spektek jalan

46
RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN TANAH GALIAN Uraian Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu ataupun bahan-bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontras yang memuaskan. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-selokan, pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-gorong, saluran-saluran atau bangunan- bangunan lainnya, untuk pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok dan tanah bagian atas, untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan bahan-bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap gasis batas, kelandaian dan potongan melintang yang ditujukan pada gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan, dan semua galian diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori. Definisi Bahan batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume setengah meter kubik atau lebih besar atau bahan konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak praktis untuk menggali tanpa menggunakan peralatan kerja pneumatik, bor atau geladak. Ini tidak termasuk bahan batuan yang dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah-pecah oleh gandengan pembelah gadrolis atau bulldozer. Semua penggalian akan dianggap sebagai galian biasa. PELAKSANAAN PEKERJAAN Prosedur Umum Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-bahan dibawah dan diluar batas galian yang ditentukan sebelumnya. Bila bahan tersebut yang nampak keluar diatas garis formasi atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepat-lepat atau lunak secara lain tidak cocok dalam pendapat Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti yang diperintahkan Direksi Teknik. Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada diatas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu jalan, atau diatas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut harus digali terus kedalam 20 cm cm sampai satu permukaan

Upload: dedy-kurniawan

Post on 11-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Spektek Jalan Spektek Jalan Spektek Jalan Spektek Jalan Spektek Jalan Spektek Jalan

TRANSCRIPT

Page 1: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN TANAH

GALIAN

Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu ataupun bahan-bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontras yang memuaskan.

Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-selokan, pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-gorong, saluran-saluran atau bangunan-bangunan lainnya, untuk pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok dan tanah bagian atas, untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan bahan-bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap gasis batas, kelandaian dan potongan melintang yang ditujukan pada gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan, dan semua galian diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori.

Definisi

Bahan batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume setengah meter kubik atau lebih besar atau bahan konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak praktis untuk menggali tanpa menggunakan peralatan kerja pneumatik, bor atau geladak. Ini tidak termasuk bahan batuan yang dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah-pecah oleh gandengan pembelah gadrolis atau bulldozer. Semua penggalian akan dianggap sebagai galian biasa.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Prosedur Umum

Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-bahan dibawah dan diluar batas galian yang ditentukan sebelumnya.

Bila bahan tersebut yang nampak keluar diatas garis formasi atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepat-lepat atau lunak secara lain tidak cocok dalam pendapat Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti yang diperintahkan Direksi Teknik.

Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada diatas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu jalan, atau diatas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut harus digali terus kedalam 20 cm cm sampai satu permukaan

Page 2: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

yang merata halus. Tidak ada runcingan-runcingan satu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan yang nampak keluar dan semua bahan bakar yang lepas-lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan galian yang disetujui oleh Direksi Teknik.

Setiap bahan muatan diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalaian dan talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan berm pada setiap ketinggian tebing 5 meter yang sesuai dengan gambar standar.

Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan saluran cot off (penutup aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi dilapangan. Daerah-daerah yang baru selesai digali, secepatnya harus dilindungi juga dengan penyediaan lempengan rumput atau tanaman-tanaman lain yang disetujui.

Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, kontraktor harus menjaga galian tersebut bebas air dan harus melengkapi dengan pompa-pompa, peralatan dan tenaga kerja, serta membuat tempat air mengumpul saluran sementara atau tanggul sementara seperlunya untuk mengeluarkan atau pembuang air dari daerah-daerah disekitar galian.

U R U G A N

Umum

Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, Penempatan dan memadatkan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk membangun pematang, pengurugan kembali parit-parit atau galian disekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis atas, kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.

Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas dasar untuk pipa-pipa atau saluran beton, atau sebagai bahan drainase porous yang disediakan untuk drainase dibawah permukaan. Bahan-bahan ini dimasukan dalam spesifikasi-spesifikasi ini.

Definisi

Urugan yang dicakup oleh persyaratan-persyaratan ini dibawah satu atau dua kategori.

Urugan biasa untuk pematang ; Urugan pilihan untuk pematang. Urugan pemulihan untuk pematang digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa-rawa, tanah payau, atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah ( bahan berbutir ) dan juga diman stabilitas tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu. Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada sub diatas dan tidak termasuk urugan pilihan untuk pematang, harus diperlukan sebagai urugan biasa untuk pematang.

Page 3: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Toleransi Ukuran

Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar dan bahu jalan , setelah pemadatan tidak boleh ada 2 cm lebih tinggi atau 3 cm lebih rendah dari yang telah ditentukan atau disetujui. Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar dan seragam dan mempunyai kemiringan yang cukup agar bebas air permukaan. Permukaan akhir talud pematang tidak boleh berbeda dengan profil yang telah ditentukan lebih dari 10 cm.

Penjadwalan Pekerjaan

Bagian baru pematang jalan raya atau rekonstruksi harus dibangun setengah lebar, kecuali disediakan satu pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau dibawah kondisi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol.

Perbaikan urugan yang tidak memuaskan atau tidak stabil

Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan dalam sub Bab di atas, harus diperbaiki dengan membuat terurai permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan-bahan yang diperlukan diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kandungan kelembaban seperti ditentukan dalam sub bab diatas atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik , harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang diikuti dengan penyiraman air yang memadai dan pencampuran secara menyeluruh dengan alat motor grader atau peralatan lain yang disetujui.

Urugan yang terlalu basah tidak memenuhi pemadatan, seperti yang ditetapkan oleh batas-batas kandungan kelembaban yang ditentukan dalam sub Bab di atas atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, harus diperbaiki dibawah kondisi cuaca kering dengan penggarukan bahan-bahan tersebut diikuti dengan pengerjaan sebentar-sebentar alat grader atau peralatan lain yang disetujui, dengan waktu istirahat diantara pekerjaan-pekerjaan tersebut. Secara alternatif atau jika pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut, direksi Teknik dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan yang cocok dan kering.

Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat-sifat bahan spesifik, ini dapat meliputi kebutuhan pencampuran dengan bahan lain yang cocok, disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan atau pembuangan serta penggantian atas perintah Direksi Teknik

Page 4: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Bahan-Bahan

Sumber Pengadaan

Perubahan urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui yang sesuai dengan persyaratan Bab diatas. “Bahan-bahan dan Penyimpanan” dari kualifikasi ini. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas perintah Direksi Teknik, yang sesuai dengan AASHTO M145 untuk menentukan ukuran partikel dan plastisitas.

Pelaksanaan Pekerjaan

Penyiapan Lapangan

Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan, semua operasi pemotongan dan pembersihan termasuk pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari batangan tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Bilamana tingginya timbunan adalah 1,00 m atau kurang, tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan disana.

Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukit atau dipasang diatas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.

Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 45 % kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10 % bahan-bahan yang tertahan diatas saringan 19 mm, maka kepadatan kering maksimum yang didapat harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang oversize (kelewat besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Lapisan-lapisan didalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan dasar, harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99 (PB.0111-76).

Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi Teknik pengujian-pengujian kepadatan dilapangan dengan metode kerucut pasir harus dilakukan diatas masing-masing lapisan urugan yang telah dipadatkan,sesuai dengan AASHTO T191 (PB 0103-76) dan jika hasil sesuatu pengujian menunjukan bahwa kepadatannya kurang dari kepadatan yang diminta, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan pengujian dan harus dilakukan sampai kedalaman penuh lapisan dan dilokasi yang ditunjukan oleh Direksi Teknik, yamg tidak boleh berjarak lebih 200 m.

Kepadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut berada didalam batas 3 % kurang kadar air optimum sampai 1 % lebih dari kadar air optimum. Akan ditetapkan sebagai kadarv air diman kepadatan kering maksimum tercapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111-76).

Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk ketengah kedalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.

Page 5: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Jika bahan urugan harus ditempatkan diatas kedua sisi sebuah pipa atau saluran beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama diatas kedua sisi struktur.

Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan disekitar ujung atau jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala jembatan sampai bangunan atas dipasang.

Urugan ditempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan horisontal dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang memuaskan dibawah dan disamping pipa-pipa, untuk mencegah rongga-rongga dan untuk menjamin pipa-pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya. Persyaratan Pemadatan Untuk Urugan Batu

Batu harus ditempatkan dalam lapis-lapis tidak melebihi 30 cm tebalnya atau ketebalan lain yang diminta oleh Direksi Teknik atas dasar mutu batu dan jenis alat pemadatan yang digunakan. Pemadatan urugan batu harus dilaksanakan dengan berat paling sedikit 20 ton atau peralatan berat yang sejenis. Pemadatan harus dilakukan dalam arah memanjang sepanjang pematang, dimulai dari ujung paling luar dan mengarah ke tengah, dan akan berlanjut sampai tidak ada pergeseran yang nampak dibawah peralatan tersebut. masing-masing lapisan akan terdiri dari batu bergradasi baik yang dapat diterima dan semua rongga-rongga permukaan harus disisi dengan pecahan-pecahan sebelum dipasang lapis berikutnya.

Batu tidak boleh digunakan dibagian 15 cm puncak pematang dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm dimasukkan di dalam lapis bagian atas ini.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemilihan cara dan peralatan mendapatkan tingkat pemadatan yang ditentukan. Dalam hal bahwa dia tidak mampu mendapatkan kepadatan-kepadatan yang diperlukan, satu pengujian lapangan harus dilaksanakan dimana jumlah lintasan peralatan pemadatan dan kadar air diubah-ubah sampai kepadatan yang diperlukan didapat sehingga memuaskan Direksi Teknis. Hasil dan pengujian lapangan ini kemudian harus digunakan untuk menentukan jumlah lintasan jenis alat pemadatan dan kadar air dari semua peralatan berikutnya bagi urugan batu yang sejenis.

Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan

Pengukuran

Pekerjaan Galian Tanah Pekerjaan Urugan Tanah

Meter Kubik (M3) Meter Kubik (M3)

Page 6: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LAPIS ASPAL BETON (LASTON)

Umum 1. Uraian

Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan suatu lapisan pengaturan dari agregat yang dimantapkan dengan bitumen dengan maksud untuk pengisian ketidak aturan permukaan perkerasan jalan setempat yang ada serta pembentukan lapisan jalan diatasnya menurut kemiringan melintang yang diperlukan. Bahan tersebut serupa hampir dalam semua segi dengan aspatl trade base yang digunakan sebagai suatu komponen penguat pada lapisan diatasnya, tetapi dalam hal ini mempunyai suatu ukuran partikel maksimum yang lebih kecil untuk mengurangi ketebalan praktis minimum yang dapat diletakkan. Laston atas perata harus dihampar sebagai suatu bagian yang terpisah dan kecuali sebaliknya disetujui oleh engineer, maka pekerjaan tersebut harus seluruhnya diselesaikan untuk ukuran panjang penuh daripada kontrak sebelum suatu pekerjaan aspalt treated dan atau pelapisan aspal permukaan dimulai. Ketebalan rata – rata dan jumlah perkiraan dari laston atas perata yang ditentukan oleh gambar dengan diijinkan dalam jadwal penawaran telah ditentukan oleh perkiraan visual untuk kemiringan melintang permukaan perkerasan yang ada. Selama tahap-tahap awal konstruksi engineer akan membuat suatu perkiraan yang akurat dari kemiringan melintang yang ada untuk setiap bagian perkerasan dan dapat menentukan dan mengarahkan penggunaan suatu ketebalan rata-rata yang diubah dan bila perlu suatu kemiringan melintang rencana yang diubah, mempertimbangkan jumlah-jumlah yang dijadwalkan. Pada setiap perubahan ketebalan lapisan perata rata-rata, engineer harus juga memperhitungkan suatu kenyataan bahwa ketebalan rata-rata laston atas peralatan yang ditentukan pada gambar, dalam beberapa hal memungkinkan tidak hanya untuk pembentukan perkerasan tetapi juga untuk penguatan. Hal ini disebabkan pada bagian-bagian perkerasan dimana persyaratan rencana pelapisan ulang (overlay) memerlukan lapisan penguat dasar yang kurang daripada ketebalan lapisan praktis minimum 40mm, tidak ada lapisan dasar yang terpisah telah ditentukan tetapi persyaratan ketebalan dasar digabungkan kedalam lapisan perata.

