rencana strategis deputi bidang kelembagaan 2015 - 2019 dep kelembagaa… · rencana strategis...

29
Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 1 RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN 2015 - 2019 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA 2015

Upload: others

Post on 25-Oct-2019

18 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 1

RENCANA STRATEGIS

DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

2015 - 2019

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

2015

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amanat Undang Undang Dasar Tahun 1945 dan Undang Undang Nomor

25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian serta Undang Undang Nomor 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengarahkan

pembangunan koperasi dan UMKM untuk dilaksanakan melalui pendekatan

keberpihakan dan kemandirian, pendekatan tersebut diwujudkan dalam

bentuk pemberian kesempatan berusaha, dukungan peningkatan kapasitas

usaha dan keterampilan, serta perlindungan usaha terutama bagi koperasi

dan UMKM yang berkembang diantara masyarakat berpendapatan rendah.

Pada saat yang sama, pembangunan koperasi dan UMKM diarahkan untuk

membangun kemandirian dan daya saing melalui penciptaan iklim usaha

yang kondusif, penerapan iptek dan penguatan skala ekonomi sehingga

memiliki posisi tawar yang tinggi dalam menghadapi pasar yang dinamis.

Pembangunan koperasi dan UMKM juga diarahkan untuk memperkuat,

meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian nasional, baik dalam

penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, maupun dalam

peningkatan nilai tambah perekonomian yang menyokong pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam lima tahun kedepan yaitu Tahun 2015 – 2019, pembangunan

koperasi dan UMKM akan dilaksanakan melalui berbagai kebijakan untuk

meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM. Kebijakan – kebijakan

tersebut mencakup upaya – upaya peningkatan kapasitas dan kinerja usaha

Koperasi dan UMKM, penguatan dan perluasan peran sistem pendukung

usaha, dan peningkatan dukungan iklim usaha. Hal ini sejalan dengan

tataran pembangunan koperasi dan UMKM dimana pada tataran makro,

kebijakan pembangunan koperasi dan UMKM mencakup perbaikan

lingkungan usaha yang diperlukan untuk mendukung perkembangan

koperasi dan UMKM. Beberapa upaya tersebut diantaranya melalui

Penguatan kelembangaan Usaha Mikro melalui koperasi, penerapan

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 3

peraturan perundang undangan dibidang koperasi dan UMKM, penataan

organisasi dan Badan Hukum Koperasi, Peningkatan Keanggotaan Koperasi

serta Penerapan Tatalaksana Koperasi dan UMKM.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang

Kelembagaan Tahun 2015 – 2019 adalah untuk menjadi pedoman dalam

mendukung dan meningkatkan kinerja Kementerian Koperasi dan UKM

dalam pembangunan Koperasi dan UMKM secara lebih baik, transparan dan

akuntabel. Dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan

pembinaan koperasi dan UMKM sesuai dengan tujuan pembangunan

nasional, khususnya amanat Nawacita Presiden dan Wakil Presiden serta

RPJMN 2015 – 2019 sebagai komitmen pemerintah guna mewujudkan

Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan

gotong royong.

Rencana strategis Deputi Bidang Kelembagaan ini juga dapat menjadi

panduan bagi seluruh pihak yang berkepentingan terhadap upaya Penguatan

Kelembagaan Koperasi dan UMKM secara nasional. Dengan perencanaan

yang sistematis, terstruktur dan terukur, diharapkan Renstra ini dapat lebih

meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan

nasional melalui upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM

B. Landasan Hukum

Landasan hukum dari kegiatan penyusunan Renstra (Rencana

Strategis) Deputi Bidang Kelembagaan adalah sebagai berikut :

1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

4. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4355)

5. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 4

6. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2004 tentang

Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun

2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Instansi Pemerintah

8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan

usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional /

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014

tentang pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian /

lembaga (Renstra K/L) 2015 – 2019 (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 860);

10. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor

08/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1527)

11. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 09/PER/M.KUKM/VI/2016

tanggal 29 Juni 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Koperasi dan Usaha Kecil dan Mnengah Nomor

07/PER/M.KUKM/VII/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Mnengah Tahun 2015 – 2019

C. Kondisi Umum dan Paradigma Tatakelola Deputi Bidang Kelembagaan

Kedudukan Organisasi Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM

adalah berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah. Deputi kelembagaan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan perkoperasian, pengesahan

akta pendirian, perubahan anggaran dasar koperasi, dan pembubaran

koperasi, peningkatan penerapan peraturan perundang-undangan,

peningkatan tatalaksana pengelolaan koperasi, serta peningkatan

partisipasi anggota.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 5

Deputi Bidang Kelembagaan telah melaksanakan berbagai program dan

kegiatan guna mendukung tercapainya tujuan dari Kementerian Koperasi

dan UKM. Secara kumulatif Penguatan Kelembagaan Koperasi dan UMKM

sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan kualitas organisasi dan Badan Hukum Koperasi

