panduan penyusunan roadmap …rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/roadmap...dokumen...

23
i PANDUAN PENYUSUNAN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH (RPEKD)

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

101 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

i

PANDUAN PENYUSUNAN ROADMAP

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

(RPEKD)

ii

SAMBUTAN

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

SAMBUTAN .......................................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................. 1

1.3 Dasar Hukum .......................................................................................................................... 2

1.4 Sasaran .................................................................................................................................... 2

1.5 Pengertian Umum ................................................................................................................... 2

BAB II Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah ................................................................... 4

2.1 Kedudukan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif ......................................................... 4

2.2 Lingkup Substansi Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif ............................................. 4

2.2.1 Arah Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional ........................................... 4

2.2.2 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional ........................................................ 4

2.3 Jenis dan Sumber Data Penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif ....................... 9

BAB III Tahapan Penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah ............................ 11

3.1 PERSIAPAN ......................................................................................................................... 11

3.2 PENYUSUNAN DOKUMEN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

DAERAH .......................................................................................................................................... 11

3.3 KONSULTASI PUBLIK ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

DAERAH .......................................................................................................................................... 17

3.4 PENGESAHAN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH ..... 17

3.5 SOSIALISASI ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH ........ 17

3.6 BAGAN ALIR ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH ....... 17

3.7 TINDAK LANJUT ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH. 17

BAB IV ................................................................................................................................................. 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari suatu ide atau gagasan

kekayaan intelektual yang mengandung keorisinalan, lahir dari kreativitas intelektual

manusia, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan serta warisan budaya.

Dikutip dari OPUS Creative Outlook 2019, bahwa pada tahun 2016 kontribusi ekonomi

kreatif terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44% dan diyakini akan terus meningkat.

PDB ekonomi kreatif diproyeksikan mendekati Rp. 1.102 T pada tahun 2018. Aspek lain

yang menerima pengaruh positif dari perkembangan ekonomi kreatif, dari sisi penyerapan

tenaga kerja peningkatan signifikan dapat terlihat. Pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja di

bidang ekonomi kreatif tercatat sebanyak 16,06 juta orang, kemudian meningkat menjadi

16,91 juta orang di tahun 2016 dan 17,43 juta orang di tahun 2017. Kontribusi ekonomi

kreatif di nilai ekspor pada tahun 2015 mencapai US$ Rp 19,33 M dan mengalami

peningkatan di tahun berikutnya sebanyak US$ 0,65 M menjadi US$ 19,98 M dengan

Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah dan DKI Jakarta sebagai 5 Provinsi

penyumbang ekspor ekraf terbesar di tahun 2016.

Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa dan kontribusi usaha ekonomi

kreatif dalam perekonomian nasional, diperlukan kerangka strategis pengembangan

ekonomi kreatif nasional dalam jangka panjang yang menjadi pedoman bagi Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah secara terintegrasi dan kolaboratif. Oleh karena itu,

Pemerintah telah menyusun landasan hukum bagi pengembangan ekonomi kreatif, dimana

salah satunya adalah Peraturan Presiden Nomor 142 tahun 2018 tentang Rencana Induk

Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025 (Rindekraf). Rindekraf memiliki visi

untuk menjadikan Ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi

nasional. Kebijakan ini mengamanatkan adanya pendelegasian pelaksanaan Rindekraf

salah satunya ke Pemerintah Daerah sesuai dengan bunyi Perpres Rindekraf pasal 7 ayat

(2) yaitu:

“Ketentuan mengenai penyelenggaraan Rindekraf sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan peraturan menteri/kepala lembaga non kementerian dan peraturan

daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing” (Rindekraf Pasal 7 ayat (2))

Oleh karena itu, akan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran jika pemerintah daerah

sendiri yang membuat Roadmap/Peta Jalan pengembangan ekonomi kreatif wilayahnya

dengan memperhatikan potensi daerahnya.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Pedoman Penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi

Kreatif Daerah adalah untuk dijadikan referensi atau acuan bagi pemerintah daerah dalam

menyusun Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah (RPEKD).

Tujuan dari Pedoman Penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif

Daerah adalah:

2

a. Membantu pemerintah daerah dalam menyusun roadmap pengembangan ekonomi

kreatif masing-masing provinsi/kabupaten/kota guna dijadikan acuan dalam

pengembangan ekonomi kreatif di wilayahnya;

b. Membantu pemerintah daerah dalam merumuskan strategi kebijakan pengembangan

ekonomi kreatif di wilayahnya;

c. Memberikan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun RPEKD dari sisi

proses/tahapan dan muatan/substansi.

