skripsi - sinta.unud.ac.idsecure site sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1106205023-1-skripsi...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERISTIWA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR
MINYAK (BBM) PADA ABNORMAL RETURN SAHAM INDUSTRI
TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
DEO GRATIAS
NIM: 1106205023
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
PENGARUH PERISTIWA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR
MINYAK (BBM) PADA ABNORMAL RETURN SAHAM INDUSTRI
TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
DEO GRATIAS
NIM: 1106205023
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2015
ii
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal: 17 April 2015
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : Dra. Luh Komang Sudjarni, MM ....................
2. Sekretaris : Drs. I Ketut Mustanda, MM ....................
3. Anggota : Dra. Ni Ketut Purnawati, MS ....................
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing
Prof.Dr.Ni Wyn Sri Suprapti,SE.,M.Si. Drs. I Ketut Mustanda, MM
NIP. 19610601 198503 2 003 NIP. 19560107 198303 1 008
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,
di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Denpasar, 17 April 2015
Mahasiswa,
Deo Gratias
NIM. 1106205023
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Peristiwa Kenaikan Harga
Bahan Bakar Minyak (Bbm) Pada Abnormal Return Saham Industri
Transportasi Di Bursa Efek Indonesia” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. dan Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa,
SE., M.S., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Drs. I Ketut Mustanda, MM, selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan
v
sabar telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama ini sehingga
mampu menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
6. Orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan moril, material maupun spiritual yang tak ternilai harganya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat terkasih dan seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Jurusan Manajemen, Akuntansi,
Ekonomi Pembangunan Program Regular, Ekstensi dan Diploma yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatannya dan
masukkan dalam kehidupan kampus yang menyenangkan dan dukungannya
selama penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik, dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
vi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap
bertanggung jawab terhadap semua isi skipsi. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 17 April 2015
Penulis
vii
Judul : Pengaruh Peristiwa Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak
(Bbm) Pada Abnormal Return Saham Industri Transportasi Di
Bursa Efek Indonesia.
Nama : Deo Gratias
NIM : 1106205023
Abstrak
Kenaikan harga BBM secara historis memberikan dampak negatif terhadap
harga saham di BEI, peristiwa tersebut cukup menjadi perhatian bagi investor,
sebab akan berdampak juga pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan abnormal return saham
Industri Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga
BBM pada tanggal 18 November 2014.
Penelitian ini menggunakan metode sensus dalam menentukan sampel
penelitian, yaitu seluruh perusahaan pada industri transportasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sebanyak 24 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah Paired Sample T-Test dengan periode jendela peristiwa selama
15 hari.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal
return saham sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dengan menggunakan uji paired sample
t test sebesar 0,425 lebih besar dari 0,5. Hal ini membuktikan bahwa informasi
peristiwa kenaikan harga BBM terserap pada harga saham perusahaan pada
industri transportasi,karena peristiwa ini diproyeksikan oleh investor akan
terulang kembali tergantung pada kenaikan harga minyak dunia.
Kata kunci: abnormal return, kenaikan harga BBM, industri transportasi
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 7
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................... 7
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep ............................................... 10
2.1.1 Pasar Modal ............................................................. 10
2.1.2 Volatilitas harga saham …………………………… 10
2.1.3 Signaling Teori......................................................... 11
2.1.4 Event Study .............................................................. 12
2.1.5 Efisiensi Pasar…………………………………….. 14
2.1.6 Abnormal Return………………………………….. 16
2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................ 19
2.2.1 Perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya
peristiwa kenaikan haga BBM ................................ 19
2.3 Model Penelitian ................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................ 21
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ................ 21
3.3 Objek Penelitian ................................................................. 21
3.4 Identifikasi Variabel ........................................................... 21
3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................ 22
3.6 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 24
3.6.1 Jenis data ................................................................. 24
3.6.2 Sumber data ............................................................. 24
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel .............. 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ................................................ 26
3.9 Teknik Analisis Data .......................................................... 26
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 29
4.1.1 Bursa Efek Indonesia ............................................... 29
ix
4.1.2 Industri Transportasi ................................................ 30
4.1.3 Deskripsi Perusahaan Sampel……………………... 33
4.2 Hasil Analisis Data .............................................................. 41
4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif Abnormal Return .... 44
4.2.2 Hasil Analisis Pengujian Hipotesis .......................... 45
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................. 47
5.2 Saran ................................................................................. 47
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................. 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 51
x
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ...................... 20
4.1 Deskripsi Data Abnormal Return .................................................... 44
4.2 Uji Paired Samples Test ………….. ............................................... 45
0
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ...................... 52
2 Harga saham penutupan perusahaan pada Industri
Transportasi……………………………………………….… ........ 53
3 Actual Return……………..... .......................................................... 55
4 IHSG……………………………………………….. ……………… 56
5 Expected Return………………………..………………………..….. 57
6 Abnormal Return Perusahaan .......................................................... 58
7. Rata-rata abnormal return perusahaan industri transportasi…… ... 59
8 Hasil Analisis Deskriptif Abnormal Return .................................... 60
9 Hasil pengujian hipotesis…………………………………………. 61
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian di suatu
negara, yaitu sebagai penghubung antara investor dengan pihak yang
membutuhkan dana (Ghazi, 2012). Pasar modal memberikan alternatif investasi
yang akan menghasilkan return optimal bagi investor itu sendiri. Pasar modal juga
merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, pasar modal dapat
dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut (Lawrence, 2013).
Menurut Husnan (2005:3) pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan berupa hutang
ataupun modal sendiri yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
maupun perusahaan swasta. Wiagustini (2010:23) mengatakan transaksi investasi
di pasar modal dapat berbentuk hutang berjangka (jangka panjang) dan
penyertaan. Hutang berjangka (jangka panjang), yaitu surat obligasi dan sekuritas
kredit, seperti opsi, future dan warrant, sedangkan penyertaan berbentuk saham.
Berbagai jenis transaksi yang dilakukan di pasar modal, saham merupakan
transaksi yang menarik dilakukan.
Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham salah
satunya adalah harga saham. Menurut Fortuna (2010) harga saham adalah harga di
pasar yang dibentuk dari interaksi penjual dan pembeli saham dengan harapan
mereka mendapatkan profit. Setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat
2
memperhatikan harga sahamnya di pasar. Harga saham yang tinggi akan
menurunkan tingkat permintaan saham, sebaliknya jika harga saham rendah maka
permintaan saham tersebut juga akan meningkat.
Informasi merupakan kebutuhan utama bagi para investor yang
berinvestasi di pasar saham. Dalam pasar saham yang efisien, pasar akan bereaksi
secara cepat terhadap semua informasi yang relevan, dan biasanya informasi ini
bersumber dari berbagai peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam maupun di luar
perusahaan, maka dari itu informasi menjadi suatu unsur yang sangat penting bagi
investor untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk membantu
mereka dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Harga saham
menyesuaikan dengan informasi-informasi terbaru yang didapat dari sebuah
peristiwa, dan dengan demikian dapat diketahui harga saham merupakan cerminan
dari sebuah informasi yang ada. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan.
Dampak dari suatu peristiwa terhadap pasar saham dapat dipelajari melalui
penelitian event study. Melalui event study maka dapat diketahui apakah pasar
saham bereaksi atau merespon peristiwa atau pengumuman yang terjadi. Jika
pengumuman tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat (Jogyanto, 2009:536). Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
kandungan informasi suatu pengumuman, yaitu:
3
1. Ekspektasi pasar pada kandungan informasi pada saat terjadinya pengumuman,
2. Implikasi pengumuman pada distribusi return saham pada masa depan,
3. Kredibilitas sumber informasi.
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sudah berusaha untuk
terus berbenah di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi, setelah beberapa kali
mengalami krisis ekonomi yang bermula pada tahun 1998. Penelitian yang
dilakukan oleh Marisca (2013) jika dipantau melalui harga saham yang berfluaktif
biasanya dipicu oleh beberapa peristiwa yang terjadi atau pun kebijakan yang
diumumkan di publik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan
harga saham salah satunya adalah kebijakan pemerintah untuk menaikan harga
bahan bakar minyak (BBM), sebagai komoditas yang memberikan peran penting
bagi aktivitas ekonomi bahan bakar minyak (BBM) tentu saja akan memberikan
pengaruh bagi harga saham di Indonesia. Kebutuhan akan bahan bakar minyak
terus meningkat mengakibatkan harga minyak dunia terus mengalami pergolakan
harga seiring dengan minimnya cadangan minyak yang tersedia.
Tanggal 18 November 2014 pukul 00:00 WIB yang lalu harga bahan bakar
minyak (BBM) resmi naik berikisar 2000 rupiah untuk premium dan solar sesuai
dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko
Widodo. Menurut Yose Rizal dari Politicawave, pengumuman kenaikan apapun
lebih banyak sentimen negatifnya walaupun banyak juga yang mendukung dan
memahami alasan kenaikan dari harga BBM. Kebijakan tersebut juga dinilai
positif oleh beberapa kalangan dengan alasan kenaikan harga BBM dapat
4
membantu dalam pengembangan infrastruktur dan perlindungan sosial bagi
masyarakat.
Kenaikan harga BBM tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat
kecil tetapi juga mempengaruhi kelangsungan hidup dunia usaha (Arisyahidin,
2012). Kenaikan harga minyak akan mempengaruhi biaya operasional dan
produksi di dunia usaha sehingga keuntungan yang didapat semakin kecil. Harga
minyak dunia saat ini terus mengalami gejolak harga, dimana faktor penyebab
gejolak harga tersebut adalah minimnya kapasitas cadangan minyak saat ini, dan
meningkatnya permintaan minyak dunia, serta kekhawatiran atas
ketidakmampuan meningkatkan daya produksi dari negara-negara produsen
(Arisyahidin, 2012).
Transportasi bermanfaat untuk memudahkan manusia dalam setiap
aktivitasnya sehari-hari, dengan adanya transportasi manusia tidak perlu lagi
berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi tidak bergerak
begitu saja, transportasi memerlukan bahan bakar pada setiap operasionalnya.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Proses
pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai dan
ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Pemindahan barang dan manusia
tersebut yang membuat transportasi menjadi sangat penting. Transportasi
merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the
promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi. Peristiwa kenaikan harga BBM memberikan dampak negatif pada harga
saham di Bursa Efek Indonesia, khususnya industri transportasi yang sangat
5
membutuhkan BBM untuk mendukung operasionalnya terkena dampak yang
cukup besar.
