skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk...

132
/ SOFTWARE PENGENAL POLA PAMOR KERIS JAW A DENGAN MENGilvfPLEMENTASIKAN KOHONEN NEURAL NETWORK Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer .. .. .. llilllBli. I Ulll I Oleh: USWATUN HASANAH 109091000104 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DANTEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 1434 HI 2014 M

Upload: duongthu

Post on 11-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

/

SOFTWARE PENGENAL POLA PAMOR KERIS JAW A

DENGAN MENGilvfPLEMENTASIKAN

KOHONEN NEURAL NETWORK

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

.. .. .. llilllBli.

I Ulll I

Oleh:

USWATUN HASANAH

109091000104

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DANTEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1434 HI 2014 M

Page 2: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

[--;·1;~;.~~~J s.r-1~. ;<A-t\~:;·~~~:AM;-· \.· UIN SY/\lllD JAl<AhT/\ I

-·--···-~~-·----..~-~·-•*~"-•~~,-w---~

SOFTWARE PENGENAL POLA PAMOR KERIS JA WA

DENG AN MENGIMPLEMENTASIKAN KOHONEN NEURAL NETWORK

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Smjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pembimbing I

< Anif Hanifah S, M.Si

Oleh:

USW A TUN HASANAH 109091000104

Menyetujui,

NIDN. 07280 20340 389997

Mengetahui,

Pembimbing II

"

Victor Amrizal, M.Kom

NIP. 19740624 200710 1 001

Ketua Program di Teknik lnformatika

Nurhayati, Ph.

Page 3: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi denganjudul "SOFTWARE PENGENAL POLA PAMOR KERIS JA WA

DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN KOHONEN NEURAL NETWORK",

yang ditulis oleh USWATUN HASANAH, NIM 109091000104 telah diuji dan

dinyatakan lulus dalam siding Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 20 Januari

2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sazjana Komputer Strata Satu (SI) pada Program Studi Teknik Informatika.

Ria Hari Gusmita, M.Kom

NIP. 19820817 200912 2 002

Pembimbing I

~~· Anif Hanifah S, M.Si

NIDN. 07280 20340 389997

eknol gi

r. Agus Salim, M.Si

NIP 19720816 199903 1 003

Tim Penguji

Mengetahui

Jakarta, 20 Januari 2014

NIDN. 2001128101

Pembimbing II

Victor Amrizal, M.Kom

NIP. 19740624 200710 I 001

Ketua Program Studi Teknik

I ormatika

NIP. 19690316 199903 2 002

Page 4: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

PERNYATAAN

DENGAN !NI SAY A MENY ATAKAN BAHWA SKRJPSJ !NI BENAR­

BENAR HAS IL !<ARY A SAY A SENDIRI YANG BEL UM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRJPSJ ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TJNGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

akarta, J a t ari 20 l 4

Page 5: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

ABSTRAK

Uswatun Hasanah - I 09091000 I 04, "Software Pengenal Pola Pamor Keris

Jawa dengan Mengimplementasikan Koho11e11 Neural Network" di bawah

bimbingan !bu Anif Hanifah Setyaningrum, M.Si dan Bapak Victor Amrizal,

M.Kom.

Keris Jawa merupakan kebudayaan khas Nusantara (Indonesia) dalam bentuk benda tajam. Mutu suatu keris Jawa dapat dinilai melalui pola pamor yang menghiasinya. Selain sebagai parameter penentu mutu suatu keris Jawa, pamor juga menyumbangkan nilai keindahan (estetis). Pentingnya mengetahui keindahan dan mutu suatu keris Jawa tidak didukung dengan ketersediaan pakar keris Jawa pada zaman sekarang ini sehingga perlu dibuat sebuah software "pengenal pola pamor keris Jawa". Dari mengenali suatu pola pamor keris Jawa, diharapkan mutu dari keris Jawa tersebut dapat diidentifikasi.Sebagai hasil penelitian pertama yang membahas mengenai pola pamor keris Jawa, software ini difokuskan pada bagaimana cara mengenali nama dari pola pamor tersebut. Guna mendukung proses ke1janya, software ini mengimplementasikan sebuah sub disiplin ilmu kecerdasan buatan yaitu Koho11e11 Neural Network (KNN) untuk melakukan proses pelatihan (training) dan pengenalan (recogni::ing). Sebagai sebuah sojiirnre yang berhubungan dengan pola. dalam pengimpementasiannya sofiware ini tidak bisa terlepas dari teori-teori pola seperti teori deteksi tepi dan pengubahan pola citra ke brntuk negatif. Dalam mengimplementasikan Kohonen Neural Network (KNN), ilmu deteksi tepi, dan ilmu konversi citra ke bentuk negatifmenjadi suatu software yang dapat mengenali pola pamor keris Jawa maka diperlukan sebuah metode pengumpulan data serta metode pengembangan sojiware. Beberapa metode pent,umpulan data yang peneliti gunakan meliputi metode wawancara, studi kepustakaan, observasi, dan kuesioner. Adapun metode pengembangan software yang peneliti gunakan adalah ICONIX Process. Sedangkan bahasa pem rograman yang peneliti gunakan adalah bahasa pemrograman Java.

Kata Kunci : Deteksi Tepi, Efek Negatif, ICONIX Process, Java, Keris Jawa, Kohonen Neural Network (KNN), Pamor, Pola, Software.

Jumlah Daftar Pustaka: 12 Sumber (7 Buku Cetak + 2 E-Book + 1 Skripsi + 2

Artikel Ilmiah)

Jumlah Halaman : 150 (28 Tabel + 83 Gambar + 7 Lampiran)

Page 6: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

7) Bapak Darmaji, S.Pd sebagai ahli budaya yang telah membagikan

pengetahuannya mengenai kebudayaan-kebudayaan Indonesia khususnya

kebudayaan mengenai perkerisan.

8) Mbah Jahid sebagai salah satu pakar keris yang membagikan

pengetahuannya mengenai keris.

9) Bapak Badrut Tamam sebagai kolektor keris yang dengan senang hati

meminjamkan beberapa kerisnya untuk diteliti.

I 0) Museum Nasional yang memperkenankan peneliti untuk berkunjung dan

mengambil beberapa gambar keris.

I I) Bapak, !bu, dan Adek tersayang yang setiap hari mendoakan kelancaran

proses menuju kelulusan SI serta dengan ikhlas dan pen uh cinta

memberikan semua yang peneliti minta.

12)Gita, Subhan, Bayu, Yunia, l-lisbul, l-lafidz, Ka Fikri, dan teman-teman Tl

angka:an 2009 lainnya.

13) Teman-reman Kost Amerilly House.

14) Se111ua pihak ynng r icridukung kcLl ;,-.::~;-~'.n )';·;_·><.'> ~-~krip;;i >._ii'<_:; ·,i1..L1k bi~a

peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karenanya

peneliti mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca. Akhir kata, peneliti

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Januari 20 I 4

Uswatun Hasanah

109091000104

Page 7: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

LEMEAR PERSETUJUAN PEMBIMEING .......................................... ii

LEMEAR PENGESAHAN .............................................................. iii

LEMEAR PERNY AT AAN ................................................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFT AR IS! .................................................................................................... viii

DAFTAR TAEEL ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

I. 1

1.2

1.3

1.4

i_atar 1Jci'1!.ang ................................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................. 3

Batasan Masalah .................................................................................... 4

Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 4

1.4.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

I .4.2 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

I .5 Metodologi Penelitian ........................................................................... 5

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 5

I .5.2 Metode Pengembangan Software .................................................... 7

I .6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

2. l Pengenalan Pola .................................................................................. l 0

2.2 Ker is ................................................................................................... 14

Page 8: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.2. l Pamor Keris ................................................................................. 16

2.2.2 Penamaan Pamor Keris ................................................................. 16

2.3 Artificial Neural Network (ANN) ........................................................ 18

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan ANN .................................................. 19

2.3.2 Metode Pembelajaran dalam ANN ............................................... 20

2.4 Kohonen Neural Network (KNN) ........................................................ 21

2.4.1 Struktur Jaringan pada KNN ......................................................... 22

2.4.2 Proses Belajar pada KNN ............................................................. 24

2.5 Pengolahan Citra Digital... ................................................................... 27

2.6 Canny Edge Detection ......................................................................... 27

2. 7 Citra Negatif.. ...................................................................................... 28

2.8 ICONlX Process .................................................................................. 29

2.8.1 Domain Model...................................................... . .............. 29

2.8.2 Behavioral Requirements .............................................................. 31

2.8.3 Robustness Diagram ..................................................................... 32

2.8.4 Sequence Diagram ........................................................................ 35

2.8.5 Class Diagram .............................................................................. 37

2.8.6 Fitur-fitur Utama lCONIX Process ............................................... 38

2.8. 7 Keunggulan ICONlX Process dibandingkan Metode-metode Lain 39

2.8.8 Tahap-tahap dalam ICONIX Process ............................................ 39

2.9 Bahasa Pemrograman Java .................................................................. 40

2.9.1 Sejarah Bahasa Pemrograman Java ............................................... 40

2.9.2 Tiga Teknologi yang Terdapat pada Java ...................................... 40

2.9.3 Java l/O (Input Output) ................................................................ 41

2.9.4 Keunggulan Bahasa Pemrograman Java ........................................ 41

Page 9: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.10 Netbeans .......................................................................................... 42

2.10.1 Netbeans 7.2.1 .............................................................................. 42

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 44

3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44

3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 46

3.2.1 Requirements Desfinition ............................................................. 46

3.2.2 Analysis/Preliminaty Design ........................................................ 47

3.2.3 Detailed Design ............................................................................ 47

3.2.4 Implementasi (Implementation) .................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 49

4.1 Requirements Definition ...................................................................... 49

4.1. I Functional Requirements Definition ............................................. 49

4. I .2 Domain /\fodeling ............................................ . 54

4.1.3 Behavioral Requirements Definition ............................................. 59

4.2 Analysis/Preliminary Design ............................................................... 74

4.3 Detailed Design ................................................................................... 82

4.4 Implementation .................................................................................... 89

4.4.1 Coding ......................................................................................... 89

4.4.2 Testing ....................................................................................... 106

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 119

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 119

5.2 Saran ................................................................................................. 120

LAMPJRAN I (Foto Keris Jawa) .................................................................... 123

LAMP IRAN 2 (Hasil Running Terhadap Software Pengenal Pola Pamor Keris

Jawa) ............................................................................................................... 129

Page 10: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 3 (Hasil Wawancara I) ............................................................... 141

LAMPIRAN 4 (Hasil Wawancara 2) ............................................................... 142

LAMPIRAN 5 (Hasil Wawancara 3) ............................................................... 143

LAMPlRAN 6 (Downsampling Citra Ukuran I OOx 100) ................................... 144

LAMPIRAN 7 (Downsampling Citra Ukuran 50x50) ...................................... 149

Page 11: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Alur Pendeteksian Pola dengan Pendekatan Statistik ......................... 10

Gambar 2 Alur Pendeteksian Pola dengan Pendekatan Sintaks .......................... 12

Gambar 3 Alur Pendeteksian Pola Retak Jalan dengan Pendekatan ANN ........... 13

Gambar 4 Struktur Jaringan KNN ...................................................................... 22

Gambar 5 Alur Proses Belajar KNN .................................................................. 24

Gambar 6 Struktur Model ICONIX Process ....................................................... 29

Gambar 7 Pe ran Robustness Analysis ................................................................ 32

Gambar 8 Simbol-simbol Robustness Diagram .................................................. 33

Gambar 9 Simbol-simbol Sequence Diagram ..................................................... 35

Gambar I 0 Simbol-simbol Class Diagram ......................................................... 37

,, , d,,~k,1 LcrCikir ........ .................................................................. 48

Garn bar 12 Al ur Pendeteksian Pola Pam or Keris hwa ....................................... 49

Garn bar I 3Domain Model ................................................................................. 58

Gambar 14 Storyboard I (Tampilan Awai Software) ......................................... 59

Garn bar 15 Storyboard 2 (Halaman Olah Citra) ................................................. 60

Gambar 16 Storyboard 3 (Halaman Tambah Data) ............................................. 61

Gambar 17 Storyboard 4 (Halaman Kenali Pola) ............................................... 63

Garn bar 18 Use Case ......................................................................................... 65

Garn bar 19 Robustness Diagram 1 (Meng-klik Tombol Olah Citra) ................... 74

Garn bar 20 Robustness Diagram 2 (Meng-upload Citra Tunggal) ...................... 75

Garn bar 2 I Robustness Diagram 3 (Melakukan Deteksi Tepi) ........................... 75

Gambar 22 Robustness Diagram 4 (Melakukan Konversi ke Citra Negatif) ....... 76

Page 12: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Gambar 23 Robustness Diagram 5 (Menyimpan Citra pada PC/Laptop) ............ 76

Gambar 24 Robustness Diagram 6 (Meng-klik Tombol Tam bah Data) .............. 77

Gambar 25 Meng-upload Data ........................................................................... 77

Gambar 26 Robustness Diagram 8 (Menghapus Data) ....................................... 78

Gambar 27 Robustness Diagram 9 (Meng-upload Citra Masukan) ..................... 78

Gambar 28 Robustness Diagram I 0 (Melakukan Proses Downsampling Citra) .. 79

Gambar 29 Robustness Diagram 11 (Menamai Citra) ........................................ 79

Gambar 30 Robustness Diagram 12 (Menyimpan Data Citra) ............................ 80

Gambar 31 Robustness Daigram 13 (Meng-klik Tombol Kenali Pola) ............... 80

Gambar 32 Robustness Diagram 14 (Melakukan Proses Training KNN) ............ 81

Gambar 33 Robustness Diagram 15 (Melakukan Pengenalan Pola) .................... 81

Gambar 34 Sequence Diagram I (Meng-klik Tombol Olah Citra) ...................... 82

Gambar 35 Sequence Diagram 2 (Meng-upload Citra Tunggal) ......................... 83

Gambar 36 Sequence Diagram 3 (Melakukan Deteksi Tepi) .............................. 83

Gambar 3 7 Sequence Diagram 4 (Melakukan Konversi ke Citra Negatif) .......... 84

Gambar 38 Sequence Diagr~m 5 (Menyimpan Citra Pada PC/Laptop) ............... 84

Gambar 39 Sequence Diagram 6 (Meng-klik Tombol Tambah Data) ................. 85

Gambar 40 Sequence Diagram 7 (Meng-upload Data) ....................................... 85

Gambar 41 Sequence Diagram 8 (Menghapus Data) .......................................... 86

Gambar 42 Diagram 9 (Meng-upload Citra Masukan) ....................................... 86

Gambar 43 Sequence Diagram I 0 (Melakukan Proses Downsampling Citra) ..... 87

Gambar 44 Sequence Diagram 11 (Menamai Citra) ........................................... 87

Gambar 45 Sequence Diagram 12 (Menyimpan Data Citra) ............................... 88

Gambar 46 Sequence Diagram 13 (Meng-klik Tombol Kenali Pola) .................. 88

Page 13: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Garn bar 71 Tampilan Citra yang Sudah Tersegmentasi .................................... 109

Gambar 72 Garn bar Setelah Dilakukan Ekstraksi Ciri ( dengan Mendapatkan

Deteksi Tepi) ................................................................................................... I 09

Garn bar 73 Perbaikan Mutu (Konversi Citra ke Bentuk Negatif) ...................... 110

Gambar 74 Penyimpanan Hasil Perbaikan Mutu Citra Telah Berhasil .............. 110

Gambar 75 Representasi Downsampling Citra (IOOxIOO) ................................ 111

Gambar 76 Labelisasi ...................................................................................... 112

Gambar 77 Load Data ...................................................................................... 113

Gambar 78 Upload Citra yang Akan di-Training .............................................. 113

Gambar 79 Laporan Hasil Training .................................................................. 114

Garn bar 80 Hasil Pengenalan ........................................................................... 114

Gambar 81 Downsampling Matriks Citra 50x50 .............................................. 116

Gambar 82 1-la,il Prose_; Training (P.latriks 5Ux5U J .......................................... 117

Gambar 83 1-Iasil Pengenalan Pola Pamor Keris Jawa (Matriks 50x50) ............ 117

Page 14: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai alat

komputasi, namun seiring perkembangan zaman fungsi tersebut semakin

berkembang pula. Salah satu perwujudan dari perkembangan komputer

adalah diciptakannya komputer yang mengadopsi cara berifikir dan

bertindak manusia. Adapun konsep pembuatan komputer yang bersifat

human/ike disebut dengan kecerdasan buatan.

Menurut Sri Kusumadewi dalam bukunya yang berjudul Artificial

Intelligence (Teknik dan Aplikasinya) menyatakan bahwa "Kecerdasan

buatan atau artificial Intelligence merupakan salah satu bagian dari ilmu

komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan seperti

d:in :.c!"~'.ik : ::.n:; dilaLt:ka11 cilch r.1anusia:·1

llmu kecerdasan buatan memiliki beberapa subdisiplin ilmu salah

satunya adalah Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network). Seperti

halnya komputer yang mengalami perkembangan, JST juga mengalami

beberapa perkembangan. JST muncul pertama kali sekitar tahun 1940-an

dengan ditemukannya sebuah penemuan oleh para ilmuan bahwa psikologi

dari otak manusia sama dengan pemrosesan yang dilakukan oleh komputer.

Setelah mengalami beberapa perkembangan, tiba saatnya pada tahun 1982,

seorang profesor yang bernama Teuvo Kohonen mengembangkan metode

pembelajaran jaringan syaraf tiruan yang tidak terawasi (unsupervised

learning) yang sebelumnya yaitu pada tahun 1974, Paul John Werbos

memperkenalkan algoritma backpropagation untuk melatih perceptron

dengan banyak lapisan (multiple layer perceptron). Metode pembelajaran

1 Sri Kusumadc\vi, Artificial Intelligence : Teknik dan Aplikasinya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), h. l.

Page 15: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

yang ditemukan oleh Prof.Teuvo Kohonen tersebut diberi nama sesuai nama

belakang penemunya, sehingga menjadi Kohonen Neural Network.

Sebagai metode pembelajaran yang tidak terawasi (unsupervised

learning), Kohonen Neural Network memiliki sifat self organizing yaitu

sebuah kemampuan memetakan dirinya sendiri untuk mendapatkan output

yang diinginkan. Selain itu, Kohonen Neural Network juga tidak

menggunakan fungsi aktivasi sehingga tidak menggunakan bobot bias (Bias

Weight) sebagaimana yang digunakan oleh metodc bakcpropagation.

Berdasarkan beberapa sifat tersebut, Kohonen Neural Network seringkali

diterapkan dalam program yang berbasis pengenalan pola karena struktur

jaringannya yang relatif sederhana sehingga mampu mempercepat proses

pembelajaran.

Keris adalah sebuah karya seni khas Nusantara dalam bentuk senjata

tajam dengan salah satu jenisnya adalah keris Jawa. Salah satu hal yang

paling menarik dari keris Jawa adalah struktur pola pamor-nya yang sangat

detail dan cenderung rumit serta kompleks sehingga sering dijadikan acuan

dalam pembuatan keris jenis Jainnya seperti keris Bali dan Jain sebagainya.2

Melihat kompleksitas serta kerumitan dari detail pamor keris Jawa ini maka

diperlukan sebuah metode pengenalan pola yang sesuai. Mengacu pada

sebuah artikel yang berjudul "Kohonen Self-Organizing Feature Map in

Pattern Recognition" yang mengimplementasikan Kohonen Neural Network

untuk mengenali citra satelit berdasarkan ciri-cirinya, serta dikatakan pula

dalam artikel tersebut bahwa jenis pola citra satelit memiliki informasi

(tekstur) yang kompleks, dengan demikian penulis beranggapan bahwa

sesuai dengan kerumitan dari citra satelit tersebut maka Kohonen Neural

Network merupakan metode yang sesuai untuk melakukan pengenalan

terhadap pola pamor keris Jawa yang juga memiliki kerumitan dalam

teksturnya.

2 Wa\vancara Pribadi dengan Bapak Victor Amrizal, Jakarta, 03 Maret 2013.

Page 16: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Meskipun Indonesia merupakan tempat asal lahirnya kebudayaan

keris, saat ini sudah sangat jarang ditemui orang-orang yang ahli dalam

bidang perkerisan. Sehingga pengidentifikasian terhadap pola pamor keris

sering kali masih terjadi kesalahan. Selain itu masih banyak pula masyarakat

Indonesia yang tidak mengetahui mengenai Keris Jawa serta Pola Pamor­

nya. Hal ini merupakan sebuah ironi mengingat bahwa bangsa lndonesialah

pemilik budaya keris akan tetapi tidak mengenali bentuk-bentuk po la pamor

keris itu sendiri. Dalam survey yang dilakukan kepada 35 orang masyarakat

Indonesia, 32 orang menyatakan penting dilakukan pembuatan sebuah

software yang dapat mengenali bentuk-bentuk pola pamor keris Jawa.

Dengan software tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat praktis di

antaranya adalah dapat mensosialisasikan bentuk-bentuk pola pamor keris

Jawa sehingga pengetahuan mereka tentang kebudayaan keris menjadi lebih

kaya.

Berdasarkan beberapa latar belakang di atas, peneliti tertarik umuk

membual sebuah software yrrng dapat mengenali pola pw11or kcris Jawa

dengan mengimplementasikan salah satu metode pembelajaran tidak

terawdsi pada Artificial Neural Network yang dikenal dengan metode

Kohonen Neural Network. Adapun judul yang dipilih oleh penulis adalah

Snftware Pengenal Pola Pamor Keris Jawa dengan Meng­

implementasikan Kohonen Neural Network (KNN).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini :nasalah yang dapat

dirumuskan :

I. Bagaimana membuat sebuah software yang mampu mengenali pola

pamor keris Jawa dengan menerapkan metode Kohonen Neural

Network?

2. Berapakah ukuran matriks yang paling sesuai untuk melakukan

pengenalan pola pamor keris Jawa dengan mengimplementasikan

Page 17: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Kohonen Neural Network? Apakah matriks dengan ukuran 1OOxl00

ataukah 50x50?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini batasan-batasan

masalah dalam penelitian dalam rangka Penyusunan Tugas Akhir Kuliah

(Skripsi) :

1. Penelitian fokus pada penerapan (implementasi) metode Kohonen

Neural Network ke dalam sebuah program komputer (software) dalam

rangka mengenali pola pamor keris Jawa.

2. Berdasarkan judul, objek penelitian hanya fokus pada keris-keris yang

berasal dari Jawa.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.

4. Metode prngembangan software yang digunakan adalah ICONIX

Process.

5. Karena 111e11ggun~:kan !111.. tudc !C()NIX Process, \ isu,di:.-t::,! ubjt:k dan

kelas dilakukan dengan menggunakan UML.

6. Penyimpanan data dilakukan dengan fungsi 1/0 (Input/ Output) di

Java.

7. Java IDE yang dipakai adalah Netbeans 7.2.1.

8. Alat yang digunakan untuk pemodelan adalah Entrprise Architect.

9. Hasil penelitian berupa software berbasis desktop.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelhian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian daiam rangka penyusunan Tugas Akhir Kuliah

(Skripsi) ini adalah : Membuat sebuah software yang mampu mengenali

pola pamor keris Jawa dengan mengimplementasikan Kohonen Neural

Network.

Page 18: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

1.4.2 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian adalah : Dengan terwujudnya

sebuah software tersebut, identifikasi terhadap po/a pamor keris Jawa

menjadi semakin mudah dan lebih akurat kebenarannya.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam mengimplementasikan metode Kohonen Neural Network

dalam penelitian dan pembuatan laporan skripsi ini, peneliti perlu

melakukan pengumpulan data melakukan tahapan-tahapan pengembangan

sistem berdasarkan metode yang dipilih yaitu metode ICONlX Process.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, berikut m1 metode-metode

yang telah peneliti gunakan :

1. w·a,vancara

\1et(~d._:: \\a\\~H1'.:ara ~1d~1l~!h n1etode pcngun1pulan cl<:!ta Jengan

cara melakukan tanya jawab terhadap pihak yang terkait. Dalam

penelitian ini, wawancara dilakukan kepada para pakar Keris dan

pengamat budaya Jawa. Tujuan melakukan wawancara terhadap para

pakar keris adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang keris Jawa

khususnya pola pamor-nya.

2. Studi Kepustakaan

Metode studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan

data dengan cara mencari sumber-sumber literatur yang terkait dengan

bahasan penelitian. Basil dari metode ini nantinya digunakan sebagai

landasan teori dalam penulisan laporan. Bentuk penerapan studi

kepustakaan yang dilakukan adalah dengan mencari beberapa buku,

jurnal, serta dokumentasi-dokumentasi dalam berbagai bentuk (laporan

penelitian serta foto) yang berkaitan dengan obyek penelitian.

Page 19: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Dari beberapa sumber relevan yang didapat, terdapat dua

sumber utama yang peneliti gunakan sebagai acuan dalam penelitian

kali ini yaitu :

a. Sebuah artikel

ORGANIZING

RECOGNITION"

yang berjudul "KOHONEN SELF­

FEATURE MAP IN PATTERN

karangan Markus Toma dari Institute of

Photogrammetry and Remote Sensing Helinsky University of

Technology. Artikel tersebut mengungkapkan kegunaan Kohonen

Neural Network dalam mengenali citra satelit. Diungkapkan juga

dalam artikel tersebut bahwa dalam sebuah citra satelit didapatkan

informasi yang sangat banyak, sehingga untuk mendapatkan

informasi yang kita inginkan maka diperlukanlah Kohonen Neural

Network untuk melakukan ekstraksi ciri.

b. Penelitian yang dilakukan oleh prof.Jeff Heaton dalam proyek

penelitiannya yang bernama "Heaton Research" khususnya

re:ielitian Yang [1erjuclul "'OCR \\'ith the Kohonen Neural

Network". Dalam penelitian tersebut diterangkan pula cara kerja

Kohonen Neural Network dalam mengenali suqtu pola.

3. Obscrvasi

Metode observasi merupakan sebuah metode pengumpulan data

dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.

Dalam ha! ini, peneliti mendatangi beberapa tempat yang di dalamnya

terdapat beberapa keris Jawa. Tempat pertama yang didatangi adalah

Museum Nasional dan tempat kedua adalah kediaman pemilik keris Jawa

yaitu Bapak Badrut Tamam. Dari observasi tersebut didapatkan beberapa

gambar keris beserta pola pamor-nya.

4. Kucsioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan

survei melalui daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini kuesioner ditujukan

kepada sebagian kecil masyarakat Indonesia dari berbagai kaiangan.

Tujuan dilakukan survei dalam bentuk kuesioner kepada masyarakat

Page 20: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Indonesia adalah untuk mengetahui antusiasme mereka terhadap dibuatnya

sebuah software yang dapat mengenali pola pamor keris Jawa.

Dalam teorinya, kuesioner terbagi ke dalam dua teknik yaitu free

format dan Fix Format. Teknik free format merupakan sebuah teknik

kuesioner dengan memberikan kebebasan terhadap responden untuk

menjawab pertanyaan. Sedangkan tetnikfix format memerlukan tanggapan

spesifik dari individu, dengan kata lain responden harus memilih jawaban

yang sudah disediakan. Adapun teknik kuesioner yang dipilih dalam

penelitian ini adalah teknikfree format.

1.5.2 Metode Pengembangan Software

Dalam pembuatan software pengenal pola pamor keris Jawa ini,

peneliti menerapkan sebuah metode pengembangan software yang

bernama metode JCONIX Process. Berikut ini tahapan-tahapan yang

terdapat dalam metode ICONIX Process :

1. Requirements Defi11itio11

Dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan

software, dalam ICONIX Process dilakukan beberapa ha! berikut:

I) Functional requirements Definition

2) Domain Modeling

3) Behavioial Requirements Definition

2. A11alysis/Prelimi11ary Design

Hal ini diwujudkan dengan pembuatan robustness diagram

berdasarkan masing-masing use case yang telah dimodelkan pada tahap

sebelumnya.

3. Detailed Design

Hal ini diwujudkan dengan pembuatan sequence diagram

berdasarkan robustness diagram yang telah dimodelkan pada tahap

sebelumnya.