1.3 Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan roadmap pengembangan ekonomi kreatif daerah antara lain:

a. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019;

b. Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan

Ekonomi Kreatif Nasional Tahun 2018-2025.

1.4 Sasaran

Sasaran dari Pedoman Penyusunan RPEKD antara lain:

a. Tersusunnya Dokumen RPEKD di Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai acuan dalam

pelaksanaan program/kegiatan pengembangan ekonomi kreatif daerah;

b. Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah tenaga kerja dan

ekspor produk dari sektor ekonomi kreatif.

1.5 Pengertian Umum

Pengertian umum dalam Pedoman Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

ini meliputi hal-hal berikut:

a. Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah (RPEKD) adalah dokumen yang

berisikan strategi dan kebijakan dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah

(Provinsi/Kabupaten/Kota) yang dapat dijadikan rujukan atau acuan dalam penyusunan

dokumen perencanaan;

b. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah total nilai akhir seluruh barang dan jasa yang

dihasilkan di Indonesia dalam tahun tertentu yang dihitung menurut harga pasar oleh

Badan Pusat Statistik;

c. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah dalam tahun tertentu;

d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah dokumen

perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun;

e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan

daerah untuk periode 5 (lima) tahun;

f. Rencangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah dokumen perencanaan

daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun;

g. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan Daerah untuk

periode 1 (satu) tahun;

h. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan

ruang wilayah;

3

i. Perangkat Daerah/Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah unsur pembantu kepala

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

j. Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat

Daerah untuk periode 5 (lima) tahun;

k. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta

memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh

instansi pemerintah;

l. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan

kerja sebagai bagian untuk pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program dan terdiri

dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output)

dan outcome.

4

BAB II

ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah (RPEKD) adalah dokumen yang

berisikan strategi dan kebijakan dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah

(Provinsi/Kabupaten/Kota) yang dapat dijadikan rujukan atau acuan dalam penyusunan

dokumen perencanaan. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi pedoman operasional bagi

pemerintah daerah dalam penyusunan program dan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif

untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.

2.1 Kedudukan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif

RPEKD berkedudukan sebagai pedoman/acuan bagi pemerintah daerah dalam

menentukan:

a. Arah kebijakan pengembangan ekonomi kreatif di daerah;

b. Strategi dan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif sebagaimana yang terlampir

pada Rindekraf untuk dijadikan acuan dalam penyusunan RPJMD di daerah.

2.2 Lingkup Substansi Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif

2.2.1 Arah Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional

Sebagai upaya dalam mengembangkan ekosistem Ekonomi Kreatif yang

dilaksanakan pemberdayaan melalui kreativitas sumber daya manusia dan

pengembangan usaha ekonomi kreatif yang berdaya saing, maka berikut adalah

arah kebijakan dengan pemerintah daerah sebagai pemangku kepentingan sesuai

dengan lampiran Rindekraf:

a. pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif;

b. pengembangan kota kreatif untuk menggali, memanfaatkan,

menumbuhkembangkan, mengelola, dan mengkonservasi kreativitas serta

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya untuk

mengembangkan potensi lokal;

c. penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai dan kompetitif untuk

mendukung ekosistem kreativitas;

d. pengembangan kelembagaan yang mendukung ekosistem kreativitas;

e. penyediaan infrastruktur dan teknologi yang memadai dan kompetitif bagi

pengembangan usaha Ekonomi Kreatif;

f. peningkatan pemasaran dan promosi karya kreatif di dalam dan di luar negeri;

dan

g. penguatan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha Ekonomi

Kreatif.

2.2.2 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional

Strategi pengembangan ekonomi kreatif yang dapat diadaptasi oleh daerah

berdasarkan arah kebijakan diatas adalah sebagai berikut:

5

No Arah Kebijakan No

Strategi

Strategi Tahap 1 Strategi Tahap 2

1 Pemberdayaan Pelaku

Ekonomi Kreatif

1 Mendorong kemudahan

pendirian Satuan

Pendidikan di bidang

Ekonomi Kreatif melalui

penyesuaian persyaratan,

peningkatan kualitas

pelayanan dan kepastian

prosedur, serta tata cara

perizinan.

