resep kbk 10 desember 2012
DESCRIPTION
123456789TRANSCRIPT
1
ResepDra. Susana Elya Sudradjat, M.Farm., Apt
Tahap pengobatan
Dokter
Diagnosis
Penyakit Penderita
Terapi Obat BSO Resep
2
Definisi dan arti resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotik (APA)untuk menyediakan obat dan menyerahkannya pada penderita.
Dokter resep Penderita keluhan
APA
3
Contoh resep
RUMAH SAKIT HUSADAJl. Mangga Besar 137-139Jakarta 10730Telp : 6260108
Dokter : WidyawatiBagian : Ilmu Penyakit DalamTanggal : 17 Agustus 2012
R/ Amoksisilin tab. 500 mg No XV S 3 dd tab.I ------#-------paraf
Pro : Ny. Benita
4
Tata cara penulisan resep
Resep yang lengkap terdiri dari :• Nama, Alamat, dan Nomor Surat Izin Praktek Dokter• Tanggal penulisan resep• Nama obat / komponen obat• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep• Tanda tangan / paraf dokter penulis resep• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang
obatnya melebihi dosis maksimum.
5
Pembagian resep
InscriptioTerdiri dari identitas dokter, tempat dan tanggal penulisan resep, serta tanda R/
PraescriptioMerupakan bagian utama resep, terdiri dari nama obat, BSO dan dosis obat
SignaturaBerisi cara pemakaian resep
SubscriptioTanda tangan / paraf
6
Bahasa dalam resep
• Bahasa Latin merupakan bahasa yang statis/mati
• Bahasa Latin merupakan bahasa dunia untuk ilmu kesehatan
• Bahasa Latin dapat merahasiakan sesuatu untuk kepentingan penderita.
7
Contoh singkatan bahasa Latin
• aa -ana sama banyak• a.c -ante coenam sebelum makan• ad -ad sampai• a.n -ante noctem malam sebelum
tidur• bdd -bis de die 2 kali sehari• C -Cochlear Cibarium sendok makan
(15cc)
8
Fungsi obat dalam resep
• Remedia Cardinale • Remedia Adjuvantia • Remedia Corrigensia (RC) • R.C. Actionis • R.C. Saporis • R.C. Odoris• R.Constituen
9
10
Cara pemberian obat
• Tablet sublingual, caranya tablet diletakkan di bawah lidah sampai larut semua
• Tablet salut enterik , harus langsung ditelan tidak boleh dikunyah
• Tablet kunyah, harus dikunyah dulu baru ditelan• Tablet hisap, tablet dihisap sampai habis, tidak
dikunyah• Tablet efferfescent, tablet dilarutkan dalam
segelas air , bila sudah larut segera diminum
11
Waktu pemberian obat
• waktu yang tepat bertujuan agar :– Efek yang optimal– Efek samping minimal– Tidak mengganggu kebiasaan penderita
12
Sebelum makan (a.c)Setelah makan (p.c)Pada waktu makan (d.c)Pagi hari (mane)Malam hari (a n)
13
Klasifikasi route sistim penghantaran obat :
1.Sistim saluran cernaOral : ditelan, diabsorbsi saluran cernaRectal : absorbsi melalui epitel colon
2.ParenteralInjeksi subcutan / intra muscular/ intra vena / intra arteriImplant
3.Transmukosa BukalSublingualMukosa saluran cerna lambung / usus
4.Transnasal : diabsorbsi epitel olfactorius5.Pelepasan obat lewat paru-paru 6.Pelepasan obat melalui kulit
Transdermal
7.Pelepasan obat transokular8.Pelepasan obat transvaginal
15
Peroral
Keuntungan penghantaran obat peroral
• Mudah dan nyaman digunakan pasien• Area absorpsi luas (area usus kecil 200 m²)• Banyak pembuluh darah• Sustained release ,mengurangi frekuensi
