rinitis

29
RINITIS ALERGI Oleh Ni Made Arie Prawirantini A.A Istri Nugraeni I Wayan Wahyu Semara putra Pembimbing Dr Sudipta Sp THT KL

Upload: arditya-putra-mardana

Post on 16-Apr-2015

58 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Page 1: rinitis

RINITIS ALERGI

Oleh

Ni Made Arie Prawirantini

A.A Istri Nugraeni

I Wayan Wahyu Semara putra

Pembimbing

Dr Sudipta Sp THT KL

Page 2: rinitis

PENDAHULUAN

• Rinitis alergi kelainan pada mukosa hidung bersin berulang, rinore, gatal dan hidung tersumbat terpapar alergen

• Reaksi hipersensitivitas yang diperantarai antibodi IgE

• Prevalensi rinitis alergi sekitar 10-25 % dari populasi dunia Kejadiannya meningkat dalam 3 dekade terakhir

Page 3: rinitis

• Rinitis alergi dapat terjadi pada semua ras

• Pria = perempuan

• Onset usia rata-rata 8-11 th, pada 80% kasus dimulai usia 20 th

• Rinitis alergi bukan penyakit mengancam nyawa tetapi dapat menurunkan kualitas hidup penderita.

Page 4: rinitis

DEFINISI

• Rinitis alergi kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin , rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa terpapar allergen yang diperantarai oleh IgE.(WHO ARIA)

• Faktor resiko:- Genetik- Lingkungan (kecenderungan terpapar

alergen)

Page 5: rinitis

• Berdasarkan cara masuknya alergen dibagi atas :1. Alergen inhalan yang masuk bersama udara pernapasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dan bulu binatang serta jamur.2. Alergen ingestan yang masuk ke saluran cerna,berupa makanan seperti susu, telur, coklat, ikan, udang.3. Alergen injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin dan sengatan lebah.4. Alergen kontaktan yang masuk melalui kontak kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik, perhiasan.

Page 6: rinitis

KLASIFIKASI

• Rinitis alergi musiman ( seasonal atau hay fever

• Rinitis alergi sepanjang tahun ( perenial )Berdasarkan sifat berlangsungnya:- Intermiten- PersistenBerdasarkan tingkat berat ringanya penyakit- Ringan- Sedang/ berat

Page 7: rinitis

Patofisiologi

Page 8: rinitis

PATOFISIOLOGI

• Respon imun pada rinitis alergi dibagi menjadi 2 fase yaitu (Quraishi et al,2004).

• a) fase sensitisasi ,

• b) fase klinik – early phase response (fase cepat) – Late phase response (fase lambat)

Page 9: rinitis

GEJALA DAN TANDA

• Bersin berulang • rasa gatal pada hidung, mata, bahkan sampai ke

palatum mole dan eksternal auditory• rinore yang encer dan banyak, • hidung tersumbat dan kongesti, • batuk berdahak • Lakrimasi• Terkadang juga pasien rhinitis alergi

mengeluhkan gangguan penciuman (anosmia), nyeri kepala, dan malaise.

Page 10: rinitis

• allergic shiner

• allergic salute. allergic crease

Page 11: rinitis

DIAGNOSIS

• Anamnesa• Pemeriksaan fisik (Rinoskopi anterior)• Pemeriksaan penunjang

- tes alergi- pemeriksaan naso endoskopi- Pemeriksaan sitologi hidung-Hitung eosinofil dalam darah tepi-Pemeriksaan total serum IgE- Rontgen sinus paranasalis dengan posisi water’s

Page 12: rinitis

DIAGNOSIS BANDING

– Rinitis alergi– Rinitis akut– Rinitis vasomotor– Rinitis medikamentosa

Page 13: rinitis

PENATALAKSANAAN

• Menghindari alergen dan pengendalian lingkungan

• Terapi medikamentosa

- Antihistamin - Leucotriene receptor antagonis

- Dekongestan - Kortikosteroid

- Mast cell stabilizer• Imunoterapi• Operasi

Page 14: rinitis
Page 15: rinitis

KOMPLIKASI

• Polip hidung

• Otitis Media

• Sinus paranasalis

• Prognosis : pada umumnya baik

Page 16: rinitis

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN• Nama : Ni luh Partiwi Wirasamadi• Umur : 36 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Pendidikan : Sarjana• Suku bangsa : Bali• Agama : Hindu• Status perkawinan : Menikah• Alamat : Jl. Gunung Guntur XIV No

