remote sensing

89
7/18/2019 Remote Sensing http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 1/89 BAB 1 PENDAHULUAN  DEFINISI PENGINDERAAN JAUH Definisi penginderaan jauh beraneka ragam yang umumnya akan terkait dengan pemanfaatan alat tersebut untuk membantu aktivitas kerja atau penelitian. Berikut ini beberapa definisi penginderaan jauh yang kami rangkum dari buku “Penginderaan Jauh” karya Prof. Dr. Sutanto.  Remote sensing is the science and art of obtaining information about an object, area, or phenomenon through the analysis of data acquired by a device that is not in contact with the object, area, or phenomenon under investigations (illesand dan !eifer" #$%$&.  Remote sensing refers to the variety of techniques that have been depeloped for acquisition an analysis of information about the earth. This information is typically in the form of electromagnetic radiation that has either been reflected or emitted from the earth surface (indgren" #$'&. Pada umumnya sensor sebagai alat pengindera dipasang pada )ahana (  platform& berupa pesa)at terbang" satelit" pesa)at ulang*alik" atau )ahana lainnya. +byek yang diindera adalah obyek di permukaan bumi" dirgantara" atau antariksa. Proses penginderaan dilakukan dari jarak jauh sehingga sistem ini disebut sebagai penginderaan jauh. Sensor dipasang pada lokasi yang berada jauh dari obyek yang diindera . +leh karena itu" agar sistem dapat bekerja diperlukan tenaga yang dipan,arkan atau dipantulkan oleh obyek tersebut. -ntara tenaga dan obyek yang diindera terjadi interaksi. asing*masing obyek memiliki karakteristik tersendiri dalam merespon tenaga yang mengenainya" misalnya air menyerap sinar banyak dan  Diktat Pengantar Penginderaan auh #

Upload: muhammad-rizaldi-nuraulia

Post on 01-Mar-2016

97 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

rs

TRANSCRIPT

Page 1: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 1/89

BAB 1

PENDAHULUAN

 

DEFINISI PENGINDERAAN JAUH

Definisi penginderaan jauh beraneka ragam yang umumnya akan terkait

dengan pemanfaatan alat tersebut untuk membantu aktivitas kerja atau penelitian.

Berikut ini beberapa definisi penginderaan jauh yang kami rangkum dari buku

“Penginderaan Jauh” karya Prof. Dr. Sutanto.

 Remote sensing is the science and art of obtaining information about an

object, area, or phenomenon through the analysis of data acquired by a

device that is not in contact with the object, area, or phenomenon under 

investigations (illesand dan !eifer" #$%$&.

 Remote sensing refers to the variety of techniques that have beendepeloped for acquisition an analysis of information about the earth. This

information is typically in the form of electromagnetic radiation that has

either been reflected or emitted from the earth surface (indgren" #$'&.

Pada umumnya sensor sebagai alat pengindera dipasang pada )ahana

( platform& berupa pesa)at terbang" satelit" pesa)at ulang*alik" atau )ahana

lainnya. +byek yang diindera adalah obyek di permukaan bumi" dirgantara" atau

antariksa. Proses penginderaan dilakukan dari jarak jauh sehingga sistem ini

disebut sebagai penginderaan jauh.

Sensor dipasang pada lokasi yang berada jauh dari obyek yang diindera .

+leh karena itu" agar sistem dapat bekerja diperlukan tenaga yang dipan,arkan

atau dipantulkan oleh obyek tersebut. -ntara tenaga dan obyek yang diindera

terjadi interaksi. asing*masing obyek memiliki karakteristik tersendiri dalam

merespon tenaga yang mengenainya" misalnya air menyerap sinar banyak dan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #

Page 2: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 2/89

hanya memantulkan sinar sedikit. Sebaliknya" batuan karbonat atau salju

menyerap sinar sedikit dan memantulkan sinar lebih banyak.

/nteraksi antara tenaga dengan obyek direkam oleh sensor. Perekaman

menggunakan kamera atau alat perekam lainnya. 0asil rekaman ini disebut data

 penginderaan jauh. Data penginderaan jauh harus diterjemahkan menjadi

informasi tentang obyek" daerah" atau gejala yang diindera. Proses penerjemahan

data menjadi informasi disebut analisis atau interpretasi data.

Penginderaan jauh didefinisikan pula sebagai teknik yang dikembangkan

untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. /nformasi tersebut khusus

 berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipan,arkan dari

 permukaan bumi.

Berbeda dengan illesand dan !iefer yang memandang penginderaan jauh

sebagai ilmu dan teknik" indgren memandangnya sebagai teknik" yaitu teknik 

untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Sasaran yang terletak di

 permukaan bumi tentu saja meliputi sasaran hingga kedalaman tertentu" tidak 

hanya yang tampak langsung di atasnya. Demikian pula halnya dengan sasaran

yang berupa atmosfer. Bulan dan planet lain pun telah menjadi sasaran

 penginderaan jauh sejak dasa)arsa #$12*an.

DEFINISI CITRA

3itra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaan jauh. Definisi

,itra banyak dikemukakan oleh para ahli" salah satu di antaranya pengertian

tentang ,itra menurut 0ornby (#$%45 dalam Sutanto" #$$6& yang dapat ditelaah

menjadi lima" berikut ini tiga di antaranya7

#&  !ikeness or copy of someone or something, especially one made in wood,

 stone, etc.

6&  "ental pictures or idea, concept of something or someone.

8&  Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6

Page 3: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 3/89

3itra penginderaan jauh termasuk dalam pengertian yang ke*tiga menurut

0ornby. 3itra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor 

lainnya.

Simonett et al. (#$'8& mengutarakan dua pengertian tentang ,itra yaitu7

#& The counterpart of an object produced by the reflection or refraction of light 

when focused by a lens or a mirror .

6& The recorded representation #commonly as a photo image$ of object produced 

by optical, electro%optical, optical mechanical, or electrical means. &t is

 generally used when the '"R emitted or reflected from a scene is not directly

recorded on film.

Di dalam Bahasa /nggris ada dua istilah yang masing*masing

diterjemahkan dengan ,itra" yaitu image  dan imagery. Berikut ini dikemukakan

 batasan kedua istilah tersebut menurut 9ord (#$%$5 dalam Sutanto" #$$6&.

#&  &mage is representation of an object or scene( an image is usually a map,

 picture, or photograph.

6&  &magery is visual representation of energy recorded by remote sensing 

instrument .

Bila kita berpegang pada batasan ini maka penggunaan istilah image bagi

,itra penginderaan jauh tidak salah" akan tetapi penggunaan istilah imagery akan

lebih benar. Berbagai pustaka dalam bahasa /nggris" baik istilah image  maupun

imagery sama*sama sering digunakan.

INTERPRETASI DATA HASIL PENGINDERAAN JAUH

/nterpretasi ,itra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau ,itra

yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi obyek serta menilai arti pentingnya

obyek tersebut. Berikut ini definisi menurut :stes dan Simonett (#$%5 dalam

Sutanto" #$$6&7

 &mage interpretation is defined as the act of e)amining photographs and 

or images for the purpose of identifying object and judging their 

 significance.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8

Page 4: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 4/89

Penafsir ,itra mengkaji ,itra dan berupaya melalui proses penalaran untuk 

mendeteksi" mengidentifikasi" dan menilai arti pentingnya obyek yang tergambar 

 pada ,itra. Penafsir ,itra berupaya untuk mengenali obyek yang tergambar pada

,itra dan menerjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu seperti geologi"

geografi" ekologi" dan disiplin ilmu lainnya.

-da tiga rangkaian kegiatan yang diperlukan dalam pengenalan obyek 

melalui ,itra ; foto udara" yaitu deteksi" identifikasi" dan analisis. Deteksi ialah

 pengamatan adanya suatu obyek. /dentifikasi ialah upaya men,irikan obyek yang

telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang ,ukup. Pada tahap analisis

dikumpulkan keterangan lebih lanjut mengenai obyek tersebut.

Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu obyek pada ,itra"

merupakan tahap a)al dalam interpretasi ,itra. !eterangan yang diperoleh pada

tahap deteksi bersifat global. !eterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi

selanjutnya" yaitu pada tahap identifikasi" bersifat setengah rin,i. !eterangan rin,i

diperoleh dari tahap akhir interpretasi" yaitu tahap analisis (int< dan Simonett"

#$%1&.

o (#$%1&" menyimpulkan pendapat =ink" mengemukakan bah)a pada

dasarnya kegiatan interpretasi ,itra terdiri atas dua tingkat" yaitu pengenalan

obyek melalui proses deteksi dan identifikasi" dan penilaian pentingnya obyek 

yang telah dikenali tersebut. >ingkat pertama berarti perolehan data" sedang

tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. !omputer hanya bisa

melakukan upaya tingkat pertama sedangkan tingkat kedua harus dilakukan oleh

orang yang memiliki bekal ilmu pengetahuan ,ukup memadai pada disiplin

tertentu.

PENGINDERAAN JAUH SEBAGAI ILMU

Dua batasan penginderaan jauh yang telah diutarakan sebelumnya

menunjukkan bah)a penginderaan jauh dapat dipandang sebagai ilmu maupun

sebagai teknik. Jika dipandang sebagai ilmu maka harus bersifat jelas

karakteristiknya. Bagi penginderaan jauh" karakteristik yang jelas antara lain

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4

Page 5: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 5/89

terdapat pada lingkup studi" konsepsi dasar" metodologi" dan filosofi (Sutanto"

#$$6&. Berikut ini diutarakan empat pendapat pakar kenamaan lain di samping

illesand dan !iefer yang mengutarakan bah)a penginderaan jauh merupakan

ilmu" yaitu7 (#& Jensen dan Dahlberg" (6& !ardono Darmoyu)ono" (8& ueder" dan

(4& :verett dan Simonett.

Jensen dan Dahlberg (#$'1& mengemukakan bah)a penginderaan jauh dan

kartografi termasuk teknik di dalam geografi. eskipun demikian" dua teknik ini

tumbuh menjadi disiplin baru di dalam geografi. Perubahannya menjadi disiplin

 baru di,irikan oleh tanda*tanda yang ,ukup jelas" yaitu bah)a keduanya memiliki

metodologi" teknik" dan orientasi intelektual yang dalam perkembangannya

mengikuti kurva perkembangan ilmu. -da dua beda utama antara kartografi dan

 penginderaan jauh. Pendidikan penginderaan jauh tidak hanya dilaksanakan oleh

geografi)an" melainkan oleh berbagai bidang keahlian. eskipun demikian"

 pendidikan penginderaan jauh di -merika Serikat lebih banyak dilakukan oleh

geografi)an bila dibandingkan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pakar 

lainnya. Dari 1$# pendidikan penginderaan jauh yang dilaksanakan di seluruh

-merika Serikat" 81? dilaksanakan di dalam pendidikan geografi" #? di dalam

 bidang geologi" sedang sisa yang 4$? dilaksanakan oleh #1 bidang keahlian

dengan jumlah rata*rata 8? untuk tiap bidang (sutanto" #$$6&.

!ardono darmoyu)ono (#$'65 dalam Sutanto" #$$6& menyatakan bah)a

 penginderaan jauh merupakan teknik yang berkembang menjadi ilmu. ingkup

studinya terlalu luas untuk di,akup oleh suatu teknik yaitu bagian angkasa dan

 bagian darat. Dua bagian besar ini dirin,i lebih jauh atas tujuh bagian yang lebih

ke,il. Bagian angkasa terdiri dari sistem sensor" sistem )ahana" dan sistem

telemetri untuk mengirim data ke stasiun penerima di bumi. Bagian bumi terdiri

dari sistem penerimaan data di bumi" sistem pemrosesan data" sistem

 penyimpanan data dan distribusi data" dan sistem penafsiran serta pemakaian data.

Semua sistem ini masing*masing memerlukan pakar yang bidang keahliannya

tersendiri" misalnya bidang pertanian" geologi" kehutanan" ekologi" kepurbakalaan

dan sebagainya. Pada penjelasan ini maka pendapat beliau lebih ditekankan pada

lingkup studi panginderaan jauh.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh

Page 6: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 6/89

ueder (#$$& mengemukakan bah)a penginderaan jauh sebagai suatu

ilmu dan teknik. Penginderaan jauh juga dapat dipandang sebagai teknik bagi ilmu

lain. Di dalam penjelasannya" ueder mengambil batasan ilmu dari *ebter+s ew

-ollegiate Dictionary" yaitu (#& pengetahuan yang diperoleh dengan studi dan

latihan" (6& suatu bagian pengetahuan yang sistematik" (8& seni atau keterampilan"

terutama tentang humor atau sport" seperti misalnya ilmu tinju" (4& suatu ,abang

studi yang dilakukan dengan jalan observasi dan klasifikasi fakta" terutama

dengan men,iptakan hukum melalui alur induksi dan hipotesis" (& himpunan

 pengetahuan sistematik yang disusun untuk menemukan kebenaran se,ara umum

atau penemuan hukum se,ara umum" dan (1& pengetahuan tentang dunia fisik 

yang disebut ilmu alam. Penginderaan jauh merupakan ilmu karena (#& dilakukan

atau diperoleh dengan jalan belajar dan latihan seperti pada batasan #" (6&

merupakan pengetahuan sistematik seperti pada batasan 6" (8& dilakukan dengan

observasi dan klasifikasi fakta karena foto udara dan ,itra lainnya menyajikan

gambaran tentang kenyataan yang ada dipermukaan bumi" sesuai dengan batasan

4" dan (4& dapat digunakan untuk menemukan kebenaran se,ara umum seperti

misalnya sebagai model medan" sesuai dengan batasan .

:verett dan Simonett (#$%1& mengutarakan bah)a penginderaan jauh

merupakan ilmu" antara lain karena karakteristiknya yang berupa (#& konsepsi

dasar dan (6& filosofi. -da empat konsepsi dasar yang men,irikan penginderaan

 jauh sebagai ilmu" yaitu (a& diskriminasi" (b& resolusi" (,& strategi jamak" dan (d&

 peranannya berkaitan dengan pengelolaan. Sebagai ilmu yang belum lama

 berkembang" asas yang men,erminkan kebenaran se,ara umum masih berupa

konsepsi tersebut. Dengan melalui analisis ,ermat dalam )aktu lama" konsepsi

tersebut akan berkembang menjadi asas.

Penginderaan jauh bersifat multitingkat karena penginderaannya dapat

dilakukan dari ketinggian yang berbeda*beda" yaitu dari pesa)at terbang dengan

ketinggian antara sekitar # km hingga 64 km di atas permukaan bumi dan dari

satelit dengan ketinggian antara #2 km hingga 42.222 km bagi satelit yang

mengorbit bumi. Bersifat multitemporal karena penginderaannya dapat dilakukan

 pada saat yang berbeda*beda. Sistem penginderaan multispektral ialah

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1

Page 7: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 7/89

 penginderaan atas satu daerah dengan menggunakan lebih dari satu sensor atau

detektor yang masing*masing menggunakan spektrum elektromagnetik berbeda*

 beda. ultipolarisasi ialah polarisasi lebih dari satu bidang. >enaga

elektromagnetik yang mengenai obyek dapat dipandang menjalar melalui segala

 bidang. >enaga yang dipantulkan obyek dapat dipolarisasi" yaitu dibuat hanya

melalui satu bidang. 3ontoh multipolarisasi yaitu misalnya polarisasi untuk obyek 

yang berupa air dibuat berlainan dengan polarisasi bagi obyek yang berupa

vegetasi. ultiarah yaitu arah sensornya berbeda*beda" misalnya tegak*lurus ke

 ba)ah" miring ke kanan" atau miring ke kiri. Penajaman ,itra ialah pemrosesan

,itra agar ia tampak lebih tajam" yaitu beda antara gambaran yang satu dengan

lainnya menjadi lebih jelas. Penajaman ,itra se,ara digital dapat dilakukan antara

lain dengan merentang kontras (contrast stretch&" penajaman tepi (edge

enhancement &" dan pemutaran sumbu koordinat ( principal component analysis&.

ultipenajaman ialah penggunaan lebih dari satu penajaman se,ara bersama.

/nformasi yang diperoleh dengan ,ara multitingkat" multispektral"

multitemporal" multipolarisasi" multiarah" dan multi penajaman pada umumnya

lebih banyak bila dibanding dengan informasi yang diperoleh melalui satu tingkat"

satu )aktu" satu spektrum" satu polarisasi" satu penajaman" dan satu arah. Berbeda

dengan ilmu lainnya maka peranan penajaman jauh sangat besar di dalam sistem

informasi data dan pengelolaannya. Peranannya antara lain untuk mendeteksi

 perubahan" kalibrasi bagian lain pada sistem yang sama" substitusi data lain

sesudah dilakukan kalibrasi" dan pengembangan model baru dalam satu disiplin

ilmu.

-bler" -dams" dan @ould (#$%6& mengutarakan bah)a ilmu pengetahuan

atau sains dikembangkan dan dilaksanakan oleh kelompok*kelompok pakar 

dengan tugas yang berbeda*beda. Se,ara keseluruhan" tugas mereka tertuju ke

arah peme,ahan masalah. !ita ketahui bah)a masalah dapat dirumuskan sebagai

(#& sesuatu yang aneh" yang tidak biasa" tidak pada tempatnya" (6& sesuatu yang

kurang jelas" dan (8& sesuatu yang menimbulkan tantangan (>ejoyu)ono" #$'6&.

!elompok yang langsung berhadapan dengan masalah disebut praktisi.

ereka melakukan pekerjaan untuk meme,ahkan masalah tanpa memikirkan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %

Page 8: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 8/89

,ara*,ara baru untuk melaksanakannya. 3ara yang dipergunakan merupakan ,ara

yang telah dipelajari di sekolahnya. Sebagai ,ontoh" dokter yang melakukan

operasi usus buntu dengan menggunakan ,ara yang telah dipelajari di 9akultas

!edokteran. Demikian pula halnya dengan geologia)an yang mendesain

eksplorasi sumberdaya mineral menggunakan metode yang telah ada. Jumlah

 praktisi lebih banyak bila dibanding dengan jumlah kelompok lain.

Di atas praktisi ada kelompok metodologi)an. ereka bertugas untuk 

mempelajari dan mengembangkan metode baru. Di atasnya lagi ada teori)an yang

 bertugas memikirkan tentang ,ara*,ara orang berpikir atas apa yang dilakukan

dalam ilmu" bertugas untuk menyusun teori baru" mengembangkan teori yang ada"

atau menyanggah teori yang telah ada bila teori tersebut ternyata lemah. Di atas

segala kelompok ini ada kelompok ke,il yang disebut filosofi)an yang bertugas

untuk meme,ahkan masalah abstrak yang sifatnya mendasar bagi ilmu

 pengetahuan. ereka itulah yang meletakkan landasan bagi kerangka konseptual

ilmu pengetahuan.

:verett dan Simonett (#$%1& menyatakan bah)a yang menjadi masalah

utama bagi para filosofi)an dalam penginderaan jauh yaitu antara lain (#& tingkat

konsistensi informasi yang diperoleh" (6& pengubahan ujud alamiah menjadi ujud

 budaya (artefacting &" (8& ketidak*pastian" (4& tidak tepatnya ekstrapolasi antara

data yang skalanya berbeda" (& masalah informasi yang bergantung pada skala"

dan (1& keanekaan parameter lingkungan se,ara spasial dan se,ara temporal untuk 

diubah menjadi data penginderaan jauh (environmental modulation transfer 

 function&.

Data dan informasi yang tidak konsisten merupakan masalah bagi

kebanyakan sumber data. Data penginderaan jauh pun tidak luput dari masalah ini.

eskipun demikian" data penginderaan jauh se,ara relatif lebih konsisten bila

dibandingkan dengan sumber data lainnya. 0asil penelitian penggunaan lahan dan

kualitas lingkungan yang dilakukan oleh >ibault et al. menunjukkan bah)a data

 penginderaan jauh dapat meningkatkan konsistensi data dasarnya dan

meningkatkan kerin,iannya.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '

Page 9: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 9/89

Di samping dapat meningkatkan konsistensi data lain bila digunakan untuk 

tema tertentu" konsistensi data penginderaan jauh memang masih perlu

dipertanyakan. 0ubungan antara konsistensi data" resolusi sistem penginderaan

 jauh" dan kerumitan lingkungan dapat disajikan dalam bentuk formula berikut

(Sutanto" #$$6&7

K = f (R (s, p, r, t), L (s, k, , t) D) AAAAAAAAAAAAAAA. (#&

!eterangan7

! tingkat konsistensi

C resolusi sistem penginderaan jauh yang berkaitan dengan komponen

resolusi spasial (s&" spektral (p&" radiometrik (r&" dan temporal (t& kerumitan lingkungan yang berkaitan dengan agihan frekuensi spasial

(s&" kategorik (k&" kuantitatif (&" dan temporal (t& lingkungan suatu

daerah (D&

!onsistensi berbanding terbalik terhadap kerumitan lingkungan dalam

ruang dan )aktu serta luas daerah yang dikaji" dan konsistensi berbanding lurus

terhadap resolusi sistem penginderaan jauh. Berdasarkan uraian tersebut maka

mudah dimengerti bah)a konsistensi yang tinggi untuk daerah luas hanya dapat

diperoleh bagi kategori yang bersifat umum" tidak rin,i. Semakin tinggi

kerin,iannya" semakin rendah konsistensinya.

Berdasarkan pendapat empat orang pakar kenamaan yang telah

dikemukakan maka kita sependapat bah)a penginderaan jauh merupakan ilmu.

Bila penginderaan jauh digunakan oleh pakar lain untuk menopang penelitian atau

 pekerjaannya" maka penginderaan jauh merupakan teknik bagi mereka itu.

PERKEMBANGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH

Pengukuran berdasarkan jumlah bidang penggunaannya maupun dari

frekuensi penggunaannya pada tiap bidang" penggunaan penginderaan jauh

meningkat pesat. Peningkatan penggunaan dilandasi oleh beragam alasan.

Sekurang*kurangnya ada enam alasan yang melandasi peningkatan

 penggunaan penginderaan jauh (Sutanto" #$$6&" yaitu7

 Diktat Pengantar Penginderaan auh $

Page 10: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 10/89

#. 3itra menggambarkan obyek" daerah" dan gejala di permukaan bumi dengan

(a& ujud dan letak obyek yang mirip dengan yang ada di permukaan bumi" (b&

relatif lengkap" (,& meliputi daerah yang luas" dan (d& permanen.

!arena ujud dan letak obyek yang tergambar pada ,itra mirip ujud dan

letaknya di permukaan bumi maka ,itra merupakan alat yang baik untuk 

 pembuatan peta" baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka tata

letak. Bagi daerah yang belum ada petanya dapat menggunakan ,itra sebagai

substitusi peta. 3itra dapat pula dikatakan sebagai model medan. Berbeda

dengan peta yang merupakan model simbolik dan formula matematik yang

merupakan model analog" ,itra (terutama foto udara& merupakan model ikonik 

karena ujud gambarnya mirip ujud obyek sebenarnya.

>iap obyek yang tidak terlalu ke,il ukurannya dan tidak terlindung oleh

obyek lainnya" tergambar pada ,itra. @ambaran yang lengkap ini

memungkinkan penggunaannya untuk pelbagai bidang" baik se,ara sendiri*

sendiri maupun se,ara bersama*sama. !ondisi ini menguntungkan sekali bagi

 pendekatan terpadu yang karena banyak masalah yang peme,ahannya

memang memerlukan pendekatan terpadu. Bila ,itra digunakan oleh beragam

 bidang keahlian untuk satu tujuan" maka dikenal sebagai penggunaan se,ara

interdisipliner. Bila tanpa koordinasi" pendekatannya disebut multi disipliner.