pemberian obat• Controlled release , kontrol kadar obat dalam
jangka waktu tertentu , mengurangi frekuensi pemberian obat
Kerugianpenghantaran obat peroral
• Variabilitas kecepatan dan jumlah obat yang diabsorpsi dari b.s.o konvensional, fluktuasi pH di lambung dan usus kecil , dll
• Reaksi tambahan ; iritasi lokal dan sensitisasi obat
• pH ; beberapa obat rusak karena asam lambung
Tablet salut enterik
• Tablet tahan terhadap cairan lambung , larut di usus kecil
• Tablet disalut polimer selulosa asetat ftalat ( larut pada PH 5,2), larut pada pH usus
• Untuk obat yang ;– mengiritasi lambung– menyebabkan muntah– rusak oleh asam / enzim lambung– Pelepasan obat diperlambat
Transmukosa peroral
Sublingual : melalui mukosa bawah dan dasar mulutBukal : melalui mukosa pipi, gusi & bibir atas/bawah
Keuntungan transmukosa peroral
• Area luas permukaan utk absorpsi• Mudah mencapai target• Mudah digunakan : sprays, tablet, patches• Banyak pembuluh darah, mudah diabsorpsi,
onset cepat• Aktifitas metabolisme < , terhindar dari enzim
lambung dan first pass effect• Variabilitas rendah, tidak ada pengaruh
motilitas, pH, makanan
BSO sublingual• Nitrogliserin : tablet, aerosol ( onset 2menit)• Fentanyl : sedasi sebelum pembedahan pada
anak-anak
BSO bukal• Prochlorperazine : antimuntah (bioavai. <)• Nitrogliserin : onset 2 menit
24
25
Levonorgestrol subdermally implanted in upper arm
Provides contraceptive protection for ~5yrs.
transdermal
Insulin pump
26
Tablet vaginal
27
Tetes /guttae
28
Penghantaran obat melalui paru-paru
• Nebulizers• Pressurized metered-dose inhaler
(pMDI)• Dry powder inhaler (DPI)
29
30
31
Efek lokal dan sistemik
• Lokal : guttae nasales Otrivin• Sistemik : tablet Paracetamol
32
Jumlah dan kecepatan obat dalam darah
Tablet dengan pelepasan terkontrol(controlled release tablet)
Pelepasan dikontrol sesuai dgn dosis & waktu yang diinginkan. Biasanya 3x1 sehari dapat 1xsehari.
34
Kadar obat dalam plasma dari pemberian obat 4 x sehari ( jam 9, jam 1, jam 5, jam 9 )
Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat
• Obat– Fisika, kimia, toksisitas
• Cara pemberian obat– Oral, parenteral, rectal, topikal
• Penderita– Umur, berat badan, kehamilan dll
35
36
Dosis
• Dosis lazim
• Dosis maksimum
Dosis obat
Sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa
37
Dosis maksimum ( D.M )
• Batas dosis yang relatif masih aman diberikan pada penderita
• > DM pakai ! Dan paraf
38
39
Dosis Lazim dan Dosis Maksimal Dewasa
No
Nama zat
Guna
Cara pakai
DL 1X
DL 1hari DM 1X
DM 1 hari
1
Acetaminophen
analgetik antipiretik
oral
500 mg
500 mg-2g
2
Acidum acetyl-
Salicylicum
Analgetik Antipiretik Antirematik
oral
500 mg
1,5 -8g
1g
8g
3
Aminophyllin
bronko- dilator
oral,rektal
i.v i.m
100-200mg
240mg
300- 600mg
500 mg
1,5g
4
Ephedrin HCl
bronko
simpatomi
oral s.k
10-30mg
10 mg
30-100mg
20mg
50mg 40mg
150mg 120mg
5
Codein HCl
antitusif
oral
10-20mg
30-60mg
60mg
300mg
6
Belladonnae extr. spissum
parasimpa-
tolitik
oral
10-20mg
30-60mg
20mg
80mg
7
Pulv.Doveri
ekspek-
toran
oral
100-200mg
200-600mg
1,5g
5g
8
Luminal
sedative
antikonvuepileptik
hipnotik.
