sabun transparan fix

17
PENANGANAN PRODUKSI BERSIH DI PT. ADEV NATURAL INDONESIA Disusun Oleh : Moh. Subiyantoro F34090003 Agus Nurjani F34090035 Aulia Anggraini F34090040 Fanty Rachmah F34090045 Annafi Widya F34090046 Adhitya Dwi R. F34090100 Sarah Soraya F34090107 Inez Harsari P. F34090112 Imastia Rahma F34090120 Sulayman F34090122 Alfian Rahmandani F34090145 Dian Sukma R. F34090146 Abdul Rosid F44090070

Upload: mmardliyan

Post on 28-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Sabun Transparan FIX

PENANGANAN PRODUKSI BERSIH

DI PT. ADEV NATURAL INDONESIA

Disusun Oleh :

Moh. Subiyantoro F34090003

Agus Nurjani F34090035

Aulia Anggraini F34090040

Fanty Rachmah F34090045

Annafi Widya F34090046

Adhitya Dwi R. F34090100

Sarah Soraya F34090107

Inez Harsari P. F34090112

Imastia Rahma F34090120

Sulayman F34090122

Alfian Rahmandani F34090145

Dian Sukma R. F34090146

Abdul Rosid F44090070

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: Sabun Transparan FIX

A. Gambaran Umum PerusahaanPT. ADEV Natural Indonesia adalah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam

sabun, diantaranya sabun transparan, sabun cair, sabun opaque, sabun padat, sabun hias dan lotion.

Proses produksi dilakukan secara batch dengan kapasitas produksi maksimal 200 kg bahan/batch.

Perusahaan ini terletak di Jalan Curung Mekar RT 02 RW 04, Bogor dan memiliki 20 orang karyawan

untuk menjalankan proses produksi dengan waktu kerja 8 jam/hari setiap 5,5 hari/minggu kerja.

B. Proses Produksi

1. Bahan BakuBahan baku yang digunakan pada proses pembuatan sabun transparan adalah asam stearat,

coconut oil, palm oil, BHT, NaOH, Propilen glycol, sukrosa, gliserin, asam sitrat, akuades, DEA,

alkohol, zat pewarna dan fragrance.

a. Asam Stearat

Asam stearat merupakan bahan utama pembuatan sabun transparan ini. Asam stearat adalah

campuran asam organik yang tergolong asam karboksilat atau termasuk asam lemak jenuh yang

diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak atau dari minyak nabati. Struktur kimianya adalah

CH3(CH2)16COOH. Asam stearat ini digunakan dalam tambahan bahan kosmetik sebagai agen

pengemulsi sehingga membentuk larutan kental/agak padat (krim) atau sebagai pelembut kulit atau

pelembab. (Anonim 2010).

b. Coconut oil, Palm oil dan BHT

Bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dicampurkan pada saat proses pencampuran.

Minyak kelapa (coconut oil) merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak

dalam buah kelapa mencapai 35%. Minyak kelapa dipakai sebagai bahan baku berbagai produk atau

dipakai sebagai minyak goreng. (Benyamina 2010).

Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit

seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah merupakan senyawa yang tidak larut dalam air,

sedangkan komponen penyusunnya yang utama adalah trigliserida dan non-trigliserida (Pasaribu

2004).

Butylated hydrozyttoluene (BHT) adalah antioksidan untuk mencegah makanan dalam

kemasan berbau tengik dan berminyak. Bahan kimia ini banyak terdapat pada sereal, permen karet,

keripik kentang dan minyak sayur (Anonim 2012).

c. NaOH

NaOH merupakan bahan yang digunakan untuk menggumpalkan sabun. Alkali yang

digunakan dalam pembuatan sabun pada umumnya hanya NaOH dan KOH, namun kadang juga

menggunakan NH4OH. Sabun yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan

dengan sabun yang dibuat dengan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH, KOH)

mempunyai nilai pH antara 9,0 sampai 10,8 , sedangkan sabun yang terbuat dari alkali lemah

(NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih rendah yaitu 8,0 sampai 9,5 (Anonim 2012).

