referat opioid

17

Click here to load reader

Upload: ksharfina

Post on 14-Jan-2016

98 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 1/17

REFERAT

ILMU KESEHATAN JIWA

Gangguan Penggunaan Zat Opioid 

RIZKY AMALIA SHARFINA

!"!"#$

PEM%IM%ING& d'( Sonn) *+and'a, Sp(KJ

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN JIWA

PERIO-E ". MEI /"0 JUNI "!.

RUMAH SAKIT UMUM -AERAH PASAR RE%O

%A% I

PEN-AHULUAN

Page 2: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 2/17

I(( Lata' %e1a2ang

 Narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lain atau NAPZA yang pada masyarakat

umum disebut dengan narkoba didefinisikan sebagai setiap bahan kimia atau zat yang

 bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi tubuh secara fisik dan

 psikologis. Me nuru t UU R No !" # $%%& 'entan g Narkoti ka pasal ( aya t

)( *, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

 baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau

 perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,

dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan dalam golongan+golongan

sebagaimana terlampir dalam undang+undang ini.

erdasarkan UU R No !" # $%%& 'entang Narkotika pasal - ayat

)(*, penggo longan narkotika terdiri dari ! golongan, yaitu golongan (, golongan $,

dan golongan !. olongan satu merupakan /enis narkotika yang hanya dapat

digunakan untuk tu/uan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam

terapi, serta merupakan golongan yang berpotensi besar menyebabkan

ketergantungan. 0ontohnya adalah heroin, kokain dan gan/a. olongan dua adalah

 /enis narkotika yang berguna untuk pengobatan namun sebagai pilihan terakhir dalam

terapi. 0ontoh dari narkotika golongan dua adalah morfin, dan fentanil. olongan

tiga merupakan golongan yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi, contohnya adalah kodein dan buprenorfin.

 Narkotika adalah setiap zat yang berpengaruh terhadap susunan saraf pusat

sebagai zat psikoaktif, dan terbagi men/adi golongan opiate )morfin dan heroin*,

neuroleptik )khlorpromazin dan haloperidol*, stimulans )amfetamin dan kokain*, anti+

ansietas )diazepam*, dan anti+depresan )amitriptilin dan imipramin*. erdasarkan

klasifikasi ker/ainya NAPZA dapat dibagi men/adi depresan, stimulan dan,

halusinogen. 1pioid termasuk /enis depresan. angguan penggunaan NAPZA terdiri

atas $ bentuk, yaitu penyalahgunaan dan adiksi atau ketergantungan.

Penyalahgunaan, yaitu yang mempunyai harmful effects terhadap kehidupan orang,

menimbulkan problem ker/a, serta mengganggu hubungan dengan orang lain. Adiksi,

1

Page 3: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 3/17

yaitu yang mengalami toleransi, putus zat, tidak mampu menghentikan kebiasaan

menggunakan, menggunakan dosis NAPZA lebih dari yang diinginkan

I(" Tu3uan Penu1i4an

(. Untuk memenuhi tugas referat di bagian kepaniteraan lmu 2i3a Rumah 4akit

Umum 5aerah Pasar Rebo.

$. Agar dapat mengerti dan memahami tentang gangguan penggunaan zat opioid

%A% II

TINJAUAN PUSTAKA

II(( -e5ini4i Gangguan Penggunaan Zat Opioid

1pioid merupakan salah satu golongan NAPZA yang sangat berpotensi kuat

menyebabkan ketergantungan. Morfin, heroin, kodein, dan metadon termasuk 

golongan opioid. olongan opioid yang paling sering disalahgunakan adalah heroin.

6eroin di ndonesia disebut dengan 7putau38. 6eroin merupakan opioid semi+

sintetik yang berasal dari morfin dan mempunyai efek dua kali lebih kuat dari morfin.

6eroin didapatkan dari pengeringan ampas bunga opium ) Papaverum somniferum*

2

Page 4: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 4/17

yang mempunyai kandungan morfin dan kodein yang merupakan penghilang rasa

nyeri yang efektif. 'erdapat tiga /enis heroin yang sering diperdagangkan, yaitu9

(. ubuk putih

• 5iper/ualbelikan dalam kantung+kantung yang telah

dikemas secara khusus dengan ukuran !:(," cm, berisi (%% mg bubuk dengan

kadar heroin berkisar antara (+!";

 

iasanya bubuk tersebut dicampur dengan gula, susu

 bubuk atau kan/i. anyak diper/ualbelikan di daerah Asia.

