ptk alok.docx

Upload: john-lawrence

Post on 02-Jun-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    1/40

    MENINGKATKAN HASIL PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

    DENGAN UJI KEMAMPUAN KEBERANIAN DALAM MENGEMUKAKAN

    PENDAPAT MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS VI a DI

    SD NEGERI 4 TEUNOM TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

    Laporan Penelitian Tindfakan kelas/

    Classroom Action Research

    DISUSUN OLEH :

    IDA ZAIMAR, S.Pd.SD

    NIP. 19691230 199504 2 001

    Guru kelas

    SDN 4 Teunom

    PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA

    DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

    SD NEGERI 4 TEUNOM

    2013

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    2/40

    TAHUN 2013

    HALAMAN PENGASAHAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )Judul PTK :

    MENINGKATKAN HASIL PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN UJI KEMAPUAN

    KEBERANIAN DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA

    SISWA KELAS VI a DI SD NEGERI 4 TEUNOM TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

    Bidang Kajian : PENDIDIKAN

    Peneliti

    IDA ZAIMAR, S.Pd.SD

    ( Guru Kelas SDN 4 Teunom)

    RAZALI, S.Pd

    (Kolaborator, Kepala Sekolah SDN 4 Teunom )

    Disetujui pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Teunom, 21 januari 2013

    Kepala SD Negeri 4 Teunom

    (RAZALI, S.Pd)

    Nip. 19570817 197910 1 002

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    3/40

    ABSTRAK

    Penelitian ini berjudul Meningkatkan hasil prestasi belajar bahasa Indonesia

    dengan uji kemampuan keberanian dalam mengemukakan pendapat melaluipermainan bahasa pada siswa kelas Via di SD Negeri 4 Teunom Penelitian ini

    berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam

    meningkatkan ketrampilan mengajar guru dalam pengelolaan proses

    pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah Dasar sebagi respon semakin

    melemahnya kualitas belajar siswa.dalam kegiatan pembelajaran , materi

    pembelajaran tidak kontektual dan kinerja siswa rendah , baik pada proses

    maupun produk belajarnya. Sebagian besar guru masih belum menemukan

    pembelajaran yang tepat dan pada umumnya masih banyak melaksanakan

    pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran komvensional.

    Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta

    menurunkan motifasi belajar siswa berdasarkan uraian permasalahan diatas,

    melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai

    innovator pembelajaran. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif untuk

    mendapatkan data dan analisisnya melalui kajiankajian reflektif, partisipatif, dan

    kolaboratif. Pengembangan program di dasarkan pada datadata dan imformasi

    pada siswa , guru dan setting social karya tulis melalui tiga tahapan siklus PTK.

    Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia

    dilakukan di PTK dengan uji kemampuan keberanian dalam mengemukakan

    pendapat yaitu melalui permainan bahasa pada siswa kelas VI a SD Negeri 4

    Teunom Kabupaten Aceh jaya dengan tiga Siklus. Setelah pelaksanaan PTK,

    dapat di simpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengunakan

    metode permainan bahas mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses

    belajar mengajar , dan sangat efektif untuk meningkatkan keberanian siswa kelas

    VI a SD Negeri 4 Teunom Tahun pelajaran 2012/ 2013 dalam mengemukakan

    pendapat. Hal ini dapat dilihat dari setiap hasil putaran penunjukan peningkatan

    aktifitas siswa , 34.78 % (Hasil Siklus pertama), 65.21% (hasil Siklus kedua),

    82.60% (Hasil siklus ketiga ).

    Kata kunci : peningkatan hasil prestasi belajar siswa pada pelajaran bahasaIndonesia dengan metode permainan bahasa.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    4/40

    KATA PENGANTAR

    Bismillah hirohmaa nirrohiim.h

    Alhamdulillah hirobbil alamin, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wataala

    yang telah member rahmat, Taufik dan Hidayahnya kepada peneliti sehingga

    peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan

    baik dan lancer.

    Penelitian tindakan kelas ini berjudul Meningkatkan hasil prestasi belajar bahas

    Indonesia dengan uji kemampuan keberanian dalam mengemukakan pendapat

    melalui permaianan bahasa pada siswa kelas VI a di SD Negeri 4 Teunom

    kabupaten aceh Jaya Tahun pelajaran 2012/ 2013. Adalah merupakan laporan

    pelaksanaan penelitian tindakan kelas . PTK ini di buat untuk memenuhi

    persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari IIId / IV a.

    Tujuan dalam pelajaran bahasa Indonesia ada empat aspek pembelajaran, yaitu

    aspek listening, speaking, reading dan writing. Keempat aspek tersebut saling

    berkaitan satu sama lain.

    Peneliti mengakui, dengan terselesaikan nya penulisan Penelitian Tindakan Kelas

    ini , tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

    karena itu, melalui tulisan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Razali, S.Pd Kepala SD Negeri 4 Teunom yang telah mengijinkan

    dan mendukung dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ini.

    2. Teman teman guru SD Negeri 4 Teunom lainya yang senantiasa

    memberi semangat dan dorongan selama penelitian dan tulisan penelitian

    tindakan kelas ini berlangsung.

    3. Siswa siswi kelas VI a yang serta merta telah ikut terlibat dalampenelitian tindakan kelas ini.

    4. Keluarga dan semua teman teman saya yang telah memberikan

    dukungan dan semangat selama penelitian ini berlangsung.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    5/40

    Penelitipun menyadari, bahwa penulisan penelitian tindakan kelas ini masih

    banyak kekurangan , untuk itu, segala kritikan dan saran yang bersifat

    membangun akan peneliti terima dengan senang hati.

    Akhirnya peneliti berharap semoga penelitian tindakan kelas ini dapat

    memberikan manfaat bagi semua pihak.

    Teunom, 21 januari 2013

    IDA ZAIMAR S.Pd.SD

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    6/40

    DAFTAR ISI

    Halaman judul i

    Lembar pengesahan ii

    Lembar Abstrak iii

    Kata pengantar iv

    Daftar isi v

    Bab I PENDAHULUAN 1

    A. Latar belakang masalah 1

    B. Rumusan masalah 3

    C. Asumsi 4

    D. Variabel dan Devinisi Operasional Variabel 5

    E. Tujuan Penelitian 6

    F. Manfaat Penelitian 7

    Bab II KAJIAN PUSTAKA

    A. Belajar dan pembelajaran 8

    B. Metode Pembelajaran 10

    C. Permainan Bahasa 13

    D. Tujuan Kuis 14

    E. Ketrampilan Mengemukakan pendapat 16

    F. Pengertian Keberanian Mengemukakan pendapat 16

    Bab III METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian 18

    B. Subjek Penelitian 19

    C. Teknik pengumpulan data 20

    D. Teknik Pengumpulan data 21

    E. Criteria Efectivitas 23

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    7/40

    F. Tahap Penelitian 23

    Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Putaran pertama 25

    B. Putaran kedua 28

    C. Putaran ketiga 32

    Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan 38

    B. Saran 38

    DAFTAR PUSTAKA 39

    LAMPIRAN

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    8/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bahasa memiliki kedudukan teratas dari sekian banyak sarana komunikasi .

    sarana komunikasi terciptanya berkat bahasa . sulit di bayangkan bagaimana

    keadaan dunia jika bahasa tidak ada.

    Bahasa sebagai alat komunikasi dapat berupa lambing atau tanda, dan selalu

    mengandung pikiran / perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi itu manusia

    menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain.

