sasaran strategis direktorat aneka kacang dan …sakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra 2015-2019...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
1
SASARAN STRATEGIS DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2015-2019
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
2
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR :
TENTANG
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2015-2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN, ,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan capaian
pembangunan pertanian melalui
peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja
Kementerian Pertanian dengan
pendekatan balanced scorecard pada
sasaran strategis, telah
ditetapkanperaturan Menteri Pertanian
Nomor 68/Permentan/RC.020/12/2016
tentang Indikator Kinerja Utama di
lingkungan Kementerian Pertanian Tahun
2015 – 2019 dan telah dilakukan
perubahan dengan Peraturan Menteri
Pertanian RI Nomor
43/Permentan/RC.020/11/2017;
b. bahwa untuk meningkatkan capaian
pembangunan pertanian melalui
peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja
Kementerian Pertanian telah ditetapkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
09/Permentan/RC.020/3/2016 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Pertanian
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
3
Tahun 2015-2019 dan telah dilakukan
perubahan dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor
42/Permentan/RC.020/11/2017;
c. bahwa atas dasar huruf a dan b di atas
dan untuk memberikan efektivitas kinerja
di lingkungan Direktorat Jenderal
tanaman Pangan, perlu mengubah Surat
Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 31.a/HK.310/C/4/2015
tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-
2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentangKeuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
4
4. Undang-UndangNomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
7. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5433);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
1995 tentang Perlindungan Tanaman
Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3586);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun
1995 tentang Perbenihan Tanaman
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
5
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3616);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
6
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5423);
15. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015
tentang Kementerian Pertanian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 85);
16. Keputusan Presiden Nomor 7/TPA Tahun
2017 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan dari dan dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pertanian;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008
tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 660);
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
249/PMK. 02/2011 tentang Pengukuran
dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara dan Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
938);
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
7
190/PMK. 05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun
2012 No 1191);
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang
Baik dan Benar (Good Agriculture
Practices);
21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.130/12/2013 Sistem
Pertanian Organik;
22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
41/Permentan/ OT.140/3/2014 Pedoman
Perencanaan Pembangunan Pertanian
Berbasis e-Planning;
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian;
24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
42/Permentan/RC.020/11/2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri
Pertanian Nomor
09/Permentan/RC.020/3/2016 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pertanian
Tahun 2015-2019;
25. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor
43/Permentan/RC.020/11/2017 tentang
perubahan atas peraturan Menteri
Pertanian Nomor
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
8
68/Permentan/RC.020/12/2016 tentang
Indikator Kinerja Utama di lingkungan
Kementerian Pertanian Tahun 2015 –
2019;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
33/PER/SM.060/I/7/2017 tentang
penumbuhan dan pengembangan
Kelompok Usaha BersamaPetani Muda;
27. Peraturan Menteri Menteri Pertanian
Nomor 18/Permentan/RC.040/4/2018
Tentang Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani;
28. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang Lokasi
Kawasan Pertanian Nasional.
29. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 59.a/HK.310/C/2016
tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 –
2019;
30. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 86/HK.310/C/9/2018
tentang Perubahan atas Keputusan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
59.a/HK.310/C/4/2016 Tentang Rencana
Strategis Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun 2015 – 2019;
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
9
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
a.n DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTUR ANEKA KACANG DAN UMBI
ALI JAMIL
NIP 196508301998031001
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Pertanian; 2. Menteri Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Tentang Rencana Strategis Direktorat
Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015-2019
KESATU : Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang
dan Umbi Tahun 2015-2019 yang selanjutnya
disebut Renstra Direktorat Aneka Kacang dan
Umbi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan ini.
KEDUA :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
10
3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBadanPerencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;
7. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan; 8. Gubernurseluruh Indonesia; 9. Bupati/Walikotaseluruh Indonesia;
10. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
11. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
11
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR........................ TENTANG
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
12
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komoditas aneka kacang dan umbi yang terdiri dari kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubikayu, dan ubijalar merupakan komoditas yang penting didalam mendukung
ketahanan pangan Indonesia.Pentingnya peranan komoditas tersebut semakin
meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan pangan, industri,
pakan, dan bahan bakar minyak (bioethanol).
Namun demikian produksi dalam negeri komoditas aneka kacang dan umbi, belum
dapat memenuhi kebutuhan. Hal ini terlihat dari impor kedelai, kacang tanah dan ubi
kayu yang cukup besar. Pada tahun 2017, produksi kedelai mencapai 538,73ribu ton,
kacang tanah ributon, kacang hijau 241 ribu ton, ubi kayu 19,05 juta ton dan ubi
jalar1,90 jutaton. Sedangkan impor pada tahun yang sama untuk kedelai mencapai
6,55 juta ton, kacang tanah 0,25juta ton, kacang hijau 0,073 juta ton, ubi kayu 0,38
juta ton dan ubi jalar0,000019 juta ton. Dengan demikian terlihat bahwa, Indonesia
masih belum memenuhi kebutuhan komoditas akibat dari produksi dalam negeri.
Melihat gambaran produksi dan kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi di atas,
maka upaya peningkatan produksi komoditas tersebut menjadi sangat penting. Upaya
peningkatan produksi masih sangat dimungkinkan, karena potensi peningkatan
produksi masih cukup besar, terutama melalui peningkatan produktivitas dan
perluasan areal tanam. Saat initingkat kesenjangan produktivitas untuk semua
komoditas kabi masih cukup tinggi antara produktivitas di lapangan dibandingkan
dengan potensi hasil per hektarnya.Tingkat produktivitas kedelai pada tahun 2017
baru mencapai 15,14 ku/ha, kacang tanah 13,23 ku/ha, kacang hijau 11,69 ku/ha, ubi
kayu 246,49 ku/ha dan ubi jalar 180,21 ku/ha. Sedangkan potensi produksi kedelai
bisa mencapai 30 ku/ha , kacang tanah 19 ku/ha,kacang hijau 18 ku/ha, ubi kayu 400
ku/ha dan ubi jalar 300 ku/ha. Melalui perbaikan teknologi budidaya diharapkan tingkat
produktivitas masih dapat ditingkatkan secara signifikan.
Selain itu, dengan masih tersedianya sumberdaya lahan, peningkatan produksi dapat
dilakukan dengan memperluas areal tanam melalui penyediaan sarana pendukung
antara lain pengairan serta input produksi lainnya. Potensi lahan yang tersedia
berdasarkanBPS 2016mencapai 36.764.317 ha terdiri dari lahan sawah 8.186.469 ha
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
13
dan lahan kering 28.577.848 ha, sedangkan potensi lahan untuk pengembangan
kedelai berdasarkan BBSDLP seluas 16.738.106 ha di 17 Provinsi.
Untuk melaksanakan program peningkatan produksi kabiperlu disusun Rencana
Strategis Peningkatan Produksi Kabi. Rencana Strategis memuat antara lain upaya-
upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam yang dilaksanakan mulai
tahun 2015 sampai tahun 2019 sehingga diharapkan sasaran produksi yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
1.2. Kondisi Umum
1.2.1. Aspek Makro Ekonomi
Pengembangan komoditi aneka kacang dan umbi harus didukung oleh iklim
berusahatani yang kondusif terutama harga di tingkat petani sehingga petani
tertarik untuk mengusahakan komoditas tersebut.Penetapan harga yang
diterapkan selama ini khusus untuk kedelai. Harga produk petani biasanya
berfluktuatifr, bahkan pada saat panen raya di daerah-daerah sentra sering
terjadi harga jauh dibawah harga yang ditetapkan.
Pemberlakuan bea tarif impor selama ini belumberpihak kepada petani,
sehingga produk pangan impor sering membajiri pasar dalam negeridan
berdampak pada harga produk dalam negeri kurang kompetitif. Kondisi
tersebut mengakibatkan insentif yang diterima petani belum optimal sesuai
yang diharapkan, sehingga kurang menarik minat petani.
1.2.2. Aspek Manajerial
1.2.2.1. Organisasi
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor : 24 Tahun 2010 tentang
Perubahan Struktur Organisasi di Kementerian dan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Direktorat Aneka
Kacang dan Umbi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan
budidaya tanaman aneka kacang dan umbi.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Aneka
Kacang dan Umbi menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya aneka
kacang dan umbi.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan budidaya aneka
kacang dan umbi.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteriadi bidang
kedelai, aneka kacang, ubikayu serta aneka umbi.
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kedelai,
aneka kacang, ubikayu serta aneka umbi.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Aneka Kacang dan
Umbi.
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi terdiri atas :
1. Subdirektorat Kedelai
2. Subdirektorat Aneka Kacang
3. Subdirektorat Ubikayu dan aneka umbi
4. Subbagian Tata Usaha
Adapun Struktur organisasi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi
adalah seperti gambar berikut:
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
15
1.2.2.2. Sumberdaya Manusia
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya pada tahun 2018 didukung oleh Sumber Daya
Manusia (SDM) sebanyak 49 orang pegawai. Berdasarkan strata
pendidikannya, SDM Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan
Umbi terdiri dari: 2 orang S3, 10 orang S2, 23 orang S1, 2 orang
D3, 11 orang SLTA, dan 1 orang SLTP/SD. Komposisi Pegawai
pada Direktorat Aneka kacang dan Umbi sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Pegawai Direktorat Aneka Kacang dan
Umbi Tahun 2018
No Unit Kerja S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP Jumlah
SD
1 Direktur 1 - - - - - 1
2 Subdit Kedelai 1 3 6 - 1 - 11
3 Subdit Aneka Kacang - 3 6 1 - 10
4 Subdit Ubikayu & aneka umbi - 2 7 0 1 - 10
5 Sub Bag Tata Usaha - 2 4 2 8 1 17
Jumlah 2 10 23 2 11 1 49
Strata Pendidikan
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
16
1.2.2.2. Tata Kelola
Dalam rangka melaksanakan visi dan misi Direktorat Aneka
Kacang dan Umbi diperlukan tata kelola sesuai dengan Peraturan
Pemerintah. Tata kelola ini merupakan tata hubungan kerja dalam
pelaksanaan penanganan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.
Untuk mendukung kesuksesan program dan kegiatan tersebut
perlu adanya koordinasi dan peningkatan jaringan kerja melalui
hubungan hierarki, koordinasi dan teknis fungsional, yaitu :
a. Hubungan Hierarki
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi mempunyai hubungan
hierarki dengan provinsi dan kabupaten/kota sebagai
pelaksana kegiatan pembangunan pertanian di daerah sesuai
dengan azas tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Hubungan hierarki tersebut diwujudkan dalam sistem
perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
b. Hubungan Koordinasi
Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan yang berbasis kinerja,
dilakukan melalui hubungan koordinasi antara Direktorat
Aneka Kacang dan Umbi dengan Eselon II
di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan
instansi terkait di tingkat Pusat, dinas provinsi dan
kabupaten/kota yang menangani tanaman pangan khususnya
aneka kacang dan umbi. Koordinasi dilakukan terutama untuk
menyukseskan program dan kegiatan yang dilaksanakan.
c. Hubungan Teknis Fungsional
Wujud dari hubungan teknis fungsional dilaksanakan melalui
pembinaan teknis kegiatan di lapangan seperti teknis
pengelolaan budidaya aneka kacang dan umbi;teknis
pengawalan dan pendampingan oleh peneliti; teknis
pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh; teknis
pengawalan dan pendampingan oleh Pengawas Organisme
Pengganggu Tanaman (POPT) dan teknis pelatihan bagi
aparat pertanian dan pelaku usahatani.
1.2.3. Aspek Teknis (Produksi)
Pada umumnya petani aneka kacang dan umbi masih belum menerapkan
teknologi produksi secara optimal, karena keterbatasan pengetahuan dan
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
17
modal dan harga produk yang belum memadai. Namun demikian
upayapenerapan teknologi produksi secara optimal seperti penggunaan benih
unggul, penggunaan pupuk berimbang (organik dan anorganik), pengendalian
hama, penanganan panen dan pasca panen memberikan arti penting dalam
mendukung peningkatan produksi terus dilakukan. Untuk memotivasi petani
dalam menerapkan teknologi maka Pemerintah berupaya memberikan
bantuan berupa paket teknologi, subsidi benih, subsidi pupuk, alsintan dll.
Untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam melaksanakan budidaya
peningkatan produksi perlu di upayakan melalui: a) sosialisasiteknologi
(pertemuan, pameran, demonstrasi, penyediaan leaflet,dll), b) meningkatkan
pengetahuan petugas lapangan, c) pemenuhan kebutuhan petugas lapangan,
d) pengawalan teknologi, e) pendampingan oleh petugas Pusat, Provinsi,
Kabupaten dan peneliti.
1.3. Potensi, Permasalahan, Tantangan, dan Peluang
1.3.1. Potensi
A. Konsumsi
Dasar perhitungan konsumsi komoditas akabi dihitung berdasarkan
kebutuhan untuk pangan, pakan, industry, tercecer, penyediaan benih,
dll.
Jumlah konsumsi perkapita pertahun dihitung dengan menggunakan
jumlah penduduk berdasarkan BPS dikalikan dengan konsumsi perkapita
(Susenas). Berdasarkan data series untuk konsumsi per kapita rata-
rata per tahun untuk kedelai 3,97%, kacang tanah 2,78%, kacang hijau
0,5%, ubikayu 0,31% dan ubijalar 6,27%. Untuk pakan kedelai 4,17%,
kacang tanah 7,26%, kacang hijau 3,99%, ubikayu 4,66% dan ubijalar
2,20%. Tercecer kedelai 7,21%, kacang tanah 7,26%, kacang hijau
3,99%, ubikayu 7,57%, dan ubijalar 1,97%. Penyediaan benih
berdasarkan areal pertanaman dikalikan kebutuhan benih per ha, untuk
kedelai kebutuhan benih per hektar 50 kg/ha, kacang tanah 80 kg/ha biji
kering dan kacang hijau 25 kg/ha. sedangkan kebutuhan industri
kedelai 13,18%, kacang tanah 2,78%, kacang hijau 4,92%, ubikayu
6,46%, dan ubijalar 2,20%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
18
Tabel 2. Proyeksi Konsumsi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu,
dan Ubijalar Tahun 2015 - 2019 Check
No Komoditi %
2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan
1 KEDELAI
- Jumlah Penduduk (000 Jiwa) 255,462 258,705 261,890 265,015 268,074 1.23
- Konsumsi Perkapita (kg/tahun/kapita) 7.96 8.11 8.27 8.43 8.59 3.97
- Jumlah Konsumsi (000 ton) 2,033 2,098 2,166 2,234 2,303 5.25
- Industri ( 000 ton) 25 29 32 36 41 13.18
- Benih (000 ton) 53 56 59 62 65 5.24
- Tercecer (000 ton) 81 87 93 100 107 7.21
- Pakan (000 ton) 6 6 6 7 7 4.17
2 KACANG TANAH
- Jumlah Penduduk (000 Jiwa) 255,462 258,705 261,890 265,015 268,074 1.23
- Konsumsi Perkapita (kg/tahun/kapita) 0.9 0.9 1.0 1.0 1.0 2.78
- Jumlah Konsumsi (000 ton) 230 233 262 265 268 4.06
- Industri (000 ton) 667 675 683 694 706 2.78
- Benih (000 ton) 39 44 44 44 43 3.11
- Tercecer (000 ton) 31 38 38 39 40 7.26
- Pakan (000 Ton) 13 16 16 16 17 7.26
3 KACANG HIJAU
- Jumlah Penduduk (000 Jiwa) 255,462 258,705 261,890 265,015 268,074 1.23
- Konsumsi Perkapita (kg/tahun/kapita) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6 0.5
- Jumlah Konsumsi (000 ton) 128 129 131 133 161 6.32
- Industri (000 ton) 232 235 238 240 243 4.92
- Benih (000 ton) 6 7 7 7 6 3.62
- Tercecer (000 ton) 13 15 15 15 16 3.99
- Pakan (000 ton) 6 6 6 6 6 3.99
4 UBIKAYU
- Jumlah Penduduk (000 Jiwa) 252 258,705 261,890 265,015 268,074 1.23
- Konsumsi Perkapita (kg/tahun/kapita) 4 3.19 3.19 3.91 3.91 0.31
- Jumlah Konsumsi (000 ton) 1,022 827 837 1,038 1,050 1.53
- Industri makanan dalam negeri 49,6 % dari Prod(000 ton) 9,072 13,402 13,402 9,593 9,593 6.08
- Tercecer 2,1 % dari prod (000 ton) 458 425 400 412 462,215 7.57
- Pakan 2 % dari prod (000 ton) 436 405 381 387 434 4.66
- Industri lainnya dan ekspor 9,072 5,200 4,033 7,911 10,161 6.46
5 UBIJALAR
- Jumlah Penduduk (000 Jiwa) 255,461 258,705 261,890 265,015 268,074 1.23
- Konsumsi Perkapita (kg/tahun/kapita) 4.00 3.41 3.41 3.41 3.41 6.27
- Jumlah Konsumsi (000 ton) 1,022 882 893 904 914 7.57
- Industri (000 ton) 57 1,027 791 882 1,281 2.20
- Tercecer (000 ton) 230 217 191 202,935 249 1.97
- Pakan (000 ton) 46 43 38 41 50 2.20
Tahun
Sumber : Konsumsi per kapita (Susenas)
B. Lahan
Potensi lahan berdasarkan BPSDL Bogor tahun 2015 yang tersedia
untuk pengembangan aneka kacang dan umbi cukup luas. Potensi lahan
untuk pengembangan tanaman semusim terdiri dari lahan kering seluas
20.388.155 ha dan lahan sawah seluas 4.760.580 ha. Khusus untuk
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
19
pengembangan kedelai menuju pemenuhan kebutuhan produksi kedelai
potensi lahan seluas 3.432.864 ha. Secara rinci dapat seperti pada tabel
3 berikut. check
Tabel 3. Potensi Lahan Pengembangan Kedelai Berdasarkan BBSDLP
Eksisting
(Ha) APL HPK HP
(1) (2) (3) (4) (2+3+4)
1 Aceh 37,220 491 - - 491
2 Sumatera Utara 7,812 31,351 - 13,840 45,191
3 Sumatera Barat 225 2,672 - 147 2,819
4 R i a u 2,668 3,360 102 - 3,462
5 J a m b i 7,253 177,439 - 22,488 199,927
6 Sumatera Selatan 13,939 22,895 376 3,794 27,065
7 Bengkulu 6,350 1,618 - - 1,618
8 Lampung 13,538 50,337 - 769 51,106
9 Kep. Bangka Belitung 3 104,823 - 41,085 145,908
10 Kep. Riau 23 14,490 45,590 5,495 65,575
11 DKI Jakarta - - - - -
12 Jawa Barat 60,913 17,735 - 1,133 18,868
13 Jawa Tengah 67,982 1,489 - 2,610 4,099
14 DI Yogyakarta 13,209 228 - - 228
15 Jawa Timur 218,176 7,661 - 14,025 21,686
16 Banten 7,361 8,704 - - 8,704
17 B a l i 5,285 9,458 - 33 9,491
18 Nusa Tenggara Barat 100,698 55,254 - 6,247 61,501
19 Nusa Tenggara Timur 3,830 234,508 10,007 14,947 259,462
20 Kalimantan Barat 2,298 34,871 2,131 15,088 52,090
21 Kalimantan Tengah 1,136 45,805 135,015 187,388 368,208
22 Kalimantan Selatan 13,818 28,091 1,083 8,288 37,462
23 Kalimantan Timur 1,314 171,327 4,621 46,782 222,730
24 Kalimantan Utara 3,511 42,946 5,401 8,752 57,099
25 Sulawesi Utara 5,735 10,497 1,095 - 11,592
26 Sulawesi Tengah 9,642 5,704 341 - 6,045
27 Sulawesi Selatan 59,526 4,751 997 - 5,748
28 Sulawesi Tenggara 10,441 29,489 32,710 - 62,199
29 Gorontalo 2,559 9,463 152 9,615
30 Sulawesi Barat 7,940 2,176 6,070 - 8,246
31 Maluku 1,156 40,163 555,829 - 595,992
32 Maluku Utara 777 36,626 42,545 14,457 93,628
33 Papua Barat 1,360 1,443 122,292 61,040 184,775
34 Papua 2,891 21,023 323,569 445,642 790,234
690,589 1,228,888 1,289,926 914,050 3,432,864 INDONESIA
Potensi Pengembangan (Ha)
Provinsi
Total
Potensi No
Sumber : BBSDLP
APL : Areal Penggunaan Lain
HPK : Hutan Produksi Konversi
HP : Hutan Produksi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
20
C. Kesenjangan Hasil
Saat ini hasil rata-rata nasional untuk kedelai baru mencapai 15 ku/ha,
sedangkan potensi dari hasil penelitian yang telah dihasilkan dan hasil
penelitian lainnya (benih unggul) menunjukkan mencapai rata-rata hasil
30 ku/ha. Kacang tanah baru mencapai 13 ku/ha, sedangkan potensi
dari hasil penelitian yang telah dihasilkan dan hasil penelitian lainnya
(benih unggul) menunjukkan mencapai rata-rata hasil 33 ku/ha. Kacang
hijau baru mencapai 11 ku/ha, sedangkan potensi dari hasil penelitian
yang telah dihasilkan dan hasil penelitian lainnya (benih unggul)
menunjukkan mencapai rata-rata hasil 20 ku/ha.Ubikayu baru mencapai
246 ku/ha, sedangkan potensi dari hasil penelitian yang telah dihasilkan
dan hasil penelitian lainnya (benih unggul) menunjukkan mencapai rata-
rata hasil 400 ku/ha. Ubijalar baru mencapai 180 ku/ha, sedangkan
potensi dari hasil penelitian yang telah dihasilkan dan hasil penelitian
lainnya (benih unggul) menunjukkan mencapai rata-rata hasil 400 ku/ha.