$. ubuk coklat

• entuk, kemasan dan kadar heroin mirip dengan bubuk 

 putih, hanya 3arnanya yang coklat.

 

anyak didapatkan di daerah Me:ico.

!. lack 'ar  

• anyak diper/ualbelikan di U4A.

• <arna hitam disebabkan oleh metode prosesing.

• entuknya kecil+kecil seperti kacang dan lengket.

• =adar heroin didalamnya berkisar $%+>%;.

• Pemakaian biasanya dilarutkan dengan sedikit air kemudian dihangatkan

diatas api. 4etelah dilarutkan dapat dimasukkan ke dalam alat suntik.

II("( Epide6io1ogi Penggunaan Zat Opioid

4e/ak tahun $%%%, angka pengguna narkotika di ndonesia baik secara oral dan

secara in/eksi adalah sekitar (," /uta. 5engan ($?.%%%+(.%%%.%%% pengguna narkotika

in/eksi. Menurut sur@ey dari NN pada tahun $%%?, diperkirakan bah3a (," ; dari

 populasi di ndonesia dengan umur ("+-? tahun pernah menggunakan narkotika. Para

 pemakai narkotika ini kebanyakan anak+anak muda berusia $- tahun.

3

Page 5: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 5/17

=etergantungan dan penyalahgunaan zat bukan merupakan hal yang baru di

ndonesia. Pada a3al tahun (&B%+an, peredaran opioid menyebar di beberapa kota

 besar di ndonesia yang diikuti oleh penyalahgunaan turunan opioid lainnya. Pada

tahun (&&%+an, peredaran zat psikoaktif golongan opioid meningkat terutama dari

heroin. Angka kematian akibat penggunaan heroin di ndonesia mencapai (B,-;.

II(#( *a'a Pe6a2aian

(. 5ihirup

ubuk heroin diletakan di aluminium foil dan dipanaskan diatas api, lalu

kemudia asapnya dihirup melalui hidung. 6eroin akan terabsorbsi melalu

membrane mukus hidung. Cfek puncak biasanya dirasakan dalam (%+(" menit

kemudian.

$. n/eksi

n/eksi dengan menggunakan suntikan biasanya menggunakan suntikan yang

dipakai oleh penderita 5iabetes Melitus. 4ebelum disuntikan ke dalam tubuh,

heroin pertama+tama harus dilarutkan dalam air lalu dipanaskan. n/eksi

dilakukan denga cara intra@ena atau intramuskular. Cfek yang didapatkan dengan

 pemakaian in/eksi intra@ena adalah timbunya euphoria dalam B+> detik setelah

 penyuntikan. 4edangkan efek yang didapat dengan pemakaian in/eksi

intamuskular didapat setelah "+> menit.

!. 5ihisap

Penggunaan heroin dengan cara dihisap biasanya dicampur dengan rokok atau

tembakau.

II(7( Adi24i Opioid Se8agai Gangguan Ota2 

Zat psikoaktif memiliki sifat+sifat khusus terhadap /aringan otak yaitu bersifat

menekan akti@itas fungsi otak )depresan*, merangsang akti@itas fungsi otak 

)stimulan*, dan mendatangkan halusinasi )halusinogenik*. 1tak merupakan sentra

4

Page 6: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 6/17

 perilaku manusia, sehingga interaksi antara NAPZA dan sel+sel saraf dalam otak 

dapat menyebabkan perubahan perilaku manusia. 1tak terdiri dari bagian+bagian

yang mempunyai fungsi khusus. 1tak terdiri dari sel+sel saraf yang disebut neuron.

 Neuron memiliki banyak cabang, salah satu cabang dari neuron adalah dendrit dan

akson. 5endrite bertugas menerima pesan, sedangkan akson bertugas mengirim

 pesan. ila pesan sudah mencapai u/ung akson, maka akan menyebabkan lepasnya

neurotransmitter. Neurotransmitter ber/alan menu/u reseptor dendrite melalu celah

sinaps.

