s ind 035224 chapter4
TRANSCRIPT
-
46
BAB 4
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Data Hasil Observasi
Setelah melakukan pengumpulan data melalui penelitian di sekolah,
penulis akan melakukan pengolahan data. Selain angket, data penunjang lain
yang digunakan penulis dalam penelitian adalah lembaran observasi.
Observasi dilakukan untuk mengetahui ketepatan guru dalam mengajar.
Penelitian sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh
karena itu, dilakukan observasi agar proses pembelajaran yang didalamnya
terjadi pengambilan data kemampuan siswa sebagai sampel dapat diamati.
Dalam penelitian ini melibatkan dua observer, yang pertama adalah
Eni Sukaeni, S. Pd, selaku guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
dan merangkap sebagai dosen luar biasa penulis di SMA Negeri 9 Bandung.
Observer kedua adalah Yuli Nurhati, mahasiswa jurusan pendidikan bahasa
dan satra Indonesia yang telah melaksanakan PLP. Kedua observer tersebut
memberikan penilaian mengenai proses mengajar yang dilakukan penulis
sebagai bukti tertulis baik tidaknya penulis melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
-
47
Tabel 4.1
Lembaran Observasi Aktivitas Guru
No. Aspek yang dinilai Nilai
Observer 1
Nilai Observer
2
1. Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik perhatian siswa
b. Memotivasi siswa c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan. d. Memberi acuan materi ajar yang akan
diajarkan.
3,00 3,00
2. Sikap guru dalam proses belajar mengajar a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan
siswa
b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa
c. Antusiame mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang
praktik
3,50 3,00
3. Penguasaan materi pembelajaran a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang
disampaikan dengan materi lainnya yang terkait
b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan asfek kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi sesuai tuntutan aspek kompetensi.
d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara
3,00 3,00
-
48
proposional
4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-
langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai alokasi yang direncanakan
2,90 2,75
5. Penggunaan media pembelajaran a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis
media b. Tepat saat penggunaan c. Terampil dalam mengoprasionalkan d. Membantu kelancaran proses pembelajaran
3,50 3,00
6. Evaluasi a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan
aspek kompetensi
b. Melakukan evaluasi sesuai butir soal yang telah direncanakan dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai alokasi waktu yang
direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan
jenis yang dirancang
3,00 3,00
7. Kemampuan menutup pelajaran a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi
kompetensi yang diajarkan b. Memberi kesempatan bertanya
3,00 3,25
-
49
c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler
d. Menginformasikan materi ajar berikutnya Jumlah Nilai Aspek 21,9 21
Sumber : Panduan Praktek Kependidikan (PPK)
Observer 1 Observer 2
JAOS =
JAOS =
13,37
9,21==S 00,3
721
==S
Skor total dari tiap observer
07,32
219,212
21=
+=
+=
SSS t
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa guru yang mengajar pada saat penelitian termasuk
kategori guru yang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian Obsever I
memberikan nilai total 3,13 dan Observer II memberikan nilai 3,00.
4.1. Analisis Data Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
1) Analisis Prates
a. Nilai tertinggi
Karangan tertinggi, nomor absen 17, mendapat skor 63 dengan
kategori baik.
-
50
Tema dan judul
Judul telah sesuai dengan tema yaitu tempat wisata, namun ada
bagian isi yang kurang sesuai dengan judul. Judul karangan Pantai
Indah Kapuk. Isi karangan lebih banyak menceritakan suatu kegiatan,
bukan pada objek wisatanya, seperti pada paragraf ke-3 kamipun
keluar dari air dan pergi ketempat makanan yang ada di dekat kolam.
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan ini telah mengandung sebagian besar
ciri-ciri karangan deskripsi tetapi kurang diuraikan secara jelas dan
teratur, seperti pada paragraf ke-1 pergi ke tempat wisata air yaitu
pantai indah kapuk. Karangan ini hanya menuliskan sedikit gambaran
objek yaitu pantai indah kapuk sebagai tempat wisata sedangkan ciri
fisik dari pantai indah kapuk tidak dijelaskan.
Hasil pengindraan
Tulisan kurang terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih
mampu menggambarkan kesan hasil pengindraan, seperti di sana
kami sangat senang sehingga panasnya matahari pada hari itu tidak
dihiraukan. Penulis menggambarkan keadaan siang yang dilihat dan
dirasakannya.
Ejaan dan tanda baca
Penerapan ejaan kurang baik dan ada kesalahan tanda baca yang
menunjukan ketidakcermatan, seperti pada paragraf ke-1 di bimbing
seharusnya kata di disatukan dengan kata bimbing karena di
-
51
bukan merupakan preposisi. pantai indah kapuk. itu berada di
Jakarta seharusnya setelah pantai indah kapuk tidak
menggunakan tanda titik (.) melainkan tanda koma (,) karena antara
kalimat tersebut masih saling berkaitan. Sama seperti pada paragraf
ke-4 Sesudahnya kami bersiap-siap untuk pulang. Karena hari sudah
mulai sore seharusnya tidak menggunakan tanda titik (.) melainkan
tanda (,).