Dengan demikian peluang peningkatan hasil diperlukan untuk kedelai
100,00 %, kacang tanah 94,12 %, kacang hijau 66,67 %, ubikayu 78,57
% dan ubijalar 181,69 %. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Potensi Hasil dan Hasil Rata-rata Nasional Aneka Kacang dan Umbi
No Komoditi Potensi Hasil Hasil rata-rata Peluang
(Ku/Ha) Nasional (Ku/Ha) %
1 Kedelai 30 15 100.00
2 Kacang Tanah 33 13 94.12
3 Kacang Hijau 20 11 66.67
4 Ubikayu 400 246 78.57
5 Ubijalar 400 180 181.69 Sumber: BPS dan Litbang
D. Ketersediaan Varietas Benih Unggul
Benih varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang
berperan penting dalam peningkatan kuantitas dan kualitas
produksi.Varietas benih unggul yang dilepas oleh Menteri Pertanian
diproduksi antara lain Puslitbangtan, Perguruan Tinggi dan Swasta.
Jumlah varietas yang telah dilepas sebanyak 187 varietas terdiri dari
yang dilepas oleh Puslitbangtan sebanyak 175 varietas terdiri dari
kedelai sebanyak 75. Varietas, kacang tanah 35 varietas, kacang hijau
21 varietas, ubikayu 12 varietas dan ubijalar 22 varietas, Swasta6
varietas kedelai, Perguruan Tinggi1 varietas kedelai dan dari Dinas
2 varietas kacang tanah dan 3 varietas ubijalar. Secara rinci terlihat
pada tabel 5 berikut.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
21
Tabel 5.Jumlah Varietas Aneka Kacang dan Umbi Yang Dilepas
No Komoditas Litbang Jumlah
Swasta Perguruan Tinggi Dinas
1 Kedelai 75 6 1 - 82
2 Kacang Tanah 36 - - 2 38
3 Kacang Hijau 21 - - 0 21
4 Ubikayu 16 - - - 16
5 Ubijalar 27 - - 3 30
Jumlah 175 6 1 5 187 Sumber : Direktorat Perbenihan
E. Penurunan Kehilangan Hasil
Petani umumnya melakukan pemanenan masih bersifat tradisional yaitu
memanen dan merontok dengan menggunakan tangan, sehingga
kehilangan hasil (losses) di tingkat petani masih cukup
besar.Penanganan pasca panen kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubikayu dan ubijalar yang baik dapat mempertahankan potensi
kuantitas dan kualitas hasil. Berdasarkan penelitian dari IPB tahun 1987
oleh Prof Hadi Purwadaria kehilangan hasil untuk kedelai sebesar 15,50
%, kacang tanah 15,20 %, ubikayu 12,10 % dan ubijalar 19 %
sedangkan untuk kacang hijau belum ada penelitian untuk kehilangan
hasil. Secara rinci kehilangan hasil dapat terlihat pada tabel6 berikut :
Tabel 6. Kesenjangan Hasil Aneka Kacang dan Umbi
No Komoditi Angka Susut
%
1 Kedelai 15,50
2 Kacang Tanah 15,20
3 Kacang Hijau -
4 Ubikayu 12,10
5 Ubijalar 19,00
Sumber : IPB, 1987
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
22
1.3.2. Permasalahan
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan budidaya
aneka kacang dan umbi antara lain :
A. Aspek Produksi
- Adopsi teknologi di tingkat petani belum optimal dikarenakan
keterbatasan modal usaha dimana modal petani berkisar Rp. 1 - 3
juta,sedangkan biaya produksi yang akan dikeluarkan berkisar Rp.
7,5 – 15 juta.
- Terbatasnya pengetahuan petani sehingga capaian produktivitas
tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya, hal tersebut
dikarenakan pendidikan petani yang masih rendah. Berdasarkan
data BPS tahun 2013 pendidikan petani setingkat SD sebesar 75
%,setingkat SMP/SMA sebesar 24 % dan pendidikan perguruan
tinggi sebesar 1 %.
- Ketersediaan saprodi berupa benih/bibit dan pupuk, ditingkat
lapangan belum optimal baik pemenuhan varietas, waktu dan jumlah
- Adanya persaingan dengan komoditi lain seperti padi, jagung dan
hortikultura.
- Kemitraan belum berkembang sehingga belum adanya jaminan
petani pada saat panen.
- Terbatasnya ketersediaan peralatan pertanian, sehingga
berpengaruh terhadap efisiensi usahatani.
- Kurangnya peran penyuluhan dalam mensosialisasikan kepada
petani/kelompok tani dalam hal teknologi yang akan diterapkan.
Berdasarkan tingkat di lapangan petugas penyuluh lebih konsen
kepada petani padi 80 %, sedangkan untuk palawija hanya 20 %
saja.
- Kemandirian benih kedelai melalui sistem jabalsim belum optimal.
Agar kebutuhan benih varietas unggul kedelai bersertifikat untuk
budidaya tanaman petani dapat terpenuhi maka benih kedelai dapat
diperbanyak melalui sistem perbanyakan ganda (poly generation
flow).
- Terbatasnya penangkar benih untuk aneka kacang dan umbi,
berdasarkan data dari Direktorat Perbenihan tahun 2012 hanya
terdapat penangkar padi, jagung dan kedelai. Adapun jumlah
penangkar kedelai sebanyak 199 dengan jumlah produksi 7.906 ton.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
23
B. Aspek Ekonomi
- Adanya persaingan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, tebu
dan hortikultura yang memberikan nilai insentif yang lebih tinggi.
- Harga penjualan di tingkat petani belum memberikan insentif yang
berarti bagi petani.
C. Aspek Keamanan Pangan
Aspek keamanan pangan belum sepenuhnya menerapkan Good
Agriculture Practices (GAP) sehingga mengakibatkan daya saing
produk aneka kacang dan umbi dalam pasar bebas rendah karena lebih
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
D. Aspek Teknologi
Penerapan teknologi saat ini pada tingkat petani masih tergantung
kepada modal dan kultur budaya, sebagai contoh pelaksanaan sekolah
lapangan pertanian terpadu hasil produktivitasnya lebih tinggi dibanding
lokasi diluar sekolah lapangan tersebut. Hal ini disebabkan pada lokasi
sekolah lapangan menerapkan teknologi anjuran karena mendapat
bantuan paket teknologi dari pemerintah.
E. Aspek Permodalan
Pada umumnya petani memiliki kemampuan permodalan dan akses
terhadap sumber permodalan/perbankansangat terbatas, karena
terkendala oleh masalah jaminan/agunan. Hal ini berdampak pada
rendahnya penerapan teknologi ditingkat lapangan. Sehingga
diperlukan upaya terobosan untuk mengatasi masalah tersebut.
F. Aspek Sumberdaya Manusia
Permasalahan dalam penanganan budidaya tanaman yang baik dan
benar merupakan tugas dari tenaga penyuluh di tingkat lapangan.
Kenyataannya jumlah penyuluh pertanian yang semakin menipis
dengan sebaran jumlah penyuluh PNS yang masih minim dikarenakan
laju penurunan jumlah penyuluh pertanian akibat pensiunan jauh lebih
tinggi dibanding penambahan tenaga penyuluh pertanian. Kondisi
penyuluh yang ada sekarangsejumlah 28.492 orang dengan wilayah
binaan 5 – 10 desa. Pemerintah berencana akan mengangkat tenaga
harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THLTBPP).
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
24
1.3.3. Tantangan
Secara umum tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan budidaya aneka
kacang dan umbi antara lain :
1. Perubahan iklim global yang berdampak pada kesulitan pemilihan
komoditas dan penetapan waktu tanam
2. Pertambahan jumlah penduduk sehingga kebutuhan pangan terus
meningkat
3. Persaingan global dalam perdagangan komoditas pertanian
4. Degradasi lahan pertanian ke non pertanian
5. Kurang menariknya lapangan kerja sektor pertanian bagi tenaga kerja
muda
1.3.4. Peluang
Kemampuan untuk menjadikan tantangan menjadi peluang merupakan
kunci keberhasilan aneka kacang dan umbi di masa mendatang. Peluang
tersebut meliputi :
1. Peluang pasar komoditas aneka kacang dan umbi cukup besar dan
terus meningkat, hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang besar
mengkonsumsi aneka kacang dan umbi, konsumsi perkapita yang
secara nasional meningkat, berkembangnya industri pengolahan
makanan berbahan baku aneka kacang dan umbi, meningkatnya
industri pakan, pertumbuhan jumlah penduduk masih sangat tinggi dan
dalam upaya diversifikasi pangan komoditas aneka kacang dan umbi
merupakan salah satu alternatif.
2. Komoditas aneka kacang dan umbi toleran terhadap kekeringan
sehinga berpeluang dikembangkan pada musim kemarau di derah
beriklim kering
3. Kesenjangan hasil per hektar komoditas aneka kacang dan umbi antara
hasil penelitian dengan rata-rata petani masih sangat tinggi.
4. Kemajuan IPTEK global dalam pengembangan inovasi pertanian dan
bioindustri spesifik lokasi melalui pengembangan sisitim inovasi dengan
lembaga penelitian dan perguruan tinggi .
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
25
BAB II
TARGET KINERJA DAN KERAGAAN
2.1. Target kinerja adalah tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi dalam periode 2015-2019. Target kinerja dapat
dijadikan sebagai tolok ukur dalam pengukuran kinerja. Salah satu fondasi utama
dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka
meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang
akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi akuntabel.
Dalam target kinerja juga telah ditetapkan indikatur kinerja utama yang merupakan ukuran
keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama Direktorat Aneka Kacang dan Umbi
sesuai dengan tugas fungsi serta mandat yang diemban. Indikator kinerja ini disusun pada
unit kerja yaitu Indikator Kinerja Kegiatan dari eselon 2 sampai dengan eselon 4. Target
kinerja berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan, seperti pada tabel berikut.
Tabel 7. Indikator Kinerja Direktorat Aneka Kacang dan Umbi 2018 - 2019
Sasaran Kinerja No Indikator Kinerja Satuan Capaian
2016
Target
2017 2018 2019
Meningkatnya produksi kedelai
1 Jumlah Produksi Kedelai
Juta ton 0,86 0.68 2.2 2.8
Terpenuhinya kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi tanaman pangan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
2 Jumlah Produksi Ubi Jalar
Juta ton 2,17 2.18 2.39 2.5
3 Jumlah Produksi Kacang Tanah
Juta ton 0,57 0.6 0.63 0.67
4
Jumlah Produksi ubi kayu untuk komoditas substitusi impor
Juta ton 20,3 20.5 20.9 21.7
5
Jumlah Produksi kacang hijau untuk komoditas substitusi impor
Juta ton 0,25 0.27 0.28 0.29
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
26
Tabel 8. Indikator Kinerja Subdit Kedelai Tahun 2018-2019
No Indikator Kinerja
Target
Kewenangan
2017 2018 2019
1 Produktivitas kedelai 1.52
Ton/Ha
1,54
Ton/Ha
1,57
Ton/Ha Subdirektorat Kedelai
A
Jumlah Luas lahan
intensifikasi kedelai
(optimalisasi)
0.13
Juta
Ha
0.43
Juta
Ha
0,54
Juta
Ha
Seksi Intensifikasi
Kedelai
2 Jumlah Luas panen kedelai 0.446
Juta Ha
1.54
Juta
Ha
1.78
Juta
Ha
Subdirektorat Kedelai
A
Jumlah Luas lahan
ekstensifikasi kedelai
(perluasan areal pertanian)
0.31
Juta
Ha
0.99
Juta
Ha
1.25
Juta
Ha
Seksi Ekstensifikasi
Kedelai dan
Pemberdayaan
Tabel 9. Indikator Kinerja Subdit Aneka Kacang Lain Tahun 2018-2019
No Indikator Kinerja Target
Kewenangan 2017 2018 2019
1 Produktivitas kacang tanah 1.34
Ton/Ha 1.38
Ton/Ha 1.42
Ton/Ha Subdirektorat
Aneka Kacang Lain
A Jumlah Luas lahan intensifikasi kacang tanah (optimalisasi)
0.31 Juta Ha
0.32 Juta Ha
0.33 Juta Ha
Seksi Intenisfikasi Aneka Kacang Lain
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
27
2 Jumlah Luas panen kacang tanah
0.45 Juta Ha
0.46 Juta Ha
0.47 Juta Ha
Subdirektorat Aneka Kacang Lain
A
Jumlah Luas lahan ekstensifikasi kacang tanah (perluasan areal pertanian)
0.13 Juta Ha
0.14 Juta Ha
0.14 Juta Ha
Seksi Ekstensifikasi
Aneka Kacang Lain dan Pemberdayaan
3 Produktivitas kacang hijau untuk komoditas substitusi impor
1.16 Ton/Ha
1.19 Ton/Ha
1.22 Ton/Ha
Subdirektorat Aneka Kacang Lain
A Jumlah Luas lahan intensifikasi kacang hijau (optimalisasi)
0.16 Juta Ha
0.17 Juta Ha
0.17 Juta Ha
Seksi Intenisfikasi Aneka Kacang Lain
4
Jumlah Luas panen kacang hijau untuk komoditas substitusi impor
0.23 Juta Ha
0.24 Juta Ha
0.24Juta Ha
Subdirektorat Aneka Kacang Lain
A
Jumlah Luas lahan ekstensifikasi kacang hijau (perluasan areal pertanian)
0.07Juta Ha
0.07 Juta Ha
0.07 Juta Ha
Seksi Ekstensifikasi
Aneka Kacang Lain dan Pemberdayaan
Tabel 10. Indikator kinerja Subdit Ubi Kayu dan Aneka Umbi Lain 2018-2019
No Indikator Kinerja Target
Kewenangan
2017 2018 2019
1 Produktivitas ubi jalar 17,59
Ton/Ha 17,65
Ton/Ha 17,71
Ton/Ha
Subdirektorat Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
28
A Jumlah Luas lahan intensifikasi ubi jalar (optimalisasi)
0.087 Juta Ha
0.094 Juta Ha
0.099 Juta Ha
Seksi Intensifikasi Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
2 Jumlah Luas panen ubi jalar 0.12 Juta
Ha
0.14 Juta Ha
0.14 Juta Ha
Subdirektorat Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
A
Jumlah Luas lahan ekstensifikasi ubi jalar (perluasan areal pertanian)
0.037 Juta Ha
0.04 Juta Ha
0.042 Juta Ha
Seksi Ekstensifikasi Ubi Kayu danAneka
Umbi Lain dan Pemberdayaan
3 Produktivitas ubi kayu untuk komoditas substitusi impor
24.31 Ton/Ha
24.77 Ton/Ha
25.23 Ton/Ha
Subdirektorat Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
A Jumlah luas lahan intensifikasi ubi kayu (optimalisasi)
0.59 Juta Ha
0.59 Juta Ha
0.6 Juta Ha
Seksi Intensifikasi Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
4 Jumlah luas panen ubi kayu untuk komoditas substitusi impor
0.84 Juta Ha
0.84 Juta Ha
0.86 Juta Ha
Subdirektorat Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain
A Jumlah luas lahan ekstensifikasi ubi kayu (optimalisasi)
0.25 Juta Ha
0.25 Juta Ha
0.26 Juta Ha
Seksi Ekstensifikasi Ubi Kayu dan Aneka
Umbi Lain dan Pemberdayaan
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
29
Tabel 11. Indikator Kinerja Subbag Tata Usaha 2018-2019
No Indikator Kinerja Satuan Target
2017 2018 2019
1
Rasio permintaan dan keluhan unit eselon II, III, dan IV (tertulis) yang ditindaklanjuti terhadap layanan ketatausahaan di lingkup Direktorat Aneka Kacang Dan Umbi
% 100 100 100
2
Jumlah temuan Itjen atas ketidaksesuaian NSPK ketatausahaan di lingkup Direktorat Aneka Kacang Dan Umbi yang terjadi berulang
Jumlah 1 0 0
2.2. Keragaan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai, Kacang
Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu, dan Ubijalar Tahun 2014 -2018
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2014-2018 produksi untuk kedelai, ubikayu,
dan ubijalar mengalami kenaikan masing–masing sebesar 11,65%, 2,63%, dan
8,09% sedangkan untuk kacang tanah dan kacang hijau mengalami penurunan
masing-masing sebesar (6,89%) dan (1,06%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 7.
Menurunnya produksi aneka kacang dan umbi antara lain disebabkan a)
meningkatnya impor kedelai, dikarenakan adanya kemudahan tata niaga impor, b)
rendahnya minat petani melakukan budidaya dikarenakan insentif yang diperoleh
rendah dibanding dengan menanam komoditi lainnya, c) besarnya kesenjangan hasil
di tingkat petani dengan potensi produksi, dan d) persaingan penggunaan
sumberdaya lahan dengan komoditas lainnya.