1tak memiliki puluhan neurotransmitter yang masing+masing bertugas

menghantarkan pesan sensasi khusus, misalnya rasa senang, euphoria, dan gembira

yang dihasilkan oleh neurotransmitter dopamine. 4etelah lepas dari celah sinaps,

dopamine akan mengikatkan diri pada resptor dopamine sehingga muncul rasa senang

 pada diri seseorang. 5i dalam tubuh manusia terdapat bermacam+macam reseptor 

khusus, salah satunya adalah reseptor opioid. 'ubuh manusia menghasilkan se/enis

 protein neurotransmitter yang disebur endorphin. Cndorphin mengikat diri pada

reseptor opioid yang kemudian mengirimkan signal kepada terminal dendrite untuk 

melepaskan dopamine. Reseptor+reseptor dalam otak yang terkait dengan perasaan

senang terdapat pada daerah nucleus accumbens – ventral tegmental area dan nucleus

accumbens – frontal cortex cerebri. Area tersebut sering disebut reward pathway.

1pioid mengikat diri pada reseptor opioid yang berkonsentrasi pada daerah reward 

 system. 

Akti@itas opioid pada thalamus mengindikasikan kontribusi zat tersebut dalam

menghasilkan efek analgesic. 1pioid mengakti@asi sistem re3ard melalui

 peningkatan neurotransmitter dopamine. Penggunaan opioid yang berkelan/utan

membuat tubuh men/adi mengandalkan zat tersebut untuk mempertahankan perasaan

re3arding tersebut dan untuk mempertahankan perilaku normal lain. 1rang dengan

adiksi opioid tidak lagi mampu merasakan re3ard alami )seperti makanan, air, atau

se:*, mereka /uga tidak dapat berfungsi normal tanpa kehadiran opioid.

5

Page 7: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 7/17

II(.( Fa'6a2o2ineti2 dan Fa'6a2o -ina6i2 

6eroin diabsorbsi dengan baik di intramuskular dan permukaan mukosa

hidung. Zat ini dengan cepat masuk ke dalam darah dan menu/u /aringan. konsentrasi

heroin yang tinggi dapat ditemukan di paru+paru, hepar, gin/al dan limpa. Ckskresi

heroin yang utama melalui gin/al, sehingga heroin dapat dideteksi dalam urin dalam

$? /am pertama. 1pioid agonis menimbulkan efek analgesia karena berikatan dengan

reseptor spesifik yang berlokasi di otak dan medulla spinalis, sehingga mempengaruhi

akti@itas saraf untuk mengontrol rasa nyeri. 'erdapat ! /enis reseptor yang spesifik 

terhadap nyeri, yaitu D )mu*, E )delta* dan F )kappa*. Reseptor D merupakan reseptor 

untuk heroin dan morfin. =etiga /enis reseptor ini menyebabkan akti@itas pelepasan

neurotransmitter yang menyababkan rasa nyeri terhambat.

5ata farmakokinetik 

ioa@ailabilitas !"; )oral* G !!+-(; )inhalasi*

metabolisme 6epar  

<aktu paruh !+" menit )inta@ena, inhalasi*

Ckskresi &%; melalui urin

II(9( E5e2 Opioid

A. 4istem saraf pusat

(. Analgesik 1pioid bersifat analgesic sehingga dapat meningkatkan ambang rangsang

nyeri. 4ifat analgesik ini /uga dapat mengubah reaksi yang timbul menyertai

rasa nyeri pada saat seseorang diberikan rangsang nyeri.

$. Cforia

6

Page 8: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 8/17

Pemberian opioid pada seseorang yang mengalami nyeri, akan menimbulkan

 perasaan eforia dimana ia akan mengalami perasaan nyaman terbebas dari rasa

cemas.

!. 4edasi

Pemberian opioid dapat menimbulkan efek mengantuk yang sangat besar.?. Pernafasan

1pioid dapat menimbulkan depresi pernafasan yang disebabkan oleh inhibisi

langsung pada pusat respirasi di batang otak. 5epresi pernafasan biasanya

ter/adi dalam B menit setelah in/eksi intra@ena atau sekitar !% menit setalh

in/eksi intramuskular. Respirasi akan kembali normal dalam $+! /am.". Pupil

Penggunaan opioid dapat menimbulkan miosis. Miosis ter/adi akibat stimulasi

 pada N.

. 4istem saraf perifer (. 4aluran cerna

Pada lambung akan menghambat sekresi asam lambung. Pada usus besar akan

mengurangi gerakan peristaltic, sehingga dapat menimbulkan konstipasi.$. =ulit

1pioid mengakibatkan pelebaran pembuluh darah kulit, sehingga kulit tampak 

merah dan terasa panas.!. 'raktur urinarius

'onus ureter dan @esika urinaria meningkat, tonus otot spingter /uga

meningkat , sehingga dapat menyebabkan retensi urin.