    Bahasa mencerminkan pikirannya. Semakin trampil seseorang berbahasa,

    semakain cerah, dan jelas pikirannya ( Tarigan, 1979 : 1 ). Hal itu jelas, jika

    orang yang berlatih bahasa terutama membaca, maka semakin trampil pula cara

    berpikirnya / penalarannya. Baik yang dibacanya buku ilmu Pengetahuan

    maupun buku buku cerita. Ia semakin menguasai sesuatu yang belum diketahui oleh orang lain , terutama orang yang tidak membaca. Dan penguasaan

    kosa katanya semakin bertambah.hal itu jelas akan berpengaruh terhadap cara

    berbicara dalam mengungkapkan pikirannya.

    Pembelajaran bahasa di sekolah mempunyai tujuan agar siswa trampil

    berbahasa, baik secara lisan maupun secara tertulis. Dalam situasi formal

    maupun tidak formal . kenyataan dilapangan khususnya yang bersangkut paut

    dengan siswa menunjukkan lain.

    Dalam situasi yang tidak formal, siswa dengan lancer dan baik

    berkomunikasinya, namun apabila dihadapkan pada situasi formal keberanian

    untuk berpendapat menjadi hilang. Proses belajar mengajar di kelas sering kali

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    9/40

    lamban. Hal ini terjadi karena siswa tidak merespon apa yang disampaikan oleh

    pengajar, sehingga situasi kelas menjadi pasif dan tidak berkembang.

    Keberanian untuk mengemukakan pendapat menjadi hilan. Dan suli

    berkembang. Apabila kalau pengajar menyuruh menanyak hal hal yang belum

    mengerti atau meminta siswa untuk berpendapat , maka tidak seorangpun siswa

    yang berani berpendapat. Sebagai tindakan lanjaut dari masalah diatas, salah

    satu langkah yang harus dilakukan adalah meningkatkan profesi pengajar di

    dalam system pelajaran, khususnya dalam upaya mencapai tujuan proses

    belajar mengajar yang aktif dan berkembang.

    Salah satu alternative untuk menguasai masalah diatas, serta meningkatkan

    keberanian mengemukakan pendapat siswa perlu diketahui factor faktor yang

    mempengaruhi. Adapaun factor faktor yang dapat mempegaruhi keberanian

    mengemukakan pendapat siswa adalah terdiri dari factor dalam diri siswa itu

    sendiri (Minat baca) yang kurang, sehingga berpengaruh terhadap terhadap

    penguasaan kosa kata yang kurang , dan kesulitan untuk mendapat. Dan factor

    dari luar . salah satu factor dari luar yang dapat mempengaruhi keberanian

    mengemukakan pendapat adalah pengunaan metode .

    Selain itu agar tujuan pendidikan tercapai secara optimal perlu diupayakan

    system pengajaran yang mengutamakan keterlibatan intelektual , emosional, dan

    fisik dari siswa , sehingga proses belajar mengajar terdapat emosional, dan fisik

    dari siswa , sehingga proses belajar mengajar terdapat penekanan yang cukup

    tinggi terhadap peranan dan partisipasi siswa.

    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan

    bahasa terhadap keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dalam

    proses belajar mengajar.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    10/40

    B. Perumusan Masalah

    Proses belajar mengajar yang tidak didukung oleh peran serta siswa mengakibatkan

    situasi kelas menjadi pasif. Pembelajaran berjalan dengan lamban dan searah karena

    tidak ada interaktif antara guru dengan siswa. Hal ini jelas akan berpengaruh terhadaphasil belajar siswa.

    Masalah diatas perlu kita pahami benar benar betapa pentingnya peran serta siswa,

    untuk itu perlu diupayakan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.

    Keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas banyak di tunjang oleh beberapa

    factor, factor factor itu antara lain adalah factor materi, factor guru, factor metode,

    factor situasi dan kondisi, dan factor siswa.

    Berdasarkan uraian diatas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimanakah peran serta siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom Kecamatan

    Teunom kabupaten aceh Jaya tahun Pelajaran 2012/ 2013 dalam proses belajar

    mengajar dengan metode permainan bahasa ?

    2. Bagaimana efektifitas metode permainan bahasa dalam meningkatkan

    keberanian siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom Kecamatan Teunom

    Kabupaten Aceh jaya tahun Pelajaran 2012 /2013 dalam mengemukakan

    pendapat ?

    3. Bagaimana kemampuan permainan bahasa meningkatkan keberanian

    mengemukakan pendapat ?

    C. Asumsi

    Asumsi adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

    penelitian sampai terbukti, melalui data yang terkumpul ( suharsimi, 2001 ;62)

    Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini membuktikan sesuatu yang sudah

    diasumsikan. Adapun penelitian ini adalah :

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    11/40

    1. Dengan metode permainan bahasa peran serta baik dalam proses belajar

    mengajar.

    2. Metode permainan bahasa sangat efektif dalam meningkatkan keberanian

    siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh

    jaya Tahun Pelajaran 2012 / 2013 mengemukakan pendapat.

    3. Metode permainan bahasa mampu meningkatkan keberanian

    mengemukakan pendapat siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom Kecamatan

    Teunom Kabupaten Aceh Jaya Tahun Pelajaran 2012 /2013 dalam proses

    belajar mengajar.

    D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

    1. Variabel

    Variable sering di ungkapkan sebagai konsep yang mempunyai variasi

    nilai, sehingga dapat diukur dan dilandasi secara teoritis (Djoko Adi

    Waluyo Dkk,, 2000 : 14). Kartini Kartono (1996 ; 333) mengatakan bahwa

    variabel ialah suatu kuantitas (jumlah) atau sifat karakteritas yang

    mempunyai nilai numeric atau kategori. Variabel merupakan satu

    kuantitas yang bisa berubah ubah, bisa berkurang atau bertambah.

    Juga merupakan satu factor yang bergantung pada factor factor lain.

    Maka ada variabel bebas (independent variabel) dan variabel tidak

    bebas (dependent variabel) variable bergantung.

    Berdasarkan judul penelitian, maka dapat dikatakan bahwa dalam

    penelitian ini terdiri atas dua variabel , yaitu :

    a) Variabel bebas (X), Yaitu peningkatan keberanian pendapat.

    b) Variabel tak bebas (Y), yaitu metode permainan bahasa.

    2. Definisi operasional Variabel

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    12/40

    Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat sifat hal

    yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati

    atau di observasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka

    kemungkinan bagi orang lain , selain peniliti untuk hal yang sama, sehinga

    apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang

    lain (sumadi suryabrata, 1983 : 83).

    Definisi operasional penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

    1) Peningkatan keberanian mengemukakan pendapat adalah

    kesanggupan mengemukakan pendapat dan berani menyampaikan

    gagasan / ide secara lancer tanpa rasa takut dan malu.

    2) Metode permainan bahasa adalah suatu pengajaran bahasa yang

    dipola seperti permainan namun tujuan yang hendak di capai.

    Dengan permainan ini siswa dapat leluasa menuangkan atau

    menyampaikan pikirannya tanpa merasa ditekan / dipaksa.

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keberanian

    mengemukakan pendapat dengan metode permainan bahasa pada siswa kelas

    VI a SD Negeri 4 Teunom Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya Tahun

    pelajaran 2012 /2013 dengan kategori sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam proses belajar mengajar

    dengan metode permainan bahasa.

    2. Untuk mengetahui keefektifan metode permainan bahasa dalam

    meningkatkan keberanian siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom

    Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya Tahun pelajaran 2012

    /2013

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    13/40

    3. Untuk mengetahui kemampuan metode permainan bahasa dalam

    meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat.

    F. Manfaat Penelitian.

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk menjawab masalah yaitu antara

    harapan dan kenyataan yang menimbulkan kesenjanagan, dengan adanya

    masalah tersebut, maka di perlukan penelitian.