16 Padangsambian• Tanggal pemeriksaan : 3 November 2007

Page 17: rinitis

ANAMNESIS

• Keluhan Utama: Bersin- bersin, keluar ingus encer dan gatal pada hidung

• Riwayat Penyakit Sekarang- Bersin berulang ( 10 kali), terutama pagi dan malam hari dan bila kontak dengan debu- Keluar ingus encer, bening dan banyak- Keluhan gatal pada mata dan hidung- Hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri terkadang sampai mengganggu nafas- keluhan dirasakan berat sampai mengganggu tidur dan pekerjaan

Page 18: rinitis

• Riwayat penyakit dahuluKeluhan bersin- bersin dn gatal telah diderita sejak 11 th yang lalu dan riwayat asma

• Riwayat keluargaayah penderita juga memiliki riwayat asma

• Riwayat sosialSering membersihkan rumah tanpa penutup hidung

Page 19: rinitis

PEMERIKSAAN FISIK

• Status present

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah:120/70 mmHg

Nadi :88 kali/menit

Respirasi :20 kali/menit

Temp. Axila :36,5 o C

• Status general : Dbn

Page 20: rinitis

STATUS LOKALISTELINGA KANAN KIRI

Daun telinga

Liang telinga

Discharge

Membran timpani

Refleks cahaya

Tumor

Mastoid

Tes pendengaran :

Rinne

Weber

Schwabach

Normal

Lapang

-

Intak

+

-

Normal

+

Lateralisasi –

Normal

Normal

Lapang

-

Intak

+

-

Normal

+

Lateralisasi -

Normal

Page 21: rinitis

HIDUNG KANAN KIRI

Hidung luar

Cavum Nasi

Septum nasi

Discharge

Mukosa

Tumor

Concha

Sinus

Normal

Sempit

Deviasi –

(++++),serus,

Jernih

Pucat, Basah

-

Kongesti

normal

Normal

Sempit

Deviasi –

(++++), serus,

Jernih

Pucat, basah

-

Kongesti

normal

Page 22: rinitis

TENGGOROK

• Dyspneu : -• Sianosis : -• Mukosa : Merah muda• Stridor : -• Suara : Normal• Tonsil : T1/T1, tenang, detritus(-),

Kripte melebar (-)• Laring : Tidak dievaluasi

Page 23: rinitis

RESUME• Penderita perempuan 36 th, Hindu, Bali datang

dengan keluhan bersin berulang ( 10 kali) yang sering kumat-kumatan terutama pagi dan malam hari dan saat kontak dengan debu,penderita juga mengeluhkan keluar ingus encer jernih dan hidung terasa gatal. Keluhan disertai hidung tersumbat . Keluhan sudah diderita sejak 11 th yang lalu. Penderita juga memiliki riwayat asma dan orang tua dengan riwayat asma

• Pada pemeriksaan status lokalis hidung ditemukan : Cavum nasi sempit ka-ki, discharge serus jernih, mukosa pucat-basah dan concha kongesti, deviasi septum (-), sinus normal. Tumor(-)

Page 24: rinitis

Pemeriksaan Penunjang• Tes alergi, hasilnya:• 1. House dust 500% : ++• 2. Human dender : +++• 3. Mite culture : ++• 4. Cat dender : ++• 5. Dog dender : +• 6. Chicken dender : +• 7. Kecoa :++• 8. Bandeng : -• 9. Udang : ++• 10. Kakap : ++• 11 Kepiting : ++++• Penderita diusulkan melakukan foto Rontgen posisi Waters