2. Toleransi a. Ketebalan rata-rata laston atas perata yangsebenarnya dihampar dan diterima

diatas bagian perkerasan harus tidak kurang dari pada 75% dari ketebalan rata-rata yang ditetapkan pada gambar atau disetujui oleh engineer, begitu pula tidak lebih besar dari pada ketebalan rata-rata yang disetujui.

b. Laston atas perata tidak akan ditempatkan dalam lapisan-lapisan yang melebihi 120mm dari ketebalan yang dipadatkan bila ditempatkan dengan menggunakan mesin penghampar (Paver). Bila lapisan perata ditempatkan dengan menggunakan sebuah motor grader, ketebalan setiap lapisan pada yang maksimum lebih jauh harus dibatasi untuk kepuasan engineer.

c. Variasi permukaan yang diselesaikan dari laston atas perata dari tepi pengujian suatu crown template atau “straightedge” 3 m tidak boleh melebihi 10mm pada setiap titik.

Page 7: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

d. Kepadatan laston atas perata yang ditempatkan dan dikonsolidasikan, sebagaimana yang ditentukan oleh AASHTO T 166, tidak akan kurang daripada 98% kepadatan contoh-contoh yang dipadatkan secara laboratoris yang tersusun dari bahan-bahan yang sama dalam perbandingan-perbandingan yang sempurna.

e. Untuk setiap bagian pekerjaan, berat dari laston atas perata yang diukur untuk pembayaran akan merupakan berat mana yang lebih sedikit dari berat yang sebenarnya ditempatkan sebagaimana dicatat dari timbangan-timbangan truck atau 1,05 kali berat yang dihitung dari volume bahan yang ditempatkan, yang bersal dari ketebalan rata-rata dan kepadatan lapisan laston atas perata yang ditentukan dari inti-inti perkerasan. Dalam keadaan bahwa terdapat ketidak cocokan yang lebih dari pada 5% diantara kedua berat tersebut, engineer akan mengadakan serangkaian pemeriksaan yang terperinci untuk menentukan penyebab ketidak cocokan sebelum menyetujui pembakaran bahan yang ditempatkan. Penyelidaikan engineer akan meliputi, tetapi tak dibatasi, hal-hal sebagai berikut : i. Pemeriksaan kalibrasi dari ukuran berat truck; ii. Pemeriksaan laboratorium terdiri dari kepadatan-kapadatan dan kadar

bitumen; iii. Pemeriksaan untuk ketidakcocokan timbangan berat atau catatan-catatan

laboratorium; iv. Pemeriksaan semua campuran yang meninggalkan instalasi pencampuran

adalah nyata ditempatkan pada kontrak dan tidak dimana saja (sebagai contoh suatu sistim perhitungan truck yang cermat harus dilaksanakan);

v. Pemeriksaan frekuensi dan lokasi pengambilan inti (coring) yang memadahi untuk memberikan suatu ketebalan lapisan rata-rata yang mewakili (sebagai contoh jumlah coring dapat ditambah);

vi. Pemeriksaan pada kepadatan-kapadatan campuran yang sebenarnya tercapai dilapangan ( dari contoh-contoh jumlah coring dapat ditambah )

f. Ketinggian-ketinggian yang diselesaikan tidak boleh bervariasi lebih dari 10mm diatas atau dibawah ketinggian rencana.

3. Pembetulan Pekerjaan yang tidak memuaskan

Daerah-daerah laston atas perata dengan suatu ketebalan, kepadatan atau berat kurang daripada batas-batas toleransi-toleransi yang diberikan, maupun daerah-daerah yang lainnya yang dipandang kurang memuaskan dalam hal-hal lainnya oleh engineer, harus dibetulkan sebagaimana diarahkan oleh engineer. Pembetulan harus dilaksanakan dengan setiap metode yang dianggap perlu oleh engineer dan dapat meliputi pembongkaran dan penggantian seluruhnya dari suatu daerah yang kurang memuaskan atau penambahan suatu lapisan.

4. Pemulihan Pekerjaan setelah pengujian

Semua lubang pengujian oleh pengambilan inti-inti atau sebaiknya harus ditimbun kembali, dengan bahan bahan laston atas perata atau oleh kontraktor tanpa penundaan dan dipadatkan sampai kepadatan dan persyaratan-persyaratan toleransi permukaan yang ditetapkan dalam bab ini.

Page 8: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Material 1. Agregat

Agregat-agregat yang digunakan harus memenuhi semua persyaratan-persyaratan untuk aspalt treated base. Kecuali bahwa persyaratan gradasi untuk agregat-agregat mineral yang dikombinasi sebagai berikut : Penandaan Saringan Alternatif Prosentase Lolos Menurut Berat

Standar mm 19.0 18.0 9.5 4.57 2.86 0.6 0.15 0.075

¾ inchi ½ inchi 3/8 inchi

No. 4 No. 8 No. 80 No.100 No. 200

100 98-100 52-100 47-100 42-56 13-54 4-31 3-8

Engineer dapat menyetujui atau mengarahkan penggunaan agregat-agregat yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan gradasi ini dengan syarat bahwa sifat-sifat campuran yang ditentukan ini dipenuhi. Dalam hal ini lapisan-lapisan yang sangan tipis dari laston atas perata diperlukan maka engineer dapat mengarahkan suatu ukuran partikel maksimum yang dikurangi untuk digunakan.

2. Bahan Bitumen

Jenis bitumen yang dipergunakan, maupun setiap bahan penambah untuk adhesi yang diperbaiki dan atau sifat-sifat aspal permukaan harus sesuai dengan yang diisyaratkan.

Campuran 1. Kadar campuran Bitumen

Kadar campuran bitumen harus ditetapkan sedemikian rupa hingga kadar bitumen efektif ( yaitu setelah kehilangan oleh absorsi agregat ) harus tidak kurang dari pada 5,5 dan berdasarkan berat dari campuran bitumen. Prosentase bitumen yang sebenarnya akan ditambahkan pada campuran yang akan ditetapkan oleh engineer waktu ia merumuskan campuran kerja dan akan tergantung pada daya absorbsi dari agregat-agregat yang akan digunakan. Nilai yang ditetapkan demikian akan didasarkan pada data pengujian yang disediakan kontraktor, harus terletak dalam batas antara 6,0 dan sampai 7,0 dan dari total berat-berat campuran bitumen. Absorbsi bitumen dari kombinasi agregat-agregat dalam campuran tidak boleh lebih besar dari pada 1,70 dan berat campuran total.

Page 9: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Penempatan Campuran a. Persiapan Permukaan yang akan ditutup

Bila permukaan yang akan ditutup bukan dari suatu bahan bitumen, maka suatu prime coat harus digunakan daripada dengan suatu tack coat.

b. Penggunaan Motor Grader Pada umumnya campuran tersebut harus ditempatkan dengan menggunakan mesin penghampar. Garis-garis tali yang disurvey harus ditempatkan untuk menuntun mesin penghampar, tetapi suatu motor grader dapat digunakan sebagai suatu metode alternatif untuk penghamparan dengan ketentuan bahwa pisaunya dipanaskan sebelum penggunaan sampai temperatur mendekati campuran tersebut dan juga menjaga agar toleransi-toleransi pekerjaan yang diselesaikan dapat dipenuhi.

c. Pemadatan Bila Menggunakan Motor Grader Jika suatu motor grader digunakan untuk menempatkan laston atas perata, maka penggilasan lanjut harus diselesaikan selama tiga puluh menit dari penempatan campuran dan sementara temperatur campuran tidak kurang daripada 85 derajat kalori.

Pengukuran Dan Pembayaran

1. Pengukuran Tebal Rata-rata yang Dihampar Tebal rata-rata laston atas perata yang dihampar harus dimonitor dengan inti-inti perkerasan jalan yang diambil oleh kontraktor dibawah pengawasan engineer. Jarak antara dan lokasi inti-inti harus sebagaimana diarahkan oleh engineer.

2. Pengukuran

a. Jumlah yang akan diukur untuk pembayaran laston atas perata, merupakan jumlah ton metrik dari bahan yang digunakan pada perkerasan yang diterima, sebagaimana ditentukan oleh monitoring yang terus menerus dari tiket-tiket pengiriman muatan dari timbangan truck.

b. Campuran yang ditempatkan yang berlebihan dari toleransi berat yang berikan, Tidak akan termasuk dalam jumlah yang diukur untuk pembayaran dan tidak akan dibayar.

c. Jumlah yang diterima untuk pengukuran tidak akan termasuk daerah-daerah dimana laston atas perata mengalami kekusutan/ravel, pecah/split, retak/crack atau hal-hal lainnya yang dianggap tidak memuaskanoleh engineer.

d. Daerah-daerah dengan bahan yang menutup kadar bitumen dibawah persyaratan minimum yang ditetapkan tidak akan diukur untuk pembayaran. Penentuan kadar bitumen dari campuran kerja harus dilaksanakan dengan menggunakan pengujian-paengujian ekstraksi laboratorium paling sedikit sekali per hari bilamana campuran dihasilkan dan paling sedikit pada satu contoh dan setiap 200 ton campuran yang dihasilkan . contoh-contoh campuran kerja harus diambil dibawah pengawasan engineer.

e. Untuk semua laston atas perata yang akan termasuk dalam pengukuran untuk pembayaran, kadar bitumen rata-rata dari bahan yang diukur, sebagaimana ditentukan dari pengujian-pengujian ekstraksi laboratorium. Pengujian harus sama atau lebih besar dari pada kadar bitumen yang ditetapkan dalam campuran kerja yang disetujui. Namun pada keadaan dimana engineer menerima suatu laston atas perata dengan kadar bitumen rata-rata yang

Page 10: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

diukur kurang dari pada angka yang ditentukan, pembayaran untuk laston atas perata akan dibuat dengan menggunakan harga satuan yang diubah sama dengan :

harga satuan x kadar bitumen rata-rata yang diukur Penawaran = Kadar bitumen yang ditentukan dalam rumus campuran kerja

f. Pembentukan dimana diatasnya laston atas perata akan ditempatkan pada tanah atas bahan-bahan yang ada (untuk pekerjaan-pekerjaan pelebaran perkerasan ) pekerjaan persiapan pembentukan tidak akan diukur atau dibayar tetapi harus dianggap seluruhnya akan termasuk dalam dalam harga-harga penawaran untuk pekerjaan dimana saja dalam spesifikasi ini.

3. Pengukuran pekerjaan yang dibetulkan Dimana telah dilaksanakan pembetulan laston atas perata yang tidak memuaskan sebagaimana diarahkan oleh engiineer, maka jumlah-jumlah yang akan diukur untuk pembayaran harus jumlah-jumlah yang telah diukur jika pekerjaan asal telah diterima. Tidak ada pembayaran tambahan akan dilaksanakan untuk pekerjaan ekstra atau jumlah-jumlah yang diperlukan bagi pembetulan.

4. Pembayaran Jumlah-jumlah yang ditentukan sebagaimana ditetapkan diatas, harus dibayar

pada penawaran per ton metrik untuk jenis pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam jadwal penawaran, harga-harga mana dengan pembayaran akan dianggap sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan dari semua bahan-bahan dan untuk semua tenaga kerja, peralatan, alat-alat dan hal-hal insidental dan perlu untuk penyelesaian yang layak dari pekerjaan yang diuraikan dalam bab ini.

No Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran AC-BASE

LEV. AC-BASE Ton Ton

Page 11: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LAPIS TIPIS ASPAL BETON ( LATASTON – HRS )

U m u m

Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lapis aus permukaan yang tipis, keras dan padat berupa campuran aspal yang dikenal sebagai lapis tipis aspal beton ( lataston – hrs ), disusun dari sejumlah agregat, filter ( bahan halus sebagai pengisi ) dan aspal semen yang ditentukan, dihasilkan dalam suatu unit pencampuran pusat dan dipasang yang sesuai dengan Spesifikasi sampai satu ketebalan 2,5 cm – 3 cm sebagaimana ditentukan demikian dalam Daftar Penawaran. Campuran aspal LATASTON (HRS) akan diletakan sebagai satu lapis permukaan baru diats lapis pondasi atas yang sudah dibangun sebelumnya atau sebagai satu lapis ulang diatas perkerasan bangunan lapisan penutup yang ada.

Toleransi Ukuran

Tebal terpasang rata-rata harus sama dengan atau lebih tebal dari tebal nominal rencana. Akan tetapi tebal rencana dapat disesuaikan menurut kebutuhan di lapangan atas Keputusan Direksi Teknik serta diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis.

Variasi ( perbedaan) yang ada dari permukaan HRS selesai diukur dengan jidar lurus 3 m tidak boleh melebihi 5mm pada suatu titik. Contoh Bahan

Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut kepada Direksi Teknik paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.

Contoh Bahan Campuran aspal beserta rincian sumber pengadaan

Formula campuran pelaksanaan beserta data uji yang di dapat dari Laboratorium Instalasi Campuran Pusat yang menunjukkan kecocokannya dengan persyaratan Kualitas Spesifikasiini.

Hambatan Cuaca

Beton ( HRS ) tersebut hanya boleh dipasang dibawah kondisi cuaca yang dan bilamana permukaan perkerasan kering Pengendalian Lalu Lintas

Pengendalian lalu lintas harus dilakuakan oleh Kontraktor yang sesuai dengan syarat-syarat umum kontrak dan mendapat persetujuan Direksi Teknik baik serta tindakan pencegahan yang memadai harus diambil untuk memberi petunjuk dan mengendalikan lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan.

Page 12: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Harus dibuatkan penyediaan untuk pekerjaa-pekerjaan ayang haruis dilaksanakan dengan pelaksanaan separuh lebar, kecuali disediakan petujuk jalan pengendalian yang sesuai , yang disetujui oleh Direksi yang baik.

Tidak boleh ada lalu lintas yang diizinkan diatas yang baru selesaikan sampai lapis permukaan LATASTON (HRS) tersebut dipadatkan benar dan memuaskan Direksi Teknik. Kecepatan lalu lintas diatas permukaan yang baru dipasang akan dibatasi sampai 15 km/jam untuk paling sedikit selama 3 hari sesudah penyelesaian . Kontraktor harus bertanggung jawab semua akibat lalu lintas yang diizinkan, sementara jalan sedang berlangsung.

Pekerjaan Perbaikan yang tidak memuaskan

Permukaan HRS selesai, harus diselesaikan sesuai dengan urutan Spesifikasi ini dan mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknik . Lapisan permukaan yang tidak sesuai dengan persyaratan ini dan yang ada yang tidak memuaskan oleh Direksi Teknik , harus diperbaiki dengan menyingkirkan atau mengganti , menambah satu lapisan tambahan dan/ atau apa yang dianggap perlu oleh Direksi Teknik.

Bahan-bahan

Persyaratan Umum

Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk LATASTON (HRS) diperoleh dari D.P.U Propinsi , Departemen P.U (Atas nama Kabupaten) dan untuk langsung ketempat Instalasi Campur Pusat (CMP) , kecuali untuk mengadakan pengaturan Alternatif.

Tanggungjawab untuk menyetujui semua sumber pengadaan dan dilaksanakan pengujian laboratorium yang berhubungan dengan pelaksanaan pencampuran pelaksanaan serta pengendalian mutu produksi akan berada pada Tenaga (Engineer) yang bertugas pada C.H.P (Instalasi Campuran Pusat).

Kualitas HRS harus memenuhi persyratan umum Spesifikasi dari Suffikasi umum Bina Marga, bulan Maret 1989 (buku 3 Bab 6.3).

Agregat

Agregat Kasar

Agregat kasar tersebut harus terdiri dari batu atau kerikil pecah dengan campuran batu pecah yang sesuai dengan kerikil alam yang ada.

Spesifikasi agregat kasar harus sesuai dengan tabel berikut :

Tabel Persyaratan Gradasi Agregat Kasar

Ukuran Saringan (mm)

Persentase Lolos Atas Berat

19,0 100 12,5 30 – 100 9,5 0 – 55 4,75 0 – 10 0,075 0 – 1

Page 13: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Agregat Halus

Agregat halus akan terdiri dari pasir alam dan/atau batu disaring dengan kombinasi yang cocok, dan harus bersih serta bebas dari gumpalan-gumpalan lempung dan benda-benda lain yang harus dibuang.

Kondisi agregat halus harus sesuai dengan tabel seperti berikut ini :

Tabel PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS

UKURAN SARINGAN

(mm) PERSENTASI LOLOS

ATAS BERAT 9,5 100 4,75 90 – 100 2,36 80 – 100 0,60 25 – 100 0,075 3 – 11

Filler (Bahan halus sebagai pengisi)

Semua filler akan terdiri dari debu batu sabak atau semen dan harus bebas dari setiap benda yang harus dibuang, terdiri dari ukuran partikel yang 100% lolos dari 0,60 mm dan tidak kurang dari 75% atas serat partikel yang lolos saringan 0,075 mm (saringan basah). Syarat-syarat kualitas agregat kasar

Agregat kasar yang digunakan untuk LATASTON (HRS), harus mematuhi syarat-syarat kulaitas yang diberikan pada tabel dibawah ini :

Tabel Syarat-syarat Kualitas Agregat Kasar

URAIAN BATAS TEST

Kehilangan berat karena (500 putaran)

Maksimum 40%

Penahanan aspal setelah pelapisan dan pengelupasan

Minimum 95%

Bahan aspal harus Ac-10, asal semen gradasi kekentalan ( kurang lebih ekivalen kepada pen 80/100) memenuhi persyaratan AASHTO M226 Tabel 2. Batu bahan adhesi dan anti pengelupasan harus ditambahkan kepada bahan aspal , bila diperhitungkan demikian oleh Ahli Teknik yang bertugas dan bertanggung jawab pada CMP (Instalasi Campuran Pusat ) bahan aditif (tambahan ) harus dari satu jenis yang

Page 14: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

disetujui oleh Direksi Teknik yang bertugas dan akan ditambahkan sertas dicampur sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.

Persyaratan Campuran

Komposisi Campuran

Campuran aspal terdiri dari agregat, filtermineral dan bahan aspal. Komposisi rencana campuran akan berada di dalam batas-batas yang diberikan pada Tabel berikut :

TABEL KOMPOSISI CAMPURAN

FRAKSI RENCANA CAMPURAN PERSENTASI ATAS BERAT TOTAL CAMPURAN ASPAL

Fraksi Agregat Kasar ( > 2.36 mm ) Fraksi Agregat Halus ( 2.36 mm – 0.075 ) Fraksi Filter ( bahan Halus Pengisi )

40 -60 26 – 49.5 4.5 – 7.5

KANDUNGAN ASPAL ( % total campuran atas volume )

Kandungan Aspal Efektif Kandungan Aspal Diserap Kandungan Aspal total sebenarnya

Minimum 5.5 Maksimum 1.7 Minimum 6.0

Perbandingan campuran final dan formula campuran pelaksanaan akan ditentukan dengan pengujian laboratorium dan campuran rencana sebenarnya harus diserahkan kepada Pimpinan Proyek DPUK sesuai dengan persyaratan Spesifikasi ini. Sifat-sifat Campuran

Sifat campuran harus mematuhi syarat-syarat dari CMP ( Instalasi Campuran Pusat ) yang diberikan pada Tabel di bawah

TABEL MIX PROFERTY REQUIREMENTS

SIFAT-SIFAT CAMPURAN PENGUKURAN BATAS-BATAS

Kandungan Rongga udara campuran padat

% atas volume total campuran

4% - 8%

Lasien Marshall KN/mm 1.8 – 5.0

Stabilitas Marshall Kg 450

Stabilitas Marshall yang ditahan direndam 24 jam

% stabilitas asli Minimum 75%

Page 15: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Pengendalian Lapangan

Pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.

Lubang uji untuk contoh inti dan pengembalikan keadaan dengan bahan HRS dipadatkan dengan baik harus dikerjakan oleh kontraktor dibawah pengawasan Direksi Teknik.

TABEL PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN

TEST PENGENDALIAN P R O S E D U R

Test permukaan perkerasan untuk kesesuaian dengan punggung jalan, tingkat dan kemiringan melintang.

Permukaan harus diuji setiap hari dengan mal punggung dan batang lurus panjang 3 m setelah pemadatan aawal dan pemadatan akhir.

Pengujian berat/ kepadatan inti lapis aspal beton, pondasi atas perata yang atas terpasang dan dipadatkan (AASHTO 166)

Contoh inti harus diambil setiap panjang 200 m, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik. Kepadatan campuran yang sudah dikonsolidasi yang diuji tidak boleh kurang dari 95% contoh bahan (spesimen) padat laboratorium.

Ketebalan Lapisan Permukaan Ketebalan lapis HRS terpasang harus dipantau dengan ini perkerasan atau cara lain yang diminta oleh Direksi Teknik. Inti tersebut harus diambil oleh kontraktor dibawah pengawasan Direksi Teknik pada satu titik yang diperintahkan demikian.

Kualitas Pemeriksaan setiap hari pekerjaan terselesaikan untuk pengendalian mutu, keseragaman dan pemadatan.

Cara Pengukuran Pekerjaan

Produksi lapis HRS perata harus diukur untuk pembayaran sebagai volume yang diukur dalam ton campuran aspal yang dikirim ke lapangan dan dapat diterima Direksi Teknik. Pengukuran akan berdasarkan pada jumlah tiket pengiriman muatan yang diterima dan telah dihitung, dan disertai dengan padat HRS akan diambil sebagai 2,25 ton/m3 terkecuali dinyatakan lain.

Page 16: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Volume HRS Lapisan Perata yang disebarkan dan dipadatkan akan diukur untuk pembayaran sebagai jumlah meter persegi terpasang dan dapat diterima oleh Direksi Teknik, dihitung sebagai panjang bagian perkerasan yang diukur pada garis sumbu dikalikan dengan lebar rata-rata dan tebal rata-rata yang diukur dan disetujui bersama diantara kontraktor dan Direksi Teknik.

Bilamana suatu lapis asspal pelekat dipasang sesuai dengan persyaratan kontrak khusus dan Daftar penawaran, lapis aspal pelekat tersebut akan diukur dalam liter dan dibayar di bawah item pembayaran spesifikasi ini.

Pekerjaan yang diperlukan untuk membuat betul perkerasan betul perkerasan yang ada termasuk memperbaiki lubang-lubang, pinggiran runtuh dan daerah-daerah ambles, tidak boleh diukur dan tidak boleh dibayar di bawah, tetapi akan diukur dan dibayar yang sesuai dengan item-item pembayaran yang relevan dibawah spesifikasi ini.