    1. Bagi Guru

    Penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui kelemahan

    kelemahan dalam praktik pembelajaran dan dapat dijadikan tolak ukur

    untuk mengadakan perbaikan dalam peraktik pembelajaran

    selanjutnya.

    2. Bagi Siswa

    Penelitian tindakan kelas dengan metode permainan bahasa ini dapat

    menumbuhkembangkan aspek bicara, terutama keberanian

    mengemukakan pendapat dalam proses belajat mengajar.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    14/40

    BAB II

    KAJIAN PUSAKA

    A. Proses Belajar Mengajar.

    Berhasil tindaknya suatu pendidikan dipengaruhi oleh banyak factor, baik

    dalam diri siswa maupun dati luar diri siswa, karena pendididkan adalah

    sesuatu proses yang berkesinambungan antara factorfaktor yang

    mempegaruhi, sedangkan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan

    yang paling utama dalam keseluruhan dalam proses pendidikan.

    Proses pendidikan mencakup bagaimana cara guru mengajar ( meliputi

    ketrampilan mengajar dan metode yang digunakan ). Bagaimana cara belajar

    siswa ( minat dan perhataiannya terhadap mata pelajaran ). Dan lamanya

    waktu yang tersedia untuk belajar mengajar. Belajar mengajar adalah dua

    komponen yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Berhasil tidaknya suatu

    pendidikan tergantung pada kelangsungan proses belajar mangajar di

    sekolah.

    Seperti yang dinyatakan dalam buku petunjuk kurikulum tahun 2002 bahwa :

    Proses belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara

    siswa dengan guru dan antara sesame siswa dalam proses pembelajaran .

    pengertian interaksi mangandung unsure saling member dan menerima

    (Dirjen Dikdamen,2000 ;3).

    Dengan demikian proses bekajar mengajar mempunyai arti yaitu suatu

    kegiatan yang melibatkan dua jenis proses yang berjalan serempak, baik

    proses yang dijalani oleh siswa itu sendiri maupun pihak yang lain dalamhal

    ini adalah guru yang secara sengaja memberikan kemungkinan serta kondisi

    tercapainya perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang

    bersangkutan.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    15/40

    Suatau proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen

    yang berpengaruh dalam proses belajarmengajar saling mendukung dalam

    merangka mencapai tujuan. Adapun komponenkomponen yang dapat

    mempegaruhi prose belajar mengajar antara lain :

    1. Siswa

    2. Kurikulum

    3. Guru

    4. Metode

    5. Sarana Prasarana

    6. Lingkungan

    ( Dirjen DIk Dasmen, 2002 :4 -5)

    Komponenkomponen tersebut diatas dapat digambarkan dalam

    bentuk skema sebagai berikut :

    PROSESBELAJAR

    MENGAJAR

    GURU, METODE,KURIKULUM, SARANA

    SISWA YANGBERHASIL

    LINGKUNGAN , ALAM,SOSIAL - BUDAYA

    SISWA

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    16/40

    B. Metode Pengajaran

    Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

    kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan ( dalam kamus besar

    bahasa Indonesia, 2000 : 652)

    Faktor metode mengajar memainkan peranan besar dan menentukan dalam

    usaha mencapai tujuan. Peranan metode mengajar dalam bidang studi

    bahasa Indonesia lebih besar lagi, mengigat sebagian besar siswa

    menganggap dirinya sudah cukup berbahasa Indonesia walaupun dalam

    kenyataan tidak.

    Penguasaan metode mengajar memerlukan waktu, memerlukan pengalaman

    pengalaman yang panjang dan memerlukan kedisiplinan guru menentukan

    keampuhan setiap metode yang digunakan, yang lebih penting lagi kesedian

    untuk merevisi serta mengadakan inovasi pada setiap metode yang

    digunakan.

    Sesungguhnya tidak ada metode yang dapat dijamin keampuhannya, tanpadihubungkan dengan guru yang mengunakan metode, dan factor tujuan,

    bahan, serta siswa, dan komponen system pendidikan yang lain. Sebuah

    metode dikatakan baik, belum tentu akan menjadi baik bila dilaksanakan oleh

    guru yang lain. Hal ini harus diingat bahwa setiap metode tidak mungkin

    berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan metode lain.

    1. Metode Ceramah

    Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode

    tradisional , karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat

    komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar

    mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntuk keaktifan guru dari

    pada siswa, tetapi metode ini tetap tidak bias ditinggalkan begitu saja

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    17/40

    dalam kegiatan pengajaran. Apabila dalam pendidikan dan pengajaran

    tradisional , seperti di pedesaan yang kurang fasilitas . Metode

    ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui

    penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa (Dirjen Dik

    Dasmen,2002).

    Jadi cara mengajar dengan ceramah merupakan suatu cara mengajar

    yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau

    uraian tentang pokok persoalan serta masalah serta masalah secara

    lisan.

    2. Metode diskusi

    metode diskusi adalah suatu cara mengajar atau pengajaran materi

    melalui penyajian masalah yang pemecahan nya sangat terbuka.

    (Dirjen Dij=k Dasmen, 2002).

    Metode diskusi ini dapat dipandang sebagi metode yang paling efektif

    untuk kelompok kecil. Disamping itu efektif pula untuk menumbuhkan

    kemampuan berpikir kritis pemecahan masalah, dan pembinaan

    kemampuan berkomunikasi antara pribadi.

    3. Metode Pengajaran Individual

    Metode pengajaran individual bertolak dari keinginan untuk

    menciptakan suasana belajar siswa yang berjalan menurut tempo

    kecapatan masingmasing dalam mencapai tujuan intruksional tanpa

    di hambat oleh temantemannya yang lamban. Metode ini untuk

    menampung perbedaan individual dalam gaya belajar, memotifasi,

    pengetahuan , ketrampilan, dan lainlain. Pengajaran individual ini

    menggunakan peralatan belajar yang berupa modul atau paket belajar.

    Didalam paket tersebut tersedia alat pengecek keberhasilan belajar

    siswa. Untuk mengetahui keberhasilan mereka dalam mempelajari

    modul.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    18/40

    4. Pengajaran Audio Tutorial

    Pengajaran Audio Tutorial hamper sama dengan metode individual,

    namun di dalam metode audio tutorial paket belajar yang di gunakan

    disertai sejumlah variasi media. Bahan pengajaran bias terjadi dari pita

    suara, video, film atau dalam kombinasi tertentu media.

    5. Metode simulasi

    Metode Simulasi ialah metode pengajaran dengan memberikan

    tugas kepada siswa untuk meniruaspek kehidupan nyata. ( M.Atar

    semi,1999 : 121). Metode simulasi ini akan berhasil bila sebelumnya

    dipelajari sekumpulan fakta konsep, prinsip, atau strategi tertentu.

    Ada tiga jenis metode simulasi yang sering digunakan yaitu :

    1. Permainan

    2. Simulasi

    3. Bermain Peran

    6. Metode Laboratorium

    Metode laboratorium dapat digunakan dalam setiap disiplin akademik,

    dimana pengalaman praktis harus dihubungkan dengan formulasi

    teoritis hal ini tidak saja terbatas kepada laboratorium yang bisa kita

    kenal dengan permasalahan rumit, tetapi meliputi tugas karya wisata,

    kunjungan ke suatu proyek atau mengamati langsung suatu

    lingkungan tertentu. Pengunaan metode ini tidak dapat berdiri

    bergabung dengan metode lain.

