s ind 035224 chapter4

37
46 BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Data Hasil Observasi Setelah melakukan pengumpulan data melalui penelitian di sekolah, penulis akan melakukan pengolahan data. Selain angket, data penunjang lain yang digunakan penulis dalam penelitian adalah lembaran observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketepatan guru dalam mengajar. Penelitian sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, dilakukan observasi agar proses pembelajaran yang didalamnya terjadi pengambilan data kemampuan siswa sebagai sampel dapat diamati. Dalam penelitian ini melibatkan dua observer, yang pertama adalah Eni Sukaeni, S. Pd, selaku guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan merangkap sebagai dosen luar biasa penulis di SMA Negeri 9 Bandung. Observer kedua adalah Yuli Nurhati, mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan satra Indonesia yang telah melaksanakan PLP. Kedua observer tersebut memberikan penilaian mengenai proses mengajar yang dilakukan penulis sebagai bukti tertulis baik tidaknya penulis melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Upload: jj-okto

Post on 22-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 46

    BAB 4

    PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    4.1 Analisis Data Hasil Observasi

    Setelah melakukan pengumpulan data melalui penelitian di sekolah,

    penulis akan melakukan pengolahan data. Selain angket, data penunjang lain

    yang digunakan penulis dalam penelitian adalah lembaran observasi.

    Observasi dilakukan untuk mengetahui ketepatan guru dalam mengajar.

    Penelitian sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh

    karena itu, dilakukan observasi agar proses pembelajaran yang didalamnya

    terjadi pengambilan data kemampuan siswa sebagai sampel dapat diamati.

    Dalam penelitian ini melibatkan dua observer, yang pertama adalah

    Eni Sukaeni, S. Pd, selaku guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia

    dan merangkap sebagai dosen luar biasa penulis di SMA Negeri 9 Bandung.

    Observer kedua adalah Yuli Nurhati, mahasiswa jurusan pendidikan bahasa

    dan satra Indonesia yang telah melaksanakan PLP. Kedua observer tersebut

    memberikan penilaian mengenai proses mengajar yang dilakukan penulis

    sebagai bukti tertulis baik tidaknya penulis melaksanakan kegiatan belajar

    mengajar di kelas.

  • 47

    Tabel 4.1

    Lembaran Observasi Aktivitas Guru

    No. Aspek yang dinilai Nilai

    Observer 1

    Nilai Observer

    2

    1. Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik perhatian siswa

    b. Memotivasi siswa c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya

    dengan materi yang akan diajarkan. d. Memberi acuan materi ajar yang akan

    diajarkan.

    3,00 3,00

    2. Sikap guru dalam proses belajar mengajar a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

    siswa

    b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

    c. Antusiame mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang

    praktik

    3,50 3,00

    3. Penguasaan materi pembelajaran a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang

    disampaikan dengan materi lainnya yang terkait

    b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan asfek kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor)

    c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi sesuai tuntutan aspek kompetensi.

    d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara

    3,00 3,00

  • 48

    proposional

    4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-

    langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan

    komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa

    c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon dari siswa

    d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai alokasi yang direncanakan

    2,90 2,75

    5. Penggunaan media pembelajaran a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis

    media b. Tepat saat penggunaan c. Terampil dalam mengoprasionalkan d. Membantu kelancaran proses pembelajaran

    3,50 3,00

    6. Evaluasi a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan

    aspek kompetensi

    b. Melakukan evaluasi sesuai butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

    c. Melakukan evaluasi sesuai alokasi waktu yang

    direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan

    jenis yang dirancang

    3,00 3,00

    7. Kemampuan menutup pelajaran a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi

    kompetensi yang diajarkan b. Memberi kesempatan bertanya

    3,00 3,25

  • 49

    c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler

    d. Menginformasikan materi ajar berikutnya Jumlah Nilai Aspek 21,9 21

    Sumber : Panduan Praktek Kependidikan (PPK)

    Observer 1 Observer 2

    JAOS =

    JAOS =

    13,37

    9,21==S 00,3

    721

    ==S

    Skor total dari tiap observer

    07,32

    219,212

    21=

    +=

    +=

    SSS t

    Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran dapat

    disimpulkan bahwa guru yang mengajar pada saat penelitian termasuk

    kategori guru yang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian Obsever I

    memberikan nilai total 3,13 dan Observer II memberikan nilai 3,00.

    4.1. Analisis Data Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa

    1) Analisis Prates

    a. Nilai tertinggi

    Karangan tertinggi, nomor absen 17, mendapat skor 63 dengan

    kategori baik.

  • 50

    Tema dan judul

    Judul telah sesuai dengan tema yaitu tempat wisata, namun ada

    bagian isi yang kurang sesuai dengan judul. Judul karangan Pantai

    Indah Kapuk. Isi karangan lebih banyak menceritakan suatu kegiatan,

    bukan pada objek wisatanya, seperti pada paragraf ke-3 kamipun

    keluar dari air dan pergi ketempat makanan yang ada di dekat kolam.

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan ini telah mengandung sebagian besar

    ciri-ciri karangan deskripsi tetapi kurang diuraikan secara jelas dan

    teratur, seperti pada paragraf ke-1 pergi ke tempat wisata air yaitu

    pantai indah kapuk. Karangan ini hanya menuliskan sedikit gambaran

    objek yaitu pantai indah kapuk sebagai tempat wisata sedangkan ciri

    fisik dari pantai indah kapuk tidak dijelaskan.

