proposal sijj
DESCRIPTION
proposal proyek jalanTRANSCRIPT
PENYUSUNAN SISTEM DATABASE JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN KETAPANG
1.1 LATAR BELAKANG
alah satu hal mendasar akan pentingnya keakuratan data
adalah untuk mengenal potensi dan permasalahan daerah.
Dengan tersedianya data dan informasi yang akurat, jelas,
obyektif, mudah digunakan dan informatif mengenai daerah tersebut, maka
kekuatan dan kelemahan daerah dapat segera diketahui sebagai dasar
pengetahuan mengenai daya komparatif dan kompetitif daerah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang sebagai salah satu daerah otonom
dalam era desentralisasi ini juga menyadari pentingnya pengkajian potensi
dan permasalahan daerahnya. Salah satu permasalahan sektoral yang
dihadapi adalah dalam sektor transportasi. Permasalahan tersebut antara
lain belum optimalnya manajemen transportasi, kurang efisiennya
penanganan jaringan transportasi, pemanfaatan serta pengembangan
sarana dan prasarana transportasi yang belum terprogram secara terpadu.
Kurang tersedianya data yang mampu memberikan gambaran kebutuhan di
bidang transportasi salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut.
Padahal dalam rangka pengembangan dan pembangunan sektor
transportasi, diperlukan gambaran yang jelas tentang kondisi eksisting
jaringan jalan dan jembatan beserta perangkat pendukungnya, yaitu
jaringan jalan dan jembatan sebagai faktor penting dalam pengembangan
dan pembangunan.
Pertanyaan bagaimana
mengelola dan mengakses
database tentang jalan dan
S
GAMBAR 1.1 Integrasi Teknologi Sistem Informasi Geografis
Proposaljembatan secara terpadu antar lembaga merupakan masalah yang harus
segera diselesaikan agar tidak terjadi tumpang tindih dan duplikasi data
(data redudancy) dalam pengelolaan data karena kuranganya koordinasi.
Pengelolaan dan akses database jalan dan jembatan secara terpadu antar
lembaga dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
solusi yang lebih ekonomis dan realisitis ditengah terbatasnya anggaran
yang tersedia untuk mengelola ke PU-an di Kabupaten Ketapang.
Kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menganalisis,
menyimpan dan menampilkan baik data spasial dan non-spasial untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam upaya memecahkan masalah
transportasi di Kabupaten Ketapang merupakan nilai lebih daripada hanya
dengan pendekatan sistem manajemen database saja. Kemampuan analisis
spasial dari SIG memberikan presepsi tentang permasalahan transportasi
secara lebih baik sehingga mampu memberikan keputusan mana yang perlu
diprioritaskan dengan anggaran pembangunan yang terbatas.
Pengkajian potensi dan permasalahan bertujuan untuk lebih mengenal
kekuatan dan kelemahan daerah sebagai dasar mengetahui daya komparatif
dan kompetitif daerah tersebut. Hal mendasar yang diperlukan dalam
mengenal potensi dan permasalahan daerah adalah tersedianya data dan
informasi yang akurat, jelas, obyektif, mudah digunakan dan informatif
mengenai daerah tersebut.
Jaringan jalan dan jembatan adalah sistem yang perlu ada
perkembangannya di suatu wilayah di Kabupaten Ketapang. Transportasi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari luar (eksternal)
maupun internal. Transportasi juga merupakan penentu cepat lambatnya
perkembangan perekonomian di dalam suatu wilayah, karena transportasi
merupakan sistem yang mampu menukung pusat kegiatan pemerintahan,
perekonomian dan aktivitas kegiatan lainnya yang sangat memebutuhkan
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 2
Proposaladanya transportasi. Berdasarkan sifat jalan dan jembatan yang memiliki
potensi dan keterbatasan, maka pada satu sisi diperlukan suatu
pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan jalan dan jembatan yang
diupayakan sedemikian rupa agar pemanfaatan tersebut memberi hasil yang
optimal. Dalam arti lain, jalan dan jembatan selain diperlukan dalam
pemenuhan arus pergerakan juga berpotensi dalam peningkatan kegiatan
ekonomi.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 Maksud
Pembuatan Sistem Informasi / Database Jalan dan Jembatan
Kabupaten Ketapang dimaksudkan untuk menyusun sistem database
sebagai ruang pengalokasian data-data tentang jaringan jalan dan
jembatan di Kabupaten Ketapang berupa perangkat lunak berbasis
sistem informasi geografis (SIG). Database jalan dan jembatan
tersebut dikelola dalam sistem informasi yang dapat divisualisasikan
dan di up date oleh pengguna, sehingga mudah digunakan untuk
berbagai keperluan, mudah disimpan, serta mudah digunakan sesuai
kebutuhan.