    7. Metode Pengalaman Lapangan

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    19/40

    Pengalaman lapangan merupakan suatu cara belajar yang

    direncanakan guru dan siswa saling menyetujui tentang tujuan tertentu

    yang akan di capai. Pengalaman lapangan ini memberikan

    kesempatan kepada siswa memproleh pengalaman seperti hidup

    dilapangan kebudayaan melibatkan diri dalam suatu lembaga

    pemerintah mengadakan penelitian lapangan dan lainlain. Dengan

    pengalaman lapanganini para siswa mencoba menerapkan ilmu yang

    diproleh didalam kelas dan didalam keperluan nyata.

    C. Permainan Bahasa

    Permainan bahasa adalah suatu pengajaran bahasa yang dipola seperti

    bermain namun ada tujuan yang hendak dicapai . diharapkan dengan

    bermain bahasa ini siswa dapat leluasa menuangkan atau menyampaikan

    pikiranpikiran tanpa merasa terpaksa dan ditekan, sehingga pembelajaran

    dapat berjalan dengan baik lancer dan mendapat respon yang positif dari

    siswa.

    Permainan bahasa dapat membantu guru dalam menciptakan konteks

    komunikasi sehingga bahasa itu terjadi bermakna, bermanfaat dan

    komunikasi ( Ardiyana, 2003).

    1. Kuis CepatTepat

    Kuis cepattepat ini merupakan perlombaan adu cepat menjawab

    pertanyaan dengan bahan ajar kosa kata. Siswa dituntut untuk

    berpikir cepatkemudian menyampaikan hasil pikirannya dengan

    cepat. Siswa yang dapat memberikan jawaban banyak yang salah

    akan mendapat hukuman.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    20/40

    2. Kuis Tokoh

    Kuis tokoh merupakan kuis yang mencoba menggali sejauh mana

    pengetahuan serta pemahaman siswa terhadap tokoh yang di

    maksud. Siswa menyampaikan pertanyaan yang relevan dengan

    tokoh yang dimaksud. Apabila pertanyaan yang dibuat tidak sesuai

    dengan tokoh yang dimaksud maka siswa akan mendapat

    hukuman.

    3. Kuis Siapa Dia

    Kuis siapa dia ini terdapat di televise bisa juga di pakai atau

    digunakan sebagai pengajaran bahasa . kuis ini caranya , salah

    seorang siswa diberitahu berperan sebagai apa yang harus

    dibawakan siswa yang lain secara berurutan mengajukan

    pertanyaan yang hanya bisa dengan ia atau tidak. Siswa yang

    pada saat mendapat giliran untuk mengajukan pertanyaan tetapi

    tidak bertanya akan mendapat hukuman. Demikian pula dengan

    siswa yang mengajukan asalasalan, sehingga jawaban yang

    sudah diambang benar menjadi mentah harus mendapat hukuman.

    D. Tujuan kuis

    Permainan bahasa merupakan salah satu dari berbagai macam metode

    pengajaran bahasa. Permainan bahasa menurut Atar Semi dalam bukunya

    Pengajaran bahasa dan sastra merupakan sebagian dari metode simulasi,

    sedangkan permainan bahasa itu sendiri ada berbagai macam salah satunya

    yaitu permainandengan kuis. Permainan bahasa digunakan harus sesuai

    dengan tujuan yang hendak di capai.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    21/40

    Dalam penelitian ini penulis memakai atau mengunakan permainan bahasa

    dengan kuis. Tentu saja ada sesuatu yang hendak dicapai dengan permainan

    bahsa dengan kuis ini.

    Adapun tujuannya sebagi berikut :

    1. Dengan kuis siswa dituntut untuk berpikir cepat dan tepat

    menanggapi suatu masalah atau pertanyaan.

    2. Mendorong siswa untuk berani berpendapat ( menjawab

    pertanyaan, mengajukan pertanyaan, menaggapi suatu masalah

    dan sebagainya).

    3. Kecapatan serta ketepatan dalam menanggapi suatu masalah atau

    pertanyaan jelas akan berpengaruh terhadap diri siswa, siswa akan

    menjadi kritis, siswa akan cepat respon terhadap suatu masalah

    dan secara langsung akan berpengaruh atau menimbulkan

    keberanian untuk berpendapat karena takut mendapat hukuman,

    hal ini tentu saja akan berdampak positif dalam melaksanakan

    kegiatan belajar mengajar.

    4. Memotivasi siswa untuk berperan aktif.

    5. Dengan permainan bahasa ini secara langsung juga untuk

    mengetahui minat baca siswa. Siswa yang dapat berperan aktif

    menjawab pertanyaan dengan benar jelas bahwa siswa tersebut

    baik, menyimaknya maupun membaca. Tetapi siswa yang banyak

    melakukan kesalahan atau tidak merespon dengan baik

    pertanyaan yang diberikan sedikit banyak dapat dikatakan bahwa

    minat baca siswa tersebut kurang atau renda. Karena minimnya

    penguasaan kosa kata sehingga berpengaruh terhadap

    pengungkapan cara berpikir.

    E. Ketrampilan Mengemukakan Pendapat

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    22/40

    Ketrampilan mengemukakan pendapat merupakan aspek berbicara.

    Berbicara adalah suatu ketrampilan berbahasa yang berkembang pada

    kehidupan anak yang dilalui oleh ketrampilan menyimak

    Ketrampilan mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar sangat

    diperlukan, karena siswa dituntut untuk dapat mengutarakan pernyataan

    pernyataan, mengutarakan pertanyaanpertanyaan dan harus dapat pula

    mengutarakan kemampuan dalam berbagai hal melalui berbagai cara pula,

    antara lain berbicara.

    F. Pengertian Keberanian Mengemukakan Pendapat

    1. Hubungan ketrampilan mengemukakan pendapat dengan

    menyimak.

    Mengemukakan pendapat (berbicara) dengan menyimak

    merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung,

    merupakan komunikasi tatap muka.

    Halhal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara

    berbicara dengan menyimak adalah :

    a. Katakata yang dipakai serta dipelajari oleh siswa member

    bantuan pelayanan dalam menyampaikan ideide atau

    gagasan.

    b. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu

    meningkatkan kualitas berbicara siswa.

    2. Hubungan keterampilan mengemukakan pendapat dengan

    membaca.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    23/40

    Menbaca sangat berpengaruh terhadap aktivitas berbicara. Karena

    dengan membaca siswa mempunyai atau memperoleh

    kemampuankemampuan yang mencakup ujaran yang jelas dan

    lancar, kosa kata yang luas dan beraneka ragam, peggunaan

    kalimatkalimat lengkap serta sempurna bila diperlukan dan

    kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan

    suatu cerita.

    Halhal tersebut akan muncul apabila anak atau siswa berbicara,

    jadi sangat jelas bahwa hubungan antara berbicara dengan

    membaca sangat erat. Demikian juga dengan mengemukakan

    pendapat, dengan kemampuan - kemampuan yang dimiliki dari

    membaca maka dalam mengemukakan pendapat akan lancer.

    3. Hubungan keterampilan mengemukakan pendapat (berbicara)

    dengan menulis :

    1. Penguasaan kosa kata, pola kalimat, serta organisasi ideide

    yang telah dimiliki siswa merupakan dasar bagi ekspresi tulis.

    2. Pembuatan bagan atau ideide yang akan disampaikan pada

    saat mengemukakan pendapat akan menolong siswa untuk

    mengutarakan ideidenya kepada orang lain. Siswa belajar

    berbicara dari catatan dan membutuhkan latihan berbicara dari

    catatan agar penyimpangan ide tidak terputusputus atau tidak

    lancar.

    Pembelajaran berbicara berkaitan erat dengan menyimak,

    membaca maupun menulis . usaha yang dilakukan untuk

    meningkatkan salah satu segi tersebut diatas jelas akan

    berpengaruh terhadap segi yang lain.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    24/40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting penelitian

    Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian , waktu penelitian, dan

    siklus PTK sebagai berikut.