Tabel 12.Keragaan Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai,
Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2014 – 2018
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
30
No Komoditi Rata-rata %
2014 2015 2016 2017 2018* Pertumbuhan
1 Kedelai
- Luas Tanam (Ha) 646,469 644,799 605,836 373,588 714,402 597,019 11.65
- Luas Panen (Ha) 615,685 614,094 576,987 355,798 680,383 568,589 11.65
- Produktivitas (Ku/ha) 15.51 15.68 14.90 15.41 14.23 15.15 2.03
- Produksi (Ton) 954,997 963,183 859,653 538,728 967,866 856,885 8.11
2 Kacang Tanah
- Luas Tanam (Ha) 524,305 477,066 458,201 393,202 391,570 448,869 (6.89)
- Luas Panen (Ha) 499,338 454,349 436,382 374,478 372,924 427,494 (6.89)
- Produktivitas (Ku/ha) 12.79 13.33 13.07 13.23 13.73 13.23 1.82
- Produksi (Ton) 638,896 605,449 570,477 495,447 512,198 564,493 (5.20)
3 Kacang Hijau
- Luas Tanam (Ha) 218,417 240,949 235,145 216,791 207,383 223,737 (1.06)
- Luas Panen (Ha) 208,016 229,475 223,948 206,468 197,508 213,083 (1.06)
- Produktivitas (Ku/ha) 11.76 11.83 11.30 11.69 11.88 11.69 0.30
- Produksi (Ton) 244,589 271,463 252,985 241,334 234,718 249,018 (0.79)
4 Ubikayu
- Luas Tanam (Ha) 1,053,669 997,412 863,844 811,621 832,928 911,895 2.63
- Luas Panen (Ha) 1,003,494 949,916 822,709 772,972 793,265 868,471 2.63
- Produktivitas (Ku/ha) 233.55 229.51 246.26 246.49 243.91 239.94 (1.05)
- Produksi (Ton) 23,436,384 21,801,415 20,206,276 19,053,117 19,348,628 20,769,164 1.55
5 Ubijalar
- Luas Tanam (Ha) 164,596 150,281 129,678 111,536 116,036 134,425 8.09
- Luas Panen (Ha) 156,758 143,125 123,503 106,225 110,510 128,024 8.09
- Produktivitas (Ku/ha) 152.00 160.53 175.56 180.21 183.11 170.28 4.81
- Produksi (Ton) 2,382,658 2,297,634 2,168,500 1,914,244 2,023,564 2,157,320 (3.80)
Tahun
Keterangan : Sumber BPS *) Aram I BPS
2.3. Perkembangan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Dalam Negeri
Kebutuhan akan pangan nasional sampai saat ini masih lebih banyak dipenuhi dari
impor, hal tersebut dikarenakan produk didalam negeri belum mencukupi.
Ketergantungan impor menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan
kebutuhan/konsumsi yang meningkat sementara produk cenderung menurun. Secara
rinci perkembangan produksi impor, ekspor dan kebutuhan dalam negeri dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 8. Perkembangan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Kedelai
Tahun 2014-2018
Tahun Produksi Impor Ekspor Kebutuhan
(Ton) (Ton) (Ton) Dalam Negeri (Ton)
2014 954,997 1,964,081 41,303 2,265,010
2015 963,183 2,256,931 1,188 2,472,516
2016 859,653 2,261,803 1,344 2,520,686
2017 538,728 2,671,914 1,473 2,893,798
2018 982,598 962,400 534 2,837,961
Rerata 859,832 2,023,426 9,168 2,597,994
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
31
Pada Tabel 8 terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah impor dan kebutuhan
dalam negeri kedelai yaitu rata-rata 2.023.426 ton dan 2.597.994 juta ton, sedangkan
produksi dalam negeri hanya 859.832 ton. Dengan demikian diperlukan upaya yang
sangat besar untuk mencapai peningkatan produksi kedelai secara nyata.
Tabel 9. Perkembangan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Kacang Tanah
Tahun 2014 - 2018
Tahun Produksi Impor Ekspor Kebutuhan
(Ton) (Ton) (Ton) Dalam Negeri (Ton)
2014 638,896 254,775 6,292 795,659
2015 605,449 198,511 8,976 801,561
2016 570,477 194,074 6,387 808,684
2017 495,447 250,176 5,518 794,047
2018 512,198 172,870 1,726 649,825
Rerata 564,493 214,081 5,780 769,955
Pada Tabel 9 terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah impor dan kebutuhan
dalam negeri kacang tanah yaitu rata-rata 214.081 ton dan 769.955 ton, sedangkan
produksi dalam negeri 564.493 ton. Dengan demikian diperlukan upaya yang sangat
besar untuk mencapai peningkatan produksi secara nyata.
Tabel 10. Keragaan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Kacang Hijau
Tahun 2014 - 2018
Tahun Produksi Impor Ekspor Kebutuhan
(Ton) (Ton) (Ton) Dalam Negeri (Ton)
2014 244,589 87,580 35,273 232,537
2015 271,463 45,214 46,304 257,989
2016 252,985 64,736 28,568 240,750
2017 241,334 73,205 29,085 229,472
2018 236,219 54,674 1,357 222,463
Rerata 249,318 65,082 28,117 236,642
Pada Tabel 10 terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah impor dan kebutuhan
dalam negeri kacang hijau yaitu rata-rata 65.082 ton dan 236.642 ton, sedangkan
produksi dalam negeri sebesar 249.318 ton.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
32
Tabel 11. Keragaan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Ubikayu Tahun 2014-2018
Tahun Produksi Impor Ekspor Kebutuhan
(Ton) (Ton) (Ton) Dalam Negeri (Ton)
2014 23,436,384 365,085 114,501 23,436,384
2015 21,801,415 600,163 16,776 21,801,415
2016 20,260,276 642,667 47,876 20,260,276
2017 19,053,748 388,822 21,525 19,053,748
2018 19,341,233 191,854 4,588 19,341,233
Rerata 20,778,611 437,718 41,053 20,778,611
Pada Tabel 11 terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah impor dan kebutuhan
dalam negeri ubikayu yaitu rata-rata 437.718 ton dan 20.778.611 ton, sedangkan
produksi dalam negeri 20.778.611 ton.
Tabel 12. Keragaan Produksi, Impor, Ekspor dan Kebutuhan Ubijalar Tahun 2014-2018
Tahun Produksi Impor Ekspor Kebutuhan
(Ton) (Ton) (Ton) Dalam Negeri (Ton)
2014 2,382,658 23 9,593 2,382,658
2015 2,297,634 16 11,873 1,389,468
2016 2,169,386 32 9,540 2,169,386
2017 1,914,244 19 11,142 1,914,244
2018 2,029,353 9 4,695 2,029,353
Rerata 2,158,655 20 9,369 1,977,022
Pada Tabel 12 terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah impor dan kebutuhan
dalam negeri ubi jalar yaitu rata-rata 20 ton dan 1.977.022 ton, sedangkan produksi
dalam negeri 2.158.655 ton.
2.4. Keragaan Harga
Harga di tingkat produsen maupun eceran untuk seluruh komoditi aneka kacang dan
umbi tahun 2014 – 2018 sangat fluktuatif. Perkembangan harga aneka kacang dan
umbi tahun 2014 – 2018 di tingkat produsen untuk kedelai rata-rata mencapai Rp.
6.956,- (0,76%), kacang tanah Rp. 11.750,- (2,54%), kacang hijau Rp. 15.074,-
(0,81%), ubikayu Rp. 2.391,- (0,93%), dan ubijalar Rp.3.618,- (0,30%), sedangkan
untuk harga di tingkat eceran untuk kedelai rata-rata mencapai Rp.10.287,- (-
2,15%), kacang tanah Rp. 21.703,- (6,97%), kacang hijau Rp.19.184,- (2,81%),
ubikayu Rp. 3.976,- (-1,28%), dan ubijalar Rp. 5.564,- (0,13%). Harga yang menarik
merupakan salah satu faktor yang mendorong meningkatnya minat petani untuk
menanam. Secara rinci dapat terlihat pada Tabel 13 berikut.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
33
Tabel 13. Keragaan Harga Aneka Kacang dan Umbi di Tingkat Produsen, Grosir dan Eceran Tahun 2014-2018
Produsen % Eceran %
(Rp) (Rp)
1 KEDELAI
2014 8.326 20,58 10.120 -8,41
2015 6.850 (17,73) 9.881 (2,36)
2016 6.620 (3,36) 10.935 10,67
2017 6.174 (6,74) 10.476 (4,20)
2018 6.808 10,27 10.024 (4,31)
Rerata 6.956 0,76 10.287 (2,15)
2 KACANG TANAH
2014 10.909 17.663
2015 11.984 9,85 21.404 21,18
2016 12.287 2,53 23.455 9,58
2017 11.582 (5,74) 23.212 (1,04)
2018 11.987 3,50 22.783 (1,85)
Rerata 11.750 2,54 21.703 6,97
3 KACANG HIJAU
2014 14.511 17.548
2015 15.499 6,81 19.244 9,66
2016 15.420 (0,51) 20.010 3,98
2017 14.993 (2,77) 19.583 (2,13)
2018 14.947 (0,31) 19.534 (0,25)
Rerata 15.074 0,81 19.184 2,81
4 UBIKAYU
2014 2.322 3.914
2015 2.553 9,95 4.137 5,70
2016 2.639 3,37 4.394 6,21
2017 2.242 (15,04) 3.771 (14,18)
2018 2.197 (2,01) 3.663 (2,86)
Rerata 2.391 (0,93) 3.976 (1,28)
5 UBIJALAR
2014 3.403 - 5.300 -
2015 3.780 11,08 5.802 9,47
2016 3.941 4,26 6.215 7,12
2017 3.564 (9,57) 5.328 (14,27)
2018 3.401 (4,57) 5.177 (2,83)
Rerata 3.618 0,30 5.564 (0,13)
NoKomoditi Tahun
Sumber : Pusdatin Kementerian Pertanian
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
34
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
35
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PRODUKSI
3.1. V i s i
Visi merupakan kondisi ideal tentang hasil kerja yang ingin diwujudkan oleh Direktorat
Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada masa yang akan datang. Oleh karena itu visi
yang ditetapkan dan dijadikan dasar dalam menyusun rencana strategis untuk lima
tahun kedepan (2015-2019). Visi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah
Terwujudnya pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi untuk dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.2. M i s i
Sejalan dengan misi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan berdasarkan visi yang
telah dirumuskan, adapun misi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi sebagai berikut:
1. Meningkatkan percepatan alih teknologi budidaya aneka kacang dan umbi.
2. Mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengkoordinasikan penyiapan lahan untuk
komoditas aneka kacang dan umbi.
3. Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif didalam melaksanakan budidaya
aneka kacang dan umbi.
4. Membantu koordinasi perencanaan penyediaan permodalan, pengadaan sarana
produksi dan tataniaga aneka kacang dan umbi.
5. Mengkoordinasikan seluruh subsistem agribisnis terkait dalam agribisnis aneka
kacang dan umbi.
3.3. Tujuan
Disamping visi dan misi, norma pengelolaan organisasi harus mencerminkan karakter
dan budaya seluruh aparat yang kreatif dan kerjasama yang kompak dengan
menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Makna dan karakter budaya kerja tersebut
adalah bahwa setiap pekerjaan dan tugas akan dapat dilaksanakan oleh seluruh staf
secara tepat, cermat dan cepat serta memberikan kinerja dengan kualitas pelayanan
yang prima.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
36
Sebagai implementasi visi dan misi tersebut, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi
menyiapkan bahan peraturan, standar, prosedur, pedoman dan memfasilitasi
pendampingan dan bimbingan teknis Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam rangka
peningkatan produktivitas dan produksi.
Bentuk implementasi dari visi dan misi, maka Direktorat Aneka Kacang dan Umbi
menetapkan tujuan dari kegiatan pengelolaan budidaya aneka kacang dan umbi antara
lain:
1. Meningkatkan produktivitas dan produksi komoditas aneka kacang dan umbi guna
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan nilai tambah petani.
2. Mengurangi impor untuk menghemat devisa negara dan mendorong terjadinya
ekspor komoditas aneka kacang dan umbi.
3. Memenuhi bahan baku industri kecil, menengah dan besar sekaligus mengurangi
ketergantungan bahan baku dari luar negeri atau impor.
4. Mendukung diversifikasi pangan, substitusi pangan karbohidrat non beras dan
protein non daging, telur dan ikan.
5. Menumbuhkembangkan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang
berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.
6. Meningkatkan lapangan kerja diwilayah pedesaan, sekaligus membantu
mengurangi urbanisasi dari desa kekota.
7. Mendorong kegiatan perekonomian dipedesaan dan mendukung pembangunan
ekonomi nasional.
3.4.Sasaran Produksi
Target utama yang ingin dicapai oleh Direktorat Aneka Kacang dan Umbi adalah
peningkatan produksi dan produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2015-
2019 seperti pada tabel 14 berikut ini:
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
37
Tabel 14. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tahun 2015–2019
Luas Tanam Luas Panen Provitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 KEDELAI
2015 676,934 642,299 15.55 1,000,000
2016 734,700 697,950 15.76 1,100,000
2017 468,311 446,010 15.14 675,166
2018 1,000,000 1,427,644 14.41 2,200,000
2019 1,900,000 1,805,000 15.51 2,800,000
2 KACANG TANAH
2015 508,200 484,000 13.57 657,000
2016 509,250 485,000 13.92 675,000
2017 510,300 486,000 14.24 692,000
2018 483,277 460,264 13.79 634,704
2019 496,326 476,691 14.17 669,803
3 KACANG HIJAU
2015 223,650 213,000 11.64 248,000
2016 232,050 221,000 12.08 267,000
2017 233,100 222,000 12.34 274,000
2018 248,021 236,210 11.91 281,326
2019 254,717 242,588 12.24 296,928
4 UBIKAYU
2015 1,054,487 1,004,274 234.00 23,500,000
2016 1,052,275 1,002,167 240.00 24,052,000
2017 1,055,014 1,004,776 245.00 24,617,000
2018 886,021 843,830 247.69 20,900,870
2019 902,933 859,936 252.35 21,700,250
5 UBIJALAR
2015 146,136 139,177 168.85 2,350,000
2016 147,610 140,581 173.85 2,444,000
2017 149,178 142,074 178.85 2,541,000
2018 141,879 135,123 176.51 2,385,000
2019 147,905 140,862 177.12 2,495,000
KomoditiNo
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
38
BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.1. Kebijakan
Kebijakan dalam peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
diprioritaskan pada:
1. Komoditi utama dan unggulan nasional yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, ubikayu dan ubijalar. Komoditi ini merupakan komoditi utama dan
unggulan bagi kebutuhan pangan pokok nasional.
2. Komoditi alternatif/unggulan daerah (lokal) seperti talas, garut, gembili, sorgum,
gandum dan lain – lain. Komoditi ini sebagai subsitusi maupun komplemen dari
komoditi utama dan unggulan nasional.
Pengembangan ketujuh komoditi tanaman pangan diimplementasikan dalam berbagai
jenis kegiatan yang saling terkait dan saling mendukung. Salah satu kebijakan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah pengamanan produksi. Dalam rangka
pengamanan produksi ini maka salah satu kegiatan yang terkait dan mendukung
adalah penanganan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka arah kebijakan yang dilaksanakan oleh
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 – 2019 antara lain:
1. Pencapaian swasembada kedelai
2. Pengembangan komoditas ubikayu dan ubi jalar spesifik lokasi di Kawasan Timur
(Direktif Presiden),
3. Meningkatkan produksi kacang tanah, kacang hijau dan Akabi lainnya,
4. Mengembangkan agribisnis akabi secara terpadu dengan menumbuhkan peran
swasta, koperasi dan BUMN,
5. Mendukung gerakan peningkatan diversifikasi pangan,
6. Meningkatkan sumber permodalan yang mudah diakses oleh petani,
7. Memperbaiki tataniaga akabi yang kondusif bagi petani
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
39
Strategi
Strategi pencapaian peningkatan produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubikayu dan ubijalar tahun 2018 dilakukan melalui:
1. Peningkatan Produktivitas
Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui: a) perakitan, diseminasi dan
penerapan paket teknologi tepat guna spesifik; b) penerapan dan pengembangan
teknologi; dan c) disertai pengawalan, sosialisasi, pemantauan, pendampingan dan
koordinasi.
2. Perluasan Areal Tanam dan Optimasi Lahan
Dilaksanakan melalui: a) pencetakan lahan baru (sawah); b) optimalisasi lahan
melalui peningkatan indek pertanaman (IP); c) optimalisasi lahan pertanian lainnya;
d) optimalisasi lahan terlantar; e) Kerjasama pengembangan Akabi pada lahan
Perhutani, hutan rakyat, maupun perkebunan; f) investasi pihak swasta; dan g)
kemitraan.
3. Pengamanan Produksi
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim
seperti kabanjiran dan kekeringan serta pengendalian organisme penganggu
tumbuhan (OPT) dan pengamanan kualitas produksi dari residu pestisida serta
mengurangi kehilangan hasil pada saat penanganan panen dan pasca panen yang
masih cukup besar.
4. Peningkatan Manajemen
Strategi ini dilakukan melalui antara lain: a) pengelolaan kebijakan fiskal; b)
perbaikan sistem perkreditan pertanian; c) penguatan sistem data; d)
pengembangan kawasan food estate; e) pengembangan sistem resi gudang; f)
penguatan petugas lapangan; g) pemantapan pola pengadaan saprodi; h) penataan
kebijakan subsidi pertanian; dan i) pembangunan sistem informasi agribisnis secara
terpadu dari hulu on-farm dan hilir.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
40
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN
5.1. Program
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menetapkan program tahun 2015 yaitu
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Program ini
merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan
pemenuhan kebutuhan di sub sektor tanaman pangan. Dalam hal ini, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan melakukan upaya pencapaian produksi dengan prioritas
peningkatan produktivitas dan mutu sehingga tercapai swasembada.
Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut, perluasan areal tanam (luas
panen) menjadi salah satu faktor penentu lainnya. Pencapaian kinerja program
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan salah satunya didukung oleh pencapaian kinerja
kegiatan dari Direktorat Aneka Kacang dan Umbi dalam program Pengelolaan
Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Indikator output kinerja kegiatan pengelolaan produski tanaman aneka kacang dan
umbi adalah tercapainya luas penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan umbi
yang berkelanjutan.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
41
Tabel 15. Program dan Kegiatan Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2015 – 2019 (Ha)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kedelai
- GP-PTT/Intensifikasi (Ha) 350.000 306.000 200.000 546.586 700.000
- PAT peningkatan IP 131.500 384.000 - - 300.000
- Budidaya Jenuh Air (BJA) - 10.000 10.000 - -
- Swadaya (Ha) 195.494 34.700 558.226 453.414 500.000
Total Areal (Ha) 676.994 734.700 768.226 1.000.000 1.500.000
2 Kacang Tanah
- Diseminasi dan penerapan 374.016 373.366 372.066 368.665 363.715
paket teknologi budidaya pada
pertanaman di tkt petani
- Bantuan budidaya - 550 - - 6.500
- Promosi Investasi 11.130 11.130 11.130 11.130 11.130
- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 47.387 47.387 47.387 47.387 47.387
- Mendorong peningkatan IP 75.667 76.817 73.217 77.668 83.668
Total Areal (Ha) 508.200 509.250 503.800 504.850 512.400
3 Kacang Hijau
- Diseminasi dan penerapan 133.965 141.865 137.415 137.965 138.515
paket teknologi budidaya pada
pertanaman di tkt petani
- Bantuan budidaya - - - 5.000 5.000
- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 75.685 75.685 75.685 75.685 75.685
- Mendorong peningkatan IP 14.000 14.500 15.000 15.500 16.000
Total Areal (Ha) 223.650 232.050 228.100 234.150 235.200
4 Ubikayu
- GP-PTT/Intensifikasi 3.000 10.000 - - -
- PAT - 15.000 - - -
- Pengembangan di wilayah perbatasan - - 39 - -
- Pengembangan budidaya ubikayu - - - 1.500 500
- Kemitraan dan atau pemanfaatan lahan
(perkebunan, kehutanan, dll)15.000 10.000 10.000 10.000 10.000
- Swadaya (Ha) 1.036.487 1.017.275 1.044.975 874.521 892.433
Total Areal (Ha) 1.054.487 1.052.275 1.055.014 886.021 902.933
5 Ubijalar
- Pengembangan budidaya ubijalar 500 1.100
- Pengembangan ubijalar wilayah timur 2.400
- CF-SKR 500
- Promosi Investasi 10.000 10.000 5.000 1.000 1.000
- Pemanfatan lahan perkebunan, kehutanan, dll 13.821 7.251
- Swadaya (Ha) 122.315 127.459 144.178 140.379 145.805
Total Areal (Ha) 146.136 147.610 149.178 141.879 147.905
TahunNo Komoditi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
42
5.2. Kegiatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam melaksanakan program tersebut di atas,
didukung oleh 10 kegiatan utama diantaranya adalah peningkatan produksi aneka
kacang dan umbi. Mayoritas kegiatan utama tersebut dikemas kedalam suatu bentuk
pendekatan. Rencana kegiatan pengelolaan aneka kacang dan umbi 2015 – 2019
meliputi pengembangan Intensifikasi, PAT-PIP (melalui peningkatan IP, lahan baru,
pasang surut, dll) kedelai, intensifikasi kacang tanah, PAT ubikayu, intensifikasi
ubijalar dan pengembangan wilayah timur ubijalar.