4. Implementation

Implementation terbagi menjadi dua tahap yaitu :

Page 21: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

I) Coding

2) Testing

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut :

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Batasan

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk

penyusunan laporan penelitian serta pembuatan software

pengenal pola pamor keris Jawa. Landasan teori tersebut

terangkum dalam beberapa sub-bab utama yaitu Pengenalan

Pola. Keris, A11ificial Neural Network (ANN). Kohonen Neural

Network (KNN), Pengolahan Citra Digital, Canny Edge

Detection, Citr Negatif, ICONIX Process, Bahasa Pemrograman

Java, dan Netbeans.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan tahap-tahap yang telah dilakukan dalam

penelitian dan penyusunan laporan penelitian. Tahap-tahap

(metodologi) tersebut terbagi menjadi dua yaitu metodologi

pengumpulan data dan metodologi pengembangan sistem. Di

akhir bab dijelaskan mengenai kerangka berfikir peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang hasil dari masing-masing tahap yang

dilakukan dalam pembuatan software pengenal pola pamor keris

Jawa sesuai dengan metode ICONIX Process hingga tahap

pengujian software yang meliputi percobaan implementasi

0

Page 22: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

BABY

software pengenal dengan matriks yang berbeda ( 1OOx1 00 dan

50x50) serta tabel perbandingan dari masing-masing percobaan

tersebut.

PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

Page 23: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.1 Pengenalan Pola

BAB II

LANDASAN TEORI

Salah satu pengertian pola menurut kamus besar bahasa Indonesia

adalah bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan proses mendeteksi pola dasar

disebut pengenalan pola. Pengenalan pola bertujuan untuk menentukan

kelompok atau kategori pola berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh pola

tersebut.

Terdapat tiga pendekatan dalam pengenalan pola3 yaitu :

1. Statistik

Merupakan pendekatan dengan menggunakan data-data yang

berasal dari statistik. Pendekatan ini menggunakan teori-teori ilmu

peluang dan statistik. Ciri-ciri dari suatu pola ditentukan oleh data

statistiknya. Pola yang berbeda memiliki data statistik yang berbeda

pula.

Sistem pengenalan pola dengan pendekatan statistik ditunjukkan

oleh diganna berikut :

Pob _. P1eproces~i11g >---->;

P~i<ltihan !. 1raini11g)

Fear1fl'('

E.Hracrion

Pola terokan Feature Selection

f---~1 C!a;~~(icaifo11

Lean1111g

Gambar 1 Alur Pendeteksian Pola dengan Pendekatan Statistik4

• Preprocessing

3 Brigida Arie Minartiningtyas, Pendekatan Pengena/an Pola, artikel diakses pada 03 Maret 2013 dari http ://inf ormat i ka. \Ve b. i di pen de katan-pen gen alan-po 1 a. h tm ·1 Rinaldi Munir, Pengolahan Citra Digital, artikel diakses pada 03 Maret 20 I 3 dari hltp://informatika.stei.itb.ac.id/-rinaldi.munir/Buku/Pengolahan%20Citra%20Digital/Bab-15 Pengenalano/o20Pola.pdf

Page 24: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Merupakan proses awal yang dilakukan untuk memperbaiki

kualitas citra dengan menggunakan beberapa teknik pengolahan citra

yang ada.

• Feature Extraction

Merupakan suatu proses mengambil ciri-ciri yang terdapat pada

objek dalam citra. Pada proses ini objek di dalam citra mungkin

perlu dideteksi seluruh tepinya, lalu menghitung properti-properti

objek yang berkaitan sebagai ciri. Beberapa proses yang termasuk

dalam feature extraction di antaranya adalah mengubah citra

masukan menjadi citra biner (matriks citra yang terdiri dari angka

yaitu 0 atau I), melakukan penipisan po la, dan lain sebagainya.

• Classification

Merupakan sebuah proses mengelopokkan objek dalam kelas

yang sesuai.

• Feature Selectio11

!\-1crupakan scbuah proses n1en1ilih ciri pada suatu objek agar

diperoleh ciri yang dapat digunakan untuk membedakan suatu objek

dengan objek lainnya.

o Leaming

Merupakan sebuah proses belajar membuat aturan klasifikasi

sehingga kemungkinan jumlah kelas yang tumpang tindih menjadi

sangat kecil.

Berdasarkan gambar tersebut, proses pengenalan pola dengan

menggunakan pendekatan sintaks memiliki dua fase yaitu fase pelatihan

dan fase pengenalan.

Pada fase pelatihan, beberapa contoh citra dipelajari untuk

menentukan ciri yang akan digunakan dalam proses pengenalan serta

prosedur klasifikasinya.

Pada fase pengenalan, citra diambil cirinya kemudian ditentukan

kelas kelompoknya.

Page 25: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

5 Ibid

Kumpulan ciri dari suatu pola dinyatakan sebagai vektor ciri

dalam ruang mulli-dimensi. Jadi, setiap pola dinyatakan sebagai titik

dalam ruang multi-dimensi tersebut. Ruang multi-dimensi dibagai

menjadi sejumlah sub-ruang. Tiap sub-ruang dibentuk berdasarkan

pola-pola yang sudah dikenali kategori dan ciri-cirinya melalui fase

pelatihan.

2. Sintaks

Merupakan pendekatan dengan menggunakan aturan-aturan

tertentu. Pendekatan ini menggunakan teori bahasa formal. Ciri-ciri

yang terdapat pada suatu pola ditentukan primitif dan hubungan

struktural antara primitif kemudian menyusun tata bahasanya. Dari

aturan produksi tata bahasa tersebut kita dapat menentukan kelompok

po la.

Sistem pengenalan pola dengan pendekatan sintaks ditunjukkan

oleh gambar diagram berikut:

