rencana kerja (renja) · renja dinas kesehatan aceh tahun 2019 kata pengantar dengan memanjatkan...
TRANSCRIPT
D i n a s K e s e h a t a n A c e h
J l . T g k S y e c h M u d a W a l i
N o . 0 6 B a n d a A c e h
w w w . d i n k e s . a c e h p r o v . g o . i d
Menuju Aceh Sehat , Mandiri, Berkeadilan dan Islami
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN ACEH TAHUN 2020
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dokumen Rencana Kerja
(Renja) Dinas Kesehatan Aceh tahun 2020 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Renja Dinas Kesehatan Aceh ini memuat kondisi umum, isu-isu
strategis, sasaran pokok dan prioritas yang menjadi agenda pembangunan
bidang kesehatan pada Dinas Kesehatan Aceh untuk tahun anggaran 2020
yang akan datang.
Dengan adanya Renja Dinas Kesehatan Aceh ini, diharapkan
Satuan Kerja Perangkat Aceh dan pihak-pihak terkait lainnya memiliki
pedoman atau acuan untuk merencanakan program dan kegiatan prioritas
yang akan dibiayai dengan APBA dan APBN maupun sumber pendanaan
lainnya.
Pada akhirnya kami sangat menyadari bahwa Renja Dinas Kesehatan
Aceh ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu koreksi dan saran sangat
kami harapkan dari seluruh komponen kesehatan maupun pihak-pihak yang
terkait lainnya untuk perbaikan Renja Dinas Kesehatan Aceh di tahun yang
akan datang, namun demikian semoga Renja Dinas Kesehatan Aceh ini dapat
berguna bagi kita semua.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana pembangunan tahunan Satuan Kerja Perangkat Aceh, yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Aceh (Renja –
SKPA) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk
periode 1 (satu) tahun.
Sebagai dokumen rencana tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,
Renja Dinas Kesehatan mempunyai arti yang strategis dalam mendukung
penyelenggaraan program program pembangunan tahunan Pemerintah
Daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut : 1). Renja SKPA merupakan
dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Instansi sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Perangkat
Daerah (RKPD), 2) Renja SKPA merupakan salah satu instrument untuk
evaluasi pelaksanaan program/kegiatan instansi untuk mengetahui
sejauh mana capaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja
Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Aceh.
Dinas Kesehatan Aceh merupakan salah satu perangkat Pemerintah
Aceh yang mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Kepala Daerah di
bidang kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan dalam
upaya peningkatan pembangunan kesehatan mengarah kepada
peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan
program pembangunan kesehatan yang berkesinambungan. Agar
pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat terlaksana secara
berkesinambungan, perlu dilakukan perencanaan dan penganggaran yang
terpadu dan terarah.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 2
Untuk mewujudkan pencapaian tersebut maka perlu disusun Renja
Dinas Kesehatan Aceh. Renja Dinas Kesehatan merupakan dokumen
yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan tahun 2020.
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
sangat ditentukan oleh kapabilitas dan kompetensi organisasi serta
aparatur. Selain itu keberhasilan tersebut juga akan sangat ditentukan oleh
Rencana Kerja dengan memperhitungkan segala dukungan berbagai sumber
daya organisasi dan lingkungan organisasi. Interaksi berbagai sumber
daya tersebut pada akhirnya sangat menentukan perumusan
strategi dan target kinerja Dinas Kesehatan. Dengan kata lain melalui
Renja akan diketahui sampai sejauh mana tingkat pencapaian kinerja
Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.
Berdasarkan alasan yang dikemukakan di atas, maka Dinas
Kesehatan Aceh sebagai salah satu lembaga teknis daerah dengan tugas
pokok dan fungsi untuk menyusun rencana dan melaksanakan
pengendalian program pembangunan daerah harus merumuskan
Rencana Kerja yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur keberhasilan
tugas pokok dan fungsinya.
Sebagai arah dan target Dinas Kesehatan Aceh dalam mengatasi
kondisi kesehatan masyarakat saat ini, disusun rencana kerja (Renja) Dinas
Kesehatan Aceh Tahun 2020. Renja ini merupakan dokumen perencanaan
yang memuat program pembangunan kesehatan Aceh dengan indikator
kinerjanya masing-masing, sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan Aceh
dalam penanganan kesehatan di Aceh Tahun 2020.
Sebagai penuntun arah pembangunan kesehatan Aceh satu tahun yang
akan datang, Renja Dinas Kesehatan Aceh disusun secara sinergis dan saling
melengkapi dengan rencana pembangunan kesehatan di Kabupaten/kota.
Karena itu, Renja Dinas Kesehatan Aceh ini dipandang sebagai suatu rolling
plan, yakni suatu rencana yang secara reguler dan sistimatis dapat dikaji
kembali untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi dilingkungan internal maupun eksternal, seperti perubahan aturan
yang terkait dengan sektor kesehatan, seperti kondisi keuangan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 3
Negara/daerah, transisi epidemiologi, iklim politik, dan kondisi ekternal
lainnya yang mempengaruhi asumsi-asumsi dalam penyusunan Renja ini.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 disusun berlandaskan
berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Dalam Pelaksanaan
Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4023);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4027);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD,
RPJMD dan RKPD. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1213);
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019;
16. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh
(Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008
Nomor 01, Tambahan Lembaran Provinsi Daerah Nanggroe Aceh
Darussalam Nomor 11);
17. Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 Nomor 08,
Tambahan Lembaran Provinsi Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor
18);
18. Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesehatan(Lembaran Daerah
Aceh Tahun 2011 Nomor 01, Tambahan Lembaran Provinsi Aceh Nomor
30);
19. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Aceh;
20. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Aceh;
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 5
1.3. Maksud dan Tujuan
Tujuan khusus dari Renja Dinas Kesehatan Aceh ini meliputi:
1. Sebagai Pedoman Teknis dan strategi dalam penyelenggaraan,
pengelolaan, pembangunan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Aceh.
2. Memberikan arah pembangunan kesehatan berupa gambaran tentang
program dan kegiatan yang akan dikerjakan oleh Dinas Kesehatan Aceh
dalam satu tahun anggaran.
3. Menjawab pertanyaan apa yang menjadi tujuan, sasaran peningkatan
pelayanan, target capaian kinerja, serta bagaimana pengorganisasian
program dan kegiatan pelayanan Dinas Kesehatan Aceh sesuai
Tupoksinya
4. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, sinergi antara Provinsi
dengan Kabupaten/Kota, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah, Pemerintah Aceh, dan pemerintah Kabupaten/Kota ; dan
1.4. Sistimatika Penulisan
Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Aceh ini mengikuti logika dan alur
pikir siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) dengan melakukan
workshop dengan melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan
termasuk unsur eksekutif, legislatif, wakil/tokoh masyarakat, sektor
kesehatan (Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas), organisasi profesi,
akademisi, LSM dan unsur swasta.
Merujuk pada sistematika penulisan yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, serta memperhatikan
kemudahan pemahaman semua pihak, maka dokumen ini dibagi menjadi
empat BAB yaitu :
BAB Pertama memuat pendahuluan yang menjelaskan secara ringkas
mengenai pengertian tentang Renja Dinas Kesehatan Aceh,
keterkaitan Renstra Dinas Kesehatan dengan Renstra Kementerian
Kesehatan dan Renja Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tindak
lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBA.
BAB Kedua berupa gambaran dan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas
Kesehatan Aceh tahun yang lalu dan capaian Renstra Dinas
Kesehatan Aceh.
Pada bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan tahun lalu dan perkiraan capaian
tahun berjalan, analisa kinerja pelayananperangkat daerah, isu-isu
penting penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah, review
terhadap rangcangan awal RKPD dan penelaahan usulan program dan
kegiatan masyarakat/pemangku kepentingan ;
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 6
BAB Tiga memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan SKPA berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPA.
BAB Keempat berisi rencana kerja dan pendanaan SKPA.
BAB Kelima berisi Penutup.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 7
BAB II
HASIL EVALUASI RENJA SKPA TAHUN 2018
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2018 dan Capaian Renstra
SKPA
Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan selama ini telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup
bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang
mempengaruhi pelaksanaannya. Pengukuran pelaksanaan Renja atau
pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan
gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran oranganisasi.
Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah. Pengungkapan informasi kinerja saat ini relevan dengan
perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan
mengidentifikasikan secara jelas keluaran (output) dari setiap kegiatan dan
hasil (outcome yang dicapai adalah) dari setiap program.
Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja
yang menjadi bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sebagaimana disebutkan di atas setidaknya mencakup perkembangan
keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-
masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja
yang menjadi tolok ukur keberhasilan oranganisasi.
Secara umum pengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan
Aceh tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi masing-masing indikator kinerja. Namun untuk beberapa
indikator kinerja sasaran dan kegiatan juga dilakukan perbandingan dengan
realisasi capaian kinerja tahun-tahun sebelumnya maupun dengan standar
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 8
yang lazim. Secara ringkas 5 (lima) sasaran strategis Dinas Kesehatan Aceh
yang telah ditargetkan, belum dicapai secara maksimal. Terhadap sasaran
maupun target indikator kinerja yang belum maksimal diwujudkan
tersebut. Dinas Kesehatan Aceh telah melakukan evaluasi agar terdapat
perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
Analisis capaian kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana
strategis. Dalam analisis ini menjelaskan perkembangan kondisi pencapaian
sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan,
program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dilakukan
dengan menggunakan informasi/data yang diperoleh secara lengkap dan
akurat. Bila memungkinkan dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk
mengetahui ketepatan dan efektivitas baik kebijakan itu sendiri
maupun sistem dan proses pelaksanaan.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 9
a. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan.
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Penanggulangan KEK, GAKY, kurang vitamin A
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
- Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
- Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
Peningkatan imunisasi
Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
- Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Peningkatan diklat medis/non medis
Penelitian dan pengembangan medis/non medis
b. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/
keluaran yang direncanakan c.
- Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Revitalisasi sistem Kesehatan
- Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Penyuluhan kesehatan anak balita
Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Penyuluhan kesehatan ibu hamil dari keluarga kurabng mampu
Advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi remaja
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 10
d. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
- Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan
dan pemberantasan penyakit
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Penyuluhan kesehatan anak balita
Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Penyuluhan kesehatan ibu hamil dari keluarga kurabng mampu
Advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi remaja
- Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Umum/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata
Pembangunan Rumah Sakit
- Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 11
d. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi
target kinerja program/ kegiatan
Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kinerja program/kegiatan
adalah masih kurangnya perencanaan yang matang dalam penyusunan
rencana kerja untuk tahun yang bersangkutan sehingga target kinerja
tidak dapat dicapai sesuai harapan, dalam hal ini koordinasi dan
pemahaman tugas sangat perlu guna penyeimbangan dalam pelaksanaan
program/kegiatan yang terarah serta relevansi antara program dan pagu
anggaran yang tersedia.
e. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPA
Dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh, implikasi yang timbul adalah adanya peningkatan
dedikasi sumber daya manusia dalam melaksanakan program/kegiatan
apabila target telah tercapai dan peningkatan kasus/masalah kesehatan di
masyarakat apabila target belum tercapai.
Namun tidak semua indikator yang belum tercapai secara langsung
berdampak pada peningkatan kasus/masalah kesehatan di masyarakat.
f. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil
untuk mengatasi faktor-faktor penyebab
tersebut
1. Komitmen bersama mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala
Seksi, pemegang program sampai dengan staf
2. Kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sektor
3. Pembinaan secara kontinyu kepada pemegang program yang ada di
Kabupaten/Kota sampai ke Puskesmas
4. Pembinaan terhadap kader-kader kesehatan yang ada di wilayah
5. Pertemuan monitoring dan evaluasi program secara rutin terhadap kemajuan,
hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program di lapangan.
6. Berusaha membuat terobosan/inovasi terhadap pelaksanaan program
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 12
Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja dan Pencapaian Renstra Dinas
Kesehatan Aceh sampai dengan tahun 2018, dapat dilihat pada Tabel 2.1
pada lampiran berikut ini.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 13
Pencapaiankinerja tujuan pembangunan bidang kesehatan di Aceh dengan
presentase tingkat capaian rata-rata sebesar 93,88% atau kategori Baik. Sasaran
strategis ini memperoleh hasil kinerja sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja
dengan tingkat capaian katagori Sangat Baik, 3 (tiga) indikator kinerja dengan
tingkat capaian katagori Baik, dan 2 (dua) indikator berkatagori Cukup
Analisa Kinerja SKPA Tahun 2018
Adapun uraian tingkat capaian setiap indikator dan perbandingan tingkat
capaian kinerja dengan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Indikator kinerja “Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH)”.
Perhitungan umur harapan hidup Dinas Kesehatan masih mempedomani hasil
dari Badan Statistik (BPS), UHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan
program sosial lainnya termasuk program pemberantasan kemiskinan, idealnya
Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age
Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian
dalam periode tahunan.
Dalam evaluasi kinerja pada tahun 2018 target UHH adalah 69,58 tahun, sementara
realisasi yang tercapai sebesar 69.55 tahun maka persentase tingkat capaian sebesar
99,96% atau dengan kategori Sangat Baik.
Pada tahun 2017 Umur Harapan Hidup penduduk Aceh rata-rata 69,52 tahun
dibandingkan dengan Harapan Hidup penduduk Indonesia rata-rata 70,94 tahun,
rata-rata umur harapan hidup masyarakat Aceh lebih rendah 1,42 tahun dari
Umur Harapan Hidup Nasional.
2. Indikator kinerja ”Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)”
Angka Kematian Ibu Melahirkan atau AKI pada tahun 2018 ditargetkan turun
menjadi 140/100.000 Lahir Hidup (LH), dan ternyata target ini mampu dicapai
sebesar 138/100.000 LH, dengan tingkat capaiannya sebesar 101% atau dengan
kategori indikator kinerja/tingkat capaiannya Sangat Baik. Pencapaian tahun 2018
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 14
dibandingkan dengan tahun 2017 dan tahun 2016 menunjukkan tren yang terus
membaik dan angka tersebut masih jauh lebih baik bila dibandingkan dengan
capaian secara nasional pada tahun yang sama yaitu sebesar 346/100.000
3. Indikator kinerja “Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)”
Untuk indikator ini ditargetkan menjadi 10/1000 Lahir Hidup (LH) pada tahun
2018, dan dapat terealisasi juga sebesar 100% atau 10/1000 LH, atau dengan kategori
Sangat Baik. Secara nasional capaian AKB adalah sebesar 24/1000 LH, dengan
demikian angka pencapaian Aceh pada tahun 2018 jauh lebih baik dibandingkan
nasional. Pencapaian tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 dan tahun 2016
terus mengalami perbaikan, pencapaian tersebut telah mencapai target serta telah
menyentuh target RPJMA tahun 2017.
Pencapaian target yang sangat optimal tersebut merupakan salah satu keberhasilan
Pemerintah Aceh dalam bidang kesehatan, penyebab keberhasilan adalah adanya
peningkatan kapasitas bidan desa dan bidan yang bertugas di pusat-pusat pelayanan
primer lainnya dalam hal tata laksana bayi baru lahir serta sosialisasi perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) semakin
membaik. Sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan adalah peningkatan
kapasitas bidan dalam tata laksana bayi baru
lahir dan sosialisasi Germas, sosialisasi pemberian ASI eksklusif dan sosialisasi
PHBS.
4. Indikator kinerja “Angka Kematian Anak Balita (AKABA)”
Pada tahun 2018 target capaian untuk indikator ini sebesar 10/1000 Lahir Hidup
(LH), sampai dengan akhir tahun dapat terealisasi sebesar 9/1000 LH. Kinerja
capaian indikator ini melebihi target yang ditetapkan atau sebesar 111%, atau
dengan kategori Sangat Baik. Pencapaian antara tahun 2018 dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2017 dan 2016, terus mengalami peningkatan dan telah
melampui capaian nasional dengan sangat mengembirakan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 15
Pencapaian target yang sangat optimal tersebut merupakan salah satu komitmen
Pemerintah Aceh dalam mewujudkan target SDGs, faktor penyebab keberhasilan
dipengaruhi oleh semakin membaiknya penerapan pola Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) ditingkat rumah tangga dan penguatan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS).
Sedangkan terobosan yang telah dilakukan berupa pelaksanaan kegiatan Promosi
Kesehatan secara berkesinambungan dan terus menerus di seluruh
Kabupaten/kota.
5. Indikator kinerja “Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan”
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan ditargetkan sebesar 90% dan terealisasi sebesar 86%, maka
persentase tingkat capaiannya sebesar 95,56% atau dengan kategori Baik.
Perbandingan pencapaian antara tahun 2018 dengan realisasi tahun 2017 dan tahun
2016, mengalami fluktuatif
Pencapaian target yang belum optimal diperkirakan karena tenaga yang telah dilatih
atau sudah ditingkatkan kompetensinya termobilisasi atau pindah tempat tugas atau
juga berkurangnnya komitmen dari tenaga kesehatan terlatih. Adapun upaya yang
dilakukan adalah melakukan kebijakan moratorium perpindahan tenaga yang
kompeten atau telah terlatih dalam jangka waktu tertentu dan meningkatkan
komitmen serta menggencarkan promosi untuk selalu melakukan persalinan pada
bidan yang telah memiliki kompetensi yang baik.
6. Indikator kinerja “Cakupan Pelayanan Ibu Nifas”
Target yang direncanakan untuk indikator cakupan pelayanan nifas tahun ini adalah
sebesar 80% ibu nifas, namun target tersebut dapat tercapai sebesar 78% atau
dengan katagori Sangat Baik, hal ini terjadi karena disebabkan oleh estimasi sasaran
ibu nifas masih tinggi karena menggunakan data sasaran berdasarkan data jumlah
penduduk bersumber BPS.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 16
Upaya yang akan dilakukan adalah meninggkatkan home visit, pendampingan ibu
hamil dan balita oleh kader.
Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan
pelayanan kesehatan ibu nifas (Cakupan KF3). Indikator ini menilai kemampuan
daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai
standar.
7. Indikator kinerja “Cakupan Kunjungan Bayi”
Target indikator ini adalah sebesar 90% dan terealisasi sebesar 87%, maka persentase
tingkat capaian sebesar 96,66% atau dengan kategori Sangat Baik. Pencapaian antara
tahun 2018 dengan realisasi tahun 2017 dan tahun 2016, mengalami sedikit
fluktuatif.
Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan
kesehatan maupun serangan penyakit. Kesehatan bayi dan balita harus dipantau
untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan
kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator mengukur keberhasilan
upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi
ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali yaitu pada
29 hari, 2 bulan, 3 - 5 bulan, 6 - 8 bulan dan 9 - 12 bulan sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
8. Indikator kinerja “Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)”
Target indikator K4 ini adalah sebesar 90% dan terealisasi sebesar 82%, dengan
persentase capaian sebesar 91,11% atau dengan kategori Baik. Pencapaian antara
tahun 2018 dengan realisasi tahun 2017 dan tahun 2016 mengalami stagnan.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 17
Permasalahan yang dihadapi sehingga target capaian mengalami stagnansi
dikarenakan sasaran ibu hamil yang terlalu tinggi disebabkan karena menggunakan
data sasaran berdasarkan data jumlah penduduk yang bersumber BPS. Upaya yang
akan dilakukan adalah meninggkatkan sweeping ibu hamil, pendampingan ibu
hamil oleh kader serta peningkatan kualitas kelas ibu hamil dan Program
Perencanaan Persalainan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
9. Indikator kinerja “Persentase Bayi < 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif”
Target yang direncanakan untuk indikator cakupan ASI Eksklusif tahun ini adalah
sebesar 60%, target tersebut tercapai sebesar 61% atau sebesar 101% dengan
katagori Sangat Baik, hal ini terjadi karena ibu pada saat hamil sudah diberikan
konseling ASI Eksklusif, perawatan payudara saat hamil, fasilitas pelayanan
kesehatan untuk bersalin sudah menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Pencapaian antara tahun 2018 dengan realisasi tahun 2017 dan tahun 2016 terus
mengalami peningkatan.
10. Indikator kinerja “”Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Sederajat”
Pencapaian indikator kinerja penjaringan kesehatan siswa SD/sederajat hanya
sebesar 90% dari target sebesar 95%, capaian ini cukup begitu menggembirakan
karena mencapai 95% antara target dan capaiannya (katagori Sangat Baik).