Kenaikan harga BBM secara historis memang berdampak negatif terhadap
kinerja bursa saham. Terbukti pada periode Mei hingga Agustus 2013 IHSG
mengalami anjlok luar biasa tajam, sejak isu kenaikan BBM. Artikel pada situs
www.yahoofinance.com menyatakan periode Mei hingga Agustus 2013 IHSG
mengalami penurunan sebesar 26,9 persen. Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sudah terkoreksi selama dua hari berturut-turut. Peristiwa tersebut cukup
menjadi perhatian bagi investor, sebab akan berdampak juga pada perusahaan-
perusahaan yang menerbitkan sahamnya dalam Bursa Efek Indonesia dan
nantinya dapat menyebabkan abnormal return yang negatif. Reaksi ini dapat
diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return, jika digunakan abnormal return maka dapat
dikatakan bahwa suatu pengumuman atau peristiwa yang mempunyai kandungan
informasi akan direspon oleh pasar yang ditunjukkan oleh adanya abnormal
return. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan
abnormal return kepada pasar (Jogiyanto, 2010:7). Abnormal return adalah
selisih keuntungan yang diharapkan investor dengan keuntungan yang sebenarnya
sesudah atau sebelum informasi diterbitkan (Samsul, 2006:275).
Ramiah (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bencana tidak berpengaruh
signifikan pada abnormal return saham terhadap harga saham pasar modal negara
yang terkena bencana. Angelovska (2011) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
pada abnormal return saham di pasar saham Macedonia sebelum dan sesudah
6
peristiwa politik yang terjadi di Eropa dan Macedonia. Jain et al. (2013)
menyatakan krisis ekonomi global mempengaruhi secara negatif terhadap harga
saham di bursa saham India. Pengaruh signifikan peristiwa pada pasar saham juga
diungkapkan oleh beberapa penelitian, menurut Nippani and Arize (2011)
pemilihan Presiden Amerika berpengaruh pengaruh signifikan pada abnormal
return di saham pasar saham Kanada dan Meksiko saat berlangsungnya
Murekachiro (2014) hasil penelitiannya menyebutkan terdapat pengaruh yang
signifikan pada abnormal return terhadap harga saham di pasar saham Zimbabwe
baik akibat pemilihan presiden. Goodell dan Bodey (2012) menyatakan pemilihan
presiden memberikan dampak yang signifikan pada abnormal return di bursa efek
Amerika. Ferstl et al. (2012) menyatakan bencana nuklir berdampak signifikan
pada abnormal return perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi
yang terdaftar di bursa efek Jepang, Perancis, Jerman, dan Amerika.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peristiwa
yang terjadi, penelitian ini meneliti dampak kenaikan harga BBM pada harga
saham industri transportasi. Perbedaan selanjutnya adalah hasil penelitian
(research gap) diantara penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan abnormal
return, maka mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut. Berdasarkan
penelitian yang sudah diuraikan mengenai abnormal return saham menunjukkan
bahwa sebuah peristiwa atau kebijakan publik dapat memberikan dampak
terhadap abnormal return saham.
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah, apakah terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return
saham pada Industri Transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan
abnormal return saham Industri Transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum
dan sesudah terjadinya kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori pada ilmu manajemen
keuangan khususnya mengenai perbedaan abnormal return saham sesudah dan
sebelum terjadinya suatu peristiwa.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Sebagai acuan dan pembelajaran bagi setiap investor mengenai bagaimana
dampak suatu perisiwa dapat mempengaruhi return saham dan acuan bagi calon
investor dalam berinvestasi di pasar modal.
8
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara
sistematis sehingga antara bab satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan
yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang
terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya
penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan Pasar Modal, Volatilitas harga saham,
Signaling Teori, Informasi, Event Study, Efisiensi Pasar,
Abnormal return, hipotesis penelitian, serta model penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,
jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan
9
sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan.
Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek
Indonesia dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian,
deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh
dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat
digunakan oleh emiten dan investor.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pasar modal
Tandelilin (2010:26) menyatakan bahwa pasar modal adalah pertemuan
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sebenarnya, suatu pasar modal
lebih mirip dengan beberapa pasar lain, yaitu pihak yang ingin membeli barang
yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang akan dijual, maka sudah dapat
dipastikan harga akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya jika hanya sedikit yang
ingin membeli suatu barang dan ada banyak sekali yang ingin menjual, maka
harga pun akan turun.
2.1.2 Volatilitas harga saham
Volatilitas harga saham adalah naik turunnya harga saham yang
dipengaruhi oleh informasi di pasar modal. Tandelilin (2010:415) menyatakan
bahwa pada dasarnya volatilitas atau gejolak pasar memiliki peranan pada return
investasi, jika hasil keuntungan besar biasanya mempunyai resiko yang tinggi
pula hal ini biasa disebut sebagai investment profile. Setiap investor memiliki
investment profile yang berbeda-beda. Sebagian besar investor melakukan
11
kegiatan investasi bertujuan untuk mendapatkan return yang sebesar-besarnya
tanpa mempertimbangkan pengaruh dari variabel ekonomi makro seperti inflasi,
dan nilai tukar terhadap harga saham di pasar modal (Kuwornu, 2012).
Keuntungan berinvestasi pada saham biasa adalah kemampuannya dalam
memberikan rate of return.
2.1.3 Signaling teori
Jogiyanto (2009: 392), mengemukakan bahwa informasi yang
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor
dalam pengambilan keputusan investasi, jika pengumuman tersebut mengandung
nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan
volume perdagangan saham yang diakibatkan adanya informasi yang diumumkan
dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut. Pelaku pasar terlebih
dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal
baik (good news) atau signal buruk (bad news). Hasil dari interpretasi informasi
inilah nantinya yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dari
investor, jika banyak investor berpandangan pesimis akibat bad news dari
informasi yang diterima, maka ia akan mengurangi jumlah pembelian yang terjadi
dan akan menambah penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong turun.
Sebaliknya jika investor memandang optimis akibat good news dari informasi
yang diterima, maka ia akan menambah jumlah pembelian yang terjadi dan akan
menurunkan penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong naik.
12
2.1.4 Event Study
Pasar dapat dikatakan efisien jika harga-harga sekuritasnya tidak terlalu
menyimpang dari nilai instrinsiknya. Nilai instrinsik yang dimaksud adalah
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan penerbit saham,
Tandelilin (2010:219). Investor tidak akan memperoleh abnormal return yang
konsisten pada saat hari-hari disekitar adanya informasi yang relevan tersebut.
Menurut Jogiyanto (2008, 410-411) studi peristiwa merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan utnuk
menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan
dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Peristiwa yang menjadi fokus penelitian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
jenis, antara lain :
1. Studi Peristiwa Konvensional
Studi peristiwa konvensional mempelajari respon pasar terhadap peristiwa-
peristiwa yang seringkali terjadi dan diumumkan secara terbuka oleh emiten di
pasar modal. Studi peristiwa konvensional telah banyak dilakukan baik di dalam
maupun di luar negeri. Beberapa contoh studi peristiwa konvensional, antara lain :
pengumuman laba, pembayaran dividen, penawaran hak atas saham (right issue),
merger dan akuisisi, stock split. Oleh karena peristiwa bersifat konvensional,
13
dampak peristiwa pada umumnya mudah diantisipasi oleh pelaku pasar.
Dimungkinkan bahwa publikasi peristiwa oleh perusahaan tidak selalu
mengandung makna yang sama karena manajemen atau pemilik perusahaan
memiliki tujuan yang berbeda.
2. Studi Peristiwa Kluster
Studi peristiwa kluster atau kelompok mempelajari respons pasar terhadap
peristiwa yang diumumkan secara terbuka yang terjadi pada waktu yang sama dan
berdampak pada sekelompok perusahaan tertentu. Peristiwa kluster memiliki
bentuk yang beragam. Kluster dapat bersifat relatif sempit hingga luas. Contoh
peristiwa kluster adalah pengumuman pemerintah yang membuat regulasi pada
industri tertentu sehingga diperkirakan berdampak pada aliran kas perusahaan
dalam industri yang bersangkutan. Respon pasar dalam studi peristiwa kluster
cenderung sulit untuk di prediksi. hal ini disebabkan peristiwa kluster bukan
peristiwa yang sering terjadi sehingga investor mungkin belum memahami
kandungan informasi dari suatu peristiwa berdampak positif atau negatif terhadap
aliran kas perusahaan.
3. Studi Peristiwa Tak Terduga
Studi peristiwa tak terduga (unanticipated event) merupakan varian dari
studi peristiwa kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap suatu
peristiwa yang tidak terduga. Sesuai dengan namanya, karakteristik utama dari
studi ini adalah peristiwa yang terjadi bersifat tak terduga.
4. Studi Peristiwa Berurutan
14
Studi Peristiwa berurutan juga merupakan varian dari studi peristiwa
kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap serangkaian peristiwa-
peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam situasi ketidakpastian yang tinggi.
Kecepatan dan ketepatan informasi menjadi kunci dari respons pasar.
Informasi yang mempengaruhi keputusan investasi secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua (Jogiyanto, 2003: 373), yaitu:
1. Informasi Keuangan
Pengumuman yang berhubungan dengan laba (earning related
announcement), pengumuman dividen (dividend announcement), dan
pengumuman pendanaan (financing announcement).
2. Informasi Nonkeuangan
Pengumuman-pengumuman investasi (investment announcements),
pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan hukum (legal
announcements),pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan
pemasaran, pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan produksi,
pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan penjualan (marketing
production sales announcements), pengumuman-pengumuman manajemen dan
direksi (management board ofdirector announcements), pengumuman-
pengumuman merjer, ambilalih, dan diversifikasi (merger takeover divestiture
announcements).
2.1.5 Efisiensi Pasar
15
Tandelilin (2010:219) mengatakan pasar yang efisien adalah pasar di mana
harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi
yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi informasi masa
lalu, informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini
rasional yang beredar yang dapat mempengaruhi perubahan harga. Husnan
(2005:260) semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin
efisien pasar modal tersebut, maka akan sangat sulit bagi para pemodal untuk
memperoleh tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan
melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini juga
sering disebut dengan efisiensi informasional.
Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian
sekuritas menuju harga keseimbangan baru, sebagai respon atas informasi baru
yang masuk ke pasar. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah
sepenuhnya menilai dampak dari informasi yang tersedia tersebut. Fama (dalam
Tandelilin, 2010:223) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga
efficient market hypothesis (EMH), yaitu :
1) Efisien dalam bentuk lemah (weak form)
Semua informasi di masa lalu akan tercermin dalam harga yang terbentuk
sekarang. Informasi di masa lalu tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk
memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang karena sudah tercermin
pada harga saat ini.
2) Efisiensi dalam bentuk setengah kuat (semi strong)
16
Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan
informasi masa lalu ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan.
Return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman suatu peristiwa sebagai
representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar
dikatakan efisiensi setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon dengan
cepat oleh pasar.
3) Efisiensi dalam bentuk kuat (strong form).
Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan
informasi masa lalu dan semua informasi yang dipublikasikan ditambah dengan
informasi yang tidak dipublikasikan. Pada pasar bentuk kuat tidak akan ada
seorang investor yang mampu memperoleh return tak normal.
2.1.6 Abnormal return
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi di pasar modal.
Abnormal return merupakan selisih antara return realisasi (actual return) dan
return ekspektasi (expected return). Jogiyanto (2010:9), mendefinisikan return
realisasi sebagai return yang telah terjadi yang dapat dihitung berdasarkan data
historis. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi dan menggunakan return realisasi sebagai
dasar mengukur return ekspektasi. Abnormal return oleh Samsul (2006:276)
dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1. Abnormal return (AR)
17
Abnormal return terjadi setiap hari pada setiap jenis saham, yaitu selisih
antara return aktual dan return ekspektasi yang dihitung secara harian. Abnormal
return dapat diketahui titik tertinggi maupun rendahnya karena dihitung secara
harian, dan dapat juga diketahui pada hari ke berapa reaksi paling kuat terjadi
pada masing-masing saham.
2. Average Abnormal return (AAR)
Average abnormal return merupakan rata-rata abnormal return (AR) dari semua
jenis saham yang sedang dianalisis secara harian. Average abnormal return dapat
menunjukan reaksi paling kuat, baik positif maupun negatif, dan keseluruhan jenis
saham pada hari-hari tertentu.
3. Cumulative Abnormal return (CAR)
Cumulative abnormal return merupakan kumulatif harian abnormal return dari
hari pertama sampai hari-hari berikutnya untuk setiap jenis saham. Jadi
cummulative abnormal return selama periode sebelum peristiwa akan
dibandingkan dengan cumulative abnormal return selama periode sesudah suatu
peristiwa.
4. Comulative Average Abnormal return (CAAR)
Merupakan kumulatif harian rata-rata abnormal return dari hari pertama
sampai dengan hari-hari berikutnya.
Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Jogiyanto
(2010) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi mean-
adjusted model, market model dan market-adjusted model.
1. Mean-adjusted model
18
Menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan
rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dapat
dinotasikan sebagai berikut:
E(Rit) =
∑ 𝑅𝑖𝑗𝑡2𝑗=𝑡1
𝑇
Keterangan :
E (Rit )= return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
R ij = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
T = lamanya periode estimasi yaitu dari t1 – t2.
2. Market model
Untuk perhitungan dengan menggunakan market model dilakukan dua
tahap yang pertama membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data
realisasi selama periode estimasi dan kedua menggunakan model ekspektasi
tersebut untuk mengestimasi return normal periode jendela. Persamaan market
model yaitu:
Keterangan :
= return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke - j
= intercept untuk sekuritas i
= koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas i
= return indeks pasar pada periode estimasi ke – t yang dapat dihitung
dengan rumus dimana IHSG adalah
Indeks Harga Saham Gabungan
3.Market-adjusted model
jijMiiji RR ...
jiR .
i
i
jMR .
)/( 11 jjjMJ IHSGIHSGIHSGR
19
Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return
suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena
return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
2.2 Hipotesis Penelitian
Peristiwa yang sedang terjadi dapat mempengaruhi harga saham pada
suatu pasar modal, khususnya peristiwa yang berdampak pada publik. Suatu
peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return dan
sebaliknya peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan
abnormal return bagi investor (Jogiyanto, 2006:7). Beberapa penelitian
menyatakan abnormal return berdampak signifikan, menurut Nippani dan Arize
(2011) pemilihan Presiden Amerika berpengaruh signifikan pada abnormal
return saham di pasar saham Kanada dan Meksiko. Amoaka (2012) Globalisasi
berpengaruh pada abnormal return saham di Bursa Efek Ghana, dan menurut
Kumar dan Liu (2013) peristiwa terorisme berpengaruh signifikan pada abnormal
return saham dari 63 negara. Dar Hsin et al. (2009) dalam penelitian mereka yang
berjudul The Impacts of Political Events on Foreign Institutional Investors and
Stock Returns: Emerging Market Evidence from Taiwan, peristiwa politik/ konflik
pemerintahan yang terjadi di Taiwan berpengaruh signifikan pada abnormal
return saham di pasar saham Taiwan. Mahmood et al. (2011) dalam penelitian
mereka yang berjudul How Asian and Global Economic Crises Prevail in Chinese
IPO and Stock Market Efficiency, peristiwa krisis ekonomi rentan waktu 1997-
1999 dan 2007-2009 yang terjadi di Dunia hasilnya berpengaruh signifikan pada
20
abnormal return saham di pasar saham Cina. Ferstl et al. (2012) menyatakan
bencana nuklir berdampak signifikan pada abnormal return saham perusahaan-
perusahaan yang bergerak di bidang energi yang terdaftar di bursa efek Jepang,
Perancis, Jerman, dan Amerika.
Berlandaskan teori dan beberapa penelitian yang sudah dilakukan pada
penelitian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
H1 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada industri
transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah terjadinya
peristiwa kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014.
2.3 Model Penelitian
Penelitian ini membandingkan abnormal return saham sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM di Bursa Efek Indonesia pada 18 November 2014.
Penelitian ini menggunakan event study untuk melakukan pengamatan pergerakan
abnormal return dari hari ke hari. Penetapan kenaikan harga BBM adalah t=0.
Periode jendela peristiwa dibagi menjadi dua golongan yaitu t=-7 (7 hari sebelum
kenaikan harga BBM) dan t=7 (7hari sesudah kenaikan harga BBM). Rata-rata
abnormal return kemudian diuji dengan menggunakan uji t, dengan Paired
Sampel t-test.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yaitu melihat perbandingan
abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM pada
industri transportasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian
Penelitian dilakukan pada industri transportasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2014 yang dapat diakses dalam www.idx.co.id. Data
diperoleh dari laporan historis di BEI periode 2014.
3.3 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah reaksi pasar modal Indonesia terhadap
peristiwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada industri transportasi
yang terdaftar di BEI. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari ( 7 hari sebelum
peristiwa, hari terjadinya peristiwa, dan 7 hari sesudah peristiwa).
22
3.4 Identifikasi Variabel
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah abnormal return,
expected return, dan actual return. Variabel ini akan diamati selama periode
jendela yaitu 15 hari termasuk hari h pengumuman (7 hari sebelum, hari h dan 7
hari sesudah peristiwa kenaikan harga BBM).
3.5 Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan identifikasi variable maka definisi operasional variable
penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.5.1 Abnormal return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return yang diharapkan (return normal) atau dapat juga dikatakan
bahwa abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya
terjadi dengan return yang diharapkan.
ARit = Rit – E(Rit)
Keterangan :
ARit = Abnormal return sekuritas perusahaan ke -i pada waktu t
Rit = Actual return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t
E(Rit) = Expected return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t
3.5.2 Expected Retrun
Expected return merupakan return yang diharapkan dari investasi yang
akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expected return dihitung berdasarkan
23
market adjusted model, market adjusted model memiliki perhitungan yang lebih
sederhana karena tidak memerlukan periode estimasi. Rumus yang dikemukakan
oleh Jogiyanto (2009:563), karena nilai expected return saham sama dengan
return pasar, maka rumus expected return adalah sebagai berikut
Rmt= (IHSGt-IHSGt-1)/(IHSGt-1)
Keterangan :
Rmt = Return market saham pada waktu t
IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t
IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1
3.5.3 Actual Return
Return aktual saham merupakan return yang sudah terjadi. Return aktual
dapat dihitung dari harga saham harian dengan membandingkan antara harga hari
ini dikurangi harga kemarin dibandingkan dengan harga kemarin (Jogiyanto,
2009:558).
Rit = (Pi,t – Pi,t-1) / Pi,t-1
Keterangan :
Rit = Actual return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t
Pit = Harga sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t
Pi, t-1 = Harga sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t-1
24
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.6.1 Jenis Data
3.6.1.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan sebuah data yang memepergunakan angka-
angka atau simbol untuk mewakili setiap komponen yang ada dalam penelitian.
Data kuantitatif pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan pada industri
transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode November
2014 dan IHSG di Bursa Efek Indonesia.
3.6.1.2 Data Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif pada penelitian ini adalah deskripsi perusahaan-perusahaan
industri transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18
November 2014.
3.6.2 Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah ada, sudah
dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain (Sugiyono, 2010:193). Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis tentang harga saham dan
deskripsi perusahaan transportasi di BEI serta IHSG yang didapat melalui website
www.idx.co.id.
25
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan transportasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian tahun
2014, yaitu sebanyak 24 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
metode sensus sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah anggota populasi
penelitian. Sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Perusahaan Industri Transportasi Yang Menjadi Sampel
Penelitian
No Kode Saham Nama Emiten
1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
2 ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
3 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
4 CASS Cardig Aero Service Tbk.
5 CPGT Cipaganti Citra Graha Tbk.
6 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
7 IATA Indonesia Air Transport Tbk.
8 INDX Tanah Laut Tbk.
9 KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.
10 LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk.
11 LRNA Ekasari Lorena Transport Tbk.
12 MBSS Mitra Bantera Segara Sejati Tbk.
13 MIRA Mira International Resources Tbk.
14 PTIS Indo Stratis Tbk.
15 RIGS RRig Tenders Indonesia Tbk
16 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
17 SMDR Samudera Indonesia Tbk.
18 TAXI Express Transindo Utama Tbk.
19 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
20 TPMA Trans Power Marine Tbk
21 TRAM Trada Maritime Tbk.
22 WEHA Panorama Transportasi
23 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk.