d. Propilen glycol, sukrosa, gliserin, asam sitrat, aquades, alkohol dan DEA

Bahan-bahan tersebut merupakan bahan-bahan yang ditambahkan dalam proses

homogenisasi dan digunakan untuk mempercepat proses homogenisasi sabun.

e. Zat pewarna

Zat pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun transparan bertujuan untuk

memberikan warna pada sabun agar penampakannya menjadi lebih menarik. Penggunaan zat pewarna

pada sabun diperbolehkan sepanjang memenuhi persyaratan atau peraturan yang berlaku. Pada

beberapa jenis sabun ditambahkan unsur titanium dioxsida untuk menimbulkan efek berkilau pada

Page 3: Sabun Transparan FIX

warna sabun dengan konsentrasi 0,01%, bahkan ada beberapa jenis sabun dibuat tanpa warna hingga

transparan (Suheri 2012).

6. Fragrance

Fragrance ditambahkan pada proses pembuatan sabun transparan untuk memberikan

tambahan aroma pada sabun agar lebih wangi. Fragrance yang digunakan berupa aroma bunga-

bungaan dan bebuahan.

2. Bahan PenunjangBahan penunjang yang digunakan pada proses pembuatan sabun transparan ini antara lain

adalah plastik, wrapping plastic, kardus, kertas dan air.

a. Plastik, wrapping plastic, kardus dan kertas

Bahan-bahan tersebut digunakan untuk keperluan pengemasan sabun.

b. Air

Air digunakan dalam proses pencucian cetakan dan tangki berpengaduk sebelum dilakukan proses

pengolahan lanjutan

3. PeralatanPeralatan yang digunakan pada proses pembuatan sabun transparan ini antara lain yaitu :

a. Tangki Berpengaduk

Tangki berpengaduk merupakan alat yang digunakan untuk mencampurkan bahan baku.

Proses yang terjadi di dalam tangki berpengaduk ini adalah mulai dari pencairan asam stearat,

pengadukan dengan penambahan coconut oil, palm oil dan BHT, penggumpalan dengan

menggunakan NaOH, homogenisasi dengan penambahan propilen glycol, sukrosa, gliserin, asam

sitrat, akuades, alkohol dan DEA, pewarnaan, hingga penambahan fragrance.

b. Cetakan Sabun

Cetakan sabun yang digunakan berupa pipa paralon dengan penutup di kedua ujungnya.

Bahan-bahan yang telah mengalami proses pencampuran di dalam tangki berpengaduk dicetak

pada pipa paralon agar sabun tercetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

c. Mesin Extruder

Mesin extruder merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan sabun dari pipa. Prinsip

yang digunakan adalah dengan pendorongan sabun dari pipa paralon, hingga sabun akan

berbentuk tabung panjang dengan alas lingkaran ataupun oval.

d. Alat Pemotong Sabun

Alat ini digunakan untuk memotong sabun yang telah dikeluarkan dalam cetakan agar sabun

memiliki ukuran sama besar.

e. Cetakan Tutup Paralon

Alat ini digunakan untuk membuat ataupun meratakan bagian penutup paralon yang

umumnya berubah bentuk karena proses pendorongan saat sabun dikeluarkan dari pipa.

f. Mesin Packaging

Mesin packaging digunakan untuk mengemas sabun agar proses pengemasan menjadi lebih

cepat.

4. Alur ProsesSecara garis besar, proses yang terjadi pada pembuatan sabun transparan ini antara lain

adalah mulai dari pemasukan bahan baku ke dalam tangki berpengaduk, pencampuran dan

Page 4: Sabun Transparan FIX

Pewarna dan fragrance

Bahan Baku

Pencampuran dan Pengadukan

Pewarnaan dan pemberian fragrance

Produk 116.661 gram

Penimbangan

Pencetakan Sabun

Pengeluaran

Pemotongan Sabun

Pengemasan

Energi panas dan energi listrikUap, busa, kerak

Sisa sabun pada cetakan dan adonan yang

tumpah

Energi listrik

Sabun cacat

Pressing

Sisa sisa plastik, stiker dan kertas

bekas

pengadukan, pewarnaan dan pemberian fragrance, pencetakan sabun, pengeluaran, pemotongan sabun

dan pengemasan. Diagram alir proses tersebut seperti di bawah ini :

t = 15 menit

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Sabun Transparan

1. Penimbangan

Deskripsi Proses

Penimbangan merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan sabun transparan.