oral oral i.m oral
15-30mg 50-100mg 50-100mg
100-200mg
45-90mg
150-300mg
300 mg
300 mg
9
CTM
Anti
histamin
Oral im,sk
i.v
2-4mg
5-20mg 10mg
6-16mg
40mg 40mg 40mg
10
Diazepam
sedativ
oral
5-30mg
40mg
Dosis obat untuk anak
• Fungsi organ belum sempurna• Pola ADME• Sensitivitas obat
40
41
No Nama zat Guna Cara Umur/bb DL 1X DL 1 hari Ket. 1
Acetaminophen
analgetik
antipiretik
oral
6-12 bl1-5 th
5-10 th> 10 th
50 mg
50 – 100 mg100 – 200 mg
250 mg
200 mg
200 – 400 mg400 – 800 mg
1 g
2
Asetosal
antipiretik
demamrematik
oral
oral
< 1 th
1-3 th3-6 th
6-12 th
10 mg / bl
max 60 mg/th50-60 mg/th40-50 mg/th30-40 mg/th
30-40 mg/bl
150-240 mg/th
120-200 mg/th90-160 mg/th
100-120 mg/th
dibagi 4-6 dosis
3
Aminophylin
bronkodilator
oral
rectali.v
5 mg/kgbb7 mg/ kgbb
3,5 mg/kgbb
tiap 6-8 jam
4
Ephedrin HCl
bronkosimpa-tomimetik
orali.m
0,8-1,6 mg/kg
Dibagi4 dosis
42
Luminal
sedative
anti konvulsan
Oral
i.mi.v
0 – 3bl3- 7 bl7 – 12 bl> 1 th
0 – 6 bl6- 12 bl1 – 5 th> 5 th
5 mg7,5 mg10 mg
15-20 mg
15 mg20 mg
30 – 100 mg100 mg
15 – 20 mg22,5 – 30 mg30 – 40 mg45 – 80 mg
Max 200 mg
Cara menghitung dosis anak
• Dibandingkan dengan dosis dewasa– Umur– Berat badan– Luas permukaaan tubuh (L.P.T)
• Berdasarkan ukuran fisik anak– Berat badan– L.P.T. anak
43
Rumus menghitung dosis anak• Young Dws : 20 th– Da = (n/n+12).Dd
• Dilling– Da = (n/20). Dd
• Clark Dws :70 kg– Da = (w anak/w dws). Dd
• Crawford -Terry – Rourke LPT dws : 1,73 m2
– Da = (LPT anak / LPT dws).Dd 1,8 m2
44
Dihitung dari dosis dewasa
• Rumus Young utk anak ≤ 8 th, Dilling > 8th
• Dosis terapi (dewasa) glyceril guayacolat 100-200 mg/ x
• Dosis terapi untuk anak 8 th :• 8/20 x ( 100 – 200 )mgkali = 40 – 80 mg/ kali
45
BB anak ( rumus Clark)
• Dosis terapi dewasa glyceril guayacolat100 – 200 mg/ kali
• Dosis terapi : anak 8 yahun , BB 21 kg
• 21/70 x (100 – 200) mg/kali = 30 – 60 mg/kali
46
Luas Permukaan Tubuh anak ( Rumus Crawford-Terry-Rourke)
• Dosis terapi dewasa glyceril guayacolat 100 – 200 mg / kali
• Anak 8 tahun, LPT 0,9 m2
• 0,9/1,8 x (100-200 mg)kali = 50-100 mg/kali
47
Tabel dosis anak dengan persentase dosis dewasa (ISO 2007)
Umur BB(kg) Dosis anak /dwsBayi prematur 1,13 2,5 -5 %
1,81 4 – 8 % 2,27 5 – 10 %Bayu baru lahir 3,18 12,5 %2 bulan 4,54 15 %4 bulan 6,35 20 %12 bulan 9,98 25 %
48
Tabel dosis anak dengan persentase dosis dewasa (ISO 2007)
Umur BB(kg) Dosis anak /dws
3 tahun 14,7 33%7 tahun 22,68 50%10 tahun 29,94 60%12 tahun 35,52 75%14 tahun 45,36 80%16 tahun 54,43 90%
49
Perhitungan dgn ukuran BB anak
• Dosis terapi Amoxycillin 10-25mg /kgBB/x diberikan 6-8 jam
• Anak umur 2 th, BB 10 kg
• Dosis terapi : 10 x (10-25 )= 100-250mg/tiap 6-8 jam
50
Perhitungan dengan ukuran LPT anak