2) Tersusunnya Rancangan Peraturan Pelaksanaan Undang Undang tentang

koperasi

3) Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UKM

4) Terlaksananya event program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi

(Gemaskop)

5) Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dibidang Pengendalian dan

Akuntabilitas Koperasi yang benar sesuai prinsip dan jati diri koperasi

Secara umum pencapaian target Penguatan kelembagaan koperasi dan

UMKM sampai dengan tahun 2014 cukup bervariasi. Sebagian capaian telah

melampaui target yang ditetapkan. Beberapa target lainnya memiliki

capaian yang sama atau lebih rendah dari target yang ditetapkan. Sesuai

dengan Sasaran Strategis Unit Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan

UKM sebagaimana tertuang dalam Renstra Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Tahun 2012 – 2014 adalah sebagai berikut :

SASARAN

STRATEGIS

TARGET KINERJA CAPAIAN

Peningkatan Jumlah

Dan Peran Koperasi

Dan UMKM Dalam

Perekonomian

Nasional

1. Terwujudnya 4.000 Koperasi

Berkualitas

2. Terwujudnya 1.500 peserta

bimbingan teknis

perkoperasian dan tatakelola

perusahaan kepada

4666

Koperasi

Berkualitas

2.150 Orang

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 6

Pembina/UMKM di koperasi

sector riil

3. Terwujudnya 1.800 Badan

Hukum Koperasi yang

diumumkan dalam Berita

Negara RI

4. Terwujudnya Tenaga

Penyuluh yang terekrut dan

terlatih sebanyak 1.425 orang

5. Terwujudnya 1 Kebijakan dan

600 Koperasi yang di

revitalisasi

25.186 Koperasi

735 Orang

1 Kebijakan

dan 600

koperasi

Perbaikan Iklim

Usaha yang lebih

berpihak kepada

UMKM

1. Tersusunnya 1 Undang

Undang tentang

Perkoperasian dan 2

Rancangan Peraturan

Pelaksanaan Undang Undang

tentang Perkoperasian

1 Undang

Undang

(Dibatalkan

oleh

Mahkamah

Konstitusi)

Koperasi Berkualitas, peserta bimbingan teknis perkoperasian dan

tata kelola perusahaan kepada Pembina/UMKM di koperasi sector riil,

Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI merupakan

contoh kegiatan dengan capaian melampaui target. Tenaga Penyuluh yang

terekrut dan terlatih dibawah target yang ditetapkan. Hal tersebut

dikarenakan penurunan alokasi anggaran tahunan sehingga target-target

yang ditetapkan tidak dapat dicapai sesuai rencana. Target terkait dengan

peraturan perudang undangan mengalami perubahan karena Undang

Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian telah dibatalkan

melalui Keputusan Mahkamah Konstitusi pada bulan Mei 2014. Hal ini

menyebabkan Pemerintah menunda pembahasan lima Rancangan Peraturan

Pemerintah (RPP) tentang Perkoperasian, dan sekaligus mempersiapkan

RUU pengganti.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 7

Arah kebijakan dan strategi upaya penguatan kelembagaan

koperasidan UMKM, selain ditujukan pada peningkatan kualitas

kelembagaan, juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha.

Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan, merupakan bentuk

penataan kelembagaan baik dalam arti legal formal, maupun peningkatan

akuntabilitas pengelolaan kelembagaan koperasi.

Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan

peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah

termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasidengan melakukan

upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang

melalui upaya membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering),

pengembangan (developing), penguatan (strengthening); Penataan

administrasi dan evaluasi pemberian badan hokum koperasi; Gerakan

Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop); Koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemberdayaan KUMKM;

serta Revitalisasi Fungsi Kelembagaan Koperasi serta penelitian

pengembangan Koperasi Skala Besar.

Kementerian Koperasi dan UKM saat ini sedang melakukan reformasi

total terhadap koperasi melalui 3 (tiga) langkah yang akan dilakukan :

1. Rehabilitasi, dilakukan dengan memangkas jumlah koperasi di

Indonesia. Koperasi yang tidak aktif dan tidak jelas kegiatannya akan

dicabut Badan Hukumnya sebanyak 62.000 dan akan dikeluarkan dari

data base Kementerian Koperasi dan UKM. Sementara sekitar 147.249

Koperasi merupakan koperasi aktif dan akan diberikan Nomor Induk

Koperasi (NIK)

2. Reorientasi, pembangunan koperasi tidak lagi diorientasikan pada

peningkatan jumlah koperasi, tetapi pada peningkatan kualitas

koperasi. Artinya koperasi tidak perlu banyak jumlahnya,tetapi yang

lebih penting dapat memberikan manfaat sebesar besarnya kepada

anggota. Jika manfaat ini dapat dirasakan oleh anggota, maka akan

menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menjadi anggota baru.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 8

Dengan semakin besarnya jumlah anggota maka akan meningkatkan

omset koperasi. Jika omset koperasi meningkat maka akan

membutuhkan tenaga kerja baru untuk memberikan pelayanan yang

sebaik baiknya kepada anggota. Dari keseluruhan ini tentunya akan

memberikan dampak pada pengurangan pengangguran dan akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

3. Pengembangan, yaitu koperasi harus dikelola secara baik dengan

tenaga yang kompeten dibidangnya, sehingga usaha koperasi semakin

berkembang dan besar serta mampu bersaing dengan usaha usaha lain.