    Hasil pengindraan

    Tulisan kurang terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih

    mampu menggambarkan kesan hasil pengindraan, seperti di sana

    kami sangat senang sehingga panasnya matahari pada hari itu tidak

    dihiraukan. Penulis menggambarkan keadaan siang yang dilihat dan

    dirasakannya.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapan ejaan kurang baik dan ada kesalahan tanda baca yang

    menunjukan ketidakcermatan, seperti pada paragraf ke-1 di bimbing

    seharusnya kata di disatukan dengan kata bimbing karena di

  • 51

    bukan merupakan preposisi. pantai indah kapuk. itu berada di

    Jakarta seharusnya setelah pantai indah kapuk tidak

    menggunakan tanda titik (.) melainkan tanda koma (,) karena antara

    kalimat tersebut masih saling berkaitan. Sama seperti pada paragraf

    ke-4 Sesudahnya kami bersiap-siap untuk pulang. Karena hari sudah

    mulai sore seharusnya tidak menggunakan tanda titik (.) melainkan

    tanda (,).

    Diksi

    Walaupun penulis tidak menggunakan gaya bahasa, namun secara

    keseluruhan arti kata dan bahasanya sesuai, seperti tempatnya

    sangat menarik begitu pula harganya sangat menarik penulis

    menggunakan pengulangan kata menarik namun dengan arti yang

    berbeda, tempatnya sangat menarik mengandung makna denotasi

    sedangkan harganya sangat menarik mengandung makna konotasi.

    Kalimat efektif

    Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan dalam kalimat tersebut tidak jelas. Pada paragraf ke-

    1 tempatnya sangat menarik begitu pula harganya sangat

    menarik, karena hari ini termasuk hari libur harga tiket pun

    melonjak. Akan lebih baik jika kalimat tersebut dijadikan dua

    kalimat, kalimat pertama tempatnya sangat menarik begitu pula

    harganya sangat menarik dan kalimat ke dua hari ini termasuk hari

    libur harga tiket masuk pun melonjak.

  • 52

    b. Nilai sedang

    Karangan yang nilainnya sedang, nomor absen 18, mendapat skor 60

    dengan kategori kurang.

    Tema dan judul

    Bentuk, judul sesuai dengan tema yaitu tempat wisata. Ada bagian

    isi yang kurang sesuai dengan judul. Judul karangan Puncak. Isi

    karangan lebih menggambarkan kegiatan di puncak bukan pada

    objeknya, seperti pada paragraf ke-4 tetapi hanya ada satu kendala

    berwisata ke puncak yaitu macet, karena padatnya kendaraan .

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan ini mengandung sebagian besar ciri-ciri

    karangan deskripsi, tetapi kurang diuraikan secara jelas dan teratur,

    karangan ini hanya menuliskan sedikit tentang gambaran objek yaitu

    pada paragraf ke-1 pemandangan yang sangat indah dan sejuk

    .

    Hasil pengindraan

    Tulisan tidak terlalu terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih

    sedikit mencerminkan hasil pengindraan. Penulis berusaha

    menggambarkan keadaan puncak seperti perkebunan teh, bukit-bukit,

    warung, villa dan hotel dari hasil indra penglihatannya.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapaan ejaan kurang baik, sedikit kesalahan tanda baca yang

    menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-2 para wisatawan

  • 53

    seharusnya penulisan para dan wisatawan disatukan

    parawisatawan, karena para merupankan kata penyerta yang

    menyatakan dan pengacu kekelompok. Pada paragraph ke-3 setelah

    oleh karena itu seharusnya memakai tanda koma (,) karena oleh

    karena itu merupakan kata penghubung antarkalimat.

    Diksi

    Pilihan kata tepat, arti kata dan bahasanya sesuai tetapi gaya

    bahasanya kurang menarik dan bervariasi. Pada paragraf ke-1 penulis

    menggunakan gaya bahasa personifikasi puncak menyajikan pesona

    yang menawan , namun secara keseluruhan karangannya

    menggunakan gaya bahasa yang kurang menarik dan bervariasi.

    Kalimat efektif

    Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan dalam tiap kalimat kurang jelas. Pada paragraf ke-2

    Disepanjang jalan di puncak terdapat warung-warung kecil . Akan

    lebih baik kalimat tersebut dibagi menjadi beberapa kalimat, karena

    kalimat tersebut terlalu panjang. Biasanya kalimat yang panjang sulit

    dipahami dan maknanya pun kurang jelas.

    c. Nilai terendah

    Karangan terendah, nomor absen 2, mendapat skor 50 dengan

    kategori kurang.

  • 54

    Tema dan judul

    Judul karangan Cipanas Garut. Judul sesuai dengan tema, yaitu

    tempat wisata namun banyak isi karangan kurang sesuai dengan judul,

    isi karangan lebih banyak menceritakan keadaan bukan pada objek

    wisatanya, seperti pada paragraf ke-3 cipanas selalui dipenuhi oleh

    domba garut dan orang garut .

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan mengandung sedikit karangan deskripsi

    dan kurang diuraikan secara jelas dan teratur. Pada paragraf ke-2

    cipanas memiliki kolam air panas yang terkenal sangat baik untuk

    kesehatan, gambaran objek cipanas tidak dijelaskan dengan jelas.

    Penulis membahas hal lainnya yaitu cipanas juga dinobatkan sebagai

    tempat yang bersih . Tidak ada keterkaitan antara kalimat yang satu

    dengan kalimat yang lain.