Rencana kegiatan akan diberikan bantuan saprodi lengkap (benih dan pupuk) untuk
komoditi kedelai dan aneka kacang.Bantuan saprodi untuk ubikayu dan aneka umbi
hanya pupuk,Sedangkan untuk penyediaan bibit (benih) dipenuhi oleh swadaya
masyarakat dengan syarat menggunakan benih/bibit yang berasal dari benih/bibit
unggul Nasional atau unggul lokal yang berproduksi tinggi dan sudah berkembang
secara luas didaerah tersebut.
5.3. Anggaran
Biaya pelaksanaan rencana strategis aneka kacang dan umbi tahun 2015 – 2019
dibebankan pada APBN/Dekonsentrasi dan Pembantuan sesuai ketersediaan pada
masing-masing DIPA Provinsi dan Kabupaten/Kota, namun mengingat terbatasnya
ketersediaan dana APBN maka dukungan pembiayaan diharapkan dari APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota, perbankan, swasta, dll. Biaya yang tersedia sebagai
pemacu untuk menunjang keberhasilan peningkatan produksi. Sedangkan sisanya
diharapkan dukungan sumber dana lain.
A. APBN
Rencana kegiatan peningkatan produksi aneka kacang dan umbi yang dibiayai dari
APBN Tugas Pembantuan adalah untuk pelaksanaan pengembangan kedelai
intensifikasi (seluas 350.000 ha di tahun 2015, 306.000 ha tahun 2016, 190.000
ha tahun 2017, 365.000 ha tahun 2018 dan 340.000 ha tahun 2019), budidaya
jenuh air kedelai (seluas 10.000 ha tahun 2016, 10.000 ha tahun 2017, 10.000 ha
tahun 2018 dan 10.000 ha tahun 2019), PAT – PIP kedelai (seluas 131.500 ha
tahun 2015, 384.000 ha tahun 2016, 300.000 ha tahun 2017, 325.000 ha tahun
2018 dan 350.000 ha tahun 2019), budidaya kacang tanah (550hatahun
2016,6.500 ha tahun 2017, 6.500ha tahun 2018 dan 6.500 ha tahun 2019),
budidaya kacang hijau (5.000 ha tahun 2017, 5.000 ha tahun 2018 dan 5.000 ha
tahun 2019), budidaya Intensifikasi ubikayu(seluas 3.000 hatahun 2015, 10.000
ha tahun 2016, 10.000 ha tahun 2017, 10.000 ha tahun 2018 dan 10.000 ha tahun
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
43
2019), PAT ubikayu (15.000 tahun 2016, 10.000 ha tahun 2017, 10.000 ha tahun
2018 dan 10.000 ha tahun 2019), budidaya intensifikasi ubijalar (3.200 hatahun
2016, 3.000 ha tahun 2017, 3.300 ha tahun 2018 dan 3.500 ha tahun 2019).
B. APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Kegiatan-kegiatan yang tidak mendapat dukungan dari APBN seperti
pembinaan, pemantauan, dll dibiayai dari APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten/Kota.
C. Swadaya
Pengembangan produksi diluar program/kegiatan yang telah dibiayai
pemerintah baik pusat maupun daerah dan perbankan merupakan
pengembangan yang secara penuh dibiayai petani secara swadaya. Dalam
hal ini pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan memanfaatkan dana
yang tersedia pada masing-masing instansi agar tetap melakukan
pembinaan, pengawalan, dan penyuluhan, baik dalam aspek penerapan
teknologi, pemeliharaan, maupun pemasaran.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
44
5.4. Rencana Aksi dan Titik Resiko
Rencana luas areal penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan umbi yang tepat
dan berkelanjutan diprioritaskan pada kegiatan pengembanganmodel dan perluasan
areal tanam kedelai, bantuan budidaya kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan
ubijalar ditekankan agar terealisasi 100 %. Sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan
pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi,realisasi tanam dan
penyerapan anggaran yang telah dialokasikan harus bersinergi baik ditingkat pusat
sampai tingkat Kabupaten/Kota. Jika hal tersebut tidak berjalan sesuai yang
diharapkan maka kinerja Direktorat Aneka Kacang dan Umbi dianggap kurang berhasil
walaupun dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang tidak
bisa ditanggulangi.Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan langkah–
langkah pencegahan. Beberapa faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti tabel 21 berikut :
Tabel21. Resiko Kemungkinan Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
No Uraian Kegiatan Resiko
1 GP-PTT/Intensifikasi Kedelai
a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketepatan penetapan CPCL
c. Ketepatan penyaluran benih
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
anggran
2 Pengembangan PAT Kedelai a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketepatan penetapan CPCL
c. Ketersediaan benih
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
anggaran
3 Teknologi Budidaya Jenuh
Air Kedelai
a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketepatan penetapan CPCL
c. Ketersediaan benih
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
Anggaran
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
45
4 Bantuan Budidaya Kacang
Tanah
a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketersediaan bibit unggul
c. Ketepatan penetapan CPCL
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
anggaran
5 Bantuan Budidaya Ubikayu a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketersediaan bibit unggul
c. Ketepatan penetapan CPCL
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
anggaran
6 Bantuan Budidaya Ubi jalar a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman
Teknis, dan Petunjuk Teknis
b. Ketersediaan bibit unggul
c. Ketepatan penetapan CPCL
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap dukungan
teknis
e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan
anggran
7 Kerjasama Aparat dan
Koordinasi
a. Kesepakatan kerjasama
b. Komitmen antar pihak/peserta
c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah
8 Pembinaan, pengawalan dan
Pendampingan Monev
a. Ketersediaan anggaran
b. Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan
c. Ketersediaan data
d. Ketersediaan SDM
9 Penyusun Kebijakan,
Pedoman, Juklak, Juknis,
Sosialisasi, Data dan
Informasi
a. Komitment seluruh stakeholder dalam
mengeluarkan kebijakan
b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian
data dan informasi
c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi
d. Biaya
e. Kemudahan akses terhadap data
10 Sarana dan Prasarana
penunjang
a. Ketepatan pelaksanaan pengadaan
b. Ketersediaan SDM
c. Efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan
d. Ketersediaan suku cadang
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
46
BAB VI MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
6.1. Perencanaan
Perencanaan pengelolaan dana bantuan sosial dan bantuan pemerintah di tingkat
Kabupaten/Kota mencakup pembentukan Tim Teknis Kabupaten/Kota, penyusunan
Juknis Kabupaten/Kota, rencana seleksi Calon Penerima dan Calon Lokasi (CP/CL),
penyaluran dana bantuan sosial dan bantuan pemerintah, pembinaan dan
pelaporannya.
Juknis disusun oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota mengacu kepada Pedoman Umum
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Kementerian Pertanian
Tahun 2015, Bantuan Pemerintah tahun 2016 ,Pedoman Teknis dari Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Provinsi.
Juknis disusun untuk mengatur halhal yang belum jelas dan belum diatur dalam
Pedoman ini, dan agar disusun secara fleksibel dengan memperhatikan aspirasi dan
kondisi masingmasing wilayah.
Sosialisasi dilakukan dalam rangka penyamaan persepsi, membangun komitmen,
transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan program pembangunan pertanian.
Kegiatan sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi masyarakat melalui
konsultasi publik (public consultation), sehingga pemanfaatan Dana Bantuan Sosial
dan Bantuan Pemerintah dapat lebih terarah dan bermanfaat bagi masyarakat
pertanian.
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara berjenjang mulai di tingkat Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat desa/kelompok. Sosialisasi di tingkat
desa/kelompok bertujuan untuk membangun komitmen, transparansi pelaksanaan
kegiatan, meningkatkan minat dan motivasi masyarakat dalam pembangunan
pertanian, serta menjelaskan hak, kewajiban, sanksi, dan penghargaan bagi
kelompok sasaran yang akan mengelola dana Bantuan sosial dan Bantuan
Pemerintah.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
47
6.2. Pengorganisasian
a. Direktur Jenderal Tanaman Pangan membantu Menteri Pertanian/Pengguna
Anggaran dalam melaksanakan tugas operasionalnya dibidang tanaman pangan
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Barang di tingkat pusat.
b. Untuk pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran di daerah, Menteri Pertanian
selaku Pengguna Anggaran mengalokasikan sebagian APBN untuk pelaksanaan
tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
c. Anggaran dekonsentrasi merupakan bagian dari APBN yang pengelolaan dan
tanggung jawab penggunaannya oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah di
daerah melalui pelimpahan wewenang oleh pemerintah.
d. Besarnya jumlah anggaran ditentukan melalui proses perencanaan dan
pembahasan antara pemerintah dan DPR. Sedangkan anggaran tugas
pembantuan adalah anggaran yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh
daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pembantuan.
e. Pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dilakukan oleh satuan kerja.
Satuan kerja yang pimpinannya ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dikelompokkan sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Pusat adalah satuan kerja yang kewenangan dan tanggung
jawabnya melakukan kegiatan pengelolaan anggaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah satuan kerja di provinsi
yang melaksanakan tugas dekonsentrasi dan satuan kerja di
provinsi/kabupaten/kota yang melaksanakan tugas pembantuan.
f. Penanggung jawab program dan kegiatan pembangunan tanaman pangan untuk
masing-masing unit kerja dan jenis anggarannya adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Pusat
a. Menteri Pertanian sebagai Penanggung Jawab Program Pembangunan
Pertanian. Menteri Pertanian menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Presiden sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
48
b. Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku pembina program, kegiatan
dan anggaran pembangunan tanaman pangan serta sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dalam pengelolaan anggaran dan
penanggung jawab program.
c. Direktur Jenderal Tanaman Pangan bertindak sebagai koordinator
pengembangan komoditas tanaman pangan dan tugas-tugas pokok serta
tugas-tugas pelayanan lainnya yang terkait dengan unit kerjanya.
d. Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku pembina program, kegiatan
dan anggaran, dalam operasional kegiatan dibantu oleh dua orang
Bendahara (Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan),
Pejabat Penguji dan Penerbit SPM, pejabat eselon II dan III (khusus UPT
BPMPTPH) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
e. Untuk UPT Pusat BBPOPT dan BBPPMBTPH, Kepala Balai Besar
selaku Kepala Satuan Kerja dan KPA. Dalam menjalankan tugasnya
Kepala Balai Besar dibantu oleh dua orang Bendahara (Bendahara
Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan), KTU/Kabag Umum sebagai
Pejabat Penguji dan Penerbit SPM, dan Kabid/Pejabat eselon III sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Tingkat Provinsi
a. Gubernur sebagai penanggung jawab program, kegiatan dan anggaran
dekonsentrasi dan tugas pembantuan untuk pembangunan pertanian di
daerahnya. Gubernur menyampaikan laporan pertanggungjawaban
kepada Menteri Pertanian. Gubernur menetapkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang akan melaksanakan dan mengelola
DIPA dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
b. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan sekaligus
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta bertanggung jawab
terhadap seluruh keberhasilan aktivitas program, kegiatan dan anggaran
pada satuan kerja yang dipimpinnya.
c. Untuk kelancaran operasional program, kegiatan dan anggaran (tertib
administrasi dan keuangan) sehari-hari, masing-masing KPA dibantu dua
orang bendahara (Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan),
Pejabat Pembuat Komitmen serta Pejabat Penguji dan Penerbit SPM.
Penugasan dalam jabatan tersebut dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
49
d. Kepala Satker selaku KPA menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan
kepada Gubernur untuk anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan
provinsi.
3. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Bupati/Walikota sebagai penanggungjawab program, kegiatan dan
anggaran tugas pembantuan untuk pembangunan pertanian di
daerahnya. Bupati/Walikota menyampaikan laporan pertanggungjawaban
kepada Menteri Pertanian. Bupati/Walikota menetapkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang akan melaksanakan dan mengelola
DIPA tugas pembantuan.
b. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan sekaligus
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta bertanggungjawab
terhadap seluruh keberhasilan program, kegiatan dan anggaran pada
satuan kerja yang dipimpinnya.
c. Untuk kelancaran operasional program, kegiatan dan anggaran (tertib
administrasi dan keuangan) sehari-hari, masing-masing Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dibantu oleh dua orang Bendahara (Bendahara
Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan), Pejabat Pembuat Komitmen
serta Pejabat Penguji dan Penerbit SPM. Penugasan dalam jabatan
tersebut dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota untuk anggaran tugas
pembantuan kabupaten/kota dengan tembusan kepada Dinas tingkat
provinsi yang membidangi tanaman pangan dan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
50
6.3. Monitoring, Evaluasi, Pengawasan dan Pengendalian
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk :
a. Mengetahui sejauhmana perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran
serta ketepatan penggunaan anggaran dengan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai.
b. Mengantisipasi secara dini permasalahan dan kendala yang dihadapi
sehingga dapat dicari solusi pemecahannya.
c. Mencegah dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan anggaran yang tidak
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
d. Memanfaatkan tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan bahan
masukan dalam penyempurnaan dan evaluasi kegiatan.
Pengendalian intern dilakukan bukan saja hanya berkaitan dengan aspek program
dan anggaran, namun termasuk proses pengambilan keputusan, keefektifan
sumber daya, dan berbagai hal lainnya. Dalam melaksanakan pengendalian
intern, ada lima (5) unsur pengendalian yang perlu dicermati yaitu: 1) lingkungan
pengendalian, 2) penilaian risiko, 3) Kegiatan Pengendalian, 4) Informasi dan
Komunikasi, serta 5) Pemantauan Pengendalian Intern. Kegiatan pengendalian
merupakan salah satu unsur pengendalian intern.
Unsur-unsur yang bertugas melaksanakan pengendalian yaitu :
1. Direktorat Aneka Kacang dan Umbi
Bentuk pengendalian yang dilakukan adalah:
a. Memberikan bimbingan pelaksanaan kegiatan teknis melalui penerbitan
Pedoman Pelaksanaan sebagai acuan/rambu-rambu operasional
kegiatan.
b. Melakukan sosialisasi Pedoman sebelum pelaksanaan kegiatan.
c. Memberikan bimbingan penyusunan prosedur tata kerja pelaksanaan
program, kegiatan dan anggaran.
d. Melakukan supervisi (orientasi, monitoring maupun evaluasi) ke daerah
baik dalam bentuk pembinaan, bimbingan, arahan serta sejenisnya,
sehingga kontrol yang diberikan dapat mendukung keberhasilan
pelaksanaan kegiatan di daerah.
e. Melakukan evaluasi tahunan untuk mengetahui kinerja keseluruhan
sebagai dasar perencanaan program, kegiatandan anggaran tahun 2015.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
51
2. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bentuk pengendalian yang dilakukan adalah:
a. Memberikan bimbingan kepada staf secara berjenjang dalam hal
administrasi dan teknis pelaksanaan kegiatan di lapangan.
b. Menyusun prosedur tatakerja antara provinsi dan kabupaten/kota dengan
cara meningkatkan koordinasi dan jaringan kerja.
c. Membentuk Tim Pengendali Internal pelaksanaan kegiatan.
Pada sistem penganggaran berbasis kinerja, kegiatan pengawasan fungsional
pembangunan tanaman pangan masih tetap dilaksanakan oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian. Sedangkan pengawasan melekat dilakukan
Pejabat di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Pengawasan ini dapat
dilakukan setiap saat selama proses manajemen berlangsung.
Pengawasan fungsional terhadap program, kegiatan dan anggaran pembangunan
tanaman pangan juga dilakukan secara eksternal oleh aparatur pengawasan
seperti BPK, BPKP dan Bawasda. Pengawasan yang dilakukan berupa
pemeriksaan reguler yaitu pemeriksaan setempat yang dilaksanakan secara
reguler terhadap obyek pemeriksaan lingkup tanaman pangan berdasarkan
program kerja pengawasan tahunan. Pengawasan yang dilakukan berupa
pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian terhadap pengelolaan
program, kegiatan dan anggaran kinerja.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan kinerja aparat pengelola kegiatan, yaitu pemeriksaan apakah
sumberdaya dan dana sudah digunakan sesuai dengan sasaran yang ingin
dicapai serta pelaksanaannya tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.
b. Pemeriksaan yang mengarah kepada pelaksanaan wewenang sesuai tugas
pokok dan fungsi, yaitu apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai atau
tidak, sehingga akan dapat memberikan rekomendasi terhadap
penyempurnaan pada kegiatan yang akan datang.
c. Pemeriksaan akuntabilitas kinerja dimana instansi pelaksana kegiatan
mempertanggung jawabkan wewenang dan tugas pokok dan fungsi instansi
tersebut.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
52
d. Pemeriksaan khusus dilaksanakan sewaktu-waktu melalui pengujian dan
pendalaman untuk memperoleh kejelasan suatu informasi yang bersumber dari
laporan masyarakat atau pengembangan dari pemeriksaan reguler yang
dipandang perlu terhadap adanya dugaan terjadinya tindak pidana/
penyalahgunaan wewenang.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
53
BAB VII PENUTUP
1. Untuk mencapai sasaran produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan
ubijalar tahun 2015 – 2019 diperlukan upaya terobosan.
2. Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran produksi tersebut di atas adalah
melalui a) Peningkatan Produktivitas, b) Perluasan Areal Tanam dan Optimasi Lahan, c)
Pengamanan Produksi dan d) Peningkatan Manajemen
3. Keberhasilan pencapaian peningkatan produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubikayu dan ubijalar pada tahun 2015 – 2019 harus dilaksanakan secara komprehensif
dengan melibatkan semua pihak yang terkait.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
54
LAMPIRAN
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
55
Lampiran 1
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
56
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 Aceh 53,989 51,227 16.07 82,333
2 Sumatera Utara 9,843 9,339 11.50 10,742
3 Sumatera Barat 458 435 11.80 513
4 Riau 3,239 3,073 11.55 3,551
5 Jambi 11,213 10,639 13.06 13,894
6 Sumatera Selatan 17,858 16,944 17.43 29,531
7 Bengkulu 7,891 7,487 10.80 8,085
8 Lampung 17,725 16,818 13.06 21,963
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau 12 11 10.54 12
11 D K I Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 66,655 63,245 16.57 104,827
13 Jawa Tengah 49,836 47,286 17.88 84,550
14 D I Yogyakarta 10,670 10,124 12.56 12,713
15 Jawa Timur 162,082 153,789 17.05 262,158
16 Banten 6,690 6,348 13.56 8,609
17 Bali 4,079 3,870 15.47 5,988
18 Nusa Tenggara Barat 80,152 76,051 15.07 114,594
19 Nusa Tenggara Timur 6,146 5,832 10.38 6,052
20 Kalimantan Barat 2,575 2,443 15.82 3,865
21 Kalimantan Tengah 1,495 1,419 12.21 1,732
22 Kalimantan Selatan 16,198 15,369 13.56 20,841
23 Kalimantan Timur 2,201 2,088 14.87 3,105
24 Kalimantan Utara 4,153 3,941 10.04 3,958
25 Sulawesi Utara 14,535 13,791 13.81 19,049
26 Sulawesi Tengah 9,552 9,063 16.42 14,885
27 Sulawesi Selatan 71,684 68,016 16.30 110,890
28 Sulawesi Tenggara 25,993 24,663 11.32 27,922
29 Gorontalo 2,407 2,284 15.27 3,487
30 Sulawesi Barat 9,137 8,670 12.05 10,450
31 Maluku 2,284 2,167 12.81 2,776
32 Maluku Utara 1,246 1,182 12.55 1,484
33 Papua Barat 2,139 2,030 11.05 2,242
34 Papua 2,797 2,654 12.05 3,199
676,934 642,299 15.55 1,000,000
No Provinsi
INDONESIA
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
57
Lampiran 2
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 Aceh 33,998 32,297 14.65 47,316
2 Sumatera Utara 13,638 12,956 11.41 14,780
3 Sumatera Barat 315 299 10.09 302
4 Riau 3,763 3,575 11.64 4,160
5 Jambi 11,120 10,564 13.31 14,064
6 Sumatera Selatan 19,374 18,405 14.88 27,390
7 Bengkulu 2,957 2,809 10.79 3,030
8 Lampung 8,057 7,654 12.10 9,260
9 Kep. Bangka Belitung 1 1 10.00 1
10 Kepulauan Riau 16 15 10.53 16
11 D K I Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 63,256 60,092 16.44 98,798
13 Jawa Tengah 66,330 63,012 18.64 117,460
14 D I Yogyakarta 14,435 13,713 13.55 18,580
15 Jawa Timur 217,490 206,611 16.30 336,799
16 Banten 11,070 10,516 13.00 13,667
17 Bali 5,890 5,595 14.21 7,950
18 Nusa Tenggara Barat 79,808 75,816 16.79 127,261
19 Nusa Tenggara Timur 9,919 9,423 11.28 10,630
20 Kalimantan Barat 2,345 2,228 15.29 3,406
21 Kalimantan Tengah 4,962 4,714 11.86 5,592
22 Kalimantan Selatan 26,620 25,288 14.14 35,770
23 Kalimantan Timur 3,521 3,345 14.40 4,818
24 Kalimantan Utara 4,448 4,226 9.86 4,166
25 Sulawesi Utara 17,628 16,746 12.92 21,638
26 Sulawesi Tengah 10,814 10,273 16.77 17,230
27 Sulawesi Selatan 62,076 58,971 17.56 103,533
28 Sulawesi Tenggara 14,987 14,237 13.72 19,540
29 Gorontalo 4,279 4,065 14.74 5,993
30 Sulawesi Barat 7,307 6,942 14.53 10,084
31 Maluku 3,500 3,325 11.79 3,920
32 Maluku Utara 3,427 3,256 12.31 4,008
33 Papua Barat 3,365 3,197 12.69 4,058
34 Papua 3,984 3,785 12.63 4,780
734,700 697,950 15.76 1,100,000
No Provinsi
INDONESIA
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
58
Lampiran 3
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2017
ProvinsiLuas Tanam
(Ha)
Luas
Panen(Ha)
Hasil/Ha
(Ku)
Produksi
(Ton)
1. Aceh 16,995 16,186.0 15.71 25.427
2. Sumatera Utara 7,019 6,684.6 12.89 8.618
3. Sumatera Barat 115 109.1 12.01 131
4. R i a u 1,298 1,236.6 11.61 1.436
5. J a m b i 10,525 10,024.0 13.06 13.096
6. Sumatera Selatan 13,873 13,212.6 17.28 22.826
7. Bengkulu 929 884.7 10.34 915
8. Lampung 5,277 5,026.1 12.17 6.115
9. Kepulauan Bangka Belitung 0 0.0 0.00 0
10. Kepulauan Riau 0 0.0 0.00 0
11. DKI Jakarta 0 0.0 0.00 0
12. Jawa Barat 49,679 47,313.7 16.96 80.262
13. Jawa Tengah 53,049 50,523.2 15.99 80.770
14. DI Yogyakarta 7,689 7,322.9 13.59 9.955
15. Jawa Timur 151,354 144,146.7 16.24 234.053
16. Banten 5,824 5,547.0 13.76 7.631
17. B a l i 5,787 5,511.9 12.92 7.124
18. Nusa Tenggara Barat 56,044 53,375.4 12.09 64.514
19. Nusa Tenggara Timur 7,068 6,731.0 10.10 6.799
20. Kalimantan Barat 1,065 1,014.3 17.08 1.732
21. Kalimantan Tengah 1,779 1,694.6 13.96 2.366
22. Kalimantan Selatan 10,680 10,171.5 13.61 13.847
23. Kalimantan Timur 1,424 1,356.5 14.80 2.008
24. Kalimantan Utara 33 31.0 10.97 34
25. Sulawesi Utara 12,636 12,034.5 13.26 15.957
26. Sulawesi Tengah 8,343 7,945.6 17.15 13.623
27. Sulawesi Selatan 23,021 21,924.4 14.02 30.740
28. Sulawesi Tenggara 6,777 6,454.0 19.45 12.551
29. Gorontalo 1,038 989.0 14.41 1.425
30. Sulawesi Barat 4,011 3,819.7 15.15 5.786
31. Maluku 1,478 1,408.0 11.58 1.630
32. Maluku Utara 834 793.9 10.09 801
33. Papua Barat 713 678.9 10.56 717
34. Papua 1,952 1,858.6 12.25 2.277
I n d o n e s i a 468,311 446.010,0 15.14 675.166
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
59
Lampiran 4
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2018
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 Aceh 5,500 28,975 15.53 44,996
2 Sumatera Utara 8,000 40,850 13.04 53,280
3 Sumatera Barat 5,000 19,000 11.52 21,897
4 Riau 3,369 8,901 12.25 10,901
5 Jambi 8,000 11,400 13.52 15,415
6 Sumatera Selatan 13,000 26,600 15.73 41,850
7 Bengkulu 2,000 4,750 11.87 5,639
8 Lampung 40,000 85,500 12.40 106,028
9 Kep. Bangka Belitung 5 5 10.39 5
10 Kepulauan Riau 20 19 8.73 17
11 D K I Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 159,009 170,059 17.06 290,079
13 Jawa Tengah 264,081 272,521 18.88 514,517
14 D I Yogyakarta 13,000 12,350 13.27 16,393
15 Jawa Timur 191,252 252,940 15.61 394,804
16 Banten 37,304 49,689 14.54 72,244
17 Bali 5,200 4,940 13.34 6,589
18 Nusa Tenggara Barat 94,910 128,164 13.24 169,399
19 Nusa Tenggara Timur 20,000 57,000 8.85 50,473
20 Kalimantan Barat 2,500 2,375 14.64 3,478
21 Kalimantan Tengah 2,000 1,900 14.04 2,668
22 Kalimantan Selatan 15,000 39,900 14.52 57,936
23 Kalimantan Timur 1,500 1,425 15.23 2,171
24 Kalimantan Utara 1,000 950 11.96 1,136
25 Sulawesi Utara 25,000 61,750 13.49 83,308
26 Sulawesi Tengah 19,350 37,383 17.65 65,975
27 Sulawesi Selatan 20,000 47,500 13.60 64,616
28 Sulawesi Tenggara 6,000 15,200 19.84 30,156
29 Gorontalo 5,000 4,750 15.98 7,589
30 Sulawesi Barat 25,000 33,250 17.36 57,733
31 Maluku 500 475 8.66 411
32 Maluku Utara 1,500 1,425 10.22 1,456
33 Papua Barat 1,000 950 10.73 1,019
34 Papua 5,000 4,750 12.26 5,823
1,000,000 1,427,644 15.41 2,200,000
No Provinsi
INDONESIA
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
60
Lampiran 5
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2019
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 47,943 45,546 15.87 72,256
2 Sumatera Utara 13,025 12,373 13.33 16,488
3 Sumatera Barat 277 263 11.78 309
4 Riau 7,269 6,905 12.51 8,644
5 Jambi 28,131 26,724 13.82 36,929
6 Sumatera Selatan 49,881 47,387 16.08 76,187
7 Bengkulu 13,179 12,520 12.13 15,191
8 Lampung 26,940 25,593 12.67 32,441
9 Kep. Bangka Belitung 16 15 10.62 16
10 Kepulauan Riau 23 22 8.92 20
11 D K I Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 181,176 172,117 17.43 299,910
13 Jawa Tengah 199,355 189,387 19.29 365,310
14 D I Yogyakarta 42,775 40,636 13.43 54,599
15 Jawa Timur 598,695 568,761 15.71 893,485
16 Banten 9,367 8,898 14.71 13,094
17 Bali 17,064 16,211 13.63 22,096
18 Nusa Tenggara Barat 277,623 263,742 13.52 356,590
19 Nusa Tenggara Timur 22,099 20,994 9.05 19,002
20 Kalimantan Barat 4,817 4,576 14.96 6,846
21 Kalimantan Tengah 6,407 6,087 14.35 8,736
22 Kalimantan Selatan 59,990 56,990 14.84 84,526
23 Kalimantan Timur 3,486 3,311 15.57 5,153
24 Kalimantan Utara 3,043 2,891 12.22 3,534
25 Sulawesi Utara 39,433 37,461 13.79 51,655
26 Sulawesi Tengah 29,201 27,741 18.03 50,023
27 Sulawesi Selatan 153,087 145,433 13.90 202,118
28 Sulawesi Tenggara 27,295 25,930 20.27 52,557
29 Gorontalo 8,213 7,802 16.33 12,739
30 Sulawesi Barat 12,520 11,894 17.74 21,106
31 Maluku 3,702 3,517 8.85 3,114
32 Maluku Utara 2,587 2,458 10.44 2,567
33 Papua Barat 5,303 5,038 10.96 5,524
34 Papua 6,081 5,777 12.53 7,234
1,900,000 1,805,000 15.51 2,800,000
No. PROVINSI
TOTAL
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
61
1 Aceh 3,194 3,042 13.12 3,990
2 Sumatera Utara 9,109 8,675 12.94 11,224
3 Sumatera Barat 6,084 5,795 15.09 8,742
4 Riau 1,287 1,226 11.40 1,397
5 Jambi 1,239 1,180 12.94 1,527
6 Sumatera Selatan 2,806 2,672 14.35 3,834
7 Bengkulu 3,638 3,464 10.92 3,783
8 Lampung 8,068 7,684 13.57 10,423
9 Kep. Bangka Belitung 318 303 11.30 342
10 Kepulauan Riau 164 156 11.92 186
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 52,794 50,280 16.31 82,011
13 Jawa Tengah 94,810 90,296 14.17 127,948
14 D.I. Yogyakarta 57,975 55,214 10.76 59,415
15 Jawa Timur 152,277 145,025 13.59 197,155
16 Banten 9,628 9,170 13.63 12,496
17 Bali 8,917 8,492 13.05 11,080
18 Nusa Tenggara Barat 24,892 23,706 13.94 33,042
19 Nusa Tenggara Timur 14,187 13,511 12.38 16,726
20 Kalimantan Barat 1,213 1,155 12.43 1,436
21 Kalimantan Tengah 644 613 11.83 726
22 Kalimantan Selatan 9,515 9,061 12.55 11,373
23 Kalimantan Timur 1,191 1,135 13.07 1,483
24 Kalimantan Utara 244 232 10.22 237
25 Sulawesi Utara 6,598 6,283 13.51 8,488
26 Sulawesi Tengah 4,147 3,950 18.04 7,126
27 Sulawesi Selatan 18,164 17,299 15.15 26,213
28 Sulawesi Tenggara 6,382 6,078 8.14 4,946
29 Gorontalo 944 899 12.26 1,101
30 Sulawesi Barat 436 416 13.14 546
31 Maluku 1,425 1,357 12.10 1,642
32 Maluku Utara 3,492 3,325 11.75 3,908
33 Papua Barat 503 479 10.82 518
34 Papua 1,917 1,826 10.58 1,931
Indonesia 508,200 484,000 13.57 657,000
No ProvinsiLuas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Lampiran 6
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2015
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
62
No Provinsi
1 Aceh 3,201 3,048 13.45 4,099
2 Sumatera Utara 9,128 8,693 13.26 11,531
3 Sumatera Barat 6,097 5,807 15.47 8,981
4 Riau 1,290 1,228 11.69 1,436
5 Jambi 1,242 1,183 13.27 1,569
6 Sumatera Selatan 2,811 2,677 14.71 3,940
7 Bengkulu 3,645 3,472 11.20 3,887
8 Lampung 8,084 7,699 13.91 10,708
9 Kep. Bangka Belitung 319 303 11.58 351
10 Kepulauan Riau 165 157 12.22 191
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 52,903 50,384 16.72 84,258
13 Jawa Tengah 95,006 90,482 14.53 131,454
14 D.I. Yogyakarta 58,094 55,328 11.03 61,043
15 Jawa Timur 152,591 145,325 13.94 202,556
16 Banten 9,648 9,189 13.97 12,839
17 Bali 8,935 8,510 13.38 11,383
18 Nusa Tenggara Barat 24,943 23,755 14.29 33,947
19 Nusa Tenggara Timur 14,216 13,539 12.69 17,184
20 Kalimantan Barat 1,216 1,158 12.74 1,475
21 Kalimantan Tengah 645 615 12.13 745
22 Kalimantan Selatan 9,534 9,080 12.87 11,685
23 Kalimantan Timur 1,194 1,138 13.39 1,524
24 Kalimantan Utara 244 232 10.49 243
25 Sulawesi Utara 6,611 6,296 13.85 8,721
26 Sulawesi Tengah 4,156 3,958 18.50 7,321
27 Sulawesi Selatan 18,201 17,335 15.54 26,932
28 Sulawesi Tenggara 6,395 6,090 8.34 5,082
29 Gorontalo 946 901 12.56 1,131
30 Sulawesi Barat 437 417 13.47 561
31 Maluku 1,428 1,360 12.41 1,687
32 Maluku Utara 3,499 3,332 12.05 4,015
33 Papua Barat 504 480 11.09 533
34 Papua 1,921 1,829 10.85 1,984
Indonesia 509,250 485,000 13.92 675,000
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Luas Tanam
(Ha)
Lampiran 7
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2016
Lampiran 8
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
63
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2017
No Provinsi
1 Aceh 3,207 3,055 13.76 4,203
2 Sumatera Utara 9,147 8,711 13.57 11,822
3 Sumatera Barat 6,109 5,818 15.82 9,207
4 Riau 1,292 1,231 11.96 1,472
5 Jambi 1,244 1,185 13.57 1,609
6 Sumatera Selatan 2,817 2,683 15.05 4,039
7 Bengkulu 3,653 3,479 11.46 3,985
8 Lampung 8,101 7,715 14.23 10,978
9 Kep. Bangka Belitung 319 304 11.85 360
10 Kepulauan Riau 165 157 12.50 196
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 53,012 50,487 17.11 86,380
13 Jawa Tengah 95,202 90,669 14.86 134,765
14 D.I. Yogyakarta 58,214 55,442 11.29 62,581
15 Jawa Timur 152,906 145,624 14.26 207,658
16 Banten 9,668 9,208 14.29 13,162
17 Bali 8,953 8,527 13.69 11,670
18 Nusa Tenggara Barat 24,995 23,804 14.62 34,802
19 Nusa Tenggara Timur 14,245 13,567 12.98 17,617
20 Kalimantan Barat 1,218 1,160 13.04 1,512
21 Kalimantan Tengah 647 616 12.41 764
22 Kalimantan Selatan 9,554 9,099 13.17 11,979
23 Kalimantan Timur 1,197 1,140 13.70 1,562
24 Kalimantan Utara 245 233 10.73 250
25 Sulawesi Utara 6,625 6,309 14.17 8,941
26 Sulawesi Tengah 4,164 3,966 18.93 7,506
27 Sulawesi Selatan 18,239 17,370 15.89 27,610
28 Sulawesi Tenggara 6,408 6,103 8.54 5,210
29 Gorontalo 947 902 12.85 1,160
30 Sulawesi Barat 438 417 13.78 575
31 Maluku 1,431 1,363 12.69 1,730
32 Maluku Utara 3,506 3,339 12.33 4,116
33 Papua Barat 505 481 11.35 546
34 Papua 1,925 1,833 11.10 2,034
Indonesia 510,300 486,000 14.24 692,000
Produksi
(Ton)
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
64
Lampiran 9
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2018
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 3,037 2,893 13.33 3,855
2 Sumatera Utara 8,662 8,250 13.14 10,843
3 Sumatera Barat 5,786 5,510 15.33 8,445
4 Riau 1,224 1,166 11.58 1,350
5 Jambi 1,179 1,122 13.15 1,475
6 Sumatera Selatan 2,668 2,541 14.58 3,704
7 Bengkulu 3,459 3,295 11.09 3,655
8 Lampung 7,672 7,307 13.78 10,069
9 Kep. Bangka Belitung 302 288 11.48 330
10 Kepulauan Riau 156 149 12.11 180
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 50,205 47,814 16.57 79,228
13 Jawa Tengah 90,161 85,867 14.40 123,606
14 D.I. Yogyakarta 55,131 52,506 10.93 57,399
15 Jawa Timur 144,809 137,913 13.81 190,464
16 Banten 9,156 8,720 13.84 12,072
17 Bali 8,479 8,076 13.25 10,704
18 Nusa Tenggara Barat 23,671 22,544 14.16 31,921
19 Nusa Tenggara Timur 13,491 12,849 12.58 16,158
20 Kalimantan Barat 1,154 1,099 12.63 1,387
21 Kalimantan Tengah 613 583 12.02 701
22 Kalimantan Selatan 9,048 8,617 12.75 10,987
23 Kalimantan Timur 1,133 1,080 13.27 1,433
24 Kalimantan Utara 232 220 10.39 229
25 Sulawesi Utara 6,274 5,975 13.72 8,200
26 Sulawesi Tengah 3,944 3,756 18.33 6,884
27 Sulawesi Selatan 17,273 16,450 15.39 25,324
28 Sulawesi Tenggara 6,069 5,780 8.27 4,778
29 Gorontalo 897 855 12.45 1,064
30 Sulawesi Barat 415 395 13.34 528
31 Maluku 1,355 1,291 12.29 1,586
32 Maluku Utara 3,320 3,162 11.94 3,775
33 Papua Barat 479 456 10.99 501
34 Papua 1,823 1,736 10.75 1,866
483,277 460,264 13.79 634,704 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
65
Lampiran 10
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2019
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 3,119 2,971 13.69 4,068
2 Sumatera Utara 8,896 8,473 13.51 11,442
3 Sumatera Barat 5,942 5,659 15.75 8,912
4 Riau 1,257 1,197 11.90 1,425
5 Jambi 1,210 1,153 13.51 1,557
6 Sumatera Selatan 2,740 2,609 14.98 3,909
