skripsi -...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PRISCA OCTAVIA PUTRI
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
EKSTRAK DAUN Annona squamosa DAN KULIT
BATANG Jatropha curcas
(Studi terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan
Metode Difusi Cakram)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah membantu
perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam dimuka bumi ini. Sehingga
tugas akhir yang berjudul “AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
EKSTRAK DAUN Annona squamosa DAN KULIT BATANG Jatropha curcas
(Studi terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan
Metode Difusi Cakram)” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat
terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata
Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok
Bekti Praseyo, S.Kep., M. Kep., Sp. Kom. atas kesempatan yang diberikan
untuk mengikuti program sarjana.
2. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi dan
dosen wali saya yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan
nasehat kepada saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.
3. Sovia Aprina Basuki, M.Farm., Apt., selaku kepala laboratorium farmasi, yang
telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. dr. Desy Andari selaku kepala laboratorium Biomedik PPD UMM yang telah
memberikan izin untuk menggunakan laboratorium selama penelitian.
v
5. Siti Rofida, S.Si., M. Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun
Jamil, S.Si., M.P. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh
kesabaran, membimbing dan member dorongan moral maupun materi kepada
saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt. dan Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt.
dan sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang membangun
terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
8. Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium
Biomedik, Mbak Evi, Mbak Susi, Mas Ferdi, Mas Dani dan Pak Joko atas
segala bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.
9. Untuk kedua orang tua tercinta Ayah H.M. Soleh Rifai dan Ibu Yusidah, atas
doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya, atas curahan kasih
sayang yang tiada hentinya selama menempuh pendidikan sampai di tingkat
perguruan tinggi. Dan kakak-kakak tersayang yang selalu memberikan
semangat.
10. Untuk seseorang yang selalu mendukung dan menjadi tempat cerita keluh
kesah skripsi. Terima kasih banyak Muhammad Rakha Rian Adisuseno yang
senantiasa berdoa, sabar dan terus memberi saran untuk skripsi ini menjadi
lebih bermanfaat untuk pembaca.
11. Untuk Fadlilatur Rizqi, Chiko Anggi, Lilik Ernawati, Astri Arimbi, Najla
terimakasih atas kebersamaannya, kekompakannya dalam mengerjakan
penelitian skripsi. Selain itu, Terima kasih juga untuk Hany Ummu, Tira Julia,
Venna Elsa, Arvia Suprafesti, Serviana, Nikita, Nicky Pratiwi, Alvinda,
Norfadilla, Laksmitha Dewi, Iman laila, Rahmah Arga atas semangat dan
dukungan nya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuannya, baik moril maupun material. .
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Akhirnya hanya
kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat
vi
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 21 Juni 2017
Penulis
Prisca Octavia Putri
vii
RINGKASAN
Peningkatan infeksi pada manusia semakin meningkat seiring dengan
berjalannya waktu karena manusia selalu kontak dengan mikroorganisme, bakteri,
virus, fungi, dan berbagai bentuk kehidupan parasit. Infeksi terjadi bila
mikroorganisme masuk ke tubuh dan menyebabkan gangguan fisiologi normal
tubuh (Budiyanti, 2009). Pada tubuh manusia secara alami terdapat bakteri flora
normal yang bermanfaat untuk tubuh, seperti bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Bakteri flora normal dapat berubah menjadi patogen apabila
jumlahnya yang berlebih dari kadar normalnya dan menyebabkan seseorang
menjadi terinfeksi (Nur, 2009).
Staphylococcus aureus merupakan kuman patogen pada manusia yang
menimbulkan infeksi bernanah dan abses. Namun, bakteri ini sering menimbulkan
infeksi nosokomial di rumah sakit (Entjang, 2003). Sedangkan, bakteri Escherichia
coli merupakan flora normal di dalam usus manusia dan sering menyebabkan
penyakit diare pada anak-anak (Entjang, 2003). Mikroorganisme tersebut telah
resisten dengan obat yang diberikan, misalnya Staphylococcus aureus resisten
terhadap metisilin sebesar 84,4%, dan Escherichia coli resisten terhadap
ceftazidim sebesar 66,7% (Rosenthal, et al., 2011). Akibat dari adanya resistensi
beberapa antibiotik terhadap bakteri, maka banyak peneliti yang melakukan
penelitian menggunakan ekstrak tanaman untuk menemukan sumber pengobatan
baru akibat meningkatnya kasus infeksi pada manusia.
