rencana tenaga kerja kabupaten karawang · rencana tenaga kerja kabupaten karawang tahun 2014-2018...
TRANSCRIPT
RENCANA TENAGA KERJARENCANA TENAGA KERJA
Tahun 2014-2018
KABUPATEN KARAWANG KABUPATEN KARAWANG
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN KARAWANG
2013
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ iii ~
SAMBUTAN
BUPATI KARAWANG
Permbangunan ketenagakerjaan sebagaimana diamanatkan dalam
Pasal 4 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
bahwa pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk memberdayakan
dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi,
mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah, untuk
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya.
Guna mewujudkan tujuan pembangunan ketenagakerjaan tersebut
diperlukan perencanaan tenaga kerja yang terarah dan berkesinambungan,
sebagaimana diamanatkan Pasal 7 ayat (3) Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bahwa penyusunan kebijakan,
strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan, pemerintah harus berpedoman pada perencanaan
tenaga kerja.
Sampai saat ini masalah ketenagakerjaan masih cukup kompleks,
seperti besarnya jumlah penganggur seiring jumlah angkatan kerja yang
kian meningkat. Berdasarkan data Sakernas Agustus 2012 jumlah
penganggur terbuka di Kabupaten Karawang sebanyak 116.365 orang atau
11,25 persen dan jumlah angkatan kerja 1.033.921 orang atau 65,41 persen
dari penduduk usia kerja. Selain itu kualitas tenaga kerja yang masih rendah
serta informasi pasar kerja yang relatif masih terbatas, permasalahan
menyangkut pengupahan pekerja yang masih rendah baik yang diakibatkan
produktivitas pekerja yang masih rendah maupun akibat penerapan upah
yang diterapkan oleh perusahaan.
Demikian juga menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja yang
rendah, lingkungan kerja yang kurang baik, penempatan yang kurang sesuai
dengan kompetensi dan kasus-kasus yang mempengaruhi para pekerja dan
pengusaha yang berakibat tidak kondusifnya aktivitas perusahaan. Dalam
penyelesaiannya menuntut perumusan kebijakan yang komprehensif yang
mengikat seluruh pemangku kepentingan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ iv ~
Kami mengharapkan Rencana Tenaga Kerja Kabupaten (RTKK)
Tahun 2014-2018 yang telah tersusun ini dapat dimanfaatkan sebagai
pijakan awal (starting point) pembangunan ketenagakerjaan ke depan oleh
setiap instansi sektoral di Kabupaten Karawang dalam merumuskan dan
mengimplementasikan berbagai kebijakan, strategi dan programnya,
sehingga selaras dengan pembangunan ketenagakerjaan. Pada gilirannya
akan dapat mewujudkan akselerasi pencapaian tujuan pembangunan
ketenagakerjaan berupa perluasan dan penciptaan kesempatan kerja yang
produktif dan remuneratif, peningkatan kualitas angkatan kerja serta
peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Akhirnya saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas
terbitnya buku Rencana Tenaga Kerja Kabupaten (RTKK) Tahun 2014-2018
ini.
Karawang, Desember 2013
BUPATI KARAWANG
Drs. H. ADE SWARA, MH
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ v ~
KATA PENGANTAR KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN KARAWANG
Buku Rencana Tenaga Kerja Kabupaten (RTKK) Karawang Tahun
2014-2018 merupakan penjabaran perencanaan ketenagakerjaan daerah
selama lima tahun mendatang. Penyusunan RTKK ini merupakan
implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan serta Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 2007
Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan, Penyusunan
dan Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja yang mengamanatkan agar
Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan penyusunan perencanaan tenaga
kerja daerah.
Buku RTKK 2014-2018 memuat data dan informasi pertumbuhan
selama 2008-2012 dan perkiraan tahun 2014-2018 dari penduduk usia kerja,
angkatan kerja, kesempatan kerja menurut sektoral, produktivitas tenaga
kerja, penganggur terbuka, latihan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja
serta perlindungan tenaga kerja. Angka-angka dalam buku ini telah
disesuaikan dengan data dan informasi mutakhir, dengan menggunakan
berbagai asumsi termasuk perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional. RTKK
2014-2018 ini merupakan rencana indikatif yang digunakan untuk
pembinaan ketenagaerjaan di seluruh sektor ekonomi serta unit teknis
ketenagakerjaan. Oleh karena itu, variabel, koefisien, dan angka-angka
yang terdapat di dalamnya dapat dievaluasi dan disesuaikan dengan
perkembangan nyata yang terjadi.
RTKK Tahun 2014-2018 diharapkan dapat menjadi pedoman/acuan
dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
pembangunan ketenagakerjaan di seluruh sektor ekonomi daerah. Bahkan
RTKK ini dapat menjembatani kerjasama antar sektor perekonomian daerah
untuk menanggulangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Buku ini
juga dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam
kajian ketenagakerjaan pada umumnya serta bidang pelatihan, penempatan
dan perlindungan tenaga kerja.
Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam
buku ini, yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada. Untuk itu
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ vi ~
kami mengharapkan saran konstruktif dari seluruh pihak terkait
penyempurnaan buku ini di masa datang. Dalam kesempatan ini kami juga
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada anggota Tim PTK
Kabupaten Karawang serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan RTKK Tahun 2014-2018 ini.
Karawang, Desember 2013 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI KABUPATEN KARAWANG
Drs.H.WIDJODJO GS. Pembina TK.I
Nip. 19591020 198603 1 007
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ vii ~
DAFTAR ISI
Sambutan Bupati ..................................................................................
Kata Pengantar Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi...........
Daftar Isi................................................................................................
Daftar Tabel..........................................................................................
iii
v
vii
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN.............................................................
1.1. Latar Belakang........................................................
1.2. Maksud dan Tujuan.................................................
1.3. Hasil Yang Diharapkan............................................
1.4. Metodologi dan Sumber Data..................................
1.5. Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi...................
1.6. Kerangka Isi.............................................................
GAMBARAN UMUM SITUASI KETENAGAKERJAAN...
2.1. Kondisi Ekonomi.......................................................
2.2. Penduduk Usia Kerja (PUK).....................................
2.2.1. Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan
Umur..........................................................
2.2.2. Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan ................................................
2.2.3. Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis
Kelamin......................................................
2.3. Tingkat Parisipasi Angkatan Kerja (TPAK)...............
2.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Golongan Umur...........................
2.3.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Tingkat Pendidikan......................
2.3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Jenis Kelamin..............................
2.4. Angkatan Kerja.........................................................
2.4.1. Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur.
2.4.2. Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan.................................................
2.4.3. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin....
2.5. Penduduk Yang Bekerja...........................................
2.5.1. Penduduk Yang Bekerja Menurut
Lapangan Usaha.......................................
1
1
2
3
3
5
7
9
9
13
13
14
15
16
17
18
20
20
21
22
23
24
24
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ viii ~
BAB III
2.5.2. Penduduk Yang Bekerja Menurut
Golongan Umur........................................
2.5.3. Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat
Pendidikan.................................................
2.5.4. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis
Kelamin......................................................
2.5.5. Penduduk Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan Utama.......................................
2.5.6. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jabatan
2.5.7. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam
Kerja..........................................................
2.6. Penganggur Terbuka...............................................
2.6.1. Penganggur Terbuka Menurut Golongan
Umur..........................................................
2.6.2. Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan ................................................
2.6.3. Penganggur Terbuka Menurut Jenis
Kelamin......................................................
2.7. Produktivitas Tenaga Kerja......................................
PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA.............
3.1. Perkiraan Penduduk Usia Kerja...............................
3.1.1. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Jenis Kelamin............................................
3.1.2. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Golongan Umur.........................................
3.1.3. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan....................................
3.2. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja..........
3.2.1. Perkiraan TPAK Menurut Jenis Kelamin...
3.2.2. Perkiraan TPAK Menurut Golongan Umur
3.2.3. Perkiraan TPAK Menurut Tingkat
Pendidikan.................................................
3.3. Perkiraan Angkatan Kerja........................................
3.3.1. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis
Kelamin......................................................
3.3.2. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut
Golongan Umur.........................................
26
27
28
29
30
32
33
33
36
38
39
41
41
42
42
43
44
44
45
46
47
47
47
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ ix ~
BAB IV
BAB V
BAB VI
3.3.3. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan....................................
PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA...............
4.1. Perkiraan Kesempatan Kerja...................................
4.1.1. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Lapangan Usaha.......................................
4.1.2. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Golongan Umur.........................................
4.1.3. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan....................................
4.1.4. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Jenis Kelamin............................................
4.1.5. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Status Pekerjaan ......................................
4.1.6. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Jabatan......................................................
4.1.7. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Jam Kerja..................................................
4.2. Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja......................
PERKIRAAN KESEIMBANGAN ANTARA
PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA....
5.1. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis
Kelamin....................................................................
5.2. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan
Umur.........................................................................
5.3. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan................................................................
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
KETENAGAKERJAAN.....................................................
6.1. Rekomendasi Kebijakan Umum...............................
6.1.1. Kebijakan Pendidikan................................
6.1.2. Kebijakan Kesehatan.................................
6.1.3. Kebijakan Pengendalian Pertambahan
Penduduk...................................................
6.2. Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Tambahan
Angkatan Kerja.........................................................
48
51
51
52
52
53
54
55
56
57
57
59
59
60
61
63
64
64
66
68
68
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ x ~
BAB VII
6.3. Rekomendasi Kebijakan Penciptaan Kesempatan
Kerja.........................................................................
6.3.1. Sektor Pertanian........................................
6.3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian......
6.3.3. Sektor Perindustrian..................................
6.3.4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih.............
6.3.5. Sektor Bangunan / Konstruksi...................
6.3.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
6.3.7. Sektor Angkutan........................................
6.3.8. Sektor Keuangan.......................................
6.3.9. Sektor Pemerintah.....................................
6.4. Rekomendasi Kebijakan Pelatihan Tenaga Kerja....
6.4.1. Pelatihan Berdasarkan Status Pekerjaan
Utama........................................................
6.4.2. Pelatihan Berdasarkan Jenis Pekerjaan....
6.5. Rekomendasi Kebijakan Penempatan Tenaga
Kerja.........................................................................
6.6. Rekomendasi Kebijakan Perlindungan Tenaga
Kerja.........................................................................
6.6.1. Pengawasan Ketenagakerjaan..................
6.6.2. Pembinaan Hubungan Industrial dan
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.....
PENUTUP..........................................................................
69
70
71
72
73
74
75
77
78
78
79
80
82
84
86
87
89
93
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ vii ~
Daftar Tabel
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Tabel 2.14
Tabel 2.15
Tabel 2.16
Tabel 2.17
Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Konstan
2000 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karawang
Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah).........................................
Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang Tahun 2008–2012 ............................
Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan
Umur Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012 (%)............
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012..........
(%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012 (%)........
Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012 ..............................................
Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan utama
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jabatan Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
10
12
14
15
16
18
19
20
21
22
23
25
26
28
29
30
31
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ viii ~
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Tabel 2.20
Tabel 2.21
Tabel 2.22
Tabel 2.23
Tabel 2.24
Tabel 2.25
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012............................
Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Kabupaten
Karawang, Tahun 2008–2012...............................................
Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008–2012 (%)......................
Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten karawang, Tahun 2008-2012 (Juta Rp/Tenaga
Kerja).....................................................................................
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018..........
Perkiraan TPAK Menurut Jenis Kelamin Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
Perkiraan TPAK Menurut Golongan Umur Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
Perkiraan TPAK Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018.............................
32
34
35
36
37
38
39
40
42
43
44
45
45
46
47
48
49
52
53
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ ix ~
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 6.3
Tabel 6.4
Tabel 6.5
Tabel 6.6
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018............................
Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja Bruto Menurut
Lapangan Usaha Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
(Juta Rp/Tenaga Kerja).........................................................
Perkiraan Penganggur Menurut Jenis Kelamin Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
Perkiraan Penganggur Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018 ...........................
Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan Kabupaten Karawang, Tahun 2013–2014..........
Perkiraan Tambahan Kesempatan Kerja Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan Kabupaten
Karawang, Tahun 2014-2018................................................
Perkiraan Tambahan Kesempatan Kerja Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Lapangan Usaha Kabupaten
Karawang, Tahun 2014-2018................................................
Perusahaan, Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas
Kabupaten Karawang, Tahun 2011–2012............................
Target Perusahaan, Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas
Kabupaten Karawang, Tahun 2014–2018...........................
Perangkat Hubungan Industrial Kabupaten Karawang,
Tahun 2011–2012.................................................................
Target Perangkat Hubungan Industrial Kabupaten
Karawang, Tahun 2014–2018...............................................
54
55
56
56
57
58
60
61
62
79
84
88
89
89
90
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 1 ~
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat
yang terkenal sebagai lumbung padi nasional. Kondisi ini tidak terlepas dari
lahan yang banyak digunakan sebagai daerah pertanian maupun perikanan.
Namun saat ini keadaan mulai bergeser, Karawang yang dulunya gudang
beras kini menuju era indutrialisasi. Hal ini tidak terlepas Karawang sebagai
daerah penyangga ibukota Jakarta. Kehidupan masyarakat Karawang
dengan kultur budaya petani dan nelayan saat ini sedang menuju kearah
industrialisasi manufaktur.
Pergeseran sektoral dari primer ke sekunder menjadi potensi apabila
bisa disikapi dengan baik yaitu dengan mempersiapkan sumber daya
manusia. Kondisi di Karawang menunjukkan bahwa pergeseran sektoral
berdampak pada tingginya tingkat pengangguran dan banyaknya
penganggur yang berusia muda atau usia sekolah (15-24 tahun). Hal ini bisa
dilihat dari tingkat pengangguran di Karawang pada tahun 2012 yang
mencapai 11,25 persen (116.365 orang), meningkat apabila dibandingkan
tahun 2011 yang mencapai sebesar 10,06 persen (98.420 orang). Dari
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 2 ~
jumlah pengangguran tahun 2012 sebesar 62,76 persen berusia 15-24
tahun, proporsi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011 yang
mencapai 54,37 persen.
Berbagai permasalahan ketenagakerjaan tersebut harus segera
diatasi, karena dapat berdampak luas terhadap kehidupan bermasyarakat.
Upaya penanggulangan masalah ketenagakerjaan yang terdapat di
Karawang sebagaimana diuraikan di atas dapat teratasi lebih cepat apabila
ada koordinasi antar instansi/lembaga yang berkepentingan untuk
memecahkan masalah ketenagakerjaan tersebut. Selain itu, diperlukan
suatu dokumen yang terpadu dan komprehensif berisikan berbagai
kebijakan, strategi dan program mengenai ketenagakerjaan baik dari sisi
persediaan maupun kebutuhan tenaga kerja. Untuk itu, sudah tepat kiranya
disusun sebuah perencanaan tenaga kerja kabupaten baik itu jangka
pendek maupun jangka menengah sebagai sarana dalam mendukung
perumusan kebijakan, strategi, dan program pembangunan ketenagakerjaan
di Karawang.
1.2. Maksud danTujuan
Adapun maksud dari penyusunan Rencana Tenaga Kerja Kabupaten
Karawang Tahun 2014-2018 ini adalah memberikan berbagai informasi
ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan
kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan di
Karawang.
Tujuan dari penyusunan Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang
Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut :
1. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dengan berbagai
karakteristiknya, serta memperkirakan secara cermat perkiraan
persediaan tenaga kerja di masa mendatang;
2. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan berbagai
karakteristik, baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun
faktor lainnya.
3. Memperkirakan angkatan kerja yang belum terserap (penganggur
terbuka) tahun 2014-2018.
4. Menyusun kebijakan, strategi dan program dalam menangani masalah
ketenagakerjaan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 3 ~
1.3. Hasil yang diharapkan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018 ini
diharapkan bermanfaat sebagai pijakan dasar (yang perlu ditindaklanjuti)
bagi perumusan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan yang
berbasis empiris, program pembangunan daerah, serta sebagai acuan
penyusunan rencana tenaga kerja kabupaten Karawang.
1.4. Metodologi dan Sumber Data
1.4.1. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam menyusun RTKK 2014-2018
ini adalah sebagai berikut :
a. Tabulasi data ketenagakerjaan tahun 2010-2012 sebagai
gambaran situasi ketenagakerjaan dan merupakan data
dasar dalam penyusunan perkiraan.
b. Menyusun perkiraan persediaan dan kebutuhan tenaga
kerja Kabupaten Karawang. “Manpower Utilization
Approach” dimana pada pendekatan ini sangat
diperhitungkan waktu yang digunakan untuk bekerja yang
dinyatakan dalam partisipasinya di pasar kerja.
Untuk memperkirakan Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
dengan menggunakan formula regresi linier :
Y = a + bx
c. Perkiraan kebutuhan penduduk yang bekerja mengunakan
“Manpower Requirement Approach” yaitu metode yang
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tertentu.
Untuk memperkirakan kebutuhan penduduk yang bekerja
atau kesempatan kerja dengan menggunakan pendekatan
elastisitas dan regresi linier :
Elastisitas :
Rli Rli = {(Lin/Lio)i/n -1} x 100
Ei = -------
Ryi Ryi ={(Yin/Yio)i/n -1} x 100
dimana :
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 4 ~
Ei = Elastisitas tenaga kerja sektor-i
Rli = Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor-i
pertahun (%)
Ryi = Laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) sektor-i
tahunan(%)
Li = Jumlah kesempatan kerja sektor-i
Y = PDRB sektor-i
n dan o = Masing-masing menunjukkan tahun n dan o
Linear :
Y = a + bx
d. Dalam penyusunan persediaan dan kebutuhan tenaga
kerja tersebut data dasar yang dipergunakan adalah data
ketenagakerjaan tahun 2010-2012 dan data ekonomi
tahun 2010-2012.
e. Perkiraan persediaan tenaga kerja selanjutnya
ditabulasikan menurut golongan umur dan pendidikan.
f. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja ditabulasikan
berdasarkan jenis kelamin, golongan umur, lapangan
usaha, status pekerjaan, jam kerja, jabatan dan
pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
g. Berdasarkan perkiraan persediaan dan kebutuhan akan
tenaga kerja di masa yang akan datang, maka jumlah
penganggur di masa yang akan datang dapat
diperkirakan.
Untuk memperkirakan besarnya persediaan dan kebutuhan
tenaga kerja di masa mendatang, dibuat proyeksi persediaan
dan kebutuhan tenaga kerja yang mengacu pada pertumbuhan
ekonomi masa mendatang.
1.4.2. Sumber Data
Data yang digunakan untuk penyusunan rencana tenaga kerja
ini bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Instansi
sektoral dan instansi penyedia data dan informasi lain yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 5 ~
1.5. Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi
1.5.1. Kebutuhan Tenaga Kerja.
Kebutuhan tenaga kerja (kesempatan kerja) adalah jumlah
lapangan kerja dalam satuan orang yang dapat disediakan
oleh seluruh sektor ekonomi dalam kegiatan produksi. Dalam
arti yang lebih luas, kebutuhan ini tidak hanya menyangkut
jumlahnya, tetapi juga kualitasnya (pendidikan atau
keahliannya).
1.5.2. PersediaanTenaga Kerja
Persediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang sudah
siap untuk bekerja, disebut angkatan kerja (labour force) yang
dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas.
1.5.3. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan
atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi
bertujuan menetap.
1.5.4. Penduduk Usia Kerja
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun
ke atas.
1.5.5. Angkatan Kerja
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun
ke atas) yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja
atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja; dan
mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.
1.5.6. Bekerja
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam
(tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
1.5.7. Penganggur Terbuka
Penganggur Terbuka terdiri dari :
Mereka yang mencari pekerjaan
Mereka yang mempersiapkan usaha
Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa
tidak mungkin dapat pekerjaan
Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai
bekerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 6 ~
1.5.8. Setengah Penganggur
Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah
jam kerja normal ( kurang dari 35 jam seminggu).
1.5.9. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan
antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk
usia kerja.
1.5.10. Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha
Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari
pekerjaan/usaha/perusahaan/instansi di mana seseorang
bekerja seperti digolongkan dalam Klasifikasi Lapangan Usaha
Indonesia (KLUI)/Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLUI).