24 ZBRA Zebra Nusantara Tbk.
Sumber : www.idx.co.id
26
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi non participan, yaitu observasi yang dilakukan tanpa
melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat independen. Data dikumpulkan
dengan cara mengamati serta mencatat data melalui website www.idx.co.id .
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian
uji t-test yang bertujuan untuk mengamati pergerakan harga saham akibat
terjadinya suatu peristiwa yaitu kenaikan harga BBM. Pergerakan harga saham
digunakan untuk mengetahui abnormal return saham sebelum dan sesudah
terjadinya peristiwa. Serta menghitung uji statistik dengan menggunakan program
SPSS yaitu paired sample test.
Paired Sampel t-test adalah uji parametrik yang dipakai untuk menguji
hipotesis yang sama atau tidak berbeda (H0) dari dua variabel. Data tersebut
berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang
telah diambil dari subjek yang dipasangkan. Menhitung rumus t dengan rumus :
𝑡 =𝑋1̅̅̅̅ −𝑋2̅̅̅̅
𝑆𝑑/√𝑛
Keterangan:
27
𝑋1̅̅ ̅ = Rata-rata abnormal return saham sebelum peristiwa
𝑋2̅̅ ̅ = Rata-rata abnormal return saham sesudah peristiwa
Sd = Standar deviasi sampel
n = Jumlah pengamatan sampel
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah hipotesis penelitian
diterima atau ditolak dilakukan beberapa langkah pengujian hipotesis sebagai
berikut:
1. Menentukan Formulasi hipotesis
H0: βi = 0, Tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham pada
Industri Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga
BBM
H1: βi ≠ 0, terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham pada Industri
Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga BBM.
2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan
hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan
dengan α (alpha). Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata
dinyatakan dalam %, yaitu 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1).
3. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistika merupakan rumus yang berhubungan dengan distribusi
tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk
menduga parameter data sampel yang diambil secara acak dari sebuah populasi.
28
4. Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima
atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel
distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk
pengujiannya.
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam
penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0), sesuai dengan kriteria
pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji
statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
29
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Bursa efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali
pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah.
30
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan
pasar modal sebagai kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Uraian ini
menjelaskan bahwa pasar modal dibentuk untuk menghubungkan investor
(pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak
yang memiliki kelebihan dana (lender) sedangkan perusahaan dan institusi
pemerintah merupakan pihak yang memerlukan dana (borrower) untuk
membiayai proyeknya.Husnan (2010: 30) mengatakan terdapat dua bursa efek di
Indonesia, yaitu PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya
(BES). Pada tahun 2007 dilakukan Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke
Bursa Efek Jakartta (BEJ) dan kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI). BEI (Bursa Efek Indonesia) atau IDX (Indonesian Stock
Exchange) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia dan memiliki peran
yang penting dalam perekonomian Indonesia yaitu berupa fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan, dengan adanya BEI, investor yang memiliki kelebihan dana
dapat menanamkan dananya pada sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan
(return).
BEI dalam melakukan publikasi informasi terkait dengan perkembangan
bursa biasanya melalui media cetak dan elektronik untuk kemudahan akses
informasi. Bursa Efek Indonesia memiliki visi menjadi bursa yang kompetitif
dengan kredibilitas tingkat dunia dan misi menciptakan daya saing untuk menarik
31
investor dan emiten, melalui pemberdayaan anggota bursa dan partisipan,
penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.
4.1.2 Industri transportasi
Dalam Sejarah perkembangannya manusia selalu mengalami perubahan
diakibatkan manusia selalu dituntut untuk bisa bertahan hidup. Namun tak hanya.
Sejak manusia purba sampai manusia modern terus beradaptasi baik dengan
lingkungan (alam) maupun dengan sesama. Peralatan yang awalnya hanya
digunakan untuk bertahan hidup, kini berubah sebagai alat untuk memudahkan
manusia bertahan hidup dan menjalaninya,bahkan sebagai prestise dan gaya
hidup. Teknologi dipahami sebagai segala sesuatu yang menyangkut cara-cara
atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Alat transportasi yang awalnya manusia hanya menggunakan alas
kaki dan tenaga binatang guna mencapai tempat tujuan, kini sejalan dengan laju
perkembangan teknologi, beragam kendaraan diciptakan.udara, darat, air, semua
terjamah. Berawal dari rasa keingintahuan manusia terhadap lingkungannya dan
mencari tempat yang dapat dihuni untuk memenuhi segala keinginannya, manusia
menciptakan alat transportasi. Bahkan demi hasratnya ini bangsa Barat berlayar ke
Timur. Keinginan untuk hidup lebih mendorong terciptanya penjajahan dan
penindasan terhadap yang lain.
Di Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa
asing berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya
menggunakan sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk
32
melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat yang lain. Setelah datangnya
bangsa asing transporttasi di Indonesia mulai menggunakan alat dorong yang
beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesia semakin maju ketika
Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa ini alat-
alat transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut. Kedatangan
bangsa-bangsa Belanda membawa peralatan transportasi data yang sudah modern.
Kemajuan transportasi di Indonesia berlanjut ketika pemerintah inggris
menjadi penguasa. Pada masa itu Indonesia dipimpin oleh Rafles yang kemudian
mengembangakan sistem transportasi Indonesia dengan membangun jalan raya
yang membentang dari Anyer sampai Panarukan. Disamping itu pemerintah
Rafles juga membangun stasiun-stasiun kereta api di daerah-daerah ditujukan
untuk memperlancar distribusi hasil-hasil produksi industri Inggris ke Indonesia.
Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Indonesia sistem transportasi di
Indonesia lama kelamaan mengalami kemajuan.
Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai
Indonesia merdeka. Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong
oleh kebutuhan manusia akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat
memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia. Secara umum pemerintah
Indonesia pada masa itu meningkatkan teknologi transportasi karena dengan
adanya fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar hubungan, pengangkutan
dan interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau, bahkan antar
Negara. Hal ini dilakukan karena keadaan wilayah Indonesia terdiri dari pulau-
pulau yang dipisahkan oleh perairan. Kedua, memperlancar mobilitas arus
33
perperpindahan penduduk, distribusi barang dan jasa serta informasi ke seluruh
pelosok tanah air.
Dari tahun-ketahun sistem teknologi transportasi di Indonesia semakin
meningkat. Pada masa pemerintahan orde baru teknologi transportasi dijadikan
sebagai program pembangunan. Hal ini dilaksanakan agar pemerintah Indonesia
dapat memberikan kemudahan bagi rakyat Indonesia untuk mengakses potensi-po
tensi daerah lain. Kebijakan transportasi pertama kali yang dilakukan pemerintah
orde baru adalah melakukan ekspor alat transportsi umum berupa bus secara
besar-besaran, pembangunan terminal-terminal, serta jalan-jalan raya penghubung
antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan oleh Departemen Perhubungan.
Kemudian pemerintah orde baru membentuk lembaga transportsi darat yaitu
preusahaan jawatan kereta api dan perusahaan umum angkutan bus yang disebut
perum Damri.
Seiring dengan munculnya era kebebasan perusahaan-perusahaan
transportasi mulai berkembang. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan
transportasi di Indonesia. Disamping itu pemerintah Indonesia juga mendirikan
pabrik perakitan alat-alat transportasi. Pendirian pabrik ini membawa kemajuan
transportasi yang sangat pesat di Indonesia. Secara umum teknologi transportasi
di Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yaitu daratan, lautan dan udara.
4.1.3 Deskripsi Perusahaan Sampel
34
Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor
infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor transportasi di Indonesia baik
sebagai infrastruktur maupun layanan jasa adalah suatu urat nadi utama kegiatan
perekonomian yang pada gilirannya akan menentukan tingkat keunggulan daya
saing suatu perekonomian. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam
subsektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) merupakan perusahaan publik
yang bergerak dalam bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979.
2. PT Adi Sarana Armada Tbk adalah salah satu perusahaan layanan transportasi
di Indonesia yang menyediakan layanan transportasi yang mencakup
penyewaan kendaraan untuk korporasi, logistik, layanan juru mudi, serta
penjualan mobil bekas. ASSA merupakan bagian dari salah satu perusahaan
dari Triputra Group.
3. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, atau singkatnya BBRM, adalah
sebuah perusahaan pelayaran terkemuka yang bercita-cita untuk menjadi
penyedia terkemuka jasa kelautan, logistik dan lepas pantai di Indonesia
berkembang pesat.
4. PT. Cardig Aero Services Tbk (CASS) didirikan tanggal 16 Juli 2009 dan
mulai beroperasi secara komersil tahun 2010. Kegiatan Perusahaan meliputi
bidang perdagangan, keagenan, perwakilan, jasa, angkutan, dan industri.
35
5. Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) didirikan tanggal 30 September 1994 dan
memulai kegiatan komersial pada tahun 1994. Saat ini, CPGT memiliki 8
kantor cabang yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, Balikpapan,
Banjarmasin, Pekanbaru, Surabaya, Samarinda dan kota-kota di Indonesia.
CPGT bergeraka dibidang jasa transportasi dan jasa persewaan alat berat.
6. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) didirikan tanggal 31 Maret 1950 dan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1950. ruang lingkup kegiatan GIAA antara
lain sebagai angkutan udara niaga berjadwal untuk penumpang, barang dan pos
dalam negeri dan luar negeri, reparasi dan pemeliharaan pesawat udara, baik
untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga, dan jasa layanan
pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan industri penerbangan, baik
untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga.
7. Indonesia Transport dan Infrastructure Tbk (IATA) didirikan tanggal 10
September 1968 dan memulai kegiatan usaha komersial sejak pada tahun
1969. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan IATA
adalah dalam bidang pengangkutan udara, perdagangan, perawatan, jasa
kebersihan dan jasaboga, perwakilan dan agen penjualan umum dan jasa
pengamanan bandar udara.
8. PT Tanah Laut Tbk (INDX) didirikan tanggal 19 September 1991 dengan
nama PT Sanggrahamas dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun
1996. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDX
adalah bergerak dalam bidang termasuk perencanaan dan desain dalam rangka
pengembangan manajemen bisnis dibidang pelayaran, angkutan dan logistik
36
kelautan, kepelabuhan, pertambangan, sumber daya energi serta jasa
konsultasi lainnya.
9. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) didirikan tanggal 18 Februari 1978
dengan nama PT Karwell Indonesia dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1978.Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup
kegiatan KARW mencakup pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian
sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa yang terkait.