Bilamana perbaikan lapis perata yang tidak memuaskan telah diminta sesuai spesifikasi ini, tidak ada tambahan pembayaran akan dibuat untuk pekerjaan ekstra atau volume yang diperlukan untuk perbaikan-perbaikan.

Tidak ada penambahan pengukuran atau pembayaran akan dibuat untuk pengujian bahan-bahan yang diperlukan dibawah spesifikasi ini, dan semua pekerjaan demikian akan dianggap sudah dimasukkan dalam item pembayaran untuk pemasangan Lapis Aspal Beton Pondasi Atas Perata, (LATASTON).

Dasar Pembayaran

Volume yang ditentukan seperti diberikan di atas akan dibayar per satuan pengaturan pada harga-harga yang dimasukkan dalan daftar untuk item-item pembayaran yang diberikan dibawah, yang mana harga-harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh bagi semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) sebagaimana diuraikan sebelumnya dalam Bab ini.

Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran

Produksi bahan LATASTON Pemasangan Lapis Tipis Aspal Beton (HRS) tebal 3cm

Ton Meter Persegi (m2)

Page 17: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LAPIS PERMUKAAN PENETRASI ( LAPEN)

Umum

Uraian

Lapis permukaan penetrasi terdiri dari pembangunan diatas lapis atas atau permukaan dengan penutup yang ada yang sebelumnya dipersiapkan, batu pecah yang bersih dengan pemakaian aspal yang panas. Untuk pekerjaan jalan kabupaten akan diperlukan permukaan tebal 4 - 5 cm sesuai gambar yang direncana dengan penutup aspal.

Toleransi Ukuran

Tebal rata-rata yang sebenarnya dipasang harus sama dengan atau lebih tebal dari tebal nominal rencana. Dalam beberapa contoh, direksi Teknik atas keputusannya sendiri dapat menyetujui atau menerima ketebalan rata-rata yang lebih tipis dari tebal nominal rencana, asalkan penetrasi makadam terpasang pada ketebalan baru yang keras dalam semua arah. Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi 1 cm, penentuan tebal lapisan harus dilakukan dengan lubang uji. Permukaan akhir harus mematuhi garis, ketinggian dan penampang melintang tipikal sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana atau yang disetujui Direksi Teknik. Bila disetujui dengan satu mal batang poros, permukaan akhir tidak boleh menunjukkan variasi (perbedaan-perbedaan) terhadap permukaan akhir yang diperlukan lebih besar dari 1 cm untuk panjang 3m.

Syarat-syarat Pekerjaan dan Pengendalian Lalu Lintas

Tidak boleh ada bahan aspal dibuang ke dalam saluran tepi, parit, atau jalan air.

Permukaan bangunan-bangunan, pohon-pohon atau hak milik lainnya disekitar jalan tersebut harus dilindungi terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan penyemprotan aspal.

Kontraktor harus melengkapi dan memelihara di lapangan pekerjaan bilamana aspal sedang dipanaskan , perlengkapan pengendalian dan mencegah kebakaran, dan juga persediaan dan sarana pertolongan pertama.

Pengendalian lalu lintas harus dilakukan kontraktor yang sesuai dengan syarat-syarat umum kontrak, serta atas persetujuan Direksi Teknik.

Tidak boleh ada lalu lintas yang diijinkan diatas permukaan jalan yang baru diselesaikan sampai permukaan penetrasi makadam dipadatkan dan dilapisi tutup hingga memuaskan Direksi Teknik.

Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua akibat (konsekwensi) lalu lintas yang diijinkan lewat, sementara pekerjaan jalan sedang berlangsung.

Page 18: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Perbaikan Pekerjaan yang tidak memuaskan

Lapisan akhir permukaan harus diselesaikan dengan persyaratan spesifikasi ini dan disetujui oleh Direksi Teknik. Perbaikan penetrasi yang tidak memuaskan harus atas perintah Direksi Teknik dan meliputi pembuangan dan penggantian dengan penetrasi makdam baru, lapisan tambahan atau suatu kelengkapan lain yang oleh direksi Teknik dianggap perlu untuk memberikan penyelesaian yang diinginkan.

Bahan-bahan

Agregat

Agregat terdiri dari batu pecah berupa agregat kasar, agregat kunci, agregat penutup, yang bersih, keras dengan kualitas seragam dan bebas dari kotoran, lempung, bahan-bahan tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang harus dibuang.

Jenis Perbedaan Agregat Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas ukuran nominal 2,5 cm – 6,25 cm, yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran maksimum kurang lebih 2/3 tebal rencana.

Agregat kunci untuk lapisan utama (pokok) harus lolos saringan 25 mm tetapi tidak boleh lebih dari 5% akan lolos dari saringan 9,5 mm.

Bila disediakan dalam daftar penawaran satu lapisan penutup aspal harus diletakkan diatas permukaan Penetrasi Makadam menggunakan agregat ukuran tunggal nominal 12,5 mm sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi ini.

Pelaksanaan Pekerjaan

Peralatan Pelaksanaan

Alat-alat dan metode pengoperasian harus sesuai dengan daftar unit produksi dan peralatan serta program kerja yang disetujui dan menurut petunjuk selanjutnya oleh Direksi Teknik.

Pada umumnya akan dipilih jenis peralatan berikut:

Disrtributor/ penyemprot aspal bertekanan; Alat untuk pemanasan aspal; Mesin gilas, termasuk :

Tandem 6 - 8 ton Roda baja rata 6 – 8 ton Ban pneumatic 10 – 12

Sejumlah dump truck yang cukup, lebih baik beserta loader; Tangki air (jika musim kemarau); Sapu, Garu, gerobag dorong, semua untuk pekerjaan manual.

Penyiapan Lapangan

Page 19: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Penetrasi makadam akan dipasang diatas pondasi yang telah dibangun sebelumnya atau diatas permukaan dengan lapis penutp yang ada, persiapan akan meliputi:

Bila dipasang di atas pondasi jalan, pondasi tersebut harus memiliki bentuk dan profil tepat benar dengan potongan melintang rencana, dan dipadatkan benar sampai disetujui oleh Direksi Teknik.

Pondasi jalan harus juga ditutup dengan lapis aspal resap pelekat pada satu tingkat pemakaian 0,6 1/m2.

Bila diletakkan diatas permukaan dengan lapis penutup yang ada (permukaan aspal lama), permukaan tersebut harus dilapisi aspal pelekat pada satu tingkat pemakaian tidak melebihi o,5 1/m2.

Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu bahan lain yang harus dibuang.

Sebelum pemasangan, agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara terpisah di lapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.

Penaburan dan Pemadatan

Penaburan Agregat Kasar Dalam Lapisan Pokok

Agregat kasar akan ditaburkan dengan tangan atau dengan mesin dan dipadatkan sampai kedalaman yang seragam hingga mencapai garis, profil dan kemiringan yang dikehendaki. Sebuah mal pengujian menurut kemiringan melintang rencana perkerasan selesai, harus dipergunakan untuk memperoleh keseragaman permukaan akhir.

Penaburan tidak boleh dilakukan lebih lanjut melebihi dari operasi penggilasan dan penebaran panjang yang dapat diselesaikan dalam rata-rata satu hari bekerja. Agregat segregasi atau agregat bercampur dengan tanah atau bahan asing lainnya, harus disingkirkan dan diganti dengan agregat bergradasi yang benar.

Penggilasan dan Pemadatan Lapisan Pokok

Lapisan agregat kasar pokok harus digilas kering dengan mesin gilas roda baja 6 – 8 ton sampai terpadatkan seluruhnya. Penggilasan awal akan dimulai dari sebelah pinggir, melapis tindih bahu jalan selebar paling sedikit 30 cm, dan akan berlangsung menuju ke tengah perkerasan.

Pinggiran roda mesin gilas akan melapis tindih hamparan sebelumnya dengan sekitar sepertiga lebar roda.

Setelah penggilasan awal, permukaan tersebut harus diperiksa dengan mal punggung dan batang lurus 3 meter, dan harus mematuhi toleransi ukuran yang ditetapkan dengan cadangan diberikan untuk kebutuhan pemadatan berikutnya. Semua ketidakrataan permukaan yang melebihi batas di atas harus dibetulkan dengan membuang atau menambah agregat seperlunya.

Penggilasan akan berhenti sebelum rongga-rongga dalam agregat tertutup sedemikian jauh sehingga mencegah penetrasi yang bebas dan merata dari aspal dan agregat kunci.

Pemakaian Bahan Aspal (Sebelum Agregat Kunci)

Page 20: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Setelah agregat kasar digilas dan diperiksa, bahan pengikat aspal akan sisemprotkan pada satu suhu yang cocok kepada jenis dan mutu bahan pengikat aspal sebagaimana ditetapkan dalam item ( ii ) dibawah. Tingkat pemakaian harus sesuai dengan Tabel atau sebagaimana ditentukan lain oleh Direksi Teknik.

Suhu pemanasan dan penyemprotan yang diperlukan untuk bahan pengikat aspal harus berada dalam batas-batas berikut

Aspal keras :

AC-10 (Pen 80/100) : Batas beda 125 C - 180 C AC-20 (Pen 60/70) : Batas beda 135 C - 185 C Aspal cair (Cut Back) MC-800 : Batas beda 77 C - 115 C MC-300 : Batas beda 60 C - 100 C Aspal cair (Cut Back) dilapangan, harus sesuai dengan persyaratan.Setiap bahan pengikat aspal yang telah dipanaskan sampai suhu penyemprotan lebih dari 10 jam atau telah dipanaskan sampai satu panas yang melebihi suhu maksimum, harus ditolak, kecuali Direksi Teknik menentukan bahwa bahan pengikat aspal tersebut masih mematuhi kekentalan yang diperlukan.

Sebelum menyemprotkan bahan pengikat aspal, bahan agregat herus kering permukaan sampai seluruh kedalamannya.

Bahan aspal akan disemprotkan secara lebih baik dengan distributor bertekanan merata keatas permukaan pada tingkat yang sudah ditetapkan. Diatas luas kecil, dimana pemakaian batabg penyemprot tidak praktis, bahan tersebut akan disemprotkan dengan slang tangan. Sebuah ceret curah hanya dapat digunakan bilamana diberikan persetujuan oleh Direksi Teknik.

Apabila digunakan pemyemprot aspal, aspal tersebut harus diterapkan pada temperatur yang diperlukan untuk menghasilkan kekentalan penyemprotan koreksi.

Penggunaan Agregat Kunci

Secepatnya setelah pemakaian aspal , agregat kunci akan ditaburkan merata diats permukaan dengan alat mesin penabur atau cara manualyang disetujui, digilas, dibersihkan dengan sapu seret untuk menjamin distribusi yang merata dan digilas lagi. Agregat kunci ekstra akan ditambahkan dengan tangan, dimana diperlukan, serta penggilasan dan pembersihan akan berlanjut sehingga agregat tersebut tertanam dengan baik. Setiap batu lebihan harus disingkirkan dengan sapu.

Penggunaan Bahan Aspal ( Setelah Agregat Kunci )

Setelah agregat kunci selesai digilas dan diperiksa, bahan aspal harus diterapkan sesuai yang ditentukan diatas.

Penggunaan Agregat Penutup

Secepatnya setelah pemakaian aspal, agregat kunci akan ditaburkan merata diatas permukaan dengan alat mesin penabur atau cara manual yang disetujui, digilas, dibersihkan dengan sapu seret untuk menjamin distribusi yang merata dan digilas lagi. Agregat kunci ekstra akan ditambahkan dengan tangan, dimana diperlukan, serta

Page 21: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

penggilasan dan pembersihan akan berlanjut sehingga agregat tersebut tertanam dengan baik. Setiap batu lebihan harus disingkirkan dengan sapu.