P11L1 ! i ,---

: Pr1111un·e . l ( 'iass(ficario11 F'reproce.ss111g I Exrrac1io11

r--+

Pcngenalan ( recog11itio11) 1

~~~t~ -------··--·-·----·--·--·---------~------ ---·-------·~- ~------ --- ----- -----Pelntihan (1rai11i11g)

Pola terokan Printitire Selection

Leanli11g

Gambar 2 Alur Pendeteksian Pola dengan Pcndekatan Sintaks5

Pendekatan yang digunakan dalam membentu'< tata bahasa untuk

mengenali pola adalah mengikuti kontur (tepi batas) objek dengan

sejumlah segmen garis tersebut (misalnya dengan kode rantai). Setiap

segmen garis merepresentasikan primitifpembentuk objek.

Page 26: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

3. Melalui Pendekatan Artificial Neural Network (Jaringan Syaraf

Ti man)

Merupakan pendekatan dengan menggabungkan pendekatan

sintaks dan statistik. Pendekatan ini meniru cara kerja manusia dengan

cara membuat aturan-aturan tertentu disertai dengan data-data statistik

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Sebagai sebuah metode yang menggabungkan dua metode

lainnya yaitu metode sintaks dan statistik, maka metode ini merupakan

metode pengenalan pola yang Iebih akurat.

Berikut ini alur pendeteksian pola dengan pendekatan Artificial

Neural Network dengan contoh kasus "Pengenalan Pola Retak Jalan":

Garn bar 3 Alur Pendeteksian Pola Rctak Jalan dengan Pcndckatan ANN6

• Segmentasi merupakan proses yang ditujukan untuk mendapatkan objek­

objek yang terkandung di dalam citra. 7 Dengan kata Iain, segmentasi

merupakan sebuah proses pernisahan antara objek citra dengan

background-nya.

• Ekstraksi ciri memiliki pengertian yang sama dengan fature extraction

seperti yang dijelaskan sebelumnya.

6 P.D.A Kusumojati, Siste111 Pengenalan .Pola Retak Jalan dengan Jaringan Syaraf Tiruan Topo/ogi Propagasi Batik, (Skripsi SI Fakultas Teknik Universitas Indonesia), ha!. 28 7 Abdul Kadir dan Adhi Susanto, Teori danAplikasi Pengolahan Citra (Yogyakarta: Andi, 2013), ha!. 336

Page 27: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.2 Keris

Keris merupakan karya seni khas Nusantara (Indonesia) dalam bentuk

benda tajam. Banyak temuan dalam bidang arkeologi dan sejarah yang

menyimpulkan bahwa keris generasi awal dibuat di Jawa Tengah dan Jawa

Timur yaitu pada masa kerajaan Majapahit dan Mataram. Sebagai benda

tajam, fungsi keris pada awalnya hanyalah sebagai alat tikam, namun seiring

berkembangnya peradaban manusia, keris mengalami perluasan fungsi di

antaranya sebagai benda seni, pengungkapan falsafah, serta peng­

ejawentahan simbol dan harapan.

Pangeran Hadiwidjojo (seorang bagsawan di lingkungan keraton

Surakarta) pernah mengatakan bahwa kata keris berasal dari bahasa Jawa

Kuno yang dijabarkan dari akar kata keris dalam bahasa Sansekerta yang

berarti menghunus. Ki Moesa (seorang guru besar agama Islam di

Yogyakrta) menyatakan bahwa kata keris berasal dari kata haris yang artinya

'penjaga keselamatan diri'. Untuk ejaan keris sendiri terdapat beberapa

perbeJaan; Jalain bcrbagai !iteratur Baral dite1nukan ejaan kris, h.aris, calis,

crist, creis, creest, kriss, dan krees. 'Kari' adalah sebutan keris oleh orang

Minangkabau, 'tappi' oleh orang Sulawesi Selatan, dan 'Kekusur' oleh orang

Minahasa.

Kelahiran keris di daerah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) tidak

terlepas dari budaya Dongson. Budaya Dongson merupakan budaya

tembaga, perunggu, dan besi yang dibawa oleh suku bangsa Yunani dan

Indocina ketika bermigrasi ke Nusantara (Indonesia) sekitar tahun 1500 SM.

Teori tentang budaya Dongson tersebut dijadikan dasar oleh Bernet

Kempers (I 959) untuk menguatkan teorinya tentang kelahiran keris di Jawa.

Dalam teorinya, Bernet meperkirakan bahwa bentuk keris merupakan

perkernbangan dari senjata tusuk zaman perunggu yang banyak ditemukan

dalam budaya Dongson. Teori lain tentang kelahiran Keris di Jawa juga

diungkapkan oleh seorang kolektor senajata tajarn yang bernama Egerton

( 1968). Dalam teorinya Egerton mengungkapkan bahwa pencipta keris Jawa

adalah Panji Inn Kcrtapati yang merupakan seorang raja Jenggala ke-14.

Page 28: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Sedangkan menurut Ronggowarsito dalam bukunya yang berjudul Prate/an

Dhapur saha Waas dikatakan bahwa keris pertama kali dibuat oleh Empu

Ramadi atas titah Sri Paduka Mahadewa Buda. Dalam bukunya tersebut

diungkapkan juga mengenai tahun pembuatan keris pertama kali yaitu 142

tahun Jawa atau sekitar tahun 220 M.

Di Jawa keris juga disebut 'tosan aji' atau 'wesi aji', yang artinya besi

yang bernilai atau dimuliakan. Bagi orang Jawa Kuno yang percara, Keris

sangat dikeramatkan karena dianggap memiliki kekuatan spiritual yang

diturunkan langsung oleh para Dewa.

Dalam pembuatannya, keris memiliki filosofi tersendiri yang

didasarkan pada nilai-nilai Jawa. Salah satunya adalah bagian depan keris

selalu diposisikan menghadap ke kiri. Menururt nilai-nilai yang ada di Jawa,

kiri selalu dianalogikan dengan sesuatu yang bersifat negatif. Adapun arti

posisi yang menghadap ke kiri tersebut adalah manusia sebaiknya selalu

berusaha memberantas hal yang tidak baik. Daiam keadaan terasrung dan

tcrjunf'kirrun keris tctap menghadari ke kiri. Hal ini mengisyarntkan bahwa

bagiamanapun keadaan yang terjadi pada manusia, manusia tersebut harus

tetap menegakkan kebenaran dan memberantas keburukan.

Meskipun beberapa teori telah menyebutkan bahwa keris barasal dari

Jawa Tengah dan Jawa Timur namun keris juga terdapat didaerah luar Jawa

Tengah dan Jawa Timur (keris bisa ditemukan di seluruh wilayah Indonesia

kecuali di Maluku dan Irian Jaya). Selain tersebar di hampir seluruh wilayah

di Indonesia, penyebaran keris juga terjadi di Malaysia, Singapura, Brunei

Darussalam, Filipina bagian Selatan, dan Thailand Selatan.

Penyebaran keris di luar Jawa ter1adi akibat beberapa ha! di antaranya

adalah keris dijadikan sebagai manifestasi perdamaian, penguat

persahabatan, cenderamata, lambang ikatan, alat tukar perdagangan, serta

akibat te1jadinya peperangan dalam hal tujuan perluasan kekuasaan wilayah

kerajaan.

Pembuat keris dikenal dengan sebutan Empu. Kata empu sering

dikaitkan dengan kata mumpuni yang artinya adalah orang yang sanggup

Page 29: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

melakukan suatu pekerjaan yang sulit dengan baik dan mempunyai keahlian

yang tinggi. Dalam dunia perkerisan, seorang empu bertanggung jawab

Jangsung dan menyeluruh dalam pembuatan bilah keris, dari mulai

pemilihan bahan baku, menentukan waktu awal pengerjaan keris, mengolah

bahan hingga menjadi keris, merekayasa pola pamor keris, hingga urusan

sesajinya. Pembuatan keris sangat rumit dan dianggap penuh dengan bahaya,

dengan demikian seorang empu sering dianggap memiliki kemampuan

spiritual yang tinggi.

2.2.l Pamor Keris

Salah satu faktor yang menentukan keindahan sebilah keris adalah

suatu pola yang terbentuk di atasnya. Pola tersebut sering disebut dengan

pamor. Melihat pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pamor dapat

memberikan manfaat estetis pada sebilah keris karena dari keindahan pola

pamor tersebut suatu keris dapat dinilai mutunya.

2.2.2 Penamaan Pamor Keris

Bukan hanya manusia yang membutuhkan sebuah nama untuk

menentukan !dentitas diri serta untuk menggantungkan harapan, benda­

benda lain termasuk jenis pola pamor keris juga memerlukan sebuah

nama. Selain sebagai identitas atau pengenal, dengan nama atau sebutan

yang indah diharapkan akan muncul daya spiritual tertentu pada keris

tersebut. Sama halnya dengan penamaan seorang anak yang merupakan

hak sepenuhnya orang tua, penamaan untuk po la pamor juga merupakan

hak bagi penciptanya (empu).

Pembuatan pola pada sebiiah keris juga bisa saJa mengalami

kegagalan. Jika gaga! atau tidak sesuai dengan harapan empu, nama pamor

ditambah dengan kata Wurung dibelakangnya. Misalnya pola pamor Udan

Mas Wurung, mengindikasikan bahwa pola Udan Mas yang didapatkan

tidak sesuai dengan harapan sang empu.

Page 30: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Berikut ini aturan-aturan dalam panamaan pada po la pamor keris 8:

I) Pamor yang menampakkan kesan seperti kain satin diberi tambahan kata

ngindhen.

Contoh : Beras Wutah - Ngindhen.

2) Bila ada garis pamor yang mengikuti tepian bilah keris, maka

ditambahkan istilah tepen atau wengkon atau winengku. Ketiga istilah

terse but memiliki kesamaan arti yaitu 'bertepian'.

Contoh : Rou Kenduru - Tepen/Wengkon/Winengku.

3) Bila po la pamor yang dikehendaki gaga! dibuat atau hasilnya tidak seperti

yang diharapkan, maka ditambahkan kata wunmg.

Contoh : Blarak Ngirid ·· Wurung.

4) Pola pamor yang tampil terbalik dari pola yang urnum. diberi tambahan

kata sungsang.

Contoh : Ron Kendhuru - Sungsang.

5) Pada pola-pola pamor tertentu (biasanya pamor puntiran) ditambahkan

keterangan sesuai dengan kerapatan garis-garis pamor-nya :

agal untuk garis pamor yang kasar tebal atau tenggang jaraknya.

Contoh : Lar Gangsir - agal.

sedheng bi la jarak antra garis-garis agak rapat dan garis pamor-nya agak

halus.

Contoh : Lar Gangsir - sedheng.

lembut atau alus bi la guratannya sangat tips atau sangat rapat jaraknya.

8 Haryono Haryoguritno, Keris Jawa antara Mistik dan Nalar (Jakarta PT. Indonesia Kebanggaanku, 2005), hal.216

Page 31: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Contoh : Lar Gangsir - lembut/alus.

6) Penampilan bersama lebih dari satu pola pamor (kecuali dengan pola

pamor Tepen/Wengkon/Winengku) disebutkan dulu jumlahnya, kemudian

nama polapamor masing-masing.

DwiWarna - bila dua pola tampil bersama.

Contoh : DwiWarna: Watu Lapak - Junjung Drajat

TriWarna - bila tiga pola tampil bersama.

Contoh : TriWarna: Beras Wutah - Adeg Tritik

7) Pamor yang berasal dari pola dasar tertentu yang digarap lagi diberi

tambahan kata ginubah.

Contoh : Tambal Ginubah.

8) Pene1npilan rola selang-~e!ing antara pa1J10r dan besi polos hita1n ~ecara

teratur dengan pengecualian pola pamor Tambal, Ron Kendhuru atau

sejenis, kadang-kadang diberi kata tambahan seling.

Contoh : Panadan Iris - Seling.

2.3 Artificial Neural Network (ANN)

Artificial Neural Network (ANN) atau dalam bahasa Indonesia

dikenal dengan istilah Jaringan Saraf Tiruan merupakan suatu model

komputasi yang menggunakan cara kerja jaringan saraf manusia untuk

menyelesaikan masalahnya.9

Pengertian senada juga dinyatakan oleh Sri Kusumadewi dalam

bukunya yang berjudul Art!ficial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),

''.jaringan saraf tiruan merupakan salah satu representasi buatan dari otak

9 Arif Hennawan, Jaringan Syara/Tiruan Teori dan Aplikasinya (Yogyakarta: Andi, 2006), hal.iii

Page 32: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran

pada otak manusia tersebut". 10

Dari dua pengertian di atas dapat ditarik sebuah pengertian bahwa

ANN merupakan sebuah ilmu unik yang mengusung sebuah konsep untuk

membuat sebuah mesin (komputer) menjadi secerdas manusia dalam

memikirkan dan mengerjakan suatu tugas yang diberikan.

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan ANN

Berikut ini scjarah dan perkembangan ANN 11:

• Pada tahun 1940-an, para ilmuan menemukan bahwa psikologi dari otak

sama dengan model pemrosesan yang dilakukan oleh peralatan

komputer.

• Pada tahun 1943, McCulloh dan Pitts merancang model formal pertama

kali sebagai perhitungan dasar neuron.

• Pada tahun 1949, Hebb menyatakan bahwa informasi dapat disimpan

dalam koneksi-koneksi dan mengusulkan adanya skema pembelajaran

untuk memperbaiki koneksi-koneksi antar neuron tersebut.

• Pada tahun 1954, Farley dan Clark men-setup model-model untuk relasi

adaptif stimulus-respon dalam jaringa random.

• Pada talllm 1958, Rosenblatt mengembangkan konsep dasar perceptron

untuk klasifikasi pola.

• Pada tahun 1960, Widrow dan Hoff mengembangkan ADALINE untuk

kendali adaptif dan pencocokan pola yang dilatih dengan aturan

pembelajaran Least Mean Square (LMS).

• Pada tahun 1974, Werbos memperkenalkan algoritma Backpropagation

untuk melatih perceptron dengan banyak lapisan.

• Pada tahun 1975, Little dan Shaw menggambarkan jaringan saraf dengan

menggunakan model probabilistik.

10 Sri Kusumade\vi, Artificial Intelligence : Teknik dan Aplikasinya (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003), ha!. 208 II Ibid

Page 33: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

• Pada tahun 1982, Prof. Teuvo Kohonen mengembangkan metode

pembelajaran jaringa saraf tiruan tak terawasi (unsupervised learning)

untuk pemetaan.

• Pada tahun 1982, Gossberg mengembangkan teori jaringan yang

diinspirasi oleh perkembangan psikologi. Bersama Carpenter, mereka

memperkenalkan sejumlah arsitektur jaringa antara lain : Adaptive

Resonance Theory (ART), ART2, dan ART3.

• Pada tahun 1982, Hopfield mengembangkan jaringan saraf recurrent

yang dapat digunakan untuk menyimpan informasi pada optimasi.

• Pada tahun 1985, algoritma pembelajaran dengan menggunakan mesin

Boltzmann yang menggunakan model jaringan saraf probabilistik mulai

dikembangkan.

• Pada tahun 1987, Kosko mengembangkan jaringan Adaptive

Bedirectional Associative Memory (BAM).

• Pada tahun 1988, mulai dikembangkan fungsi radial basis.

2.3.2 Metode Pembelajaran dalam ANN

Secara garis besar, metode pembelajaran pada ANN dibagi

menjadi dua yaitu:

I) Pembelajaran Terawasi (Supervised Learning)

Metode pembelajaran ini dikatakan terawasi karena output yang

diharapkan (anticipated output) telah disediakan.

Salah satu contoh metode pembelajaran terawasi adalah

Feedforward Backpropagation (BP). Dalam proses belajarnya, pola input

diberikan ke suatu neuron input, pola tersebut kemudian dirambatkan di

sepanjang jaringan saraf melalui suatu hidden neuron (neuron

tersembunyi) hingga akhirnya sampai pada neuron output. Neuron

output ini kemudian membangkitkan pola output yang nantinya akan

dicocokkan dengan pola output yang diharapkan (anticipated output).

Error akan dihasilkan ketika tidak ditemukan kecocokan antara pola

output yang dihasilkan (actual output) dengan pola output yang

Page 34: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok/grup dengan sendirinya. Hal

inilah yang menyebabkan KNN sering disebut juga metode SOM (Self

Organizing Map).

Penggunaan KNN dipilih dengan alasan kecepatan dalam proses

belajar, hal ini karena struktur jaringannya relatif sederhana, sehingga proses

pembelajaran dapat dilakukan dengan sangat cepat.

Karena hanya terdiri dari dua lapisan jaringan yaitu lapisan input

(Input Layer) dan lapisan output (Output Layer) maka KNN memliki

keterbatasan yaitu hanya dapat diaplikasikan untuk masalah-masalah yang

bersifat linier (linearly separable problems). 12

2.4.1 Struktur Jaringan pada KNN

', /i \ ' \/

lnputl~'er

Gambar 4 Struktur Jaringan KNN

Berdasarkan gambar di atas, KNN hanya terdiri dari dua lapisan

neuron yaitu lapisan neuron input dan lapisan neuron output.

Berkaitan dengan penyusunan struktur jaringan pada KNN,

terdapat beberapa operasi yang harus dilakukan, yaitu :

I. Normalisasi Input

12 Jeff Heaton, Introduction to Neural Network with Java (ISBN : 097732060X), hal. 156

Page 35: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.4.2 Proses Belajar pada KNN

Berikut ini adalah alur proses belajar pada KNN 13:

Gambar 5 Alur Proses Belajar KNN

Penjelasannya :

I. Start

Proses training dimulai.

2. Randomize Weight Matrix

Hal pertama yang dilakukan dalam proses training adalah memberikan

nilai bobot matriks dengan nilai random/acak.

3. Calculate Error

Setelah didapatkan nilai bobot matriks, proses selanjutnya adalah

menghitung "Error". Proses penghitungan error dilakukan untuk

13 Ibid, hal. I 60

Page 36: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

menentukan neuron pemenang, jumlah kemenangan dari neuron pemenang

tersebut, bobot dari neuron pemenang tersebut (istilah lain dari bobot

untuk neuron pemenang adalah bobot terbaik), serta nilai terbaru dari error

setelah dilakukan perhitungan.

4. Is Error Acceptable?

Setelah didapatkan nilai error terbaru, proses selanjutnya adalah

pengecekan terhadap batas error. Adapun nilai batas error adalah I,014•

Jika nilai error terbaru yang dihasilkan dari proses "Calculate Error" lebih

kecil dari niiai batas error (1.0) maka proses training selesai (stop). Akan

tetapi jika sebaliknya, maka proses dilanjutkan ke tahap berikutnya.

5. Present Training Set and Adjust Weights Based on Winning Neurons

Karena error terbaru yang dihasilkan melebihi batas nilai error yang

ditentukan, maka proses perbaikan bobot matriks harus dilakukan. Untuk

dapat melakukan perbaikan terhadap bobot matriks maka data training set

harus ditampilkan. Adapun bobot matriks yang dilakukan perbaikan

ndalah bobot 1natriks dari nc11r0n pen1ennng yang dihasilkan clari r-roses

sebelumnya (proses ke-3).

6. Recalculate Error Rate, Note Improvement

Setelah dilakukan perbaikan terhadap bobot matriks dari neuron

pemenang, proses selanjutnya adalah melakukan penghitungan kembali

terhadap nilai error. Proses penghitungan error yang dijalankan kali ini

tidak berbeda dengan proses penghitungan error sebelumnya (proses ke-3),

hanya saja jika proses ke-3 sudah dapat dipastikan bahwa neuron

pemenang dengan bobot matriks terbaik telah didapatkan, maka dalam

tahap 6 ini, masih terdapat kemungkinan tidak didapatkan neuron

pemenang, sehingga perlu dilakukan konfirmasi/pengecekan me:igenai ha!

tersebut. Sedangkan nilai terbaru dari error tetap dihasilkan.

7. Is Error Rate Improvements?

Setelah didapatkan nilai error terbaru, perlu dilakukan pengecekan

terhadap perbaikan nilai error tersebut. Nilai error terbaru dikatakan sudah

14 Ibid, h.168

Page 37: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

mengalami perbaikan apabila nilai tersebut lebih kecil dari nilai batas error

yaitu 0.1. Jika hal ini terjadi maka proses dilanjutkan ke tahap 8. Akan

tetapijika sebaliknya maka proses kembali lagi ke tahap 5.

8. Have A Best Weight Matrix?

Setelah diketahui bahwa nilai error terbaru sudah mengalami perbaikan,

proses selanjutnya adalah konfirmasi mengenai ada atau tidaknya neuron

pemenang yang dihasilkan dari proses 6. Jika diketahui bahwa neuron

pemenang telah didapatkan, maka proses dilanjutkan ke tahap 9. Akan

tetapi jika tidak didapatkan neuron pemenang maka proses langsung

lompat ke tahap 10.

9. Better than Best Weight Matrix?

Proses selanjutnya adalah perbandingan terhadap bobot matriks terbaik

dari neuron pemenang yang dihasilkan pada tahap 6 (pemenang lama)

dengan yang dihasilkan pada tahap 3 (pemenang baru). Jika ternyata

pemenang lama lebih baik dari pemenang baru maka proses dilanjutkan ke

tahap 10. Jika sebaliknya 1naka pr.):.:es iangsung lC'n1pat kc t0hap 11.

10. Assign Weight to Best Weight Matrix

Proses ini dijalankan ketika diketahui bahwa pemenang lama memiliki

bobot yang lebih baik dari pemenang baru. Kondisi ini mengindikasikan

bahwa proses training yang dijalankan gagai karena dari penghitungan

error terakhir (proses 6) tidak menghasilkan neuron pemenang dengan

bobot matriks yang lebih baik dari proses 3. Menindak lanjuti hal ini,

sebuah proses force winner harus dilakukan. Dalam proses force winner

ini, neuron pemenang dari proses 3 dinyatakan sebagai pemenang.

1 1. Exceeded Max Cycles?

Setelah semua proses /reining dijalankan, proses terakhir adalah

pengecekan terhadap jumlah siklus training. Batas maksimal siklus

training adalah 1000 kali. Jika melebihi jumlah tersebut maka proses

training terpaksa dihentikan (stop).

12. Stop

Proses training dihentikan.

Page 38: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

[ PEHPU~~;;::~~TAMA r Uii\I SYAHID JAf<A.RTA

--·--·--· f

yang ditemukan dengan jarak tepi yang sesungguhnya sangat pendek), dan

hanya memberikan satu tanggapan untuk satu tepi.

Berikut ini algoritma deteksi tepi dengan Canny Operator 16:

I) Penghalusan gambar (filtering) dari derau. Salah satu metode filtering

yang bisa digunakan adalah metode filter Gaussian.

2) Mencari turunan pertama arah horizontal dengan menggunakan

operator Sobel.

3) Non-maksimum Suppression

Merupakan sebuah proses mencari titik tertinggi pada data besaran

tepi.

4) Dilakukan proses Hysteresis, yaitu suatu proses penghilangan garis­

garis yang seperti terputus-putus pada tepi objek. Caranya dengan

menggunakan dua ambang T 1 dianggap sebagai piksel tepi. Kemudian

semua piksel yang terhubung dengan piksel tersebut dan memiliki nilai

lebih besar dari T2 juga dianggap sebagai piksel tepi.

2. 7 Citra Ncgatif

Konversi citra asli ke bentuk citra negatif merupakan salah satu teknik

peningkatan mutu (Image Enchancemcnt) pada domain spasial yaitu Point

Processing.

Berikut ini algoritma dalam melakukan konversi citra ke bentuk

'f 17 negat1 :

1) Mengubah nilai grey-level citra input dengan transaformasi :

s = (L -1) - r

2) Misalkan L=256, maka

Gbaru = 255 - G1ama

16 Fajar Astuti Herma\vati, Pengo/ahan Citra Digital: Konsep & Teori (Yogyakarta: Andi, 2013), hal. 178 17 Ibid, hal. 29

Page 39: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.8 ICONIX Process

ICONIX Process merupakan suatu metode pengembangan software

yang posisinya berada di tengah-tengah antara RUP dan XP (Extreme

Programming). Metode ini diperkenalkan oleh Doug Rosenberg. ICONIX

Process menggunakan pendekatan yang memfokuskan pada use case dan

code. Artinya ICONIX Process berusaha mewujudkan use case yang telah

disusun menjadi code program.

uG:Q! ~{ID =Jc ~liF 1·~·;;·. GUI SI0/)'001\rd : Use Case ~ Sequenc1.1 1'"""""'0{!>

l Model l/~ D:agram : = : ~ Robustness Oia!}ftim ~ [ Test Pkms

----------------------------------~ "i!:I t . .

G:QE-.Co~, +Unit _Tests

Garn bar 6 Struktur Model ICONIX Process

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa lCONIX Process memilki

dua struktur model yaitu truktur dinamis dan struktur statis. Di dalam

struktur dinamis terdapat use case diagram, robustness diagram, dan

sequence diagram. Sedangkan pada struktur statis terdapat domain model ,

domain model yang sudah !er-update, dan class diagram.

2.8.1 Domain Model

Domain model merupakan dasar dari struktur statis yang dibangun.

Pembuatan domain model adalah suatu pekerjaan yang bertugas

menemukan istilah-istilah yang nantinya akan digunakan dalam software,

dapat dikatakan pula bahwa domain model merupakan project glossary

atau sebuah kamus yang di dalamnya terdapat term (istilah-istilah) yang

akan kita gunakan saat pembuatan software. Tujuan pembuatan domain

Page 40: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

model adalah untuk menjembatani perbedaan interpretasi yang dapat

menyebabkan mis-komunikasi antar orang-orang yang terlibat dalam

proyek pembuatan software. Dengan kata lain, istilah-istilah yang akan

dipakai dibakukan terlebih dulu dengan membuat domain model.

Pembuatan domain model diawali dengan melakukan abstraksi

model dalam dunia nyata yaitu berupa obyek-obyek konseptual yang turut

berpartisipasi dalam software yang dibangun.

Berikut ini I 0 panduan dalam pembuatan domain mode :

1. Fokus pada problem domain obyek.

2. Gunakan hubungan generalisasi (is-a) dan agregasi (has-a) untuk

menunjukkan bagaimana obyek sating berhubungan antara satu sama

lain.

3. Berikan batasan inisial domain model.

4. Organisasikan kelas-kelas y&ng kita buat menjadi kunci abstraksi

dalam problem domain.

5. Bedakan ant<:1ra dcin1ain n1oclel deng~n dota r1odci.

6. Bedakan antara sebuah obyek dengan tabel database.

7. Gunakan domain model sebagai kamus proyek.

8. Gunakan inisialisasi domain model sebelum membuat use case untuk

menghindari ambiguitas.

9. Jangan terlalu berharap bahwa kelas diagram yang kita buat menjadi

sangat cocok/tepat dengan domain model yang kita buat sebelumnya,

tetapi tetap harus ada kemiripan antara keduanya.

I 0. Jangan letakkan screens dan kelas-kelas yang menspesifikasikan GUI

ke dalam domain model.

Ketika pembuatan domain model sudah selesai, maka use case

sudah bisa dibuat.

Page 41: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

8. Buatlah use case dengan struktur noun-verb-noun (kata benda-kata kerja­

kata benda ).

9. Referensikan domain class berdasarkan nama.

10. Referensikan boundary class berdasarkan nama.

2.8.3 Robustness Diagram

Robustness diagram merupakan hasil dalam melakukan

robustness analysis (analisis kehandalan).

Robustness analysis diperkenalkan oleh Ivar Jacobson pada tahun

1991. Proses ini dilakukan dengan cara menganalisa use case text

kemudian melakukan identifikasi objek-objek yang terlibat di dalamnya

menjadi tigajenis yaitu boundary object, entity object, dan control object.

Robustness analysis digunakan untuk menjembatani celah (gap)

dari analisa (what) ke perancangan (how).

How {Design)

-m· '?'? § _J _ _:l

= ' - ' = '

Garn bar 7 Pcran Robustness Analysis

Sebagai jembatan antara analisa dan perancangan, robustness

analysis mempunyai beberapa peranan, di antaranya adalah :

I. Uj i Kelayakan

Dalam kaitannya dalam uji kelayakan, robustness analysis

membantu memastikan bahwa use case text yang telah dibuat sudah benar

dan menghindari ketidaksesuaian.

2. Uji Kelengkapan

Page 42: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Dalam kaitannya dalam uji kelengkapan, robustness analysis

membantu memastikan bahwa use case yang sudah dibuat telah benar­