II(0( -iagno4i4 Opioid

5iagnosis ketergantungan NAPZA ditegakan /ika ditemukan tiga atau lebih

ge/ala+ge/ala diba3ah selama masa setahun sebelumnya9

(. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa untuk

menggunakan NAPZA

$. =esulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan NAPZA se/ak a3al,

usaha penghentian atau tingkat penggunaannya

7

Page 9: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 9/17

!. =eadaan putus NAPZA secara fisiologis ketika penghentian penggunaan

 NAPZA atau pengurangan, terbukti orang tersebut menggunakan NAPZA

atau golongan NAPZA yang se/enis dengan tu/uan untuk menghilangkan atau

menghindari ter/adinya ge/ala putus zat

?. Adanya bukti toleransi, berupa peningkatan dosis NAPZA yang diperlukan

guna memperoleh efek yang sama

". 4ecara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena

 penggunaan NAPZA

-. Meneruskan penggunaan NAPZA meskipun ia menyadari dan memahami

adanya akibat yang merugikan kesehatan akibat penggunaan NAPZA.

Cfek pemakaian opioid yaitu ke/ang, mual, hidung, mata berarir, kehilangan

nafsu makan, mengantuk, dan kehilangan konsentrasi. 4akit karena opioid ter/adi bila

 pecandu putus menggunakan zat tersebut, masyarakat sering mengatakannya dengan

istilah saka3. 4ebenarnya rasa sakit tersebut adalah detoksifikasi alamiah. 'anda dari

seseorang yang sedang adiktif adalah kesakitan hingga ke/ang+ke/ang, kram perut dan

gemetar.

=ondisi =linis pengguna NAPZA

a* ntoksikasi akut

ntoksikasi akut merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat

 penggunaan zat psikoaktif sehingga timbul gangguan kesadaran, penurunan

fungsi kognitif, gangguan persepsi, atau gangguan perilaku lainnya. ntensitan

intoksikasi berkurang dengan berlalunya 3aktu dan pada akhirnya efeknya

akan menghilang /ika tidak ter/adi penggunaan zat lagi.

5osis toksik opioid untuk seorang yang bukan pecandu adalah "%% mg dan

untuk seorang pecandu narkotik adalah (>%%mg. e/ala intoksikasi akut

adalah9(. =esadaran menurun dari sopor hingga koma

$. Hrekuensi pernafasan menurun

!. 4uhu badan rendah, terasa dingin

8

Page 10: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 10/17

?. 'ekanan darah dapat menurun saat pernafasan mulai memburuk dan ter/adi

syok 

". radikardi-. =e/ang

 b* Penggunaan yang merugikan

Adanya pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan, yang

ditemukan berupa kerusakan fisik.c* 4indrom ketergantungan

d* =eadaan putus zat

=eadaan putus zat merupakan salah satu indikator sindrom ketergantungan

dan dipertimbangkan sebagai diagnosis utama bila ge/ala yang ditimbulkan

cukup parah

e* =eadaan putus zat dengan 5elirium

'erdapat trias yang klasik dari ge/alanya, yaitu kesadaran yang berkabut dan

kebingungan, halusinasi dan ilusi yang hidup, serta terdapat tremor berat.

iasanya dapat ditemukan /uga 3aham, agitasi, insomnia atau siklus tidur

yang terbalik, dan akti@itas otonom yang berlebihan.

f* angguan psikotik 

angguan psikotik yang muncul ?> /am setelah pemakaian zat psikoaktif

 bukan merupakan manifestasi dari keadaan putus zat dengan delirium.

angguan psikotik /uga dapat ter/adi $ minggu setelah penggunaan zat,

disebut gangguan psikotik onset lambat.

II(:( Pe6e'i24aan

Penampilan pasien, sikap 3a3ancara, ge/olak emosi dan lain+lain perlu

diobser@asi. Petugas harus cepat tanggap apakah pasien perlu mendapatkan pertolongan kega3atdarurat atau tidak, dengan memperhatikan tanda+tanda dan ge/ala

yang ada.

a. Hisik  

• Adanya bekas suntikan sepan/ang @ena di lengan, tangan, atau kaki.

9

Page 11: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 11/17

• Pemeriksaan fisik terutama ditu/ukan untuk menemukan ge/ala

intoksikasi#o@erdosis#putus zat dan komplikasi medik seperti 6epatitis,

Cudokarditis, ronkoneumonia, 6I#A54 dan lain+lain.