Menurut WHO pada tahun 2008 mencatat bahwa 68% penduduk dunia
masih menggantungkan sistem pengobatan tradisional yang mayoritas melibatkan
tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit (Saifudin dkk, 2011). Seperti contoh,
pengobatan herbal tradisional sering dilakukan oleh warga Indonesia, seperti
penggunaan tanaman kunyit untuk pengobatan demam, pilek, rematik, diare,
disentri, dan panas dalam. Kunyit mengandung kurkumin yang selain memberi
warna kuning juga merupakan zat antibakteri. (Winarto, 2004). Pengobatan
alternatif yang sering dilakukan oleh orang Indonesia dengan menggunakan
tanaman dapat digunakan dalam bentuk tanaman tunggal maupun kombinasi.
Pengkombinasian tanaman tersebut dilakukan untuk menurunkan toksisitas yang
terjadi, menurunkan dosis pemakaiannya bila dibandingkan dengan pemakaian
tunggal (Padalia et al., 2016), meningkatkan efektifitas terapi dibandingkan dengan
pemakaian tunggalnya, serta diyakini lebih menguntungkan karena penggunaan
dua tanaman dapat memiliki efek sinergis yang saling melengkapi (Miksusanti dkk,
2011).
Beberapa tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah
Jatropha curcas dan Annona squamosa. Jatropha curcas adalah salah satu tanaman
yang digunakan untuk tujuan pengobatan. Ekstrak dari berbagai bagian Jatropha
curcas, seperti biji-bijian, minyak biji, kulit batang, akar, dan daun telah
menunjukkan sifat bakterisida (Igbinosa et al., 2009). Skrining fitokimia ekstrak
kulit batang Jatropha curcas menunjukkan adanya metabolit sekunder seperti terpenoid, flavonoid, alkaloid, polifenol dan antrakuinon (Andriani, 2015). Selain
itu, ekstrak daun Annona squamosa juga menunjukkan sifat sebagai senyawa
antibakteri (Chitra et al., 2009). Skrining fitokimia ekstrak daun Annona squamosa
menunjukkan adanya metabolit sekunder seperti triterpenoid, flavonoid, alkaloid,
dan antrakuinon (Thakhira, 2016).
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak
etanol daun Annona squamosa (EDAS) dan ekstrak etanol kulit batang Jatropha
curcas (EKBJC) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
dengan metode difusi cakram, sehingga dapat diketahui adanya hambatan bakteri
dengan mengukur diameter zona hambatnya. Pengujian aktivitas antibakteri ini
dilakukan dengan menggunakan dua perlakuan, yaitu kelompok uji dan kelompok
kontrol. Kelompok uji yaitu menggunakan larutan kombinasi ekstrak EKBJC dan
EDAS dengan konsentrasi yang berbeda. Pada bakteri Staphylococcus aureus,
konsentrasi 1 = EKBJC : EDAS (1200 μg : 60 μg ), konsentrasi 2 = EKBJC : EDAS
(600 μg : 60 μg), konsentrasi 3 = EKBJC : EDAS (600 μg : 120 μg) sedangkan pada
bakteri Escherichia coli, konsentrasi 1 = EKBJC : EDAS (1200 μg : 1500 μg ),
konsentrasi 2 = EKBJC : EDAS (600 μg : 1500 μg), konsentrasi 3 = EKBJC : EDAS
(600 μg : 3000 μg). Kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif (kloramfenikol 30
μg/disk) dan kontrol negatif (DMSO 10%). Hasil data diperoleh dari pengukuran
diameter zona hambat dengan menggunakan alat jangka sorong setelah diinkubasi
di dalam inkubator pada suhu 37OC selama 24 jam dengan melihat area bening
disekitar kertas cakram. Kertas cakram berisi kombinasi larutan uji Jatropha curcas
dan Annona squamosa, masing-masing di pipet 10 µl dengan konsentrasi yang telah
ditentukan (konsentrasi 1,2, dan 3) kemudian kertas cakram kosong diletakkan di
atas kaca arloji yang telah berisi kombinasi larutan uji kemudian direndam selama
20 menit dengan pengulangan 6 kali dan dikeringkan dengan oven pada suhu 37OC
selama 5 menit. (Pengeringan dengan oven dilakukan hanya sampai perendaman
ke-5 saja). Pengujian tersebut dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengujian aktivitas antibakteri
kombinasi ekstrak EDAS dan EKBJC terhadap Staphylococcus aureus
menghasilkan diameter zona hambat dengan konsentrasi 1 = 9,09 mm; konsentrasi
2 = 9,07 mm; konsentrasi 3 = 8,80 mm. Pada Escherichia coli dengan konsentrasi
1 = 7,76 mm; konsentrasi 2 = 6,93 mm; konsentrasi = 6,89 mm. Dapat disimpulkan,
bahwa konsentrasi 1 memiliki rata-rata diameter zona hambat terbesar pada bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii
LEMBAR PENGUJIAN ......................................................................................iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv
RINGKASAN ......................................................................................................vii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
ABSTRAK ..............................................................................................................x
DAFTAR ISI .........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................6
2.1 Tinjauan Annona squamosa..................................................................6
2.1.1 Taksonomi Annona squamosa....................................................6
2.1.2 Etiologi dan Penyebaran Annona squamosa...............................7
2.1.3 Morfologi Annona squamosa.....................................................7
2.1.4 Kandungan Kimia Annona squamosa........................................7
2.1.5 Manfaat Annona squamosa........................................................8
2.1.6 Aktivitas Antibakteri Annona squamosa....................................9
2.2 Tinjauan Jatropha curcas....................................................................10