Formulasi dalam pembuatan sabun transparan ini sangat bergantung pada kecermatan pada saat

penimbangan, karena apabila ada bahan yang terlalu berlebih atau kekurangan, maka sabun tidak

akan menjadi bentuk seperti yang diinginkan. Adapun bahan-bahan yang harus ditimbang adalah

bahan baku. Bahan baku tersebut meliputi Asam stearat, coconut oil, palm oil, BHT, NaOH,

Propilen glycol, sukrosa, gliserin, asam sitrat, aquades, DEA, alkohol, zat pewarna dan fragrance.

Pada proses penimbangan ini digunakan 2 timbangan masing-masing dengan kapasitas 150 kg

dan 3 kg.

Page 5: Sabun Transparan FIX

Penimbangan

Asam stearat

coconut oil, palm oil, BHT, NaOH, Propilen glycol,

sukrosa, gliserin, asam sitrat, aquades, DEA, alkohol, zat

pewarna dan fragrance

coconut oil, palm oil, BHT, NaOH, Propilen glycol,

sukrosa, gliserin, asam sitrat, aquades, DEA, alkohol, zat

pewarna dan fragrance

Asam stearat

Input dan Output

Sistem kesetimbangan massa pada proses penimbangan dapat dilihat pada gambar dan tabel

di bawah ini.

Gambar 2. Input dan Output Proses Penimbangan

Tabel 1. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Penimbangan

Input Output

Asam stearat (11.000 gram) Asam stearat (11.000 gram)

Coconut oil (16.600 gram) Coconut oil (16.600 gram)

Palm oil (8.300 gram) Palm oil (8.300 gram)

BHT (280 gram) BHT (280 gram)

NaOH 35% (20.850 gram) NaOH 35% (20.850 gram)

Propilen glycol (7.300 gram) Propilen glycol (7.300 gram)

Sukrosa (27.700 gram) Sukrosa (27.700 gram)

Gliserin (6.360 gram) Gliserin (6.360 gram)

Asam Sitrat (600 gram) Asam Sitrat (600 gram)

Akuades (13.100 gram) Akuades (13.100 gram)

DEA (1.135 gram) DEA (1.135 gram)

Alkohol 96% (10.300 gram) Alkohol 96% (10.300 gram)

Zat pewarna (15 gram) Zat pewarna (15 gram)

Fragrance (1.400 gram) Fragrance (1.400 gram)

2. Pencampuran dan Pengadukan (Mixing)

Deskripsi Proses

Bahan utama berupa asam stearat dimasukkan ke dalam tangki berpengaduk sebanyak 11.000

gram. Kemudian, asam stearat tersebut dicairkan melalui proses pengadukan pada suhu 70-80°C

dengan penambahan bahan baku lainnya. Proses pengadukan ini bertujuan untuk mencampur

bahan utama dengan bahan baku lain. Proses pencampuran dan pengadukan ini menggunakan dua

mesin , yang masing-masing kapasitasnya sebesar 250 kg dan 100 kg. Waktu yang diperlukan

untuk sekali proses produksi adalah 2 jam. Pada proses ini terjadi loss berupa penguapan bahan,

busa serta kerak yang menempel pada alat.