benar mencakup skenario utama dan juga skenario altematif

3. Menemukan objek baru

Dengan robustness analysis diharapkan objek-objek yang

sebelumnya mungkin terlewatkan pada saat pembuatan domain model

dapat ditemukan/didefinisikan.

4. Sebagai perancangan awal

Berikut ini simbol-simbol yang terdapat pada robustness diagram :

nouns (objects) verb (action)

.... 4

~ 1n n 1J '-._j '-----" "-.. .. /

Boundary Entity object Controller objei:;t

Gambar 8 Simbol-simbol Robustness Diagram

Gambar di atas menunjukkan simbol-simbol yang terdapat dalam

robustness diagram. Berikut ini penjelasan dari masing-masing simbol

tersebut:

I. Boundary Object

Boundary object merupakan objek yang digunakan oleh actor

sebagai antarmuka untuk berkomunikasi dengan sistem.

2. Entity Object

Entity object bia.sanya berupa objek yang berasal dari domain

model.

3. Controller

Controller merupakan "perekat" antara boundary object

dengan entity object.

Page 43: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Aturan main dalam pembuatan robustness diagram adalah sebagai

berikut:

1. Nouns dapat berkomunikasi dengan verbs (dan sebaliknya).

2. Nouns tidak dapat berkomunikasi dengan sesama nouns.

3. Verbs dapat berkomunikasi dengan sesama verbs.

Berukut ini 10 panduan dalam melakukan pembuatan robustness

diagram dalam fase robustness analysis :

I. Paste use case text ke dalam robustness diagram.

2. Ambil entita~ kelas dari domain model dan tambahkan entitas kelas

yang baru teridentifikasi.

3. Lakukan penulisan ulang terhadap use case Uika masih tidak

jelas/ambigu).

4. Buatlah sebuah boundary object untuk asing-masing screen, dan

barilah nama untuk screens secara jelas.

5. Ingatlah bah\\a t·onrrul!crs terkadang hanya!ah bcrfunJSi sebagai

fungsi logical dari software yang kita bangun.

6. Jangan khawatir mengenai tanda panah dalam sebuah robustness

diagram.

7. Tidak masalah jika diperlukan untuk men-drag use case ke dalam

robustness diagram jika terjadi dipanggil (invoked) dari parent use

case.

8. Rebustness diagram merepresentasikan konsep perancangan awal

berdasarkan use case, bukan merepresentasikan perancangan rinci

(detailed design).

9. Boundary dan entity dalam robustness diagram secara um um akan

berperan sebagai object instances dalam sebuah sequence diagram,

sedangkan controllers berperan sebagai pesan (messages).

I 0. lngatlah bahwa robustness diagram merupakan sebuah "object

picture" dari sebuah use case, di mana tujuannya adalah

memperbaiki use case text dan object model.

Page 44: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.8.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk mengeksplorasi nncian

rancangan sistem (detailed design of system). Dengan demikian akan

ditemukan operasi-operasi (method-method) yang harus dimiliki oleh

suatu kelas. Hal ini juga yang menjadi titik berat dalam perancangan

berorientasi objek.

Berikut ini simbol-simbol yang terdapat dalam sequence diagram :

a. An Actor

::i. Entity Class ,,_...._

/ ., ' I \ !

-'-·--~·-

.:. Boundary Class

.j. Control Class

0

Menggan1barkan orang yanq sedang berinterak.s1 denqan sistem

Menqqanbarkan sebual1 penqqan~tx1ran dtHi !orm

Menqqan1barkan penghuJUng antara boundary denqan tabel

~. A tocus Of Control ~A life hne

I I

0

A massage

A V~ssa;::O

M<?-n99;in1bark,1n tenipat mul;11 d;in tx>r;ikh,rnya sf.'buah massage

Menggambarkan Peng1rin1an Pesan

Page 45: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Berikut ini 10 panduan dalam membuat sequence diagram :

1. Pahamilah mengapa kita harus menggambar sequence diagram.

2. Buatlah sequence diagram untuk tiap-tiap use case, dengan

skenario utama dan alternatif dalam sequence diagram yang sama.

3. Mulailah menggambar sequence diagram dari boundary classes,

entity classes, actors, dan use case text yang kita dapatkan dari

robustness analysis.

4. Gunakanlah sequence diagram untuk menunjukkan behavior dari

use case.

5. Pastikan bahwa use case text memetakan messages ke dalam

sequence diagram.

6. Jangan membuang waktu terlalu benyak untuk fokus dalam

kontrol.

7. Isikan operasi-operasi (method) pada kelas ketika menggambar

tnessages.

(lfn::_!''iiiii yang sudah kit1 buat ketika kita

mengisikan method pada kelas, untuk memastikan bahwa method

tersebut memang dibutuhkan oleh kelas.

9. Cek kesalahan yang mungkin terjadi saat pembuatan sequence

diagram sebelum melakukan coding.

I 0. Rapikan terlebih <lulu struktur model statis sebelum melakukan

CDR (Critical Design Review).

Dalam lCONlX Process, pembuatan sequence diagram memiliki

tiga tujuan utama yaitu :

I. Mengalokasikan behavior ke kelas.

2. Menunjukkan secara rinci bagaimana kelas-kelas sating

berinteraksi.

3. Mendistribusikan methodi ke kelas.

Page 46: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.8.S Class Diagram

Class diagram (diagram kelas) merupakan sebuah tempat yang

menampung semua objek (berupa atribut/entitas dan operasi/method) yang

berhasil diidentifikasi dalam proses perancangan secara detail. Class

diagram merupakan hasil akhir dari peremajaan (update) terhadap domain

model.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam

lCONIX Process class diagram termasuk ke dalam arsitektur dinamis.

Berikut ini simbol-simbol yang terdapat pada class diagram :

:\'a.ma Ketmngan Simbol Komponen

Class Class adalah blok·blok pembangun pada pemrograman berorientasi I X;m~1 Clo.u

obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kouk yang terbagi at as ! .._ ~1ribnt

! ... a1ribn1 tiga bagian ya.im bagian atas, ungah, dan bawah. Bagi an a1as - mribnr

menunjukkan nama dari class tersebut. Bagian tengah mendefinisikan '

- mnhod -mi'/lrod

propeny:atribut class. Sedangkan bagian akhir mendefiniskan method·

method dari seuah kdas. ---··---~ f--------·-··~ ··--·-· .. --·----------------------·-----·--··-~------'-~":.;c:ano1: Sebua.h mernp:..~an sebu.J.h i't-,'ano1:s:11p hubungan paling umum :llllar ~

L.n (l"n,J b1 I

class dan di!amba.ngkan dengan ~ebuah garis yang menghubungkan antar

2 class tasebut_ Garis ini bisa melambangkan tipe·tipe relationsh~!J dan

jug a dapat menampilkan huk11!11·huk11m multiplisitas pad a sebuah

relanonsh1p. (Conteh: Or.e-to-or.e, one-to-man); :Jan many-to many)

Composition Jika sebuah class tidak berdiri sendiri dan harus merupaka: bagian dari • class lain, maka class tersebut memililri hubungan Composin'on dan

dlgambarkan dengan sebuah gans dengan ujung btrbtntuk jajaran

genjang berisi.'solid

Dependency Terkadang sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini diS<but .................. dengan hubungan Dependency. Umumnya Dependency digunakan untuk

menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class lain.

Sebua.h Dependency dilambangk.an dengan sebuah panah bertitik-tikik.

Aggregation Aggregation mengindikasikan kmluruhan bagian relationship dan <

biasanya disebut sebagai relasi -

Gambar 10 Simbol-simbol Class Diagram

Page 47: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.8.6 Fitur-fitur Utama I CO NIX Process

Pemilihan ICONIX Process sebagai metode pengembangan sistem

tidak terlepas dari beberapa fitur yang dimiliki oleh ICONIX Process.

Fitur-fitur utama tersebut antara Iain :

I. ICONIX Process merupakan metode yang dipicu oleh use case (use

case driven). Use case tersebut ditentukan sejak awal pengembangan

sistem serta menjadi dasar dalam menentukan model dan perilaku

dari sistem/software yang dibangun.

2. ICONIX Process merupakan metode yang berorientasi pada

arsitektur (architecture-ce,11ric). Arsitektur yang terdapat pada

ICONIX Process terbagi menjadi dua yaitu arsitektur statis dan

arsitektur dinamis. Arsitektur statis nantinya yang akan menjadi

kode-kode program, sedangkan asritektur dinamis nantinya yang

akan menggambarkan perilaku sistem/software.

3. lCONIX Process merupakan metode yang bersifat iteratif dan

bertahap (itemlil'e-i11cre111emal). Banyak iterasi yang dilalui ketika

menentukan domain model, mengidentifikasi dan menganalisa use

case, dan iterasi-iterasi lain yang terjadi seiring berjalannya siklus

hidup pengembangan sistem/software. Komponen-komponen yang

terlibat dalam arsitektur statis (model statis) yang dihasilkan terus

diperbaiki (update) secara bertahap dengan bantuan dari komponen­

komponen yang terdapat pada arsitektur dinamis (model dinamis)

yang terdiri dari use case, robustness diagram, dan sequence

diagram.

4. ICONIX Process menawarkan penggunaan UML (Unified Modeling

Language) secara tidak berlebihan bahkan cenderung ramping dan

minimalis karena hanya melakukan langkah-langkah yang dianggap

perlu dan cukup untuk melakukan analisa dan perancangan

berorientasi objek (Object Oriented).

5. ICONIX Process memiliki kemampuan penelusuran (traceability)

yang cukup tinggi. Merujuk kembali kepada kebutuhan fungsional

Page 48: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

(functional requirements) dapat dilakukan dengan berbagai cara

mudah pada setiap fase pengembangan software. Penelusuran ini

juga tampak pada kenyataan setiap objek dapat diacak langkah demi

langkah, dari analisa menjadi desain dan berakhir dengan

implementasi.

2.8. 7 Keunggulan I CO NIX Process dibandingkan Metode-metode Lain

Keunggulan utama ICONIX Process dan sekaligus menjadi pembeda

dengan metode-metode pengembangan software yang lainnya adalah

pemanfaatan robustness diagram untuk melakukan robustness analysis

(analisa kehandalan). Dengan melakukan analisa kehandalan maka akan

ditemukan objek-objek baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi.

2.8.8 Tahap-tahap dalam ICONIX Process

Berikut ini tahap-tahap dalam ICONIX Process :

I. Requirements Definition

Dalam rangka mengumpulkan infonnasi mengenai kebutvhan

software (information gathering), dalam ICONIX Process dilakukan

beberapa ha! berikut :

I) Functional Requirements Definition

2) Domain Modeling

3) Behavioral Requirements Definition

2. Analysis/Preliminary Design

3. Detailed Design

4. Implementation

Implementation terbagi dalam dua tahap :

I) Coding

2) Testing

Page 49: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

2.9 Bahasa Pemrograman Java

2.9.1 Sejarah Bahasa Pemrograman Java

Sejarah bahasa pemrograman Java (Java) dimulai pada tahun 1991

melalui sebuah proyek yang dengan nama Green Project dari perusahaan

Sun Microsystem dan dikepalai oleh James Gosling dan Patrick Naughton.

Green Project sendiri merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk

membuat suatu bahasa pemrograman yang nantinya akan digunakan dalam

chip-chip embedded untuk perangkat Intelligence Customer Electronic

seperti TV box. Bahasa yang diharapkan dari diadakannya penelitian

tersebut haruslah kecil dan multiplatform, ha! ini dikarenakan perangkat

tersebut tidak memiliki banyak memori dan diproduksi oleh perusahaan­

perusahaan yang berbeda.

Dalam penelitiannya, Green Project mampu membuat prototype

semacam PDA (Personal Data Assistance) yang dapat berkomunikasi

Pada awalnya bahasa pemrograman yang tercipta dalam Green

Project diberi nama Oak, akan tetapi nama Oak sendiri sudah dipakai oleh

penelitian yang lain sehingga keluarlah sebuah nama yang disepakati oleh

tim peneliti Green Project. Nama Java diperoleh secara tidak sengaja, yaitu

ketika tim meminum kopi pada sebuah kedai kopi.

Karena pada awalnya Java dimaksudkan untuk dipasang pada

perangkat yang kecil maka Java memiliki beberapa karakteritik berukuran

kecil, efisien, dan portable untuk berbagai perangkat keras.

2.9.2 Tiga Teknologi yang Terdapat pada Java

1. J2SE (Java 2 ™ Standard Edition)

Tekologi Java yang ditujukan untuk aplikasi berbasis desktop.

2. J2ME (Java 2 TM Mobile Edition)

Teknologi Java yang ditujukan untuk aplikasi berbasis mobile (small

device).

Page 50: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

3. J2EE (Java 2™ Enterprise Edition)

Teknologi Java yang ditujukan untuk aplikasi berbasis enterprise

(web, EJB, SOAP, JNDI, dll).

2.9.3 Java I/O (Input Output)

Pada umumnya, 110 (Input/Output) di Java dibagi ke dalam dua

bagian yaitu :

I . Byte-oriented 110

Yang termasuk ke dalam byte-oriented 110 dalam Java antara

lain byte, integer, float, dan double.

2. Text-oriented 110

Yang termasuk ke dalam text-oriented 110 dalam Java antara

lain karakter dan teks.

Java menyediakan banyak kelas dan method untuk

mengoperasikan masukan berupa byte input dan output stream.

2.9.4 Kennggulan Ilaha~a Pemrogran1an .Java

I. Java bersifat sederhana dan relatif mudah

Java mengadopsi sintaks bahasa yang terdapat pada bahasa

CIC++ dengan melakukan beberapa perbaikan seperti menghilangkan

pointer, mengurangi kompleksitas beberapa fitur, serta renambahan

beberapa fungsionalitas yang tidak terdapat pada CIC++. Hal inilah

yang menyebabkan Java menjadi sederhana dan relatif mudah.

2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented)

Dalam memecahkan masalah, Java membagi program menjadi

objek-objek, kemudian memodelkan sifat dan tingkah laku masing­

masing. Kemudian Java mengatur interaksi antar objek-objek

tersebut.

3. Java bersifat terdistribusi

Java mendukung model komputasi terdistribusi seperti

workstation client, e-mail server, database server, web server, proxy

server, dan sebagainya.

Page 51: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

4. Java bersifat multiplatfonn

Java merupakan bahasa pemrograman yang tidak terikat dengan

platform manapun (Windows, Linux, Mac, dll).

5. Java bersifat mulithread

Java dapat mengerjakan beberapa proses dalam waktu yang

hampir bersamaan.

6. Java mendukung garbage collector

Java menyediakan sebuah fasilitas yang dapat menghapus secara

otomatis objek-objek yang sudah tidak dibutuhkan lagi.

2.10 Netbeans

Netbeans merupakan salah satu IDE (Integrated Development

Environment) Java yang memiliki banyak pengguna. IDE sendiri

merupakan suatu alat pembantu dalam pembuatan program komputer.

Netbeans dikenal sangat mudah digunakan dan dilengkapi dengan fasilitas

wizard, code completion, dan plug-in yang sangat memudahkan para

penggunanya. Netbeans dapat didownload secara geratis melalui situs

resmi www.netbeans.org.

2.10.1 Netbeans 7.2.1

Netbeans 7.2.1 mer-ipakan versi pembaruan dari Netbeans 7.2.

Netbeans 7.2 memberikan kinerja secara signifikan dalam meningkatkan

performa pembuatan program (code) dengan kemampuan analisa code

statis yang baru di Editor Java dan melakukan pemindaian (scanning)

terhadap proyek dengan cara yang lebih cerdas. Pada Netbeans 7.2

terdapat fitur utama seperti integrasi dengan Scene Builder untuk

visualisasi pembuatan proyek JavaFX, mendukung beberapa framework

PHP, memperbarui dukungan untuk Groovy, dan masih banyak lagi

dukungan untuk Java EE (ENterprise Edition), Maven, CIC++, dan

Platform Net beans. Netbeans 7 .2 tersedia dalam berbagai bahasa seperti

bahasa Inggris, Portugis, Brazil, Jepang, Rusia, dan Cina Sederhana.

Page 52: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Sebagai versi terbaru dari Netbeans 7.2, Netbeans 7.2. l dilengkapi

dengan tiga fitur utama berikut :

I. Mendukung SOK JavaME 3.2

2. Mendukung penuh terhadap SOK JavaFX 2.2.

3. Terintegrasi dengan patches terbaru.

Selain 3 fitur utama di atas, Netbeans 7.2. l dilengkapi dengan

beberapa kemampuan berikut :

I. Pemindaian terhadap project dapat dilakukan pada background,

sehingga tidak lagi terjadi pem-blocking-an fitur editor dan

navigasi.

2. Terdapat peningkatan kecepatan terhadap pemindaian project.

3. Terdapat peningkatan kinerja pada remote File System.

Page 53: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan empat

metode yaitu :

I. Wawancara

Wawancara telah peneliti lakukan kepada tiga narasumber, dua

di antaranya adalah pakar keris dan seseorang lainnya adalah

pengamat budaya.

I) Wawancara pertama dilakukan kepada pakar keris yaitu

Bapak Victor Amrizal, M.Kom. Selain sebagai pakar keris,

Beliau adalah dosen pembimbing skripsi peneliti yang telah

memberikan ide untuk melakukan penelitian seputar pamor

keris. Ide tersebut kemudian peneliti kembangkan dan

sesuaikan ciengan bidang kcihnuan yang reneliti kuasai yaitu

Kohonen Neural Network sehingga didapatkanlah tema dan

judul penelitian yang dianggap paling tepat.

2) Wawancara kedua dilakukan kepada pakar keris lainnya yaitu

Mbah Jahid. Beliau adalah seorang ahli keris yang dalam

istilah Jawa disebut dengan "ahli malak keris''.

3) Wawancara terakhir peneliti lakukan kepada seorang ahli

budaya Jawa yaitu Bapak Darmaji, S.Pd. Dalam wawancara

tersebut, peneliti mendapatkan pengetahuan mengenai budaya

Jawa Kuno seperti pewayangan dan perkerisan serta korelasi

antara kedua budaya tersebut.

2. Studi Kepustakaan

Dari studi kepustakaan yang telah peneliti lakukan, berikut ini

hal-hal penting yang didapatkan :

a. Pengetahuan mengenai pola dan teknik-teknik dalam

melakukan pengenalan pola.

Page 54: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

b. Pengetahuan tentang keris termasuk pamor keris.

c. Pengetahuan tentang ilmu kecerdasan buatan (artificial

intelligence)

d. Pengetahuan tentang artificial neural network Qaringan saraf

tiruan)

e. Pengetahuan tentang kohonen neural network (KNN)

f. Pengetahuan tentang pengolahan citra digital

g. Gambar beberapa po la pamor keris Jawa

h. Pengetahuan tentang ICONIX Process

3. Observasi

Wujud observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

mendatangi beberapa tempat yang di dalamnya terdapat beberapa

keris Jawa. Tempat pe11ama yang peneliti kunjungi adalah Museum

Nasional yang beralamatkan di JI. Medan Merdeka Barat No.12

Jakarta Pusat pada hari Kamis 27 Juni 2013 dan tempat kedua yang

Jikunjungi aJalah kediaman salah salll pemilik keris Jawa yaitu

Bapak Badrut Tamam pada hari Sen in tanggal 22 Juli 2013.

4. Kuesioner

Pengumpulan data yang terakhir dilakukan adalah dengan

menggunakan metode kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada

masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan (mahasiswa, pelajar,

pedagang, wiraswasta, serta beberapa ibu rumah tangga).

Tujuan dilakukan pengumpulan data dengan menyebarkan

kuesioner adalah untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan

mereka mengenai keris (Keris Jawa) serta berapa persen minat

mereka terhadap dibuatnya sebuah software pengenal pola pamor

keris Jawa. Dari data yang berhasil peneliti kumpulkan, 30 dari 35

partisipan kuesioner mengatakan tidak begitu mengetahui tentang

kebudayaan keris (keris Jawa) dan 34 dari 35 partisipan tersebut

sangat berminat terhadap pembuatan sebuah software yang dapat

Page 55: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

mengenali pola pamor keris Jawa. Rata-rata alasan mereka adalah

agar lebih mengenal budaya keris dengan demikian kebudayaan keris

itu sendiri dapat lestari dan tertanam dalam jiwa nasionalisme mereka.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab I (Pendahuluan)

bahwa dalam membuat software pengenal pola pamor keris Jawa ini

peneliti menggunakan metode ICONIX Process. Berikut ini tahap-tahap

pembuatan software yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan tahap-tahap

dalam ICONIX Process :

3.2.1 Requirements Desfinition

Dalam requiremenls definition terdapat tiga tahap yaitu :

1) Functional Requirements Definition

Dalam tahap ini, peneliti merumuskan beberapa hal yang

harus dapat dipenuhi oleh software pengenal pola pamor keris Jawa.

Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan fungsional dari sofiware yang

akan dibuat. Adapun bentuk perumusan tersebut berupa daftar (!isl)

kebutuhan fungsional sofiware dengan memberikan tanda (berupa

huruf cetak tebal berwarna merah) terhadap terhadap beberapa kata

kunci yang dianggap berpeluang 1nenjadi domain objec/. Untuk

memudahkan perumusan kebutuhan fungsional so/Mare pengenal

pola pamor keris Jawa yang akan dibuat, perlu digambarkan skema

proses pengenalan pola pamor keris Jawa dengan

mempertimbangkan proses-proses pengolahan citra digital serta

proses /raining (pembelajaran) dan recognizing (pengenalan) dengan

Kohonen Neural Network (KNN) yang akan diimplementasikan

dalam pembuatan sof/Ware.

2) Domain Modeling

Dalam tahap ini, beberapa kata kunci yang dicetak dengan

huruf tebal berwarna merah pada tahap sebelumnya, kemudian

dianalisa sedemikian rupa sehingga didapatkan beberapa kandidat

Page 56: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

domain object hingga didapatkan domain object yang sesuai. Setelah

didapatkan domain object yang sesuai, kemudia dibuatlah domain

model yaitu dengan merelasikan masing-masing domain object yang

sating berhubungan.

3) Behavioral Requirements Definition

Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan behavioral

requirements. Pendefinisian behavioral requirements dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1. Membuat storyboard GUI

Storyboard GUI disesuaikan dengan functional

requirements yang telah didefinisikan sebelumnya. Dari

fimctional requirements tersebut, peneliti kemudian

merancang GUI untuk software pengenal pola pamor keris

Jawa yang akan dibangun nantinya.

2. Memodelkan Use Case

Cara kedua yang peneliti gunakan untuk

mendefinisikan behavioral requirements adalah dengan

memodelkan use case.

3.2.2 Analysis/Preliminary Design

Analysis/Preliminary Design (Analisa I perancangan awal)

diwujudkan dengan melakukan analisa kehandalan (robustness

analysis) yang kemudian didapatkan hasil berupa robustness diagram

berdasarkan masing-masing use case.

3.2.3 Detailed Design

Detailed design (perancangan rinci) dari pembuatan suatu

software ditunjukkan melalui pemodelan sequence diagram.

3.2.4 lmplementasi (Implementation)

Tahap implementasi dibagai menjadi dua tahap yaitu :

Page 57: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

1) Coding

Setelab dilakukan berbagai proses, mulai dari

pendefinisian kebutuban software (requirements definition)

bingga detailed design, proses selanjutnya adalab

pengimplementasian basil dari proses-proses tersebut ke dalam

suatu bentuk software dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java.

2) Testing

Pengujian dilakukan dengan melakukan pengecekan

kesesuaian antara basil running terhadap software pengenal pola

pamor keris Jawa dengan sequence diagram.

3.1 Kerangka Berfikir

Berikut ini kerangka berfikir peneliti dalam pelaksanaan penelitian kali

!Ill

?engumpuiae1 Data

Pengembangan S1S1ern (ICONIX Process)

\Vawancara

S:uct: Kepustakaan

Ooservas1

.t?eqwremenis

Dejmmon

Anofys1s / Prel1mmor1 Design

1mplementa11on

F1..mct1onol Fiequ:rements

Def1111t1on

Ooma:n Mode/mg

9eho1110ral .'~equirements

Defmmon

Pembuatan Robustness Dragram

Coding

Tesrmg

Gambar 11 Kerangka Berfikir

\'e'1gga'110a' So;en1a

Proses Softwo:e

Membuat

Storyboard GUI

Mernodelkan use Cose

Page 58: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirements Definition

4.1.1 Functional Requirements Definition

Menindaklanjuti alur pendeteksian pola menlalui pendekatan

Artificial Neural Network pada gambar 3, berikut ini beberapa ha!

sebagai langkah penyesuaian dengan software pengenal pola pamor

keris Jawa yang akan dibuat pada penelitian ini :

hs:ra'<~'c"

<>~nin~<~ta-i

r.•u:uc':'a

Dowmomp~."9

C>:ra

Pr01...,du1 Pengenafan

. I~-'"~;;;;; ' "'"'"'''"'"' ',~--;;;~,----I~ / Pengena\ln /

'··---- -- ~---"--~"-

: " "' p_,~,-.mo.1"J" f

\

Garn bar 12 Alur Pendeteksian Pola Pamor Keris Jawa

Penjelasan :

• Proses akuisisi atau pengambilan citra dilakukan dengan

menggunakan kamera digitaL Dalam penelitian kali ini, peneliti

menggunakan kamera Nikon Coolpix 126 dengan 16J

Megapixels dan berkemampuan 5x zoom_

• Proses segmentasi dilakukan menggunakan software Adobe

Photoshop,

Page 59: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

• Proses ekstraksi ciri dilakukan dengan mendapatkan tepi citra.

Adapun metode yang digunakan dalam pendeteksian tepi adalah

Canny Edge Detector.

• Proses peningkatan mutu citra dilakukan dengan mengubah citra

hasil deteksi tepi ke dalam bentuk negative (negative image).

• Adapun proses downsampling citra dilakukan dengan men­

setting matriks citra ke dalam ukuran tertentu. Dalam penelitian

kali ini, peneliti menggunakan 4 bentuk matriks yang berbeda

dengan tujuan mendapatkan ukuran matriks yang ideal sehingga

darinya dapat didapatkan waktu training dan pengenalan pola

yang paling cepat.

• Proses labelisasi dilakukan dengan memberikan nama pola

masukan untuk pola yang akan disimpan.

• Proses penyimpanan dilakukan dengan menyimpan pola hasil

labelisasi ke dalam file penyimpanan.

• File penyimpanan dibuat da!am bentuk bilangan biner (1 atau 0)

dengan eksntensi *.<lat.

• Proses training dilakukan sesuai algoritma pembelajaran dalam

KNN (lihat gambar 5 : Alur Proses Belajar KNN)

• Proses pengenalan pola juga dilakukan sesuai prosedur dalam

KNN.

• Hasil pengenalan adalah berupa nama pola pamor keris Jawa.

Berikut ini functional requirements (kebutuhan-kebutuhan

fongsional sojiware) yang berhasil didefinisikan :

a. Software pengenal pola pamor keris Jawa merupakan sebuah

software berbasis desktop.

b. Software harus dapat melakukan proses pendeteksian terhadap

tepi dari suatu citra. Hal ini sangatlah perlu dilakukan karena

