skabies

66
Afifah Muthmainnah 0910312068 Nadia Ventiani 0910312045 Preseptor : dr. Titing Andriani

Upload: afifahmuth

Post on 27-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

  • Afifah Muthmainnah0910312068

    Nadia Ventiani0910312045

    Preseptor :

    dr. Titing Andriani

  • Skabies ( gudik ) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian hominis ( sejenis kutu, tungau ).
  • Skabies ditemukan disemua negara dengan prevalensi yang bervariasi. Dibeberapa negara yang sedang berkembang prevalensi skabies sekitar 6 % - 27 % populasi umum Cenderung tinggi pada anak-anak serta remaja.
  • =>Sarcoptes scabiei

    Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis.

  • Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau.
  • Kontak langsung, kontak seksual. Kontak tak langsung melalui alas tempat tidur, pakaian, dll.
  • Ada terowongan yang sedikit meninggi, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok, panjangnya beberapa millimeter sampai 1 cm dan pada ujungnya tampak vesikula, papula atau pustula. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku, lipat ketiak bagian depan, areola mammae, sekitar umbilicus, abdomen bagian bawah, genitalia eksterna pria.Pada orang dewasa jarang terdapat di muka dan kepala, kecuali pada penderita imunosupresif, sedangkan pada bayi, lesi dapat terjadi di seluruh permukaan kulit.
  • Penyembuhan cepat setelah pemberian obat anti skabies topical yang efektif. Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota keluarga menderita gatal, harus dicurigai adanya skabies. Gatal pada malam hari disebabkan oleh temperature tubuh menjadi lebih tinggi sehingga aktivitas kutu meningkat.
  • Cara menemukan tungau: Carilah mula-mula terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas sebuah kaca objek, lalu ditutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar. Dengan membuat biopsi irisan. Caranya : lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop cahaya.
  • Prurigo, biasanya berupa papul-papul yang gatal, predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas.Gigitan serangga, biasanya jelas timbul sesudah ada gigitan, efloresensinya urtikaria papuler.Folikulitis, nyeri berupa pustul miliar dikelilingi daerah yang eritem.
  • Permetrin

    Merupakan obat pilihan untuk saat ini , tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun. Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih

  • Malation.

    Malation 0,5 % dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.(Harahap. M, 2000).

    Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %).

    Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Sering terjadi iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai. (Handoko, R, 2001).

  • Sulfur.

    Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam.

  • Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi, penyakit ini dapat di berantas dan memberikan prognosis yang baik.

  • Identitas Pasien

    Nama : WildanetiKelamin : PerempuanUmur : 42 tahunPekerjaan / pendidikan : Tukang salon / tamat SMAAlamat : Jl. balai gadang, RT 01 RW 01
  • Latar belakang sosial ekonomi-demografi

    lingkungan keluarga

    Status perkawinan : ceraiJumlah Anak : 3 orangStatus ekonomi keluarga :

    status ekonomi rendah, penghasilan per bulan Rp 700.000.

  • Kondisi Rumah :

    Rumah semi permanen, 1 lantai, lantai dilapisi semen, ada ruang tamu dan ada dapur, tidak ada kamar tidur, tidak ada ruang makan, tidak ada kamar, perkarangan rumah kurang luas.

    Jumlah penghuni rumah 4 orang.

    Ventilasi udara dan sirkulasi cukup. Listrik ada.

    Sumber air (mandi,mencuci): sumur, sumber air minum : (air gallon)

    Sampah dibakar di halaman rumah

    Kesan : higine dan sanitasi kurang baik.

  • Kondisi lingkungan rumah :

    Pasien tinggal di lingkungan yang kepadatan penduduknya kurang padat.Jumlah penghuni rumah 4 orang yaitu : pasien, dan 3 orang anaknyaLingkungan sekitar kurang bersih dan kurang tertata dengan rapi
  • Aspek psikologis di keluarga:

    Hubungan dengan anggota keluarga baikFaktor stress dalam keluarga tidak ada
  • Keluhan utama : Bintik merah yang terasa gatal sejak 1 minggu yang lalu

    Riwayat penyakit sekarang :

    Bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal di sela-sela jari tangan kanan dan kiri, punggung tangan kanan dan kiri, lipat siku kanan dan kiri, lipat lutut kiri dan kanan, bokong, punggung kaki kanan dan kiri, dan sela-sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.
  • Awalnya bintik-bintik kemerahan yang gatal terdapat di sela-sela jari tangan kanan dan kiri, lalu bintik-bintik kemerahan ini menyebar ke punggung tangan kanan dan kiri, lipat siku kanan dan kiri, lipat lutut kiri dan kanan, bokong, punggung kaki kanan dan kiri, dan sela-sela jari kaki kanan dan kiri Gatal terutama dirasakan pada malam hari.
  • Seprei dan alas bantal diganti (4bulan sekali) terakhir kali diganti 2 bulan yang lalu Pasien memakai alat mandi bersama (handuk) dengan anaknya (+)Pasien tidur satu tempat tidur dengan anaknya.Pasien mandi dua kali sehari.Pasien mengganti bajunya 2 kali sehari.Dilingkungan pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.
  • Riwayat penyakit dahulu :

    Pasien tidak memiliki riwayat keluhan bintik-bintik kemerahan yang gatal di tubuh sebelumnya.
  • Riwayat penyakit keluarga :

    Salah seorang anak pasien mengalami keluhan bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal sejak 2 minggu yang lalu dan baru mendapat pengobatan. Kedua anak pasien yang lainnya juga mulai merasakan bintil bintil merah yang gatal pada sela jari, tapi belum mendapat pengobatan.Pasien dan keluarga tidak ada riwayat bersin-bersin di pagi hari. Pasien dan keluarga tidak ada riwayat nafas menciut. Pasien dan keluarga tidak ada riwayat alergi makanan sebelumnya.Pasien dan keluarga tidak ada riwayat alergi obat sebelumnya.
  • Pemeriksaan Fisik

    STATUS GENERALIS

    Keadaan umum: Tidak tampak sakitKesadaran: Composmentis Nadi: 94 x/menitNafas : 20 x/menitSuhu : 36,8oCBB: 50 kgStatus gizi: BaikPemeriksaan thorak : dalam batas normalPemeriksaan abdomen : dalam batas normal
  • STATUS DERMATOLOGIKUS

    Lokasi: di sela-sela jari tangan kanan dan kiri, punggung tangan kanan dan kiri, lipat siku kanan dan kiri, lipat lutut kiri dan kanan, bokong, punggung kaki kanan dan kiri, dan sela-sela jari kaki kanan dan kiriDistribusi : generalisata, bilateral Bentuk: Tidak khasSusunan: Tidak khas Batas: Tidak tegas Ukuran: milier (pada sela-sela jari tangan, punggung tangan, punggung kaki dan sela-sela jari kaki), numular (lipat siku kanan dan kiri serta lipat lutut kiri dan kanan), plakat (bokong bagian bawah )Efloresensi : Papul eritema, plak eritema, ekskoriasi, skuama kasar
  • Status Venereologikus

    Tidak ditemukan kelainan

    Kelainan Selaput

    Tidak Ditemukan Kelainan

    Kelainan Kuku

    Jaringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan

    Kelainan Rambut

    Tidak ditemukan kelainan

    Kelainan Kelenjar Limfe

    Tidak ditemukan pembesaran KGB submandibula, regiocoli, aksila, supraklavikula, infraklavikula, inguinal lateral dan medial.
  • Laboratorium:

    Pemeriksaan kerokan kulit diharapkan ditemukan telur, kutu

    Diagnosis Kerja :

    Skabies

    Diagnosis banding

    Prurigo
  • Preventif :

    Meminta anggota keluarga ( anak pasien) yang mengalami bintik-bintik kemerahan yang gatal di tubuh turut berobat.

    Tidak memakai 1 handuk bersama dengan ketiga anak pasien. Memakai 1 handuk untuk 1 orang dan tidak boleh bertukar handuk.

    Pakaian dan handuk yang digunakan sebelum dan sesudah pengobatan dimulai, dicuci dengan air hangat, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

    Barang-barang yang berkontak dengan pasien yang tidak dapat dicuci (misal: kursi, furnitur, kasur dll) dijemur dibawah sinar matahari.

    Kurangi kontak (kulit dengan kulit) pasien dengan orang lain yang belum terkena.

    Menjaga kebersihan badan dengan mandi teratur dan mengganti pakaian setelah mandi.

  • Promotif :

    Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya serta upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan terutama pengobatan terhadap penyakitnya.Edukasi pasien terutama mengenai terapi terhadap penyakitnya (terutama mengenai cara penggunaan salap dengan cara yang benar)
  • Kuratif :

    Sistemik

    CTM tablet 4mg 3 x 1 tablet

    Topikal

    Salep 2-4 : dioleskan pada seluruh tubuh kecuali wajah selama 3 hari berturut-turut. Jika terkena air salep dioleskan kembali

    Rehabilitatif :

    Kontrol kembali ke puskesmas 3 hari lagi untuk menilai efek pengobatan.