• Perhatikan terutama 9 kesadaran, pernafasan, tensi, nadi pupil,cara /alan,

sklera ikterik, con/uncti@a anemis, dll.

 b. Psikiatrik 

• 5era/at kesadaran

• 5aya nilai realitas

• angguan pada alam perasaan )misal cemas, gelisah, marah, emosi labil,

sedih, depresi, euforia*

• angguan pada proses pikir )misalnya 3aham, curiga, paranoid, halusinasi*

• angguan pada psikomotor )hipperaktif# hipoaktif, agresif gangguan pola

tidur, sikap manipulatif dan lain+lain*.

c. Penun/ang

Analisa Urin

ertu/uan untuk mendeteksi adanya heroin dalam tubuh. Pengambilan urine

hendaknya tidak lebih dari $? /am dari saat pemakaian zat terakhir. Urin

merupakan sampel yang representatif untuk pendeteksian narkoba dan

metabolitnya, cara ini tidak menyakiti. Urin memiliki kadar narkoba dan

metabolitnya tinggi sebaliknya hanya dalam 3aktu singkat dalam darah.

10

Page 12: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 12/17

Jeni4 o8at La6an)a ;a2tu dapat didete24i

A65eta6ine $ hari

%a'8itu'at ( hari )ker/a pendek*! minggu )ker/a pan/ang*

%en<odia<epin ! hari

Ko2ain $+? hari

Kodein $ hari

He'oin (+$ hari

Met+adone ! hari

Mo'5in $+" hari

II($ Penata1a24anaan

4asaran 'erapi

4asaran terapi merupakan sasaran /angka pan/ang terapi pasein dengan

 NAPZA.

(. Mengurangi penggunaan NAPZA bertahap hingga abstinensia total

$. Mengurangi frekuensi dan keparahan relaps

!. Perbaikan dalam fungsi psikologi dan penyesuaian fungsi social masyarakat

'ahapan terapi(. Hase penilaian

a* Cksplorasi informasi dari pasien, keluarga, atau lingkungan

 b* Ri3ayat penyakit medis dan psikiatric* Ri3ayat terapi NAPZA

d* Ri3ayat penggunaan NAPZA

e* Pemeriksaan urin dan darahf* Pemeriksaan penyakit infeksi

$. Hase terapi detoksifikasi

a* Ra3at inap dan ra3at /alan

 b* ntensi@e outpatient treatmentc* 0old 'urkey )terapi simptomatik*

d* 5etoksifikasi dengan menggunakan kodein dan ibuprofen, metadon, klonidin

dan naltre:on, buprenorfin.

11

Page 13: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 13/17

!. Hase terapi lan/utan

a* Program 'erapi subtitusi

 b* Program terapi yang bersubstansi abstinensia

II(!( Te'api Su84titu4i=Ru6atan

'erapi rumatan bertu/uan untuk mencegah atau menurunkan rasa ingin terhadap

opioid illegal, mencegah relaps, dan memperbaiki fungsi fisiologi organ yang telah

rusak akibat penggunaan opioid.

=arakteristik obat ideal untuk terapi rumatan9

a* Rendah potensi untuk didi@ersikan

 b* Jamanya aksi cukup pan/ang

c* Potensi rendah menggunakan zat lain selama terapi

d* Hase detoksifikasi harus singkat, sederhana, dan ge/ala ge/ala rebound

3ithdra3al minimal

e* Memfasilitasi abstensia terhadap opioid illegal lain

f* Pasien menerima dengan ikhlas dan baik

g* 1bat yang digunakan9

• Agonis 9 metadon #  Methadone Maintenance Treatment Program

)M''P*

Cfektif secara oral berpengaruh selama $? /am, sehingga pasien harus

meminumnya tiap hari. Jama terapi M''P rata+rata (+! tahun. kelemahan

dari terapi M''P adalah harus ke fasilitas kesehatan tiap hari, 15, adiksi

metadon, kemungkinan ter/adi peredaran ilegal metadon.

• Partial Agonis 9 buprenorpin

uprenorfin sering digunakan untuk terapi rumatan pasien+pasien

ketergantungan opioid. Je@acethylmetadol, buprenorfin diberikan $+!:

seminggu karena masa aksinya yang pan/ang. 5ikombinasikan dengan

nalokson untuk mengurangi efek agonis dan mengurangi potensi penekaan

12

Page 14: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 14/17

sentral pernafasan. uprenorfin /uga lebih mudah mengendalikan ge/ala

ge/ala 3ithdra3al.

