referensi

4
 Metode Haspers Dalam penggunaannya, metode ini tidak mensyaratkan adanya batasan luas Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurut Haspers, besarnya debit dapat dihitung dengan menggunakan formulasi berikut.  = . . .   dimana, Koefisien Run Off ()  =  1+0,012 , 1+0,075 ,  Koefisien Reduksi () 1  = 1 + +3 ,7.10 +15   / 12  Hujan maksimum (q)  =   3,6  (t dalam jam)  =   86,4  (t dalam hari) Intensitas Hujan  =  . +10,0008(260)(2)  , untuk t < 2 jam  =   . +1  , untuk 2 jam < t < 19 jam  = 0,707. � ( + 1) , un tuk 19 jam < t < 30 hari Waktu Konsentrasi (t)  = 0,1 . 0,8 . 0,3  (t=waktu konsentrasi dari DAS (jam))  =  + .    =    (standar deviasi berdasarkan definisi Haspers) Keterangan: f = luas daerah pengaliran dalam (km 2 ) L = panjang sungai utama dari titik kontrol kesumbu DAS (km) I = kemiringan DAS pada sungai utama U T  = faktor frekuensi Haspers dari debit berperiode ulang T yang dihitung. R PT  = curah hujan maksimum dari data pengamatan berperiode ulang T Haspers. U PT = faktor frekuensi Haspers dari curah hujan maksimum hasil pengamatan.

Upload: reskyaranda

Post on 06-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referensi

TRANSCRIPT

  • Metode Haspers

    Dalam penggunaannya, metode ini tidak mensyaratkan adanya batasan luas

    Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurut Haspers, besarnya debit dapat dihitung

    dengan menggunakan formulasi berikut.

    = .. . dimana,

    Koefisien Run Off () = 1+0,0120,7

    1+0,0750,7 Koefisien Reduksi () 1

    = 1 + +3,7.1004

    +153/412

    Hujan maksimum (q)

    = 3,6 (t dalam jam)

    = 86,4 (t dalam hari)

    Intensitas Hujan

    = .+10,0008(260)(2)2 , untuk t < 2 jam

    = .+1

    , untuk 2 jam < t < 19 jam

    = 0,707.( + 1) , untuk 19 jam < t < 30 hari Waktu Konsentrasi (t)

    = 0,1 . 0,8. 0,3 (t=waktu konsentrasi dari DAS (jam)) = + . =

    (standar deviasi berdasarkan definisi Haspers)

    Keterangan:

    f = luas daerah pengaliran dalam (km2)

    L = panjang sungai utama dari titik kontrol kesumbu DAS (km)

    I = kemiringan DAS pada sungai utama

    UT = faktor frekuensi Haspers dari debit berperiode ulang T yang dihitung.

    RPT = curah hujan maksimum dari data pengamatan berperiode ulang T

    Haspers.

    UPT = faktor frekuensi Haspers dari curah hujan maksimum hasil pengamatan.

  • Laporan Tugas Besar SI-4231 Bangunan Air 2014

    Resky Aranda II-2 15011098

    = curah hujan rata-rata maksimum

    Metode Weduwen

    Metode ini dikembangkan di Indonesia oleh seorang ilmuwan Belanda

    bernama Weduwen untuk menganalisis debit banjir dari sebuah DAS dengan

    luas

  • Laporan Tugas Besar SI-4231 Bangunan Air 2014

    Resky Aranda II-3 15011098

    mp = koefisien untuk periode ulang sebanyak jumlah p tahun

    pengukuran data

    Menghitung debit banjir rencana dengan metode Weduwen, adapun langkah-

    langkah perhitungannya adalah sebagai berikut (Kodoatie, 2002) :

    a. Hitung A, L, I dari peta garis tinggi DPS, substitusikan ke dalam persamaan.

    b. Buat harga perkiraan untuk Q0 dan gunakan persamaan diatas untuk

    menghitung besarnya Q konsentrasi = QT .

    c. Ulangi lagi untuk harga baru Q0 = QT diatas.

    d. Debit puncak ditemukan jika Q0 yang diambil = QT .

    Tabel 2.19 Nilai Koefisien Return Weduwen

    n mn0,20 0,2380,25 0,2620,33 0,2910,50 0,3391,00 0,4102,00 0,4923,00 0,5414,00 0,5795,00 0,602

    10,00 0,70515,00 0,76620,00 0,81125,00 0,84530,00 0,87540,00 0,91550,00 0,94060,00 0,97570,00 1,00080,00 1,02090,00 1,030100,00 1,060125,00 1,080

    Metode HaspersKoefisien Run Off ()Koefisien Reduksi (),1-.=1+,+3,7.,10-04.-+15.,,-3/4.-12.Hujan maksimum (q)Intensitas HujanWaktu Konsentrasi (t)Metode Weduwen