D. Potensi dan Permasalahan

1. Potensi :

# Potensi Koperasi

Identitas koperasi yang ditetapkan ICA (International Cooperatives

Alliance) mencakup definisi koperasi adalah perkumpulan otonom dari

orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi

kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama

melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis,

koperasi memiliki nilai-nilai menolong diri sendiri, bertanggung jawab

kepada diri sendiri, serta demokrasi persamaan keadilan dan

solidaritas, pelaksanaan nilai-nilai koperasi tersebut berpedoman pada

7 prinsip koperasi yaitu:

a. Keanggotaan bersifat terbuka;

b. Pengelolaan yang bersifat demokratis;

c. Partisipasi anggota dalam ekonomi;

d. Kebebasan dan otomomi;

e. Pendidikan dan pelatihan dan informasi;

f. Kerjasama antar koperasi;

g. Kepedulian terhadap masyarakat;

Definisi, nilai dan prinsip-prinsip koperasi tersebut merupakan potensi

koperasi untuk maju dan mampu membantu anggotanya dalam

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 9

meningkatkan kesejahteraan melalui upaya kolektif yang produktif,

efektif, dan efisien serta berkelanjutan.

Sebagai organisasi sosial ekonomi, koperasi memiliki karakteristik yang

sesuai untuk dapat mengelola berbagai potensi yang dimiliki Indonesia

secara optimal, baik keragaman sumberdaya alam hayati maupun

keragaman sosial budaya. Peran koperasi tersebut diwujudkan melalui

kegiatan usaha kolektif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat

(anggota) dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran.

Koperasi juga berperan untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi

kolektif anggotanya baik yang berstatus sebagai produsen maupun

konsumen. Efisiensi dan efektifitas usaha anggota koperasi dapat

dicapai karena pemasaran, pembelian input produksi, pemanfaatan

modal (simpan pinjam) dan pengadaan serta penggunaan fasilitas usaha

dilakukan secara bersama. Kebersamaan ini akan mengurangi resiko

persaingan diantara anggota, meningkatkan posisi tawar terhadap pihak

ekternal, dan menghasilkan manfaat yang adil.

Koperasi perlu difasilitasi untuk terlibat aktif dalam rantai pasok

dengan melibatkan sebanyak-banyaknya anggota, koperasi tidak hanya

berperan sebagai faktor pencipta produktifitas dan nilai tambah bagi

produk anggotanya, namun juga menjalankan fungsi konektifitas antara

sektor primer dan sekunder. Fungsi konektifitas dapat dikembangkan

lebih lanjut oleh koperasi melalui jasa-jasa usaha.

# Potensi UMKM

Potensi pengembangan UMKM ke depan semakin besar dengan adanya

transformasi perekonomian yang semula bergantung pada sumber daya

alam dan kemudian bergerak ke perekonomian yang berbasis ilmu

pengetahuan. Transformasi ini membuka peluang keterlibatan yang

lebih besar dari UMKM yang mengandalkan produk berbasis

keterampilan dan budaya lokal serta generasi muda terdidik untuk

mendirikan usaha-usaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 10

Tranformasi ini berwujud dalam pengembangan ekonomi kreatif yang

didefinisikan sebagai industri berdasarkan penggunaan kreatifitas dan

modal intelektual sebagai input utama.

2. Permasalahan

Hal berikut merupakan masalah utama yang dihadapi koperasi secara

berkaitan dengan organisasi, usaha, Sumber Daya Manusia (SDM), sistem

pendukung dan iklim usaha :

ASPEK PERMASALAHAN

Organisasi 1) Belum tersedia data atau informasi yang rinci mengenai koperasi yang tidak aktif per Kabupaten/Kota,

2) Kriteria koperasi tidak aktif dan metode langkah pembenahan belum dipahami secara optimal oleh para Pembina, baik di pusat maupun daerah,

3) Belum optimalnya koordinasi dengan dinas-dinas setempat berkaitan dengan upaya pembenahan koperasi tidak aktif

4) Belum adanya laporan kepada Kementerian Koperasi dan UKM untuk segera diumumkan kedalam berita negara dalam hal pendirian, perubahan anggaran dasar dan

pembubaran koperasi;

5) Nomenklatur SKPD yang membidangi Koperasi dan UMKM pada tiap Provinsi, Kabupaten/Kota tidak sama.

