rotavirus - rika.docx

7
ROTAVIRUS Gambar 1. Rotavirus 1. Pengertian Rotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit diare terutama pada bayi. Virus ini berbentuk roda berukuran 100 nanometer, termasuk dalam family Reoviridae. Virus ini terdiri dari grup A, B, C, D, E dan F. Grup A sering menyerang bayi dan grup B jarang menyerang bayi. Terdapat empat serotipe major dan paling sedikit 10 serotipe minor dari rotavirus grup A pada manusia. Pembagian serotipe ini didasarkan pada perbedaan antigen pada protein virus 7 (VP7). Virus ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kapsid luar, kapsid dalam dan inti. Rotavirus terdiri dari 11 segmen, setiap segmen mengandung RNA rantai ganda, yang mana setiap kode Rika Ikhtiarini Khasanah PO7120114033

Upload: rika

Post on 17-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ROTAVIRUS

Gambar 1. Rotavirus1. PengertianRotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit diare terutama pada bayi. Virus ini berbentuk roda berukuran100 nanometer, termasuk dalamfamily Reoviridae.Virus ini terdiri dari grup A, B, C, D, E dan F. Grup A sering menyerang bayi dan grup B jarang menyerang bayi. Terdapat empat serotipe major dan paling sedikit 10 serotipe minor dari rotavirus grup A pada manusia. Pembagian serotipe ini didasarkan pada perbedaan antigen pada protein virus 7 (VP7). Virus ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kapsid luar, kapsid dalam dan inti.Rotavirus terdiri dari 11 segmen, setiap segmen mengandung RNA rantai ganda, yang mana setiap kode untuk enam protein struktur ( VP1, VP2, VP3, VP4, VP6, VP7 ) dan lima protein nonstruktur (NSP1, NSP2, NSP3, NSP4, NSP 5). Dua struktur protein yaitu VP7 yang terdiri dari protein G dan glikoprotein dan VP4 yang terdiri dari protein P dan protease pembelahan protein, merupakan protein yang melapisi bagian luar dari virus dan merupakan pertimbangan yang penting untuk membuat vaksin dari rotavirus. Protein pembuat kapsid bagian dalam paling banyak adalah VP6 dan sangat mudah ditemukan dalam pemeriksaan antigen, sedangkan protein nonstruktur kapsid bagian dalam adalah NSP4 yang merupakan sebagai faktor virulensi dari rotavirus, meskipun protein lain juga terlibat dalam mempengaruhi virulensi dari rotavirus.

Gambar 2. Rotavirus2. PatogenesisRotavirus menyerang dan memasuki sel enterosit yang matang pada ujung vili usus kecil. Virus ini menyebabkan perubahan pada struktur mukosa usus kecil, berupa pemendekan vili dan terdapatnya infiltrat sel-sel radang mononuklear pada lamina propria. Kelainan morfologis ini dapat diminimalkan, hasil penelitian terbaru menunjukan bahwa infeksi rotavirus terjadi tanpa kerusakan sel epitel usus halus. Rotavirus menempel dan masuk dalam sel epitel tanpa kematian sel yang dapat menimbulkan diare. Sel epitel yang dimasuki oleh virus mensintesis dan mensekresi sitokin serta kemokin, yang langsung menimbulkan respon imun dari penderita dalam bentuk perubahan morfologi dan fungsi sel epitel. Penelitian terbaru juga menunjukkan diare yang terjadi pada infeksi rotavirus karena adanya protein nonstruktural dari virus yang mirip dengan enterotoksin yang menyebabkan sekresi aktif dari klorida melalui peningkatan kosentrasi kalsium intra sel.Infeksi rotavirus khas dimulai sesudah masa inkubasi kurang dari 48 jam dengan demam ringan hingga sedang dan muntah yang disertai dengan feses cair yang sering. Nyeri perut dan muntah serta demam khas mereda selama hari kedua sakit, tapi diare sering berlanjut selama 5-7 hari. Tinja tanpa sel darah merah atau darah putih yang nyata. Dehidrasi dapat terjadi dan memburuk dengan cepat terutama pada bayi. Walaupun kebanyakan neonatus yang terinfeksi rotavirus tidak meunjukkan gejala.Dalam pandangan klinis infeksi rotavirus terus berkembang dari diare ringan sampai diare berat yang mengakibatkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, shock dan kematian pada bayi dan anak-anak. Pada anak berumur diatas tiga bulan akan menimbulkan gastroenteritis, ketika terjadi reinfeksi gejalanya tidak muncul (asimptomatik). Masa inkubasi dari rotavirus adalah 1-4 hari, terjadi dengan tiba-tiba dan gejala demam, muntah serta diare berair(watery diarrhoea).Gejala gastrointestinal akan hilang setelah 3-7 hari, tetapi penyembuhan infeksi rotavirus mungkin bisa sampai 2-3 minggu.

