rancangan prosedur pelaporan dan penanganan...

20
RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Upload: others

Post on 05-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

RANCANGAN PROSEDUR

PELAPORAN DAN

PENANGANAN BENTURAN

KEPENTINGAN

Page 2: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

KATA PENGANTAR

Benturan kepentingan akan mengakibatkan tidak sehatnya roda pemerintahan yang

pada akhirnya mengarah pada tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan

mengakibatkan kepercayaan publik akan berkurang. Potensi adanya benturan kepentingan

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan negara (Pejabat dan/atau Pegawai) harus

dapat ditangani secara tepat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

Adapun rancangan prosedur pelaporan dan penanganan benturan kepentingan ini

disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Badan, dan aturan

hukum lainnya.

Rancangan ini masi bersifat sementara dan masih perlu perbaikan untuk

disempurnakan. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan rancangan

ini kami ucapkan terima kasih. Semoga dapat memberi manfaat di dalam melaksanakan tugas

penanganan benturan kepentingan di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif.

Kritik dan saran untuk perbaikan rancangan ini di masa mendatang sangat kami hargai.

Jakarta, November 2018

Tim Inspektorat

Badan Ekonomi Kreatif

ii

Page 3: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 1

C. Acuan Peraturan ...................................................................................................... 2

BAB II BENTURAN KEPENTINGAN ................................................................................. 3

A. Pengertian................................................................................................................ 3

B. Pegawai yang Berpotensi Memiliki Benturan Kepentingan ................................... 3

C. Bentuk, Jenis, dan Sumber Benturan Kepentingan ................................................. 4

D. Pencegahan Terjadinya Situasi Benturan Kepentingan ......................................... 5

BAB III PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN .................................................. 7

A. Prinsip Dasar ........................................................................................................... 7

B. Faktor Pendukung ................................................................................................... 7

C. Mekanisme Penanganan ......................................................................................... 8

D. Tindakan dalam Penanganan Situasi Benturan Kepentingan .............................. 10

BAB IV PENCEGAHAN TERJADI BENTURAN KEPENTINGAN .............................. 11

BAB V MONITORING DAN EVALUASI BENTURAN KEPENTINGAN ................... 13

BAB VI PENUTUP ................................................................................................................ 15

LAMPIRAN

iii

Page 4: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)

tidak terlepas dari interaksi beberapa pihak, baik internal maupun eksternal. Terkait

dengan interaksi tersebut sering kali terjadi benturan kepentingan dalam diri seorang

Pegawai yang akan mempengaruhi profesionalisme seorang Pegawai dalam

menjalankan tugas dan fungsinya. Benturan kepentingan akan mengakibatkan tidak

sehatnya roda pemerintahan yang pada akhirnya mengarah pada tindak korupsi, kolusi,

dan nepotisme (KKN) dan mengakibatkan kepercayaan publik akan berkurang. Tata

kelola pemerintahan yang tidak baik akan mengakibatkan penurunan pelayanan

terhadap masyarakat.

Potensi adanya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

penyelenggaraan negara (Pejabat dan/atau Pegawai) harus dapat ditangani secara tepat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar setiap

keputusan yang diambil telah dilandasi dengan pertimbangan yang profesional,

obyektif, berintegritas, independen, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal

tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan publik yang baik sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik serta

dengan prinsip-prinsip pengendalian intern sebagaiman diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Agar setiap Pejabat dan Pegawai Badan Ekonomi Kreatif memiliki pemahaman

yang seragam mengenai benturan kepentingan serta memiliki acuan dalam bersikap dan

berperilaku terkait penanganan benturan kepentingan, maka ditetapkanlah Pedoman

Pelaporan dan Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Badan Ekonomi

Kreatif dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta Kode

Etik Pegawai Badan Ekonomi Kreatif.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Pedoman ini dimaksudkan dengan acuan bagi penyelenggara negara (Pejabat dan

Pegawai) di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif untuk mengenal dan mengatasi

1

Page 5: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

terjadinya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, sehingga

dapat mencegah terjadinya tindak KKN.