Mengembangkan

Satuan Pendidikan di

bidang Ekonomi

Kreatif secara merata

di berbagai daerah

yang memiliki potensi

pengembangan usaha

Ekonomi Kreatif,

terutama di Indonesia

Tengah dan Timur.

2 Membuka Satuan

Pendidikan baru yang

sesuai dengan kebutuhan

usaha Ekonomi Kreatif

pada Satuan Pendidikan

yang telah ada saat ini.

Meningkatkan Satuan

Pendidikan yang telah

ditetapkan sesuai

dengan kebutuhan dan

kemajuan teknologi

dunia usaha Ekonomi

Kreatif.

6 Mengembangkan sistem

standardisasi sarana dan

prasarana pembelajaran di

bidang Ekonomi Kreatif.

Meningkatkan

pengadaan sarana dan

prasarana

pembelajaran di bidang

Ekonomi Kreatif

sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan.

8 Mengembangkan program

pembelajaran yang

mengikutsertakan Pelaku

Ekonomi Kreatif melalui

program kewirausahaan

(school-based enterprise)

dan magang bekerja sama

dengan usaha Ekonomi

Kreatif di dalam dan luar

negeri.

Meningkatkan kualitas

dan intensitas

pelaksanaan program

pembelajaran yang

mengikutsertakan

Pelaku Ekonomi

Kreatif dan usaha

Ekonomi Kreatif.

11 Mengembangkan sistem

untuk menghubungkan

lulusan pendidikan di

bidang Ekonomi Kreatif

dan Pekerja Kreatif dengan

usaha Ekonomi Kreatif

Meningkatkan promosi

kompetensi lulusan

Satuan Pendidikan di

bidang Ekonomi

Kreatif ke dunia usaha

di berbagai sektor, dan

6

No Arah Kebijakan No

Strategi

Strategi Tahap 1 Strategi Tahap 2

melalui program bursa

tenaga kerja baik luring

(offline) maupun daring

(online).

pelaksanaan bursa

tenaga kerja baik

secara luring (offline)

maupun daring

(online)

12 Mengembangkan

kolaborasi antara Pekerja

Kreatif dengan program

pemerintah dan dunia

usaha di berbagai sektor

pembangunan untuk

meningkatkan daya saing

produk dan jasa yang

dihasilkan.

Meningkatkan

kolaborasi antara

Pekerja Kreatif dengan

program pemerintah

dan dunia usaha di

berbagai sektor

pembangunan untuk

meningkatkan daya

saing produk dan jasa

yang dihasilkan.

2 Pengembangan Kota

Kreatif untuk Menggali,

Memanfaatkan,

Menumbuhkembangkan,

Mengelola, dan

Mengkonservasi

Kreativitas serta

Memanfaatkan Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi, seni, dan

budaya untuk

Mengembangkan

Potensi Lokal

1 Memetakan ketersediaan

modal kreatif pada kota-

kota di Indonesia yang

berpotensi dikembangkan

sebagai kota kreatif. Modal

kreatif yang dimaksud

antara lain ide/kreativitas,

potensi sumber daya alam

dan budaya lokal, sumber

daya manusia,

kelembagaan, dan

kepemimpinan.

Mengembangkan atau

memanfaatkan modal

kreatif pada kota di

Indonesia yang

berpotensi

dikembangkan sebagai

kota kreatif.

2 Memprakarsai,

membangun dan/ atau

merevitalisasi ruang-ruang

kreatif seperti inkubator

bisnis, pusat inovasi, pusat

pelatihan, studio, media

promosi, pasar, gedung

pertunjukan, bioskop,

amphitheater, museum,

galeri, cagar budaya, ruang

publik, co-working space,

laboratorium, pusat

informasi usaha Ekonomi

Mengembangkan

ruang-ruang kreatif

yang layak, lengkap,

mudah diakses,

berstandar

internasional, dan

dikelola dengan

manajemen yang

berkualitas baik.

7

No Arah Kebijakan No

Strategi

Strategi Tahap 1 Strategi Tahap 2

Kreatif, kampung/desa

kreatif, dan sebagainya

sebagai wadah

penumbuhkembangan

kreativitas pada kota-kota

yang berpotensi.

3 Membangun infrastruktur,

teknologi, dan

kelembagaan pendukung

pengembangan kota

kreatif.

Mengembangkan

infrastruktur,

teknologi, dan

kelembagaan

pendukung

pengembangan kota

kreatif.