2.2.1 Taksonomi Jatropha curcas.....................................................10
2.2.2 Etiologi dan Penyebaran Jatropha curcas................................10
2.2.3 Morfologi Jatropha curcas......................................................11
xii
2.2.4 Kandungan Kimia Jatropha curcas..........................................11
2.2.5 Manfaat Jatropha curcas..........................................................12
2.2.6 Aktivitas Antibakteri Jatropha curcas......................................13
2.3 Tinjauan Bakteri Escherichia coli.......................................................14
2.3.1 Klasifikasi Bakteri Escherichia coli..........................................14
2.3.2 Tinjauan Singkat Bakteri Escherichia coli................................14
2.3.3 Morfologi Bakteri Escherichia coli..........................................15
2.3.4 Patogenesis Bakteri Escherichia coli........................................15
2.4 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus.............................................16
2.4.1 Klasifikasi Bakteri Staphylococcus aureus................................16
2.4.2 Tinjauan Singkat Bakteri Staphylococcus aureus......................16
2.4.3 Morfologi Bakteri Staphylococcus aureus................................17
2.4.4 Patogenesis Bakteri Staphylococcus aureus..............................17
2.5 Tinjauan Kloramfenikol......................................................................18
2.6 Aktivitas Antibakteri dari Metabolit Sekunder ...................................19
2.6.1 Alkaloid.....................................................................................19
2.6.2 Flavonoid..................................................................................20
2.6.3 Antrakuinon...............................................................................20
2.6.4 Polifenol....................................................................................21
2.7 Metode Pengujian Antibakteri.............................................................21
2.7.1 Metode Difusi............................................................................21
2.7.2 Metode Dilusi............................................................................24
2.7.3 Metode Biautografi...................................................................24
2.8 Standar Mc.Farland ............................................................................25
2.9 Kombinasi Ekstrak Tanaman ..............................................................27
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................30
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ..............................................................30
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ........................................................31
BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................34
4.1 Desain Penelitian ................................................................................34
4.2 Lokasi Penelitian ................................................................................34
4.3 Alat Penelitian ....................................................................................34
xiii
4.3.1 Pengujian Difusi Cakram ..........................................................34
4.4 Bahan Penelitian..................................................................................35
4.4.1 Bahan Uji ..................................................................................35
4.4.2 Sampel Bakteri .........................................................................35
4.4.3 Pengujian Difusi Cakram ..........................................................35
4.5 Sterilisasi Bahan dan Alat ...................................................................35
4.5.1 Sterilisasi Kering ......................................................................36
4.5.2 Sterilisasi Basah ........................................................................36
4.6 Metode Penelitian................................................................................36
4.6.1 Rancangan Penelitian ...............................................................36
4.6.2 Kerangka Operasional ..............................................................37
4.7 Variabel Penelitian .............................................................................37
4.7.1 Variabel Terikat ........................................................................37
4.7.2 Variabel Bebas ..........................................................................37
4.8 Prosedur Kerja ....................................................................................38
4.8.1 Tahap Persiapan ........................................................................38
4.8.1.1 Persiapan Konsentrasi Larutan Uji ...............................38
4.8.1.2 Pembuatan Larutan Uji .................................................38
4.8.1.3 Preparasi Media ............................................................40
4.8.1.4 Pembuatan Standar Mc Farland ....................................40
4.8.1.5 Preparasi Bakteri ..........................................................40
4.8.1.6 Pewarnaan Bakteri Uji ..................................................41