    Hasil pengindraan

    Tulisan kurang terpusat pada hasil pengindraan, tetapi masih

    mampu menggambarkan kesan hasil pengindraan. Pada paragraf ke-3

    banyak kendaraan umum lalu lalang yang menurunkan orang-

    orang penulis berusaha menggambarkan situasi dari hasil penglihatan.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapan ejaan kurang baik, banyak kesalahan tanda baca yang

    menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-1, 2, 3 dan 4 ada

    penulisan kata dan diawal kalimat, seharusnya kata dan tidak

  • 55

    ditulis diawal kalimat karena dan merupakan kata penghubung

    antarkalimat. Didaerah, dikota, huruf di seharunya penulisannya

    dipisahkan karena di merupakan preposisi. Kata lulang-lalang

    dalam paragraf ke-3 seharusnya lalulalang. Pada paragraf ke-4

    pemandangan yang indah Dipenuhi pepohonan seharusnya huruf

    D ditulis denga huruf kecil bukan huruf kapital karena d ada di

    tengah kalimat bukan di awal kalimat. Keseluruhan tipografi penulisan

    penulisan dalam karangan ini tidak baik.

    Diksi

    Banyak pilihan kata yang kurang tepat, arti kata dan bahasanya

    kurang sesuai dan gaya bahasanya kurang menarik. Penulis lebih

    banyak mengulang kata seperti kata cipanas ada disetiap paragraf

    terlebih pada paragraf ke-1 kata daerah mendapat lima kali

    pengulangan.

    Kalimat efektif

    Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan dalam kalimat tidak jelas. Pada paragraf ke-4

    selain mempunyai air panas yang menyehatkan juga memiliki

    pemandangan yang indah dan dipenuhi pepohonan hijau dan sawah

    dan udara yang dingin tak seperti di kota. Sebaiknya kalimat tersebut

    dijadikan dalam beberapa kalimat sehingga tidak terlalu panjang dan

    makna yang disampaikan lebih jelas.

  • 56

    2) Analisis Postes

    a. Nilai tertinggi

    Karangan tertinggi, nomor absen 13, mendapat skor 80 dengan

    kategori baik.

    Tema dan judul

    Judul karangan ruang pengat yang selalu ditunggu. Bentuk, judul

    dan isi sudah sesuai dengan tema, yaitu kegiatan. Isi karangan

    menggambarkan tentang ruangan guru dan kegiatan guru, seperti pada

    paragraf ke-1 tak hanya pencari ilmu yang memilih tempat itu,

    melainkan pahlawan tanpa tanda jasa ikut memilih tempat itu untuk

    memberikan ilmu-ilmunya kepada pejuang muda .

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan ini mengandung ciri-ciri karangan

    deskripsi yang diuraikan secara teratur, jelas dan terperinci. Si penulis

    dapat mendeskripsikan objek dengan sistematis. Penulis menjelaskan

    dulu ruangan guru secara umum, seperti pada paragraf ke-2 ruang ini

    terletak diantara kerumunan ruangan, di depan ada koperasi dan kela-

    kelas , kemudian pendeskripsian dilanjutkan pada bagian-bagian

    yang terdapat di ruangan guru, seperti pada paragraf ke-3 di dalam

    ruangan itu terdapat jejeran kursi dan meja yang memenuhi ruangan

    .

  • 57

    Hasil pengindraan

    Tulisan terpusat pada hasil pengindraan, sehingga menggambarkan

    hasil pengindraan. Penulis menggunakan indra penglihatan dalam

    menggambarkan suasana pagi seperti terbitnya sang matahari,

    sehingga pembaca seolah-olah melihat apa yang penulis gambarkan.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapan ejaan kurang baik, banyak kesalahan tanda baca yang

    menunjukan ketidakcermatan, seperti pada paragraf ke-1 di

    kategorikan seharisnya penulisan di disatukan karena di bukan

    preposisi. Pada paragraf ke-2 diantara seharusnya di penulisannya

    terpisah dengan kata antara karena di merupakan preposisi.

    Penulisan daka dan seharunya tidak ditulis di awal paragraf karena

    dan merupakan kata penghubung antarkalimat. Masih pada paragraf

    ke-2 setelah kata ruangan seharusnya menggunakan tanda baca (,)

    bukan titik (.), karena kalimat tersebut masih saling berhubungan.

    Dalam penulisan slogan IF YOU LOVE ALLAH FOLLOW ME IN

    ALL YOUR ACTIONS, ALLAH WILL LOVE YOU dan HE WHO

    HAS NO LOVE HAS NO FAITH tidak perlu menggunakan huruf

    kapital seluruhnya.

    Diksi

    Pilihan kata tepat, arti kata dan bahasa sesuai serta memiliki gaya

    bahasa yang menarik dan bervariasi. Si penulis menggunakan pilihan

    kata yang tepat seperti pahlawan tanpa tanda jasa untuk menyebut

  • 58

    guru atau sang pencari ilmu dan pejuang muda untuk menyebut

    siswa. Selain itu penulis menggunakan gaya bahasa personifikasi

    seperti pada paragraf ke-1 hembusan angin menyapa ribuan manusia

    atau pada paragraf ke-2 ada barisan tanaman yang berebut

    tempat menghiasi pinggiran jalan.

    Kalimat efektif

    Kalimat yang digunakan sebagian tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan kalimat tersebut kurang jelas, seperti pada paragraf

    ke-2 dan terpampang sebuah majalah dinding (mading) berwarna

    putih yang terkadang mengkritik isi dalam ruangan walau terkadang

    kritikan itu tidak mereka abaikan. Akan lebih baik jika kalimat itu

    dijadikan dua kalimat agar tidak terlalu panjang sehingga makna yang

    disampaikan akan lebih jelas.

    b. Nilai sedang

    Karangan yang nilainya sedang, nomor absen 16 mendapat skor 76

    dengan kategori baik.