• Dosis pemeliharaan metotreksat untuk penderita leukemia 15mg/m2 LPT/minggu
• Anak 12 th, LPT 1,20m2
• Dosis : 1,20/1,73 x 15 mg = 10,4 mg
51
Generalisasi dosis
• Dosis cyproheptadin :Anak umur < 2 tahun tidak dianjurkan
2-6 th : 2mg, 2-3 kali/hari, max 12 mg/hari 7-14 th : 4mg, 2-3 kali/hari, max 16 mg/hari
Kesimpulan : anak umur 2s/d 6 th dosisnya sama . Cara ini perlu diperhatikan terutama untuk obat dengan
index terapi sempit
52
DM gabungan ( obat sinergis yang memp.DM)
D.Max gabungan = %DM obat I + %DM obat II + … = sebaiknya tidak lebih dari 100%
53
R/ Sulfas atropin 0,5 mgExtract Belladonnae 10 mgSl qsmf caps. dtd No. XS 3 dd pulv I
Pro: Ny.Anna
54
• DM dws– Sulfas atropin 1mg/x 3mg/hr– Bell.extract 20 mg/x80mg/hr
• DM 1x– SA = 0,5/1 x 100% = 50%– BE = 10/20 x 100%= 50%
• DM gabungan 1x = 100%
• DM 1hr– SA = 3x0,5/3 x 100%= 50%– BE = 3x10/80 x 100%= 37,5%DM gabungan 1 hr =87,5%
• Jadi resep dapat dibuat
55
R/ Sulfas atropin 0,5 mgExtract Belladonnae 10 mgSl qsmf caps. dtd No. XS 3 dd pulv I
Pro: Anna (10 tahun)
56
• DM dws
– Sulfas atropin 1mg/x 3mg/hr– Bell.extract 20 mg/x 80mg/hr
DM anak 10 th
Sulfas atropin 1 x = 10/20 x 1 mg = 0,5 mg
1 hr= 10/20 x 3 mg = 1,5 mg
Belladonnae extr 1 x = 10/20 x 20 mg = 10 mg
1 hr= 10/20 x 80 mg = 40 mg
57
DM 1x
SA = 0,5/0,5 x 100% = 100%BE = 10/10 x 100% = 100%
DM gabungan 1x = 200%
DM 1hr
SA = 3x0,5/1,5x 100% = 100%BE = 3x10/40 x 100% = 7 5%DM gabungan 1 hr =175%
Jadi resep tidak dapat dibuat
58
Ukuran kekuatan preparat farmasi
• Persen bobot pervolume. %b/v (g/100ml)• Persen vol.pervolume. %v/v (ml/100ml)• Persen berat/berat. %b/b (g/100ml)• ….:….b/v (g/1000 ml)• ….:….v/v (ml/1000 ml)• ….:…b/b ( g/1000 g)• Miligram persen. mg % ( mg/100 ml)
59
60
61
Formula dalam resep
• FORMULA MAGISTRALIS / RACIKAN• FORMULA SPECIALIATIS / PATEN• FORMULA OFFICINALIS / R.STANDAR• FORMULA KOMPREHENSIF
(ES,OTT,INTERAKSI,DOSIS,BSO,WAKTU & CARA PEMBERIAN)
62
F. MAGISTRALIS
• PULVERES• POTIO• KAPSUL
63
F.SPECIALITIS
• TABLET / T. sublingual• CAPSULAE• SUPPOSITORIA• POTIO ( syrup,elixir,guttae )• INJECTIONES ( sub cutan, iv.)• AEROSOL / INHALASI ( onset < 5 ‘ )
64
F.OFFICINALIS
• POTIO ALBA CONTRA TUSSIM• POTIO NIGRA CONTRA TUSSIM• SYRUPUS THYMI
65
POTIO ALBA CONTRA TUSSIM (OBAT BATUK PUTIH)
R/ Sol. Ammon.spir.anis. 2 Sir. Simplex 10 ml
OL. Menth.pip gtt I Aq . ad 100 ml m.f potio S 3 dd cth I
Khasiat : ekspektorant untuk anak-anak
66
POTIO NIGRA CONTRA TUSSIM( OBAT BATUK HITAM )
R/ Succus Liquiritiae 3 Ammonii Chloridi 3 Sol. Ammon. Spir.anis 3 Aq. ad 150 ml mf. Potio S 3 d.d. C I
Khasiat : Ekspectorant untuk dewasa
67
BSO specialitisBricasma (Terbutaline sulfat)
• Tab 2,5 mg x 100’s• Syr. 0,3mg/ml x 100 ml• Amp. 0,5 mg/ ml x 5’s• Turbuhaler 0,25 mg/puff x 200 doses• Canister 0,25 mg /puff x 400 doses
