ringkasan

5
LB: Terjunnya Muhammad SAW dalam perniagaan sejak dini, tidak terlepas dari kenyataan yang menuntut beliau untuk belajar hidup mandiri. Maklumlah, tatkala usia 6 tahun, Muhammad kecil sudah ditinggal wafat kedua orang tuanya. Sejak itu beliau sempat diasuh sang kakek, Abdul Muthalib, dan dilanjutkan pamannya, Abu Thalib, yang sangat sederhana kehidupan ekonominya. Abu Thalib memiliki perasaan yang halus dan terhormat dikalangan Quraisy. Ia mencintai Muhammad Saw sama seperti Abdul Muthalib mencintai beliau. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, membuat Abu Thalib kian menyayanginya. Kondisi ekonomi keluarga sang paman yang pas -pasan, membuat Muhammad Saw merasa harus berusaha untuk meringankan bebannya. Beliaupun sempat bekerja “serabutan”; membantu tetangga merapihkan pekarangannya, memikul batu untuk sedikit upah atau mengambil kayu bakar dari hutan atau semak belukar lalu menjualnya dipasar. Muhammad Saw kecil melakukukan apa saja yang “halal” untuk memperkecil ketergantungannya kepada sang paman. Aturan dan Cara Menggembala ala Rasulullah? Pada saat menggembalakan kambing itu, Muhammad SAW memperlakukan kambing-kambingnya dengan “perikehewanan”. Saat berada di padang rumput yang luas pun Muhammad SAW mendapatkan banyak inspirasi dari alam semesta yang damai berkat ciptaan-Nya. Beliau benar- benar mengagungkan sang Pencipta alam raya saat menyaksikan keindahan semesta. Dari pembelajaran menggembala kambing ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari sana. Pertama, pelajaran kesabaran. Seorang penggembala tak bisa menjadi baik jika tak memiliki kesabaran saat menggembalakan kambingnya.

Upload: vikri-al-hadi

Post on 17-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ringkasan CB: menggembala

TRANSCRIPT

LB:Terjunnya Muhammad SAW dalam perniagaan sejak dini, tidak terlepas dari kenyataan yang menuntut beliau untuk belajar hidup mandiri. Maklumlah, tatkala usia 6 tahun, Muhammad kecil sudah ditinggal wafat kedua orang tuanya. Sejak itu beliau sempat diasuh sang kakek, Abdul Muthalib, dan dilanjutkan pamannya, Abu Thalib, yang sangat sederhana kehidupan ekonominya. Abu Thalib memiliki perasaan yang halus dan terhormat dikalangan Quraisy. Ia mencintai Muhammad Saw sama seperti Abdul Muthalib mencintai beliau. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, membuat Abu Thalib kian menyayanginya. Kondisi ekonomi keluarga sang paman yang pas-pasan, membuat Muhammad Saw merasa harus berusaha untuk meringankan bebannya. Beliaupun sempat bekerja serabutan; membantu tetangga merapihkan pekarangannya, memikul batu untuk sedikit upah atau mengambil kayu bakar dari hutan atau semak belukar lalu menjualnya dipasar. Muhammad Saw kecil melakukukan apa saja yang halal untuk memperkecil ketergantungannya kepada sang paman.

Aturan dan Cara Menggembala ala Rasulullah?Pada saat menggembalakan kambing itu, Muhammad SAW memperlakukan kambing-kambingnya dengan perikehewanan. Saat berada di padang rumput yang luas pun Muhammad SAW mendapatkan banyak inspirasi dari alam semesta yang damai berkat ciptaan-Nya. Beliau benar-benar mengagungkan sang Pencipta alam raya saat menyaksikan keindahan semesta.

Dari pembelajaran menggembala kambing ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari sana. Pertama, pelajaran kesabaran. Seorang penggembala tak bisa menjadi baik jika tak memiliki kesabaran saat menggembalakan kambingnya.

Ratusan kambing yang digembalakan tentu membutuhkan kesabaran lebih yang membutuhkan waktu tak sebentar. Meski di sela padang rumput, namun kondisi alam di jazirah Arab yang panas mengharuskan penggembala memiliki kesabaran yang ekstra..