!ita tentu saja lebih menghendaki pendekatan interdisipliner. Eamun

demikian" pada pustaka penginderaan jauh lebih banyak disebut istilah

multidisipliner. Satu ,itra dapat digunakan untuk beragam bidang seperti

geologi" hidrologi" geografi" biologi" kehutanan" dan pertanian" oleh karena itu

harga tiap ,itra se,ara relatif menjadi lebih murah.

Satu lembar ,itra meliputi daerah luas. Bagi foto udara berskala #7 2.222

dan berukuran standar yaitu 68 ,m F 68 ,m" tiap foto meliputi daerah seluas

#86 kmG. Satu lembar foto udara berskala #7#22.222 meliputi daerah seluas

6$ kmG. Satu lembar ,itra satelit andsat generasi ke*4 yang dibuat dari

ketinggian %22 km di atas permukaan bumi meliputi daerah seluas 84.222

kmG. Dari angka*angka tersebut dapat dibayangkan betapa luas daerah yang

dapat diamati se,ara sinoptik sehingga memungkinkan analisis spasial dengan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #2

Page 11: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 11/89

lebih nyata. Bila kita datang ke medan di permukaan bumi" memang kita dapat

melihat obyek atau daerah se,ara lebih rin,i" akan tetapi pengamatan kita

terbatas pada jarak pandang mata yang sangat terbatas jangkauannya. !ita

tidak dapat mengamati medan se,ara sinoptik" melainkan hanya sebagian demi

sebagian. !emungkinan pengamatan se,ara sinoptik ini merupakan salah satu

keunggulan ,itra bila dibandingkan dengan alat lainnya. Di samping ,itra"

hanya peta yang mampu menyajikan gambaran sinoptik. eskipun demikian"

gambaran sinoptik pada ,itra lebih jelas karena gambarannya lebih mirip

obyek sebenarnya" sedang gambaran pada peta hanya berupa simbol.

6. Jenis ,itra tertentu dapat membentuk gambaran tiga dimensional apabila

 pengamatannya dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut stereoskop.

8. !arakteristik obyek yang tak tampak dapat diujudkan dalam bentuk ,itra

sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.

+byek dapat dikenali antara lain berdasarkan suhunya" yaitu yang direkam

 pada ,itra inframerah termal. !ota yang tak tampak pada malam hari" dengan

spektrum inframerah termal dapat diujudkan dalam bentuk ,itra yang ,ukup

 jelas. !ebo,oran pipa gas ba)ah tanah atau kebakaran tambang batu bara

 ba)ah tanah mudah dikenali pada ,itra inframerah termal. +byek tersebut

tidak tampak karena terletak di ba)ah permukaan tanah. eskipun terlihat

langsung oleh mata" air panas yang keluar dari industri tidak dapat dibedakan

terhadap air lainnya karena tampak dengan ujud yang sama. -ir panas dapat

dikenali dengan baik pada ,itra inframerah termal" termasuk jaraknya dari

industri asalnya. Pengetahuan sema,am ini penting dalam rangka menjaga

kelestarian kehidupan pada ekologi perairan.

ata manusia tidak dapat melihat tanaman yang mulai diserang penyakit

atau bangunan di pangkalan udara yang diberi bentuk samaran" karena mata

manusia hanya mampu menggunakan tenaga elektromagnetik pada seluruh

spektrum tampak. Dengan menggunakan saluran sempit tertentu pada

spektrum tampak" tanaman yang mulai diserang penyakit dapat diujudkan

dalam ,itra sehingga ia dapat dikenali sebelum mata dapat mengenalinya.

Dengan menggunakan spektrum inframerah dekat" bentuk bangunan asli yang

 Diktat Pengantar Penginderaan auh ##

Page 12: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 12/89

diberi bentuk samaran dan tidak tampak bila dilihat dari pesa)at terbang dapat

diujudkan dalam ,itra dan dikenali dengan baik.

4. 3itra dapat dibuat se,ara ,epat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi

se,ara terrestrial.

Pemetaan atau penelitian daerah ra)a" hutan" dan pegunungan akan sulit

sekali" lama pelaksanaannya" dan memerlukan biaya tinggi. Bila kondisi ,ua,a

memungkinkan" daerah*daerah tersebut dapat dipotret dengan ,epat.

Perekaman satu lembar foto udara yang meliput daerah seluas #86 kmG

dilakukan dalam )aktu kurang dari satu detik" sedang perekaman ,itra !andsat yang meliput daerah seluas 84.222 kmG dilakukan dalam )aktu 6

detik. Di samping itu" interpretasi ,itra dapat dilaksanakan dalam ruang

(laboratorium& pada siang atau malam hari" dalam keadaan hujan sekalipun.

/nilah yang menyebabkan bah)a penggunaan teknik penginderaan jauh untuk 

 pemetaan dan penelitian berarti penghematan )aktu dan biaya dengan

ketelitian hasil yang memadai. Paine (#$'#& mengajukan sebuah pertanyaan

menarik" yaitu7 “>idakkah anda ingin menghemat 8? dana andaH Dana

sebesar itulah yang dihemat oleh -S setiap tahunnya karena pemetaannya

dilakukan dengan menggunakan foto udara”.

. erupakan satu*satunya ,ara untuk pemetaan daerah ben,ana.

>idak ada ,ara lain yang mampu memetakan daerah ben,ana se,ara ,epat

 pada saat terjadi ben,ana" seperti misalnya pemetaan daerah banjir" daerah

yang terkena gempabumi" dan terkena angin ribut. Demikian pula halnya bagi

gunungapi yang sedang meletus seperti letusan gunungapi @alunggung padatahun #$'6 yang terekam antara lain pada ,itra satelit ,ua,a @S dan E+--.

1. 3itra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek" yaitu misalnya #1 hari

untuk ,itra  !andsat   /= dan dua kali tiap hari bagi ,itra E+--. Dengan

demikian maka ,itra merupakan alat yang baik sekali untuk memantau

(monitoring & perubahan ,epat seperti pembukaan daerah hutan" pemekaran

kota" perubahan kualitas lingkungan dan perluasan lahan garapan.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #6

Page 13: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 13/89

BAB !

KLASIFIKASI CITRA

Sensor dalam kaitannya dengan penginderaan jauh merekam tenaga yang

dipantulkan atau dipan,arkan oleh obyek di permukaan bumi. Cekaman tenaga ini

setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh

dapat berupa data digital atau data numerik untuk keperluan analisis

menggunakan komputer. Produk lainnya dapat berupa data visual yang umumnya

dianalisis se,ara manual. Data visual dibedakan lebih jauh atas data ,itra dan data

non,itra. Data ,itra berupa gambaran yang mirip ujud aslinya atau paling tidak 

 berupa gambaran planimetrik. Data non,itra pada umumnya berupa garis atau

grafik. Sebagai ,ontoh data non,itra ialah grafik yang men,erminkan beda suhu

yang direkam di sepanjang daerah penginderaan. Penginderaan jauh yang tidak 

menggunakan tenaga elektromagnetik" ,ontoh data non,itra antara lain berupa

grafik yang menggambarkan gravitasi maupun daya magnetik di sepanjang daerah

 penginderaan.

3itra dapat dibedakan atas ,itra foto ( photographic image& atau foto udara

dan ,itra nonfoto (non photographic image&. Beda pokok antara keduanya

disajikan pada >abel #.

>abel #. Perbedaan antara ,itra foto dan ,itra nonfoto

"#r$#%&' p&%&# C$tr# f*t* C$tr# +*+f*t*

• Sensor 

• Detektor 

• Proses perekaman

• ekanisme perekaman

• Spektrum

elektromagnetik 

• !amera

• 9ilm

• 9otografi ; !imia)i

• Serentak 

• Spektrum tampak dan

 perluasannya

•  Eonkamera" berdasarkan

metode penyiaman ( scanning &

• Pita magnetik" termistor" foto

konduktif" foto voltaik" dsb.

• :lektronik 

• Parsial

• Spektrum tampak dan

 perluasannya" termal" dangelombang mikro

Sumber7 illesand dan !iefer" #$%$5 Siegel dan @illespie" #$'2 (dalam Sutanto" #$$6&

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #8

Page 14: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 14/89

 CITRA FT

3itra foto dapat dibedakan berdasarkan (#& spektrum elektromagnetik yang

digunakan" (6& sumbu kamera" (8& sudut liputan kamera" (4& jenis kamera" (&

)arna yang digunakan" dan (1& sistem )ahana dan penginderaannya (Sutanto"

#$$6&.

Sp&ktr- E'&ktr*#.+&t$k /#+. D$.-+#k#+

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan" ,itra foto dapat

dibedakan atas7

#. 9oto ultraviolet" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum

ultraviolet. Spektrum ultraviolet yang dapat digunakan untuk pemotretan

hingga saat ini ialah spektrum ultraviolet dekat hingga panjang gelombang

2"6$ Im.

6. 9oto ortokromatik" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum

tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (2"4 Im 2"1 Im&.

8. 9oto pankromatik" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan seluruh

spektrum tampak 

4. 9oto inframerah asli (true infrared photo&" yaitu foto yang dibuat dengan

menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 2"$ Im

dan hingga #"6 Im untuk film inframerah dekat yang dibuat se,ara khusus.

. 9oto inframerah modifikasi" yaitu foto yang dibuat dengan spektrum

inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan

sebagian saluran hijau.

9oto pankromatik merupakan foto yang paling banyak digunakan dalam

 penginderaan jauh sistem fotografik. 9oto ini telah dikembangkan paling lama"

harganya lebih murah bila dibandingkan harga foto lain" dan lebih banyak orang

yang telah terbiasa menggunakan foto jenis ini.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #4

Page 15: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 15/89

S-%- K#&r#

9oto udara dapat pula dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke

 permukaan bumi" yaitu7

#. 9oto vertikal" yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus

terhadap permukaan bumi.

6. 9oto ,ondong" yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut

terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar #2K

atau lebih besar. -pabila sudut ,ondongnya berkisar antara #K * 4K" foto yang

dihasilkan masih dapat digolongkan sebagai foto vertikal.

9oto ,ondong dibedakan lebih lanjut menjadi7

a& 9oto sangat ,ondong (high oblique photograph&" yaitu bila pada foto

tampak ,akra)alanya.

 b& 9oto agak ,ondong (low oblique photograph&" yaitu bila ,akra)ala tidak 

tergambar pada foto.

S--t L$p-t#+ K#&r#

Paine (#$'#5 dalam Sutanto" #$$6& membedakan ,itra foto berdasarkan

sudut liputan (angular coverage& kamera menjadi empat jenis" seperti

diperlihatkan pada >abel 6. Sudut liputan kamera diukur sepanjang diagonalnya.

>abel 6. Jenis foto berdasarkan sudut liputan kamera

J&+$s k#&r#P#+0#+. f*k-s

()

S--t

'$p-t#+J&+$s f*t*

Sudut ke,il (narrow angle&

Sudut normal (normal angle&

Sudut lebar (wide angle&

Sudut sangat lebar ( superwide angle&

824"'

62$"

#6"4

''"$

L12K

12K * %K

%K * #22K

M #22K

Sudut ke,il

Sudut normal; standar 

Sudut lebar 

Sudut sangat lebar 

Sumber7 Paine (#$'#&" dengan perubahan (Sutanto" #$$6&

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #

Page 16: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 16/89

J&+$s K#&r#

Berdasarkan kamera yang digunakan" ,itra foto dapat dibedakan atas7

#. 9oto tunggal" yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. >iap daerah

liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.

6. 9oto jamak" yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan

menggambarkan daerah liputan yang sama. 9oto jamak dapat dibuat dengan

tiga ,ara" yaitu (#&multikamera atau beberapa kamera yang masing*masing

diarahkan ke satu daerah sasaran" (6& kamera multilensa atau satu kamera

dengan beberapa lensa" dan (8& kamera tunggal berlensa tunggal dengan

 pengurai )arna.

9oto jamak dibedakan lebih lanjut menjadi7

a& 9oto multispektral" yaitu beberapa foto daerah yang sama dibuat dengan

saluran berbeda*beda. Pada umumnya digunakan empat kamera atau satu

kamera berlensa empat menggunakan saluran biru" hijau" merah" dan

inframerah pantulan. Perekamannya dilakukan se,ara bersamaan sehingga

 pada setiap pemotretan dihasilkan empat foto dengan saluran

elektromagnetik yang berbeda. anfaat foto multispektral adalah untuk 

meningkatkan kemampuan mengenali obyek pada foto.

 b& 9oto yang dibuat dengan kamera ganda (dual camera&. Pada tiap

 pemotretan dihasilkan dua foto yang berbeda. Nntuk pemotretan seluruh

)ilayah /ndonesia misalnya" dihasilkan foto pankromatik hitam putih

dengan skala #72.222 dan foto inframerah ber)arna dengan skala

#782.222 untuk daerah padat penduduk" ,ontohnya Ja)a" adura" Bali"

dan ombok. Bagi daerah yang jarang penduduk" foto yang dihasilkan

dengan kamera ganda berupa foto pankromatik hitam putih berskala

#7#22.222 dan foto inframerah ber)arna skala #712.222. Penggunaan

kamera ganda akan menghemat biaya pemotretan. Bila dua jenis foto

tersebut dipotret dengan penerbangan sendiri*sendiri" biaya pemotretan

untuk seluruh )ilayah /ndonesia men,apai sekitar Cp.%2.222.222.222.

Bila pemotretannya dilakukan dengan kamera ganda" biayanya menurun

menjadi Cp. 42.222.222 (keterangan lisan dari Bakosurtanal tahun #$$6&.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #1

Page 17: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 17/89

,& 9oto udara yang dibuat dengan satu kamera vertikal di bagian tengah dan

dua" empat" atau delapan kamera ,ondong di bagian tepi. 0asilnya berupa

satu foto vertikal yang bersambung dengan dua foto ,ondong di sebelah

kanan dan sebelah kiri foto (trimetrogon&" satu foto vertikal dan empat

foto ,ondong di sekitarnya" dan satu foto vertikal ditambah dengan

delapan foto ,ondong di sekitarnya. 9oto jenis ini dibuat sebelum perang

dunia kedua dan sekarang tidak dibuat lagi.

#r+# /#+. $.-+#k#+Berdasarkan )arna yang digunakan" foto ber)arna dibedakan menjadi7

#. 9oto ber)arna semu ( false color & atau foto inframerah ber)arna. Pada foto

 ber)arna semu" )arna obyek tidak sama dengan )arna foto. +byek seperti

vegetasi yang ber)arna hijau dan banyak memantulkan spektrum inframerah

akan tampak merah pada foto.

6. 9oto )arna asli (true color &" yaitu foto pankromatik ber)arna.

S$st& #2#+#

-da dua jenis foto yang dibedakan berdasarkan )ahana yang digunakan"

yaitu7

#. 9oto udara" yaitu foto yang dibuat dari pesa)at udara atau dari balon.

6. 9oto satelit atau foto orbital" yaitu foto yang dibuat dari satelit.

CITRA NNFT

3itra nonfoto dibedakan berdasarkan7 (#& spektrum elektromagnetik yang

digunakan" (6& sensor yang digunakan" dan (8& )ahana yang digunakan.

Sp&ktr- E'&ktr*#.+&t$k 

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam

 penginderaan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi dua jenis" yaitu7

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #%

Page 18: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 18/89

#. 3itra inframerah termal" yaitu ,itra yang dibuat dengan spektrum

inframerah termal. Jendela atmosfir yang digunakan ialah saluran dengan

 panjang gelombang (8" "& Im" (' #4& Im" dan sekitar #' Im.

Penginderaan pada jenis spektrum ini menga,u kepada beda suhu obyek 

dan daya pan,arnya yang pada ,itra ter,ermin melalui beda rona atau beda

)arna.

6. 3itra radar dan ,itra gelombang mikro" yaitu ,itra yang dibuat dengan

spektrum gelombang mikro. 3itra radar merupakan hasil penginderaan

dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan" sedang ,itra

gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan

menggunakan sumber tenaga alamiah. 3itra radar dibedakan lebih jauh

 berdasarkan saluran yang digunakan" seperti disajikan pada >abel 8.

>abel 8. Jenis ,itra radar berdasarkan salurannya

J&+$s 3$tr# r##rP#+0#+. .&'*%#+.

/#+. $.-+#k#+ (4)

Saluran !a

Saluran ! 

Saluran !u

Saluran O

Saluran S

Saluran

Saluran P

%" ##

## #1"%

#1"% 64

8%" %

% #2

#2 822

822 #.222

Sumber7 illesand dan !iefer (#$%$&" dengan perubahan (Sutanto" #$$6&

eskipun ,itra nonfoto juga ada yang menggunakan spektrum tampak"

,itra yang dihasilkan tidak disebut ,itra tampak. 3itra tersebut lebih sering disebut

 berdasarkan sensornya atau )ahananya" misalnya ,itra CB=" ,itra SS" dan ,itra

lainnya.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #'

Page 19: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 19/89

S&+s*r

Berdasarkan sensor yang digunakan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi7

#. 3itra tunggal" yaitu ,itra yang dibuat dengan sensor tunggal.

6. 3itra multispektral" yaitu ,itra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda

dengan ,itra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar" ,itra

multispektral dibuat dengan saluran sempit. 3itra multispektral pada ,itra

 !andsat sering dibedakan menjadi7

a& 3itra Return eam /idicom atau ,itra CB=" yaitu ,itra yang dibuat dengan

kamera  Return eam /idicom  pada !andsat%0  dan !andsat%1. eskipun

 berupa kamera" hasilnya bukan berupa foto karena detektornya bukan film

dan prosesnya bukan fotografik" melainkan elektronik. Jenis ini beroperasi

dengan spektrum tampak. 3itra CB= pada  !andsat%2 bukan lagi berupa

,itra multispektral" melainkan ,itra ganda.

 b& 3itra  "ultispectral 3canner atau ,itra SS" yaitu ,itra yang dibuat

dengan SS sebagai sensornya. Sistem ini dapat beroperasi dengan

spektrum tampak maupun spektrum lainnya" misalnya spektrum

inframerah termal. Di samping ,itra SS" andsat juga ada ,itra SS

yang dibuat dari pesa)at udara.

#2#+#

Berdasarkan )ahana yang digunakan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi7

#. 3itra dirgantara (airborne image&" yaitu ,itra yang dibuat dengan )ahana yang

 beroperasi di udara atau dirgantara. isalnya ,itra inframerah termal" ,itra

radar" dan ,itra SS yang dibuat dari udara. /stilah ,itra dirgantara jarang

sekali digunakan.

6. 3itra satelit ( satellite4spaceborne image&" yaitu ,itra yang dibuat dari antariksa

atau angkasa luar. 3itra satelit dibedakan lebih jauh berdasarkan penggunaan

utamanya" yaitu7

a& 3itra satelit untuk penginderaan planet" misalnya ,itra satelit Canger (-S&"

,itra satelit =iking (-S&" ,itra satelit una (Cusia&" dan ,itra satelit =enera

(Cusia&.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #$

Page 20: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 20/89

 b& 3itra satelit untuk penginderaan ,ua,a" misalnya ,itra E+-- (-S&" dan

,itra eteor (Cusia&.

,& 3itra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi" misalnya ,itra andsat

(-S&" ,itra Soyus (Cusia&" dan ,itra Spot yang diorbitkan oleh Peran,is

 pada tahun #$'1.

d& 3itra satelit untuk penginderaan laut" misalnya ,itra Seasat (-S&" dan ,itra

+S (Jepang& yang diorbitkan pada tahun #$'1.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 62

Page 21: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 21/89

BAB 5

INTERPRETASI CITRA

UNSUR INTERPRETASI CITRA

Bagian vital dalam interpretasi ,itra yaitu pengenalan obyek. >anpa

 pengenalan terhadap identitas dan jenis obyek yang tergambar pada ,itra" tidak 

mungkin analisis dapat dilakukan untuk meme,ahkan masalah yang sedang

dihadapi. Demikian pentingnya pengenalan obyek sehingga ada satu periode

 perkembangan penginderaan jauh yang memusatkan perhatiannya pada

 pengenalan obyek pada ,itra" yaitu antara #$2*#$12 (Sutanto" #$$6&. Pada saat

itu interpretasi ,itra masih berupa interpretasi foto udara saja" karena belum ada

,itra lainnya. Pusat perhatian hanya pada ,ara*,ara pengenalan obyek sehingga

tidak pernah sampai pada arti interpretasi ,itra yang sebenarnya" yaitu pengenalan

obyek dan analisis data sesuai dengan disiplin ilmunya untuk meme,ahkan

masalah yang sedang dihadapi. Periode ini disebut periode teknik interpretasiyang berlebihan (Stone" #$%45 Barret dan 3urtis" #$%1&.

Prinsip pengenalan obyek pada ,itra menga,u kepada penyidikan

karakteristik atau atribut pada ,itra. !arakteristik obyek yang tergambar pada ,itra

dan digunakan untuk mengenali obyek disebut unsur interpretasi ,itra.

9oto udara merupakan ,itra tertua dalam penginderaan jauh. 3itra tersebut

telah dikembangkan paling lama dan hingga dasa)arsa #$12*an paling banyak 

digunakan sehubungan dengan ketersediaan foto dan alat interpretasinya serta

kemudahan pelaksanaan interpretasi. @ambaran pada foto udara lebih mirip ujud

yang sebenarnya di permukaan bumi dan lebih terin,i bila dibanding dengan

gambaran pada ,itra lain. Sebagai akibatnya" unsur interpretasinya juga paling

lengkap bila dibanding dengan unsur interpretasi pada ,itra lain.

Nnsur interpretasi ,itra terdiri dari sembilan butir" yaitu rona atau )arna"

ukuran" bentuk" tekstur" pola" tinggi" bayangan" situs" dan asosiasi. Sembilan unsur 

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6#

Page 22: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 22/89

interpretasi ,itra ini disusun se,ara berjenjang atau se,ara hirarkis dan disajikan

 pada @ambar #.

@ambar #. Susunan berjenjang unsur interpretasi ,itra (:stes et al." #$'8&

R*+# #+ #r+#

Cona (tone 4 color tone 4 grey tone& adalah tingkat kegelapan atau tingkat

ke,erahan obyek pada ,itra. Cona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi

obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut

sinar putih" yaitu spektrum dengan panjang gelombang (2"4 2"%& Im. Berkaitan

dengan penginderaan jauh" spektrum demikian disebut spektrum lebar" jadi rona

merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya.

arna merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan

spektrum sempit" lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai ,ontoh" obyek 

tampak biru" hijau" atau merah bila hanya memantulkan spektrum dengan panjang

gelombang (2"4 2"& Im" (2" 2"1& Im" atau (2"1 2"%& Im. Sebaliknya" bila

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 66

Page 23: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 23/89

obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan )arna hijau dan merah.

Sebagai akibatnya maka obyek akan tampak dengan )arna kuning (@ambar.6&.