Input dan Output

Page 6: Sabun Transparan FIX

Pencampuran dan Pengadukan (120 menit, T=70-80°C)

Asam stearat dan bahan baku lain

Energi panas dan Energi listrik Uap

Busa, Kerak, Adonan sabun

Asam stearat

Pencairan

Pengadukan

Penggumpalan

Homogenisasi

Adonan sabun

Coconut oil, Palm oil, BHT, Energi panas

NaOH 35%, energi panas, energi listrik

Propilen Glikol, Sukrosa, Gliserin, Asam sitrat, Akuades,

DEA, Alkohol 96%

Uap, busa, kerak

Sistem kesetimbangan massa pada proses pencampuran dan pengadukan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 3. Input dan Output Proses Pencampuran

Input Output

Asam stearat (11.000 gram) Uap (1.563,75 gram)

Bahan baku lain (112.525 gram) Busa (2.605 gram)

Energi panas (suhu 70-80°C) Kerak (1.042,5 gram)

Energi listrik (1 kwh) Adonan sabun (118.313,73 gram)

Tabel 2. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Pencampuran dan Pengadukan

Penjelasan di atas merupakan proses umum dari pencampuran dan pengadukan pada proses

pembuatan sabun transparan. Di dalam proses pencampuran dan pengadukan tersebut terdapat

beberapa tahapan proses lagi. Setelah proses pencampuran dan pengadukan dilakukan proses

penggumpalan dengan menambahkan NaOH 35%. Setelah proses penggumpalan dengan

menambahkan NaOH untuk mempercepat proses penggumpalan ini, dilakukan proses

homogenisasi dengan menambahkan propilen glikol, sukrosa, glycerin, asam sitrat, aquades,

DEA, dan lcohol 96%. Proses tersebut dapat digambarkan dalam diagram alir di bawah ini.

Page 7: Sabun Transparan FIX

Penambahan Pewarna dan Fragrance (3 menit, T < 70°C)

Adonan sabun

Pewarna, Fragrance Sabun siap cetak

Gambar 4. Diagram Alir Proses Pencampuran dan Pengadukan secara Rinci

Tabel 3. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Pencampuran dan Pengadukan Secara Rinci

3. Pewarnaan dan Pemberian Fragrance

Deskripsi Proses

Ketika adonan telah homogen, maka ditambahkan pewarna selama 2 menit, kemudian

ditambahkan fragrance selama 1 menit. Adonan ini kemudian didiamkan selama 15 menit

sebelum dilakukan proses selanjutnya.

Input dan Output

Sistem kesetimbangan massa pada proses pewarnaan dan pemberian fragrance dapat dilihat

pada gambar dan tabel di bawah ini.

Gambar 5. Input dan Output Proses Penambahan Warna dan Fragrance

Tabel 4. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Penambahan Warna dan Fragrance

Input Output

Adonan sabun (118.313,73 gram) Sabun siap cetak (119.728,73gram)

Pewarna (15 gram)

Fragrance (1.400 gram)

Input Output

Asam stearat (11.000 gram) Uap (1.563,75 gram)

Coconut oil (16.600 gram) Busa (2.605 gram)

Palm oil (8.300 gram) Kerak (1.042,5 gram)

BHT (280 gram) Adonan sabun (118.313,73 gram)

NaOH 35% (20.850 gram)

Propilen glycol (7.300 gram)

Sukrosa (27.700 gram)

Gliserin (6.360 gram)

Asam Sitrat (600 gram)

Akuades (13.100 gram)

DEA (1.135 gram)

Alkohol 96% (10.300 gram)

Energi panas (suhu 70-80°C)

Energi listrik (1 kwh)

Page 8: Sabun Transparan FIX

Pencetakan (1 cetakan = 1,5-1,7 gram)(720 menit)

Sabun siap cetak

Sabun siap potong

Sisa sabun pada cetakan dan adonan tumpah

Pengeluaran dan Pemotongan sabunEnergi listrik

Sabun siap dikemas

Sabun siap potong

Sabun yang di-reject

4. Pencetakan Sabun

Deskripsi Proses

Setelah melalui proses pewarnaan dan pemberian fragrance, adonan sabun dimasukkan ke

dalam alat pencetak sabun dan didiamkan selama 12 jam. Pada saat pencetakan ini, terjadi loss

berupa sisa sabun pada cetakan dan adonan yang tumpah.

Input dan Output

Sistem kesetimbangan massa pada proses pencetakan sabun ini dapat dilihat pada gambar

dan tabel di bawah ini.