2. Tujuan

a. Sebagai pedoman bagi Pegawai Badan Ekonomi Kreatif untuk mengenal,

mencegah, dan mengatasi situasi-situasi benturan kepentingan di lingkungan

Badan Ekonomi Kreatif;

b. Menciptakan budaya pelayanan publik yang dapat mengenal, mencegah, dan

mengatasi situasi-situasi benturan kepentingan secara transparan dan efisien

tanpa mengurangi kinerja Pegawai yang bersangkutan;

c. Mencegah terjadinya pengabaian pelayanan publik dan kerugian negara;

d. Menegakkan integritas; dan

e. Menciptakan pemerintah yang bersih dan berwibawa sehingga terhindar dari

praktik KKN.

C. Acuan Peraturan

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah;

4. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan

Kepentingan di Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi;

6. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif;

7. Peraturan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017

Tentang Kode Etik Pegawai dan Tata Cara Penegakan Kode Etik Di Lingkungan

Badan Ekonomi Kreatif

8. Peraturan Badan Ekonomi Kreatif No 18 Tahun 2017 Tentang Pedoman

Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Badan Ekonomi Kreatif

2

Page 6: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB II

BENTURAN KEPENTINGAN

A. Pengertian

1. Benturan Kepentingan (BK) merupakan suatu kondisi dimana pertimbangan pribadi

mempengaruhi dan/atau dapat menyingkirkan profesionalitas seorang Pejabat

dalam mengemban tugas. Atau dengan pengertian lain yaitu situasi dimana

penyelenggara negara memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi

terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas

keputusan dan/atau tindakannya.

2. Pegawai adalah aparatur sipil negara yang terdiri dari Pegawai negeri sipil dan

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang selanjutnya disebut Pegawai,

yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh Pejabat pembina

kePegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan, atau diserahi

tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang

bekerja di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif.

3. Atasan Langsung bagi PNS adalah Pejabat setingkat eselon II atau yang lebih tinggi

yang merupakan Pejabat di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif.

B. Pegawai yang Berpotensi Memiliki Benturan Kepentingan

1. Pejabat di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif yang berwenang dalam pengambilan

keputusan dan penentuan kebijakan;

2. Perencana dan/atau Pejabat di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif yang diberi

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang

berwenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pada unit perencana tertentu;

3. Pelaksana pelayanan publik, yaitu Pejabat, Pegawai, petugas, dan setiap orang yang

bekerja di dalam unit organisasi yang mempunyai tugas memberikan pelayanan

publik termasuk pelaksana pelayanan publik di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif;

4. Pejabat lain yang diangkat oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan dibiayai oleh

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN);

5. Pengawas/Auditor yang diberikan tugas secara penuh oleh Pejabat yang berwenang

untuk melakukan pengawasan intern pada Badan Ekonomi Kreatif;

6. Penilai yang bertugas menilai, melakukan verifikasi, sertifikasi, dan tujuan lainnya.

3

Page 7: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

C. Bentuk, Jenis, dan Sumber Benturan Kepentingan

Bentuk - bentuk benturan kepentingan yang dapat terjadi di lingkungan Badan Ekonomi

Kreatif antara lain ;

1. Penerimaan gratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas suatu keputusan

atau jabatan;

2. Penggunaan aset jabatan/instansi untuk kepentingn pribadi atau golongan;

3. Penggunaan informasi jabatan untuk kepentingan pribadi atau golongan;

4. Perangkapan jabatan di instansi atau unit kerja lain yang memiliki hubungan

langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga dapat

menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya;

5. Adanya hubungan afiliasi/kekeluargaan antara Pejabat/Pegawai dengan pihak lain

nya yang memiliki kepentingan atas keputusan dan/atau tindakan Pejabat/Pegawai

sehubungan dengan jabatannya;

6. Pemberian akses khusus kepada pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan

ketentuan yang seharusnya diberlakukan;

7. Proses pengawasan yang tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh dan

harapan dari pihak yang diawasi; dan

8. Penyalahgunaan jabatan.

Jenis-jenis dari benturan kepentingan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Kebijakan yang berpihak akibat pengaruh atau hubungan dekat atau ketergantungan

atau pemberian gratifikasi;

2. Pemberian izin diskriminasi;

3. Pengangkatan Pegawai berdasarkan hubungan dekat atau balas jasa atau pengaruh

dari Pejabat pemerintah;

4. Pemilihan rekanan kerja berdasarkan keputusan yang tidak profesional;

5. Komersialisasi pelayanan publik;

6. Penggunaan aset dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi;

7. Menjadi bagian dari pihak yang diawasi;

8. Melakukan pengawasan yang tidak sesuai dengan norma, standar, dan prosedur;

9. Menjadi bagian dari pihak yang memiliki kepentingan atas sesuatu yang dinilai; dan

10. Melakukan pengawasan atau penilaian atas pengaruh pihak lain tidak sesuai norma,

standar, dan prosedur.