S I N A R P U T I H 

B H M B H M

 BIRU  KUNING 

(a& (b&

@ambar 6. arna berdasarkan pantulan spektrum (a& tampak biru karena

memantulkan saluran biru dan (b& tampak kuning karena menyerap sinar biru

Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan" )arna

menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. -da tingkat kegelapan di

dalam )arna biru" hijau" merah" kuning" jingga" dan )arna lainnya. eskipun

tidak menunjukkan ,ara pengukurannya" :stes et al. (#$'8& mengutarakan bah)a

mata manusia dapat membedakan 622 rona dan 62.222 )arna. Pernyataan ini

mengisyaratkan bah)a pembedaan obyek pada foto ber)arna lebih mudah bila

dibanding dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang

senada dapat diutarakan pula" yaitu pembedaan obyek pada ,itra yang

menggunakan spektrum sempit lebih mudah daripada pembedaan obyek pada ,itra

yang dibuat dengan spektrum lebar" meskipun ,itranya sama*sama tidak ber)arna.

-sas inilah yang mendorong orang untuk men,iptakan ,itra multispektral.

Cona dan )arna disebut unsur dasar. 0al ini menunjukkan betapa

 pentingnya rona dan )arna dalam pengenalan obyek. >iap obyek tampak pertama

 pada ,itra berdasarkan rona atau )arnanya. Setelah rona atau )arna yang sama

dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau )arna

yang berlainan" barulah tampak bentuk" tekstur" pola" ukuran dan bayangannya.

/tulah sebabnya maka rona dan )arna disebut unsur dasar.

0$ -ara pengukuran rona

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 68

Page 24: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 24/89

Cona dapat diukur dengan dua ,ara" yaitu ,ara relatif dengan

menggunakan mata biasa" dan ,ara kuantitatif dengan menggunakan alat. Dengan

menggunakan mata biasa pada umumnya rona dibedakan atas lima tingkat" yaitu

 putih" kelabu*putih" kelabu" kelabu*hitam" dan hitam. Dengan menggunakan alat

maka rona dapat dibedakan dengan lebih pasti dan dengan tingkat pembedaan

yang lebih banyak.

illesand dan !iefer (#$%$& mengutarakan bah)a foto udara dapat

dipandang sebagai rekaman visual terhadap sinar yang mengenai detektor ke,il

yang berjumlah besar. Detektor bagi foto udara ialah butir*butir perak halid

(-gBr" -g3l" -g9l" -gJ& pada emulsi film. >iap butir perak halid merekam sinar 

yang dipantulkan oleh obyek di bumi. Setelah film diproses" hasil rekamannya

membuahkan gambaran tertentu. @ambaran ini terbentuk karena ada beda

 pantulan oleh obyek yang berbeda. Seandainya pantulannya sama" maka tidak 

akan terbentuk gambar karena seluruh lembaran film akan menyajikan gambaran

yang sama ronanya. Jadi" rekaman sinar pada tiap butir perak halid bergantung

 pada pantulan obyek yang sinarnya diterima oleh tiap butir tersebut. Di samping

itu ronanya juga bergantung pada panjang gelombang sinar yang digunakan.

Bila butir perak halid terkena sinar" ikatan antara perak dan halid menjadi

lemah dan terbentuk gambaran laten pada film itu. Setelah film di,u,i maka

daerah yang terkena sinar akan tampak putih bila lapisan dasarnya kertas putih"

atau tampak bening bila lapisan dasarnya berupa film transparan atau ka,a.

Bagian yang gelap bersifat opak atau tak tembus ,ahaya" sedang bagian yang

 jernih bersifat tembus ,ahaya. +leh karena itu maka ronanya dapat diukur dengan

opasitas (+& atau transmisi (>&*nya" yaitu sifat tembus ,ahayanya. Sebagai ,ontoh"

di misalkan film disinari dengan lampu yang kekuatannya #22 unit. Pada bagian -

yang jernih" misalnya sinar yang menembus film itu sebesar #2 unit. Pada bagian

B yang gelap" sinar yang menembus film sebesar # unit. Di dalam ,ontoh ini maka

>- #2;#22 2"#2 #2?" sedang >B  #;#22 #?. Besarnya opasitas

 berbanding terbalik terhadap transmisinya. Jadi" +-  #; >- dan +B  #;>B. +- 

#;2"# #2" sedang +B  #;2"2# #22.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 64

Page 25: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 25/89

Jadi rona dapat diukur berdasarkan opasitasnya maupun berdasarkan

transmisinya. Di dalam ,ontoh ini rona - diukur dengan >- 2"#2 atau +-  #2"

sedang rona B dengan >B  2"2# atau +B  #22. -kan tetapi ternyata bah)a

gradasi transmisi maupun opasitas tidak selaras dengan kesan yang tertangkap

oleh mata. +leh karena itu kemudian dikembangkan ,ara pengukuran rona yang

lebih selaras dengan kesan mata. >ingkatan rona itu disebut dengan densiti

(density& yang besarnya sama dengan logaritma normal opasitas" atau7

D = '*. = '*. 16T  AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA(6&

Dalam ,ontoh tersebut maka densiti pada - sebesar log #2 #" sedang densiti

 pada B log #22 6. 3ontoh hubungan antara nilai transmisi" opasitas" dan

densitinya disajikan pada >abel 4.

>abel 4. 0ubungan antara Eilai >ransmisi" +pasitas" dan Densiti

Tr#+s$s$ (7) T D

#22 2

 6

 #2

  #

  2"2#

#"222#"22

2"62

2"#22

2"2#2

  2"22#

  #  6

  4

  #2

 #22

#222

2"222"82

2"12

#"22

6"22

8"22Sumber7 illesand dan !iefer" #$%$

-lat pengukur densiti disebut densitometer. Nntuk mengukur densiti pada

film digunakan densitometer transmisi" sedangkan untuk mengukur densiti pada

,itra yang di,etak di atas kertas digunakan densitometer pantulan. >iap jenisdensitometer dibedakan atas densitometer titik ( spot densitometer & dan

densitometer penyiaman ( scanning densitometer &. Densitometer titik digunakan

untuk mengukur densiti ,itra pada beberapa bagian" sedang densitometer 

 penyiaman digunakan untuk mengukur densiti seluruh ,itra. Densiti dapat

dibedakan menjadi 6# tingkat" dengan nilai densiti antara 2 hingga 8. Densiti 2

menunjukkan bagian yang gelap" sedang densiti 8 menunjukkan bagian yang

,erah.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6

Page 26: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 26/89

6& 9aktor yang mempengaruhi rona

Cona pada ,itra dipengaruhi oleh lima faktor" yaitu7 (a& karakteristik 

obyeknya sendiri" (b& bahan yang digunakan" (,& pemrosesan emulsi" (d& ,ua,a"

dan (e& letak obyek.

a& !arakteristik obyek 

!arakteristik obyek yang mempengaruhi rona ialah7

* Permukaan kasar ,enderung menimbulkan rona gelap pada foto karena

sinar yang datang mengalami hamburan hingga mengurangi sinar yang

dipantulkan* arna obyek yang gelap ,enderung menimbulkan rona gelap

* +byek yang basah;lembab ,enderung menimbulakn rona gelap

* Pantulan obyek" misalnya air tampak gelap dan batuan kapur tampak 

,erah

Nntuk menyelidik karakteristik spektral obyek pada ,itra" perlu diketahui

karakteristik pantulan atau pan,aran obyek. Pada >abel disajikan

karakteristik pantulan tanah" tubuh air" dan vegetasi yang dinyatakan

dengan nilai albedonya.

 b& Bahan yang digunakan

Jenis film yang digunakan juga menentukan rona pada foto" karena

setiap jenis film memiliki kepekaan tersendiri. !ilford (#$%8&

mengutarakan bah)a perak halid yang biasa digunakan sebagai emulsi

film mula*mula hanya peka terhadap spektrum ultraviolet dan saluran biru.

Bahan tersebut hanya merekam sinar gelombang pendek yang justruhamburannya besar. Sebagai akibatnya maka banyak obyek yang tampak 

 jelas di permukaan bumi" pada foto tampak lemah sekali (tidak jelas&.

Perkembangan pertama perak halid berupa film ortokromatik yang

kepekaannya bertambah hingga sebagian saluran hijau. Cona foto yang

dihasilkan berbeda dengan foto yang dibuat dengan perak halid biasa.

>abel . Eilai albedo tanah" air" dan vegetasi (S,handa" #$%15 Barrett dan

3urtis" #$%1 yang mengutip dari o,k)ood (#$%4&5 dalam Sutanto" #$$6&

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 61

Page 27: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 27/89

B8EK ALBED(7)

>-E-0

Pasir halus>anah hitam" kering>anah hitam" lembab

>anah ,erah:ndapan lava@ranitBatuan kapur Pasir putih

8%#4'

6*82#18#81

6*42-/C 

Salju kering" jernih" padat" baruSalju lama:s lautembaran es" tertutup air 

adang pepohonan tertutup salju-ir dengan elevasi matahari7$2o

12o

82o

62o

#2o

o

8o

'1*$4*%2

8161

88*42

66"6

1#8"4

8"'12$2

=:@:>-S/

Belukar gurun pasir 0utan musim0utan pinusPadang rumputCa)a

62*6$#1*68

#4#6*#8#2*#4

Perkembangan selanjutnya ialah film pankromatik yang peka terhadap

hampir seluruh spektrum tampak" dan film inframerah yang peka terhadap

spektrum tampak dan spektrum inframerah dekat hingga panjang

gelombang 2"$ Im. Perkembangan yang terakhir berupa foto multispektral

yang menggunakan saluran sempit" yaitu saluran biru" hijau" merah" dan

inframerah dekat. Cona pada tiap foto tersebut tentu saja berbeda*beda.

!epekaan film tersebut disajikan pada @ambar 8.

 JENIS FILM KEPEKAAN

0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

μm

  UV BIRU HIJAU MERAH INFRAMERAH

Perak hal!

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6%

Page 28: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 28/89

"r#$kr$ma#k

Pa%kr$ma#k

I%&ramerah

Modifed inrared 

True inrared 

@ambar 8. !epekaan berbagai emulsi (Paine" #$'#5 !ilford" #$%85 dalam

Sutanto" #$$6&

,& Pemrosesan emulsi

:mulsi dapat diproses dengan hasil redup (mat &" setengah redup ( semi

mat &" dan gilap ( glossy&. 3etakan gilap menguntungkan karena ronanya

lebih ,erah" akan tetapi sukar ditulisi atau digambari. 3etakan redup

 bersifat sebaliknya. 3etakan setengah redup mempunyai sifat antara" yaitu

ronanya ,ukup ,erah dan masih agak mudah ditulisi atau digambari.

d& 3ua,a

Cona foto udara sangat bergantung kepada jumlah sinar yang men,apai

sensor atau jumlah sinar yang mengenai obyek dan daya pantul obyeknya.

Sebelum sinar men,apai obyek maupun setelah dipantulkan oleh obyek 

yaitu dalam perjalanan men,apai sensor" sinar dipengaruhi oleh hamburan.

Pada ketinggian hingga 4" km dipengaruhi oleh hamburan QieR" dan

hingga $ km dipengaruhi oleh hamburanRCayleighR. Di samping itu masih

ada hamburan nonselektif. Penghamburnya berupa butir butir gas yang ada

di atmosfer" asap" a)an" dan butir butir air. Pada ,ua,a ber)arna bahkan

tidak mungkin dilakukan pemotretan. +leh karena itu rona foto udara

sangat dipengaruhi oleh kejernihan atmosfer.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6'

Page 29: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 29/89

e& etak obyek dan )aktu pemotretan

etak dapat diartikan sebagai letak lintang dan bujur" ketinggian tempat"

atau letak terhadap obyek lainnya.

Bagi letak lintang dan bujur" letak lintanglah yang berpengaruh terhadap

rona pada foto. etak lintang menentukan besarnya sudut datang sinar 

matahari. Bagi tempat yang terletak di lintang tinggi" misalnya 42' lintang

utara" penyinaran pada siang hari berjumlah ##.222 Qfoot*,andlesR pada

 bulan Desember (:stes"#$%4&. Dengan demikian maka sinar yang

men,apai obyek pada bulan Juni sekitar 68? sinar yang mengenai obyek 

yang sama pada bulan Desember. Sebagai akibatnya" rona obyek tersebut

 juga berbeda. etak tempat dan )aktu (musim& sangat mempengaruhi rona

foto.

!etinggian tempat juga mempengaruhi rona pada foto bagi obyek yang

sama. 0al ini terutama di sebabkan oleh sering adanya kabut tipis pada

 pagi hari di tempat yang tinggi. Bila pemotretan dilakukan di pagi hari

 pada saat kabut tipis belum hilang" misalnya jam 2'.22" rona obyek di

tempat yang rendah lebih ,erah karena pada umumnya tidak banyak 

kabutnya.

Se,ara lebih sempit lagi" letak dapat diartikan sebagai letak terhadap

obyek lain di dekatnya. Bila obyek lain ini lebih tinggi dan meghalangi

obyek itu" maka obyek tersebut akan tidak tampak pada foto. !alau masih

ada sinar yang men,apai obyek meskipun tidak penuh" obyek akan tampak 

dengan rona yang lebih gelap bila dibanding dengan obyek lain yang

terletak di tempat terbuka.

8& 3ara pengukuran )arna

-nalisa kuantitatif ,itra pada umumnya dilakukan berdasarkan

 pengukuran densiti. Pada foto hitam putih" densiti merupakan fungsi jumlah perak 

yang ter,u,i. Bagi foto ber)arna" densiti dihasilkan oleh karakteristik serapan <at

)arna yang digunakan sebagai lapis emulsi. Pada umumnya digunakan tiga lapis

<at )arna yang berbeda*beda pada film ber)arna. 9ungsi <at )arna itu ialah

sebagai penyerap sinar (:stes et al . " #$'8&.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6$

Page 30: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 30/89

Selanjutnya :stes et al. yang menga,u pada pendapat 3ret,her dan

Balentine (#$1'& menyatakan bah)a ada dua ,ara untuk mengukur )arna" yaitu

dengan ,ara integral dan ,ara analitik. Pengukuran )arna dengan ,ara integral

ialah pengukuran )arna gabungan yang dibuahkan oleh lapisan*lapisan <at )arna

tanpa memisahkannya satu*persatu. 3ara pengukuran analitik ialah pengukuran

densiti pada tiap panjang gelombang bagi tiap lapis <at )arna.

4& 9aktor yang mempengaruhi )arna

Paine (#$'#& menyatakan )arna biru" hijau" dan merah disebut )arna

dasar aditif. arna aditif yaitu )arna yang tidak dapat dibentuk dengan jalan

menambah )arna*)arna lain. arna dasar akan menghasilkan )arna*)arna lain

 bila dipadukan. Sebagai ,ontoh" )arna cyan merupakan paduan antara biru dan

hijau" )arna kuning merupakan paduan antara hijau dan merah" dan )arna

magenta  merupakan paduan antara merah dan biru. >iga )arna ini yaitu cyan

kuning dan magenta" masing* masing disebut )arna dasar substraktif. Paduan

)arna dasar substraktif ini akan menghasilkan )arna*)arna lain. /tulah sebabnya

maka disebut )arna dasar. arna substraktif dibentuk dengan ,ara mengurangi

satu )arna dasar aditif dari sinar putih. Bila dipasang filter kuning pada sinar 

 putih" maka sinar biru diblok sehingga terbentuk )arna kuning. arna dasar aditif 

yang membentuk )arna paduan ini yaitu )arna hijau dan merah.

Dari uraian tersebut mudah diketahui bah)a salah satu faktor yang

mempengaruhi )arna ialah panjang gelombang sinar yang membentuk )arna itu.

Panjang gelombang (2"4 2"&  Im membentuk )arna biru" sedang panjang

gelombang (2" 2"%& Im membentuk )arna kuning. Panjang gelombang yangdominan atau panjang gelombang sinar rata*rata yang membentuk )arna disebut

hue (Short" #$'6&. Dengan kata lain dapat dikatakan bah)a hue merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi )arna.

Di samping dipengaruhi oleh hue" )arna juga dipengaruhi oleh dua faktor 

lainnya" yaitu kejenuhan ( saturation& dan intensitas. enurut Short (#$'6&"

kejenuhan men,irikan julat (range& panjang gelombang yang membentuk )arna.

/ntensitas ditentukan oleh jumlah total sinar yang dipantulkan" terlepas dari

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 82

Page 31: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 31/89

 panjang gelombangnya. /ntensitas ditandai dengan ke,erahan. Di dalam instrumen

 pengamat multispektral" intensitas diukur dari 2 hingga #2. Pada intensitas 2

 berarti tidak ada ,ahaya" gelap. Pada intensitas #2 maka penyinarannya ,erah

sekali. !e,erahan ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan )arna. Sebagai

,ontoh" )arna yang dibentuk oleh saluran biru dan saluran hijau dengan intensitas

masing*masing sebesar 1 akan berlainan dengan )arna yang dibentuk oleh saluran

hijau dengan intensitas 4 karena saluran biru menjadi dominan pada pembentukan

)arna ini meskipun julat panjang gelombang sinar yang membentuk rona atau

kejenuhannya tetap" yaitu (2"4 2"1& Im. Pada ,ontoh pertama maka tidak ada

 panjang gelombang yang dominan sehingga hue*nya merupakan panjang

gelombang rata*ratanya" yautu 2" Im. Pada ,ontoh kedua maka hue*nya berupa

saluran biru" karena saluran inilah yang dominan dalam pembentukan )arna

tersebut.

Di dalam penerimaan )arna dengan sistem unsell" istilah kejenuhan

diganti dengan chroma" sedang istilah intensitas diganti dengan value  (Short"

#$'6&.

Pengenalan obyek seyogyanya tidak hanya digunakan satu unsur 

interpretasi ,itra. !eandalan hasil interpretasi ,itra semakin tinggi bila semakin

 banyak unsur interpretasi ,itra yang digunakan.

-ontoh pengenalan obyek berdasarkan rona7

* -ir tampak dengan rona gelap pada foto pankromatik. eskipun demikian" air 

tampak ,erah bila dangkal" deras alirannya" keruh" atau gabungan di antaranya.

* Berbeda dengan rona air yang tampak gelap pada foto pankromatik bila

kedalamannya dua meter atau lebih" pada foto inframerah maka air tampak 

gelap mekipun kedalamannya hanya beberapa meter saja. 0al ini disebabkan

karena serapan oleh air pada spektrum inframerah lebih besar dari serapan

oleh air pada spektrum tampak (illesand dan !iefer" #$%$&.

* >anaman karet" bakau" dan sagu tampak gelap pada foto pankromatik 

* >anaman berdaun lembut seperti beringin" kemlandingan" dan rumput pada

umumnya tampak ,erah pada foto inframerah.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8#

Page 32: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 32/89

* -tap seng dan asbes yang masih baru tampak dengan rona putih sedang atap

sirap berona hitam. @enting yang masih baru tampak kelabu ,erah pada foto

 pankromatik maupun foto inframerah hitam putih" sedang genting lama

 berkisar dari kelabu hingga kelabu hitam.

B&+t-k 

Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau

kerangka suatu obyek (o" #$%1&. Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga

 banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja.

Bentuk" ukuran" dan tekstur pada @ambar # dikelompokkan sebagai

susunan keruangan rona sekunder dalam segi kerumitannya. Bermula dari rona

yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya.

Pengamatan atas rona dapat dilakukan paling mudah. +leh karena itu bentuk"

ukuran" dan tekstur yang langsung dapat dikenali berdasarkan rona"

dikelompokkan sekunder kerumitannya.

-da dua istilah di dalam bahasa /nggris yang artinya bentuk" yaitu  shape

dan  form. 3hape  ialah bentuk luar atau bentuk umum" sedang  form  merupakan

susunan atau struktur yang bentuknya lebih rin,i.

-ontoh shape atau bentuk luar5

* Bentuk bumi bulat

* Bentuk )ilayah /ndonesia memanjang sejauh sekitar .#22 km.

-ontoh form atau bentuk rinci5

* Pada bumi yang bentuknya bulat terdapat berbagai bentuk relief atau bentuk 

lahan seperti gunungapi" dataran pantai" tanggul alam" dsb.

* ilayah /ndonesia yang bentuk luarnya memanjang" berbentuk (rin,i& negara

kepulauan. ilayah yang memanjang dapat berbentuk masif atau bentuk 

lainnya" akan tetapi bentuk )ilayah kita berupa himpunan pulau*pulau.

Baik bentuk luar maupun bentuk rin,i" keduanya merupakan unsur 

interpretasi ,itra yang penting. Banyak bentuk yang khas sehingga memudahkan

 pengenalan obyek pada ,itra.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 86

Page 33: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 33/89

-ontoh pengenalan obyek berdasarkan bentuk 

* @edung sekolah pada umumnya berbentuk huruf /" " N" atau berbentuk 

empat segi panjang

* >ajuk pohon palma berbentuk bintang" tajuk pohon pinus berbentuk keru,ut"

dan tajuk bambu berbentuk bulu*bulu

* @unungapi berbentuk keru,ut" sedang bentuk kipas alluvial seperti segi tiga

yang alasnya ,embung

* Batuan resisten membentuk topografi kasar dengan lereng terjal bila

 pengikisannya telah berlangsung lanjut

* Bekas meander sungai yang terpotong dapat dikenali sebagai bagian rendah

yang berbentuk tapal kuda

Uk-r#+

 Nkuran ialah atribut obyek berupa jarak" luas" tinggi" lereng" dan volume.

!arena ukuran obyek pada ,itra merupakan fungsi skala" maka di dalam

memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi ,itra harus selalu diingat

skalanya.

-ontoh pengenalan obyek berdasarka ukuran5

* Nkuran rumah sering men,irikan apakah rumah itu rumah mukim" kantor" atau

industri. Cumah mukim umumnya lebih ke,il bila dibanding dengan kantor 

atau industri.

* apangan olah raga di samping di,irikan oleh bentuk segi empat" lebih

di,irikan oleh ukurannya" yaitu sekitar '2 m F #22 m bagi lapangan sepak 

 bola" sekitar # m F 82 m bagi lapangan tennis" dan sekitar ' m F #2 m bagi

lapangan bulu tangkis.

* Eilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh

volumenya. =olume kayu bisa ditaksir berdasarkan tinggi pohon" luas hutan

serta kepadatan pohonnya" dan diameter batang pohon.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 88

Page 34: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 34/89

T&kst-r

>ekstur adalah frekuensi perubahan rona pada ,itra (illesand dan !iefer"

#$%$& atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu ke,il untuk dibedakan

se,ara individual (:stes dan Simonett" #$%&. >ekstur sering dinyatakan dengan

kasar" halus" dan belang*belang.

-ontoh pengenalan obyek berdasarkan tekstur5

* 0utan bertekstur kasar" belukar bertekstur sedang" semak bertekstur halus.

* >anaman padi bertekstur halus" tanaman tebu bertekstur sedang" dan tanaman

 pekarangan bertekstur kasar .

* Permukaan air yang tenang bertekstur halus.

P*'#

Pola" tinggi" dan bayangan pada @ambar # dikelompokkan ke dalam

tingkat kerumitan tertier. >ingkat kerumitannya setingkat lebih tinggi dari tingkat

kerumitan bentuk" ukuran" dan tekstur sebagai unsur interpretasi ,itra. Pola atau

susunan keruangan merupakan ,iri yang menandai bagi banyak obyek bentukan

manusia dan bagi beberapa obyek alamiah.