68
Bentuk sediaan obatBSO SIRUPMetampiron 250 mg/ 5ml sirup ( 60 ml )Novalgin ( Aventis ) Paracetamol 120 mg/5ml syrup ( 60 ml )Pamol ( Interbat ) Asam mefenamat 50 mg/5ml suspensi ( 60 ml )Ponstan ( Pfizer ) BSO DROPSParacetamol 60 mg/ 0,6 ml drops ( 15 ml )Panadol ( Winthrop, Sterling )
69
F.Specialitis tablet
ASTHMA (Soho)C. Ephedrine HCl 12,5 mg
Theophylline 125 mg
EUPHYLLIN RETARD (Pharos)C. Anhydrous theophylline 250 mg
Dws. 2x sehari(Retard film –coated)
70
9 Amlodipine Antihipertensi Tablet 5mg, 10mg
10
Amoxycillin Antibakteri, sistemik
Kapsul
Kaplet
Sirup kering
250mg
500mg
125mg/5ml (60ml)
11
Ampicillin Antibakteri, sistemik
Kaplet
Sirup kering
Serbuk inj.
250mg, 500mg
125mg/5ml (60ml)
500mg/vial ;
1000mg/vial
71
BSO Tetes Oral Paracetamol(guttae/ oral drops)
Panadol drops (15ml) , 60mg/0,6mlTempra drops (15ml) , 80mg/0,8mlSanmol drops (15ml) , 100mg/1mlTermagon drops (15ml) , 120mg/1,2ml
72
73
Latihan
Tulislah resep pulveres yang berisi Paracetamol untuk pasien anak ( 2 tahun )
No Nama zat Guna Cara Umur/bb DL 1X DL 1 hari Ket.
1
Paracetamol
analgetikantipiretik
oral
6-12 bl1-5 th5-10 th> 10 th
50 mg
50 – 100 mg100 – 200 mg
250 mg
200 mg
200 – 400 mg400 – 800 mg
1 g
74
Jawab : Obat : ParacetamolDosis terapi : 60 mg / XCara pemakaian : peroral , sehari 3 xLama terapi : 3 hari Pulveres yang akan diberikan : 3 x 3 bungkus = 9 dibulatkan 10 bungkus.
75
R/ Paracetamol 60 mg
S.L qs
mfla pulv. dtd No. X S 3 dd pulv I
76
Tulislah resep pulveres yang berisi Amoxycillin untuk pasien anak bernama Agus ( 2 tahun 12 kg) Dosis terapi 50 mg/kg bb/ hari ( pemakaian 3 x sehari ) Jawab : Obat : …………………………. Dosis terapi : ……………………. Cara pemakaian : …………….., sehari ……… X Lama terapi : 5 hari Pulveres yang akan diberikan : …………bungkus
77
PRAKTEK MENYUSUN RESEP POTIO Tentukan obat yang akan diberikanTentukan dosis terapi sesuai umur dan berat badanTentukan cara pemakaian dan lama terapi Perhatikan penambahan corrigens Contoh : Tulislah resep potio yang berisi Paracetamol untuk pasien anak ( 2 tahun )
78
Jawab : Obat : ParacetamolDosis terapi : 60 mg / XCara pemakaian : peroral , sehari 3 x 1 cthLama terapi : 3 hari Perhitungan jumlah obat, volume potio, corrigens dan suspending agent.Paracetamol 1 X minum : 60 mgParacetamol 10 X minum : 600 mgVolume potio 1 X minum : 5 mlVolume potio 10 X minum : 50 mlSyrupus simplek : 10 %CMC : 1 %
79
R/ Paracetamol 600 mg Syrupus simplek 10 %
CMC 1 %
Aqua ad 50 ml
S 3 dd cth I
80
PRAKTEK MENULIS RESEP FORMULA SPECIALITIS (CTH)
Seorang anak umur 3 tahun 14 kg akan diberikan Amoxyl dry syrup dan Paracetamol syrup. Susunlah resep yang lengkap . Amoxyl dry syrup Isi : Amoxycillin 125 mg/ 5mlKemasan : 60 ml