4.8.2 Tahap Pengujian .......................................................................42
4.8.2.1 Pengujian Penghambatan Pertumbuhan Bakteri dengan
Difusi Cakram ............................................................42
4.9 Analisis Data .......................................................................................44
BAB V HASIL PENELITIAN.............................................................................45
5.1 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak.............................45
5.1.1 Hasil Pengecekan Pewarnaan Bakteri Uji.................................45
5.1.2 Hasil Rata-Rata Diameter Zona Hambat Uji Aktivitas
Antibakteri Kombinasi Ekstrak...............................................46
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................50
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................58
7.1 Kesimpulan .........................................................................................58
7.2 Saran ...................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................59
LAMPIRAN .........................................................................................................67
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Hasil Uji Senyawa Fitokimia Esktrak Daun Srikaya (Annona squamosa) ... 7
II.2 Kandungan Kimia Jarak Pagar (Jatropha curcas) ...................................... 11
II.3 Standart Interpretatif Diameter Zona Hambatan dan Nilai Batas
(Breakpoints) Kadar Hambatan Minimal untuk Staphylococcus sp dan
Enterobacteriaceae (KHM) ........................................................................ 19
II.4 Kategori Aktivitas Antibakteri oleh Bahan Aktif ........................................ 22
II.5 Standart Mc Farland .................................................................................... 26
V.1 Hasil Rata-Rata Diameter Zona Hambat Uji Aktivitas Antibakteri
Kombinasi dengan Metode Difusi Cakram terhadap bakteri Staphylococcus
aureus...........................................................................................................48
V.2 Hasil Rata-Rata Diameter Zona Hambat Uji Aktivitas Antibakteri
Kombinasi dengan Metode Difusi Cakram terhadap bakteri Escherichia
coli................................................................................................................48
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tanaman Srikaya (Annona squamosa)............................................................6
2.2 Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas).......................................................10
2.3 Bakteri Escherichia coli................................................................................14
2.4 Bakteri Staphylococcus aureus.....................................................................16
2.5 Struktur Kimia Kloramfenikol......................................................................18
3.1 Bagan Kerangka Konseptual.........................................................................30
4.1 Skema Kerangka Operasional.......................................................................37
5.1 Pewarnaan Bakteri Peremajaan Staphylococcus aureus.................................45
5.2 Pewarnaan Bakteri Peremajaan Escherichia coli............................................45
5.3 Pewarnaan Bakteri Staphylococcus aureus....................................................46
5.4 Pewarnaan Bakteri Escherichia coli...............................................................46
5.5 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi EKBJC dan EDAS dengan
Metode Difusi Cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus...................47
5.6 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi EKBJC dan EDAS dengan
Metode Difusi Cakram terhadap bakteri Escherichia coli.............................47
5.7 Diagram Perbandingan Diameter Zona Hambat EKBJC dan EDAS terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.....................................49
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup...................................................................................67
2 Surat Pernyataan...........................................................................................68
3 Surat Determinasi Tanaman.........................................................................69
4 Bagan Alir Penelitian....................................................................................71
5 Penimbangan Bahan.....................................................................................77
6 Hasil Diameter Zona Hambat.......................................................................79
7 Perbandingan Hasil Diameter Zona Hambat................................................80
8 Alat dan Bahan Penelitian............................................................................81
59
DAFTAR PUSTAKA
Alberto M. R., Canavosio M. A. R., Nadra M. C. M., 2006. Antimikrobial Effect
of Polifenol from Apple Skins on Human Bacterial Pathogen. Electronic
journal of Biotechnology. Pontificia Universidad Catolica de Valparaiso-
Chile.
Andrews, J. M., 2001. Determination of Minimum Inhibitory Concentration.
Journal of Antimicrobial Chemotherapy 48, Suppl. S1, p. 5-16.