-ontoh5

* Pola aliran sungai sering menandai struktur geologi dan jenis batuan. Pola

aliran trellis menandai struktur lipatan. Pola aliran yang padat mengisyaratkan

 peresapan air kurang sehingga pengikisan berlangsung efektif. Pola aliran

dendritik men,irikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama" dengan sedikit

atau tanpa pengaruh lipatan maupun patahan. Pola aliran dendritik pada

umumnya terdapat pada batuan endapan lunak" tufa vokanik" dan endapan

tebal oleh gletser yang telah terkikis (Paine" #$'#&

* Permukaan transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur" yaitu dengan

rumah yang ukuran dan jaraknya seragam" masing*masing menghadap ke

 jalan.

* !ebun karet" kebun kelapa" kebun kopi dan sebagainya mudah dibedakan dari

hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur" yaitu dari pola serta

 jarak tanamnya.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 84

Page 35: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 35/89

B#/#+.#+

Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di

daerah gelap. +byek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya

tidak tampak sama sekali atau kadang*kadang tampak samar*samar. eskipun

demikian" bayangan sering merupakan kun,i pengenalan yang penting bagi

 beberapa obyek yang justru lebih tampak dari bayangannya.

-ontoh7

* 3erobong asap" menara" tangki minyak" dan bak air yang dipasang tinggi lebih

tampak dari bayangannya.

* >embok stadion" ga)ang sepak bola" dan pagar keliling lapangan tenis pada

foto berskala #7 .222 juga lebih tampak dari bayangannya.

* ereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.

S$t-s

Bersama*sama dengan asosiasi" situs dikelompokkan ke dalam kerumitan

yang lebih tinggi pada @ambar #. Situs bukan merupakan ,iri obyek se,ara

langsung" melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya.

Situs diartikan dengan berbagai makna oleh para pakar" yaitu7

* etak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya (:stes dan Simonett"

#$%&. Di dalam pengertian ini" onkhouse (#$%4& menyebutnya situasi"

seperti misalnya letak kota (fisik& terhadap )ilayah kota (administratif&" atau

letak suatu bangunan terhadap parsif tanahnya. +leh van uidam (#$%$&"

situasi juga disebut situs geografi" yang diartikan sebagai tempat kedudukan

atau letak suatu daerah atau )ilayah terhadap sekitarnya. isalnya letak iklim

yang banyak berpengaruh terhadap interpretasi ,itra untuk geomorfologi.

* etak obyek terhadap bentang darat (:stes dan Simonett" #$%&" seperti

misalnya situs suatu obyek di ra)a" di pun,ak bukit yang kering" di sepanjang

tepi sungai" dsb. Situs sema,am ini oleh van uidam (#$%$& disebutkan situs

topografi" yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap daerah sekitarnya.

Situs ini berupa unit terke,il dalam suatu sistem )ilayah morfologi yang

dipengaruhi oleh faktor situs" seperti7 (#& beda tinggi" (6& ke,uraman lereng"

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8

Page 36: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 36/89

(8& keterbukaan terhadap sinar" (4& keterbukaan terhadap angin" dan (&

ketersediaan air permukaan dan air tanah. ima faktor situs ini mempengaruhi

 proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya.

-ontoh7

* >ajuk pohon yang berbentuk bintang men,irikan pohon palma. ungkin jenis

 palma tersebut berupa pohon kelapa" kelapa sa)it" sagu" nipah" atau jenis

 palma lainnya. Bila tumbuhnya bergerombol (pola& dan situsnya di air payau"

maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah.

* Situs kebun kopi terletak di tanah miring karena tanaman kopi menghendaki

 pengaturan air yang baik.

* Situs pemukiman memanjang umumnya pada igir beting pantai" tanggul alam"

atau di sepanjang tepi jalan.

As*s$#s$

-sosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu

dengan obyek lain. -danya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada ,itra

sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.

-ontoh7

* Di samping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang

serta dengan ukurannya sekitar '2 m F #22 m" lapangan sepak bola di tandai

dengan adanya ga)ang yang situsnya pada bagian tengah garis belakangnya.

apangan sepak bola berasosiasi dengan ga)ang. !alau tidak ada ga)angnya"

lapangan itu bukan lapangan sepak bola. @a)ang tampak pada foto udara

 berskala #7 .222 atau lebih besar.

* Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih

dari satu (ber,abang&.

* @edung sekolah di samping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar 

serta bentuknya yang menyerupai /" " atau N" juga ditandai dengan

asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah

ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 81

Page 37: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 37/89

K*+9&r.&+s$ %-kt$

Pengenalan obyek pada foto udara atau ,itra lainnya" dianjurkan untuk 

tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi ,itra. Sebaliknya digunakan

unsur interpretasi ,itra sebanyak mungkin. Semakin ditambah jumlah unsur 

interpretasi ,itra yang digunakan" semakin men,iut lingkupnya ke arah titik 

simpul tertentu. /nilah yang dimaksud dengan konvergensi bukti (converging 

evidence 4 convergence of evidence&" atau bukti*bukti yang mengarah ke satu titik 

simpul.

isalnya pada foto udara terlihat tetumbuhan yang tajuknya berbentuk 

 bintang. Pohon tersebut jelas berupa pohon palma" akan tetapi kemungkinannya

masih ,ukup luas. ungkin palma tersebut berupa pohon kelapa" kelapa sa)it"

nipah" enau" dan sagu. 3ontoh ini masih memberi peluang lima kemungkinan

 berdasarkan satu unsur interpretasi ,itra" yaitu berdasarkan bentuk tajuk saja. Bila

ditambah satu unsur interpretasi ,itra lagi misalnya pola" kemungkinannya akan

menjadi lebih men,iut. isalnya tumbuhan tersebut polanya tidak teratur" maka

kemungkinan yang lima itu men,iut menjadi tiga" yaitu nipah" enau" atau sagu.

Pohon kelapa atau kelapa sa)it pada umumnya di tanam orang dengan pola tanam

yang teratur. !emungkinan yang tinggal tiga itu akan men,iut lagi bila ditambah

satu unsur interpretasi ,itra lagi" misalnya ukuran. Bila ukuran tumbuhan tersebut

#2 m atau lebih" maka kemungkinannya tinggal dua" yaitu enau atau sagu. Eipah

merupakan pohon palma tidak berbatang yang tinggi tajuknya hanya sekitar 8 m

atau kurang. Bila ditambah satu unsur interpretasi ,itra lagi" yaitu situsnya di

tanah be,ek dan berair payau" maka kemungkinan tersebut benar*benar men,iut

menjadi satu titik simpul" yaitu bah)a yang tergambar pada foto tersebut tidak 

lain ke,uali sagu. :nau merupakan tumbuhan darat yang tidak terdapat pada air 

 payau.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8%

Page 38: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 38/89

TEKNIK INTERPRETASI CITRA

>eknik adalah alat khusus untuk melaksanakan metode. >eknik dapat pula

diartikan sebagai ,ara melakukan sesuatu se,ara ilmiah. >eknik interpretasi ,itra

dimaksudkan sebagai alat atau ,ara khusus untuk melaksanakan metode

 penginderaan jauh. >eknik juga merupakan ,ara untuk melaksanakan sesuatu

se,ara ilmiah. Sesuatu itu tidak lain ialah interpretasi ,itra. Bah)a interpretasi

,itra dilakukan se,ara ilmiah" kiranya tidak perlu diragukan lagi. /nterpretasi ,itra

dilakukan dengan metode dan teknik tertentu" berlandaskan teori tertentu pula.

ungkin kadang*kadang ada orang yang menyebutnya sebagai dugaan" akan

tetapi berupa dugaan ilmiah ( scientific guess&

>eknik interpretasi ,itra antara lain dengan (#& data a,uan" (6& kun,i

interpretasi ,itra" (8& penanganan data" (4& pengamatan stereoskopik" (& metode

 pengkajian" dan (1& penerapan konsep multi.

D#t# A3-#+

3itra menyajikan gambaran lengkap yang mirip ujud dan letak sebenarnya.

!emiripan ujud ini memudahkan pengenalannya pada ,itra" sedang kelengkapan

gambarannya memungkinkan penggunaannya oleh beragam pakar untuk beragam

keperluan. eskipun demikian" masih diperlukan data lain untuk lebih

meyakinkan hasil interpretasi dan untuk menambah data yang diperlukan" tetapi

tidak diperoleh dari ,itra. Data ini disebut data a,uan yang dapat berupa pustaka"

 pengkuran" analisis laboratorium" peta" kerja lapangan" foto terrestrial maupun

foto udara selain ,itra yang digunakan. Data a,uan dapat berupa tabel statistik 

tentang meteorologi atau tentang penggunaan lahan yang dikumpulkan oleh perorangan maupun oleh instansi pemerintah. Penggunaan data a,uan yang ada

akan meningkatkan ketelitian hasil interpretasi yang akan memperjelas lingkup"

tujuan" dan masalah sehubungan dengan proyek tertentu.

eskipun ,itra menyajikan gambaran lengkap" pada umumnya masih

diperlukan pekerjaan medan yang dimaksudkan untuk menguji atau meyakinkan

kebenaran hasil interpretasi ,itra bagi obyek yang perlu diuji. Pekerjaan ini

disebut uji medan ( field check & yang terutama digunakan di beberapa tempat yang

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8'

Page 39: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 39/89

interpretasinya meragukan. !arena uji medan dapat dilakukan pada tempat*tempat

yang mudah di,apai untuk me)akili perujudan sama yang terletak di tempat yang

 jauh dari jalan" untuk obyek yang tidak meragukan interpretasinya pun sebaiknya

dilakukan pula kebenarannya. !arena dapat diambil tempat yang mudah di,apai"

 pekerjaan ini pada umumnya tidak menambah )aktu" tenaga" dan biaya yang

 berarti" akan tetapi keandalan hasil interpretasinya jadi meningkat ,ukup berarti.

Jumlah pekerjaan medan yang diperlukan di dalam interpretasi ,itra sangat

 beraneka dan bergantung pada (a& kualitas ,itra yang meliputi skala" resolusi" dan

informasi yang harus diinterpretasi" (b& jenis analisis atau interpretasinya" (,&

tingkat ketelitian yang diharapkan" baik yang menyangkut penarikan garis batas

atau delineasi maupun klasifikasinya" (d& pengalaman penafsir ,itra dan

 pengetahuannya tentang sensor" daerah" dan obyek yang harus diinterpretasi" (e&

kondisi medan dan kemudahan men,apai daerah" yang untuk alasan tertentu ada

daerah yang tidak dapat dijangkau untuk uji medan" dan (f& ketersediaan data

a,uan.

Nntuk verifikasi hasil interpretasi ,itra sering harus dilakukan ,ara

 sampling   dalam pekerjaan medan. Nntuk ini perlu dipertimbangkan  sampling 

mana yang terbaik dan kemudian meran,ang strategi  sampling  yang ,o,ok. Pada

umumnya dipilih sampling  multitingkat untuk perkiraan tepat terhadap parameter 

lingkungan.

Seperti pekerjaan medan yang dimaksudkan untuk maksud ganda" data

a,uan pun bermanfaat ganda pula yaitu untuk (a& membantu proses interpretasi

dan analisis" dan (b& verifikasi hasil interpretasi dan analisis.

=an der eer (#$15 dalam Sutanto" #$$6& menyatakan pentingnya uji

medan. Pekerjaan pemetaan tanah memerlukan penentuan jenis tanah di tiap

tempat dan delineasi batasnya. Penentuan jenis tanah meliputi #? * 62? volume

 pekerjaan" sedang delineasi jenis tanah meliputi '2? * '? volume pekerjaan.

Penentuan jenis tanah tetap dilakukan di medan dan di laboratorium" tetapi

delineasi batas jenis tanahnya dapat dilakukan pada foto udara berdasarkan pada

agihan lereng" vegetasi" dan perujudan lain yang sering erat kaitannya dengan pola

agihan jenis tanah.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8$

Page 40: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 40/89

3ontoh lain" di dalam pemetaan penggunaan lahan pun diperlukan

gabungan antara interpretasi ,itra dan pekerjaan terrestrial. Nntuk ketelitiannya"

tidak ada ,ara yang menyamai apalagi melebihi pekerjaan terrestrial. Perlu

di,amkan bah)a yang dimaksud dengan pekerjaan terrestrial di dalam pemetaan

 penggunaan lahan yaitu pekerjaan medan untuk mengidentifikasi jenis

 penggunaan lahan" mengukur lokasi" bentangan" luasnya serta

menggambarkannya pada peta dasar yang andal ketelitiannya. asalah akan

segera timbul bagi )ilayah seperti /ndonesia yaitu tidak tersedianya peta andal

untuk tiap daerah" dan tidak dimungkinkannya untuk menjangkau tiap jenis

 penggunaan lahan" mengukurnya" dan memasukannya ke dalam peta untuk daerah

kita yang luas ini. Pekerjaan itu mungkin memerlukan )aktu beberapa dasa)arsa

untuk menyelesaikannya bila seluruh armada yang bersangkutan dikerahkan ke

medan. aktunya terlalu lama di samping biayanya yang sangat tinggi. Pekerjaan

ini dapat diper,epat dengan mendeteksi tiap jenis penggunaan lahan berdasarkan

,itra. Nntuk meyakinkan kebenaran hasil interpretasinya" diterjunkan sebagian

ke,il armada pemetaan penggunaan lahan ke beberapa tempat. Paduan pekerjaan

medan dan interpretasi ,itra ini akan memper,epat pemetaan penggunaan lahan

dan menyusutkan biaya pelaksanaannya.

K-+3$ I+t&rpr&t#s$ C$tr#

!un,i interpretasi ,itra pada umumnya berupa potongan ,itra yang telah

diinterpretasi serta diyakinkan kebenarannya" dan diberi keterangan seperlunya.

!eterangan ini meliputi jenis obyek yang digambarkan" unsur interpretasinya" dan

keterangan tentang ,itra yang menyangkut jenis" skala" saat perekaman" dan lokasi

daerahnya. !un,i interpretasi ,itra dimaksudkan sebagai pedoman dalam

melaksanakan interpretasi ,itra" dapat berupa kun,i interpretasi ,itra se,ara

individual maupun berupa kumpulannya. !un,i interpretasi ,itra dibedakan atas

dasar ruang lingkupnya dan atas dasar lainnya.

#. -tas dasar ruang lingkupnya

Berdasarkan ruang lingkupnya" kun,i interpretasi ,itra dibedakan menjadi

empat jenis" yaitu7

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 42

Page 41: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 41/89

a& !un,i individual (item key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang digunakan

untuk obyek atau kondisi individual. isalnya kun,i interpretasi untuk 

tanaman karet.

 b& !un,i subyek ( subject key&" yaitu himpunan kun,i individual yang

digunakan untuk identifikasi obyek*obyek atau kondisi penting dalam suatu

subyek atau kategori tertentu. isalnya kun,i interpretasi untuk tanaman

 perkebunan.

,& !un,i regional (regional key&" yaitu himpunan kun,i individual atau kun,i

subyek untuk identifikasi obyek*obyek atau kondisi suatu )ilayah tertentu.

ilayah ini dapat berupa daerah aliran sungai" )ilayah administratif atau

)ilayah lainnya.

d& !un,i analog (anlogues key& ialah kun,i subyek atau kun,i regional untuk 

daerah yang terjangkau se,ara terrestrial tetapi dipersiapkan untuk daerah

lain yang tak terjangkau se,ara terrestrial. isalnya digunakan kun,i

interpretasi hutan !alimantan untuk interpretasi hutan di /rian Jaya. 3ara ini

tidak dianjurkan" ke,uali di dalam keadaan darurat.

6. -tas Dasar ainnya

Di samping berdasarkan linmgkupnya" kun,i interpretasi ,itra sering

dibedakan dengan beraneka dasar. Salah satu dasar pembeda lainnya ialah

 pada karakter dasar atau karakter intrinsiknya. Berdasarkan karakter 

intrinsiknya ini maka kun,i interpretasi ,itra dibedakan menjadi dua jenis"

yaitu7

a& !un,i langsung (direct key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang disiapkan

untuk obyek atau kondisi yang tampak langsung pada ,itra" misalnya

 bentuk lahan dan pola aliran permukaan.

 b& !un,i asosiatif (associative key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang

terutama digunakan untuk deduksi informasi yang tidak tampak langsung

 pada ,itra" misalnya tingkat erosi dan kepadatan penduduk.

!un,i interpretasi ,itra sebaiknya digunakan untuk daerah tertentu saja"

yaitu yang dibuat untuk daerah - tidak seyogyanya diterapkan begitu saja untuk 

daerah B ke,uali untuk kun,i analog.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4#

Page 42: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 42/89

P&+#+.#+#+ D#t# ( Data Handling )

3itra dapat berbentuk kertas ,etakan atau transparansi yang juga semakin

 banyak digunakan. >ransparansi dapat berujud lembaran tunggal maupun

gulungan. Dalam menanganinya perlu berhati*hati jangan sampai menimbulkan

goresan atau bahkan penghapusan padanya. Nntuk transparansi gulungan lebih

mudah penanganannya" akan tetapi terhadap yang lembaran perlu lebih berhati*

hati" baik lembaran transparansi maupun lembaran kertas ,etak.

Banyak ,itra beragam jenis" skala" atau saat perekaman digunakan se,ara

 bersamaan untuk meningkatkan hasil interpretasinya. Dengan demikian sering

 banyak ,itra yang dihadapi oleh penafsir ,itra. Penafsir ,itra yang berpengalaman

 pun belum tentu memperhatikan ,ara penanganan data" karena ia mungkin lebih

tertarik pada interpretasinya. 0al demikian tentu saja tidak baik untuk kemudahan

dalam menyimpan dan men,ari kembali" dan untuk kea)etan ,itra.

3ara sederhana untuk mengatur ,itra dengan baik ialah (#& menyusun ,itra

tiap satuan perekaman atau pemotretan se,ara numerik dan menghadap ke atas"

(6& mengurutkan tumpukan ,itra sesuai dengan urutan interpretasi yang akan

dilaksanakan dan meletakkan kertas penyekat di antaranya" (8& meletakkan

tumpukan ,itra sedemikian sehingga jalur terbang membentang dari kiri ke kanan

terhadap arah pengamat" sedapat mungkin dengan arah bayangan mengarah ke

 pengamat" (4& meletakkan ,itra yang akan digunakan sebagai pembanding

sebelah*menyebelah dengan yang akan diinterpretasi" dan (& pada saat ,itra

dikaji" tumpukan menghadap ke ba)ah dalam urutannya (Sutanto" #$$6&.

P&+.##t#+ St&r&*sk*p$k 

Pengamatan stereoskopik pada pasangan ,itra yang bertampalan dapat

menimbulkan gambaran tiga dimensional bagi jenis ,itra tertentu. 3itra yang telah

lama dikembangkan untuk pengamatan stereoskopik ialah foto udara. 3itra jenis

ini dapat digunakan untuk mengukur beda tinggi dan tinggi obyek bila diketahui

tinggi salah satu titik yang tergambar pada foto. Disamping itu juga dapat diukur 

lerengnya. Perujudan tiga dimensional ini memungkinkan penggunaan foto udara

untuk membuat peta kontur. Disamping foto udara" dari pasangan ,itra radar atau

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 46

Page 43: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 43/89

,itra lain yang bertampalan juga dapat ditimbulkan perujudan tiga dimensional

 bila diamati dengan stereoskop.

Syarat pengamatan stereoskopik antara lain adanya daerah yang

 bertampalan dan adanya paralaks pada daerah yang bertampalan. Paralaks ialah

 perubahan letak obyek pada ,itra terhadap titik atau sistem a,uan. Pada umumnya

disebabkan oleh perubahan letak titik pengamatan (olf" #$'8&. >itik pengmatan

ini berupa tempat pemotretan. Pertampalan pada foto udara berupa pertampalan

depan (endlap& dan pertampalan samping ( sidelap&. Paralaks yang terjadi karena

titik pengamatan # dan 6 disebut paralaks F" yaitu paralaks sejajar jalur terbang.

Paralaks lainnya ialah paralaks y" yaitu paralaks yang tegak lurus paralaks F dan

disebabkan oleh perubahan tempat kedudukan pada jalur terbang yang

 berdampingan.

Pada ,itra radar mulai dikembangkan pengamatan stereoskopik yang

mendasarkan pada paralaks y. Pada ,itra andsat juga terjadi pertampalan

samping dan oleh karenanya terjadi paralaks y. Pertampalan samping ini besarnya

 beraneka" sesuai dengan letak lintangnya. Pada ekuator maka pertampalan

sampingnya #4?" sedangkan pada lintang '2K N dan '2K S meningkat menjadi

'? (Paine" #$'#&. Pertampalan ini belum dikembangkan untuk pengamatan

stereoskopik. Pada ,itra SP+> yang satelitnya diorbitkan tahun #$'1"

dikembangkan pengamatan stereoskopik berdasarkan paralaks y.

!arena obyek tampak dengan perujudan tiga dimensional" pengenalannya

 pada ,itra lebih mudah dilaksanakan. Di samping itu" pengenalan obyek juga

dipermudah oleh dua hal" yaitu (a& pembesaran tegak yang memperjelas relief" dan

(b& pembesaran (tegak dan mendatar& bila digunakan binokuler dalam

 pengamatannya. >anpa binokuler" seluruh daerah pertampalan dapat diamati

se,ara stereoskopik. Dengan menggunakan binokuler" obyek diperbesar" tetapi

luas daerah pengamatan menyusut. uas daerah pengamatan berbanding terbalik 

terhadap kuadrat pembesarannya. Bagi pembesaran tiga kali luas daerah

 pengamatannya menyusut menjadi sepersembilan luas daerah pertampalan.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 48

Page 44: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 44/89

M&t*& P&+.k#0$#+

Pekerjaan interpretasi ,itra dimulai dari pengakajian terhadap semua

obyek yang sesuai dengan tujuannya. eskipun demikian" banyak penafsir ,itra

yang lebih suka mulai dengan menyiam seluruh atau sebagian besar daerah yang

dikaji" kemudian dilakukan seleksi dan kajian terhadap obyek yang dikehendaki.

Para penafsir ,itra umumnya sependapat bah)a interpretasi ,itra

sebaiknya mengikuti metodik tertentu" yaitu mulai dari pertimbangan umum yang

dilanjutkan ke arah obyek khusus atau dari yang diketahui ke arah yang belum

diketahui. Pekerjaan metodik dan interpretasi dari perujudan yang diketahui atau

mudah diketahui ke perujudan baru yang belum diketahui atau sukar diketahui

merupakan aksioma dalam kegiatan ilmiah. Perujudan umum dapat pula diartikan

 perujudan regional" sedang perujudan khusus dapat diartikan perujudan lokal.

Pengkajian dari umum ke arah khusus dapat dilakukan bila tak ada QbiasR antara

 perujudan umum dan perujudan khusus.

Pada dasarnya ada dua metode pengkajian se,ara umum" yaitu7

#&  6ishing e)pedition 

3itra menyajikan gambaran lengkap obyek di permukaan bumi. Sebagai

akibatnya maka bagi penafsir ,itra yang kurang berpengalaman sering mengambil

data yang lebih banyak dari yang diperlukan. 0al ini disebabkan karena penafsir 

,itra mengamati seluruh ,itra dan mengambil datanya seperti orang men,ari ikan

di dalam air" yaitu menjelajah seluruh daerah. Penggunaan metode ini berarti

 pengamatan seluruh obyek yang tergambar pada seluruh ,itra.