4 Penyediaan Infrastruktur

Teknologi yang

Memadai dan

Kompetitif untuk

Mendukung

Berkembangnya

Kreativitas

2 Membangun infrastruktur

logistik pada daerah

potensial, tertinggal,

terdepan, dan terluar.

Meningkatkan

pengembangan,

penetrasi, dan kinerja

infrastruktur logistik

sebagai pendukung

pengembangan

kreativitas di daerah

potensial, tertinggal,

terdepan, dan terluar.

3 Membangun infrastruktur

energi listrik pada daerah

potensial.

Meningkatkan

pengembangan,

penetrasi, dan kinerja

infrastruktur energi

listrik sebagai

pendukung

pengembangan

kreativitas di daerah

potensial, tertinggal,

terdepan, dan terluar.

5 Pengembangan

Kelembagaan yang

Mendukung Ekosistem

Kreativitas

3 Mengembangkan Rencana

Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP), Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM), dan

Rencana Kerja pemerintah

(RKP) di tingkat pusat dan

daerah, yang

Meningkatkan sinergi

perencanaan dan

pelaksanaan arahan

kebijakan, strategi, dan

program

pengembangan

Ekonomi Kreatif

dalam Rencana

8

No Arah Kebijakan No

Strategi

Strategi Tahap 1 Strategi Tahap 2

mengakomodasi arahan

kebijakan, strategi, dan

program pengembangan

Ekonomi Kreatif.

Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP),

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah

(RPJM), dan Rencana

Kerja pemerintah

(RKP) di tingkat pusat

dan daerah.

9 Penyediaan

Infrastruktur dan

Teknologi yang

Memadai dan

Kompetitif bagi

Pengembangan Usaha

Ekonomi Kreatif

4 Melaksanakan penelitian

dan pengembangan

teknologi terkait usaha

Ekonomi Kreatif.

Memperluas penerapan

hasil penelitian dan

pengembangan

teknologi dalam

praktik Usaha

Ekonomi Kreatif.

5 Merevitalisasi sarana dan

prasarana seni budaya

(gedung pertunjukan,

museum, dan sebagainya).

Mengembangkan

sarana dan prasarana

seni budaya bertaraf

internasional (gedung

pertunjukan, museum,

dan sebagainya) di

berbagai wilayah yang

memiliki potensi seni

budaya.

11 Peningkatan Pemasaran

dan Promosi Karya

Kreatif di Dalam dan di

Luar Negeri

3 Menyusun konsep rencana

aksi branding produk

Ekonomi Kreatif yang

dapat menyinergikan

pelaksanaan branding dan

promosi baik yang

dilakukan oleh Pemerintah

Pusat maupun Pemerintah

Daerah.

Melaksanakan rencana

aksi branding produk

Ekonomi Kreatif yang

dapat menyinergikan

pelaksanaan branding

dan promosi baik yang

dilakukan oleh

Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah

Daerah.

12 Penguatan Iklim Usaha

yang Kondusif bagi

Pengembangan Usaha

Ekonomi Kreatif

3 Sinkronisasi regulasi yang

terkait dengan

perlindungan,

pengembangan, dan

pemanfaatan warisan

budaya lokal bagi usaha

Ekonomi Kreatif.

Mengefektifkan

implementasi dan

pengendalian regulasi

yang terkait dengan

perlindungan,

pengembangan, dan

pemanfaatan warisan

9

No Arah Kebijakan No

Strategi

Strategi Tahap 1 Strategi Tahap 2

budaya lokal bagi

usaha Ekonomi

Kreatif.

4 Menyiapkan insentif fiskal

untuk mendorong

pengembangan usaha

Ekonomi Kreatif.

Mengefektifkan

implementasi dan

pengendalian regulasi

insentif fiskal bagi

usaha Ekonomi

Kreatif.

5 Sinkronisasi regulasi untuk

pemasaran karya kreatif di

dalam maupun di luar

negeri, seperti:

a. pengadaan barang dan

jasa pemerintah untuk

penyelenggaraan program

kesenian atau festival;

b. prioritas pemanfaatan

usaha dan Pelaku Ekonomi

Kreatif serta Karya kreatif

lokal oleh kementerian/

lembaga, Pemerintah

Daerah, dan Badan Usaha

Milik Negara;

c. pengembangan konten

kreatif (seperti aplikasi dan

games) dalam dunia

pendidikan;

d. tata edar film untuk

semua platform termasuk

yang lahir dari

perkembangan teknologi

informasi dan lain-lain.

Mengefektifkan

implementasi dan

pengendalian regulasi

untuk memperluas

pasar karya kreatif di

dalam maupun di luar

negeri.