4

Page 8: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

Sumber benturan kepentingan yang terjadi di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif antara

lain dapat berasal dari ;

1. Penyalahgunaan wewenang, yaitu Pegawai membuat keputusan atau tindakan yang

tidak sesuai dengan tujuan atau melampaui batas-batas pemberian wewenang yang

diberikan oleh peraturan perundang-undangan;

2. Perangkapan jabatan, yaitu Pegawai menduduki dua atau lebih jabatan publik

sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara professional, independen, dan

akuntabel;

3. Hubungan afiliasi yaitu hubungan yang dimiliki oleh seorang Pegawai dengan pihak

tertentu baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan

pertemanan yang dpat mempengaruhi keputusannya;

4. Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas meliputi pemberian uang,

barang,diskon/ rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas

penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya;

5. Kelemahan sistem informasi, yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian

tujuan pelaksanaan kewenangan Pegawai yang disebabkan karena struktur budaya

organisasi yang ada;

6. Kepentingan pribadi yaitu keinginan/kebutuhan Pejabat/Pegawai mengenai suatu hal

yang bersifat pribadi; dan

7. Perangkapan jabatan yaitu Pejabat/Pegawai memegang jabatan lain yang memiliki

benturan kepentingan dengan tugas dan tanggung jawab pokoknya, sehingga tidak

dapat menjalankan jabatannya secara profesional, independent, dan akuntabel.

D. Pencegahan Terjadinya Situasi Benturan Kepentingan

Dalam rangka mencegah terjadinya situasi benturan kepentingan, maka setiap Pegawai

Badan Ekonomi Kreatif dilarang ;

1. Ikut dalam proses pengambilan keputusan apabila terdapat potensi terjadinya

benturan kepentingan;

2. Memanfaatkan jabatan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada keluarga,

kerabat, kelompok dan/atau pihak lain atas bebas APBN;

3. Memegang jabatan lain yang patut diduga memiliki benturan kepentingan, kecuali

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. Melakukan transaksi dan/atau menggunakan harta/asset Barang Milik Negara untuk

kepentingan pribadi, keluarga atau golongan;

5

Page 9: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

5. Pemberian yang berasal dari pihak lain sebagai hadiah perkawinan, khitanan anak,

ulang tahun, kegiatan keagaman/adat/tradisi, dengan nilai keseluruhan melebihi

nilai Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari masing-masig pemberi pada setiap

kegiatan atau peristiwa tersebut dan bukan pihak yang mempunyai benturan

kepentingan dengan pihak penerima;

6. Menerima refund adan keuntungan pribadi lainnya yang melebihi dan/atau bukan

haknya dari pihak manapun dalam rangka kedinasan atau hal-hal yang dapat

menimbulkan potensi benturan kepentingan;

7. Bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi untuk memenangkan

satu atau beberapa pihak dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan

Badan Ekonomi Kreatif;

8. Baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam kegiatan

pengadaan barang/jasa di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif, yang pada saat

dilaksanakan perbuatan untuk seluruh dan sebagian yang bersangkutan sedang

ditugaskan untuk melaksanakan pengurusan dan pengawasan terhadap kegiatan

yang sama.

6

Page 10: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB III

PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

A. Prinsip Dasar

Prinsip dasar yang harus dianut dalam penanganan benturan kepentingan adalah

sebagai berikut ;

1. Harus mengutamakan kepentingan umum;

2. Menciptakan keterbukaan penanganan dan pengawasan benturan kepentingan;

3. Mendorong tanggung jawab pribadi dan sikap keteladanan pimpinan; dan

4. Menciptakan dan membina budaya organisasi yang tidak toleran terhadap benturan

kepentingan.

B. Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung keberhasilan penanganan benturan kepentingan antara lain:

1. Komitmen dan keteladanan Pemimpin

Diperlukan komitmen dan keteladan pemimpin dalam penanganan kasus-kasus

benturan kepentingan. Para pemimpin/Pejabat atasan wajib mempergunakan

kewenangannya secara baik dengan mempertimbangkan kepentingan lembaga,

kepentingan publik, kepentingan Pegawai, dan berbagai faktor lainnya.

2. Partisipasi dan keterlibatan para penyelenggara negara

Implementasi kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan membutuhkan

partisipasi dan keterlibatan para Pegawai Badan Ekonomi Kreatif. Para Pegawai

Badan Ekonomi Kreatif harus sadar dan paham tentang isu benturan kepentingan

dan harus dapat mengantisipasi sekaligus mencegah terjadinya benturan

kepentingan.

3. Perhatian khusus atas hal tertentu

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus tersebut antara lain ;

a. Hubungan afiliasi (pribadi atau golongan);

b. Gratifikasi;

c. Pekerjaan tambahan;

d. Informasi yang berasal dari orang dalam organisasi;

e. Kepentingan dalam pengadaan barang;

f. Tuntutan keluarga dan komunitas;

g. Kedudukan di organisasi lain;

h. Intervensi pada jabatan sebelumnya; dan/atau

7

Page 11: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

i. Perangkapan jabatan.

4. Beberapa langkah preventif untuk menghindari situasi benturan kepentingan

Sebagai contoh langkah-langkah preventif yang terkait dengan pengambilan

keputusan adalah ;

a. Agenda rapat yang akan diadakan perlu diketahui sebelumnya agar Pegawai

Badan Ekonomi Kreatif dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya benturan

kepentingan; dan

b. Adanya aturan yang jelas dan prosedur yang efisien yang memudahkan

penarikan diri (recusal) dari pengambilan keputusan ad hoc.

5. Penegakan kebijakan

Penegakan kebijakan penanganan benturan kepentingan tidaklah mudah. Agar

kebijakan tersebut berjalan secara efektif, diperlukan adanya ;

a. Sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Mekanisme identifikasi untuk mendeteksi pelanggaran kebijakan yang ada; dan

c. Instrumen penanganan benturan kepentingan yang secara berkala diperbaharui.

6. Pemantauan dan Evaluasi

Kebijakan penanganan benturan kepentingan perlu dipantau dan dievaluasi secara

berkala untuk menjaga agar tetap efektif dan relevan dengan lingkungan yang terus

berubah.

C. Mekanisme Penanganan

1. Dalam hal Pejabat/Pegawai terlibat atau memiliki potensi untuk terlibat secara

langsung dalam situasi benturan kepentingan, maka Pejabat/Pegawai yang

bersangkutan wajib melaporkan kepada atasan langsung. Pelaporan dilaksanakan

dengan mencantumkan identitas jelas pelapor dan melampirkan bukti-bukti terkait

serta menyampaikan Surat Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada atasan

langsung.

2. Pegawai atau pihak-pihak lainnya (Mitra Usaha/Mitra Kerja/Pihak Ketiga dan

masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui

adanya atau potensi adanya benturan kepentingan, dapat melaporkan melalui

“Sistem Pelaporan Pengaduan Orang Dalam/Whistleblowing System”. Mekanisme

pelaporan melalui sistem ini diatur dalam peraturan sendiri.

3. Atasan langsung yang menerima laporan potensi benturan kepentingan, melakukan

pemeriksaan awal atas laporan tersebut, dengan langkah-langkah sebagai berikut ;

8

Page 12: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

a. Melakukan penelahaan awal atas laporan potensi benturan kepentingan, dengan

membaca laporan dan melihat bukti pendukung;

b. Menganalisa potensi dampak yang ditimbulkan dari situasi benturan kepentingan

yang dilaporkan dan menentukan dapat atau tidaknya benturan kepentingan

dikendalikan;

4. Atasan langsung menganalisis potensi dampak yang ditimbulkan dari situasi

benturan kepentingan yang dilaporkan dan menentukan dapat atau tidaknya benturan

kepentingan tersebut dikendalikan;