6&  !ogical search

Penafsir ,itra mengamati ,itra se,ara menyeluruh tetapi se,ara selektif 

hanya mengambil data yang relevan terhadap tujuan interpretasinya. Dengan kata

lain diartikan bah)a penafsir ,itra hanya mengkaji obyek atau daerah se,ara

selektif. 3ontoh" eksplorasi deposit minyak bumi hanya di,ari di daerah endapan

marin" khususnya yang berupa daerah berstruktur lipatan.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 44

Page 45: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 45/89

K*+s&p M-'t$

!onsep multi ialah ,ara perolehan dan analisis data penginderaan jauh

yang meliputi (#& multispektral" (6& multitingkat" (8& multitemporal" (4& multiarah"

(& multipolarisasi" dan (1& multidisiplin (:stess" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.

#& ultispektral

-da tiga manfaat ,itra multispektral" yaitu7 (a& meningkatkan kemampuan

interpretasi ,itra se,ara manual" (b& dimungkinkannya pembuatan ,itra komposit

)arna atau paduan )arna (color composit & berdasarkan ,itra multispektral hitam

 putih" dan (,& dimungkinkannya peragaan ,itra paduan )arna dengan

menggunakan alat pengamat )arna aditif (additive color viewer &. Bila datanya

 berupa data digital multispektral" maka (d& memungkinkan dilakukannya

 pengenalan pola ( pattern recognition& sehingga kemampuan interpretasi

meningkat sangat berarti.

a& eningkatkan kemampuan interpretasi se,ara manual

+byek pada ,itra lebih mudah dikenali pada ,itra multispektral maupun

multi saluran dengan spektrum elektromagnetik yang dirin,i menjadi

spektrum sempit. 0al ini disebabkan karena pada spektrum sempit tertentu

maka karakteristik obyek sering lebih menonjol bedanya terhadap

karakteristik spektral obyek pada saluran sempit lainnya maupun terhadap

spektrum lebar.

Cin,ian spektral ini dapat dilakukan pada spektrum tertentu seperti pada

spektrum ultraviolet" spektrum tampak" spektrum inframerah" atau

spektrum gelombang mikro. Spektral pengenalan obyek dapat pula beruparin,ian lebih dari satu spektrum" misalnya spektrum tampak dan spektrum

inframerah pantulan atau spektrum tampak dan spektrum inframerah

termal. 3itra yang dibuat berdasarkan rin,ian satu spektrum disebut ,itra

multisaluran (multiband 4 multichannel &" sedang yang dibuat berdasarkan

rin,ian lebih dari satu spektrum disebut ,itra multispektral (multispectral &.

9ilm inframerah peka terhadap spektrum 2"4 Im 2"$ Im. 9ilm “true

infrared ” yang peka terhadap 2"% Im 2"$ Im diperoleh dengan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4

Page 46: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 46/89

memasang filter untuk menahan spektrum tampak" sedang film yang peka

terhadap saluran 2"1 Im 2"% Im diperoleh dengan memasang filter di

 bagian lain film inframerah. Perubahan ronanya disajikan pada tabel 1.8.

>abel 1. Perubahan rona rumput" kerikil" tanah" dan aspal pada foto

multispektral tiga saluran

R*+# *%/&k P## f*t* &+.#+ p#+0#+. .&'*%#+. (4)

:,; < :, :,> < :,? :,? < :,

Cumput

!erikil

>anah

-spal

!elabu gelap

!elabu gelap

!elabu gelap

gelap

!elabu terang

!elabu terang

!elabu gelap

gelap

>erang

!elabu terang

 gelap

 gelapSumber7 Sutanto" #$$6

+byek yang semula kurang dapat dikenali karena beda ronanya tidak 

 jelas" kemudian dapat dikenali dengan baik bila menggunakan lebih dari

satu saluran spektrum. 9oto multispektral umumnya dibuat dengan empat

saluran sehingga banyak obyek yang dapat dikenali padanya. 3ara ini

semakin banyak digunakan baik dalam bentuk foto multispektral maupun

,itra multi spektral. Seperti misalnya ,itra multispectral scanner  atau ,itra

 "33 !andsat  yang terdiri dari empat saluran.

9oto multispektral pada umumnya dibuat dengan empat saluran yaitu

saluran biru" hijau" merah" dan inframerah pantulan. 3itra  !andsat "33 

 juga dibuat dengan empat saluran yaitu saluran hijau" merah" inframerah

 pantulan (2"% Im 2"' Im& dan inframerah pantulan (2"' Im 2"$ Im&.

3itra !andsat T"  dibuat dengan tujuh saluran" foto multispektral Skylab

dibuat dengan #8 saluran (Cehder" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.

 b& Pembuatan 3itra Paduan arna

anfaat lain ,itra multispektral adalah dapat mendukung pengamatan

)arna (color enhancement & dari tiga ,itra multispektral hitam putih yang

salurannya berbeda. Dengan penajaman ini maka obyek pada ,itra hitam

 putih yang semula belum dapat dikenali" kemudian dapat dikenali karena

diujudkan dengan )arna yang bedanya terhadap obyek lain dipertajam.

0asil akhirnya berupa ,itra paduan )arna.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 41

Page 47: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 47/89

Penajaman )arna dapat dilakukan dengan ,ara pemrosesan penajaman

sebagai berikut (Barrett dan 3urtis" #$%1&7

* emilih tiga negatif yang beda ronanya paling besar" misalnya dari

empat negatif E#" E6" E8" dan E4 dipilih E#" E6" dan E4.

* en,etak tiga negatif tersebut menjadi film positif. Dengan demikian

maka dari E# dihasilkan film positif P# dan negatif duplikatnya yaitu E#

T. Sejalan dengan ini dihasilkan pula P6" P8" E6T" dan E8T.

* en,etak hasil antara (intermediate& berdasarkan film positif dan

negatif duplikat yang ditumpang*tindihkan. Positif dan negatif ini harus

 berbeda panjang gelombangnya.

* >iap hasil antara kemudian di,etak se,ara aditif dengan menggunakan

sebuah filter aditif" sehingga setiap ,itra hanya dilangsungkan ke satu

layer )arna pada film ber)arna" yaitu layer magenta" kuning" atau cyan.

3itra yang dihasilkan berupa transparansi dengan )arna derivatnya.

>ransparansi ini digunakan untuk pengamatan" urutan kegiatan dalam

 pemrosesan penajaman disajikan pula dalam >abel %.

>abel %. Nrutan kegiatan dalam pemrosesan penajaman )arna

N&.#t$f F$'

p*s$t$f 

D-p'$k#t

+&.#t$f H#s$' #+t#r#

F$'t&r

p&+3&t#k#+

#$t$f 

C&t#k#+

%&r@#r+#

$+t&.r#'

 E#

 E6

 E4

P#

P6

P4

 E#R

 E4R

/#(E#RUP6&

/6(E4RUP#&

/8(E#RUP4&

0ijau

erah

Biru

Derivatif 

)arna

Sumber7 Barret dan 3urtis" #$%15 dengan perubahan dari Sutanto" #$$6

Bila yang dipadukan berupa dua ,itra yang tidak berbeda panjang

gelombangnya" antara negatif dan positif saling menghapus sehingga tidak 

ada )arna dihasilkan pada penajaman )arna akhir. Cona relatif dan beda

)arna obyek pada derivat )arnanya dapat digunakan untuk mendeteksi

 perubahan seperti kelembaban" kepadatan tanah" dan kondisi vegetasi.

Pemrosesan penajaman )arna merupakan proses yang tidak sederhana

dan memerlukan )aktu banyak. Proses ini mahal dan tidak mudah untuk 

memilih paduan ,itra yang membuahkan penajaman optimum dan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4%

Page 48: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 48/89

memberikan hasil maksimum pada tahap interpretasi. Dalam hal ini akan

lebih menguntungkan bila beragam paduan ,itra dapat langsung diamati

 pada layar" yaitu dengan ,ara pengamatan )arna aditif.

,& Pengamatan atau peragaan )arna aditif 

Pengamatan )arna aditif (additive color viewing & dilakukan dengan alat

yang disebut pengamat )arna aditif (additive color viewer &. arna aditif 

yaitu )arna biru" hijau" dan merah. arna lainnya pada dasarnya terbentuk 

dari paduannya. Bila paduannya berdasarkan dua )arna aditif maka yang

terbentuk adalah )arna komplementer yaitu )arna kuning (merah U hijau&"

)arna cyan  (hijau U biru&" dan )arna magenta  (biru U merah&. arna

komplementer juga disebut )arna substraktif karena masing*masing )arna

dibentuk dengan jalan substraksi satu )arna aditif terhadap sinar putih

(Paine" #$'#&.

-lat pengamat )arna aditif diran,ang untuk interpretasi ,itra multi

spektral. -lat ini pada dasarnya terdiri dari empat proyektor yang masing*

masing diarahkan tepat ke satu layar. Pada tiap proyektor dapat diukur 

intensitas ,ahaya dan dipilih filter yang dikehendaki. !arena ada empat

 proyektor" tombol pengaturnya juga ada empat buah. Pada alat ini terdapat

empat tombol untuk mengatur intensitas ,ahaya dan empat tombol untuk 

mengatur filter. >iap tombol pengatur filter dapat diatur dengan empat

 penyetelan" yaitu masing*masing untuk filter ber)arna biru" hijau" merah"

dan tanpa filter. Bila digunakan filter ber)arna maka pada layar dihasilkan

,itra ber)arna dari tiap ,itra hitam putih. 0asil paduan tiap ,itra yaitu ,itrakomposit )arna" sedang bila disetel tanpa filter akan terbentuk ,itra hitam

 putih pada layar (illesand dan !iefer" #$%$&.

Bagi tiap ,itra (chip& multispektral yang diamati dengan alat pengamat

)arna aditif ini tersedia dua sekrup penggerak" yaitu masing*masing untuk 

menggerakkan chip sepanjang sumbu F dan sepanjang sumbu y. Dengan

demikian maka semua chip  yang diamati dapat disetel tumpang tindih

se,ara tepat. Proses penyetelan disebut registrasi.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4'

Page 49: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 49/89

Nntuk pengamatan )arna aditif digunakan ,itra multispektral hitam

 putih dalam bentuk transparansi positif atau diapositif. Nntuk maksud ini

dapat digunakan dua" tiga" atau empat ,itra multispektral hitam putih. Pada

umumnya digunakan tiga ,itra yang beda ronanya paling besar. Pada tiap

 proyektor untuk tiap ,itra hitam putih dipasang satu filter aditif" yaitu filter 

 biru" hijau" atau merah. Bila dipasang filter biru maka dari ,itra hitam

 putih itu hanya saluran biru saja yang dilangsungkan sehingga ,itranya

 ber)arna biru. Bila dipasang filter hijau atau merah maka ,itranya

 ber)arna hijau atau merah. Dengan demikian maka ,itra komposit )arna

yang dibentuk berdasarkan tiga )arna aditif ini menggunakan proses

aditif. +leh karena itu alatnya disebut alat pengamat )arna aditif. arna

yang dibentuk bergantung atas dua hal" yaitu (#& paduan )arna filter yang

menentukan paduan )arna aditif" dan (6& pengaturan tombol untuk 

mengatur intensitas tiap )arna aditif itu. !arena pengaturan dua ma,am

tombol itu dapat dilakuan se,ara ,epat dan )arna paduannya dapat

langsung diujudkan pada layar" maka ,ara ini dapat dilakukan jauh lebih

,epat bila dibanding dengan ,ara pemrosesan penajaman )arna (ight"

#$'25 Barrett dan 3urtis" #$%1&.

Paduan )arna biru dan merah menghasilkan ,itra komposit ber)arna

asli (true color &" bila paduannya menggunakan spektrum inframerah maka

akan terbentuk ,itra ber)arna semu ( false color &. Dengan mengatur 

 beragam paduan filter dan intensitas )arna akan terbentuk paduan )arna

yang beraneka pula pada layar. Satu paduan menghasilkan satu )arna.

Satu atau beberapa paduan )arna sering menakjubkan dalam kejelasannya

untuk membedakan )arna obyek sehingga pengenalannya menjadi lebih

mudah. /tulah sebabnya mengapa prosesnya sering disebut penajaman

)arna.

Dengan mengesampingkan filter bening atau filter tak ber)arna"

kombinasi )arna yang dapat dibentuk berdasarkan perbedaan filter saja

ada 84 atau '# kombinasi. /ntensitas sinar tiap lampu juga mempengaruhi

kombinasi ini. Dapat dibayangkan betapa banyak kombinasi )arna yang

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4$

Page 50: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 50/89

dapat dibentuk. !ombinasi )arna tersebut dapat dibentuk dengan ,epat

dan langsung diamati pada layar. Dengan demikian maka pen,arian

kombinasi terbaik bagi suatu obyek jauh lebih ,epat dilakukan bila

dibanding dengan ,ara penajaman rona melalui pemotretan kembali. -lat

 pengamat )arna aditif ada di -P-E" Bakosurtanal" dan 9akultas

@eografi Nniversitas @adjah ada (Sutanto" #$$6&.

d& Pengenalan pola

Pada data digital" tiap  pi)el   (unit terke,il yang terekam pada sensor&

mempunyai nilai spektral atau nilai digital   tertentu. >iap obyek 

mempunyai nilai spektral tertentu dan nilai spektral tersebut berbeda pada

 panjang gelombang yang berbeda. Bila nilai spektral tiap obyek 

digambarkan dengan dua saluran sebagai absis dan ordinatnya" misalnya

dengan saluran  "33 !andsat   sebagai ordinat dan saluran % sebagai

absisnya" maka nilai spektral tiap obyek ,enderung untuk mengelompok 

 pada tempat tertentu. Eilai spektral air mengelompok pada bagian kiri

 ba)ah karena nilai spektralnya yang sangat rendah pada saluran % dan

rendah pada saluran . =egetasi mengelompok pada bagian kanan ba)ah

karena nilai spektralnya yang sangat tinggi pada saluran % dan relatif 

rendah pada saluran . Pengelompokan nilai spektral tanah pun ditentukan

 pula oleh nilai spektralnya pada saluran dan saluran %. !elompok piFel

atau titik*titik pada @ambar 4 itu disebut pola" sedang ,ara klasifikasinya

disebut pengenalan pola (Ci,hards" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.

>erbentuknya pola spektral tersebut mempermudah pengenalan obyek.Bila pengelompokannya masih kurang jelas bagi beberapa obyek" absis

dan ordinatnya dapat diputar untuk memperoleh pengelompokan atau

 pembedaan yang lebih jelas. 3ara analisis dengan memutar sumbu

koordinat ini disebut principal component analysis (illesand dan !iefer"

#$%$&.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 2

Page 51: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 51/89

@ambar 4. Pola spektral air" tanah dan vegetasi (Ci,hards" #$'5

dimodifikasi oleh Sutanto" #$$6&

Pengenalan pola hanya merupakan salah satu ,ara penyadapan

informasi berdasarkan data digital penginderaan jauh" sedangkan

 penyadapan informasi merupakan satu di antara lima kegiatan yang

dilakukan di dalam pemrosesan data digital  penginderaan jauh.

6& ultitingkat

Penginderaan jauh dengan teknik multitingkat yaitu penginderaan jauh

yang menggunakan )ahana dengan ketinggian terbang di atas muka bumi dan

atau tinggi orbit yang berbeda*beda. Se,ara lengkapnya berupa penginderaan dari

satelit yang disebut ketinggian tingkat #" penginderaan dari pesa)at yang terbang

tinggi (M # km& yang disebut ketinggian tingkat 6" penginderaan dari pesa)at

yang terbang sedang ($ km # km& yang disebut ketinggian tingkat 8" penginderaan dari pesa)at yang terbang rendah (L $ km& yang disebut ketinggian

tingkat 4" dan pekerjaan medan yang disebut ground truth (Eational -,ademy of 

S,ien,es" #$%%&.

Berdasarkan seluruh )ahana yang digunakan dalam penginderaan jauh

maka tampak liputan ,itra satelit paling luas. 3ontoh" tiap lembar ,itra satelit

 !andsat meliput daerah seluas 84.222 km6" sedangkan tiap lembar ,itra satelit

,ua,a 7eosynchronous "eteorological 3atellite  (@S& meliput daerah seluas

 Diktat Pengantar Penginderaan auh #

Page 52: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 52/89

hampir setengah bola bumi. !arena liputannya luas maka ,itra tersebut hanya

mampu menyajikan informasi se,ara umum" tidak terin,i. 3itra sema,am ini

sesuai bagi daerah luas" misalnya untuk lingkup regional atau nasional. !arena

tiap lembar meliput daerah luas maka biaya pemetaan maupun biaya interpretasi

 per satuan luas menjadi lebih murah di samping lebih ,epat pelaksanannya.

!ekurangan utama yaitu ketidakrin,ian informasi yang disajikannya. Bagi foto

udara yang ukurannya lebih besar" bersifat sebaliknya. Daerah yang terliput oleh

tiap lembar foto udara berukuran baku dengan skala #7#22.222 ialah daerah seluas

6$ km6. Daerah liputannya sebesar #86 km6  bagi foto berskala #72.222 dan

seluas 66" km6  bagi foto berskala #7.222. -kibatnya" bagi daerah yang luas

diperlukan jumlah foto yang jauh lebih banyak bila dibanding dengan ,itra satelit.

Dengan kata lain" maka penggunaan foto udara berskala besar bagi daerah luas

lebih mahal bila dibanding dengan penggunaan ,itra satelit. 9oto udara lebih

,o,ok bagi daerah sempit untuk informasi rin,i. Bila penggunaannya dipadu

dengan ,itra satelit maka keduanya akan saling mengisi kekurangan*

kekurangannya. 3itra satelit dapat meliput daerah luas tetapi informasinya kurang

rin,i. !erin,iannya diisi dengan membuat dan mengkaji foto udara bagi beberapa

daerah yang dapat dipandang sebagai daerah sampel bagi keseluruhan daerah. Di

samping sebagai daerah sampel" foto udara juga dapat dipandang sebagai uji

antara (intermediate check & antara interpretasi ,itra satelit dan uji medan yang

merupakan rangkaian tak terpisahkan pada tiap pekerjaan interpretasi ,itra.

Dengan mengkaji pola hubungan ujud yang sama pada daerah sampel" yaitu

ujudnya pada ,itra satelit maupun pada foto udara yang kemudian telah

diyakinkan kebenarannya di medan" dapat dilakukan generalisasi atau ekstrapolasi

hasil interpreatsi daerah sampel bagi seluruh daerah yang dikaji. -sas inilah yang

mendasari konsep multitingkat. Produk yang dihasilkan berupa peningkatan

kerin,ian informasi yuang dapat diperoleh dari ,itra satelit berskala ke,il dan

meliput daerah luas.

0al penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan survey

multitingkat dengan penginderaan jauh yaitu keseragaman )aktu perekaman dari

satelit maupun dari pesa)at udara. Pemotretan dilakukan tepat pada saat satelit

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 6

Page 53: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 53/89

mele)ati dan merekam daerah yang dikaji" dekat sebelumnya" atau dekat

sesudahnya. 0anya dengan ,ara demikian dapat diharapkan perujudan yang

serupa bagi banyak obyek yang sama. Bila saat perekamannya berbeda jauh" maka

 bagi obyek yang sama dapat berlainan ujudnya.

!onsep multitingkat telah menghasilkan kategori ,itra yang berbeda. Bagi

foto udara maka kategori skala besar" sedang dan ke,il dibatasi masing*masing

oleh skala #7#2.222 atau lebih besar" antara #7#2.222 hingga #782.222" dan lebih

ke,il dari #782.222. Bagi ,itra satelit atau ,itra lainnya maka pembedanya dibatasi

oleh sklala #72.222 atau lebih besar" antara #72.222 hingga #7 62.222" dan lebih

ke,il dari #7 62.222 (Sabins" #$%'&.

8& ultitemporal

Data penginderaan jauh multitemporal ialah data suatu daerah yang

menggambarkan kondisi dan saat perekaman yang berbeda. Bila data itu berupa

foto udara" perekaman ulangnya dilakukan dengan jarak )aktu tiga tahun atau

lebih. Bagi ,itra satelit maka perekaman ulangnya lebih sering lagi" yaitu tiap #1

hari bagi satelit !andsat%8 dan !andsat%9" dua kali sehari bagi satelit ,ua,a E+--

( ational :ceanic and ;tmospheric ;dministration&" dan tiap setengah jam bagi

satelit ,ua,a @S.

Dengan adanya data dengan frekuensi ulang yang pendek maka

dimungkinkan untuk memantau perubahan ,epat seperti perkembangan kota"

 pengurangan luas hutan" luas tanaman pertanian" dan sebagainya. Pantauan ini

akan lebih sulit bila dilakukan dengan ,ara lain.

Peningkatan kemampuan untuk mengenali obyek pada ,itra dapat puladilakukan dengan menggunakan ,itra multitemporal. isalnya antara tanaman

tebu dan tanaman jagung yang pada umur hingga satu bulan nampak dengan

tekstur yang sama. !arena umur jagung lebih pendek yaitu sekitar tiga bulan"

maka pertumbuhannya lebih ,epat bila dibanding dengan pertumbuhan tanaman

tebu yang umurnya lebih panjang" yaitu hingga sekitar dua tahun. -kibatnya maka

sejak umur sekitar dua bulan perbedaan tekstur antara kedua tanaman itu menjadi

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 8

Page 54: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 54/89

lebih jelas" tekstur tanaman jagung nampak lebih kasar. Perbedaannya akan lebih

 jelas lagi setelah empat bulan karena tanaman jagung telah tidak ada lagi.

4& ultiarah

Sensor yang dapat diatur ke arah yang berbeda dapat meningkatkan

kemampuan pengadaan data penginderaan jauh" terutama bagi daerah tropika

yang banyak penutupan a)annya. Sensor dapat diarahkan ke daerah bebas a)an

 bila daerah di ba)ahnya tertutup a)an. Dengan bertambahnya kemungkinan

 pengadaan data penginderaan jauh tersebut maka bertambah pula kemungkinan

untuk dapat menginterpretasi dan memanfaatkannya. 3ontoh" sensor multiarah

yaitu sensor pada satelit SP+> yang telah dilun,urkan pada a)al tahun #$'1. Di

samping itu juga ,itra radar yang dapat diarahkan ke samping kanan maupun ke

samping kiri pesa)at. !amera untuk penginderaan juga dapat diarahkan dengan

arah vertikal" agak ,ondong" dan sangat ,ondong dengan keunggulan dan

kekurangannya masing*masing.

& ultipolarisasi

!onsep multipolarisasi pada umumnya diterapkan pada ,itra radar. Pulsa

tenaga yang dipan,arkan dari antena dapat dipolarisasikan sehingga gerakannya

mengikuti bidang mendatar (0& atau bidang tegak (=&. Pulsa tenaga balik yang

datang dari obyek juga dapat dipolarisasikan menurut dua bidang itu. Dengan

demikian maka sekurang*kurangnya ada empat jenis paduan polarisasi" yaitu

 polarisasi parallel yang berupa polarisasi 00 dan==" dan polarisasi silang yang

 berupa 0= dan =0. Polarisasi 00 berarti pulsa tenaga yang dipan,arkan

dipolarisasikan menurut bidang mendatar dan demikian pula halnya dengan

tenaga baliknya.