10. PT Logindo Samudramakmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pelayaran dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan lepas pantai
(offshore support vessels, OSV) bagi industri minyak dan gas bumi.
11. PT Eka Sari Lorena Transport (Lorena Transport) didirikan tanggal 26
Februari 2002. Lorena Transport adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa transportasi darat, transportasi umum, Antar Kota Antar Propinsi yang
melayani rute-rute di Pulai Jawa, Madura, Bali dan Sumatera,
12. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) didirikan tanggal 24 Maret 1994
dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1994. Perusahaan
tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan MBSS
terutama menjalankan usaha dalam bidang pelayaran, angkutan laut, baik
barang maupun penumpang, pengangkutan minyak dari pusat-pusat
pengilangan, penyewaan kapal laut, perwakilan pelayaran dari perusahaan
pelayaran angkutan laut baik pelayaran tetap maupun tidak tetap untuk
pelayaran di dalam negeri dan di luar negeri, agen perkapalan perusahaan
37
pelayaran, pelayaran penundaan laut, penyewaan peralatan pelayaran dan
pelayaran luar negeri antar negara (pelayaran samudera).
13. Mitra International Resources (MIRA) didirikan 24 April 1979 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1979. Berdasarkan anggaran dasar
perusahaan, ruang lingkup kegiatan MIRA adalah menjalankan usaha dalam
bidang pengangkutan darat, perdagangan, jasa, pembangunan, pertambangan
dan perindustrian. Saat ini, MIRA bergerak dalam bidang industri jasa
transportasi darat serta melakukan investasi pada anak usaha yang bergerak di
bidang jasa penunjang industri minyak, gas dan panas bumi.
14. Indo Straits Tbk (PTIS) didirikan tanggal 21 Januari 1985.Berdasarkan
anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTIS terutama meliputi
pekerjaan konstruksi pelabuhan, bangunan, pengolahan dan penampungan
minyak dan gas, aktivitas pengerukan, pelayanan dukungan logistik untuk
industri penambangan dan minyak dan gas, dan perdagangan yang mencakup
impor dan ekspor.
15. Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) didirikan 22 Januari 1974 dalam rangka
Penanaman Modal Asing (PMA) dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1974. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan
RIGS meliputi usaha antara lain dalam bidang penyewaan kapal tarik (tug
boats) dan tongkang (barges) terutama untuk kegiatan industri minyak dan gas
(migas) lepas pantai dan jasa pengangkutan batu bara.
16. Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) didirikan tanggal 13 Januari 1993 dan
memulai kegiatan komersial pada tahun 1993. Berdasarkan anggaran dasar
38
perusahaan, ruang lingkup kegiatan SDMU terutama menjalankan usaha
dalam bidang jasa transportasi bahan berbahaya dan beracun yaitu bahan-
bahan kimia, minyak dan gas untuk kebutuhan sektor industri. Saat ini,
kegiatan usaha SDMU adalah bergerak bidang transportasi, penyimpanan,
penyewaan tangki penyimpanan bahan berbahaya dan beracun khususnya
bahan kimia, minyak dan gas dengan pelanggan utama adalah perusahaan-
perusahaan yang bergerak di sektor industri kimia hulu yang menghasilkan
bahan bahan kimia dasar.
17. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) didirikan 13 Nopember 1964 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1964. Induk SMDR adalah PT
Samudera Indonesia Tangguh. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang
lingkup kegiatan SMDR meliputi kegiatan pelayaran termasuk pengangkutan
barang dengan kapal, dan kegiatan lainnya dengan bertindak sebagai agen baik
keagenan lokal maupun keagenan umum untuk perusahaan pelayaran lainnya.
SMDR juga melakukan kegiatan keagenan untuk beberapa perusahaan
pelayaran luar negeri, antara lain United Arab Shipping Co., Hapag Lloyd AG,
Korean Marine Transport Company (KMTC) dan sebagai sub agen dari
Nippon Yussen Kaisha (NYK).
18. Express Transindo Utama Tbk (dahulu bernama PT Kasih Bhakti Utama)
(TAXI) didirikan 11 Juni 1981 dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1989. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan
TAXI adalah berusaha dalam bidang pengangkutan darat. Kegiatan usaha
TAXI memiliki keterkaitan dengan Entitas Anak yaitu sama-sama
39
menjalankan kegiatan usaha jasa transportasi darat. TAXI merupakan
perusahaan induk yang juga mengoperasikan taksi (merek Express) diwilayah
Jakarta, dan anak usaha juga perusahaan yang mengoperasikan taksi (merek
Express) untuk wilayah Jadetabek, Surabaya, Semarang dan Medan.
19. Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) didirikan dengan nama PT Tempuran
Emas tanggal 17 September 1987 dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1988. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, lingkup kegiatan Temas
Line bergerak dalam bidang pengangkutan baik domestik maupun
internasional, terutama pengangkutan penumpang, barang dan hewan dengan
kapal laut, bertindak sebagai agen dari usaha pelayaran serta melaksanakan
pembelian dan penjualan kapal-kapal dan perlengkapannya.
20. Trans Power Marine Tbk (TPMA) didirikan tanggal 24 Januari 2005 dan
memulai kegiatan komersial pada bulan Maret 2005. Saat ini, TPMA memiliki
5 perwakilan di lokasi-lokasi utama pengangkutan batu bara, seperti di Cilacap
(Jawa Tengah), Cilegon (Banten), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Tarakan
(Kalimantan Timur) dan Kumai (Kalimantan Tengah). Berdasarkan anggaran
dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan TPMA meliputi usaha dalam bidang
jasa pelayaran. Saat ini, kegiatan usaha utama TPMA meliputi jasa
pengangkutan barang curah, khususnya batu bara, menggunakan kapal tunda,
tongkang dan crane barge.
21. Trada Maritime Tbk (TRAM) didirikan tanggal 26 Agustus 1998 dengan
nama PT Panji Adi Samudera dan memulai usahanya secara komersial pada
bulan September 2000. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang
40
lingkup kegiatan TRAM adalah dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan
angkutan laut. Saat ini kegiatan usaha TRAM meliputi angkutan muatan cair
(liquid cargo), muatan curah kering (bulk carrier), gas alam cair (liquefied
natural gas/LNG), armada akomodasi (self propelled accommodation barge),
serta sejumlah kapal penunjang seperti kapal tunda dan tongkang (tug and
barge).
22. Panorama Transportasi Tbk (WEHA) didirikan tanggal 11 September 2001
dan memulai usahanya secara komersial pada tahun 2001. Berdasarkan
anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan WEHA terutama
menjalankan usaha di bidang perdagangan, jasa penyewaan kendaraan
bermotor dan jasa angkutan darat yang meliputi transportasi penumpang dan
barang. Saat ini, merek usaha yang di miliki WEHA, meliputi: Whitehorse,
Canary Transport, Gray Line, Europcar, Joglosemar dan Day Trans.
23. Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) didirikan dengan nama PT
Swakarya Mulia Shipping tanggal 18 Desember 1995 dan memulai kegiatan
komersial pada tahun 1996. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang
lingkup kegiatan WINS meliputi bidang pelayaran di dalam negeri dan kapal
penunjangnya. Saat ini, WINS bergerak dalam bidang pelayaran dengan fokus
pada kapal penunjang kegiatan angkutan lepas pantai bagi industri minyak dan
gas bumi.
24. Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) didirikan dengan nama PT Zebra tanggal 12
Oktober 1987 dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1987. Berdasarkan
anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan ZBRA terutama adalah di
41
bidang angkutan taksi dan jasa lainnya yang serupa. ZBRA mengoperasikan
taksi dan menyewakan limousine di Surabaya.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif Abnormal Return
Tabel 4.1 Deskripsi Data Abnormal Return
Sumber : Lampiran 6 (data diolah)
Tabel 4.1 menjelaskan nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar
deviasi. Pada H-7 nilai minimum sebesar -0,055327 diperoleh oleh perusahaan
N MINIMUM MAXIMUM MEAN STD DEVIATION
H-7 24 -0.055327506 0.352581926 0.019327666 0.081685642
H-6 24 -0.051138443 0.115528225 -0.000112138 0.033487704
H-5 24 -0.363471248 0.160983581 -0.017527299 0.085358018
H-4 24 -0.049802383 0.132030346 0.008711275 0.037938678
H-3 24 -0.030269359 0.244377563 0.008240494 0.052416447
H-2 24 -0.049984483 0.186538348 0.004572979 0.044111433
H-1 24 -0.050881277 0.050609238 -0.006707866 0.021919847
0 24 -0.053720056 0.049438181 -0.009060994 0.021818364
H+1 24 -0.071656407 0.041164106 0.002031926 0.024126979
H+2 24 -0.244650792 0.065681792 -0.011387149 0.057586981
H+3 24 -0.252723613 0.29637386 0.019642648 0.094679561
H+4 24 -0.255813726 0.243501342 -0.016678223 0.087099362
H+5 24 -0.245561831 0.063031919 -0.006970456 0.057855136
H+6 24 -0.023807109 0.052291395 -0.002808134 0.019061304
H+7 24 -0.251963046 0.091359604 -0.004034203 0.05882373
VALID N 24
42
Rig Tenders Indonesia Tbk (terbuka), dan nilai maksimum sebesar 0,35258
diperoleh oleh perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Rata- rata abnormal
return H-7 bernilai positif sebesar 0,019327 dan standar deviasi sebesar 0.08168.
Pada H-6 nilai minimum sebesar -0.05113 diperoleh oleh perusahaan
Express Transindo Utama Tbk , dan nilai maksimum sebesar 0,1155 diperoleh
oleh perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Rata- rata abnormal return H-6
bernilai negatif sebesar -0,000112 dan standar deviasi sebesar 0.03348.
Pada H-5 nilai minimum sebesar -0.3634 diperoleh oleh perusahaan
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0.1609 diperoleh
oleh perusahaan Trans Power Marine Tbk . Rata- rata abnormal return H-5
bernilai negatif sebesar -0.0175 dan standar deviasi sebesar 0.0853.
Pada H-4 nilai minimum sebesar -0.0498 diperoleh oleh perusahaan
Wintermar Offshore Marine Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0.1320 diperoleh
oleh perusahaanTanah Laut Tbk. Rata- rata abnormal return H-4 bernilai positif
sebesar 0,0087 dan standar deviasi sebesar 0,0379.