Page 25: rinitis

• Diagnosa Banding- Rinitis alergi

– Rinitis akut– Rinitis Vasomotor– Rinitis medikamentosa

• Diagnosa Kerja :” RINITIS ALERGI”• Penatalaksanaan

A. KIE kepada Pasien untuk menghindari alergen dan pengendalian lingkunganB.Terapi medikamentosa

– antihistamin– Dekongestan– Kortikosteroid topikal

C.Imunoterapi

• PrognosisDubius ad bonam

Page 26: rinitis

PEMBAHASAN• 1. Pasien ini didiagnosis Rhinitis alergi karena : • Dari anamnesa didapatkan pasien mengeluh bersin

bersin berulang ± 10 kali setiap serangan terutama bila kontak debu. Selain itu juga penderita mengeluhkan keluar cairan hidung berwarna bening dan encer dalam jumlah yang banyak. Penderita juga mengeluhkan hidung tersumbat dan gatal- gatal pada mata dan hidung. Keluhan ini kumat-kumatan dan sudah diderita sejak ± 11 tahun yang lalu. Penderita juga memiliki riwayat asma.

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan sekret serus jernih, mukosa pucat kanan dan kiri. Pada pemeriksaan penunjang dilakukan tes alergi dengan hasil didapatkan penderita alergi terhadap : House dust, human dender, mite culture, cat dender, dog dender, chicken dender, kecoa, udang, kakap dan kepiting

Page 27: rinitis

• 2. Diagnose banding dari rinitis alergi pada kasus ini yaitu

• a. Rinitis akut, akan ditemukan tanda radang seperti demam, mukosa hiperemis, pada rinitis akut oleh karena bakteri akan diadapatkan sekret yang mukopurulen, pada pemeriksaan sitologi hidung akan ditemukan sel PMN, hasil tes alergi akan negatif

• b. Rinitis vasomotor, akan ditemukan gejala utama yaitu hidung tersumbat, sekret hidung umumnya mukus. Hasil tes alergi akan negatif

• c. Rinitis medikamentosa, akan ditemukan dari anamnesa ada riwayat pemakaian obat vasokontriktor topikal (obat tetes hidung ) dalam jangka waktu yang lama. Gejala rinitis akan hilang bila penggunaan obat dihentikan.

Page 28: rinitis

• 3. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu :• KIE kepada pasien yaitu dengan memberikan informasi mengenai penyakit yang

diderita pasien, dan upaya-upaya yang dapat dilakukan pasien untuk mencegah kekambuhan penyakit yang diderita seperti menghindari alergen sesuai dengan hasil tes alergi dalam hal ini dengan menghindari binatang peliharaan (kucing, anjing, dan ayam), saat membersihkan rumah memakai masker untuk menghindari kontak langsung dengan debu rumah, mencuci sprei tempat tidur seminggu sekali dengan air hangat, tidak makan makanan yang mengadung udang, kakap dan kepiting.

• Terapi medikamentosa yang diberikan bersifat simptomtis untuk mengobati gejala-gejala saat serangan muncul yaitu:

– antihistamin : diberikan untuk menghilangkan efek histamin yang menimbulkan vasodilatasi dan hipersekresi kelenjar mukosa sehingga meringankan gejala bersin-bersin, gatal pada hidung dan rinore.

– Dekongestan : diberikan untuk vasokontriksi pembuluh darah, meringankan kongesti dan gejala hidung tersumbat.

• Imunoterapi• Adapun pertimbangan pemberian imunoterapi yaitu :

– Penderita mengeluhkan gejala rinitis alergi yang cukup berat karena telah dikeluhkan sejak 11 th yang lalu, hampir setiap hari dan sampai mengganggu tidur dan aktivitas pasien

– Hasil tes alergi menunjukkan pada alergen human dender dengan hasil +++ dan kepiting dengan hasil ++++

– Pengobatan ini tersedia di rumah sakit sanglah– Yang terpenting adalah kepatuhan pasien, karena terapi ini berlangsung 3-5 tahun,

untuk itu diupayakan KIE mengenai teknik pengobatan ini dan tingkat keberhasilannya agar pasien patuh menjalankan terapi.

Page 29: rinitis

• . Prognosis

Dubius ad bonam karena pada pasien ini belum didapatkan tanda-tanda komplikasi, sangat sulit menentukan prognosisnya karena semua tergantung pada kepatuhan pasien untuk menghindari alergen dan menjalankan imunoterapi.