Faktor penyebab tidak tercapainya target tersebut disebabkan antara lain karena belum
terintegrasinya koordinasi antara Dinas Kesehatan, Pendidikan dan Kementerian
Agama. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan mengaktifkan TP-UKS di
Kabupaten/Kota dengan leading bidang Kesra Setda Kabupaten/Kota dan Camat sebagai
Ketua TP-UKS ditingkat Kecamatan. Memilih dan membina sekolah sebagai model
sekolah sehat yang akan menjadi contoh bagi sekolah lain di Kabupaten/Kota.
11. Indikator kinerja “”Persentase Balita Stunting”
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 18
Indikator ini menjadi begitu populer saat ini karena sampai dengan saat ini angka
stunting di Indonesia begitu besar yaitu 30,8% dari jumlah balita yang ada. Capaian
indikator stunting di Aceh sendiri pada tahun 2018 adalah sebesar 37,30%,
sementara targetnya adalah sebesar 30% dan hanya tercapai sebesar 80,43% atau
dengan katagori Baik. Beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target tersebut
antara lain disebabkan belum adanya upaya yang maksimal untuk mengintervensi
indikaotr ini.
Adapaun upaya yang akan dilakukan untuk menekan angka stunting antara lain
meningkatkan koordinasi, integrasi dan konvergensi antar lembaga, advokasi yang
intens juga diperlukan untuk mendorong semua pihak peduli dengan isu ini, contoh
upaya yang telah berhasil dilakukan adalah lahirnya Peraturan Gubernur Aceh
tentang upaya pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi serta komitmen
Ibu Gubernur selaku Ketua TP-PKK Aceh untuk mendeklarasikan upaya penurunan
stunting di tingkat provinsi dan akan berlanjut di Kabupaten/Kota.
12. Indikator kinerja ”Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang”
Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang mengalami fluktuatif hal ini karena
tidak konsistennya pelaksanaan program di Kabupaten/Kota, hal ini dapat dipahami
bahwa ditingkat operasional di lapangan juga masih ditemui banyak tantangan baik
sumber daya manuasi yang terbatas khususnya tenaga nutrisionis dan penganggaran
yang tidak kontinyu. Ada beberapa penyebab terjadinya malnutrisi antara lain pola
asuh yang salah, intake gizi yang kurang, sanitasi yang buruk, dan masih banyak
persoalan klasik lainnya.
Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Aceh antara lain menyediakan
dana dan bahan yang cukup serta melakukan advokasi kepada stakeholder agar
masalah malnutrisi ini dapat ditangani secara terintegrasi antar sektor terkait seperti
pertanian, peternakan, perekonomian, pendidikan dan lain-lain. Upaya lain yang
telah dilakukan adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dengan
gizi kurang, pemberian zat gizi mikro (vitamin A, obat cacing, taburia dan lain-lain)
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 19
dan penanganan gizi buruk disertai edukasi kepada keluarga terutama tentang “isi
piringku”.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 20
Berikut ini gambaran capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Aceh
sepanjang tahun 2018, sebagai berikut:
Target dan Realisasi Capaian Indikator Program Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018
` TARGET PERSENTASE CAPAIAN
CAPAIAN TAHUN PERSENTASE AKHIR TAHUN 2018
SEBELUMNYA TARGET REALISASI REALISASI RENSTRA TERHADAP TARGET
AKHIR RENSTRA
1 2 4 5 6 7 8 9
I1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) 69,51 TH 69,58 TH *) 69.52 TH *) 99,91 TH 99,70 TH 69,73
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan 143/100.000 LH 140/100.000 LH 138/100.000 LH 101% 132/100.000 LH 94,29
3 Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) 10/1000 LH 10/1000 LH 10/1000 LH 100% 8/1000 LH 80,00
4 Menurunnya Angka Kematian Balita (AKABA) 11/1000 LH 10/1000 LH 9/1000 LH 111% 7/1000 LH 77,78
5 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tanaga Kesehatan
yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 83% 90% 86% 95,56% 98% 87,76
6 Cakupan Pelayanan Nifas 51% 80% 78% 97,50% 90% 86,67
7 Cakupan Kunjungan Bayi (KN1) 83% 90% 87% 96,66% 98% 88,78
8 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 80% 90% 82% 91,11% 100% 82,00
9 Persentase Bayi Usia < 6 Bulan yang Mendapat ASI
Eksklusif51% 60% 61% 101% 65% 93,85
10 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Sederajat 85% 95% 90% 94,74% 100% 90,00
11 Persentase Balita Stunting 32% 30% 37,30% 80,43% 20% 53,62
12 Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang 23% 18% 23,50% 76,59% 14% 59,57
II1 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk 27,70/100.000 Pddk 30/100.000 Pddk 25.20/100.000 Pddk 84% 40/100.000 Pddk 63,00
2 Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk 15,90/100.000 Pddk 16/100.000 Pddk 11.50/100.000 Pddk 96,88% 20/100.000 Pddk 57,50
3 Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk 5/100.000 Pddk 6/100.000 Pddk 4,20/100.000 Pddk 70% 12/100.000 Pddk 35,00
4 Persentase Puskesmas Terakreditasi 31% 75% 61,40% 81,87% 100% 61,40
5 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi 78% 85% 80,90% 95,18% 100% 80,90
6 Persentase Progres Pembangunan RS Rujukan Regional
di 5 Lokasi22,30% 40% 38,60% 96,50% 100% 38,60
III1 Persentase Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) 14% 14% 13% 92,86% 40% 32,50
2 Persentase Pasien Jiwa Bebas Pasung 44% 55% 50% 90,91% 90% 55,56
3 Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa yang mandiri 52% 52% 51% 98,08% 60% 85,00
4 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan
Terjangkau 70% 85% 73,33% 86,27% 100% 73,33
IV1
Persentase Rakyat Aceh yang Mendapat Fasilitas JKA
dan Jaminan Kesehatan Lainnya100% 100% 100% 100% 100% 100
2Jumlah Rakyat Aceh Yang Terjamin Kesehatannya Melalui
Program JKA 2.009.031 Jiwa 2.009.031 Jiwa 2.131.996 Jiwa 106% 3.000.000 Jiwa 71,07
V1 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB BTA + 138% 100% 160% 160,00% 100% 160
2 Persentase Angka Kesuksesan Pengobatan TB 89% > 90% 86% 95,56% 100% 86,00
3 Angka Kejadian (Incident Rate) DBD 49/100.000 Pddk 15/100.000 Pddk 29/100.000 Pddk 51,72% 10/100.000 Pddk 34,48
4 Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta 0,98/10.000 <1 /10.000 0,75/10.000 100% 0,25/10.000 33,33
5 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)65% 85% 48,0% 56,47% 100% 48,00
6 Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi
Malaria19 Kab/Kota 23 Kab/Kota 19 Kab/Kota 82,61% 23 Kab/Kota 82,61
7 Persentase Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)32% 41% 40,80% 99,51% 90% 45,33
8Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Memenuhi
Syarat Kesehatan70% 85% 68% 80,00% 90% 75,56
Ket : *) Sumber BPS, target dan capaian tahun 2017
Terjaminnya pelayanan kesehatan gratis
bagi masyarakat miskin Aceh
Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan
dan Kemudahan Dalam Mengakses
Palayanan Kesehatan
Meningkatnya penyediaan pelayanan medik
spesialistik dan kesehatan jiwa, serta
tersedianya obat esensial disarana
pelayanan dasar dan rujukan.
Menurunnya angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit menular dan tidak menular
TAHUN 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
3
Tercapainya Tujuan Pembangunan
Kesehatan Aceh Tahun 2018
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 21
Berikut ini gambaran realisasi anggaran dan kegiatan Dinas Kesehatan
Aceh pada tahun 2018, sebagai berikut:
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 22
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 23
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 24
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan dan kegagalan dapat dilihat
sejauh mana strategi pencapaian sasaran berupa kebijakan yang mendukung
keberhasilan pelaksanaan program-program yang menjadi tolok ukur pada
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan pada tabel berikut ini:
Sebagai ilustrasi gambaran pencapaian kinerja pelayanan Dinas
Kesehatan Aceh dapat pada Tabel T-C 30 pada lampiran Renja ini berikut ini.
SKPA : DINAS KESEHATAN ACEH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A. SPM Kesehatan Daerah Provinsi
1Jumlah pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana berpotensi bencana Provinsi100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
2Jumlah Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
Provinsi100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
B. SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 100% 100% 78 100 100 100 80 79 100 100
Cakupan ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet 100% 100% 100 100 100 100 100 75 80 90
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan 100% 100% 85 100 100 100 100 85 85 85
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (PKO) 100% 100% 59 65 100 100 59 65 70 80
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Cakupan bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar Cakupan Penangan Komplikasi Neonatus (PKN)100% 100% 99 100 100 100 58 51 60 65
Cakupan Kunjungan Neonatal KN Lengkap 100% 100% 100 100 100 100 100 100 90 95
4 Pelayanan Kesehatan Balita
Cakupan balita 0–59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai
standar 100% 100% 100 100 100 100 58 51 60 65
Cakupan Baduta mendapatkan MP ASI 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan Balita Gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
Cakupan penjaringan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat
skrining kesehatan 100% 100% 94 95 100 100 95 85 95 95
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Cakupan penduduk usia 15–59 tahun mendapat skrining kesehatan sesuai standar 100% 100% 100 100 100 100 40 50 60 70
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Cakupan penduduk usia lanjut mendapat skrining kesehatan sesuai standar 100% 100% 100 100 100 100 40 50 60 70
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Cakupan penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar 100% 90% 80 80 100 100 30 40 50 60
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Cakupan penderita Diabetes Militus (DM) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 100% 90% 100 100 100 100 40 50 60 70
10 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
Cakupan penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapat pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar 100% 90% 85 87 88 95 40 50 60 70
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis (TB)
Cakupan orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90 89 95 95
12 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
Cakupan orang berisiko terinfeksi HIV AIDS yang mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 52 54 62 65
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
TABEL T-C 30PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN SKPA
PROVINSI ACEH
No IndikatorSPM/Standar
NasionalIKK
Target Renstra SKPA Realisasi Capaian ProyeksiCatatan
AnalisisTahun
2017
Tahun
2018
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 25
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
Adapun isu strategis yang ditangani Dinas Kesehatan Aceh pada tahun 2017-
2022 adalah:
1. Peningkatan kualitas birokrasi, tata kelola, dan pelayanan publik;
Isu strategis peningkatan kualitas birokrasi, tata kelola, dan pelayanan
publik (Aceh Peumulia) difokuskan untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik yang mudah, cepat, berkualitas dan bebas pungutan.
Menempatkan pimpinan unit kerja sesuai dengan latar belakang dan
bidang keahlian, serta menjadikan aparatur pemerintah sebagai pelayan
bagi masyarakat. Di samping itu, dengan isu strategis ini juga akan
melahirkan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta meningkatkan sistem
pengawasan dan penilaian kinerja aparatur pemerintah.
Isu strategis peningkatan kualitas birokrasi, tata kelola, dan pelayanan
publik (Aceh Peumulia) difokuskan untuk:
- Peningkatan kualitas pelayanan publik yang mudah, cepat, berkualitas
dan bebas pungutan.
- Penempatan pejabat eselon II, III dan IV serta staf Dinas Kesehatan
sesuai dengan latar belakang dan bidang keahlian.
- Optimalisasi koordinasi di internal dinas kesehatan.
- Diperlukan peremajaan peralatan pendukung kinerja.
- Belum optimalnya koordinasi dengan dinas/instansi terkait
- Evaluasi kebijakan perencanaan.
- Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan akses
dan mutu pelayanan kesehatan.
Isu strategis peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan difokuskan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Peningkatan akses kesehatan
diantaranya dilakukan dengan pembangunan dan pengembangan rumah
sakit regional dan rujukan. Sedangkan untuk meningkatkan mutu
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 26
pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan terlatih dan
peningkatan Jaminan Kesehatan Aceh. Selanjutnya penanganan stunting
harus diupayakan dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.
Isu strategis peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan difokuskan untuk:
- Optimalisasi Tatakelola/administrasi dan manajemen kesehatan;
- Pengelolaan dan pendayagunaan SDM kesehatan;
- Pembiayaan dan penganggaran yang proporsional;
- Penyediaan kelengkapan sarana prasarana, obat dan alat kesehatan;
- Penguatan kerjasama lintas sektor dan lintas program;
- Penguatan upaya kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat;
dan
- Mendorong partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam
pengelolaan kesehatan.
2.3.1. Koordinasi dan Sinergitas
Model pembangunan kesehatan di era desentralisasi saat ini,
memperhatikan kondisi natural dan kebutuhan lokal sekaligus
mengakomodasi tujuan pembangunan kesehatan secara nasional.
Pendekatan intersectoral convergence sangat membantu pembuat kebijakan
untuk mengidentifikasi level kerja sama baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten kota sehingga dapat dilakukan pemetaan yang komprehensif
tentang peran dan keterlibatan masing-masing aktor dan organisasi dalam
pembangunan kesehatan. Selain itu pendekatan tersebut juga mengakomodir
persoalan kompleksitas urusan administrasi dan operasional teknis lewat
pertimbangan kongkurensi antara tingkat pusat dan daerah. Dengan demikian
terjadi kejelasan antara siapa saja (who) yang terlibat dan bagaiamana (how)
peran mereka dalam mendukung peningkatan status kesehatan.
Koordinasi dan sinergitas program kesehatan baik dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi sampai dengan pusat yang selama ini terjalin
menjadi acuan keberhasilan berbagai program kesehatan dan masing-masing
level mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing pula, dari level
pembuat kebijakan, koordinasi sampai eksekusi kebijakan dilapangan. Hal ini
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 27
dapat tercermin dari harmonisnya pelakasanaan kegiatan dan program untuk
mencapai berbagai indikator keberhasilan dalam bidang kesehatan.
2.3.2. Permasalahan dan Hambatan
Beberapa hal yang menyebabkan kinerja program kesehatan belum
dapat dilaksanakan optimal antara lain sebagai berikut:
Pertama : Ketimpangan/ disparitas derajat kesehatan masyarakat antar
wilayah.
Berdasarkan data kuantitatif yang memberi informasi kinerja
sebagaimana tersebut diatas, secara umum status kesehatan dan gizi
masyarakat Aceh telah mengalami peningkatan walaupun masih lebih
rendah dibandingkan dengan status kesehatan di provinsi lain terutama di
pulau Jawa dan Bali. Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan
tersebut antara lain geografis wilayah, laju pertumbuhan ekonomi, sosial
budaya setempat, pendidikan dan perilaku masyarakat. Selain itu angka
kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan relatif masih tinggi,
cakupan imunisasi dasar masih sangat rendah, tingginya prevalensi masalah
gizi pada balita seperti stunting serta status gizi kurang dan gizi buruk, yang
sebagian besar permasalahan ini berada di pedesaan.
Angka kesakitan untuk penyakit menular juga masih tinggi terutama
pada kelompok miskin yang rentan terhadap berbagai penyakit infeksi seperti
ISPA, diare, demam berdarah (DBD), tuberkulosis paru dan malaria.
Akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan secara umum sudah
meningkat walaupun masih ada beberapa wilayah terpencil, akses pelayanan
kesehatan masih terkendala faktor geografis dan transportasi.
Kedua : Masalah double burden of diseases.
Permasalahan penyakit menular belum tuntas diselesaikan, namun
terjadi pula peningkatan prevalensi penyakit tidak menular yang begitu cepat
akibat pergeseran prilaku hidup yang konsumtif, seperti penyakit jantung dan
pembuluh darah, stroke, Diabetes Mellitus (DM) dan kanker, sehingga
diperlukan upaya keras untuk mengatasi beban ganda terhadap permasalahan
kesehatan yang terjadi di masyarakat. Selain itu, munculnya penyakit
masyarakat akibat prilaku menyimpang seperti, HIV dan AIDS yang cendrung
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 28
meningkat, yang pada umumnya mendominasi usia produktif. Meningkatnya
jumlah penduduk, pergeseran pola penyakit dan pola hidup masyarakat yang
sangat variatif serta perubahan struktur deografi penduduk berimplikasi
terhadap tuntutan terhadap jumlah, jenis dan kualitas pelayanan yang
berdampak pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan.
Ketiga : Rendahnya upaya pencegahan dan promosi kesehatan
Mencermati pemasalahan kesehatan masyarakat secara umum,
sebenarnya dapat dilakukan dengan pendekatan promosi dan preventif yang
terjangkau masyarakat. Namun dalam upaya ini masih belum optimal dan
belum secara massal diadop oleh masyarakat karena merubah prilaku dan
kebiasaan masyarakat dalam konteks sosial budaya memerlukan effort yang
besar dan terus menerus sehingga masyarakat yakin bahwa upaya pencegahan
jauh ebih efektif dan efisien dibanding pengobatan penyakit. Oleh karena itu
upaya pencegahan dan promosi kesehatan perlu dan segera digaungkan
kembali secara massal dan berkesinambungan.
Rendahnya upaya peningkatan promotif dan pencegahan kesehatan
dapat dilihat dari berberapa indikator antara lain rendahnya cakupan
imunisasi lengkap, cakupan pemberian ASI Eksklusif, tinggi prevalensi kasus
TB, malaria dan insiden DBD.
Keempat : Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
Intervensi terhadap kondisi kesehatan lingkungan harus dilakukan
secara lintas sektor dan melibatkan masyarakat. Rendahnya kondisi
lingkungan, berdampak buruk terhadap status kesehatan, baik individu,
keluarga maupun kelompok karena ketersediaan dan akses terhadap air bersih
dan sanitasi dasar mutlak diperlukan dalam siklus kehidupan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan dapat dilihat dari persentase kelompok
masyarakat yang akses terhadap air bersih yang masih rendah dan sanitasi
dasar yang belum standar sesuai kaedah-kaedah kesehatan.
Kelima : Masih rendahnya keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
Seluruh kabupaten/kota telah memiliki rumah sakit, baik milik
pemerintah maupun swasta dan puskesmas yang tersebar diseluruh
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 29
2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Dalam melakukan telaahan terhadap rancangan awal Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2020 dilakukan perbandingan antara rumusan
hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah mempertimbangkan target Renstra Dinas Kesehatan
Aceh dan juga tingkat kinerja Dinas Kesehatan Aceh.
Review terhadap rancangan awal RKPD meliputi kegiatan identifikasi
program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan, tolok ukur atau
target sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan
kecamatan, namun kualitas pelayanan masih rendah, sehingga tidak jarang
terlihat sebagian masyarakat tidak puas dan bagi mereka yang mampu akan
memilih pelayanan kesehatan diluar Aceh dan bahkan keluar negeri. Ketidak
puasan terhadap pelayanan terutama dikarenakan lambatnya pelayanan,
ketidakjelasan informasi pelayanan, proses administrasi dan lamanya waktu
tunggu. Sebenarnya di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah
berlangsung selama 7 tahun ini, adalah era penguatan sistem pelayanan yang
berorientasi pada kualitas/mutu pelayanan, walaupun pada awalnya terasa
sulit.
Ketujuh : Terbatasnya tenaga kesehatan strategis dan distribusi yang tidak
merata.
Ketersediaan tenaga strategis (dokter spesialis, dokter umum, dokter
gigi, farmasi, gizi dan laboratorium) masih belum terpenuhi dan merata,
kecuali untuk jenis tenaga bidan dan perawat yang memang sudah tercukupi.
Kebutuhan dan ketersediaan tenaga dilihat dari ratio tenaga strategis terhadap
100.000 penduduk, dan bahkan untuk wilayah dengan tingkat kepadatan
penduduk yang tinggi, digunakan ratio per 10.000 penduduk. Pada tahun
2018 masih diperkirakan ratio terhadap 100.000 penduduk, begitupun angka
ratio masih berada dibawah standar yang ditetapkan. Keterbatasan ini
semakin diperburuk lagi dengan ketidak-merataannya distribusi tenaga, data
terakhir menunjukkan sebanyak 2/3 tenaga kesehatan berada di wilayah
perkotaan.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 30
untuk setiap program dan kegiatan di lingkup Dinas Kesehatan Aceh
berdasarkan kajian Tim Anggaran Pemerintah Aceh berupa rancangan awal
RKPD.
Review ini sangat diperlukan dimana untuk mendapatkan formulasi
program dan kegiatan yang tepat berdasarkan perbandingan antara
kebijakan Pemerintah Daerah dan kebutuhan terhadap program dan kegiatan
berdasarkan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan di masyarakat.
