secant pile kerja praktek

16
BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1. Uraian Umum Pekerjaan Pembangunan secant pile pada proyek Underpass berlokasi di Simpang Patal-Pusri Palembang. Panjang pembangunan secant pile 55,5 m, diperlihatkan pada gambar 4.1. (Sumber : dokumen waskita) Gambar 4.1 Konfigurasi Tiang Bor 4.2 Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Secant Pile 4.2.1 Material yang Digunakan dalam Proyek Pada proyek pembangunan Underpass Simpang Patal- Pusri Palembang ini, material yang digunakan antara lain : 36 L=55.5 M L=22 M SECA NT PILE

Upload: vinny-pratiwi

Post on 11-Jan-2016

396 views

Category:

Documents


106 download

DESCRIPTION

secant pile teknik sipil

TRANSCRIPT

Page 1: secant pile kerja praktek

BAB IV

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1. Uraian Umum Pekerjaan

Pembangunan secant pile pada proyek Underpass berlokasi di Simpang

Patal-Pusri Palembang. Panjang pembangunan secant pile 55,5 m, diperlihatkan

pada gambar 4.1.

(Sumber : dokumen waskita)

Gambar 4.1 Konfigurasi Tiang Bor

4.2 Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Secant Pile

4.2.1 Material yang Digunakan dalam Proyek

Pada proyek pembangunan Underpass Simpang Patal-Pusri

Palembang ini, material yang digunakan antara lain :

a. Beton

Beton yang digunakan dalam proyek ini ada dua jenis yaitu beton K-

175 dan K-350. Beton K-175 digunakan untuk Primary Pile dan beton K-350

digunakan untuk Secondary Pile.

36

L=55.5 M

L=22 M

SECANT PILE

Page 2: secant pile kerja praktek

37

b. Besi

Tulangan secant pile dari pembuatan lobang bor berjarak sekitar 20

meter, dengan menggunakan mutu baja BJ U39 sepanjang 8 meter dan 12

meter untuk sambungan. Untuk tulangan utama berdiameter Ø D32 lalu

untuk baja spiral dengan diameter Ø D13, jarak sengkang nya 10 cm dan

diameter tulangan pondasi secant pile adalah Ø 88 cm, diperlihatkan pada

gambar 4.2.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.2 Besi Tulangan

4.2.2 Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan

a. Exavator

Berfungsi untuk memindahan sisa material berupa tanah hasil bor ke dump

truck, diperlihatkan pada gambar 4.3.

Page 3: secant pile kerja praktek

38

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.3 Exavator

b. Crane

Berfungsi untuk mengangkat secara vertical material yang akan di

pindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material

di tempat yang diinginkan, karena tanpa bantuan alat berat sperti crane ini

mustahil manusia dapat memindahkan rangkaian besi yang memiliki bobot

yang terbilang berat, diperlihatkan pada gambar 4.4.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.4 Crane

Page 4: secant pile kerja praktek

39

c. Mesin Bor Soilmec

Mesin Bor Soilmec adalah mesin bor yang mata bor nya dapat di ganti

sesuai keinginan.

d. Auger

Auger adalah mata bor yang digunakan untuk mengebor hingga kelapisan

tanah keras atau elavasi yang diinginkan, diperlihatkan pada gambar 4.5.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.5 Auger

e. Cleaning Bucket

Cleaning Bucket adalah mata bor yang digunakan untuk membuang tanah

atau lumpur di dasar lubang, diperlihatkan pada gambar 4.6.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.6 Cleaning Bucket

Page 5: secant pile kerja praktek

40

f. Casing

Casing ini digunakan untuk menahan tulangan pada saat akan dilakukan

nya penyambungan tulangan baja dan casing ini juga untuk menahan corong

pipa tremi sehingga ujung dari pipa tersebut tidak menyentuh tanah

langsung, diperlihatkan pada gambar 4.7.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.7 Casing

g. Pipa Tremi

Pipa ini digunakan pada saat pengecoran berlangsung, berfungsi untuk

menyalurkan beton kedalam lobang bor supaya beton tersebut tidak

tercampur dengan lumpur, diperlihatkan pada gambar 4.8.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.8 Pipa Tremi

Page 6: secant pile kerja praktek

41

4.3 Pelaksanan Pekerjaan Secant Pile

4.3.1 Penentuan titik pengeboran

1. Sebelum pekerjaan galian pondasi tiang pancang dimulai, lokasi galian

pondasi tiang pancang ditentukan terlebih dahulu dan penentuan letak

dari titik-titik galian pondasi dilakukan dengan menggunakan

theodolit /water pass dengan mengacu pada gambar kerja yang telah

disetujui.

2. Pengukuran dengan alat theodolit ini dilakukan dari dua sisi yang saling

tegak lurus, sehingga dapat diperoleh hasil yang akurat.

3. Setelah pengukuran dengan alat theodolit selesai, maka proses

pemasangan bowplank serta penarikan benang dilakukan dari dua sisi

titik As yang berbeda, sehingga didapat titik As untuk galian pondasi.

4. Setelah titik-titik galian pondasi didapat, maka proses penggalian dapat

dimulai.

4.3.2 Pengeboran dengan auger

1. Sebelum dilaksanakan nya pengeboran tanah terlebih dahulu dilakukan

penentuan titik yang akan di bor. Setelah selesai menetukan titik

barulah dilakukan pengeboran.