Diksi
Walaupun penulis tidak menggunakan gaya bahasa, namun secara
keseluruhan arti kata dan bahasanya sesuai, seperti tempatnya
sangat menarik begitu pula harganya sangat menarik penulis
menggunakan pengulangan kata menarik namun dengan arti yang
berbeda, tempatnya sangat menarik mengandung makna denotasi
sedangkan harganya sangat menarik mengandung makna konotasi.
Kalimat efektif
Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan dalam kalimat tersebut tidak jelas. Pada paragraf ke-
1 tempatnya sangat menarik begitu pula harganya sangat
menarik, karena hari ini termasuk hari libur harga tiket pun
melonjak. Akan lebih baik jika kalimat tersebut dijadikan dua
kalimat, kalimat pertama tempatnya sangat menarik begitu pula
harganya sangat menarik dan kalimat ke dua hari ini termasuk hari
libur harga tiket masuk pun melonjak.
-
52
b. Nilai sedang
Karangan yang nilainnya sedang, nomor absen 18, mendapat skor 60
dengan kategori kurang.
Tema dan judul
Bentuk, judul sesuai dengan tema yaitu tempat wisata. Ada bagian
isi yang kurang sesuai dengan judul. Judul karangan Puncak. Isi
karangan lebih menggambarkan kegiatan di puncak bukan pada
objeknya, seperti pada paragraf ke-4 tetapi hanya ada satu kendala
berwisata ke puncak yaitu macet, karena padatnya kendaraan .
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan ini mengandung sebagian besar ciri-ciri
karangan deskripsi, tetapi kurang diuraikan secara jelas dan teratur,
karangan ini hanya menuliskan sedikit tentang gambaran objek yaitu
pada paragraf ke-1 pemandangan yang sangat indah dan sejuk
.
Hasil pengindraan
Tulisan tidak terlalu terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih
sedikit mencerminkan hasil pengindraan. Penulis berusaha
menggambarkan keadaan puncak seperti perkebunan teh, bukit-bukit,
warung, villa dan hotel dari hasil indra penglihatannya.
Ejaan dan tanda baca
Penerapaan ejaan kurang baik, sedikit kesalahan tanda baca yang
menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-2 para wisatawan
-
53
seharusnya penulisan para dan wisatawan disatukan
parawisatawan, karena para merupankan kata penyerta yang
menyatakan dan pengacu kekelompok. Pada paragraph ke-3 setelah
oleh karena itu seharusnya memakai tanda koma (,) karena oleh
karena itu merupakan kata penghubung antarkalimat.
Diksi
Pilihan kata tepat, arti kata dan bahasanya sesuai tetapi gaya
bahasanya kurang menarik dan bervariasi. Pada paragraf ke-1 penulis
menggunakan gaya bahasa personifikasi puncak menyajikan pesona
yang menawan , namun secara keseluruhan karangannya
menggunakan gaya bahasa yang kurang menarik dan bervariasi.
Kalimat efektif
Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan dalam tiap kalimat kurang jelas. Pada paragraf ke-2
Disepanjang jalan di puncak terdapat warung-warung kecil . Akan
lebih baik kalimat tersebut dibagi menjadi beberapa kalimat, karena
kalimat tersebut terlalu panjang. Biasanya kalimat yang panjang sulit
dipahami dan maknanya pun kurang jelas.
c. Nilai terendah
Karangan terendah, nomor absen 2, mendapat skor 50 dengan
kategori kurang.
-
54
Tema dan judul
Judul karangan Cipanas Garut. Judul sesuai dengan tema, yaitu
tempat wisata namun banyak isi karangan kurang sesuai dengan judul,
isi karangan lebih banyak menceritakan keadaan bukan pada objek
wisatanya, seperti pada paragraf ke-3 cipanas selalui dipenuhi oleh
domba garut dan orang garut .
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan mengandung sedikit karangan deskripsi
dan kurang diuraikan secara jelas dan teratur. Pada paragraf ke-2
cipanas memiliki kolam air panas yang terkenal sangat baik untuk
kesehatan, gambaran objek cipanas tidak dijelaskan dengan jelas.
Penulis membahas hal lainnya yaitu cipanas juga dinobatkan sebagai
tempat yang bersih . Tidak ada keterkaitan antara kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain.
Hasil pengindraan
Tulisan kurang terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih
mampu menggambarkan kesan hasil pengindraan. Pada paragraf ke-3
banyak kendaraan umum lalu lalang yang menurunkan orang-
orang penulis berusaha menggambarkan situasi dari hasil penglihatan.
Ejaan dan tanda baca
Penerapan ejaan kurang baik, banyak kesalahan tanda baca yang
menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-1, 2, 3 dan 4 ada
penulisan kata dan diawal kalimat, seharusnya kata dan tidak
-
55
ditulis diawal kalimat karena dan merupakan kata penghubung
antarkalimat. Didaerah, dikota, huruf di seharunya penulisannya
dipisahkan karena di merupakan preposisi. Kata lulang-lalang
dalam paragraf ke-3 seharusnya lalulalang. Pada paragraf ke-4
pemandangan yang indah Dipenuhi pepohonan seharusnya huruf
D ditulis denga huruf kecil bukan huruf kapital karena d ada di
tengah kalimat bukan di awal kalimat. Keseluruhan tipografi penulisan
penulisan dalam karangan ini tidak baik.