• Antagonis 9 Naltrekson

5ikenal dengan 1pamat K C5 merupakan farmakoterapi L konseling

kelompok. 5engan dosis "% mg tiap hari atau (%% mg# ! kali seminggu.

'etapi obat ini belum tersedia di ndonesia

II(( P'o4e4 Pe6u1i+an

Proses pemulihan adiksi napza bukan hanya melepaskan si pecandu dari

ketergantungan napza, tetapi /uga mencegah mereka menggunakan kembali napza.

0iri ciri ideal dari proses pemulihan adalah9

a* Abstinensia

 b* Men/auhkan diri dari teman, benda, dll yang dapat menimbulkan keinginan

menggunakan NAPZA

c* erhenti mempersalahkan diri

d* ela/ar mengendalikan perasaan

e* ela/ar merubah pola pikir adiktif

f* ela/ar mengenali permasalahan diri sendiri, orang lain, dan sekitar.

Proses pemulihan terdiri atas beberapa fase yaitu9

a* Hase pra+terapi9 biasanya penderita gagal mengendalikan diri dalam

menggunakan NAPZA

 b* Hase stabilisas9 pasien sadar /ika ingin berhenti akan timbul dorongan untuk 

menggunakan kembali )cra@ing* dan akan timbul ge/ala putus# lepas zat.c* Hase pemulihan dini9 pasien telah bela/ar mengenai adiksi, mengambil /arak 

dengan pengguna lain dan mendekatkan diri pada orang yang mensupport

upaya pemulihannya.

13

Page 15: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 15/17

d* Hase pemulihan menengah9 pasien mulai mengembangkan pola hidup pada

nilai nilai 3a/ar dalam bidang akademis, suasna peker/aan, keluarga. Relaps 9

stress akibat kehidupan nyata

e* Hase pemulihan akhir9 mulai dikembangkan self+esteem dan kemampuan

untuk produktiff* Hase Maintenance9 dapat mengahadapi stress kehidupan secara clean sober.

II("( Stage4 o5 *+ange gangguan penggunaan <at opioid

a* Hase prekontemplasi

Pasien belum sadar bah3a adanya perubahan ada dirinya karena NAPZA dan

tidak memiliki niatan untuk berubah

 b* Hase kontemplasi

Pasien mulai menyadari ada masalah dengan penggunaan NAPZA namun

masih cenderung tidak mau berhenti

c* Hase preparasi

Pasien sudah serius ingin berubah dan mulai menggali informasi tentang

upaya penyembuhan namun masih sering menunda+nunda rencana berubah

d* Hase aksi

4udah aktif berubah namun masih tidak stabil dan mulai berusaha mencari

akti@itas lain untuk mengalihkan diri dari ketergantungannya

e* Hase rumatan

4udah sampai ditahap abstinensia dan berusaha mempertahankannya

II( #( Te'api a5te' >a'e

Meliputi upaya pemantapan dalam bidang fisik, mental, keagamaan,

komunikasi dan interaksi sosial, edukasional, bertu/uan untuk mencapai kondisi

14

Page 16: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 16/17

 prilaku yang lebih baik dan fungsi yang lebih baik dari seorang mantan penyalahguna

zat. Peranan keluarga pada saat ini sangat diperlukan.

II(7( Se8a8?4e8a8 Ke6atian

a@ reaksi heroin akut menyebabkan kolapsnya kardio@askular dan akhirnya

meninggal

8@ o@erdosis, karena heroin menekan susunan saraf pusat, sukar bernafas dan

menyebabkan kematian

>@ tindak kekerasan

d@  bronkopneumonia

e@ endokarditis

-AFTAR PUSTAKA

Cl@ira, 4yl@ia C. dkk. Buku Aar Psikiatri. $%(%. adan Penerbit Hakultas =edokteran

U. 2akarta.

Maslim, Rusdi. uku 4aku 5iagnosis angguan 2i3a Ru/ukan Ringkas dari PP52 K 

.$%(!. P' Nuh 2aya. 2akarta

4adock 2, 4adock IA. $%(!. !aplan " #adock Buku Aar Psikiatri !linis. Cdisi $.

2akarta 9 Penerbit uku =edokteran C0

15

Page 17: Referat Opioid

7/18/2019 Referat Opioid

http://slidepdf.com/reader/full/referat-opioid-5696ccf18d9a6 17/17

16