5. Apabila situasi benturan kepentingan tersebut dapat dikendalikan, maka diperlukan

pelaksanaan tindakan dalam penanganan situasi benturan kepentingan. Namun

apabila situasi benturan kepentingan tidak dapat dikendalikan, maka dilaporkan

kepada pimpinan unit secara berjenjang;

6. Pimpinan unit melaksanakan penilaian risiko terhadap pelaksanaan kegiatan yang

didalamnya terdapat benturan kepentingan yang tidak dapat dikendalikan dan

menetapkan keputusan mengenai dilanjutkan atau tidak kegiatan tersebut,

berdasarkan pertimbangan tingkat risiko yang dapat ditoleransi setelah melakukan

koordinasi dengan Inspektorat;

7. Prosedur penganganan benturan kepentingan sebagai berikut:

start

Pelaksana

menyampaikan

adanya BK

Pemeriksaan

awal laporan BK

Ada

BK? Arsip

Reviu potensi

dampak BK

Bisa

dikendalikan?

Pelaksanaan

tindakan

Info kepada pimpinan

bahwa BK tidak dapat

dikendalikan

Pimpinan

menilai risiko

BK

tidak

Ya

tidak

Ya

9

Page 13: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

Penjelasan proses pelaporan dan reviu atas laporan benturan kepentingan :

• Pelaksana kegiatan sebagai pelapor menyampaikan laporan adanya potensi

benturan kepentingan kepada atasan langsung;

• Selanjutnya atasan langsung melakukan pemeriksaan awal atas laporan potensi

benturan kepentingan dan mengambil kesimpulan kebenaran ada/tidaknya

benturan kepentingan;

• Apabila pemeriksaaan laporan tersebut benar, maka atasan langsung meneliti

lebih lanjut potensi dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya benturan

kepentingan dalam pelaksanaan tugas. Selanjutnya atasan langsung melakukan

analisis dapat atau tidaknya benturan kepentingan dikendalikan/dikelola;

• Sekiranya benturan kepentingan dapat dikendalikan, maka dilaksanakan tindakan

yang diperlukan, namun sekiranya benturan kepentingan tersebut tidak dapat

dikendalikan maka dilaporkan kepada Pimpinan;

• Pimpinan wajib melaksanakan penilaian risiko terhadap pelaksanaan kegiatan

yang di dalamnya terdapat benturan kepentingan yang tidak dapat dikendalikan.

Keputusan dilanjutkan atau tidaknya kegiatan tersebut berdasarkan pertimbangan

tingkat risiko yang dapat ditoleransi.

D. Tindakan dalam Penangann Situasi Benturan Kepentingan

Apabila terdapat situasi benturan kepentingan, dilakukan tindakan-tindakan sebagai

berikut :

1. Penarikan diri dari proses pengambilan keputusan

2. Mutasi Pejabat/Pegawai ke jabatan lain yang tidak memiliki benturan kepentingan;

3. Mengalihkan tugas dan tanggung jawab yang bersangkutan;

4. Pengunduran diri dari jabatan yang menyebabkan benturan kepentingan;

5. Pemberian sanksi bagi yang melanggar sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

E.

10

Page 14: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB IV

PENCEGAHAN TERJADI BENTURAN KEPENTINGAN

Untuk menghindari terjadinya situasi benturan kepentingan pada Pejabat/Pegawai di

Badan Ekonomi Kreatif, ditempuh upaya-upaya pencegahan sebagai berikut ;

1. Pemutakhiran Kode Etik dan Aturan Perilaku, yang mengatur larangan berikut ;

a. Dilarang ikut dalam proses pengambilan keputusan apabila terdapat potensi adanya

benturan kepentingan;

b. Dilarang memanfaatkan jabatan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada

keluarga, kerabat, kelompok dan/atau pihak lain atas beban Badan Ekonomi Kreatif;

c. Dilarang memegang jabatan lain yang patut diduga memiliki benturan kepentingan,

kecuali sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Dilarang melakukan transaksi dan/atau menggunakan harta/aset Negara untuk

kepentingan pribadi, keluarga atau golongan;

e. Dilarang menerima, memberi, menjanjikan hadiah (cinderamata) dan/atau hiburan

dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya termasuk dalam rangka

hari raya keagamaan atau acara lainnya;

f. Dilarang mengijinkan mitra kerja atau pihak lainnya memberikan sesuatu dalam

bentuk apapun kepada Pejabat/Pegawai dan/atau di luar Badan Ekonomi Kreatif;

g. Dilarang menerima refund dan keuntungan pribadi lainnya yang melebihi dan/atau

bukan haknya dari pihak manapun dalam rangka kedinasan atau hal-hal yang dapat

menimbulkan potensi benturan kepentingan;

h. Dilarang bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi untuk

memenangkan satu atau beberapa pihak dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

di Badan Ekonomi Kreatif;

i. Dilarang memanfaatkan informasi dan data rahasia untuk kepentingan di luar Badan

