rekomendasi · 2019. 9. 26. · mpi juga men-guasai 44,9% saham salah satu perusahaan tol di kota...

1
KAMIS 26 SEPTEMBER 2019 | 13 PEMBERITAHUAN PENGGANTIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN Menunjuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Nomor I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dengan ini disampaikan bahwa terhitung sejak tanggal 26 September 2019, Perseroan telah menunjuk Sdr. Achmad S. Kartasasmita menjadi Sekretaris Perusahaan yang baru, menggankan Sdr. Afif yang telah berakhir masa tugasnya, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor SK 013/SK-BMD/DIR/2019 tanggal 26 September 2019 Medan, 26 September 2019 Direksi PT Bank Meska Dharma, Tbk. www.bankmeska.co.id Metro Pacific Tollways merupakan anak usaha dari Metro Pacific Investments Corpor- ation (MPIC). MPIC merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Filipina (PSE). Ad- apun 41% saham MPIC dikendalikan oleh First Pacific Company Ltd, perusahaan investasi milik keluarga Salim. Vice President Metro Pacific Investments Melody del Rosario mengatakan, MPTC menunjuk anak usahanya di Singapura yakni Metro Pacific Tollways Asia Corp Pte Ltd untuk mengakuisisi 100% saham CIIF Infrastructure Holdings Sdn Bhd dan CAIF III Infrastructure Holdings Sdn Bhd. Kedua perusahaan ini masing-masing memiliki 20% dan 4,98% saham Margautama Nusantara. “Aksi akuisisi tidak langsung atas kepemi- likan Margautama melalui CIIF dan CAIF III akan menjadi tambahan ekuitas tidak langsung MPTC di Margautama melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia,” kata dia dalam keterangan resmi di PSE, Rabu (25/9). Sebagai informasi, Metro Pacific Toll- ways Indonesia (MPTI) menguasai 75,89% saham Nusantara Infrastructure. Sementara Nusantara Infrastructure, sebelumnya te- lah menguasai 74,98% saham Margautama Nusantara. Dengan demikian, ekuitas MPTC dalam Margautama Nusantara setelah tran- saksi menjadi 100%. Saat ini, Margautama Nusantara adalah perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi dan satu anak per- usahaan tidak langsung dalam pengelolaan empat jalan tol. Pertama, PT Bintaro Serpong Damai (BSD), Oleh Farid Firdaus JAKARTA – Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) menam- bah kepemilikan sebanyak 24,98% saham pada perusa- haan jalan tol, PT Margautama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Nilai akuisisinya se- besar US$ 67 juta atau setara 3,44 miliar peso Filipina. pemegang konsesi jalan tol 7.25 km yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Ruas tol ini telah beroperasi sejak 2 Februari 1999. Margautama NUsantara memi- liki 66,68% saham BSD. Kedua, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pengelola jalan tol sepanjang 9,7 km yang menghubungkan Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan Penjaringan, area Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Margautama Nusantara menggenggam 25% saham JLB. Ketiga, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. BMN merupakan pemegang konsesi ruas jalan tol yang membentang sepanjang 5.95 km dan menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dengan AP Pettarani Jalan tol BMN juga terhubung secara strategis dengan jalan tol JTSE. Margautama Nusantara mendekap 98,53% saham BMN. Keempat, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). BMN menguasai 99,39% saham JTSE, yang merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi Empat di Makassar. JTSE memiliki panjang 11.57 km dan terhubung dengan ruas jalan yang dioperasikan oleh BMN, mulai dari jembatan Tallo hingga simpang Mandai Makassar dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Grup Salim Seperti diketahui, awal mula Metro Pacific mengendalikan Nusantara Infrastructure adalah ketika MPTI mengakuisisi sebanyak 42,25% saham perseroan yang dimiliki PT Matahari Kapital Indonesia pada November 2017. Ketika itu, nilai transaksinya mencapai Rp 1,81 triliun. Selanjutnya, secara bertahap MPTI terus menambah kepemilikan dalam Nusantara Infrastructure pada Juli 2018. Alhasil, saat itu kepemilikan MPTI naik menjadi 53,26%. Pada Oktober 2018, kepemilikan MPTI dalam Nusantara Infrastructure naik drastis menjadi 77%. Peningkatan kepemilikan itu terjadi setelah MPTI melaksanakan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) saham Nusantara Infrastructure. Sebagai informasi, selain berinvestasi di In- donesia, Metro Pacific telah memiliki beberapa portofolio di luar negeri, seperti 29,5% saham Don Muang Tollways (DMT) yang merupakan operator jalan