Page 60: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Berikut ini beberapa ha! yang harus dapat dipenuhi oleh

software dalam kaitannya dengan proses mendapatkan tepi citra

dengan metode Canny Edge Detector :

I. Software harus mampu meng-upload citra dari area (file)

tertentu dalam PC/Laptop di mana software tersebut terpasang.

2. Software harus mampu menampilkan citra yang terpilih dalam

tahap sebelumnya ke dalam area yang disediakan.

3. Software harus mampu melakukan pendeteksian tepi dari citra

yang ditampilkan.

c. Software harus dapat meningkatkan mutu suatu citra. Bentuk

peningkatan mutu citra tersebut adalah dengan melakukan

konversi citra ke bentuk negatif.

Berikut ini beberapa hal vang han1' dapat dilakukan o:eh

sojiwure dalam kaitannya dengan proses konversi citra ke

bentuk negatif:

I. Dari tepi citra yang berhasil dideteksi, sofiware hams mampu

mengubah cilia tersebut menjadi citra negatif.

2. Software harus mampu menyimpan citra negatif tersebut ke

dalam suatu area tertentu dalam PC/Laptop di mana software

tersebut terpasang.

d. Software harus dapat melakukan proses penambahan data

sample (data training set) yang baru dengan menyediakan

fungsi penambahan data baru.

Dalam melakukan penambahan data, berikut ini beberapa

ha! yang harus dapat dilakukan :

I. Software harus dapat meng-upload data dari file penyimpanan

ke suatu area list (JList). Dengan melakukan ha! ini. user daoat

Page 61: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

mengetahui pola apa sajakah yang sudah tersimpan dalam file

penyimpanan.Hal lain yang ingin dicapai dengan fungsional ini

adalah user tidak perlu memasukkan/menyimpan data yang

sudah tersimpan difile penyimpanan.

2. Software harus dapat meng-hapus data dari file penyimpanan.

Tujuan tersedianya fungsional ini adalah, jika ditemukan data

yang sama atau data yang tidak sesuai, maka user dapat

menghapus data-data tersebut sehingga data yang terdapat

dalamji/e penyimpanan dapat dipastikan valid dan akurat.

3. Software harus dapat menampilkan pixel/matriks dari citra

yang tersimpan pada data sample/data training set. Hal ini

dilakukan untuk menunjukkan kepada user bahwa untuk nama

pola yang terdaftar pada list data memiliki bentuk seperti yang

terdapat pada panel matriks tersebut.

4. Software harus mampu meng-upload citra masukan ( citra yang

sduah didapatkan deteksi tepi dan sudah dalam bentuk citra

negatif).

5. Software harus mampu menampilkan citra masukan yang di­

upload ke dalam suatu area yang disediakan.

6. Sebelum citra benar-benar disimpan ke dalamfile penyimpanan,

software harus menyediakan sebuah kolom pengisian nama

po la.

7. Setelah serangkaian proses-proses di atas (proses 1-6) selesai

dilakukan, software harus mampu benar-benar melakukan

peny1mpanan.

8. Software harus menyediakan sebuah fungsi untuk kembali ke

menu utama (tampilan awal ketika software pertama kali

dijalankan).

9. Software harus menyediakan sebuah fungsi untuk menuju ke

halaman "Olah Citra "-

Page 62: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

10. Software barns menyediakan sebuah fungsi untuk menuju ke

halaman "Kcnali Pola".

e. Software harus dapat melakukan proses pengenalan pola dengan

menyediakan fungsi pcngcnalan pola. Pola yang dimaksud

adalah pola pamor kcris Jawa.

Untuk dapat mengenali pola, berikut ini beberapa hal yang

harus dapat dilakukan oleh software :

1. Software harus dapat me-load data dari file penyimpanan ke

suatu area list (JList). Tujuannya adalah agar user dapat

mengecck pola pamor apa yang ingin dikenali tanpa harus

melakukan serangkaian proses pengenalan pola yang disediakan

oleh software.

2. Software harus dapat menampilkan pixcl/matriks dari citrn

yang te ·si1npan pada · \Jata training set Hal ini

dilakukan untuk menunjukkan kepada user bahwa untuk nama

pola yang terdaftar pada list data memiliki bentuk sepcrti yang

terdapat pada panel matriks tersebut.

3. Software harus mampu meng-up/oad citra masukan (citra yang

sduah didapatkan deteksi tepi dan sudah dalam bentuk citra

negatit).

4. Software harus mampu menampilkan citra masukan yang di­

upload ke dalam suatu area yang disediakan.

5. Software harus dapat melakukan proses pembelajarn (training)

jaringan KNN.

6. Software harus menginformasikan basil belajar "training"

melalui sebuah fungsi training yang dilakukan oleh Kohonen

Neural Network (KNN) dalam persentase total error.

7. Software harus dapat melakukan pengenalan pola terhadap citra

masukan.

Page 63: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

8. Software hams menginformasikan terhadap user mengenai

incleks neuron yang mampu mengenali pola. Indeks tersebut

mengindikasikan neuron pemenenang.

9. Software harus menyediakan sebuah fungsi untuk menu3u ke

menu utama (tampilan awal ketika software pertama kali

dijalankan).

10. Software harus menyediakan sebuah fungsi untuk menuju ke

halaman "Olah Citra".

11. Software harus menyediakan sebuah fungsi untuk menuju ke

halaman "Tambah Data".

12. Software harus menyediakan fungsi untuk mengakhiri /keluar

dari program.

4.1.2 Domain Modeling

Has1l pendefimsian junclimwl r.oqw1·ei11e/U mernpakan sumber

utama dalam pembuatan domain model dengan cara memberikan

penanda (misalnya dengan memberi warna merah) untuk beberapa

kata benda yang kita anggap berpotensi menjadi domain object untuk

membuat domain model. Berikut ini kata benda yang dianggap

berpotensi menjadi domain object berdasarkan functional

requirements yang sudah di definisikan pada tahap sebelumnya :

Tabel 1 Kandidat Domain Model

Area List Halaman Kenali Pola

Citra Masukan Indeks Neuron

Citra Negatif Jendela Pengolahan Citra

Citra Tunggal Halaman Tambah Data

Citra yang Terpilih Kolom Pengisian Nama Pola

Data Sample Matriks Citra

Neuron Pemenang MenuUtama

Page 64: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Fungsi Penambahan Data

Baru Panel Matriks

Fungsi Pengenalan Pola Pola Pamor Keris Jawa

Fungsi Pengolahan Citra Presentase Total Error

Fungsi Tambahan Software Pengenal Pola Pamor Keris

Software Jawa

Fungsi Training Tepi Citra

Dari beberapa daftar kandidat domain object di atas, kemudian

dilakukan analisa untuk mendapatkan domain object yang tepat (untuk saat

ini) dan kemudian darinya dibentuklah domain model. Berikut ini analisa yang

telah peneliti iakukan :

Tabel 2 Analisa Kandidat Domain Object

I KandidRt Do1nain . No Keterangan

Object

1 r\rca l,ist Su a tu ten1pat yang digunakan untuk

menampilkan (me-load) data sample berupa

daftar nama pola pamor keris Jawa. Berupa

Glll, sehingga tidak dijadikan domain object.

2 Citra Masukan Citra yang sud ah memenuhi standar (sudah

didapatkan tepi citra dan sudah dikonversi ke

citra negatit)

3 Citra Negatif Citra tunggal yang sudah dikonversi menjadi

citra negative

4 Citra Tunggal Citra yang belum memenuhi standar sebagai

citra masukan. Sehingga perlu distandarkan

dengan cara didapatkan tepi citra dan dikonversi

ke citra negatif.

5 Citra yang Terpilih Bisa berupa citra masnkan bisa JUga masih

berupa citra tunggal.

6 Data Sample Data yang digunakan untuk proses training

Page 65: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

7 File Penyimpanan Suatu tempat yang berisi data-data mengenai

pola paIUor keris yaitu berupa matriks citra dan

naJUa pola.

8 Fungsi Penambahan Sebuah fasilitas yang dapat melakukan

9

10

11

Data Barn

Fungsi

Pola

Fungsi

Citra

Fungsi

Software

penaJUbahan data barn ke file penyimpanan.

Pengenalan Sebuah fasilitas yang dapat mengenali pola citra

masukan.

Pengolahan Suatu fasilitas yang dapat melakukan

pengolahan terhadap citra.

Tambahan Berupa Fungsi Pengolah Citra.

~---·~-+~~~~~~~~~-+~~~~~~~~~~~~~~~~~~--j

12 Fungsi Training Fungsi pembelajaran yang digm1akan oleh KNN

13 Halaman Kenali Pola Scbuah user interface yang mengantarkan

user untuk dapat melakukan senrngkaian

proses dalarr:. rangkah pengenalan pola.

U:crupa C~l:J, sehingga ndak dapat d1jadikan

scbagai domain object. ~-~~;--~~~~~~~~~+-~~~~~--~~~~~~~~~~~~-;

1-1 llalaman Tambah Scbuah user interface yang mengantarkan

15

16

17

Data user untuk dapat melakukan serangkaian

proses rlalam rangkah penambahan data.

Berupa GUI, sehingga tidak dapat dijadikan

sebagai domain object.

lndeks Neuron Menyatakan sebuah neuron yang aktif ( dapat

mengenali pola).

.Jendela

Citra

Kolom

Pengolahan

1

Sebuah user interface yang mengantarkan

user untuk dapat melakulum serangkaian

proses dalam rangkah pcngolahan citra.

Berupa GUI, sehingga tidak dapat dijadikan

sebagai domabz object.

Nama Pola

Pengisian Suatu kolom untuk memberikan label

berupa nama terhadap citra yang akan

disimpan. Berupa GUI, sehingga tidak dapat

Page 66: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

18 Matriks Citra

19 Menu (Jtama

20 Nama Pola

21 Neuron Pemenang

22 Panel Matriks

Hasil konversi citra ke dalarn bentuk biner ( 1,

0) dalarn bentuk matriks ukuran tertentu.

Sebuah user interface yang mengantarkan

user untuk ntemilih dua menu utama yang

disediakan olch software )'llitu menu

11 Tan1bah l)ata 11 clan "Menu Kcnali J>oJa".

Berupa Glll, sehingga tidal< dapat dijadikan

sebagai dom11in object.

Narna dari suatu po la yang tersimpan dalarn file

penyimpanan.

(Ambigu) Memiliki kesamaan arti dengan

indeks neuron.

Untuk menampilkan matriks citrn

dipcrlukan suatu tempat berupa panel yang

terdiri dari sejumlah kotak-kotak kecil.

sebagai do111ai11 object. l----t-----·--------·-1--------------------i

23 Pola Pamor Keris (Ambigu) Memiliki kesmmum makna dengan

.Ja,va nanta pola.

24 Presentase Total Error Angka yang mengindikasikan seberapa baik

25

26

KNN dalam melakukan pembelajaran

(training).

Software Pengenal Software yang sedang dibangun

Pola Parnor Keris

Jawa

Tepi Citra Hasil dari pendeteksian tepi citra.

*Huruf dengan warna merah tebal berarti tidak digunakan sebagai object

model.

Dari hasil analisa di atas, didapatkan beberapa object domain yang

akan dipakai dalam membuat domain model berikut ini :

Page 67: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 3 Domain Object

Citra Masukan Fungsi Pengolahan Citra

Citra Negatif lndeks Neuron

Citra Tunggal Fungsi Training

Citra Terpilih Matriks Citra

Data Sample Nama Pola

File Penyimpanan Total Error

Fungsi Penambahan Data Barn Tepi Citra

Fungsi Pengenalan Citra

Berikut ini domain model untuk software pengenal pola pamor keris Jawa

Training~t

Kohot1enlletwork

.. net

PanelKenaliPola

, ,

la por anU pdalelleural

SampleData

PanelOlahCitra

f-------- .. dsts

.. panelEntrylmage .. sample .. osts

Pane!Enlzylm<1ge Sample

.. ~mple

' .. panelEntr'1lms91:

aoelTambahOa

Garn bar 13Domain Model

PanellmagePrevit>w

FrameUta:-na

CitraUegatif

Page 68: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

4.1.3 Behavioral Requirements Deji11itio11

4.1.3.1 Membuat Storyboard GUI

Storyboard GUI disesuaikan denganjimctional requirements yang

telah didefinisikan sebelumnya. Dari functional requirements tersebut,

peneliti kemudian merancang GUI untuk software pengenal pola pamor

keris Jawa yang akan dibangun nantinya.

Berikut ini hasil perancangan storyboard GUI :

a. Tam pi Ian awal saat program dijalankan (stroryboard I)

Olah Citra ---· -·-· ---·-··--·-··- - . --~--~------ ----- --)

Tambah Data i --------. 3 '~ ·-·---·------·---·------~----------~.)

' Kenali Pola

~---·- ·---····-------------- ----· j

6

t ' '

Proudly Present: Sofh1·are Pengen;il Pola Pmor Keris Jawa_By: l"swab Date & Time

Gambar 14 Storyboard I (Tampilan Awai Software)

Komponen-komponen yang terdapat pada storyboard I :

I. Label (JLable) yang berisikan gambar.

2. Tombol (JButton) "Olah C1tra". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman "Olah Citra" ..

3. Tombol (.!Button) "Tambah Data". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman "Tambah Data.

4. Tombol (JButton) "Kenali Pola". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman "Kenali Pola.

Page 69: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

6. Label (JLable) yang menampilkan Tanggal dan Waktu.

b. Tampilan Ketika Tombol "Olah Citra" Di-klik (Storyboard2)

~ 1-Halaman: Olah Cilra

l t:pload Citra t--I Deteksi Tepl I~

I :-<egalifCitra f--. L Simpan Citra f--.

' ' - l l

- ~ r-j Beranda I I Tambab Data I I Kenal!Pola I

' 4

' '

Proudly Present: Software Ptnge~al PolaPamorKt'ris Jawa_~·: l'swah Date & Time '

i + IO 11

Gambar 15 Storyboard 2 (Halaman Olah Citra)

Komponen-komponen yang terdapat pada storyboard 2 :

I

I. (JLable) yang berisi informasi mengenai halaman yang sedang

ditampilkan yaitu halaman "Olah Citra".

2. Panel (JPanel) untuk menampilkan citra terpilih yang akan

dilakukan proses pengolahan citra.

3. Tombol (JButton) "Upload Citra". Tombol tersebut digunakan

untuk ng-upload citra tunggal.

4. fombol (JButton) "Deteksi Tepi". Tombol tersebut digunakan

untuk melakukan pendeteksian tepi dari sitra terpilih yang

tampil pada panel (JPanel) yang tersedia.

5. Tombol (JButton) "Negatif Citra". Tombol tersebut digunakan

untuk melakukan konversi citra ke bentuk negatif

6. Tombol (JButton) "Simpan". Tombol tersebut digunakan untuk

menyimpan citra hasil deteksi tepi dan yang sudah dalam

bemuk citra negatif ke direktori/file tertentu pada Laptop/PC.

Page 70: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

7. Tombol (JButton) "Beranda". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman awal (beranda).

8. Tombol (JButton) "Tambah Data". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman "Tambah Data".

9. Tombol (JButton) "Kenali Pola". Tombol tersebut digunakan

untuk menampilkan halaman "Kenali Pola".

10. Label (JLable) sebagai watermark untuk software yang dibuat.

11. Label (JLable) yang menampilkan Tanggal dan Waktu

c. TP.mpilan tombol "Tambah Data" di-klik (storyboard 3)

Halaman:TambahData---. 1

l

Berl :Xama 8

L_ __ ·--~--·-·----·--_J

~ .- ~~--~~.~~;.i_:=}l-::~~~-J

4 _ - HF-:..+-1- - - 1-t---+-1-+-J 1

" ,-------------,

10 -H Beranda 1

Da1e & Timr ---1> 14

Gambar 16 Storyboard 3 (Halaman Tambah Data)

Komponen-komponen yang terdapat pada storyboard 3 :

1. Label (JLable) yang berisi informasi mengenai halaman yang

sedang ditampilkan yaitu halaman "Tambah Data".

2. List (JList) data sample yang tersimpan dalam file VO dengan

nama "pamor_l.dat". List tersebut hanya menampilkan nama

po la pamor keris Jawa.

3. Tombol "JButton" untuk menampilkan list data sample. Data

Page 71: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

4. Tombol "JButton" untuk menghilangkan salah satu data

(nama pola) yang terpilih dari list data pada komponen 2.

5. Panel (JPanel) berbentuk grid dengan ukuran yang telah

ditentukan. Panel ini merepsesentasikan pixel/matriks citra

dari nama pola yang dipilih.

6. Panel (JPanel) yang digunakan untuk menampilkan citra

masukan.

7. Tombol (JButton) "Upload Citra" digunakan untuk

memasukkan citra masukan ke dalam panel yang disediakan

(komponen 6).

8. Tombol (JButton) "Beri Nama" digunakan untuk melakukan

naming (pemberian nama) untuk pola masukan yang terdapat

pada komponen 6.

9. Tombol (JButton) "Simpan" digunakan untuk meny1mpan

data dari citra masukan. Data tersebut berupa matriks/pixel

citra masukan setelah dilakukan downsampling serta nama

untuk citra input tersebut.

10. Tombol (JButton) "Beranda" untuk menuju halaman awal

(beranda) software (saat software pertama kali dijalankan).

11. Tombol (JButton) "Olah Citra" untuk menuju halaman "Olah

Citra".

12. Tombol (JButton) "Kenali Pola" untuk menuJU halaman

"Kenali Pola".

13. Label (JLable) sebagai watermark untuk software yang

dibuat.

14. Label (JLable) yang menampilkan Tanggal dan Waktu.

d. Tampilan ketika tomnol "Kenali Pola" dipilih (stmyboard 4)

Page 72: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Halaman: Kem1liPola -----+ 1 --- ----------- ----. I l"pload Citra 1-~ S , ____________ j

- - f-- -

.. . ~ . -- ~- --

I _ ,. r~-='==='=''='='='=~="----l------1

9 .._ """1 .... ·- -~~randa j L Olah_ Citra J

i Train l-r-- --f---I Kenali I \._·--··-

8

11 12

.-----t------, ,------1--­t Tambab ~ata __ J j Keluar )

+ 6

+ 7

13 ,.__ -Proudly Present: Software Pengaial Pola PamorKeris Jawa_~ : l'swah [late & Time -I* 14

Gambar 17 Storyboard 4 (Halaman Kenali Pola)

Komponen-komponen vang terdapat pada storvhoud 3 di atas antara

lain:

L Label (JLable) yang berisi informasi mengenai halaman yang

sedang ditampilkan yaitu halaman "Kenali Pola".

2. List (JList) data sample yang tersimpan dalam file 1/0 dengan

nama "pamor_l.dat". List tersebut hanya menampilkan nama

pola pamor keris Jawa.

3. Tombol "JButton" untuk menampilkan list data sample/data

training set. Data tersebut ditampilkan dalam JList pada

komponen 2.

4. Panel (JPanel) berbentuk grid dengan ukuran yang telah

ditentukan. Panel ini merepsesentasikan pixel/matriks citra dari

salah satu nama pada daftar nama (JList) yang dipilih.

5. Tombol (JButton) "Upload Citra" digunakan untuk memasukkan

citra masukan ke dalam panel yang disediakan.

6. Tombol (JButton) "Train" untuk melatihjaringan KNN.

Page 73: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

7. Tombol (JButton) "Kenali Pola" untuk mengenali pola pamor

dari citra masukan berdasarkan hasil belajar (training) KNN yang

telah dilakukan pada tahap 6.

8. Panel (JPanel) yang digunakan untuk menampung citra masukan.

9. Tombol (JButton) "Beranda" untuk menuju halaman awal

(beranda) software (saat software pertama kali dijalankan).

IO. Tombol (JButton) "Olah Citra" untuk menuju halaman "Olah

Citra".

11. Tombol (JButton) "Tambah Data" digunakan untuk menuJu

halaman "Tambah Data".

12. Tombol (JButton) "Keluar" untuk menutup/mengakhiri semua

proses yang ada pada software.

13. Label (JLable) sebagai watermark untuk software yang dibuat.

14. Label (JLable) yang menampilkan Tanggal dan Waktu.

4.1.3.2 Memodelkan Use Case

Berikut ini use case yang berhasil dimodelkan :

Page 74: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

i

!.f ,_ I •

: .j I> 1£ I '

I •

I~ ,, 1-" •

OD !(

I I I I I I ,, ,. I~ I·~

Ok( /

Gambar 18 Use C ase

Page 75: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 4 Teks Use Case "Meng-klik Tombol Olah Citra"

Nama Use Case: "Meng-klik Tombol "Olah Citra"

Skenario Utama (Su1111y-Day Sce11ario)

Sistem menarnpilkan halaman utarna. Pada halaman utarna tersebut terdapat tiga

menu utarna yaitu menu "Ola11 Citra", "Tarnbah Data", dan "Kenali Pola". User

memilih menu "Olah Citra" dengan meng-klik tombol "Olah Citra". Sistem

menarnpilkan halarnan "Olal1 Citra".

Skenario Alternatif(Rai11y-Day Sce11ario)

User tidak memilih menu "Olah Citra" melainkan memilih menu "Tarnba11 Data"

dengan meng-klik tombol "Tambah Data". Sistem menampilkan halarnan "Tambah

Data". User juga tidak memilih menu "Tarnbal1 Data" melainkan memilih menu

"Kenali Pola" dengan meng-klik tombol "Kenali Pola". Sistem menampilkan

halarnan "Kenali Pola".

Tabel S Teks Use Case "Meng-upload Citra Tunggal"

Nama Use Case : "Meng-upload Citra Tunggal"

Skenario TJ tama (Sun11y-Day Sce11ario)

User meng-klik tombol "Upload Citra". Sistem memberikan pilhan kepada user

mengenai letak file citra yang in gin di-upload, ha! ini dipennudah dengan sebuah

fungsi untuk melakukan prtview terhadap citra yang akan dipilih. User memilih

file dengan meng-klik tombol "Ok" pada kotak dialog yang tarnpil. Sistem

menarnpilkan citra tersebut ke dalarn tempat (panel) yang disediakan dalam

software.

Skenario Alternatif (Rai11y-Day Sce11ario)

User batal memilih.fi/e citra dengan meng-klik tombol "Cancel" pada kotak dialog

yang tarnpil. Si stem menampilkan sebuah pesan (message) yang bertuliskan "Anda

batal meng-upload citra".

1

Page 76: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 6 Teks Use Case "Melakukan Deteksi Tepi"

Nama Use Case: "Melakukan Deteksi Tepi"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Deteksi Tepi". Sistem menghaluskan gambar (filtering)

dari derau dengan menggunakan metode filter Gaussian. Kemudian sistem

mendapatkan kekuatan tepi (edge strength) dari citra. Setelah mendapatkan

kekuatan tepi citra, sistem menghitung arah tepi. Arah tepi tersebut kemudian

dihubungkan dengan arah yang lain dan dialkukan konversi arah sesuai dengan

aturan yang berlaku. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh sistem adalah

menghilangkan non-maksimum berdasarkan aturan tertentu. Prose' selanjutnya

yang dilakukan oleh sistem adalah melakukan proses Hysteresis (yaitu sebnah

proses menghilangkan garis putus-putus dari tepi citra yang didapatkan). Dari

serangkaian proses yang dilakukann oleh sistem di atas maka didapatkanlah tepi

citra yang berisi infonnasi-infomiasi penting dari suatu citra yang kemudian ..-1:~~··•_,;11."" ""'--!.- ~---- ... , •... , ,1,,1. J;., 1: .• L.- .• 1..1~·~ .... 1; •.. .... Tr~ •• - -1~"·•• .••.. 1:1.~, Utl<-lllljJ!ll"\.dll j)dUd dll-d _·•"'i:::- lLldll u;.)\...Ulclf\.<Ul lHll<llll ,,lljlH!U~. l .. :'.ll..I Udj_ldl !i!\...·lllldl

basil pendeteksian citra dengan metode Canny Edge Detect10n dari tepi citra yang I '

ditampilkan tersebut.

Skenario Alternatif(Rainy-Day Scenario):

Sangat kecil kemungkinannya jika sistem gaga! melakukan pendeteksian tepi citra.

Akan tetapi terdapat kemungkinan perbedaan mengenai waktu yang diperlukan

untuk melakukan pendeteksian tepi tergantung pada kemampuan kecepatan proses

suatu laptop/PC yang digunakan oleh user.

Tabel 7 Teks Use Case "Mengkonversi Citra ke Bentuk Negatir'

Nama Use Case: "Mengkonversi Citra ke Bentuk Negatif'

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Negatif' untuk mengubah suatu citra menjadi citra negatif.

Sistem mendapatkan panjang dan lebar citra. Kemudian sistem mendapatkan RGB

(Red, Green, Blue) dari citra tersebut. Dari kadar RGB yang telah didapatkan,

kemudian sistem melakukan operasi berikut :

Page 77: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

alpha suatu citra

• r = 255 - getRed (value), merupakan operasi untul< mendapatkan nilai

Red yang barn.

• g = 255 - getGreen (value), merupakan operasi untuk mendapatkan nilei

Green yang barn.

• b = 255 - getB/ue (value), merupakan operasi untul< mendapatkan nilai

Blue yang baru.

Sistem kemudian menampilkan hasil konversi citra ke bentuk negatifke dalam area

yang telah disediakan. User dapat melihat hasil konversi dari area tersebut.

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario):

Sangat kecil kemungkinannya jika sistem gaga! melakul<an konversi citra ke

"'"'" ''"' "'"'" -. '""' <crdop" k=~gki"M '"""""" m~s~• ""'"' I yang diperlukan untuk melakukan proses konversi tersebut tergantung pada

kemampuan kecepatan proses suatu laptop/PC yang digunakan oleh user.

Tabel 8 Teks Use Ca.;e "Menyimpan Citra ke PC/Laptop"

~-Use Case : "Menyimpan Citra ke PC/Laptop"

I Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

Setelah semua peroses pengolahan citra selesai dilakukan, user kemudia memilih

untuk menyimpan citra hasil pengolahan ( citra masukan) ke suatu area tertentu

( direktori/file) pada PC/Laptop yang digunakan dengan meng-klik tombol

"Simpan". Sistem memandu user mengenai letak (direktori/file) untuk menyimpan

citra masukan. User menentul<an area penyimpanan dengan mengisikan nama file

citra yang akan disimpan dan memilih folder/area penyimpanan kemndian meng­

klik tombol "Ok". Sistem menyimpan citra masukan dengan nama yang clipilih ke

area yang dipilih oleh user

Skeoario Alternatif (Rainy-Day Scenario):

User membatalkan proses penyimpanan citra ke suatu area tertentu pada laptop/PC

dengan meng-klik tombol "Cancel". Sistem tidak melakukan penyimpanan.

Page 78: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 9 Teks Use Case "Meng-klik Tombol Tambah Data"

Nama Use Case: "Meng-klik Tombol Tambah Data"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario)

Sistem menampilkan halaman utama. Pada halaman utama tersebut terdapat tiga

menu utama yaitu menu 'Tambah Data", "Olah Citra", dan "Kenali Pola''. User

memilih menu "Tambah Data" dengan meng-klik tombol "Tambah Data". Sistem

menampilkan halaman "Tambah Data".

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario)

User tidak memilih menu "Tambah Data" melainkan memilih menu "Olah Citra"

dengan meng-klik tombol "Olah Citra". Sistem menampilkan halaman "Olah

Citra". User juga tidak memilih menu "Olah Citra" melainkan memilih menu

"Kenali Pola" dengan meng-klik tombol "Kenali Pola". Sistem menampilkan

halaman "Kenali Pola".

Tabel 10 Teks Use Case "Meng-upload Data"

Nama Use Case: "Meng-upoad Data"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-upload data yang tersimpan pada file penyimpanan dengan meng-klik

tombol "Load". Sistem berhasil meng-upload data dengan menampilkan sederetan

nama pola pamor keris Jawa pada area yang disediakan dengan diikut:i munculnya

pesan "Data dari file penyimpanan 'pamor.dat' berhasil di-upload". User meng-klik

salah satu nama pola. Sistem menampilkan matriks citra berdasarkan nama tersebut

ke dalam suatu area yang terdiri dari grid (kotak kecil) berukuran tertentu.

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario):

Sistem gaga! meng-upload data dari file penyimpanan sehingga akan keluar pesan 11Error".

Page 79: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 11 Teks Use Case "Menghapus Data"