Sambungan-sambungan

Sambungan memanjang dan melintang harus diakhiri dengan potongan serta digaruk kembali secukupnya bila diperlukan untuk lapis lebih. Bilamana permukaan baru perbatasan dengan permukaan lama, permukaan jalan lama harus dipotong lagi membentuk permukaan tegak, sambungan harus dengan hati-hati diperiksa untuk disetujui.

Tebal Lapisan dan Permukaan Selesai.

Tebal terpadatkan lapisan permukaan penetrasi macadam tidak boleh kurang dari yang telah ditetapkan berada dalam toleransi seperti diuraikan. Pemeriksaan ketebalan penetrasi macadam harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Pada setiap tahap pemadatan, kehalusan permukaan harus dipelihara. Harus ditambahkan bahan-bahan pada setiap tempat dimana ada bagian ambles.

Page 22: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LATASIR ( LAPISAN ASPAL PASIR ) U m u m Uraian

Lapisan aspal pasir / Shand sheet adalah fungsinya sebagai bahan lapis aus pada permukaan jalan yang sudah mempunyai badan jalan yang sudah cukup kuat sehingga ketebalannya hanya 1,5 cm padat pada proses pekerjaan memakai cara manual yaitu aspal dan pasir dicampur sehingga homogen dan dipanasi dengan suhu 120° C.

Pelaksanaan pekerjaan

Penyiapan Lapis Latasir Sebelum dimulai penghamparan lapis latasir terlebih dahulu diadakan pembersihan permukaan aspal lama sehingga kotoran yang melekat benar- benar bersih dari tanah dan kotoran lainya .setelah bersih kemudian kita lapisi tack cut. Taburkan aspal goreng yang sudah mencapai suhu 120 oC kemudian digilas pakai Tendem Roller 6 - 10 ton sebanyak delapan kali lintasan untuk mencapai kepadatan dengan disiram air.

Bahan - bahan

Pasir yang lolos saringan 0.175 mm, Aspal panas dengan suhu 120 oC Kayu bakar Penggorengan Minyak tanak sebagai campuran tack cut Lintasan Cuaca

Cara laburan permukaan aspal akan dilaksanakan di atas permukaan selama hujan atau selama ada angin badai, ataupun bila hujan akan turun. Isi pekerjaan dan pengendaliaan lalu lintas tidak boleh ada buah aspal yang akan dibuang ke dalam saluran tepi, atau jalan air. Pengadaan tumbuh-tumbuhan, bangunan atau hak milik lain disekitar jalan yang sedang dilapisi harus dilindungi dari pekerjaan dasar permukaan.Kontraktor akan melengkapi dan memelihara di lapangan dimana aspal sedang dipanaskan, dengan perlengkapan pengendalian dan pencegahan pembakaran yang memadahi dan juga dengan persediaan dan sarana golongan pertama.

Pengaturan pengendalian lalu lintas yang memadahi harus dijaga oleh kontraktor selama pekerjaan laburan permukaan sehingga memuaskan bagi Direksi Teknik dan tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan:

Tidak boleh ada lalu lintas yang diizinkan lewat di atas permukaan jalan selama penggunaan bahan pengikat aspal atau sampai suatu waktu dimana bahan pengikat tersebut diletakkan dan ditutup dengan agregat dan digilas sampai selesai.

Page 23: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Lalu lintas tidak diizinkan lewat di atas laburan permukaan yang baru dipasang sampai penggilasan yang cukup telah dilakukan sehingga agregat tertanam dengan baik dan menambah kokoh laburan permukaan. Hal ini biasanya akan memerlukan paling sedikit 3 kali gilasan dari mesin gilas.

Bilamana mengizinkan kendaraan lewat di atas laburan permukaan baru, rambu yang telah disetujui dengan kata-kata “ASPAL CAIR” dan “20 km/jam” harus disediakan dengan maksud sebagai pengendalian lalu lintas dan diletakkan sebagaimana diperintah oleh Direksi Teknik.

Perbaikan Pekerjaan yang tidak Memuaskan

Laburan permukaan aspal yang sudah selesai harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik dan harus berpenampilan seragam membentuk satu penutup yang menerus, mengikat dengan ketat, dan kedap di seluruh luas permukaan, tanpa suatu tambalan yang terlewatkan tambalan dengan aspal berlebihan.

Perbaikan laburan permukaan aspal harus menurut perintah Direksi Teknik dan dapat meliputi pemakaian tambahan laburan permukaan atau mengganti dengan lapisan berikutnya sebagaimana diperlukan sampai menghasilkan satu laburan permukaan yang memuaskan.

Bahan-bahan

Agregat Penutup

Agregat penutup terdiri dari batu pecah atau kerikil yang kurang berbentuk kubus dan tidak serpih, yang bersih, kuat dan tahan yang awet, bebas dari kotoran, lempung, bahan tumbuhan atau lain yang akan mencegah penyatuan agregat dengan aspal.

Agregat tersebut harus berukuran tunggal batu disaring dan dicuci, memilih dari satu diantara empat ukuran yang sesuai dengan persyaratan kontrak yang ditetapkan dan sebagaimana dinyatakan dalam penawaran atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik. Batas-batas gradasi harus seperti yang diberikan dalam Tabel dibawah:

TABEL PERSYARATAN GRADASI AGREGAT

UKURAN SARINGAN

PERSENTASI LOLOS

19 mm 12.5 mm 9.5 mm 6 mm

25 mm 100 - - -

19 mm 90 – 100 100 - -

12,5 mm 0 – 25 90 – 100 100 -

9,75 mm 0 – 8 0 – 30 90 – 100 100

4,75 mm 0 – 5 0 – 8 0 – 30 75 – 100

2,36 mm 0 – 2 0 – 5 0 – 8 0 – 10

0,175 mm - 0 – 2 0 – 2 0 – 2

Page 24: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Catatan : Agar dapat memenuhi persyaratan gradasi ini, agregat tersebut akan memerlukan baik pemecahan pertama maupun pemecahan kedua disaring.

Peralihan ukuran maksimum nominal harus sesuai dengan batas keadaan berikut yang diberikan pada Tabel berikut :

TABEL PEMILIHAN UKURAN AGREGAT

UKURAN SARINGAN

Ukuran Maksimum Nominal Batas Ukuran terkecil Rata-rata

LL Rendah LL Tinggi mm mm

Lapisan Pertama 19,00 mm 12,50 mm 9,5 – 12,5 6,4 – 9,5

Lapisan Kedua 12,50 mm 6,00 mm 3,5 – 6,4 2,5 – 3,5

Bahan Aspal

Bahan pengikat aspal yang digunakan harus berupa aspal cut back yang disetujui, menggunakan aspal semen gradasi kekentalan yang sesuai dengan AASHTO M226 – Tabel 2 dan diencerkan dengan kerosin (minyak tanah): Grade AC-10 (ekivalen kepada pen. 80/100) Grade AC-20 (Ekivalen kepada pen. 60/70). Pengikat pengenceran yang diperlukan dan penyemprotan (atas dasar suhu udara terlindung) untuk berbagai lokasi harus sesuai dengan Tabel berikut :

TABEL DESAIN UNTUK ASPAL CUT BACK

PERBANDINGAN KEROSIN TERHADAP 100 BAGIAN ASPAL SUHU PENYEMPROTAN

oC AC – 10 ( 80/100 ) AC - 20 ( 60/70 )

11 7 3 0

12 9 5 2

157 o 167 o 177 o 187 o

Lahan adhesi (penyatuan) atau anti penglupasan yang disetujui harus ditambahkan kepada bahan pengikat aspal bilamana diperintahkan oleh Direksi Teknik (untuk dapat mengatasi

Page 25: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

kondisi cuaca yang berlawanan). Jumlah additive (tambahan) yang diperlukan harus dicampur menyeluruh dengan bahan pengikat, yang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. Pemilihan mesin gilas akan tergantung kepada diperolehnya secara alat tersebut, namun Direksi Teknik akan memberikan pilihan pada penggunaan mesin gilas ban pneumatic untuk menghindarkan agregat menjadi pecah.

Mesin gilas ban pneumatic harus memiliki lebar pemadatan total tidak kurang dari 1,5 m dengan satu beban roda 1.000 kg – 1.500 kg roda dan maksimum tekanan ban 5 kg/cm2 (70 lbs/m2).

Mesin gilas roda baja rata dapat tandem atau roda 3, untuk taburan lapisan tunggal, berat mesin gilas dapat dinaikkan sampai 8 ton – 10 ton, untuk pemadatan lapis kedua.

Volume Bahan yang Harus Digunakan

Syarat pemakaian perkiraan dan volume bahan untuk agregat penutup aturan nominal yang ditentukan. Tingkat pemakaian akhir akan ditentukan oleh Direksi Teknik, dan jika diminta demikian kontraktor harus melakukan uraian percobaan untuk pemeriksaan dan pemantauan.

Syarat pemakaian laburan permukaan aspal yang dicapai harus diluar batas perbedaan kurang lebih 5% terhadap tingkat rencana yang ditetapkan oleh Direksi Teknik dan Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pengendalian tingkat pemakaian dan memenuhi toleransi ini.

TABEL TINGKAT PEMAKAIAN UNTUK LABURAN

PERMUKAAN SATU LAPIS (BURTU)

UKURAN MAKSIMUM NOMINAL

Mm

BATAS BEDA ALD mm

TINGKAT PEMAKAIAN

Agr. Penutup m2/ m3

Pengikat 1/m2

19 9.5 – 12.5 70 – 55 1.3 – 1.8 12.5 6.4 – 9.5 90 – 70 1.0 – 1.5 9.5 3.5 – 6.4 125 – 100 0.9 – 1.4 6 2.5 – 3.5 250 - 200 0.8 – 1.0

Page 26: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

TABEL TINGKAT PEMAKAIAN UNTUK LABURAN

PERMUKAAN DUA LAPIS (BURDA)

PEMAKAIAN LAPIS PERTAMA PEMAKAIAN LAPIS KEDUA

Agr. Penutup M2/m3

Pengikat 1/m2

Ukuran Maks. mm

Agr. Penutup m2/m3

Pengikat 1/m2

70 – 55 1.5 – 1.8 9.5 120 1.0

90 – 70 1.0 – 1.5 6 220 1.0

Penyiapan Permukaan yang Ada

Sebagaimana suatu permukaan perkerasan yang ada harus dilapis permukaan, setiap kerusakan yang ada pada perkerasan jalan tersebut untuk lubang-lubang dan pinggiran rusak serta cacat permukaan harus dibuat baik diperbaiki atau dikembalikan ke keadaan sampai mendapat persetujuan Direksi Teknik sebelum dimulainya persiapan permukaan. Sebelum pemakaian bahan pengikat aspal, debu lepas dan bahan yang tidak dikehendaki, harus disingkirkan dari permukaan jalan dengan garu tangan dan penyapuan dengan sikat kaku (termasuk pencucian dengan air, jika diminta demikian) untuk menyediakan satu permukaan yang bersih seragam, diperluas paling sedikit 20 cm diluar pinggiran permukaan yang harus dilabur. Tidak boleh ada penyemprotan aspal yang akan dilakukan sampai ada persetujuan Direksi Teknik mengenai kondisi permukaan yang diberikan (dilaporkan).

Lapis permukaan atau lapis pondasi atas yang ada tidak beraspal, harus dilapis aspal resep pelekat yang sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang diberikan dalam spesifikasi ini. Satu jangka waktu paling sedikit 24 jam, harus dicadangkan untuk mengeringkan lapis aspal resep pelekat sebelum laburan permukaan aspal mulai.

Pemakaian Bahan Pengikat Aspal

Panjang permukaan yang harus disemprot dengan bahan pengikat aspal masing-masing lewatkan distributor, harus diukur dan ditandai di atas tanah. Luas yang harus disemprot pada suatu waktu harus dibatasi pada luas yang dapat ditutup dengan agregat pada tingkat pemakaian tertentu di dalam waktu lima menit penyemprotan.

Banyaknya bahan pengikat aspal yang digunakan dalam setiap lewatkan penyemprotan akan ditentukan oleh pengukuran isi tangki menggunakan mutu batang celup sebelum dan sesudah masing-masing lewatkan. Tingkat pemakaian bahan pengikat rata-rata akan berada dalam perbedaan kurang lebih 5 % terhadap tingkat rencana atau tingkat yang ditentukan oleh Direksi Teknik dan bila perlu akan dibuat penyesuaian untuk menjamin bahwa tingkat pemakaian yang benar tetap dijaga.

Bila menyemprot separuh lebar jalan, harus dibuatkan lapis penyemprotan 10% kapasitas tangki di dalam tangki pada penyelesaian masing-masing dilewatan, untuk mencegah kemasukan udara di dalam sistem pengisian distributor, dan juga untuk menyediakan tingkat pemakaian yang sedikit berlebihan.

Setiap bahan pengikat aspal yang telah dipanaskan sampai suhu penyemprotan lebih dari 10 jam atau yang telah dipanaskan sampai satu suhu melebihi 20 derajat di atas suhu

Page 27: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

penyemprotan yang diberikan harus ditolak kecuali Direksi Teknik menentukan bahan pengikat aspal tersebut mematuhi kekentalan yang diminta.

Untuk penyemprotan lapisan di daerah yang kecil dan terisolasi yang tidak dapat dimasuki oleh distributor/ penyemprot, bahan pengikat tersebut dapat disemprotkan dengan semprotan tangan dan disapu sampai mendapat persetujuan Direksi Teknik.

Penyebaran Agregat Penutup dan Penggilasan

Sebelum pemakaian bahan pengikat aspal, sejumlah agregat penutup yang cukup harus ditumpuk ditempat pekerjaan untuk menyediakan penutupan yang penuh kepada luas yang disemprot. Sejumlah truk yang cukup tersedia bersama mesin loader dan/ atau tenaga kerja yang cukup untuk menjamin pengangkutan dan penterahan agregat dalam volume yang cukup memadai untuk pelaburan permukaan yang harus dilaksanakan secara efisien dan sesuai dengan persyaratan berikut.

Agregat penutup tersebut harus bersih dan kering serta harus sudah disemprot dengan alat truk tumpah yang disetujui yang dipasang satu dibelakang, berjalan berlawanan arah pada kecepatan rendah. Penaburan manual dari truk (dalam arah memanjang) hanya dimainkan jika diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik dan akan menjadi sasaran pengawasan yang ketat untuk menjamin distribusi agregat penutup yang merata. Setiap luas yang ditutup secara tidak merata harus ditutup ulang dengan tangan yang memberikan penutupan menyeluruh dan seragam. Setiap penebaran agregat yang melampaui agregat yang ditentukan harus dibersihkan dengan sapu dan diratakan di atas permukaan, atau dengan cara lain disingkirkan dan ditumpuk.

Pemadatan dengan mesin gilas di atas agregat penutup akan mengikuti setelah penebaran, menggunakan mesin gilas roda baja dengan lewatan atau mesin gilas ban pneumatic pada satu kecepatan tidak melebihi 5 km/ jam membuat 4 – 6 lewatan mencukupi untuk tanaman yang baik agregat tersebut dan berjalan dalam arah panjang yang dimulai disebelah pinggir luar dan bekerja menuju kearah, untuk pelaburan dua lapis, penggilasan akhir harus dilakukan.

Untuk menjamin penanaman permukaan yang mantap dari agregat dengan menambah lewatan mesin gilas, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Permukaan pengaturan pengendalian lalu lintas yang sesuai dengan spesifikasi ini.

Cara Pengukuran Pekerjaan

Volume laburan permukaan aspal yang harus diukur untuk pembayaran dan ditentukan dalam meter persegi sebagai hasil perkalian dari panjang yang diukur sepanjang sumbu jalan dan lebar rata-rata terhadap jumlah lapisan yang diperlukan dan tingkat pemakaian yang sesuai dengan spesifikasi dan Daftar penawaran yang diselesaikan dan mendapat persetujuan Direksi Teknik.

Bila perbaikan laburan permukaan yang tidak memuaskan telah diminta yang sesuai dengan spesifikasi ini, tidak ada penambahan pembayaran yang akan dibuat untuk pekerjaan ekstra atau volume yang diperlukan oleh perbaikan tersebut.

Pekerjaan perbaikan yang diperlukan untuk permukaan perkerasan berpenutup yang ada termasuk perbaikan lubang-lubang, pinggiran yang runtuh dan penurunan setempat

Page 28: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

(ambles), tidak boleh diukur di bawah Bab ini, akan tetapi dan diukur dan dibayar sesuai dengan item pembayaran yang relevan.

Tidak ada tambahan pengukuran dan pembayaran akan dibuat untuk satu penyiapan permukaan yang ada atau pengujian bahan lainnya yang diperlukan dibawah spesifikasi ini dan semua pekerjaan demikian akan dimasukkan ke dalam item pembayaran untuk laburan permukaan aspal.

Page 29: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LAPIS PONDASI BAWAH DAN LAPIS PONDASI ATAS

LAPIS PONDASI BAWAH

U m u m bahan-bahan pelaksanaan Pekerjaan Pengendalian Mutu Cara Pengukuran Pekerjaan Dasar Pembayaran LAPIS PONDASI ATAS

U m u m Bahan-bahan Pelaksanaan Pekerjaan Pengendalian Mutu Cara Pengukuran Pekerjaan Dasar Pembayaran LAPIS PONDASI ATAS STABILISASI TANAH SEMEN

U m u m Bahan-bahan Disain Campuran Tanah-semen Pelaksanaan Pekerjaan Pengendalian Mutu Cara Pengukuran Pekerjaan dasar Pembayaran

LAPIS PONDASI BAWAH DAN LAPIS PONDASI ATAS

LAPIS PONDASI BAWAH (LPB)

U m u m

Lapis Pondasi bawah adalah lapisan kontruksi pembagi beban kedua yang berupa bahan berbutir diletakkan di atas tanah dasar yang dibentuk dan dipadatkan serta langsung berada dibawah terdiri mendapatkan lapis pondasi bawah terdiri dari mendapatkan, memproses, mengangkut, menebarkan, mengairi dan memadatkan bahan lapis pondasi

Page 30: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

bawah berbutir yang disetujui sesuai dengan Gambar-gambar dan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Catatan : Suatu lapisan pondasi bawah tidak diperlukan bilamana CBR lapis tanah dasr adalah 2 4% atau lebih. Toleransi Ukuran

Permukaan akhir lapis pondasi bawah diberi punggung atau kemiringan melintang yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar-gambar. Tidak boleh ada ketidak-teraturan dalam bentuk, dan permukaan tersebut harus rata dan seragam. Kemiringan dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih dari 1,5 cm kurang dari yang ditunjukkan pada Gambar atau diatur di lapangan dan disetujui Direksi Teknik. Contoh Bahan

Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi bawah harus diserahkaan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai, dan harus disertai dengan hasil-hasil data pengujian sesuai dengan persyaratan spesifikasi untuk kualitas dan bahan-bahan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini. Tidak ada perubahan mengenai sumber atau pemasok bahan lapis pondasi akan dibuat tanpa persetujuan Direksi Teknik, dan setiap perubahan harus atas dasar penyerahan contoh-contoh bahan dan laporan pengujian untuk pemeriksaan lebih lanjut dari persetujuan diatas. Setiap bagian pekerjaan lapis pondasi bawah yang menunjukkan ketidak-teraturan atau cacat karena penanganan yang jelek atau kegagalan kontraktor untuk mematuhi persyaratan spesifikasi atau gambar rencana harus dibetulkan dengan perbaikan-perbaiakan atau penggantian atas beban biaya kontraktor sampai memuaskan Direksi Teknik.

Bahan-Bahan

Persyaratan Umum

Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan pembangunan lapis pondasi bawah terdiri dari bahan-bahan berbutir dipecah dan kerikil atau kerikil pasir lempung alami., dan harus memenuhi persyaratan untuk lapis pondasi bawah kelas A atau kelas B seperti yang diuraikan pada gambar rencana dan dimasukkan dalam Daftar penawaran atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi bawah harus bebas dari debu, zat organik, serta bahan-bahan lain yang harus dibuang dan harus memiliki kualitas bila bahan tersebut telah ditempatkan akan siap saling mengikat membentuk suatu permukaan yang stabil dan mantap.

Bila perlu dan sesuai dengan perintah Direksi Teknik , bahan -bahan dari berbagai sumber atau pemasokan dapat disatukan dalam perbandingan yang diminta oleh Direksi Teknik

Page 31: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

atau seperti seperti yang ditunjukkan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat memenuhi persyaratan spesifikasi bahan lapis pondasi bawah .

Gradasi Lapis Pondasi Bawah

Persyaratan gradasi untuk bahan lapis pondasi bawah kelas A dan kelas B , masukkan dalam Tabel di bawah ini :

TABEL PERSYARATAN GRADASI UNTUK LAPIS PONDASI BAWAH

UKURAN SARINGAN

(mm)

% LOLOS ATAS BERAT

KELAS A ( < 75 mm )

KELAS B ( < 2,5 mm )

KELAS C

75.000 100 - 62.500 - 100 Maksimal 100 37.500 60 - 90 67 - 100 25.000 46 - 78 - 19.000 40 - 70 40 - 100 9.500 24 - 56 25 - 80 4.750 13 - 45 16 - 66 2.360 6 - 45 10 - 55 1.180 - 6 - 45 Maksimal 80 0.600 2 - 22 - 0.425 2 - 18 3 - 33 0.075 0 - 10 0 - 20 Maksimal 15

Syarat-Syarat Kualitas

Bahan yang digunakan untuk lapis pondasi bawah memenuhi syarat-syarat kualitas berikut yang diberikan pada tabel berikut :

TABEL KONDISI UNTUK BAHAN PONDASI BAWAH

U R A I A N BATAS TEST

Batas cair Maksimum 35% Indeks Plastisitas 4% - 12% Ekivalensi Pair (bahan halus plastik) Minimum 25% CBR terendam Minimum 30% Kehilangan berat karena abrasi (500 putaran)

Maksimum 40%

Page 32: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Pelaksanaan Pekerjaan

Penyiapan Lapis Tanah Dasar

Lapis tanah dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan sesuai dengan pekerjaan yang diterapkan di bawah “ Pekerjaan Tanah” semua bahan sampai kedalaman 30 cm dibawah permukaan lapis tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum yang ditentukan oleh pengujian laboratorium PB-011-76 (AASHTO T99, Standar Proctor). Pencampuran dan Pemasangan Lapis Pondasi Bawah

Penyiapan pondasi tersebut harus dicampur dilapangan jalan, terkecuali diperintahkan lain, dengan menggunakan tenaga kerja atau motor grader. Pengadukan yang merata diperlukan dan bahan tersebut harus dipasang dalam lapisan-lapisan tidak melebihi 20 cm tebalnya atau ketebalan lain seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik agar dapat mencapai tingkat pemadatan yang ditetapkan.

Penyiraman dengan air, bila diperlukan demikian selama pencampuran dan penempatan harus dikontrol dengan cermat, dan dilaksanakan hanya bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.

Ketebalan lapis pondasi bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar rencana dan seperti dinyatakan dalam Daftar penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan untuk memenuhi kondisi lapis bawah dasar yang sebenarnya.

Penyebaran dan Pemadatan Penyebaran akhir sampai ketebalan dan kemiringan melintang jalan yang diminta, harus dilaksanakan dengan kelonggaran kira-kira 15% penurunan ketebalan untuk pemadatan lapisan-lapisan lapis pondasi bawah. Segera setelah penyebaran dan pembentukan akhir, masing-masing lapisan harus dipadatkan sampai lebar penuh lapis pondasi bawah perkerasan, dengan menggunakan mesin gilas roda baja atau mesin gilas roda ban pneumatic atau peralatan pemaadatan lain yang disetujui oleh direksi Teknik.

Penggalian untuk pembentukan dan pemadatan bahan lapis pondasi bawah akan bergerak secara gradual dari pinggir di tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan dan terus menerus sampai seluruh permukaan telah dipadatkan secara merata. Pada bagian-bagian superelevasi, kemiringan melintang jalan atau kelandaian yang terjal, penggalian harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang lebih tinggi. Setiap ketidakteraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan menggaru atau meningkatkan dan menambahkan bahan lapis pondasi bawah untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dari ketinggian yang benar.

Bagian-bagian yang sempit disekitar kereb atau dinding yang tidak dapat dipadatkan dengan mesin gilas, harus dipadatkan dengan pemadat atau mesin tumbuk yang disetujui.

Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga di dalam batas-batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar optimum dengan penyemprotan air atau pengeringan seperlunya, dan bahan lapis pondasi bawah harus dipadatkan untuk menghasilkan kepadatan yang ditetapkan, ke seluruh ketebalan penuh masing-masing lapisan, mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan yang sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111).

Page 33: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

LAPIS PONDASI ATAS ( LPA )

Umum

Uraian

Lapis pondasi atas jalan merupakan struktur utama di atas lapisan pondasi bawah (atau diatas lapis tanah dasar dimana tidak dipasang lapis pondasi bawah). Pembangunan lapis pondasi atas terdiri dari pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, penyebaran, penyiraman dengan air pemadatan agregat batu atau kerikil alami pilihan dalam lapis pondasi atas, diatas satu lapis pondasi bawah atau di atas lapis tanah yang telah disiapkan.

Toleransi Ukuran

Bahan agregat lapis pondasi atau harus dipasang sampai ketebalan padat maksimum 20 cm atau ketebalan yang kurang sebagaimana diperlukan untuk memenuhi persyaratan disain seperti ditunjukkan pada gambar atau atau diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Permukaan lapis pondasi atas harus diselesaikan mencapai lebar, kelandaian, punggung dan kemiringan melintang jalan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana, tidak boleh ada ketidakteraturan dalam bentuk, dan permukaan harus rata dan seragam.

Kelandaian dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih dari satu sentimeter kurang dari yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti yang diatur di lapangan dan disetujui oleh Direksi Teknik.

Penyiapan maksimum dalam kehalusan permukaan jika diuji dengan satu mistar panjang 3,0 m yang diletakkan sejajar atau melintang terhadap garis sumbu jalan tidak boleh melebihi 1,5 cm.

Contoh Bahan

Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi atas harus diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapat persetujuan paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai, beserta hasil-hasil test laboratorium sesuai dengan persyaratan spesifikasi untuk kualitas dan bahan sebagaimana diuraikan dalam spesifikasi ini.

Tidak boleh ada perubahan sumber pemasokan atau kualitas bahan lapis pondasi atas yang diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik, dan setiap perubahan demikian harus disertai penyerahan tambahan contoh bahan dan hasil-hasil test lebih lanjut serta persetujuan diatas.

Bilamana Direksi Teknis menganggap perlu, kontraktor akan diminta untuk melakukan test tersebut lebih lanjut sebagaimana perlunya untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasi, sebelum menempatkan bahan lapis pondasi atas pada pekerjaan dilapangan.

Page 34: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Makadam Ikat Basah

Lapis Pondasi atas kelas B juga meliputi:

Agregat kasar yang tertahan pada saringan 4,75 mm, bilamana dihasilkan dari kerikil tidak kurang dari 50% terhadap berat, merupakan partikel-partikel yang memiliki paling sedikit satu bidang retak-retak dan jika perlu untuk memenuhi persyaratan atau menghilangkan pengisi yang berlebihan, kerikil-kerikil tersebut harus sering sebelum dipecahkan.

Agregat halus lolos saringan 4,75 mm, dan terdiri dari pasir dan sebagian halus alami atau pecah.

Pelaksanaan Pekerjaan

Penyiapan Lapis Pondasi Bawah

Jika lapis pondasi atas harus diletakkan di atas lapis pondasi bawah, permukaan lapis pondasi bawah harus diselesaikan sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dan harus diatur serta sibersihkan dari kotoran-kotoran dan setiap bahan lain yang merugikan untuk penghamparan lapis pondasi atas.

Agregat lapis pondasi atas harus ditempatkan dan ditimbun bebas dari lalu lintas serta drainase dan lintasan air disekitarnya.

Pencampuran dan Penghamparan Lapis Pondasi Atas

Agregat LPA Kelas A

Agregat harus ditempatkan pada lokasi diatas LPB yang sudah dipersiapkan dalam volume yang cukup untuk menyediakan penghamparan dan pemadatan ketebalan yang diperlukan.

Agregat harus dihampar dengan tangan oleh pekerja atau dengan motor grader sampai stu campuran yang merata, dengan batas kelembaban yang optimum, sebagaimana ditentukan dibawah spesifikasi.

Agregat harus dihampar dalam lapisan yang tidak melebihi ketebalan 20 cm, dalam satu cara sehingga kepadatan maksimum yang telah ditetapkan dapat dicapai.

Makadam Ikat Basah Kelas B

Untuk LPA Makadam Ikat Basah, pertama-tama bahan tersebut harus disusun dalam lapisan fraksi batu ukuran tunggal, dengan ukuran maksimal antara 25 mm dan 50. Karena setiap lapisan dipasang dan disebarkan dengan tangan oleh pekerja atau dengan motor grader, agregat halus harus disebarkan, dipecah, digilas dan diairi masuk ke dalam lapisan-lapisan tersebut, menghasilkan bahan-bahan yang padat. Tebal masing-masing lapisan yang dipadatkan tidak boleh melebihi 10 cm atau dua kali ukuran batu maksimum.

Penghamparan dan Pemadatan

Penghamparan akhir sampai ketebalan dan kemiringan melintang yang diperlukan, harus dilaksanakan dengan cadangan sekitar 10% pengurangan ketebalan untuk pemadatan bahan LPA. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir setiap lapisan LPA bahan tersebut harus dipadatkan dengan baik dengan alat pemadat yang sesuai meliputi mesin gilas roda rata, mesin gilas jenis pneumatik atau mesin gilas bergetar.

Page 35: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan harus maju sedikit demi sedikit dari pinggir ke tengah ke perkerasan, sejajar dengan bahu jalan dan harus dilaksanakan dalam operasi yang terus menerus untuk membuat pemadatan matang yang merata. Pada bagian terelevasi, miring melintang atau kemiringan yang terjal, penggilasan harus berjalan dari bagian jalan yang lebih rendah menuju ke bagian atas.

Setiap ketidakteraturan atau penurunan setempat yang mugkin terjadi, harus diperbaiki dengan membongkar permukaan yang sudah dipadatkan, menggaruk, menambah atau membuang bahan pondasi, membentuk kembali dan memadatkan sampai permukaan akhir dan kemiringan melintang yang betul.

Bagian-bagian yang sempit disekitar perkerasan sampai batu tepi atau dinidng-dinding yang tidak dapat dimasuki mesin gilas, harus dipadatkan dengan kompactor (mesin pemadat) atau penumbuk mekanikal.

Kadar air untuk pemasangan harus juga dijaga dalam batas-batas 3 % lebih rendah dari kadar air optimum sampai 1 % lebih tinggi dari kadar optimum dengan penyiraman air atau pengeringan bila perlu, dan bahan LPA tersebut harus dipadatkan sampai menghasilkan kepadatan 100% maksimum kepadatan kering yang diperlukan, yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T 99 (PBO111-76).

Metode Pelaksanaan Persyaratan Pemadatan

Sarana pengujian tidak dapat diperoleh untuk pemeriksaan kerapatan pemadatan atau dimana penggunaan bahan LPA Klas B (dengan ukuran > 50 mm) membatasi penerapan pengujian kerapatan ditempat, penampilan berikutnya untuk pemadatan dengan mesin gilas yang dilaksanakan sebgai satu spesifikasi metode pelaksanaan.

Page 36: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

PEKERJAAN BAHU JALAN

U m u m Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari peningkatan kembali dan pembentukan kembali bahu jalan yang ada, termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan, perapihan, pengurugan dengan bahan terpilih serta pemadatan untuk mengembalikan bahu jalan mencapai garis, kemiringan dan dimensi yang benar yang ditujukan pada gambar rencana atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Toleransi Ukuran

Permukaan final bahu jalan yang telah dipadatkan tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm di atas atau dibawah permukaan rencana pada setiap titik.

Kemiringan melintang bahu jalan direncanakan sebesar 5% dimana perkerasan diberi lapis lindung dan 6% dimana perkerasan tidak diberi lapis lindung serta sesuai dengan Gambar Standar.

kemiringan melintang bahu jalan setelah rehabilitasi tidak boleh berbeda lebih dari 1% terhadap kemiringan melintang rencana.

Pemeriksaan dilapangan

Untuk setiap pekerjaan rehabilitasi bahu jalan yang dilaksanakan dibawah Bab ini, garis batas, kelandaian dan dimensi akan diatur dilapangan dan harus disetujui oleh Direksi Teknik sebelum kontraktor dimulai pekerjaan.

Bahan-Bahan Sumber Bahan

Sumber bahan harus dipilih atas dasar diperolehnya pengadaan dengan memperhitungkan lokasi, kualitas dan volume sumber bahan atau quarry.

Untuk pembangunan kembali bahu jalan tanah yang ada, bahan yang harus digunakan harus timbunan tanggul yang dipilih terdiri dari empung berpasiran atau lempung kerikil yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Tetapi dengan satu ukuran partikel maksimum 37,5 mm dan dengan satu indeks plastisitas tidak lebih dari 10 %, terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.

Bilamana urugan berbutir yang cocok tidak dapat diperoleh serta tergantung kepada ketentuan-ketentuan kontrak dan instruksi Direksi Teknik, bahu jalan dapat dibangun dengan menggunakan urugan tanggul biasa bergradasi padat yang cocok dengan satu ukuran partikel maksimum 37,5 mm dan dengan kandungan lempung-lumpur plastisitas rendah, yang mampu menghambat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan memberikan satu jalan yang stabil.

Page 37: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Pengujian dan Pemilihan Bahan Bahu Jalan

Contoh-contoh dari sumber bahan yang dipilih untuk rehabilitasi bahu jalan harus diuji sampai memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi ini, dan semua bahan yang digunakan harus mendapat persetujuan Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.Pelaksanaan Pekerjaan

Penyiapan Lapangan Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada, rumput, alang-alang, semak-semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong ulang seperlunya sebelum pembentukan kembali Pembentukan Kembali Bahu jalan yang ada harus dibentuk kembali oleh tenaga kasar, traktor atau motorgrader, seperti yang diminta oleh Direksi Teknik.