  • Dinas Kesehatan Kodya Padang

    Puskesmas Air Dingin

    Padang, 13 April 2015

    R/ CTM tab 4 mg No X

    3 dd tab 1

    _____________________________________________________

    R/ Salep 2-4 salf No I

    ue ( dioleskan seluruh tubuh kecuali wajah 3 hari berturut-turut)

    ______________________________________________________


    Pro : Wildaneti

    Umur : 42 tahun

  • NoNamaJenis KelaminUsia (Thn)StatusPendidikanPekerjaan1Ny. WPerempuan42 tahunPasienTamat SMATukang salon2An. FPerempuan17 tahunAnak PasienSMABelum bekerja3An. TLaki-laki13 tahunAnak PasienSDBelum bekerja4An. PPerempuan9 tahunAnak PasienSDBelum bekerja
  • Salah seorang anak pasien mengalami keluhan bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal sejak 2 minggu yang lalu dan baru mendapat pengobatan. Kedua anak pasien yang lainnya juga mulai merasakan bintil bintil merah yang gatal pada sela jari, tapi belum mendapat pengobatan.
  • Pasien dan keluarga jarang berobat ke Puskesmas karena jarak rumah pasien yang agak jauh dari Puskesmas
  • Perilaku hidup bersih kurang.Kurang asupan makanan bergizi.Kebiasaan menggunakan NAPZA tidak ada
  • Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berusia 42 tahun datang ke Puskesmas Air Dingin dengan diagnosis skabies. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

    Dari anamnesis didapatkan keluhan utama bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya bintik-bintik kemerahan yang gatal terdapat di sela-sela jari tangan kanan dan kiri, lalu bintik-bintik kemerahan ini menyebar ke punggung tangan kanan dan kiri, lipat siku kanan dan kiri, lipat lutut kiri dan kanan, bokong, punggung kaki kanan dan kiri, dan sela-sela jari kaki kanan dan kiri. Gatal terutama dirasakan pada malam hari.

  • Dari pemeriksaan fisik yaitu status dermatologikus ditemukan lokasi pada sela-sela jari tangan kanan dan kiri, punggung tangan kanan dan kiri, lipat siku kanan dan kiri, lipat lutut kiri dan kanan, bokong, punggung kaki kanan dan kiri, dan sela-sela jari kaki kanan dan kiri, distribusi generalisata bilateral, bentuk tidak khas, susunan tidak khas, batas tidak tegas, ukuran milier sampai plakat dengan efloresensi papul eritem, plak eritem, ekskoriasi, dan skuama kasar.

    Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis kerja pada pasien ini adalah skabies.

  • Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan terpenuhinya 2 dari 4 tanda kardinal kriteria diagnosis pada skabies, antara lain pruritus nokturna, community infection, ditemukan tungau atau terowongan Sarcoptes scabiei dan terdapat lesi polimorfik dengan predileksi yang khas. Pasien ini sudah dapat didiagnosis dengan skabies karena memenuhi tiga kriteria, yaitu pruritus nokturna, community infection, dan terdapat lesi polimorfik dengan predileksi yang khas, yaitu di gatal pada kedua sela jari, lipat siku dan lipat lutut.

  • Skabies memiliki beberapa diagnosis banding. Namun pada gambaran morfologi dan munculan keluhan yang didapatkan pada pasien ini, diagnosis banding yang masih mendekati diagnosis skabies yaitu prurigo. Prurigo merupakan bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya, ditandai dengan papul-papul yang gatal dan biasanya menyerang bagian ekstensor ekstremitas. Prurigo sering dihubungkan dengan adanya faktor atopi. Hal ini dapat dibedakan dengan skabies yang mana predileksinya pada bagian kulit yang tipis dan pada lipatan kulit. Penjelasan diatas dapat menyingkirkan diagnosis banding prurigo pada pasien ini.

  • Untuk kasus Skabies sebaiknya diberikan pengobatan topikal yang dioleskan ke seluruh tubuh, kecuali wajah, misalnya permetrin, malation, emulsi benzyl-benzoas, dan salep 2-4. Namun untuk di Puskesmas Air Dingin, pengobatan yang dapat diberikan untuk kasus skabies adalah Salep 2-4. Hal ini disebabkan karena ketersediaan obat yang ada di Puskesmas.