Diksi
Banyak pilihan kata yang kurang tepat, arti kata dan bahasanya
kurang sesuai dan gaya bahasanya kurang menarik. Penulis lebih
banyak mengulang kata seperti kata cipanas ada disetiap paragraf
terlebih pada paragraf ke-1 kata daerah mendapat lima kali
pengulangan.
Kalimat efektif
Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan dalam kalimat tidak jelas. Pada paragraf ke-4
selain mempunyai air panas yang menyehatkan juga memiliki
pemandangan yang indah dan dipenuhi pepohonan hijau dan sawah
dan udara yang dingin tak seperti di kota. Sebaiknya kalimat tersebut
dijadikan dalam beberapa kalimat sehingga tidak terlalu panjang dan
makna yang disampaikan lebih jelas.
-
56
2) Analisis Postes
a. Nilai tertinggi
Karangan tertinggi, nomor absen 13, mendapat skor 80 dengan
kategori baik.
Tema dan judul
Judul karangan ruang pengat yang selalu ditunggu. Bentuk, judul
dan isi sudah sesuai dengan tema, yaitu kegiatan. Isi karangan
menggambarkan tentang ruangan guru dan kegiatan guru, seperti pada
paragraf ke-1 tak hanya pencari ilmu yang memilih tempat itu,
melainkan pahlawan tanpa tanda jasa ikut memilih tempat itu untuk
memberikan ilmu-ilmunya kepada pejuang muda .
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan ini mengandung ciri-ciri karangan
deskripsi yang diuraikan secara teratur, jelas dan terperinci. Si penulis
dapat mendeskripsikan objek dengan sistematis. Penulis menjelaskan
dulu ruangan guru secara umum, seperti pada paragraf ke-2 ruang ini
terletak diantara kerumunan ruangan, di depan ada koperasi dan kela-
kelas , kemudian pendeskripsian dilanjutkan pada bagian-bagian
yang terdapat di ruangan guru, seperti pada paragraf ke-3 di dalam
ruangan itu terdapat jejeran kursi dan meja yang memenuhi ruangan
.
-
57
Hasil pengindraan
Tulisan terpusat pada hasil pengindraan, sehingga menggambarkan
hasil pengindraan. Penulis menggunakan indra penglihatan dalam
menggambarkan suasana pagi seperti terbitnya sang matahari,
sehingga pembaca seolah-olah melihat apa yang penulis gambarkan.
Ejaan dan tanda baca
Penerapan ejaan kurang baik, banyak kesalahan tanda baca yang
menunjukan ketidakcermatan, seperti pada paragraf ke-1 di
kategorikan seharisnya penulisan di disatukan karena di bukan
preposisi. Pada paragraf ke-2 diantara seharusnya di penulisannya
terpisah dengan kata antara karena di merupakan preposisi.
Penulisan daka dan seharunya tidak ditulis di awal paragraf karena
dan merupakan kata penghubung antarkalimat. Masih pada paragraf
ke-2 setelah kata ruangan seharusnya menggunakan tanda baca (,)
bukan titik (.), karena kalimat tersebut masih saling berhubungan.
Dalam penulisan slogan IF YOU LOVE ALLAH FOLLOW ME IN
ALL YOUR ACTIONS, ALLAH WILL LOVE YOU dan HE WHO
HAS NO LOVE HAS NO FAITH tidak perlu menggunakan huruf
kapital seluruhnya.
Diksi
Pilihan kata tepat, arti kata dan bahasa sesuai serta memiliki gaya
bahasa yang menarik dan bervariasi. Si penulis menggunakan pilihan
kata yang tepat seperti pahlawan tanpa tanda jasa untuk menyebut
-
58
guru atau sang pencari ilmu dan pejuang muda untuk menyebut
siswa. Selain itu penulis menggunakan gaya bahasa personifikasi
seperti pada paragraf ke-1 hembusan angin menyapa ribuan manusia
atau pada paragraf ke-2 ada barisan tanaman yang berebut
tempat menghiasi pinggiran jalan.
Kalimat efektif
Kalimat yang digunakan sebagian tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan kalimat tersebut kurang jelas, seperti pada paragraf
ke-2 dan terpampang sebuah majalah dinding (mading) berwarna
putih yang terkadang mengkritik isi dalam ruangan walau terkadang
kritikan itu tidak mereka abaikan. Akan lebih baik jika kalimat itu
dijadikan dua kalimat agar tidak terlalu panjang sehingga makna yang
disampaikan akan lebih jelas.
b. Nilai sedang
Karangan yang nilainya sedang, nomor absen 16 mendapat skor 76
dengan kategori baik.