Gambar 6. Input dan Output Proses Pencetakan

Tabel 5. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Pencetakan

Input Output

Sabun siap cetak (119.728,73gram) Sisa sabun pada cetakan (1.042,5 gram)

Adonan tumpah (2.085 gram)

Sabun siap potong (116.601,23 gram)

5. Pengeluaran dan Pemotongan Sabun

Deskripsi Proses

Setelah sabun mengeras, maka sabun dikeluarkan dari alat pencetak dengan

menggunakan mesin extruder, kemudian sabun dipotong dan disortasi. Sabun yang cacat

dipress dan dikembalikan ke tangki berpengaduk untuk dicampurkan dengan adonan yang

baru.

Input dan Output

Sistem kesetimbangan massa pada proses pemotongan sabun dapat dilihat pada

gambar dan tabel di bawah ini.

Page 9: Sabun Transparan FIX

PengemasanPlastik, stiker, kertas kardus

Produk sabun

Sabun siap dikemas

Sisa stiker, plastik dan kertas kardus

Gambar 7. Input dan Output Proses Pengeluaran dan Pemotongan Sabun

Tabel 6. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Pengeluaran dan Pemotongan Sabun

Input Output

Sabun siap potong (116.601,23 gram) Sabun yang di-reject

Energi listrik (1 kwh) Sabun siap dikemas

6. Pengemasan

Deskripsi Proses

Sabun yang telah siap dikemas tersebut, kemudian dikemas dengan menggunakan

mesin pengemas menggunakan plastik dan disertai label industri. Lalu, sabun dalam kemasan

plastik tersebut dikemas lagi menggunakan kardus, sehingga pada proses pengemasan ini

limbah yang muncul berupa plastik, stiker dan kertas kardus.

Input dan Output

Sistem kesetimbangan massa proses pengemasan dapat dilihat pada gambar dan

table di bawah ini.

Gambar 8. Input dan Output Proses Pengemasan

Tabel 7. Sistem Kesetimbangan Massa Proses Pengemasan

Input Output

Sabun siap dikemas Produk sabun

C. Sumber Potensi LimbahBerdasarkan hasil kunjungan ke industri sabun transparan, didapatkan hasil bahwa proses

produksi yang memiliki potensi limbah antara lain adalah penanganan bahan baku, pencampuran bahan baku, pencetakan sabun, pengeluaran dari cetakan, pemotongan, pengemasan dan pencucian alat.

Pada proses penanganan bahan baku, bahan diterima oleh bagian adminitrasi di lantai atas. Bahan baku kemudian dibawa ke ruangan produksi dengan menggunakan elevator barang. Pada proses penanganan baku ini potensi limbah yang dihasilkan adalah kardus, plastik dan label. Proses berikutnya adalah proses pencampuran. Proses pencampuran bahan baku dilakukan dalam tangki pencampuran. Pada tahap ini potensi limbah dihasilkan dari kerak sabun yang tertinggal pada tangki. Kerak sabun yang tertinggal pada tangki tersebut diakibatkan oleh proses pemanasan sehingga ada sebagian kecil dari sabun yang mengerak pada tangki pencampuran.

Setelah bahan dicampurkan maka sabun dicetak pada cetakan yang diinginkan. Cetakan yang digunakan di industri sabun transparan ini berupa paralon yang berbentuk bulat dan oval. Pada proses

Page 10: Sabun Transparan FIX

pencetakan ini potensi limbah yang dihasilkan adalah sabun yang meluber dan tumpah dari cetakan sehingga sabunnya akan mengeras tidak sesuai cetakan.

Proses selanjutnya adalah sabun dikeluarkan dari cetakan. Pada proses ini potensi limbah yang dihasilkan adalah terdapatnya sisa-sisa sabun yang tertinggal pada cetakan. Setelah sabun yang tercetak didapatkan maka proses selanjutnya adalah pemotongan sabun sesuai ukuran yang telah ditentukan. Pada tahap ini potensi limbah yang dihasilkan berupa sabun yang ukuran dan transparansinya tidak sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan. Sabun yang telah dipotong kemudian dibawa ke atas dan kemudian dikemas. Potensi limbah dari proses pengemasan adalah selotip, kardus, sisa-sisa stiker,dan plastik yang berasal dari gagalnya hasil wrapping.