Pelajaran kedua adalah pembelajaran menjadi seorang yang rendah hati atau tawadhu. Tentu saja ada sebagian masyarakat yang masih memandang sebelah mata terhadap pekerjaaan penggembala. Namun, Muhammad SAW tak melihat dengan kacamata yang sempit. Di balik pekerjaan sebagai penggembala terdapat hikmah yang besar dalam kehidupannya di masa yang akan datang.

Pelajaran ketiga, belajar menjadi seorang pemberani. Hal ini terkait dengan rawannya hewan-hewan gembalaan itu diserang oleh binatang-binatang buas seperti ular dan lainnya yang mengincar kambing. Di sinilah dibutuhkan keberanian dari seorang penggembala untuk melindungi kambing-kambingnya dari gangguan binatang buas.

Pelajaran keempat, mengajarkan tentang bagaimana memimpin umat kelak. Umat yang banyak itu ibarat kambing yang juga beragam sifat dan watak. Dari kebiasaan menggembalakan kambing itu Muhammad SAW jadi mengetahui bagaimana memperlakukan satu kambing dengan lainnya sehingga menjamin rasa keadilan.

Demikian pelajaran yang dapat diambil dari bagian perjalanan hidup (sirah) Nabi Muhammad SAW saat beliau melewati masa-masa remaja. (w-islam.comSetelah digembala, jika tiba waktunya diberi minum, ternaknya akan dibawa ke telaga,..

Ke tempat tujuan. Bila ada yang sakit sehingga tidak bisa berjalan, nabi membopong dan mengobatinya sampai sembuh.

Kenapa Domba?Manfaat hewan ternak?Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. (QS. An Nahl : 5)Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS. An Nahl : 66)Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (QS. An Nahl : 80)Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. (QS. Al Muminun : 21-22)# domba (QS. Al An'am: 143, 146; An Nahl: 80)"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada di dalam perutnya, dan (juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu makan". (QS. Al Mukminuun: 21)Selain itu, ternak juga berperan sebagai sumber pendapatan, sebagai tabungan hidup, tenaga kerja pengolah lahan, alat transportasi, penghasil biogas, penghasil pupuk kandang dan sebagai hewan kesayangan (Tangka et al. 2000). Tidak heran bila Prof. I.K. Han, Guru Besar Ilmu Produksi Ternak Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan (1999) menyebutkan pentingnya ternak dalam peningkatan kualitas hidup manusia.Ternak juga bermanfaat dalam kegiatan keagamaan: misalnya dalam melaksanakan ibadah qurban, dibutuhkan ternak sapi, domba ataupun kambing. Pada zaman dahulu jumlah pemilikan ternak juga merupakan indikasi strata sosial seseorang.Hikmah Menggembala?

Sumber: Antonio, Muhammad Syafii, Muhammad: the Super Leader Super Manager, ProLM&Tazkia Publishing, 2009, hal.

Muhammad Sulaiman, Ph. D dan Aizuddinnur Zakaria. 2010. Jejak Bisnis Rasul. Malaysia: PTS Profesional Publishing. 10-11

1. Lingkungan: Sebuah padang rumput penggembalaan adalah perlindungan terbaik terhadap erosi dan limpasan yang biasa terjadi pada tanah. Vegetasi dan humus pada tanah tempat penggembalaan ternak adalah reservoir ( penyelamatan ) yang besar untuk pengurangan bahaya bahaya karbonorganik pada bumi ( Efek Rumah Kaca), bisa menjadi bahan pupuk pestisida, mengurangi aliran nitrogen, memperbaiki kesuburan tanah.2. Psikologis: membentuk karakter diri yang baik3. Kesehatan: proteinnya tinggi, baik untuk daya tahan tubuh4. Ekonomi:nilai ekonominya tinggi, pendapatan, peningkatan kualitas hidup, ongkos pakannya murah, dinilai sebagai usaha yang paling baik karena tidak seperti jual beli yang kerap tercemari oleh penipuan dan riba.5. Ingatlah pula sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasai: "Sesungguhnya Tuhanmu kagum pada seorang pengembala kambing". Menjadi pengembala kambing mungkin profesi biasa yang biasa di mata kita, bukan pekerjaan yang istimewa. Tapi dimata Allah, si pengembala kambing itu adalah istimewa. Ia membuat Allah terkagum-kagum.