Usaha 1) Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam meningkatkan modal dan anggota belum memiliki rasa sebagai pemilik dan pengguna jasa

SDM 1) Banyak masyarakat yang belum mengetahui prosedur pembuatan akta notaris

2) Kurangnya koordinasi antara Notaris dengan pembina koperasi SKPD di daerah

3) Masih banyak masyarakat yang belum memahami prosedur proses pendirian koperasi.

4) Kurangnya pemahaman perkoperasian oleh para pengelola, pengurus maupun anggota koperasi.

5) Masih banyak Pengurus koperasi yang belum mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Sistem Pendukung dan Iklim Usaha

1) Belum adanya keseragaman biaya dalam pembuatan akta di Notaris;

2) Regulasi dan kebijakan di tingkat pusat dan daerah belum mendukung perkembangan koperasi

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 11

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

A. VISI

Visi Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015 – 2019 adalah : Mewujudkan

Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat, Tangguh dan Mandiri untuk Berkontribusi

Dalam Perekonomian Nasional. Sejalan dengan hal tersebut, maka Visi Unit

Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM adalah :

“Menjadi Unit Kerja Yang Kredibel dan Efektif Dalam Rangka Mewujudkan

Kelembagaan Koperasi dan UMKM Yang Tangguh dan Mandiri Dalam

Meningkatkan Perekonomian Nasional”

Kredibilitas artinya bahwa Kelembagaan Koperasi dapat dipercaya dan bisa

dipertanggung jawabkan dalam hal reputasi. Efektif memiliki makna bahwa

Kelembagaan Koperasi berupaya untuk tepat waktu sesuai rencana yang telah

ditetapkan. Tangguh artinya bahwa Kelembagaan Koperasi kuat, tidak

pantang menyerah dalam setiap kondisi. Mandiri memiliki makna yaitu

Kelembagaan Koperasi mampu mengembangkan potensi melalui kekuatan dan

kepercayaan diri yang tinggi.

B. MISI

Misi Unit Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM adalah :

1. Menetapkan program dan kegiatan yang mendorong peningkatan kuantitas

dan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM dalam rangka mewujudkan

koperasi dan UMKM yang sehat, kuat dan berdaya saing tinggi.

2. Penataan kebijakan kelembagaan koperasi dan UMKM yang bertumpu pada

kepentingan ekonomi dan partisipasi anggota dan masyarakat.

3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama pembinaan koperasi dan UMKM

dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas

kelembagaan koperasi dan UMKM.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 12

C. TUJUAN

Tujuan Unit Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan

kredibel dan menyediakan peraturan perundang-undangan yang lebih

berpihak pada koperasi dan UMKM.

2. Meningkatkan jumlah koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya dan

meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM dalam

perekonomian Nasional.

3. Terciptanya koperasi dan UMKM dalam perluasan kesempatan kerja serta

pemerataan pendapatan dalam hal persentase koperasi (Induk/Nasional,

Sekunder/Provinsi, Primer Kab/Kota) yang memiliki kategori sehat dan

berkualitas.

4. Terwujudnya koperasi dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,

peningkatan kesejahteraan anggota, pengentasan kemiskinan dan

meningkatkan jumlah tenaga kerja.

D. SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis Unit Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM

merupakan kondisi yang ingin dicapai sebagai suatu outcome/impact dari

program yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah, skala dan kapasitas usaha koperasi dan UMKM melalui

pertumbuhan jumlah koperasi aktif.

2. Terwujudnya tata kelola organisasi dan kinerja koperasi yang profesional,

kredibel dan akuntabel melalui persentase koperasi yang aktif dan

melaksanakan RAT, persentase pertumbuhan rata-rata volume usaha

koperasi dan persentase pertumbuhan rata-rata jumlah anggota koperasi.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 13

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

1. Peningkatan

Penghidupan

Berkelanjutan

Berbasis Usaha

Mikro

1. Meningkatkan posisi

tawar dan

keberlanjutan usaha

mikro

1. Petugas Penyuluh Koperasi

Lapangan (PPKL)

2. Kelompok usaha bersama

pra koperasi yang

didampingi untuk

membentuk koperasi

3. Koperasi berasal dari

pengusaha mikro yang

difasilitasi koperasi

2. Peningkatan

Daya Saing

UMKM dan

Koperasi

2. Meningkatnya

penerapan peraturan

perundang-undangan

oleh koperasi dan

UMKM

Analisis/evaluasi peraturan

perundang-undangan

3. Penguatan

Kelembagaan

Koperasi

3. Meningkatnya

kualitas organisasi

koperasi

Sistem Badan Hukum Koperasi

4. Peningkatan

Tata Laksana

Koperasi dan

UMKM

4. Meningkatnya

kualitas keanggotaan

koperasi dan tata

kelola KUMKM

Penerapan Tata Kelola

Koperasi Yang Baik

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 14

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

Berdasarkan sasaran pembangunan nasional periode 2015-2019 maka,

kebijakan nasional di bidang UMKM dan Koperasi diarahkan untuk :

Meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh

menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar

(“naik kelas” atau scaling-up) dalam rangka untuk mendukung

kemandirian perekonomian nasional.