    Tema dan judul

    Judul karangan Penjaga Perpustakaan. Bentuk, judul dan isi telah

    sesuai dengan tema, yaitu kegiatan. Isi menceritakan kegiatan seorang

    penjaga perpustakaan, seperti pada paragraf ke-2 kegiatan yang

    setiap hari ia lakukan di dalam ruangan perpustakaan .

  • 59

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan mengandung ciri karangan deskripsi

    tetapi kurang diuraikan secara jelas dan teratur. Pada paragraf ke-1

    terlihat seorang laki-laki berkumis tebal karangan ini hanya

    menuliskan sedikit gambaran objek terutama fisiknya. Jadi isi

    karangan secara keseluruhan tidak dijelaskan secara terinci dan

    sistematis.

    Hasil pengindraan

    Tulisan terpusat pada hasil pengindraan tetapi masih mampu

    menggambarkan kesan hasil pengindraan. Pada paragraf ke-3 jari-

    jarinya terlihat memainkan kaca spion motor itu. Penulis

    menggambarkan hasil penyerapan indra penglihatan kedalam sebuah

    karangan.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapan ejaan kurang baik dan kesalahan tanda baca yang

    menunjukan ketidakcermatan. Pada paragraf ke-1 kata dudukki

    seharusnya duduki tidak menggunakan huruf k yang ganda karena

    tidak ada sufik ki melainkan sufik -i. Pada paragraf ke-2 terlihat

    sesosoklelaki kata sesosok seharusnya ditulis terpisah dengan

    kata lelaki. Pada awal kalimat seharnya menggunakan huruf kapital

    setiap hari menjadi Setiap hari , mungkin baginya

    menjadi Mungkin baginya , apakah ia lelah dengan semua itu?

    menjadi Apakah ia lelah dengan semua itu?. Dalam kalimat

  • 60

    mungkin baginya ruangan itu tempat dia mengabdi menjadi saksi

    perjuangan ia bekerja keras seharusnya setelah kata perjuangan

    menggunakan tanda titik (.) karena antarkalimat tersebut tidak saling

    berhubungan. Pada paragraf ke-3 kata terduduk seharusnya diganti

    dengan kata duduk. Pada paragraf ke-4 kata diruangan seharusnya

    penulisannya tidak disatukan karena di merupakan preposisi. Kata

    berfikir seharisnya tidak menggunakan huruf f tetapi huruf p

    menjadi berpikir.

    Diksi

    Ada sedikit pilihan kata kurang tepat, seperti kata terduduk dan

    terbebani, namun secara keseluruhan arti kata dan bahasanya sesuai,

    walaupun gaya bahasanya kurang menarik.

    Kalimat efektif

    Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan dalam kalimat kurang jelas. Dalam karangan penulis

    banyak menggunakan kalimat yang panjang seperti pada paragraf ke-1

    siang hari itu begitu cerah satu paragraf hanya terdapat satu

    kalimat, sebaiknya kalimat tersebut dibagi menjadi dua atau tiga

    kalimat agar makna yang disampaikan dalam kalimat lebih jelas.

    c. Nilai terendah

    Karangan terendah, nomor absen 35, mendapat skor 70 dengan

    kategori cukup.

  • 61

    Tema dan judul

    Judul karanga Asbak. Bentuk, judul dan isi sudah sesuai dengan

    tema, yaitu kegiatan. Isi menggambarkan suatu tempat yang disebut

    asbak beserta kegiatan ditempat tersebut, seperti pada paragraf ke-2

    Aku dan beberapa temanku tadi yang pergi ke asbak .

    Urutan penyajian

    Urutan penyajian karangan ini mengandung ciri karangan

    deskripsi, tetapi kurangan diuraikan secara jelas dan teratur. Pada

    paragraf ke-2 dimana sela itu seakan-akan tempat rokok

    sebagaimana asbak yang sesungguhnya. Karangan ini hanya

    menuliskan sedikit tentang gambaran objek terutama fisiknya. Jadi isi

    karangan secara keseluruhan tidak dijelaskan secara terperinci.

    Hasil pengindraan

    Tulisan terpusat pada hasil pengindraan. Indra yang banyak penulis

    gambarkan yaitu indra penglihatan seperti tempat parkir, di dapan

    kelas dan sebuah tempat duduk.

    Ejaan dan tanda baca

    Penerapan ejaan kurang baik, juga adanya kesalahan tanda baca

    yang menunjukan ketidakcermatan. Penulisan keluar seharusnya

    ke dipisahkan dengan luar, karena kata ke merupakan preposisi,

    setelah kata sela-selanya seharusnya menggunakan tanda koma (,)

    bukan titik (.) karena antarkalimat tersebut masih berhubung. Kata

  • 62

    dan seharusnya tidak mengawali kalimat karena dan merupakana

    kata penghubung antarkalimat.

    Diksi

    Ada sedikit pilihan kata yang kurang tepat. Pada paragraf ke-2

    tetapi, aku dan beberapa temanku untuk pergi ke asbak

    seharusnya kata untuk dihilangkan atau setelah kata temanku

    ditambah kata memilih. Secara keseluruhan arti kata dan bahasanya

    sesuai tetapi gaya bahasanya kurang menarik.