Tema dan judul
Judul karangan Penjaga Perpustakaan. Bentuk, judul dan isi telah
sesuai dengan tema, yaitu kegiatan. Isi menceritakan kegiatan seorang
penjaga perpustakaan, seperti pada paragraf ke-2 kegiatan yang
setiap hari ia lakukan di dalam ruangan perpustakaan .
-
59
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan mengandung ciri karangan deskripsi
tetapi kurang diuraikan secara jelas dan teratur. Pada paragraf ke-1
terlihat seorang laki-laki berkumis tebal karangan ini hanya
menuliskan sedikit gambaran objek terutama fisiknya. Jadi isi
karangan secara keseluruhan tidak dijelaskan secara terinci dan
sistematis.
Hasil pengindraan
Tulisan terpusat pada hasil pengindraan tetapi masih mampu
menggambarkan kesan hasil pengindraan. Pada paragraf ke-3 jari-
jarinya terlihat memainkan kaca spion motor itu. Penulis
menggambarkan hasil penyerapan indra penglihatan kedalam sebuah
karangan.
Ejaan dan tanda baca
Penerapan ejaan kurang baik dan kesalahan tanda baca yang
menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-1 kata dudukki
seharusnya duduki tidak menggunakan huruf k yang ganda karena
tidak ada sufik ki melainkan sufik -i. Pada paragraf ke-2 terlihat
sesosoklelaki kata sesosok seharusnya ditulis terpisah dengan
kata lelaki. Pada awal kalimat seharnya menggunakan huruf kapital
setiap hari menjadi Setiap hari , mungkin baginya
menjadi Mungkin baginya , apakah ia lelah dengan semua itu?
menjadi Apakah ia lelah dengan semua itu?. Dalam kalimat
-
60
mungkin baginya ruangan itu tempat dia mengabdi menjadi saksi
perjuangan ia bekerja keras seharusnya setelah kata perjuangan
menggunakan tanda titik (.) karena antarkalimat tersebut tidak saling
berhubungan. Pada paragraf ke-3 kata terduduk seharusnya diganti
dengan kata duduk. Pada paragraf ke-4 kata diruangan seharusnya
penulisannya tidak disatukan karena di merupakan preposisi. Kata
berfikir seharisnya tidak menggunakan huruf f tetapi huruf p
menjadi berpikir.
Diksi
Ada sedikit pilihan kata kurang tepat, seperti kata terduduk dan
terbebani, namun secara keseluruhan arti kata dan bahasanya sesuai,
walaupun gaya bahasanya kurang menarik.
Kalimat efektif
Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan dalam kalimat kurang jelas. Dalam karangan penulis
banyak menggunakan kalimat yang panjang seperti pada paragraf ke-1
siang hari itu begitu cerah satu paragraf hanya terdapat satu
kalimat, sebaiknya kalimat tersebut dibagi menjadi dua atau tiga
kalimat agar makna yang disampaikan dalam kalimat lebih jelas.
c. Nilai terendah
Karangan terendah, nomor absen 35, mendapat skor 70 dengan
kategori cukup.
-
61
Tema dan judul
Judul karanga Asbak. Bentuk, judul dan isi sudah sesuai dengan
tema, yaitu kegiatan. Isi menggambarkan suatu tempat yang disebut
asbak beserta kegiatan ditempat tersebut, seperti pada paragraf ke-2
Aku dan beberapa temanku tadi yang pergi ke asbak .
Urutan penyajian
Urutan penyajian karangan ini mengandung ciri karangan
deskripsi, tetapi kurangan diuraikan secara jelas dan teratur. Pada
paragraf ke-2 dimana sela itu seakan-akan tempat rokok
sebagaimana asbak yang sesungguhnya. Karangan ini hanya
menuliskan sedikit tentang gambaran objek terutama fisiknya. Jadi isi
karangan secara keseluruhan tidak dijelaskan secara terperinci.
Hasil pengindraan
Tulisan terpusat pada hasil pengindraan. Indra yang banyak penulis
gambarkan yaitu indra penglihatan seperti tempat parkir, di dapan
kelas dan sebuah tempat duduk.
Ejaan dan tanda baca
Penerapan ejaan kurang baik, juga adanya kesalahan tanda baca
yang menunjukan ketidakcermatan. Penulisan keluar seharusnya
ke dipisahkan dengan luar, karena kata ke merupakan preposisi,
setelah kata sela-selanya seharusnya menggunakan tanda koma (,)
bukan titik (.) karena antarkalimat tersebut masih berhubung. Kata
-
62
dan seharusnya tidak mengawali kalimat karena dan merupakana
kata penghubung antarkalimat.
Diksi
Ada sedikit pilihan kata yang kurang tepat. Pada paragraf ke-2
tetapi, aku dan beberapa temanku untuk pergi ke asbak
seharusnya kata untuk dihilangkan atau setelah kata temanku
ditambah kata memilih. Secara keseluruhan arti kata dan bahasanya
sesuai tetapi gaya bahasanya kurang menarik.