1.5.11. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang/atau ditugaskan kepada seseorang
yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis
pekerjaan pada publikasi ini, mengikuti KJI (Klasifikasi Jabatan
Indonesia) 1982.
0/1 Tenaga Profesional, teknisi dan yang sejenis
2 Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan
3 Tenaga tata usaha dan yang sejenis
4 Tenaga usaha Penjualan
5 Tenaga Usaha Jasa
6 Tenaga Usaha Pertanian, kehutanan, perburuan dan
perikanan
7/8/9 Tenaga produksi operator alat-alat angkutan dan
pekerja kasar
x/00 Lainnya
1.5.12. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam
melakukan pekerjaan di suatu unit usaha kegiatan. Sejak tahun
2001 dibedakan menjadi 7 kategori yaitu :
a. Berusaha sendiri;
b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar;
c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar;
d. Buruh/karyawan/pegawai;
e. Pekerja bebas di pertanian;
f. Pekerja bebas di non pertanian;
g. Pekerja tak di bayar.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 7 ~
1.5.13. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(biasanya 1 tahun).
Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB merupakan
jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam
jangka tertentu.
1.6. Kerangka Isi
Penulisan RTK Kabupaten Karawang 2014-2018 ini dibagi dalam 7
(tujuh) bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN
BAB III : PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA
BAB IV : PERKIRAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA
BAB V : PERKIRAAN KESEIMBANGAN ANTARA PERSEDIAAN
DAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA
BAB VI : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
BAB VII : PENUTUP
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 9 ~
BAB II
KONDISI KETENAGAKERJAAN
KABUPATEN KARAWANG
2.1 Kondisi Ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi (bersifat multidimensional) adalah
menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan
sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi
ketimpangan (disparity), dan pengangguran. Sejalan dengan hal tersebut,
maka pembangunan ekonomi daerah menghendaki adanya kerjasama
diantara pemerintah, sektor swasta (privat sektor), dan masyarakat dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh wilayah tersebut dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja seluas-luasnya.
Indikator keberhasilan pembangunan ditunjukkan oleh pertumbuhan
ekonomi dan berkurangnya ketimpangan baik di dalam distribusi
pendapatan penduduk maupun antar wilayah. Berbagai masalah timbul
dalam kaitan dengan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah, dan
terus mendorong perkembangan konsep-konsep pertumbuhan ekonomi
wilayah. Dalam kenyataannya banyak fenomena tentang pertumbuhan
ekonomi wilayah. Kesenjangan (ketimpangan) wilayah dan pemerataan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 10 ~
pembangunan menjadi permasalahan utama dalam pertumbuhan wilayah,
bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah
tidak akan bermanfaat dalam pemecahan masalah kemiskinan. Beberapa
perbedaan antara wilayah dapat dilihat dari beberapa persoalan seperti,
potensi wilayah, pertumbuhan ekonomi, investasi (domestik dan asing), luas
wilayah,konsentrasi industri, transportasi, pendidikan, budaya dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertumbuhan
pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah
tersebut,yaitu kenaikan seluruh nilai tambah yang terjadi. Pertumbuhan
ekonomi yang cepat akan berdampak terhadap ketimpangan dalam
distribusi pendapatan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di
seluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu dan biasanya
satu tahun. Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan
perubahan PDRB atas dasar harga konstan Tahun yang bersangkutan
terhadap Tahun sebelumnya merupakan salah satu indikator makro untuk
melihat perekonomian secara riil di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi
dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah
selama kurun waktu tertentu.
Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Lapangan
Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 1.902.790,90 1.926.796,86 1.722.209,55 1.843.636,29 1.771.063,51
2.Pertambangan 803.768,71 770.603,29 794.200,74 775.088,20 723.647,81
3. Industri 8.951.000,29 9.650.481,24 10.908.873,67 11.826.777,51 12.593.461,61
4. Listrik 507.089,32 574.117,13 652.449,67 725.433,03 782.600,08
5. Bangunan 399.832,13 428.779,98 473.664,84 1.124.764,24 1.343.719,77
6.Perdagangan, 3.618.536,29 4.086.857,99 4.854.216,71 4.997.256,69 5.095.711,81
7. Angkutan 664.200,30 709.616,61 680.693,93 682.223,14 684.577,19
8. Keuangan, 277.540,81 299.618,35 395.750,07 433.044,87 557.819,84
9. Jasa-jasa 1.229.216,35 1.265.467,72 1.570.868,78 1.623.405,15 1.786.535,71
Jumlah 18.353.975,10 19.712.339,17 22.052.927,96 24.031.629,12 25.339.137,33
Sumber : BPS Tahun 2008-2012
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 11 ~
Secara umum kinerja perekonomian Kabupaten Karawang selama
periode Tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi, dengan rata-rata laju
pertumbuhan ekonomi mencapai 8,91 persen per Tahun. Pada Tahun 2008
perekonomian Kabupaten Karawang laju pertumbuhannya mencapai 10,84
persen,lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Tahun
2009 yang besarnya 7,40 persen. Namun demikian, pada Tahun 2010
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang meningkat lagi menjadi 11,87
persen. Pada Tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang
menurun kembali menjadi 8,97 persen kemudian turun drastis menjadi 5,44
persen pada Tahun 2012.
Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif kecuali
sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor pertanian
mengalami kontraksi/pertumbuhan minus 10,62 persen Tahun 2010 dan
minus 3,94 persen Tahun 2012. Sementara sektor pertambangan dan
penggalian juga mengalami kontraksi/pertumbuhan minus 4,13 persen
Tahun 2009, 2,41 persen Tahun 2011 dan kembali minus 6,64 persen
Tahun 2012.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang, secara sektoral
didominasi oleh sektor industri pengolahan. Pada Tahun 2008 sektor industri
pengolahan memberikan kontribusi sebesar 48,77 persen dan terus
merangkak naik menjadi 48,96 persen pada Tahun 2009. Tahun 2010 dan
2011 menurun sedikit yaitu 49,47 persen dan 49,21 persen dan kembali naik
pada Tahun 2012 menjadi 49,70 persen. Laju pertumbuhan ekonomi sektor
pertanian Kabupaten Karawang selama periode 2008–2012 relatif
mengalami penurunan. Tahun 2008 sebesar 4,21 persen kemudian turun
menjadi 1,26 persen pada Tahun 2009, Bahkan Tahun 2010 mengalami
pertumbuhan minus 10,62 persen dan Tahun 2011 naik menjadi 7,05 persen
kemudian mengalami penurunan kembali Tahun 2012 menjadi minus 3,94
persen. Secara lengkap, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang
menurut sektor selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 12 ~
Tabel 2.2
Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Laju Pertumbuhan Kontribusi
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 4,21 1,26 -10,62 7,05 -3,94 10,37 9,77 7,81 7,67 6,99
2. Pertambangan 2,92 -4,13 3,06 -2,41 -6,64 4,38 3,91 3,6 3,23 2,86
3. Industri 17,03 7,81 13,04 8,41 6,48 48,77 48,96 49,47 49,21 49,7
4. Listrik, Gas &Air
4,74 13,22 13,64 11,19 7,88 2,76 2,91 2,96 3,02 3,09
5. Bangunan 14,75 7,24 10,47 137,46 19,47 2,18 2,18 2,15 4,68 5,3
6.Perdagangan 8,2 12,94 18,78 2,95 1,97 19,72 20,73 22,01 20,79 20,11
7. Angkutan 1,7 6,84 -4,08 0,22 0,35 3,62 3,6 3,09 2,84 2,7
8. Keuangan 7,02 7,95 32,08 9,42 28,81 1,51 1,52 1,79 1,8 2,2
9. Jasa 1,23 2,95 24,13 3,34 10,05 6,7 6,42 7,12 6,76 7,05
Jumlah 10,84 7,4 11,87 8,97 5,44 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Tahun 2008-2012
Selama lima Tahun terakhir (2008-2012), stuktur perekonomian
Kabupaten Karawang masih didominasi oleh 2 (dua) sektor yaitu sektor
industri pengolahan dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 48-49
persen setiap tahunnya, sektor perdagangan dengan kontribusi terhadap
PDRB sebesar 18-19 persen lebih setiap Tahunnya.Sementara sektor
pertanian cenderung menurun dari 10,37 persen pada Tahun 2008 menjadi
6,99 persen Tahun 2012. Penurunan kontribusi sektor pertanian sebagai
akibat menyusutnya luas lahan pertanian dan lambatnya kenaikan harga
produk pertanian dibanding produk lain, serta kondisi iklim yang kurang
kondusif juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kontribusi sektor
pertanian. Fenomena ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten
Karawang mengalami pergeseran dari perekonomian agraris menuju
industrialisasi.
Membaiknya kondisi perekonomian Kabupaten Karawang memberi
dampak yang positif bagi penyerapan tenaga kerja. Data ketenagakerjaan
terakhir menunjukkan tingkat pengangguran cenderung menurun, disertai
adanya pergeseran struktur tenaga kerja yang kembali kepada sektor
formal, dan membaiknya kualitas pendidikan tenaga kerja. Secara umum
jumlah penganggur terbuka di Kabupaten Karawang periode 2008-2012
jumlahnya menurun. Tahun 2008 jumlahnya mencapai 142.967 kemudian
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 13 ~
turun menjadi 136.572 Tahun 2009, 141.345 Tahun 2010, 98.420 Tahun
2011 namun kembali naik menjadi 116.365 pada Tahun 2012.
Tingkat penganggur terbuka Tahun 2009 tercatat sebesar 14,34
persen lebih rendah dibanding periode Tahun 2008 yang sebesar 15,23
persen. Pada Tahun 2011 tingkat penganggur terbuka turun menjadi 10,06
persen dan naik kembali pada Tahun 2012 menjadi 11,25 persen.
2.2 Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja (PUK) adalah penduduk yang berusia 15 Tahun
keatas. Kuantitas dan tren PUK ini tergantung pada naik turunnya jumlah
penduduk secara keseluruhan sesuai dengan terjadinya perubahan faktor-
faktor demografi.Selama dua tahun dari Tahun 2008 sampai Tahun 2009
jumlah ini tampak ada kecenderungan meningkat, yakni dari 1.485.398
orang pada Tahun 2008 menjadi 1.505.401 orang pada Tahun 2009 atau
bertambah sebanyak 20.003 orang, kemudian meningkat lagi pada Tahun
2010 sejumlah 1.530.439 atau bertambah 25.038 orang. Pada Tahun 2011
PUK Kabupaten Karawang meningkat menjadi 1.557.876 atau bertambah
sebanyak 27.437 orang dan Tahun 2012 bertambah 22.836 orang. Untuk
lebih jelasnya berikut bahasan mengenai PUK menurut karakteristik yang
mencakup jenis kelamin, usia, dan pendidikan.
2.2.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Selama periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012
menunjukkan bahwa penduduk usia kerja di Kabupaten Karawang
masih didominasi oleh golongan umur muda yaitu di bawah usia 35
Tahun. Tahun 2008 dan 2009 PUK usia muda yaitu di bawah usia 35
mencapai 764.619 dan 775.092 orang atau 51 persen dari total
1.485.398 dan 1.505.401.
Proporsi penduduk usia kerja menurut golongan umur di bawah
usia 35 Tahun mencapai di atas 10 persen tiap tahunnya. Keadaan ini
menunjukkan bahwa selama periode tahun 2011 sampai dengan 2012
tidak jauh berbeda dengan 2 (dua) tahun sebelumnya. Pada golongan
umur 35-39 tahun proporsinya masih cukup tinggi yaitu 11 persen
sedangkan golongan umur 40-44 tahun, 45-49 tahun sampai dengan
umur 59 tahun proporsinya di bawah 10 persen sementara pada
golongan umur 60 tahun ke atas proporsinya tidak jauh berbeda yaitu
antara 9 – 10 persen dari jumlah total penduduk usia kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 14 ~
Tabel 2.3
Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Golongan
Umur 2008 2009 2010 2011 2012
15-19 204.409 210.140 213.170 229.835 220.845
20-24 173.144 172.602 154.362 156.146 169.226
25-29 177.865 177.988 193.951 193.020 194.496
30-34 209.201 214.362 186.201 209.595 215.742
35-39 157.825 159.561 174.020 177.119 166.807
40-44 128.380 130.448 150.418 153.694 169.022
45-49 114.671 119.574 128.319 127.644 121.702
50-54 97.378 95.331 100.246 91.245 103.016
55-59 83.376 76.449 71.119 83.626 72.165
60+ 139.149 148.946 158.633 135.952 147.691
Jumlah 1.485.398 1.505.401 1.530.439 1.557.876 1.580.712
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Pada golongan umur 60 tahun ke atas proporsinya cenderung
meningkat sampai Tahun 2012. Hal ini diduga karena perbaikan gizi
dan kesehatan yang memungkinkan kelompok umur ini mengalami
kondisi fisik yang lebih sehat dan bugar. Dengan kondisi demikian,
maka dapat dipastikan akan semakin menambah jumlah lansia yang
masih tetap sehat, tidak mau bergantung pada anak cucunya dan
sebagian besar masih mempunyai potensi untuk tetap produktif.
2.2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan pada Tahun
2008-2012 di Kabupaten Karawang sebagian besar masih didominasi
yang berpendidikan Sekolah Dasar. Proporsi penduduk yang
berpendidikan maksimum SD sebesar 62,13 persen pada Tahun 2008,
meningkat menjadi sebesar 62,25 persen pada Tahun 2009, kemudian
turun menjadi 59,96 persen pada Tahun 2010 namun pada Tahun
2011 dan Tahun 2012 menunjukkan penurunan yang cukup berarti
menjadi sebesar 54,02 persen dan 48,71 persen. Penurunan proporsi
PUK yang berpendidikan maksimum SD ini mendorong peningkatan
proporsi PUK yang berpendidikan di atasnya (SMTP s/d Universitas).
Dengan masih besarnya proporsi PUK yang berpendidikan maksimum
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 15 ~
SD ini menunjukkan tingkat kualitas penduduk usia kerja di Kabupaten
Karawang masih relatif rendah.
PUK yang berpendidikan SMTP ke atas, semuanya mengalami
pertumbuhan positif, terutama PUK berpendidikan SMTA Umum pada
Tahun 2012 pertumbuhannya mencapai 15,88 persen atau bertambah
23.910 orang dari Tahun 2011 disusul PUK SMTA Kejuruan
pertumbuhannya mencapai 9,55 persen atau bertambah 43.704 orang.
Pada Tahun 2012, PUK yang berpendidikan Universitas mengalami
pertumbuhan yang cukup baik, yakni mencapai 30.782 orang atau
bertambah 8.119 orang dari tahun sebelumnya.
Tabel 2.4
Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Tingkat Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
Maksimum SD 922.873 937.047 917.695 841.557 770.011
SMTP 294.666 296.136 307.007 328.976 347.235
SMTA Umum 136.763 120.122 155.215 227.171 251.081
SMTA Kejuruan 97.342 106.322 93.052 107.183 150.887
Diploma 20.811 25.688 30.131 30.326 30.716
Universitas 12.943 20.086 27.339 22.663 30.782
Jumlah 1.485.398 1.505.401 1.530.439 1.557.876 1.580.712
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
2.2.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data BPSTahun 2008-2012 jumlah penduduk usia
kerja di Kabupaten Karawangdidominasi oleh PUK laki-laki yang
mencapai angka di atas 50 persen. Pada Tahun 2008 total PUK
1.485.398 orang kemudian naik 1,35 persen pada Tahun 2009
menjadi 1.505.401orang kembali naik 1,66 persen Tahun 2010
menjadi 1.530.439 orang dan terus naik selama periode 2011 sampai
2012 masing-masing 1,79 persen menjadi 1.557.876 orang dan 1,47
persen menjadi 1.580.712 orang (Tabel 2.5).
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 16 ~
Tabel 2.5
Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Jenis Kelamin 2008 2009 2010 2011 2012
Laki-laki 748.630 758.105 788.715 805.533 815.168
Perempuan 736.768 747.296 741.724 752.343 765.544
Jumlah 1.485.398 1.505.401 1.530.439 1.557.876 1.580.712
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Pada Tahun 2010 PUK perempuan menunjukkan penurunan sebesar
1,18 persen dari tahun sebelumnya dan kembali meningkat pada Tahun
2011. Penduduk usia kerja laki-laki selama periode Tahun 2009-2010
proporsinya cenderung mengalami kenaikan yakni dari sebesar 50,36
persen pada Tahun 2009 naik menjadi 51,54 persen pada Tahun 2010
kemudian naik menjadi 51,71 persen pada Tahun 2011 tetapi kemudian
turun menjadi 51,57 persen Tahun 2012.Sebaliknya proporsi penduduk usia
kerja perempuan mengalami penurunan dari 49,64 persen Tahun 2009,
turun menjadi 48,46 persen Tahun 2010 dan terus mengalami penurunan
menjadi 48,29 pada Tahun 2011 dan naik sedikit menjadi 48,43 persen
Tahun 2012.
2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK )
Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil
maka dapat di duga bahwa penduduk usia kerja baik yang sedang sekolah
maupun mengurus rumah tangga dan lainnya. Dengan demikian angka
TPAK dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi maupun faktor
demografis.Beberapa faktor demografis yang dianggap penting
pengaruhnya terhadap TPAK adalah jenis kelamin, umur, dan tingkat
pendidikan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2008 sebesar 63,19
persen, pada Tahun 2009 meningkat menjadi 63,27 persen, Tahun 2010
menurun menjadi 62,07 persen, Tahun 2011 naik lagi menjadi 62,81 persen
dan pada Tahun 2012 naik menjadi 65,41persen. Besarnya persentase
TPAK secara umum menunjukkan adanya kenaikan setiap Tahun kecuali
Tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,20 persen dari Tahun
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 17 ~
sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Karawang
mengalami fluktuasi dan secara umum mengalami kecenderungan naik, hal
ini karena kurang berhasilnya sistem pendidikan yang diprogramkan
pemerintah yaitu pendidikan 9 Tahun wajib belajar bagi anak-anak untuk
memasuki dunia pendidikan, sementara dari sisi lainnya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi,
sehingga kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap pengurangan atau
memperlambat angkatan kerja memasuki dunia kerja. Dengan adanya
program wajib belajar tersebut maka pertambahan jumlah angkatan kerja
untuk Tahun berikutnya diharapkan akan relatif menurun dibandingkan
dengan pertambahan jumlah penduduk usia kerja menurut golongan umur,
tingkat pendidikan serta jenis kelamin.
2.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan
Umur
Secara Umum Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut
golongan umur dari Tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi. Untuk
golongan umur 15-19 Tahun terjadi penurunan dari 44,13 persen
Tahun 2008 menjadi 33,61 persen Tahun 2011, tetapi pada Tahun
2012 kembali naik menjadi 44,19 persen. Golongan umur 20-24 Tahun
terlihat cenderung menurun secara fluktuatif. TPAK Tahun 2008
sebesar 69,66 persen dan Tahun 2009 turun menjadi 68,78 persen,
namun pada Tahun 2010 kembali naik menjadi 72,75 persen. Kondisi
ini lebih disebabkan karena adanya program pendidikan dasar 9
Tahun disatu sisi, sedangkan disisi lain semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Hal tersebut tampaknya memberikan pengaruh cukup berarti terhadap
melambatnya laju pertumbuhan angkatan kerja untuk golongan umur
15-19 Tahun dan 20-24 Tahun. Sehubungan dengan itu, maka
pertambahan jumlah angkatan kerja untuk golongan umur 15-19
Tahun dan 20-24 Tahun tersebut pada Tahun-tahun berikutnya relatif
lebih kecil dibandingkan dengan pertambahan jumlah penduduk usia
kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 18 ~
Tabel 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012 (%)
Golongan Umur 2008 2009 2010 2011 2012
15-19 44,13 42,65 42,37 33,61 44,19
20-24 69,66 68,78 72,75 68,52 81,02
25-29 66,70 70,50 68,25 70,29 72,76
30-34 65,60 68,17 72,47 68,40 73,15
35-39 69,31 69,08 63,17 71,57 71,91
40-44 73,17 73,96 72,57 76,53 74,72
45-49 70,32 70,81 67,21 75,60 73,25
50-54 68,78 70,49 66,06 73,44 65,92
55-59 72,17 66,85 63,22 67,99 62,77
60+ 43,74 42,15 40,02 37,11 34,74
Jumlah 63,19 63,27 62,07 62,81 65,41
Sumber : BPS, (Agustus) data diolah
Dilihat perkembangan Tahun 2008-2012 TPAK menurut
golongan umur 25-29 Tahun mengalami penurunan fluktuatif. Kondisi
tersebut tidak berbeda jauh dengan golongan umur 30-34 Tahun.