Selanjutnya perlu disadari bahwa paradigma baru pengelolaan
keuangan negara menuntut upaya perubahan yang mendasar dalam
pendekatan penganggaran. Berbagai perubahan ini membutuhkan dukungan
sistem penganggaran yang lebih responsif yang dapat memfasilitasi upaya
memenuhi tuntutan peningkatan kinerja, kualitas layanan dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya. Dan sangat penting juga untuk memastikan
bahwa pilihan program sebagai instrumen kebijakan benar-benar merupakan
alternatif terbaik yang mencakup kegiatan-kegiatan yang mencerminkan
alternatif pendekatan paling efisien untuk menghasilkan keluaran dan efektif
dalam mendukung pencapaian rencana program. Dengan demikian antara
kebijakan, program/kegiatan dan sub kegiatan harus merupakan sebuah
rangkaian yang mencerminkan adanya keutuhan konseptual.
Review terhadap rancangan awal RKPA tahun 2020 Dinas Kesehatan
Aceh dapat diteliti pada Tabel T-C 31 pada lampiran Renja ini.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 31
SKPA : DINAS KESEHATAN ACEH
Lokasi Indikator KinerjaTarget
Capaian
Pagu Indikatif
(Rp.000,-)Lokasi Indikator Kinerja
Target
Capaian
Kebutuhan
Dana
(Rp.000,)
Catatan
Penting
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
BELANJA LANGSUNG (BL) 923.127.657 BELANJA LANGSUNG (BL) 923.127.657
1
Meningkatnya ketersediaan sarana
dan prasarana penunjang
kelancaran administrasi
perkantoran
100% 8.744.156
Meningkatnya ketersediaan sarana
dan prasarana penunjang
kelancaran administrasi
perkantoran
100%
8.744.156
1Penyediaan Jasa surat menyurat
Provinsi Tersedianya kebutuhan jasa surat
menyurat kantor dan UPTD
12 BULAN 32.300 Penyediaan Jasa surat menyurat
Provinsi Tersedianya kebutuhan jasa surat
menyurat kantor dan UPTD
12 BULAN 32.300
2Penyediaan Jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Provinsi Tersedianya kebutuhan jasa komunikas,
sumber daya air dan listrik kantor dan
UPTD
12 BULAN1.631.953
Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Provinsi Tersedianya kebutuhan jasa komunikas,
sumber daya air dan listrik kantor dan
UPTD
12 BULAN 1.631.953
3Penyediaan alat tulis kantor
Provinsi Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor
dan UPTD12 BULAN
397.544 Penyediaan alat tulis kantorProvinsi Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor
dan UPTD12 BULAN 397.544
4 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Provinsi Tersedianya barang cetakan dan
penggandaan kantor dan UPTD
12 BULAN206.476
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Provinsi Tersedianya barang cetakan dan
penggandaan kantor dan UPTD
12 BULAN 206.476
5 Penyediaan komponen instalasi listrik
penerangan bangunan kantor
Provinsi Terpenuhinya kebutuhan komponen
listrk dani penerangan kantor dan UPTD12 BULAN
99.908 Penyediaan komponen instalasi listrik
penerangan bangunan kantor
Provinsi Terpenuhinya kebutuhan komponen
listrk dani penerangan kantor dan UPTD12 BULAN 99.908
6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Provinsi Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor dan UPTD
12 BULAN200.000
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Provinsi Tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor dan UPTD
12 BULAN 200.000
7 Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan
Provinsi Tersedianya kebutuhan bahan bacaan
kantor Dinkes dan UPTD12 BULAN
42.920 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Provinsi Tersedianya kebutuhan bahan bacaan
kantor Dinkes dan UPTD12 BULAN 42.920
8 Penyediaan makanan dan minuman Provinsi Terpenuhinya kebutuhan makanan dan
minuman Kantor dan UPTD12 BULAN 314.990 Penyediaan makanan dan minuman Provinsi Terpenuhinya kebutuhan makanan dan
minuman Kantor dan UPTD12 BULAN 314.990
9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
keluar daerah
Provinsi Terselenggaranya rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah12 BULAN
1.200.000 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
keluar daerah
Provinsi Terselenggaranya rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah12 BULAN 1.200.000
10Penyediaan Jasa dokumentasi kantor
Provinsi Persentase kegiatan administrasi
perkantoran yang didokumentasikan12 BULAN
200.000 Penyediaan Jasa dokumentasi kantorProvinsi Persentase kegiatan administrasi
perkantoran yang didokumentasikan12 BULAN 200.000
11 Peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran
Provinsi Tersedianya jasa Administrasi
perkantoranr dan UPTD12 BULAN
4.418.065 Peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran
Provinsi Tersedianya jasa Administrasi
perkantoranr dan UPTD12 BULAN 4.418.065
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturTingkat Kelengkapan Sarana dan
Prasarana Aparatur100% 6.500.254 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tingkat Kelengkapan Sarana dan
Prasarana Aparatur100%
6.500.254
1 Pembangunan Gedung Kantor Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan
gedung kantor tempat kerja
1 Paket 2.000.000 Pembangunan Gedung Kantor Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan
gedung kantor tempat kerja
1 Paket 2.000.000
2Pengadaan kenderaan dinas/operasional
Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan
kenderaan operasional
1.172.335 Pengadaan kenderaan dinas/operasional
Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan
kenderaan operasional
1 Paket 1.172.335
3
Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor
Meningkatnya jumlah Sarana dan
Prasarana perlengkapan gedung
kantor yang disediakan
1 Paket 804.400
Pengadaan Perlengkapan Gedung KantorMeningkatnya jumlah Sarana dan
Prasarana perlengkapan gedung
kantor yang disediakan
804.400
4Pengadaan Mobeleur Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan mebelair 1 Paket 403.000 Pengadaan Mobeleur Provinsi Jumlah pemenuhan kebutuhan mebelair 1 Paket 403.000
Pemeliharaan rutin/berkala rumah
jabatan
Provinsi Jumlah rumah jabatan/dinas yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala
1 Paket 100.000 Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
ProvinsiJumlah rumah jabatan/dinas yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala
1 Paket 100.000
5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Provinsi Persentase gedung kantor yang
dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket 500.000 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Provinsi Persentase gedung kantor yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala
1 Paket 500.000
6 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/ operasional
Provinsi Jumlah kendaraan dinas yang
dilakukan pemeliharaan 54 Unit 972.000 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/ operasional
Provinsi Jumlah kendaraan dinas yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala1 Paket 972.000
7Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan rumah jabatan/dinas
Provinsi Jumlah rumah jabatan/dinas yang
dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket 20.000 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
rumah jabatan/dinas
Provinsi
Jumlah rumah jabatan/dinas yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala
1 Paket 20.000
8Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor
Provinsi Jumlah peralatan gedung kantor
yang dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
8 Paket 528.519 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor
Provinsi
Jumlah peralatan gedung kantor yang
dilakukan pemeliharaan rutin/berkala
54 Unit 528.519
3Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan Aparatur
Dalam Kehadiran dan Penggunaan 100%
826.860 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan Aparatur Dalam
Kehadiran dan Penggunaan Atribut 100%
826.860
1Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya
Provinsi
Jumlah pakaian dinas beserta
perlengkapannya yang disediakan
567 orang 826.860 Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya
Provinsi
Jumlah pakaian dinas beserta
perlengkapannya yang disediakan
567 orang 826.860
4Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase aparatur yang
memenuhi kompetensi100%
1.378.125 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase aparatur yang
memenuhi kompetensi100%
1.378.125
1Pendidikan dan Pelatihan Formal
Provinsi Jumlah diklat formal yang
diselenggarakan
146 orang 690.925 Pendidikan dan Pelatihan Formal
Provinsi Jumlah diklat formal yang
diselenggarakan
146 orang 690.925
2 Rapat koordinasi teknis (Rakornis) Provinsi Jumlah Rapat koordinasi teknis 425 orang 687.200 Rapat koordinasi teknis (Rakornis) Provinsi Jumlah Rapat koordinasi teknis 425 orang 687.200
5 Persentase laporan capaian kinerja
dan keuangan yang tersusun tepat
waktu (Lakip, Renja, Lporan
Keuangan, Laporan realisasi, DLL di
bagi dengan Total Laopran Wajib)
100%
735.000 Persentase laporan capaian kinerja
dan keuangan yang tersusun tepat
waktu (Lakip, Renja, Lporan
Keuangan, Laporan realisasi, DLL di
bagi dengan Total Laopran Wajib)
100%
735.000
1Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ihktisar realisasi kinerja SKPAProvinsi
Persentase Peningkatan
Akuntabilitas Kinerja9 Laporan 735.000
Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ihktisar realisasi kinerja SKPAProvinsi
Persentase Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja9 Laporan 735.000
TABEL T-C 31REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPA TAHUN 2020
PROVINSI ACEH
Nomo
r
Rancangan Awal RKPA Hasil Analisis Kebutuhan
Program / Kegiatan Program / Kegiatan
(1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 32
6
1) Persentase Puskesmas yang
terakreditasi; 2) Persentase RS yang
terakreditasi, 3) Persentase Pusk
sesuai standar PMK 75/ 2015, 4).
Jumlah RS yang memenuhi Standar
PMK 56 /2014. 5). Jumlah RS yang
melaksanakan SIM RS Update 6).
Tersediannya dokumen Profil
kesehatan , 7).Persentase SOP-AP
1) 84; 2) 60 16.903.756
1) Persentase Puskesmas yang
terakreditasi; 2) Persentase RS yang
terakreditasi, 3) Persentase Pusk
sesuai standar PMK 75/ 2015, 4).
Jumlah RS yang memenuhi Standar
PMK 56 /2014. 5). Jumlah RS yang
melaksanakan SIM RS Update 6).
Tersediannya dokumen Profil
kesehatan , 7).Persentase SOP-AP
1) 84; 2)
60 16.903.756
1 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Provinsi Jumlah RSUD yang menerapkan PPI,
PPRA dan pasien safety
24 RSUD 3.498.026 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Provinsi Jumlah RSUD yang menerapkan PPI,
PPRA dan pasien safety
24 RSUD 3.498.026
3 Revitalisasi Sistem Kesehatan Provinsi Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 69 rs 5.003.410 Revitalisasi Sistem Kesehatan Provinsi Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 69 rs 5.003.410
Jumlah Puskesmas terakreditasi Jumlah Puskesmas terakreditasi
Jumlah Faskes lainnya yang
terakreditasi
33 Jumlah Faskes lainnya yang
terakreditasi
33
4 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Provinsi Meningkatnya Koordinasi dengan
kabupaten/ kota
23
Kab/Kota, 4
Laporan
735.000 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Provinsi Meningkatnya Koordinasi dengan
kabupaten/ kota
23
Kab/Kota,
4 Laporan
735.000
5 Upaya peningkatan pelayanan
kesehatan primer dan kesehatan
Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non
Perawatan yang sesuai standar200 6.423.980 Upaya peningkatan pelayanan kesehatan
primer dan kesehatan tradisional
Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non
Perawatan yang sesuai standar200 6.423.980
Jumlah Puskesmas yang sudah
menjalankan Manajemen
259 Jumlah Puskesmas yang sudah
menjalankan Manajemen Puskesmas
259
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan kesehatan
198 Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan kesehatan
198
Jumlah Puskesmas yang
bekerjasama Quickwins pelayanan
darah melalui Dinkes dengan UTD
dan RS
280 Jumlah Puskesmas yang bekerjasama
Quickwins pelayanan darah melalui
Dinkes dengan UTD dan RS
280
Jumlah Kabupaten/Kota yang
melaksanakan peayanan kesehatan
bergerak di daerah terpencil dan
sangat terpencil
8 Jumlah Kabupaten/Kota yang
melaksanakan peayanan kesehatan
bergerak di daerah terpencil dan
sangat terpencil
8
6 Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
1. Terkonekesinya data Pasien
dengan Finger Print Pasien,
2.Pasien mudah mengakses
pelayanan Kesehatan
10 RS 200.000 Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
1. Terkonekesinya data Pasien
dengan Finger Print Pasien,
2.Pasien mudah mengakses
pelayanan Kesehatan
10 RS 200.000
7 Peningkatan Pelaporan Data dan
Informasi Kesehatan Terintegrasi
1. Persentase ketersediaan data dan
Informasi Publik
2. Persentase Kabupaten/Kota dan
Puskesmas Menjalankan Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi
3. Persentase Kab/Kota Melaporkan
Data Rutin
1.043.340 Peningkatan Pelaporan Data dan Informasi
Kesehatan Terintegrasi
1. Persentase ketersediaan data dan
Informasi Publik
2. Persentase Kabupaten/Kota dan
Puskesmas Menjalankan Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi
3. Persentase Kab/Kota Melaporkan
Data Rutin
1.043.340
8 Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Jumlah RS yang menerapkan
sesuai standar
69 2.000.000 Peningkatan Pelayanan Kesehatan RujukanJumlah RS yang menerapkan
sesuai standar69
2.000.000
9 Peningkatan Mutu dan Akreditasi
FasyankesJumlah Rumah Sakit
Terakreditasi69 rs 5.003.410
Peningkatan Mutu dan Akreditasi
FasyankesJumlah Rumah Sakit
Terakreditasi69 rs
5.003.410
Jumlah Puskesmas terakreditasi Jumlah Puskesmas terakreditasi
Jumlah Faskes lainnya yang
terakreditasi33
Jumlah Faskes lainnya yang
terakreditasi33
7 1) Jumlah ragam promosi; 2)
frekuensi promosi yang dilakukan
1) 4; 2) 185 3.557.949 1) Jumlah ragam promosi; 2)
frekuensi promosi yang dilakukan
1) 4; 2)
185
3.557.949
1 Pengembangan Media Promosi dan
informasi sadar hidup sehat
Provinsi 1. Jumlah media promosi yang
dikembangkan pertahun
15 Media 1.148.660 Pengembangan Media Promosi dan
informasi sadar hidup sehat
Provinsi 1. Jumlah media promosi yang
dikembangkan pertahun
15 Media 1.148.660
Provinsi
2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup
Sehat
Provinsi PHBS di Sekolah 5 sekolah 500.000 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Provinsi 1. Persentase keluarga berprilaku
hidup bersih dan sehat
55% 500.000
3 Peningkatan Pendidikan Tenaga
Penyuluh Kesehatan
Jumlah tenaga promkes yang
terlatih
250 orang 448.360 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh
Kesehatan
Jumlah tenaga promkes yang terlatih 250 orang 448.360
4 Pemanfaatan saluran media promosi
kesehatan
Jumlah saluran media yang
digunakan
250 Orang 439.836 Pemanfaatan saluran media promosi
kesehatan
Provinsi Jumlah saluran media yang
digunakan
250
Orang
439.836
5 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Persentase sekolah yang
melaksanakan PHBS
3 kali 220.000 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Provinsi Persentase sekolah yang
melaksanakan PHBS
3 kali 220.000
6 Peningkatan Peranserta dan
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Jumlah kelompok masyarakat yang
memanfaatkan sumberdayanya
24 RSUD 316.493 Peningkatan Peranserta dan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Program
Provinsi Jumlah kelompok masyarakat yang
memanfaatkan sumberdayanya
24 RSUD 316.493
7 Peningkatan penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah skit (PKM-RS)
Jumlah RSUD yang melakukan PKRS 8 rsud 484.600 Peningkatan penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah skit (PKM-RS)
Jumlah RSUD yang melakukan PKRS 484.600
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 33
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Persentase Stunting;
2)Persentase balita gizi buruk; 3)
Persentase balita gizi Kurang; 4)
Cakupan ASI ekslusif
1) 24; 2) 2,4
; 3) 13,1 ; 4)
31
3.865.500 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Persentase Stunting; 2)Persentase
balita gizi buruk; 3) Persentase
balita gizi Kurang; 4) Cakupan ASI
ekslusif
1) 24; 2)
2,4 ; 3)
13,1 ; 4)
31
3.865.500
1 Peta Informasi masalah gizi Masyarakat Tersedia data stunting, wasting, dan
giburkur
23 Kab/Kota 265.500 Peta Informasi masalah gizi Masyarakat Provinsi Tersedia data stunting, wasting, dan
giburkur
23
Kab/Kota
265.500
2 Penanggulangan Masalah gizi
masyarakat
Persentase stunting 90% 3.000.000 Penanggulangan Masalah gizi masyarakat Provinsi Persentase stunting 90% 3.000.000
Persentase Balita ditimbang berat
badannya (D/S)
30% Persentase Balita ditimbang berat
badannya (D/S)
30%
Persentase bayi usia 0-6 bulan
mendapat ASI eksklusif
Persentase bayi usia 0-6 bulan
mendapat ASI eksklusif
3 Pemberdayaan Masyarakat untuk
pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Provinsi Persentase Penimbangan Balita 95% 600.000 Pemberdayaan Masyarakat untuk
pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Provinsi Persentase Penimbangan Balita 95% 600.000
Persentas bayi mendapat ASI
Ekklusif
50% Persentas bayi mendapat ASI Ekklusif 50%
9 Program Pengembangan Lingkugan Sehat 1) Cakupan Rumah sehat; 2)
Cakupan Jamban Sehat; 3)
Persentase Penduduk yang
memiliki akses air minum
berkualitas
1) 70; 2)
65; 3) 80
1.258.136 Program Pengembangan Lingkugan Sehat1) Cakupan Rumah sehat; 2)
Cakupan Jamban Sehat; 3)
Persentase Penduduk yang memiliki
akses air minum berkualitas
1) 70; 2)
65; 3) 80
1.258.136
1 Pengkajian pengembangan lingkungan
sehat
Provinsi Jumlah RS/Fasyankes Yang
Melakukan Pengelolaan Limbah
Medis Sesuai Standar
27 RSUD 400.000 Pengkajian pengembangan lingkungan
sehat
Provinsi Jumlah RSUD yang dilakukan kajian
terhadap lingkungan sehat
27 RSUD 400.000
2 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan
Sehat
Provinsi Jumlah Desa Yang Melaksanakan
STBM
4556 desa 400.000 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan
Sehat
Provinsi Jumlah Desa Yang Melaksanakan
STBM
4556 desa 400.000
Jumlah Penduduk yang
Menggunakan Jamban Sehat
4670519 Jumlah Penduduk yang
Menggunakan Jamban Sehat
4670519
Persentase Sarana Air Minum Yang
Dilakukan Pengawasan
55% Persentase Sarana Air Minum Yang
Dilakukan Pengawasan
55%
Jumlah Penduduk yang memenuhi
akses terhadap air bersih yang
memenuhi syarat
4670519 Jumlah Penduduk yang memenuhi
akses terhadap air bersih yang
memenuhi syarat
4670519
Persentase Tempat-Tempat Umum
(TTU) Yang Memenuhi Syarat
Kesehatan
60% Persentase Tempat-Tempat Umum
(TTU) Yang Memenuhi Syarat
Kesehatan
60%
Persentase Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) Yang Memenuhi
Syarat Kesehatan
38% Persentase Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) Yang Memenuhi
Syarat Kesehatan
38%
3 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Provinsi Persentase Puskesmas Yang
Menyelenggarakan Kesehatan Kerja
Dasar
60% 358.136 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Provinsi Jumlah kegiatan sosialisasi kebijakan
lingkungan sehat
23 Kali 358.136
Jumlah Pos UKK yang Terbentuk di
Daerah PPI/TPI
204 pos Persentase Kab/Kota yang
menyelenggarakan tatanan kawasan
sehat
34%
Persentase Puskesmas Yang
Melaksanakan Kegiatan Kesehatan
Olahraga pada kelompok
Masyarakat di Wilayah Kerja
40% Persentase Tempat Pengelolaan
Makanan ( TPM) di Kab/Kota yang
memenuhi syarat kes .