Untuk menjaga mutu dan kualitas dari sabun transparan yang dihasilkan, pabrik selalu menjaga kebersihan peralatan produksi. Setelah proses produksi alat-alat selalu dibersihkan. Pada proses pembersihan alat-alat produksi terdapat potensi limbah yaitu air bekas pencucian alat-alat.

D. Penanganan Limbah dan Rekomendasi - Penanganan bahan (kardus, karung)

Reuse : Sebagai tempat penampungan limbah kering (kertas, plastik, dsb.), limbah bahan sisa produksi, alas pada ruang penyimpanan produk

Recycle : DijualReduce : Membeli bahan baku atau bahan kemasan dalam porsi besar, sehingga menghemat

penggunaan kemasan sekunder (karton, karung)

- Penimbangan (bahan baku tercecer)Reuse : Pengumpulan dan penggunaan kembali pada proses produksiReduce : Penimbangan dilakukan secara hati-hati, untuk mencegah bahan tumpah ke lantai

- Mixing (kerak sabun pada tangki)Reuse : Penggunaan oleh para pekerja sebagai sabun di rumahReduce : Pengubahan desain dasar tangki yang datar menjadi cembung, untuk menghindari

daerah sudut, sehingga meminimalisasi bahan yang tidak teraduk dan mengendap

- Pencetakan (adonan yang tumpah)Reduce : Pembukaan kran dan penuangan secara hati-hati ke dalam cetakan, sehingga

meminimalisasi larutan sabun tumpah ke lantai

- Pengeluaran dari cetakan (sisa sabun pada cetakan dan alat excrewder)Reuse : Penuangan secara hati-hati ke dalam cetakan, sehingga tidak ada bagian sabun

yang menempel pada bagian luar cetakanRecycle : Pengeluaran sabun dari cetakan secara hati-hati, sehingga sabun cetak tidak rusak

(retak atau patah), sehingga mengurangi produk sabun yang rejectReduce : Maintenance mesin extruder

- Pemotongan (sabun reject)Reuse : Pencairan kembali dan dicetak sebagai sabun transparanRecycle : Pelumatan dan pengepresan untuk dijadikan komponen sabun hiasReduce : Penggunaan cetakan yang presisi, sehingga meminimalisasi bagian sabun yang

reject saat dipotong

- Packing (plastik, sisa stiker, kardus, selotip)Recycle : DijualReduce : Penggunaan bahan kemasan seefektif mungkin terutama kling film dan plastik

Page 11: Sabun Transparan FIX

- Pencucian (air cucian peralatan)Reduce : Pencucian dilakukan sekaligus pada satu bak, sehingga meminimalisasi

penggunaan airRecycle : Penampungan pada bak pengendapan, dan pada otlet bisa digunakan sebagai air

pencucian kembali

E. Analisis BiayaBasis : 125 kg bahan baku

Komponen Biaya

Tidak TetapKomponen

Jumlah yang

dibutuhkanHarga Satuan Jumlah Biaya

Bahan utama : Asam stearat 11060 gr Rp 190 Rp 2.101.400

Bahan pencampur:

Coconut oil 16,6 gr Rp 45.000 Rp 747.000

Palm oil 9 gr Rp 3.000 Rp 27.000

BHT 2,8 kg Rp 70.979 Rp 198.741

Bahan penggumpal: NaOH 20,85 kg Rp 22.000 Rp 458.700

Bahan homogenisasi

campuran:

Propilen glycol 7300 gr Rp 200 Rp 1.460.000

Sukrosa 27,7 kg Rp 6.500 Rp 180.050

Gliserin 6,36 kg Rp 3.200 Rp 20.352

Asam sitrat 600 ml Rp 125 Rp 75.000

Akuades 13,1 L Rp 500 Rp 6.550

DEA 1,1 kg Rp 200.000 Rp 220.000

Zat pewarna 15 gr Rp 1.000 Rp 15.000

Fragrance 1400 gr Rp 1.000 Rp 1.400.000

Total Rp 6.909.793

Wrapping plastic 13 Rp 38.000 Rp 494.000

Kertas

291

6 Rp 200 Rp 583.200

Kardus 31 Rp 2.000 Rp 62.000

 Total biaya Rp 8.048.993

Kehilangan pada setiap lini produksi setiap sekali produksi

Potensi Loss

Kontribusi

pada Loss

Total (%)