Untuk TPAK golongan umur 35-59 Tahun mengalami kenaikan dan
sangat berfluktuasi, sedangkan golongan umur 60 Tahun ke atas
cenderung terus menurun. Dari data ini menggambarkan bahwa
golongan umur antara 35-59 Tahun merupakan kelompok usia
produktif untuk melakukan pekerjaan yang mempunyai hubungan kerja
atau berstatus formal. Sedangkan untuk golongan umur 15-19 Tahun,
masih merupakan usia sekolah sehingga diharapkan angka TPAK
selalu menurun dan mempunyai dampak mengurangi angkatan kerja
memasuki pasar kerja. Namun apabila diperhatikan TPAK golongan
umur 60+ Tahun keatas menunjukkan adanya penurunan sampai
dengan Tahun 2012, kondisi tersebut menggambarkan bahwa faktor
kesehatan, produktivitas dan harapan mereka untuk memenuhi
kebutuhan hidup menjadi tanggungan keluarga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.6.
2.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan
Kondisi pendidikan angkatan kerja secara umum
menggambarkan relatif masih rendah karena masih didominasi
tamatan sekolah dasar. Untuk mengupayakan agar kualitas
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 19 ~
pendidikan angkatan kerja dapat meningkat maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan program pendidikan wajib belajar 9 Tahun
agar penduduk usia kerja 15-19 Tahun dapat berkurang untuk
memasuki dunia kerja, sehingga dapat untuk melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Dilihat dari program pendidikan wajib
belajar tersebut memberikan dampak positif terhadap meningkatnya
kualitas mutu pendidikan angkatan kerja secara keseluruhan yaitu
terjadinya pergeseran dari pendidikan sekolah dasar, dan
meningkatnya jenis pendidikan SMTP ke atas yang siap untuk
memasuki lapangan kerja.
Tabel 2.7
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012 (%)
Tingkat Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
Maksimum SD 60,61 59,73 56,98 59,98 61,33
SMTP 56,66 58,06 58,59 55,02 55,50
SMTA Umum 75,67 76,25 74,14 68,56 77,88
SMTA Kejuruan 81,26 83,19 87,30 84,22 80,73
Diploma 83,41 90,68 84,10 81,69 78,74
Universitas 95,57 86,70 93,16 96,82 89,10
Jumlah 63,19 63,27 62,07 62,81 65,41
Sumber :BPS, (Agustus) data diolah
Apabila dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja menurut
pendidikan yang ditamatkan dari Tahun 2008-2012 menunjukkan
angkanya cukup berfluktuasi, seperti pada Tahun 2008 dimana TPAK
lulusan pendidikan SD sebesar 60,61 persen pada Tahun 2009
mengalami penurunan menjadi sebesar 59,73 persen dan pada Tahun
2010 menjadi 56,98 persen terjadi kenaikan padaTahun 2011 menjadi
59,98 persen dan naik kembali pada Tahun 2012 menjadi sebesar
61,33 persen. TPAK lulusan pendidikan SMTP selama Tahun 2008-
2012 juga mengalami fluktuasi.Pada Tahun 2008 TPAK SMTP
sebesar 56,66 persen dan terus mengalami kenaikan selama periode
Tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 58,06 dan 58,59
persen, namun periode dua Tahun kedepan yaituTahun 2011 menjadi
55,02 persen dan Tahun 2012 sebesar 55,50 persen.Sedangkan untuk
TPAK tingkat pendidikan SMTA Umum sampai jenjang Universitas
pada kurun waktu Tahun 2008 sampai Tahun 2012 juga fluktuatif.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 20 ~
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan angkatan kerja, maka semakin tinggi pula partisipasi
terhadap dunia kerja.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7
di atas.
2.3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Data Sakernas Tahun 2008-2012 menunjukkan TPAK laki-laki
mengalami fluktuasi dan mendominasi di pasar kerja dibanding
perempuan. Pada Tahun 2008 TPAK laki-laki sebesar 86,51persen
kemudian turun menjadi 85,43 persen Tahun 2009 dan sedikit naik
menjadi 85,51 persen Tahun 2010 kemudian pada Tahun 2011 turun
menjadi 82,59 persen dan naik kembali sebesar 84,52 persen pada
Tahun 2012.TPAK perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan
TPAK laki-laki.Hal ini dipengaruhi peran ganda mereka dalam rumah
tangga dan komitmen mereka untuk aktif di dalam pasar kerja.
Perempuan cenderung keluar dari pasar kerja ketika masa
perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak dan kemudian
kembali ke dunia kerja ketika anak-anak sudah besar. Selain itu
semakin terbukanya kesempatan pendidikan bagi perempuan di
berbagai sektorakan diikuti oleh meningkatnya partisipasi perempuan
dalam angkatan kerja.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012 (%)
Jenis Kelamin 2008 2009 2010 2011 2012
Laki-laki 86,51 85,43 85,51 82,59 84,52
Perempuan
39,50 40,79 37,14 41,64 45,06
Jumlah 63,19 63,27 62,07 62,81 65,41
Sumber :BPS, (Agustus) data diolah
2.4 Angkatan Kerja
Secara struktur angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia
kerja berumur 15 Tahun keatas, sehingga jumlah angkatan kerja sangat
tergantung pada jumlah penduduk usia kerja yang masuk ke dalam
angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Karawang setiap
Tahunnya relatif mengalami kenaikan dari 938.667 orang pada Tahun 2008
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 21 ~
menjadi 952.426 orang pada Tahun 2009, tetapi pada Tahun 2010 menurun
menjadi 949.935 orang. Pada kurun waktu dua Tahun yaitu, dan Tahun
2011 dan 2012kembali naik menjadi 978.507 orang dan 1.033.921 orang.
Secara umum struktur angkatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa karakteristik yang secara rinci dipaparkan pada uraian berikut.
2.4.1 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Bila dilihat dari sisi golongan umur, angkatan kerja di
Kabupaten Karawang masih didominasi golongan umur 30-34 Tahun
kemudian diikuti golongan umur 20-24 Tahun, 25-29 Tahun dan
golongan umur 35-39 Tahun. Jumlah angkatan kerja menurut
golongan umur selama Tahun 2008 sampai dengan 2012 umumnya
cenderung fluktuatif hampir disemua golongan umur.
Tabel 2.9
Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012
Golongan
Umur 2008 2009 2010 2011 2012
15-19 90.204 89.622 90.312 77.251 97.598
20-24 120.619 118.714 112.296 106.998 137.101
25-29 118.631 125.485 132.376 135.683 141.508
30-34 137.242 146.140 134.942 143.371 157.809
35-39 109.382 110.224 109.937 126.770 119.943
40-44 93.937 96.483 109.160 117.616 126.301
45-49 80.637 84.670 86.246 96.497 89.148
50-54 66.976 67.203 66.221 67.008 67.909
55-59 60.172 51.107 44.964 56.859 45.296
60+ 60.867 62.778 63.481 50.454 51.308
Jumlah 938.667 952.426 949.935 978.507 1.033.921
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Data di atas menunjukkan bahwa pada Tahun 2008 angkatan
kerja golongan umur 20-24 tercatat sebesar 120.619 orang dan pada
Tahun 2012 tercatat sebesar 137.101 orang, artinya terdapat kenaikan
jumlah angkatan kerja sebesar 30.103 orang. Jumlah angkatan kerja
golongan umur 34 Tahun ke bawah cukup mendominasi keadaan
pasar kerja di Kabupaten Karawang sedangkan golongan umur 60
Tahun ke atas relatif lebih sedikit, hal ini mengindikasikan bahwa
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 22 ~
angkatan kerja golongan umur 60 Tahun ke atas relatif sudah
terpenuhi kebutuhan hidupnya sehingga jumlah yang bersaing dipasar
kerja tidak sebesar angkatan kerja muda.
2.4.2. Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Secara umum angkatan kerja menurut tingkat pendidikan
selama Tahun 2008-2012 masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD, lebih dari 50 persen angkatan kerja di Kabupaten
Karawang masih berpendidikan SD, tetapi bila dilihat jumlah total
angkatan kerja perTahun, kecenderungannya tampak menurun yakni
dari 559.392 orang (59,59 %) Tahun 2008, menjadi 559.733 orang
(58,77 %) Tahun 2009,522.934 orang (55,05 %) pada Tahun 2010,
menurun lagi menjadi 504.786 orang (51,59 %) pada Tahun 2011 dan
pada Tahun 2012 menurun menjadi 472.259 orang (45,68 %). Bila
ditelusuri angkatan kerja per pendidikan, maka terlihat telah terjadi
pergeseran proporsi angkatan kerja untuk setiap jenjang
pendidikan.Hal ini ditunjukan dengan menurunnya proporsi angkatan
kerja berpendidikan SD kebawah dan meningkatnya proporsi angkatan
kerja pada tingkat pendidikan di atasnya.
Tabel 2.10
Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012
Tingkat Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
Maksimum SD 559.392 559.733 522.934 504.786 472.259
SMTP 166.959 171.944 179.880 180.987 192.708
SMTA Umum 103.492 91.590 115.083 155.747 195.532
SMTA Kejuruan 79.096 88.449 81.230 90.272 121.811
Diploma 17.359 23.295 25.339 24.772 24.185
Universitas 12.369 17.415 25.469 21.943 27.426
Jumlah 938.667 952.426 949.935 978.507 1.033.921
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Sejalan dengan diterapkannya sistem pendidikan melalui
program pendidikan dasar 9 Tahun, diharapkan jumlah angkatan kerja
berpendidikan SD dan SMTP dari Tahun ke Tahun cenderung terus
menurun. Sebaliknya angkatan kerja berpendidikan SMTA ke atas
diharapkan akan terus mengalami peningkatan terutama SMTA
Kejuruan yang terlihat meningkat cukup signifikan baik jumlah maupun
proporsinya, sehingga struktur angkatan kerja beberapa Tahun ke
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 23 ~
depan diperkirakan akan mengalami perubahan dibandingkan dengan
Tahun-Tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.10.
2.4.3. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Komposisi angkatan kerja menurut jenis kelamin dilihat dari
Tahun 2008-2012 didominasi oleh angkatan kerja yang berjenis
kelamin laki-laki, yaitu 66-71 persen. Pada Tahun 2008 angkatan
kerja berjenis kelamin laki-laki berjumlah 647.657 orang dan
perempuan berjumlah 291.010 orang, Pada Tahun 2009 untuk
angkatan kerja berjenis kelamin laki-laki sebanyak 647.637 orang atau
sebesar 68 persen, dan jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak
304.789 orang atau 32 persen. Pada Tahun 2010 secara fluktuasi
angkatan kerja jenis kelamin laki-laki mengalami kenaikan sebanyak
674.422 menjadi 71 persen sedangkan jenis kelamin perempuan turun
sebanyak 275.513 atau sebesar 29 persen.
Tabel 2.11
Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-20112
Jenis Kelamin 2008 2009 2010 2011 2012
Laki-Laki 647.657 647.637 674.422 665.268 688.945
Perempuan 291.010 304.789 275.513 313.239 344.976
Jumlah 938.667 952.426 949.935 978.507 1.033.921
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Pada Tahun 2011 dan 2012 kondisi angkatan kerja laki-laki terus
mengalami penurunan masing-masing sebesar 67,99 persen atau
665.268 Tahun 2011 dan 66,63 persen atau 688.945 orang Tahun
2012. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan angkatan kerja
perempuan pada Tahun 2011 dan 2012, dimana terjadi kenaikan
jumlah yaitu 32,01 atau 313.239 orang Tahun 2011 dan 33,37 persen
atau 344.976 orang Tahun 2012. Kenaikan komposisi angkatan kerja
perempuan tersebut secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain meningkatnya tingkat pendidikan perempuan, perubahan
gaya hidup keluarga yang sebelumnya banyak anak sekarang menjadi
sedikit, sehingga dengan demikian sedikitnya jumlah anak serta
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 24 ~
berkembangnya teknologi peralatan rumah tangga maka akan
mendorong perempuan untuk bersaing dengan laki-laki dipasar kerja.
Untuk lebih jelasn
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 37 ~
Pada Tahun 2008-2012 tingkat penganggur terbuka yang
berpendidikan SMTP, SMTA Umum, dan SMTA Kejuruan masih cukup
tinggi, dimana pada Tahun 2008 penganggur berpendidikan SMTP
tercatat 21,11%, Tahun 2009 22,19%, Tahun 2010 18,65%, Tahun
2009 15,70% dan Tahun 2012 kembali naik menjadi 21,27%.TPT yang
berpendidikan SMTA umum mencapai 24,98% pada Tahun 2008,turun
menjadi 18,51%Tahun 2009, Tahun 2010 turun menjadi 16,13%,
Tahun 2011 turun menjadi 8,74% dan pada Tahun 2012 kembali naik
menjadi 10,54%. Penganggur SMTA Kejuruan kondisinya sangat
fluktuatif. Pada Tahun 2008 mencapai 23,27%, bertambah menjadi
24,01%Tahun 2009, Tahun 2010 turun menjadi 19,93%, sementara
Tahun 2011 menurun cukup signifikan menjadi 8,52% dan Tahun 2012
naik signifikan menjadi 17,29%. Penganggur Diploma sebesar Tahun
2008-2010 tercatat pada kisaran 8-18%, sedangkan pada Tahun 2011
dan 2012 terjadi penurunan yang signifikan (0 %). Tingkat penganggur
terbuka yang berpendidikan Universitas juga mengalami fluktuasi,
dimana pada periode 2008-2012 tercatat pada kisaran 2 % sampai 39
%, sedangkan pada Tahun 2012 TPT di Kabupaten Karawang 0 %.
Penurunan tingkat pengangguran terutama pada pendidikan
tinggi tersebut disebabkan terbukanya peluang kesempatan kerja
untuk pendidikan tersebut, disamping karena ketatnya kompetisi yang
semakin ketat diantara pencari kerja sehingga mereka mau menerima
pekerjaan apa saja meskipun tidak sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya.
Tabel 2.22
Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012 (%)
Tingkat Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
Maksimum SD 10,73 9,84 11,17 9,53 7,14
SMTP 21,11 22,19 18,65 15,70 21,27
SMTA Umum 24,98 18,51 16,13 8,74 10,54
SMTA Kejuruan 23,27 24,01 19,93 8,52 17,29
Diploma 15,77 8,06 18,31 - -
Universitas 5,47 18,69 39,18 2,85 -
Total 15,23 14,34 14,88 10,06 11,25
Sumber : BPS, (Agustus) data diolah
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 38 ~
2.6.3 Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Penganggur terbuka di Kabupaten Karawang masih didominasi
oleh laki-laki. Pada Tahun 2008 penganggur jenis kelamin laki-laki
sebanyak 92.888 orang dan perempuan sebanyak 50.079 orang, pada
Tahun 2009 penganggur laki-laki mengalami penurunan sehingga
menjadi sebanyak 86.013 orang, sedangkan penganggur terbuka
perempuan mengalami kenaikan sehingga menjadi sebanyak 50.559
orang, pada Tahun 2010 jumlah penganggur terbuka laki-laki
mengalami kenaikan sehingga menjadi sebanyak 90.553 sedangkan
penganggur perempuan mengalami kenaikan menjadi 50.792 orang.
Pada Tahun 2011 penganggur terbuka laki-laki terus menurun dari
Tahun sebelumnya yaitu, 66,057 orang dan pada Tahun 2012
meningkat menjadi 76.759 orang, sementara penganggur terbuka
perempuan selama Tahun 2011 dan 2012 mencapai 32.363 orang dan
39.606 orang.
Tabel 2.23
Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012
Jenis Kelamin 2008 2009 2010 2011 2012
Laki-Laki 92.888 86.013 90.553 66.057 76.759 Perempuan 50.079 50.559 50.792 32.363 39.606
Jumlah 142.967 136.572 141.345 98.420 116.365
Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2008-2012 (Agustus)
Tingkat penganggur terbuka menurut jenis kelamin cenderung
mengalami penurunan. Pada Tahun 2008 tingkat penganggur laki-laki
tercatat 14,34%, Tahun 2009 menurun menjadi 13,28%, Tahun 2010
naik sedikit menjadi 13,43%, Tahun 2011 menurun kembali menjadi
9,93% dan Tahun 2012 menjadi 11,14%. Tingkat penganggur terbuka
menurut jenis kelamin perempuan juga mengalami kecendrungan
menurun. Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada Tahun 2011
yaitu sebesar 8,10%, dimana pada Tahun 2010 tercatat sebesar
18,44% kemudian pada Tahun 2011 menjadi 10,33%.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 39 ~
Tabel 2.24
Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2011 (%)
Jenis Kelamin 2008 2009 2010 2011 2012
Laki-Laki 14,34 13,28 13,43 9,93 11,14
Perempuan 17,21 16,59 18,44 10,33 11,48
Jumlah 15,23 14,34 14,88 10,06 11,25
Sumber : BPS, data diolah
2.7. Produktivitas Tenaga Kerja
Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas adalah
suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif,
pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk
menggunakan sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara
terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi,
manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada
pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat,
melalui konsep produktivitas semesta total.
Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang
mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan
sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi
yangada dalam sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya
dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu
atau kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupannya dan
penghidupannya. Produktivitas tenaga kerja memegang peranan penting
dalam proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah, karena pendapatan
daerah banyak diperoleh dengan cara meningkatkan keefektivitasan dan
mutu tenaga kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 40 ~
Tabel 2.25
Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang, Tahun 2008-2012 (Juta Rp/Tenaga Kerja)
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian, 8,57 8,50 8,73 10,56 10,53
2. Pertambangan 1.640,34 265,54 518,07 263,55 251,70
3. Industri Pengolahan 61,90 66,25 56,57 63,52 51,85
4. Listrik, Gas, Air Bersih 231,76 179,30 - 170,49 202,33
5. Bangunan 10,51 12,18 14,30 45,71 42,34
6. Perdagangan 16,14 17,32 20,89 17,17 18,34
7. Pengangkutan 10,41 10,74 12,01 9,93 14,31
8. Keuangan 43,34 66,63 52,68 21,89 27,77
9. Jasa-jasa 13,09 13,24 18,03 15,03 14,61
Jumlah 23,07 24,16 27,27 27,31 27,62
Sumber : BPS, (Agustus) data diolah
Berdasarkan Tabel 2.25 terlihat bahwa adanya peningkatan
produktivitas selama periode 2008-2012. Pada Tahun 2008 tercatat
Rp. 23,07 juta/tenaga kerja, Tahun 2009 naik menjadi Rp. 24,16 juta/tenaga
kerja, Tahun 2010 naik menjadi Rp. 27,27 juta/tenaga kerja, Tahun 2011
naik menjadi Rp. 27,31 juta/tenaga kerja dan pada Tahun 2012 naik menjadi
Rp. 27,62 juta/tenaga kerja. Sektor pertambangan dan listrik, gas dan air
bersih merupakan sektor yang mempunyai nilai produktivitas tertinggi,
namun selama lima tahun terakhir nilai produktivitas pada sektor tersebut
terus mengalami penurunan secara berfluktuatifyaitu Rp. 1.640,34
milyard/tenaga kerja pada Tahun 2008 menurun menjadi Rp. 265,54
juta/tenaga kerja pada Tahun 2009, tetapi kembali naik pada Tahun 2010
menjadi Rp. 518,07juta/tenaga kerja,Tahun 2011 turun lagi menjadi Rp.
263,55juta/tenaga kerja dan Tahun 2012 turun menjadi Rp. 251,70
juta/tenaga kerja.Setelah sektor pertambangan, sektor listrik, gas dan air
bersih merupakan sektor kedua yang mempunyai nilai produktivitas tinggi.
Perkembangan sektor listrik, gas dan air bersih pada periode Tahun 2008
sampai Tahun 2012 mengalami fluktuasi dari sebesar Rp. 231,76juta/tenaga
kerja pada Tahun 2008 menjadi Rp. 179,30juta/tenaga kerja pada Tahun
2009.