32%
4 Pembinaan Lingkungan Sehat Jumlah Kab/Kota Yang
Menyelenggarakan Tatanan
Kawasan Sehat
10 100.000 Pembinaan Lingkungan Sehat Jumlah Kab/Kota Yang
Menyelenggarakan Tatanan Kawasan
Sehat
10 100.000
10Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
per satuan penduduk0,35% 10.256.005
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
per satuan penduduk0,35% 10.256.005
1 Pengadaan Puskesmas Keliling Tersedianya mobil Pusling di
Puskesmas
1 Unit 500.000 Pengadaan Puskesmas Keliling Kab/Kota Tersedianya mobil Pusling di
Puskesmas
1 Unit 500.000
2 Pembangunan Posyandu/Poskesdes Terlaksananya pembangunan
poskesdes
1 Unit 500.000
Pembangunan Posyandu/Poskesdes Kab/Kota Terlaksananya pembangunan
poskesdes
1 Unit 500.000
3 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Puskesmas
Jumlah fasilitas kesehatan dasar
yang disediakan9.256.005
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Puskesmas
Kab/Kota Jumlah fasilitas kesehatan dasar yang
disediakan
9.256.005
-
11Jumlah Kab/kota yang Memiliki RS
Regional dan RSUD Tipe B
11% 330.905.863 Jumlah Kab/kota yang Memiliki RS
Regional dan RSUD Tipe B
11% 330.905.863 UPTD
Labkes
1 Pembangunan Rumah Sakit Kab/Kota jumlah rumah sakit rujukan regional
Tipe A yang di bangun, jumlah
Kab/Kota yang memiliki RSUD Type
4 rs 274.905.863 Pembangunan Rumah Sakit Kab/Kota jumlah rumah sakit rujukan regional
Tipe A yang di bangun, jumlah
Kab/Kota yang memiliki RSUD Type B,
4 rs 274.905.863
2 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah
Sakit
Kab/Kota Terlaksananya Pengadaan Alat-alat
Kesehatan dan Kedokteran Rumah
Sakit di 23 Kab/Kota
1 paket 50.000.000 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah
Sakit
Kab/Kota Terlaksananya Pengadaan Alat-alat
Kesehatan dan Kedokteran Rumah
Sakit di 23 Kab/Kota
1 paket 50.000.000
11 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah Kab/Kota Jumlah kenderaan ambulance/mobil
jenazah yang diadakan
5 unit 6.000.000 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah Kab/Kota Jumlah kenderaan ambulance/mobil
jenazah yang diadakan
5 unit 6.000.000
Program Pengadaan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit Umum/RS
Jiwa/RS Paru/RS Mata
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Umum/RS Jiwa/RS
Paru/RS Mata
Program Pengadaan Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
Program Pengadaan Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 34
12 Peningkatan kepesertaan asuransi
kesehatan
100% 493.578.569 Peningkatan kepesertaan asuransi
kesehatan
100% 493.578.569
1 Kemitraan Asuransi Kesehatan
masyarakat
Provinsi Persentase Penduduk Aceh yang
mendapatkan jaminan kesehatan
(JKA+ dan Asuransi lainnya)
100%
493.578.569 Kemitraan Asuransi Kesehatan masyarakat Provinsi Persentase Penduduk Aceh yang
mendapatkan jaminan kesehatan
(JKA+ dan Asuransi lainnya)
100%
493.578.569
13
Jumlah Jenis
Pemeriksaan/Parameter
laboratorium kesehatan di
Labkesda
65/108
6.391.190 Jumlah Jenis
Pemeriksaan/Parameter
laboratorium kesehatan di Labkesda
65/108
6.391.190
1 Peningkatan Pelayanan Laboratorium
Kesehatan
1. Laboratorium medik sesuai
standar
3650 5.512.500 Peningkatan Pelayanan Patologi Klinik Provinsi Persentase penyediaan kebutuhan
pelayanan kesehatan Patologi Klinik
di Labkesda
100% 5.512.500
2. Laboratorium Kesmas sesuai
standar
650
Pengujian dan Kalibrasi Alkes Jumlah Petugas Kalibrasi yang
terampil
6 878.690 Pengujian dan Kalibrasi Alkes Jumlah Petugas Kalibrasi yang
terampil
6 878.690
Jumlah peralatan Alkes yang
mendapat perawatan dan perbaikan
25 Jumlah peralatan Alkes yang
mendapat perawatan dan perbaikan
25
14 Persentase Tenaga Kesehatan
Terlatih
60 4.467.084 Persentase Tenaga Kesehatan
Terlatih
60 4.467.084
1 Peningkatan Diklat Medis/Non Medis Provinsi 1. Jumlah tenaga medis dan non
medis yang mengiukuti pelatihan,
fungsional dan managemen
90% 3.282.334 Peningkatan Diklat Medis/Non Medis Provinsi 1. Jumlah tenaga medis dan non
medis yang mengiukuti pelatihan,
fungsional dan managemen
90% 3.282.334
2. Jumlah tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi standar
kompetensi sesuai pengembangan
2. Jumlah tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi standar
kompetensi sesuai pengembangan
2 Penelitian dan Pengembangan Medis
dan Non Medis
Provinsi Terpenuhinyan Tenaga Dokter di
Wahana, Tersampaikan Informasi
Terkait Program Percepatan
Peningkatan Pengembangan SDMK
dan Profesionalisme OP, Terjadinya
Koordinasi Antar Pengelola Tubel,
BKD, Dinkes
115 orang 1.184.750 Penelitian dan Pengembangan Medis dan
Non Medis
Provinsi Terpenuhinyan Tenaga Dokter di
Wahana, Tersampaikan Informasi
Terkait Program Percepatan
Peningkatan Pengembangan SDMK
dan Profesionalisme OP, Terjadinya
Koordinasi Antar Pengelola Tubel,
BKD, Dinkes
27 Org 1.184.750
15 Terbangunnya Sistem Terpadu
Penanggulangan Krisis Kesehatan
dan Terbentuknya Unit Public
Safety Centre (PSC)
20 3.328.000 Terbangunnya Sistem Terpadu
Penanggulangan Krisis Kesehatan
dan Terbentuknya Unit Public Safety
Centre (PSC)
20 3.328.000
1 Pelayanan Krisis Kesehatan dan
Pelayanan Ambulan Terpadu (PSC)
1-Jumlah petugas yang terlatih
tetang penanggulangan krisis., 2-
Jumlah Kab/Kota melakukan
pelayanan Ambulan terpadu
1-256 org, 2-
23 Kab/Kota
3.328.000 Pelayanan Krisis Kesehatan dan Pelayanan
Ambulan Terpadu (PSC)
1-Jumlah petugas yang terlatih
tetang penanggulangan krisis., 2-
Jumlah Kab/Kota melakukan
pelayanan Ambulan terpadu
1-256 org,
2-23
Kab/Kota
3.328.000
16 1) Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC BTA; 2) Cakupan Penemuan
dan penanganan Penderita
penyakit DBD; 3) Cakupan
Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI); 4) AFP rate per
100.000 penduduk< 15 thn; 5)
Angka kejadian Malaria; 6)
Penderita diare yang ditangani; 7)
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
total populasi; 8) Jumlah Kab/Kota
dengan endemis filariasis yang
berhasil menurunkan angka mikro
filaria menjadi kurang dari 1
persen; 9) Persentase Puskesmas
yang melaksanakan pengendalian
Penyakit Tidak Menular (PTM); 10)
Persentase Gampong yang
melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
PTN; 11) Persentase Puskesmas
yang melaksanakan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun;
12) Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan upaya
pencegahan dan pengendalian
masalah penyalahgunaan NAPZA di
Institusi penerima wajib lapor
(IPWL); 13) Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
1) 49; 2)
100; 3) 92;
4) 2; 5)
0,03; 6) 78;
7) Kurang
dari 0,05;
8) 3
14.470.915 1) Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC
BTA; 2) Cakupan Penemuan dan
penanganan Penderita penyakit
DBD; 3) Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization (UCI);
4) AFP rate per 100.000 penduduk<
15 thn; 5) Angka kejadian Malaria;
6) Penderita diare yang ditangani; 7)
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
total populasi; 8) Jumlah Kab/Kota
dengan endemis filariasis yang
berhasil menurunkan angka mikro
filaria menjadi kurang dari 1 persen;
9) Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian
Penyakit Tidak Menular (PTM); 10)
Persentase Gampong yang
melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
PTN; 11) Persentase Puskesmas
yang melaksanakan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun;
12) Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan upaya
pencegahan dan pengendalian
masalah penyalahgunaan NAPZA di
Institusi penerima wajib lapor
(IPWL); 13) Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan kesehatan
jiwa masyarakat (PUSKESWA); 14)
1) 49; 2)
100; 3)
92; 4) 2;
5) 0,03;
6) 78; 7)
Kurang
dari 0,05;
8) 3
14.470.915
1 Penyemprotan /Fogging Sarang nyamuk Provinsia. Persentase Kabupaten/ Kota
dengan IR DBD < 49 per 100.000
penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/
1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
2.200.000 Penyemprotan /Fogging Sarang nyamuk Provinsia. Persentase Kabupaten/ Kota
dengan IR DBD < 49 per 100.000
penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/
1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
2.200.000
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan
Ambulance Terpadu
Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan
Ambulance Terpadu
Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 35
2 Pengadaan alat fogging dan bahan
fogging
Provinsia. Persentase Kabupaten/ Kota
dengan IR DBD < 49 per 100.000
penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/
1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
630.450 Pengadaan alat fogging dan bahan fogging Provinsia. Persentase Kabupaten/ Kota
dengan IR DBD < 49 per 100.000
penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/
1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
630.450
3 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak
sekolah
1. Persentase anak usia 12-24 bulan
yang mendapatkan imunisasi DPT-
HB-Hb Lanjutan
≥80% 616.000 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak
sekolah
1. Persentase anak usia 12-24 bulan
yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-
Hb Lanjutan
≥80% 616.000
2. Persentase anak sekolah yang
mendapatkan imunisasi lanjutan
2. Persentase anak sekolah yang
mendapatkan imunisasi lanjutan
4 Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulagan Penyakit Menular
Provinsi a. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
total populasi.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/
1.00 penduduk.
c. Persentase Kab/Kota dengan IR
DBD < 49 per d. Persentase kasus
baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan.100.000. penduduk
a. <0,5
b. 23 Kab
c. 80%
D.45%
1.803.200 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulagan
Penyakit Menular
Provinsi Persentase kasus baru TB Paru (BTA
positif) yang ditemukan
75% 1.803.200
4 Pencegahan penularan penyakit
endemik/epidemik
Provinsi a. Persentase kasus baru TB Paru
(BTA positif) yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis
Filaria berhasil menurunkan angka
mikro filaria menjadi < 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang
50% Puskesmasnya melakukan
pemeriksaan dan tata laksana
Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini
hepatitis B pada kelompok berisiko.
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
2.487.385 Pencegahan penularan penyakit
endemik/epidemik
Provinsi Persentase penanggulangan KLB < 24
jam
23
Kab/Kota
2.487.385
5 Peningkatan Imunisasi Provinsi Persentase anak usia 0 sampai 11
bulan yang mendapat imunisasi
dasar lengkap 93%
1.616.260 Peningkatan Imunisasi Provinsi Persentase anak usia 0 sampai 11
bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap 93%
1.616.260
ProvinsiPersentase Kab/Kota yang mencapai
> 80% Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
pada bayi
90% - ProvinsiPersentase Kab/Kota yang mencapai
> 80% Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
pada bayi
90%
Provinsi Non-polio AFP rate Minimum
Target — ≥2/100,000 populasi <15
tahun
2/100.000 Provinsi Non-polio AFP rate Minimum
Target — ≥2/100,000 populasi <15
tahun
2/100.000
2 spesimen adekuat diambil dg
interval ≥24 jam dalam waktu ≤14
hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80% - 2 spesimen adekuat diambil dg
interval ≥24 jam dalam waktu ≤14
hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80%
Presentase hasil pemeriksaan
kesehatan jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
80% Presentase hasil pemeriksaan
kesehatan jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
80%
6
Pencegahan dan Pengendalian PD3I 2 spesimen adekuat diambil dg
interval ≥24 jam dalam waktu
≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
7
Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji Presentase hasil
pemeriksaan kesehatan
jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
8 Peningk.Surveilance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
Provinsi Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewaspadaan dini
kejadian luarbiasa (KLB) untuk
mencegah terjadinya KLB di
Kab/Kota
75% 882.020 Peningk.Surveilance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
Provinsi Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewaspadaan dini
kejadian luarbiasa (KLB) untuk
mencegah terjadinya KLB di Kab/Kota
75% 882.020
Jumlah Kab/Kota yang mampu
melaksanakan pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi
emerging
21 Kab/Kota Jumlah Kab/Kota yang mampu
melaksanakan pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi
emerging
21
Kab/Kota
9
Peningkatan KIE Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Provinsi a. Persentase kasus baru TB Paru
(BTA positif) yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis
Filaria berhasil menurunkan angka
mikro filaria menjadi < 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang
50% Puskesmasnya melakukan
pemeriksaan dan tata laksana
Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini
hepatitis B pada kelompok berisiko.
f. Prevalensi HIV/AIDS dari total
populasi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
f.0,05%
500.000 Peningkatan KIE Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Provinsi a. Persentase kasus baru TB Paru
(BTA positif) yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis
Filaria berhasil menurunkan angka
mikro filaria menjadi < 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang
50% Puskesmasnya melakukan
pemeriksaan dan tata laksana
Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini
hepatitis B pada kelompok berisiko.
f. Prevalensi HIV/AIDS dari total
populasi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
f.0,05%
500.000
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 36
10
Pelayanan pencegahan dan
penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
Provinsi Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM
terpadu
60%
1.702.945
Pelayanan pencegahan dan
penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Provinsi Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM
terpadu
60% 1.702.945
11 Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
Persentase Kab/Kota yang memiliki
Puskesmas yang menyelenggarakan 94% 2.032.655 Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
Persentase Kab/Kota yang memiliki
Puskesmas yang menyelenggarakan 94% 2.032.655
Jumlah RS Umum Rujukan Regional
yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa / Psikiatri 13
Jumlah RS Umum Rujukan Regional
yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa / Psikiatri 13
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) sebagai
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
pecandu Narkotika yang aktif
43%
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) sebagai
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
pecandu Narkotika yang aktif
43%
Persentase desa siaga sehat jiwa 25% Persentase desa siaga sehat jiwa 25%
Persentase ODGJ mendapatkan
pelayanan keswa dan mandiri 55%Persentase ODGJ mendapatkan
pelayanan keswa dan mandiri 55%
Persentase ODGJ yang bebas pasung50%
Persentase ODGJ yang bebas pasung50%
Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan Upaya
Pencegahan dan pengendalian
masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
di 30 % SMA dan yang sederajat
8
Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan Upaya
Pencegahan dan pengendalian
masalah Kesehatan Jiwa dan Napza di
30 % SMA dan yang sederajat
8
17
Program Pengadaan, Pengawasan dan
Pembinaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Provinsi 1) Jumlah Kab/Kota yang memiliki
usaha dan memenuhi standar
Pangan Industri Rumah Tangga
(PIRT); 2) Persentase Puskesmas
dengan Ketersediaan Obat dan
vaksin ; 3) Persentase Penggunaan
Obat rasional (POR) di Puskesmas;
4) Persentase puskesmas yang
mengembangkan program
Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
8.513.435 Program Pengadaan, Pengawasan dan
Pembinaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Provinsi 1) Jumlah Kab/Kota yang memiliki
usaha dan memenuhi standar
Pangan Industri Rumah Tangga
(PIRT); 2) Persentase Puskesmas
dengan Ketersediaan Obat dan
vaksin ; 3) Persentase Penggunaan
Obat rasional (POR) di Puskesmas;
4) Persentase puskesmas yang
mengembangkan program Tanaman
Obat Keluarga (TOGA).
8.513.435
Pengadaan Obat dan Perbekalan
kesehatan
Persentase Puskesmas dengan
Ketersediaan Obat dan Vaksin esensial 100%
3.000.000 Persentase Puskesmas dengan
Ketersediaan Obat dan Vaksin esensial 100%
3.000.000
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang menerapkan
system informasi logistic obat dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)45%
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menerapkan
system informasi logistic obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)45%
Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota
yang melakukan manajemen
pengelolaan obat dan vaksin sesuai
standar
80%
Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota
yang melakukan manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai standar80%
Peningkatan mutu penggunaan obat
dan perbekalan kesehatanPersentase Kab/Kota yang
Menerapkan Penggunaan Obat
Rasional di Puskesmas
45% 985.000 Peningkatan mutu penggunaan obat dan
perbekalan kesehatanPersentase Kab/Kota yang
Menerapkan Penggunaan Obat
Rasional di Puskesmas
45% 985.000
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen
/ Masyarkat di Bidang Obat/ Makanan
Jumlah Kab/Kota yang memiliki
usaha dan memenuhi standar
pangan industri rumah tangga
5 kab/Kota 500.000 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen /
Masyarkat di Bidang Obat/ Makanan
Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha
dan memenuhi standar pangan
industri rumah tangga
5
kab/Kota
500.000
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan
kesehatan
1. Persentase pemeliharaan Alat
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Persentase Fasyankes Dasar yang
memiliki Alkes standar dan bermutu
3. Persentase Fasyankes Rujukan
yang memiliki Alkes standar dan
bermutu
4. Persentase sarana produksi dan
distribusi alat kesehatan dan PKRT
100% 2.760.135 Pelayanan kefarmasian dan perbekalan
kesehatan
1. Persentase pemeliharaan Alat
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Persentase Fasyankes Dasar yang
memiliki Alkes standar dan bermutu
3. Persentase Fasyankes Rujukan
yang memiliki Alkes standar dan
bermutu
4. Persentase sarana produksi dan
distribusi alat kesehatan dan PKRT
100% 2.760.135
Pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat
1. Tersedianya alat-alat
Pemeliharaan dan Perbaikan Alkes
sesuai standar
2. Tersedianya Tenaga Pemeliharaan
dan Perbaikan ALKES terlatih
3. Persentase alat rekalibrasi sesuai
standar
4. Persentase buffer stock spare part
alkes
100% 1.268.300 Pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat
1. Tersedianya alat-alat Pemeliharaan
dan Perbaikan Alkes sesuai standar
2. Tersedianya Tenaga Pemeliharaan
dan Perbaikan ALKES terlatih
3. Persentase alat rekalibrasi sesuai
standar
4. Persentase buffer stock spare part
alkes
100% 1.268.300
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 37
18
1) Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan; 2)
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani; 3) Cakupan kunjungan
bayi; 4) Angka kelangsungan hidup
bayi; 5) Cakupan kunjungan Ibu
hamil K4; 6) Cakupan pelayanan
nifas; 7) Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani; 8)
Cakupan pelayanan anak balita; 9)
Angka Kematian Bayi; 10) Angka
kematian Balita.
1) 100; 2)
100; 3) 90;
4) 991; 5)
100; 6) 84;
7) 70; 8) 90;
9) 9; 10) 9
7.446.860
1) Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan; 2) Cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani;
3) Cakupan kunjungan bayi; 4) Angka
kelangsungan hidup bayi; 5) Cakupan
kunjungan Ibu hamil K4; 6) Cakupan
pelayanan nifas; 7) Cakupan
neonatus dengan komplikasi yang
ditangani; 8) Cakupan pelayanan
anak balita; 9) Angka Kematian Bayi;
10) Angka kematian Balita.
