sifat etika dan tanggung jawab sosial dalam bisnis internasional
TRANSCRIPT
Sifat Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis Internasional
Etika adalah keyakinan pribadi individu mengenai apakah suatu keputusan, perilaku, atau tindakan adalah sesuatu hal yang benar
atau salah. Oleh karena itu, apa yang merupakan perilaku etis bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Etika dalam Konteks Lintas Budaya dan Internasional
Cara yang tepat untuk mecirikan perilaku etis dalam konteks lintas budaya dan internasional adalah dalam hal bagaimana
organisasi memperlakukan karyawan, bagaimana karyawan memperlakukan organisasi, dan bagaimana organisasi dan karyawan
memperlakukan agen ekonomi lainnya
Bagaimana Organisasi Memperlakukan Karyawannya
Suatu area penting dari etika lintas budaya dan internasional adalah perlakuan terhadap karyawan oleh suatu organisasi. Dalam
praktik, area yang paling rentan terhadap variasi etis meliputi praktik perekrutan dan pemecatan, upah dan kondisi kerja, serta privasi dan
rasa hormat kepada karyawan. Perusahaan perlu mengenali norma etis lokal di negara tertentu dalam memperlakukan karyawan mereka,
tetapi juga harus siap untuk ditandingkan dengan perbandingan internasional. Pertimbangan berbagai dilema etis yang diakibatkan oleh
outsourcing produksi ke lokasi di luar negeri.
Bagaimana Karyawan Memperlakukan Organisasi
Sejumlah isu etis juga berhubungan dengan bagaimana karyawan memperlakukan organisasi. Isu etis utama dalam hubungan ini
meliputi konflik kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran.
Bagaimana Karyawan dan Organisasi Memperlakukan Agen Ekonomi
Masing-masing pihak dalam suatu bisnis tentu memiliki dilema dalam menjalankan perannya, ada pihak yang ingin mendapatkan
keuntungan namun dampaknya dengan merugikan pihak lain. Dalam hal ini diperlukan adanya etika yang jelas dan benar dalam penerapan
bisnis dari masing-masing pihak terkait.
Mengelola Perilaku Etis Lintas Perbatasan
Pedoman dan Kode Etik
Pedoman dan kode etik merupakan standar atau aturan yang diterapkan dalam suatu bisnis. Contohnya jika suatu entitas
mengakuisisi entitas lain, maka mereka harus menetapkan kode etik atau standar mana yang harus mereka terapkan bagi bisnis mereka.
Baik dalam penerapannya, kode etik yang dilakukan harus jelas dan benar agar memberikan nilai.
Pelatihan Etika
Dalam melaksanakan kode etik yang telah diterapkan masing-masing bisnis, tidak menutup kemungkinan adanya dilema dalam
proses penerapan kode etik tersebut sehingga perlu adanya edukasi untuk menyelesaikan dilema atas nilai etis yang diterapkan. Sehingga
nilai yang ingin disampaikan tercapai.
Praktik Organisasi dan Budaya Perusahaan
Cara kerja yang diterapkan oleh suatu pelaku bisnis memengaruhi budaya yang mereka tonjolkan dalam persaingan bisnis mereka.
Apakah menunjukan budaya yang baik atau tidak.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Konteks Lintas Budaya dan Internasional
Biasa disebut dengan CSR atau Corporate Social Responsibility (Serangkaian tanggung jawab yang dilakukan perusahaan untuk
melindungi dan mengangkat masyarakat dimana mereka berfungsi dan untuk mencapai tiga tujuan suatu entitas dalam prosesn pengambilan
strategi dan keputusan mereka. Tujuan tersebut terdiri dari memenuhi misi ekonomi yaitu untuk menghasilkan laba bagi shareholder dan
memberikan value added bagi stakeholder mereka, menjaga dan melindungi lingkungan tempat mereka menjalankan bisnis (Bisnis
berorientasi lingkungan), Mengangkat kesejahteraan umum masyarakat dengan kegiatan sosial yang mereka laksanakan.
Mengelola Tanggung Jawab Sosial Lintas Perbatasan
Pendekatan terhadap Tanggung Jawab Sosial
1. Sikap untuk Menghalangi (obstructionist stance); melakukan sesedikit mungkin untuk menangani permasalahan sosial atau
lingkungan.
2. Sikap Defensif (defensive stance); organisasi akan melakukan segala hal yang diwajibkan hukum, tetapi tidak lebih dari itu.
3. Sikap Akomodatif (accomodation stance);perusahaan secara sukarela setuju berpartisipasi dalam program sosial, tetapi pemohon
harus meyakinkan organisasi bahwa program tersebut layak didukung.
4. Sikap Proaktif (proactive stance); organisasi memandang diri mereka sebagai warga masyarakat dan secara proaktif mencari
kesempatan untuk memberikan kontribusi.
Mengelola Kepatuhan
1. Kepatuhan Hukum (legal compliance); sejauh mana organisasi mematuhi hukum regional, nasional, dan internasional.
2. Kepatuhan Etis (ethical compliance); sejauh mana anggota organisasi mengikuti standar perilaku etis (dan hukum) dasar.
3. Pemberian Filantropis (pjilantrophic giving); pemberian dana atau hadiah kepada badan amal atau program sosial lainnya.