Untuk Tahun 2010 menurun drastis menjadi Rp. 0/tenaga kerja,
namun kembali meningkat cukup signifikan pada Tahun 2011 menjadi Rp.
170,49juta/tenaga kerja, tetapi kemudian naik kembali menjadi Rp.
202,33juta/tenaga kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 41 ~
BAB III
PERKIRAAN PERSEDIAAN
TENAGA KERJA
Perkiraan persediaan tenaga kerja merupakan salah satu unsur
penting dalam perencanaan tenaga kerja, baik di tingkat nasional maupun
regional. Secara substansi perkiraan tersebut meliputi perkiraan penduduk
usia kerja, perkiraan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), dan
perkiraan angkatan kerja. Perkiraan pertumbuhan penduduk, tingkat
kelahiran, tingkat kematian, migrasi masuk, migrasi keluar dan lainnya
memiliki keterkaitan erat dengan perkiraan persediaan tenaga kerja.
3.1. Perkiraan Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja (PUK) di Kabupaten Karawang pada Tahun
2014-2018 diperkirakan akan mengalami penambahan sebanyak
100.358 orang. Pada Tahun 2014 jumlah PUK diperkirakan sebanyak
1.621.766 orang dan pada tahun 2018 diperkirakan meningkat
menjadi sebanyak 1.722.124. Penduduk usia kerja dengan berbagai
karakteristiknya akan diuraikan di bawah ini.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 42 ~
3.1.1. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis
Kelamin
Selama lima tahun kedepan diperkirakan penduduk usia
kerja untuk laki-laki akan mengalami penambahan yang lebih
besar dibandingkan dengan perempuan. Pada tahun 2014
penduduk usia kerja laki-laki jumlahnya diperkirakan mencapai
sebanyak 839.745 orang, sementara sampai tahun 2018
diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak 63.235 orang
sehingga menjadi sebanyak 902.980 orang pada tahun 2018.
Sedangkan untuk PUK perempuan diperkirakan tahun 2014
jumlahnya 782.021 orang meningkat sebanyak 36.122 orang
sehingga menjadi sebanyak 819.144 orang pada tahun 2018.
Peningkatan PUK laki-laki diperkirakan karena tanggung jawab
mereka sebagai kepala rumah tangga sehingga mereka akan
berusaha dengan cara apapun untuk mendapatkan pekerjaan.
Dengan adanya kesetaraan gender maka mempengaruhi peran
aktif perempuan di dunia pekerjaan, kondisi ini diperkirakan akan
meningkatkan jumlah penduduk usia kerja perempuan.
Tabel 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Jenis Kelamin
2014 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 839,745 854,948 870,750 886,730 902,980
Perempuan 782,021 790,607 799,448 809,089 819,144
Jumlah 1,621,766 1,645,555 1,670,198 1,695,819 1,722,124
3.1.2. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan
Umur
Perkiraan Penduduk Usia kerja menurut golongan umur
diperkirakan akan mengalami peningkatan pada semua
golongan umur selama tahun 2014-2018. Walaupun sebagian
besar proporsinya mengalami penurunan. Hanya pada 3 golongan
umur yang PUKnya baik dari jumlah maupun proporsinya mengalami
peningkatan selama lima tahun kedepan yakni golongan umur 15-19
tahun, 25-29 tahun dan 40-44 tahun.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 43 ~
Pada golongan umur 15-19 tahun diperkirakan jumlahnya
sebanyak 222.532 orang (13,72%) meningkat menjadi 239.083 orang
(13,88%) pada tahun 2018, golongan umur 25-29 tahun jumlahnya
sebanyak 198.892 orang (12,26%) meningkat menjadi 214.699 orang
(12,47%) tahun 2018. Untuk golongan umur 40-44 tahun jumlahnya
sebanyak 176.202 orang (10,86%) meningkat menjadi 204.324 orang
(11,86%) tahun 2018, sedangkan untuk golongan umur lainnya
meskipun jumlahnya meningkat proporsinya mengalami penurunan.
Tabel 3.2 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Golongan Umur
2014 2015 2016 2017 2018
15 - 19 222,532 226,533 230,588 234,780 239,083
20 - 24 176,540 177,484 178,628 179,901 181,253
25 - 29 198,892 202,784 206,762 210,673 214,699
30 - 34 220,796 222,376 224,010 225,678 227,449
35 - 39 168,505 170,780 173,153 175,731 178,417
40 - 44 176,202 183,149 190,101 197,200 204,324
45 - 49 122,744 124,302 125,878 127,575 129,320
50 - 54 108,355 109,414 110,500 111,628 112,767
55 - 59 72,320 72,833 73,641 74,569 75,508
60 + 154,880 155,900 156,936 158,085 159,304
Jumlah 1,621,766 1,645,555 1,670,198 1,695,819 1,722,124
3.1.3. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan
Ditinjau dari jumlah penduduk usia kerja menurut tingkat
pendidikan pada periode 2014-2018, tingkat pendidikan
Maksimum SD masih mendominasi meskipun trendnya
menurun. Tahun 2014 jumlahnya diperkirakan mencapai
734.716 orang dan selama lima tahun kedepan mengalami
penurunan menjadi sebanyak 135.124 orang. Tingkat pendidikan
SMTP jumlah penduduk usia kerjanya merupakan yang terbesar
kedua diikuti oleh tingkat pendidikan SMTA Umum. Untuk tingkat
pendidikan yang mempunyai tambahan PUK terbanyak juga
ditempati oleh tingkat pendidikan SMTA Kejuruan dan SMTA
Umum yakni sebanyak 121.857 dan 58.764 orang. Sementara
untuk pendidikan Diploma mempunyai tambahan penduduk usia
kerja terendah yakni hanya sebanyak 9.017 orang.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 44 ~
Tabel 3.3 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Tingkat Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
Maksimum SD 734,716 708,400 675,735 639,098 599,591
SMTP 353,253 356,913 360,751 363,992 366,069
SMTA Umum 260,086 271,019 284,627 300,536 318,850
SMTA Kejuruan 195,412 222,394 252,463 284,161 317,269
Diploma 36,763 38,794 40,833 43,411 45,780
Universitas 41,537 48,036 55,788 64,622 74,565
Jumlah 1,621,766 1,645,555 1,670,198 1,695,819 1,722,124
3.2. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Kabupaten Karawang
diperkirakan pada tahun 2014-2018 secara umum cenderung meningkat,
meskipun peningkatannya relatif kecil yakni hanya sebesar 1,02 persen
selama lima tahun ke depan. Pada tahun 2014 diperkirakan TPAK sebesar
65,92 persen meningkat menjadi 66,94 persen pada tahun 2018.
Peningkatan TPAK dipengaruhi oleh semakin meningkatnya tingkat
pendidikan angkatan kerja serta tingkat kebutuhan hidup masyarakat.
3.2.1. Perkiraan TPAK Menurut Jenis Kelamin
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Karawang menurut jenis
kelamin pada tahun 2014-2018 diperkirakan masih didominasi oleh
jenis kelamin laki-laki yakni mencapai 84,03 persen tahun 2014
meningkat menjadi 85,86 persen tahun 2018. Meskipun masih
didominasi oleh TPAK laki-laki, penambahan TPAK perempuan juga
tidak jauh berbeda dengan TPAK laki-laki, hanya berbeda 0,13 persen.
Perkembangan TPAK perempuan yang hampir menyamai TPAK laki-
laki disebabkan berbagai faktor antara lain, semakin terbukanya
kesempatan kerja serta dipengaruhi oleh adanya pengakuan peranan
perempuan yang berkiprah diluar rumah tangga, disamping adanya
jaminan kerja, perlindungan, pelayanan dan hak perempuan makin
meluas dan sangat diperhatikan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 45 ~
Tabel 3.4 Perkiraan TPAK
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Jenis Kelamin 2014 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 85.03 85.34 85.64 85.74 85.86
Perempuan 45.40 45.58 45.69 45.98 46.09
Jumlah 65.92 66.24 66.52 66.77 66.94
3.2.2. Perkiraan TPAK Menurut Golongan Umur
Semakin tinggi golongan umur, maka tingkat partisipasi
angkatan kerja semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
tuntutan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. TPAK pada
kelompok usia muda (15–19 tahun) diperkirakan masih cenderung
rendah karena pada usia ini masih banyak yang bersekolah, kemudian
kelompok usia produktif (20-54 tahun) TPAK meningkat berkisar 60-
80 persen dan kemudian menurun pada kelompok usia 60 keatas
tahun menurun cukup signifikan pada kisaran 35 persen.
Tabel 3.5 Perkiraan TPAK
Menurut Golongan Umur Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Golongan Umur
2014 2015 2016 2017 2018
15 - 19 43.93 43.80 43.72 43.32 42.63
20 - 24 81.23 81.51 81.64 81.80 81.81
25 - 29 73.22 73.37 73.87 73.85 74.03
30 - 34 74.36 74.84 75.11 75.39 75.71
35 - 39 72.17 72.69 72.95 73.01 73.08
40 - 44 75.61 75.86 76.08 76.24 76.91
45 - 49 74.26 74.77 75.50 75.54 75.87
50 - 54 66.26 66.68 66.91 69.12 69.37
55 - 59 63.31 63.68 63.88 64.07 64.60
60 + 35.19 35.60 35.92 36.55 36.92
Jumlah 65.92 66.24 66.52 66.77 66.94
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 46 ~
Selama tahun 2014-2018 diperkirakan semua golongan umur
mengalami peningkatan, kecuali pada golongan umur 15-19 tahun.
Peningkatan terbesar diperkirakan pada golongan umur 50-54 tahun
yakni mencapai 3,11 persen, kemudian golongan umur 60 keatas
tahun sebesar 1,74 persen. Sementara TPAK golongan umur 15-19
tahun diperkirakan mengalami pertumhuhan negatif yakni sebesar
minus 1,30 persen. Hal ini dimungkinkan karena semakin tingginya
kesadaran masyarakat akan pendidikan yang lebih tinggi, dan
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat juga sudah
semakin meningkat.
3.2.3. Perkiraan TPAK Menurut Tingkat Pendidikan
Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan di Karawang tingkat
partisipasi angkatan kerja secara umum diperkirakan akan mengalami
penurunan kecuali yang berpendidikan SMTA Umum dan SMTA
Kejuruan. Pada tahun 2014-2018 pertumbuhan paling tinggi adalah
TPAK berpendidikan SMTA Kejuruan, yaitu mencapai sebesar 2,31
persen. Disusul oleh TPAK berpendidikan SMTA Umum, yaitu
mencapai sebesar 1,75 persen. Hal ini berarti lulusan kejuruan akan
lebih banyak yang masuk dunia kerjadi bandingkan Sekolah
Menengah Atas Umum.
Tabel 3.6 Perkiraan TPAK
Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Tingkat Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
SD 60.07 59.16 58.06 56.44 54.38
SMTP 55.63 55.70 55.63 55.34 54.97
SMTA Umum 78.70 79.12 79.35 79.92 80.45
SMTA Kejuruan 82.06 82.75 83.23 83.86 84.37
Diploma 79.06 79.22 79.19 79.63 78.70
Universitas 89.15 89.18 89.00 88.44 87.60
Jumlah 65.92 66.24 66.52 66.77 66.94
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 47 ~
3.3. Perkiraan Angkatan Kerja
Angkatan Kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja. Pada
tahun 2014 jumlah angkatan kerja Karawang diperkirakan sebanyak
1.069.036 orang dan pada tahun 2018 diperkirakan meningkat menjadi
sebanyak1.152.822 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 83.785 orang
selama lima tahun. Dalam berbagai karakteristik, perkembangan angkatan
kerja disajikan sebagai berikut.
3.3.1. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Angkatan kerja pada tahun 2014-2018 yang berjenis kelamin
laki-laki diperkirakan akan mengalami penambahan angkatan kerja
lebih besar dibanding dengan perempuan. Angkatan kerja laki-laki
diperkirakan akan bertambah sebanyak 61.226 orang sehingga tahun
2018 menjadi sebanyak 780.023 orang sedangkan angkatan kerja
perempuan diperkirakan akan bertambahsebanyak 22.559 orang
sehinggatahun 2018 menjadi sebanyak 377.560 orang. Hal ini
dikarenakan laki-laki merupakan kepala rumah tangga dan mempunyai
kewajiban untuk menafkahi keluarganya sehingga tambahan angkatan
kerja laki-laki lebih banyak dan lebih besar. Berikut disajikan perkiraan
Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin.
Tabel 3.7 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Jenis Kelamin
2014 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 714,035 729,596 745,695 760,295 775,261
Perempuan 355,001 360,340 365,286 372,004 377,560
Jumlah 1,069,036 1,089,936 1,110,980 1,132,299 1,152,822
3.3.2. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kondisi angkatan kerja menurut golongan umur di Karawang
selama tahun 2014-2018 diperkirakan didominasi oleh golongan umur
20-44 tahun, masing-masing golongan umur proporsinya diatas 10
persen terutama golongan umur 30-34 tahun yakni mencapai 15,36
persen kemudian disusul golongan umur 25-29 tahun sebesar 13,62
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 48 ~
persen. Sedangkan jumlah angkatan kerja terendah diperkirakan
pada golongan umur 55-59 masing-masing sebesar 45.785 (4,28 %),
dan pada tahun 2018 sebesar 48.778 (4,23 %). Pada golongan umur
ini, walaupun jumlahnya meningkat tetapi proporsinya terus menurun.
Tabel 3.8 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Golongan Umur
2014 2015 2016 2017 2018
15 - 19 97,756 99,216 100,810 101,701 101,915
20 - 24 143,406 144,668 145,837 147,159 148,285
25 - 29 145,635 148,783 152,735 155,579 158,950
30 - 34 164,181 166,422 168,257 170,129 172,193
35 - 39 121,602 124,133 126,311 128,299 130,388
40 - 44 133,229 138,928 144,638 150,342 157,149
45 - 49 91,153 92,945 95,035 96,374 98,120
50 - 54 71,791 72,959 73,936 77,161 78,225
55 - 59 45,785 46,378 47,043 47,774 48,778
60 + 54,497 55,505 56,377 57,780 58,820
Jumlah 1,069,036 1,089,936 1,110,980 1,132,299 1,152,822
3.3.3. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan
Kondisi angkatan kerja di Karawang pada tahun 2014-2018
menurut tingkat pendidikan diperkirakan akan mengalami kenaikan
kecuali pada tingkat maksimum SD. Angkatan kerja yang
berpendidikan maksimum SD diperkirakan akan menurun dengan
pertumbuhan sebesar -7,29 persen. Penurunan angkatan kerja yang
berpendidikan maksimum SD ini diperkirakan karena meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pendidikan yang lebih tinggi serta
pengurangan alamiah yaitu meninggalnya angkatan kerja yang
berpendidikan maksimum SD yang sudah berusia lanjut. Kenaikan
tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan Universitas dengan
pertumbuhan sebesar 15,24 persen, kemudian tingkat SMTA Kejuruan
tumbuh sebesar 13,67 persen, SMTA Umum tumbuh sebesar 5,81
persen, Diploma tumbuh sebesar 5,52 persen dan yang berpendidikan
SMTP tumbuh 0,59 persen.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 49 ~
Tabel 3.9 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
Tingkat Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
SD 441,378 419,096 392,317 360,678 326,031
SMTP 196,515 198,805 200,703 201,429 201,222
SMTA Umum 204,690 214,440 225,857 240,182 256,530
SMTA Kejuruan 160,361 184,021 210,117 238,288 267,693
Diploma 29,063 30,734 32,338 34,567 36,027
Universitas 37,030 42,840 49,649 57,154 65,318
Jumlah 1,069,036 1,089,936 1,110,980 1,132,299 1,152,822
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 51 ~
BAB IV
PERKIRAAN KEBUTUHAN
TENAGA KERJA
4.1 Perkiraan Kesempatan Kerja
Penciptaan kesempatan kerja merupakan salah satu langkah untuk
penanggulangan pengangguran. Semakin banyak kesempatan yang tercipta
menyebabkan rendahnya atau berkurangnya pengangguran. Penciptaan
kesempatan kerja di berbagai sektor atau lapangan usaha sangat
diharapkan sehingga memberikan peluang kepada penduduk untuk bekerja.
Perkiraan kesempatan kerja tahun 2014-2018 merupakan perkiraan
besarnya peluang kesempatan kerja pada tahun dimaksud.
Jumlah kesempatan kerja di Kabupaten Karawang pada tahun 2014
diperkirakan sebanyak 960 ribu orang. Seiring dengan semakin membaiknya
keadaan perekonomian di Kabupaten Karawang, maka kesempatan kerja
juga diperkirakan akan terus tumbuh pada tahun 2018 diperkirakan
jumlahnya akan mencapai 1,06 juta orang atau mengalami peningkatan
sebanyak 99 ribu orang.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 52 ~
4.1.1 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha
Sektor perdagangan diperkirakan masih akan mendominasi
penciptaan kesempatan kerja di Kabupaten Karawang. Selain
mendominasi, penciptaan kesempatan kerja di sektor perdagangan
juga diperkirakan akan meningkat secara absolut maupun proporsi,
yakni pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 296.047 orang
meningkat menjadi 336.811 orang pada tahun 2018.
Sektor industri pengolahan adalah sektor yang juga
mengalami pertumbuhan kesempatan kerja yang cukup baik, yakni
nomor dua setelah sektor perdagangan. Pada tahun 2014 sektor
industri pengolahan diperkirakan mampu menciptakan kesempatan
kerja sebanyak 253.574 orang atau sebesar 26,40 persen. Pada
tahun 2018 pertumbuhan kesempatan kerja di sektor industri
pengolahan diperkirakan berada pada urutan pertama, yakni
sebanyak 338.095 orang atau sebesar 31,90 persen.
Berbeda dengan sektor perdagangan dan industri
pengolahan, sektor pertambangan merupakan sektor yang
menciptakan kesempatan kerja paling rendah yaitu sebesar 2.867
orang atau sebesar 0,30 persen pada tahun 2014 dan pada tahun
2018 meningkat menjadi 4.123 orang atau sebesar 0,39 persen.
Tabel 4.1 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018
1. Pertanian 161.754 150.747 133.861 117.082 103.363 2. Pertambangan 2.867 3.174 3.495 3.814 4.123 3. Industri Pengolahan 253.574 275.838 297.387 318.208 338.095 4. Listrik, Gas dan Air 3.908 4.055 4.094 4.112 4.174 5. Bangunan 32.839 33.218 33.569 33.649 33.733 6. Perdagangan 296.047 304.682 314.852 328.498 336.811 7. Angkutan 48.761 48.912 49.237 49.355 49.480 8. Keuangan 26.202 28.300 31.301 34.558 36.616 9. Jasa Kemasyarakatan 134.488 137.204 142.343 147.966 153.324
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
4.1.2 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur
Untuk kesempatan kerja menurut golongan umur 2014 - 2018
jumlahnya diperkirakan akan mengalami kenaikan untuk setiap
golongan umur. Untuk golongan umur 20-24 tahun, 30-39 tahun,
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 53 ~
45-49 tahun dan 55 tahun keatas jumlahnya diperkirakan mengalami
peningkatan sedangkan proporsinya diperkirakan mengalami
penurunan. Seperti pada golongan umur 30-34 tahun jumlah
kesempatan kerja pada tahun 2014-2018 diperkirakan meningkat
sebanyak 10.511 orang sedangkan untuk proporsinya akan
mengalami penurunan sebanyak 0,50 persen yakni dari 15,97
persen pada tahun 2014 menurun menjadi 15,47 persen pada tahun
2018, dan golongan umur ini juga yang mempunyai penurunan
proporsi terbesar dibandingkan dengan golongan umur lainnya. Pada
golongan umur 40-44 tahun merupakan golongan umur yang
mengalami pertambahan kesempatan kerja terbesar dibanding
dengan golongan umur lainnya yaitu sebesar 24.489 orang dengan
kenaikan proporsi sebesar 1,04 persen.