    Kalimat efektif

    Sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna

    yang disampaikan tidak jelas. Penulis lebih banyak menggunakan

    kalimat panjang, seperti paragraf ke-1 Hari ini, lebih tepatnya

    beberapa menit yang lalu baru saja aku bersama kawan-kawanku dari

    kelas X9 melakukan sebuah kegiatan yang amat menyenangkan yaitu

    belajar di luar ruangan. Akan lebih baik jika kalimat tersebut

    dijadikan beberapa kalimat sehingga mudah dipahami dan tidak

    bertele-tele.

    4.2. Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang Nilai Prates dan Postes

    Uji reliabilitas antar penimbang dilakukan untuk mengetahui tingkat

    reliabilitas penelitian antara penguji yang satu dengan yang lain bagi setiap

    testi. Pada penelitian ini penilaian dilakukan oleh tiga orang penguji, yaitu :

  • 63

    1) Wati Herawati, mahasiswa UPI jurusan pendidikan bahasa dan sastra

    Indonesia yang telah melakukan PLP di SMA Negeri 9 Bandung tahun

    pelajaran 2008/2009.

    2) Yuli Nurhati, mahasiswa UPI jurusan pendidikan bahasa dan sastra

    Indonesia yang telah melakukan PLP di SMA Negeri 9 Bandung tahun

    pelajaran 2008/2009.

    3) Eni Sukaeni, S. Pd, guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di

    SMA Negeri 9 Bandung.

    Hal pertama yang dilakukan dalam menguji reliabilitas antara

    penimbang ini adalah mengumpulkan data dari ketiga penguji. Selanjutnya

    data-data tersebut akan dimasukan ke dalam rumus yang telah ditentukan

    pada bab 3 untuk diolah, sehingga menghasilkan korelasi antarpenimbang.

    a. Hasil prates

    Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka, perolehan nilai

    prates dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.2

    Data Perhitungan Reliabilitas Hasil Prates

    Munulis Karangan Deskripsi

    No Prates

    P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2

    1 52 2704 50 2500 51 2601 153 23409

    2 50 2500 50 2500 50 2500 150 22500

    3 59 3481 61 3721 63 3969 183 33489

  • 64

    No Prates

    P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2

    4 57 3249 55 3025 56 3136 168 28224

    5 60 3600 57 3249 57 3249 174 30276

    6 55 3025 56 3136 57 3249 168 28224

    7 58 3364 56 3136 57 3249 171 29241

    8 50 2500 51 2601 52 2704 153 23409

    9 50 2500 52 2704 51 2601 153 23409

    10 54 2916 52 2704 56 3136 162 26244

    11 56 3136 56 3136 53 2809 165 27225

    12 60 3600 59 3481 58 3364 177 31329

    13 62 3844 60 3600 64 4096 186 34596

    14 60 3600 62 3844 58 3364 180 32400

    15 56 3136 54 2916 52 2704 162 26244

    16 55 3025 53 2809 57 3249 165 27225

    17 64 4096 61 3721 64 4096 189 35721

    18 60 3600 60 3600 57 3249 177 31329

    19 55 3025 55 3025 52 2704 162 26244

    20 55 3025 54 2916 53 2809 162 26244

    21 50 2500 50 2500 53 2809 153 23409

    22 55 3025 57 3249 56 3136 168 28224

    23 58 3364 59 3481 63 3969 180 32400

    24 50 2500 51 2601 52 2704 153 23409

    25 52 2704 50 2500 51 2601 153 23409

    26 56 3136 52 2704 54 2916 162 26244

    27 54 2916 58 3364 56 3136 168 28224

    28 57 3249 55 3025 50 2500 162 26244

    29 52 2704 54 2916 53 2809 159 25281

    30 53 2809 50 2500 53 2809 156 24336

    31 61 3721 62 3844 57 3249 180 32400

  • 65

    No Prates

    P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2

    32 50 2500 50 2500 53 2809 153 23409

    33 55 3025 50 2500 54 2916 159 25281

    34 52 2704 51 2601 53 2809 156 24336

    35 50 2500 53 2809 50 2500 153 23409

    36 54 2916 52 2704 53 2809 159 25281

    37 58 3364 60 3600 56 3136 174 30276

    38 55 3025 52 2704 55 3025 162 26244

    39 58 3364 54 2916 56 3136 168 28224

    40 53 2809 50 2500 50 2500 153 23409

    Jumlah 2211 122761 2184 119842 2196 121116 6591 1090431

    Diketahui:

    2x = ++ )3()2()1( 222 PPP

    2x = (122761) + (119842) + (121116)

    = 363719

    2)( px = ++ 222 )3()2()1( PPP

    2)( px = (2211)2 + (2184)2 + (2196)2

    = 4888521 + 4769856 + 4822416 =14480793

    x = ++ 321 PPP

    x = 2211 + 2184 + 2196

    = 6591

    2)( tX = 2P = 1090431

  • 66

    N = Jumlah siswa k = Penguji N = 40 k = 3

    Dinyatakan realibilitas antarpenguji hasil prates

    NkX.

    )( 2 =

    40.3)6591( 2

    =

    12043441281

    = 362010,7

    NKx

    kXdSS ttt

    .

    )()( 222

    =

    120)6591(

    31090431 2

    =

    = 363477 362010,7

    = 1466,3

    Nkx

    NXpdSS pP

    .

    )()( 222

    =

    120)6591(

    4014480793 2

    =

    = 362019,8 362010,7

    = 9,1

    NKx

    xtxSS tot.