Arah kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui lima strategi sebagai

berikut :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan

3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran

4. Penguatan kelembagaan usaha

5. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha

B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

Arah kebijakan dan strategi upaya penguatan kelembagaan koperasi dan

UMKM sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 25/1992

mengamanatkan bahwa pembangunan koperasi perlu diarahkan untuk

menjadikan koperasi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi dalam

tatanan perekonomian nasional yang disusun berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kebijakan pembangunan koperasi

yang disusun perlu mencakup upaya-upaya untuk :

1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong

pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi

2. Memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 15

Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan, merupakan bentuk

penataan kelembagaan baik dalam arti legal formal, maupun peningkatan

akuntabilitas pengelolaan kelembagaan koperasi.

Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan

peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasi dengan melakukan

upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang

melalui upaya membangkitkan (awakening), pemberdayaan (empowering),

pengembangan (developing), penguatan (strengthening); Penataan

administrasi dan pelayanan pemberian badan hukum koperasi secara on

line;

Dalam rangka melaksanakan arah kebijakan tersebut, Deputi Bidang

Kelembagaan melaksanakan Strategi sebagai berikut :

1. Gerakan masyarakat sadar koperasi termasuk kaderisasi praktek

berkoperasi di kalangan generasi muda

- Penyelenggaraan kegiatan Gerakan Gemar Berkoperasi

(Gemarkop)

- Publikasi Perkoperasian (dialog interaktif) melalui media radio RRI

- Sosialisasi dan Publikasi Koperasi dengan kelompok sector Riil dan

kader koperasi melalui penyuluhan koperasi

2. Meningkatnya kualitas organisasi Koperasi

- Sistem Badan Hukum Koperasi

3. Meningkatnya posisi tawar dan keberlanjutan usaha mikro

- Koperasi berasal dari pengusaha mikro yang difasilitasi akta

Koperasi

4. Meningkatnya penerapan peraturan perundangan oleh Koperasi dan

UMKM

- Sosialisasi peraturan perundangan bagi Koperasi dan UMKM

- Analisis / Evaluasi peraturan perundangan

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 16

5. Meningkatnya kualitas tatakelola KUMKM

- Penerapan tatakelola koperasi yang baik

- Penghargaan Koperasi Berprestasi

6. Meningkatnya posisi tawar dan keberlanjutan usaha mikro

- Pengembangan penyuluh koperasi lapangan

- Kelompok usaha bersama pra Koperasi yang didampingi untuk

membentuk Koperasi

7. Meningkatnya kualitas, keterpaduan dan kelengkapan perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, serta pelaporan urusan

kelembagaan melalui:

- Koordinasi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

- Monev, data dan pengembangan aparatur

Selain kebijakan pokok tersebut, Deputi Bidang Kelembagaan juga

mengarahkan kebijakannya untuk mendukung Terwujudnya Tata Kelola

Pemerintahan Yang Baik. Kebijakan ini dilaksanakan dengan Strategi,

Peningkatan Penerapan Manajemen Kinerja pada Unit Kerja Deputi Bidang

Kelembagaan. Sedangkan langkah teknis yang ditempuh dalam

melaksanakan strategi berupa, Meningkatkan Akuntabilitasi Pengelolaan

Keuangan Unit Kerjadan Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) Deputi Bidang Kelembagaan.

C. KERANGKA REGULASI

Pelaksanaan arah kebijakan dan strategi peningkatan daya saingkopeasi

dan UMKM Deputi Bidang Kelembagaan didukung dengan penguatan kerangka

regulasi yang mncangkup :

1. Pembahasan dan penetapan RUU Pekoperasian untuk menggantikan UU

Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan dilengkapi dengan

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 17

penyusunan aturan pelaksanaannya baik Peraturan Pemerintah,

Peraturan Presiden dan atau Peraturan Menteri.