Paracetamol syrupIsi : Paracetamol 120 mg / 5 mlKemasan : 60 ml
81
Dosis 1 x minum : ( 15 X 50 ) : 3 = 250 mgVolume 1 X minum : ( 250 mg : 125 mg ) X 5 ml = 10 ml ( 2 Cth )Jumlah botol ( fl ) : ( 15 x 10 ml ) : 60 ml = 2,5 botol atau 3 botol
Anak 3 th, 15 kgDosis 1 X minum : 75 mg Volume 1 X minum : ( 75 mg / 120 mg ) = 0, 63 cth = 0,5 cth ( 2,5 ml )Jumlah botol ( fl ) : ( 10 x 2,5 ml ) : 60 ml = 0,4 fl = 1 fl
82
R/Amoxycillin dry syr 125mg/5ml 60ml fl no III S 3 dd cth II------------------//------------------- parafR/Paracetamol syr 120mg/5ml 60 ml fl no I S 3 dd cth 0,5-----------------//-------------------- paraf
83
Pulv. adspersorius
R/ Salicyl talc pulv.adsp 2% 200 Sue
R/ Acid salicyl 2% Talc. Venet ad 200 mf. pulv. Adsp Sue
84
Contoh kapsul
R/ Dextrometorphan HBr 15 mg S .L. qs m f. caps. dtd no X S 3 dd caps I
85
Potio alba + obat
R/ Potio alba c. tussim 50 ml adde Dextrometorphan HBr 50 mg c.m.c 1% m.f potio S 3 dd cth I
86
Potio nigra + bahan obat
R / Potio nigra c. tussim 150 ml adde Dextrometorphan H Br 150 mg c.m.c 1% m f. potio S 3 dd C I
87
BSO TABLET GENERIK
BELLADONNAE EXTRACT 10, 20 mgEPHEDRIN 25 mgGLYCERIL GUAIACOLAS 100 mgDEXTROMETORPHAN HBr 15 mgCODEIN 10,15,20 mgDOVERI 100,150,200 mgPREDNISON 5 mgDEXAMETASON 0,5 mgCTM 4 mg
88
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas farmaseutik : diluar tubuh
Pencegahan untuk zat-zat tersebut dengan cara :• Perubahan teknik mencampur• Diganti pelarutnya• Diganti bentuknya• Volume diubah• Dibuat emulsi atau suspensi• Menambah atau mengurangi zat indiferen• Dibuat terpisah
89
Peraturan -perUUan
Pengelolaan obat dan penulisan resep diatur oleh undang-undang
Penggolongan obat :S.P Menkes R.I. No.193/Keb/BVII/71 mengatur
tentang obat, obat jadi, obat paten, obat standar, obat asli dan obat baru.
90
Penggolongan obat berdasarkan UU
• Golongan Obat Narkotika , contoh : Morfin, Codein• Golongan Obat Keras :
Obat Keras tertentu (OKT), contoh : DiazepamObat Keras, contoh : AntibiotikaObat Keras Wajib Apotik, contoh : Oral
kontrasepsi• Golongan Obat Bebas Terbatas, contoh : CTM• Golongan Obat bebas , contoh : Vit C tablet
91
Pengelolaan obatPengadaan dan distribusi obat
Pabrik
Pengadaan / Permintaan Distribusi PBF / KF
Apotek P.eceran obat Depo RS
RS Dokter Puskesmas Dokter RS Penderita Penderita Penderita Penderita
92
Penyimpanan obat
Berdasarkan :• Sifat bahan obat• Golongan obat• Bentuk obat
93
Etiket– Nama zat, bahan obat, atau sediaan– Nama zat berkhasiat– Jumlah zat berkhasiat dalam satuan tertentu– Jumlah zat, bahan obat, atau sediaan dalam tiap kemasan– Indikasi– Cara penggunaan– Tanggal daluwarsa untuk zat, bahan obat, dan sediaan tertentu– Nomor batch, registrasi ( Dep.Kes RI )– Nama dan alamat produsen– Cara penyimpanan
94