2. Pengeboran pertama di gunakan auger sebagai mata bor dan soilmec

sebagai mesin nya. Urutan pengeboran dilakukan mulai dari 1, 3, 5, dan

seterus nya (spasi 1 primary pile).Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadi nya kelongsoran.Kemudian setelah primary pile 1, 3, 5 telah

dicor, kemudian pengeboran dilanjutkan ke primary pile 2, 4, 6 dan

seterus nya.

(Sumber : dokumen pribadi)

Page 7: secant pile kerja praktek

42

Gambar 4.9 Pengeboran dengan auger

4.3.3 Pemasangan casing

Setelah proses pengeboran selesai barulah akan dilakukan pengecoran,

tetapi sebelum dilakukan nya pengecoran terlebih dahulu dipasang

casing dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa tremi kedalam lobang

bor.

4.3.4 Pengeboran dan pengambilan tanah dengan Bucket Bor

Setelah pengeboran telah mencapai kedalaman 19 meter kemudian

mata bor yang di gunakan pun di ganti dengan mata bor Bucket, Bucket

yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4. 10 Pengeboran dan pengambilan tanah dengan Bucket Bor

4.3.5 Pemindahan tanah hasil ke permukaan

Tanah hasil pengeboran di letakan di sekitar lobang bor sebelum nanti

di angkut menggunakan truck untuk di keluarkan dari area proyek.

Page 8: secant pile kerja praktek

43

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.11 Pemindahan tanah hasil ke permukaan

4.3.6 Memasukkan keranjang besi yaang sudah dirakit hanya untuk

secondary pile

1. Pelaksanaan pemasangan tulangan baja harus segera dilakukan setelah

proses pengeboran selesai dilakukan, karena nya pembuatan tulangan

baja dilakukan tidak berjauhan dari lokasi pengeboran atau di lakukan

di area proyek.

2. Pengangkatan tulangan baja serta untuk memasukkan nya kedalam

lobang bor di gunakan bantuan alat berat berupa excavator dan crane, di

gantungkan sling penyanggah di tiap ujung tulangan besi, lalu di

dekatkan ke lobang lobang bor lalu di masukan secara vertical.Setelah

ujung tulangan di masukan kedalam lobang bor lalu bagian atas nya di

gantungkan pada casing supaya dapat di lakukan penyambungan untuk

tulangan selanjut nya.

3. Tulangan selanjutnya kembali di angkat seperti tulangan pertama lalu

di lakukan lah penyambungan, penyambungan di lakukan

menggunakan mesin las listrik. Jarak antara tiap sambungan tulangan

pertama dan tulangan selanjut nya dalah 1 meter . Seperti yang terlihat

pada kedua gambar di bawah ini :

Page 9: secant pile kerja praktek

44

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.12 Pemasukan besi ke lobang bor

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.13 Penyambungan besi kedalam lobang bor

4.3.7 Pengecoran Primary Pile

1. Setelah proses pengeboran selesai barulah akan dilakukan pengecoran,

tetapi sebelum dilakukan nya pengecoran terlebih dahulu dipasang

Page 10: secant pile kerja praktek

45

casing dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa tremi kedalam lobang

bor.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.14 Pengecoran

2. Sebelum truck Readymix menuangkan beton segar ke dalam lobang

bore, akan di ambil sample beton untuk di tes di lab yang di tentukan

kontraktor dalam jangka waktu 7 hari, 14 hari dan 28 hari.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.15 Pengambilan sampel beton

Page 11: secant pile kerja praktek

46

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.16 Pengambilan sample beton

4.3.8 Pengecoran Secondary Pille

1. Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya

adalah pengecoran beton dengan mutu beton K-350.

2. Proses ini pun sama seperti pengecoran pada primary pile mulai dari

pemasangan casing, pemasangan pipa tremi dan pengambilan sample

beton baru kemudian dilakukan pengecoran beton kedalam lobang bor.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.17 Pengecoran Secondary Pile

Page 12: secant pile kerja praktek

47

4.3.9 Pencabutan casing dan pipa tremi

Pada saat lobang bor sudah terisi penuh oleh beton maka pipa tremi dan

casing harus di angkat keluar.

(Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4.18 Pencabutan Pipa Tremi

Setelah peroses pengecoran secondary pile selesai maka terbentuklah pondasi

secant pile seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.19 Pondasi Secant Pile Yang Sudah Jadi

Page 13: secant pile kerja praktek

48

4.4 Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Proyek

Pada pelaksanaan proyek pembangunan Underpass ini kendala- kendala yang

dihadapi adalah

- Pipa gas pertamina berada pada kurang lebih 30 cm disebelah tiang bore pile,

- Pipa Gas Pertamina tidak bisa dipindahkan menyangkut kepentingan umum,

- Pembebasan lahan ke arah Cek Agus sulit ditambah pembebasannya karena,

sudah dekat dengan pertokoan sehingga tidak mendapat menggeser underpass

menjauhi pipa gas,dan

- Memerlukan waktu pembebasan yang cukup lama.

4.5 Penaggulangan atau Solusi dari Kendala

Penanggulangan dalam permasalahan ini adalah

- Memilih type konstruksi yang dapat menahan beban lateral dan axial, untuk

memperoleh tambahan ruang bebas sehingga jarak antara Bore Pile dan Pipa

Gas bertambah dalam hal ini dipilih type Secant Pile.