2. Penyusunan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM diantaranya tentang :

a. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 10 Tahun 2015 tentang

Kelembagaan Koperasi

b. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 11 Tahun 2015 tentang

Pemupukan Modal Penyertaan Pada Koperasi

c. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 12 Tahun 2015 tentang

Akuntansi Koperasi Sektor Riil

d. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Pedoman Akuntansi USP oleh Koperasi

e. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Pedoman Akuntansi USPPS oleh Koperasi

f. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 15 Tahun 2015 tentang

tentang Pelaksanaan Kegiatan USP Koperasi

g. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 16 Tahun 2015 tentang

Pelaksanaan Kegiatan KSPPS oleh Koperasi

h. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 17 Tahun 2015 tentang

Pengawasan Koperasi

i. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 18 Tahun 2015 tentang

Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Bagi SDM Koperasi, Pengusaha

Mikro, Kecil, Menengah

j. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 19 Tahun 2015 tentang

Rapat Anggota Tahunan

k. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 20 Tahun 2015 tentang

Penerapan Akuntabilitas Koperasi

l. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Pemeringkatan Koperasi

m. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 22 Tahun 2015 tentang

Koperasi Skala Besar

n. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 23 Tahun 2015 tentang

Penilaian Indeks Pembangunan Koperasi (IPK) terhadap Pemerintah

Provinsi, Kabupaten/Kota Pengerak Koperasi

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 18

o. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 24 Tahun 2015 tentang

Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Inkubator Wirausaha

p. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 25 Tahun 2015 tentang

Revitalisasi Koperasi

D. KERANGKA KELEMBAGAAN

Kerangka kelembagaan adalah kebutuhan struktur organisasi yang

diperlukan oleh Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM

dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi

Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM

Nasional.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 tentang Kementerian

Koperasidan UKM, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasidan

UKM mempunyaitugas : Deputi Bidang Kelembagaan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan perkoperasian, pengesahan

akta pendirian, perubahan anggaran dasar koperasi, dan pembubaran

koperasi, peningkatan penerapan peraturan perundang-undangan,

peningkatan tata laksana pengelolaan koperasi, serta peningkatan

partisipasi anggota.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Deputi

Bidang Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang penyuluhan perkoperasian, pengesahan

akta pendirian, perubahan anggaran dasar koperasi, dan pembubaran

koperasi, peningkatan penerapan peraturan perundang-undangan,

peningkatan tata laksana pengelolaan koperasi, serta peningkatan

partisipasi anggota;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan

perkoperasian, pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar

koperasi, dan pembubaran koperasi, peningkatan penerapan peraturan

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 19

perundang-undangan, peningkatan tata laksana pengelolaan koperasi,

serta peningkatan partisipasi anggota;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyuluhan

perkoperasian, pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar

koperasi, dan pembubaran koperasi, peningkatan penerapan peraturan

perundang-undangan, peningkatan tata laksana pengelolaan koperasi,

serta peningkatan partisipasi anggota;

d. pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Kelembagaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 20

STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 21

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Koperasi dan UMKM merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan

bangsa yang berdaya saing serta menciptakan pembangunan yang merata dan adil.

Dalam hal ini Koperasi dan UMKM hendaknya diarahkan untuk berperan sebagai

pendorong pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru dan penumbuh

daya saing. Ketentuan ini telah tercantum secara tegas dalam dokumen RPJPN

2005 – 2025.

Dalam rangka mencapai 7 (Tujuh) prioritas pembangunan nasional yang

menjadi arahan RPJMN 2015 – 2019, telah ditetapkan 9 (Sembilan) prioritas

pembangunan yang popular disebut Agenda NAWA CITA. Kesembilan agenda

tersebut yaitu :

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;

6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa –

bangsa Asia lainnya;

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor –

sektor strategis ekonomi domestik;

8) Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 22

Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenangnya maka dari 9 (Sembilan)

agenda prioritas Presiden tersebut diatas, 3 (tiga) Nawa Cita menjadi prioritas

Kementerian Koperasi dan UKM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam

periode 2015 – 2019.

Target kinerja sasaran kegiatan disusun dengan mengacu pada target

kinerja sasaran strategis dan kinerja sasaran program yang telah ditetapkan

berdasarkan unit Eselon II di lingkungan Deputi Bidang Kelembagaan. Target

kinerja yang dimaksud ditetapkan untuk setiap tahun selama kurun waktu lima

tahun (2015 – 2019). Penjelasan dari setiap target kinerja Deputi Bidang

Kelembagaan, sebagaimana Matrik adalah sebagai berikut :

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 23

A. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK)

2017 2018 2019

I Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Koperasi

dan UKM

Koordinasi perencanaan,

pelaksanaan dan monev urusan

Kelembagaan

Kualitas, keterpaduan dan kelengkapan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,

evaluasi, serta pelaporan urusan

kelembagaan

Koordinasi perencanaan, penganggaran dan

pelaksanaan

3 laporan 3 laporan 3 laporan

Monev, data dan pengembangan aparatur 3 laporan 3 laporan 3 laporan

II. Program Peningkatan Daya Saing

UMKM dan Koperasi

1 Penerapan Peraturan Perundangan di

Bidang Koperasi dan UMKM

Kualitas penerapan peraturan

perundangan oleh koperasi dan UMKM

Analisis / evaluasi peraturan perundangan 20 Perda 20 Perda 20 Perda

Kualitas penerapan peraturan

perundangan oleh koperasi dan UMKM

Sosialisasi peraturan perundangan bagi

koperasi dan UMKM

34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi

Dokumentasi peraturan perundang-

undangan

10 Dokumen 10 Dokumen 10 Dokumen

III. Program Penguatan Kelembagaan

Koperasi

1 Penataan organisasi dan badan

hukum koperasi

Kualitas organisasi koperasi Penataan badan hukum, anggaran dasar

koperasi, dan ijin usaha koperasi

1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Penggabungan, peleburan dan pembubaran