Tabel 2.1 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional

2.3 Jenis dan Sumber Data Penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif

Dalam penyusunan RPEKD diperlukan data untuk dianalisis dan diestimasikan

dalam rangka mendapatkan gambaran kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif yang

dibutuhkan di daerah tersebut

10

a. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan meliputi 2 (dua) bagian, yaitu:

1) Data dasar yaitu data umum provinsi/kabupaten/kota yang meliputi jumlah

penduduk, jumlah desa, jumlah kecamatan, jumlah kelurahan, jumlah keluarga

dan data lainnya.

2) Data yang mengindikasikan kekuatan ekosistem ekonomi kreatif daerah. Data

tersebut dapat diketahui dengan melakukan analisa terhadap ekosistem ekonomi

kreatif di daerah untuk mengetahui kondisi daaerah meliputi potensi dan

permasalahan. Variabel-variabel yang diperlukan dalam menganalisis

ekosistem ekonomi kreatif daerah adalah sebagai berikut:

a) Ketersediaan pelaku ekonomi kreatif

b) Bahan baku penunjang ekonomi kreatif

c) Industri berdaya saing

d) Pembiayaan/Permodalan yang sesuai

e) Akses Pemasaran yang Mendukung Usaha Ekonomi Kreatif

f) Infrastruktur dan Teknologi yang Sesuai dan Kompetitif

g) Kelembagaan dan Iklim Usaha

b. Sumber Data

Dalam penyusunan RPEKD diperlukan data-data yang dapat diperoleh dari

sumber-sumber data sebagai berikut:

1. RPJMD

2. Renstra Daerah

3. RKPD

4. RTRW Daerah

5. Laporan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam angka (data inovasi dan daya saing

daerah)

6. Analisis Kajian Ekonomi Regional Bank Indonesia

7. Peraturan Daerah dan kebijakan terkait ekraf

8. Dokumen Perencanaan Penganggaran Ekonomi Kreatif (rekapitulasi kegiatan

setiap OPD terkait ekraf)

9. Dokumen Rencana Induk Daerah dari berbagai sektor terkait ekraf (RIPINDA,

RIPARDA, dan lain sebagainya)

10. Dokumen Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I)

11

BAB III

TAHAPAN PENYUSUNAN ROADMAP

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah (RPEKD) disusun melalui tahapan:

Persiapan, Penyusunan dokumen, Konsultasi Publik, Pengesahan dan Sosialisasi.

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.1 PERSIAPAN

Kegiatan yang termasuk ke dalam Tahap Persiapan adalah sebagai berikut:

a. Membentuk Tim Penyusun:

1) Tim penyusun terdiri dari:

a) Ketua : Ketua bidang perencanaan pokja pengembangan ekonomi

Kreatif daerah

b) Wakil Ketua : Wakil Ketua bidang perencanaan pokja pengembangan

ekonomi kreatif daerah

c) Anggota : Anggota bidang perencanaan pokja pengembangan

ekonomi kreatif daerah

d) Anggota tim penyusun tidak berganti-ganti agar terlaksananya kontinuitas dan

efektivitas penyusunan.

2) Tugas dari tim penyusun adalah:

a) Menyusun rencana kerja;

b) Mengumpulkan data-data terkait;

c) Mengkonsolidasikan data;

d) Melakukan analisis data;

e) Menyusun strategi kebijakan;

f) Menyusun draft RPEKD.

3.2 PENYUSUNAN DOKUMEN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI

KREATIF DAERAH

1. Sistematika Penulisan Roadmap

Berikut adalah sistematika Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah yang

disarankan:

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Maksud dan Tujuan

c. Acuan Pelaksanaan

d. Sasaran Pengguna

II. Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

a. Potensi dan Permasalahan

b. Visi dan Misi

c. Tujuan dan Sasaran

d. Program dan Indikasi Kegiatan Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

12

(meliputi Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif

Daerah serta program-program yang akan dilakukan dalam mengembangkan

ekonomi kreatif daerah )

e. Rencana Aksi dan Lini Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Ekonomi

Kreatif Daerah

III. Penutup

2. Pengumpulan Data

a. Data terkait ekonomi kreatif daerah.