Andriani, L., 2015. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak etanol Kulit
Batang Jatropha curcas L. Dengan Berbagai Metode Remaserasi. Malang:
Skripsi Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Anonim. 2013. The Global Authority on Nonfood Biodesel Crops,
http://www.jatrophabiodiesel.org/aboutJatrophaPlant.php, Diakses tanggal
10 Januari 2017.
Anonim. 2014. Mc Farland Standart For In Vitro Use Only. Dalynn Biologicals.
Anonim. 2015. Antimicrobial Susceptibility Testing, EUCAST Disk Diffusion
Method. European Comittee On Antimicrobial Susceptibility Testing,
version 5.0, pp. 10.
Bonang, G., 1992. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 16. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Brooks, G.F., J.S. Butel, dan S.A. Morse., 2007. Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz Edisi ke-23. Jakarta: EGC.
Budiyanti, A., 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Ceremai (Phyllanthus acidus L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Surakarta: Skripsi Progam Sarjana.
Carr, J. H., 2016. Escherichia coli O157 (Escherichia coli O157)
http://www.gov.mb.ca/health/publichealth/diseases/escherichia_coli.html,
Diakses pada tanggal 10 Januari 2017.
Chatib W, Usman., 2010. Mikrobiologi Kedokteran. Tangerang: Binarupa
Aksara, 125-198.
Chavan, M. J., Wakte, P. S., Shinde, D. B., 2010. Analgesic and anti
inflammatory activity of Caryophyllene oxide from Annona squamosa L.
bark. Phytomedicine 1, p. 149–151.
Chitra, S., M. B, Patil., and Ravi Kumar., 2009. Antibacterial and Wound
Healing Activity of the Leaves of Annona squamosa Linn. (Annonaceae).
Research Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry.
Choma, I. M., Edyta M. Grzelak., 2010. Bioautography Detection in Thinlayer
Chromatographic. Journal of Chromatographic. 10. 1016(351708):1-8.
60
Cowan M., 1999. Plant products as antimicrobial agents. Clin Microbio Review;
12(4). h. 564-82.
Coyle, M.B., 2005. Manual of Antimicrobial Susceptibility Testing. America:
American Society for Microbiology.
Cushnie, T. P., Cushnie, Benjamart., Andrew J.Lam., 2014. Alkaloid: an
Overview of Antibacterial, Antibiotic-Enancing and Antivirulent
Activity. International Journal of antimicrobial agent, hal 377-386.
Deby, A., Fatimawali., Weny I., 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Mayana (Coleus atropurpureus) Terhadap Staphylococcus Aureus,
Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro. Jurnal
program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.
Dewanjee, Saikat., Gangopadhyay, Moumita., Bhattacharya, Niloy., Khanra,
Ritu., Dua, T.K., 2014. Bioautography and itsscopein the field of natural
product chemistry. Anal. Pharm., p. 2-4.
Ekundayo, F. O., C. A. Adeboye and E. A. Ekundayo., 2011. Antimicrobial
activities and phytochemical screening of pignut (Jatrophas curcas
Linn.) on some pathogenic bacteria. Department of Microbiology,
Federal University of Technology, P. M. B. 704, Akure, Ondo State,
Nigeria.
Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi
keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, hal 103-118.
Fauzan, A. P., 2015. Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans.
Padang: Thesis Program Pascasarjana Universitas Andalas Padang.
Gowdhami, M., B.L.Sarkar., and P.M. Ayyasamy., 2014. Screening of
Phytochemicals and Antibacterial Activity Of Annona Squamosa Extracts.
International Journal of Pharmaceutical Science Invention ISSN Volume 3 Issue 7 PP.30-39. Gunawan D, Mulyani S. 2004. Ilmu Obat
Alam (Farmakognosi). Penebar Swadaya, Jakarta.
Hafsan., E. S., Mashuri Masri., 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi.
Makassar: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar.
Hariana, A., 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta : Penebar
Swadaya. Hal 86-87.
Henning, R. K., 2004. “Integrated Rural Development by Utilization of
Jatropha curcas L (JCl) as Raw Material and as Renewable Energy.” Dalam: International Conference Renewables 2004. 1-4 Juni 2004. Bonn.
Germany. www. Jatrophaworld.org.