Koperasi

1.256 Koperasi 10.000 Koperasi 10.000 Koperasi

Sosialisasi akta koperasi 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pengembangan daerah

perbatasan

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

25 Akta 25 Akta 25 Akta

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung kemaritiman

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

100 Akta 100 Akta 100 Akta

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pariwisata

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

100 Akta 100 Akta 100 Akta

No. Program/KegiatanSasaran Program /

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Target

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 24

2017 2018 2019

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pemerataan antar kelompok

pendapatan

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

725 Akta 725 Akta 725 Akta

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pengembangan daerah

tertinggal

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

50 Akta 50 Akta 50 Akta

2 Peningkatan Keanggotaan Koperasi

Kualitas keanggotaaan koperasi untuk

mendukung pendidikan

Kaderisasi Perkoperasian di Kalangan

Pemuda (Lab Perkoperasian)

12 Perguruan

Tinggi

12 Perguruan

Tinggi

12 Perguruan

Tinggi

Kualitas keanggotaaan koperasi Advokasi partisipasi anggota dalam

permodalan dan usaha koperasi

100 Koperasi 100 Koperasi 100 Koperasi

Advokasi partisipasi pengawasan oleh

anggota

100 Koperasi 100 Koperasi 100 Koperasi

3 Peningkatan Tata Laksana Koperasi

dan UMKM

Kualitas pengelolaan koperasi untuk

mendukung pemerataan antar kelompok

pendapatan

Penerapan tata kelola koperasi yang baik 400 Koperasi 400 Koperasi 400 Koperasi

Kualitas pengelolaan UMK untuk

mendukung antar kelompok pendapatan

Penerapan tata kelola UMK yang baik 100 UMKM 400 UMKM 400 UMKM

Kualitas pengelolaan koperasi Advokasi akuntabilitas koperasi 200 Koperasi 400 Koperasi 400 Koperasi

IV. Program Peningkatan

Penghidupan Berkelanjutan

Berbasis Usaha Mikro

1 Penyuluhan dan Pendampingan

Perkoperasian

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung revolusi

mental

Pengembangan penyuluh koperasi

lapangan (Perekrutan)

150 PPKL 150 PPKL 150 PPKL

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung pariwisata

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

100 Kelompok

Pra Koperasi

100 Kelompok

Pra Koperasi

100 Kelompok

Pra Koperasi

TargetIndikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Program /

Sasaran KegiatanProgram/KegiatanNo.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 25

2017 2018 2019

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung

pengembangan daerah tertinggal

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

50 Kelompok Pra

Koperasi

50 Kelompok Pra

Koperasi

50 Kelompok Pra

Koperasi

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung

pengembangan daerah perbatasan

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

25 Kelompok Pra

Koperasi

25 Kelompok Pra

Koperasi

25 Kelompok Pra

Koperasi

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung pemerataan

antar kelompok pendapatan

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

350 Kelompok

Pra Koperasi

600 Kelompok

Pra Koperasi

600 Kelompok

Pra Koperasi

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung kemaritiman

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

100 Kelompok

Pra Koperasi

225 Kelompok

Pra Koperasi

225 Kelompok

Pra Koperasi

TargetIndikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Program /

Sasaran KegiatanProgram/KegiatanNo.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 26

B. Kerangka Penganggaran Sasaran Kegiatan (SK)

Alokasi (Juta Rupiah)

2017 2018 2019

I Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Koperasi

dan UKM

4,120.0 4,449.6 4,805.6

Koordinasi perencanaan,

pelaksanaan dan monev urusan

Kelembagaan

Kualitas, keterpaduan dan kelengkapan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,