Cona obyek yang direkam dengan radar 00 dan radar 0= dapat berlainan

ujudnya. 3ontoh" Jabins (#$%'& mengemukakan dua ,itra radar 00 dan 0=

saluran ! bagi daerah Eikaragua >imur. Pada dua ,itra radar tersebut hutan sama*

sama tampak ,erah dan air danau tampak gelap. Perbedaannya antara lain pada

rona daerah rumput yang tampak gelap pada ,itra radar 00 dan tampak hampir 

se,erah hutan pada ,itra radar 0=. 0al ini disebabkan karena rumput lebih kuat

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 4

Page 55: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 55/89

dalam membalikkan pulsa yang dipolarisasikan pada bidang tegak. Berdasarkan

,ontoh ini mudah dimengerti polarisasi yang berbeda dapat menimbulkan ujud

gambaran obyek yang berbeda. Di antara ujud yang berbeda itu tentunya ada yang

 paling menguntungkan atau paling membantu di dalam pengenalan obyek.

Dengan kata lain dapat diutarakan bah)a multipolarisasi bersifat meningkatkan

kemampuan interpretasi ,itra.

1& ultidisiplin

3itra penginderaan jauh menyajikan gambaran lengkap sehingga

merupakan sarana yang baik sekali bagi pendekatan multidisipliner.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh

Page 56: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 56/89

BAB ;

PERALATAN INTERPRETASI CITRA

Peralatan untuk interpretasi ,itra pada dasarnya dapat dibedakan menjadi

tiga bagian" yaitu7 (#& alat pengamat" (6& alat pengukur" dan (8& alat pemindah data

hasil interpretasi ,itra. Di samping itu juga dipaparkan tentang (4& alat analisis

digital (Sutanto" #$$6&.

ALAT PENGAMAT

-lat pengamat ,itra memungkinkan penafsir ,itra untuk menyiam dan atau

mengkaji ,itra se,ara visual. -lat ini terdiri dari dua jenis" yaitu (#& alat pengamat

nonstereoskopik dan (6& alat pengamat stereoskopik. -lat jenis pertama dapat

digunakan untuk mengamati ,itra dengan kenampakan dua dimensional"

sedangkan alat jenis kedua dapat digunakan untuk pengamatan tiga dimensional

untuk ,itra yang bertampalan. Baik alat pengamat nonstereoskopik maupun alat pengamat stereoskopik dibuat untuk pengamatan obyek dengan pembesaran

tertentu.

A'#t P&+.##t N*+st&r&*sk*p$k 

-lat pengamat nonstereoskopik dapat berupa alat paling sederhana yaitu

lensa pembesar (loupe& hingga alat yang lebih rumit misalnya alat pengamat

)arna aditif (additive color viewer &.

#& ensa pembesar 

ensa pembesar (monocular magnifier & berupa sebuah lensa yang

dipasang pada lingkaran logam dengan sebuah pegangan. Nkuran diameternya

 berkisar antara ,m hingga #2 ,m. Sesuai namanya" lensa ini berfungsi untuk 

membesarkan perujudan obyek ,itra pada saat pengamatannya. Pembesaran

 berkisar antara (6 4& kali bagi yang pembesarannya rendah" dan antara ( 6&

kali bagi yang pembesarannya tinggi. Bagi lensa pengamat yang pembesarannya

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1

Page 57: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 57/89

tinggi ini sering dilengkapi dengan sinar yang ditimbulkan pada alat itu sendiri

(:stess dan Simonett" #$%&. !arena merupakan alat yang paling sederhana" harga

lensa pembesar ini murah dan ketersediaannya paling besar.

6& eja sinar 

eja sinar merupakan alat pengamat ,itra yang diran,ang tanpa

 pembesaran. 3itra yang diamati berupa transparansi" baik berupa film negatif 

maupun diapositif. 3itra dapat berupa gulungan film" lembaran film atau bahkan

tembus ,ahaya lainnya.

Bagian utama meja sinar terdiri dari lembaran ka,a dan lampu untuk 

menyinarinya dari ba)ah. Sinarnya diatur sedemikian rupa sehingga merata" tidak 

terpusat di bagian tengah lembaran ka,a. Bentuk dan ukuran meja sinar beraneka"

 beberapa diantaranya dilengkapi dengan rol atau gulungan pemegang film.

8& Pengamat optik dan elektronik 

-lat pengamat optik dan elektronik berkisar dari proyektor  slide  yang

manual hingga pengamat )arna aditif yang dibuat untuk penyusunan dan

 pengamatan komposit )arna.

3itra yang diamati dengan pengamat )arna aditif berupa ,itra

multispektral hitam putih yang umumnya berupa diapositif. 3itra multispektralnya

terdiri dari empat ,itra yang masing*masing menggunakan saluran berbeda. >iap

,itra disinari dengan satu )arna aditif yaitu )arna biru" hijau" atau merah.

Penyinaran ini dapat diatur dengan #2 tingkat" sedang )arna yang dikehendaki

dapat diatur dengan filter. Paduan antara dua" tiga" atau empat ,itra dengan )arna

dasar serta penyinaran serba beda akan membuahkan perujudan )arna paduan

yang serba beda pula. Pada )arna paduan serba beda itu perujudan yang tak 

tampak pada ,itra tunggal jadi tampak dengan jelas.

arna paduan yang dihasilkan oleh pengamat )arna aditif dibeberkan

 pada layar. arnanya dapat berupa )arna asli atau )arna semu. Bila ,itra yang

digunakan hanya tiga saluran yang kesemuanya termasuk spektrum tampak"

)arna yang dihasilkan berupa )arna asli. Bila dari tiga ,itra itu ada yang berupa

,itra inframerah" )arna yang dihasilkan berupa )arna semu. Bila digunakan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %

Page 58: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 58/89

empat ,itra akan dihasilkan )arna semu karena dari empat ,itra itu pada

umumnya ada yang berupa ,itra inframerah dekat.

A'#t P&+.##t St&r&*sk*p$k 

-lat pengamat stereoskopik berupa stereoskop yang dapat digunakan

untuk pengamatan tiga dimensional pada foto udara yang bertampalan. -lat ini

merupakan alat yang penting sekali dalam interpretasi ,itra" terutama bagi foto

udara atau ,itra tertentu lainnya yang dapat dibentuk se,ara tiga dimensional.

Pada dasarnya alat ini terdiri dari lensa atau kombinasi antara lensa" ,ermin" dan prisma.

-lat optik pertama yang menggunakan prinsip stereoskopik ialah alat yang

dibuat oleh Cobert heatstone pada tahun #''8. Stereoskop heatstone terdiri

dari dua ,ermin untuk mengamati pasangan foto stereo agar tampak tiga

dimensional. !emudian Sir david Bre)ster men,iptakan stereoskop dengan

sepasang lensa ,embung yang terpisah sejauh $"6 mm yang di,iptakan pada

tahun #'4$. !edua jenis alat ini berkembang terus hingga men,apai bentuknya

yang sekarang (aPrade" #$'2&.

aPrade selanjutnya membedakan stereoskop menjadi 8 kategori" yaitu7

(#& stereoskop lensa" (6& stereoskop ,ermin" dan (8& stereoskop mikroskopik.

#& Stereoskop lensa

Stereoskop lensa atau stereoskop saku merupakan jenis stereoskop yang

 banyak digunakan karena harganya murah" mudah diba)a" ,ara kerja dan

 pemeliharaannya sederhana.

Sebagian besar stereoskop lensa mempunyai spesifikasi yang sama" yaitu7

(#& sistem lensa yang fokusnya tertentu yaitu dengan pasangan stereo pada bidang

fokus" (6& jarak lensa dapat disesuaikan terhadap jarak pupil mata" dan (8& dapat

dilipat serta dimasukkan ke dalam saku hingga sering disebut stereoskop saku.

Pembesarannya berkisar antara dua hingga empat kali. Jenis stereoskop lensa

diantaranya stereoskop lensa sederhana buatan -brams dengan pembesaran dua

kali. !arena sederhana" harganya murah dan ketersediannya juga lebih mudah.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '

Page 59: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 59/89

eskipun berupa stereoskop yang sederhana" jarak lensa dapat diatur sesuai

dengan jarak mata pengamatnya yaitu antara 4 mm hingga % mm (illesand dan

!iefer" #$%$&. Stereoskop lensa yang dilengkapi dengan  stereomicrometer.

Stereoskop ini diletakkan pada papan sekaligus sebagai kotak pembungkusnya.

Stereoskop ini disebut Taschenmesstereoscope   yang dikembangkan untuk 

 pekerjaan lapangan bagi geologi)an" pakar dan peneliti kehutanan" dan pakar 

 bidang lain.

!endala utama pengamatan ,itra dengan menggunakan stereoskop lensa

ialah jarak stereo yang terlalu pendek" yaitu hanya sekitar jarak lensanya. Nntuk 

mengamati foto berukuran standar 68 ,m F 68 ,m" hal ini sering menyulitkan.

Dua foto yang merupakan pasangan stereo harus ditumpangtindihkan agar satu

obyek yang tergambar pada dua foto memenuhi jarak stereonya. Dalam

 pertumpangtindihan ini tidak jarang dialami bah)a foto yang satu justru menutup

obyek yang akan diamati pada foto lainnya. +leh karena itu @alileo kemudian

membuat stereoskop lensa yang dilengkapi dengan bagian untuk menggulung satu

di antara pasangan foto stereo itu. Dengan demikian maka stereoskop lensa

tersebut dapat digunakan untuk pengamatan setiap bagian daerah pertampalan

tanpa kesulitan yang berarti.

Pada stereoskop lensa ; prisma tunggal" foto stereo dipasang pada dua

lembaran penyangga seperti sampul tebal sebuah buku yang sedang dibuka.

Stereoskopnya dipasang pada sebuah batang pemegangnya. Stereoskop ini dapat

digerakkan sepanjang batang tersebut sehingga seluruh daerah pertampalan foto

dapat diamati se,ara stereoskopik yaitu dengan mengamati bagian demi bagian.

Pengamat melihat satu foto dengan satu lensa" sedang foto lainnya diamati melalui

sebuah lensa dan sebuah prisma.

6& Stereoskop ,ermin

Stereoskop ,ermin diran,ang untuk pengamatan stereoskopik bagi

 pasangan foto stereo yang berukuran baku yang daerah pertampalannya luas

sekitar 12? atau lebih. Jarak stereonya dibuat jauh lebih besar dari jarak pupil

mata yang pada umumnya sejauh 6 ,m. Jarak stereo yaitu jarak antara satu obyek 

 Diktat Pengantar Penginderaan auh $

Page 60: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 60/89

yang tergambar pada pasangan foto stereo bila foto stereo itu dipasang di ba)ah

 pengamatan stereoskopik. Dengan jarak sebesar 6 ,m maka dapat dihindarkan

kendala tumpang tindih yang sering dialami pada pengamatan ,itra dengan

menggunakan stereoskop lensa.

Stereoskop ,ermin merupakan jenis baku yang banyak digunakan dalam

interpretasi ,itra. Cagamnya beraneka sesuai dengan ran,angan pabrik 

 pembuatnya" akan tetapi pada dasarnya serupa. Stereoskop ini terdiri dari

sepasang lensa" sepasang prisma atau ,ermin" dan sepasang ,ermin yang dipasang

 pada empat kaki. Pada tiap dua kaki terpasang satu ,ermin. Stereoskop ,ermin ini

dilengkapi dengan binokuler dan batang paralaks atau stereometer. Binokuler 

digunakan untuk pengamatan foto udara dengan perujudan yang diperbesar" baik 

skala tegak maupun skala mendatar. uas daerah pengamatan berbanding terbalik 

terhadap kuadrat pembesaran. 0ubungan antara keduanya dinyatakan dalam

formula berikut7

# AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (8&

  pG

!eterangan7

luas daerah pengamatan stereoskopik 

 p pembesaran stereoskopik 

Pembesaran empat kali mengakibatkan luas daerah yang dapat diamati

se,ara stereoskopik sebesar #;4G #;#1 luas daerah pengamatan stereoskopik 

tanpa binokuler" atau #;1 luas daerah pertampalan. Nntuk mengamati seluruh

daerah pertampalan harus dilakukan penggeseran stereoskop atau penggeseran

foto stereo. Penggeseran harus dilakukan dengan sangat ,ermat dan diusahakan

agar kedudukan stereoskop tetap searah jalur terbang. Nntuk memudahkan

 pekerjaan ini ada stereoskop yang dibuat dengan lensa pengamatan yang dapat

diputar*putar untuk dapat mengamati atau menyiam seluruh daerah pertampalan

sehingga tidak memerlukan penggeseran stereoskop maupun penggeseran foto

stereo. Stereoskop ini disebut stereoskop penyiam :ld Delft   atau :ld Delft 

3canning 3tereoscope. 

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 12

Page 61: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 61/89

Stereoskop penyiam kembar :ld Delft dilengkapi dengan dua set lensa

 pengamat sehingga memungkinkan untuk pengamatan oleh dua orang se,ara

 bersama. Pembesarannya satu setengah hingga tiga kali. Pengamatan oleh dua

orang penafsir se,ara bersama memungkinkan penafsir ,itra bermufakat tentang

foto stereo yang sedang diinterpretasi. 0al ini banyak bermanfaat untuk maksud

latihan yaitu antara pelatih dan sis)a" dan bermanfaat pula untuk dua orang

 penafsir ,itra dalam meme,ahkan masalah yang tidak dapat diatasi seorang diri.

Can,angan untuk memudahkan pengamatan stereoskopik dilakukan

dengan ,ara sederhana. Di samping ,ara*,ara yang telah diutarakan ini" ada lagi

yang dilakukan dengan membuat stereoskop ,ermin yang tidak disangga oleh

enpat kaki" melainkan oleh satu kaki dan letaknya ,ukup jauh dari foto stereonya.

Dengan demikian maka penggambarannya pada foto dipermudah. Berbeda dengan

stereoskop pada umumnya yang lensa pengamatnya dibuat vertikal" pada

stereoskop ini lensa pengamatnya dibuat miring sehingga lingkup pengamatannya

menjadi lebih luas.

Stereoskop ,ermin lipat diran,ang untuk kerja lapangan. Stereoskop ini

dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam saku. Pembesarannya men,apai 6 8 kali

dan pengamatannya selebar 1 mm.

Npaya untuk kemudahan lainnya diujudkan dalam bentuk pembuatan

stereoskop medan yang disebut geoscope. Stereoskop ini kerangkanya dibuat dari

 plastik sehingga bobotnya ringan dan tidak mudah pe,ah bila jatuh" dapat dilipat

dan dimasukkan ke dalam tas ke,il yang juga dibuat dari plastik. Pembesarannya

dua kali dan empat kali. Pembesaran ini diatur dengan meninggikan kedudukan

lensa pengamat bagi pembesaran empat kali. Di samping baik untuk kerja

lapangan karena ke,il dan ringan" stereoskop ini juga baik untuk latihan karena

harganya yang murah. Stereoskop ini dibuat di -ustralia.

8& Stereoskop mikroskopik 

Stereoskop yang termasuk kategori ini disebut stereoskop mikroskopik 

karena pembesarannya yang sangat besar sehingga fungsinya mirip dengan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1#

Page 62: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 62/89

mikroskop. Stereoskop yang termasuk kategori ini antara lain (a& stereoskop

oom" dan (b& interpretoskop.

a& Stereoskop oom

Stereoskop oom ialah stereoskop yang lensanya dapat diganti*ganti untuk 

 pembesaran yang berbeda*beda. Pembesaran bagi tiap lensanya tertentu.

ensa yang pembesarannya terke,il yaitu dengan pembesaran dua setengah

hingga sepuluh kali. Pembesaran di atasnya yaitu lima hingga dua puluh kali.

Pembesaran yang terbesar ialah seratus kali (illesand dan !iefer" #$%$5

aPrade" #$'2&. Di samping pembesarannya yang sangat besar" keunggulanstereoskop ini terletak pada dapat diputar*putarnya pasangan foto stereonya.

Pemutarannya dapat dilakukan hingga 812K. 0al ini sangat memudahkan

 pelaksanaan interpretasi ,itra" terutama yang menyangkut penyetelan foto di

 ba)ah stereoskop. 3itra yang diamati dapat berupa transparansi" baik berupa

 positif maupun negatif. 3itra yang diamati dapat pula berupa ,itra yang

di,etak pada kertas yang tak tembus ,ahaya.

Stereoskop oom sering digunakan di atas meja sinar. -danya penyinaran

dari ba)ah pada meja sinar menambah kejelasan perujudan pada ,itra.

Nrgensi penyinaran dari arah ba)ah ini lebih besar bila ,itra yang diamati

 berupa ,itra ,etakan.

 b& /nterpretoskop

!eunggulan alat ini terletak pada toleransinya terhadap pembedaan skala"

yaitu hingga #7 %" antara foto kanan dan foto kiri dalam pasangan foto stereo.

Pada stereoskop lainnya" pengamatan stereoskopik dapat dilakukan pada foto

stereo yang beda skalanya paling besar #?. Dengan perbedaan skala yang

 berbanding dengan #7 %" berarti dengan alat ini dapat digunakan foto stereo

yang beda skalanya hingga %2?.

!eunggulan lain interpretoskop terletak pada sifat kembarnya" yaitu dapat

diamati oleh dua orang penafsir sekaligus. 0al ini sangat menguntungkan

dalam latihan" yaitu untuk pengamatan bersama antara sis)a dan pelatih

maupun antar sis)a sendiri. Dalam pelaksanaan kerja pun sifat kembar ini

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 16

Page 63: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 63/89

 penting artinya untuk menginterpretasi perujudan yang tidak mudah

diinterpretasi. Dengan bersepakat antar sesama rekan" mungkin dapat

diperoleh kemudahan yang lebih besar.

asih ada satu keunggulan interpretoskop yaitu kemungkinan memutar 

,itra hingga 812K dalam pengamatan stereoskopik. /nterpretoskop juga

dilengkapi dengan dua batang penggulung untuk menempatkan dan

membeberkan dua gulungan film. Dengan kemampuan memutar ,itra ini

dimungkinkan untuk pengamatan stereoskopik pada dua jalur film yang

menggambarkan dua jalur terbang yang berdekatan" meskipun film itu

dipasang berjajar atas ba)ah dan tidak berdampingan seperti pada penyetelan

stereoskopik pada umumnya.

eskipun tergolong dalam kategori mikroskop" pembesaran pada

interpretoskop tidak sebesar pada stereoskop oom" yaitu hanya sekitar #2

kali.

ALAT PENGUKUR B8EK PADA CITRA

Nkuran obyek merupakan unsur interpretasi ,itra yang penting. Sebagai

,ontoh" ukuran rumah men,erminkan kelas dan jenis penggunaan rumah. Nkuran

kemiringan lahan digunakan sebagai salah satu variabel untuk menilai potensi

atau kelas lahan. Nkuran lapangan olah raga merupakan kin,i penting dalam

mengenali apakah lapangan itu lapangan sepak bola atau lapangan tenis. !arena

 pentingnya ukuran itu maka pada kesempatan ini diutarakan alat*alat pengukur 

obyek pada ,itra. -lat pengukur yang dibi,arakan ini meliputi alat pengukur (#&

arah" (6& jarak" (8& luas" (4& tinggi" dan (& lereng.

A'#t P&+.-k-r Ar#2

-rah sering dinyatakan dengan bearing  atau a<imut. earing  diukur dari

utara atau dari selatan sebagai pangkal" dengan arah jarum jam atau sebaliknya.

Besarnya berkisar dari 2K hingga $2K. 3ontoh" N 42K B berarti arahnya 42K dari

utara" ke arah barat. S 12K > atau S 12K : berarti arahnya dari selatan sebesar 12K

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 18

Page 64: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 64/89

ke arah timur. -<imut dihitung searah jarum jam" dari utara sebagai pangkalnya.

Besarnya berkisar dari 2K hingga 812K. isalnya a<imut #68K berarti arahnya

sebesar #68K dari utara" diukur searah jarum jam. -lat yang digunakan untuk 

mengukur arah ialah busur derajad.

Baik dengan menggunakan bearing maupun a<imut" pengukuran arah pada

foto dilakukan dari salah satu arah sebagai pangkalnya atau sebagai arah 2Knya.

-rah pangkal ini dapat ditentukan di lapangan dengan tiga ,ara" yaitu dengan (#&

arah kompas" (6& arah utara peta" dan (8& arah suatu perujudan yang telah

diketahui (Paine" #$'#&. 3ontoh" kita tahu bah)a mesjid mengarah ke barat. -rah

utaranya ialah arah mesjid diambil siku*siku searah jarum jam. 3ontoh lainnya

yaitu dengan berpedoman kepada kedudukan matahari pada jam tertentu.

 

A'#t P&+.-k-r J#r#k 

-da dua jenis alat pengukur jarak pada foto" yaitu pengukur jarak yang

(#& tanpa pembesaran" dan (6& dengan pembesaran (:stes dan Simonett" #$%&.

#& -lat pengukur jarak tanpa pembesaran

-lat pengukur jarak tanpa pembesaran dibedakan atas pengukur jarak 

sederhana yaitu penggaris dengan skala millimeter dan metal microruler 

untuk maksud pengukuran yang lebih teliti. Jarak yang diukur tanpa

diperbesar sehingga tampak seperti adanya.

6& -lat pengukur jarak dengan pembesaran

-lat ini berupa lensa pembesar sederhana yang diberi skala mikrometer 

di dalamnya. Pembesarannya berkisar antara 4#2 kali. Di dalamnya ada

ukuran sepanjang # ,m yang dibagi menjadi #22 bagian" jadi unitnya hingga

 persepuluh milimeter. !arena skalanya ada yang diperbesar ' kali" unit 2"#

mm masih tampak jelas. Bila digunakan untuk mengukur jarak pada foto

skala #7#2.222" kios berukuran #m F 6 m pun dapat diukur dengan tanpa

kesulitan. Jarak # m tampak pada foto sebesar 2"# mm F ' 2"' mm.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 14

Page 65: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 65/89

Jarak yang diukur pada foto ialah jarak foto (d&. Nntuk mengetahui berapa

 jarak sebenarnya di medan (D&" jarak foto harus dikalikan dengan penyebut skala

fotonya (p&.

Jarak medan dapat dihitung dengan formula berikut7

D d.p AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (4&

isalnya jarak ab pada foto atau jarak foto sebesar $ mm" sedang skala

fotonya #7 #2.222" jarak medannya ( -B& sebesar $ mm F #2.222 $2 m.

A'#t P&+.-k-r L-#s

-lat pengukur luas dapat dibedakan menjadi tiga kategori" yaitu (#& alat

sederhana" (6& alat mekanik" dan (8& alat elektronik.

#& -lat sederhana

Dalam kategori alat pengukur luas se,ara sederhana diutarakan tiga alat

sederhana yang berujud lembaran tembus ,ahaya. >iga alat ini dibedakan

 berdasarkan ,ara pengukurannya" yaitu (a& metode strip" (b& metode bujur sangkar"

dan (,& metode jaringan titik.

a& etode strip

Pengukuran luas obyek dengan metode strip" alat yang digunakan berupa

lembaran tembus ,ahaya yang padanya ditarik garis*garis sejajar dan

 berinterval sama besar. embaran tembus ,ahaya ini ditumpangkan pada

obyek yang diukur luasnya. !emudian ditarik garis*garis tegak lurus pada

 batas obyek sedemikian rupa sehingga bagian yang dihilangkan sama dengan

 bagian yang ditambahkan. @aris*garis ini disebut give and take lines (@ambar 

&. Setelah semua tepi obyek dibatasi dengan garis  give and take atau garis

keseimbangan" sisi atas empat segi panjang atau sisi atas strip itu dijumlahkan

dan dikalikan dengan intervalnya sehingga diperoleh luas obyek pada foto.

isalnya luasnya 6' ,mG dan skala #7 62.222. uasnya di medan yaitu

6' ,mG F (62.222&G ##.622.222.222 ,mG #.#62.222 mG ##6 ha.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1

Page 66: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 66/89

@ambar . Pengukuran luas dengan metode strip. uas obyek

(-BU3DU:9U@0&--R dengan --R" 33R A 00R give and take lines dan

Jarak --R" 33R A 00R interval strip.