Kalimat efektif
Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna
yang disampaikan tidak jelas. Penulis lebih banyak menggunakan
kalimat panjang, seperti paragraf ke-1 Hari ini, lebih tepatnya
beberapa menit yang lalu baru saja aku bersama kawan-kawanku dari
kelas X9 melakukan sebuah kegiatan yang amat menyenangkan yaitu
belajar di luar ruangan. Akan lebih baik jika kalimat tersebut
dijadikan beberapa kalimat sehingga mudah dipahami dan tidak
bertele-tele.
4.2. Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang Nilai Prates dan Postes
Uji reliabilitas antar penimbang dilakukan untuk mengetahui tingkat
reliabilitas penelitian antara penguji yang satu dengan yang lain bagi setiap
testi. Pada penelitian ini penilaian dilakukan oleh tiga orang penguji, yaitu :
-
63
1) Wati Herawati, mahasiswa UPI jurusan pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia yang telah melakukan PLP di SMA Negeri 9 Bandung tahun
pelajaran 2008/2009.
2) Yuli Nurhati, mahasiswa UPI jurusan pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia yang telah melakukan PLP di SMA Negeri 9 Bandung tahun
pelajaran 2008/2009.
3) Eni Sukaeni, S. Pd, guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di
SMA Negeri 9 Bandung.
Hal pertama yang dilakukan dalam menguji reliabilitas antara
penimbang ini adalah mengumpulkan data dari ketiga penguji. Selanjutnya
data-data tersebut akan dimasukan ke dalam rumus yang telah ditentukan
pada bab 3 untuk diolah, sehingga menghasilkan korelasi antarpenimbang.
a. Hasil prates
Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka, perolehan nilai
prates dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Data Perhitungan Reliabilitas Hasil Prates
Munulis Karangan Deskripsi
No Prates
P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2
1 52 2704 50 2500 51 2601 153 23409
2 50 2500 50 2500 50 2500 150 22500
3 59 3481 61 3721 63 3969 183 33489
-
64
No Prates
P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2
4 57 3249 55 3025 56 3136 168 28224
5 60 3600 57 3249 57 3249 174 30276
6 55 3025 56 3136 57 3249 168 28224
7 58 3364 56 3136 57 3249 171 29241
8 50 2500 51 2601 52 2704 153 23409
9 50 2500 52 2704 51 2601 153 23409
10 54 2916 52 2704 56 3136 162 26244
11 56 3136 56 3136 53 2809 165 27225
12 60 3600 59 3481 58 3364 177 31329
13 62 3844 60 3600 64 4096 186 34596
14 60 3600 62 3844 58 3364 180 32400
15 56 3136 54 2916 52 2704 162 26244
16 55 3025 53 2809 57 3249 165 27225
17 64 4096 61 3721 64 4096 189 35721
18 60 3600 60 3600 57 3249 177 31329
19 55 3025 55 3025 52 2704 162 26244
20 55 3025 54 2916 53 2809 162 26244
21 50 2500 50 2500 53 2809 153 23409
22 55 3025 57 3249 56 3136 168 28224
23 58 3364 59 3481 63 3969 180 32400
24 50 2500 51 2601 52 2704 153 23409
25 52 2704 50 2500 51 2601 153 23409
26 56 3136 52 2704 54 2916 162 26244
27 54 2916 58 3364 56 3136 168 28224
28 57 3249 55 3025 50 2500 162 26244
29 52 2704 54 2916 53 2809 159 25281
30 53 2809 50 2500 53 2809 156 24336
31 61 3721 62 3844 57 3249 180 32400
-
65
No Prates
P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2
32 50 2500 50 2500 53 2809 153 23409
33 55 3025 50 2500 54 2916 159 25281
34 52 2704 51 2601 53 2809 156 24336
35 50 2500 53 2809 50 2500 153 23409
36 54 2916 52 2704 53 2809 159 25281
37 58 3364 60 3600 56 3136 174 30276
38 55 3025 52 2704 55 3025 162 26244
39 58 3364 54 2916 56 3136 168 28224
40 53 2809 50 2500 50 2500 153 23409
Jumlah 2211 122761 2184 119842 2196 121116 6591 1090431
Diketahui:
2x = ++ )3()2()1( 222 PPP
2x = (122761) + (119842) + (121116)
= 363719
2)( px = ++ 222 )3()2()1( PPP
2)( px = (2211)2 + (2184)2 + (2196)2
= 4888521 + 4769856 + 4822416 =14480793
x = ++ 321 PPP
x = 2211 + 2184 + 2196
= 6591
2)( tX = 2P = 1090431
-
66
N = Jumlah siswa k = Penguji N = 40 k = 3
Dinyatakan realibilitas antarpenguji hasil prates
NkX.
)( 2 =
40.3)6591( 2
=
12043441281
= 362010,7
NKx
kXdSS ttt
.
)()( 222
=
120)6591(
31090431 2
=
= 363477 362010,7
= 1466,3
Nkx
NXpdSS pP
.
)()( 222
=
120)6591(
4014480793 2
=
= 362019,8 362010,7
= 9,1
NKx
xtxSS tot.