Tabel 4.2
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Golongan Umur
2014 2015 2016 2017 2018
15 - 19 48.175 50.241 52.254 54.227 54.874
20 - 24 125.939 127.738 130.070 133.113 134.461
25 - 29 134.350 139.178 143.277 147.083 150.536
30 - 34 153.423 156.904 158.940 161.817 163.935
35 - 39 114.897 117.503 119.779 122.096 124.218
40 - 44 129.806 135.645 141.559 147.450 154.295
45 - 49 88.762 90.661 92.863 94.376 96.196
50 - 54 67.533 68.960 70.331 73.649 75.521
55 - 59 44.412 45.089 45.863 46.705 47.836
60 + 53.142 54.212 55.203 56.725 57.847
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
4.1.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Seiring dengan perkembangan yang ada saat ini kebutuhan
akan tenaga kerja yang berkualitas menjadi sebuah kebutuhan. Oleh
karena itu, diperkirakan kesempatan kerja untuk tingkat pendidikan
Maksimum SD komposisinya mengalami penurunan sebesar
113.781 orang selama tahun 2014-2018, pada tahun 2014
diperkirakan jumlah kesempatan kerja yang tercipta sebesar 414.674
orang dan pada tahun 2018 sebesar 300.893 orang. Sedangkan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 54 ~
untuk perkiraan kesempatan kerja dengan jenjang pendidikan
Universitas diperkirakan akan mengalami kenaikan walaupun secara
keseluruhan jumlah kesempatan kerja yang tersedia masih sedikit
yaitu sebesar 29.359 orang pada tahun 2014 dan 62.034 orang pada
tahun 2018. Sedangkan perkiraan jumlah kesempatan kerja yang
dapat dikatakan relatif masih kecil terdapat pada jenjang pendidikan
Diploma dimana kesempatan kerja yang tercipta sebesar 28.126
orang pada tahun 2014 dan 35.350 orang pada tahun 2018 lebih
besar dibandingkan jenjang pendidikan universitas.
Tabel 4.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Tingkat Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
SD 414.674 392.646 366.215 335.089 300.893
SLTP 167.957 172.113 174.849 178.285 178.145
SLTA Umum 196.625 207.243 219.041 233.470 250.030
SLTA Kejuruan 123.699 148.364 174.922 203.478 233.266
Diploma 28.126 29.838 31.531 33.855 35.350
Universitas 29.359 35.926 43.582 53.065 62.034
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
4.1.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Jumlah perkiraan kesempatan kerja menurut jenis kelamin
masih di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Hal ini terlihat dari
komposisi jumlah dimana kesempatan kerja untuk jenis kelamin laki-
laki sebanyak 642.790 orang pada tahun 2014 dan bertambah
sebanyak 65.823 orang menjadi 708.613 orang di tahun 2018.
Sedangkan perkiraan kesempatan kerja untuk jenis kelamin
perempuan juga mengalami kenaikan sebesar 33.455 orang dimana
kesempatan kerja sebesar 317.649 orang pada tahun 2014 menjadi
351.105 orang pada tahun 2018. Perkiraan kesempatan kerja laki-
laki lebih banyak daripada perempuan dikarenakan laki-laki sebagai
tulang punggung keluarga sehingga harus mencari nafkah.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 55 ~
Tabel 4.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Jenis Kelamin
2014 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 642.790 661.187 676.606 694.063 708.613
Perempuan 317.649 324.944 333.533 343.179 351.105
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
4.1.5 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
Status pekerjaan dapat dikategorikan menjadi 2 (dua)
kategori yaitu informal dan formal. Kesempatan kerja yang masuk
dalam kategori informal adalah mereka yang berusaha sendiri tanpa
bantuan, pekerja bebas disektor pertanian maupun non pertanian
serta pekerja tanpa dibayar. Kategori informal memiliki prosentase
yang lebih besar dibandingkan dengan kategori formal.
Kesempatan kerja menurut status pekerjaan di Kabupaten
Karawang pada tahun 2014 – 2018 diperkirakan akan mengalami
perubahan dominasi jika pada tahun 2014 didominasi oleh sektor
informal, maka pada tahun 2015-2018 akan didominasi oleh sektor
formal. Proporsi sektor formal pada tahun 2014 yakni sebesar 48,73
persen dan meningkat menjadi 54,02 persen pada tahun 2018,
dimana terjadi peningkatan sebesar 5,30 persen. Perubahan
proporsi terbesar dari sektor informal menuju sektor formal
dikarenakan Kabupaten Karawang sebagai daerah industri
mengalami peningkatan. Luasnya lahan yang ada menjadi salah satu
penyebab berkembangnya pembangunan pabrik-pabrik serta posisi
Kabupaten Karawang yang dekat dengan Jakarta maupun daerah-
daerah lain yang menjadi keuntungan tersendiri.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 56 ~
Tabel 4.5
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Status Pekerjaan Utama 2014 2015 2016 2017 2018
1. Brsh Sendiri tanpa bantuan 140.329 139.246 137.694 136.988 135.489
2. Brsh Dengan Dibantu 132.792 134.267 135.290 137.151 138.225
3. Brsh. Dengan Buruh 19.619 19.916 20.148 20.507 20.750
4. Pekerja/Buruh/karyawan 448.372 474.927 501.319 527.473 551.748
5. Pkj. Bebas di Pertanian 82.204 79.564 76.743 74.472 71.846
6. Pkj. Bebas di Non Pertanian 42.680 41.152 39.543 38.227 36.739
7. Pekerja tak dibayar 94.441 97.058 99.403 102.424 104.920
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
4.1.6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan
Komposisi penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan
utama, pada tahun 2014 – 2018 masih di dominasi oleh mereka yang
jenis pekerjaannya sebagai tenaga produksi & lainnya. Perkiraan
jumlah tenaga produksi & lainnya pada tahun 2014 mencapai 39,38
persen kemudian di susul oleh tenaga usaha penjualan yang
mencapai 26,60 persen. Perkiraan besarnya tenaga produksi &
lainnya dapat terjadi seiring dengan meningkatnya PDRB pada
sektor industri pengolahan. Berkembangnya pabrik menjadi salah
satu kontributor terbesar PDRB pada sektor industri. Tenaga usaha
penjualan menempati peringkat terbesar kedua seiring dengan
berkembangnya perdagangan di Kabupaten Karawang.
Tabel 4.6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Jenis Pekerjaan Utama 2014 2015 2016 2017 2018
0/1. Tenaga Profesional 61.538 64.571 67.552 70.797 73.777
2. Tenaga Kepemimpinan 12.217 12.540 12.833 13.365 13.841
3. Tenaga Tata Usaha 30.296 30.942 31.508 32.432 33.195
4. Tenaga Usaha Penjualan 255.503 259.619 263.022 274.156 284.139
5. Tenaga Usaha Jasa 62.906 69.293 76.103 82.706 89.373
6. Tenaga Usaha Pertanian 159.792 158.433 156.620 154.060 150.681
7/8/9. Tenaga Produksi & lainnya 378.187 390.733 402.501 409.725 414.713
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 57 ~
4.1.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja
Jam kerja menunjukkan pemakaian waktu yang digunakan
oleh tenaga kerja selama mereka bekerja. Jam kerja dibagi 2
kategori yaitu bekerja penuh dimana penduduk yang bekerja lebih
dari 35 jam seminggu (jam kerja normal) dan setengah penganggur
adalah penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu.
Tabel 4.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Jam Kerja 2014 2015 2016 2017 2018
0**) 17.298 17.334 17.320 17.932 18.463
1-9 8.667 8.862 9.035 9.293 9.505
10-14 22.612 22.912 23.150 23.418 23.557
15-24 63.005 63.756 64.330 64.987 65.285
25-34 110.573 114.170 117.544 121.164 124.199
35-44 302.797 320.703 338.684 358.108 376.535
45-59 311.757 315.652 318.670 322.107 323.767
≥60 123.731 122.741 121.407 120.233 118.407
Jumlah 960.439 986.130 1.010.139 1.037.242 1.059.718
Perkiraan kesempatan kerja menurut jam kerja diatas 35 jam
pada tahun 2014-2018 mengalami peningkatan sebesar 95.214
orang. Pada tahun 2014 jumlah kesempatan kerja 45-59 jam
sebanyak 311.757 orang dan pada tahun 2018 meningkat menjadi
sebanyak 323.767 orang. Peningkatan jam kerja ini mungkin
diakibatkan oleh semakin meningkatnya produksi perusahaan yang
mengakibatkan para tenaga kerja membutuhkan waktu kerja lebih
lama dibandingkan dengan waktu kerja normal.
4.2 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja dihitung dengan membadingkan nilai
produksi dengan jumlah tenaga kerjanya. Produktivitas tenaga kerja
terbesar selama tahun 2014-2018 diperkirakan terdapat disektor Listrik, Gas
dan Air. Selama periode tahun tersebut produktivitas disektor Listrik, Gas
dan Air meningkat yakni dari 221,37 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun
2014 meningkat pada tahun 2018 menjadi 278,74 juta rupiah/tenaga kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 58 ~
Sektor lain yang cukup tinggi dalam produktivitasnya adalah sektor
pertambangan yakni 174,77 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun 2014,
mengalami menurun menjadi 94,04 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun
2018.
Tabel 4.8 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja Bruto Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018 (Juta Rp./Tenaga Kerja)
Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018
1. Pertanian 13,86 15,41 18,08 21,57 25,59
2. Pertambangan 174,77 147,09 124,65 107,38 94,04
3. Industri Pengolahan 52,00 50,11 49,06 48,65 49,30
4. Listrik, Gas dan Air 221,37 227,35 241,64 260,00 278,74
5. Bangunan 28,17 30,95 34,23 38,33 43,11
6. Perdagangan 24,46 26,33 28,10 29,56 31,48
7. Angkutan 22,48 24,33 26,41 29,23 32,56
8. Keuangan 17,61 18,06 18,12 18,28 19,25
9. Jasa Kemasyarakatan 11,56 11,91 12,09 12,28 12,54
Jumlah 29,23 30,34 31,70 33,14 35,07
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 59 ~
BAB V
PERKIRAAN KESEIMBANGAN
ANTARA PERSEDIAAN DAN
KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu
menyerapnya. Karena meningkatnya aktifitas perekonomian maka,
penganggur terbuka di Kabupaten Karawang dalam lima tahun ke
depan diperkirakan akan mengalami penurunan. Pada tahun 2014
diperkirakan jumlahnya sebanyak 108.597 orang dengan TPT sebesar
10,16 persen dan terus mengalami penurunan sehingga pada tahun
2018 menjadi sebanyak 93.104 orang dengan TPT sebesa 8,08
persen. Berikut akan dipaparkan penganggur terbuka dengan
berbagai karakteristiknya.
5.1 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Penganggur terbuka menurut jenis kelamin di Karawang pada tahun
2014-2018 diperkirakan akan tetap di dominasi oleh penganggur terbuka
laki-laki. Pada tahun 2014 diperkirakan proporsinya sebesar 65,61
persen (74.245 orang) dan diperkirakan akan mengalami penurunan
sebanyak 4.597 orang menjadi 66.648 orang (71,58%) pada tahun
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 60 ~
2018. Sedangkan penganggur perempuan pada tahun 2014
diperkirakan sebanyak 37.352 orang (34,39%) dan tahun 2018
diperkirakan turun menjadi sebanyak 26.456 orang (28,42%).
Tabel 5.1
Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Jenis Kelamin 2014 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 71,245 68,410 69,089 66,232 66,648
Perempuan 37,352 35,396 31,753 28,825 26,456
Jumlah 108,597 103,806 100,841 95,057 93,104
Berdasarkan data tersebut, meskipun diperkirakan akan mengalami
penurunan penganggur laki-laki dan perempuan, pemerintah daerah harus
bisa bekerjasama agar jumlah penganggur laki-laki dan perempuan di
Karawang dapat terus menurun. Peran serta perempuan dalam dunia kerja
harus terus ditingkatkan dengan membuka kesempatan kerja yang ramah
terhadap perempuan. Begitu juga dengan kesempatan kerja laki-laki karena
laki-laki merupakan kepala rumah tangga yang bertanggungjawab selain
terhadap dirinya tapi sekaligus terhadap keluarganya.
5.2 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur
Berdasarkan Tabel 5.2, kondisi penganggur terbuka menurut
golongan umur di Karawang pada tahun 2014-2018 diperkirakan masih akan
didominasi oleh golongan umur 15-19 tahun. Jumlah penganggur untuk
golongan umur tersebut diperkirakan akan berada pada kisaran 45-50
persen dari total penganggur, dan dilihat berdasarkan TPTnya golongan
umur ini juga merupakan yang tertinggi diantara golongan umur lainnya
yakni mencapai 50,72 persen tahun 2014 menurun menjadi 46,16 persen
tahun 2018.
Tingginya angka penganggur usia sekolah ini mengindikasikan
bahwa upaya dalam menahan agar penduduk yang masih berusia sekolah
ini masih harus ditingkatkan dan bukan menitikberatkan pada penambahan
kesempatan kerja bagi mereka. Hal ini karena dalam upaya pengurangan
penganggur ini selain menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya di sisi
lain harus juga ditekankan pada peningkatan kualitas tenaga kerja secara
fisik maupun psikis termasuk tingkat kematangan dalam bekerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 61 ~
Tabel 5.2
Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Golongan Umur 2014 2015 2016 2017 2018
15 - 19 49,581 48,975 48,556 47,474 47,041 20 - 24 17,467 16,930 15,767 14,046 13,824 25 - 29 11,285 9,605 9,459 8,497 8,413 30 - 34 10,758 9,518 9,317 8,312 8,258 35 - 39 6,704 6,630 6,532 6,203 6,170 40 - 44 3,423 3,283 3,079 2,892 2,854 45 - 49 2,391 2,284 2,172 1,998 1,925 50 - 54 4,258 3,999 3,605 3,512 2,704 55 - 59 1,374 1,288 1,180 1,069 941
60 + 1,356 1,293 1,174 1,055 973
Jumlah 108,597 103,806 100,841 95,057 93,104
Untuk golongan umur 55-59 tahun dan 60 tahun ke atas
jumlahnya merupakan yang paling sedikit yakni masing-masing hanya
sebanyak 1.374 dan 1.356 orang tahun 2014 kemudian menurun
menjadi sebanyak 941dan 973 orang tahun 2018. Hasil perkiraan ini
bisa diartikan bahwa tenaga kerja golongan lanjut usia di Karawang
banyak tidak masuk pasar kerja dikarenakan kebutuhan hidupnya
sudah ditanggung oleh keluarganya.
5.3 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Berdasarkan Tabel 5.3, selama tahun 2014-2018 diperkirakan
jumlah penganggur terbuka lulusan SMTP akan mengalami
penurunan terbanyak yakni sebanyak 5.481 orang, diikuti oleh tingkat
Universitas (4.388 orang) dan SMTA Kejuruan (2.235 orang). Secara
proporsi tingkat pendidikan SMTA Kejuruan diperkirakan merupakan
yang tertinggi yakni sebesar 33,76 persen tahun 2014 dan meningkat
menjadi 36,98 persen tahun 2018. Proporsi terbesar kedua pada
tingkat pendidikan Maksimum SD sebesar 24,59 persen tahun 2014
meningkat menjadi 27 persen tahun 2018. Dilihat dari jumlahnya
tingkat pendidikan Diploma dalam lima tahun ke depan diperkirakan
memiliki jumlah penganggur terbuka terendah yakni sebanyak 937
orang tahun 2014 dan menurun menjadi 677 orang tahun 2018.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 62 ~
Tabel 5.3 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
Tingkat Pendidikan 2014 2015 2016 2017 2018
SD 26,704 26,450 26,102 25,589 25,138
SLTP 28,557 26,692 25,854 23,144 23,077
SLTA Umum 8,065 7,197 6,816 6,711 6,501
SLTA Kejuruan 36,662 35,657 35,195 34,811 34,427
Diploma 937 895 807 713 677
Universitas 7,671 6,914 6,068 4,089 3,284
Jumlah 108,597 103,806 100,841 95,057 93,104
Masih tingginya jumlah penganggur terbuka untuk tingkat
pendidikan SMTA Umum perlu mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah daerah dengan mengoptimalkan BLK milik pemerintah
maupun swasta untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian
lulusan SMTA Umum ini agar dapat bersaing di pasar kerja. Semakin
menurunnya perkiraan jumlah penganggur terbuka untuk lulusan
pendidikan tinggi menunjukkan bahwa lulusan pendidikan tinggi
memang sangat diminati oleh pemberi kerja dikarenakan kualitas dan
kompetensinya memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 63 ~
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN
PROGRAM KETENAGAKERJAAN
Permasalahan dalam dunia ketenagakerjaan merupakan hal
yang bersifat kompleks dan sangat luas, bersifat multi dimensional antara
berbagai faktor, baik faktor ekonomi, faktor sosial, faktor politik dan
sebagainya. Masalah pokok ketenagakerjaan yang kita hadapi pada saat ini
antara lain adalah (1) rendahnya pendayagunaan angkatan kerja yang
tersedia yang mengakibatkan banyaknya pengangguran terbuka; (2)
rendahnya kualitas angkatan kerja yang ditandai oleh tingkat pendidikan
formal didominasi oleh tamatan sekolah dasar, termasuk di dalamnya
mereka yang belum tamat dan yang tidak pernah sekolah; dan (3)
rendahnya produktivitas, perlindungan dan kesejahteraan pekerja yang
hingga saat ini pada umumnya dirasakan masih jauh dari memadai.
Sebagaimana diketahui bahwa pemecahan terhadap masalah
ketenagakerjaan sangat membutuhkan upaya yang terpadu, terkoordinasi
dan terencana dari banyak pihak yang terkait. Selain itu prasyarat utama
lainnya yang harus dimiliki adalah adanya komitmen untuk
mengarusutamakan ketenagakerjaan dalam setiap aspek pembangunan
yang benar-banar kuat dari semua pihak mulai dari tingkat kebijakan hingga
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 64 ~
tingkat paling penting untuk menjamin bahwa kebijakan ketenagakerjaan
dan pembangunan yang telah dirumuskan dapat terwujud menjadi rangkaian
kegiatan yang efektif. Perlu disadari bahwa sesungguhnya otoritas
penciptaan kesempatan kerja yang ada pada Dinas yang bertanggungjawab
dalam bidang ketenagakerjaan adalah penyaluran mekanisme pasar kerja,
pelatihan, pembinaan hubungan industrial, pembinaan pengawasan
ketenagakerjaan serta peningkatan produktivitas, sedangkan penciptaan
kesempatan kerja yang terkait dengan perekonomian dan kebijakan lainnya
secara praktis berada pada fungsi instansi lain, bukan pada instansi
ketenagakerjaan. Selain itu, mengingat cakupan bidang ketenagakerjaan
tersebut sangat luas dan rumit, maka peran serta aktif seluruh pihak menjadi
salah satu kunci utama kesuksesan pembangunan ketenagakerjaan.
Adapun kebijakan, strategi dan program pembangunan
ketenagakerjaan yang direncanakan akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
6.1. Rekomendasi Kebijakan Umum
Kita ketahui bersama bahwa permasalahan ketenagakerjaan sangat
banyak dan kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya
melalui kebijakan umum. Yang termasuk dalam kebijakan umum tersebut
antara lain kebijakan pendidikan dan kesehatan, kebijakan pengendalian
penduduk dan kebijakan penarikan investasi.
6.1.1 Kebijakan Pendidikan
Dalam rangka peningkatan kualitas tenaga kerja diperlukan
kebijakan di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut terutama
harus memperhatikan pada segi pendidikannya. Tersedianya
penduduk usia kerja yang terdidik dan trampil merupakan dasar dari
perencanaan tenaga kerja karena dengan demikian pada umumnya
akan terbuka ketersediaan perluasan dan peluang pasar kerja yang
lebih luas dan berkualitas. Tenaga kerja yang berkualitas otomatis
akan dicari oleh berbagai pelaku usaha di dalam maupun di luar
negeri.
Dalam membicarakan proses pendidikan harus melihat dua
dimensi yang dimiliki, dimensi yang pertama bahwa dengan melakukan
pendidikan maka kualitas angkatan kerja semakin meningkat. Dengan
meningkatnya kualitas maka dapat bersaing di pasar kerja dalam
negeri dan luar negeri, serta dapat termotivasi dalam
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 65 ~
berwirausaha/menjadi interpreneur, sehingga dapat mengolah dan
mengembangkan berbagai peluang dan sumber daya alam yang ada.