Pengukuran luas obyek dengan metode strip merupakan ,ara pemgukuran

sederhana. -latnya hanya berupa lembaran tembus ,ahaya yang mudah

men,arinya. Bila garis*garis sejajarnya dibuat dengan ,ermat dan garis

keseimbangannya ditarik dengan ,ermat pula" hasilnya sangat dekat dengan

hasil pengukuran alat yang teliti.

 b& etode bujur sangkar 

Pengukuran luas obyek dengan metode bujur sangkar dapat dilakukan

dengan menggunakan kerta milimeter yang tembus ,ahaya. !ertas milimeter 

ini ditumpangkan di atas obyek yang diukur luasnya. !ertas tersebut terbagi

menjadi bujur sangkar sebesar # ,m F # ,m" mm F mm" dan # mm F # mm.

Dalam mengukur luas obyek pada ,itra" dihitung beberapa bujur sangkar 

# ,m F # ,m yang jatuh di dalam batas obyek yang diukur luasnya. isalnya

terdapat 81 bujur sangkar yang berarti 81 ,mG. Di samping itu ada bujur 

sangkar bagian tepi yang masing*masing tidak penuh satu bujur sangkar 

karena terpotong oleh garis batas obyek. Bagian bujur sangkar terpotong yang

luasnya seperdua bujur sangka r dihilangkan. Bila bujur sangkar terpotong

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 11

Page 67: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 67/89

yang masing*masing dibulatkan berjumlah #6 bujur sangkar" luas obyek pada

foto berarti sebesar (81 U #6& ,mG 4' ,mG. Bila skala fotonya sebesar 

#72.222 maka luas obyek ini di lapangan sebesar 4' ,mG F (2.222&G

#62.222.222.222 ,mG #.622 ha.

,& etode jaringan titik 

etode jaringan titik (dot grid method & merupakan pengembangan lebih

lanjut dari metode bujur sangkar. -lat pengukurnya berupa lembaran tembus

,ahaya yang diberi jaringan titik yang berjarak sama. >itik*titik itu serupa

dengan titik yang dibuat pada tengah*tengah tiap bujur sangkar yang

kemudian garis bujur sangkarnya dihapus. Dalam mengukur luas dengan

metode ini maka kita tinggal menghitung berapa titik yang masuk dalam batas

obyek yang diukur luasnya. >iap titik dianggap me)akili satu bujur sangkar.

uas bujur sangkarnya dapat diukur dengan menarik garis dari empat titik 

yang berdekatan. 3ara pengukuran luas pada ,itra dan luasnya di permukaan

 bumi sama dengan ,ara pengukuran luas dengan metode bujur sangkar.

Dari tiga ,ontoh pengukuran luas yang telah dikemukakan ini dapat

diutarakan bah)a luas obyek di permukaan bumi dapat dituangkan dalam

formula berikut7

l.pG AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (&

luas obyek di permukaan bumi

l luas obyek pada ,itra

 p penyebut skala

uas obyek berbanding lurus terhadap jumlah titik pada tumpangan

 jaringan titik (dot grid overlay& yang termasuk dalam batas obyek yang diukur 

luasnya. +leh karena itu salah satu ,ara pengukuran luas obyek pada ,itra

dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah titik terhadap obyek yang

diketahui luasnya (illesand dan !iefer" #$%$&" tampak pada @ambar 1.

!eunggulan alat dan ,ara ini ialah alatnya murah dan ,aranya sederhana

sehingga untuk melaksanakannya hanya diperlukan )aktu latihan yang sangat

singkat. !elemahannya ialah penghitungan titiknya mudah menimbulkan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1%

Page 68: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 68/89

kesalahan bila jumlah titiknya banyak. Nntuk mengatasi hal ini dapat

digunakan alat mekanik pengukur luas.

@ambar 1. Pengukuran luas dengan jaringan titik (illesand dan !iefer" #$%$&.

- 84 titik" B #8 titik. uas B 6 ha" maka luas - 84;#8 F 6 ha "64 ha

6& -lat mekanik 

-lat mekanik pengukur luas yaitu planimeter. -lat ini dilengkapi dengan

 batang yang dapat digerakkan ke segala arah menggunakan roda. Perhitungan luas

obyek dilakukan se,ara mekanik bila rodanya digerakkan searah jarum jam

sepanjang garis batas obyek yang diukur luasnya. Pada gerak yang berla)anan

 jarum jam" alat ini tidak menghitung luas. Bila roda digerakkan dari titik - dan

kembali ke titik - lagi" pengukurannya telah selesai. 0asil pengukurannya bila

dikalikan dengan konstanta yang disesuaikan dengan skala ,itra" menghasilkan

luas obyek yang dimaksudkan. Salah satu jenis alat mekanik pengukur luas yaitu

 planimeter kutub ( polar planimetre&.

8& -lat elektronik 

uas obyek dapat diukur dengan ,epat dan ,ermat menggunakan alat

elektronik pengukur luas" antara lain dengan electronic digiti<er.  Seperti

 pengukuran luas dengan planimeter" pengukuran luas obyek dilakukan dengan

mela,ak batas obyek yang diukur luasnya. Dengan se,ara terus menerus

memberikan nilai koordinat F dan y tiap titik kepada sebuah microprocessor " luas

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1'

Page 69: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 69/89

obyek pada ,itra dihitung dan dapat diba,a se,ara langsung.  "icroprocessor   juga

dapat digunakan untuk mengkonversikannya ke luas di permukaan bumi se,ara

langsung dengan unit*unit luas yang dikehendaki (illesand dan !iefer" #$%$&.

Sehubungan dengan alat sederhana" alat mekanik" dan alat elektronik yang

telah dibin,angkan ini maka ketelitian hasilnya meningkat dari alat sederhana ke

arah alat elektronik. eskipun demikian" harus diingat pula ketelitian ,itra yang

diukur luasnya. 3itra yang paling andal untuk diukur luas dan jaraknya ialah foto

udara yang telah dijadikan peta dengan menggunakan  stereoplotter   atau

orthophotoscope" yaitu alat untuk mengkoreksi kesalahan oleh relief dan oleh tilt .

Bila ukuran luas dilakukan langsung pada ,itra maka ketelitian hasilnya

merupakan fungsi dari alat pengukur yang digunakan" tingkat perbedaan skala

,itra sehubungan dengan kesalahan oleh relief dan tilt " dan ke,ermatan

 pengukurannya. !etelitian pada umumnya dapat diperoleh bagi daerah datar yang

tergambar pada foto vertikal dan pengukurannya dikerjakan dengan ,ermat.

A'#t P&+.-k-r T$+..$

-lat pengukur tinggi pada ,itra dibedakan menjadi dua jenis" yaitu (#& alat

sederhana" dan (6& alat pengukur paralaks.

#& -lat sederhana

Dengan alat sederhana tinggi obyek dapat diukur dengan dua ,ara" yaitu

dengan mengukur (a& pergeseran letak topografik" dan (b& panjang bayangan.

a& Pergeseran letak topografik Permukaan bumi pada umumnya tidak datar" melainkan berelief yaitu

dengan bagian*bagian yang menonjol ke atas dan lekuk ke ba)ah. eskipun

demikian baik pada peta maupun foto" semua titik di permukaan bumi

dianggap terletak pada bidang datar. Bidang datar ini umumnya diambil

sebagai rata*rata tinggi setempat" disebut bidang referensi" bidang a,uan" atau

 bidang datum lokal. !arena tidak semua titik terletak pada bidang a,uan maka

titik yang terletak diluar bidang a,uan akan tergambar pada foto dengan

 Diktat Pengantar Penginderaan auh 1$

Page 70: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 70/89

 pergeseran letak" artinya letaknya tidak pada letak yang seharusnya.

Pergeseran letak ini disebut pergeseran letak topografik (@ambar %&.

@ambar %. Pergeseran letak topografik (Sutanto" #$$6&

Bidang -V BV adalah bidang a,uan. Semua titik tergambar pada bidang

ini. Pada kenyataannya titik - terletak di atasnya dan titik B terletak di

 ba)ahnya. Bila dilihat dari atas se,ara vertikal" titik - terletak pada -W dan

titik B pada BW. !arena perekaman dilakukan dari kamera yang terletak di titik 

3" titik - terletak di -V dan titik B terletak di BV. -W -V dan BW BV adalah

 pergeseran letak topografik di permukaan bumi" sedangkan aW aV dan bW bV

adalah pergeseran letak topografik pada foto. Dengan mengetahui besarnya

 pergeseran letak topografik ini dapat dihitung tinggi obyeknya" misalnya

tinggi --W.

Dalam  3,aV dan 33W-V yang sebangun" maka7

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %2

Page 71: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 71/89

aWaV.,aV -W-V. 3-V --W. 33W

aWaV -W-V --W

,aV 3-V 33W

--W aWaV F 33W

  ,aV

--W aWaV F 0 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (1&

  ,aV

!eterangan7

--W tinggi obyek di atas bidang a,uan

aWaV pergeseran letak topografik pada foto

,aV jarak titik -V ke pusat foto" dapat diukur pada foto

0 tinggi terbang di atas bidang a,uan" pada umumnya diketahuiatau dapat dihitung berdasarkan data yang ada

Bila aWaV diketahui" tinggi obyek yaitu --W dapat dihitung dengan

formula 1. -lat yang digunakan sangat sederhana yaitu alat pengukur jarak 

 pada foto.

 b& Panjang bayangan

Panjang bayangan men,erminkan tinggi relatif obyek. Bila salah satu

obyek diketahui tingginya" tinggi obyek lainnya dapat dihitung dengan

formula berikut7

tB bB . t- AAAAAAAAAAAAAAAAAAA..(%&

  b-

!eterangan7

 b- panjang bayangan obyek -" dapat diukur pada foto

 bB panjang bayangan obyek B" dapat diukur pada foto

t- tinggi obyek -

tB tinggi obyek B

Bila diketahui bah)a tinggi obyek - #6 m" pengukuran panjang

 bayangan b- 8 mm dan bB mm" maka tinggi obyek B dapat dihitung"

yaitu7

tB F #6 m 12 m 62 m.

  8 8

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %#

Page 72: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 72/89

Jadi tinggi obyek B sebesar 62 m di atas bidang a,uan. >inggi obyek juga

dapat dihitung bila diketahui panjang bayangannya dan sudut datang sinar 

matahari. Panjang bayangan dapat diukur pada foto. >inggi obyeknya dihitung

dengan formula berikut7

t p.tgX ............................................................................................. ('&

t tinggi obyek 

 p panjang bayangan

X sudut datang sinar matahari

-lat yang diperlukan untuk pengukuran tinggi obyek yaitu mistar dan

 busur derajat. !etelitian hasilnya sangat tergantung pada ke,ermatan

 pengukuran" ketegakan obyek" serta kedataran daerahnya. >entang ketegakan

obyek dan kedataran daerah ini disajikan pada @ambar '.

@ambar '. Panjang bayangan dan tinggi obyek (Paine" #$'#&.@ambar (-& 7 t p.tgX (benar&@ambar (B& 7 t# L p.tgX dan t6 M p.tgX@ambar (3& 7 p M p#  sehingga t8  tampak lebih besar dari panjang sebenarnya"sedangkan t4 tampak lebih pendek dari panjang sebenarnya.

6& -lat pengukur paralaks

Paralaks stereoskopik ialah perubahan kedudukan gambaran titik pada foto

udara yang bertampalan sehubungan dengan perubahan kedudukan kamera.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %6

Page 73: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 73/89

Paralaks ini juga disebut paralaks absolut atau paralaks total (igterink" #$%6&.

Paralaks absolut ini disajikan pada @ambar $" diukur dari sumbu y" sepanjang

sumbu F. -lat pengukurnya terdiri dari tiga ma,am" yaitu (a& mistar" (b& paralaks

tangga" dan (,& paralaks batang

@ambar $. Paralaks absolut (igterink" #$%65 dalam Sutanto" #$$6&"

 paralaks absolut FaR U Fa” pada gambar - dan aRa” pada gambar B.

a& istar  

Pada pengukuran paralaks dengan mistar" yang diukur adalah FaW  FaV.

Sumbu F yaitu sumbu yang sejajar jalur terbang atau sejajar basis foto.

Paralaks diukur dari sumbu y sebagai Fo. Sumbu y yaitu garis yang ditarik 

melalui titik pusat foto dan tegak lurus basis foto. Basis foto yaitu garis yang

menghubungkan titik pusat foto dan titik pusat pindahan pada satu foto. Bila

 jarak aWaV pada @ambar $- semakin pendek" maka jarak aWaV pada @ambar $B

semakin besar. Dengan kata lain" paralaks stereoskopiknya semakin besar.

Pengukuran paralaks dengan mistar hasilnya kurang teliti" tetapi alatnya

sederhana dan murah. Pengukurannya dapat dilakukan di luar pengamatan

stereoskopik.

 b& Paralaks tangga

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %8

Page 74: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 74/89

Paralaks tangga ( paralla) ladder, paralla) wedge& berupa lembaran

transparan yang diberi skala. Paralaks tangga digunakan untuk mengukur 

 paralaks dengan menggunakan stereoskop saku. Pada alat ini ada dua garis

yang masing*masing memiliki skala. !arena dua garis ini menyerupai tangga

maka alat ini disebut paralaks tangga. Paralaks yang diukur juga sama seperti

 pengukuran paralaks dengan mistar" yaitu sumbu FaW U F  aWaV  atau jarak aWaV.

9oto stereonya disetel di ba)ah pengamatan stereoskopik. Paralaks tangga

digeser*geser hingga titik aW dan titik aV masing masing terletak pada dua garis

 pada paralaks tangga. Besarnya paralaks langsung terba,a pada alat ini. 0asil pengukuran paralaks ini tidak seteliti hasil pengukuran dengan paralaks meter.

,& Paralaks batang

Paralaks batang ( paralla) bar, paralla) meter, stereo metre& terdiri dari

sebuah batang" oleh karena itu sering disebut paralaks batang. Dekat kedua

ujung batang itu dipasang ka,a. Pada tiap ka,a terdapat tanda berupa titik"

silang" atau lingkaran ke,il yang disebut tanda apung ( floating marks&. Batang

 pemegang ka,a ini dapat diperpendek atau diperpanjang dengan sekrup

mikrometer. 0asil pengukuran paralaks dengan alat ini paling teliti bila

dibanding dengan pengukuran paralaks dengan mistar maupun dengan

 paralaks tangga.

Pemba,aan paralaks dapat dibuat semakin besar bila jarak dua ka,a

semakin pendek atau sebaliknya. Pemba,aan yang semakin besar bila dua

ka,a semakin dekat disebut pemba,aan ke depan karena sesuai dengan

kenyataannya" yaitu semakin pendek jarak dua titiknya berarti semakin besar 

 paralaksnya. Pemba,aan sebaliknya disebut pemba,aan ke belakang (olf"

#$'8&.

Pengukuran tinggi obyek dilakukan melalui pengukuran paralaks" baik 

dengan mistar" paralaks tangga" maupun dengan paralaks meter. >inggi obyeknya

diukur dengan menggunakan formula paralaks.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %4

Page 75: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 75/89

A'#t P&+.-k-r L&r&+.

ereng dapat diukur dengan hasil teliti yaitu menggunakan paralaks" dan

dengan hasil yang ketelitiannya lebih rendah" tetapi ,epat pelaksanaannya yaitu

dengan alat pengukur lereng buatan />3.

#& Paralaks

Bila menghendaki ketelitian tinggi" lereng sebaiknya diukur berdasarkan

 paralaksnya. Dalam hal ini dapat digunakan paralaks tangga maupun paralaks

 batang untuk pengukuran tinggi" misalnya tinggi -B. Jarak mendatarnya diukur 

 pada foto" misalnya B3. !emiringan lerengnya dapat di,ari dengan formula berikut7

tgX -B AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.. ($&

  B3

6& Pengukur lereng buatan />3

Bila tidak diperlukan ketelitian tinggi" pengukuran lereng dapat dilakukan

dengan menggunakan alat sederhana yaitu alat pengukur lereng ( slope metre&

 buatan />3. Pengukurannya dilakukan dengan pengamatan stereoskopik. Satu

 bidang pada alat ini dapat digerakkan sehingga lerengnya tampak sama dengan

lereng yang diukur. Bila angka yang terba,a dikalikan dengan konstanta" maka

akan diperoleh besarnya kemiringan lereng yang di,ari.

ALAT PEMINDAH DATA HASIL INTERPRETASI CITRA

Baik interpretasi ,itra se,ara stereoskopik maupun nonstereoskopik" hasil

interpretasinya digambarkan pada lembaran tembus ,ahaya. Nkuran lembaran

tembus ,ahaya ini sebesar ukuran ,itra bagi interpretasi nonstereoskpik" dan

sebesar daerah pertampalan atau sebesar daerah efektif bagi interpretasi

stereoskopik. Daerah penelitian pada umumnya terdiri dari lembaran ,itra yang

 jumlahnya dapat men,apai puluhan" ratusan bahkan ribuan lembar. @ambaran

ke,il yang berjumlah banyak tidak menguntungkan karena kita tidak dapat

mengamati daerah penelitian dengan sekali pandang" atau setidak*tidaknya

tergambar pada peta yang berukuran baku dan tidak banyak jumlah lembarnya.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %

Page 76: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 76/89

Nntuk maksud ini maka hasil interpretasi ,itra yang tergambar ke,il*ke,il dalam

 jumlah banyak harus dipindahkan ke peta dasar. Pemindahannya memerlukan alat

 pemindah data (equipment for transfer of detail &. Pemindahannya dilakukan ke

 peta dasar yang geometrinya teliti. !arena peta menggambarkan obyek seperti

tampaknya bila dilihat dari atas" sedangkan foto udara menggambarkan obyek 

se,ara sentris seperti tampaknya bila dilihat dari kamera atau sensor lainnya" letak 

obyek pada foto atau ,itra tidak sama dengan letaknya pada peta. +leh karena itu

dalam pemindahan data hasil interpretasi ,itra ke peta dasar sambil dilakukan

koreksi. Jenis dan jumlah koreksi yang dapat dilakukan dengan alat pemindah

data menentukan ketelitian alat itu. Semakin banyak jenis koreksinya" pada

umumnya alatnya digolongkan pada alat yang semakin teliti. !esalahan yang

dapat dikoreksi antara lain kesalahan letak topografik" kesalahan oleh tilt " atau

kesalahan oleh keduanya. Bagi jenis alat yang kurang teliti tidak mengkoreksi

kesalahan tersebut" akan tetapi dilakukan penyesuaian skalanya terhadap skala

 peta dasarnya. -lat pemindah data pada umumnya berfungsi sebagai pantigraf"

yaitu memindahkan data sekaligus memperbesar atau memperke,il skalanya.

:stes dan Simonett (#$%& dan ight (#$'2& mengutarakan bah)a alat

 pemindah data hasil interpretasi ,itra dapat dibedakan atas dua bagian besar" yaitu

(#& alat pemindah data planimetrik" dan (6& alat pemindah data stereoskopik.

A'#t P&$+#2 D#t# P'#+$&tr$k 

-lat pemindah data planimetrik dibedakan menjadi dua jenis" yaitu (#& alat

yang menga,u prinsip kamera lusida atau alat jenis kamera lusida" dan (6&

 proyektor optik.

#& Jenis kamera lusida

-lat jenis ini telah lama digunakan" yaitu sejak adanya foto udara. Pada

alat ini mata kita mengamati dua gambaran tumpang tindih" yaitu data hasil

interpretasi ,itra dan peta dasar yang menyajikan gambaran yang sama atau

sekurang*kurangnya menyajikan titik*titik untuk menentukan letak obyek yang

 benar. +perator dapat mengatur alat ini sehingga gambaran pada lembaran hasil

interpretasi ,itra tepat terletak pada gambaran di peta dasar. Dengan demikian

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %1

Page 77: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 77/89

 berarti ada koreksi letak obyek" artinya letak obyek pada hasil interpretasi ,itra

yang mungkin tergeser oleh topografi atau oleh tilt " telah dikoreksi hingga tingkat

ketelitian tertentu. Penyesuaian letak obyek sema,am ini dilakukan satu persatu"

tidak hanya dengan sekali penyesuaian.

-lat pemindah data jenis kamera lusida di antaranya adalah

(a& sketsmaster vertikal" (b& =aero%sketchmaster+ " (8& =rectoplanigraph+ " dan (d&

=>oom Transfer 3cope+ .

a& Sketmaster vertikal

-lat ini menggunakan ,ermin semi transparan pada bagian pengamatan

dan sebuah ,ermin di atas foto udara. Pengamat melihat peta dasar melalui

,ermin semi transparan dan sekaligus melihat gambaran foto agar berimpit

dengan gambaran pada peta. -lat tersebut dapat dimiringkan kedudukannya

dengan ,ara memutar sekrup pada kakinya. ensa di ba)ah ,ermin transparan

dapat diganti dengan lensa lain yang daya pembesarannya berbeda*beda. 0al

ini perlu bila dalam pemindahan data hasil interpretasi ,itra diperlukan

 pembesaran atau penge,ilan skala.

 b& -ero*sket,hmaster 

 ;ero%sketchmaster  menggunakan prisma ganda pada bagian pengamatan

dengan permukaan yang memantulkan dan mentransmisikan sinar se,ara

 penuh. -lat ini dipegang oleh batang vertikal yang diikatkan pada pelat

 penyangga. Dengan mengatur ketinggian bagian pengamatan" ukuran data

skala peta yang harus dipindahkan dapat disesuaikan. Pelat pemegang foto

dapat digerakkan ke segala arah.

Pada alat ini penafsir mengamati foto udara yang terletak di atas peta

dengan kemiringan bagian pengamatan sebesar 4K. -lat ini dilengkapi dengan

serangkaian lensa yang terdiri dari #4 buah. @erakan pemegang foto berkisar 

dari 4"% in,i hingga #8"4 in,i. Casio skala foto dan skala peta berkisar dari #7

2"4 hingga #7 6"'.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %%

Page 78: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 78/89

c$ Rectoplanigraph

-lat ini menggunakan prisma ganda dengan permukaan yang

memantulkan se,ara sempurna dan mentransmisikan #;6 sinar yang

mengenainya. -lat tersebut dapat digunakan dengan foto udara yang dibuat

dengan panjang fokus dari 1 in,i hingga # in,i. Penyangga fotonya dapat

diputar hingga 812K. -lat ini juga dapat digunakan untuk foto ,ondong dengan

ke,ondongan hingga %2K terhadap garis vertikal.

d$ >oom Transfer 3cope

 >oom Transfer 3cope (>S& merupakan jenis kamera lusida yang memiliki

 beberapa keunggulan yaitu (#& pembesaran dengan <oom atau pergantian

lensa" yaitu dari satu kali hingga empat kali" (6& penyesuaian skala foto dan

skala peta dapat dilakukan dengan tepat dan ,epat" (8& dapat digunakan

dengan ,itra ,etakan maupun transparansi" (4& memungkinkan pemutaran

,itra" pembesaran yang berbeda sepanjang sumbu F dan sumbu y" dan (& ada

dua jenis alat yaitu untuk pemindah data planimetrik dan data stereoskopik 

(ight" #$'25 Paine" #$'#&. Bagi ,itra yang skalanya ke,il seperti ,itra

 !andsat pun dapat dipindahkan datanya dengan >oom Tansfer 3cope ini.

