rabu, 11 mei 2011 as yakin pakistan beri akses investigasi · dan as akibat operasi as di...

1
DERI DAHURI A MERIKA Serikat (AS) yakin pemerin- tah Pakistan akan mengizinkan tim investigasinya untuk menggali informasi dari para istri Osama bin Laden. Pejabat AS menilai, jika Pa- kistan mengizinkan hal itu, ketegangan antara Pakistan dan AS akibat operasi AS di Abbottabad yang menewas- kan pemimpin Al-Qaeda, Bin Laden, bisa reda. Bin Laden ditembak mati pada 1 Mei lalu dalam serang- an rahasia di utara Pakistan, Abbottabad. Kejadian itu te- lah mempermalukan Pakistan yang selama bertahun-tahun membantah soal keberadaan orang yang paling dicari dunia itu di negaranya. Pakistan memang sedang tertekan untuk menjelaskan ba- gaimana pemimpin Al-Qaeda itu bisa tinggal di kota yang jaraknya sangat dekat dengan akademi militer. Selain itu, dari dalam negeri, pemerin- tah Pakistan dikritisi karena membiarkan AS melanggar kedaulatan Pakistan. Tim investigasi AS, yang telah meneliti barang-barang dari tempat tinggal Bin Laden, ingin mengajukan pertanyaan kepada tiga istri pemimpin Al- Qaeda itu. Tim ingin mendapat informasi seputar aksi Bin La- den dan hubungannya dengan jaringan militan global. “Pakistan sekarang mena- warkan memberi akses,” kata seorang pejabat AS di Washing- ton, kemarin. Namun, Gedung Putih belum memberi penje- lasan resmi. Kendati begitu, seorang peja- bat senior pemerintah Pakistan di Islamabad, kemarin, meng- aku belum mengambil kepu- tusan terhadap permintaan pemerintah AS tersebut. Seorang pejabat Pakistan lain- nya juga membantah negaranya akan memberi izin tim investi- gasi AS untuk menggali infor- masi dari tiga istri Bin Laden. “Terlalu awal untuk berpikir mengenai hal itu,” jelasnya. Pakistan juga mengatakan tiga istri Bin Laden, satu berasal dari Yaman dan dua dari Arab Saudi, akan dikembalikan ke negara mereka masing-masing. Pakistan telah berhubungan dengan negara-negara asal istri Bin Laden, tapi belum menghu- bungi mereka. Penolakan Pakistan Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan Yusouf Raza Gilani menolak tuduhan bahwa operasi AS di kota dekat Islamabad ada- lah bukti bahwa Pakistan tidak kompeten atau terlibat menyem- bunyikan Bin Laden. “Tuduhan keterlibatan atau inkompetensi jelas aneh,” kata Gilani saat berpidato di depan anggota parlemen yang disiar- kan televisi. Setelah Pakistan mengeluar- kan bantahan, AS sepertinya mulai mengendurkan tudu- hannya bahwa Pakistan turut memberi perlindungan bagi Bin Laden. “Kami percaya ini sangat penting menjaga hubungan kerja sama dengan Pakistan ka- rena ini termasuk kepentingan keamanan nasional kami,” kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. (Reuters/AP/I-4) [email protected] AS Yakin Pakistan Beri Akses Investigasi PERDANA Menteri (PM) Thai- land Abhisit Vejjajiva menyebut Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot Jaem tidak memahami soal konik di perbatasan Thailand dan Kamboja. “Deputi Perdana Menteri Luar Negeri Malaysia tidak mengerti soal situasi di per- batasan karena pada kemarin (9/5) malam sudah dilakukan pertemuan tripartit antara Menteri Luar Negeri Thailand, Kamboja, dan Indonesia, dan masalahnya sudah jelas,” papar Abhisit, kemarin. Menurutnya, Menlu Thai- land Kasit Piromya telah tiba di negaranya pada Selasa (10/5) dan akan melaporkan hasil pertemuan tripartit tersebut di depan rapat kabinet, pekan depan. “Pendirian Thailand tetap sama. Jika Kamboja tidak me- narik pasukannya dari wilayah yang disengketakan, tidak ada tim peninjau yang akan dikirim ke wilayah itu,” tegas Abhisit. Pada Senin (9/5), Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot Jaem menyalah- kan Thailand sebagai pemicu pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja di wi- layah perbatasan yang dekat dengan Kuil Preah Vihear. “Thailand tidak menyepakati perjanjian,” ujarnya. Di Indonesia, Menlu RI Marty Natalegawa mengada- kan pertemuan dengan Menlu Thailand Kasit Piromya dan