b. Konsolidasi seluruh data ke seluruh anggota Tim Penyusun maupun OPD

Provinsi/Kabupaten/Kota

c. Analisis data perkembangan ekonomi kreatif daerah

3. Analisa Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah

Analisa terhadap ekosistem ekonomi kreatif di daerah untuk mengetahui

kondisi daaerah saat ini meliputi potensi dan permasalahan. Analisa ini

meliputi analisis potensi dan permasalahan daerah dan analisa aktor kreatif.

a. Analisa Potensi dan Permasalahan

Variabel-variabel yang diperlukan dalam menganalisis potensi dan

permasalahan daearah adalah sebagai berikut:

1) Ketersediaan pelaku ekonomi kreatif

Salah satu indikator berkembangnya pelaku ekonomi kreatif (sumber

daya manusia kreatif) adalah keberadaan satuan pendidikan penunjang

subsector ekraf, aktivitas komunitas penggerak ekraf daerah dan

keterlibatan OPD dalam ekosistem ekraf

2) Bahan baku penunjang ekonomi kreatif

Bahan baku dapat berupa fisik seperti kekayaan/potensi alam, maupun

bahan baku budaya lokal yang ada di daerah

3) Industri berdaya saing

Daerah perlu memetakan industri yang terlibat di dalam subsector

ekonomi kreatif sekaligus kontribusinya terhadap PDB

4) Pembiayaan/Permodalan yang sesuai

Dalam perencanaan program, pemerintah perlu menganalisis

pembiayaan dan permodalan yang terdapat di dalam ekosistem ekraf

daerah. Pembiayaan dalam hal ini meliputi pembiayaan dari sektor

pemerintah dan pembiayaan dari sektor non pemerintah. Kebijakan

keuangan (contohnya di bidang perbankan) juga perlu menjadi bagian

analisis ekosistem ekonomi kreatif daerah.

5) Akses Pemasaran yang Mendukung Usaha Ekonomi Kreatif

Pemerintah daerah perlu memahami potensi pemasaran produk ekraf

daerahnya. Pemasaran yang dimaksud adalah pemasaran domestic

maupun pemasaran ekspor.

6) Infrastruktur dan Teknologi yang Sesuai dan Kompetitif

13

Penunjang ekosistem ekraf daerah adalah infrastruktur yang memadai.

Pemerintah perlu mengukur sejauh mana kesiapan infrastruktur

tersebut, dan menjadikan prioritas program dalam pengembangan

ekosistem ekraf daerah.

7) Kelembagaan dan Iklim Usaha

Kelembagaan pemerintah, dan sinergi antara masing-masing OPD

menjadi salah satu indikasi keberhasilan pengembangan ekraf daerah.

Analisis kinerja atau usaha dilakukan terhadap indikator angka

kriminalitas, jumlah demo, lama proses perijinan, jumlah dan macam

pajak dan retribusi daerah, dan jumlah perda yang mendukung iklim

usaha. Fasilitasi kebijakan terkait ekraf akan menjadikan iklim usaha

ekraf menjadi baik.

b. Analisa Aktor Kreatif

Selain analisa potensi dan permasalahan daerah, hal yang dilakukan adalah

menganalisa keberadaan aktor ekonomi kreatif yang meliputi akademisi,

bisnis, komunitas, pemerintah dan media (ABCGM) serta sinergitas antara

pihak-pihak tersebut.

4. Perumusan Visi dan Misi

Perumusan visi & misi merupakan salah satu tahap penting

penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah, sebagai hasil

analisis sebelumnya. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal masa

depan yang ingin dicapai berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini

yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan

yang ingin dicapai. Visi diciptakan melampaui realita sekarang. Visi

merupakan suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan

untuk mencapai tujuan.

Kriteria suatu rumusan visi RPEKD antara lain:

a. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pengembangan ekonomi

kreatif daerah di masa depan yang ingin dicapai;

b. Memberikan penjelasan yang lebih operasional sehingga mudah dijadikan

acuan bagi perumusan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang hendak

dicapai;

c. Memberikan penjelasan visi yang dibutuhkan oleh daerah, relevansi visi

dengan permasalahan dan potensi ekonomi kreatif daerah yang terkait

dengan tugas dan fungsi OPD;

d. Mengacu pada visi nasional pengembangan ekraf yaitu “Ekonomi Kreatif

sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional”.

e. Sejalan dengan visi kepala daerah dan arah pembangunan daerah jangka

menengah (RPJMD).