Pada H-3 nilai minimum sebesar -0.0302 diperoleh perusahaan Cipaganti
Citra Graha Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,2443 diperoleh oleh perusahaan
ICTSI Jasa Prima Tbk. Rata- rata abnormal return H-3 bernilai positif sebesar
0.0082 dan standar deviasi sebesar 0.0524.
Pada H-2 nilai minimum sebesar -0.0499 diperoleh perusahaan Rig
Tenders Indonesia Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,1865 diperoleh oleh
43
perusahaan Samudera Indonesia Tbk. Rata- rata abnormal return H-2 bernilai
positif sebesar 0.0045 dan standar deviasi sebesar 0.0441.
Pada H-1 nilai minimum sebesar -0.0508 diperoleh perusahaan Indonesia
Transport dan Infrastructure Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,0506 diperoleh
oleh perusahaan Trans Power Marine Tbk. Rata- rata abnormal return H-3
bernilai negatif sebesar -0.0067 dan standar deviasi sebesar 0.0219.
Pada Hari H nilai minimum sebesar -0.0537 diperoleh perusahaan Arpeni
Pratama Ocean Line Tbk. dan nilai maksimum sebesar 0,0494 diperoleh oleh
perusahaan Rig Tenders Indonesia Tbk. Rata- rata abnormal return Hari Hbernilai
negatif sebesar -0.0090 dan standar deviasi sebesar 0.0218.
Pada H+1 nilai minimum sebesar -0.0716 diperoleh perusahaan Indo
Straits Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,0411 diperoleh oleh perusahaan Arpeni
Pratama Ocean Line Tbk. Rata- rata abnormal return H+1bernilai positif sebesar
0.0020 dan standar deviasi sebesar 0.0241.
Pada H+2 nilai minimum sebesar -0.2446 diperoleh perusahaan Trada
Maritime Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,0656 diperoleh oleh perusahaan
Pelayaran Tempuran Emas Tbk. Rata- rata abnormal return H+2 bernilai negatif
sebesar -0.0113 dan standar deviasi sebesar 0.0575.
Pada H+3 nilai minimum sebesar -0.2527 diperoleh perusahaan Trada
Maritime Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,2963 diperoleh oleh perusahaan
Mira International Resources Tbk.. Rata- rata abnormal return H+3 bernilai
positif sebesar 0.0196 dan standar deviasi sebesar 0.0946.
44
Pada H+4 nilai minimum sebesar -0.2558 diperoleh perusahaan Trada
Maritime Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,2435 diperoleh oleh perusahaan
Trans Power Marine Tbk. Rata- rata abnormal return H+4 bernilai negatif
sebesar -0.0166 dan standar deviasi sebesar 0.0870.
Pada H+5 nilai minimum sebesar -0.2455 diperoleh perusahaan Indonesia
Trada Maritime Tbk dan nilai maksimum sebesar 0,0630 diperoleh oleh
perusahaan Samudera Indonesia Tbk. Rata- rata abnormal return H+5 bernilai
negatif sebesar -0.0069 dan standar deviasi sebesar 0.0578.
Pada H+6 nilai minimum sebesar -0.0238 diperoleh perusahaan Trans
Power Marine Tbk dan nilai maksimum sebesar 0,0522 diperoleh oleh perusahaan
Express Transindo Utama Tbk. Rata- rata abnormal return H+6bernilai negatif
sebesar -0.0028 dan standar deviasi sebesar 0.0190.
Pada H+7 nilai minimum sebesar -0.2519 diperoleh perusahaan Trada
Maritime Tbk dan nilai maksimum sebesar 0,0913 diperoleh oleh perusahaan
Cipaganti Citra Graha Tbk. Rata- rata abnormal return H+7bernilai negatif
sebesar -0.0040 dan standar deviasi sebesar 0.0588.
Rata-rata abnormal return bernilai positif diperoleh pada H-7, H-4, H-3,
H-2, H+1, dan H+3. Rata-rata abnormal return bernilai negatif diperoleh pada H-
6, H-5, H-1, H+2, H+4, H+5, H+6, H+7 dan H. Rata-rata abnormal return yang
tertinggi diperoleh pada H+3 dan rata-rata abnormal return yang terendah
diperoleh pada H-5. Hal ini mengindikasikan bahwa peristiwa kenaikan harga
45
BBM memberikan informasi yang negatif sehingga pasar tidak merespon
merespon.
4.2.2 Hasil Analisis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan paired sampel t-
test. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperlihatkan pada tabel 4.2
menunjukkan rata rata hasil pengujian Sig. (2-tailed) 0,425> 0.05. Hasil pengujian
menggunakan SPSS ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
abnormal return saham sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) selama periode pengamatan, Hasil pengujian juga menyimpulkan bahwa
menerima H0 dan menolak H1.
Tabel 4.2 Uji Paired Samples Test
Paired differences
t
Df
Sig.(2-
tailed)
mean
Std.deviation
Std.error
deviation
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower upper
Pair1
sebelum
sesudah
0,005244
0,016216
0,006129
-
0,009753
0,020241
0,856
6
0,425
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 5
persen diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 5 persen yaitu sebesar 0,425.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
peristiwa kenaikan harga BBM.
46
Peristiwa kenaikan harga BBM tidak memberi dampak yang signifikan
pada industri transpotasi oleh karena isu mengenai kenaikan harga BBM sudah
beredar luas di masyarakat sebelum peristiwa itu terjadi. Hal ini menyebabkan
informasi tersebut sudah terlebih dahulu diketahui dan dianilisis oleh investor
melalui publikasi yang tersebar pada media masa, baik media cetak maupun
elektronik. Peristiwa ini diproyeksikan oleh investor akan sering terulang kembali
tergantung pada kenaikan harga minyak dunia.
Hasil yang sama juga didapatkan oleh (Ratnadi, 2013) peristiwa kenaikan
harga BBM tahun 2013 tidak berpengaruh signifikan pada abnormal return saham
di LQ 45. Ramadhan (2013) peristiwa kenaikan harga BBM tidak berpengaruh
signifikan pada abnormal return saham industri manufaktur di BEI. Begitu pula
dengan hasil penelitian yang diperoleh oleh Masrum (2013) yang memperoleh
hasil bahwa tidak terdapat perbedaan pada abnormal return saham industri
otomotif di BEI sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM.
47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan pada Hasil pengujian data menggunakan uji parametrik yaitu
Paired Sample T-Test menunjukkan nilai signifikansi 0.425 > 0,05, ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham
sebelum dan sesudah pengumuman peristiwa kenaikan harga BBM tanggal 18
November 2014. Hal ini membuktikan bahwa peristiwa kenaikan harga BBM
terserap pada harga saham perusahaan pada industri transportasi,karena peristiwa
ini diproyeksikan oleh investor akan terulang kembali tergantung pada kenaikan
harga minyak dunia.
48
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang ada, maka peneliti dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut :
1) Diharapkan para investor dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan atau dalam menyikapi informasi
yang dipublikasikan, investor sebaiknya berhati-hati dan melakukan analisis
terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
2) Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar menggunakan metode
perhitungan abnormal return yang berbeda dengan penelitian sebelumnya
demikian juga menambah jangka waktu periode jendela sebagai dasar
penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
Arisyahidin Hs. 2012. Dampak Kebijakan Kenaikan Harga Bbm Terhadap
Investasi Saham Di Bei. Jurnal Ilmu Manajemen, Revitalisasi. 1(2).
Chandra. 2014. Perbedaan Average Abnormal Return, Average Trading Volume
Activity Sebelum Dan Sesudah Pemilu Di Indonesia. Finesta.2 (1).
Chen, Dar-Hsin, Feng-Shun Bin And Chun-Da Chen. 2009. The Impacts Of
Political Events On Foreign Institutional Investors And Stock Returns:
Emerging Market Evidence From Taiwan . International Journal Of
Business Volume: 10.
Dennis, Murekachiro Opinion Polls And The Stock Market. 2014. Evidence From
The 2013 Zimbabwe Presidential Elections. Researchjournali’s Journal
Of Finance,Volume: 2 (4) .
Edith Bellini And Antonio De La Torre-Gallegos. 2011. Volatility And Stock
Market Direction: A Study On Emerging Markets. Economics And
Finance Review. 1(9), Pp: 01-09.
Faiq, Mahmood, Xinping Xia, Mumtaz Ali, Muhammad Usman, And Humera
Shahid. 2011. How Asian And Global Economic Crises Prevail In
49
Chinese Ipo And Stock Market Efficiency . International Business
Research Volume: 4.
Fang, Liu Ling . 2007. An Empirical Study Of The Presidential Elections Effect
On Stock Market In Taiwan, South Korea, Singapore, Philippine, And
Indonesia. The University Of Nottingham.
Fortuna, Chotyahani Hasna Rizka. 2010. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
Ghazi F Momani. 2012. Impact Of Economic Factors On The Stock Price At
Amman Stock Market (1992-2010). International Journal Of Economics
And Finance. 4 (1), January 2012.
Hasnawati, Sri. 2011. Resuffle Kabinet 2011 Dan Abnormal Return Di Pasar
Modal Indonesia. Feb Universitas Lampung
Husnan, Suad. 2005. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas Edisi 4. Yogyakarta:
Upp Stim Ykpn.
Indhumathi, Gunasekaran Dan M. Selvam. 2011. Impact Of Mergers On Stock
Return In Indian Stock Exchange With Reference To Bse. Bharathidasan
University, Department Of Commerce And Financial Studies April 2.
Indriantoro, Nur Dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama, Bpfe-Yogyakarta.
Yogyakarta.
Jianyu Ma, José A Pagán, And Yun Chu . 2008. Abnormal Returns To Mergers
And Acquisitions In Ten Asian Stock Markets . International Journal Of
Business Volume: 14.
Jogiyanto Hartono. 2009. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
Bpfe.
Jogiyanto, Hartono 2012. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: Bpfe.
Jogiyanto, Hartono, 2008, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi,
Bpfeyogyakarta, Edisi Kelima, Yogyakarta.
Jogyanto, Hartono. 2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi 3. Bpfe.
Yogyakarta.
John W. Goodell And Richard A. Bodey .2012. Price-Earnings Changes During
Us Presidential Election Cycles: Voter Uncertainty And Other
Determinants . Public Choice 150:633–650 .
Julian. 2013. Dampak Gempa Dan Tsunami Jepang Terhadap Harga Saham Di
Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Binar Akuntansi Vol. 2 No. 1.
