diambil untuk mengendalikan afterburning tidak menempatkan unit
behind in burning lagi. akukant semua penyesuaian perlahan dan
berikan "aktu yang cukup untuk melihat efek nya dalam rangka untuk
menghindari mengendalian unit yang terlajur berlebihan.
! , PI,", %I,% %,A"OT% %F"" T,%*+AT
Meskipun ini merupakan kondisi yang jarang, namun dapat terjadi akibat
kerugian dari total lift media (uap atau gas) ke "ye sementara sirkulasi
katalis. Katalis merosot dan mungkin menimbun "ye tersebut. Kondisi
tertimbun dapat terjadi bila tiba;tiba kehilangan dari delta p yang
melintasi regenerated cat. 0 atau penurunan mendadak temperatur
reaktor atau *) tiba;tiba penurunan suhu kolom utama.
7ika "ye tersebut tertimbun (tersumbat) tindakan berikut harus
dilakukan$
2. Pindahkan unit ke status outage feed taman yang aman.
3. 7ika penyebab masalah adalah hilangnya lift steam, kemudian
tingkatkan lift steam mungkin tidak dapat dilakukan. !amun, jika adaale steam startup yang terpisah, coba buka katup ini untuk
membersihkan riser.
*. unakan 4orch -il untuk menjaga katalis di regenerator tetap panas.
anjutkan sirkulasi internal regenerator melalui 0 resirkulasi katalis.
Kurangi udara fluidisasi ke cooler katalis ke aliran minimum dan tutup sl
katalis cooler. 4ahan regenerator pada =6> %.
+. Buka steam kering dengan koneksi blast di bagian ba"ah "ye tersebut.
pabila plug tidak bisa bersih, maka "ye harus dikeringkan dan / atau
diacuumed melalui koneksi cleanout +;inci dan titik;titik blast. ati;hati
sebagai katalis ini panas.
6. Bila plug telah dibersihkan, atur unit kembali beroperasi mengikuti
prosedur startup normal.
7/17/2019 Process Unit in Refinery
http://slidepdf.com/reader/full/process-unit-in-refinery 39/39
1. Ke&ilangan 'ift /as
7ika gas lift untuk "ye hilang, ganti dengan setara molar ift team. al
ini akan menambah tugas kondensor oerhead dan laju alir sour "ater.
Karena gas lift passiates efek dehidrogenasi logam kontaminan pada
katalis, kehilangan lift gas juga akan menambah laju alir gas bersih
kering. Penyesuaian kecil di kolom utama dan unit konsentrasi gas
diperlukan untuk mengakomodasi hilangnya lift gas. 7ika gas lift tidak
dapat dimasukkan kembali dalam "aktu singkat, blok dalam katup gas
lift dan sorok pipanya.
2. nit /as Konsentrasi Terganggu
7ika terjadi gangguan di unit konsentrasi gas, sejumlah besar bahan %*N
bisa terkirim (terba"a) ke riser oleh gas lift. Material %*N bisa rengkahsampai complete membuat sejumlah besar gas ringan dan bisa
mengganggu D%. 7ika hal ini terjadi, kurangi atau stop penambahan lift
gas dan ganti dengan setara lift steam. 7ika gas lift tidak bisa masukkan
lagi dalam "aktu singkat, blok dalam katup gas lift dan sorokkan buta
dipasang.