)( 222 =
120)6591(363719
2
=
(Testi)
(Penguji)
(Kekeliruan)
-
67
= 363719 362010,7
= 1708,3
(kekeliruan) = pddtSStxkkdSS tkk 2222
= 1708,3 1466,3 9,1
= 232,9
Dengan prinsip ANAVA maka data-data tersebut di atas dapat
dimasukan ke dalam format ANAVA sebagai berikut:
Sumber Variasi SS dk Varian
Dari Testi 1466,3 39 37,60
Dari Penguji 9,1 2
Dari kekeliruan 232,9 78 2,99
Dengan demikian maka reliabilitas antarpenguji yang dinyatakan
dengan rumus:
92,06,37
)9,26,37(=
=
=
tr
kkttt V
VVr
Dari perhitungan di atas nilai reliabilitas antarpenguji yang di dapat
sebesar 0,92. bila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien
reliabilitasnya termasuk taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antara
penimbang mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan
siswa.
-
68
b. Hasil Postes
Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka perolehan data
nilai postes dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3
Data Hasil Uji Antarpenimbang Nilai Postes
No Postes
P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2
1 70 4900 75 5625 71 5041 216 46656
2 73 5329 74 5476 72 5184 219 47961
3 76 5776 78 6084 75 5625 229 52441
4 70 4900 70 4900 72 5184 212 44944
5 74 5476 75 5625 76 5776 225 50625
6 73 5329 70 4900 72 5184 215 46225
7 76 5776 73 5329 75 5625 224 50176
8 73 5329 72 5184 74 5476 219 47961
9 73 5329 71 5041 70 4900 214 45796
10 73 5329 74 5476 73 5329 220 48400
11 70 4900 70 4900 76 5776 216 46656
12 73 5329 74 5476 73 5329 220 48400
13 80 6400 80 6400 80 6400 240 57600
14 73 5329 79 6241 74 5476 226 51076
15 73 5329 75 5625 74 5476 222 49284
16 76 5776 78 6084 75 5625 229 52441
17 75 5625 74 5476 76 5776 225 50625
18 76 5776 79 6241 77 5929 232 53824
19 73 5329 73 5329 73 5329 219 47961
20 70 4900 73 5329 70 4900 213 45369
-
69
No Postes
P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2
21 73 5329 72 5184 74 5476 219 47961
22 70 4900 71 5041 73 5329 214 45796
23 70 4900 70 4900 72 5184 212 44944
24 72 5184 70 4900 71 5041 213 45369
25 70 4900 75 5625 72 5184 217 47089
26 70 4900 72 5184 73 5329 215 46225
27 70 4900 71 5041 72 5184 213 45369
28 76 5776 78 6084 74 5476 228 51984
29 72 5184 74 5476 76 5776 222 49284
30 73 5329 75 5625 77 5929 225 50625
31 73 5329 72 5184 73 5329 218 47524
32 73 5329 74 5476 75 5625 222 49284
33 76 5776 75 5625 78 6084 229 52441
34 76 5776 78 6084 77 5929 231 53361
35 70 4900 70 4900 70 4900 210 44100
36 70 4900 73 5329 75 5625 218 47524
37 73 5329 78 6084 71 5041 222 49284
38 76 5776 75 5625 78 6084 229 52441
39 70 4900 76 5776 73 5329 219 47961
40 73 5329 74 5476 76 5776 223 49729
Jumlah 2916 212812 2960 219360 2958 218970 8834 1952716
Diketahui:
2x = ++ )3()2()1( 222 PPP
2x = (212812) + (219360) + (218970)
= 651142
-
70
2)( px = ++ 222 )3()2()1( PPP
2)( px = (2916)2 + (2960)2 + (2958)2
= 8503056 + 8761600 + 8749764 = 26014420
x = ++ 321 PPP
x = 2916 + 2960 + 2958
= 8834
2)( tX = 2P = 1952716
N = Jumlah siswa k = Penguji N = 40 k = 3
Dinyatakan realibilitas antarpenguji hasil prates
NkX.
)( 2 =
40.3)8834( 2
=
12078039556
= 650329,6
NKx
kXdSS ttt
.
)()( 222
=
120)8834(
31952716 2
=
= 650905,3 650329,6
= 575,7
(Testi)
-
71
Nkx
NXpdSS pP
.
)()( 222
=
120)8834(
4026014420 2
=
= 650360,5 650329,6
= 30,9
NKx
xtxSS tot.
)( 222 =
120)8834(651142
2
=
= 651142 650329,6
= 812,4
(kekeliruan) = pddtSStxkkdSS tkk 2222
= 812,4 575,7 30,9
= 205,8
Dengan prinsip ANAVA maka data-data tersebut di atas dapat
dimasukan ke dalam format ANAVA sebagai berikut:
Sumber Variasi SS dk Varian
Dari Testi 575,7 39 14,76
Dari Penguji 30,9 2
Dari kekeliruan 205,8 78 2,64
(Penguji)
(Kekeliruan)
-
72
Dengan demikian maka reliabilitas antarpenguji yang dinyatakan
denga rumus:
82,076,14
)64,278,14(=
=
=
tr
kkttt V
VVr
Dari perhitungan di atas, maka reliabilitas antarpenguji yang didapat
sebesar 0,82. bila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien reliabilitasnya
termasuk pada taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antarpenimbang
mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan.