3. PencegahanAntibodi anti rotavirus yaitu imunoglobulin A dan M diekresikan di feses setelah hari pertama terinfeksi rotavirus. Tes antibodi masih positif sampai 10 hari setelah infeksi pertama dan dapat lebih lama lagi jika terjadi infeksi berulang. Oleh karena itu pemeriksaan tes antibodi dapat digunakan untuk mendiagnosa rotavirus.Anak yang terinfeksi rotavirus biasanya mendapatkan terapi suportif untuk menghilangkan gejala dan komplikasi. Misalnya, terjadi dehidrasi yang merupakan komplikasi paling potensial dari infeksi rotavirus, keadaan ini sering ditangani dengan terapi rehidrasi oral. Pada kasus berat yang diikuti muntah, terapi oral sulit dilakukan. Ini memberikan indikasi untuk dilakukan pemberian cairan intravena serta perawatan di rumah sakit. Tujuan utama terapi adalah mencegah dehidrasi (rumatan), mengoreksi kekurangan cairan elektrolit secara cepat dan mencegah gangguan nutrisi.Pencegahan diare akibat rotavirus bisa diberikan vaksin rotavirus peroral yaituTetravalent-Rhesus based rotavirus vaccine (RRV-TV) yang telah diizinkan digunakan untuk bayi di Amerika Serikat. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada bayi usia 6 minggu-1 tahun. Jadwal yang disarankan adalah 3 dosis berurutan pada usia 2,4 dan 6 bulan. Vaksin diberikan 2-3 kali pada bayi usia 6-8 minggu. Pemberian imunisasi rutin dengan vaksin akan menurunkan jumlah pasien diare akibat rotavirus. Di Amerika Serikat dan Filipina imunisasi ini telah diwajibkan, sementara di Indonesia vaksinasi rotavirus belum ada, tetapi vaksin rotavirus keluaran MERK dan GSK sedang menunggu proses izin dari Badan POM.

4. PenangananPenanganan bagi orang yang terjangkit rotavirus adalah dengan penggantian cairan dan pemulihan zat elektrolit secara intrvena maupun oral. Dilakukan dengan pemberian larutan oralit atau cairan pengganti oralit. Cairan pengganti oralit bisa berupa kuah sayur, air teh manis dengan ditambahkan garam seujung sendok. Bila anak muntah tunggu 5-10 menit agar anak merasa tenang, baru setelah itu berikan cairan pengganti dari sendok secara perlahan-lahan.Infeksi rotavirus bersifatself-limited diseaseyang terjadi setelah 3-9 hari gejala muncul. Namun pada kasus ini dapat terjadi dehidrasi berat yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Dengan rehidrasi yang tepat dapat mencegah komplikasi yang serius.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Rotavirus. Diakses melalui http://www.news-medical.net/ pada tanggal 31 Maret 2015.

Khairaty, Fina. Berkenalan dengan Rotavirus Gastroenteritis. Diakses melaluihttp://www.parenting.co.id/ pada tanggal 31 Maret 2015.

Soedarto. 2009. Penyakit Menular Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Tanod, Darryl Virgiawan. 2011. Rotavirus Diarheae (Mekanisme Terjadinya Diare yang Disebabkan Rotavirus). Diakses melalui http://kesehatan. kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/02/21/rotavirus-diarheae-mekanisme-terjadinya-diare-yang-disebabkan-rotavirus/ pada tanggal 31 Maret 2015.

Wikipedia. Rotavirus. Diakses melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Rotavirus pada tanggal 31 Maret 2015.

Rika Ikhtiarini KhasanahPO7120114033