Dimensi lain bahwa peningkatan pendidikan khususnya
penduduk usia sekolah, maka akan berpengaruh pada pengurangan
jumlah angkatan kerja khususnya penduduk usia sekolah. Dengan
berkurangnya angkatan kerja usia sekolah maka sangat berpotensi
besar mengurangi jumlah penganggur terbuka yang didominasi usia
muda, khususnya usia sekolah.
Peningkatan pendidikan merupakan kebijakan yang telah
dicanangkan oleh pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan
dasar 9 Tahun. Selain itu pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan
Pendidikan Menengah Universal (PMU) untuk melakukan percepatan
peningkatan akses dan mutu, penurunan disparitas antar wilayah,
serta sekaligus penguatan daya saing bangsa pada jenjang SMA dan
SMK sederajat, pemberian dana BOS Pusat (APBN), BOS Provinsi
dan Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas (BOPF) APBD
Kabupaten Karawang serta optimalisasi Corporate Social
Responsibility (CSR). Kebijakan ini semua memberikan peluang
pendidikan yang lebih tinggi. Dengan berbagai program pendidikan
tersebut maka jumlah tambahan angkatan kerja pada tahun
mendatang, yakni tahun 2014 sampai dengan tahun 2018
peningkatannya semakin berkurang.
Adapun kebijakan di Bidang Pendidikan Kabupaten Karawang
antara lain sebagai berikut :
a. Mengalokasikan anggaran Biaya Operasional Perawatan dan
Fasilitas (BOPF) untuk meringankan beban biaya pendidikan;
b. Peningkatan mutu pendidikan melalui Program Akselerasi Mutu
Sekolah (PAMS) dengan peningkatan Musyawarah Kerja Kelompok
Pengawas Sekolah (MKKPS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP,
SMA/SMK serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik;
c. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar;
d. Pengembangan layanan perpustakaan;
e. Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan luar sekolah;
f. Penguatan dan pelaksanaan regulasi, pranata serta norma standar
pedomandan ketentuan(NSPK) bidang pendidikan;
g. Penguatan kelembagaan dan manajemen sumberdaya manusia;
h. Penguatan fungsi perencanaan, evaluasi dan pengendalian
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 66 ~
program kerja penyelenggaraan pendidikan yang berbasis data dan
informasi;
i. Pembangunan Institut Kelautan dan Perikanan Nasional (IKPN) dan
Pemberian Akademi Komunitas (AK) Karawang sebagai cikal bakal
Politeknik Negeri Karawang;
j. Meningkatkan standar manajemen mutu lembaga pendidikan dan
kualitas tenaga pendidik secara merata;
k. Melestarikan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) secara merata
terutama di wilayah perdesaan dan perbatasan dengan daerah lain;
l. Mengimplementasikan kurikulum 2013 dan pembinaan peserta
didik dalam peningkatan pengetahuan dan teknologi serta
pembinaan budaya, agama dan anti narkoba dalam rangka
membentuk SDM berakhlakul karimah dan berkarakter unggul;
m. Mengembangkan kualitas dan kuantitas layanan, SDM kepustakaan
dan sarana prasarana perpustakaan secara merata;
n. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi.;
o. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat;
p. Menyelenggarakan dan meningkatkan pembelajaran berbasis
penelitian pada semua jenjang pendidikan;
q. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam
mengembangkan proses belajar mengajar berbasis multikultur dan
nilai-nilai budaya luhur.
6.1.2 Kebijakan Kesehatan
Kebijakan di bidang kesehatan merupakan faktor pendukung
peningkatan sumber daya manusia. Kesehatan merupakan modal awal
dan sekaligus merupakan indikator tingkat kesejahteraan suatu
masyarakat. Kebijakan di bidang kesehatan akan berpengaruh pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan kebijakan
pembangunan sebagai penjabaran tujuan dan sasaran misi selama
periodetahun 2011–2015 yaitu meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat yang cerdas, sehat, berbudaya dan religius yang
Harmonis.
Sumber daya manusia yang Unggul dan Beretika adalah sumber
daya manusia yang memiliki keahlian atau keterampilan yang tinggi
sehingga mampu menawarkan dan melaksanakan jasa atau layanan
sesuai dengan aturan dalam bidang yang dijalaninya, serta
mempunyai sikap, sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 67 ~
hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Sumberdaya manusia tidak hanya menyangkut kuantitas tetapi juga
kualitas.Kualitas sumberdaya manusia menyangkut kemampuan
bekerja, berpikir, dan keterampilan. Dalam hal inikesehatan
merupakan aspek penting dalam membangun sumber daya
manusia.Oleh karena itu, kesehatan merupakan modal dasar untuk
membina dan mengembangkan karakter serta perilaku manusia di
dalam menata hidup dan kehidupannya.
Adapun kebijakan untuk mencapai hal tersebut antara lain
adalah :
a. Pengembangan desa siaga menuju desa sehat;
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin dan Asuransi
Semesta (Universal Coverage);
c. Penurunan resiko kematian ibu, bayi dan balita;
d. Pelayanan vaksinasi dasar lengkap;
e. Mewujudkan sistem surveillans dan monitoring;
f. Pengadaan dan pemerataan obat serta perbekalan kesehatan;
g. menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih;
h. Penanggulangan Gizi Kurang;
i. Peningkatan sarana kesehatan yang terstandar dan terakreditasi;
j. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan;
k. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
l. Menumbuh kembangkan pola dan bentuk jaminan sosial kepada
masyarakat khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
m. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin.
n. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan khusus melalui
kesehatan kerja dan olah raga.
o. Meningkatkan sumberdaya meliputi ketersediaan obat dan
perbekalan, kualitas dan kuantitas SDM, fasilitas pendidikan dan
pelayanan, serta pengembangan asuransi.
p. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman
penyakit dan dampak bencana.
q. Meningkatkan mutu dan akses pelayanan serta informasi
kesehatan oleh lembaga pemerintah maupun non pemerintah
termasuk perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan serta yang
mendukung pembangunan kesehatan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 68 ~
6.1.3 Kebijakan Pengendalian Pertambahan Penduduk
Di dalam kebijakan umum selain dipengaruhi oleh kualitas
penduduk adalah pengaturan kuantitas, yakni program keluarga
berencana (KB). Melalui program ini tingkat kelahiran penduduk dapat
dikendalikan. Program ini telah mengalami pasang surut dan mencapai
perkembangan tertinggi pada era Orde baru. Pengendalian
pertambahan penduduk merupakan tanggung jawab seluruh
komponen bangsa, baik secara individu maupun institusi.
Pengendalian pertambahan penduduk sangat berdampak pada
pertambahan angkatan kerja di masa yang akan datang. Untuk itu
pengendalian pertambahan penduduk harus diupayakan terus
menerus. Pertambahan penduduk dikendalikan melalui :
a. Penyediaan pelayanan, penyuluhan dan advokasi kesehatan
reproduksi.
b. Membuka seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu,
calon ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera.
c. Pengendalian tingkat kelahiran, dilakukan melalui berbagai
kebijakan dan program antara lain Pembatasan jumlah anak di
setiap keluarga, penundaan usia nikah, penundaan anak pertama
dan lain sebagainya.
d. Mengendalikan migrasi masuk.
e. Tenaga kerja asing yang akan masuk ke wilayah Karawang harus
memiliki keahlian khusus dan mentransformasikan keahliannya
kepada tenaga kerja Indonesia.
f. Peningkatan kesejahteraan keluarga.
g. Untuk jangka panjang melalui pengendalian pertumbuhan
penduduk yaitu dengan program Keluarga Berencana.
6.2. Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Tambahan Angkatan Kerja
Permasalahan ketenagakerjaan di Karawang dimana terjadi
ketimpangan pasar kerja yang ditandai dengan kelebihan tenaga kerja,
disebabkan terutama oleh struktur ekonomi yang belum mampu menyerap
seluruh angkatan kerja yang ada, setiap tahun terus bertambah.
Peningkatan kualitas angkatan kerja khususnya usia muda akan
memberikan kontribusi dalam merubah struktur penduduk kelompok
berpendidikan rendah ke pendidikan yang lebih tinggi. Pengembangan
tingkat pendidikan selain meningkatkan kualitas juga produktivitas.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 69 ~
Pembangunan pendidikan untuk mengatasi pengangguran dalam era
reformasi dan globalisasi menuntut pada pengembangan sumber daya
manusia yang mempunyai kemampuan daya saing tinggi, menghasilkan
produk yang berkualitas dan mampu menyerap perkembangan ilmu dan
teknologi.
Kebijakan pengendalian tambahan angkatan kerja dapat dilakukan
melalui :
1. Pembangunan infrastruktur pendidikan untuk penyediaan fasilitas
pendidikan dan biaya pendidikan yang murah dan terjangkau. Hal ini
diharapkan angkatan kerja yang akan masuk ke pasar kerja dapat
dikendalikan, karena mereka akan melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
2. Pemberian beasiswa ke perguruan tinggi sehingga diharapkan akan
terjadi penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja muda.
3. Tersedianya sekolah-sekolah kejuruan yang berkualitas melalui
peningkatan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan.
4. Tersedianya lembaga-lembaga pelatihan yang kurikulumnya
berorientasi pada dunia usaha dan dunia industri.
6.3. Rekomendasi Kebijakan Penciptaan Kesempatan Kerja
Pada hakekatnya, semua kegiatan ekonomi baik berskala besar,
menengah maupun kecil, formal dan informal mempunyai identitas sektoral.
Setiap sektor atau sub sektor mempunyai instansi pembina, baik di tingkat
pusat maupun tingkat provinsi atau kabupaten/kota. Dengan demikian maka
kebijakan sektoral menjadi ujung tombak dalam penciptaan kesempatan
kerja. Oleh karena itu, maka kebijakan sektoral diarahkan pada
pengembangan aktivitas produksi di lingkupnya sedapat mungkin
berorientasi pada perluasan lapangan kerja. Untuk meningkatkan
penyerapan tenaga kerja sektoral sangat ditentukan oleh kebijakan-
kebijakan moneter, fiskal, investasi, sektoral, pendidikan dan penggunaan
teknologi. Instansi teknis dan lembaga pendukung kegiatan teknis perlu
melakukan koordinasi dan aktivitas pengembangan masing-masing
lapangan usaha. Dengan demikian tanggungjawab setiap instansi melalui
kegiatan teknisnya dapat berperan serta dalam menciptakan kesempatan
kerja yang berkelanjutan.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 70 ~
6.3.1. Sektor Pertanian
Lapangan usaha atau sektor pertanian pada tahun-tahun yang
akan datang sudah tidak merupakan sektor primadona lagi dalam
penyerapan lapangan pekerjaan. Kegiatan produksi sektor pertanian
ini yang dicirikan oleh semakin sempitnya rata-rata kepemilikan tanah,
tingkat produktivitas rendah, kualitas produksi relatif rendah dan nilai
tukar produk pertanian yang rendah, yang tidak mampu mengimbangi
kenaikan harga barang dan jasa sektor lainnya. Hal tersebut
membuatnya kurang berperan dalam penyerapan tenaga kerja, seperti
terlihat dari tahun 2014 sampai dengan 2018 mengalami penurunan
secara terus menerus, yaitu dari 161.754 orang tahun 2014 menjadi
103.363 orang pada tahun 2018.
Perlu dikemukakan bahwa dengan alasan penyerapan
kesempatan kerja yang semakin berkurang, rata-rata luas lahan
pertanian semakin menurun, tingkat pendidikan anak-anak petani
pedesaan semakin meningkat, tambahan pasokan tenaga kerja di
pedesaan lebih tinggi dari pada kebutuhan kerja di pertanian, maka ke
depan diperkirakan partisipasi generasi muda yang bekerja di
pertanian semakin rendah, disamping kurang berminat juga karena
faktor insentif bekerja di luar pertanian semakin kuat. Akibatnya
generasi muda akan meninggalkan pekerjaan pertanian dan
cenderung mencari pekerjaan di perkotaan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kebijakan bidang
sektor pertanian antara lain adalah :
a) Pengembangan usaha-usaha agribisnis pertanian komoditas
tanaman pangan dan hortikultura melalui penyediaan sarana dan
prasarana produksi, pemberdayaan kelembagaan, penerapan
inovasi dan teknologi pertanian, pengembangan industri pengolah
hasil pertanian;
b) Pengembangan sistem dan sumberdaya penyuluh pertanian;
c) Pengembangan sektor peternakan diarahkan pada peningkatan
skala usaha melalui rintisan pola agribisnis, fasilitasi desain
produk, penanganan produksi dan pengendalian penyakit ternak.
d) Rintisan pengembangan one village one product.
e) Pembangunan terminal agribisnis daerah.
f) Pengembangan sentra-sentra produksi perikanan
menuju pengembangan kawasan minapolitan.
g) Pembangunan Rumah Potong Hewan berbasis tata ruang.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 71 ~
h) Mengembangkan pusat perbenihan dalam mewujudkan pertanian
berkelanjutan guna meningkatkan pendapatan petani.
i) Menguatkan peran serta pemerintah dalam pengaturan,
pembinaan dan penguatan modal masyarakat dalam industri
pengolahan hasil pertanian.
j) Meningkatkan peran masyarakat dalam industri pengolahan hasil
pertanian.
k) Mempertahankan lahan pangan berkelanjutan dalam mencapai
ketahanan pangan dan konservasi sumberdaya air.
l) Mengembangkan ketahanan pangan dan agribisnis pertanian
guna pemenuhan kebutuhan pangan dalam jumlah yang
memadai, tersedia di setiap waktu, beragam, bergizi seimbang,
bermutu, aman, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
m) Meningkatkan dan mengembangkan produk unggulan hasil hutan.
n) Memanfaatkan lahan hutan dan kebun secara optimal dengan
menanam jenis produk unggulan serta melibatkan peran aktif
masyarakat.
o) Membuka jejaring dan kemitraan untuk meningkatkan distribusi
dan pemasaran hasil perkebunan.
p) Meningkatkan keterampilan dan pemberian stimulan usaha
pengolahan produk ikan.
q) Meningkatkan peran sumberdaya kelautan dan pesisir.
r) Meningkatkan tata niaga produk perikanan.
s) Peningkatan konsumsi makan ikan melalui promosi ‘Gemar
Makan Ikan’ di masyarakat.
t) Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi produktif perempuan.
u) Pengembangan budi daya akua kultur yang berkelanjutan dan
perikanan tangkap untuk ketahanan pangan dan pengurangan
kemiskinan.
v) Sertifikasi hak atas tanah untuk pembudi daya
6.3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini mencakup pertambangan minyak dan gas bumi,
pertambangan berbagai jenis mineral lainnya serta usaha penggalian
seperti pasir dan kapur. Sektor pertambangan dan penggalian di
Karawang adalah sub sektor penggalian yang dapat dikembangkan.
Daya serap sektor ini terhadap tenaga kerja relatif rendah namun
diperkirakan akan mengalami kenaikan, yaitu pada tahun tahun 2014
yaitu sebanyak 2.867 orang menjadi 4.123 orang tahun 2018 dengan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 72 ~
urutan nomor terakhir diantara sembilan sektor yang ada. Sektor
pertambangan tersebut dapat dikembangkan untuk meningkatkan
daya serapnya terhadap tenaga kerja antara lain melalui upaya
peningkatan ketrampilan dan keahlian serta pemberdayaan tenaga
kerja di sekitar areal penggalian. Selain itu, upaya pengembangan
usaha penggalian yang bersifat padat karya dapat diperluas dengan
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kebijakan bidang
sektor pertambangan dan penggalian antara lain :
1) peningkatan ketrampilan dan keahlian serta pemberdayaan tenaga
kerja di sekitar areal penggalian
2) pengembangan usaha penggalian yang bersifat padat karya dapat
diperluas dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan
6.3.3. Sektor Perindustrian
Peranan sektor industri dalam penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Karawang termasuk terbesar kedua setelah sektor
perdagangan yakni sebanyak 253.574 orang tahun 2014. Tahun 2018
sektor ini diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 338.095
orang. Dengan demikian pada tahun 2014-2018 terdapat penambahan
penyerapan tenaga kerja cukup tinggi yakni sebanyak 84.521 orang.
Sehubungan dengan itu, maka kebijakan sektor industri perlu
diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pengembangan regulasi, fasilitasi dan iklim usaha bagi
masuknya investasi sektor industri;
b. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang mampu
memanfaatkan posisi dalam rantai nilai industri dan potensi
sumber daya lokal melalui pengembangan sentra IKM, kemitraan
usaha, pengembangan kelembagaan dan kewirausahaan IKM.
c. Rintisan pengembangan KIID (Kompetensi Inti Industri Daerah)
d. Pendampingan dan pelatihan usaha
e. Bantuan akses permodalan dan pemasaran
f. Integrasi kebijakan dengan sektor penyedia dan pasar
g. Kerjasama antar pemerintah daerah dengan lembaga keuangan
dalam penyediaan akses modal
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 73 ~
h. Membangun kemitraan dengan pola sub kontrakting, inti plasma,
waralaba, kerja sama dagang dengan pola bapak angkat melalui
pemanfaatan dana CSR.
i. Optimalisasi produk untuk suplai kebutuhan pasar lokal
j. Menguatkan kapasitas kelembagaan pasar dalam menjamin
berkembangnya aktifitas usaha khususnya industri kreatif.
k. Memberdayakan dan meningkatkan industri kecil dan kerajinan
rakyat yang memberi nilai tambah daya tarik wisata.
l. Mengembangkan budaya daerah sebagai sentra-sentra industri
pariwisata yang mendukung kunjungan dan atraksi wisata.
m. Meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui promosi
kemudahan prosedur dan fasilitas pendukung.
6.3.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Kontribusi sektor ini dalam penyerapan tenaga kerja
menduduki urutan kedua paling bawah yaitu sebanyak 3.908 orang.
Namun demikian perkembangan sektor ini sangat terkait dengan
sektor dan aspek lain seperti sektor industri, bangunan, perdagangan
dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu daya serap sektor ini
terhadap tenaga kerja masih sangat potensial untuk dikembangkan.
Peranan sektor ini menjadi sangat penting mengingat keterkaitan yang
tinggi antara sektor ini dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Sub
sektor listrik sangat dominan di sektor ini, dan sebagaimana diketahui
bahwa listrik merupakan sumber energi yang diperlukan semua
aktifitas.
Walaupun hanya sedikit menyerap tenaga kerja, namun
pekerja di sektor ini perlu ditingkatkan dengan tetap mempertahankan
prinsip efisiensi dan produktivitas usaha. Kebutuhan tenaga kerja di
sektor ini akan meningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi
listrik, baik untuk permintaan akhir maupun industri dan pemerintahan.
Penyediaan air bersih akan menjadi sektor yang berkembang
seiring dengan menurunnya kualitas dan volume air tanah,
pengembangan teknologi dalam penciptaan air bersih akan membuat
penyerapan tenaga kerja menjadi lebih besar. Konversi minyak tanah
menjadi gas membuat sektor ini makin berkembang dan penyerapan
lapangan pekerjaan menjadi lebih banyak.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kebijakan bidang
sektor Listrik, Gas dan Air Bersih antara lain :
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 74 ~
1) Pengembangan teknologi dalam penyediaan air bersih
2) Pengembangan konversi minyak tanah menjadi gas
3) Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan
6.3.5. Sektor Bangunan/Konstruksi
Secara umum program yang tercakup dalam sektor ini meliputi
pengembangan prasarana dan sarana sumber daya air dan jalan serta
pengembangan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan serta
perumahan dan pemukiman. Sehubungan dengan itu maka kebijakan
yang perlu dilakukan untuk sektor ini adalah :
1) Mengembangkan 5 ruas jalan batang dan 12 jalan cabang
penghubung antar pusat kegiatan (PKW - PKL, dan antar
PKL) pada ruas jalan kabupaten.