tol di Thailand. MPI juga men- guasai 44,9% saham salah satu perusahaan tol di kota Ho Chi Minn, Vietnam. Sedangkan induk Metro Pacific, yakni First Pacific yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong memiliki investasi yang tersebar di Asia, sep- erti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Goodman Fielder Pty Ltd, Philex Mining Corporation, Pacificlight Power Pte Ltd, PLDT Inc, dan Roxas Holdings Inc. Komisaris Utama First Pacific adalah Anthoni Salim. JAKARTA – PT Trinitan Metals And Minerals Tbk mengincar dana hingga Rp 100 miliar dari penawaran umum saham perdana (Initial public offering/ IPO) saham. Perusahaan yang bergerak pada produksi bahan tambang timah, an- timoni dan silver ini menetapkan harga penawaran sekitar Rp 300 per saham. Sesuai rencana, perseroan akan melakukan masa penawaran umum pada 26 September 2019 hingga 2 Oktober 2019. Perseroan menawarkan sebanyak 333 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. “Trinitan Metals akan melakukan pen- catatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2019,” ungkap manajemen Trinitan Metals dalam publikasinya, Rabu (25/9). Menurut manajemen, sebanyak 76,28% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk pembelian mesin dan peralatan penunjang kegiatan opera- sional perusahaan. Pasalnya Trinitan Metals sedang melakukan pengemban- gan dan penambahan area produksi di Gunung Putri, Bogor. Kemudian sisanya, 23,72% untuk modal kerja perseroan. Direktur Trinitan Metals And Miner- als Widodo Sucipto pernah mengatakan, dengan melaksanakan IPO, perseroan dapat membuka opsi lain pendanaan. “Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, dapat membuka peluang pengembangan usaha perseroan menjadi lebih besar lagi,” ujar Widodo belum lama ini. Dia menambahkan, dengan ter- bukanya kepemilikan modal kepada masyarakat umum, lebih lanjut maka perseroan juga berkesempatan untuk dapat mengakses alternatif pendanaan lain. “Hal tersebut tentu akan mem- bantu pertumbuhan usaha kami,” ujar Widodo. Dengan pelaksanaan IPO ini nantinya sebanyak 24,93% saham Trinitan Metals akan dimiliki masyarakat. Secara rinci susunan pemegang saham perseroan sebanyak 74,24% dimiliki PT Trinitan Resourcetama Indonesia,  Ferry Joedi- anto sebanyak 0,29%, Jackson Tandiono sebesar 0,22%, dan Richard Tandiono sebesar 0,22%. Sedangkan PT Timurlaut Multi In- dustri memiliki sebesar 0,04%, serta kepemilikan saham perseroan oleh kar yawan sebanyak 0,07%. Selain itu perseroan mengadakan pro- gram Employee Stock Allocation (ESA) yang dilakukan bersamaan dengan IPO. “Sebagaimana diatur di dalam SK Direksi No. 006-SK/IPO-TMM/VI/2019 tanggal 21 Juni 2019 dimana Direksi Perseroan telah menyetujui Program ESA dengan jumlah 955.000 saham atau sebesar 0,29%,” ujar manajemen Trinitans. Selanjutnya, perseroan secara ber- samaan juga menerbitkan sebesar 333 juta  Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-ban- yaknya 33,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. “Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,” tulis manajemen perseroan. Sejauh ini Trinitan Metals memiliki satu pabrik di Gunung Putri, Bogor dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 39.700 MT. Dalam waktu dekat, Trinitan berencana meningkatkan ka- pastitas produksi untuk memenuhi de- mand dari pelanggan dalam dan luar negeri. Kini, sebanyak 56% produk Trinitan dipasarkan di pasar lokal dan sebanyak 44% di ekspor ke beberapa negara sep- erti Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, Tiongkok, dan Fiji. Beberapa produk Trinitan digun- akan oleh pelanggan yang bergerak di berbagai bidang industri yang terdiri dari bidang industri Battery Manufac- ture 71,1%, industri pembuat Antimony Trioxide 11,9%, industri Metals Pro- cessingsmelter 7,3%, industry Solder 4,7%, dan industri pertahanan 5,2%. (c05) “Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, dapat membuka peluang pengembangan usaha perseroan menjadi lebih besar lagi.” Widodo Sucipto, Direktur Trinitan Metals And Minerals REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia Secara teknikal, kami perkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan pada rentan pergerakan 6.140-6.200. Saham-saham yang dapat cukup menari diantaranya; LSIP, AALI, CPIN, JPFA, MAIN, TPIA, BRPT, SIDO, INDF, GGRM, HMSP, BBNI, TBIG, ADRO, TINS, HRUM, MEDC. Per- gerakan IHSG secara teknikal rebound tepat pada level support lower bollinger bands dan candlestick membentuk pola hammer dengan potensi reversal menguji resistance. Indikator