  • Pemberian salep 2-4 sebagai antiparasit untuk membunuh tungau dan menghambat perkembangbiakan tungau tersebut agar tidak residif. Salep 2-4 dioleskan pada seluruh tubuh kecuali wajah selama 3 hari dan jika kena air dioleskan kembali.

    Selain itu, juga diberikan CTM tablet 4 mg sebanyak 3 kali sehari untuk mengatasi gatal yang disebabkan adanya perkembangbiakan tungau tersebut.

  • Jika dalam waktu 1 minggu tidak ditemukan perbaikan, pasien dianjurkan untuk kembali ke puskesmas.

  • Terdapat 4 orang anggota keluarga yang menderita penyakit skabies yaitu pasien, dan 3 orang anak pasien. Pasien menduga mendapat infeksi dari salah satu anaknya yang mengeluhkan bintik merah gatal 2 minggu yang lalu.

    Penggunaan alat mandi secara bersama-sama ada (handuk bersama dengan anak pasien).

    Pasien adalah tukang salon dan jarang keluar rumah menyebabkan pemakaian salep 2-4 seharusnya efektif. Namun, ada juga kemungkinan pasien lupa oleskan terus-menerus salep 2-4.

    Pasien bersama dengan anak pasien tidur bersama dalam 1 kasur, dan alas kasur diganti 1x 4 bulan.

  • 5. Rumah kurang sehat karena :

    Sampah dibakar dibelakang rumah.Jamban tidak ada, namun pasien menumpang dirumah orang tua pasien.Rumah terdiri dari 1 ruangan yang dipakai sebagai tempat salon sekaligus ruang tamu, ruang keluaga, ruang makan dan kamar oleh pasien.Dapur berada diluar rumah, berlantaikan tanah, beratapkan seng, dan terbuka. Dapur pasien terkesan kotor.
  • Pasien dan anggota keluarga yang menderita penyakit skabies harus diobati secara serentak dan mengikuti petunjuk pengobatan.

    Pasien dan keluarga sudah membeli handuk untuk masing-masing anggota keluarga. Handuk pribadi masing-masing untuk meningkatkan efektifitas pengobatan dan mencegah penularan lebih lanjut..

    Pemberian pengobatan berupa pemberian tablet CTM 4 mg untuk mengurangi gatal, dan pemberian skabisid berupa salep 2-4 untuk membunuh tungau. Pada pasien pemakaian salep 2-4 digunakan selama 3 hari berturut-turut, dan jika terkena air dioles kembali.

    Pasien mencuci segala barang yang dapat dicuci berupa alas kasur, baju atau kain yang tergantung dengan direndam terlebih dahulu dengan air panas dan dijemur dibawah matahari. Untuk barang yang tidak bisa dicuci, seperti kasur,dijemur dibawah sinar matahari.

  • Komunikasi, Informasi dan Edukasi mengenai pencegahan penularan penyakit skabies, meliputi :

    Semua anggota keluarga harus berobat secara teratur sampai sembuh.Pengobatan harus dilakukan secara serentak pada semua anggota keluarga.Edukasi mengenai cara pemakaian salep 2-4 kepada pasien dan anak-anaknya yaitu dipakai pada seluruh tubuh kecuali wajah selama 3 hari berturut-turut. Bila keluhan bintik-bintik merah dan gatal belum berkurang pemakaiannya dapat diganti dengan permetrin cream 5%, dipakai di seluruh tubuh kecuali wajah pada malam hari sebelum tidur dan dibersihkan pada pagi hari (10 jam). Jika masih ada keluhan, diulangi lagi setelah seminggu.Tidak memakai 1 handuk bersama suami dan anak. Memakai 1 handuk untuk 1 orang dan tidak boleh bertukar handuk. Pakaian dan handuk yang digunakan sebelum dan sesudah pengobatan dimulai, dicuci dengan air hangat, dijemur dibawah sinar matahari dan diseterika.Barang-barang yang berkontak dengan pasien yang tidak dapat dicuci (misal: kursi, furnitur, kasur dll) dijemur dibawah sinar matahari.Kurangi kontak (kulit dengan kulit) pasien dengan orang lain yang belum terkena. Menjaga kebersihan badan dengan mandi teratur dan mengganti pakaian setelah mandi.
  • 5.Untuk menciptakan rumah yang sehat dapat dilakukan :