evaluasi, serta pelaporan urusan

kelembagaan

Koordinasi perencanaan, penganggaran dan

pelaksanaan

2,000.0 2,160.0 2,332.8

Monev, data dan pengembangan aparatur 2,120.0 2,289.6 2,472.8

II. Program Peningkatan Daya Saing

UMKM dan Koperasi

4,000.0 4,820.0 5,007.2

1 Penerapan Peraturan Perundangan di

Bidang Koperasi dan UMKM

4,000.0 4,820.0 5,007.2

Kualitas penerapan peraturan

perundangan oleh koperasi dan UMKM

Analisis / evaluasi peraturan perundangan 2,000.0 2,700.0 2,760.0

Kualitas penerapan peraturan

perundangan oleh koperasi dan UMKM

Sosialisasi peraturan perundangan bagi

koperasi dan UMKM

1,000.0 1,060.0 1,123.6

Dokumentasi peraturan perundang-

undangan

1,000.0 1,060.0 1,123.6

III. Program Penguatan Kelembagaan

Koperasi

18,341.3 24,223.4 26,397.3

1 Penataan organisasi dan badan

hukum koperasi

9,141.3 9,985.4 10,908.8

Kualitas organisasi koperasi Penataan badan hukum, anggaran dasar

koperasi, dan ijin usaha koperasi

2,500.0 2,700.0 2,916.0

Penggabungan, peleburan dan pembubaran

Koperasi

3,141.3 3,455.4 3,801.0

Sosialisasi akta koperasi 500.0 530.0 561.8

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pengembangan daerah

perbatasan

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

75.0 82.5 90.8

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung kemaritiman

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

300.0 330.0 363.0

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pariwisata

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

300.0 330.0 363.0

No. Program/KegiatanSasaran Program /

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 27

Alokasi (Juta Rupiah)

2017 2018 2019

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pemerataan antar kelompok

pendapatan

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

2,175.0 2,392.5 2,631.8

Kepastian badan hukum bagi koperasi

yang dibentuk usaha mikro untuk

mendukung pengembangan daerah

tertinggal

Koperasi berasal dari pengusaha mikro

yang difasilitasi akta koperasi

150.0 165.0 181.5

2 Peningkatan Keanggotaan Koperasi 4,100.0 4,426.0 4,779.6

Kualitas keanggotaaan koperasi untuk

mendukung pendidikan

Kaderisasi Perkoperasian di Kalangan

Pemuda (Lab Perkoperasian)

2,000.0 2,200.0 2,420.0

Kualitas keanggotaaan koperasi Advokasi partisipasi anggota dalam

permodalan dan usaha koperasi

1,000.0 1,060.0 1,123.6

Advokasi partisipasi pengawasan oleh

anggota

1,100.0 1,166.0 1,236.0

3 Peningkatan Tata Laksana Koperasi

dan UMKM

5,100.0 9,812.0 10,709.0

Kualitas pengelolaan koperasi untuk

mendukung pemerataan antar kelompok

pendapatan

Penerapan tata kelola koperasi yang baik 2,750.0 2,970.0 3,207.6

Kualitas pengelolaan UMK untuk

mendukung antar kelompok pendapatan

Penerapan tata kelola UMK yang baik 1,200.0 5,600.0 6,160.0

Kualitas pengelolaan koperasi Advokasi akuntabilitas koperasi 1,150.0 1,242.0 1,341.4

IV. Program Peningkatan

Penghidupan Berkelanjutan

Berbasis Usaha Mikro

7,995.3 8,794.8 9,674.3

1 Penyuluhan dan Pendampingan

Perkoperasian

7,995.3 8,794.8 9,674.3

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung revolusi

mental

Pengembangan penyuluh koperasi

lapangan (Perekrutan)

4,807.8 5,288.6 5,817.4

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung pariwisata

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

510.0 561.0 617.1

Indikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Program /

Sasaran KegiatanProgram/KegiatanNo.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 28

Alokasi (Juta Rupiah)

2017 2018 2019

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung

pengembangan daerah tertinggal

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

255.0 280.5 308.6

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung

pengembangan daerah perbatasan

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

127.5 140.3 154.3

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung pemerataan

antar kelompok pendapatan

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

1,785.0 1,963.5 2,159.9

Keberlanjutan usaha mikro melalui

koperasi untuk mendukung kemaritiman

Kelompok usaha bersama pra koperasi

yang didampingi untuk membentuk

koperasi

510.0 561.0 617.1

Indikator Kinerja Program /

Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Program /

Sasaran KegiatanProgram/KegiatanNo.

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan 2015 - 2019 1

BAB IV

PENUTUP

Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan Tahun 2015-2019

merupakan cakupan Rencana Strategis yang memuat program pembangunan

Koperasi dan UMKM pada Deputi Bidang Kelembagaan selama 5 (lima) tahun,

berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Koperasi UKM Tahun 2015-2019 .

Dalam pelaksanaan Rencana Strategis dibutuhkan komitmen yang kuat dari

semua aparatur Deputi Bidang Kelembagaan, mulai dari pimpinan hingga staf.

Rencana Strategis ini dapat menjadi acuan perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian terhadap kinerja yang telah ditetapkan serta evaluasi secara berkala.

Demikian Rencana Strategis Deputi Bidang Kelembagaan ini dibuat, dan

apabila dikemudian hari diperlukan penyesuaian, maka akan dilakukan

penyempurnaan sebagaimana mestinya.