Syarat visi yang baik:

a. Dapat dibayangkan oleh semua pelaku (imaginable);

b. Memiliki nilai yang memang diinginkan dan dicitacitakan (desirable);

14

c. Memungkinkan, wajar dan layak untuk dicapai dengan situasi, kondisi dan

kapasitas yang ada (feasible);

d. Memusatkan perhatian kepada isu dan permasalahan utama daerah,

sehingga pemerintahan dan pembangunan daerah dapat beroperasi dan

terselenggara secara efektif, efisien dan berkelanjutan serta dapat terjamin

eksistensi daerah dimasa depan (focussed);

e. Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan zaman (flexible);

f. Dapat dikomunikasikan dan mudah dimengerti semua pelaku

(communicable); dan

g. Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang singkat, jelas

dan padat.

Dalam mengembangkan penjelasan visi pengembangan ekonomi kreatif

daerah, harus merujuk sasaran pokok RPJMD ataupun RPJPD

Provinsi/Kabupaten/Kota.

5. Perumusan misi pengembangan ekonomi kreatif daerah

Misi pengembangan ekonomi kreatif daerah adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi

pengembangan ekonomi kreatif daerah. Rumusan misi yang baik membantu

lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-

upaya apa yang harus dilakukan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan

misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran

serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan

ditempuh untuk mencapai visi. Oleh karena itu, pernyataan misi sebaiknya

menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa

mengurangi maksud yang ingin dijelaskan. Sama halnya dengan visi dan misi

yang tercantum pada RPEKD harus selaras atau mengacu pada misi nasional

pengembangan ekraf yang tercantum pada Perpres Rindekraf.

Dibawah ini adalah contoh misi roadmap pengembangan ekonomi

kreatif daerah yang diturunkan dari Rindekraf:

a. Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap pendapatan domestik

regional bruto daerah;

b. Peningkatan ekspor daerah dari produk/jasa berbasis kreativitas daerah

yang mengusung muatan lokal;

c. Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak terbukanya

lapangan kerja baru di industri kreatif;

d. Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi yang bergerak di

industri kreatif;

e. Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termasuk yang

berlandaskan kearifan dan warisan seni budaya lokal.

6. Perumusan Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang

menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pengembangan

15

ekonomi kreatif daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan

kinerja pengembangan ekonomi kreatif daerah selama lima tahun. Dalam hal

ini tujuan dan sasaran merupakan kondisi perkembangan ekonomi kreatif yang

diharapkan terjadi di daerah tersebut.

Kriteria suatu rumusan tujuan pengembangan ekonomi kreatif daerah:

a. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi

pembangunan daerah yang telah ditetapkan dengan memperhatikan visi;

b. Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui beberapa tujuan;

c. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah; dan

d. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

7. Perumusan sasaran pengembangan ekonomi kreatif daerah

Sasaran pengembangan ekonomi kreatif daerah adalah hasil yang

diharapkan dari suatu tujuan pengembangan ekonomi kreatif daerah yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Kriteria sasaran memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan;

b. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah; dan

c. Memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic,

Time bound)

8. Penentuan Arah Kebijakan dan Strategi

Strategi pengembangan ekonomi kreatif daerah merupakan langkah-

langkah yang berisikan program-program pengembangan ekonomi kreatif

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pengembangan ekonomi kreatif

daerah yang mengacu pada Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran pada

lampiran Perpres Rindekraf. Strategi ini harus dijadikan salah satu rujukan

penting dalam perencanaan pengembangan ekonomi kreatif yang akan

dilaksanakan oleh OPD terkait.

Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip:

a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentinganyang saling

bertolak-belakang;

b. Strategi didasarkan pada capaian kinerja pembangunan dan pemenuhan

kebutuhan layanan yang berbeda tiap lapisan masyarakat pengguna

layanan, dan pemangku kepentingan;

c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam

proses internal Pemerintah Daerah; dan

d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi

membentuk cerita atau skenario strategi.

Pemerintah daerah menentukan subsektor prioritas yang akan

dikembangkan di daerah sesuai dengan potensi daerah masing-masing.

Kemajuan subsektor prioritas akan mampu mendorong pertumbuhan

subsektor lainnya.