61
Hermawan, A., Hana, W., Wiwiek, T., 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper
betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli dengan Metode Disfusi Disk. Surabaya: Skripsi Program Sarjana
Universitas Airlangga.
Herriman, R., 2015. Staph aureus food poisoning linked to Sunnyside Child
Care Center outbreak that sickened dozens,
http://outbreaknewstoday.com/staph-aureus-food-poisoning-linked-to-
sunnyside-child-care-center-outbreak-that-sickened-dozens-75333/,
Diakses pada tanggal 10 Januari 2017.
Hodek, P., Trelil P, Stiborova M., 2002. Flavonoids-Potent and Versatile
Biologically Active Compounds Interacting with Cytochrome P450.
Chemico-Biol. Intern. 139 (1), p. 1-21.
Igbinosa, O. O., Igbinosa E. O. And O. A. Aiyegoro., 2009. Antimicrobial
Activity and Phytochemical Screening of Steam Bark Extracts from
Jatropha curcas (Linn). African Journal of Pharmacy and
Pharmacology Vol. 3 (2). pp. 058-062.
Jawetz, E., 1975. Synergism and Antagonism Among Antimicrobial Drugs. The
Western Journal of Medicine 123, hal. 87-91.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2002. Mikrobiologi Kedokteran Edisi XXII.
Jakarta:Salemba Medika.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2016. Medical Microbiology 27th Edition.
USA: McGraw-Hill Education.
Kameswari, M. S., I Nengah Kerta Besung., Hapsari Mahatmi., 2013.
Perasan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro. Indonesia Medicus Veterinus,
hal. 322-330.
Kannappan, N., Jaikumar, S., Manavalan, R., Muthu, A.K., 2008. Antiulcer
activity of methanolic extract of Jatropha curcas L. on aspirin induced
gastric lesions in Wister rats. Pharmacology online news letters, p. 279-
293.
Katzung, B.G., 1998. Basic and Clinical Pharmacology. 7th ed. USA: Prentice
Hall Inc, Appleton & Lange. p.743-745.
Kunaepah, U., 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Dan Konsentrasi Glukosa
Terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total Dan Mutu Kimia Kefir
Susu Kacang Merah. Semarang: Tesis Program Pascasarjana.
Lesmana, M., 2006. Enterobacteriacene: Salmonella & Shigella. Jakarta:
Penerbit Universitas Trisakti, hal 21-22.
62
Lumbanraja L. B., 2009. Skrining Fitokimia dan uji efek Antiinflamasi ekstak
etanol daun tempuyang (Sonchus arvenis L.) terhadap radang pada
tikus. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Martosudirjo, A. W., Sarwintyas Prahastuti., dan Nanik Supriyanti., 2006.
Budidaya Jarak Pagar. Jakarta: LIPI Press, hal 9-10.
Miksusanti, F., Nike Marfinda. 2011. Aktivitas Campuran Ekstrak Kulit
Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpina sappan
L.) terhadap Bacillus cereus. Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer
3(C) 14309. Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera
Selatan, Indonesia.
Mishra S. B., Vijayakumar M, Ojha S.K., Verma A., 2010. Antidiabetic effect of
Jatropha curcas L. leaves extract in normal and alloxan-induced diabetic
rats. International Journal of Pharmaceutical Sciences, p. 482-487.
Mohamed S. T. S., Christina AJM, Chidambaranathan N, Ravi V, Gauthaman
K., 2008. Hepatoprotective activity of Annona squamosa Linn. On
experimental animal model, International Journal of Applied
Research in Natural Products Vol. 1(3), p. 1-7.
Mohamed S. T. S. U., Ramkanth sundarapandian, Azagusundharam
muthumanikkam, Gnanaprakash kalimuthu, Angala parameswari S,
Thiruvengada rajan,Vasanthi srinivas and Gauthaman karunakara., 2011.
Protective effect of methanolic extract of Annona squamosa Linn in
isoniazid-rifampicin induced hepatotoxicity in rats. Pak. J. Pharm. Sci.,
Vol.24, No.2, p. 129-134.
Morton. 2007. Sugar Apple,
https://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/sugar_apple.html., Diakses
pada tanggal 10 Januari 2017.
Mujumdar, A. M., Upadhye, A. S., Misar, A. V., 2000. Studies on antidiarroheal
activity of Jatropha curcas root extract in albino mice. Journal of
Ethynopharmacology, p. 1 83-187.