2) Meningkatkan infrastruktur jalan penghubung pusat
pengembangan wilayah (jalan batang , jalan cabang PKL/PPL
dan antar PPL) pada ruas jalan Kabupaten:
3) Meningkatkan infrastruktur jalan pedesaan dengan diarahkan
pada meningkatkan infrastruktur jalan poros desa
penghubung PPK/PPL dengan desa, diarahkan pada
Peningkatan kemantapan struktur konstruksi jalan rigid/hotmix
(persyaratan lebar minimal perkerasan 3,5 m, bahu jalan 0,75 m,
drainase 0,5 m);
4) Mempertahankan kondisi konstruksi jembatan sesuai rencana
umur teknis yang telah ditetapkan:
5) Meningkatkan koordinasi pemanfaatan, efisiensi penyaluran,
pengembangan dan pemeliharaan jaringan irigasi dengan
memperhatikan kualitas,kuantitas dan kontiunitas aliran;
7) Meningkatkan upaya-upaya konservasi sumberdaya air dan
keterpaduan pengelolaan daerah aliran sungai;
8) Mengembangkan sistim prasarana pengendalian banjir dan
penanganan abrasi pantai;
9) Mengembangkan pelayanan jaringan air bersih bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan wilayah rawan air bersih;
10) Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan air
bersih;
11) Mengembangkan kebijakan pengolahan air limbah secara
partisipatif;
12) Pengembangan kebijakan dan penataan lingkungan
kumuh pemukiman;
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 75 ~
6.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan merupakan sektor primadona dalam
penyediaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut terlihat dari posisinya
yang hampir selalu paling tinggi dari sembilan sektor yang ada, kecuali
pada tahun 2018 menjadi nomer dua setelah sektor industri. Pada
tahun 2014 Sektor perdagangan ini diperkirakan mampu menyediakan
lapangan kerja sebanyak 296.047 orang dan terus menerus
mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2018 menjadi sebanyak
336.811 orang. Sektor ini mencakup perdagangan besar, eceran dan
rumah makan serta hotel. Kegiatan yang tercakup dalam sektor
perdagangan tergolong sangat luas dan beragam, mulai dari
perdagangan kecil seperti warung rokok dan warung makanan hingga
perdagangan besar seperti keagenan dan distributor.
Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat
terhadap penyediaan berbagai barang dan jasa yang penyampaiannya
adalah melalui aktivitas perdagangan, maka prospek pengembangan
usaha perdagangan ini menjadi cerah. Kebijakan yang perlu ditempuh
untuk mengembangkan penyerapan tenaga kerja pada sektor
perdagangan adalah :
a. Pengembangan regulasi, fasilitasi dan iklim usaha serta
sarana prasarana perdagangan dalam mendukung sistem
distribusi barang produksi dan konsumsi;
b. Pengembangan kerjasama perdagangan dalam rangka
mendukung promosi produk unggulan daerah.
c. Mengembangkan bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dengan :
a) Meningkatkan kemampuan kewirausahaan UMKM dan sistim
kelembagaan Koperasi;
b) Meningkatkan skala usaha KUMKM melalui faslitisasi
pembiayaan, pengembangan kerjasama, promosi dan akses
pasar, pengembangan inovasi dan teknologi serta
standarisasi desain produk;
c) Membangun dan meningkatkan lembaga ekonomi mikro dan
menengah dengan sistem bagi hasil yang
proporsional. Strategi yang direncanakan adalah
membangun lembaga lembaga ekonomi mikro dan
menengah dengan sistim bagi hasil.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 76 ~
d) Menumbuhkan wirausaha baru untuk memberdayakan ibu
rumah tangga.
e) Peningkatan keterampilan pelaku UMKM.
f) Penyediaan lahan promosi bagi pelaku UMKM.
Sub sektor rumah makan dan hotel merupakan kegiatan yang
tergabung dalam kepariwisataan. Kegiatan kepariwisataan dapat
menjadi andalan pembangunan, baik dalam penyerapan tenaga kerja
maupun penciptaan nilai tambah ekonomi. Kabupaten Kerawang
memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan, namun
pengembangan potensi ini belum berjalan dengan optimal, baik yang
berkaitan dengan aspek sarana dan prasarana serta aspek
manajemen pengelolaannya. Untuk itu perlu mengembangkannya
dengan :
1) Pengembangan regulasi, fasilitasi dan iklim usaha serta
sarana prasarana perdagangan dalam mendukung sistem
distribusi barang produksi dan konsumsi;
2) Pengembangan kerjasama perdagangan dalam rangka
mendukung promosi produk unggulan daerah.
3) Mengembangkan bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
4) Menumbuhkan wirausaha baru dan memberdayakan ibu rumah
tangga
5) Penigkatan keterampilan pelaku UMKM
6) Penyediaan lahan promosi bagi pelaku UMKM
7) Penyediaan fasilitasi, regulasi dan iklim usaha kepariwisataan
daerah;
8) Pengembangan sarana dan prasarana obyek daya tarik
wisata
9) Pembinaan dan Pemberdayaan pelaku usaha serta kemitraan
sektor pariwisata daerah.
10) Optimalisasi potensi wilayah Kabupaten Karawang terutama
wisata alam
11) Optimalisasi promosi ke luar daerah/ke luar negeri dan
optimalisasi peran media masa
12) Penataan dan pengembangan serta tata niaga perdagangan
besar dan eceran serta hotel dan restoran
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 77 ~
13) Optimalisasi produk-produk lokal dan optimalisasi hotel dengan
mengembangkan jasa MICE sebagai pendukung promosi
pariwisata
14) Promosi keunikan produk-produk usaha restoran Kabupaten
Karawang (wisata kuliner)
15) Pengembangan kampung budaya
6.3.7 Sektor Angkutan
Sub sektor angkutan mengalami pertumbuhan positif, yang
mana hal ini tidak terlepas dari fungsinya mengantarkan barang dan
orang. Semakin besar barang yang dihasilkan oleh sektor pertanian,
pertambangan dan industri pengolahan serta bangunan, maka
semakin besar pula mobilitas distribusi barang. Yang lebih
mengesankan adalah pertumbuhan subsektor komunikasi (meliputi
telpon celluler, bisnis internet, massmedia cetak dan elektronik, kantor
pos dll).
Kebijakan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada
sektor ini diantaranya berkaitan dengan :
1) Meningkatkan kualitas sarana prasarana perhubungan yang
terintegrasi dalam sistem jaringan transportasi;
2) Mengembangkan kebijakan sistim jaringan transportasi daerah;
3) Penegakan hukum dan disiplin lalu lintas, angkutan dan jalan.
4) Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara
terpadu melalui : penataan sistem jaringan, manajemen lalu lintas,
pemasangan fasilitas alat kelengkapan jalan, penataan jaringan
dan ijin trayek serta kerjasama antar lembaga pemerintah pusat
dan daerah.
5) Perluasan jangkauan pelayanan pos dan telekomunikasi hingga
ke daerah terpencil
6) Meningkatkan peran swasta/masyarakat sebagai mitra usaha di
bidang pos dan telekomunikasi dalam iklim persaingan investasi
yang kondusif.
7) Peran serta masyarakat dan swasta dalam bidang angkutan
barang dan orang.
8) Penyerapan tenaga kerja lokal dalam bidang jasa perhubungan
9) Penyediaan jasa transportasi yang murah, aman, dan nyaman .
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 78 ~
6.3.8 Sektor Keuangan
Walaupun kontribusi nilai tambah sektor dan penyerapan
tenaga kerja dalam perekonomian masih relatif kecil, namun
keberadaannya sangat penting dan strategis, karena sektor keuangan
dan perbankan merupakan urat nadi kegiatan perekonomian lainnya,
karena melalui aktivitas sektor ini maka berbagai transaksi finansial
dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Kebijakan yang ditempuh
untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja sektor ini antara lain
dengan :
1) Mengembangkan sistem perkreditan yang didukung oleh bantuan
teknis dan fasilitasi yang meliputi pelatihan, penelitian dan
penyediaan informasi.
2) Pembinaan dan penyediaan sumber daya manusia kualifikasi ahli
guna memenuhi kebutuhan bidang usaha asuransi secara
berkelanjutan
3) Pengembangan usaha pegadaian ke berbagai pelosok dengan
menambah unit usaha dan kemudahan memberikan pinjaman.
6.3.9 Sektor Pemerintah
Cakupan lapangan usaha jasa sangat luas karena meliputi jasa
pemerintahan umum, pertahanan, jasa kemasyarakatan pemerintah
dan swasta (pendidikan, kesehatan, panti asuhan, rekreasi, hiburan),
serta jasa perorangan (bengkel rumahan, tukang jahit, laundry dll).
Peranan kegiatan layanan jasa dalam penyerapan tenaga kerja
tergolong besar yang menduduki urutan ketiga dengan penyerapan
tenaga kerja sebesar 134.488 orang pada tahun 2014, meningkat
menjadi 153.324 orang tahun 2018. Mengingat kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan jasa semakin meningkat dari waktu ke waktu,
maka prospek pengembangan sektor ini menjadi cukup cerah.Untuk
pengembangan sektor jasa diperlukan kebijakan antara lain :
1. Optimalisasi peran subsektor swasta dalam pengembangan
ekonomi kabupaten Karawang
2. Bantuan promosi dalam pengembangan subsektor swasta
3. Pendampingan dan pelatihan pelaku jasa subsektor swasta
4. Bantuan akses permodalan dan informasi pasar dalam
pengembangan jasa swasta.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 79 ~
6.4 Kebijakan Pelatihan Tenaga Kerja
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat dan keterampilan
serta keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan. Kebijakan pelatihan tenaga kerja bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan, keahlian, dan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dilakukan melalui pendidikan formal,
pelatihan kerja, dan pengembangan di tempat kerja sebagai satu kesatuan
sistem pengembangan SDM yang komprehensif dan terpadu.
Dari perkiraan tambahan kesempatan kerja menurut status pekerjaan
utama, bahwa sebagai prioritas yang perlu kita lakukan pelatihan adalah
mereka-mereka yang akan berusaha sendiri, berusaha dengan dibantu dan
pekerja atau buruh dan berpendidikan maksimum SMTA Umum. Sementara
berusaha dengan buruh (pengusaha) tidak perlu diberikan pelatihan, karena
untuk menjadi seorang pengusaha sebagian melalui usaha sendiri atau
usaha dibantu dan apabila langsung menjadi pengusaha kemungkinan
besar sudah belajar dari keluarganya. Sedangkan mereka yang akan
bekerja dengan status pekerja bebas dan pekerja keluarga tidak perlu kita
lakukan pelatihan. Selain itu mereka-mereka yang berpendidikan SMTA
Kejuruan diperkirakan sewaktu sekolah sudah mendapat pengetahuan
praktek sesuai dengan bidangnya dinilai sudah cukup, sedangkan yang
berpendidikan diploma dan universitas rata-rata memiliki kemampuan yang
cukup apabila ingin bekerja sebagai karyawan maupun berusaha.
Tabel 6.1.
Perkiraan Tambahan Kesempatan Kerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
STATUS PEKERJAAN Tingkat Pendidikan
Jumlah ≤ SD SMTP SMTA Umum
SMTA Kejuruan Diploma Universitas
1 Brsh Sendiri tanpa bantuan 5,547 (497) (2,604) (5,342) (352) (1,593) (4,840)
2 Brsh Dengan Dibantu (6,226) 557 2,922 5,996 395 1,788 5,433
3 Brsh Dengan Buruh (1,296) 116 608 1,248 82 372 1,131
4 Pekerja/Buruh/karyawan (118,476) 10,608 55,609 114,089 7,521 34,024 103,376
5 Pkj Bebas di Pertanian 11,872 (1,063) (5,572) (11,432) (754) (3,409) (10,358)
6 Pkj Bebas di Non Pertanian 6,809 (610) (3,196) (6,556) (432) (1,955) (5,941)
7 Pekerja tak dibayar (12,010) 1,075 5,637 11,565 762 3,449 10,479
JUMLAH (113,781) 10,188 53,405 109,567 7,223 32,676 99,278
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 80 ~
Berdasarkan perkiraan kesempatan kerja tahun 2014-2018, bahwa
yang perlu dilakukan pelatihan tentang :
a. Kewirausahaan (usaha sendiri dan dibantu) sebanyak 3.479 orang
b. Karyawan sebanyak 66.217 orang
Jumlah sasaran yang perlu dilatih pada tahun 2014-2018 adalah
sebanyak 69.696 orang.
Dengan melihat kebutuhan latihan pada tahun 2014-2018 seperti
yang tertera pada tabel. 6.1 yang jumlahnya cukup besar, serta melihat
kapasitas lembaga latihan yang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah
tenaga kerja yang harus dilatih, maka target kebutuhan latihan tersebut
semestinya terus ditingkatkan selama lima tahun mendatang. Peningkatan
jumlah peserta dan kapasitas lembaga latihan mengandung konsekuensi
terhadap peningkatan anggaran maupun instruktur.
Untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang harus dilatih maka
diperlukan penambahan jumlah SMK di masing-masing kabupaten/kota di
Kabupaten Karawang. Hal ini dimaksudkan agar siswa lulusan SMTP
diarahkan untuk melanjutkan ke SMK sehingga semakin banyak lulusan
terampil yang siap masuk ke pasar kerja.
Berikut akan diuraikan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan
pelatihan yang difokuskan kepada kewirausahaan dan untuk menjadi
pekerja/buruh/karyawan.
6.4.1. Pelatihan Berdasarkan Status Pekerjaan Utama
6.4.1.1 Berusaha Sendiri Tanpa Bantuan dan Berusaha
dengan Dibantu.
Dari perkiraan tambahan kesempatan kerja berdasar
tabel 6.1 terdapat 3.479 orang pada tahun 2014-2018 yang
perlu mendapatkan pelatihan dengan fokus kewirausahaan.
Dengan banyaknya tenaga kerja yang perlu dilatih maka
dibutuhkan pula biaya besar yang harus dikeluarkan.Selain
itu, jumlah lembaga pelatihan, instruktur, serta daya tampung
lembaga pelatihan itu sendiri perlu ditambah mengingat
besarnya tenaga kerja yang perlu dilatih.
Program pelatihan yang potensial dikembangkan
untuk kelompok berusaha sendiri tanpa bantuan dan dibantu
diantaranya :
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 81 ~
1) Pelatihan kewirausahaan
2) Pelatihan cara bercocok tanam yang lebih efisien
3) Pelatihan budidaya perikanan dan peternakan
4) Pelatihan penggunaan alat-alat mesin pertanian
5) Pelatihan tata boga
6) Pelatihan menjahit dan tata busana
7) Pelatihan kerajinan
8) Pelatihan pertukangan
9) Pelatihan meubel
10) Pelatihan elektronika
11) Pelatihan otomotif
12) Pelatihan potong rambut
13) Pelatihan tata rias
14) Pelatihan manajemen sederhana dalam kewirausahaan
15) Pelatihan sport message
16) Pelatihan pengemasan dan pemasaran serta promosi
hasil usaha
6.4.1.2 Pekerja/Buruh/Karyawan
Berdasarkan pada perkiraan tambahan kesempatan
kerja seperti padatabel 6.1 diperkirakan akan terdapat
tambahan sebanyak 66.217 orang pada tahun 2014-2018
yang perlu dilatih untuk menjadi pekerja/buruh/karyawan.
Jumlah tersebut adalah mereka yang berpendidikan SMTA ke
bawah. Sedangkan untuk tingkat Diploma dan Universitas
tidak perlu lagi diadakan pelatihan karena mereka dianggap
sudah siap bersaing di pasar kerja.
Prioritas pelatihan yang bisa dikembangkan bagi
mereka yang akan menjadi pekerja/buruh/karyawan
diantaranya :
1. Pelatihan berbasis kompetensi
2. Pelatihan berbasis masyarakat
3. Pelatihan otomotif
4. Pelatihan teknologi mekanik
5. Pelatihan elektronika
6. Pelatihan komputer, sekretaris
7. Pelatihan operator mesin dan alat berat
8. Pelatihan pembukuan/akuntansi
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 82 ~
9. Pelatihan mengemudi
10. Pelatihan dasar P3K
11. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
12. Pelatihan perhotelan
6.4.2. Pelatihan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Selain prioritas pelatihan tersebut diatas, pelatihan yang perlu
dilakukan juga bisa didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan
dimasuki pencari kerja. Dari beberapa jenis jabatan yang ada, dapat
kita bedakan jenis pelatihan prioritasnya agar pelatihannya lebih
terarah dan keluarannya dapat diserap pasar kerja.
1. Pertanian
Di sektor pertanian, ada beberapa jenis pelatihan yang bisa
dikembangkan, misalnya :
a. Pelatihan peternak unggas
b. Pelatihan operator mesin pertanian dan kehutanan
c. Pelatihan pekerja pertanian, perkebunan, dan pembibitan
d. Pelatihan petani dan nelayan subsisten
e. Pelatihan pekerja pertanian dan peternakan
2. Industri Manufaktur
Untuk sektor industri manufaktur sebisa mungkin disesuaikan
dengan potensi daerah dan jenis industri yang ada di daerah
masing-masing.Hal ini diperlukan agar jenis pelatihan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Beberapa jenis
pelatihan yang bisa dikembangkan, diantaranya :
a. Pelatihan pembuat roti, kue kering, dan kembang gula
b. Pelatihan tukang jahit, pembuat pakaian, dan pembuat topi
c. Pelatihan penyulam
d. Pelatihan tukang kayu dan meubel
e. Pelatihan operator mesin jahit
3. Konstruksi
Di bidang konstruksi, jenis pelatihan yang masih bisa
dikembangkan diantaranya :
a. Pelatihan tukang kayu dan meubel
b. Pelatihan pembuat kerangka bangunan
c. Pelatihan teknisi teknik sipil
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 83 ~
4. Jasa-jasa
Untuk sektor jasa, sebenarnya banyak pelatihan yang bisa
dikembangkan.Karena sektor ini memang mengharuskan
memiliki tingkat keterampilan yang tinggi. Beberapa jenis
pelatihan yang bisa dikembangkan diantaranya :
a. Pelatihan montir kendaraan
b. Pelatihan pemangkas rambut, perias, dan perawat
kecantikan
c. Pelatihan pembantu dan pembersih rumah tangga
d. Pelatihan pengemudi mobil taksi
e. Pelatihan tukang jahit, pembuat pakaian, dan pembuat topi,
dan lain-lain.
5. Sektor lainnya
Untuk sektor lainnya yang masih bisa dikembangkan, untuk
menambah keterampilan tenaga kerja yang akan memasuki
pasar kerja diantaranya :
a. Pelatihan operator mesin forklift
b. Pelatihan teknisi teknik mesin
c. Pelatihan teknisi teknik listrik
d. Pelatihan juru masak
e. Pelatihan operator komputer dan mesin pengolah data
f. Pelatihan pelayan restoran dan bar
g. Pelatihan perakit peralatan listrik, dan lain-lain.
Dari uraian diatas, diperlukan strategi yang dapat mendukung
terlaksananya pelatihan yang terencana dan terarah. Strategi
dimaksud antara lain :
1. Adanya perencanaan pelatihan berdasarkan pada pada
kebutuhan sektor, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan status
pekerjaan.
2. Mendayagunakan seluruh potensi lembaga pelatihan baik yang
dikelola oleh pemerintah, swasta, dan perusahaan serta
membangun BLK baru.
3. Memberikan pelatihan kepada angkatan kerja baru untuk
meningkatkan kualitasnya agar mampu mengisi kesempatan
kerja yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.
4. Membangun link and match antara program pendidikan dan
program pelatihan dengan dunia kerja.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 84 ~
6.5 Rekomendasi Kebijakan Penempatan Tenaga Kerja
Kebijakan penempatan tenaga kerja diarahkan untuk pengembangan
pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri,
pengembangan kesempatan kerja serta pengendalian penggunaan tenaga
kerja asing. Keempat kebijakan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk
mengatasi permasalahan di bidang ketenagakerjaan yaitu masalah
pengangguran dan setengah pengangguran.