50
Julijana, Angelovska Phd. 2011. The Impact Of Political Events - ―Name Issue‖
On An Emerging Macedonian Stock Market . Journal Of Public
Administration And Governance, Vol. 1, No. 2.
Kuwornu J K M. 2012. Effect Of Macroeconomic Variables On The Ghanaian
Stock Market Return: A Co-Integration Analysis. Agris On-Line Papers In
Economics And Informatics. 4(2).
Lawrence, Steven Sugiarto. 2013.”Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Dan Harga
Komoditas Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Indonesia”.
Finesta, Vol.1, No.2, (2013)18-23.
Liu, Jinlin And Switzer Lorne N . 2010. Liquidity Risk, Firm Risk, And Issue
Risk Premium Effects On The Abnormal Returns To New Issues Of
Convertible Bonds . John Molson School Of Business, Concordia
University, International Journal Of Business Volume: 15.
Marisca, Evi. 2013. Analisis Perbedaan Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah
Pengumuman Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Di
Perusahaan Lq 45. Stie Mdp.
Nurhaeni, Nunung. 2009. Dampak Pemilihan Umum Legislatif Indonesia Tahun
2009 Terhadap Abnormal Return Dan Aktivitas Volume Perdagangan
Saham Di Bei. Universtas Diponegoro. Semarang
Paramadina, Dita Roosemella. 2011. Reaksi Pasar Saham Terhadap Pengumuman
Peluncuran Issi Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya.
Prasetya, Teguh. 2003. Analisis Rasio Keuangan Dan Nilai Kapitalisasi Pasar
Sebagai Prediksi Harga Saham Di Bej Pada Periode Bullish Dan Bearish.
Simposium Nasional Akuntansi.
Prasojo, Hariyo Subekti Utomo. 2009. Reaksi Pasar Saham Terhadap
Pengumuman Krisis Finansial Global. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Universitas Brawijaya.
Priyanka Jain, Vishal Vyas, And Ankur Roy. 2013. A Study On Weak Form Of
Market Efficiency During The Period Of Global Financial Crisis In The
Form Of Random Walk On Indian Capital Market . Journal Of Advances
In Management Research Volume: 10.
Robert Ferstl, Sebastian Utz, And Maximilian Wimmer .2012. The Effect Of The
Japan 2011 Disaster On Nuclear And Alternative Energy Stocks
Worldwide: An Event Study . Business Research Official Open Access
Journal Of Vhb German Academic Association For Business Research
(Vhb) Volume 5 | Issue 1 | 25-41.
Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
51
Samuel, Amoaka . 2012. Analysis Of The Impact Of Globalization And Capital
Market Returns On The Ghana Stock Exchange. Journal Of Financial
Economics.
Sanjay, Kumar And Jiangxia Liu . 2013. Impact Of Terrorism On International
Stock Markets . The Journal Of Applied Business And
Economics,Volume: 14 .
Sirait, Rica Syafitri, Wiwik Tiswiyanti, Fitrini Mansur. 2012. Dampak Pergantian
Menteri Keuangan Ri Tahun 2010 Terhadap Abnormal Return
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. E-Jurnal Binar Akuntansi
Vol. 1 No. 1.
Srinivas Nippani And Augustine C Arize. 2009. U.S. Presidential Election Impact
On Canadian And Mexican Stock Markets. Journal Of Economics And
Finance Volume: 29
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
Trisnawati, Fenny. 2011. Pengaruh Peristiwa Politikterhadap Perubahan Harga
Saham. Pekbis Jurnal, Vol.3, No.3, November 2011: 528-535.
Vikash, Ramiah . 2013. Effects Of The Boxing Day Tsunami On The World
Capital Markets . Rev Quant Finan Acc 40:383–401
Wardhani Laksmi Swastika .2012. Peristiwa Pemilihan Gubernur Dki Jakarta
Putaran Ii. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:
Udayana University Press.
Wibowo, Buddi. 2004. Analisis Dampak Informasi Antar-Hari Serta Pola Antar-
Hari Return Dan Volatilitas Saham-Saham Dual Listing Di Bej Dan Nyse.
Usahawan, Januari.
Bursa Efek Indonesia. 2015. Informasi Pasar.
http//www.idx.co.id/beranda/informasipasar/indekspasar.aspx. Diunduh
tanggal Bulan Januari Tahun 2015.
www.yahoofinance.com
Yanti, Firga. 2011. Pengujian Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah
Peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi). Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang.
52
Lampiran 1
Daftar Perusahaan industri transportasi yang terdaftar di BEI tahun 2014
No Kode Saham Nama Emiten
1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
2 ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
3 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
4 CASS Cardig Aero Service Tbk.
5 CPGT Cipaganti Citra Graha Tbk.
6 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
7 IATA Indonesia Air Transport Tbk.
8 INDX Tanah Laut Tbk.
9 KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.
10 LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk.
11 LRNA Ekasari Lorena Transport Tbk.
12 MBSS Mitra Bantera Segara Sejati Tbk.
13 MIRA Mira International Resources Tbk.
14 PTIS Indo Stratis Tbk.
53
15 RIGS RRig Tenders Indonesia Tbk
16 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
17 SMDR Samudera Indonesia Tbk.
18 TAXI Express Transindo Utama Tbk.
19 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
20 TPMA Trans Power Marine Tbk
21 TRAM Trada Maritime Tbk.
22 WEHA Panorama Transportasi
23 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk.
24 ZBRA Zebra Nusantara Tbk.
Sumber: www. idx.co.id d
54
Lampiran 2
Harga saham penutupan pada perusahaan industri transportasi selama periode peristiwa
EMITEN 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
APOL 58 55 56 56 63 64 68 65 68 71 71 71 65 100 90
ASSA 174 176 175 173 173 172 177 173 176 179 179 178 179 180 181
BBRM 189 187 190 199 195 195 196 196 190 190 180 175 171 181 188
CARDIG 1210 1200 1200 1200 1250 1250 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
CPGT 105 96 96 93 93 93 95 92 96 97 96 99 95 96 96
GIAA 465 462 458 475 477 477 479 474 483 475 499 500 510 505 520
IATA 79 79 80 81 81 80 81 79 76 80 79 80 82 82 85
INDX 478 480 489 495 496 489 480 480 481 500 510 495 436 450 450
KARW 675 685 690 660 620 535 545 535 535 550 550 442 442 433 450
LEAD 4250 4250 4250 4200 4200 4225 4200 4280 4265 4290 4300 4350 4300 4175 4250
LRNA 224 230 222 230 234 243 243 250 250 247 246 253 250 244 247
MBSS 1070 1070 1090 1090 1095 1100 1105 1085 1080 1080 1100 1120 1125 1105 1150
MIRA 52 50 51 54 65 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
PTIS 945 945 945 945 940 810 840 900 900 910 890 890 890 890 890
RIGS 282 280 270 273 285 273 289 287 271 267 281 278 273 284 275
SDMR 13175 13600 13550 12800 12925 12650 12550 12000 11900 11600 9775 9775 9650 9500 9050
SDMU 481 479 477 475 466 464 459 457 457 457 456 455 455 456 456
TAXI 1145 1150 1090 1085 1085 1100 1100 1090 1095 1120 1135 1145 1170 1190 1260
TMAS 2025 1975 1990 1990 1990 1975 1865 1825 1855 1880 1875 1855 1760 1715 1735
TPMA 475 465 475 456 365 353 380 388 388 369 370 380 377 321 321
TRAM 439 585 585 780 1040 1385 1850 1850 1850 1850 1850 1850 1850 1850 1850
55
WEHA 274 272 272 273 273 271 274 273 271 273 273 274 274 271 271
WINS 1130 1105 1120 1155 1100 1000 1015 1000 990 1000 1030 1025 1075 1000 1015
ZBRA 150 150 150 149 152 150 148 145 146 147 147 147 147 146 147
Sumber : www.yahoofinance.com
56
Lampiran 3
Actual Return perusahaan industri transportasi selama periode peristiwa
Sumber : Lampiran 2 (data diolah)
EMITEN 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
APOL 0.054545455 -0.017857143 0 -0.111111111 -0.015625 -0.058823529 0.046153846 -0.044117647 -0.042253521 0 0 0.092307692 -0.35 0.111111111 0.343283582
ASSA -0.011363636 0.005714286 0.011560694 0 0.005813953 -0.028248588 0.023121387 -0.017045455 -0.016759777 0 0.005617978 -0.005586592 -0.005555556 -0.005524862 0
BBRM 0.010695187 -0.015789474 -0.045226131 0.020512821 0 -0.005102041 0 0.031578947 0 0.055555556 0.028571429 0.023391813 -0.055248619 -0.037234043 -0.015706806
CARDIG 0.008333333 0 0 -0.04 0 0.041666667 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CPGT 0.09375 0 0.032258065 0 0 -0.021052632 0.032608696 -0.041666667 -0.010309278 0.010416667 -0.03030303 0.042105263 -0.010416667 0 -0.020408163
GIAA 0.006493506 0.008733624 -0.035789474 -0.004192872 0 -0.004175365 0.010548523 -0.01863354 0.016842105 -0.048096192 -0.002 -0.019607843 0.00990099 -0.028846154 -0.00952381
IATA 0 -0.0125 -0.012345679 0 0.0125 -0.012345679 0.025316456 0.039473684 -0.05 0.012658228 -0.0125 -0.024390244 0 -0.035294118 0
NDX -0.004166667 -0.018404908 -0.012121212 -0.002016129 0.014314928 0.01875 0 -0.002079002 -0.038 -0.019607843 0.03030303 0.135321101 -0.031111111 0 -0.032258065
KARW -0.01459854 -0.007246377 0.045454545 0.064516129 0.158878505 -0.018348624 0.018691589 0 -0.027272727 0 0.244343891 0 0.020785219 -0.037777778 0.002227171