1) 100; 2)
100; 3)
90; 4)
991; 5)
100; 6)
84; 7) 70;
8) 90; 9)
9; 10) 9
7.446.860
1Advokasi dan KIE tentang kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
Provinsi Persentase remaja putri yang
mendapatkan TTD
28% 1.163.380 Advokasi dan KIE tentang kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
Provinsi Persentase remaja putri yang
mendapatkan TTD
20% 1.163.380
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Penjaringan Anak
sekolah
250 Pusk Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Penjaringan Anak
sekolah
Jumlah Model Sekolah Sehat 20 SD Jumlah Model Sekolah Sehat
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
bagi Ibu Hamil dan Keluarga
Persentase Puskesmas yang
mrlaksanakan Kelas ibu
2.797.930 Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
bagi Ibu Hamil dan Keluarga
Persentase Puskesmas yang
mrlaksanakan Kelas ibu
2.797.930
Persentase Kunjungan Ibu hamil (K4) Persentase Kunjungan Ibu hamil (K4)
Persentase Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan di Faskes
Persentase Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan di Faskes
Persentase Kunjungan bayi Neonatal
(KN lengkap)
Persentase Kunjungan bayi Neonatal
(KN lengkap)
Peningkatan pelayanan kesehatan anak Menurunnya AKB 8 2.356.380 Peningkatan pelayanan kesehatan anak Menurunnya AKB 8 2.356.380
Menurunnya AKABA 9 Menurunnya AKABA 9
Meningkatnya Cakupan KN1 95% Meningkatnya Cakupan KN1 95%
Meningkatnya Cakupan KN Lengkap Meningkatnya Cakupan KN Lengkap
Peningkatan Pelayanan usia lanjut Meningkatnya Pemberdayaan lansia
dalam menurunkan AKI& AKB
1.129.170 Peningkatan Pelayanan usia lanjut Meningkatnya Pemberdayaan lansia
dalam menurunkan AKI& AKB
1.129.170
Jumlah 923.127.657 Jumlah 923.127.657
Program Peningkatan kesehatan Keluarga Program Peningkatan kesehatan Keluarga
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Permasalahan kesehatan di Aceh yaitu masih ada program/kegiatan
yang belum sepenuhnya terselesaikan baik berdasarkan target SPM bahkan
SDGs, dimana data tersebut dilihat dari capaian pengukuran indikator
kinerja SKPA sejalan dengan dinamika masalah kesehatan yang semakin
kompleks. Memperhatikan hal tersebut dan melihat kenyataan yang ada
khususnya terkait dengan kondisi penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sampai saat ini secara
umum masih sangat jauh dari ideal. Hal tersebut tidak saja karena
terbatasnya sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dana, sarana dan
prasarana, faktor masyarakat serta nilai-nilai sosial yang beragam.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola
perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 38
kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif
dan perencanaan yang disusun merupakan hasil
dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses
teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down.
Program/kegiatan yang diusulkan pada pemangku kepentingan
didapatkan dari usulan masyarakat melalui mekanisme Musrenbang, Pokok
Pikiran DPRA, dan Usulan Teknokratis. Kemudian usulan-usulan tersebut
diinventarisasi berdasarkan program yang ada pada tingkat Dinas Kesehatan.
Usulan yang datang dari masyarakat pada umumnya terkait dengan
pembangunan fisik serta pengadaan sarana kesehatan lainnya.
Berbagai usulan program dan kegiatan dari para pemangku
kepentingan Dinas Kesehatan Aceh tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel T-C
32 pada lampiran ini berikut ini.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 39
SKPA : DINAS KESEHATAN ACEH
(2) (3) (4) (5) (6)
BELANJA LANGSUNG (BL)
1Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana
penunjang kelancaran administrasi perkantoran100%
1 Penyediaan Jasa surat menyurat PROVINSI Tersedianya kebutuhan jasa surat menyurat kantor dan UPTD 12 BULAN
2Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
PROVINSI Tersedianya kebutuhan jasa komunikas, sumber daya air dan
listrik kantor dan UPTD12 BULAN
3 Penyediaan alat tulis kantor PROVINSI Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor dan UPTD 12 BULAN
4Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
PROVINSITersedianya barang cetakan dan penggandaan kantor dan UPTD
12 BULAN
5 Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan
kantor
PROVINSI Terpenuhinya kebutuhan komponen listrk dani penerangan
kantor dan UPTD12 BULAN
6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor PROVINSI Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor dan UPTD 12 BULAN
7Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
PROVINSI Tersedianya kebutuhan bahan bacaan kantor Dinkes dan UPTD 12 BULAN
8Penyediaan makanan dan minuman
PROVINSI Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman Kantor dan
UPTD12 BULAN
9Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
PROVINSI Terselenggaranya rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 12 BULAN
10Penyediaan Jasa dokumentasi kantor
PROVINSI Persentase kegiatan administrasi perkantoran yang
didokumentasikan12 BULAN
11 Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran PROVINSI Tersedianya jasa Administrasi perkantoranr dan UPTD 12 BULAN
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana Aparatur 100%
1Pembangunan Gedung Kantor
Jumlah pemenuhan kebutuhan gedung kantor tempat kerja
1 Paket
2Pengadaan kenderaan dinas/operasional Jumlah pemenuhan kebutuhan kenderaan operasional
1 Paket
3Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Meningkatnya jumlah Sarana dan Prasarana perlengkapan
gedung kantor yang disediakan
4 Pengadaan Mobeleur Jumlah pemenuhan kebutuhan mebelair 1 Paket
Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatanJumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket
5Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Persentase gedung kantor yang dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket
6Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional
Jumlah kendaraan dinas yang dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket
7Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas
Jumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan pemeliharaan
rutin/berkala
1 Paket
8Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Jumlah peralatan gedung kantor yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
8 PAKT
3Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan Aparatur Dalam Kehadiran dan
Penggunaan Atribut Pegawai100%
1 Pengadaan Pakaian Dinas beserta PerlengkapannyaProvinsi Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapannya yang
disediakan
567 orang
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Persentase aparatur yang memenuhi kompetensi 100%
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah diklat formal yang diselenggarakan 146 orang
2 Rapat koordinasi teknis (Rakornis) Jumlah Rapat koordinasi teknis 425 orang
5 Persentase laporan capaian kinerja dan keuangan yang
tersusun tepat waktu (Lakip, Renja, Lporan Keuangan,
Laporan realisasi, DLL di bagi dengan Total Laopran
Wajib)
100%
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar realisasi kinerja
SKPA
Provinsi Persentase Peningkatan Akuntabilitas Kinerja9 Laporan
(1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
TABEL T-C 32USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TAHUN 2020
Nomor Program / Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/Volume Catatan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 40
7 1) Persentase Puskesmas yang terakreditasi; 2)
Persentase RS yang terakreditasi, 3) Persentase Pusk
sesuai standar PMK 75/ 2015, 4). Jumlah RS yang
memenuhi Standar PMK 56 /2014. 5). Jumlah RS yang
melaksanakan SIM RS Update 6). Tersediannya dokumen
Profil kesehatan , 7).Persentase SOP-AP
1) 84; 2) 60
1 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Provinsi Jumlah RSUD yang menerapkan PPI, PPRA dan pasien
safety
24 RSUD
2 Revitalisasi Sistem Kesehatan Provinsi 1.Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 117 Pusk
2.Jumlah Puskesmas terakreditasi 20%
3.Jumlah Faskes lainnya yang terakreditasi 20%
3 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Provinsi Meningkatnya Koordinasi dengan kabupaten/ kota 23 Kab/Kota, 4
Laporan
4 Provinsi Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan yang
sesuai standar200
Jumlah Puskesmas yang sudah menjalankan Manajemen
Puskesmas (MP)259
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan tradisional198
Jumlah Puskesmas yang bekerjasama Quickwins pelayanan
darah melalui Dinkes dengan UTD dan RS280
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan peayanan
kesehatan bergerak di daerah terpencil dan sangat
terpencil
8
5 1. Terkonekesinya data Pasien dengan Finger Print Pasien,
2.Pasien mudah mengakses pelayanan Kesehatan
10 rs
6 1. Persentase ketersediaan data dan Informasi Publik
2. Persentase Kabupaten/Kota dan Puskesmas
Menjalankan Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
3. Persentase Kab/Kota Melaporkan Data Rutin
7 Jumlah RS yang menerapkan sesuai standar 69
8 Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 69 rs
Jumlah Puskesmas terakreditasi
Jumlah Faskes lainnya yang terakreditasi 33
8 1) Jumlah ragam promosi; 2) frekuensi promosi yang
dilakukan
1) 4; 2) 185
1 Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat Provinsi 1. Jumlah media promosi yang dikembangkan pertahun 15 Media
2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Aceh Jaya Langsa,
Abdya, Aceh Tamiang,
Aceh Barat
PHBS di Sekolah 5 kab
3 Peningkatan Pemanfaatan Sarkes Provinsi Jumlah tenaga promkes yang terlatih 250 orang
4 Jumlah saluran media yang digunakan 8 saluran
5 Persentase sekolah yang melaksanakan PHBS 15%
6 Jumlah kelompok masyarakat yang memanfaatkan
sumberdayanya untuk program kesehatan
2 ormas
7 Peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah skit (PKM-
RS)
Jumlah RSUD yang melakukan PKRS 8 RSUD
9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Persentase Stunting; 2)Persentase balita gizi buruk; 3)
Persentase balita gizi Kurang; 4) Cakupan ASI ekslusif
1) 24; 2) 2,4 ; 3) 13,1 ;
4) 31
1 Peta Informasi masalah gizi Masyarakat Tersedia data stunting, wasting, dan giburkur 23 Kab/Kota
3 Penanggulangan Masalah gizi masyarakat Persentase pemberian PMT Bumil KEK 90%
Persentase penurunan Baduta Stunting 30%
Persentase Pemberian MP ASI pada Balita dengan gizi
kurang
4 Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian Keluarga Sadar Gizi Persentase Penimbangan Balita 95%
Persentas bayi mendapat ASI Ekklusif 50%
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer dan kesehatan
tradisional
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Peningkatan Pelaporan Data dan Informasi Kesehatan Terintegrasi
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemanfaatan saluran media promosi kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Peningkatan Peranserta dan Pemberdayaan Masyarakat dalam
Program Kesmas
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Peningkatan Mutu dan Akreditasi Fasyankes
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 41
10 Program Pengembangan Lingkugan Sehat 1) Cakupan Rumah sehat; 2) Cakupan Jamban Sehat; 3)
Persentase Penduduk yang memiliki akses air minum
berkualitas
1) 70; 2) 65; 3) 80
1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Provinsi Jumlah RS/Fasyankes Yang Melakukan Pengelolaan Limbah
Medis Sesuai Standar
36 RSUD
2 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Jumlah Desa Yang Melaksanakan STBM 4556 desa
Jumlah Penduduk yang Menggunakan Jamban Sehat 467051900%
Persentase Sarana Air Minum Yang Dilakukan Pengawasan 55%
Jumlah Penduduk yang memenuhi akses terhadap air
bersih yang memenuhi syarat
467051900%
Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang Memenuhi
Syarat Kesehatan
60%
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan
38%
3 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Persentase Puskesmas Yang Menyelenggarakan Kesehatan
Kerja Dasar
23 Kali
Jumlah Pos UKK yang Terbentuk di Daerah PPI/TPI 34%
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Kegiatan
Kesehatan Olahraga pada kelompok Masyarakat di Wilayah
Kerja
32%
4 Pembinaan Lingkungan Sehat Jumlah Kab/Kota Yang Menyelenggarakan Tatanan
Kawasan Sehat
10
11Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 0,35%
1 Pengadaan Puskesmas Keliling Tersedianya mobil Pusling di Puskesmas 1 Unit
2 Pembangunan Posyandu/Poskesdes Terlaksananya pembangunan poskesdes 1 Unit
3 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Jumlah fasilitas kesehatan dasar yang disediakan
12 Jumlah Kab/kota yang Memiliki RS Regional dan RSUD
Tipe B
11%
1 Pembangunan Rumah Sakit Kab/Kota jumlah rumah sakit rujukan regional Tipe A yang di bangun,
jumlah Kab/Kota yang memiliki RSUD Type B,
4 RS
10 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Kab/Kota Terlaksananya Pengadaan Alat-alat Kesehatan dan
Kedokteran Rumah Sakit di 23 Kab/Kota
1 Paket UPTD Labkes
11 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah Kab/Kota Jumlah kenderaan ambulance/mobil jenazah yang
diadakan
5 unit
13 Peningkatan kepesertaan asuransi kesehatan 100%
1 Kemitraan Asuransi Kesehatan masyarakat Provinsi Persentase Penduduk Aceh yang mendapatkan jaminan
kesehatan (JKA+ dan Asuransi lainnya)100%
14Jumlah Jenis Pemeriksaan/Parameter laboratorium
kesehatan di Labkesda 65/108
1 Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan 1. Laboratorium medik sesuai standar 100%
2. Laboratorium Kesmas sesuai standar
Pengujian dan Kalibrasi Alkes Jumlah Petugas Kalibrasi yang terampil 6
Jumlah peralatan Alkes yang mendapat perawatan dan
perbaikan
25
15 Persentase Tenaga Kesehatan Terlatih 60
1 Peningkatan Diklat Medis/Non Medis Provinsi 1. Jumlah tenaga medis dan non medis yang mengiukuti
pelatihan, fungsional dan managemen kesehatan
90%
2. Jumlah tenaga kesehatan profesional yang memenuhi
standar kompetensi sesuai pengembangan profesi
2 Penelitian dan Pengembangan Medis dan Non Medis Provinsi Terpenuhinyan Tenaga Dokter di Wahana, Tersampaikan
Informasi Terkait Program Percepatan Peningkatan
Pengembangan SDMK dan Profesionalisme OP, Terjadinya
Koordinasi Antar Pengelola Tubel, BKD, Dinkes
115 Org
Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit Umum/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 42
16 Terbangunnya Sistem Terpadu Penanggulangan Krisis
Kesehatan dan Terbentuknya Unit Public Safety Centre
(PSC)
20
1 Pelayanan Krisis Kesehatan dan Pelayanan Ambulan Terpadu (PSC) 1-Jumlah petugas yang terlatih tetang penanggulangan
krisis.,
2- Jumlah Kab/Kota melakukan pelayanan Ambulan
256 orang
17 1) Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA; 2) Cakupan Penemuan dan
penanganan Penderita penyakit DBD; 3) Cakupan
Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI); 4)
AFP rate per 100.000 penduduk< 15 thn; 5) Angka
kejadian Malaria; 6) Penderita diare yang ditangani; 7)
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi; 8)
Jumlah Kab/Kota dengan endemis filariasis yang berhasil
menurunkan angka mikro filaria menjadi kurang dari 1
persen; 9) Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM); 10)
Persentase Gampong yang melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (POSBINDU) PTN; 11) Persentase
Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini kanker
payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun; 12) Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian masalah
penyalahgunaan NAPZA di Institusi penerima wajib lapor
(IPWL); 13) Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat (PUSKESWA); 14)
Jumlah RS yang memiliki Unit Pelayanan Intensif Psikiatri
(UPIP); 15) Jumlah orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ)
Mandiri
1) 49; 2) 100; 3) 92;
4) 2; 5) 0,03; 6) 78;
7) Kurang dari 0,05;
8) 3
1 Penyemprotan /Fogging Sarang nyamuk Provinsi a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD < 49 per
100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
2 Pengadaan alat fogging dan bahan fogging Provinsi a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD < 49 per
100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00 penduduk.
a. 80%
b. 22 Kab
3 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1. Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPT-HB-Hb Lanjutan
≥80%
2. Persentase anak sekolah yang mendapatkan imunisasi
lanjutan
4 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulagan Penyakit Menular Provinsi a. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00 penduduk.
c. Persentase Kab/Kota dengan IR DBD < 49 per d.
Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan.100.000. penduduk
a. <0,5
b. 23 Kab
c. 80%
D.45%
4 Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik Provinsi a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria berhasil
menurunkan angka mikro filaria menjadi < 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50% Puskesmasnya
melakukan pemeriksaan dan tata laksana Pneumonia
melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini hepatitis B pada kelompok berisiko.
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
5 Peningkatan Imunisasi Provinsi Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
93%
Provinsi Persentase Kab/Kota yang mencapai > 80% Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) pada bayi
90%
Provinsi Non-polio AFP rate Minimum Target — ≥2/100,000
populasi <15 tahun
2/100.000
Kab/Kota 2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24 jam dalam waktu ≤14
hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80%
Presentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)1
6Provinsi 2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24 jam
dalam waktu ≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80%
7
Provinsi Presentase hasil
pemeriksaan kesehatan
jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
80%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan Ambulance Terpadu
Pencegahan dan Pengendalian PD3I
Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 43
8 Provinsi Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal
kewaspadaan dini kejadian luarbiasa (KLB) untuk mencegah
terjadinya KLB di Kab/Kota
75%
Jumlah Kab/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan
dan pengendalian penyakit infeksi emerging
21 Kab/Kota
9
Peningkatan KIE Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Provinsi a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria berhasil
menurunkan angka mikro filaria menjadi < 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50% Puskesmasnya
melakukan pemeriksaan dan tata laksana Pneumonia
melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini hepatitis B pada kelompok berisiko.
f. Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
f.0,05%
10Pelayanan pencegahan dan penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
Provinsi Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian
PTM terpadu
60%
11Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat Provinsi Persentase Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa
94%
Jumlah RS Umum Rujukan Regional yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa / Psikiatri
1300%
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
sebagai Penerima Wajib Lapor (IPWL) pecandu Narkotika
yang aktif
43%
Persentase desa siaga sehat jiwa 25%
Persentase ODGJ mendapatkan pelayanan keswa dan
mandiri
55%
Persentase ODGJ yang bebas pasung 50%
Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan Upaya
Pencegahan dan pengendalian masalah Kesehatan Jiwa
dan Napza di 30 % SMA dan yang sederajat
8
18
Program Pengadaan, Pengawasan dan Pembinaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan1) Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan memenuhi
standar Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT); 2)
Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan
vaksin ; 3) Persentase Penggunaan Obat rasional (POR) di
Puskesmas; 4) Persentase puskesmas yang
mengembangkan program Tanaman Obat Keluarga
(TOGA).
1Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan
Vaksin esensial
100%
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota
yang menerapkan system informasi logistic obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
45%
Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota yang melakukan
manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
80%
2Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Persentase Kab/Kota yang Menerapkan Penggunaan Obat
Rasional di Puskesmas
45%
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen / Masyarkat di Bidang
Obat/ Makanan
Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan memenuhi
standar pangan industri rumah tangga
5 kab/Kota
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan 1. Persentase pemeliharaan Alat Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
2. Persentase Fasyankes Dasar yang memiliki Alkes standar
dan bermutu
3. Persentase Fasyankes Rujukan yang memiliki Alkes
standar dan bermutu
4. Persentase sarana produksi dan distribusi alat kesehatan
dan PKRT
100%
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat 1. Tersedianya alat-alat Pemeliharaan dan Perbaikan Alkes
sesuai standar
2. Tersedianya Tenaga Pemeliharaan dan Perbaikan ALKES
terlatih
3. Persentase alat rekalibrasi sesuai standar
4. Persentase buffer stock spare part alkes
100%
Peningk.Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 44
18
1) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan; 2) Cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani; 3) Cakupan
kunjungan bayi; 4) Angka kelangsungan hidup bayi; 5)
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4; 6) Cakupan pelayanan
nifas; 7) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani; 8) Cakupan pelayanan anak balita; 9) Angka
Kematian Bayi; 10) Angka kematian Balita.
1) 100; 2) 100; 3) 90;
4) 991; 5) 100; 6) 84;
7) 70; 8) 90; 9) 9; 10) 9
Provinsi Persentase remaja putri yang mendapatkan TTD 28%
1Advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) Provinsi Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan Anak
sekolah
250 Pusk
Jumlah Model Sekolah Sehat 20 SD
2Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi Ibu Hamil dan
Keluarga
Persentase Puskesmas yang mrlaksanakan Kelas ibu 100%
Persentase Kunjungan Ibu hamil (K4) 100%
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Faskes 100%
Persentase Kunjungan bayi Neonatal (KN lengkap) 100%
3 Peningkatan pelayanan kesehatan anak Menurunnya AKB 8
Menurunnya AKABA 9
Meningkatnya Cakupan KN1 95%
Meningkatnya Cakupan KN Lengkap
4Peningkatan Pelayanan usia lanjut Meningkatnya Pemberdayaan lansia dalam menurunkan
AKI& AKB
Program Peningkatan kesehatan Keluarga
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 45
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN SKPA
Dinas Kesehatan berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh memiliki tugas yaitu melaksanakan urusan
pemerintahan dan pembangunan di bidang Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Dinas
Kesehatan Aceh mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan urusan Pemerintah di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan
daerah;
b. pelaksanaan urusan perbantuan yang ditugaskan kepada daerah; dan
c. pelaksanaan ketata usahaan Dinas;
d. pelaksanaan pengawasan pembinaan, pengendalian di bidang kesehatan
meliputi bidang kesehatan masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit, bidang pelayanan kesehatan dan bidang sumber daya kesehatan; dan
e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di
bidang kesehatan.
Didalam pelaksanaan tugas dan fungsi maka susunan oranganisasi Dinas
Kesehatan Aceh, terdiri dari :
(1) Susunan organisasi Dinas Kesehatan Aceh, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kesehatan Masyarakat;
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan;
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan;
g. UPTD; dan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 46
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari:
a. Subbagian Program Informasi dan Humas
b. Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset; dan
c. Subbagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
(3) Bidang Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
terdiri dari:
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga;
(4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d, terdiri dari:
a. Seksi Surveilans dan Immunisasi;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa;
(5) Bidang Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,
terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
c. Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(6) Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan:
a. Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
b. Seksi Standarisasi Alat Kesehatan; dan
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
(7) UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Pelayanan Laboratorium; dan
c. Seksi Pengujian Alat Kesehatan.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 47
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Telaah terhadap kebijakan nasional merupakan penelaahan yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang
terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Dalam rancangan
teknokratik RPJM dan Renstra Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019
disusun sasaran strategis pembangunan kesehatan juga arah kebijakannya.