6& Proyektor optik 

Proyektor optik memantulkan gambaran pada foto ke peta. Pantulannya

dapat diarahkan ke ba)ah yaitu ke peta yang diletakkan di meja atau pada bagian

 belakang permukaan ka,a buram. Bila diproyeksikan ke ka,a buram" petanya

sekurang*kurangnya harus bersifat semitransparan agar dimungkinkan

 penggambarannya. !edua jenis proyektor optik ini memerlukan ruang gelap

(Paine" #$'#&

Proyektor optik digunakan untuk memindahkan data dari foto udara

vertikal. !eunggulan alat ini ialah (#& perubahan skalanya atau pembesarannya

,ukup besar" (6& daerah kerjanya luas dan memperoleh penyinaran ,ukup terang"

dan (8& posisi kerjanya enak. !elemahannya ialah (#& ukuran alatnya besar" (6&

memerlukan ruang gelap atau setengah gelap" operasi kerjanya mahal" dan (8&

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %'

Page 79: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 79/89

tidak ada koreksi terhadap tilt   (:stes dan Simonett" #$%&. Berikut ini dua di

antaranya yaitu (a& proyektor pantulan buatan !ail" dan (b& "ap%:%7raph.

a& Proyektor pantulan buatan !ail

-lat ini merupakan proyektor pantulan ganda yang dibuat pada sebuah

meja. 9oto diletakkan di ka,a sebelah kiri dengan menghadap ke ba)ah.

@ambarannya diproyeksikan pada ka,a sebelah kanan. 9oto yang

diproyeksikan boleh berupa foto ,etakan yang tak tembus ,ahaya" akan tetapi

 bahan yang digunakan untuk menggambarkan harus berupa bahan transparan

atau semitransparan.

-lat ini dibuat dengan dua model yaitu model !*8 dan model !*. Nkuran

 proyektor model !*8 ialah panjang 1 kaki dan tinggi 8 kaki. Perubahan

skalanya ialah penge,ilan sebesar 87# atau pembesaran #78. !a,a tempat foto

 pada model !* berukuran #4 in,i F #4 in,i" sedangkan ka,a tempat

 penggambarannya berukuran #4 in,i F 81 in,i. Pembesaran dan penge,ilan

skalanya ialah 4"7# dan #74". ukuran proyektor optik model !* ialah

tingginya 8 kaki" panjang ' kaki" dan lebar 8 kaki (ight" #$'2&.

b$ "ap%:%7raph

 "ap%:%7raph model memproyeksikan ,itra ukuran ## in,i F ## in,i.

Bukan hanya ,itra yang dapat diproyeksikan" melainkan juga peta" atau

dokumen lain. Bagian yang diproyeksikan dapat disamakan skalanya terhadap

skala aslinya" diperbesar lima kali" atau diperke,il lima kali. Bila digunakan

lensa khusus" pembesaran atau penge,ilannya dapat ditingkatkan menjadi

tujuh kali.

A'#t P&$+#2 #t# St&r&*sk*p$k 

-da dua keunggulan alat pemindah data stereoskopik yaitu (#& dapat

dihilangkannya pergeseran letak oleh tilt   dan topografi" dan (6& tidak selalu

diperlukan delineasi stereoskopik sebelum pemindahan datanya (Paine" #$'#&.

Selanjutnya Paine membedakan alat ini menjadi dua kategori yaitu (#& alat yang

menggunakan ,etakan pada kertas" dan (6& alat yang menggunakan diapositif.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh %$

Page 80: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 80/89

ight (#$'2& juga membedakan alat ini menjadi dua kategori yaitu (#& jenis

stereometer" dan (6& proyeksi ortografik.

#& -lat stereoskopik dengan ,etakan pada kertas

3etakan pada kertas yaitu ,itra yang di,etak dengan kertas" bukan

diapositif atau bukan bahan transparan lainnya. -lat ini ketelitiannya lebih rendah

 bila dibanding dengan alat yang menggunakan diapositif. !arena tidak dapat

menghilangkan tilt " alat ini hanya dipakai untuk foto yang benar*benar vertikal.

-lat ini dapat menghilangkan pergeseran letak topografik.

ima jenis alat yang menggunakan ,etakan pada kertas diantaranya adalah

(a& stereo contour plotter " (b& stereopret " (,&  ?'? plotter " (d& radial line plotter "

dan (e& stereo >oom Transfer 3cope.

a$ 3tereo contour plotter 

Sebelumnya alat ini disebut  stereocomparagraf " terdiri dari stereoskop

,ermin dan batang paralaks yang dijadikan satu unit. -lat ini sering diikatkan

 pada batang penggambar sehingga se,ara bersama dapat digerakkan untuk 

menyiam seluruh model stereo. !arena pada ujung batang penggambar dapat

dipasang pensil" sambil digerakkan berarti juga membuat gambar sesuai

dengan gerakan seluruh alat. !arena gerakannya dapat disesuaikan dengan

 pengamatan stereoskopiknya" maka yang tergambar dapat berupa model

stereo. @aris bentuk dan garis kontur dapat dibuat dengan ,ara ini. Peta yang

dihasilkan masih mengandung kesalahan tilt dan pergeseran letak topografik.

b$ 3tereopret 

3tereopret   terdiri dari stereoskop dengan pengamatan miring" batang

 paralaks" penyangga foto stereo yang dapat digerakkan" pelat penyangga alat"

 permukaan untuk penggambaran" dan pantograf dengan perubahan skala #7 2"6

hingga #76". Pantograf dapat memperke,il skala hingga lima kali dan dapat

memperbesar sekala hingga dua setengah kali. Stereopret merupakan alat yang

ketelitiannya sedang" yaitu antara stereoskop ,ermin yang dilengkapi dengan

 batang paralaks dan stereoplotter   tingkat ketiga. 3tereoplotter   adalah alat

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '2

Page 81: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 81/89

fotogrametrik untuk pemindahan data stereoskopik. >ingkat ketiga

menunjukkan tingkat ketelitiannya. !etelitian tertinggi yaitu tingkat ke satu.

c$ !:! plotter 

-lat ini merupakan salah satu ,ontoh jenis paralaks batang yang mampu

menghilangkan tilt   dan pergeseran letak topografik" terdiri dari stereoskop

,ermin" batang paralaks" dan sepasang penyangga foto yang dapat diatur. >iap

 penyangga foto dapat diputar se,ara tersendiri untuk menghilangkan

 pergeseran letak oleh tilt . Pergeseran letak topografik dapat dihilangkan

dengan meninggikan dan merendahkan penyangga foto pada saat pemindahan

data dengan jalan selalu mengusahakan dua titik apung berpadu dan

menempel pada permukaan tanah. Bila dua titik apung berpadu dan persis

menempel pada permukaan tanah" berarti bah)a ia men,erminkan tinggi

obyek se,ara benar. !:!  plotter   ini dapat digunakan untuk membuat peta

kontur yaitu dengan menggunakan pemegang pensil yang diikatkan pada alat

tersebut.

 

d$ Radial line plotter 

 Radial line plotter   dapat digunakan untuk pemindahan data sambil

menghilangkan pergeseran letak topografik tetapi tidak dapat menghilangkan

kesalahan oleh tilt . Perubahan skalanya hanya dapat dilakukan dengan

 pembesaran atau penge,ilan sedikit saja (Paine" #$'#&.

3ara kerja alat ini berdasarkan pada prinsip garis radial" yaitu bah)a

 pergeseran letak topografik bersifat radial terhadap titik nadir. >itik yangterletak di atas bidang a,uan letaknya tergeser menjauhi titik nadir" sedangkan

titik yang terletak di ba)ah bidang a,uan tergeser mendekati titik nadir. Pada

foto vertikal maka titik nadir berimpit dengan titik pusat foto. Dengan kata

lain maka garis*garis radial melalui pusat foto merupakan tempat kedudukan

dari tiap titik yang tergambar pada foto stereo. Pada foto stereo" tiap titik 

tergambar dua kali yaitu satu pada foto kiri dan lainnya pada foto kanan. Bila

diamati se,ara stereoskopik maka tilt  ini menjadi satu titik dan menempel di

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '#

Page 82: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 82/89

 permukaan bumi. isalnya titik aW di foto kiri dan titik aV di foto kanan" pada

 pengamatan stereoskopik akan terlihat satu titik yaitu di titik a.

>ipa  plotter   pada instrumen ini terdiri dari stereoskop ,ermin yang

ketelitiannya tinggi. Stereoskopnya diletakkan di atas dua penyangga foto

yang dapat digerakkan. >iap penyangga foto dilengkapi dengan batang radial

yang dihubungkan dengan batang paralel. Stereoskop disetel sedemikian rupa

sehingga pusat pengamatannya jatuh pada pusat penyangga foto. Pada tiap

 penyangga foto ada cursor  dengan satu garis tipis yang berpangkal pada dan

radial terhadap titik pusat penyangga foto. >iap cursor  diikatkan pada batang

lain di luarnya yang juga radial dan terletak di ba)ah penyangga foto. Dua

garis radial ini diikat dengan ikatan terhadap batang paralel yang dapat

 bergerak dengan sumbu F dan y dan selalu sejajar dengan basis udara. Basis

udara ialah garis yang menghubungkan dua stasiun pemotretan yang

 berurutan. Pada foto" garis ini di)akili oleh basis foto" yaitu garis yang

menghubungkan titik pusat foto dan titik pusat foto pindahan dari

 pasangannya.

>iap lembar foto stereo diletakkan pada penyangga foto. Pusat foto" pusat

 penyangga foto" dan lubang pada ujung cursor  berimpit dan dipasak. >iap

,ursor dapat digerakkan bebas" dan tiap penyangga foto juga dapat digerakkan

 bebas di sekitar pasaknya. >iap foto stereo diputar sehingga basis udaranya

sejajar basis stereo. Dalam pengamatan stereoskop" garis tipis pada ,ursor kiri

dile)atkan titik foto kiri (misalnya aW& dan garis pada cursor  kanan dile)atkan

titik foto kanan (misalnya aV&. Dua titik itu akan berpadu jadi satu titik yaitu

titik a yang menempel di permukaan tanah. Dalam keadaan demikian maka

letak titik a sudah benar" yaitu merupakan titik potong antara dua garis pada

cursor  itu. Batang radial yang diikatkan pada batang paralel dan diujungnya

diberi pensil ditekan pensilnya untuk memasukkan atau memindahkan titik a

yang letaknya benar pada peta. !arena penyangga foto maupun cursor  dapat

digerakkan di seluruh daerah pertampalan" tiap titik dapat ditentukan letaknya

se,ara benar dengan ,ara ini. Pensil dapat pula dibiarkan tertekan sehingga

tiap gerak batangnya akan membuahkan gambaran pada peta. 0al ini

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '6

Page 83: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 83/89

diperlukan dalam menggambarkan perujudan memanjang seperti jalan" saluran

irigasi" igir pegunungan" dan batas hutan. Dalam pelaksanaanya titik potong

dua garis tersebut digerakkan sepanjang perujudan memanjang yang akan

digambarkan. Dalam mengerakkannya selalu diusahakan agar titik potongnya

selalu menempel pada perujudan tersebut di ba)ah pengamatan stereoskopik.

Dalam gerakan ini maka pensil juga selalu menggmbarkan letak titik*titik 

yang benar pada peta. Skala petanya dapat diatur dengan mengubah jarak 

antara dua titik ikat pada ujung batang paralelnya.

-lat ini terutama diran,ang untuk revisi peta" pengembangan daerah

urban" dan penerapan lainnya di bidang kehutanan" geologi" kepurbakalaan"

dan untuk mengajar.

e$ 3tereo >oom Transfer 3cope

!emampuan 3tereo >oom Transfer 3cope  (S>S& sama dengan

kemampuan  >oom Transfer 3cope  yang telah diutarakan sebelumnya.

Perbedaannya ialah bah)a S>S menggunakan pasangan foto stereo untuk 

memperoleh gambaran tiga dimensional.

6& -lat stereoskopik dengan diapositif 

/nstrumen ini sering disebut double%projection stereoplotter . Peta yang

dihasilkan pada umumnya merupakan peta teliti. /nstrumen ini dapat

menghilangkan pergeseran letak topografik dan kesalahan oleh tilt . Beberapa alat

yang dilengkapi dengan komputer mini bahkan dapat menghilangkan kesalahan

oleh distorsi lensa (Paine" #$'#&. Paine membedakan instrumen ini menjadi tiga

kategori" yaitu (#& direct optimal projection instrument " (6& instrumen optik 

mekanik" dan (8& instrumen otomatik.

Dari ketiga jenis instrumen ini maka  stereoplotter   yang otomatik 

mempunyai keunggulan dalam hal ke,epatan" biaya yang lebih rendah bila

dihitung dalam jangka panjang" dan ketelitian yang lebih akurat. eskipun

demikian" investasi modalnya hanya sesuai bagi organisasi atau lembaga yang

memerlukan pemetaan sangat ekstensif.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '8

Page 84: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 84/89

ALAT ANALISIS DIGITAL

-da empat persyaratan utama untuk dapat dilaksanakannya analisis digital

data penginderaan jauh dengan menggunakan komputer" yaitu (#& ketersediaan

data penginderaan jauh yang nilai spektralnya dinyatakan dalam bentuk digit"

terutama data multispektral" (6& teknologi komputer yang ,anggih" (8& algoritma

yang dapat diterapkan bagi penginderaan jauh" dan (4& metodologi atau strategi

untuk analisis (aurel" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.

Sensor elektronik untuk menghasilkan data digital telah dikembangkan

sejak dasa)arsa #$12*an. !omputer untuk pemrosesan data digital juga

dikembangkan pada tengah dasa)arsa #$12*an. +leh karena itu analisis data

digital penginderaan jauh se,ara efektif mulai dilaksanakan pada dasa)arsa #$%2*

an (aurel" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&. Pada dasa)arsa #$'2*an" komputer 

untuk pemrosesan data digital penginderaan jauh telah tersedia dengan beraneka

ragam dan jenisnya. -lat ini pada dasarnya terdiri dari komputer untuk maksud

umum yang dilengkapi dengan beberapa bagian khusus untuk penginderaan jauh

dengan tiga fungsi utama" yaitu7 (#& perolehan data" termasuk perolehan dengan

 jalan konversi dari bentuk gambar (analog" visual& ke bentuk digital agar dapat

diproses dengan menggunakan komputer" (6& pemrosesan data yang berkisar dari

 penajaman data individual se,ara sederhana untuk perbaikan peragaannya hingga

 pemrosesan yang rumit seperti klasifikasi multispektral" dan (8& peragaan data"

 baik peragaan pada layar maupun pada bentuk hard copy misalnya film atau

mosaik foto bagi daerah yang luas (@reen" #$'85 dalam Sutanto" #$$6&.

Pekerjaan pemrosesan data digital penginderaan jauh terdiri dari tiga

 bagian pokok" yaitu (#& pra*pemrosesan" (6& pemrosesan" dan (8& keluaran (@reen"

#$'8&.

Pr#p&r*s&s#+

Pekerjaan pra*pemrosesan meliputi dua kegiatan" yaitu7 (#& perolehan data"

dan (6& rektifikasi data.

#& Perolehan data" meliputi7

a& >elemetri (penerimaan data dari satelit& dan komunikasi

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '4

Page 85: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 85/89

 b& Dekompresi

,& Penyiaman film

d& Digitasi video

e& Digitasi grafik 

f& Definisi atribut

g& Pembuatan ,itra

h& Pembuatan ,itra dari masukan sumber data dua dimensional

6& Cektifikasi data" meliputi7

a& !oreksi distorsi radiometrik 

 b& !oreksi distorsi geometrik 

,& Cektifikasi kartografi

d& Penghapusan noise atau gangguan di dalam penginderaan

P&r*s&s#+

Pemrosesan data terdiri dari lima kegiatan" yaitu7

#& Penajaman" meliputi7

a& anipulasi kontras

 b& Pembentukan )arna semu

,& emadukan )arna

d& Pemfilteran spasial

e& -ontouring  atau pembuatan garis tinggi

f&  it slicing  atau perin,ian bit

g& Thresholding  atau penentuan nilai ambang

6& >ranformasi geometrik" meliputi7a& Pengubahan proyeksi

 b& Cegistrasi

,& -nalisis stereo

d& Stereo buatan

8& Pemrosesan radiometrik" meliputi7

a& !oreksi sudut elevasi matahari

 b& Pembedaan gambaran (image differencing &

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '

Page 86: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 86/89

,& Peragaan dengan )arna asli

d& -nalisis polarisasi

e& !oreksi atmosferik 

4& Pemrosesan frekuensi" meliputi7

a& 99>

 b& Pemfilteran

,& 3pectra satu dimensional

d& !ompensasi gerakan

e& Cestorasi resolusi

& Penyadapan informasi" meliputi7

a& -nalisis stereo

 b& !lasifikasi multispektral

,& -nalisis gerakan

d& Penghitungan sifat radiometrik permukaan

e& >ekstur  

f& Deteksi tepi (edge detection&

g& Pengenalan pola

h& !orelasi terhadap data dasar bukan ,itra

K&'-#r#+

Pekerjaan untuk menghasilkan keluaran meliputi sepuluh kegiatan" yaitu7

0$ -notasi

1$ >umpang tindih grafik ( graphic overlay&

2$ !emampuan manipulasi interaktif 8$ 9ungsi perubahan rona;)arna

9$ Penentuan format

@$ !emampuan membentuk karakter;vektor 

A$ !onversi perubahan video digital ke analog

B$ !onversi bentuk digital ke film

C$ !onversi bentuk digital langsung ke hard copy

0$ Pembuatan masukan data dasar 

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '1

Page 87: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 87/89

DAFTAR PUSTAKA

-bler" C." J.S. -dam" and P. @ould" #$%6" Spatial +rganisation" Prenti,e 0all

/nternational /n,." ondon.

Barrett" :.3. and .9. 3urtis" #$'8" /ntrodu,tion to :nvironmental Cemote

Sensing" 3hapman and 0all" ondon.

:stes" J.:." #$%4" /maging )ith Photographi, and Eonphotographi, Sensor 

Systems" /n7 Cemote Sensing >e,hniues for :nvironmental -nalysis"

J.:. :stes and .. Senger7 eds" 0amilton Publishing 3ompany"

3alifornia.

:stes" J.:. et. al." #$'8" 9undamentals of /mage -nalysis7 -nalysis of =isible and

>hermal /nfrared Data" /n7 anual of Cemote Sensing" =ol. #" Se,ond

:dition" C.E. 3ol)ell7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of 

Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.

:verett J. and D.S. Simonett" #$%1" Prin,iples" 3on,epts" and Philosophi,al

Problems in Cemote Sensing" /n7 Cemote Sensing of :nvironment" J.

int< Jr. and D.S. Simonett7 ed." -ddison*esley Publishing 3ompany"

ondon.

9ord" !." #$%$" Cemote Sensing for Planners" 3enter for Nrban Poli,y Cesear,h"

State Nniversity of Ee) Jersey" Ee) Jersey.

@reen" .." #$'" 3omputer*-ided Data -nalysis" - Pra,ti,al @uide" John iley

and Sons" Ee) York.0ornby" #$%4" +Fford -dvan,ed eanerRs Di,tionary of 3urrent :nglish" +Fford

Nniversity Press" ondon.

Jensen" J.C. and C.. Dahlberg" #$'1" Status and 3ontent of Cemote Sensing

:du,ation in the Nnited States" /n7 Cemote Sensing Yearbook #$'1"

-.3ra,knell and . 0ays7 eds." >aylor and 9ran,is" ondon.

!ilford" .!." #$%8" :lementary -ir Survey" Pitman Publishing" ondon.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh '%

Page 88: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 88/89

a Prade" @.." #$'2" Stereos,opy" /n7 anual of Photogrammetry" 9ourth

:dition" 3.3. Slama7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of 

Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.

ight" D.." #$'2" Satellite Photogrammetry" /n7 anual of Photogrammetry"

9ourth :dition" 3.3. Slama7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of 

Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.

illesand" >.. and C.. !iefer" #$%$" Cemote Sensing and /mage /nterpretation"

John iley and Sons" Ee) York.

indgren" D.>." #$'" and Nse Planning and Cemote Sensing" artinus Eijhoff 

Publisher" Doldre,ht.

int<" J.Jr. and D.S. Simonett" #$%1" Cemote Sensing of :nvironment" -ddison*

esley Publishing 3ompany" ondon.

o" 3.P." #$%1" @eographi,al -ppli,ations of Cemote Sensing" David and 3harles"

ondon.

ueder" D.C." #$$" -erial Photographi, /nterpretation" ,@ra)0ill Book 

3ompany /n,." Ee) York.

onkhouse" 9.J." #$%4" - Di,tionary of @eography" Se,ond edition" :d)ard

-rnold" ondon.

Paine" D." #$'#" -erial Photography and /mage /nterpretation for Cesour,e

anagement" John iley and Sons" Ee) York.

Ci,hards" J.-." #$'" 3lassifi,ation and :nhan,enment" /n7 Short 3ourse on

Cemote Sensing for 3ivil :ngineers and Planners" NES 3entre for 

Cemote Sensing" Sydney.

Sabins" 9.9. Jr." #$%'" Cemote Sensing" Pri,iples and /nterpretation" .0. 9reeman

and 3o." San 9ransis,o.

Short" E.." #$'6" >he andsat >utorial orkbook" E-S-" Ee) York.

Siegel" S. and -.C. @illespie" #$'2" Cemote Sensing in @eology" John iley and

Sons" Ee) York.

Simonett et al." #$'8" >he Development and Prin,iples of Cemote Sensing" /n7

anual of Cemote Sensing" =ol. #" Se,ond :dition" C.E. 3o)ell7 ed.*

in*,hief" 9alls 3ur,h" =irginia.

 Diktat Pengantar Penginderaan auh ''

Page 89: Remote Sensing

7/18/2019 Remote Sensing

http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 89/89

Stone" !.0." #$%4" Developing @eographi,al Cemote Sensing" /n7 Cemote

Sensing >e,hniues for :nvironmental -nalysis.

Sutanto" #$$6" Penginderaan Jauh" Jilid #" @adjah ada Nniversity Press" 66 h.

>ejoyu)ono Eotohadipra)iro" C.." #$'6" etodologi Penelitian" Departemen

/lmu >anah" 9akultas Pertanian N@" Yogyakarta.

olf" P.C." #$'8" :lements of Photogrammetry" Se,ond :dition" ,@ra)*0ill

Book 3ompany" Ee) York.

=an uidam" C.-. and 9./. van uidam*3an,elado" #$%$" >errain -nalysis and

3lassifi,ation Nsing -erial Photographs" - @eomorphologi,al

-pproa,h" />3" :ns,hede.