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 4 Teunom

    Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya untuk mata pelajaran

    bahasa Indonesia. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas VI

    a tahun pelajaran 2012 /2013 dengan jumlah siswa sebanyak 23

    orang, terdiri dari 11 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2012 /2013, yaitu pada

    bulan januari sampai dengan februari 2013. Penentuan waktu

    penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    25/40

    memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar

    mengajar yang efektif dikelas.

    3. Siklus PTK

    PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatanhasil prestasi belajar siswa pada kelas VI a SD Negeri 4 Teunom.

    Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelasyang dilaksanakan

    didalam kelas dengan teknik putaran demi putaran. Penelitian tindakan

    kelas ini dilaksanakan untuk suatu perbaikan, sehingga diperoleh hasil

    yang maksimal dari suatu proses belajar mengajar bahasa Indonesia

    khususnya meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat pada

    saat proses belajar mengajar didalam kelas.

    Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga putaran : (1) putaran pertama,(2) putaran Kedua, (3) putaran ketiga. Rancangan permainan bahasa

    ini masiangmasing putaran secara garis besar memuat empat

    tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi, tahap

    observasi dan tahap refleksi.

    Perencanaan : rencana tindakan apa yang akan dilakukan

    Untuk memperbaiki, meningkatkan atau

    Perubahan prilaku dan sikap sebagi solusi.

    Tindakan : yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya

    Perbaikan

    Observasi : mengamati adas dasar hasil atau dampak

    Dari tindakan yang dilaksanakan atau

    Dikenakan terhadap siswa.

    Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbang

    : atas hasil atau dampak dari tindakan dari

    Berbagai criteria.

    B. Subjek penelitian

    penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin

    meneliti elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya juga

    disebut studi populasi (suharsimi arikunto,1999 ;102).

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    26/40

    Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi populasi adalah kelas VI a SD

    Negeri 4 Teunom Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya tahun pelajaran

    2012 /2013 .Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di kelas tersebut kerena

    adanya permasalahan yang ada dikelas. Karena penelitian tindakan kelas

    memiliki karakteristik yang khusus yaitu tindakantindakan tertentu untuk

    memperbaiki proses belajar di dalam kelas tertentu.

    Adapun sample dari penelitian tindakan kelas ini adalah kelas VI a SD Negeri 4

    Teunom Kecamatan aceh Jaya kabupaten Aceh Jaya tahun pelajaran 2012

    /2013 yang terdiri dari 23 siswa, pemilihan sampel ini berdasarkan permasalahan

    yang ada di dalam kelas tersebut, yaitu siswa nya sangat pasif, kurang berani

    mengemukakan pendapat sehingga proses belajar mengajarberjalan searah,

    tidak ada timbal balik antara guru dengan siswa.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian

    ini adalah : (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) dokumentasi.

    1. Pengamatan

    Pengamatan atau observasi terhadap penelitian ini dilakukan dengan

    cermat dan teliti serta sungguhsungguh, setiap putaran berlangsung

    pengamatan meliputi proses dan hasilpelaksanaan serta halhal

    yang menyebabkan kegagalan atau keberhasilan pelaksanaan

    permainan bahasa ini.

    2. Wawancara

    Wawancara dilakukan secara klasikal kepada siswa, wawancara ini

    dimaksudkan agar terjadi interaksi dan komunikasi antara guru dan

    siswa. Kesan dan respon siswa terhadap pelaksanaan permainan

    bahasa ini akan dapat diketahui melalui wawancara ini.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah cara

    memperoleh data dari dokumentasi, terutama dokumen resmi dari

    sekolah. Data dokumentasi dalam penelitian ini meliputi lembar

    observasi, lembar kerja siswa, agenda tiap putaran, daftar nilai, hasil

    penelitian. Tujuan pengamatan data dokumentasi ini untuk

    mempelajari informasi yang diperoleh.

    Adapun hasil pengumpulan data dari teknik tersebut disimpan dalam

    bentuk catatan atau table. Catatan dipergunakan untuk mengumpulkan

    data yang berhubungan dengan proses pelaksanaan permainan

    bahasa, sedangkan table disusun untuk menyimpan perolehan data

    hasil permainan bahasa dengan kuis.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    27/40

    D. Teknik Analisa Data

    Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Dalam

    penganalisaan yang dipentingkan yaitu kualitas. Adapun penganalisaan melalui

    tahapan sebagai berikut : (1) reduksi, (2) klasifikasi, (3) interprestasi, (4) inferensi dan

    (5) tindak lanjut.

    1. ReduksiPada tahap ini yang dilakukan guru adalah mengecek dan mencatat kembali

    dengan cermat data yang terkumpul. Dat yang berhubungan dengan proses

    dan hasil permainan bahasa yang dicatat. Pencatatan dilakukan secara

    obyektif dan netral.

    2. Klasifikasi

    Pada tahap klasifikasi guru mengelompokkan data yang memenuhi criteria

    dan bermanfaat. Data dikelompokkan berdasarkan materi, proses,waktu dan

    hasil.

    3. Interprestasi

    Berdasarkan data yang ada peneliti menafsirkan dan diwujudkan dalamkalimat pernyataan. Pernyataan tersebut merupakan pendapat peneliti

    dengan didukung data yang kualitatif dan kuantitatif. Pada akhirnya diperoleh

    data yang ditafsirkan sebagai factor penunjang keberhasilan dan penyebeb

    kegagalan.

    4. Inferensi

    Data yang sudah diinferensikan dicari kaitannya dengan data lain kemudian

    disimpulkan. Penyimpulan kegagalan atau bentuk keberhasilan merupakan

    kegiatan pada tahap ini. Factor-faktor yang mempengaruhi kegagalan bisa

    berasal dari guru dan siswa yang meliputi proses, waktu, materi, dan hasil.

    5. Tindak lanjut

    Pada tahap ini dirumuskan langkah-langkah perbaikan untuk putaran

    berikutnya berdasarkan inferensi yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

    yang mendukung sebagai factor penunjang keberhasilan

    dipertahankan,sedangkan yang menghambat sebagai penyebab kegagalan

    diganti. Perbaiakan tersebut bisa berupa proses dan materi.

    E. Kriteria Efektivitas

    Penelitian tindakan kelas ini lebih menitik beratkan pada keberanian siswa dalam

    mengemukakan pendapat yang nantinya akan berpengaruh pada situasi proses

    belajar mengajar didalam kelas. Melalui pengamatan dapat diketahui kualitas

    pembelajaran dengan permainan bahasa. kriteria efektifitas metode permainan

    bahasa ini di tentukan apabila 65 % dari 23 siswa dapat mengemukakan

    pendapat dengan baik, maka permainan bahasa ini efektif. Dan apabila kurang

    dari 65 % tidak efektif .

    Hal ini dapat ditentukan dengan rumus

    P = R/n x 100 %

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    28/40

    keterangan

    P = adalah jumlah siswa yang dapat mengemukakan pendapat dengan baik

    (dalam proses).

    R = adalah jumlah siswa yang dapat mengemukakan pendapat dengan baikDalam permainan.

    n = adalah jumlah siswa secara keseluruhan.

    F. Tahap Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tahaptahap sebagai berikut:

    1. Tahap persiapan

    Penelitian mengajukan proposal penelitian kepada guru pengamat

    kemudian menyusun instrument kegiatan2. Tahap pelaksanaan

    Tahap pertama atau putaran pertama dilaksanakan tanggal 28 bulam

    januari tahun 2013 jam pelajaran ke 3 dan 4 permainan bahsa dengan

    kuis cepat tepat.