RSI dan Stochastic membuka peluang rebound dengan pola bullish reversal momentum dari area oversold. IHSG (+0.14%) ditutup menguat 8.79 poin kelevel 6146.41 dengan indeks pertanian (+0.81%) dan Industri Dasar (+0.71%) menjadi penopang pergerakan. Mulai kondusifnya jakarta pasca demo gugatan RUU KUHP dan KPK investor kembali melihat potensi IHSG yang telah cenderung murah. IHSG menguat sendirian pada bursa saham Asia seakan sedikit membalikan shock pelemahan yang terjadi signifikan pada hari selasa. Asian Development Bank (ADB) menur- unkan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menjadi 5,1% dari 5,2%. Penurunan dalam kinerja ekspor dan pelemahan investasi domestik menjadi faktor utama. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 769,23 miliar rupiah mengiringi ter- depresiasinya kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 0.27% ke level Rp 14152 per dolar AS. Artha Sekuritas IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.066-6.106 dan resistance 6.166-6.186. Candlestick IHSG membentuk hanging man setelah menyentuh level terendah beberapa hari terakhir mengindikasikan adanya potensi rebound dalam jangka pendek. Investor masih akan memperhatikan sentimen sentimen dari perekonomian dan politik global. IHSG ditutup menguat kemarin. IHSG ditutup menguat di level 6,146.40 (+0.14%), penguatan didorong oleh Agriculture (+0.82%) dan Ba- sic-IND (+0.71%). Penguatan didorong aksi spekulasi investor yang mulai masuk ke pasar saham setelah melihat pelemahan beberapa hari terakhir sudah memasuki fase jenuh jual. Kerja Sama BNI - Semen Indonesia Group Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (kanan) bersama Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan (kiri) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pelayanan Jasa Notional Pooling dan Pemberian Fasilitas Supply Chain Financing di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Notional Pooling merupakan bagian dari fasilitas yang disediakan dalam BNI Cash Management di mana per Agustus 2019, BNI mencatatkan volume penjualan sebesar Rp1.930 triliun atau tumbuh 10 persen secara year on year. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj JAKARTA – PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) fokus melakukan efisiensi dan utilisasi kapal–kapal pengangkut untuk memperbaiki kinerja perseroan pada semester II-2019. Soalnya, hingga paruh pertama tahun ini, perseroan masih mengalami kerugian. “Efisiensi biaya operasional sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan dan kegiatan operasional perseroan. Secara internal, kami melakukan peremajaan dan perawatan kapal,” kata Direktur Rig Tenders Indonesia Mastura Binti Mansor seusai paparan publik di Jakarta, Rabu (25/9). Menurut Mastura, efisiensi tersebut ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan agar dapat menciptakan mutu layanan dan harga sewa kapal perseroan yang kompetitif. Pasalnya hingga akhir tahun ini, perseroan tidak memiliki kontrak dengan perusahaan baru. Namun kontrak yang ada merupakan lanjutan kontrak jangka pendek dengan per- usahaan yang merupakan pelanggan tetap pengguna jasa pengangkutan oleh kapal yang dimiliki Rig Tenders. “Kinerja keuangan kami masih ditopang oleh pengangkutan batu bara, yang paling besar kontraknya dengan PT Arutmin In- donesia,” imbuh dia. Selain itu perseroan juga menyatakan untuk mengintensifkan pemasaran untuk proyek- proyek baru di Indonesia. “Kami juga meram- bah pengangkutan nikel, salah satunya dengan PT Permata Lintas Abadi,” ujar Mastura. Adapun sebelumnya pada Juni 2019, perseroan menjual salah satu kapal accomod- ation work barge untuk mengurangi beban keuangan perseroan. Kapal yang bernama Kaspadu 1 itu dijual lantaran tidak beroperasi selama empat tahun lima bulan. “Hasil penjualan Kaspadu senilai US$ 3 juta dialokasikan untuk membayar utang perseroan di bank,” ungkap Kepala Keuan- gan Rigs Tender Indonesia Fiviey Wibowo. Hingga semester I-2019, perseroan men- catatkan pendapatan US$ 6,48 juta, turun 2,9% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 6,68 juta. Sementara itu jumlah aset perseroan mencapai US$ 54,7 juta pada Juni 2019, turun 9,3% dibanding Maret 2019 sebesar US$ 63,3 juta. Jumlah tersebut dikon- tribusi aset lancar sebesar US$ 11,65 juta dan aset tidak lancar sebesar US$ 45,75 juta. Perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar US$ 3,5 juta yang dialokasikan untuk docking, dan peremajaan kapal-kapal tua. “Hingga semester I baru terpakai US$ 1 juta,” tandas Mastura. (c05)