Sasaran strategis pembangunan kesehatan nasional adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesehatan masyarakat
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan
4. Meningkatnya jumlah, jenis kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan
5. Meningkatnya kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan
6. Meningkatnya sinergitas antara kementrian/lembaga pusat dan daerah
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri.
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimtek dan monev
9. Meningkatnya efektifitas penelitian dan pengambangan kesehatan
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih
11. Meningkatnnya kompetensi dan kinerja aparatur kementrian kesehatan
12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi
Arah kebijakan pembangunan kesehatan nasional tahun 2015 – 2019
diarahkan pada :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer di Puskesmas
2. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan mengikuti siklus hidup
manusia
3. Intervensi berbasis resiko kesehatan
(8) UPTD Balai Pelatihan Kesehatan :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; dan
c. Seksi Pengendalian Mutu.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 48
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA
Tujuan yang akan dicapai melalui Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun
2020 adalah terselenggaranya upaya kesehatan di Provinsi Aceh secara
berhasil guna dan berdaya guna, responsif terhadap kebutuhan dan hak
masyarakat Aceh yang Islami, Damai dan Sejahtera, melalui :
1. Mewujudkan tata kelola administrasi dan manajemen di SKPA sesuai
standar dan regulasi.
2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan standar dan
regulasi.
3. Mewujudkan pemerataan akses terhadap pelayanan kesehatan yang
profesional melalui pembangunan rumah sakit regional, JKA Plus dan
penyediaan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang memadai
dan berkualitas.
Dengan tujuan tersebut maka misi dari Dinas Kesehatan tersebut
dapat diwujudkan melalui sasaran dalam pembangunan kesehatan Aceh
pada Tahun 2020 sebagai berikut :
1. Terwujudnya Visi dan Misi Aceh Hebat, yaitu dengan misi “Terwujudnya
Aceh yang damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil
dan melayani”.
2. Terwujudnya Misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu :
“Memastikan semua rakyat Aceh mendapatkan akses layanan kesehatan
secara mudah, berkualitas dan terintegrasi”, dengan program unggulan
“Aceh Seujahtra (JKA Plus)” melalui :
a. Pemenuhan akses layanan kesehatan gratis yang lebih mudah,
berkualitas dan terintegrasi bagi seluruh rakyat;
b. Pemberian santunan untuk kalangan masyarakat usia lanjut;
c. Pembangunan Rumah Sakit Regional tanpa menggunakan hutang
luar negeri (Loan);
d. Mengembalikan ruh JKA yang pernah dirasakan oleh rakyat Aceh.
3. Terwujudnya budaya kerja SKPA yang transparan, adil, professional,
efektif, efisien dan bermartabat dalam penyelenggaraan TUPOKSI.
4. Terlaksananya fungsi pengawasan dan pengendalian berdasarkan standar
dan regulasi.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 49
5. Meningkatkan kualitas aparatur kesehatan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
6. Penyediaan dan penempatan tenaga strategis sesuai kebutuhan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk di DTPK.
7. Meningkatnya penyediaan pelayanan kefarmasian dan perbekalan
kesehatan melalui penyediaan dan pendistribusian obat esensial di
sarana pelayanan dasar.
8. Memperkuat sarana kesehatan dasar dan jaringannya sebagai fasilitas
kesehatan mampu menyelenggarakan kegawat-daruratan obstetric
neonatal emergency dasar.
9. Penatalaksanaan sistem survailans gizi dalam upaya pengendalian
dampak masalah gizi dan penguatan sistem survailans imunisasi.
10. Terselenggaranya sistem jaminan kesehatan dengan universal coverage.
11. Pengendalian morbiditas dan mortalitas penyakit menular dan penyakit
tidak menular melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat serta
lingkungan sehat.
Sampai dengan akhir tahun 2019 Dinas Kesehatan Aceh menetapkan
sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar
85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan
sebesar 40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 50
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang
terakreditasi sebanyak 342 Puskesmas
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi
sebanyak 23 kab/kota.
c. Terbangunnya Rumah Sakit Rujukan Regional di 5 lokasi terpilih.
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
sebanyak 342 Puskesmas.
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
c. SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
3.3. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Dinas Kesehatan Aceh tahun 2020 merupakan
penjabaran dari Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Aceh pada Tahun ke-2 dengan 18 Program dan 75 Kegiatan sebagaimana
rincian berikut ini :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pelayanan Jasa surat Menyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik
c. Penyediaan Alat Tulis Kantor
d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
e. Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor
f. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan
h. Penyediaan makanan dan minuman
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 51
j. Penyediaan Jasa dokumentasi Kantor
k. Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
c. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
d. Pengadaan Moubeler
e. Pemeliharaan Rutin/berkala rumah jabatan
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
g. Pemeliharaan Rutin/berkala kenderaan Dinas/Operasional
h. Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas
i. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal
b. Rapat koordinasi teknis (Rakornis)
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPA
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
b. Revitalisasi Sistem Kesehatan
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
d. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer dan kesehatan
tradisional
e. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
f. Peningkatan Pelaporan Data dan Informasi Kesehatan Terintegrasi
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 52
b. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
c. Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh
d. Pemanfaatan saluran media promosi kesehatan
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Peningkatan Peranserta dan Pemberdayaan Masyarakat dalam
Program Kesmas
g. Peningkatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKM-
RS)
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Peta Informasi masalah gizi Masyarakat
b. Penanggulangan Masalah gizi masyarakat
c. Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian Keluarga Sadar Gizi
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
b. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
c. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
d. Pembinaan Lingkungan Sehat
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu Serta Jaringannya
a. Pengadaan Puskesmas Keliling
b. Pembangunan Posyandu/Poskesdes
c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
11. Program pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-
paru / Rumah Sakit Mata
a. Pembangunan Rumah Sakit
b. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
c. Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah
12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanaan Kesehatan
a. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 53
13. Program Pelayanan Penunjang Medis / Non Medis
a. Peningkatan Pelayanan Laboratorium
b. Pengujian dan Kalibrasi Alkes
14. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
a. Peningkatan Diklat / Non Medis
b. Penelitian dan pengembangan Medis dan non medis
15. Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan Ambulance
a. Pelayanan Krisis Kesehatan dan Pelayanan Ambulan Terpadu (PSC)
16. Program Pencengahan dan Pengendalian Penyakit
a. Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
b. Pengadaan alat fogging dan bahan fogging
c. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
d. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
e. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
f. Peningkatan Imunisasi
g. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
h. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencengahan
dan pemberantasan penyakit
i. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Tidak Menular
j. Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
17. Program Pengadaan, Pengawasan dan Pembinaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
a. Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan
b. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
c. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen / Masyarkat di Bidang Obat/
Makanan
d. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
e. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
18. Program Peningkatan kesehatan Keluarga
a. Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR)
b. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi Ibu Hamil dan Keluarga
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 54
c. Peningkatan pelayanan kesehatan anak
d. Peningkatan Pelayanan usia lanjut
Rumusan rencana program dan kegiatan Dinas Kesehatan Aceh tahun
2020 dan perkiraan maju tahun 2021 dapat diteliti pada Tabel T-C 33 pada
lampiran berikut ini.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 55
SKPA : DINAS KESEHATAN ACEH Jumlah Pagu Indikatif : Rp. 923.127.663.331
LokasiTarget
Capaian
Kebutuhan Dana/ Pagu
Indikatif
Sumber
Dana
Target
Capaian
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
BELANJA LANGSUNG (BL) 923.127.663.331 1.470.229.140.809
1.01.1.01.02. 01 01 Meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana penunjang kelancaran administrasi
perkantoran
100%
8.744.158.204 100%
9.431.366.114
1.01.1.01.02. 01 01 001Penyediaan Jasa surat menyurat
Tersedianya kebutuhan jasa surat menyurat kantor
dan UPTDProvinsi 12 BULAN 32.300.000 DAU 12 BULAN 33.915.000
1.01.1.01.02. 01 01 002 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air
dan listrikTersedianya kebutuhan jasa komunikas, sumber daya
air dan listrik kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN1.631.953.276
DAU 12 BULAN 1.713.550.940
1.01.1.01.02. 01 01 010 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor dan UPTD Provinsi 12 BULAN 397.544.415 DAU 12 BULAN 417.421.636
1.01.1.01.02. 01 01 011Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan kantor
dan UPTD
Provinsi 12 BULAN206.476.600
DAU 12 BULAN 216.800.430
1.01.1.01.02. 01 01 012 Penyediaan komponen instalasi listrik
penerangan bangunan kantor
Terpenuhinya kebutuhan komponen listrk dani
penerangan kantor dan UPTDProvinsi 12 BULAN
99.908.105 DAU 12 BULAN 104.903.510
1.01.1.01.02. 01 01 013 Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantorTersedianya peralatan dan perlengkapan kantor dan
UPTD
Provinsi 12 BULAN200.000.000
DAU 12 BULAN 210.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 015 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Tersedianya kebutuhan bahan bacaan kantor Dinkes
dan UPTDProvinsi 12 BULAN
42.920.000 DAU 12 BULAN 45.066.000
1.01.1.01.02. 01 01 017Penyediaan makanan dan minuman
Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman
Kantor dan UPTDProvinsi 12 BULAN
314.990.000 DAU 12 BULAN 330.739.500
1.01.1.01.02. 01 01 018 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar
daerah
Terselenggaranya rapat koordinasi dan konsultasi
keluar daerahProvinsi 12 BULAN
1.200.000.000 DAU 12 BULAN
1.510.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 020Penyediaan Jasa dokumentasi kantor
Persentase kegiatan administrasi perkantoran yang
didokumentasikanProvinsi 12 BULAN
200.000.000 DAU 12 BULAN 210.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 022 Peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran
Tersedianya jasa Administrasi perkantoranr dan UPTD Provinsi 12 BULAN4.418.065.808 DAU
12 BULAN 4.638.969.098
-
1.01.1.01.02. 01 02 Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Aparatur100%
6.500.255.337 100%
7.280.648.104
1.01.1.01.02. 01 02 003Pembangunan Gedung Kantor
Jumlah pemenuhan kebutuhan gedung kantor
tempat kerjaProvinsi 1 Paket 2.000.000.000 DAU 1 Paket 2.100.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 005Pengadaan kenderaan dinas/operasional
Jumlah pemenuhan kebutuhan kenderaan
operasional 1.172.335.737 1.230.952.524
1.01.1.01.02. 01 02 007Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Meningkatnya jumlah Sarana dan Prasarana
perlengkapan gedung kantor yang disediakanProvinsi 1 Paket 804.400.000 DAU 1 Paket 1.300.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 010 Pengadaan Mobeleur Jumlah pemenuhan kebutuhan mebelair Provinsi 1 Paket 403.000.000 DAU 1 Paket 423.150.000
1.01.1.01.02. 01 02 020Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
Jumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkalaProvinsi 1 Paket 100.000.000 DAU 1 Paket 105.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 022Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Persentase gedung kantor yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 1 Paket 500.000.000 DAU 1 Paket 525.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/
operasional
Jumlah kendaraan dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 54 Unit 972.000.000 DAU 54 Unit 1.020.600.000
1.01.1.01.02. 01 02 026 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
rumah jabatan/dinas
Jumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 1 Paket 20.000.000 DAU 1 Paket 21.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 028 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung
kantor
Jumlah peralatan gedung kantor yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 8 Paket 528.519.600 DAU 8 Paket 554.945.580
1.01.1.01.02. 01 03Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan Aparatur Dalam Kehadiran
dan Penggunaan Atribut Pegawai100%
826.860.000 DAU100%
410.000.000
1.01.1.01.02. 01 03 002 Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya
Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapannya
yang disediakan
Provinsi 567 orang 826.860.000 DAU 100% 410.000.000
1.01.1.01.02. 01 05Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase aparatur yang memenuhi
kompetensi100%
1.378.125.000 100%
1.685.471.250
1.01.1.01.02. 01 05 001 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah diklat formal yang diselenggarakan Provinsi 146 orang 690.925.000 DAU 4 Keg 725.471.250
1.01.1.01.02. 01 006 Rapat koordinasi teknis (Rakornis) Jumlah Rapat koordinasi teknis Provinsi 425 orang 687.200.000 DAU 2 Paket 960.000.000
1.01.1.01.02. 01 06 Persentase laporan capaian kinerja dan
keuangan yang tersusun tepat waktu (Lakip,
Renja, Lporan Keuangan, Laporan realisasi, DLL
di bagi dengan Total Laopran Wajib)
100%
735.000.000
100%
771.750.000
1.01.1.01.02. 01 06 001 Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ihktisar realisasi kinerja SKPA
Persentase Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Provinsi9 Laporan 735.000.000
DAU9 Laporan 771.750.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
RENCANA TAHUN 2019
TABEL T-C 33
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPA TAHUN 2020
DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2021
Catatan
Penting
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN
2020
(1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Nomor KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintahan
Daerah dan Program Kegiatan
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 56
1.01.02.1.01.02. 01 161) Persentase Puskesmas yang terakreditasi; 2)
Persentase RS yang terakreditasi, 3) Persentase
Pusk sesuai standar PMK 75/ 2015, 4). Jumlah
RS yang memenuhi Standar PMK 56 /2014. 5).
Jumlah RS yang melaksanakan SIM RS Update
6). Tersediannya dokumen Profil kesehatan ,
7).Persentase SOP-AP
1) 84; 2) 60 20.403.756.000 1) 100; 2)
100 23.316.929.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 002 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Jumlah RSUD yang menerapkan PPI, PPRA dan
pasien safety
Provinsi 24 RSUD 3.498.026.000 PPR 24 RSUD 3.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 006 Revitalisasi Sistem KesehatanJumlah Rumah Sakit Terakreditasi
Provinsi 69 rs 1.500.000.000 OTSUS
ACEH
117 Pusk 12.300.000.000
Jumlah Puskesmas terakreditasi20% -
Jumlah Faskes lainnya yang
terakreditasi
33
1.01.02.1.01.02. 01 16 014 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Meningkatnya Koordinasi dengan kabupaten/
kota
Provinsi 23 Kab/Kota,
4 Laporan
735.000.000 PPR 9 Dok 771.750.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non
Perawatan yang sesuai standar200
6.423.980.000 OTSUS
ACEH
340 Pusk 6.745.179.000
Jumlah Puskesmas yang sudah menjalankan
Manajemen Puskesmas (MP)259
1,304 Desa 500.000.000
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan tradisional198
12 RSUD
Jumlah Puskesmas yang bekerjasama Quickwins
pelayanan darah melalui Dinkes dengan UTD dan
RS
28050%
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
peayanan kesehatan bergerak di daerah
terpencil dan sangat terpencil
850%
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx 1. Terkonekesinya data Pasien dengan Finger
Print Pasien,
2.Pasien mudah mengakses pelayanan
Kesehatan
10 RS 200.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx 1. Persentase ketersediaan data dan Informasi
Publik
2. Persentase Kabupaten/Kota dan Puskesmas
Menjalankan Sistem Informasi Kesehatan
Terintegrasi
1.043.340.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx Jumlah RS yang menerapkan sesuai
standar
69 2.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 69 rs 5.003.410.000
Jumlah Puskesmas terakreditasi
Jumlah Faskes lainnya yang terakreditasi 33
1.01.02.1.01.02. 19 1) Jumlah ragam promosi; 2) frekuensi promosi
yang dilakukan
1) 4; 2) 185 3.557.950.754 1) 4; 2) 200 3.258.500.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 001 1. Jumlah media promosi yang dikembangkan
pertahun
Provinsi 15 Media 1.148.660.000 PPR 15 Media 1.050.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 002 PHBS di Sekolah Aceh Jaya
Langsa,
Abdya,
Aceh
Tamiang,
Aceh Barat
5 kab 500.000.000 OTSUS
ACEH
60% 892.500.000
19 004 Jumlah tenaga promkes yang terlatih Provinsi 250 Orang 448.360.000
1.01.02.1.01.02. 01 xx Jumlah saluran media yang digunakan Provinsi 8 Saluran 439.836.986 PPR 100 pkm 205.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Persentase sekolah yang melaksanakan PHBS Provinsi 15% 220.000.000 PPR 440 Peserta 305.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Jumlah kelompok masyarakat yang
memanfaatkan sumberdayanya untuk program
Provinsi 2 ormas 316.493.768 PPR 4 kali 365.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 007 Jumlah RSUD yang melakukan PKRS Provinsi 8 RSUD 484.600.000 PPR 24 RSUD 441.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Persentase Stunting; 2)Persentase balita gizi
buruk; 3) Persentase balita gizi Kurang; 4)
Cakupan ASI ekslusif
1) 24; 2) 2,4 ;
3) 13,1 ; 4) 31
3.865.500.000 1) 23; 2) 2,3
; 3) 12,7; 4)
35
1.627.500.000
1.01.02.1.01.02. 01 20 001 Tersedia data stunting, wasting, dan giburkur Provinsi 23 Kab/Kota 265.500.000 PPR 23 kab/kota 157.500.000
1.01.02.1.01.02. 01 003 Persentase pemberian PMT Bumil KEK Provinsi 90% 3.000.000.000 OTSUS
ACEH
100% 892.500.000
Persentase penurunan Baduta Stunting 30% 12%
Persentase Pemberian MP ASI pada Balita
dengan gizi kurang
30%
1.01.02.1.01.02. 01 20 004 Persentase Penimbangan Balita Provinsi 95% 600.000.000 SILPA
OTSUS
ACEH
96% 577.500.000
Persentas bayi mendapat ASI Ekklusif 50% 100% -
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Peningkatan Mutu dan Akreditasi Fasyankes
Peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat
rumah skit (PKM-RS)
Peta Informasi masalah gizi Masyarakat
Penanggulangan Masalah gizi masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan informasi
sadar hidup sehat
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Pemanfaatan saluran media promosi kesehatan
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer
dan kesehatan tradisional
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
Peningkatan Pelaporan Data dan Informasi
Kesehatan Terintegrasi
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Peningkatan Peranserta dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Program Kesmas
Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh
Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian
Keluarga Sadar Gizi
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 57
1.01.02.1.01.02. 21 Program Pengembangan Lingkugan Sehat 1) Cakupan Rumah sehat; 2) Cakupan Jamban
Sehat; 3) Persentase Penduduk yang memiliki
akses air minum berkualitas
1) 70; 2) 65;
3) 80
1.258.136.142 1) 75; 2) 70;
3) 90
1.466.000.000
1.01.02.1.01.02. 21 001 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Jumlah RS/Fasyankes Yang Melakukan
Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
Provinsi 36 RSUD 400.000.000 PPR 5 RSUD 408.000.000
1.01.02.1.01.02. 002 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan SehatJumlah Desa Yang Melaksanakan STBM
Provinsi 4556 desa 400.000.000 PPR 70% 420.000.000
Jumlah Penduduk yang Menggunakan Jamban
Sehat
4670519 DAK NON
FISIK
34% 230.000.000