7 Bengkulu 3,553 3,384 11.40 3,857
8 Lampung 7,879 7,504 14.16 10,626
9 Kep. Bangka Belitung 310 296 11.80 349
10 Kepulauan Riau 160 153 12.44 190
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 51,560 49,105 17.03 83,609
13 Jawa Tengah 92,595 88,186 14.79 130,442
14 D.I. Yogyakarta 56,620 53,924 11.23 60,573
15 Jawa Timur 148,718 141,637 14.19 200,997
16 Banten 9,403 8,955 14.23 12,740
17 Bali 8,708 8,294 13.62 11,296
18 Nusa Tenggara Barat 24,310 23,153 14.55 33,686
19 Nusa Tenggara Timur 13,855 13,196 12.92 17,052
20 Kalimantan Barat 1,185 1,128 12.97 1,464
21 Kalimantan Tengah 629 599 12.35 740
22 Kalimantan Selatan 9,292 8,850 13.10 11,595
23 Kalimantan Timur 1,164 1,109 13.64 1,512
24 Kalimantan Utara 238 226 10.68 242
25 Sulawesi Utara 6,443 6,137 14.10 8,654
26 Sulawesi Tengah 4,050 3,857 18.83 7,265
27 Sulawesi Selatan 17,739 16,895 15.82 26,724
28 Sulawesi Tenggara 6,233 5,936 8.50 5,043
29 Gorontalo 922 878 12.79 1,123
30 Sulawesi Barat 426 406 13.71 557
31 Maluku 1,392 1,326 12.63 1,674
32 Maluku Utara 3,410 3,248 12.27 3,984
33 Papua Barat 491 468 11.29 529
34 Papua 1,872 1,783 11.04 1,969
496,326 472,691 14.17 669,803 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
66
Lampiran 11
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2015
No Provinsi
1 Aceh 1,104 1,052 10.80 1,136
2 Sumatera Utara 2,617 2,492 11.27 2,808
3 Sumatera Barat 743 708 12.62 894
4 Riau 719 684 10.87 744
5 Jambi 283 269 11.58 312
6 Sumatera Selatan 1,636 1,558 13.96 2,176
7 Bengkulu 1,700 1,619 10.12 1,639
8 Lampung 3,613 3,441 9.35 3,215
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau - - - -
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 11,205 10,671 12.50 13,344
13 Jawa Tengah 71,179 67,790 11.52 78,076
14 D.I. Yogyakarta 678 646 6.13 396
15 Jawa Timur 60,005 57,148 12.24 69,927
16 Banten 1,010 962 8.40 808
17 Bali 1,387 1,321 10.78 1,424
18 Nusa Tenggara Barat 23,801 22,667 11.83 26,807
19 Nusa Tenggara Timur 14,581 13,886 8.79 12,204
20 Kalimantan Barat 900 858 8.10 695
21 Kalimantan Tengah 158 151 8.45 128
22 Kalimantan Selatan 864 822 10.93 899
23 Kalimantan Timur 376 359 10.85 399
24 Kalimantan Utara 132 126 10.11 127
25 Sulawesi Utara 1,496 1,425 12.91 1,840
26 Sulawesi Tengah 1,240 1,181 8.55 1,009
27 Sulawesi Selatan 17,476 16,644 13.37 22,245
28 Sulawesi Tenggara 1,649 1,570 8.37 1,315
29 Gorontalo 171 163 13.38 218
30 Sulawesi Barat 545 519 13.89 722
31 Maluku 1,033 984 10.85 1,068
32 Maluku Utara 342 325 11.90 387
33 Papua Barat 210 200 11.08 222
34 Papua 797 759 10.76 817
Indonesia 223,650 213,000 11.64 248,000
Luas
Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
67
Lampiran 12
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2016
No Provinsi
1 Aceh 1,146 1,091 11.21 1,223
2 Sumatera Utara 2,715 2,586 11.69 3,023
3 Sumatera Barat 771 734 13.10 962
4 Riau 746 710 11.28 801
5 Jambi 293 279 12.02 336
6 Sumatera Selatan 1,698 1,617 14.49 2,343
7 Bengkulu 1,764 1,680 10.51 1,765
8 Lampung 3,748 3,570 9.70 3,462
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau - - - -
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 11,626 11,072 12.98 14,366
13 Jawa Tengah 73,853 70,336 11.95 84,058
14 D.I. Yogyakarta 704 670 6.36 426
15 Jawa Timur 62,259 59,294 12.70 75,285
16 Banten 1,048 998 8.72 870
17 Bali 1,439 1,371 11.19 1,534
18 Nusa Tenggara Barat 24,694 23,519 12.27 28,860
19 Nusa Tenggara Timur 15,128 14,408 9.12 13,139
20 Kalimantan Barat 934 890 8.41 748
21 Kalimantan Tengah 164 157 8.77 137
22 Kalimantan Selatan 896 853 11.34 968
23 Kalimantan Timur 390 372 11.53 429
24 Kalimantan Utara 137 130 10.49 137
25 Sulawesi Utara 1,552 1,479 13.40 1,981
26 Sulawesi Tengah 1,286 1,225 8.87 1,086
27 Sulawesi Selatan 18,133 17,269 13.87 23,950
28 Sulawesi Tenggara 1,711 1,629 8.69 1,415
29 Gorontalo 177 169 13.88 234
30 Sulawesi Barat 566 539 14.42 777
31 Maluku 1,072 1,021 11.26 1,150
32 Maluku Utara 354 337 12.34 417
33 Papua Barat 218 208 11.49 239
34 Papua 827 788 11.17 880
Indonesia 232,050 221,000 12.08 267,000
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
68
Lampiran 13
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2017
No Provinsi
1 Aceh 1,151 1,096 11.45 1,255
2 Sumatera Utara 2,727 2,597 11.94 3,102
3 Sumatera Barat 775 738 13.38 987
4 Riau 749 713 11.53 822
5 Jambi 294 280 12.28 344
6 Sumatera Selatan 1,705 1,624 14.80 2,404
7 Bengkulu 1,772 1,688 10.73 1,811
8 Lampung 3,765 3,586 9.91 3,553
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau - - - -
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 11,678 11,122 13.26 14,743
13 Jawa Tengah 74,187 70,654 12.21 86,262
14 D.I. Yogyakarta 707 673 6.49 437
15 Jawa Timur 62,540 59,562 12.97 77,259
16 Banten 1,052 1,002 8.91 893
17 Bali 1,446 1,377 11.42 1,573
18 Nusa Tenggara Barat 24,806 23,625 12.54 29,617
19 Nusa Tenggara Timur 15,197 14,473 9.32 13,484
20 Kalimantan Barat 939 894 8.59 768
21 Kalimantan Tengah 165 157 8.96 141
22 Kalimantan Selatan 900 857 11.58 993
23 Kalimantan Timur 392 374 11.78 441
24 Kalimantan Utara 138 131 10.71 140
25 Sulawesi Utara 1,560 1,485 13.68 2,033
26 Sulawesi Tengah 1,292 1,230 9.06 1,115
27 Sulawesi Selatan 18,215 17,347 14.17 24,578
28 Sulawesi Tenggara 1,718 1,636 8.88 1,453
29 Gorontalo 178 169 14.18 240
30 Sulawesi Barat 568 541 14.73 797
31 Maluku 1,077 1,026 11.51 1,180
32 Maluku Utara 356 339 12.61 428
33 Papua Barat 219 209 11.74 245
34 Papua 831 791 11.41 903
Indonesia 233,100 222,000 12.34 274,000
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
69
Lampiran 14
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2018
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 1,225 1,166 11.05 1,289
2 Sumatera Utara 2,902 2,764 11.52 3,185
3 Sumatera Barat 824 785 12.91 1,014
4 Riau 797 759 11.12 844
5 Jambi 313 298 11.85 354
6 Sumatera Selatan 1,815 1,728 14.28 2,468
7 Bengkulu 1,885 1,796 10.36 1,860
8 Lampung 4,006 3,815 9.56 3,647
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau - - - -
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 12,426 11,834 12.79 15,137
13 Jawa Tengah 78,935 75,177 11.78 88,568
14 D.I. Yogyakarta 752 716 6.27 449
15 Jawa Timur 66,544 63,375 12.52 79,324
16 Banten 1,120 1,067 8.60 917
17 Bali 1,538 1,465 11.03 1,616
18 Nusa Tenggara Barat 26,394 25,137 12.10 30,409
19 Nusa Tenggara Timur 16,170 15,400 8.99 13,844
20 Kalimantan Barat 999 951 8.29 788
21 Kalimantan Tengah 176 167 8.65 145
22 Kalimantan Selatan 958 912 11.18 1,020
23 Kalimantan Timur 417 398 11.37 452
24 Kalimantan Utara 147 139 10.34 144
25 Sulawesi Utara 1,659 1,580 13.21 2,087
26 Sulawesi Tengah 1,375 1,309 8.74 1,144
27 Sulawesi Selatan 19,381 18,458 13.67 25,235
28 Sulawesi Tenggara 1,828 1,741 8.57 1,491
29 Gorontalo 189 180 13.68 247
30 Sulawesi Barat 605 576 14.21 819
31 Maluku 1,146 1,091 11.10 1,212
32 Maluku Utara 379 361 12.17 439
33 Papua Barat 233 222 11.33 251
34 Papua 884 842 11.01 927
248,021 236,210 11.91 281,326 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
70
Lampiran 15
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2019
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 1,258 1,198 11.36 1,360
2 Sumatera Utara 2,980 2,838 11.84 3,362
3 Sumatera Barat 846 806 13.27 1,070
4 Riau 818 780 11.43 891
5 Jambi 322 306 12.18 373
6 Sumatera Selatan 1,864 1,775 14.68 2,605
7 Bengkulu 1,936 1,844 10.64 1,963
8 Lampung 4,114 3,919 9.82 3,850
9 Kep. Bangka Belitung - - - -
10 Kepulauan Riau - - - -
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 12,761 12,154 13.15 15,977
13 Jawa Tengah 81,067 77,206 12.11 93,480
14 D.I. Yogyakarta 772 736 6.44 474
15 Jawa Timur 68,340 65,086 12.86 83,723
16 Banten 1,150 1,095 8.83 968
17 Bali 1,580 1,504 11.34 1,705
18 Nusa Tenggara Barat 27,107 25,816 12.43 32,095
19 Nusa Tenggara Timur 16,606 15,815 9.24 14,612
20 Kalimantan Barat 1,026 977 8.52 832
21 Kalimantan Tengah 180 172 8.89 153
22 Kalimantan Selatan 984 937 11.49 1,076
23 Kalimantan Timur 429 409 11.69 477
24 Kalimantan Utara 151 143 10.62 152
25 Sulawesi Utara 1,704 1,623 13.57 2,203
26 Sulawesi Tengah 1,412 1,344 8.98 1,208
27 Sulawesi Selatan 19,904 18,956 14.05 26,634
28 Sulawesi Tenggara 1,878 1,788 8.80 1,574
29 Gorontalo 194 185 14.06 260
30 Sulawesi Barat 621 592 14.61 864
31 Maluku 1,177 1,121 11.41 1,279
32 Maluku Utara 389 370 12.51 463
33 Papua Barat 239 228 11.64 265
34 Papua 908 865 11.31 978
254,717 242,588 12.24 296,928 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
71
Lampiran 16
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIKAYU TAHUN 2015
No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 Aceh 2,503 2,383 131.67 31,383
2 Sumatera Utara 53,780 51,219 340.92 1,746,173
3 Sumatera Barat 6,428 6,122 367.00 224,686
4 Riau 4,135 3,938 283.65 111,703
5 Jambi 2,269 2,161 216.74 46,830
6 Sumatera Selatan 9,702 9,240 254.16 234,844
7 Bengkulu 4,017 3,826 226.35 86,591
8 Lampung 300,662 286,345 278.16 7,964,906
9 Bangka Belitung 1,600 1,524 247.86 37,764
10 Kep. Riau 796 758 130.24 9,873
385,891 367,515 285.56 10,494,753
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 95,884 91,318 236.17 2,156,683
13 Jawa Tengah 169,618 161,541 238.39 3,850,966
14 D.I.Yogyakarta 62,537 59,559 158.11 941,677
15 Jawa Timur 165,023 157,165 216.90 3,408,873
16 Banten 4,695 4,471 178.84 79,964
497,755 474,053 220 10,438,163
17 Bali 9,004 8,575 108.22 92,802
18 NTB 5,565 5,300 218.20 115,643
19 NTT 68,080 64,838 105.98 687,166
82,649 78,714 113.78 895,612
20 Kalimantan Barat 11,927 11,359 164.64 187,016
21 Kalimantan Tengah 3,408 3,245 151.87 49,288
22 Kalimantan Selatan 3,910 3,724 207.75 77,363
23 Kalimantan Timur 2,680 2,553 227.96 58,187
24 Kalimantan Utara 1,944 1,851 212.11 39,267
23,869 22,732 180.86 411,121
25 Sulawesi Utara 4,040 3,848 123.63 47,574
26 Sulawesi Tengah 2,508 2,389 213.48 50,994
27 Sulawesi Selatan 30,113 28,679 212.78 610,228
28 Sulawesi Tenggara 9,441 8,992 209.96 188,791
29 Gorontalo 221 211 135.62 2,861
30 Sulawesi Barat 1,247 1,187 226.87 26,938
47,571 45,306 204.70 927,386
31 Maluku 5,475 5,214 278.45 145,194
32 Maluku Utara 6,257 5,960 217.62 129,692
33 Papua Barat 1,110 1,057 114.08 12,056
34 Papua 3,910 3,724 123.59 46,023
16,752 15,954 208.70 332,964
556,732 530,221 246.35 13,061,837
1,054,487 1,004,274 234.00 23,500,000
SUMATERA
INDONESIA
JAWA
BALI & NT
KALIMANTAN
SULAWESI
MALUKU DAN PAPUA
LUAR JAWA
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
72
Lampiran 17
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIKAYU TAHUN 2016
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 Aceh 2,467 2,349 136.72 32,120
2 Sumatera Utara 53,011 50,486 353.99 1,787,189
3 Sumatera Barat 5,893 5,613 409.73 229,964
4 Riau 3,965 3,776 302.76 114,326
5 Jambi 2,236 2,130 225.05 47,930
6 Sumatera Selatan 9,753 9,288 258.77 240,360
7 Bengkulu 3,959 3,771 235.02 88,625
8 Lampung 309,549 294,808 276.52 8,151,997
9 Bangka Belitung 1,577 1,502 257.36 38,651
10 Kep. Riau 785 747 135.24 10,105
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 94,512 90,012 245.23 2,207,342
13 Jawa Tengah 167,192 159,230 247.53 3,941,423
14 D.I.Yogyakarta 61,642 58,707 164.17 963,796
15 Jawa Timur 162,663 154,917 225.21 3,488,946
16 Banten 4,628 4,407 185.70 81,842
17 Bali 8,875 8,453 112.37 94,982
18 NTB 5,574 5,309 222.96 118,360
19 NTT 67,107 63,911 110.04 703,307
20 Kalimantan Barat 11,756 11,197 170.95 191,409
21 Kalimantan Tengah 3,359 3,199 157.70 50,445
22 Kalimantan Selatan 3,854 3,671 215.71 79,181
23 Kalimantan Timur 2,642 2,516 236.70 59,554
24 Kalimantan Utara 1,916 1,825 220.24 40,189
25 Sulawesi Utara 3,983 3,793 128.37 48,692
26 Sulawesi Tengah 2,472 2,355 221.66 52,192
27 Sulawesi Selatan 29,682 28,269 220.94 624,561
28 Sulawesi Tenggara 9,306 8,863 218.01 193,226
29 Gorontalo 218 208 140.82 2,928
30 Sulawesi Barat 1,229 1,170 235.56 27,571
31 Maluku 5,366 5,110 290.80 148,605
32 Maluku Utara 6,157 5,864 226.37 132,738
33 Papua Barat 1,094 1,042 118.45 12,339
34 Papua 3,854 3,671 128.33 47,104
INDONESIA 1,052,275 1,002,167 240.00 24,052,000
No Provinsi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
73
Lampiran 18
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIKAYU TAHUN 2017
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 Aceh 2,473 2,355 139.57 32,874
2 Sumatera Utara 53,149 50,618 361.37 1,829,172
3 Sumatera Barat 5,909 5,627 418.27 235,366
4 Riau 3,975 3,786 309.06 117,012
5 Jambi 2,242 2,135 229.74 49,056
6 Sumatera Selatan 9,778 9,313 264.16 246,007
7 Bengkulu 3,970 3,781 239.92 90,707
8 Lampung 310,354 295,576 282.28 8,343,494
9 Bangka Belitung 1,581 1,506 262.72 39,559
10 Kep. Riau 787 749 138.06 10,343
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 94,758 90,246 250.34 2,259,194
13 Jawa Tengah 167,627 159,645 252.69 4,034,010
14 D.I.Yogyakarta 61,803 58,860 167.59 986,437
15 Jawa Timur 163,086 155,320 229.91 3,570,904
16 Banten 4,640 4,419 189.57 83,765
17 Bali 8,898 8,475 114.71 97,214
18 NTB 5,589 5,322 227.60 121,140
19 NTT 67,281 64,077 112.34 719,829
20 Kalimantan Barat 11,787 11,226 174.51 195,906
21 Kalimantan Tengah 3,368 3,207 160.98 51,630
22 Kalimantan Selatan 3,864 3,680 220.21 81,041
23 Kalimantan Timur 2,649 2,523 241.63 60,953
24 Kalimantan Utara 1,921 1,830 224.83 41,133
25 Sulawesi Utara 3,993 3,803 131.05 49,836
26 Sulawesi Tengah 2,479 2,361 226.28 53,418
27 Sulawesi Selatan 29,759 28,342 225.54 639,233
28 Sulawesi Tenggara 9,331 8,886 222.55 197,765
29 Gorontalo 219 208 143.75 2,996
30 Sulawesi Barat 1,232 1,173 240.47 28,219
31 Maluku 5,380 5,123 296.86 152,096
32 Maluku Utara 6,173 5,879 231.09 135,856
33 Papua Barat 1,097 1,044 120.92 12,629
34 Papua 3,864 3,680 131.00 48,210
INDONESIA 1,055,014 1,004,776 245.00 24,617,000
No Provinsi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
74
Lampiran 19
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIKAYU TAHUN 2018
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 2,143 2,041 157.17 32,077
2 Sumatera Utara 32,994 31,422 349.90 1,099,471
3 Sumatera Barat 5,969 5,684 441.03 250,699
4 Riau 4,076 3,882 340.93 132,360
5 Jambi 3,106 2,958 248.39 73,466
6 Sumatera Selatan 16,169 15,399 370.10 569,917
7 Bengkulu 3,080 2,933 218.84 64,192
8 Lampung 241,344 229,851 264.59 6,081,516
9 Bangka Belitung 2,126 2,025 321.99 65,206
10 Kep. Riau 597 569 314.72 17,902
11 DKI Jakarta - - #DIV/0! -
12 Jawa Barat 84,935 80,890 257.93 2,086,416
13 Jawa Tengah 143,641 136,801 260.22 3,559,822
14 D.I.Yogyakarta 61,849 58,904 191.60 1,128,587
15 Jawa Timur 131,009 124,770 255.24 3,184,674
16 Banten 4,034 3,842 206.34 79,270
17 Bali 8,054 7,671 119.76 91,867
18 NTB 2,724 2,594 210.81 54,687
19 NTT 66,847 63,664 120.99 770,264
20 Kalimantan Barat 9,949 9,475 158.92 150,582
21 Kalimantan Tengah 2,595 2,471 348.27 86,062
22 Kalimantan Selatan 3,730 3,552 291.02 103,375
23 Kalimantan Timur 4,122 3,925 238.58 93,654
24 Kalimantan Utara 1,911 1,820 240.02 43,690
25 Sulawesi Utara 4,685 4,462 122.57 54,695
26 Sulawesi Tengah 2,209 2,103 267.63 56,296
27 Sulawesi Selatan 15,244 14,519 233.98 339,708
28 Sulawesi Tenggara 10,910 10,390 235.91 245,111
29 Gorontalo 156 148 166.09 2,466
30 Sulawesi Barat 1,417 1,350 256.41 34,609
31 Maluku 5,883 5,603 306.20 171,572
32 Maluku Utara 5,525 5,262 269.42 141,758
33 Papua Barat 1,104 1,051 114.71 12,057
34 Papua 1,885 1,795 127.22 22,839
886,022 843,830 247.69 20,900,870 TOTAL
PROVINSINo.