Tabel 4.4
Distribusi Nilai Prates dan Postes
No X1 X2 d d2
1 51 72 21 441
2 50 73 23 529
3 61 76 15 225
4 56 71 15 225
5 58 75 17 289
6 56 72 16 256
7 57 75 18 324
8 51 77 26 676
9 51 71 20 400
10 54 73 19 361
11 55 72 17 289
12 59 73 14 196
13 62 80 18 324
14 60 75 15 225
15 54 74 20 400
-
73
No X1 X2 d d2
16 55 76 21 441
17 63 75 12 144
18 59 77 18 324
19 54 73 19 361
20 54 71 17 289
21 51 73 22 484
22 56 71 15 225
23 60 71 11 121
24 51 71 20 400
25 51 72 21 441
26 54 72 18 324
27 56 71 15 225
28 54 76 22 484
29 53 74 21 441
30 52 75 23 529
31 60 73 13 169
32 51 74 23 529
33 53 76 23 529
34 52 77 25 625
35 51 70 19 361
36 53 73 20 400
37 58 74 16 256
38 54 76 22 484
39 56 73 17 289
40 51 74 23 529
Jumlah 2197 2947 750 14564
-
74
Dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa dari hasil prates
terlihat bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi siswa belum cukup
baik. Hal ini terbukti dari nilai yang diperoleh siswa. Nilai terendah 50 dan
nilai tertinggi 63.
Pada hasil postes terlihat kemampuan menulis karangan deskripsi
siswa mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan yaitu berupa
penerapan metode karyawisata. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh
siswa. Nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 80.
4.3. Hasil Perhitungan Statistik
Analisi data hasil selanjutnya akan menggunakan perhitungan statistik.
Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan perbedaan dua mean dari data yang
terjadi di atas. Mengacu pada perhitungan sebelumnya, perhitungan statistik
dengan menggunakan perbedaan dan mean prates dan postes dapat ditempuh
dengan cara berikut:
a) NXM 1=
402197
=M
= 54,93 b)
NXM 2=
402947
=M
= 73,68
-
75
c) Md =
Nd
=
40750
= 18,75
d) NdddX
222 )(
=
40)750(14564
22
= dX
40562500145642 = dX
= 14564 14062,5 = 501,5
e) t =
)1(2
NNdx
Md
=
)140(405,501
75,18
=
15605,501
75,18
=
56,075,18
= 33,48
f) Mencari derajat kebebasan dengan rumus: db = N 1
Diketahui N = 40 db = 40 1 = 39
-
76
g) t tabel = 95% (db) = 95% (39) = 2,68 Dari data di atas diperoleh harga t hitung adalah 33,48 dari derajat kebebasan 39.
Dari tabel didapat t tabel 2,68 dengan tingkat kepercayaan () = 95% maka t hitung > t tabel yaitu 33,48 > 2,68. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara prates dan postes pada taraf 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.4. Analisis Data Hasil Angket
Salah satu data penunjang dalam penelitian ini adalah angket. Angket
tersebut disebar setelah pembelajaran berlangsung kepada 40 siswa di SMA
Negeri 9 Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi. Berikut hasil perhitungan persentase angket dengan
menggunakan rumus.
%100xNfop =
Dengan keterangan:
fo = frekuensi setiap jawaban dari responden
N = jumlah responden
P = presentase frekuensi dari tiap jawaban responden
-
77
Berikut akan dipaparkan pertanyaan-pertanyaan yang akan
dipaparkan dalam angket:
1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa dan sastra Indonesia?
2. Apakah Anda menyukai pelajaran mengarang?
3. Apakah Anda tahu tentang karangan deskripsi?
4. Apakah Anda tahu tentang metode karyawisata?
5. Pernahkah anda menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
metode karyawisata?
6. Apakah anda menyukai metode sebelumnya yang digunakan guru anda
di kelas?
7. Apakah menurut anda menulis karangan itu sulit?
8. Apakah Anda merasa terbantu dengan metode karyawisata yang
diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?
9. Apakah Anda menyukai metode karyawisata yang telah diterapkan
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?
10. Menurut Anda, apakah metode karyawisata cocok dipergunakan dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi?
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca hasil persentase
perhitungan angket, maka data hasil pengolahan angket akan dipaparkan
sebagai berikut:
-
78
Tabel 4.5
Analisis Data Hasil Angket
No. Pertanyaan
Jawaban Ya Tidak
fo P Fo P
1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa dan sastra Indonesia?
38 95% 1 5%
2. Apakah Anda menyukai pelajaran mengarang?
13 32,5% 27 67,5%
3. Apakah Anda tahu tentang karangan deskripsi?
39 97,5% 1 2,5%
4. Apakah Anda tahu tentang metode karyawisata?
28 70% 12 30%
5. Pernahkah anda menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata?
5 12,5% 35 87,5%
6. Apakah anda menyukai metode sebelumnya yang digunakan guru anda di kelas?
17 42,5% 23 57,5%
7. Apakah menurut anda menulis karangan itu sulit?
32 80% 8 20%
8. Apakah Anda merasa terbantu dengan metode karyawisata yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?
36 90% 4 10%
9. Apakah Anda menyukai metode karyawisata yang telah diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?
37 92,5% 3 7,5%
10. Menurut Anda, apakah metode karyawisata cocok dipergunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?
38 95% 2 5%
-
79
Adapun pedoman untuk mengambil kesimpulan adalah sebagai
berikut.
0% = tidak ada
1%-5% = hampir tidak ada
6%-25% = sebagian kecil
26%-49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51%-75% = lebih dari setengahnya
76%-95% = sebagian besar
96%-99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya
Berdasarkan hasil pengolahan angket. Pada angket nomor 1 diketahui
bahwa 95% siswa menjawab ya, artinya sebagian besar siswa menyukai
pelajaran bahasa Indonesia. Pada angket nomor 3 diketahui bahwa 97,5%
atau hampir seluruh siswa mengetahui tentang karangan deskripsi. Hal ini
menunjukan adanya respon yang baik dari siswa terhadap pelajaran bahasa
Indonesia. Respon yang baik ini akan menunjang penulis ketika memberikan
perlakuan yaitu penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi.
Dari pertanyaan nomor 2 diketahui bahwa 67,5% atau 27 siswa dari 40
siswa tidak menyukai pelajaran mengarang. Hal ini diakibatkan oleh 80%
pernyataan siswa pada angket nomor 7 yang merasa sulit menulis karangan.
-
80
Selain itu, metode yang digunakan dalam pembelajaran berpengaruh. Hal ini
dapat dilihat pada pertanyaan nomor 6, yaitu 57,5% siswa menjawab tidak
menyukai metode sebelumnya yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran menulis karangan.
Metode karyawisata bukan metode baru dalam pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban angket nomor 4, yaitu 70% siswa mengetahui
metode karyawisata, namun jarang sekali diterapkan terlebih dalam
pelajaran menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa, yaitu 87,5% menjawab tidak, artinya 35 siswa menyatakan tidak
pernah menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi.
Sebagian siswa, yaitu sebanyak 92,5% siswa menyukai metode
karyawisata. Hal ini dapat dilihat pada jawaban angket nomor 9. Metode
karyawisata dapat membantu siswa untuk mendapatkan ide. Hal ini dapat
dilihat dalam perincian objek yang jelas karena siswa melihat dan
mengamati objek secara langsung. Pada angket nomor 8 yang menjawab
ya sebanyak 36 siswa, artinya 90% siswa merasa terbantu dengan metode
karyawisata, selain itu 95% siswa merasa cocok jika metode karyawiata
diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
-
81
4.5. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis, yaitu ada perbedaan
yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi
sebelum dan sesudah penerapan metode karyawisata. Hipotesis terbukti,
pembuktian ini dapat dilihat setelah dilakukan pengolahan data, yaitu uji
reliabilitas didapatkan bahwa tingkat reliabilitas data tingkat tinggi dilihat
dari tabel Guilford. Pembuktian berdasarkan kriteria pengujian jika t hitung > t
tabel maka H0 ditolak. Dari perhitungan diketahui t hitung = 33,48 dan t tabel =
2,68 untuk taraf signifikasi 0,05 (taraf kepercayaan 95%) dengan derajat
kebebasan 39.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Secara umum siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung sudah dapat
menulis dengan menggunakan metode karyawisata. Metode ini bisa
memudahkan siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam
bentuk tulisan.
Pada pengolahan hasil tes menulis karangan deskripsi oleh tiga penilai
diperoleh reliabilitas antar penimbang, pada prates diperoleh reliabilitas antar
penimbang sebesar 0,92. Apabila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien
reliabilitas termasuk taraf kolerasi tinggi. Pada postes diperoleh reliabilitas
antar penimbang sebesar 0,82. bila dilihat pada tabel Guilford, koefisien
reliabilitasnya termasuk taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antara
-
82
penimbang mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan
siswa pada prates dan postes.
Ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode karya wisata. Pembuktian tersebut
berdasarkan kriteria pengujian jika t hitung > t tabel, maka akan ada perbedaan
yang signifikan antara hasil pretes dan postes. Dari perhitungan diketahui t
hitung = 33,48 dan t tabel = 2,68 untuk taraf signifikasi 0,05 (taraf kepercayaan
95%) dengan derajat kebebasan 39.
Nilai rata-rata menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan
metode karyawisata mencapai 54,93, sedangkan nilai rata-rata menulis
karangan deskripsi sesudah menggunakan metode karyawisata mencapai 73,
68. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode karyawisata mampu
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Dapat dilihat
dari perincian objek dalam karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan
metode karyawisata masih kurang jelas, tetapi ketika sudah diberikan
perlakuan, yaitu metode karyawisata, siswa dapat lebih jelas merinci objek
yang dideskripsikannya.