Mujumdar, A. M., Misar, A. V., 2004. Antiinflammatory activity of Jatropha
curcas roots in mice and rats. Journal of Ethinopharmacology, p. 11-15.
Mustary, M., M.Natsir Djide, Ilham Mahmud, Nursiah Hasyim., 2011. Uji
Daya Hambat Dan Analisis KLT-Bioautografi Perasan Buah Sawo Manila
(Achras Zapota Linn) Terhadap Bakteri Uji Salmonella Thyposa. KLT
BIOAUTOGRAFI. Vol 7 No.1 P.25-27.
Naelaz, Z. W. K., 2014. Aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri kemangi
(Ocimum basilicum) dengan kloramfenikol atau gentasimin terhadap
Salmonella typhi. Surakarta: Skripsi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
63
Namuli, A., N. Abdullah., C. C. Sieo., S. W. Zuhainis., E. Oskoueian., 2011.
Phytochemical Compounds and Antibacterial Activity of Jatropha curcas
Linn. Extracts. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 5 (16), pp.
3982-3990.
Neethu, S. K., Santhoshkumar, R., and Neethu, S. Kumar., 2016. Phytochemical
analysis and antimicrobial activities of Annona squamosa (L) leaf extracts.
Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, p. 128-131.
Ngajow, M., Jemmy Abidjulu, Vanda S., 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak
Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus secara In vitro. JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE, hal 128-132.
Ningsih, A. P., Nurmiati., dan Anthoni Agustien. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Kental Tanaman Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca Linn.)
terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi
Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 2(3) – September 2013: 207-213 :
(ISSN : 2303-2162.
Niswah, L. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Buah Parijoto
(Medinilla Speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram. Jakarta:
Skripsi Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Nur, A. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Keprok
(Citrus nobilis Lour) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Surakarta: Skripsi Progam Sarjana.
Nurcholis, M., dan Sri Sumarsih., 2007. Jarak Pagar dan Pembuatan Biodesel.
Yogyakarta: Kanisius, hal 15-24.
Nurdianti, L., W. F. Annissya., Y. M Pamela., Elia Novianti., Mina Audina.,
Elva Kurniasari., 2016. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Herbal Kombinasi
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) dan Kulit Buah Jeruk Lemon (Citrus
limon) sebagai Pemutih dan Antiseptik pada Gigi. Jurnal Kesehatan bakti
Tunas Husada Volume 16 Nomor 1.
Padalia, H.,Trivedi A., Chanda, S., 2016. Antimicrobial activity of some
medicinal plant extracts and its synergistic interaction with some
antibiotics. Journal of Pharmacy Research 2016,10(5),211-220.
Patel, J. B., et al., 2015. Performance Standards for Antimicrobial
Susceptibility Testing: Twenty-Fifth Informational Supplement. USA:
Clinical Laboratory Standards Institute.
Pelczar, M. J., E.S.Chan., 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Edisi ke-2. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia.
Prana, M. S., 2006. Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Sumber
Biodesel, menunjang Ketahanan Energi Nasional. Jakarta: LIPI Press,
hal 38-39.
64
Pratiwi, R. 2005. Perbedaan Daya Hambat terhadap Streptococcus mutans dari
Beberapa Pasta Gigi yang Mengandung Herbal. Jurnal Magister
Kedokteran Gigi Vol. 38 No. 2, hal. 64-67.
Prayoga, E. 2013. Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper bettle
L.) dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus aureus. Jakarta: Skripsi Program Sarjana
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Putra, I Nengah Kencana. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.) Serta Kandungan Senyawa Aktifnya.
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XXI No. 1.
Putra, W. S., 2013. 68 Buah Ajaib Penangkal Penyakit. Jogjakarta:
Katahati, hal 213-215.
Radi, J., 1997. Budidaya Srikaya. Yogyakarta: Kanisius, hal 11.
Rajesh K. G., Achyut Narayan Kesari, Sandhya Diwakarc, Ameetabh Tyagia,
Vibha Tandona, Ramesh Chandraa, GeetaWatal. 2008. In vivo
evaluation of anti-oxidant and anti-lipidimic potential of Annona
squamosa aqueous extract in Type 2 diabetic models. Journal of
Ethnopharmacology 118, p. 21–25.
Rao, S., 2006. Gram’s Staining,
http://www.microrao.com/micronotes/pg/Gram%20stain.pdf, Diakses pada
tanggal 21 Mei 2017.