    Tahap kedua atau putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 30 bulan

    januari tahun 2013 jam pelajaran ke 3 dan 4 dilanjutkan tanggal 4

    bulan februari tahun 2013 jam ke 3 dan 4 dengan permainan bahsa

    dengan kuis tokoh.

    Tahap ketiga atau keputaran ketiga , dilaksanakan pada tanggal 6

    bulan februari tahun 2013 jam pelajaran ke 3 dan 4 di lanjutkan pada

    tanggal 11 februari tahun 2013 jam ke 3 dan 4 permainan bahasa

    dengan kuis siapa dia.

    3. Tahap Penyesuaian

    Penyusun laporan penelitian dan konsultasi dengan guru pengamat.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    29/40

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Putaran Pertama

    1. Perencanaan

    Pada putaran pertama ini dilaksanakan pada tanggal 28 pada bulan januari

    tahun 2013 permainan bahasa dengan kuis cepat tepat. Adapun kegiatan

    yang dilaksanakan akan direncanakan sebagai berikut :

    a. Aspersepsi selama 10 menit, dalam bentuk dialog antara guru dengan

    siswa tentang isi berita yang di dengar dari televise di Indonesia.

    b. Guru menjelaskan bagaimana aturan permainan bahasa dengan kuis

    cepat tepat, kelas di bagi menjadi 4 kelompok, kelompok 1 -3

    beranggotakan 6 siswa sedangkan kelompok 4 beranggotakan 5 siswa.

    Pembentukan kelompok berdasarkan urutan nomor absensi siswa.

    c. Papan tulis dibagi dengan jumlah anggota kelompok, tiap kelompok

    maju dan guru memberikan 4 pertanyaan, siswa menjawab sesuai

    dengan posisinya.

    d. Siswa yang menjawab salah akan mendapat hukuman, jawaban salah

    satu : menyebutkan 10 kata kerja, jawaban salah dua atau lebih

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    30/40

    menyebutkan 10 kosa kata bidang imformasi berita atau bidang oalah

    raga.

    e. Siswa yang berada dibelakang peserta turut mengawasi apabila ada

    teman yang melirik jawaban temansebelahnya, maka mereka boleh

    memprotes bahwa jawaban temannya itu tidak sah dan berhak

    mendapat hukuman.f. Siswa yang dapat hukuman pelaksanaan hukuman langsung setelah

    kelompok tersebut tampil.

    2. Tindakan atau Implementasi

    Pada tahap ini diterapkan pelaksanaan tindakan yang dideskripsikan sebagai

    berikut :

    a. Apresiasi ternyata berlangsung 15 menit, karena siswa belum dapat

    berdialog dengan lancar. Beberapa siswa yang ditunjuk guru untuk

    mengemukakan pendapatnya mengenai informasi dan berita hanya

    menjawab singkat tanpa bisa memberikan alas an dan penjelasan.b. Pelaksanaan permainan bahasa denga kuis cepat tepat. Papan tulis di

    bagi 3 lajur, kelompok satu maju dan masingmasing menempati sesuai

    dengan posisinya. Guru memberi 4 pertanyaan dari kelompok satu, 2

    siswa menjawab benar semua 3 siswa salah satu. Satu siswa melakukan

    hukuman dengan menyebutkan 10 kata kerja.

    c. Kelompok kedua, 2 siswa jawaban benarsemua, 2 siswa jawabannya salah

    1, 2 siswa jawabanya salah 2, hukumannya menyebutkan 10 kosa katadi

    bidang informasi berita.

    d. Kelompok tiga siswa yang jawabannya benar semua 3 siswa, siswa yang

    jawabannya salah satu 2 orang, sedangkan 1 siswa jawabanya salah dua

    hukumannya menyebutkan 10 kosa kata di bidang olah raga.

    e. Kelompok empat semua siswa yang jawaban nya benar semua 1 siswa,

    siswa yang jawabannya salah 1, satu siswa dan siswa yang jawabanya

    salah 2 terdiri dari 3 siswa, sebagai hukuman nya sama dengan kelompok

    yang lain yaitu menyebutkan 10 kosa kata di bidang olah raga.

    3. Observasi

    Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan pengamatan terhadap

    aktifitas siswa. Adapun hasil observasi yang diperoleh pada putaran pertama

    terungkap sebagai berikut .

    Siswa secara umum sudah menampakkan aktifitas nya, ini terbukti dari 23

    siswa yang jawabannya benar 8 siswa, 8 siswa jawabannya salah satu, 7

    siswa jawaban nya salah dua. Demikian juga ketika salah seorang siswa

    melirik jawaban teman sebelahnya, ada beberapa orang siswa memprotes,

    atas keberanianmengemukakan pendapat, hal ini menunjukkan sifat yang

    positif. Pada saat pelaksanaan hukuman dari pengamatan peneliti, 3 siswa

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    31/40

    melakukan dengan baik dan lancar, 4 siswa melakukan dengan sikap tidak

    tenang , gugup, tidak siap dan merasa tertekan.

    Keadaan ini menunjukkan bahwa secara umum memang siswa sudah cukup

    memberikan respon positif, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih

    pasif, hal ini didukung oleh pengakuan salah seorang siswa yang

    diwawancarai peneliti.Saya senang dengan permainan ini karena semuasiswa terlibat, tetapi pada saat pelaksanaan hukuman masih ada teman yang

    malu dan belum siap.

    4. Refleksi

    Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan

    pada putaran pertama ini dapat diketahui bahwa dengan adanya tindakan

    menunjukkan adanya peran serta siswa secara aktif dalam proses

    pembelajaran dengan permainan bahasa kuis cepat tepat, meskipun belum

    secara optimal. Hal ini di sebabkan (1) sebagian siswa belum berani

    mengemukkan pendapatnya dihadapan orang lain , (2) siswa masih belumterbiasa dengan permainan dalam pembelajaran.

    Dari hasil refleksi dapat disimpulkan perlunya adanya upaya perbaikan

    tindakan yang akan dilaksanakan pada putaran berikutnya. Tindakan

    tindakan yang akan dilaksanakan pada putaran kedua adalah sebagai berikut :

    a. Agar siswa lebih berani mengemukakan pendapatnya dan berbicara

    dihadapan orang lain maka perlu menggantikan permainan dengankuis

    tokoh, untuk meningkatkan keberanian siswaberpendapat.

    b. Agar siswa tidak pasif menunggu gilirannya maka pembentukan

    kelompok berdasarkan urutan nomor bangku.

    c. Perlu mengganti bentuk hukuman , yang menuntut siswa berbicara.

    B. Putaran Kedua

    1. Perencanaan

    Pada putaran kedua ini dilaksanakan pada pertemuan kedua bulan

    januari tahun 2013 berdasarkan hasil refleksi pada putaran pertama,

    maka pada putaran kedua ini permainannya diganti dengan kuis tokoh.

    Kegiatan yang dilaksanakan direncanakan sebagai berikut :

    a. Apersepsi selama 10 menit, dalam bentuk dialog antara guru

    dengan siswa mengenai tokoh yang menjadi idolanya.

    b. Pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 4 kelompok,

    kelompok 13 beranggotakan 6 siswa dan kelompok 4

    beranggotakan 5 siswa. Pembentukan kelompok berdasarkan

    no bangku siswa di dalam kelas.

    c. Guru menjelaskan aturan permainan, setiap kelompok di

    berikan undian yang berisi nama salah seorang tokoh dan siswa

    membuat pertanyaan yang sesuai dengan tokohyang dimaksud.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    32/40

    d. Apabila pada gilirannya siswa tersebut tidak dapat membuat

    pertanyaan , maka akan mendapat hukuman (1) menceritakan

    pengalaman hari ini itu, (2) pembaca puisi, (3) menyanyikan

    lagu wajib.

    e. Pelaksanaan hukuman dilakukan dilakukan ketika kelompok itu

    selesai.

