revitalisasi dan industrialisasi pada sektor pertanian di indonesia
TRANSCRIPT
REVITALISASI DAN INDUSTRIALISASI PADA SEKTOR
PERTANIAN DI INDONESIA
Presented by:WAHYU DIDIK WIDIYANTO 2011001047MILLA KARIMA 2011001024NURUL IMAM 2010001098HENING RAHMA NILASARI 2012001015
Indonesia = negara agraris
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
jumlah lahan pertanian di Indonesia di tahun 2012
sekitar 13 juta hektar
INDONESIA masih impor beras dari
negara THAILAND dan VIETNAM
Padahal...INDONESIA itu...Memiliki peran penting sebagai produsen bahan pangan di mata duniaProdusen beras terbesar ketiga dunia setelah China dan India. Kontribusi Indonesia terhadap produksi beras dunia sebesar 8,5% atau 51 juta ton. China dan India sebagai produsen utama beras berkontribusi 54%. Vietnam dan Thailand yang secara tradisional merupakan negara eksportir beras hanya berkontribusi 5,4% dan 3,9%.
konsumsi beras pada 2012
mencapai 102 kg/kapita/tahun
BULOG -> ”impor dilakukan untuk mengamankan stok
beras dalam negeri”
???
Kalau sudah begini apakah
perlu mengurangi
konsumsi beras???
SO...?????
Check it out!!!
Permasalahan sektor pertanian Indonesia
•terbatasnya sumber daya pertanian•terkendalanya sistem alih teknologi•lemahnya akses permodalan•rantai tata niaga yang panjang, tidak efisien dan belum adil•terbatasnya ruang gerak petani•lemahnya kelembagaan petani•terbatasnya infrastruktur pertanian•lambatnya pengembangan mekanisasi dan teknologi pasca panen pertanian•belum berkembangnya perangkat peraturan kepastian usaha pertanian yang didasari prinsip keadilan berusaha dan perluasan partisipasi masyarakat
TERBATASNYA SUMBER DAYA PERTANIAN
LUAS DARATAN INDONESIA192.257.000 hektare
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA MEI 2012 = 13.000.000 hektare
hal ini dikarenakan lahan yang ada tidak digunakan dengan baik...
Terjadi konversi lahan pertanian – lahan bisnis (pabrik, perumahan, dll)
Terkendalanya sistem alih teknologi
Dalam hal ini peran kelembagaan sangatlah penting, baik dalam inovasi alat dan mesin
pertanian yang memenuhi kebutuhan petani maupun dalam pemberdayaan masyarakat
Lemahnya akses permodalan
Rantai tata niaga yang panjang, tidak efisien dan belum adil
Terbatasnya ruang gerak petaniKarena:
-Tingkat pendidikan yang rendah
- Tidak adanya kepemilikan lahan sendiri
Tidak ada kekuatan adi daya dalam tubuh lembaga
tersebut, sehingga dengan mudah petani dapat
diadidayakan oleh pihak-pihak
tertentu
Lemahnya kelembagaan petani
Terbatasnya infrastruktur pertanian
Bahkan ada yang hancur akibat bencana alam namun belum juga mendapat perbaikan
Lagi-lagi karena masalah MODAL
Dimana dukungan
PEMERINTAH???
Lambatnya pengembangan mekanisasi dan
teknologi pasca panen pertanian
1. Terbatasnya IPTEK2. kurangnya pengembangan alat dan
mesin pertanian 3. Terbatasnya kemampuan petani dalam
memiliki alat & mesin
Belum berkembangnya perangkat peraturan kepastian usaha pertanian yang didasari prinsip keadilan berusaha dan perluasan
partisipasi masyarakat
Bang Haji-pun berkata...
Lalu bagaimana solusinya???
Solusinya adalahREVITALISASI
dan INDUSTRIALISAS
I PERTANIAN
CHECK IT OUT !!!
Program peningkatan ketahanan pangan
1. intensifikasi dan ekstensifikasi produksi komoditas pangan pokok
2. pengembangan sumber pangan alternatif lokal
3. pengembangan konsumsi pangan lokal non-beras
4. fasilitas subsidi input produksi5. perumusan dan penetapan
kebijakan harga pangan6. pengelolaan tata niaga
pangan7. penyusunan dan penerapan
standar kualitas dan keamanan pangan
8. pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Program pengembangan agribisnis:
1. Pengembangan sentra produksi
komoditas unggulan
Program pengembangan agribisnis:
2. Penyuluhan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
Contoh:Pelatihan pembuatan pupuk
Pengenalan teknologi juga diperlukan…
Program pengembangan agribisnis:
3. Pengembangan teknologi mekanisasi pertanian
Program pengembangan agribisnis:4. Pemanfaatan bioteknologi
5. Pengembangan agroindustri di kawasan sentra produksi
6. Penyesuaian kebijakan tarif impor dan subsidi ekspor
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS:7. PENERAPAN TEKNOLOGI PASCA PANEN
Program peningkatan kesejahteraan petani
Penguatan kelembagaan penyuluhan pengembangan diversifikasi usaha rumah tangga
berbasis pertanian advokasi penataan hak pemilikan, sertifikasi dan
pencegahan konversi lahanperumusan kebijakan penataan, pemanfaatan dan pajak
progresif lahan pemberian insentif usaha dan promosi investasi
fasilitas investasidan kemitraan usahapeningkatan infrastruktur pedesaan, dan pengembangan model kelembagaan usaha tani berbasis inovasi pertanian
“Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan, bisa dipastikan
tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi
kuantitas, kualitas, dan
variasi tanaman yang dihasilkan
pulau ini.”Thomas Stamford
RafflessGubernur Jendral Jawa (1811-1816)