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
75
Lampiran 20
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIKAYU TAHUN 2019
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 2,184 2,080 160.13 33,304
2 Sumatera Utara 33,623 32,022 356.48 1,141,522
3 Sumatera Barat 6,083 5,793 449.32 260,288
4 Riau 4,154 3,956 347.34 137,422
5 Jambi 3,165 3,014 253.06 76,276
6 Sumatera Selatan 16,478 15,693 377.05 591,714
7 Bengkulu 3,139 2,989 222.96 66,647
8 Lampung 245,950 234,238 269.56 6,314,112
9 Bangka Belitung 2,167 2,064 328.04 67,700
10 Kep. Riau 609 580 320.63 18,587
11 DKI Jakarta - - #DIV/0! -
12 Jawa Barat 86,556 82,434 262.78 2,166,214
13 Jawa Tengah 146,383 139,412 265.11 3,695,972
14 D.I.Yogyakarta 63,029 60,028 195.20 1,171,751
15 Jawa Timur 133,509 127,151 260.04 3,306,476
16 Banten 4,111 3,915 210.22 82,302
17 Bali 8,208 7,817 122.01 95,380
18 NTB 2,776 2,644 214.77 56,779
19 NTT 68,123 64,879 123.26 799,724
20 Kalimantan Barat 10,139 9,656 161.91 156,342
21 Kalimantan Tengah 2,644 2,518 354.82 89,354
22 Kalimantan Selatan 3,801 3,620 296.50 107,329
23 Kalimantan Timur 4,200 4,000 243.07 97,236
24 Kalimantan Utara 1,948 1,855 244.53 45,361
25 Sulawesi Utara 4,775 4,547 124.88 56,787
26 Sulawesi Tengah 2,251 2,144 272.66 58,449
27 Sulawesi Selatan 15,535 14,796 238.38 352,701
28 Sulawesi Tenggara 11,118 10,588 240.34 254,486
29 Gorontalo 159 151 169.21 2,560
30 Sulawesi Barat 1,444 1,375 261.23 35,933
31 Maluku 5,996 5,710 311.96 178,133
32 Maluku Utara 5,630 5,362 274.48 147,180
33 Papua Barat 1,125 1,071 116.86 12,518
34 Papua 1,921 1,830 129.61 23,713
902,933 859,936 252.35 21,700,250 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
76
Lampiran 21
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2015
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 NAD 827 787 117.51 9,251
2 Sumatera Utara 9,332 8,887 142.55 126,689
3 Sumatera Barat 5,344 5,090 327.34 166,612
4 Riau 827 787 86.30 6,794
5 Jambi 2,617 2,493 329.75 82,200
6 Sumatera Selatan 1,521 1,448 118.39 17,149
7 Bengkulu 3,075 2,929 137.31 40,214
8 Lampung 3,083 2,937 100.46 29,502
9 Bangka Belitung 264 251 108.00 2,713
10 Kep. Riau 233 222 83.57 1,858
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 24,511 23,964 197.09 472,307
13 Jawa Tengah 7,376 7,025 223.01 156,663
14 D.I.Yogyakarta 424 404 155.54 6,285
15 Jawa Timur 13,324 12,689 285.99 362,911
16 Banten 1,588 1,512 137.98 20,863
17 Bali 3,274 3,118 121.71 37,951
18 NTB 1,167 1,112 177.15 19,697
19 NTT 9,070 8,638 72.81 62,894
20 Kalimantan Barat 1,744 1,661 92.65 15,389
21 Kalimantan Tengah 1,093 1,041 95.84 9,981
22 Kalimantan Selatan 1,310 1,248 148.62 18,546
23 Kalimantan Timur 1,019 971 116.59 11,320
24 Kalimantan Utara 305 291 96.10 2,795
25 Sulawesi Utara 2,770 2,638 100.90 26,614
26 Sulawesi Tengah 1,598 1,522 113.27 17,239
27 Sulawesi Selatan 4,919 4,385 169.26 74,216
28 Sulawesi Tenggara 2,632 2,207 120.77 26,650
29 Gorontalo 145 118 125.83 1,485
30 Sulawesi Barat 787 750 120.85 9,058
31 Maluku 1,980 1,885 184.74 34,829
32 Maluku Utara 2,208 2,103 151.04 31,759
33 Papua Barat 1,206 1,149 118.09 13,564
34 Papua 34,562 32,916 131.85 434,003
INDONESIA 146,136 139,177 168.85 2,350,000
No Provinsi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
77
Lampiran 22
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2016
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 NAD 1,034 984 155.36 15,288
2 Sumatera Utara 10,078 9,585 177.07 169,730
3 Sumatera Barat 3,267 3,107 251.68 78,189
4 Riau 1,034 984 122.65 12,070
5 Jambi 1,617 1,538 150.84 23,196
6 Sumatera Selatan 2,925 2,781 109.59 30,479
7 Bengkulu 1,727 1,642 148.66 24,411
8 Lampung 3,789 3,604 152.77 55,051
9 Bangka Belitung 558 531 122.11 6,488
10 Kep. Riau 150 143 103.96 1,489
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 27,383 26,097 219.83 573,682
13 Jawa Tengah 7,186 6,878 255.51 175,736
14 D.I.Yogyakarta 434 413 183.68 7,577
15 Jawa Timur 12,922 12,311 156.34 192,469
16 Banten 2,460 2,340 184.06 43,065
17 Bali 5,155 4,903 197.98 97,060
18 NTB 826 785 180.26 14,157
19 NTT 10,021 9,537 126.62 120,762
20 Kalimantan Barat 1,240 1,179 120.81 14,249
21 Kalimantan Tengah 1,242 1,181 108.25 12,789
22 Kalimantan Selatan 2,149 2,046 179.57 36,740
23 Kalimantan Timur 2,137 2,019 151.44 30,578
24 Kalimantan Utara 598 588 127.20 7,478
25 Sulawesi Utara 4,120 3,924 153.71 60,310
26 Sulawesi Tengah 2,479 2,359 166.47 39,268
27 Sulawesi Selatan 4,384 4,171 171.94 71,722
28 Sulawesi Tenggara 2,538 2,419 119.58 28,926
29 Gorontalo 311 295 143.57 4,236
30 Sulawesi Barat 1,083 1,030 168.36 17,346
31 Maluku 2,083 1,983 133.43 26,463
32 Maluku Utara 2,637 2,517 136.13 34,257
33 Papua Barat 694 660 156.22 10,311
34 Papua 27,346 26,047 156.80 408,430
INDONESIA 147,610 140,581 173.85 2,444,000
No Provinsi
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
78
Lampiran 23
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2017
1 Aceh 555 527 110.82 5 839
2 Sumatera Utara 6714 6 379 143.50 91 531
3 Sumatera Barat 4846 4 604 303.97 139 944
4 R i a u 629 597 82.13 4 904
5 J a m b i 1760 1 672 278.90 46 624
6 Sumatera Selatan 1312 1 247 131.62 16 407
7 Bengkulu 2142 2 035 148.54 30 233
8 Lampung 2569 2 441 96.71 23 603
9 Kepulauan Bangka Belitung 280 266 114.00 3 030
10 Kepulauan Riau 193 184 180.29 3 312
11 DKI Jakarta 0 0 0.00 0
12 Jawa Barat 24375 23 157 225.94 523 201
13 Jawa Tengah 7656 7 274 232.46 169 078
14 DI Yogyakarta 257 244 133.61 3 256
15 Jawa Timur 11126 10 569 272.52 288 039
16 Banten 1634 1 553 156.21 24 255
17 B a l i 2793 2 654 161.87 42 952
18 Nusa Tenggara Barat 963 915 109.77 10 047
19 Nusa Tenggara Timur 8181 7 772 71.34 55 447
20 Kalimantan Barat 1316 1 250 82.77 10 346
21 Kalimantan Tengah 871 828 100.99 8 357
22 Kalimantan Selatan 1431 1 360 161.24 21 922
23 Kalimantan Timur 730 694 110.55 7 669
24 Kalimantan Utara 195 185 102.11 1 889
25 Sulawesi Utara 2895 2 750 96.80 26 620
26 Sulawesi Tengah 1165 1 107 142.18 15 735
27 Sulawesi Selatan 4667 4 433 161.05 71 398
28 Sulawesi Tenggara 1983 1 884 127.24 23 975
29 Gorontalo 55 52 106.92 556
30 Sulawesi Barat 595 566 119.38 6 751
31 Maluku 2380 2 261 194.95 44 083
32 Maluku Utara 1743 1 656 163.10 27 004
33 Papua Barat 1231 1 170 113.14 13 236
34 Papua 30834 29 293 139.33 408 143
130,077 123 574 175.55 2 169 386I n d o n e s i a
No ProvinsiLuas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)Produksi (Ton)
Luas Tanam
(Ha)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
79
Lampiran 24
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2018
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 664 632 126.81 8,014
2 Sumatera Utara 7,334 6,985 168.43 117,652
3 Sumatera Barat 5,095 4,852 316.62 153,621
4 Riau 743 708 78.96 5,587
5 Jambi 1,658 1,579 292.45 46,168
6 Sumatera Selatan 1,226 1,167 136.07 15,885
7 Bengkulu 2,985 2,843 140.40 39,918
8 Lampung 2,777 2,645 105.46 27,889
9 Bangka Belitung 309 294 120.67 3,546
10 Kep. Riau 202 192 113.47 2,184
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 28,564 27,204 235.94 641,860
13 Jawa Tengah 8,343 7,946 242.19 192,447
14 D.I.Yogyakarta 365 348 109.87 3,819
15 Jawa Timur 12,865 12,252 253.74 310,887
16 Banten 1,487 1,416 169.58 24,010
17 Bali 2,727 2,597 181.29 47,085
18 NTB 977 930 142.15 13,222
19 NTT 12,277 11,693 78.11 91,333
20 Kalimantan Barat 1,576 1,501 78.43 11,772
21 Kalimantan Tengah 634 604 104.20 6,292
22 Kalimantan Selatan 1,380 1,314 150.19 19,737
23 Kalimantan Timur 1,062 1,012 99.82 10,097
24 Kalimantan Utara 263 250 102.64 2,566
25 Sulawesi Utara 3,293 3,136 94.84 29,742
26 Sulawesi Tengah 1,485 1,414 118.57 16,769
27 Sulawesi Selatan 3,751 3,572 170.90 61,047
28 Sulawesi Tenggara 2,549 2,428 116.69 28,331
29 Gorontalo 58 55 99.33 551
30 Sulawesi Barat 782 745 103.10 7,676
31 Maluku 2,523 2,403 182.15 43,770
32 Maluku Utara 2,324 2,213 162.18 35,897
33 Papua Barat 1,592 1,516 104.81 15,888
34 Papua 28,011 26,677 131.10 349,740
141,879 135,123 176.51 2,385,000 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
80
Lampiran 25
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2019
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(ha) (ha) (ku/ha) (ton)
1 Aceh 692 659 127.25 8,383
2 Sumatera Utara 7,646 7,282 169.02 123,078
3 Sumatera Barat 5,311 5,058 317.73 160,706
4 Riau 774 738 79.24 5,845
5 Jambi 1,728 1,646 293.47 48,298
6 Sumatera Selatan 1,278 1,217 136.55 16,618
7 Bengkulu 3,112 2,964 140.89 41,760
8 Lampung 2,895 2,757 105.83 29,176
9 Bangka Belitung 322 306 121.09 3,709
10 Kep. Riau 211 201 113.87 2,284
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 29,778 28,360 236.77 671,463
13 Jawa Tengah 8,698 8,284 243.04 201,323
14 D.I.Yogyakarta 381 362 110.25 3,996
15 Jawa Timur 13,411 12,773 254.63 325,225
16 Banten 1,550 1,476 170.17 25,117
17 Bali 2,843 2,708 181.92 49,257
18 NTB 1,018 970 142.65 13,832
19 NTT 12,799 12,189 78.38 95,545
20 Kalimantan Barat 1,643 1,565 78.70 12,315
21 Kalimantan Tengah 661 629 104.56 6,582
22 Kalimantan Selatan 1,438 1,370 150.72 20,647
23 Kalimantan Timur 1,107 1,054 100.17 10,563
24 Kalimantan Utara 274 261 103.00 2,684
25 Sulawesi Utara 3,433 3,269 95.17 31,114
26 Sulawesi Tengah 1,548 1,474 118.98 17,542
27 Sulawesi Selatan 3,910 3,724 171.50 63,863
28 Sulawesi Tenggara 2,658 2,531 117.10 29,637
29 Gorontalo 61 58 99.68 576
30 Sulawesi Barat 815 776 103.46 8,030
31 Maluku 2,630 2,505 182.79 45,789
32 Maluku Utara 2,423 2,307 162.75 37,552
33 Papua Barat 1,659 1,580 105.18 16,620
34 Papua 29,201 27,810 131.56 365,870
147,905 140,862 177.12 2,495,000 TOTAL
No. PROVINSI
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
81
Lampiran 26
RENCANA LOKASI BANTUAN BUDIDAYA KEDELAI TAHUN 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
1
KAB. ACEH SELATAN 500 - 500 1,500 1,500
KAB. ACEH TIMUR 50,000 58,100 50,000 50,000 50,000
KAB. ACEH TENGAH 1,000 2,000 1,000 2,000 2,000
KAB. ACEH BESAR 500 2,000 500 500 500
KAB. PIDIE 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
KAB. BIREUEN 15,000 16,000 15,000 15,000 15,000
KAB. ACEH BARAT DAYA - 1,500
KAB. SINGKIL - 1,500
KAB. ACEH TAMIANG -
KAB. ACEH UTARA 15,000 19,000 15,000 15,000 15,000
KAB. ACEH BARAT DAYA 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. ACEH JAYA - 1,500
KAB. ACEH BARAT - 1,500
KAB. ACEH TAMIANG 2,500 3,000 2,500 2,500 2,500
KAB. PIDIE JAYA 7,500 2,500 7,500 7,500 7,500
KAB. NAGAN RAYA 1,000 4,500 1,000 1,000 1,000
J U M L A H 100,000 118,100 100,000 102,000 102,000
2
KAB. MADINA 200 200 200 200
KAB. TAPANULI SELATAN 300 1,450 300 300 300
KAB. MANDAILING NATAL - 1,350
KAB. LABUHAN BATU 250 500 250 250 250
KAB. ASAHAN - 350
KAB.