Persentase Sarana Air Minum Yang Dilakukan
Pengawasan
55% 74%
Jumlah Penduduk yang memenuhi akses
terhadap air bersih yang memenuhi syarat
4670519
Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan
60%
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
38%
1.01.02.1.01.02. 21 003 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Persentase Puskesmas Yang Menyelenggarakan
Kesehatan Kerja Dasar
Provinsi 60% 358.136.142 PPR 23 kab/kota 408.000.000
Jumlah Pos UKK yang Terbentuk di Daerah
PPI/TPI
204 pos
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan
Kegiatan Kesehatan Olahraga pada kelompok
Masyarakat di Wilayah Kerja
40% 32%
21 xxx Jumlah Kab/Kota Yang Menyelenggarakan
Tatanan Kawasan Sehat
10 100.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 25 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan
penduduk0,35% 10.256.005.229 0,40% 10.768.805.490
01 25 001 Tersedianya mobil Pusling di Puskesmas 1 Unit 500.000.000 OTSUS
ACEH
525.000.000
01 005 Terlaksananya pembangunan poskesdes 1 Unit 500.000.000
OTSUS
ACEH
525.000.000
006 Jumlah fasilitas kesehatan dasar yang disediakan9.256.005.229
OTSUS
ACEH
7 Unit 9.718.805.490
1.01.02.1.01.02. 01 26Jumlah Kab/kota yang Memiliki RS Regional
dan RSUD Tipe B
11% 327.905.863.413 12% 637.800.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 26 001 Pembangunan Rumah Sakit jumlah rumah sakit rujukan regional Tipe A yang
di bangun, jumlah Kab/Kota yang memiliki RSUD
Type B,
Kab/Kota 4 rs 291.905.863.413 OTSUS
ACEH
RS Regional 5 Paket 600.000.000.000
Jumlah rumah sakit yang dibangun RSUD -
018 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Terlaksananya Pengadaan Alat-alat Kesehatan
dan Kedokteran Rumah Sakit di 23 Kab/Kota
Kab/Kota 1 paket 30.000.000.000 OTSUS
ACEH
31.500.000.000
020 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah Jumlah kenderaan ambulance/mobil jenazah
yang diadakan
Kab/Kota 5 unit 6.000.000.000 OTSUS
ACEH
6.300.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 28 Peningkatan kepesertaan asuransi kesehatan 100% 493.578.569.109 100% 740.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 28 001 Kemitraan Asuransi Kesehatan masyarakat Persentase Penduduk Aceh yang mendapatkan
jaminan kesehatan (JKA+ dan Asuransi lainnya)
Provinsi100%
493.578.569.109 OTSUS
ACEH
JKA 100%
740.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 34 Jumlah Jenis Pemeriksaan/Parameter
laboratorium kesehatan di Labkesda 65/108
6.391.190.000 70/108
5.788.125.000
1.01.02.1.01.02. 01 34 xxx 1. Laboratorium medik sesuai standar Provinsi 3650 5.512.500.000 PPR UPTD Labkes 100% 5.788.125.000
2. Laboratorium Kesmas sesuai standar 650
xxx Jumlah Petugas Kalibrasi yang terampil 6 878.690.000
Jumlah peralatan Alkes yang mendapat
perawatan dan perbaikan
25
Program Pengadaan Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Umum/RS Jiwa/RS
Paru/RS Mata
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis
Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Pengujian dan Kalibrasi Alkes
Pembinaan Lingkungan Sehat
Pengadaan Puskesmas Keliling
Pembangunan Posyandu/Poskesdes
Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 58
1.01.02.1.01.02. 01 35 Persentase Tenaga Kesehatan Terlatih 60 4.467.084.143 85% 4.690.438.350
1.01.02.1.01.02. 01 35 01 1. Jumlah tenaga medis dan non medis yang
mengiukuti pelatihan, fungsional dan
managemen kesehatan
Provinsi 3.282.334.143 OTSUS
ACEH100%
3.446.450.850
2. Jumlah tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi standar kompetensi sesuai
pengembangan profesi
-
1.01.02.1.01.02. 01 35 02 Terpenuhinyan Tenaga Dokter di Wahana,
Tersampaikan Informasi Terkait Program
Percepatan Peningkatan Pengembangan SDMK
Provinsi 115 orang 1.184.750.000 OTSUS
ACEH
3 Dok 1.243.987.500
1.01.02.1.01.02. 01 36Terbangunnya Sistem Terpadu
Penanggulangan Krisis Kesehatan dan
Terbentuknya Unit Public Safety Centre (PSC)
20 1.328.000.000 100% 1.394.400.000
1.01.02.1.01.02. 01 36 01 1-Jumlah petugas yang terlatih tetang
penanggulangan krisis., 2- Jumlah Kab/Kota
melakukan pelayanan Ambulan terpadu
Provinsi1-256 org, 2-
23 Kab/Kota
1.328.000.000
PPR
256 orang 1.394.400.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 1) Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA; 2) Cakupan
Penemuan dan penanganan Penderita penyakit
DBD; 3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI); 4) AFP rate per
100.000 penduduk< 15 thn; 5) Angka kejadian
Malaria; 6) Penderita diare yang ditangani; 7)
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi; 8) Jumlah Kab/Kota dengan endemis
filariasis yang berhasil menurunkan angka
mikro filaria menjadi kurang dari 1 persen; 9)
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM);
10) Persentase Gampong yang melaksanakan
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
PTN; 11) Persentase Puskesmas yang
melaksanakan deteksi dini kanker payudara
dan leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun; 12) Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan dan
pengendalian masalah penyalahgunaan NAPZA
di Institusi penerima wajib lapor (IPWL); 13)
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
(PUSKESWA); 14) Jumlah RS yang memiliki Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP); 15) Jumlah
orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) Mandiri
1) 49; 2) 100;
3) 92; 4) 2; 5)
0,03; 6) 78;
7) Kurang
dari 0,05; 8)
3
15.970.915.000 1) 53; 2)
100; 3) 100;
4) 2; 5)
0,02; 6) 79;
7) Kurang
dari 0,05;
8) 11
13.116.658.500
1.01.02.1.01.02. 01 40 001 Penyemprotan /Fogging Sarang nyamuk a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD <
49 per 100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
Provinsi
a. 80%
b. 22 Kab
2.200.000.000 OTSUS
ACEH
100% 2.310.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 002 Pengadaan alat fogging dan bahan fogging a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD <
49 per 100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
Provinsi
a. 80%
b. 22 Kab
630.450.000 OTSUS
ACEH
2 pt 643.059.000
1.01.02.1.01.02. 01 003 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak
sekolah
1. Persentase anak usia 12-24 bulan yang
mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hb Lanjutan
≥80% 616.000.000 DBH 60% 628.320.000
2. Persentase anak sekolah yang mendapatkan
imunisasi lanjutan
1.01.02.1.01.02. 01 005 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulagan
Penyakit Menular
a. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
c. Persentase Kab/Kota dengan IR DBD < 49 per
d. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif)
yang ditemukan.100.000. penduduk
Provinsi
a. <0,5
b. 23 Kab
c. 80%
D.45%
1.803.200.000 OTSUS
ACEH
+ KPA AIDS 75% 1.893.360.000
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan
Ambulance Terpadu
Peningkatan Diklat Medis/Non Medis
Pelayanan Krisis Kesehatan dan Pelayanan
Ambulan Terpadu (PSC)
Penelitian dan Pengembangan Medis dan Non
Medis
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 59
1.01.02.1.01.02. 01 006 Pencegahan penularan penyakit
endemik/epidemik
a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif)
yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria
berhasil menurunkan angka mikro filaria menjadi
< 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50%
Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tata
laksana Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B
pada kelompok berisiko.
Provinsi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
2.487.385.000 OTSUS
ACEH
23
Kab/Kota
2.611.754.250
1.01.02.1.01.02. 01 008 Peningkatan Imunisasi Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap
Provinsi93%
1.616.260.000 OTSUS
ACEH
95% 2.017.073.000
Persentase Kab/Kota yang mencapai > 80%
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi
Provinsi 90% 90% -
Non-polio AFP rate Minimum Target —
≥2/100,000 populasi <15 tahun
Provinsi 2/100.000
2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24 jam
dalam waktu ≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80%
Presentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah
haji (3 bulan sebelum operasional)
80% DAK NON
FISIK
-
2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24
jam dalam waktu ≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%≥80% 1.000.000.000
Presentase hasil
pemeriksaan kesehatan
jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
80% 500.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 009 Peningk.Surveilance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
Persentase respon penanggulangan terhadap
sinyal kewaspadaan dini kejadian luarbiasa (KLB)
untuk mencegah terjadinya KLB di Kab/Kota
Provinsi 75% 882.020.000 OTSUS
ACEH
95% 700.000.000
Jumlah Kab/Kota yang mampu melaksanakan
pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
emerging
21 Kab/Kota DAK NON
FISIK
-
1.01.02.1.01.02. 01 010 Peningkatan KIE Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif)
yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria
berhasil menurunkan angka mikro filaria menjadi
< 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50%
Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tata
laksana Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B
pada kelompok berisiko.
f. Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi
Provinsi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
f.0,05%
500.000.000 PPR 5 Dok 525.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 012 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan
Penyakit Tidak Menular
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
Provinsi60% 1.702.945.000
OTSUS
ACEH
23 Kab 1.788.092.250
40 xxx Persentase Kab/Kota yang memiliki Puskesmas
yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa94% 2.032.655.000
Jumlah RS Umum Rujukan Regional yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa /
Psikiatri
13
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes) sebagai Penerima Wajib Lapor
(IPWL) pecandu Narkotika yang aktif
43%
Persentase desa siaga sehat jiwa25%
Persentase ODGJ mendapatkan pelayanan
keswa dan mandiri55%
Persentase ODGJ yang bebas pasung50%
Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan Upaya
Pencegahan dan pengendalian masalah
Kesehatan Jiwa dan Napza di 30 % SMA dan
8
Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
Pencegahan dan Pengendalian PD3I
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 60
1.01.1.01.02. 01 41 1) Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan
memenuhi standar Pangan Industri Rumah
Tangga (PIRT); 2) Persentase Puskesmas
dengan Ketersediaan Obat dan vaksin ; 3)
Persentase Penggunaan Obat rasional (POR) di
Puskesmas; 4) Persentase puskesmas yang
mengembangkan program Tanaman Obat
Keluarga (TOGA).
Provinsi 1) 16; 2) 90;
3) 40; 4) 8 8.513.435.000
1) 21; 2)
95; 3) 50; 4)
15
4.783.500.000
1.01.1.01.02. 01 41 001 Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan
Vaksin esensialProvinsi
100% 3.000.000.000 SILPA
OTSUS
ACEH
Buffer stock
Dinkes
340 PKM 3.150.000.000
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menerapkan system informasi
logistic obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)45%
- DOKA -
Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota yang
melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin
sesuai standar
80%
1.01.1.01.02. 01 003 Peningkatan mutu penggunaan obat dan
perbekalan kesehatanPersentase Kab/Kota yang Menerapkan
Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Provinsi 45% 985.000.000 SILPA
OTSUS
ACEH
90% 1.083.500.000
005 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen /
Masyarkat di Bidang Obat/ Makanan
Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan
memenuhi standar pangan industri rumah
tangga
Provinsi 5 kab/Kota 500.000.000 PPR 550.000.000
41 xxx 1. Persentase pemeliharaan Alat Kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Persentase Fasyankes Dasar yang memiliki
Alkes standar dan bermutu
3. Persentase Fasyankes Rujukan yang memiliki
100% 2.760.135.000
41 xxx 1. Tersedianya alat-alat Pemeliharaan dan
Perbaikan Alkes sesuai standar
2. Tersedianya Tenaga Pemeliharaan dan
Perbaikan ALKES terlatih
3. Persentase alat rekalibrasi sesuai standar
100% 1.268.300.000
1.01.02.1.01.02. 42 1) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan;
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani; 3) Cakupan kunjungan bayi; 4) Angka
kelangsungan hidup bayi; 5) Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4; 6) Cakupan pelayanan nifas; 7)
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani; 8) Cakupan pelayanan anak balita; 9)
Angka Kematian Bayi; 10) Angka kematian Balita.
1) 100; 2)
100; 3) 90; 4)
991; 5) 100;
6) 84; 7) 70;
8) 90; 9) 9;
10) 9
7.446.860.000
1) 100; 2)
100; 3) 90;
4) 991; 5)
100; 6) 85;
7) 80; 8)
100; 9) 9;
10) 9
2.639.049.000
- 1 Kab/Kota -
1.01.02.1.01.02. 01 03 Persentase remaja putri yang mendapatkan TTD Provinsi 28% 1.163.380.000 PPR 95% 1.221.549.000
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan Anak sekolah
250 Pusk
Jumlah Model Sekolah Sehat 20 SD
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Persentase Puskesmas yang mrlaksanakan Kelas
ibu
Provinsi 100% 2.797.930.000 SILPA
OTSUS
ACEH
200 OR 1.417.500.000
Persentase Kunjungan Ibu hamil (K4) 100%
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di
Faskes
100%
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Menurunnya AKB 8 2.356.380.000
Menurunnya AKABA 9
Meningkatnya Cakupan KN1 95%
Meningkatnya Cakupan KN Lengkap
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Meningkatnya Pemberdayaan lansia dalam
menurunkan AKI& AKB
1.129.170.000
Jumlah 923.127.663.331 1.470.229.140.809
Program Pengadaan, Pengawasan dan
Pembinaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Peningkatan Pelayanan usia lanjut
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan
kesehatan
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan
termasuk obat
Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja ( KRR)
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi Ibu
Hamil dan Keluarga
Peningkatan pelayanan kesehatan anak
Program Peningkatan kesehatan Keluarga
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 61
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN SKPA
4.1. Kerangka Pendanaan Dinas Kesehatan Tahun 2018
4.2. Rencana Belanja Dinas Kesehatan Berdasarkan Kerangka
Pendanaan Tahun 2020 dan Perkiraan Maju Tahun 2021 Sebagai gambaran rencana belanja Dinas Kesehatan Aceh berdasarkan
kerangka pendanaan tahun 2020 dan perkiraan maju tahun 2021 dapat kita
teliti pada Tabel 4.2 pada lampiran berikut ini.
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 62
SKPA : Jumlah Pagu Indikatif : Rp. 969.937.401.656
Lokasi Target CapaianKebutuhan Dana/ Pagu
IndikatifSumber Dana
Target
Capaian
Kebutuhan Dana/ Pagu
Indikatif
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG (BTL) 46.809.738.325 49.150.225.241
5 1 1 Gaji dan TunjanganPenyediaan kebutuhan gaji pegawai Dinkes dan
UPTD (567 orang)
Provinsi 12 BULAN 26.154.522.325
DAU 12 BULAN 27.462.248.441
2 Tambahan Penghasilan PNSPenyediaan tambahan penghasilan gaji pegawai
Dinkes dan UPTD
Provinsi 12 BULAN 20.655.216.000
PAA 12 BULAN 21.687.976.800
BELANJA LANGSUNG (BL) 923.127.663.331 1.465.656.608.002
1.01.1.01.02. 01 01 Meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana penunjang kelancaran administrasi
perkantoran
100%
8.744.158.204
100%
9.933.214.412
1.01.1.01.02. 01 01 001Penyediaan Jasa surat menyurat
Tersedianya kebutuhan jasa surat menyurat
kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN 32.300.000 DAU 12 BULAN 45.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 002 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Tersedianya kebutuhan jasa komunikas, sumber
daya air dan listrik kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN1.631.953.276
DAU 12 BULAN 1.795.148.604
1.01.1.01.02. 01 01 010 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor dan UPTD Provinsi 12 BULAN 397.544.415 DAU 12 BULAN 500.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 011Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN206.476.600
DAU 12 BULAN 210.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 012 Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan
bangunan kantor
Terpenuhinya kebutuhan komponen listrk dani
penerangan kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN99.908.105
DAU 12 BULAN 105.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 013Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
dan UPTD
Provinsi 12 BULAN200.000.000
DAU 12 BULAN 1.000.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 015 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
Tersedianya kebutuhan bahan bacaan kantor
Dinkes dan UPTD
Provinsi 12 BULAN42.920.000
DAU 12 BULAN 50.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 017Penyediaan makanan dan minuman
Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman
Kantor dan UPTD
Provinsi 12 BULAN314.990.000
DAU 12 BULAN 410.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 018Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Terselenggaranya rapat koordinasi dan konsultasi
keluar daerah
Provinsi 12 BULAN1.200.000.000
DAU 12 BULAN 1.200.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 020Penyediaan Jasa dokumentasi kantor
Persentase kegiatan administrasi perkantoran
yang didokumentasikan
Provinsi 12 BULAN200.000.000
DAU 12 BULAN 200.000.000
1.01.1.01.02. 01 01 022Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
Tersedianya jasa Administrasi perkantoranr dan
UPTD
Provinsi 12 BULAN4.418.065.808 DAU
12 BULAN 4.418.065.808
-
1.01.1.01.02. 01 02Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Aparatur100%
6.500.255.337 100%
10.045.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 002 Pembangunan rumah dinas Jumlah pemenuhan kebutuhan rumah dinas Provinsi 1 Paket - -
1.01.1.01.02. 01 02 003Pembangunan Gedung Kantor
Jumlah pemenuhan kebutuhan gedung kantor
tempat kerjaProvinsi 1 Paket 2.000.000.000 DAU 1 Paket
1.01.1.01.02. 01 02 005Pengadaan kenderaan dinas/operasional
Jumlah pemenuhan kebutuhan kenderaan
operasional 1.172.335.737 2.500.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 007Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Meningkatnya jumlah Sarana dan Prasarana
perlengkapan gedung kantor yang disediakanProvinsi 1 Paket 804.400.000 DAU 1 Paket
850.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 010 Pengadaan Mobeleur Jumlah pemenuhan kebutuhan mebelair Provinsi 1 Paket 403.000.000 DAU 1 Paket 200.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 020Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
Jumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkalaProvinsi 1 Paket 100.000.000 DAU 1 Paket 100.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 022Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Persentase gedung kantor yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 1 Paket 500.000.000 DAU 1 Paket 5.025.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/
operasional
Jumlah kendaraan dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 54 Unit 972.000.000 DAU 54 Unit 1.000.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 026 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah
jabatan/dinas
Jumlah rumah jabatan/dinas yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 1 Paket 20.000.000 DAU 1 Paket 50.000.000
1.01.1.01.02. 01 02 028Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Jumlah peralatan gedung kantor yang dilakukan
pemeliharaan rutin/berkala
Provinsi 8 Paket 528.519.600 DAU 8 Paket 320.000.000
1.01.1.01.02. 01 03Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan Aparatur Dalam Kehadiran
dan Penggunaan Atribut Pegawai100%
826.860.000 DAU100%
-
1.01.1.01.02. 01 03 002Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapannya
yang disediakan
Provinsi 567 orang 826.860.000 DAU 100%
1.01.1.01.02. 01 05Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase aparatur yang memenuhi
kompetensi100%
1.378.125.000 100%
1.685.471.250
1.01.1.01.02. 01 05 001 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah diklat formal yang diselenggarakan Provinsi 146 orang 690.925.000 DAU 4 Keg 725.471.250
1.01.1.01.02. 01 006 Jumlah Rapat koordinasi teknis Provinsi 425 orang 687.200.000 DAU 2 Paket 960.000.000
1.01.1.01.02. 01 06 Persentase laporan capaian kinerja dan
keuangan yang tersusun tepat waktu (Lakip,
Renja, Lporan Keuangan, Laporan realisasi, DLL
di bagi dengan Total Laopran Wajib)
100%
735.000.000
100%
1.171.750.000
1.01.1.01.02. 01 06 001 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar
realisasi kinerja SKPA
Persentase Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Provinsi
9 Laporan 735.000.000
DAU
9 Laporan 771.750.000
TABEL 4.2
RENCANA BELANJA SKPA BERDASARKAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2020
DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2021
DINAS KESEHATAN ACEH
KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program KegiatanIndikator Kinerja Program/Kegiatan
RENCANA TAHUN 2020
Catatan Penting
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN
2021
(1)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rapat koordinasi teknis (Rakornis)
Nomor
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 63
1.01.02.1.01.02. 01 161) Persentase Puskesmas yang terakreditasi; 2)
Persentase RS yang terakreditasi, 3) Persentase
Pusk sesuai standar PMK 75/ 2015, 4). Jumlah RS
yang memenuhi Standar PMK 56 /2014. 5).