    )( 222 =

    120)6591(363719

    2

    =

    (Testi)

    (Penguji)

    (Kekeliruan)

  • 67

    = 363719 362010,7

    = 1708,3

    (kekeliruan) = pddtSStxkkdSS tkk 2222

    = 1708,3 1466,3 9,1

    = 232,9

    Dengan prinsip ANAVA maka data-data tersebut di atas dapat

    dimasukan ke dalam format ANAVA sebagai berikut:

    Sumber Variasi SS dk Varian

    Dari Testi 1466,3 39 37,60

    Dari Penguji 9,1 2

    Dari kekeliruan 232,9 78 2,99

    Dengan demikian maka reliabilitas antarpenguji yang dinyatakan

    dengan rumus:

    92,06,37

    )9,26,37(=

    =

    =

    tr

    kkttt V

    VVr

    Dari perhitungan di atas nilai reliabilitas antarpenguji yang di dapat

    sebesar 0,92. bila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien

    reliabilitasnya termasuk taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antara

    penimbang mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan

    siswa.

  • 68

    b. Hasil Postes

    Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka perolehan data

    nilai postes dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.3

    Data Hasil Uji Antarpenimbang Nilai Postes

    No Postes

    P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2

    1 70 4900 75 5625 71 5041 216 46656

    2 73 5329 74 5476 72 5184 219 47961

    3 76 5776 78 6084 75 5625 229 52441

    4 70 4900 70 4900 72 5184 212 44944

    5 74 5476 75 5625 76 5776 225 50625

    6 73 5329 70 4900 72 5184 215 46225

    7 76 5776 73 5329 75 5625 224 50176

    8 73 5329 72 5184 74 5476 219 47961

    9 73 5329 71 5041 70 4900 214 45796

    10 73 5329 74 5476 73 5329 220 48400

    11 70 4900 70 4900 76 5776 216 46656

    12 73 5329 74 5476 73 5329 220 48400

    13 80 6400 80 6400 80 6400 240 57600

    14 73 5329 79 6241 74 5476 226 51076

    15 73 5329 75 5625 74 5476 222 49284

    16 76 5776 78 6084 75 5625 229 52441

    17 75 5625 74 5476 76 5776 225 50625

    18 76 5776 79 6241 77 5929 232 53824

    19 73 5329 73 5329 73 5329 219 47961

    20 70 4900 73 5329 70 4900 213 45369

  • 69

    No Postes

    P1 P12 P2 P22 P3 P32 P P2

    21 73 5329 72 5184 74 5476 219 47961

    22 70 4900 71 5041 73 5329 214 45796

    23 70 4900 70 4900 72 5184 212 44944

    24 72 5184 70 4900 71 5041 213 45369

    25 70 4900 75 5625 72 5184 217 47089

    26 70 4900 72 5184 73 5329 215 46225

    27 70 4900 71 5041 72 5184 213 45369

    28 76 5776 78 6084 74 5476 228 51984

    29 72 5184 74 5476 76 5776 222 49284

    30 73 5329 75 5625 77 5929 225 50625

    31 73 5329 72 5184 73 5329 218 47524

    32 73 5329 74 5476 75 5625 222 49284

    33 76 5776 75 5625 78 6084 229 52441

    34 76 5776 78 6084 77 5929 231 53361

    35 70 4900 70 4900 70 4900 210 44100

    36 70 4900 73 5329 75 5625 218 47524

    37 73 5329 78 6084 71 5041 222 49284

    38 76 5776 75 5625 78 6084 229 52441

    39 70 4900 76 5776 73 5329 219 47961

    40 73 5329 74 5476 76 5776 223 49729

    Jumlah 2916 212812 2960 219360 2958 218970 8834 1952716

    Diketahui:

    2x = ++ )3()2()1( 222 PPP

    2x = (212812) + (219360) + (218970)

    = 651142

  • 70

    2)( px = ++ 222 )3()2()1( PPP

    2)( px = (2916)2 + (2960)2 + (2958)2

    = 8503056 + 8761600 + 8749764 = 26014420

    x = ++ 321 PPP

    x = 2916 + 2960 + 2958

    = 8834

    2)( tX = 2P = 1952716

    N = Jumlah siswa k = Penguji N = 40 k = 3

    Dinyatakan realibilitas antarpenguji hasil prates

    NkX.

    )( 2 =

    40.3)8834( 2

    =

    12078039556

    = 650329,6

    NKx

    kXdSS ttt

    .

    )()( 222

    =

    120)8834(

    31952716 2

    =

    = 650905,3 650329,6

    = 575,7

    (Testi)

  • 71

    Nkx

    NXpdSS pP

    .

    )()( 222

    =

    120)8834(

    4026014420 2

    =

    = 650360,5 650329,6

    = 30,9

    NKx

    xtxSS tot.

    )( 222 =

    120)8834(651142

    2

    =

    = 651142 650329,6

    = 812,4

    (kekeliruan) = pddtSStxkkdSS tkk 2222

    = 812,4 575,7 30,9

    = 205,8

    Dengan prinsip ANAVA maka data-data tersebut di atas dapat

    dimasukan ke dalam format ANAVA sebagai berikut:

    Sumber Variasi SS dk Varian

    Dari Testi 575,7 39 14,76

    Dari Penguji 30,9 2

    Dari kekeliruan 205,8 78 2,64

    (Penguji)

    (Kekeliruan)

  • 72

    Dengan demikian maka reliabilitas antarpenguji yang dinyatakan

    denga rumus:

    82,076,14

    )64,278,14(=

    =

    =

    tr

    kkttt V

    VVr

    Dari perhitungan di atas, maka reliabilitas antarpenguji yang didapat

    sebesar 0,82. bila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien reliabilitasnya

    termasuk pada taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antarpenimbang

    mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan.