KAB. SERDANG BEDAGAI - 3,350
KAB. SIMALUNGUN - 1,350
KAB. DELI SERDANG 1,000 3,000 1,000 1,000 1,000
KAB. LANGKAT 600 1,500 600 600 600
KAB. LABUHANBATU UTARA 300 300 300 300
J U M L A H 2,650 12,850 2,650 2,650 2,650
3
KAB. INDRAGIRI HILIR 500 500 500 500 500
KAB. SIAK 500 500 500 500 500
KAB. ROKAN HULU 1,200 1,200 1,200 1,200 1,200
KAB. ROKAN HILIR 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
J U M L A H 3,700 3,700 3,700 3,700 3,700
4
KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR 500 500 500 500 500
KAB. TANJUNG JABUNG BARAT 500 500 500 500 500
KAB. SAROLANGUN 500 500 500 500 500
KAB. TEBO 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. MUARO JAMBI 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
KAB. KERINCI 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. MERANGIN 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. BATANGHARI 500 500 500 500 500
J U M L A H 6,500 6,500 6,500 6,500 6,500
5
KAB. OGAN KOMERING ULU 500 1,500 500 1,500 1,500
KAB. OGAN KOMERING ILIR 500 1,000 500 1,500 1,500
KAB. LAHAT 200 1,000 200 1,200 1,200
KAB. MUSI RAWAS 1,000 2,000 1,000 2,000 2,000
KAB. MUSI BANYUASIN 1,500 2,500 1,500 2,500 2,500
KAB. OKU SELATAN 600 2,500 600 1,600 1,600
KAB. OKU TIMUR 3,000 4,000 3,000 4,000 4,000
KAB. BANYUASIN 5,000 5,800 5,000 6,000 6,000
J U M L A H 12,300 20,300 12,300 20,300 20,300
NO
ACEH
PROVINSI/KABUPATENLUAS TANAM (HA)
SUMATERA UTARA
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
82
Lanjutan Lampiran 26
2015 2016 2017 2018 2019
6
KAB. MESUJI 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000
KAB. LAMPUNG SELATAN 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. LAMPUNG TIMUR 900 900 900 900 900
KAB. LAMPUNG TENGAH 1,100 1,100 1,100 1,100 1,100
KAB. LAMPUNG UTARA 500 500 500 500 500
KAB. TULANG BAWANG 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
J U M L A H 21,500 21,500 21,500 21,500 21,500
7
KAB. KAB. SUKABUMI 11,000 12,000 11,000 15,000 15,000
KAB. KAB. CIANJUR 5,000 6,000 5,000 8,000 8,000
KAB. KAB. GARUT 5,000 6,000 5,000 8,000 8,000
KAB. KAB. TASIKMALAYA 1,000 3,500 1,000 5,000 5,000
KAB. KAB. CIAMIS 5,000 6,000 5,000 7,000 7,000
KAB. KAB. MAJALENGKA 1,000 2,500 1,000 3,500 3,500
KAB. KAB. SUMEDANG 500 2,000 500 2,000 2,000
KAB. KAB. INDRAMAYU 12,000 15,000 12,000 15,000 15,000
KAB. KAB. SUBANG 1,500 4,000 1,500 3,500 3,500
KAB. KAB. BANJAR 500 2,000 500 1,500 1,500
KAB. KAB. BANDUNG BARAT 1,000 3,000 1,000 5,000 5,000
KAB. KAB. KARAWANG 1,000 3,500 1,000 5,000 5,000
KAB. KAB. KUNINGAN 1,000 3,500 1,000 5,000 5,000
J U M L A H 45,500 69,000 45,500 83,500 83,500
8
KAB. PANDEGLANG 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
KAB. LEBAK 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. SERANG 500 500 500 500 500
J U M L A H 5,500 5,500 5,500 5,500 5,500
9
KAB. CILACAP 3,000 6,000 3,000 6,000 6,000
KAB. BANYUMAS 5,500 8,000 5,500 8,000 8,000
KAB. KEBUMEN 6,000 8,000 6,000 8,000 8,000
KAB. PURWOREJO 3,000 6,000 3,000 8,000 8,000
KAB. BOYOLALI 3,000 6,000 3,000 6,000 6,000
KAB. KLATEN 1,500 5,000 1,500 5,000 5,000
KAB. SUKOHARJO 1,000 5,000 1,000 5,000 5,000
KAB. WONOGIRI 5,000 8,000 5,000 8,000 8,000
KAB. SRAGEN 2,500 8,000 2,500 8,000 8,000
KAB. GROBOGAN 13,000 25,000 13,000 25,000 25,000
KAB. BLORA 5,000 9,000 5,000 9,000 9,000
KAB. REMBANG 3,000 8,000 3,000 8,000 8,000
KAB. PATI 2,000 8,000 2,000 8,000 8,000
KAB. DEMAK 5,000 8,000 5,000 8,000 8,000
KAB. KENDAL 1,000 6,000 1,000 6,000 6,000
KAB. BREBES 3,000 6,000 3,000 6,000 6,000
J U M L A H 62,500 130,000 62,500 132,000 132,000
10
KAB. KULON PROGO 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. BANTUL 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. GUNUNG KIDUL 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
KAB. SLEMAN 300 300 300 300 300
J U M L A H 9,300 9,300 9,300 9,300 9,300
NO PROVINSI/KABUPATENLUAS TANAM (HA)
LAMPUNG
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TENGAH
DI.YOGYAKARTA
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
83
Lanjutan Lampiran 26
2015 2016 2017 2018 2019
11
KAB. PACITAN 2,000 3,000 2,000 5,000 5,000
KAB. PONOROGO 9,000 10,000 9,000 15,000 15,000
KAB. TRENGGALEK 4,000 5,000 4,000 7,000 7,000
KAB. TULUNGAGUNG 3,000 4,000 3,000 7,000 7,000
KAB. BLITAR 5,000 6,000 5,000 7,000 7,000
KAB. LUMAJANG 1,000 1,000 1,000 5,000 5,000
KAB. JEMBER 10,000 16,000 10,000 17,000 17,000
KAB. BANYUWANGI 10,000 12,000 10,000 18,000 18,000
KAB. PROBOLINGGO 300 1,300 300 1,600 1,600
KAB. PASURUAN 8,000 9,000 8,000 12,000 12,000
KAB. JOMBANG 6,000 7,000 6,000 9,000 9,000
KAB. NGANJUK 10,000 11,000 10,000 16,000 16,000
KAB. MADIUN 7,500 9,000 7,500 10,000 10,000
KAB. MAGETAN 2,000 3,000 2,000 5,000 5,000
KAB. NGAWI 5,000 10,000 5,000 7,000 7,000
KAB. BOJONEGORO 5,000 10,000 5,000 6,000 6,000
KAB. TUBAN 2,000 30,000 2,000 5,000 5,000
KAB. LAMONGAN 5,000 7,000 5,000 7,000 7,000
KAB. GRESIK 1,000 2,000 1,000 2,500 2,500
KAB. BANGKALAN 3,000 4,000 3,000 6,000 6,000
KAB. SAMPANG 10,000 12,000 10,000 12,000 12,000
KAB. SUMENEP 5,000 6,000 5,000 8,000 8,000
J U M L A H 113,800 178,300 113,800 188,100 188,100
12
KAB. JEMBRANA 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. TABANAN 1,200 1,200 1,200 1,200 1,200
KAB. GIANYAR 250 250 250 250 250
KAB. KLUNGKUNG 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. KARANG ASEM 200 200 200 200 200
J U M L A H 4,650 4,650 4,650 4,650 4,650
13
KAB. LOMBOK BARAT 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. LOMBOK TENGAH 5,000 15,000 15,000 15,000 15,000
KAB. LOMBOK TIMUR 4,000 400 400 400 400
KAB. SUMBAWA 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000
KAB. DOMPU 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
KAB. BIMA 5,000 15,000 15,000 15,000 15,000
KAB. SUMBAWA BARAT 3,950 1,500 1,500 1,500 1,500
KAB. KOTA MATARAM 500 500 500 500 500
KAB. KOTA BIMA 2,100 2,100 2,100 2,100 2,100
J U M L A H 40,550 54,500 54,500 54,500 54,500
14
KAB. NGADA 250 250 250 250 250
KAB. MANGGARAI 750 750 750 750 750
KAB. SUMBA BARAT DAYA 650 650 650 650 650
KAB. SUMBA TENGAH 450 450 450 450 450
J U M L A H 2,100 2,100 2,100 2,100 2,100
15
KAB. SAMBAS 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. SINTANG 500 500 500 500 500
J U M L A H 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
BALI
NTB
NTT
NO PROVINSI/KABUPATEN
KALIMANTAN BARAT
LUAS TANAM (HA)
JAWA TIMUR
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
84
Lanjutan Lampiran 26
2015 2016 2017 2018 2019
16
KAB. KOTAWARINGIN BARAT 250 500 500 500 500
KAB. BARITO SELATAN 250 500 500 500 500
KAB. LAMANDAU 250 500 500 500 500
KAB. KAPUAS 250 3,000 3,000 3,000 3,000
J U M L A H 1,000 4,500 4,500 4,500 4,500
17
KAB. TANAH LAUT 500 500 500 500 500
KAB. KOTA BARU 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
KAB. HULU SUNGAI SELATAN 500 500 500 500 500
KAB. HULU SUNGAI UTARA 500 500 500 500 500
KAB. TABALONG 500 500 500 500 500
J U M L A H 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500
18
KAB. PASIR 200 500 500 500 500
KAB. BERAU 200 500 500 500 500
KAB. BULONGAN 150 500 500 500 500
J U M L A H 550 1,500 1,500 1,500 1,500
19
KAB. BOLAANG MONGONDOW 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. KEPULAUAN TALAUD 500 500 500 500 500
KAB. MINAHASA SELATAN 250 250 250 250 250
KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA 200 200 200 200 200
KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN 200 200 200 200 200
KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 500 500 500 500 500
KAB. MINAHASA 500 500 500 500 500
J U M L A H 3,150 3,150 3,150 3,150 3,150
20
KAB. POHUWATO 300 2,000 300 2,000 2,000
KAB. GORONTALO 200 750 300 750 750
J U M L A H 500 2,750 600 2,750 2,750
21
KAB. BANGGAI 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. POSO 500 500 500 500 500
KAB. DONGGALA 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. PARIGI MOUTONG 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
KAB. TOJO UNA-UNA 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. MOROWALI 500 500 500 500 500
J U M L A H 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500
22
KAB. JENEPONTO 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
KAB. GOWA 350 350 350 350 350
KAB. MAROS 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN 750 750 750 750 750
KAB. BONE 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000
KAB. SOPPENG 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
KAB. WAJO 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
KAB. PINRANG 700 700 700 700 700
KAB. ENREKANG 500 500 500 500 500
KAB. LUWU UTARA 500 500 500 500 500
KAB. LUWU TIMUR 500 500 500 500 500
J U M L A H 18,300 18,300 18,300 18,300 18,300
NO PROVINSI/KABUPATEN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
LUAS TANAM (HA)
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWESI TENGAH
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
85
Lanjutan Lampiran 26
2015 2016 2017 2018 2019
23
KAB. MAMUJU 100 800 200 800 800
KAB. MAMUJU UTARA 100 500 100 500 500
KAB. MAMUJU TENGAH 100 500 100 500 500
J U M L A H 300 1,800 400 1,800 1,800
24
KAB. BUTON UTARA 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500
KAB. MUNA 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
KAB. KONAWE 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
KAB. KONAWE SELATAN 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
KAB. KOLAKA 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
J U M L A H 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000
25
KAB. HALMAHERA TENGAH 250 500 250 500 500
KAB. HALMAHERA SELATAN 250 500 250 500 500
KAB. HALMAHERA TIMUR 350 700 250 700 700
J U M L A H 850 1,700 750 1,700 1,700
26
KAB. MERAUKE 250 1,500 250 1,500 1,500
KAB. JAYAPURA 250 500 250 500 500
KAB. NABIRE 250 500 250 500 500
KAB. SARMI 250 500 250 500 500
KAB. MIMIKA 250 500 250 500 500
KAB. KEEROM 250 500 250 500 500
J U M L A H 1,500 4,000 1,500 4,000 4,000
27
KAB. TELUK BINTUNI 100 500 100 500 500
KAB. SORONG SELATAN 100 500 100 500 500
KAB. SORONG 100 500 100 500 500
J U M L A H 300 1,500 300 1,500 1,500
TOTAL NASIONAL 481,500 700,000 500,000 700,000 700,000
Keterangan : Seiring berjalannya waktu sangat dimungkinkan luasan di kabupaten akan berubah, sesuai kondisi yang ada
NO PROVINSI/KABUPATENLUAS TANAM (HA)
SULAWESI TENGGARA
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
PAPUA
SULAWESI BARAT
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
86
Lampiran 27
RENCANA LOKASI BANTUAN BUDIDAYA KACANG TANAH TAHUN 2015 -2019
2015 2016 2017 2018 2019
1 ACEH 200 200 200 200 200
Aceh Barat Daya 50 50 50 50 50
Aceh Barat Daya 100 100 100 100 100
Nagan Raya 50 50 50 50 50
2 SUMATERA UTARA 250 250 250 250 250
Simalungun 100 100 100 100 100
Tapanuli Utara 50 50 50 50 50
Deli Serdang 100 100 100 100 100
3 SUMATERA SELATAN 200 200 200 200 200
Oku Timur 200 200 200 200 200
4 JAMBI 250 250 250 250 250
Batanghari 100 100 100 100 100
Kerinci 50 50 50 50 50
Bungo 100 100 100 100 100
5 BENGKULU 300 300 300 300 300
Seluma 100 100 100 100 100
Rejang Lebong 50 50 50 50 50
Bengkulu Utara 50 50 50 50 50
Bengkulu Selatan 50 50 50 50 50
Bengkulu Tengah 50 50 50 50 50
6 LAMPUNG 300 300 300 300 300
Pesawaran 100 100 100 100 100
Lampung Selatan 50 50 50 50 50
Lampung Utara 50 50 50 50 50
Way Kanan 50 50 50 50 50
Pring Sewi 50 50 50 50 50
7 JAWA BARAT 750 1,100 1,100 1,100 1,100
Garut 200 200 200 200 200
Cianjur 150 150 150 150 150
Ciamis 100 200 200 200 200
Sumedang 100 200 200 200 200
Subang 100 200 200 200 200
Tasikmalaya 100 150 150 150 150
No Provinsi/KabupatenTahun
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
87
Lanjutan Lampiran 27
2015 2016 2017 2018 2019
8 JAWA TENGAH 1,450 1,450 1,800 1,800 1,800
Kendal 100 100
Wonogiri 100 100 150 150 150
Blora 100 100 200 200 200
Klaten 100 100 150 150 150
Cilacap 110 110 210 210 210
Kebumen 100 100 150 150 150
Boyolali 100 100 100 100 100
Purbalingga 100 100 100 100 100
Pati 640 640 740 740 740
9 DI YOGYAKARTA 200 200 250 250 250
Gn. Kidul 50 50 50 50 50
Bantul 50 50 50 50 50
Sleman 50 50 100 100 100
Kulon Progo 50 50 50 50 50
10 JAWA TIMUR 700 700 700 700 700
Ponorogo 100 100 100 100 100
Sumenep 100 100 100 100 100
Pacitan 100 100 100 100 100
Trenggalek 100 100 100 100 100
Tuban 100 100 100 100 100
Bangkalan 100 100 100 100 100
Magetan 100 100 100 100 100
11 KALIMANTAN SELATAN 150 150 200 200 200
Banjar 50 50 50 50 50
Tapin 50 50 100 100 100
HSS 50 50 50 50 50
12 SULSEL 300 300 400 400 400
Soppeng 50 50 50 50 50
Bone 50 50 100 100 100
Maros 50 50 50 50 50
Barru 50 50 100 100 100
Bulukumba 50 50 50 50 50
Jeneponto 50 50 50 50 50
13 SULUT 200 200 200 200 200
Minahasa Selatan 50 50 50 50 50
Minahasa Utara 100 100 100 100 100
Minahasa 50 50 50 50 50
14 NTB 350 350 350 350 350
Lombok Barat 100 100 100 100 100
Lombok Tengah 150 150 150 150 150
Sumbawa 50 50 50 50 50
Bima 50 50 50 50 50
5,600 5,950 6,500 6,500 6,500 Total
No Provinsi/KabupatenTahun
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
88
Lampiran 28
RENCANA LOKASI BANTUAN BUDIDAYA KACANG HIJAU TAHUN 2015 -2019
No Provinsi/Kabupaten
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sumatera Selatan 200 350 1,000 1,000 950
Muara Enim 50 100 250 300 350
OKU Timur 50 100 250 300 250
OKI 50 50 250 200 100
Kota Prabumulih 50 100 250 200 250
2 Jawa Barat 250 150 450 500 500
Cirebon 100 100 250 250 250
Indramayu 150 50 200 250 250
3 Jawa Tengah 350 350 800 950 1,050
Grobogan 100 100 200 250 300
Demak 100 100 200 250 300
Brebes 100 100 200 250 250
Kudus 50 50 200 200 200
4 Jawa Timur 400 400 850 1,000 900
Banyuwangi 100 100 150 200 200
Ponorogo 150 150 300 300 300
Madiun 50 50 200 200 200
Bojonegoro 100 100 200 300 200
5 NTB 500 500 800 650 800
Lombok Timur 100 100 200 200 200
Sumbawa 200 200 300 250 300
Dompu 200 200 300 200 300
6 NTT 700 800 1,100 900 800
Belu 100 200 300 300 200
Sumba Tengah 300 300 400 300 300
Sumba Barat Daya 300 300 400 300 300
Jumlah 2,400 2,550 5,000 5,000 5,000
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
89
Lampiran 29
RENCANA LOKASI BANTUAN PENGEMBANGAN UBIKAYU TAHUN 2015-2019
NO PROVINSI/ 2015 2016 2017 2018 2019
KABUPATEN/KOTA
1 Aceh - 1,500 400 - -
- Aceh Besar - 500 100 - -
- Aceh Pidi - 500 200 - -
- Pidi Jaya - 500 100 - -
2 Sumatera Utara 500 5,050 1,050 550 650
- Deli Serdang 250 2,150 500 150 300
- Simalungun - 150 200 100 -
- Serdang Bedagai 250 850 150 200 100
- Asahan - 100 100 - 250
- Siantar - - - - -
- Batubara - - - - -
- Langkat - 100 100 100 -
- Tap.Utara - 250 - - 150
- Toba Samosir - 1,100 - 100 -
- Padang Lawas - 100 - - -
- Kota Tebing Tinggi - 150 - - -
- pdg.Lawas Utara - 100 - - -
3 Lampung 500 3,500 900 1,000 800
- Lampung Utara - - 100 100 100
- Tulang Bawang - 750 250 300 200
- Lampung Tengah 500 750 250 500 200
- Lampung Timur - 750 150 100 100
- Tanggamus 500 - -
- Way Kanan 750 150 - 200
4 Bengkulu 300 500 100 - -
- Provinsi - 150 - - -
- Bengkulu Tengah 300 50 - - -
- Bengkulu Selatan - 50 - - -
- Rejang Lebong - 100 50 - -
- Kaur - 100 - - -
- Kepahiang - 25 50 - -
- Kota Bengkulu - 25 - - -
5 Sumatera Selatan 500 5,750 750 1,050 700
- Banyuasin 500 300 250 - 500
- Okut - 300 150 500 100
- Oki - 300 100 250 100
- Muara Enim - 200 150 200 -
- Lahat - - - - -
- Musi Banyuasin - 200 - 100 -
- Musi Rawas - 3,800 - - -
- OKU selatan - 200 100 - -
- Ogan Ilir - 100 - - -
- Kota Pagar Alam - 100 - - -
- Penukai Abab Lematang Ilir - 250 - - -
6 Jawa Barat 500 2,000 1,050 6,200 5,800
- Sukabumi 100 500 100 1,200 1,000
- Sumedang - 250 - 500 500
LUASAN (HA)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
90
Lanjutan Lampiran 29
NO PROVINSI/ 2015 2016 2017 2018 2019
KABUPATEN/KOTA
- Bandung Barat - - 100 1,000 1,500
- Garut - - - 1,000 500
- Sumedang - - 200 250 1,000
- Bogor - - 100 250 500
- Cianjur 200 200 100 1,000 500
- Bandung 200 500 100 1,000 300
- Ciamis - 250 100 - -
- Indramayu - 100 100 - -
- Majalengka - 100 100 - -
- Kota Tasikmalaya - 100 50 - -
7 Jawa Timur - 2,500 8,950 3,000 5,000
- Pacitan - 500 1,000 - 500
- Ponorogo - 500 1,200 1,000 500
- Trenggalek - 500 1,250 500 500
- Kediri - - 1,250 500 500
- Malang - - 1,250 500 500
- Probolinggo - - 500 - 500
- Pasuruan - - 500 500 500
- Ngawi - - 1,000 - 500
- Pamekasan - - 500 - 500
- Sampang - - 500 - 500
- Blitar - 500 - - -
- Tulungagung - 500 - - -
8 Jawa Tengah 700 2,500 5,400 4,900 5,500
- Wonogiri - - 1,200 - -
- Blora - 500 500 600 -
- Pati 700 1,500 1,000 700 1,200
- Wonosobo - - 500 500 500
- Temanggu - - 500 100 1,000
- Sragen - - 500 - -
- Karanganyar - - 500 1,000 1,500
- Banjarnegara - - 500 500 300
- Batang - - - 1,500 1,000
- Semarang - - - - -
- Purworejo - 500 200 - -
9 D.I. Yogjakarta - 1,000 1,000 1,000 500
- Gunung Kidul - 1,000 1,000 1,000 500
10 Sulawesi Selatan - - 400 1,900 1,050
- Gowa - - 100 900 -
- Maros - - 100 500 200
- Barru - - - - 200
- Bone - - - - 250
- Wajo - - 50 - -
- Enrekang - - 100 - 250
- Soppeng - - 50 500 150
11 Kalimantan Utara - 500 - - -
- Bulungan - 500 - - -
12 Kalimantan Timur - 200 - 400 -
- PPU - 200 - 400 -
J u m l a h 3,000 25,000 20,000 20,000 20,000
LUASAN (HA)
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
91
Lampiran 30
RENCANA LOKASI BANTUAN PENGEMBANGAN UBIJALAR TAHUN 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
1 JAWA BARAT - 200 550 1,300 1,100
Ciamis - 75 150 250 150
Cianjur - 100 300 100
Garut - 100 250 50
Kuningan - 50 200 300 500
Sukabumi - 75 - 200 300
Tasikmalaya - - - - -
Subang - - - - -
2 JAWA TENGAH - 100 200 350 50
Jepara - - 200 200 50
Karanganyar - 50 - 150 -
Pati - 50 - - -
3 JAWA TIMUR - 150 550 300 150
Blitar - 50 100 100 50
Magetan - 50 200 100 50
Tulungagung - 50 250 100 50
4 BANTEN - 50 200 500 500
Pandeglang - 50 200 500 500
5 MALUKU - 600 250 250 400
Maluku Tengah - 200 100 100 200
Pulau Buru - 100 - - -
Seram Bag Barat - 100 - 50 100
Seram Bag Timur - 150 - 50 -
Buru Selatan - 50 150 50 100
TahunNo Provinsi/Kabupaten
Rencana Strategis Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 - 2019
92
Lanjutan Lampiran 30
2015 2016 2017 2018 2019
6 PAPUA - 1,200 700 300 600
Biak Numford - 100 100 50 150
Jayawijaya - 200 100 50 150
Merauke - 200 100 50 150
Mimika - 150 100 50 150
Nabire - 100 100 50 -
Kota Jayapura - 50 100 50 -
Keerom - 150 - - -
Yuhukimo - 100 100 - -
Supiori - 50 - - -
Lanny Jaya - 100 - - -
7 MALUT - 300 50 100 100
Halmahera Barat - 150 50 - 100
Halmahera Timur - 50 - 100 -
Pulau Morotai - 100 - - -
8 PAPUA BARAT - 600 500 200 600
Sorong - 50 100 100 150
Manokwari - 200 200 100 150
Raja Ampat - 50 - - 150
Teluk Bintuni - 25 - - 150
Teluk Wondana - 25 - - -
Kaimana - 50 - - -
Maybrat - 100 100 - -
Manokwari Selatan - 100 100 - -
- 3,200 3,000 3,300 3,500
TahunNo Provinsi/Kabupaten
Total