    Sampah dibakar dalam bak sampah, dibuat dari batubata yang tertutup untuk menghindari bau yang tidak sedap. Sampah organik seperti sisa nasi, sisa sayur, tulang ikan sebaiknya langsung dibuang ke TPS (karena menimbulkan bau kalau disimpan lama), sedangkan non organik seperti plastik dan botol bekas di bakar.Membuat jamban sendiriMenambah ruangan dalam rumah dan membuat sekat antara salon dan rumahDapur disemen dan dibuatkan pintu agar tidak ada binatang yang masuk
  • Kunjungan I

    Hari Senin

    Tanggal 13 April 2015

    Hal yang telah dilakukan

    Berkenalan dengan pasien dan keluarga pasien lainnya dan menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan keluarga binaan yang akan dilakukan dari dokter muda Puskesmas Air Dingin Padang. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai kegiatan keluarga binaan ini sehingga akan terdapat beberapa kali kunjungan ke rumah pasien untuk melakukan evaluasi dan follow up dari masalah yang telah diidentifikasi beserta solusi yang diberikanMelakukan peninjauan terhadap rumah, isi rumah dan lingkungan sekitar rumahMelakukan wawancara untuk peninjauan masalah kesehatan pada pasienMelakukan wawancara untuk peninjauan masalah lainnya yang terdapat dalam keluarga pasienMelakukan edukasi mengenai penyakit Skabies pada pasien terutama terkait manajemen preventif, promotif dan kuratif serta rehabilitatif
  • Rencana

    Menyusun daftar masalah yang telah diidentifikasi dari kunjungan pertama yang ditemukan pada pasien dan anggota keluarga lainnya terkait penyakit skabiesMelakukan kunjungan berikutnya untuk evaluasi dan follow up terhadap pengobatan penyakit yang telah diberikan
  • Kunjungan II

    Hari Senin

    Tanggal 20 Maret 2015

    Hal yang telah dilakukan

    Melihat perkembangan pengobatan setelah kunjungan pasien ke Puskesmas dengan mengoleskan salep 2-4, mengonsumsi CTM jika muncul keluhan gatal. Pada pasien suda tampak perubahan. Dimana lesi sudah tampak berkurang. Rasa gatal pun sudah mulai berkurang.

    Observasi keadaan rumah pasien dan lingkungan sekitarnya

    Kondisi rumah masih terdiri dari satu ruangan dan belum ditambah atau disekat dan belum dipisah antara salon dan rumah. Kondisi rumah masih belum terdapat jamban didalam rumah.Kondisi dapur masih berlantaikan tanah dan masih terbuka atau belum berpintu, sehingga binatang masih dapat masuk ke dapur.

    Peninjauan masalah kesehatan yang terdapat dalam keluarga : kedua anak pasien yang belum yang pada kunjungan pertama sudah dianjurkan berobat, tapi tidak pergi berobat, masih mengeluhkan bintik bintik merah yang gatal pada sela jari dan lipatan tubuh. Kedua anak pasien kembali kami anjurkan untuk berobat.

  • Kunjungan III

    Hari Rabu

    Tanggal 23 April 2015

    Melihat perkembangan pengobatan setelah kunjungan pasien ke Puskesmas berhubungan dengan penyakit skabies pada pasien: Lesi sudah mulai berkurang, dan rasa gatal pun sudah mulai berkurang.Pasien dan anak-anaknya telah memakai handuk masing-masing.Kedua anak pasien baru mendapat pengobatan dengan keluhan yang sama.
  • Tindakan:

    Edukasi kepada pasien untuk tentang pengobatan terutama cara pemakaian salep 2-4 selama 3 hari berturut-turut. Kontrol seminggu kemudian jika gejala masih menetap. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga secara menyeluruh mengenai pentingnya menjga kebersihan diri, rumah dan lingkungan. Biasakan hidup bersih dan sehat agar daya tahan tubuh baikMemberikan edukasi kepada pasien secara spesifik mengenai penyakit skabies yang dialaminya seperti yang telah dijelaskan pada manajemen preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif di atas.Jika ada anggota keluarga lainnya yang memiliki masalah kesehatan segera berobat dan kontrol ke Puskesmas terdekatMenjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kegiatan keluarga binaan secara resmi telah selesai untuk dilaporkan, namun untuk pemantauan akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kunjungan terakhir tidak hanya hari ini, namun jika ada kesempatan, akan dilakukan kunjungan berikutnya untuk pasien dan keluarga lainnya.Memastikan kepada keluarga agar tetap menjalin komunikasi yang baik dengan dokter muda kepaniteraan klinik rotasi 2 untuk seterusnya dan kami bersedia untuk menjadi tempat konsultasi bagia pasien dan keluarga jika terdapat maslah kesehatan lainnya.
  • TERIMA KASIH