Nama Use Case: "Menghapus Data"

Skenario U tama (Sunny-Day Scenario) :

User meng-klik salah satu nama pola pamor dari daftar yang ditampilkan. Sistem

menampilkan matriks citra dari nama yang terpilih. User meng-klik tombol

"Hapus". Sistem menghilangkan nama terebut dari daftar nama pola prunor yang

ditampilkan.

Skenario Alternatif(Rainy-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Hapus" tanpa meng-klik salah satu nruna pola yang

tersedia. Sistem menampilkan pesan error "Pilih salah satu nama pola untuk

dihapus".

Tabel 12 Teks Use Case Meng-upload Citra Masi:kan

Nama Use Case: "Meng-upload Citra Masukan "

Skenario U tama (Sunny-Day Scenario)

User meng-upload citra masukan (citra yang sudah didapatkan deteksi tepinya dan

sudah dikonversi ke bentuk citra negatit) dengan meng-klik tombol "Load Cttra".

Sistem memberikan pilhan kepada user mengenai letak file citra yang ingin di­

upload, ha! ini dipermudah dengan sebuah fungsi untuk melakukan preview

terhadap citra yang akan dipilih. User memilih file dengan meng-klik tombol "Ok"

pada kotak dialog yang tampil. Sistem menampilkan citra tersebut ke dalam tempat

(panel) yang disediakan dalam software.

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario)

User batal memilihfl/e citra dengan meng-klik tombol "Cancel" pada kotak dialog

yang tampil. Sistem menampilkan sebuah pesan (message) yang bertuliskan "Anda I batal meng-upload citra".

Page 80: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabet 13 Teks Use Case "Melakukan Proses Downsmnpling Citra"

Nama Use Case: "Melakukan Proses Downsampling Citra"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario)

User meng-klik tombol "Beri Nama". Sistem melakukan proses cropping dengan

menentukan batas atas, kanan, kiri, dan bawah dari suatu citra. User dapat melihat

hasil dari proses cropping tersebut dengan melihat ada kotak persegi berwara

merah yang mengelilingi citra masukan. Sistem melakukan proses grabbing bit

piksel dari citra tersebut, dengan kata lain sistem mendapatkan matriks piksel dari

citra tersebut. Proses ini bersifat iteratif hingga jumlah matriks yang ditentukan

terpenuhi (misalnya width = 100 dan height = 100, maka grabbing matriks akan

terjadi selama 100 x 100 iterasi). Kemudian sistem menampilkan hasil grabbing

piksel tersebut dalam area yang telal1 disediakan. Area tersebut berupa kolom dan

baris yang membentuk n x 11 kotak (grid) kecil. User dapat melihat hasil

duwnsampling citra dari area yang tel ah disediakan tersebut.

' Skcnariu Alternatif (Rainy-Day Scenario)

User tidak meng-klik tombol "Beri Nama". Sistem tidak melakukan mekanisme

proses downsampling.

'l'abel 14 'feks Use l'ase "Menamai Citra"

Nama Use Case: "Menamai Citra"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Beri Nama". Sistem menjalankan proses downsampling

citra serta menampilkan sebuah kotak dialog untuk mengisikan nama pola pamor.

User mengisikan sebuah nama (na.ma pola pamor keris Jawa) ke dalam kolom yang

disediakan dialnjutkan dengan meng-klik tombol "Ok" pada dialog tersebut. Sistem

menambahkan na.ma tersebnt ke dalam daftar nama pola. User dapat melihat nama

yang barn diisikan pada daftar nama yang ditampilkan kemudian user juga dapat

melihat representasi matriks dari citra yang barn saja.

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Cancel" pada dialog pengisian nama pola pamor. Sistem

Page 81: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

I mengalami Runtime Error.

Tabel 15 Teks Use Case "Menyimpan Data Citra"

Nama Use Case : "Menyimpan Data Citra "

Skenario U tama (Sunny-Day Scenario) :

Us"r m"ng-klik tornbol "Simpan". Data yang s"bdwnnya ldah di-Jowmumpling

dan dinamai kemudian di simpan dalam file penyimpanan yang bernama

'pamor.dat'. Sistern berhasil menyimpan data baru tersebut kemudian rnenampilkan

pesan "Data berhasil disirnpan pada file penyirnpanan 'pamor.dat'. "

Skenario Alternatif(Rainy-Day Scenario):

Sistern gaga! menyirnpan data barn. Hal ini ditandai dengan munculnya pesan 11 Error11

Tabcl 16 Teks Use Case "Meng-klik Tombol Kenali Pola"

~a Use ~ase : "Meng-klik Tornbol Kenali Pela"

I Skenario Utama (Sunny-Day Scenario)

Sistem rnenampilkan halaman ntarna. Pada halaman utama tersebut terdapat tiga

menu utama yaitu menu "Kenali Pola", "Olah Citra", dan "Tambah Data". User

memilih menu "Kenali Pola" dengan meng-klik tombol "Kenali Pola". Sistem

menampilkan halaman "Kenali Pola".

Skenario Alternatif (Rainy-Day Scenario)

User tidak memilih menn "Kenali Pola" melainkan mernilih menu "Olah Citra"

dengan meng-klik tombol "Olah Citra". Sistem menampilkan halaman "Olah

Citra''. User juga tidak memilih menu "Olah Citra" melainkan memilih menu

"Tambah Data" dengan meng-klik tombol "Tambah Data". Sistem menampilkan

halaman "Tambah Data".

Page 82: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabet 17 Teks Use Case "Melakukan Proses Training KNN"

Nama Use Case : "Melakukan Proses Training KNN"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Train". Sistem menghitung jumlah neuron input dan

jumlah neuron output. Setelah jumlah neuron input dan output ditentukan, sistem

kemudian melakukan konstruksi Neural Network yaitu dengan mengisikan jumlah

neuron input dan output. Kemudian sistem mengisikan nilai training set dengan

jumlah neuron input dan output. Konstruksi terhadap NN dan pengisian training

set telah terpenuhi. Proses selanjutnya yang dilakukan oleh sistem adalah

memnentukan bobot matriks dengan memanggil method "learn". Kemudian sistem

melakukan evaluasi terhadap matriks bobot tersebut untuk mendapatkan level error

terbaru yaitu dengan memanggil method "evaluateError". Ketika error di bawa11

nilai I 0% mcnandakan bahwa proses training tel ah selesai. Sistem menampilkru1

I status keberhasilan proses training dengan menampilkru1 sebuah pesan dalam kotak

i ,1:~1~ .... ~:._." D-.~~.,~ •-··": .• : ••. ~ •.• 1.-l ••• 1~-'"; A:: .• 1 .••• L,_ .. 11 I \,ll!UVC )dllU I 1u.::i1..::. llclll!lllC. lLl(Lil 01.-IL~dl UIJtlld!!!'.dll

Skenario Alternatif(Rainy-Day Scenario):

Sistem gaga! pada saat awal konstruksi NN sehingga proses training secara

keseluruhan pun gagal dijalankan. User akan melihat sebuah dialog pesan "Error".

Tabet 18 Teks Use Case "Melakukan Pengenalan Pola"

Nama Use Case : "Melakukan Pengenalan Pola"

Skenario Utama (Sunny-Day Scenario):

User meng-klik tombol "Kenali". Sistem melakukan proses downsampling

terhadap citra masukan yang ingin dikenali. Setelah dilakukm1 downsampling, pola

dari citra masukru1 kemudian ditarnpilkan pada KNN kemudian neuron pemenang

dipilih. Si stem berhasil mengenali pola citra masukan berdasarkan hasil dari proses

sebelumnya yaitn training. User dapat melihat narna pola yang berhasil dikenali

dari sebuall dialog pesan yang ditarnpilkan "Parnor tersebut adalah : (misalnya :

Beras Wutah)".

Skenario Alternatif (Rainv-Day Scenario):

Page 83: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

User meng-klik tombol "Kenali" tanpa melakukan proses training sebelumnya

(dengan meng-klik tombol 'Train"). Sistem tidak dapat melakukan pengenalan

citra dan kemudian menampilkan pesan "Lakukan proses Training terlebih <lulu".

4.2 A11alysis/Prelimi11ary Design

Ana/ysi.1·1Preliminmy Design (Analisa I perancangan awal) diwujudkan

dengan melakukan analisa kehandalan (robustness analysis) yang kemudian

didapatkan hasil berupa robustness diagram berdasarkan masing-masing use case.

Berikut ini robustness diagram yang dihasilkan:

I. Robustness Diagarm Berdasarkan Use Case "Meng-klik Tombol Olah

Citra"

__ o Kalaman Olsh Citra

M~ng-dil 1cmbol ~Olah Citra"

~~'-"""" um ~ Haloman T•mbah Oat>

Meng-<li< Tomb¢1 "Ke!'!ali Pola"

Halainan Kenai! Pola

t,\enamp1l.:an H:ilam.Jn

Olah Citta

M&nampilkan Halliman Tambah Dsta

Me:nampilbn Halaman Kenali Pola

i;:, Ske-Nrio Utilm~ (Sunny· Day Sct>no1io) Sr:f"' ..,.~,.~,,.::: '·""

tf':!!c•::-;a ""''"'"" ... :l'l"O ;;at,, n--t,.. .. ·o-a" C:·a· 'Tarr-bal"' Dia· :ia" ·;:,,..af Pc-a· <;~..- "'t"Y"---"

'>'tr'.; '0-a" (<;•3 C~";i'"

mtrg-tJ.>; :crrl:-c-- ·o a" C-~1· 5'>~tm ,.,...,,..1rri:c,:.:a" t-.a.ama-: ·o~" C!•a' Sk~ri.:> Alternatif (Rainy-Day Scenario) uw :c::1;i;; ,.,.,,..,.._,_!- 'I"('""

·o.aM C~·a· m"~l "'·l" <nt'l':M~ n-tr-v ·rarr"t:a" Dat1• Otr-g:;ir. mi<,.;·i:'.•. tcmbol ·ramtiah Dau· 5'rtt-m mer.amp-.'.Ur. h.a!aman ·rambah Dita· Ustr }l.lgll t>dllO: mtmO•. mtr.u ·rambah Data· me:aor.~..a,.. mtmfrh n-l!r"J "Kt1•a1, Pc-~· :H1r;1r. mer.g.l;U; tomtxll "Ktl'JI· Po\a" S.·sttm mer.amp•ik:~r 1-.;!'.amar. ·Ker.a\: Po~a·

Gambar 19 Robustness Diagram 1 (Meng-klik Tombol Olah Citra)

2. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Meng-uploadCitra Tuggal"

Page 84: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

.·. ~···

SklDNl"k> U~ma (Sunny· DayScft'lario} Uu1 mimg·l:H: tomt·o1 ·up:Oid C'tta· S<nem mtmtai.Un pi'.1<.Jn hp::! l.iStf mil,.,gtna' :,;~;; !iit c<tt.1 Yl"9 mg;" d1-up!~ hJ! ir.i d1pc;<mud1h dtngar

~~Ci... M•mQCl·.· .. ".----.-.-.-,,,,,-Q_c, .. ubuJh Wn911 untul: 1 -mt~l:ul:ilin ptt"'t-.1· tfth1d1p C~•a y1n9 Jl:ln dtplkh. u~· mtm•ih f;~ dtr.gan m11n.g·Ut tcmt:ol ·m· pa::ia l::e:JI: d'1>:-g

""' cl \.. y;ing ump.t Smtm mtnJmpi;l:Jn ~~·J ~trltb .. t tt d11'..am ump.It iPl"t~ yu1g ais-e-dcal:an da!.im software Skenario Allttnatif (Rainy-Day kmorio) Uu• baUi mtl'l"-<i•h {:1t c~J

dtngin mt"S·i:'I: to'l"bc-' ·canct!" PlldJ l:::u~ d..a~ yang umpJ 5'1~tm mt"limpill:Jn Sf!bu1h

ptSU'I "'1<1'H"9t! Yl"9 bfttu\;$kin • ~ndJ bJUI meng•uploJd ccya·

Meng-lr.li1< Tombol ·canoe I~

I

• C1slc-;J Penn 'Anda

bal.31 meng-1>plosr:I citr11~

Gambar 20 Robustness Diagram 2 (Meng-upload Citra Tunggal)

3. Roln1stness Diagram Berda5arkan I''"' ('me "Mebkukan Detekoi Teri"

[ siwu.no u~ {Sl.mny.0<1y Sr maria) : U1t• "'"";·~'~:em to· 0 0.tHl- Ttc·· S~tt"' "''"ll"''"lU" Sl<'>'et• '~t'-"; .:1•. :!f-'l" :lt"SI" ""'";;""H-1" !'t't:~:I;; ·-~· GllmWl ~ • ..,, .. :i~" u:f"' ll"ff':!Jpl":U<I tfl:>il':.1<' :tp 'f:>,"<t

l~f";<"; :!I'· 't',t S.:1'.J" mt":!lp!•OJ"­;,H;,,i:J" tt~ C~•I ro":im mtf'S~~v";

&•1•- tip ~'l" :t~ lf~1e..1 tim~:i 11'

tl'""l>""lld"- <l11'91"· '''" ''"9 ''" :!J" :!-J •:.;\.J" ~O,,Vi"J> J•I" :fl-'I• :!t";)I" ltv'J" )!l"S br.i~" L•"SU" i<'l";~t";I ''"!l :F1C..;;Jn oit" Ht,.,,, J:U'.af' "''"ll"'"'"QUr. "C•'-!T'JU.mo.,,. P*':IJU'tl" :r-~'I" U'tf"tw :>te1H

11.l","l"fl ''"ii 04~"~'" e,.., i.1t1m J:!J'.J" mf;.,~"!;"" pi'OUI Hyitfftiis ~l~v H'P<>ll< f:"'Clfl mt"gM.tn~U11 91'" pvt,ll·PWNI di" Upi C<VI Yl"ll dd1p1:•.in) Dan :mngu;,n p•oin 11119 dl.ll<ibnn o'fl> 14tem O• 1t.n m1U !1.:l1p1tU"!a" ttP< citra :O"ll ta0.ii

;11fo""U·-... ~C<n'l4f> Ja"°".A'\9 QI~ l\ll:V ttfl

)l•~g \:t'ml,l(lc11• d:tlml)i.'"li" p1;111•n )o-1"9 tf',.I> dudi1~.11n dl\J!'f'- .a,l!'lh:-• Ua> d1p1~ mt1i1'r. 1'uO ;andr.t<.-wn '-':•1 d~ng1n metode Ctn!'") Edi:• Ot:.=n dJ" tti:< ''t'I y1r11 d!Ull'p0Un lf'nb,,t Slwwio AHtmiotif {Rainy-~ ScHIMio)• $1,.,gn l:ec> ~tm<l<"1jl;r-1nn-;11la nttm 91911 mt'.al:W<ll" !a"dftfioU,. !IP' C".!I Atl" tttllpi :tt1:l1ptt ttm<l<'ljj~-1" ~·~dun mtn;er..ai \\lltu yang d J:f~-~•.1~ urtul: mt\JbJUn ~"~f:tU·-ir

ttp,te•g1nt-wng Pldl ~.tm1mp·wo~ tt:tpr.I" P•Pt!'I IUUJ \Jp-,cp_-P( fl"i<

d•;wr1i'-1<" "*~ ""'

0 C11r1!.1nu~u1

7:-D b 0 Citr• ~•"Q S11d1h H•hn

Tomeol "l:tlt<i:.i Tep;· l.!en11~•lu11:1n Citra

Uu·r

6 0 0 0 ···-~b""

Mend•p•t<•n l<1"!111tan Keli-111t1n Tep!

r.p;

0 0 Totoi Cltnl

Me"il"<"""R"i Atmt. 1.!enghil•~'-""

·a~O~ Ar1111 Cwa

Gambar 21 Robustness Diagram 3 (Melakukan Deteksi Tepi)

4. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Melakukan Konversi ke

Citra Negatit"

Page 85: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Slmwio UU!ruo (Sunny-Doy Su<1otio)' U!i"' mtr-g-1:,'I: 1om!;¢< "1-ltgnf" u!"l<.ll. mt,.,gul:i1' 1 .. 1tu c-t!i m1rfto1 c-t'l n~1:-• W.em mtrd1p1tl'if1 Pi".'-'"9 di" ~!:1• ::•1 Ktmvd'<I" 1·11tm mt,,d1p1:>:1" RGB :Rto Gru" S•.;t~ 01·. ct<J :t·nb;..-t 01• •.i:!i' ?.GB :.1,..g tt'.l" d<:llFlt~Jn l.tm.,o-1r 11tttr mt.Ji:.ul;J" CF-t'U l:~•J;.,t

mt'YFii:l" e~•u' -..-:ul; 'l't":!"a:•.i~

"~' J'pl"J Wit.; C-~i mH.;FJ\.in OptfU> ..,r_t.;I; l"r'ff':liFlt~Jn

,.,,;1. '1t::r;vg t:1•.., il = l05 • ;t:G•fr" :·,·~vt mt· .. FHi" CCt'H• ..>"l..>I'. mtf'Oi!>ll<.I" <'•t G•H" ~.1rg c1·., t " :;;s · ;tB:iJt .'v.::;vf_ mt'-.l>l'--1" <:F~H· ""l"i:. mt<'OiFllU" ,..,-1 f;,.,, ;1r5 c.1•.,

S--nt"' •.tm ... :!.J" mtr.imp;l:J" i-u •.cr.t·~­

Cltli i:.f l:tn .. ~ rtg1tl kt 01·.1m 1•u il"9 ttl" d-ttd.JUn Ult' Olp: mtJJ•.1: r-u., ~.C"•t'i' dl~ 1'0 l.!-•HC;.,l S~lo Altttrutif (Ratey..[)..,- Sctnirio): 5.Jrg1: he( ~fm.,rgt.r.1"-"~' -' ll ; ntm g•gl mt~~u<.l" l:Cf'Vfc'I' C~'J l:t t.f"T.,<: ~"'J <"t;llt'

Ad" lt:iC- :t'CJCJ1 lt"'-'"91:"1" Pt't~U" mf"Qf~J -'.1i;'!..; J'l"Q 0 F-tc--\;l.Jf' w"lwk me!:ikul:l<" p•::1H ;_c;o-.e•r tt<ltl: .. : ~t·Ql":.,rg 1adl i:tmtmF_,Jr. <HfFJU" P•Olfl 1.,1:,; !:J~..op,'P( 1rg d')l""Jl:Jn e'•f> ~It'

~ ----:Q.-,-,.--,-.. ~,'",,Q.-,-;.-,,,--.-.-,i-,Q.,c, ..

O-o-E---6.-o Alph1

Alpha (Transparansi)

o-6 RG6

1-.leng<env*<Ji dlf1 t.lel'\Qi.iVdlllt RG6

Mtnd1pat111n L•b1t [WilllhJ Cil11

Konv~lt 6enM Nt111bl

Men1mp11Qn HaJil KoM~ Citrll <• &.n!u'­

!1-.g11tif

Gambar 22 Robustness Diagram 4 (Melakukan Konversi ke Citra Negatif)

5. R.oh11s1ness Diagram Berdasarkan Use Case "Menyimpan Citra pada

PC/Laptop"

"' SkMMio Ulilm.1 (Sunny· OayXfflano): 5-ftt'a" ~,;--r,;J Pt'OIH

F-f"iJO'l"ar c~·a •tea OcJh;;.J" wlf' •.f.,.._,:;i mtm>i<'I "'":"'· ,.,..t":,-,.,.par c~a f>H, ;::-<r;e-4 .. l'" c:-;

mn;;i:::t•f •.t 1 .. .1: .. 1<u

:!-gura~-1,.. de,.;1~ rrtr9-i::OI: :cm!>:; ·s.,-,;::1r·

S~tm frf"'l":lu wl.f'

mtf'l9t!'\I< it'.li:. {d~tl:tei~.-f\it; um~!:

mt<'ly.mpJ" c~J1 mu.,1:a" Uu• mtrt,.:<.i:.l" 1·u iany.mpar.1n dt<'9Jn mtng1•l)r. <'a<ru f;:t c<tra y~ng a~.1n d:!'"<lPI" :::U" mtmWh 1o·-::1~-i<U pef\y.mPJ"l" i.Ul"ud-1<' mtr•g-l:ti: :orrb:' ·ct• W.em mf"Y-·"'Pi'"' c~·J muukl" de,,ga" nama Yl"9 d'pM> ~"' a•n Yi"9 d;pt<!\ O'<e1' ·.;a•

Skm.ario Alt~tif (Rainy·rhy 5(tmrio) i U!e< mtmt11a·i.J" i:•e1H p..er:,.-.mpar1" e-~·a i:! IUil~.; t•H lf":E-":,; FiOi

:ae~ei:.P< :t'"!l'" "''""il· ;;;t!::mce· ·c1~-:.-· Scntm :•OH rri ik,,t.ll~ Pf"'J'mpJr-J"

1'h!TU1Citr1

Mtny1mpan Citra l--£>

i=eiet-t y;rn>.1 OiFih!'! O@~ijllf! ~-1-Dma yD'"ll

Dipi!ih

Tembol Canool

Gambar 23 Robustness Diagram 5 (Menyimpan Citra pada PC/Laptop)

Page 86: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

6. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Meng-klik Tombol Tambah

Data"

~ Sk~rio Utatrui (Sunny­Day Scenario) S.:swm !"f"•H'amp-'i;a,.. ha~man utama Paoa ra:ama<' ... uma t<i"Sfb"'t tt•::i.ai::at t·;J mfru -.ama ll't;.i mfru 'Tan"t=.tl' D.ita· ·c:an C-::ra· oar" ·Kera•, Pc-J· Ult' m,;m •. -h mtf'u ·ramtar. Da:a· oengar rr"trg.i:H: tcmbc ·Tamtah Dl:a· S1ntm mtr.ampc·.:af' l°'l'.il'l'Jf'

·ramCah Dau· Skemrio AlterNlif (Rainy-Day Scenotio) Ust• t•o1>: memt.t'I mer>u "TamOai" Data" mt:a-ri;a,.. m;;m,ih mtru ·o~h

C't·a· dl!f'lga,., mer.,g-;,:;,r. tomto' ·o.ar. C;t;a· S.•r..tm mt!"'amp-i<:.an ha!.iman ·0:11h C'!ra: UH•! , .. ga t,::1a1: ..,...,,,,,;J· .,..t,...i ·o·al"

(':•a" me.lof'f . .:ir m,;.mof"'.

m.;.r;; ·r:era!. Pc--a· dt,..gar rrtf'g-1:! >: tcmtc• ·;;,;,..ac Pc.a· S:sttm 'Y'fram;:-;.a~ "l 11..,..a,.. "i'.t"a- Pc a·

1~()

M&ng~ik Tombol "Tambah Data"

Q~ombol"Olahc;oa· -

A Halaman Olah Cilra

User~

Menampil\lln Halaman Tambah Data

r.1anampl!Qn Halaman Olah Cilra

Meog<l;kTombol~-E"-------·

Halaman Kariali Pela Manampi!Un Halaman Kftnali Pola

Gambar 24 Robustness Diagram 6 (Mcng-klik Tombol Tambah Data)

7. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Meng-upload Data"

Skenario Utama (Sunny-Doy Scenario): L:te• ,,...,,..;·!JP:DX data ;;a"g te:s: mp a" ::aja f;;e i:;--Ef'~nmi:;a,..a,.. j;;r-ga" m;;!"',g-

1;0; tombot •tcad· 5-~tem ~rras~ meng-up\oad data d;;rgan me,..ampi11:an se-Oery.ar rama pc~a pamcr l:e1s Jawa pada area )'arg d:sed•al:an dengal'\ dvl:ut' muncuinya ~s.tn ·oata dan fiJ<; pel".y<mpar.an ·pamor dat' t;oErra>il d1-;;p1ca::1· Ui:e me,..g· ilk sa:ah utv nama pola Slltem mer'!ampi!l:an matni:s Cl"J'a t:--E'danii:an l"ama te,sebut r.e da:am suatu arr.a yang tt:td>r• dan g•f:t ,l;cak l;e::il; beul:uran t~rtJ:rtw

Sken.Jrio AlteiThltif (Rainy· Day Scenario): S'nem gaga: me!'lg·wp;cao data da•, f1;,;. c.,;.ny•mparan st:h:r:gga akan f:ehJiJr p;;san "Error·

Q~ A Tombol Load

User

·-3>-0~~·l•ad 0

MatriGCitra

File Petiylmpanan "pamct.dar

Dialog Pffan a.gal

Garn bar 25 Meng-upload Data

Page 87: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

. D S~10 Ut..wui (SUlltl)'· Doy Sc~nario) ; us~ mtl"g·tH: u!)l'I uw r4m1 p.c-:, pamo• d.ar• dlfta' ~1rg d<'.1mpi:t1n S$ttm mtr.1mp•:Un mauJ:s c1tr1 dan r\;1m1 y.arg lt•pJ.ti Ustr me,..9· k.hl: tomto1 "H.apu1· ~·.tm mt,.,gh;:,ngl:.Jn r,,tm.l Utf!b-.it din dJfar nJma po:O. p1mor Y'"9 d,..1mpd:.1.., Skcnuio AHttnatif (Rainy.o.y S«fUrio) : UU• mtrg·til: tomtx>J "H1p-.. a· til'!pl mtng·kH: u~h sa: ... l'Jma po\J yang ttfStti~ Si:ittm merul'P~~.Jn pt-Un t'rror 'Ptl.h Ula." Utu l'!Jml J:;-0'.J urt;;~ d t>Jp-.s·

Q_. M<llhot~~·· -0 A -. Area' oatt.V Nam 01a Menarnpilkilii Oaft&t UHt Nama Pela

1---· MatrikJ Citta Menampllrcan Matriks

Citra Me:nghilangtan Nama

Pola dari Oartar

Gambar 26 Robustness Diagram 8 (Menghapus Data)

MenampilQn P(!-san EnO<

• Dialcg Pti3n E.nCf

9. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Meng-upload Citra Masukan"

I Skl!n.irio Ut.lmil (Sonny· Doy Sc~nario) Ust• merg- ... p-oao :-·...'a masuta.-: ~c~·~ ya,.,g suoah d•:lap-a~kar. Ci!ttf·s; tt;:;,,.;iJ di" ;uoar. d.t:cr:vl!""l' •:e l::-tr!ul; C-'::'a r.i-gatef: dH';ar me~g·UO:. tcmb-::i' •tca,:i C:tra· S:r:tm memberan p£1"an t11catu uS.1' mergerai ·~tal: ,f:.t citra yarg r.9.n d;·u;~o;n_ ha!"'' d·t:ermud;ah dl!nga i:t•t;;al" fung~ uf'.tui: m!"<ib.1tan pe•'it!•Y urhadJp citra yang atan dip-<lih Uu-r memi!'h fi~ dengan meng-J.;H: tcml>ol ·01:· padil l:cul: diiJlog yal'g tampl S-Onem mer.amp'11:an Cl".ra ?ersebut la da!am tempit (par:g; y1n9 d:UO;,abn dalam sofr"~~e

Skenmo AH«mtif (Rainy.-CJay Scenario) U:~ ta~al memiG'h fife,,._,., dengan meng·l:lil: tombo! ·e;a,..cer· pada l:otal: dia!cg :,iarg tamp1I S-:1t11m ml!nampi1:an seb..iah peun f'T't!HO-,,~: yal'!g t:~!'Wfrll:aro ·:..,.oa bau: merg.uptcad ciir1·

l ~ ,-,-.-.-.---cM>e~mQC•iv<a~----M-e-1-a'ruka-Q~Civa cl \

Pan~I Pttnampun'J Citra

Me-ng·ldil Tcmbol "Cancel"

I Tampil

Dialog PHSn .. Anda bstal meng-uplosd

citra"

Garn bar 27 Robustness Diagram 9 (Meng-upload Citra Masukan)

Page 88: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

L Skenario UUm. (Sunny-Do: Scrnario): U;er meng·kU:. tomoor ·s.mpan·_ Dau y1n9 seOil-h.imnya ttlah d>· o:i1~11sa.rnpling d.i11 d.l'Jmil

kemudoJn di limpari dJ:am fi'.t p-tny:mp1nan yang t:-t·rnama ·pamo1.dat" S>stem berhasil menyimpan d1u b1ru ?trubut temud-1r me11ampi\Un ~un ·or..1 bf.rhU>l d<S1mpan pi1d1 f<>f penyimp.inal'> ·pamo1 dat' ' Sken.lfio Altematif (Roiny­~y Scmatio) : 5'sttm 9Jg1: mer-}·,mpan dau taru H.l! 1ni d:Ul'1di11 den;an mur.{:uin)il ptJJn "Error·

Mensmpilk.an Dialog pesan

/~

File Penyimpanan 'parn«.dar

o/""" G•o•• Dislcg Pe-san Gagal

Dialog Pe-san Berhasil

Gambar 30 Robustness Diagram 12 {Menyimpan Data Citra)

13. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Meng-klik Tombol Kenali Pola"

c Skeruirio Ubma (Sunny· Day Scenario) Ss::en m<t,..amp,·.:a,.

r1.3'l'.l" ~urr1 ::c•;;:,c ... : til•dapat toga rrH•.; uU'l"i ya~.; menu "Ken3i; Po-l· ·o.ih c,-.:il· da" ·rarr.t:an Ona· U1E<' mtm,;.r. mt"" "l(p-ar, Po:J" dt..,-gar mf,.,g-kH; tombo' -..;,,..a,, Pe-!a· S:s~tm mframp,;;a,.. hai.arrln "Kfr.a'.l Pe-.a· Sk.nario Atttmatif (Roiny-Dety S<enorio) Use t'dak mtmi'.;h rr-frv "K;;,...ar; Pc:.i· mt-:a.r~:ar mfm<l,h mtriu ·o~i. C~a· dfn-gari mfl"g-t;:,;, tomtxll "Otah Ci:ra· Sstem mt,.,ampm:an ha!lman "Olah 0-..ra· Us~ J.iga t>:lak mtmlf:h mt,.,u "01ah C,tra• mt!aintl.n mtmfrh menu lambah Dau· dt";;ian mtng-1:'~1': tombo' 'iambah Da-:a· S'ntm mt!'!amp11tan ha'.aman "Tambah Dau·

~-E---0 / H•l•m'" K•"'" Pol• ? 'om~ol ·Koo•li Polo'

Q Meng..C.hl Tombol --Olah Citra.,

A ~ H•l•m•n Ol•M Ci••

Um ~

Menampi!Un HalafT'an KQnali ?ola

MenampilkAn Halaman Olah Citra

f,l,ng~li• Tombol 'Tomt~-E'---------·

Halaman Tambah Data MenampitUn Halarnan Tambah Data

Garn bar 31 Robustr.ess Daigram 13 (Meng-klik Tombol Kenali Pola)

14. Robustness Diagram Berdasarkan Use Case "Melakukan Proses Training

KNN"

Page 89: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

4.3 Detailed Design

Detailed design (perancangan rinci) dari pembuatan suatu software

ditunjukkan melalui pemodelan sequence diagram.

Berikut ini sequence diagram untuk software pengenal pola pamor keris

Jawa berdasarkan robustness diagram:

I. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-klik Tombol

Olah Citra"

i::, SkenMio UUm.1 {51.mny-Oay Sc~rio)

Sosum mtf'JmpAoJr. ha~mJI'\ uUmJ P1d1 l'i'.l.fT!Jn .. um1 ttruthlt t~OIPJI 't>gi m•l'\u uum1 y1itu mt!"!u "O'ah Cttra· 'T1rrib1h Dau· :Un ·~tna~ Pota· Uit• mtmo>:n mtnu 'O"h C.111· dt"91'1 mtrg-bt: tomt-ci ·o~r. C-t•a· S.r:t"" mtr-amp.;k.!,.. ri-i'T'J'" 'Oah C"".ra· S~rio Altttn.afif (Rainy-Dai ScMario) uie· H:U•: <rt'"l"- ,. "'t" .. ·o.a .. Ct•J' '1"-f.I rHr "l"t<r-"" 'T'-t'",.

·ra,.,.ca;. Da~· ce~;a" "'t";· ' . ~:~:: -;~·:;" :';'.;

Si:t<r- n·t":;<rc • . .!" "ii-.!"'a" "TamCJi"_ 01~1· ..;it· .-.. ;::l :-Ji~ mtm<i" ,.,.,,..., 'TJ'l1tJI'> D.a':.l"

mt'.1.-!":l;J<' mt"l'.'-" r'l'f"'.; TtrJ Po'.a' :itr;a,. '1"t,..;-1;'l. t~rrt:i 'KtrJi- P:;.a' S~t'T'­

mEr.Jmp,t.llr i"l-!'rJ"' ·;;:_,,.,,,

Po·.11·

-I I I I I I I

0 Ha!1mfribbb

gp I I I

isOlahCitt•lMW PanelOlahCitta{), chan{Jt'. jPan•l1) I

HJl!nWf r.mb!h • I I I I I I I I

Garn bar 34 Seq11ence Diagram I (Meng-klik Tombol Olah Citra)

tbli!f!W! KfM!! l!!jll

I I I I

' I I I

' ' I ...

2. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-upload Citra

Tunggal"

Page 90: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

~ Sbn.ario Utmui (Sunny.Day S«norio) Uur mer.g.!;f;t tombol ·uploa-d CJtJa· W.tm mt-mlaritan po1h;an k:tp1d1 uitr mtngtnli \fut fi!t cit!• yang .l'\g:n d>-uploo.:1. ha\ im d~ud1h dt-1'\gln 1•bu1h ~Jng~ unt\.lli;; mtlakut.ln prtvitn ttrhldlP C.ltrl y1ng ak.11'1 d;pilih Uw mtm<llh fi'.e dtngan meng· tU:: tomt:>oi ·et:.· pad1 koUk dillOg yal'g umpil S<ntm m•l'ampi!l:.an C/tl'I ttfltbut i;e dallm tf<l'!PJt (pint~ yang diud>aktif' da!Jm !.Of't;\"OTt Slcfturio AllH!"lillif (Rainy·Oo: Scmario) Uur baUl mtmMi fiit citr1 dtngan m1,.,g-k:U1:: tomt;.ol ·ca,.,c.i· i»d• i:out d~log y1n9 umpi! S:sttm mtl'IJmp~~" Wbu1h peun :mtu~; yat"g tartutd;Qn • Af'dl biU'. "fltr:.g­

uplo1d C<tfl0

·· .. ~

""' I I I I I

··;o TqmbOl "Uplo?jd

~ I I

.D Citi•: Trminjl

I I I I I

panelPreview() I I I I I I

0 Pint! PtflJmpuna

l<lf' I I I I I I I I I I I

Ol<O I

canoe:!{}

Gambar 35 Sequence Diagram 2 (Meng-upload Citra Tunggal)

Qb!oqP«un "Andabml

mfM:UP'pa4 citn" I I I I I I I I I I I I I

3. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Melakukan Deteksi

Tepi"

0 Sk'"'""" \Jt>m> j~nny Oay \.:"'"""' -w-~·;., .,~~o~ -:;.,.,, '•~ ~.:···

.,-or;~i\.•U" 90"'0>' ·'·~+""i' :lJ'· :lt•Jv

::0•;1• ..-o•;;w••c•" .,...,~~• ·~•· ~ ~ ..... ~•· "'""' ;r-o•dapm-•• ... ~ ... ,.._,."_ .~ «'<•p>: .,,._ '"''

Sr.t-'->" ""*"""'<""'" '"'"'"" ~ '"'' tr.t"" ""''"0"'w"i I'•"- "C' :..•>h "" 't'Utw• "'"'"" '" O "·~"·;~•" Ot•;r ""')I"-; 'I-" 01" ,, .. ->ev<:Jf' ~N .. 'O' l'J"

'""''' "'";•" ...... :""" t..., ... ., l,J•;Ut•

"""·"~'· ,,,.., "''<·'-•" ,, .. ,. ~,.,.,,. '""'" "'~;·~·;<>• r-<:-·'1'1<:1,,, ..... tf'dlU'U" ••·''" •.r.-.~ :>rc1tt <1(0r.~1• ,,,..; <>'l~v<>• elt" f<'*"' .,,.~ .. ,,,,.,.~ .... ~ P-01*1 H}1Wttl< 0·-~ It~'"" p<'OtU "''"'>)">->•-gb• ;••~ l'<>':;..I· P,.":;..I d>•- "" <'O'I )-l"ll 0411'.-:<J'>: OJ~ ....-on1iU-.10 p•o•u )'l•'l o,..<~U,.,, <>¥ ~ "' r ... <r1<1 OOOPl!Q!'_,,.,. 'fP C':!O y1r.g t•·~· _,.,~,...•~·••'"'"'n Pf'"l-'"ll ;ir. rum. C<c• y1~ ,,,,.,,.~ .. ,. dq"'p.;a" P•01

••H Yl'lll ""*h '11.ttlod11 dJ~m ~'"'' \.)W dl!>ft "'fll--t! ,._.<l ~4t'leb.011 ci:t• ;:!1<>~:µi tnr.D<l1 ~ny td~• OitKt>O<> d1•. ttP' c<111 y1ng a.ump<qn wwb'1t. SD<urlo Altt<nutil {Rolloy-Dly S.:.....-lo)' S.."g"' '<e.::I Um1ongl:.,1nny1.<U i.'1".1m g1~al m1\a~uun po<'ao:.W.n ti~<"-'• l>:in :.UP• wd1pn tt"'u">!loNn Pl'l>t<!Un ,.,.I">) tr_.. ~•I::.> yang a-~'-'' ur.wk tnNWtl" po"-Or.1d'"" ltP' to•~<-?'~~"'" ~tn'1mpU111 tt-<:1p1a~ P'<>U11UI~ !1~~;-p( YI"~ a~u<'ltl"

o:i.h ~"'

""' ' ' ' ' '

0 0 Q !Ctku.,n!tpj

' I ' ' ' •<l-it"S<re"Q\!111 I

Gambar 36 Sequence Diagram 3 (Melakukan Deteksi Tepi)

4. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram

Konversi ke Citra Negatit"

--,,, ----, u L; ""f"' &nf"'

"Melakukan

Page 91: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

' S!wwio\Jbmll (SuMJ'-DO)'So:fflOtlo)' ' l.Jw mtl'-i)·~t lC"'00' "ti~•'"' """'l

~.>t!•" 1u1t.i <'tll <1'--,,.d•!'tfl r~n' !><s'.1m tr.f":llPr.'un Pll'.<l"'9 <II" ltbv <:!:'I 1 · rM!'•:l<ll' 13Um m<n:IJpl:Qn RG8 ;Ru Grur.. 1!.1,.1; ~I" c,t.1 \t'U~ 01•. U:11• RGS y1n91~.I\ a.:11p»1an hmu:1..1~ ~., • .,,, m•C£luUn c~H bl'-""-"l

"'*'41~1" l>Pf'>t< ""~.;l 1"'11':1lP!>:l"

,.,4; l'l'l\1 ••'1'• <~• n"-l'•Pllll' Of.f'U """"'' "'l"CICU<il'.

""'' Rt'1)l"'J h•~ ii, ZSS • if'G'Un (••::!;.r1: ""·•'•~Un cp•'>« u"t'.t m1n:11pi1>.o•" "~' G'u~

Y•"il bi"' C • 1!5 • ;-t:ilf;.rf t••O::;.-f~ n'•'~l>IU"

OpMI~ ~<'t".C. l'l'f"'llltTJ-..f;" ""' 5,;,tj