Biaya total

Kehilangan biaya

Penguapan 1,251 Rp6.909.793 Rp86.442

Busa 2,084 Rp6.909.793 Rp144.000

Kerak 0,834 Rp6.909.793 Rp57.628

Sisa sabun pada cetakan 0,834 Rp6.909.793 Rp57.628

Adonan tumpah 1,668 Rp6.909.793 Rp115.255

Total Rp460.952

Dalam seminggu dilakukan 5 kali produksi sehingga kerugian/loss dalam setahun adalah :

Page 12: Sabun Transparan FIX

5 x 4 x 12 x Rp. 460.000 = Rp. 110.628.550

Dengan melakukan efisiensi terhadap proses produksi maka kerugian dapat dihemat seminimal

mungkin. Kontribusi terbesar terhadap loss disumbangkan oleh adonan yang tumpah serta busa pada

proses mixing. Maka biaya akibat loss yang dapat dihemat adalah :

5 x 4 x 12 x Rp259.255 = Rp. 62.221.304

F. Penutup

PT. ADEV Natural Indonesia adalah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam

sabun, diantaranya sabun transparan, sabun cair, sabun opaque, sabun padat, sabun hias dan lotion.

Dalam pembuatan sabun transparan, dibutuhkan bahan baku yaitu asam stearat, coconut oil, palm oil,

BHT, NaOH, Propilen glycol, sukrosa, gliserin, asam sitrat, akuades, DEA, alkohol, zat pewarna dan

fragrance. Sedangkan untuk bahan penunjang adalah plastik, wrapping plastic, kardus, kertas dan air.

Peralatan yang digunakan adalah tangki berpengaduk, cetakan sabun, mesin extruder, alat pemotong

sabun, cetakan tutup paralon dan mesin packaging.

Proses yang terjadi pada pembuatan sabun transparan adalah dimulai dari pemasukan bahan

baku ke dalam tangki berpengaduk, pencampuran dan pengadukan, pewarnaan dan pemberian

fragrance, pencetakan sabun, pengeluaran, pemotongan sabun dan pengemasan. Proses produksi

dilakukan secara batch dengan kapasitas produksi maksimal 200 kg bahan/batch.

Berdasarkan kunjungan industri yang telah dilakukan, mahasiswa dapat mengetahui sumber

potensi limbah, cara penanganan, rekomendasi, serta analisis biaya dari jumlah kerugian/loss yang

dihasilkan. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran lebih dalam mengenai penanganan produksi bersih

maupun menjadi referensi saat membuat sabun transparan, baik dalam lingkup industri kecil maupun

industry besar.

G. Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Asam Stearat;Stearic acid. http://berusaha-maju.blogspot.com/2010/03/asam-stearat-

stearic-acid.html [24 November 2012]

Anonim. 2012. Bahan Makanan yang Membuat Ketagihan. http://www.gentongmas.com/berita/998-

bahan-makanan-yang-dapat-membuat-ketagihan.html [24 November 2012]

Anonim. 2012. Reaksi saponifikasi pada Proses Pembuatan Sabun. http://yprawira.wordpress.com/

reaksi-saponifikasi-pada-proses-pembuatan-sabun/. [24 November 2012]

Benyamina, Ficus. 2010. Membuat Minyak Kelapa. http://ficusbenyamina.blogspot.com/2010/

07/membuat-minyak-kelapa.html [24 November 2012]

Pasaribu, Nurhida. 2004. Minyak Buah Kelapa Sawit. http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-

nurhaida.pdf [24 November 2012]

Suheri, Heri Fauzan. 2012. Pembuatan Sabun. http://blog.unsri.ac.id/download1/9332.pdf [24

November 2012]