Jumlah RS yang melaksanakan SIM RS Update
6). Tersediannya dokumen Profil kesehatan ,
7).Persentase SOP-AP
1) 84; 2) 60 20.403.756.000 1) 100; 2)
100 15.300.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 002 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Jumlah RSUD yang menerapkan PPI, PPRA dan
pasien safety
Provinsi 24 RSUD 3.498.026.000 PAA 24 RSUD 3.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 006 Revitalisasi Sistem Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi Provinsi 69 rs 1.500.000.000 SILPA OTSUS ACEH 117 Pusk 12.300.000.000
Jumlah Puskesmas terakreditasi20% -
Jumlah Faskes lainnya yang terakreditasi33 20%
1.01.02.1.01.02.01 16 014 Monitoring, Evaluasi dan Peloparan Meningkatnya Koordinasi dengan kabupaten/
kota
23 Kab/Kota, 4
Laporan
735.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan
yang sesuai standar200
6.423.980.000
Jumlah Puskesmas yang sudah menjalankan
Manajemen Puskesmas (MP)259
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan tradisional198
Jumlah Puskesmas yang bekerjasama Quickwins
pelayanan darah melalui Dinkes dengan UTD dan
RS
280
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
peayanan kesehatan bergerak di daerah terpencil
dan sangat terpencil
8
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx 1. Terkonekesinya data Pasien dengan Finger
Print Pasien, 2.Pasien mudah mengakses
pelayanan Kesehatan
10 RS 200.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 16 xxx 1. Persentase ketersediaan data dan Informasi
Publik
2. Persentase Kabupaten/Kota dan Puskesmas
Menjalankan Sistem Informasi Kesehatan
Terintegrasi
3. Persentase Kab/Kota Melaporkan Data Rutin
1.043.340.000
16 xxx Jumlah RS yang menerapkan sesuai standar 69 2.000.000.000
16 xxx Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi 69 rs 5.003.410.000
Jumlah Puskesmas terakreditasi
Jumlah Faskes lainnya yang terakreditasi 33
1.01.02.1.01.02. 19 1) Jumlah ragam promosi; 2) frekuensi promosi
yang dilakukan
1) 4; 2) 185 3.557.950.754 1) 4; 2) 200 3.446.696.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 001 1. Jumlah media promosi yang dikembangkan
pertahun
Provinsi 15 Media 1.148.660.000 PPR 15 Media 1.050.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 002 PHBS di Sekolah Aceh Jaya Langsa,
Abdya, Aceh
Tamiang, Aceh
Barat
5 kab 500.000.000 60% 892.500.000
19 004 Jumlah tenaga promkes yang terlatih Provinsi 250 Orang 448.360.000 1 Kab/Kota 493.196.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 xxx Jumlah saluran media yang digunakan Provinsi 8 saluran 439.836.986 PPR 100 pkm 205.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 005 Persentase sekolah yang melaksanakan PHBS Provinsi 15% 220.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 xxx Jumlah kelompok masyarakat yang
memanfaatkan sumberdayanya untuk program
kesehatan
Provinsi 2 ormas 316.493.768 PPR 4 kali 365.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 19 007 Jumlah RSUD yang melakukan PKRS Provinsi 8 RSUD 484.600.000 PPR 24 RSUD 441.000.000
Pemanfaatan saluran media promosi kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Peningkatan Peranserta dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Program Kesmas
Peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
skit (PKM-RS)
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar
hidup sehat
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer dan
kesehatan tradisional
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit
Peningkatan Pelaporan Data dan Informasi Kesehatan
Terintegrasi
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Peningkatan Mutu dan Akreditasi Fasyankes
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 64
1.01.02.1.01.02. 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Persentase Stunting; 2)Persentase balita gizi
buruk; 3) Persentase balita gizi Kurang; 4)
Cakupan ASI ekslusif
1) 24; 2) 2,4 ; 3)
13,1 ; 4) 31
3.865.500.000 1) 23; 2) 2,3
; 3) 12,7; 4)
35
1.627.500.000
1.01.02.1.01.02. 01 20 XXX Tersedia data stunting, wasting, dan giburkur Provinsi 23 Kab/Kota 265.500.000 PPR 23 kab/kota 157.500.000
1.01.02.1.01.02. 01 20 XXX Persentase pemberian PMT Bumil KEK Provinsi 90% 3.000.000.000 SILPA OTSUS ACEH 100% 892.500.000
Persentase penurunan Baduta Stunting 30% 12%
Persentase Pemberian MP ASI pada Balita dengan
gizi kurang
30%
1.01.02.1.01.02. 01 20 004 Persentase Penimbangan Balita Provinsi 95% 600.000.000 SILPA OTSUS ACEH 96% 577.500.000
Persentas bayi mendapat ASI Ekklusif 50% 100% -
95% - DOKA -
1.01.02.1.01.02. 21 Program Pengembangan Lingkugan Sehat 1) Cakupan Rumah sehat; 2) Cakupan Jamban
Sehat; 3) Persentase Penduduk yang memiliki
akses air minum berkualitas
1) 70; 2) 65; 3) 80
1.258.136.142 1) 75; 2) 70;
3) 90
1.466.000.000
1.01.02.1.01.02. 21 001 Jumlah RS/Fasyankes Yang Melakukan
Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
Provinsi 36 RSUD 400.000.000 PPR 5 RSUD 408.000.000
1.01.02.1.01.02. 002 Jumlah Desa Yang Melaksanakan STBM Provinsi 4556 desa 400.000.000 PPR 70% 420.000.000
Jumlah Penduduk yang Menggunakan Jamban
Sehat
4670519 DAK NON FISIK 34% 230.000.000
Persentase Sarana Air Minum Yang Dilakukan
Pengawasan
55% 74%
Jumlah Penduduk yang memenuhi akses terhadap
air bersih yang memenuhi syarat
4670519
Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan
60%
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
38%
1.01.02.1.01.02. 21 003 Persentase Puskesmas Yang Menyelenggarakan
Kesehatan Kerja Dasar
Provinsi 60% 358.136.142 PPR 23 kab/kota 408.000.000
Jumlah Pos UKK yang Terbentuk di Daerah PPI/TPI204 pos
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan
Kegiatan Kesehatan Olahraga pada kelompok
Masyarakat di Wilayah Kerja
40% 32%
1.01.02.1.01.02. 21 xxx Jumlah Kab/Kota Yang Menyelenggarakan
Tatanan Kawasan Sehat
10 100.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 25 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan
penduduk0,35% 10.256.005.229 0,40% 10.768.805.490
004 Tersedianya mobil Pusling di Puskesmas 1 Unit 500.000.000 SILPA OTSUS ACEH 525.000.000
01 005 Terlaksananya pembangunan poskesdes 1 Unit 500.000.000
OTSUS ACEH 525.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 25 006 Jumlah fasilitas kesehatan dasar yang disediakan9.256.005.229
SILPA OTSUS ACEH 0,35 9.718.805.490
Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu serta
JaringannyaPengadaan Puskesmas Keliling
Pembangunan Posyandu/Poskesdes
Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Pembinaan Lingkungan Sehat
Peta Informasi masalah gizi Masyarakat
Penanggulangan Masalah gizi masyarakat
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 65
1.01.02.1.01.02. 01 26 Jumlah Kab/kota yang Memiliki RS Regional dan
RSUD Tipe B
11% 327.905.863.413 12% 637.800.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 26 001 Pembangunan Rumah Sakit jumlah rumah sakit rujukan regional Tipe A yang di
bangun, jumlah Kab/Kota yang memiliki RSUD
Type B,
Kab/Kota 4 rs 291.905.863.413 OTSUS ACEH RS Regional
RS Kab/Kota
5 Paket 600.000.000.000
Jumlah rumah sakit yang dibangun RSUD -
018 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit 1.Terlaksananya Pengadaan Alat-alat Kesehatan
dan Kedokteran Rumah Sakit di 23 Kab/Kota
1 Paket 30.000.000.000 OTSUS ACEH 31.500.000.000
020 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah Jumlah kenderaan ambulance/mobil jenazah yang
diadakan
5 unit 6.000.000.000 SILPA OTSUS ACEH 6.300.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 28 Peningkatan kepesertaan asuransi kesehatan 100% 493.578.569.109 100% 740.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 28 001 Kemitraan Asuransi Kesehatan masyarakat Persentase Penduduk Aceh yang mendapatkan
jaminan kesehatan (JKA+ dan Asuransi lainnya)
Provinsi100%
493.578.569.109 OTSUS ACEH JKA 100%
740.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 34 Jumlah Jenis Pemeriksaan/Parameter
laboratorium kesehatan di Labkesda 65/108
6.391.190.000 70/108
5.788.125.000
1.01.02.1.01.02. 01 34 xxx 1. Laboratorium medik sesuai standar Provinsi 3650 5.512.500.000 PPR UPTD Labkes 100% 5.788.125.000
2. Laboratorium Kesmas sesuai standar 650
01 34 xxxJumlah Petugas Kalibrasi yang terampil
6 878.690.000
Jumlah peralatan Alkes yang mendapat
perawatan dan perbaikan
25
1.01.02.1.01.02. 01 35 Persentase Tenaga Kesehatan Terlatih 60 4.467.084.143 85% 4.690.438.350
1.01.02.1.01.02. 01 35 01 1. Jumlah tenaga medis dan non medis yang
mengiukuti pelatihan, fungsional dan managemen
kesehatan
Provinsi 3.282.334.143 SILPA OTSUS ACEH
100%
3.446.450.850
2. Jumlah tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi standar kompetensi sesuai
pengembangan profesi
-
1.01.02.1.01.02. 01 35 02 Terpenuhinyan Tenaga Dokter di Wahana,
Tersampaikan Informasi Terkait Program
Percepatan Peningkatan Pengembangan SDMK
dan Profesionalisme OP, Terjadinya Koordinasi
Antar Pengelola Tubel, BKD, Dinkes
Provinsi 115 orang 1.184.750.000 SILPA OTSUS ACEH 3 Dok 1.243.987.500
1.01.02.1.01.02. 01 36 Terbangunnya Sistem Terpadu Penanggulangan
Krisis Kesehatan dan Terbentuknya Unit Public
Safety Centre (PSC)
20 1.328.000.000 100% 1.394.400.000
1.01.02.1.01.02. 01 36 xxx 1-Jumlah petugas yang terlatih tetang
penanggulangan krisis., 2- Jumlah Kab/Kota
melakukan pelayanan Ambulan terpadu
Provinsi1-256 org, 2-23
Kab/Kota
1.328.000.000
PPR
256 orang 1.394.400.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 1) Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA; 2) Cakupan
Penemuan dan penanganan Penderita penyakit
DBD; 3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI); 4) AFP rate per 100.000
penduduk< 15 thn; 5) Angka kejadian Malaria; 6)
Penderita diare yang ditangani; 7) Prevalensi
HIV/AIDS (persen) dari total populasi; 8) Jumlah
Kab/Kota dengan endemis filariasis yang berhasil
menurunkan angka mikro filaria menjadi kurang
dari 1 persen; 9) Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM); 10) Persentase Gampong yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU) PTN; 11) Persentase Puskesmas
yang melaksanakan deteksi dini kanker
payudara dan leher rahim pada perempuan usia
30-50 tahun; 12) Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan dan
pengendalian masalah penyalahgunaan NAPZA
di Institusi penerima wajib lapor (IPWL); 13)
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
(PUSKESWA); 14) Jumlah RS yang memiliki Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP); 15) Jumlah
orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) Mandiri
1) 49; 2) 100; 3)
92; 4) 2; 5) 0,03;
6) 78; 7) Kurang
dari 0,05; 8) 3
15.970.915.000 1) 53; 2)
100; 3) 100;
4) 2; 5) 0,02;
6) 79; 7)
Kurang dari
0,05; 8) 11
13.116.658.500
1.01.02.1.01.02. 01 40 001 Penyemprotan /Fogging Sarang nyamuk a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD <
49 per 100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
Provinsi
a. 80%
b. 22 Kab
2.200.000.000 SILPA OTSUS ACEH 100% 2.310.000.000
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Umum/RS Jiwa/RS Paru/RS
Mata
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis
Peningkatan Diklat Medis/Non Medis
Penelitian dan Pengembangan Medis dan Non Medis
Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Pengujian dan Kalibrasi Alkes
Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Program Pelayanan Krisis Kesehatan dan Ambulance
Terpadu
Pelayanan Krisis Kesehatan dan Pelayanan Ambulan
Terpadu (PSC)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 66
1.01.02.1.01.02. 01 40 002 Pengadaan alat fogging dan bahan fogging a. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD <
49 per 100.000 penduduk.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
Provinsi
a. 80%
b. 22 Kab
630.450.000 SILPA OTSUS ACEH 2 pt 643.059.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 003 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1. Persentase anak usia 12-24 bulan yang
mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hb Lanjutan≥80%
616.000.000 DBH 60% 628.320.000
2. Persentase anak sekolah yang mendapatkan
imunisasi lanjutan
1.01.02.1.01.02. 01 40 004 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulagan Penyakit
Menular
a. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi.
b. Jumlah Kab/Kota dengan API < 1/ 1.00
penduduk.
c. Persentase Kab/Kota dengan IR DBD < 49 per d.
Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan.100.000. penduduk
Provinsi
a. <0,5
b. 23 Kab
c. 80%
D.45%
1.803.200.000 SILPA OTSUS ACEH + KPA AIDS 75% 1.893.360.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 006 Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif)
yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria
berhasil menurunkan angka mikro filaria menjadi
< 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50%
Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tata
laksana Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B
pada kelompok berisiko.
Provinsi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
2.487.385.000 SILPA OTSUS ACEH 23 Kab/Kota 2.611.754.250
1.01.02.1.01.02. 01 40 008 Peningkatan Imunisasi Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap
Provinsi
93%
1.616.260.000 SILPA OTSUS ACEH 95% 2.017.073.000
Persentase Kab/Kota yang mencapai > 80%
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi
Provinsi 90% DAK NON FISIK 90% -
Non-polio AFP rate Minimum Target —
≥2/100,000 populasi <15 tahun
Provinsi 2/100.000 -
2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24 jam
dalam waktu ≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80%
≥80%
Presentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah
haji (3 bulan sebelum operasional)
80%
1.01.02.1.01.02. 01 40 XXX 2 spesimen adekuat diambil dg interval ≥24 jam
dalam waktu ≤14 hari sejak lumpuh
Minimum Target — ≥80% ≥80% 1.000.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 XXXPresentase hasil
pemeriksaan kesehatan
jemaah haji (3 bulan
sebelum operasional)
80% 500.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 009 Peningk.Surveilance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
Persentase respon penanggulangan terhadap
sinyal kewaspadaan dini kejadian luarbiasa (KLB)
untuk mencegah terjadinya KLB di Kab/Kota
Provinsi 75% 882.020.000 OTSUS ACEH 95% 700.000.000
Jumlah Kab/Kota yang mampu melaksanakan
pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
emerging
21 Kab/Kota -
1.01.02.1.01.02. 01 40 010 Peningkatan KIE Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit
a. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif)
yang ditemukan.
b. Angka Prevalensi kasus kusta.
c. Jumlah Kabupaten/ Kota Endemis Filaria
berhasil menurunkan angka mikro filaria menjadi
< 1%.
d. Persentase Kabupaten/ Kota yang 50%
Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tata
laksana Pneumonia melalui MTBS.
e. Persentase Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B
pada kelompok berisiko.
f. Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi
Provinsi
a. 45%
b. 0,70
c. 3 Kab
d. 40%
e. 83%
f.0,05%
500.000.000 PPR 5 Dok 525.000.000
1.01.02.1.01.02. 01 40 012 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan
Penyakit Tidak Menular
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
Provinsi
60% 1.702.945.000
SILPA OTSUS ACEH 23 Kab 1.788.092.250
Pencegahan dan Pengendalian PD3I
Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 67
40 xxx Persentase Kab/Kota yang memiliki Puskesmas
yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa 94% 2.032.655.000
Jumlah RS Umum Rujukan Regional yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa /
Psikiatri 13
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes) sebagai Penerima Wajib Lapor (IPWL)
pecandu Narkotika yang aktif43%
Persentase desa siaga sehat jiwa25%
Persentase ODGJ mendapatkan pelayanan keswa
dan mandiri55%
Persentase ODGJ yang bebas pasung50%
Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan Upaya
Pencegahan dan pengendalian masalah
Kesehatan Jiwa dan Napza di 30 % SMA dan yang
sederajat
8
1.01.1.01.02. 01 41 1) Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan
memenuhi standar Pangan Industri Rumah Provinsi
1) 16; 2) 90; 3)
40; 4) 8 8.513.435.000
1) 21; 2)
95; 3) 50; 4) 4.783.500.000
1.01.1.01.02. 01 41 001 Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat
dan Vaksin esensial
Provinsi100%
3.000.000.000 SILPA OTSUS ACEH Buffer stock
Dinkes
340 PKM 3.150.000.000
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menerapkan system
informasi logistic obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
45%
- DOKA -
Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota yang
melakukan manajemen pengelolaan obat dan
vaksin sesuai standar80%
1.01.1.01.02. 01 003 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan
kesehatanPersentase Kab/Kota yang Menerapkan
Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Provinsi 45% 985.000.000 SILPA OTSUS ACEH 90% 1.083.500.000
005 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen / Masyarkat
di Bidang Obat/ Makanan
Jumlah Kab/Kota yang memiliki usaha dan
memenuhi standar pangan industri rumah tangga
Provinsi 5 kab/Kota 500.000.000 PPR 550.000.000
41 xxx 1. Persentase pemeliharaan Alat Kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Persentase Fasyankes Dasar yang memiliki
Alkes standar dan bermutu
3. Persentase Fasyankes Rujukan yang memiliki
Alkes standar dan bermutu
4. Persentase sarana produksi dan distribusi alat
kesehatan dan PKRT
100% 2.760.135.000
41 xxx 1. Tersedianya alat-alat Pemeliharaan dan
Perbaikan Alkes sesuai standar
2. Tersedianya Tenaga Pemeliharaan dan
Perbaikan ALKES terlatih
3. Persentase alat rekalibrasi sesuai standar
4. Persentase buffer stock spare part alkes
100% 1.268.300.000
1.01.02.1.01.02. 42 1) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan;
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani;
3) Cakupan kunjungan bayi; 4) Angka
kelangsungan hidup bayi; 5) Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4; 6) Cakupan pelayanan nifas; 7)
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani; 8) Cakupan pelayanan anak balita; 9)
Angka Kematian Bayi; 10) Angka kematian Balita.
1) 100; 2) 100; 3)
90; 4) 991; 5)
100; 6) 84; 7) 70;
8) 90; 9) 9; 10) 9
7.446.860.000
1) 100; 2)
100; 3) 90;
4) 991; 5)
100; 6) 85;
7) 80; 8)
100; 9) 9;
10) 9
2.639.049.000
- 1 Kab/Kota -
1.01.02.1.01.02. 01 03 Persentase remaja putri yang mendapatkan TTD Provinsi 28% 1.163.380.000 PPR 95% 1.221.549.000
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan Anak sekolah
250 Pusk
Jumlah Model Sekolah Sehat 20 SD
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Persentase Puskesmas yang mrlaksanakan Kelas
ibu
Provinsi 100% 2.797.930.000 SILPA OTSUS ACEH 200 OR 1.417.500.000
Persentase Kunjungan Ibu hamil (K4) 100%
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di
Faskes
100%
Persentase Kunjungan bayi Neonatal (KN lengkap) 100%
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Menurunnya AKB 800% 2.356.380.000
Menurunnya AKABA 900%
Meningkatnya Cakupan KN1 95%
Meningkatnya Cakupan KN Lengkap
1.01.02.1.01.02. 01 xxx Meningkatnya Pemberdayaan lansia dalam
menurunkan AKI& AKB
1.129.170.000
Jumlah 969.937.401.656 1.514.806.833.243
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi Ibu Hamil
dan Keluarga
Peningkatan pelayanan kesehatan anak
Peningkatan Pelayanan usia lanjut
Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
Program Pengadaan, Pengawasan dan Pembinaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan
termasuk obat
Program Peningkatan kesehatan Keluarga
Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja ( KRR)
Renja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 201 | 68
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan
oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil
kerja kolektif serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Aceh ini merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Aceh
yang penting untuk dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan
program dan kegiatan Dinas Kesehatan Aceh, guna mendukung tercapainya
target pembangunan tahun 2019. Renja Dinas Kesehatan Aceh telah memuat
hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya.
Optimalisasi dalam pelaksanaan isi renja merupakan hal penting yang
perlu diupayakan dalam rangka mewujutkan kelancaran pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan
urusan pembangunan diemban oleh Dinas Kesehatan Aceh sebagai salah
satu SKPA di lingkup Pemerintah Aceh. Oleh karena itu sangat diharapkan
adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan isi
renja Dinas Kesehatan Aceh ini.
Semoga perencanaan yang telah disusun dapat terealisasi sepenuhnya
dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan selaras
dengan kebijakan daerah khususnya pembangunan daerah di bidang
Kesehatan secara luas, dan Renja ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan
pembangunan Aceh. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.
Banda Aceh, 28 Maret 2019
D i n a s K e s e h a t a n A c e h J l . T g k S y e c h M u d a W a l i
N o . 0 6 B a n d a A c e h w w w . d i n k e s . a c e h p r o v . g o . i d