    2. Tindakan

    Tindakan pada putaran kedua ini dapat di diskripsikan sebagai berikut:

    a. Apsersepsi ternyata berlangsung 15 menit karena siswa begitu

    antusias menyebutkan tokah yang disenangi dan alasannya.

    Seperti yang diungkapkan oleh seorang siswa,saya suka Ir.

    Soekarno, karena pidatonya dapat membakar semangat

    perjuangan rakyat Indonesia.

    b. Pelaksanaan permainan bahasa dengan kuis tokoh, kelompok

    setelah mengambil undian ternyata tokohnya adalah RA Kartini.Salah satu pertanyaan dari siswa adalah :RA Kartini adalah

    pelopor emansipasi wanita indonesia. Dari 6 siswa yang tidak

    dapat membuat pernyataan 2 siswa, hukuman nya memilih

    menceritakan pengalaman hari ini.

    c. Kelompok dua berdasarkan undian tokoh habibi dari 6 siswa, 4

    siswa pernyataanya benar, salah satu pernyataan siswa adalah

    habibi menjadi presiden setelah Suharto lengser. Dari enam

    siswa yang tidak dapat membuat pernyataannya salah.

    d. Kelompok tiga tokohnya adalah pak jokowi (gubernur DKI) dari

    kelompok ini tiga siswa pernyataannya benar, dua siswa tidak

    membuat pernyataan, satu siswa pernyataannya salah.

    e. Kelompok empat, tokohnya Tengku Umar ( salah satu tokoh

    pejuang aceh ) kelompok ini 4 siswa pernyataan benar, satu

    siswa pernyataannya salah. Salah satu pernyataan dari siswa

    adalah Tengku Umar salah satu pejuang aceh yang ditkuti

    oleh Belanda.

    3. Observasi

    Hasil pengamatan terhadap praktek pada putaran kedua ini

    menunjukan adanya perubahan kearah yang positif, siswa sudah

    berperan secara aktif. Dari 23 siswa, yang pernyataannya benar15

    siswa, sedangkan yang pernyataannya salah 3 siswa dan 5 siswa

    tidak tidak membuat pernyataan. Demikian pula ketika ada temannya

    membuat pertanyaan salah, teman yang lain berani angkat tangan

    untuk membetulkan pernyataan tersebut. Ini membuktikan bahwa

    respon terhadap pembelajaran dengan permainan kuis tokoh baik.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    33/40

    Siswa yang mendapat hukuman, 2 siswa memilih menceritakan

    pengalaman hari ini, 2 siswa memilih membaca puisi sedangkan 1

    siswa menyanyi. Pada saat melakukan hukuman setiap siswa begitu

    santai, tenang dan lancar dalam bercerita, sedangkan yang membaca

    puisi 1 siswa membaca baik 1 siswa membacanya masih seperti

    membaca cerita. Seorang yang nyanyi , cukup percaya diri dandengan suara keras. Hasil wawancara dengan beberapa siswa

    terungkap sebagai berikut :

    permainan ini menyenangkan BU, kalau bisa setiap hari ada

    permainannya . ( Ungkap salah seorang siswa).

    saya senang dengan permainan ini tetapi ada teman yang sudah

    menyiapkan sebuah pernyataan, ternyata pernyataan tersebut sudah

    diungkap oleh teman sebelumnya maka ketika gilirannya ia belum siap

    dengan pernyataan yang lain. (aldi).

    4. RefleksiBerdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

    pada putaran kedua ini menunjukkan peningkatan aktivitas siswa

    terhadap pembelajaran dengan permainan kuis tokoh. Pemilihan

    materi ternyata sangat efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa.

    Akan tetapi ada kelemahan dari permainan ini ada siswa yang sudah

    menyiapkan sebuah pernyataan ternyata pernyataan yang sama telah

    disampaikan temannya lebih dulu sehigga pada saat gilirannya belum

    siap dengan pernyataan yang lain . hal ini merupakan masukan bagi

    guru, untuk itu dalam putaran ketiga ada upaya perbaikan.

    a. Meningkatkan keberanian siswa dalam bertanya.

    b. Mengoptimalkan siswa dalam pembelajaran dengan

    memberikan tanggung jawab penuh terhadappelaksanaan dan

    keberhasilan permainan kepada masingmasing kelompok,

    guru hanya bertindak sebagai fasilitator, serta memberikan

    arahan yang seperlunya.

    c. Permainan diganti dengan kuis Siapa Dia

    d. Bentuk hukuman menceritakan pengalaman hari ini masih

    dipertahankan sedangkan untuk membaca puisi dan menyanyi

    diganti dengan siswa disuruh memberikan pendapatnya

    mengenai permainan bahasa ini.

    C. Putaran ketiga

    Putaran ketiga dilaksanakan pada tanggal 06 bulan februari tahun 2013 dan

    dilanjutkan pada tanggal 11 bulan februari tahun 2013 berdasarkan hasil

    refleksipada putaran kedua, maka pada putaran ketiga ini mengunakan

    permainan bahasa dengan kuis siapa dia. Kegiatan direncanakan sebagai berikut:

    1. Perencanaan

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    34/40

    a. Apersepsi selama 10 menit, dalam bentuk dialog antara guru

    dengan siswa mengenai kuis siapa dia.

    b. Guru menjelaskan bagaimana aturan permainan ini, salah

    seorang siswa berperan sebagai tokoh yang harus ditebak

    sedangkan siswa yang lain mengajukan pertanyaan untuk

    menebak siapa tokoh tersebut. Si tokoh cukup menjawab yaatau tidak atas pertanyaan yang diajukan.

    c. Kelas di bagi 3 kelompok masingmasing kelompok

    beranggotakan 7 dan siswa dan 8 siswa.

    d. Anggota kelompok yang tidak mengajukan pertanyaan pada

    saat gilirannya atau mengajukan pertanyaan asalasalan akan

    mendapat hukuman.

    Alternati hukuman :

    1) Menceritakan pengalaman hari ini.

    2) Membagikan pendapat (siswa) mengenai permainan

    bahasa ini.e. Pelaksanaan hukuman dilakukan setelah kelompok tersebut

    selesai tampil.

    2. Tindakan

    Pada tahap ini didiskripsikan pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

    a. Apersepsi selama 10 menit, guru bertanya kepada siswa.

    Apakah pernah melihat kuis siapa dia ? coba ceritakan !

    Phonna menjawab : pernah waktu itu si tokoh dapat

    ditebak, tokohnya seorang yang berprofesi sebagai polisi.

    b. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai

    tokoh misterius (petani). Kelompok pertama mengajukan

    Pertanyaan nya kepada si tokoh setiap kelompok diberi

    kesempatan mengajukan pertanyaan sebanyak 3 kali.

    Kelompok satu putaran pertama 8 siswa dapat mengajukan

    pertanyaan dengan baik, putaran kedua 7 siswa yang dapat

    mengajukan pertanyaan satu siswa tidak membuat

    pertanyaan. Putaran ketiga semua dapat mengajukan

    pertanyaan dengan baik, namun pada kelompok satu inibelum bisa menyimpulkan hasil dari diskusinya, sehingga si

    tokohbelumbisa terjawab. Siswa yang mendapat hukuman

    memilih berpendapat tentang permainan ini.saya senang

    dengan permainan ini, karena kita diberi kebebasan untuk

    mengajukan pertanyaan, mendiskusikan dan menyimpulkan

    hasil permainan ini meskipun kelompok kami belum bisa

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    35/40

    menebak tokoh yang dimaksud. Dan semua siswa bertepuk

    tangan memberikan pujian.

    c. Kelompok dua, guru menunjuk salah seorang siswa untuk

    berperan sebagai tukang parkir. Dari kelompok 2 ini mulai

    dari putaran satu sampai tiga siswa dapat mengajukan

    pertanyaan dengan baik sehingga tokoh yang dimaksuddapat di tebak. Salah satu anggota mengajukan pertanyaan:

    apakah pekerjaan saudara membutuhkan tempat yang luas

    dan ditempat terbuka?

    d. Kelompok tiga, tokoh yang harus ditebak yang diperankan

    salah seorang siswa adalah pemain bola kaki. Putaran

    satu sampai putaran tiga, 2 siswa tidak mengajukan

    pertanyaan, 1 siswa mengajukan pertanyaan tapi

    pertanyaan menyimpang : apakah olah raga yang saudara

    lakukan membutuhkan tempat, dilapangan terbuka ?,ya.

    apakah olah raga yang saudara lakukan diruangan ?(pertanyaan yang menyimpang). Pada akhirnya kelompok ini

    dapat menebak tokoh yang dimaksud.

    3. Observasi

    Hasil pengamatan yang dilakukan pada putaran ketiga ini dapat

    didiskripsikan sebagai berikut :

    Dengan adanya tindakan perbaikan dari hasil refleksi pada putaran

    kedua aktifitas siswa semakin meningkat. Hamper semua siswa sudah

    menampakkan adanya usaha untuk turut aktif berperan dlam

    pembelajaran. Hal ini di buktikan dengan hidupnya suasana kelas,

    timbulnya keberanian siswa mengemukakan pendapat dalam hal ini

    bertanya, menjawab pertanyaan maupun membuat pernyataan.

    Dari 23 siswa yang mengajukan pertanyaan dengan baik 19 siswa, 3

    siswa tidak bertanya dan 1 siswa pertanyaan nya menyimpang dan

    hasalhasalan.

    Apabila dipresentasekan sebagai berikut :

    Siswa yang bertanya

    x 100% = 82,60 %

    Siswa yang mendapat hukuman menceritakan pengalaman hari ini :

    x 100% = 17,39 %

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    36/40

    Keadaan diatas menunjukan bahwa kesadaran dan keberanian siswa

    dalam mengemukakan pendapat telah tumbuh dengan adanya

    pembelajaran yang dipola seperti permainan.

    Salah seorang siswa ketika di wawancarai, saya senang sekali

    dengan permainan ini, karena temanteman begitu berminat untuk

    mengajukan pertanyaan maupun menjawab, suasana kelas tidakseperti biasanya diam.

    4. Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan evaluasi pada putaran

    ketiga ini aktifitas sudah meningkat dengan baik, keberanian siswa

    mengemukakan pendapat sudah tumbauh dan berkembang meskipun

    ada satu dua siswa yang masih pasif. Secara umum peran serta siswa

    sudah baik, sehingga suasana kelas menjadi hidup.

    Dengan demikaian kreaktifitas guru dalam memilih metode, materi

    maupun memotifasi siswa sangat menentukan keberhasilanpembelajaran untuk mencapai tujuan.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilaksanakan dengan putaran dan

    berdasarkan pengamatan, mengumpulkan data dan evaluasi hasil nya dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    1. Metode permainan bahasa dengan kuis cepat tepat, kuis tokoh

    maupun kuis siapa dia ternyata mampu melibatkan secara aktif dalam

    proses belajar mengajar, peran serta siswa kelas VI a SD Negeri 4

    Teunom kecamatan teunom kapupaten aceh jaya tahun pelajaran

    2012/2013 sangat menonjol.

    2. Metode permainan bahasa sangat efektif untuk meningkatkan

    keberanian siswa kelas VI a SD Negeri 4 Teunom kecamatan teunom

    kabupaten aceh jaya tahun pelajaran 2012/ 2013 dalam

    mengemukakan pendapat. Hal ini dapat dilihat dari hasil setiap putaran

    yang menunjukan peningkatan aktifitas siswa. Dari putaran pertama

    yang jawaban nya benar adalah 34.78%, sedangkan yang mendapat

    hukuman adalah65,21%.berdasarkan hasil putaran pertama

    dilanjutkan dengan putaran yang kedua dengan perolehan nilai

    menjadi 65.21% dan yang mendapat hukuman34.78 %.berdasarkan

    hasil tersebut pada putaran kedua mengalami peningkatan terhadap

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    37/40

    aktifitas siswa menjadi baik. Berdasarkan hasil putaran kedua

    dilanajutkan ke putaran ketiga dengan perolehan nilai yang sangat

    meningkat menjadi 82.60% siswa yang membuat pernyataan benar

    dan 17.39 % siswa yang mendapat hukuman.

    3. Kemampuan metode permainan bahasa dalam meningkatkan

    keberanian dalam mengemukakan pendapat sangat baik, karenadapat terlihat secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga

    pembelajaran terlaksana dengan lancar dan hidup.

    B. Saran

    Beberapa saran-saran yang perlu penulis sampaikan

    berdasarkan hasil pengamatan kelas antara lain:

    1. Dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar siswa, diharapkan guru

    selalu memperhatikan penggunaan metode yang lebih efektif dalam

    proses belajar mengajar. Efektivitas metode harus disesuaikan dengan

    materi pembelajaran dan tujuan hendak dicapai.2. Pentingnya guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang

    berhubungan dalam proses belajar mengajar yang dapat digunakan

    sebagai pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah

    selanjutnya guna meningkatkan mutu suatu pendidikan.

    3. Untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar guru perlu

    mencari atau menemukan metode alternative sebagai jalan keluarnya,

    misalnya metode permainan bahasa.

    4. Diharapkan guru pernah mencoba atau perlu menerapkan metode

    permainan bahsa dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa sesuai

    dengan tujuan yang ingin dicapai.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    38/40

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardiana, Leo. 1998. Permainan Bahasa di SD.Makalah Seminar IKIP Surabaya.

    Arikunto, Suharsimi. 2000. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Ali, Lukman, dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Puastaka.

    Kasuriyanto, dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Surabaya

    Unipress, IKIP.

    Semi, Atar. 1984. Pengajaran bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

    Taringan, Henry Guntur. 1998. Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa.

    Taringan , Henry Guntur. 2001. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

    Bandung : Angkasa.

    Taringan, Henry Guntur. 2000. Metodelogi Pengajaran Bahasa.Bandung : Angkasa.

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    39/40

    Takeda, Mansoer. 1999. Kosa Kata dan Pengajarannya.Ende Flores : Nusa Indah.

    BIODATA PENULIS

    Nama : Ida Zaimar, S.Pd.SD

    Nip : 19691230 199504 2 001

    Jabatan : Guru

    Pangkat/ golongan : Penata Tk/ III.d

    Tempat dan tanggal Lahir : Alue Ambang, 30- 12- 1969

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Judul karya tulis : Meningkatkan hasil prestasi belajar bahasa Indonesia

    Dengan uji kemampuan keberanian dalam mengemuka

    Kan pendapat melalui permainan bahasa pada siswa

    Kelas VI a di SDN 4 Teunom Tahun 2012/ 2013

    Pendidikan terakhir : S- 1 (Sarjana)

    Fakultas / jurusan : Universitas Terbuka / Guru kelas

    Status perkawinan : Kawin

    Alamat penulis

    a. Kelurahan : Padang kleng

    b. Kecamatan : Teunom

    c. Kab/ kota : Aceh Jaya

    d. Provinsi : Aceh

  • 8/10/2019 ptk alok.docx

    40/40

    e. Telepon / hp : 085296101533