Upload: others

Post on 26-Sep-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKOMENDASI · 2019. 9. 26. · MPI juga men-guasai 44,9% saham salah satu perusahaan tol di kota Ho Chi Minn, Vietnam. Sedangkan induk Metro Pacific, yakni First Pacific yang tercatat

KAMIS 26 SEPTEMBER 2019

| 13

PEMBERITAHUANPENGGANTIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN

Menunjuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Nomor I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dengan ini disampaikan bahwa terhitung sejak tanggal 26 September 2019, Perseroan telah menunjuk Sdr. Achmad S. Kartasasmita menjadi Sekretaris Perusahaan yang baru, menggantikan Sdr. Afif yang telah berakhir masa tugasnya, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor SK 013/SK-BMD/DIR/2019 tanggal 26 September 2019

Medan, 26 September 2019

DireksiPT Bank Mestika Dharma, Tbk.

www.bankmestika.co.id

Media Cetak : Harian Investor DailyUkuran : 2 kolom x 120 mmJenis : Black and white

Metro Pacific Tollways merupakan anak usaha dari Metro Pacific Investments Corpor-ation (MPIC). MPIC merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Filipina (PSE). Ad-apun 41% saham MPIC dikendalikan oleh First Pacific Company Ltd, perusahaan investasi milik keluarga Salim.

Vice President  Metro Pacific Investments Melody del Rosario mengatakan, MPTC menunjuk anak usahanya di Singapura yakni Metro Pacific Tollways Asia Corp Pte Ltd untuk mengakuisisi 100% saham CIIF Infrastructure Holdings Sdn Bhd dan CAIF III Infrastructure Holdings Sdn Bhd. Kedua perusahaan ini masing-masing memiliki 20% dan 4,98% saham Margautama Nusantara.

“Aksi akuisisi tidak langsung atas kepemi-likan Margautama melalui CIIF dan CAIF III akan menjadi tambahan ekuitas tidak langsung MPTC di Margautama melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia,” kata dia dalam keterangan resmi di PSE, Rabu (25/9).

Sebagai informasi, Metro Pacific Toll-ways Indonesia (MPTI) menguasai 75,89% saham Nusantara Infrastructure. Sementara Nusantara Infrastructure, sebelumnya te-lah menguasai 74,98% saham Margautama Nusantara. Dengan demikian, ekuitas MPTC dalam Margautama Nusantara setelah tran-saksi menjadi 100%.