    Tabel 4.4

    Distribusi Nilai Prates dan Postes

    No X1 X2 d d2

    1 51 72 21 441

    2 50 73 23 529

    3 61 76 15 225

    4 56 71 15 225

    5 58 75 17 289

    6 56 72 16 256

    7 57 75 18 324

    8 51 77 26 676

    9 51 71 20 400

    10 54 73 19 361

    11 55 72 17 289

    12 59 73 14 196

    13 62 80 18 324

    14 60 75 15 225

    15 54 74 20 400

  • 73

    No X1 X2 d d2

    16 55 76 21 441

    17 63 75 12 144

    18 59 77 18 324

    19 54 73 19 361

    20 54 71 17 289

    21 51 73 22 484

    22 56 71 15 225

    23 60 71 11 121

    24 51 71 20 400

    25 51 72 21 441

    26 54 72 18 324

    27 56 71 15 225

    28 54 76 22 484

    29 53 74 21 441

    30 52 75 23 529

    31 60 73 13 169

    32 51 74 23 529

    33 53 76 23 529

    34 52 77 25 625

    35 51 70 19 361

    36 53 73 20 400

    37 58 74 16 256

    38 54 76 22 484

    39 56 73 17 289

    40 51 74 23 529

    Jumlah 2197 2947 750 14564

  • 74

    Dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa dari hasil prates

    terlihat bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi siswa belum cukup

    baik. Hal ini terbukti dari nilai yang diperoleh siswa. Nilai terendah 50 dan

    nilai tertinggi 63.

    Pada hasil postes terlihat kemampuan menulis karangan deskripsi

    siswa mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan yaitu berupa

    penerapan metode karyawisata. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh

    siswa. Nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 80.

    4.3. Hasil Perhitungan Statistik

    Analisi data hasil selanjutnya akan menggunakan perhitungan statistik.

    Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan perbedaan dua mean dari data yang

    terjadi di atas. Mengacu pada perhitungan sebelumnya, perhitungan statistik

    dengan menggunakan perbedaan dan mean prates dan postes dapat ditempuh

    dengan cara berikut:

    a) NXM 1=

    402197

    =M

    = 54,93 b)

    NXM 2=

    402947

    =M

    = 73,68

  • 75

    c) Md =

    Nd

    =

    40750

    = 18,75

    d) NdddX

    222 )(

    =

    40)750(14564

    22

    = dX

    40562500145642 = dX

    = 14564 14062,5 = 501,5

    e) t =

    )1(2

    NNdx

    Md

    =

    )140(405,501

    75,18

    =

    15605,501

    75,18

    =

    56,075,18

    = 33,48

    f) Mencari derajat kebebasan dengan rumus: db = N 1

    Diketahui N = 40 db = 40 1 = 39

  • 76

    g) t tabel = 95% (db) = 95% (39) = 2,68 Dari data di atas diperoleh harga t hitung adalah 33,48 dari derajat kebebasan 39.

    Dari tabel didapat t tabel 2,68 dengan tingkat kepercayaan () = 95% maka t hitung > t tabel yaitu 33,48 > 2,68. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara prates dan postes pada taraf 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

    4.4. Analisis Data Hasil Angket

    Salah satu data penunjang dalam penelitian ini adalah angket. Angket

    tersebut disebar setelah pembelajaran berlangsung kepada 40 siswa di SMA

    Negeri 9 Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa

    terhadap penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis

    karangan deskripsi. Berikut hasil perhitungan persentase angket dengan

    menggunakan rumus.

    %100xNfop =

    Dengan keterangan:

    fo = frekuensi setiap jawaban dari responden

    N = jumlah responden

    P = presentase frekuensi dari tiap jawaban responden

  • 77

    Berikut akan dipaparkan pertanyaan-pertanyaan yang akan

    dipaparkan dalam angket:

    1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa dan sastra Indonesia?

    2. Apakah Anda menyukai pelajaran mengarang?

    3. Apakah Anda tahu tentang karangan deskripsi?

    4. Apakah Anda tahu tentang metode karyawisata?

    5. Pernahkah anda menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

    metode karyawisata?

    6. Apakah anda menyukai metode sebelumnya yang digunakan guru anda

    di kelas?

    7. Apakah menurut anda menulis karangan itu sulit?

    8. Apakah Anda merasa terbantu dengan metode karyawisata yang

    diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    9. Apakah Anda menyukai metode karyawisata yang telah diterapkan

    dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    10. Menurut Anda, apakah metode karyawisata cocok dipergunakan dalam

    pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    Untuk memudahkan pembaca dalam membaca hasil persentase

    perhitungan angket, maka data hasil pengolahan angket akan dipaparkan

    sebagai berikut:

  • 78

    Tabel 4.5

    Analisis Data Hasil Angket

    No. Pertanyaan

    Jawaban Ya Tidak

    fo P Fo P

    1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa dan sastra Indonesia?

    38 95% 1 5%

    2. Apakah Anda menyukai pelajaran mengarang?

    13 32,5% 27 67,5%

    3. Apakah Anda tahu tentang karangan deskripsi?

    39 97,5% 1 2,5%

    4. Apakah Anda tahu tentang metode karyawisata?

    28 70% 12 30%

    5. Pernahkah anda menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata?

    5 12,5% 35 87,5%

    6. Apakah anda menyukai metode sebelumnya yang digunakan guru anda di kelas?

    17 42,5% 23 57,5%

    7. Apakah menurut anda menulis karangan itu sulit?

    32 80% 8 20%

    8. Apakah Anda merasa terbantu dengan metode karyawisata yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    36 90% 4 10%

    9. Apakah Anda menyukai metode karyawisata yang telah diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    37 92,5% 3 7,5%

    10. Menurut Anda, apakah metode karyawisata cocok dipergunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi?

    38 95% 2 5%

  • 79

    Adapun pedoman untuk mengambil kesimpulan adalah sebagai

    berikut.