Rosenthal V. D., Maki D. G., Mehtaa A., Alvar Mz-Mereno C., Leblebicioglu H.,
Higuera F., et al., 2011. International Nosokomial Infection Control
Consortium (INICC) Report Data Summary of 36 Countries for 2004-
2009. Hal: 627-37.
Rukmana, H. Rahmat., H. Yuyun Yuniarsih Oesman, S.P., M.B.A., M.M., 2002.
Srikaya. Yogyakarta: Kanisius, hal 7.
Saifudin, A., Viesa Rahayu., Hilwan Yuda Teruna. 2011. Standardisasi
Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 1-2.
Sari, Y. D., Sitti Nur Djannah., Laela Hayu Nurani. 2010. Uji Aktivitas
Antibakteri Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Secara In Vitro
Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 Dan Escherichia coli
ATCC 35218 Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Jurnal KES
MAS UAD Vol. 4 No. 3, hal.144 – 239.
Sari, N.R.C., Putu Wisnu Arya., Agung Wiwiek. 2012. Uji Zona Hambat Ekstrak
Daun Putri Malu (Mimosa pudica) terhadap Bakteri Staphylococcus
Aureus dan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Secara
In Vitro. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.
65
Setiabudy, R. 1995. Pengantar Antimikroba. dalam: S.G. Ganiswarna, R.
Setiabudy, F.D. Suyatna, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV.
Jakarta:Gaya Baru, hal. 571-576.
Situmeang, M. S., Suryani Hutomo., Yanti Ivana Suryanto. 2016. Uji
Potensi Antibakteri Kombinasi Ekstrak Air Allium Cepa L dan
Andrographis paniculata Ness terhadap Pseudomonas aeruginosa.
Fakultas Kedokteran: Universitas Kristen Duta Wacana.
Soenarto, S. S., 2011. Vaksin Rotavirus untuk Pencegahan Diare.
Kemenkes RI, hal 33.
Sulistiowati, D., Baskoro, A.D., dan Winarsih, S., 2010. Uji Efektivitas Dekok
Sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai Antibakteri terhadap
Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran:
Universitas Brawijaya Malang.
Sweetman, S C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. Thirty-
sixth edition, USA: Pharmaceutical Press, hal 241.
Syams, U. B., 2015. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang
Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Esherichia coli Multiresisten
dan Staphylococcus aureus Multiresisten serta Bioautografinya. Surakarta:
Skripsi Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tansil, A. Y. M., Edward Nangoy., Jimmy Posangi., Robert A. Bara., 2016.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona squamosa)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. Jurnal e-Biomedik (eBm) Volume 4 Nomor 2.
Thakhira, A. A. A., 2016. Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Daun Persea
americana dan Annona squamosa Terhadap Kadar HDL, Tikus Rathus
norvegicus. Malang: Skripsi Program Sarjana Universitas
Muhammadiyah Malang.
Tim Mikrobiologi FK UB. 2003. Bakteriologi Medik. Malang: Bayumedia
Publishing, hal 131-198.
VanSteenis, C.G.G.J., D., Hoed, S. Bloembergen, dan P.J. Eyma., 1988. Flora
untuk Sekolah di Indonesia. Terjemahan oleh M. Suryowinoto dkk.
Jakarta: Pradnya Paramita.
Wajdi, S. A., 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Campuran Ekstrak Biji Kelor
(Moringa oleifera) dan Daun Kersen (Muntinia calabura) terhadap
Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus subtilis. Salatiga: Skripsi
Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana.
Warisno dan Kris Dahana., 2007. Budidaya Srikaya. Semarang: CV. Aneka
Ilmu, hal 32-38.
WHO. 2002. Prevention of Hospital-Acquired Infection,
http://www.who.int/emc, Diakses pada tanggal 15 Januari 2017.
66
Winarto, W.P. 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Wuryanti & Munrah. 2009. Uji Ekstrak Bawang Bombay Terhadap
Bakteri Gram Negatif Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi
Cakram. Semarang: UNDIP.
Yuliarti, N., 2011. 1001 Khasiat Buah-buahan. Yogyakarta: CV. Andi
Offset, hal 71.
Zein, U., Khalid Huda Sagala., Josia Ginting. 2004. Diare Akut Disebabkan
Bakteri. Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara.