slide dry drowning fix

32
DRY DROWNING Oleh: Muh. Izzuddin C 111 07 310 Muhammad Hanif Rahim C 111 08 207 Caroline Prisilia Marsella C 111 08 268 Iznaeny Rahma C 111 08 295 Pembimbing : dr. Ulfa C. Indiasari Supervisor : dr. Djumadi Achmad, Sp. PA (K), DFM, Sp. F. BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: dwimentari1

Post on 11-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dry

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Dry Drowning Fix

DRY DROWNING

Oleh:Muh. Izzuddin C 111 07 310Muhammad Hanif Rahim C 111 08 207Caroline Prisilia Marsella C 111 08 268Iznaeny Rahma C 111 08 295

Pembimbing :

dr. Ulfa C. Indiasari

Supervisor :dr. Djumadi Achmad, Sp. PA (K), DFM, Sp. F.

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 2: Slide Dry Drowning Fix

PENDAHULUAN• WHO Tenggelam adalah penyebab ke-3

terbanyak yang menyebabkan kematian yang tidak disengaja dan sekitar 7 % dari jumlah cedera yang berkaitan dengan kematian .

• Tahun 2004, diperkirakan 388.000 orang meninggal akibat tenggelam.

WHO. Drowning. [Online] 2012 [cited 2013 February 12]. Available at: http://www.who.int/

Page 3: Slide Dry Drowning Fix

• Negara- negara berpenghasilan rendah-menengah 96 % dari seluruh kematian yang tidak disengaja diakibatkan oleh tenggelam.

• Lebih dari 60 % kasus tenggelam terjadi di regional WHO Pasifik bagian barat dan Asia Tenggara.

WHO. Drowning. [Online] 2012 [cited 2013 February 12]. Available at: http://www.who.int/

Page 4: Slide Dry Drowning Fix

• Amerika Serikat (2005-2009) :– Korban tenggelam yang berakibat fatal : 3.880

orang– Korban tenggelam yang dirawat di UGD namun

tidak berakibat fatal : 5.789 orang

• Rasio kematian akibat tenggelam : – Laki-laki ( 2.07 per 100.000 populasi) 4 kali lebih

besar dibandingkan perempuan (0.54 per 100.000 populasi)

Krug E, Howland J, Hingson R. Drowning. [Online] 2012 [cited 2013 February 12] Available from: http://www.cdc.gov/

Page 5: Slide Dry Drowning Fix

• Insidens tertinggi : usia < 5 tahun dan usia 15-24 tahun.

• Tahun 2005 (USA) : – 30% anak usia 1-14 tahun yang meninggal akibat

tenggelam. – Angka kesakitan dry drowning pada usia 1-14 tahun

yaitu 12-27%. – Survey yang dilakukan pada 9.420 taman kanak-kanak

di South Carolina 10% dari anak usia kurang dari 5 tahun memiliki pengalaman mendapatkan penanganan khusus akibat dry drowning.

Idris A.H, Berg R.A, Berg.J, Bossaert.L, et al. Recommended Guidelines for Uniform Reporting of Data From Drowning : The “Utstein Style”. Dallas: American Heart Association ; 2003. p.2565-7

Page 6: Slide Dry Drowning Fix

DEFINISI

• Drowning atau tenggelam adalah suatu kondisi kesulitan bernafas dan dapat berakibat kematian atau kematian yang diakibatkan paru – paru terisi oleh air, cairan atau zat lain sehingga menyebabkan pertukaran oksigen menjadi tidak mungkin.

M. Douglas. Dorland’s Illustrated Medical 31ST Dictionary. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. p.575

Page 7: Slide Dry Drowning Fix

DEFINISI(World Congress on Drowning tahun 2002 di Amsterdam)

• Drowning adalah proses yang menyebabkan gangguan respirasi primer akibat dari terjadinya submersion atau imersion dalam medium cairan.

• Secara implisit disebutkan dalam definisi ini bahwa terdapat liquid-air interface yang menutupi jalur masuknya pernafasan korban, sehingga mencegah korban menghirup oksigen.

Shepherd, Suzanne Moore. Drowning. [Online] 2013 [cited 2012 Februari 10]. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/772753

Page 8: Slide Dry Drowning Fix

DRY DROWNING

• Sekitar 10 -15 % dari semua peristiwa tenggelam.

• Secara teori sejumlah kecil air masuk ke laring atau teakea, sehingga spasme laring tiba-tiba terjadi dan dimediasi oleh refleks vagal cairan tidak masuk ke dalam saluran pernafasan.

D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25.Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im W, et al. Tenggelam (Drowning). Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ;1997. p.64-5

Page 9: Slide Dry Drowning Fix

FAKTOR RESIKOa. Umurb. Jenis Kelaminc. Akses dengan aird. Faktor resiko lain

a. Sosial-ekonomi : status sosial ekonomi yang lebih rendah, kurangnya pendidikan

b. Sarana : transportasi dengan jalur perairan yang tidak aman dan terlalu padat

c. Medis : penggunaan alkohol, kondisi tertentu seperti epilepsi

d. Lingkungan : banjir dan bencana seperti tsunami

WHO. Drowning. [Online] 2012 [cited 2013 February 12]. Available at: http://www.who.int/

Page 10: Slide Dry Drowning Fix

Etiologi

1. Laringospasme

2. Refleks vagal

3. Obstruksi saluran nafas akibat benda asing

Skhrum MJ, Ramsay DA. Forensic Pathology of Trauma. New Jersey: Humana Press. 2007. p.260-2.

Page 11: Slide Dry Drowning Fix

LaringospasmeMasuknya air ke glotis

Refleks laringospasme

Obstruksi jalan nafas

Hambatan pertukaran udara paru

Gagal nafas

Kumar Ajay, Kadian Anita, Bamrah Tanu. Various Parameter of Drowning Case. J Am Sci 2012. p.754-7.

Page 12: Slide Dry Drowning Fix

Refleks vagalTerlalu lama berada di dalam air

Proses respirasi (-)

Apneu Berlangsung lama

Stimulasi chemoreceptor carotid-body

Cardiac arrest

Skhrum MJ, Ramsay DA. Forensic Pathology of Trauma. New Jersey: Humana Press. 2007. p.260-2.

Page 13: Slide Dry Drowning Fix

Obstruksi jalan nafasBenda asing di perairan

Mengobstuksi jalan nafas

Obstruksi jalan nafas

Hambatan pertukaran udara paru

Gagal nafas

Skhrum MJ, Ramsay DA. Forensic Pathology of Trauma. New Jersey: Humana Press. 2007. p.260-2.

Page 14: Slide Dry Drowning Fix

PEMERIKSAAN POST MORTEM

Pemeriksaan Luar

Pemeriksaan Dalam

Page 15: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Luar

• Keadaan umum• Posisi tubuh• Busa pada mulut dan hidung• Maserasi kulit• Cutis anserina• Cadaveric spasme• Luka-luka lecet

Page 16: Slide Dry Drowning Fix

Keadaan Umum: Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur, dan benda-benda asing lain yang terdapat dalam air

Posisi Tubuh

-Chidananda PS. An Autopsy Study of Cases of Death Due To Drowning With Special References To Middle Ear Hemorrhage and Spleen Findings Conducted At Bangalore Medical College and Research Institute, Bangalore. Bangalore; 2008. p.42,36-51.- D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25.- Bell, MD. Drowning. In Dolinak D, Matshes EW, Lew EO: Forensic Pathology Principles and Practice. London: Elsevier Academic Press; 2005. p. 227-37.

Page 17: Slide Dry Drowning Fix

Busa pada mulut dan hidung

• Masuknya air ke dalam saluran napas memicu pembentukan mukus

• Mukus bercampur dengan air, bahkan surfaktan

• Merupakan tanda intravital

- Chidananda PS. An Autopsy Study of Cases of Death Due To Drowning With Special References To Middle Ear Hemorrhage and Spleen Findings Conducted At Bangalore Medical College and Research Institute, Bangalore. Bangalore; 2008. p.42,36-51.- Bell, MD. Drowning. In Dolinak D, Matshes EW, Lew EO: Forensic Pathology Principles and Practice. London: Elsevier Academic Press; 2005. p. 227-37.

Page 18: Slide Dry Drowning Fix

Maserasi Kulit

• Kulit menjadi keriput, pucat, dan basah menyerupai “washer woman’s skin”

• Dipengaruhi oleh suhu air• Perubahan mulai terlihat pada ujung kuku,

bagian palmar dan dorsal tangan, kemudian telapak kaki, siku dan lutut

• Selanjutnya lapisan keratin pada tangan dan kaki terlepas → “glove and stoking fashion”

Farrugia A, Ludes B. Diagnostic of Drowning Medicine. In Vieria DN: Forensic Medicine from Old Problems to New Challenges. Croatia: Intech; 2011. p.53-60.

Page 19: Slide Dry Drowning Fix

Maserasi Kulit

D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25.

Page 20: Slide Dry Drowning Fix

Cutis anserina

spasme muskulus erektor pada folikel rambut akibat rigor mortis, biasanya terlihat pada ekstremitas

Skhrum MJ, Ramsay DA. Forensic Pathology of Trauma. New Jersey: Humana Press; 2007. p.24.260-2

Page 21: Slide Dry Drowning Fix

Cadaveric spasme

• Tanda intravital• Terjadi pada waktu korban berusaha menyelamatkan diri dengan memegang apa saja

seperti rumput atau benda-benda lain dalam air.

Luka-luka lecet

• Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan pada benda-benda di dalam air

-D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25- Lunetta P, Modell JH. Macroscopical, Microscopical, and Laboratory Findings in Drowning Victims. In Tsokos M: Forensic Pathology Reviews. 3rd Ed. New Jersey: Humana Press; 2005. p.12-22. 43-50

Page 22: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Dalam

Keadaan Paru •Tidak terlihat gambaran tipikal kasus tenggelam•Berat paru biasanya normal

Tulang Temporal

•Perdarahan biasanya terjadi pada bagian Petrous dan Mastoid dari tulang temporal•Biasanya bilateral

- D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25- Payne JJ, Busuttil A, Smock W. Forensic Medicine Clinical and Pathological Aspects. London: Greenwich Medical Media; 2003. p. 249-52.

Page 23: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Dalam

Sinus-sinus •Adanya cairan dalam sinus dipertimbangkan sebagai salah satu tanda keadaan tubuh yang menetap dalam air

Saluran Pencernaan

•Dapat ditemukan cairan yang memiliki komposisi yang sama dengan cairan tempat korban tenggelam, lumpur, alga, rumput laut, dan kerang

- Lunetta P, Modell JH. Macroscopical, Microscopical, and Laboratory Findings in Drowning Victims. In Tsokos M: Forensic Pathology Reviews. 3rd Ed. New Jersey: Humana Press; 2005. p.12-22. 43-50.-D. Vincent, D. Dominick. Death by Drowning. In: Forensic Pathology Second Edition. Florida: CRC Press; 2001. p.416-25.

Page 24: Slide Dry Drowning Fix

Bell, MD. Drowning. In Dolinak D, Matshes EW, Lew EO: Forensic Pathology Principles and Practice. London: Elsevier Academic Press; 2005. p. 227-37.

Cairan dalam sinus sphenoidalis

Page 25: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Penunjang

• Tidak spesifik

• Pemeriksaan diatom :– Pemeriksaan destruksi– Pemeriksaan getah paru

Kumar Ajay, Kadian Anita, Bamrah Tanu. Various Parameter of Drowning Case. J Am Sci; 2012. p.754-7

Page 26: Slide Dry Drowning Fix

• Prinsip– Terdapatnya diatom dalam air atau cairan dimana

terjadinya tenggelam.– Inhalasi cairan ini mengakibatkan penetrasi diatom

tersebut ke dalam sistem alveolar dan ke sistem sirkulasi yang akhirnya akan terdeposit di otak, ginjal dan organ-organ lain.

– Jika korban sudah meninggal sebelum tenggelam, maka transportasi diatom ke organ-organ dalam tubuh akan terhalang karena ketiadaan sirkulasi dan sampel air di paru-paru

PEMERIKSAAN DIATOM

Kumar Ajay, Kadian Anita, Bamrah Tanu. Various Parameter of Drowning Case. J Am Sci; 2012. p.754-7

Page 27: Slide Dry Drowning Fix

• Pemeriksaan diatom :– Dilakukan pada jaringan paru mayat segar. – Bila mayat telah membusuk pemeriksaan

dilakukan pada jaringan ginjal, otot skelet atau sumsum tulang paha.

– Pemeriksaan diatom pada hati dan limpa kurang bermakna sebab dapat berasal dari penyerapan abnormal dari saluran pencernaan terhadap air minum atau makanan.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im W, et al. Tenggelam (Drowning). Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1997. p.64-69.

Page 28: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Destruksi (digesti asam)1. Ambil jaringan sebanyak 100 gram.2. Masukkan ke dalam labu Kjeldahl dan tambahkan asam

sulfat pekat sampai jaringan paru terendam.3. Diamkan lebih kurang setengah hari agar jaringan hancur4. Kemudian dipanaskan dalam lemari asam sambil

diteteskan asam nitrat pekat sampai terbentuk cairan yang jernih, lalu didinginkan dan cairan diputar dalam centrifuge

5. Sedimen yang terjadi ditambah dengan akuades, diputar kembali dalam centrifuge dan akhirnya dilihat dengan mikroskop.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im W, et al. Tenggelam (Drowning). Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1997. p.64-69.

Page 29: Slide Dry Drowning Fix

• Hasil– Pemeriksaan diatom positif bila pada jaringan

paru ditemukan diatom yang cukup banyak, 4-5/LPB atau 10-20 per satu sediaan; atau pada sumsum tulang cukup ditemukan hanya satu

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im W, et al. Tenggelam (Drowning). Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1997. p.64-69.

Page 30: Slide Dry Drowning Fix

Pemeriksaan Getah Paru

1. Permukaan paru disiram dengan air bersih2. Iris bagian perifer, ambil sedikit cairan perasan

dari jaringan perifer paru.3. Letakkan pada gelas objek, tutup dengan kaca

penutup dan dilihat dengan menggunakan mikroskop.

4. Selain diatom, dapat pula terlihat ganggang atau tumbuhan jenis lainnya.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im W, et al. Tenggelam (Drowning). Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1997. p.64-69.

Page 31: Slide Dry Drowning Fix

KESIMPULAN• Dry drowning merupakan salah satu penyebab morbiditas

dan mortalitas akibat tenggelam di seluruh dunia.

• Dry drowning dapat disebabkan oleh laringospasme, refleks vagal, dan obstruksi jalan nafas.

• Berbagai temuan fisik dapat ditemukan pada korban misalnya busa pada saluran nafas, maserasi kulit, cutis anserina, cadaveric spasme.

• Pemeriksaan fisik dan penunjang tidakljah spesifik untuk menentukan terjadinya dry drowning.

Page 32: Slide Dry Drowning Fix

Terima Kasih