LEAD 0 0 0.011904762 0 -0.00591716 0.005952381 -0.018691589 0.003516999 -0.005827506 -0.002325581 -0.011494253 0.011627907 0.02994012 -0.017647059 -0.011627907
LRNA -0.026086957 0.036036036 -0.034782609 -0.017094017 -0.037037037 0 -0.028 0 0.012145749 0.004065041 -0.027667984 0.012 0.024590164 -0.012145749 -0.042635659
MBSS 0 -0.018348624 0 -0.00456621 -0.004545455 -0.004524887 0.01843318 0.00462963 0 -0.018181818 -0.017857143 -0.004444444 0.018099548 -0.039130435 -0.041666667
MIRA 0.04 -0.019607843 -0.055555556 -0.169230769 0.3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PTIS 0 0 0 0.005319149 0.160493827 -0.035714286 -0.066666667 0 -0.010989011 0.02247191 0 0 0 0 -0.037837838
RIGS 0.007142857 0.037037037 -0.010989011 -0.042105263 0.043956044 -0.055363322 0.006968641 0.05904059 0.014981273 -0.049822064 0.010791367 0.018315018 -0.038732394 0.032727273 -0.06462585
SDMR -0.03125 0.003690037 0.05859375 -0.00967118 0.02173913 0.007968127 0.045833333 0.008403361 0.025862069 0.186700767 0 0.012953368 0.015789474 0.049723757 0.034285714
SDMU 0.004175365 0.004192872 0.004210526 0.019313305 0.004310345 0.010893246 0.004376368 0 0 0.002192982 0.002197802 0 -0.002192982 0 0
TAXI -0.004347826 0.055045872 0.004608295 0 -0.013636364 0 0.009174312 -0.00456621 -0.022321429 -0.013215859 -0.008733624 -0.021367521 -0.016806723 -0.055555556 -0.015625
TMAS 0.025316456 -0.007537688 0 0 0.007594937 0.058981233 0.021917808 -0.016172507 -0.013297872 0.002666667 0.010781671 0.053977273 0.026239067 -0.011527378 0.149006623
TPMA 0.021505376 -0.021052632 0.041666667 0.249315068 0.033994334 -0.071052632 -0.020618557 0 0.051490515 -0.002702703 -0.026315789 0.00795756 0.174454829 0 0.042207792
TRAM -0.24957265 0 -0.25 -0.25 -0.249097473 -0.251351351 0 0 0 0 0 0 0 0 0
WEHA 0.007352941 0 -0.003663004 0 0.007380074 -0.010948905 0.003663004 0.007380074 -0.007326007 0 -0.003649635 0 0.011070111 0 -0.007326007
WINS 0.022624434 -0.013392857 -0.03030303 0.05 0.1 -0.014778325 0.015 0.01010101 -0.01 -0.029126214 0.004878049 -0.046511628 0.075 -0.014778325 -0.037914692
ZBRA 0 0 0.006711409 -0.019736842 0.013333333 0.013513514 0.020689655 -0.006849315 -0.006802721 0 0 0 0.006849315 -0.006802721 0.006849315
57
Lampiran 4
IHSG
Sumber : www.yahoofinance.com
7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
5145.31 5133.04 5118.94 5141.76 5112.04 5093.57 5127.93 5102.47 5053.94 5049.49 5048.67 5048.84 5302.28 4965.39 4987.42
58
Lampiran 5
Expected Return
Sumber: Lampiran 4 (data diolah)
7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
IHSG 0.002390396 0.002754477 -0.004438169 0.005813726 0.00362614 -0.006700559 0.00498974 0.009602409 0.000881277 0.000162419 -3.36711E-05 0.003290755 0.013471248 -0.004417113 -0.009298344
59
Lampiran 6
Abnormal Return perusahaan industri transportasi selama periode peristiwa
Sumber : Lampiran 3 dan 5 (data diolah
EMITEN 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
APOL 0.052155058 -0.020611619 0.004438169 -0.116924837 -0.01925114 -0.05212297 0.041164106 -0.053720056 -0.043134798 -0.000162419 3.36711E-05 0.089016937 -0.363471248 0.115528225 0.352581926
ASSA -0.013754033 0.002959809 0.015998863 -0.005813726 0.002187813 -0.021548028 0.018131647 -0.026647864 -0.017641054 -0.000162419 0.005651649 -0.008877347 -0.019026804 -0.001107748 0.009298344
BBRM 0.008304791 -0.01854395 -0.040787962 0.014699094 -0.00362614 0.001598519 -0.00498974 0.021976538 -0.000881277 0.055393137 0.0286051 0.020101058 -0.068719867 -0.032816929 -0.006408463
CARDIG 0.005942937 -0.002754477 0.004438169 -0.045813726 -0.00362614 0.048367226 -0.00498974 -0.009602409 -0.000881277 -0.000162419 3.36711E-05 -0.003290755 -0.013471248 0.004417113 0.009298344
CPGT 0.091359604 -0.002754477 0.036696234 -0.005813726 -0.00362614 -0.014352073 0.027618956 -0.051269076 -0.011190555 0.010254248 -0.030269359 0.038814508 -0.023887915 0.004417113 -0.011109819
GIAA 0.00410311 0.005979147 -0.031351305 -0.010006598 -0.00362614 0.002525194 0.005558783 -0.028235949 0.015960828 -0.048258611 -0.001966329 -0.022898598 -0.003570258 -0.024429041 -0.000225466
IATA -0.002390396 -0.015254477 -0.00790751 -0.005813726 0.00887386 -0.00564512 0.020326716 0.029871275 -0.050881277 0.012495809 -0.012466329 -0.027680999 -0.013471248 -0.030877005 0.009298344
INDX -0.006557063 -0.021159385 -0.007683043 -0.007829855 0.010688788 0.025450559 -0.00498974 -0.011681411 -0.038881277 -0.019770262 0.030336701 0.132030346 -0.044582359 0.004417113 -0.022959721
KARW -0.016988936 -0.010000854 0.049892714 0.058702403 0.155252365 -0.011648065 0.013701849 -0.009602409 -0.028154004 -0.000162419 0.244377563 -0.003290755 0.007313971 -0.033360665 0.011525515
LEAD -0.002390396 -0.002754477 0.016342931 -0.005813726 -0.0095433 0.01265294 -0.023681329 -0.00608541 -0.006708783 -0.002488 -0.011460582 0.008337152 0.016468872 -0.013229946 -0.002329563
LRNA -0.028477353 0.033281559 -0.03034444 -0.022907743 -0.040663177 0.006700559 -0.03298974 -0.009602409 0.011264472 0.003902622 -0.027634313 0.008709245 0.011118916 -0.007728636 -0.033337315
MBSS -0.002390396 -0.021103101 0.004438169 -0.010379936 -0.008171595 0.002175672 0.01344344 -0.004972779 -0.000881277 -0.018344237 -0.017823472 -0.007735199 0.0046283 -0.034713322 -0.032368323
MIRA 0.037609604 -0.02236232 -0.051117387 -0.175044495 0.29637386 0.006700559 -0.00498974 -0.009602409 -0.000881277 -0.000162419 3.36711E-05 -0.003290755 -0.013471248 0.004417113 0.009298344
PTIS -0.002390396 -0.002754477 0.004438169 -0.000494577 0.156867687 -0.029013727 -0.071656407 -0.009602409 -0.011870288 0.022309491 3.36711E-05 -0.003290755 -0.013471248 0.004417113 -0.028539494
RIGS 0.004752461 0.03428256 -0.006550842 -0.047918989 0.040329904 -0.048662763 0.001978901 0.049438181 0.014099996 -0.049984483 0.010825038 0.015024263 -0.052203642 0.037144386 -0.055327506
SDMR -0.033640396 0.00093556 0.063031919 -0.015484906 0.01811299 0.014668686 0.040843593 -0.001199048 0.024980792 0.186538348 3.36711E-05 0.009662613 0.002318226 0.05414087 0.043584058
SDMU 0.001784969 0.001438395 0.008648695 0.013499579 0.000684205 0.017593805 -0.000613372 -0.009602409 -0.000881277 0.002030563 0.002231473 -0.003290755 -0.01566423 0.004417113 0.009298344
TAXI -0.006738222 0.052291395 0.009046464 -0.005813726 -0.017262504 0.006700559 0.004184572 -0.014168619 -0.023202706 -0.013378278 -0.008699953 -0.024658276 -0.030277971 -0.051138443 -0.006326656
TMAS 0.02292606 -0.010292165 0.004438169 -0.005813726 0.003968797 0.065681792 0.016928068 -0.025774916 -0.014179149 0.002504248 0.010815342 0.050686518 0.012767819 -0.007110265 0.158304967
TPMA 0.01911498 -0.023807109 0.046104836 0.243501342 0.030368194 -0.064352073 -0.025608297 -0.009602409 0.050609238 -0.002865122 -0.026282118 0.004666805 0.160983581 0.004417113 0.051506136
TRAM -0.251963046 -0.002754477 -0.245561831 -0.255813726 -0.252723613 -0.244650792 -0.00498974 -0.009602409 -0.000881277 -0.000162419 3.36711E-05 -0.003290755 -0.013471248 0.004417113 0.009298344
WEHA 0.004962545 -0.002754477 0.000775165 -0.005813726 0.003753934 -0.004248346 -0.001326736 -0.002222335 -0.008207284 -0.000162419 -0.003615964 -0.003290755 -0.002401137 0.004417113 0.001972337
WINS 0.020234038 -0.016147334 -0.025864861 0.044186274 0.09637386 -0.008077766 0.01001026 0.000498601 -0.010881277 -0.029288633 0.00491172 -0.049802383 0.061528752 -0.010361212 -0.028616348
ZBRA -0.002390396 -0.002754477 0.011149578 -0.025550568 0.009707193 0.020214073 0.015699915 -0.016451724 -0.007683998 -0.000162419 3.36711E-05 -0.003290755 -0.006621933 -0.002385608 0.016147659
60
Lampiran 7
Rata-rata abnormal return perusahaan industri transportasi
Sumber : lampiran 6 (data diolah)
7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7
-0.004034203 -0.002808134 -0.006970456 -0.016678223 0.019642648 -0.011387149 0.002031926 -0.009060994 -0.006707866 0.004572979 0.008240494 0.008711275 -0.017527299 -0.000112138 0.019327666
61
Lampiran 8
Hasil Analisis Deskriptif Abnormal Return
Sumber : Lampiran 6
62
Lampiran 9
Hasil Analisis Pengujian Hipotesis
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum .00236 7 .011913 .004503
sesudah -.00289 7 .011635 .004398
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 7 .052 .912
Paired Sample Test
Paired differences
t
df
Sig.(2-
tailed)
mean
Std.deviation
Std.error
deviation
95% Confidence Interval of
the Difference
lower upper
Pair1 sebelum – sesudah
0,005244
0,016216
0,006129
-0,009753
0,020241
0,856
6
0,425
Sumber :lampiran 7 (data diolah)