~·"ii b•·· ~- Ut1'ua"'" fl'tNmp<u" "'" ~cnt'V ,..,.. u e.,,., •• ,,.,..~tu :11\ofl" .... ''"ii ttl d.Ul!<ltll' l.lff! d1Pi1'!'tel"->\1'-.11' ~Cf'\'f-'1

d•n 1•0 a<Slb•• 5bnorio Alt~il (Rainy-0,.,. S<itn.Ol;o): S..rg11 <K' u"'""illof'IM'jl)U l<f:tm ;1g1 mt\ok~Un tc,,->mo '°'I lot ~l<'t:..>< <"' ro;;r-• "-Un Utf~ tf':llpil <1"'"-"ill.lN" ;\i'la:IUn mtn;ltf\1- >'1~1u ~·~-'«'\.tin UN<•< mt'.lt~•.>n P'C,., <c~'it"1- :0'1tew~ \f•~J..,w~>I

f!»J <t"'•"'-?~1~ <«wr.1r p•cut l~"w :ipicpd'C 11r>1 o~o<'I'-"" e+i- -.it·

,,,. ' ' ' '

0 0 0 Tpmb9f jH"Jtit

' PM!iPM !HrjgM) ltbarl'lff"!Cl!r1

' "'\" ' ' ' ' ' ' ' ' I

o•m ' ' ' o•t!l ' g~I!)

0 "I" ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

gtll)

0 8'i" ' ' ' ' I I

' ' I ' ' ' ' ' '

11

0 I

' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ~-· '

'r

Gambar 37 Sequence Diagram 4 (Melakukan Konversi ke Citra Negatit)

5. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Menyimpan Citra

Pada PC/Laptop"

~ S~ Ul.>m<o (S...nny-Ooy Sar><Ui<>): S-<:f.>~ l~"l'wl •-t·~:~l

Pt,..;c·.>r.1r t~• !•!.--tU d"1~ ... u~ ,,_.. •~..,,.,::1.1 ""-~mo· '-'"t.it mtr;.mi:1r ::-t<J l"lli

i;t-,.;;-l1!'.1n \t~il mu.,<.J"; ~t suitu i!U :t"ttnt·u !d~tl.tc~,'f;~; p1d1 PC/li;:r:-::p }l"il d9un1Un et"ill" mt1';.i::.~ 1em~e1 '$"1'lp1n· S..':l:tm mtrr.1r.du lllf' "'·f"ilf"I' \t:1~ {d~tkl::!'\'~t) '"'t.ll: m-11:.-.y.mpa.-. e1t1J m11ul1n. Uu• mtr.tm:_,q,. J•u ?t";""'Plr-1" dt"g1n m•rg--1tu., r-1m1 fiit C'tl'J Yl"il 1Qn d,µr,p.f" di" mtm->1'

fo\dt•/l'H i:--1n:r.mi::1n1" l:tmud-tn mtn9.i:;~ !CtnOO'

·01:· W.tm mt<'<',:rmp1n C·':'~ mu .... un dt~I" Nml ~"'ii d!p<lto l:t l'H y1n11 d'pi\h o\eh

"W Sken.lrio AHWNtif (Rainy.Day Scl!Mrio)r Ulff mtmblU!Qn pro~n ptn)iimp1n1n &.>1 ~f i,;IW 110 Urtfntu p1dJ lli:>.cpJPC dt,...g1n mtng·l:l--" 1ombo: ·i:.ttet!' S>ntm tidik m1l,kuQ" ~"yimp1n1n

u~~· I I I I

0 Iombgi "SJmp.in~

I I

' -

n "-.~-

FoJd!r f'fil1ptop

I I

' ' d1cca(l I

•nt~r)

o• ~

' ' ' I

' I

' I

' I

' ' ' ' ' I I

<li•n ' I

~l&V~ I I I I

' I

' I

' I

' "i'

Gambar 38 Sequence Diagram 5 (Menyimpan Citra Pada PC/Laptop)

6. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-klik Tombol

Tambah Data"

Page 92: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

c Skelurio UW'n41 (Sunny·Doy Sctttarlo) S.1!tm mEr1mpd~al'I l',a'.aman

"'t1ma Pada l-1~m1n 11tJMJ U!1tbu1 !t'dJPJ! t>ga men-. 1.1tam1 }a::u meru ·r1mt:1r Daa· ·eta I' ,,.._,a· din "Ker1L Po:.· Uu1 m•m•\h men" ''hmtah Dau· dtn9an mtf'9· Uk tomboi "Tamt:iah DJ!J" S..mm mer.ampr:un r1:.ama" "Tamtah Dau· Skmario Alttmatif (Rainy·DIJJ Scmorio) Ust-r :,-<111: memM't mer;; ·ramt:Jh Ona· me'1-rL11" memM• mtn<J "0'11h C::11· dengin mer9·UI: tomb-o: "(}.ah Cit<a" S'.S':tm mef'1mp,'l:I" h1l.lmJn ·o:an C;va· Use ,; .. ;1 t<dJI.: mem'1,i' men.; "0'.lt- C-":<"a" me:1f'lar mem<'I" n"'f".; ·~:e"J

Pc'.l' dtrg1n mt1"9-i:ii: tomPO' 'Keri!. Po:a· S1ttm mtrtJmptUu., i'.i'.l'Y'!Jn "l:tf'al Po:a·

""' I I I I I I

0 Hf!UnJ!D !tmb!h

~ I I I

I I iiA.ddData{new PanalT.1mb.1hD.1~). change, jPanel1)

I I

H1!1m1nQbh

£ifl

isRecogni::e{n&W PanelKtn.aliPolaO. cti1.1nge, jPa"-11)

Gambar 39 Sequence Diagram 6 (Meng-klik Tombol Tambah Data)

7. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-upload

l)ata 11

Skn>Mio UU0\41 (Sunny·Doy ~ Scmario): llli'' rt".f"it•J;.>.'":2 :Uta ,1"; :e·1..,..PI" Pilei f..f ptrytrpJrJ" Ct""itl" ,,.tr;.~.• ::::.,..!:::::· ·1.:::1:i· Siu..,.. tt•r1;

!'l'"t'";·~l'·CJ!l Cita Ci'"i;i" f't't"i.,..p;Qr- lt!lt•tur ,..,.,.,

p;:"i Pi""'C' ~t'·J !3·'i paO.i l'H

y1rg d~f-';l>li:J" di!r;a" :L•:"~

"'""''"'"Ii i:tU" "Da!l :Ji' "" i:t"~'·"'P''"i" ·p,,..:::• ::1: t-t"'il; d~;,p•CJ:l' LI•" rr-tr;· ~;;; n'J" u:" ,.,.,., p:::CJ Si':fm mtr1m~t:..1" mJtr.~..i; e-':-'J ~rdUJ•\;J" NmJ tf.rl•b;;: h d1\lim l~Jtu l'U yilrg :'1d1'­d1n frid {~cut ~"'~ bt<'.Jl:v''" u.unru Skm.Hio A!WtUtif (Rainy·~ Scl!l1llrio): S~em ;:1;1' mt<'g·;;p;e1::! e1:1 di•• f,\t t~"-Y·mPl"il" H~•"991 al:J,._ kt\11• i::~u" ·e·•e,·

'""' I I I

0 T4lMd

I I

~h<O I -

0 fjlt Ptmim"M"

"PM!l!fmr I I I I

upload() _ I

0 • ma199 Ptt•n

lW!j'>ll I I I ' I I I I I I I I

berhiuil[j • ! I I ..,. I

~ mtMrnpilUn() I

I I

' I 0~•10 .

I .. I I

Gambar 40 Sequence Diagram 7 (Meng-upload Data)

0 Dflb.r "f" PM!

I I I I I I I I I I I I

u I I I I

u I I I

ldi\{)

0 liajrikp Citrf

I I I I I I I I I I I I I I I I I ...

u I I I

8. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Menghapus Data"

Page 93: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

i.:, S~ UUm.l (Sumry.Day ScMOrio): L:st• mtl'\g-ldl u:.tM ut.i runJ po'.1 pamor d1n d11't11 ]11"9 d<Ump1:1:1n S•ntm meramp~l:an mu•,i;1 an oa•, rama yang ttrpd• Ulf' mtr"g· i;-,1: tombct "H1pu1" S>ntm mtf'gl'!1:.al'gl:ar. rJml tt•fb"'t dan dJ~' narr.1 polJ pamc• yl"il CM.frr,p"l:JI'\ Skenatio Altunatit (Rainy-Day Sct-mrio): u~ merg-l:H:: tombol "l'lapus· urp1 mtrg-1:11: U!Jh Ut.i

l'JmJ pc:.a Jiang tf-'~.t Sintm meramp<'tJn peun trrcr ·p-,;,n ulah Ut~ nJmJ po'.1 .,,r.f".;I:

d·"lP'Jl.

-I I I I

~

0 D!fb! "f" Poff lblrikr Citr:t

I I

Am O!fbr Hitft11

f!j!.l I I I I I ! . I I I I I I

- I I

Gambar 41 Sequence Diagram 8 (Menghapus Data)

Tombgl HAA!it I I I I

- !

~ I I I

- I

OWt)g er Error

I I I I I I

' '\" I I I I I

remove{) I I

~ I I

.;r I

'

9. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-upload Citra

Masukan"

c:, Skenario Utama (Sunny-Day Scenario} t.:se merg-up~ad c1tr01 ma;ui:ar ;c.va ;,arg 5wda" d•dlpatl:i11'1 d<:te<;s. tep:nya dar sudah d:kOl'\';ttl• l:e Cent.ii: c't•a re-gatif; der.gan mer.g-kf,I: tc!"f'l:>ol 'Load Crtta· S~em memt-.t~;Y.an pilhan l:EPidil ;;Sc-~

merger.a1 ietak .fife c<tra ;iov·g •1'1ga·i d,..:.i;::i!oo3 hat 1r.1 d'1p1;rmudah der.gan !i;buah fur.gsi untu\;: mi!ltl:vl:an 1Ytvie;v ti;rhadap citra yang akan d1pilih Usa mt-mWh ffot dt-ngan meng­Y.IA: tombol "CIC pada l:ctak diaJo.g yang tampit S:stem mer..ampili:an citta t;:ri;ebut ke da\am tempat (pan.£<l} yang ditediatan daiam software Skenario Altttmtif (Rainy-Do, Scenario) User batal memi&h {i!e c<tP"a del"g<Jn meng·k:lik tombcl ·c.1ncE-l" pada kctak dialog yang tamptt S·nem menampiH:an sebwah tvsan (messo;-e: yar.g benw!tsckan ·;..nda bau1 me"'g· up~ad c>tia·

~ Use<

I I I I I I

-

0 0 T2!£!!m! .. L!ad Citra Mf!ukan

~ I I I I - I I

p.an~IPreviewO I

I I I I

filaChooser(). I

- -

0 Pa!!!I P!!!i!mQ!!ng

~

I I I I I I I I I

ok{) - I ·y canoe IQ

I

Gambar 42 Diagram 9 (Meng-upload Citra Masukan)

Oiffui'pff!n "And! batal

nje'ng.(Jptr" citR ..

I I I I

- .,.

10. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Melakukan Proses

Page 94: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

D Skttwio Ubma (Sumry-Doy ScMOrio) Uur m1n9-t:1:1<: tombol "Seri Nima· S:s<'.em 1. mt~l:utan prous O"oPP/."-9 d1n91n mtntiituOn blUS itll_ l:inin bf\ dan bl•\lli dar1 t'Jltu c,,a Uw d1p;n meMi;it hu11 aan preses ao;;;xng arubvt dtrg:;an m11'h1t ad.I kout ~1 b1rw.1r1 me1ah yar9 m1n911t~ng1 c1tr1 mnuk.ln 5'ntm mt-1Jb.1tJn prous grotJti.ng bit p1k;ul dao c:tr1 ttrwbut du191n kJU ll;in SJ;Sttm m1ndapnk.11n m.1trU p.kU-1 d1ri Clt"l ttrstbvt ProsH .1"!• bt-rs.fJt ite-r1ttf tH•991 .11.1mli;h matrlb y1r.9 dlt*"tul:an tt-r~rn.1h1 lm"lroya 1~~ctl'l " 100 dl1'1 i'ltf.ghr = 100 mal:.I ;rac.ti.ng matnts at.Jn ttl')ad• H·tam1 lOO x 100 r.;eru,; ~1mudt1n l:sttm mtl'IJmp~l:.an r.u~ v-C(,!Jing p,tuJ ttf'ltbut

d.ili;m a.111 yang te-\Jh d>U<hakJn Arta ttrstbut tarupl l:.o10m d;ar1 bal'll yJf"-9 m1mt1ntut n x n toul: (gn:i~ ktc~ UR<" dap;n m1~n1t h,as~ 00.v>'!scmp!irig c-:tra .1an .1•U ying tt'.ih d<Ud>ti:.Jn tfrst·b,,:

Skenario AltffJUltif (Rainy-Doy Scmotio) Us11 Wak: mtf'g·l:.~i: tcmbol ·ae.n Nama· S:ntm tidalo: me,latuUn mtb!"l<Smt prom do>1f1SDmpling

~ -I I I I I

Tombof _,,, N_ama

I I

' I . .

C;tA_ l!f'Ukan I I I I I

0 I I

aeppln;Q I I I I

grabbingMatribPixelO I . I

~

0 Aru MtMmpUk1n

l!nll 0own1rp11no

I

displayi} - LJ

Gambar 43 Sequence Diagram 10 (Melakukan Proses Downsampling Citra)

11. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Menamai Citra"

Sktn.>no Ul.>m.> (5"nny-Day Sc'710ri<l):

D,

ust• mt"'>i·b'- :c""t~- ·se ~~'""'. S:·ste-"" mtr.-1•1,.;:.1~ P"Clfl d~M'l-a"'Pi,rg Cto°J lf"'".-1 mt,.Jmpika,. s-tt: ... 1h tout d-1'~ .,r:u1· mt"-;l<l '-1" "lml PC>! pam::x Uw mt'f'goJ.l.1.­itb~Jh ,.,,.,,, ; ... ,,,,..,,pc~ parre l:t-''S j1>H'. l:t di..I"" l:Ci;~m Ji"" 0 Hd,11:11" d~'"Iu:l'.I" du•gJI" mt,..g·bl: icmbet ·o<:· p1d1 :1~¢9 !t•~t: :. S:·r..em mtn1mb1hQr. .-1m1 tt•iet:": l:t d1:am 'u'Ur .-.1m1 paa Ua• :Upat mtil-n liJmJ yarg baru drickln padJ di~.i' r.1m1 ~1rg d:tJmpd:1n Umudllln ua- ,...,91 diPl1 mffh.r. •tP,-UlflU$> matrib d1ti citra yJfl9 t:1ru u;a Skemrio AttKmtif {Roiny·l},Jy S~): Ult• mtr.9.1;;;,1: tombol '(Jncl-l· Pleil d•Jbg ~rg<San Nmll pea p1m0f Sit":tm mtng1~m> """!:im• fnrv

Um I I I

fO 0 W!l99 Pjoois!an Hamt PR/I_ PMnof

I I I

' I I

0 O!ft!r NfmJ Pola

~

Gambar 44 Sequence Diagram 11 (Menamai Citra)

10 f()

12. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Menyimpan Data

Citra"

Page 95: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

-:",{::··.·.'.:;> __ :·.~;'' 0 ..

0 0 0 -\~ 0 ·,·, /,.

SkenMio Ubnul (Swmy.-Oay r.. -uw I Iomtiot S1mo&n ut!rik:r2!! '_"1111 Dlftlr "r-cttra F!!I: E.!Di!maYa 12!11251 fnln Qi112!:1: etua

ScffMN'io) I I I ~ lk!tjl'll Sllj'I! Uni mtng-lcH; tombal I I 12ownimru1w : ·s.mp1n· Oita yang I I I I I ubWmny1 ttl:ah d,. I I I I I I I d:h•·nrompiing d.ln d'r-lml• 1 .. I I I I I I te-mudiln g, ~pin da~m f<• 0 0 I I I I I

I I Q I "'¢ I I P*fl}'l'TIPI"'" y1n11 ~am1

I I I I I ·i::1me1 dlt' S.OSUm bf!hltll

I I I •' I I m~yimp.1n dau ba<u uoub<..-t I I y 0 I I lc•mud<an mtr1mpi\Un ptHn I I I I I ·01u t~t>u? d:limp.in pldl f..'4 I I simp1t1Q

.. ~ I I

ptnyimp1n.1n 'pamiv dJf • I

~ I I

Sktft¥io AHNnatif (Ralny·fny I Whuil/) I I Sumrio}: I .. 11 I 5.:r:tm 91911 rnf"Y""PI" OIU I g.-g111ll) I batu 1-!11 '"' d.tand1• Otngan I ' .. 'I' muncu!nya .,.un ·un::r· I

I I I

Gambar 45 Sequence Diagram 12 (Menyimpan Data Citra)

13. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Meng-klik

Tombol Kenali Pola"

D Skemrio Ul.lmill (Sunny·Day Scmori<J) Sr!f..,.. ..,..~,..i~c • l~ "3 3.,·~-

.. :;;,.,.,a PJoa r-a •~a., ... :~""a ~Nsebu~ t<-!::lJPI~ t>ga menu vUmJ y;t<t·.; m11ru 'Ken1h Po:a· ·o~n ,,._,.a· dan ·rambah Dau· U!il merrn:-h rneru "Ke-r1); P.o-!a· dH1f:!an me-ng·Ulc tomb?! "Kenah Po:.a· S:'5".em m11n1mpt:~..ar l'l.tlaman ·Ke-raf; Po:1· Sktnuio Alternatif (Rainy·DaJ Scenario) Ui;tr t4a1': m"!milih mtnu ·Kef'.I~ Per:.· me'.iirbr. mtrn<th mtr.u ·o:an C::ra· Ofr,gan mtr.g.~J:I: tombel ·O',ah C:tl'a· s·s::e-m menampill:.an nal.lman ·o.an Cva'. UsN /wga ticlalc mem•!.t1 m&r.u ·olJh Cttra• m&!fir.l:.an m1mi>ih mf-!'lu lamt»ih oau· df-!'lgan meng-kfJ:. tombol lambah Dau· S:nem menampi!kan hat.Iman 'Tambal'1 01u·_

U!er I I I I

0 I isRec:ogni:.elnew PaneJKerualiPola!). dlan.ge. jPa.nel1)

isClahCitra\na-w PanelOlahCitra(). change. jPanel1)

I I

£i\" I I I I I

isAddData{new Pane!TambahDatal). dlange.jPanel1)

Gambar 46 Sequence Diagram 13 (Meng-klik Tombol Kenali Pola)

14. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Melakukan Proses

Training KNN"

Page 96: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

1!11<n'~·''"'°"'""'·r,,,..~,_.,,

"'"'g~e;"g·""'"" ,...., .•• "fN'"'"­·""'"h "•~'"" """'"' s.. ...... .'•"'"" ... _...,,," '"""' ~·" """'-' ~"-""'--'" ,.,...., l•"'~""" ... "'·'''" "'""""'"~ """'•· t< .. ~""" , ..... 3<";•- ,,.,,.~ ..... -·'"''"'" ,. .... "" f""' ··- ,,.,., •• ~,,,,, ... ~ ,.,.._,.,. "''"V «•" "·' ""'"''"9'"~'"Q'"·""'-'" ""'-'"' "P..' """ ao1;1>w~ ~~ .... b '""~'" "'' 01" P<"i"''" ...... ;.g,., "~" lt';i"•"­"'" ... IU'\,,,,,.,,>;O~QOCl<...U" O'I'> w .. .,,,n,.,,_,,._.,,.,,,. .. u,~Nt'"'"""' "'";'" "'"''"01 ... ,.,,,, .,..,,,. ~ • ..,.~ .. " ..... .,, "'"''•'v> "''"'' wr-oO>P mr.:U !>¢&<""'"'-' _,.._,

"''"""'"''- '""' ~,...,, ... ,. ... """9'" ... ,,..,,.;;, .,._..,.,. -..... ;..,,.,..,,,. •:.0-.u ~..,,. "'~'" ... l::>'> '''°N"~O<J• ~"-'' "'""' t'O""V 10• •• ,. ... s ........ "''"'"'P-"" """' "~-""'" "'"'" t••""Q ''"V'" "''"'"'""'" lfO.>" ~Olf" OU"' <o-".I< <>.>q;•"'. :><""'"'~"~'u~u~u •i.o··~._..,..

Sl<MorioAIWn>tlf (~O.,­Su"ulo) 1

~"' g•~t' N~> '"' ''""'""""·" '-'1"~"'g;•~•":-'"'"V""'., ""'*"''•"•• ~-" ;•;• ., ....... ~ ... ,.__.. ,..~.~., "e~•~ ~•q uu· ·r-:·

~

' ' 0 0

"""l""'4 ' ' ' •9 '

~ ·~~ ' ' ' ' ' '

' ' u

' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

0 0 0 0 0 ........... QB• !!Irma It! ""'-¥- ""'/'"" """""" ' ' ' ""I"'

' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' •c) ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

u

Gambar 47 Sequence Diagram 14 (Melakukan Proses Training KNN)

• ....,,,,., ..,..

' ' ' ' ' ~

15. Sequence Diagram Berdasarkan Robustness Diagram "Melakukan

Pengenalan Pola"

S"""""°IJ1.am.tj!"""'t·DayL S<m~tio}:

-·~.,· :~··r .. -;"·"•-"•< ,,., ,,.. .... ..i- , .• ,.~ •";" " .....

S-f:t•" ""''-~'·'" ~~·•-::>"';:.-; ~-. "'" t~·• ~11.u• h,.,.~d '"' 0<>"'\7,-U•- POI

~!Hi'·•"'~""" "*'-'-0'" ~"'f'"l"f; <IC·\;, $-.no'<' t••~nl ,,,,.~,..,. ~-= • <<'> ...,.,~.._,..., c~·••u"'" ~ ... ,.. I>'""' •• ~ .. .,,.,.>"· "~"'"fi :.;,.. :1c.-:,,.o-'.•r. ,.,,,,., ~· p-~ e ..... .,, :•.••.>· <ll~Ub'~a., <1•¢.)1 ~"" )1"9 dtJmpiU,-, "Pomo• :t•HO.t 1!1'-'h :m.u·ny1 !W>l w..-.. r.;· Sbfurio At1~1if (R<lin)'·O..,. S<BY<i<>): uw .,,,,.~.;~.._ 1cn-t-:: ·~*·•··

'l~P• "'ul.-..ti• ~,., """'"'" Utt\.o"'-'">0 ::*r;I• 't"t•-;-~\~ ~"'~ -r •• ,,.,-; $1":"" t<I>~

<lll)r. m•'-''-"Un ~·~"•"" c.t-1 d1• ~•m~<14n

mtN..,.Pifb" PH'" ·uc~'-'" ,,,cu. T'°"""~ W'OtJ> d~•~-

""' ' 00

T<>mt->! "K~~H~: ~~~.!(:!!.~.'-.'!'."

' ' ' '

0 !:!~!£~~ C•ly Mrw~,an

' ' ' ' ' d<>wt'!~J..,;locj '

' ' : : :

0 !"HI ..,.. ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

0 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' .,.iMi,,,.t<ct="(} '

' ' : :

0 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

y

' ' '

Garn bar 48 Sequence Diagram 15 (Mclakukan Pengenalan Pola)

4.4 Impleme11tatio11

4.4.1 Coding

• ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 7

Setelah dilakukan berbagai proses, mulai dari pendefinisian

kebutuhan software (requirements definition) hingga detailed design,

Page 97: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

tersebut ke dalam suatu bentuk software dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java.

Berikut ini beberapa class diagram utama pembentuk software

pengenal pola pamor keris Jawa berdasarkan masing-masing proses yang

sudah dijelaskan dalam alur pendeteksian pola pamor keris Jawa (gambar

I I) :

a. Class Diagram Pembentuk Proses Ekstraksi Ciri

Page 98: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Proses Smoothing dengan metode Gaussian

I

TepiCitta

o:::·nttattNQ(mali:o--d ix.ole.air1

d»ta int HD edg•slma,-g& 8utferedfm39& GAUSSIAN CUT OFF fie.at : 0 OO~f ;re3d0nly} g.auuianK~ne!Radius float ga,usti:tnKotnitl\"itdth int neight int 1i1gMThutthold float lowThtHhold f10J11t

m~gn1tv-d'O 1nt {Di 1~tAGNITUCE LIMIT Host: 1000F {relldCnly} t..tAGNITlJOE t.1AX int • {int) !,11.AGNITllO . {r0>adOnly} l\tAGNJTUCE SCALE float .. 10()F {re.tdOnly) piai:e 1nt t<~vtoolm8';;e 8utfITTedlm3ge .~1:nn 1l't xCvnv float {lj; xGt11d1•nt .float !ill yConv float tB> yGtadient flo91 f!J)

fcl!c.v:1'"t 11"': 1r:t. 1t":ti ~·c1d

g3..;H1ar'.flc&t. flo3:.' fi.:-a:

.;;\'!:Eo~c-1/m:Jge:; Eh,tf<>r~<:llm:,ige

g<.:G3..,si.1a"•<~fre1P;;::1..,$:' flea! ;;(::G:i ... H1.a"FC"l~D i ,\1~:" 1~:

;;<:!:'""' tt" T '"'-.:;s" :! :; !! :3:

1'"'t.!..P.l1J.., .:-1c ,~;::.::~:•in:•;,:,-,..·,:-111.-:'0:! t-ccl;r:H',

1,,~•'."3'":.?'fi.:a! fl:--<i: f:"-a11 1~t

rc«•n.;;11!\tCC"!riH!.:, vCHl

pr;;o;;.$.S.' ·, \-';::IC

~~IJOLl.<"1•"'ar'le>?;i vciC

St-!C:: "'!r !ti!'~.;·eri·.~ !i:::..:-v :t--c-vtt:-3 r '1 ·.010

"'"':E cge;i ~.'l';'Q; s ',; ff<;,>,•<tOl'1~;lQ'[') VO! c ~.:tG3 ... Hl3"F e:-rr·e-:P"!H:l1V5-- llcot!} ~·c-ic

i<l':G3i..u1:1:-K~rnoh1i1d!h\lr!} void

W'!H1-ghTlltE-S.hcld)tl03!) •.'Cid

S.<!!Lo.vThtc-shold:nc--3ti v-e1{j

~e1Sou1celms-ge-!8:.:ffe-re-d!ma-g~) v'OiO

T4?p1C1ttll!/

H".ti::;~clOEd-;e-s.:/ ·.-010 ,,1'1l<tEC:·;jt-<1-:1n(~j v·c-id

--~~~~~~~~~~

Gambar 49 TepiCitra.java

Tabel 19 Penjelasan Class Diagram "TepiCitra.java"

PenaaaJan Code Formula Matematika private float gaussian(float x, float -x2 sigma) { return (float) e~ - - - - ,_ - .

Page 99: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

I

sigma)); }

Menghitung Math.atan2(yGrad, xGrad) Dx(x,y)

Magnitude 0 = arctan(Dv( >')) x,}

Non-maksimum magnitude[ index]= gradMag >= Non-maksimum Supression

Hysteresis

Method createRGB

MAGNITUDE LIMIT? suppression bertujuan untuk MAGNITUDE MAX : (int) mencari titik tertinggi pada (MAGNITUDE SCALE* gradMa0 \ data besaran tepi if(data[offset] = 0 && y Jika gradient pada magnitude[ offset] >= high) { sebuah piksel di atas

nilai "high", piksel follow(x, y, offset, low); tersebut merupakan

} "edge piksel" y Jika di bawah nilai

offset++ "low", maka bukan merupakan "edge piksel"

y Jika berada di antara nilai "high" dan "low" maka tennasuk "edge

I piksel" jika dan hanya

I jika terhuhung dengan "edge piksel" secara _J laIIQSUllQ.

b. Class Diagram Pembentuk Proses Peningkatan Mutu Citra

CitraHegatif

~ o-eateRG81int. ir.t. int. Ir.ti int + getA.lph.slint/ ·int + getBlueHnt) _int + getGreen(ir.t) :int + getNegslivelmsge{BufferE:dlmage) Bufferedlmsge + getP.ed/int) int

Gambar 50 Citr•Negatif.java

Tabel 20 Penjelasan C1ass Diagram "CitraNegative.java"

Penin>:alan Code Keterangan int rgb =(alpha<< 24) y Method yang berfungsi untuk memberikan + (r << 16) + (g << 8) nilai baru terhadap RGB (Red, Green, Blue) +b; y alpha<< 24, maksudnya adalah : nilai bit

transoaransi dari citra masukan di!!eser ke kiri

Page 100: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

PartttlTan.bahOata

ts!sl phax S«Hr>Q ~Bvnon

0~"1'1¢lll J:l.,.5ll ,,.,,,,g JSvl!CI"\

:,~rsp·i•:tl'I Jlh'3X s ... ,,.,Q .i8utto..,

OllllS Sllornple-Cllltlll

CCoVN5A~tPLE HEIGHT mt"' 100 {readCnlyj DO'NN5A"-tPLE 'i'1IDTH int• 100 {re3dOnly} r"l.tDi.11-Sampht J3V3X SlliM.g J81.1tton

JlSO•l2 JSv.a.x $,.,tr<-'d Jl.&t..el

Jl1>t2 jOl\IQIX S'"'l"'Q ..il1st JP.!trlf!ll ja.-&x s-..,1n9 .;Pani\'I

iPa,..el? 1av:u: s·.-.11"\Q .;Pano I

iScrollPal'l.fl:2 1avitx s·,.,11·i.~ JSocllPari.,. OQ-rl.:thPcls J:lwlll.>: s· ... irig JBuncn

los::C11:t j!l'.'3X •· • ..il'IQ .:BvltOf'I IO.)OS!'T\Pltt j3¥.ill J ... 1~ ..:e ... :o", olial'lC1ta Jll'i3X h'>'lr'IQ JBut:Ofl

p.1mc<tj~:t.1cdel 0.fl:fjn.iltl1stlS>jel ... nflw D•faul!List p3r<elE:itl)lma-;ie Pan•IEl"ltr11m.»g9

S.!l''l"IDlt $$rt1plt:

i1rr1pl.or J3vax s·,.,ll"\Q JButton

tJ:'l'lbJt" javax s·.-.H~'d JButton

t3:~1;..:-:, ~r-P.,;.rl':-~"'~0 J!hl ;t.\tf!'• &rt Act1Cr""Ev<:-M) vo d

="'~:>~o,,.:..c::1c"lP:~.-tc.~'l''{<O;J3va 1•\~ ev<-"'t Act1cnE~el'1ti void ::,€:c;,r .• 3-.;.,;::1::"Ff<rf:>'""€::'.:J3•.J 3.\t .,,,.er: ;...c:10'.)Ev.::~:l vcid

•i.:•::is::>~"l)lE"':~,i"c,:i;;:. .F:l'"..;il _p, ... _,;, ,,;:1;::

,;'.{·<:.=>3-elr,01"'Jl•P::!3 .F;i"'~) ~pg .. ..,!\ \CJC

•$C!;»•::,:·~'.P:'Jr(:i8l:i"'C1:1:> .F5'"<:l ~Pl.l!'~J'; v::•d.

1;.~clc.»:';"de .F.;."~tl P3"')1E"::"jl ... •·ti;JV. JP3f'V!j '•Cid

JL»~:v;i;;.,<:Cf'3r;(:c.Jl•3'< S.\1r·g €:Y&rt! L;~!Sttle-ct1c-nE,.<i!-nt) void

•<:>'";'l!•P:t:iA:t>::"'PQd:»..,..,{/'C;J3•~ ;1,,~ r1·i>'J"l: ActicrEv~r:-) vcid ::;.;CC•:a.:..d•c"P""rt::.,..~.::-dj3•3 a.\~ e,,,f:'f'.t ActiC·f'Ever.:} ,•tOi::l

l:::\::$;,.,...cJ<:;.,~1c."P¢•!:;,rme·:J'jJv-' ;:i.~~ ~'•fl"~: ActicnE'+''llr'lti void ci,1 .. C1.raA,,,.t•C·rPo:rf::rr;o:,:::J.l•3 a.~t .:·.<:-f't ActicnEver.t) VC{d

P;;rt-11,~.t,.:if',C:;i:~,'

,,.,..,;:a".:..ct1c-Perl:;-.r .... ,~0·11h;J 3·~~ •,h''?:": Actt·:·!'EV'l'.!t'!t) 'i'Old

:.1mt;i.r-Act1cnPt:d<::<~otOl.J3""' a ... ~ <:-..·"n? Act10.rEv-tf'lt) v¢id

Gambar 52 PanelTambahData.java

Tabel 22 Penjelasan Class Diagram "PanelTambahData.java"

Method Pen<><>alan Code Keterane.an tambahActionPerfonned I. pane!Entrylmage.down I. Pemanggilan method

Sample() downSample untuk 2. String pamor ~ melakukan downsampling

JOptionPane.showinpu citra !Dialog( 2. Menampilkan kolom "Please enter a Name pengisian nama pola pamor

ofPamor") untuk user 3. SampleData 3. Melakukan pengkopian

t:o<::1mn.1.,..n.,.+ ... = /,..1,.... ......... \ ..t,.. .... ,.. ~·,..-- .. _1,..t... ..J:

Page 101: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

etData().clone() dikirimkan ke kelas 4. sampleData.setLetter(p SampleData sebagai

amor) parameter. 4. Melakukan pengisian dan

pengiriman parameter nama pamor

• Kelas "SampleData.java"

Comparable Cloneable

SampleOata

# grid .boolean \!Eii # psm0tN.am~ .String

+ clesrl) :void

+ doneO -Object • compsreTc-\Object) irit - getDats:irl. ir!i bo.clE:sn ... getHrdght(.\ ir'

- ge.n'lictrii !r.1 - Sa..,,~l~Da:a:S!n:"g tr~. irr•

tc-S:rirg;i Strirg

Gambar 53 SampleData.java

Tabel 23 Penjelasan Class Diagram "SampleData.java"

Method (Constructor) Pemrn:alan Code Keter&11gan SampleData(String 1. grid = new 1. Mengisikan nilai bit pamorName,int width,int booleanfwidth]fheight]; citra ke dalam variable height)

1

2. this.pamorName = grid pamorName 2. Mengisikan nama

I pamor berdasarkan parameterpamorName

e. Class Diagram Pembentuk Proses Penyimpanan

Sama halnya dengan prsoes lebalisasi, proses penyimpanan juga

dilakukan melalui kelas "Pane!TambahData.java". Berikut ini

penjelasannya :

Page 102: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Method

simpanAction

Performed

Tabet 24 Penjelasan Proses Penyimpanan

Penggalan Code Keterangan

1. os =new FileOutputStream( I. Membuat file penyimpanan

"./pamor_l.dat",false)

2. ps =new PrintStream(os)

3. for ( int I = O;

pamorListModeLsize()

i++) {

}

4. SampleData ds

I <

(SampleData)pamorListMo

deLelementAt(i)

5. for ( int y = 0 , y <

ds.gctl rcight J ; ) : ' ) {

dengan nama "pamor _ l.dat".

Dan file penyimpanan tersebut

dibuat hanya jika belum terdapat

file penyimpanan dengan nama

yang sama sebelumnya.

2. Membuat akses penyimpanan ke

file penyimpanan yang dibuat

3. Pengulangan dalam

menampilkan data (matriks

downsampling dan )

4. Menampilkan nama pola pamor

for ( int x = 0 , x < 5. Pengulangan proses pengiriman

ds.getWidth() ; x++ ) {

}

}

6. ps.print( ds.getData(x,y) ?

"1 11:

110")

7. ps.print(":"+ ds.getLetter())

data (bit downsampling citra) ke

dalam file penynnpanan

(pamor_ l.dat)

6. Pengiriman bit downsampling

citra ke file penyimpanan.

7. Pengiriman nama pola pamor ke

file penyimpanan.

f. Class Diaeram Pembentuk Proses Training

• Kelas "KohonenNetwork.java"

Page 103: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

--Method normalizelnput

Winner

- halt C<>::lesn = fslse u lesrnr .. 1i::thc-d int = 1

KohonenHetwork

a le:3rnR.9tf:: dcutle- = 0 ~ ... cuti;:ut\Veights ::l::uClt: :::::: a cwner Lai:crsnUpds!e~-.je:,;rsl

a quitErrcr double:::. 0 1 a re:dudion double:::: 99

a retties int = 10000 ~ train TrainingSet

- cccy~Ve1-~hts:i-:chore,"l-.!er • .,-cr(. Kchcrer~~et.vcr'..:) ·void

e•,a! ... ateErrcr;:Cc·ut!e int. int\~. ~ouble\;. ccuo!efi!}. double!}/ void

.... r.crmalr:.elnpu!faoub!e(). double!]. double[:j void

- r:C-J'ff\311:.e'.'i€:1ght;do ... ble!:) vOiO - setTrsinirgSe-:!Train1rgSe:) voic

Gambar 54 KohonenNetwork.java

Tabel 25 Penjelasan Cltiss Diagram "KohonenNetwork.java"

Penggalan Code Keterangan nonnfac[O] = 1.0 I Math.sqrt ( 1 length ) VllPectorll

I. normalizelnput( input , I. Proses pertama adalah nonnfac , synth ) melakukan normalisasi input

2. biggest= -l.E30; 2. Inisialisasi nilai "biggest" 3. optr = outputWeights[i] (nilai terbesar) = -130

4. output[i] = dotProduct 3. Mengisikan nilai bobot output (input , optr ) * nonnfac[O] ke dalam variable "optr" + synth[OJ * 4. Menghitung nilai neuron optr[inputNeuronCount] ; output

5. output[i] = 0.5 * ( output[i] 5. Konversi nilai output kc + l .O) bentuk bipolar yaitu nilai -1

6. if ( output[i) >biggest) { menjadi 0 dan nilai I tetap I biggest= output[i] ; 6. Membandingkan nilai output win=i; dengan nilai biggest,

} kemudian setelah dibandingkan maka keluar pemenang (win = i)

I

I

Page 104: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

• Kelas "Network.java"

tletworlc

q inputNecuronCount :int

• NEURON OFF :double = 0. 1 treadOnlrl . NEURON ON .double= 0.9 {readOnlt} # output :double HD # outputNeuronCount int # random Random= new Random{Syst. . # totalErret .double

- CotPrcducttdouble{i. doutle{J) :double

- getOutp;;tJ) double!) . leam(; .VOid

- rsnocmize'oVe.ights{dcuble[fU) void

- trial(doubl~[JJ void

- vectc'll'Length!doub!e[l) .double:

Garn bar 55 Network.java

1'abel 26 Penjehtr.an ('/ass JJiagrtun 11 Network.javan

Method Penggalan Code Formula Matematika I keterangan

vector Length for ( int i=O;i<v.length;i++ ) { n

rtn += v[i] * v[i]; I v[i]n } i=D

Di mana, n = v. len,qth

dotProduct while ( (k--)>O) { 0

rtn += vecl [v] * vec2[v]; I vecl[v] • ve~2[v) v++; k--

l randomize Weight weight[y][x] =temp* r

~ temp= (int)(3.464!01615 I (2. * Math.randomO ))

~ r =(double) random.nextlnt(Integer.MAX_ VAL UE) + (double) random.nextlnt(Integer.MAX_ VAL UE) - (double) random.nextlnt(Integer.MAX _VAL UE) - (double) random.nextlnt(Integer.MAX_ VAL UE)

Page 105: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

PanelKf'naliPola

:.:<-~lEr-e-.f .tL:ti:'(tl"" "'<-,..,. .:L.:lt:<:l,'

Cil"oei 1a11a_. """"'~ .:e ... t:::~ O~H.!I S3'1'l\:lf.t8.Jt:s

j1n·1x :wing JPantl Runnable

()Q;'iNSAf,IPLE ._,ElG~T IM= 100 {t(l'.:idCnJ-r)