Saat ini, Margautama Nusantara adalah perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi dan satu anak per-usahaan tidak langsung dalam pengelolaan empat jalan tol.

Pertama, PT Bintaro Serpong Damai (BSD),

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) menam-bah kepemilikan sebanyak 24,98% saham pada perusa-haan jalan tol, PT Margautama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Nilai akuisisinya se-besar US$ 67 juta atau setara 3,44 miliar peso Filipina.

pemegang konsesi jalan tol 7.25 km yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Ruas tol ini telah beroperasi sejak 2 Februari 1999. Margautama NUsantara memi-liki 66,68% saham BSD.

Kedua, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pengelola  jalan tol sepanjang 9,7 km yang menghubungkan Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan Penjaringan, area Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Margautama Nusantara menggenggam 25% saham JLB.

Ketiga, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. BMN merupakan pemegang konsesi ruas jalan tol yang membentang sepanjang 5.95 km dan menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dengan AP Pettarani Jalan tol BMN juga terhubung secara  strategis dengan jalan tol JTSE.  Margautama Nusantara mendekap 98,53% saham BMN.

Keempat, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

BMN menguasai 99,39% saham JTSE, yang merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi Empat di Makassar. JTSE memiliki panjang 11.57 km dan terhubung dengan ruas jalan yang dioperasikan oleh BMN, mulai dari jembatan Tallo hingga simpang Mandai Makassar dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Grup SalimSeperti diketahui, awal mula Metro Pacific

mengendalikan Nusantara Infrastructure adalah ketika MPTI mengakuisisi sebanyak 42,25% saham perseroan yang dimiliki PT Matahari Kapital Indonesia pada November 2017. Ketika itu, nilai transaksinya mencapai Rp 1,81 triliun.

Selanjutnya, secara bertahap MPTI terus menambah kepemilikan dalam Nusantara Infrastructure pada Juli 2018. Alhasil, saat itu kepemilikan MPTI naik menjadi 53,26%.

Pada Oktober 2018, kepemilikan MPTI dalam Nusantara Infrastructure naik drastis menjadi 77%.  Peningkatan kepemilikan itu terjadi setelah MPTI melaksanakan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) saham Nusantara Infrastructure.

Sebagai informasi, selain berinvestasi di In-donesia, Metro Pacific telah memiliki beberapa portofolio di luar negeri, seperti 29,5% saham Don Muang Tollways (DMT) yang merupakan operator jalan tol di Thailand. MPI juga men-guasai 44,9% saham salah satu perusahaan tol di kota Ho Chi Minn, Vietnam.

Sedangkan induk Metro Pacific, yakni First Pacific yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong memiliki investasi yang tersebar di Asia, sep-erti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Goodman Fielder Pty Ltd, Philex Mining Corporation, Pacificlight Power Pte Ltd, PLDT Inc, dan Roxas Holdings Inc. Komisaris Utama First Pacific adalah Anthoni Salim.

JAKARTA – PT Trinitan Metals And Minerals Tbk mengincar dana hingga Rp 100 miliar dari penawaran umum saham perdana (Initial public offering/IPO) saham. Perusahaan yang bergerak pada produksi bahan tambang timah, an-timoni dan silver ini menetapkan harga penawaran sekitar Rp 300 per saham.

Sesuai rencana, perseroan akan melakukan masa penawaran umum pada 26 September 2019 hingga 2 Oktober 2019. Perseroan menawarkan sebanyak 333 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

“Trinitan Metals akan melakukan pen-catatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2019,” ungkap manajemen Trinitan Metals dalam publikasinya, Rabu (25/9).

Menur ut manajemen, sebanyak 76,28% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk pembelian mesin dan peralatan penunjang kegiatan opera-sional perusahaan. Pasalnya Trinitan Metals sedang melakukan pengemban-gan dan penambahan area produksi di Gunung Putri, Bogor. Kemudian sisanya, 23,72% untuk modal kerja perseroan.

Direktur Trinitan Metals And Miner-als Widodo Sucipto pernah mengatakan, dengan melaksanakan IPO, perseroan dapat membuka opsi lain pendanaan. “Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, dapat membuka peluang pengembangan usaha perseroan menjadi lebih besar lagi,” ujar Widodo belum lama ini.

Dia menambahkan, dengan ter-bukanya kepemilikan modal kepada masyarakat umum, lebih lanjut maka perseroan juga berkesempatan untuk dapat mengakses alternatif pendanaan lain. “Hal tersebut tentu akan mem-bantu pertumbuhan usaha kami,” ujar

Widodo.Dengan pelaksanaan IPO ini nantinya

sebanyak 24,93% saham Trinitan Metals akan dimiliki masyarakat. Secara rinci susunan pemegang saham perseroan

sebanyak 74,24% dimiliki PT Trinitan Resourcetama Indonesia,  Ferry Joedi-anto sebanyak 0,29%, Jackson Tandiono sebesar 0,22%, dan Richard Tandiono sebesar 0,22%.

Sedangkan PT Timurlaut Multi In-dustri memiliki sebesar 0,04%, serta

kepemilikan saham perseroan oleh karyawan sebanyak 0,07%.

Selain itu perseroan mengadakan pro-gram Employee Stock Allocation (ESA) yang dilakukan bersamaan dengan IPO. “Sebagaimana diatur di dalam SK Direksi No. 006-SK/IPO-TMM/VI/2019 tanggal 21 Juni 2019 dimana Direksi Perseroan telah menyetujui Program ESA dengan jumlah 955.000 saham atau sebesar 0,29%,” ujar manajemen Trinitans.

Selanjutnya, perseroan secara ber-samaan juga menerbitkan sebesar 333 juta  Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-ban-yaknya 33,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. “Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,” tulis manajemen perseroan.

Sejauh ini Trinitan Metals memiliki satu pabrik di Gunung Putri, Bogor dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 39.700 MT. Dalam waktu dekat, Trinitan berencana meningkatkan ka-pastitas produksi untuk memenuhi de-mand  dari pelanggan dalam dan luar negeri.

Kini, sebanyak 56% produk Trinitan dipasarkan di pasar lokal dan sebanyak 44% di ekspor ke beberapa negara sep-erti Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, Tiongkok, dan Fiji.

Beberapa produk Trinitan digun-akan oleh pelanggan yang bergerak di berbagai bidang industri yang terdiri dari bidang industri Battery Manufac-ture 71,1%, industri pembuat Antimony Trioxide  11,9%, industri  Metals Pro-cessing/  smelter  7,3%, industry Solder 4,7%, dan industri pertahanan 5,2%. (c05)

“Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, dapat membuka peluang pengembangan usaha perseroan menjadi lebih besar lagi.”

Widodo Sucipto, Direktur Trinitan Metals And Minerals

REKOMENDASI

Reliance Sekuritas Indonesia

Secara teknikal, kami perkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan pada rentan pergerakan 6.140-6.200. Saham-saham yang dapat cukup menari diantaranya; LSIP, AALI, CPIN, JPFA, MAIN, TPIA, BRPT, SIDO, INDF, GGRM, HMSP, BBNI, TBIG, ADRO, TINS, HRUM, MEDC. Per-gerakan IHSG secara teknikal rebound tepat pada level support lower bollinger bands dan candlestick membentuk pola hammer dengan potensi reversal menguji resistance. Indikator RSI dan Stochastic membuka peluang rebound dengan pola bullish reversal momentum dari area oversold.

IHSG (+0.14%) ditutup menguat 8.79 poin kelevel 6146.41 dengan indeks pertanian (+0.81%) dan Industri Dasar (+0.71%) menjadi penopang pergerakan. Mulai kondusifnya jakarta pasca demo gugatan RUU KUHP dan KPK investor kembali melihat potensi IHSG yang telah cenderung murah. IHSG menguat sendirian pada bursa saham Asia seakan sedikit membalikan shock pelemahan yang terjadi signifikan pada hari selasa. Asian Development Bank (ADB) menur-unkan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menjadi 5,1% dari 5,2%. Penurunan dalam kinerja ekspor dan pelemahan investasi domestik menjadi faktor utama. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 769,23 miliar rupiah mengiringi ter-depresiasinya kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 0.27% ke level Rp 14152 per dolar AS.

Artha SekuritasIHSG diprediksi menguat pada

perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.066-6.106 dan resistance 6.166-6.186. Candlestick IHSG membentuk hanging man setelah menyentuh level terendah beberapa hari terakhir mengindikasikan adanya potensi rebound dalam jangka pendek. Investor masih akan memperhatikan sentimen sentimen dari perekonomian dan politik global.

IHSG ditutup menguat kemarin. IHSG ditutup menguat di level 6,146.40 (+0.14%), penguatan didorong oleh Agriculture (+0.82%) dan Ba-sic-IND (+0.71%). Penguatan didorong aksi spekulasi investor yang mulai masuk ke pasar saham setelah melihat pelemahan beberapa hari terakhir sudah memasuki fase jenuh jual.

Kerja Sama BNI - Semen Indonesia GroupDirektur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (kanan) bersama Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan (kiri) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pelayanan Jasa Notional Pooling dan Pemberian Fasilitas Supply Chain Financing di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Notional Pooling merupakan bagian dari fasilitas yang disediakan dalam BNI Cash Management di mana per Agustus 2019, BNI mencatatkan volume penjualan sebesar Rp1.930 triliun atau tumbuh 10 persen secara year on year.

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj

JAKARTA – PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) fokus melakukan efisiensi dan utilisasi kapal–kapal pengangkut untuk memperbaiki kinerja perseroan pada semester II-2019. Soalnya, hingga paruh pertama tahun ini, perseroan masih mengalami kerugian.

“Efisiensi biaya operasional sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan dan kegiatan operasional perseroan. Secara internal, kami melakukan peremajaan dan perawatan kapal,” kata Direktur Rig Tenders Indonesia Mastura Binti Mansor seusai paparan publik di Jakarta, Rabu (25/9).

Menurut Mastura, efisiensi tersebut ditujukan untuk memper tahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan agar dapat menciptakan mutu layanan dan harga sewa kapal perseroan yang kompetitif. Pasalnya hingga akhir tahun ini, perseroan tidak memiliki kontrak dengan perusahaan baru. Namun kontrak yang ada merupakan lanjutan kontrak jangka pendek dengan per-usahaan yang merupakan pelanggan tetap pengguna jasa pengangkutan oleh kapal yang dimiliki Rig Tenders.

“Kinerja keuangan kami masih ditopang oleh pengangkutan batu bara, yang paling besar kontraknya dengan PT Arutmin In-donesia,” imbuh dia.

Selain itu perseroan juga menyatakan untuk mengintensifkan pemasaran untuk proyek-proyek baru di Indonesia. “Kami juga meram-bah pengangkutan nikel, salah satunya dengan PT Permata Lintas Abadi,” ujar Mastura.

Adapun sebelumnya pada Juni 2019,  perseroan menjual salah satu kapal accomod-ation work barge untuk mengurangi beban keuangan perseroan. Kapal yang bernama Kaspadu 1 itu dijual lantaran tidak beroperasi selama empat tahun lima bulan.

“Hasil penjualan Kaspadu senilai US$ 3 juta dialokasikan untuk membayar utang perseroan di bank,” ungkap Kepala Keuan-gan Rigs Tender Indonesia Fiviey Wibowo.

Hingga semester I-2019, perseroan men-catatkan pendapatan US$ 6,48 juta, turun 2,9% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 6,68 juta. Sementara itu jumlah aset perseroan mencapai US$ 54,7 juta pada Juni 2019, turun 9,3% dibanding Maret 2019 sebesar US$ 63,3 juta. Jumlah tersebut dikon-tribusi aset lancar sebesar US$ 11,65 juta dan aset tidak lancar sebesar US$ 45,75 juta.

Perseroan menganggarkan belanja modal (capital  expenditure/  capex) sebesar US$ 3,5 juta yang dialokasikan untuk  docking, dan peremajaan kapal-kapal tua. “Hingga semester I baru terpakai US$ 1 juta,” tandas Mastura. (c05)