Pendekatan yang digunakan untuk memformulasikan kebijakan
penempatan tenaga kerja dalam Rencana Tenaga Kerja Kabupaten
Karawang Tahun 2014-2018 ini adalah dengan cara menentukan target
utama penempatan tenaga kerja berdasarkan jenis status pekerjaan dan
lapangan usaha (sektor).Adapun ketiga jenis status pekerjaan yang menjadi
target utama penempatan tenaga kerja pada tahun 2014-2018 adalah
kesempatan kerja dengan status Berusaha Sendiri Tanpa Bantuan,
Berusaha Dengan Dibantu, dan Pekerja/Buruh/Karyawan.
Kelima lapangan usaha yang menjadi sektor prioritas dan ditetapkan
sebagai target utama penempatan tenaga kerja pada tahun 2014-2018
adalah Sektor Pertambangan, Sektor Industri Pengolahan, Sektor
Perdagangan, Sektor Keuangan dan Sektor Jasa.Sektor Industri
Pengolahan dan Perdagangan termasuk sektor prioritas di Karawang
dikarenakan merupakan salah satu fokus koridor ekonomi sehingga
diharapkan kesempatan kerjanya meningkat dalam lima tahun kedepan.
Tabel 6.2 Perkiraan Tambahan Kesempatan Kerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Lapangan Usaha Kabupaten Karawang, Tahun 2014-2018
STATUS PEKERJAAN
TAMBAHAN KESEMPATAN KERJA
JUMLAH (DALAM RIBU)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Brsh Sendiri tanpa bantuan 2,011 (55) (3,673) (12) (39) (1,771) (31) (453) (818) (4,840)
2 Brsh Dengan Dibantu (2,258) 61 4,122 13 44 1,988 35 508 919 5,433
3 Brsh Dengan Buruh (470) 13 858 3 9 414 7 106 191 1,131
4 Pekerja/Buruh/karyawan (42,961) 1,166 78,446 247 830 37,834 667 9,665 17,482 103,376
5 Pkj Bebas di Pertanian (10,358) - - - - - - - - (10,358)
6 Pkj Bebas di Non Pertanian - (47) (3,185) (10) (34) (1,536) (27) (392) (710) (5,941)
7 Pekerja tak dibayar (4,355) 118 7,952 25 84 3,835 68 980 1,772 10,479
JUMLAH -58,391 1,256 84,521 266 894 40,764 719 10,414 18,836 99,278
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 85 ~
Berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan akan terdapat tambahan
kesempatan kerja sebesar 99 ribu orang pada tahun 2014-2018 (lihat Tabel
6.1). Berdasarkan Status Pekerjaan Utama, tambahan kesempatan kerja
terbesar selama lima tahun tersebut adalah untuk Pekerja/Buruh/Karyawan.
Sedangkan, berdasarkan Lapangan Usaha Utama, tambahan kesempatan
kerja terbesar selama lima tahun tersebut adalah terdapat pada Sektor
Industri Pengolahan.
Untuk kesempatan kerja dengan status Berusaha Sendiri Tanpa
Bantuan pada tahun 2014-2018 berkurang sebanyak minus 4.840 orang. Di
lapangan usaha pertambangan, untuk status ini diperkirakan akan terjadi
penurunan kesempatan kerja sebanyak minus 55 orang pada tahun 2014-
2018. Di lapangan usaha industri pengolahan, untuk status ini diperkirakan
akan terjadi penurunan kesempatan kerja sebanyak minus 3.673 orang
pada tahun 2014-2018. Di lapangan usaha perdagangan, untuk status ini
mengalami penurunan sebanyak minus 1.771 orang pada tahun 2014-2018.
Di lapangan usaha keuangan, untuk status ini mengalami penurunan
sebanyak minus 453 orang pada tahun 2014-2018. Sedangkan, di lapangan
usaha Jasa, untuk status ini mengalami penurunan sebanyak minus 818
orang pada tahun 2014-2018.
Untuk kesempatan kerja dengan status Berusaha Dengan Dibantu
pada tahun 2014-2018 ditargetkan bertambah sebanyak 5.433 orang. Di
lapangan usaha pertambangan, untuk status ini diperkirakan akan terjadi
peningkatan kesempatan kerja sebanyak 61 orang pada tahun 2014-2018.
Di lapangan usaha industri pengolahan, untuk status ini diperkirakan akan
terjadi kenaikan kesempatan kerja sebanyak 4.122 orang pada tahun 2014-
2018. Di lapangan usaha perdagangan, untuk status ini ditargetkan
bertambah sebanyak 1.988 orang pada tahun 2014-2018. Di lapangan
usaha keuangan, untuk status ini ditargetkan bertambah sebanyak 508
orang pada tahun 2014-2018. Sedangkan, di lapangan usaha Jasa, untuk
status ini ditargetkan bertambah sebanyak sebanyak 919 orang pada tahun
2014-2018.
Untuk kesempatan kerja dengan status Pekerja/Buruh/Karyawan
pada tahun 2014-2018 ditargetkan bertambah sebanyak 103.376 orang. Di
lapangan usaha pertambangan, untuk status ini diperkirakan akan terjadi
peningkatan kesempatan kerja sebanyak 1.166 orang pada tahun 2014-
2018. Di lapangan usaha industri pengolahan, untuk status ini diperkirakan
akan terjadi kenaikan kesempatan kerja sebanyak 78.446 orang pada tahun
2014-2018. Di lapangan usaha perdagangan, untuk status ini ditargetkan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 86 ~
bertambah sebanyak 37.834 orang pada tahun 2014-2018. Di lapangan
usaha keuangan, untuk status ini ditargetkan bertambah sebanyak 9.665
orang pada tahun 2014-2018. Sedangkan, di lapangan usaha Jasa, untuk
status ini ditargetkan bertambah sebanyak sebanyak 17.482 orang pada
tahun 2014-2018.
Kebijakan, strategi, dan program penempatan tenaga kerja yang
perlu dilakukan adalah:
1. Kebijakan penciptaan pasar kerja yang luwes melalui penyempurnaan
peraturan perundang-undangan
2. Konsolidasi program perluasan kesempatan kerja
3. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga
kerja indonesia di luar negeri
4. Peningkatan kualitas pusat-pusat pelayanan informasi ketenagakerjaan
5. Peningkatan konsolidasi program-program perluasan kesempatan kerja
6. Kebijakan pendukung lainnya
a. Pengembangan pusat-pusat informasi ketenagakerjaan;
b. Pengembangan kualitas dan sistem informasi pasar kerja, bursa
kerja dan sistem perluasan kesempatan kerja;
c. Penyusunan Perencanaan tenaga kerja sebagai acuan dalam
penyusunan kebijakan, strategi, dan program yang ramah
ketenagakerjaan.
6.6 Rekomendasi Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja
Dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan, tenaga kerja
merupakan pelaku utama sekaligus tujuan pembangunan ketenagakerjaan.
Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan semakin meningkat begitu
pula dengan berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Karenanya
tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan
kesejahteraan, sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan
produktivitas.
Selain itu kebijakan perlindungan tenaga kerja ditujukan untuk
menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis melalui peningkatan
pelaksanaan fungsi dan peranan sarana hubungan industrial bagi pelaku
proses produksi barang dan jasa. Dengan demikian kebijakan perlindungan
tenaga kerja ini berguna baik pada tenaga kerja itu sendiri maupun bagi
para pelaku usaha dan lainnya sehingga mampu menciptakan iklim usaha
yang kondusif, menimbulkan ketenangan bekerja dan berusaha,
meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja, pengusaha, dan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 87 ~
berbagai pihak terkait. Dengan upaya ini, pada akhirnya berpotensi
membuka berbagai peluang usaha dan investasi untuk menciptakan
perluasan kesempatan kerja baru.
6.6.1 Pengawasan Ketenagakerjaan
Bentuk perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan
kesejahteraan diselenggarakan dalam bentuk pengawasan
ketenagakerjaan, penyelesaian perselisihanhubungan industrial dan
program jaminan sosial tenaga kerja. Bentuk perlindungan ini berlaku
umum untuk seluruh kegiatan yang menyangkut upaya produksi
yang melibatkan bidang ketenagakerjaan baik formal maupun
informal, untuk kelas industri berskala besar, menengah, kecil
bahkan mikro dan perorangan atau tidak dapat diklasifikasikan
sekalipun. Hanya saja proses pengukuran dan perencanaan
perlindungan yang terstruktur dan sistematis perlu adanya landasan
berupa data tempat usaha/perusahaan.
Dalam bidang ketenagakerjaan, perusahaan adalah setiap
bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Untuk itu,
berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan, pada tahun 2011 jumlah
perusahaan yang telah melapor sebanyak 913 perusahaan dan
tahun 2012 meningkat menjadi sebanyak 1.046 perusahaan yang
telah melapor seiring dengan bertambahnya jumlah pengawas
ketenagakerjaan dari 12 orang pengawas tahun 2011 menjadi
sebanyak 48 orang pengawas ketenagakerjaan tahun 2012. Jumlah
pengawas ketenagakerjaan sebenarnya sudah mencukupi untuk
mengawasi perusahaan sebanyak 1.046 perusahaan namun
tentunya jumlah perusahaan di Kabupaten Karawang jauh lebih
banyak dibanding dengan yang telah melapor. Untuk itu, diperlukan
kerja keras dari pegawai pengawas ketenagakerjaan untuk bekerja
maksimal dalam mengawasi perusahaan yang tersebar di Kabupaten
Karawang sehingga perlindungan tenaga kerja yang ada didalamnya
terlindungi.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 88 ~
Tabel 6.3 Perusahaan, Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas
Kabupaten Karawang, Tahun 2011-2012
No. Keterangan 2011 2012
1. Perusahaan Yang Melaporkan 913 1.046
2. Tenaga Kerja 206.114 230.982
3. Pengawas Ketenagakerjaan 12 12
Sumber : Disnakertrans Kabupaten Karawang
Dalam lima tahun mendatang (2014-2018) diharapkan jumlah
perusahaan yang melapor bertambah dari sebanyak 1.312
perusahaan tahun 2014 menjadi sebanyak 1.844 perusahaan tahun
2018. Begitu juga jumlah tenaga kerja yang terawasi dapat
bertambah dari 280.718 orang tahun 2014, menjadi sebanyak
380.190 orang tahun 2018.
Tabel 6.4 Target Perusahaan, Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas
Kabupaten Karawang, Tahun 2014 – 2018
No. Keterangan
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1. Perusahaan Yang Melaporkan 1.312 1.445 1.578 1.711 1.844
2. Tenaga Kerja 280.718 305.586 330.454 355.322 380.190
3. Pengawas Ketenagakerjaan 48 48 48 48 48
Jumlah pengawas ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten
Karawang sebenarnya sudah mencukupi bahkan berlebih bila
melihat target jumlah perusahaan dalam lima tahun mendatang.
Yang perlu dilakukan adalah optimalisasi pengawas ketenagakerjaan
yang ada sehingga perusahaan yang ada di Kabupaten Karawang
yang selama ini belum melapor sesuai Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1981dapat menjadi perusahaan wajib lapor.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 89 ~
6.6.2 Pembinaan Hubungan Industrial dan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
Perlindungan tenaga kerja tidak hanya berkaitan dengan
pengawasan norma ketenagakerjaan sebagaimana tersebut diatas
tetapi juga menyangkut penyelesaian perselisihan hubungan
industrial. Untuk penyelesaian yang bersifat antisipatif telah
diundangkan berbagai peraturan yang mengatur adanya perangkat
hubungan industrial yaitu minimal adanya Peraturan Perusahaan
(PP) atau lebih baik lagi bila ada Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
yang dapat menjadi acuan bersama bagi pekerja dan pemebri kerja
(pengusaha). Selain itu, sebagaimana aturan yang berlaku secara
internasional perlu dibentuk Serikat Pekerja (SP) yang menjamin
kebebasan berpendapat bagi pekerja. Perangkat hubungan industrial
yang paling utama adalah adanya Lembaga Kerjasama (LKS)
Bipartit karena diharapkan menjadi jembatan utama dalam pencarian
solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Tabel 6.5 Perangkat Hubungan Industrial
Kabupaten Karawang, Tahun 2011–2012
No. Keterangan Tahun
2011 2012
1. Perusahaan dengan PP 608 428
2. Perusahaan dengan PKB 75 112
3. Jumlah SP/SB berdasar 99 247
Kepmen No.16/2011
4. Jumlah LKS Bipartit 22 69
5. Mediator 7 7
Sumber : Disnakertrans Kabupaten Karawang
Jumlah perusahaan yang memiliki PP diharapkan terus
meningkat, sehingga pada rentang tahun 2014 – 2018 jumlah
perusahaan yang memiliki PP diperkirakan sebanyak 1.628
perusahaan. Dan target perusahaan yang memiliki PKB dalam lima
tahun mendatang ditargetkan sebanyak 334 perusahaan. Kebijakan
yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi dan perusahaan
dihimbau segera menyusun PP dan PKB.
Dalam hal ini penyelesaian perselisihan hubungan industrial
langkah terbaik adalah adanya dialog antara pekerja dan pengusaha
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 90 ~
dalam penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak (win -
win solution). Untuk itu seharusnya pekerja memiliki kebebasan
berpendapat yang disalurkan secara terarah dan pada jalurnya
melalui Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Dengan demikian upaya
perlindungan tetap menitikberatkan pada upaya preventif sebelum
terjadinya kasus – kasus yang harus diselesaikan secara hukum.
Untuk itu jumlah serikat pekerja/serikat buruh yang dicatatkan
berdasarkan Kepmen Nomor 16 Tahun 2001 diharapkan semakin
meningkat sehingga pada tahun 2014 2018 menjadi 547 serikat
pekerja/serikat buruh dengan catatan serikat pekerja/serikat buruh
menjadi mitra yang konstruktif bagi pengusaha maupun
pekerja/buruh itu sendiri.
Tabel 6.6 Target Perangkat Hubungan Industrial
Kabupaten Karawang, Tahun 2014 – 2018
No. Keterangan Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1. Perusahaan dengan PP 828 1.028 1.228 1.428 1.628
2. Perusahaan dengan PKB 186 223 260 297 334
3. Jumlah SP/SB berdasar 347 397 447 497 547
Kepmen No.16/2011
4. Jumlah LKS Bipartit 163 210 257 304 351
5. Mediator 14 15 16 18 19
Kerjasama yang baik antara pekerja dan pengusaha akan
menimbulkan ketenangan bekerja bagi pekerja karena yakin hak –
haknya akan dijamin sesuai dengan kontribusinya. Pengusaha pun
akan memetik keuntungan dengan peningkatan produktivitas dan
terciptanya budaya kerja yang baik. Untuk itu dari keseluruhan
perangkat hubungan industrial berupa adanya Peraturan
Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersama (PKB) maupun Serikat
Pekerja (SP) dan Tenaga Mediator maka yang terbaik adalah
keberadaan perangkat hubungan industrial berupa Lembaga
Kerjasama (LKS) Bipartit yang berfungsi baik akan meminimalisir
peran pemerintah melalui Lembaga Kerjasama (LKS)Tripartit.
Dengan sosialisasi dan penekanan pelaksanaan pelaksanaan
peraturan perundangan yang berlaku maka pembentukan LKS
Bipartit ini diharapkan akan semakin meningkat sehingga ditargetkan
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 91 ~
pada tahun 2014–2018 menjadi 351 perusahaan yang memiliki
Lembaga Kerja Sama LKS) Bipartit.
Tidak dapat dipungkiri bahwa walau telah diupayakan adanya
adanya perangkat hubungan industrial yang memadai tetapi sangat
dimungkinkan terjadi perselisihan hubungan industrial apalagi
berbagai perangkat tersebut diatas dari jumlah masih jauh dari
kebutuhan. Hal ini terutama agar perselisihan tersebut tidak perlu
masuk dalam ranah hukum yang pada akhirnya cenderung
merugikan kedua belah pihak baik dari segi biaya, waktu, tingkat
kerepotan yang ditimbulkan, citra buruk, rusaknya hubungan baik
hingga berbagai kerugian non materil lainnya. Untuk itu diperlukan
banyak tenaga mediator yang kompeten dalam rangka memediasi
perselisihan yang timbul. Dengan demikian pada tahun 2014–2018
ditargetkan jumlah mediator adalah sebanyak 19 mediator sehingga
mampu memediasi 96 perusahaan per tahun atau 8 perusahaan per
bulan.
Perlindungan tenaga kerja erat pula kaitannya dengan
pemenuhan jaminan sosial tenaga kerja juga bagi keluarganya.
Pekerja dan keluarganya yang hidup sejahtera inilah yang
hakekatnya menjadi tujuan dari konstitusi. Negara diwajibkan
menyediakan pekerjaan yang (berpenghasilan) layak bagi tiap – tiap
warga negaranya. Dengan demikian, masyarakat yang sejahtera
dapat terwujud. Perwujudan ini melalui jalur yang memang
seharusnya, yaitu bukan dari serangkaian program subsidi dan
bantuan namun di sisi lain mengesampingkan hak – hak pekerja
yang telah bekerja keras bagi peningkatan kesejahteraan diri dan
keluarganya. Pada kenyataannya, tenaga kerja memang relatif
mempunyai kedudukan yang lemah sehingga tanggungjawab utama
dalam perlindungan dan kesejahteraan pekerja ini berada di tangan
pengusaha, selain tenaga kerja yang juga turut berperan aktif dalam
pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja ini.
Adanya program jaminan sosial ini berkenaan dengan
pemeliharaan kesejahteraan pada saat tenaga kerja kehilangan
sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya
resiko–resiko sosial seperti kecelakaan kerja, sakit, meninggal dunia,
dan hari tua. Jaminan sosial tenaga kerja mempunyai beberapa
aspek, antara lain :
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 92 ~
a. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya;
b. Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan
tempatnya bekerja.
Jumlah kepesertaan jamsostek (perusahaan dan tenaga
kerja) yang aktif harus terus ditingkatkan sehingga pada rentang
tahun 2014–2018 jumlah perusahaan yang aktif menjadi 1.844
perusahaan dengan kepesertaan tenaga kerja mencapai 380.190
tenaga kerja sesuai dengan perkiraan jumlah perusahaan wajib lapor
ketenagakerjaan.
Untuk meningkatkan daya beli buruh/karyawan, UMK setiap
tahun harus ditinjau dan ditingkatkan. Peningkatan ini harus lebih
tinggi dari peningkatan inflasi yang ada sehingga UMK yang
ditetapkan akan meningkat persentasenya bila dibandingkan
Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Diharapkan proporsi UMK terhadap
KHL ini terus meningkat setiap tahunnya sehingga kesejahteraan
buruh / karyawan juga meningkat.
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 93 ~
BAB VII
PENUTUP
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
merupakan dasar acuan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yang berbasis pendayagunaan
tenaga kerja melalui pengendalian tambahan angkatan kerja baru,
penciptaan kesempatan kerja sektoral, serta perencanaan pelatihan,
penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jamsostek serta
pengawasan ketenagakerjaan. Rencana Tenaga Kerja Kabupaten ini
merupakan dasar penyusunan kebijakan, strategi dan program
pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan sebagaimana
diamanatkan dalam pasal 7 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
Dokumen perencanaan ini bersifat fleksibel untuk mengakomodir
kemungkinan terjadinya perubahan–perubahan yang terjadi di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, rencana tenaga kerja kabupaten ini dapat di-
review secara berkala untuk menyelaraskan berbagai kebijakan dan
program yang ada terhadap perubahan dan perkembangan baru, sehingga
tetap relevan dengan kebutuhan pembangunan ketenagakerjaan di
Karawang.
Keberhasilan melaksanakan rencana tenaga kerja kabupaten ini
akan sangat bergantung pada komitmen, integritas dan dedikasi seluruh
Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Karawang Tahun 2014-2018
~ 94 ~
stakeholders (pihak terkait), sehingga tujuan pembangunan ketenagakerjaan
dapat terwujud.
Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan dedikasi yang tinggi dari
semua pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat dan tenaga
kerja itu sendiri. Diharapkan agar pemerintah dapat bekerjasama dengan
swasta dalam merealisasikan program–program ketenagakerjaan secara
lebih riil, dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan angkatan kerja
yang ada. Masyarakat pun diharapkan agar lebih menyadari tuntutan dunia
kerja dengan membekali diri dengan pendidikan, pengalaman, dan keahlian
yang memadai sebelum terjun dan bersaing dalam dunia kerja.