16

9. Perumusan Program Kegiatan

Program kegiatan adalah tindakan untuk melaksanakan strategi yang

dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Program

Kegiatan yang dirumuskan harus mampu:

a. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional;

b. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit dan

operasional;

c. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi

tugas dan fungsi OPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi

yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu

keberhasilan untuk mencapai sasaran;

d. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi

tugas dan fungsi OPD agar tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum.

e. Didasarkan pada RPJMD yang telah ditetapkan

Bagi daerah yang belum menyusun RPJMD, maka perlu dirumuskan

beberapa opsi atau kemungkinan jika pengembangan ekraf daerah tanpa upaya

tambahan/BAU (Bussines As Usual) atau dengan upaya tambahan. Dari kedua

opsi tersebut, dirumuskanlah rekomendasi yang kemudian diolah lebih lanjut

sehingga menghasilkan:

a. Garis besar RPJMD yang berisi:

1) Gambaran Umum

2) Permasalahan dan isu strategis

3) Tujuan dan sasaran

b. Usulan program dan kegiatan daerah yang dapat dituangkan ke dalam

Rencana Aksi Daerah

10. Rencana Aksi dan Lini Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Ekonomi

Kreatif Daerah

Rencana aksi berisi strategi dan program yang akan dilakukan.

Strategi yang dipilih dan program-program yang diturunkan dari strategi

tersebut disusun dalam sebuah matriks yang berisikan rincian mengenai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan strategi tersebut dan

disertai juga dengan keterangan lini waktu pertahun serta alokasi anggaran

yang mungkin diperlukan. Berikut adalah contoh matriks lini waktu

pelaksanaan kegiatan:

17

Arah

Kebijakan Strategi Program Kegiatan Lokasi

PIC/ OPD

Terkait Tahun

Estimasi

Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024 2025

Tabel 3.1 Rencana Aksi dan Lini Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Ekraf

3.3 KONSULTASI PUBLIK ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

DAERAH

Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah yang telah disusun oleh Tim

Penyusun selanjutkan akan dikonsultasipublikkan kepada pemangku kepentingan di

daerah. Tujuan utama konsultasi publik adalah untuk mendapatkan masukan berupa koreksi

maupun input untuk substansi RPEKD. Peserta konsultasi publik terdiri dari pemerintah

daerah, satuan pendidikan, pelaku usaha, komunitas kreatif, dan media komunikasi.

3.4 PENGESAHAN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

Pengesahan formal RPEKD berupa penandatanganan RPEKD menjadi Peraturan

Daerah/Peraturan Kepala Daerah.

3.5 SOSIALISASI ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

Kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah tentang Roadmap

Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah dengan melibatkan pemangku kepentingan yang

terkait dengan ekonomi kreatif, dimaksudkan agar strategi dan kebijakan pengembangan

ekonomi kreatif di daerah dapat dipahami sehingga pengembangan ekonomi kreatif daerah

dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.

3.6 BAGAN ALIR ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH

a) Milestone

b) Alur Berkas

c) Aktor yang terlibat

d) Tata Waktu/Durasi

3.7 TINDAK LANJUT ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

DAERAH

a. Mengoptimalkan koordinasi antar pelaksana dan pemangku kepentingan;

b. Mengintegrasikan pengembangan ekraf daerah ke dalam agenda pembangunan daerah:

1. Mengintegrasikan target dan indikator ekraf ke dalam Renstra OPD

2. Mengintegrasikan target dan indikator ekraf ke dalam RKPD dan Dokumen

Penganggaran Daerah

18

c. Menyelaraskan RAD Pengembangan Ekraf dengan berbagai RAD yang telah ada di

daerah;

d. Melaksanakan program dan kegiatan dengan didukung oleh sumber daya yang

memadai sesuai dengan kewenangan, serta didukung dengan data dan informasi yang

diperlukan;

e. Meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan

pencpaian target dan indikator ekraf di daerah;

f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta menyusun laporan kegiatan pelaksanaan

RAD secara berkala;

g. Gubernur menyampaikan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Presiden melalui

Menteri Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang pemerintahan daerah dan ditembuskan kepada kepala lembaga yang

membidangi urusan ekonomi kreatif seperti yang diamanatkan pada Rindekraf Pasal 8

ayat (3);

h. Bupati/walikota menyampaikan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Menteri Dalam

Negeri melalui gubernur dan ditembuskan kepada kepala lembaga yang membidangi

urusan ekonomi kreatif seperti yang diamanatkan pada Rindekraf Pasal 8 ayat (4)

19

BAB IV

PENUTUP

Pedoman penyusunan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah ini disusun

dan diperuntukkan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik di tingkat Provinsi,

Kabupaten maupun Kota sebagai pedoman perencanaan program/kegiatan pengembangan

ekonomi kreatif suatu daerah sesuai dengan yang telah diamanatkan pada Perpres Rindekraf.