Menlu Kamboja Hor Namhong di Gedung Pancasila, Kemen- terian Luar Negeri RI. Dalam pertemuan selama hampir 3 jam itu, kedua menlu sepakat menerima paket solusi yang ditawarkan Indonesia. “Indonesia menampilkan konsep penyelesaian masalah yang dapat diterima kedua negara dalam tingkat menteri luar negeri dan mereka akan segera melaporkannya ke pe- merintah masing-masing agar dapat mendapat persetujuan dari tiap-tiap pemerintahnya,” kata Marty. “Jadi, yang dicapai sam- pai saat ini adalah konsensus di tingkat menteri luar ne- geri,” ujar Marty seusai per- temuan tripartit di Jakarta, Senin (9/5). Paket solusi yang ditawarkan Indonesia kepada Thailand dan Kamboja tidak akan berbicara siapa yang harus mengambil langkah dahulu sebelum ada langkah berikutnya. “Kita melihat masalah ini sebagai satu proses, bukan satu kejadian atau event. Kalau kita menganggapnya sebagai satu proses, peluang untuk mencapai kemajuan lebih ter- buka,” jelas Marty. (*/Bangkok Post/I-3) PERSERIKATAN Bangsa-Bang- sa (PBB) melalui Badan Ban- tuan Kemanusiaan dan Darurat PBB mendesak permusuhan di Libia dihentikan sementara. Demikian permintaan Wakil Sekjen PBB Untuk Urusan Kemanusiaan Valerie Amos, kemarin. Amos meminta agar korban yang terkena efek konik men- dapatkan bantuan. Terutama di Kota Misrata, menurut Amos, warga sedang menghadapi krisis makanan dan air. Bah- kan di satu-satunya kota di bagian barat Libia yang dikua- sai pemberontak itu, cadangan makanan hanya tinggal untuk beberapa bulan. Amos menilai warga sipil sengsara akibat konflik dan sanksi yang dikenakan kepada negara kaya minyak itu. Oleh karena itu, dia meminta Dewan Keamanan PBB memastikan agar setiap pihak yang terlibat pertikaian di Libia untuk meng- hormati hukum internasional. Hukum internasional harus ditegakkan dengan tidak meng- gunakan bom cluster, ranjau, dan bom spray. “Negara telah lumpuh dan akan memberi efek pada selu- ruh warga Libia dalam sebulan ke depan, terutama mereka yang miskin dan lemah,” tam- bah Amos. Selain mendesak penghentian permusuhan sementara, Amos meminta dunia menambah jumlah bantuan untuk Libia. Sebelumnya telah ditetapkan bahwa Libia akan membu- tuhkan US$144 juta. Namun, menurutnya, jumlah itu mung- kin hanya setengah dari yang dibutuhkan. “Libia butuh dua kali lebih banyak daripada jumlah itu.” Sementara itu, pada pertem- puran di Misrata, pemberontak mengklaim telah mendesak ten- tara pemerintah mundur dari pinggiran kota. Kota itu sendiri sudah dua bulan dikepung pasukan Khada. Di saat bersamaan, NATO juga masih terus melancarkan serangan ke ibu kota Libia, Tripoli. Serangan itu telah di- lancarkan selama seminggu terakhir. Sebanyak empat gedung, termasuk kompleks tempat tinggal keluarga Khada, kan- tor intelijen Libia, dan kantor televisi pemerintah, menjadi sasaran serangan NATO. Pemerintah Khadabahkan mendata gedung komisi per- lindungan anak juga terkena serangan. Namun, hal itu su- lit untuk dikonrmasi. (Yan/ Reuters/AP/I-3) Thailand Nilai Malaysia tidak Paham soal Konflik PBB Desak Pertempuran Dihentikan BERKUNJUNG KE MEDIA INDONESIA: Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Juru Bicara Kedubes Australia Ray Marcelo (kedua kiri) bersama Public Affairs Officer Kedubes Australia Angky Septiana (kiri) berbincang dengan Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong (kanan) di Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta, kemarin. Kedatangan mereka ke Media Indonesia dalam rangka saling mengenal di antara kedua institusi tersebut. MEMBAKAR POSTER OBAMA: Demonstran dari Muthahida Shehri Mahaz membakar poster bergambar Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat berunjuk rasa sambil berjalan menuju rumah pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di Multan, Pakistan, Minggu (8/5). MI/ROMMY PUJIANTO AP/KHALID TANVEER 12 RABU, 11 MEI 2011 I NTER NASIONAL PM Yusouf Raza Gilani menolak pernyataan AS yang menuduh Pakistan turut menyembunyikan Osama bin Laden.

Upload: nguyenliem

Post on 11-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 11 MEI 2011 AS Yakin Pakistan Beri Akses Investigasi · dan AS akibat operasi AS di Abbottabad yang menewas- ... itu bisa tinggal di kota yang ... akan memberi izin tim investi-

DERI DAHURI

AMERIKA Serikat (AS) yakin pemerin-tah Pakistan akan mengizinkan tim

investigasinya untuk menggali informasi dari para istri Osama bin Laden.

Pejabat AS menilai, jika Pa-kistan mengizinkan hal itu, ketegangan antara Pakistan dan AS akibat operasi AS di Abbottabad yang menewas-kan pemimpin Al-Qaeda, Bin Laden, bisa reda.

Bin Laden ditembak mati pada 1 Mei lalu dalam serang-an rahasia di utara Pakistan, Abbottabad. Kejadian itu te-lah mempermalukan Pakistan yang selama bertahun-tahun membantah soal keberadaan orang yang paling dicari dunia itu di negaranya.

Pakistan memang sedang tertekan untuk menjelaskan ba-gaimana pemimpin Al-Qaeda itu bisa tinggal di kota yang jaraknya sangat dekat dengan akademi militer. Selain itu, dari dalam negeri, pemerin-tah Pakistan dikritisi karena membiarkan AS melanggar kedaulatan Pakistan.

Tim investigasi AS, yang telah meneliti barang-barang dari tempat tinggal Bin Laden,

ingin mengajukan pertanyaan kepada tiga istri pemimpin Al-Qaeda itu. Tim ingin mendapat informasi seputar aksi Bin La-den dan hubungannya dengan jaringan militan global.

“Pakistan sekarang mena-warkan memberi akses,” kata seorang pejabat AS di Washing-ton, kemarin. Namun, Gedung Putih belum memberi penje-lasan resmi.

Kendati begitu, seorang peja-bat senior pemerintah Pakistan di Islamabad, kemarin, meng-aku belum mengambil kepu-tusan terhadap permintaan pemerintah AS tersebut.

Seorang pejabat Pakistan lain-nya juga membantah negaranya akan memberi izin tim investi-gasi AS untuk menggali infor-masi dari tiga istri Bin Laden. “Terlalu awal untuk berpikir mengenai hal itu,” jelasnya.

Pakistan juga mengatakan tiga istri Bin Laden, satu berasal dari Yaman dan dua dari Arab Saudi, akan dikembalikan ke negara mereka masing-masing. Pakistan telah berhubungan dengan negara-negara asal istri Bin Laden, tapi belum menghu-bungi mereka.

Penolakan Pakistan

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan Yusouf Raza Gilani

menolak tuduhan bahwa operasi AS di kota dekat Islamabad ada-lah bukti bahwa Pakistan tidak kompeten atau terlibat menyem-bunyikan Bin Laden.

“Tuduhan keterlibatan atau inkompetensi jelas aneh,” kata Gilani saat berpidato di depan

anggota parlemen yang disiar-kan televisi.

Setelah Pakistan mengeluar-kan bantahan, AS sepertinya mulai mengendurkan tudu-hannya bahwa Pakistan turut memberi perlindungan bagi Bin Laden. “Kami percaya ini sangat

penting menjaga hubungan kerja sama dengan Pakistan ka-rena ini termasuk kepentingan keamanan nasional kami,” kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. (Reuters/AP/I-4)

[email protected]

AS YakinPakistan Beri AksesInvestigasi

PERDANA Menteri (PM) Thai-land Abhisit Vejjajiva menyebut Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot Jaem tidak memahami soal konfl ik di perbatasan Thailand dan Kamboja.

“Deputi Perdana Menteri Luar Negeri Malaysia tidak mengerti soal situasi di per-batasan karena pada kemarin (9/5) malam sudah dilakukan pertemuan tripartit antara Menteri Luar Negeri Thailand, Kamboja, dan Indonesia, dan masalahnya sudah jelas,” papar Abhisit, kemarin.

Menurutnya, Menlu Thai-land Kasit Piromya telah tiba di negaranya pada Selasa (10/5) dan akan melaporkan hasil pertemuan tripartit tersebut di depan rapat kabinet, pekan depan.

“Pendirian Thailand tetap sama. Jika Kamboja tidak me-narik pasukannya dari wilayah yang disengketakan, tidak ada tim peninjau yang akan dikirim ke wilayah itu,” tegas Abhisit.

Pada Senin (9/5), Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot Jaem menyalah-kan Thailand sebagai pemicu pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja di wi-layah perbatasan yang dekat dengan Kuil Preah Vihear. “Thailand tidak menyepakati perjanjian,” ujarnya.

Di Indonesia, Menlu RI Marty Natalegawa mengada-kan pertemuan dengan Menlu Thailand Kasit Piromya dan Menlu Kamboja Hor Namhong di Gedung Pancasila, Kemen-terian Luar Negeri RI. Dalam pertemuan selama hampir 3 jam itu, kedua menlu sepakat menerima paket solusi yang ditawarkan Indonesia.

“Indonesia menampilkan konsep penyelesaian masalah yang dapat diterima kedua negara dalam tingkat menteri luar negeri dan mereka akan segera melaporkannya ke pe-merintah masing-masing agar dapat mendapat persetujuan dari tiap-tiap pemerintahnya,” kata Marty.

“Jadi, yang dicapai sam-pai saat ini adalah konsensus di tingkat menteri luar ne-geri,” ujar Marty seusai per-temuan tripartit di Jakarta, Senin (9/5).

Paket solusi yang ditawarkan Indonesia kepada Thailand dan Kamboja tidak akan berbicara siapa yang harus mengambil langkah dahulu sebelum ada langkah berikutnya.

“Kita melihat masalah ini sebagai satu proses, bukan satu kejadian atau event. Kalau kita menganggapnya sebagai satu proses, peluang untuk mencapai kemajuan lebih ter-buka,” jelas Marty. (*/Bangkok Post/I-3)

PERSERIKATAN Bangsa-Bang-sa (PBB) melalui Badan Ban-tuan Kemanusiaan dan Darurat PBB mendesak permusuhan di Libia dihentikan sementara. Demikian permintaan Wakil Sekjen PBB Untuk Urusan Kemanusiaan Valerie Amos, kemarin.

Amos meminta agar korban yang terkena efek konfl ik men-dapatkan bantuan. Terutama di Kota Misrata, menurut Amos, warga sedang menghadapi krisis makanan dan air. Bah-kan di satu-satunya kota di bagian barat Libia yang dikua-sai pemberontak itu, cadangan makanan hanya tinggal untuk beberapa bulan.

Amos menilai warga sipil sengsara akibat konflik dan sanksi yang dikenakan kepada negara kaya minyak itu. Oleh karena itu, dia meminta Dewan Keamanan PBB memastikan agar setiap pihak yang terlibat pertikaian di Libia untuk meng-hormati hukum internasional. Hukum internasional harus ditegakkan dengan tidak meng-gunakan bom cluster, ranjau, dan bom spray.

“Negara telah lumpuh dan akan memberi efek pada selu-ruh warga Libia dalam sebulan ke depan, terutama mereka yang miskin dan lemah,” tam-

bah Amos.Selain mendesak peng hentian

permusuhan sementara, Amos meminta dunia menambah jumlah bantuan untuk Libia. Sebelumnya telah ditetapkan bahwa Libia akan membu-tuhkan US$144 juta. Namun, menurutnya, jumlah itu mung-kin hanya setengah dari yang dibutuhkan. “Libia butuh dua kali lebih banyak daripada jumlah itu.”

Sementara itu, pada pertem-puran di Misrata, pemberontak mengklaim telah mendesak ten-tara pemerintah mundur dari pinggiran kota. Kota itu sendiri sudah dua bulan dikepung pasukan Khadafi .

Di saat bersamaan, NATO juga masih terus melancarkan serangan ke ibu kota Libia, Tripoli. Serangan itu telah di-lancarkan selama seminggu terakhir.

Sebanyak empat gedung, termasuk kompleks tempat tinggal keluarga Khadafi , kan-tor intelijen Libia, dan kantor televisi pemerintah, menjadi sasaran serangan NATO.

Pemerintah Khadafi bahkan mendata gedung komisi per-lindungan anak juga terkena serangan. Namun, hal itu su-lit untuk dikonfi rmasi. (Yan/Reuters/AP/I-3)

Thailand NilaiMalaysia tidak Paham soal Konflik

PBB Desak Pertempuran Dihentikan

BERKUNJUNG KE MEDIA INDONESIA: Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Juru Bicara Kedubes Australia Ray Marcelo (kedua kiri) bersama Public Affairs Officer Kedubes Australia Angky Septiana (kiri) berbincang dengan Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong (kanan) di Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta, kemarin. Kedatangan mereka ke Media Indonesia dalam rangka saling mengenal di antara kedua institusi tersebut.

MEMBAKAR POSTER OBAMA: Demonstran dari Muthahida Shehri Mahaz membakar poster bergambar Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat berunjuk rasa sambil berjalan menuju rumah pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di Multan, Pakistan, Minggu (8/5).

MI/ROMMY PUJIANTO

AP/KHALID TANVEER

12 RABU, 11 MEI 2011INTERNASIONAL

PM Yusouf Raza Gilani menolak pernyataan AS yang menuduh Pakistan turut menyembunyikan Osama bin Laden.