1.2.2 TUJUAN
Secara umum tujuan penyusunan sistem informasi / database jalan
dan jembatan Kabupaten Ketapang adalah :
a. Menyiapkan perangkat informasi dalam menyimpan, mengakses
serta menganalisis lebih cepat dan akurat
b. Menyiapkan perangkat pengelolaan database (commom data
base) jaringan jalan dan jembatan yang dibutuhkan.
Secara khusus, tujuan tersebut di atas ialah:
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 3
Proposala. Menyusun data base jalan dan jembatan Kabupaten Ketapang
melalui kegiatan survei yang terencana dan terprogram.
b. Membuat peta digital jaringan jalan Kabupaten Ketapang dalam
skala detail sesuai dengan standar peraturan yang berlaku.
c. Menyusun dan mengembangkan suatu model penyimpanan data
base untuk menunjang keperluan manajemen prasarana jalan dan
jembatan Kabupaten Ketapang
d. Menyusun dan mengembangkan perangkat sistem informasi
geografis Jalan dan Jembatan di Kabupaten Ketapang melalui
berbasis sistem informasi geografis (SIG).
1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN
1.3.1 LINGKUP WILAYAH STUDI
Lingkup wilayah makro dalam Pembutan Sistem Informasi / database
Jalan dan Jembatan adalah jaringan jalan dan jembatan di wilayah
Kabupaten Ketapang.
1.3.2 LINGKUP MATERI PEKERJAAN
Pekerjaan Pembuatan Sistem Informasi / Database Jalan dan
Jembatan Kabupaten Ketapang akan dilakukan dalam tahapan-
tahapan sebagai berikut, yaitu:
1. Tahap inventarisasi dan penyusunan data base jalan dan
jembatan Kabupaten Ketapang
2. Tahap analisis kebutuhan sistem
3. Tahap penyusunan/pembuatan peta digital
4. Tahap Pengembangan model sistem informasi yang berbasis
pada Sistem Informasi Geografis serta evaluasi kinerja sistem
5. Tahap pelatihan pengoperasian sistem informasi dan up
dating data.
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 4
Proposal
1.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.4.1 Metodologi Umum Pengembangan SIG
Siklus pengembangan sistem dimulai dengan penaksiran kebutuhan-
kebutuhan (needs assessment), dimana fungsi-fungsi sistem
informasi database beserta kebutuhan data geografisnya
diidentifikasi. Informasi ini didapat dengan beberapa cara antara lain
dengan berdiskusi dengan pengguna sistem yang potensial. Baru
kemudian, survei data yang dilakukan berdasarkan informasi yang
didapat dan perencanaan detil pengembangan sistem informasi
diformulasikan.
Sebagai perbandingan terhadap beberapa model proses yang telah
dikenal luas di dunia rekayasa perangkat lunak, berikut digambarkan
diagram proses pengembangan sistem informasi sebagaimana telah
diusulkan di dalam dokumen-dokumen pendukung teknis yang
digunakan sebagai petunjuk untuk pengembangan sistem di
lingkungan pemerintah daerah seperti pada GAMBAR 1.4.
Dari GAMBAR 1.4 nampak bahwa siklus pengembangan sistem
infromasi terdiri dari sebelas langkah yang dimulai dari proses
penaksiran kebutuhan dan diakhiri oleh proses kelanjutan
penggunaan sistem berikut pemeliharaan basisdatanya. Langkah-
langkah ini disajikan sebagai logika kemajuan atau progress dari
aktivitas-aktivitas pengembangan dimana setiap proses harus sudah
selesai dilakukan sebelum proses berikutnya dikerjakan – proses
sekuesial. Karena ini hanya sebuah logika saja, maka semua
pekerjaan atau proses yang ada di dalam pengembangan sistem
informasi tidak selalu harus dilakukan berdasarkan urutan ini. Bahkan
jika diperhatikan lebih jauh pada masalah inipun masih terdapat
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 5
Proposalkemungkinan beberapa aktivitas (yang terdapat didalam masing-
masing proses) yang dapat dilakukan secara simultan.
Siklus pengembangan sistem informasi dibuat berdasarkan filosofi
bahwa yang harus segera dilakukan pertama kali adalah
memutuskan apa-apa yang harus dilakukan oleh sistem, kemudian
aktivitas berikutnya adalah menentukan bagaimana sistem akan
melakukan setiap tugasnya. Dengan filosofi ini, maka kebutuhan-
kebutuhan (needs) dideskripsikan pertama kali, sumber daya yang
tersedia, diiventarisasikan berikutnya (data, perangkat keras,
perangkat lunak, personil, biaya dan sebagainya), perancangan awal
(preliminary design) dilakukan dan diuji sebagai aktivitas-aktivitas
utama ketiga, dan yang terakhir adalah menentukan perangkat keras
dan perangkat lunak beserta pembangunan basisdata.
GAMBAR 1.4 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Geografis
1.4.2 Penaksiran Kebutuhan
Penaksiran kebutuhan SIG dirancangan untuk menghasilkan dua jenis
informasi penting jumlah fungsi-fungsi SIG yang diperlukan dan daftar
master data geografis. Kedua jenis informasi ini diekstrak dari
sekumpulan deskripsi aplikasi SIG, daftar data penting, dan deskripsi
proses-proses manajemen. Selain itu, akan digunakan formulir
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 6
Proposalstandard untuk mendokumentasikan hasil-hasil interview dengan
pengguna. Informasi yang didapat dari aktivitas penaksiran
kebutuhan ini secara langsung mempengaruhi aktivitas perancangan
SIG secara konseptual.
Dalam pekerjaan penyusunan Sistem Informasi/Database Jalan dan
Jembatan Kabupaten Ketapang, rencana data yang akan
didatabasekan adalah :
a) Informasi dasar jalan
b) Informasi bagian-bagian jalan
c) Informasi kondisi fisik jalan
d) Informasi lalu lintas
e) Informasi program pembangunan jalan
f) Visualisasi jalan
Adapun atribut-atribut yang tercakup pada masing-masing item
informasi di atas adalah sebagai berikut :
a) Informasi dasar jalan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
b) Informasi bagian-bagian jalan
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 7
Proposal1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Lahan
10.
11.
12.
13.
14.
Lebar
Jenis pemisah
Bahan pemisah
Lebar
Jenis bahan
Lebar
Jenis bahan
Lebar
Panjang
Jenis bahan
Lebar
Panjang
Kedalaman
Jenis bahan
Bentuk
penampang
Tipe
c) Informasi kondisi fisik jalan
1.
jalan
Aspal
Penetrasi
makadam
Beton
Paving blok
Baik (meter)
Sedang (meter)
Rusak (meter)
Baik (meter)
Sedang (meter)
Rusak (meter)
Baik (meter)
Sedang (meter)
Rusak (meter)
Baik (meter)
Sedang (meter)
Rusak (meter)
(meter)
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 8
ProposalBatu/kerikil
Tanah
Kondisi Umum
(meter)
(Baik/Sedang/Rusak)
2. Baik
Sedang
Rusak
Kondisi umum
Kelancaran
(meter)
(meter)
(meter)
(Baik/Sedang/Rusak)
(Lancar/Tidak/Lancar)
3. Baik
Sedang
Rusak
Kondisi umum
(meter)
(meter)
(meter)
(Baik/Sedang/Rusak)
4. Baik
Sedang
Rusak
Kondisi umum
(meter)
(meter)
(meter)
(Baik/Sedang/Rusak)
d) Informasi lalu lintas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
berlalu lintas
13. Komp
osisi Lalu Lintas :
Light Vehicle (LV)
Heavy Vehicle (HV)
Motor Cycle (MC)
Unmotorized (UM)
Medium Heavy Vehicle (MHV)
Large Truck (LT)
Large Bus (LB)
e) Informasi program pembangunan jalan
1. 13. Pelaksan
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 9
Proposal2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
a/Kontraktor
14. Konsulta
n Pengawas
15. Konsulta
n Perencana
16. Metode
Pelaksanaan
17. Tanggal
SPMK
18. Tanggal
selesai
19. Waktu
pelaksanaan
20. Pimpro
21. Tahun
pembangunan perkerasan
22. Tahun
perbaikan terakhir
23. Tanggal
Perubahan Data
24. Uraian
pekerjaan
1.4.3 Survey Data
Survey mengenai data yang telah tersedia dapat segera dimulai jika
semua data yang dibutuhkan telah diidentifikasi pada tahap
penaksiran kebutuhan. Aktivitas ini akan mengiventarisasikan dan
mendokumentasikan peta-peta, tabel-tabel, berikut data digital
lainnya yang dibutuhkan. Selain itu, informasi yang terkandung di
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 10
Proposaldalam inventarisasi ini dapat mencakup sistem-sistem informasi lain
yang dapat membagikan data-datanya (data sharing). Dokumentasi
yang telah dipersiapkan pada tahap ini sudah cukup untuk
mengevaluasi setiap potensi sumber data untuk sistem informasi
yang akan dikembangkan.
1.4.4 Integrasi Sistem SIG
Tidak seperti aplikasi-aplikasi sistem komputer yang lain, SIG
bukanlah tipe sistem yang “plug and play”. Komponen-komponen
sistem harus dikumpulkan dan digunakan sesuai dengan spesifikasi
yang telah didokumentasikan. Basisdata harus dibangun dengan hati-
hati dan terorganisir. Jika semua komponen yang diperlukan telah
didapat, komponen-komponen tersebut harus diintegrasikan dan
diuji. Pengguna harus segera diperkenalkan pada sistem ini, dilatih
jika perlu, untuk memulai penggunaan SIG-nya. Bahkan terkadang
terdapat bagian-bagian sistem informasi yang telah teruji secara
individu, tetapi belum berfungsi dengan baik jika diintegrasikan
dengan komponen-komponen lainnya. Untuk itu, personil sistem
informasi harus memecahkan masalah-masalah seperti ini sebelum
para pengguna dapat mengakses sistem-nya.
1.4.5 Pengembangan Aplikasi SIG Dalam Sistem Database
“Aplikasi’ pada konteks ini merupakan istilah umum yang mencakup
hal-hal penggunaan lanjut mengenai SIG. Pertama, disana terdapat
“aplikasi-aplikasi basisdata”. Aplikasi-aplikasi ini memiliki fungsi-
fungsi yang diperlukan untuk meng-create, meng-edit, mem-build
dan me-maintain basisdata yang biasanya dilakukan oleh personil
sistem SIG. Beberapa pengguna mungkin saja diberi tugas untuk
meng-update sebagian basis data SIG, walaupun secara keseluruhan,
basisdata tetap menjadi tanggung jawab database administrator.
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 11
ProposalSedangkan aplikasi-aplikasi selain diatas disebut sebagai user
application. Pada saat ini, tidak sedikit perangkat SIG yang
menyediakan banyak aplikasi-aplikasi sederhana sebagai bagian dari
paket perangkat lunaknya (misalnya untuk menampilkan peta
melakukan query, dan sebagainya). Tetapi, aplikasi-aplikasi lain yang
lebih kompleks atau aplikasi yang unik untuk pengguna tertentu,
tetap harus dikembangkann dengan menggunakan bahasa
pemograman makro – kebanyakan perangkat SIG pada saat ini telah
memiliki bahasa makro sebagai alat pembuat aplikasinya.
1.4.6 Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Informasi
Setelah hampir semua tugas atau proses pengembangan Sistem
Informasi selesai, hingga sistem dapat dioperasikan, kita dapat
mengatakan bahwa penggunaan dan pemeliharaan sistem berikut
basis datanya masih sangat diperlukan sebagaimana sistem tersebut
dikembangkan pada awalnya. Kebanyakan basis data dalam Sistem
Informasi yang dibentuk melalui SIG bersifat dinamis, berubah hampir
setiap hari dan para penggunanya pun akan segera memikirkan
aplikasi-aplikasi tambahan yang harus dikembangkannya. Dengan
demikian, diperlukan prosedur-prosedur formal dalam mengelola
aktivitas-akitivitas pemeliharaan dan updating data untuk
memastikan keberhasilan operasi-operasi sistem.
1.5 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS
Perangkat lunak (software) Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan
Kabupaten Ketapang secara keseluruhan terdiri dari beberapa elemen.
Elemen pembentuk ini meliputi:
Software
Aplikasi database dilengkapi dengan rancangan user interface
menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar sesuai dengan
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 12
Proposalkebutuhan pemakaian pada pekerjaan ini, yang juga akan
membungkus dan menjembatani database agar dapat digunakan
secara mudah oleh user yang awam sekalipun. Disamping itu juga
diperlukan software-software konversi sistem informasi yang telah ada,
untuk sharing data dan standarisasi struktur dan format data.
Keuntungan dan pertimbangan penggunaan software Visual Basic atau
Delphi sebagai basis sistem informasi yang akan digunakan antara lain
karena :
Software ini telah digunakan secara luas pada lingkungan
operational sistem database.
Memiliki keunggulan dalam pengelolaan sistem informasi atribut
dalam format data base yang umum dipakai (dbase).
Software ini memiliki kompatibilitas yang tinggi pada sistem-sistem
informasi yang lain, serta dapat dijalankan pada berbagai sistem
operasi.
Hardware
Hardware yang digunakan, sedapat mungkin disesuaikan dengan
sistem hardware komputer yang telah banyak dipakai di lingkungan
pemakai sistem informasi yang di susun serta dapat dapat dengan
mudah dikembangkan pada sistem yang lebih advance bila
dikehendaki. Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan Kabupaten
Ketapang yang akan dikembangkan, direncanakan akan dapat
dijalankan pada komputer PC biasa yang berbasis processor Pentium,
dengan tidak menutup kemungkinan untuk dapat dikembangkan pada
sistem processor yang lebih maju untuk pengembangan masa datang.
Perangkat ini hendaknya dilengkapi sistem input pointer tambahan di
luar keyboard seperti mouse atau trackball untuk memudahkan
pengoperasiannya. Perangkat penunjang lainnya seperti printer deskjet
berwarna, untuk menghasilkan tampilan printout yang memadai.
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 13
Proposal
1.6 TAHAPAN PEKERJAAN
Tahapan pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi Jalan dan Jembatan
Kabupaten Ketapang terdiri dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap inventarisasi dan Penyusunan
Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Kabupaten Ketapang
2. Tahap analisis kebutuhan sistem
3. Tahap penyusunan/pembuatan peta
digital
4. Tahap Pengembangan model sistem
informasi yang berbasis pada Sistem Informasi Geografis serta evaluasi
kinerja sistem
5. Tahap pelatihan pengoperasian sistem
informasi dan up dating data.
1.7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu
selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender atau 5 (enam) bulan.
1.8 ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, dibutuhkan tenaga ahli dan tenaga
pendukung sebagai berikut:
a. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim (Team Leader), Planologi
2. Ahli Transportasi
3. Ahli Geografi Dan Pemetaan Kawasan
4. Ahli Teknologi Informasi
5. Ahli Teknik Sipil
b. Tenaga Pendukung
1. Chief Surveyor
2. Surveyor
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 14
Proposal3. Drafter
4. Sekretaris
5. Operator Komputer
Untuk ketua tim (team leader), sekurang-kurangnya mempunyai
pengalaman 8 tahun (untuk Sarjana/S1) atau 3 tahun (untuk Magister/S2) di
bidang yang relevan dengan kegiatan ini. Sedangkan untuk tenaga ahli yang
bertugas mengerjakan pekerjaan ini, mempunyai pengalaman sekurang-
kurangnya 5 tahun (untuk Sarjana/S1) atau 1 tahun (untuk Magister/S2) di
bidang yang relevan. Dalam menunjang kegiatan ini dibantu oleh tenaga
pendukung yang terdiri dari chief surveyor, surveyor, drafter, sekretaris dan
operator komputer.
1.9 PRODUK YANG HARUS DISERAHKAN
Hasil yang harus diserahkan kepada pengguna anggaran yang dimaksud
sebagai bukti terselesaikannya tahapan pekerjaan dan berakhirnya
pekerjaan antara lain :
a. Untuk keperluan diskusi
a. Draft Laporan Inventarisasi data sebanyak 10 buku
b. Draft Laporan Akhir sebanyak 10 buku
b. Sebagai hasil akhir pekerjaan
a. Laporan Inventarisasi data sebanyak 10 buku
b. Laporan Akhir sebanyak 10 buku
c. Sistem Informasi dalam format compact disc (CD) sebanyak 5
keping.
Sistem Informasi/database Jalan
KABUPATEN Ketapang 15