Ekonomi Kreatif;

j. Dilarang baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam

kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di Badan Ekonomi Kreatif, yang pada saat

dilaksanakan perbuatan tersebut untuk seluruh dan sebagian yang bersangkutan

sedang ditugaskan untuk melaksanakan pengurusan dan pengawasan terhadap

kegiatan yang sama.

11

Page 15: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

2. Pemutakhiran Standar Operasional Prosedur (SOP)

Upaya pencegahan terjadinya benturan kepentingan yang disebabkan oleh kelemahan

sistem dapat dilakukan dengan pemutakhiran Standar Operasional Prosedur (SOP).

Dengan pemutakhiran SOP diharapkan dapat mengantisipasi dan dapat memberikan

arahan baku langkah-langkah yang perlu dilakukan jika dihadapkan pada benturan

kepentingan.

3. Pengungkapan/Deklarasi/Pelaporan adanya Benturan Kepentingan

Kesadaran untuk mengungkap dan mendeklarasikan adanya potensi benturan

kepentingan yang disebabkan antara lain kepentingan pribadi atau hubungan afiliasi

dinilai sebagai salah satu mekanisme yang efektif dalam mencegah terjadinya benturan

kepentingan dan menekan dampak yang dapat ditimbulkan. Untuk itu perlu disediakan

mekanisme pengungkapan atau pendeklarasian serta pelaporan dengan prosedur yang

memudahkan proses pengungkapan adanya benturan kepentingan tersebut.

4. Mendorong Tanggungjawab Pribadi dan Sikap Keteladanan

Setiap Pejabat atau penyelenggara negara dan Pegawai wajib untuk menjaga integritas

sehingga dapat menjadi teladan bagi Pejabat/Pegawai lainnya serta para pemangku

kepentingan. Di samping itu setiap Pejabat harus mewujudkan komitmen dan

profesionalitasnya dalam penerapan kebijakan penanganan benturan kepentingan. Para

Pejabat diwajibkan melaksanakan fungsi pembinaan kepada para Pegawai di

lingkungan unit kerjanya dalam rangka penanganan benturan kepentingan melalui

keteladanan, penyampaian pesan integritas dan nilai etika secara berkala, dan

penerapan pengawasan atasan langsung dalam rangka upaya mencegah terjadinya

benturan kepentingan, serta membangun komitmen untuk melaporkan potensi benturan

kepentingan.

5. Menciptakan dan Membina Budaya Organisasi yang Tidak Toleran terhadap Benturan

Kepentingan

Penyelenggara Negara wajib menciptakan iklim yang mendorong terlaksananya

kebijakan dan praktik manajemen yang tidak toleran terhadap benturan kepentingan.

Upaya untuk menciptakan sistem pengawasan dan mekanisme benturan kepentingan

secara efektif telah menjadi hal yang wajib dikedepankan.

12

Page 16: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI BENTURAN KEPENTINGAN

Monitoring dan evaluasi atas benturan kepentingan dimaksudkan sebagai upaya

memberikan umpan balik guna perbaikan penanganan kebijakan penanganan benturan

kepentingan. Masing-masing unit kerja melakukan evaluasi internal secara berkala dalam

rangka pemutakhiran hasil identifikasi potensi benturan kepentingan dan penanganannya.

Inspektorat Badan Ekonomi Kreatif melaksanakan pembinaan dan monitoring kepada

seluruh unit kerja untuk mengetahui efektivitas implementasi pedoman ini. Dalam rangka

kendali mutu hasil monitoring perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ;

1. Tujuan

Menjelaskan tentang tujuan monitoring penanganan benturan kepentingan yang

dilakukan, yaitu antara lain untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan,

memberikan masukan tentang kebutuhan yang diperlukan, mendapatkan gambaran

tingkat capaian/perkembangan, metode yang digunakan dalam penanganan benturan

kepentingan, tambahan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan selama

kegiatan, dan memberikan umpan balik bagi sistem yang dibangun.

2. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam penanganan benturan kepentingan yaitu tercapainya

tingkat kesalahan nol atau tidak dilanggarnya tingkat risiko yang dapat ditoleransi atas

terjadinya benturan kepentingan yang dihadapi unit kerja atau Badan Ekonomi Kreatif.

3. Pendekatan yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam penanganan benturan kepentingan yaitu dengan

pendekatan sistem. Oleh karena itu rekomendasi hasil monitoring penanganan benturan

kepentingan diarahkan pada upaya perbaikan sistem, sehingga setiap kejadian yang

menimbulkan benturan kepetingan dapat diantisipasi dengan baik dan dapat

meminimalisasi timbulnya kejadian yang berulang di waktu akan datang, serta dapat

menghindari timbulnya dampak signifikan dari adanya benturan kepentingan.

4. Waktu dan Jadwal

Monitoring penanganan benturan kepentingan dilaksanakan pada akhir tahun anggaran.

Tim monitoring penanganan benturan kepentingan berasal dari personil Inspektorat

Badan Ekonomi Kreatif.

13

Page 17: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

5. Pelaporan

Laporan hasil monitoring atas penanganan benturan kepentingan di unit kerja Badan

Ekonomi Kreatif sekurang-kurangnya menyajikan informasi mengenai :

a. Apakah unit kerja telah melaksanakan identifikasi/pemetaan benturan kepentingan

dan merumuskan prosedur penanganannya?;

b. Apakah unit kerja telah melaksanakan sosialisasi terkait dengan hasil identifikasi

benturan kepentingan dan prosedur penanganannya kepada Pegawai di

lingkungannya?;

c. Apakah unit kerja telah mengimplementasikan hasil identifikasi benturan

kepentingan beserta prosedur penanganannya?;

d. Apakah unit kerja telah melakukan evaluasi internal atas penanganan benturan

kepentingan?;

e. Apakah unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi internal atas penanganan

benturan kepentingan?

Inspektorat Badan Ekonomi Kreatif menyusun laporan hasil monitoring penanganan

Benturan Kepentingan dalam bentuk surat. Laporan tersebut disampaikan kepada

pimpinan unit kerja sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mekanisme penanganan

benturan kepentingan.

14

Page 18: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

BAB VI

PENUTUP

Rancangan prosedur pelaporan dan penanganan benturan kepentingan ini

disusun dalam rangka meningkatkan profesionalisme kinerja Pejabat/Pegawai di

lingkungan Badan Ekonomi Kreatif dan juga meningkatkan kepercayaan publik.

Dengan adanya rancangan prosedur pelaporan dan penanganan benturan

kepentingan diharapkan memberikan arahan tentang mekanisme yang jelas dalam

penanganan benturan kepentingan di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif.

Jakarta, November 2018

15

Page 19: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

Ranca

SURAT PERNYATAAN POTENSI BENTURAN KEPENTINGAN

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan :

Jabatan :

Unit Kerja :

Sesuai dengan Peraturan Badan Ekonomi Kreatif Nomor 18 Tahun 2017, tentang

Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Badan Ekonomi Kreatif,

dengan ini menyatakan adanya potensi benturan kepentingan berupa :

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, ………………………

(……………………………..)

NIP. …………………………

Lampiran I

Page 20: RANCANGAN PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGANAN …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/7_5_A__Pedoman_Penanganan_Benturan...tersebut juga sesuai dengan prnsip-prinsip pelayanan

IDENTIFIKASI POTENSI BENTURAN KEPENTINGAN

DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF

No Bentuk Benturan

Kepentingan

Pejabat /

Pegawai yang

terkait

Sumber

Penyebab

Pencegahan /

Penanganan

Keterangan

Jakarta, ………………………

(……………………….…..)*

NIP. …………………………

*) Hasil identifikasi tersebut ditandatangani oleh Atasan Langsung yang menerima laporan benturan

kepentingan.

Lampiran II