C>0,11NSAr,1PLE •'llDTi-1 1":" '00 {•e3004h} q;.:1: 1, .. .,:.: $'o\1r.-;i .:ei...::cr-: Jl3C~l3 J!h-3-" So'.i"g .:L3C-~I

Jla:: Jllv:t)( 1>\Jl"'-J .:Lil-:

iPa,.~ll J3vax ;.-.1r.9 .iP.a..,el

JP:J1"~13 Jlh'.3-' 1--.-.1,.-g ,.-F:tl"--t-\

1SaollPa,..,e: J<hax s-1t1!'!Q JScr::llPa..,e

!$.s-:Er-r:,. Jl:Jt:e1 "' "f"" .!L3:::<:1 l:.:IEr~c,. Jiha-. :;,\1"·d .,Lat-i'.tl

IC.:l~ Jl··l-• ~.»i"g v8.,:::" 1~3:!1"1>go j3v·:_n- ;:-,'.P'\'l JE.,;::;;~

c:vn:-fl11-H,l::·j<o/ ::(l-faultL11-tl.!::~~I = n(I'·,., C~f.:>ultl1st

p3r.E:JEntryl~139-£!: P.9riE:IEr.tr1lmage P-f(l'vl-::;.,1 j:l>t3X 1-·"*"'Q .:Bwt::i .. R'l'OC•J"i.::e Jlha-.-_ S·\1"'11 JS.,tt:,.. ~.:vr;:-!<:- S.'.J~1c1~

;:3~ J.!h<Ox ;.,.,,~;:;.-Ev::::"

$!ovtt i:h~•- ~.-.1"-;J ~8 ... :::,.

·--:::,-,·::-,,,.-:;

.i:::-,~, _:::;;-<:'T:_;n::;:i.-:~:;:; _;:"'-"°' .i:;;i"•di ,,c:o ;!._-:!::;.l:;~,:., _;:,;,·.;:-l ;:~~.::E-'.«.i'~;i;,;-•.:. _p,,. e-l VOlO

iL,;::·;~:-...iO::::-~.:i-;;<;,-: ;a •• ;,;.-,,-;; E-.12--: L1;:S>!'led1o"E"*r-,:) vcid

!:;::3:;.,~,:-f":.;,f:--"<:::: l"'""i ;1.~: (·,.;-: .:..:HCt'Ev'i'i~tj vcid

': ;'!:; ..,. ~ ;;<.:-,:. _:-:,: - ;: <-•!: ·~-<:-: J;); .1 _, ,; : I}~(''"": ,.1..ctl:;:::"' E'.i}"l) VOid

;n:;c'ie .. .rc-"!>- $:··--;:; F:1r-f:IV<t."a!!P:::1:1

;>"€!·. 1 : .. ~ct•c-P<:rl.:--•,,-,e-o'Java .:h\1 €-'>~r°'! Act101"\Evt:rt) void ><~o::-;;,...1::<.•A::t1·:::-Pt.-•f,~:-r··H~: .J.:i-," :t.-.t V'>"il:flt Ad1onEvii-nt) veld

i:s~:~:.e11:"P;.,-'1:r·"'t:-:::J:;~-3 3.~! ~...-~,.: Acuc-rEve-1'!!) -~·01d

;t:v: . .:..c:,:::-P!!-rk-l'~"J":::;ava ;h\~ <''«.~": Act1crEvt-:-t) vc1a :,3u·Ac1c"'P<:'f::<''"'~-::1'j3v3 3,\~ t;·,'2'"! AC!lC·r"E'it::nt} veld

up-:a:tt;1rt C:C;..~i<·- O:O;.,tl0) void

Garn bar 57 PanelKenaliPola

• Interface "LaporanUpdateNeural.java"

Page 106: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

a) Kelas "FrameUtama.java" .

javax.swing.JFrame

FrameUtam.a

change jsvsx swing JPsnel jLabel1 javsx S'o'iing JLsbel jlabel2 javsx s-.ving.Jlsbel jlabel3 javax.s-.ving .JLaC-el jPanell javax swing JPane! jPanel2 jsvax.swing JPanel jPsnel3 javax_s·,.,.ing JPanel --.enaliPola jsvax S'•'fin9.J8utton lblTime javsx.swing_Jlabel tambahCata :javax s-... ·ing JSuttcn tsmbshOata 1 javax. swing .JS utton

. Fran:.eUtsma:)

1n1tCcmpc-rents{) liCICl

1sAdaDats{PanelT smbshOata. JPsnel. JPsnel) void isOlahCitra:PsnelOlahCitra, JPsnel. JPanel} ;void isRecogni:e{PanelKenaliPcla, JPane,I, JPanel) :void "er-aliPolaAdionPe-rformed!javs.a•••t.event.J..ctionEvent) :void . mair'.Strirgi'.) void

tsrntishCata 1 ActionPe~c<J"mec.ljsvs s,\t event ActionEve-nti void tambahDatsActic-rPerfc-rrr,edlJ8VS Zh\1 eve:-nt Actior,Eve:-nt) void

I :an-.i:it~3m:; .,.·::10

Ga1nbar 61 Fran1eUtan1a.java

b) Kelas "PanelAwal.java"

javax.swing.-JPanel

PanelAwal

j6.;tton1 ·jsvax s-• .,·ing JButtcn j8utton2 javsx swing JButton j8utt.:>n3 j9V3X.S\•oing JButton jlabel3 javsx.sv .. ing Jlsbel jPsnel1 : j SVSX.S-Ni ng .J pane I

. jPsnel2 javsx.swing.JPsnel

1nitComi:>0ne:-nts() VOid

1!>Add8tn{Psne-ITamb-shDat3. JPanel, JPanelj ·void isOlshCitra(PanelOlahCitra, JPanel. JPsne-1) void isRecc-c;nize-tPane:ll·<ena!iPola. JPa"lel, JP.anel) :veld JS utton 1 ActionPerfcrmedti ava S\'~1.event.ActionEve-nt) :v-oid j Button 2A cti cnP erfornied !j av a. a· ... 1 even tActi onEvent) :void 1Button 3ActionPerfcrmE:d-U3va a .. vt event.Action Event} :void 1-

+ PanelA\'>'311)

Gambar 62 PanelAwal.java

c) Kelas "PanelimagePreview.java"

Page 107: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

4.4.2 Testing

Thread

ThreadJam

Garn bar 65 ThreadJam.java

4.4.2.1 Percobaan 1 (Matriks lOOxlOO)

A. Akuisisi Citra

Proses akuisisi dilakukan dengan kamera digital dengan

spesifikasi yang telah dijelaskan pada bab Ill.

Gambar 66 Pamor Benda Segadha (Bag.Tengah)

B. Segmentasi Citra

Segmentasi dilakukan dengan menggunakan software lain

yaitu Adobe Photoshop. Berikut ini hasil segmentasi citra untuk

pola pamor Benda Seghada di atas.

Page 108: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Garn bar 67 Citra Hasil Segmentasi

C. Ekstraksi Ciri

Proses ekstraksi ciri (mendapatkan deteksi tepi) dilakukan

dengan menjalankan software pola pamor keris Jawa. Berikut ini

Langkah-langkahnya :

a) Menjalankan sojiware Pengenal Pola Pamor Keris Jawa

Gambar 68 Tampilan Awai Software Pola Pengenal Pamor Keris Jawa

b) Klik tombol Olah Citra, maka akan tampil halaman "Olah

Citra" seperti berikut

Page 109: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

II arnan:OI~ Clln

Gambar 69 Tampilan Halaman Olah Citra

c) Klik tombol Upload Citra, maka akan tampil gambar berikut

ll•bman :olah Cllu

co-.r<"• C..~•">Jf"C"*"'-"'" o. •-•~u .N h.~ S:iunC~n;Tc1'""'-"'H 1J. .,.,..,.~''"~

--1 __) 11, sn~i:u

ll>o><:.1! .. ·~•11 ~n~ 1·

.. >::<OJ•~·n~n;,

UtlllUn>P<o.<<I< 11;,;uen- J w.~:-~~~~: ~~·m:~: ~~:11.:••L ___ ~_:_~:u_:_::".,_ •

c== ---- --1 '"'•UW<><lf~,,.,,·~""'"'"1$ ..

Gambar 70 Pilihan File Citra

d) Pilih Citra yang sudah dilakukan segmentasi, maka akan muncul

tampilan berikut

Page 110: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Jama,,:O\ilhClln

~ ~·r1o~Mm.o - -

Garn bar 71 Tampilan Citra yang Sudah Tersegmentasi

e) Lakukan Ekstraksi Ciri dengan meng-klik Tombol Deteksi Tepi,

maka akan keluar tampilan berikut

H>tl>tm .. u ;Olah Cl tr~

Gambar 72 Gambar Setelah Dilakukan Ekstraksi Ciri (dengan Mendapatkan

Deteksi Tepi)

D. Melakukan Perhaikan Mutu Citra Pada Domain Spasial

Page 111: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Proses perbaikan mutu pada domain spasial suatu citra

dilakukan dengan mengkonversi citra ke bentuk negatif. Berikut ini

langkah-langkah dan hasilnya :

a) Meng-klik Tombol Negatif, maka akan tampil gambar berikut:

.....,:01>.bCltn

I pl..,~1 '"~

Gambar 73 Perbaikan Muh1 (Konversi Citra ke Bentuk Negatil)

b) Kemudian simpan citra tersebut pada file yang diinginkan dan jika

proses penyimpanan berhasil, maka akan keluar pesan "berhasil".

Gambar 74 Penyimpanan Basil Perbaikan Mutu Citra Telah Berhasil

Page 112: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

• Gambar 76 Labelisasi

Kouk Oblog Pugl•Li.11 . ·11.ma Poi. Pamor Kub

G. Penyimpanan Citra ke File Penyimpanan (pamor_I.dat)

Proses penyimpanan file citra dilakukan dengan meng-klik

tombol "Simpan" pada halaman "Tambah Data" kemudian data citra

berupa matriks I OOx 100 disimpan oleh software ke dalam file

penyimpanan pamor _ l .dat

Proses penyimpanan file terhadap be berapa citra dilakukan

dengan cara yang sama dengan mengikuti tahapan-tahapan yang

telah dijelaskan di atas.

H. Proses Training

Proses training dilakukan pada "Halaman Kenali Pola". Berikut

ini langkah-langkahnya :

a) Load data yang tersimpan pada file "pamor_l.dat" dengan meng-klik

lombol "Load"

Page 113: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

'"' ""

--Garn bar 77 Load Data

b) Upload citra yang ingin di-training dengan meng-klik tombol "Load

Citra"

Garn bar 78 Upload Citra yang Akan di-Training

c) Klik tombol 'Train" untuk melakukan training terhadap citra yang telah di-upload. Setelah di-klik tombol "Train", maka akan muncul status seperti pada gambar berikut :

Page 114: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

•~f><'f>OUp<!>1e>;ov<>I

i'""lT<>.rmg)

Gambar 79 Laporan Hasil Training

I. Proses Pengenalan Pola Pamor Keris Jawa

Proses trakhir dan merupakan kunci dari sn/iware renger;al pnla

pamor keris Jawa adalah proses pengenalan pola. Proses tersebut

dilakukan dengan meng-klik tombol "Kenali Pola". Berikut ini hasil

dari pengenalan berdasarkan citra masukan yang telah di-load

HuU Pr11gr11 Ian brrnpa :>;a11i. Pola P~mor

.lf!!!fr

L•<1€not 00'.>l:ll~B

.. IEnot 00il2l~B

Slalo\ Lnpor•n

Gambar 80 Hasil Pengenalan

Page 115: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Gambar 81 Downsampling Matriks Citra SOxSO

F. La belisasi

Proses labelisasi pada percobaan 2 (Matriks 50x50) tidak

bcrbeda dengan proses labelisasi pada percobaan (Matriks

!OOx!OO)

G. Penyimpanan Citra pada File Penyimpanan (pamor_l.dat)

Proses penyimpanan citra pada percobaan 2 (Matriks 50x50)

tidak berbeda dengan proses penyimpanan citra pada percobaan I

(Matriks I OOx I 00 ).

H. Proses Training

Berikut ini hasil pengenalan pola pamor keris Jawa dengan

downsampling matriks 50x50 :

Page 116: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

Tabel 28 Matriks Perbandingan Percobaan

No Jumlah Waktu Status Neural Network Waktu Ketepatan

Sample Penyimpanan Retry Last Error Best Error Pengenalan [a: b]

Citra [a: b] [a :b] [a: b] [a: b] [a: bl

I I 6dtk:6dtk 1 : 1 0.0940835: 0.0940835: 1 dtk : 1 98%: 98%

dtk

2 2 6dtk:6dtk 1 : 1 0.0936516: 0.0936516 : 1 dtk : 1 98%: 98%

dtk

3 3 6dtk:6dtk 1 : 1 0.0936912: 0.0936912 : 1 dtk : 1 98%: 98%

dtk

4 4 6dtk:6dtk I : 1 0.00 0.00 I dtk : 1 98%: 98%

~ I' I''"'''" dtk

I : 1 0.00 O.OC I dtk : 1 98%: 98%

dtk I

Page 117: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

DAFTAR PUSTAKA

1-laryoguritno, Haryono. 2005. Keris Jml'a antara Mistik dan Nalar. PT.

Indonesia Kebanggaanku : Jakarta.

Heaton, Jeff. Introduction to Neural Network with Java, 11" ed Heaton Research,

Inc.

Hermawan, Arief. 2006. Jaringan Syaraf Tiruan Teori dan Aplikasinya. Penerbit

Andi : Y ogyakarta.

Hermawan, Benny. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming.

Penerbit Andi : Yogyakarta.

Hermawati, Fa jar Astuti. 2013. Pengolahan Citra Digital Konsep dan Teori.

Penerbit Andi : Yogyakarta.

Kadir, Abdul dan Adhi Susanto. 2013. Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra.

Penerbit Andi : Yogyakarta.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha

Ilmu : Yogyakarta.

Kusumojati. 1997. Sistem Pengenalan Pola Retak Jalan dengan Jaringan Syaraf

Tiruan Propagasi Balik. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas

Indonesia.

Minartiningtyas, Brigida Arie. Pendekatan Pengenalan Pola. I halaman.

http://informatika.web.id/pendekatan-pengenalan-pola.htm diakses pada

03 Maret 2013, 22.00 WIB

Munir, Rinaldi. Pngolahan Citra Digital (Bab 15). 8 halaman.

http://informatika.stei.itb.ac.id/-rinaldi.munir/Buku/Pengolahan%20Citra

%20Digital/Bab- Diakses pada 03 Maret 2013, 20.00 WIB

Page 118: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

15 Ron Kendhuru Sinebit

16 Ron Kendhuru Sungsang Winengku

17 Ron Kendhuru Sungsang

18 Ron Pakis Winengku

19 Ron Pakis

Page 119: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

;/ l'p!,..dCUu

I

I

( 1111

IO) Pada halaman "Olah Citra" Saal proses simpan berhasil dilakukan '''N-•

H~lam•n ;Ol•h Cltr•

11) Tam pi Ian saat tombol "Tambah Data" di-klik

Page 120: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

12) Pada halaman "Tambah Data" Saat meng-klik tombol "Load" dan

data gaga! di-load

H•l•mononml:»l>U•t~

13) Pada halaman "Tambah Data" Saat data berhasil di-load

Page 121: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

:"o•: 16, :>OlJ 8:r:07P~I

16)Pada halaman "Tambah Data" Saat citra masukan di-load dengan

meng-kik tombol "Load Citra"

,;. •,Vi Com~f~1• G!fl~t10Jf111CM~1<1_t,.s ;_ 3_0'1>;0> ,t~

iitte~onzP~i•a.

'Mua1Sll»fo2008 VoSu•ISlu0.02010

It,, 3m~un1 ~n~

'- ap~11 rn; II. ;i.:_eius ... ~n~n~

It,, ~~· .,,.

11. '.l~'J ~no

E: 11i

.~--1

Open Cancel

Proudly :>~l: Skrlpsl L'~wah_lmpl•mmQsl J.:ohcm•n X•ur;o.J Xet><Urk untuk ll•ngtru.ll Pula Pamor KPris Ja""

17) Pada halaman "Tambah Data" Saat citra terpilih ditampilkan

Page 122: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

-22) Pada halaman "Kenali Pola" : Saat dilakukan proses pengenalan

pola tanpa melakukan proses training

- 1"'''" J.:tlHlll'ol~

OK

-23) Pada halaman "Kenali Pola" : Saat dilakukan pengenalan pola

dengan melakukan training sebelumnya

Page 123: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

}

\ I

Page 124: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 3 (Hasil Wawancara 1)

Narasumber 1 : Bapak Victor Amrizal, M.Kom

Keris merupakan kebudayaan Indonesia yang sudah sangat jarang

ditemukan pakarnya. Mutu suatu keris dapat dilihat dari pamor-nya. Pamor adalah

lukisan pola yang terukir di atas badan keris. Dengan pengetahuan masyarakat

Indonesia yang sangat kurang mengenai keris, sering kali terjadi kesalahan dalam

mengidentifikasi nama pola pamor keris. Oleh sebab itu sangat perlu untuk dibuat

sebuah soff\Vare yang dapat mengenali pola pamor keris. Untuk mempermudah

penelitian, spesifikasi jenis keris yang akan diidentifikasi perlu dilakukan. Karena

keris pada awal mula pembuatannya dilakukan di Jawa, maka jenis keris yang

perlu diangkat dalam penelitian hanyajenis keris Jawa saja.

1A1

Page 125: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 4 (Hasil Wawancara 2)

Narasumber: Mbah Jahid

Masing-masing nama pamor keris memiliki kegunaan tersendiri. Berikut

ini daftar nama pamor dan kagunaannya :

No Na1na Pa1nor Kegunaan

Blarak Sineret Untuk pertanian I

Sodo Kembar Untuk Peternakan 2

Data hasil wawancara dengan mbah Jahid sangatlah terbatas dikarenakan usia

keris yang sangat tua yang menyebabkan sulitnya diidentifikasi.

Page 126: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 5 (Hasil Wawancara 3)

Narasumber: Bapak Dannaji, S.Pd

Pamor keris merupakan simbol kewibawaan dari keris itu sendiri. Pada

bidang pewayangan, sering kali keris dijadikan sebagai symbol strata antar lakon

wayang. Pamor keris mermpunyai peranan yang sangat penting bagi keris itu

sendiri.

Sangat perlu dibuatkan sebuah alat (software) untuk mengidentifikasikan

nama dari pola pamor keris. Karena dari nama pamor dapat diketahui mutu atau

kegunaan dari keris itu sendiri.

Page 127: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 6 (Downsampling Citra Ukurau lOOxlOO)

111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

111111111111111111111111111111111111111110000000000000000000000000

000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

000000001010000000000000110000000000000000000000000000000000000000

000000000000000000000001100000000000000010100000000000000011000000

000110000000000000000000000000000000000000000011000000011110000000

000000000010000000000000001100000000011110000000000000000000000000

000000000000111000000001110000000000000000001000000000000000011000

000001111111000000000000000000000000000000001111000000001111000000

000000000000100000000000000000110000000000011111100000000000000001

111000000011100000000001101100000000000000000010000000000000000001

100000000000011110000000000000000111111100001110000000001111100000

000000000000001000000000000000000110000000000000000000000000000000

000111111100011101100000011110000000000000000000100000000000000000

011000000000000000000000000000000000000000011000011111000000001100

000000000000000010000000000000000001000000000000000000000000000000

000000000000000000011111000000111100000000000000001000000000000000

011100000000000000000000000000011100000000000000000000011110000000

011000000000000000100000000000000111000000000000000000011000001111

110000000000000000000000101000000000100000000000000010000000000000

011110000000000000000001100000011111000000000000000000000010100000

000010000000000000001000000000000001110000000000000000000011110000

000000000000000000000000001110000000111000000000000000100000000000

000111000000000000000000000011110000000000000000000010000000010000

000111100000000000000010000000000000011110000000000000000000000000

000000000001110001111000000000000000111110000000000000001000000000

000001101100000000001100000000000000000000011111001111000000000000

001111110000000000000000100000000000000011111000000000011000000000

Page 128: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

000000000001111110110100000000000001101100000000000000000010000000

000000000111100000000000010000000000000000000001111001111100000000

000111100000000000000000001000000000000001111110000000000000000000

000000000000000000000011111100000000001100000000000000000000100000

000000001110000000000000000000000001110000111111100000000000111100

000000010000000000000000000010000000000001100000000000000000000001

llllOllllllOOOOlllllllOllOOOOOllOOOOOOOOOllOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIOOO

OOOOOOOOOIIOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOllllllllOOllllllllll 11011010000001

100000000010000000000000000000100000000000001000000000000000001010

101011011111100001110101101000000010000000001100000000000000000010

OOOOOOOOOOOOlOOOOOOOOOOOOOOOOOIOllllllllllllll!OlllllllllllOIOOOOO

001000000000110000000000000000001000000000000011100000000000000001

llllllllllllllllOOOOOOlllllllOOOOOOIIOOOOOOOOOllOOOOOOOOOOOOOOOOOO

I 00000000000000 I I 111000000000000001 1 111 1 11111111 I 111 I I I I I I I I I 00000

001100000000011000000000000000000010000000000000000111100000000000

000001III100001I1000001II1000000000110000')000011000000000000000000

001000000000000000011110000000000000000000000001111000000000000000

000000000000011100000000000000000000100000000000000000110000000111

110000000000000100110000000000000100000000000001100000000000000000

000010000000000000000011111000001111100000000000011001100000000000

110000000000011100000000000000000000001000000000000000000000110000

001101000000000000111011000000000010000000000001100000000000000000

000000100000000000000000000010000001100100000000000011101100000000

001100000000000111100000000000000000000010000000000000000001111000

000111110000000000001101110110000000011000000000000111100000000000

0000000010000000000000111111100000011:1100000001110101111111111111

000000000111000000011111000000000000000000100000000000011100000000

000000000000111111111100000001100100000000001110000000110111100000

000000000010000000000011000000000000000000000000000000011111111110

000000000000000111110000000011110000000000001000000000001000000000

000000000000000000000000000000000011000111000000000111110000000011

Page 129: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

000000111110010000011111111011100111011000000011110000011000000000

100000000010000000110000001100101001010110110101111111100111100011

010100100000001111000111000000000010000000001100000011100000011010

ll010llll011111lll11110l llllllOOllOOllOllOOOOOOOlllOOOOIOOOOOOOOOO

00I0000000000110000011 I I 00000111 I I 011110 I 1 I 111 11111 11111 11 I 11 I 1111

100111011000000110100001000000000000100000000000111000011110000001

1 11 I I I I I 11 1 11 111 11111 I I 11 111 l l l l l l 0 l l l l l l l 00000011 I I I 0001 I 00000000

000010000000000000100000111001000011111111111101000000000001100001

111111110000000111111001100000000000001000000000111110000001110110

0000 l l I I I I 11 I 0 I l l 00000000000111 l 11 l 011 l l 000011 I 00 I I I 0 I I 0 I I 00000000

000000100000000011000000000111101111000000110000000000000111111100

000001110011100111000111100000000000000010000000000110000000001110

lllllOOOOOOOOOOOllllll 11111110000000111111111001110001111100000000

000000001000000000001100000000011111111000000000001000000011100010

001111001110001100011101110000000000000000100000000000011110000000

011001100000000000110000001100111001l10100100111100011III1I1000000

000000000010000000000000001100000000100000000000000001000000100011

000110010010010101111011111100000000000000001000000000000000110000

0001 IOOOOOOOOOOOOOOOOllllllllOOOOil!OOllOllOllOlOlllll000111110000

000000000000100000000000000110000000000000000000000000000000111110

000110011I1111I111111110000011100000000000000010000000000011110000

000000000000000000000000000011111111000000011111101111111110000011

110000000000001000000000111000000000000000000000000011111111111111

111111110000001111111111101111100111110000000000100001111110000000

OOOOOOOOOOOOOOOOllllllllllllllllllllllllllllllOOOOOOOllllllOllOlll

llllllllOOOOOOOOIOOOlllOOOOOOOOOOlllllOOOOOOOOOOlllllllOOOOlllllll

l l l 11 1 11 I I 1101111100000001111000001100I01111000000I001100000000001

110110000000001111101111000111111111111110001111111111100000011110

000000000001100000100100000011001110110000010011111001111111111111

11111111111100000!111111110000011000000000000011000010010000011011

111111111111111110001111110000000111111111111111111111001111111000

Page 130: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

000000000000000111001011000011111111111111011111010010101011000000

OOOO!llllllllllllllllllllOOOlllllOOOOOOOOOOOOOOOOOOllOIOlOOOOOllll

1!0!1!0110010!!101 !01011111111110000000110001110111111111011100111

110000000000000000001010000000110111011101110101111111111111111111

Ol!OOO!lllllllllllll!llO!!lll!OOO!l!OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIOOOOOOll!

0 l l IO 11 111 l l 11 l l I l l I l l l l l l l l l l l l l l l l l l IOO ! ! 11110111 ! ! 110 l l 11101100

001110000000000000000000100000011101111011111111110111111111111111

llllll!llOOOOOOOl!ll!Olllllll!IOOOO!lllOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIOOOOOOO

l l l l l l l I ! I l l ! I l l l 11 l 10 I l 0 l l l I l I l l l l I I l l l l l l l l I l l l l l l l l 0 l l l l l l l l 000

OO!ll!OOOOOOOOOOOOOOOO!l!OIOOOOOOO!!lllllllllllllllllllllOOOOOOOll

llllllllllllllllllllllllOll!OOOOOOllllOOOOOOOOOOIOOOOOOOl!IOIOllOO

OOO!lllllllllllll!Olllllll!OOOOOO!llllllll!OlllllllllllOOOOOOOOOll

l!IOOOOOOOOOOOO!!OOOOOOO!llOIOOllOOOOOO!llllllllllllllllllllllOOOO

00 l I l ! I l l l I l l 11 ! I l 11 l 1000000 l l l 111000000000000011 l 000000001100 l 00 l

l!OOOOOOOO!lllllllllllllOOO!lll!OOOOOO!llllll!OO!lllllllllllllllOO

000000000000011110000000111110100001111000000000111111011111100001

00001!11!!! IOOl!!OOOOO!lll!OO!!Ol!OOOOOOOOOO!ll!OOOOOOI! ll !!!!0010

OOOOOlll!ll!OOOOOOOOOOOOO!ll!OOOOOOOOOO!llllllllllllllllll!llOllll

!lOOOOOOOOl!!OOOOOO!llllllllOOOOIOOOOOOOOOOO!lllllOOOOOOOOOOOl!OOO

OOOOOOOl!llll!Ol!OOOOO!!OO!l!llOOIOOOOOOOOll!OOOOOOO!llllllOOOOOOO

!OOOOOOOOOOOOOOOl!!OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!lllllllllllllll!OO!lllOO

OIOOOOOOOO!ll!OOOOOO!lllOOOOOOOOOO!OOOOOOOOOOOOOOO!l!OOOOOOOOOOOOO

000000000000110000000111010000001101100000000111110000001111000000

001000000000000001100000000000000000000000000000000000000000000011

ll!Ollll!OOOOO!llllllOOOOOO!IOOOOOOOIOOOOOOOOOOOOOOIOOOOOOOOOOOOOO

000000000000000000000000000000001111111111110000000111111100001000

OOOO!OOOOOOOOOOOOOO!llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll

!llllllllllllllllllllllllllllllOOOOOOOIOIOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

000000000000000000000000000000000000000000000000000111111111100000

000010101000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIO:BendaSegadha

Page 131: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

LAMPIRAN 7 (Downsampling Citra Ukuran SOxSO)

1111 I 1111111 I 1111 111111111111 1111 11 ! 111111 111 I I I I I 11 000000 I 0

000110000000000000000000010001110000000110000000110001111000000000

000000011100011000000000100000000110000111100000001111001100001110

000000001000000001100000000000000001111111110011100000000010000000

11000000000000011000000000!111001110000000100000011100000000110011

100000000000110000100000001000000110000000000111000000000010001100

111000000010000001110000010000000000111011100000011110000000100000

001110000110000000001111111000001110000000001000000111100000000011

001111000111100001000000000010000011000000000011111111111111001100

011000000000100000110000000011111111111111110011000110000000001000

000111000000111111111111111100110001100000000010000000111000000011

101110011000011000110000000000100000000111011110000011110000010000

01!1000000000010000000000100111000000111000001000001I1000000000010

00000 I I 1 I I 0 I I I I 00 I I 1 I I I 1111 00 I I I 1000 11 I 000000000 I 00000 I I 0000000000

111111111110000011110111110000001000011000000000110000000000111111

001110000110000010000110000000111100000000001111110001110011100000

100001000000001111001111111111111100001000111000001000011001100000

011101111111111110000100011110000010000111111111111101111110000000

001111001111000000100000011101111111111111110111111111011111000000

001000000001110111111111010111111110110111110000000010000000111100

I I 011111 111 I 111111111111111110000000I000001110000000 I I I 011 11 111111

111101110111111100001000011000110001111111111111111111110001111001

000010000100011001111100111111111111111110011110110000100001000110

011111111111111111101111100111011000001000011101110111111111111111

111111111001110100000010000111001111011111111000011111111011111111

000000100001100011111100100111111110011111111111100000001000001110

011111000001000111111101111011110000000010000000100011000000011111

011111111111111100000000100000111000000000000000111111111111111101

Page 132: Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26982/1/USWATUN... · Pada awal munculnya, komputer hanya difungsikan sebagai

110000001011111000000000011111111111111101111111111111000011110001

111000111111011111111111111101111010111100110011111111111111111111

111111111111110110000001101100111111111111111111000111111111111111

000000001110011111111111111111111111111111111110111000000000100111

111111111111111111111011111111101110000000111100111111111111100111

111111111111011110000110001111100111111111111100111111111111111100

000111000111101111100111111101001111111111111110000111011111101000

001111000011000011111111101111000011000111100010000001110000000000

001000111001111100111110111000l0000001111111 1111111 l 111 111 11 111 l 11

1111111111100011000000000000000000000000000000000000011 llllOOOOl:B

endha Segadha