    0% = tidak ada

    1%-5% = hampir tidak ada

    6%-25% = sebagian kecil

    26%-49% = hampir setengahnya

    50% = setengahnya

    51%-75% = lebih dari setengahnya

    76%-95% = sebagian besar

    96%-99% = hampir seluruhnya

    100% = seluruhnya

    Berdasarkan hasil pengolahan angket. Pada angket nomor 1 diketahui

    bahwa 95% siswa menjawab ya, artinya sebagian besar siswa menyukai

    pelajaran bahasa Indonesia. Pada angket nomor 3 diketahui bahwa 97,5%

    atau hampir seluruh siswa mengetahui tentang karangan deskripsi. Hal ini

    menunjukan adanya respon yang baik dari siswa terhadap pelajaran bahasa

    Indonesia. Respon yang baik ini akan menunjang penulis ketika memberikan

    perlakuan yaitu penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis

    karangan deskripsi.

    Dari pertanyaan nomor 2 diketahui bahwa 67,5% atau 27 siswa dari 40

    siswa tidak menyukai pelajaran mengarang. Hal ini diakibatkan oleh 80%

    pernyataan siswa pada angket nomor 7 yang merasa sulit menulis karangan.

  • 80

    Selain itu, metode yang digunakan dalam pembelajaran berpengaruh. Hal ini

    dapat dilihat pada pertanyaan nomor 6, yaitu 57,5% siswa menjawab tidak

    menyukai metode sebelumnya yang digunakan oleh guru dalam

    pembelajaran menulis karangan.

    Metode karyawisata bukan metode baru dalam pembelajaran. Hal ini

    dapat dilihat dari jawaban angket nomor 4, yaitu 70% siswa mengetahui

    metode karyawisata, namun jarang sekali diterapkan terlebih dalam

    pelajaran menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban

    siswa, yaitu 87,5% menjawab tidak, artinya 35 siswa menyatakan tidak

    pernah menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis

    karangan deskripsi.

    Sebagian siswa, yaitu sebanyak 92,5% siswa menyukai metode

    karyawisata. Hal ini dapat dilihat pada jawaban angket nomor 9. Metode

    karyawisata dapat membantu siswa untuk mendapatkan ide. Hal ini dapat

    dilihat dalam perincian objek yang jelas karena siswa melihat dan

    mengamati objek secara langsung. Pada angket nomor 8 yang menjawab

    ya sebanyak 36 siswa, artinya 90% siswa merasa terbantu dengan metode

    karyawisata, selain itu 95% siswa merasa cocok jika metode karyawiata

    diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

  • 81

    4.5. Pengujian Hipotesis

    Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis, yaitu ada perbedaan

    yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi

    sebelum dan sesudah penerapan metode karyawisata. Hipotesis terbukti,

    pembuktian ini dapat dilihat setelah dilakukan pengolahan data, yaitu uji

    reliabilitas didapatkan bahwa tingkat reliabilitas data tingkat tinggi dilihat

    dari tabel Guilford. Pembuktian berdasarkan kriteria pengujian jika t hitung > t

    tabel maka H0 ditolak. Dari perhitungan diketahui t hitung = 33,48 dan t tabel =

    2,68 untuk taraf signifikasi 0,05 (taraf kepercayaan 95%) dengan derajat

    kebebasan 39.

    4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

    Secara umum siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung sudah dapat

    menulis dengan menggunakan metode karyawisata. Metode ini bisa

    memudahkan siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam

    bentuk tulisan.

    Pada pengolahan hasil tes menulis karangan deskripsi oleh tiga penilai

    diperoleh reliabilitas antar penimbang, pada prates diperoleh reliabilitas antar

    penimbang sebesar 0,92. Apabila dilihat pada tabel Guilford, maka koefisien

    reliabilitas termasuk taraf kolerasi tinggi. Pada postes diperoleh reliabilitas

    antar penimbang sebesar 0,82. bila dilihat pada tabel Guilford, koefisien

    reliabilitasnya termasuk taraf kolerasi tingkat tinggi. Hal ini berarti antara

  • 82

    penimbang mempunyai kemampuan yang sama dalam menilai karangan

    siswa pada prates dan postes.

    Ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah proses belajar

    mengajar dengan menggunakan metode karya wisata. Pembuktian tersebut

    berdasarkan kriteria pengujian jika t hitung > t tabel, maka akan ada perbedaan

    yang signifikan antara hasil pretes dan postes. Dari perhitungan diketahui t

    hitung = 33,48 dan t tabel = 2,68 untuk taraf signifikasi 0,05 (taraf kepercayaan

    95%) dengan derajat kebebasan 39.

    Nilai rata-rata menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan

    metode karyawisata mencapai 54,93, sedangkan nilai rata-rata menulis

    karangan deskripsi sesudah menggunakan metode karyawisata mencapai 73,

    68. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode karyawisata mampu

    meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Dapat dilihat

    dari perincian objek dalam karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan

    metode karyawisata masih kurang jelas, tetapi ketika sudah diberikan

    perlakuan, yaitu metode karyawisata, siswa dapat lebih jelas merinci objek

    yang dideskripsikannya.