Pekerjaan tersebut mencakup pembongkaran daerah-daerah yang tinggi, pengurugan daerah-daerah yang rendah dengan bahan lebihan, dan pembentukan kembali bahu jalan tersebut sampai memenuhi kelandaian, garis batas dan ketinggian menurut permintaan Direksi Teknik, beserta penyelesaian akhir rata dengan ujung perkerasan, kecuali diperintahkan lain. Peningkatan harus dilaksanakan dengan motorgrader atau traktor yang dipasangi dengan satu pisau grader, dan diperlukan paling sedikit dua lintasan untuk perapihan dan pembuangan bahan-bahan lebihan. Pemadatan Seluruh pembentukan kembali dan peningkatan bahu jalan harus diikuti pemadatan dengan mesin gilas roda ban atau peralatan pemadatan lain yang cocok yang disetujui oleh Direksi Teknik. Pemadatan harus dilaksanakan sampai memenuhi persyaratan kepadatan normal untuk mempersiapkan tanah dasar, sesuai dengan spesifikasi ini, dan harus ditambahkan air seperlunya selama pemadatan untuk memberikan kandungan air yang cukup bagi pemasangannya. Cara Pengukuran Kontraktor harus memenuhi semua pembayaran untuk royalty dan kompensasi lain karena pengoperasian lubang galian dan pengambilan bahan untuk pekerjaan rehabilitasi bahu jalan. Pemberi tugas akan terbebas dari biaya-biaya pekerjaan tersebut.

Volume yang harus dibayar merupakan jumlah meter persegi rehabilitasi bahu jalan, sesuai dengan gambar dan spesifikasi atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik. Penghitungan total harus atas dasar lebar rata-rata bahu jalan yang direhabilitasi, diukur dengan selang 100 m dikalikan dengan total panjang pekerjaan dalam meter yang dilaksanakan, diterima dan disetujui oleh Direksi Teknik.

Penyediaan tambahan urugan terpilih yang dibawa ke lapangan akan diukur dan dibayar dibawah persyaratan spesifikasi tersebut untuk pekerjaan tanah, sebagai urugan tanggul

Page 38: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

biasa atau dipilih. Urugan tersebut harus disediakan dengan kesesuaian yang ketat terhadap instruksi Direksi Teknik.

Tidak ada penyediaan yang terpisah akan dibuatkan untuk satu galian yang lain atau pengurugan yang dilaksanakan, pekerjaan demikian akan dimasukan kedalam item pembayaran untuk rehabilitasi bahu jalan.

Dasar Pembayaran

Harga yang ditentukan seperti diatas akan dibayar pada harga kontrak. Persatuan pengukuran untuk item pembayaran terdaftar dibawah. Harga pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk melaksanakan semua pekerjaan kontrak termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan dan akar-akar, penggalian dan pengurugan, pembentukan ulang, peningkatan, pemadatan dan penyelesaian akhir kelandaian, garis batas dan lebar yang disetujui, rata dengan penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan.

Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan

Pengukuran

Pekerjaan Bahu Jalan

Meter Kubik (M3)

Page 39: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI Umum Sebelum pekerjaan dimulai, didahului dengan pembuatan los bahan dan Direksikeet

untuk menyimpan bahan – bahan yang perlu dipersiapkan / alat – alat serta kantor Direksi yang dilengkapi dengan meja tamu dan meja kerja Direksi.

Pemasangan patok – patok penentuan ukuran dan profil duga dan bentuk bangunan yang dalam pelaksanaannya akan ditentukan dan diselenggarakan bersama Direksi, patok – patok / profil dibuat dari bambu atau kayu rawa.

Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1. Pekerjaan Galian

Tanah dimana akan dibuat / didirikan suatu bangunan, digali sedemikian rupa, sehingga bentuk dan ukuran sesuai dengan bangunan yang direncanakan.

Penggalian tanah dilakukan secara teratur dan dijaga supaya sisinya tidak mudah longsor, serta digali sampai tanah keras atau minimal sama dengan gambar.

Tanah bekas galian atau bekas bongkaran ditempatkan disuatu tempat menurut petunjuk Direksi.

Penggalian tanah dekat bangunan yang tidak akan dibongkar harap dilakukan secara hati – hati.

Pekerjaan galian ini termasuk membersihkan rumput dan segala kotoran yang terdapat didalamnya.

Kedalaman galian yang telah mencapai peil, harus dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan persetujuan.

2. Pekerjaan Timbunan

Pekerjaan timbunan boleh dimulai apabila tanah dasar sudah dibersihkan dan telah diperiksa dan disetujui Direksi.

Tanah timbunan harus bersih dari segala kotoran dan bahan – bahan yang

membusuk seperti rumput, pohon pisang dan lain – lain.

Pelaksanaan timbunan dilakukan selapis demi selapis setebal 20 cm dipadatkan dan disirami air secukupnya, pemadatan menggunakan alat timbris atau dengan alat pemadat lainnya.

Timbunan untuk tanggul terlebih dahulu dibuat rap, kemudian di kepras sesuai dengan kemiringan tebing.

Page 40: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

3. Ukuran Pokok Ukuran pokok dapat dilihat pada gambar, ukuran – ukuran lainnya yang belum

tercantum dalam gambar dapat ditanyakan kepada Direksi.

Dimana ada perbedaan antara peraturan dan gambar, maka peraturanlah yang mengikat.

4. Pekerjaan Pasangan Pasangan untuk dinding penahan dibuat dari pasangan batu belah dengan campuran 1

PC : 4 PS dan diplester dengan plesteran 1 PC : 3 PS

Kecuali ditentukan lain, maka pasangan untuk lenneng dibuat dari pasangan batu bata dengan adukan 1 PC : 3 PS dan diplester dengan plesteran 1 PC : 3 PS.

Untuk pekerjaan rollag dan saluran drainase (MD) dikerjakan dari pasangan batu bata dengan adukan 1 PC : 3 PS dan diplester dengan plesteran 1 PC : 3 PS.

Pada bagian dimana harus terdapat pekerjaan siar, maka siar dilaksanakan dengan sistem siar benam/tenggelam dengan campuran 1 PC : 2 PS.

Semua pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan plesteran PC setebal minimal 1.5 cm.

Ukuran batu belah yang dipergunakan tidak boleh terlalu besar (maksimum 20 cm). Khusus untuk pasangan batu, maka supaya dipilih batu belah yang mempunyai muka yang rata dan baik.

Rongga – rongga yang masih lebar supaya diisi dengan batu kecil dan diberi adukan.

Sebelum pekerjaan pasangan dimulai, profil – profil/ukuran – ukuran titik dasar disesuaikan dengan gambar dan disahkan terlebih dahulu oleh Direksi.

Semua bahan – bahan bangunan yang akan dipergunakan harus berkualitas baik dan mendapat persetujuan dari Direksi.

Jika ada pekerjaan beton bertulang, maka pekerjaan beton dilaksanakan dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR, atau jika ditentukan lain, maka harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bahan – bahan untuk pekerjaan beton bertulang, sebelum dipakai harus bersih dari kotoran, jika perlu batu dan pasir harus dicuci.

Air yang akan dipergunakan untuk pekerjaan beton cor / bertulang harus menggunakan air tawar (tidak diperkenankan menggunakan air yang mengandung garam).

Kemiringan dasar saluran drainase agar diperhatikan sehingga air dapat mengalir dengan lancar.

Untuk pekerjaan dinding penahan, agar pada jarak tiap 2 meter diberi drainase dari pipa pralon (PVC) diameter minimal 1.5 ".

Jika terdapat kesulitan bahan – bahan yang digunakan, maka dapat dipakai atau digunakan bahan – bahan bangunan setempat yang kualitasnya baik menurut penelitian Direksi.

Page 41: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

PEKERJAAN LAPIS MAKADAM ( TELFORD )

Umum

Uraian

Perkerasan Jalan Makadam ( Telpord ) merupakan struktur utama di atas lapisan pondasi

bawah (atau diatas lapis tanah dasar dimana tidak dipasang lapis pondasi bawah).

Pembangunan Jalan macadam ( Telpord ) terdiri dari batuan dengan ukuran yang relatif

lebih besar dibandingkan dengan lapis pondasi bawah Agregat klas B, yang terdiri dari

batuan dengan ukuran 10/15 ,15/20

Pelaksanaan Pekerjaan

Penyiapan Lapis Makadam ( Telpord )

Sebelum lapis Makadam di mulai badan jalan harus diratakan terlebih dahulu dan diberi

pasir sebagai lapis pondasi bawah, Perkerasan jalan dengan batu belah 10/15 + 5/7 digilas

hingga rata dan pada tepi jalan ( sisi Kanan / Kiri ) dikunci dengan batu blonos 15/20.

Setelah rata pada bagian atasnya diurug sirtu tebal 5 cm ,kemudian digilas lagi hingga rata

sebagian sirtu tersebut masuk dalam celah /pori susunan batu

Page 42: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

PEKERJAAN BETON

Perancah

1. Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dari beton muda, yaitu sebelum beton mengeras mencapai kekuatan yangdisyaratkan dan sebelum beton mendapat bentuknya yang permanen.

2. Apabila tidak tercantum digambar rencana, Kontraktor harus mengajukan Gambar Perancah tersebut secara Detail untuk disetujui serta perancah telah dianggap cukup kokoh untuk digunakan.

3. Segala biaya yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan perancah dan pengerjaan harus sudah tercakup dalam perhitungan Biaya untuk harga satuan perancah.

4. Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh,terhindar dari bahaya penggerusan dan bahaya penurunan, sedangkan konstruksi sendiri harus kokoh terhadap pembebanan yang ditanggungnya,termasuk gaya-gaya PraTekan dan gaya-gaya sentuhan yang akan timbul sedemikian rupa hingga pada akhir pekerjaan beton, permukaan (Peil) dan bentuk akhir yang seharusnya sesuai dengan gambar rencana.

5. Perancah harus dibuat dari kayu, beton atau baja yang bermutu baik dan tidak mudah lapuk.

6. Perancah yang dipasang di sungai-sungai dengan aliran yang deras, terutama apabila sering terjadi banjir yang tinggi, yang dikhawatirkan akan menghancurkan perancah harus direncanakan sedemikian rupa agar sedikit mungkin dapat menghambat jalannya air.

Acuan Beton

1. Acuan beton adalah Konstruksi cetakan yang terbuat dari kayu, baja atau beton precast yang digunakan untuk membuat Beton muda agar bila telah mengeras menjadi dimensi dan kedudukannya seperti yang tercantum dalam gambar rencana.

2. Semua pekerjaan acuan beton harus sesuai petunjuk Direksi, gambar rencana detail tentang bentuk acuan beton itu harus mendapat persetujuan Direksi, pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum cara pengecoran dan pembuatannya disetujui oleh Direksi.

3. Acuan Baton harus direncanakan sedemikian rupa sehingga waktu pembongkaran tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah. Untuk beton pratekan, acuan beton harus diusahakan sedemikian rupa sehingga gerakan beton akibat gaya pratekan dapat ditampung tanpa menimbulkan kerusakan pada beton atau acuan.

4. Acuan beton harus cukup kokoh menahan getaran alat Vibrator. Lendutan antara 2 penyokong/penyangga tidak lebih dari 1/300 bentangnya atau lebih, dalam keadaan apapun tidak boleh melendut sampai 3 cm.

Page 43: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

5. Bahan acuan beton untuk beton penahan biasa umumnya dapat digunakan playwood /multiplex, kayu, baja atau beton cetak yang telah disetujui oleh Direksi.

6. Untu beton pastttenioned dapat dipakai dari baja St, atau playwood/multiplex, kayu diperkuat dengan strip-strip baja agar cukup kokoh dan serta memudahkan pembongkaran.

7. Acuan beton harus dibuat memenuhi syarat-syarat dan terdiri dari satu yang disebut dibawah ini :

a. Kayu yang bermutu baik, dikerjakan sesuai dengan syarat-syarat pekerjaan dan penyimpangan seperti yang tersebut dalam PPKI, sambungkan dengan saluran alur dan lidah diharuskan pada sebelah dalam.

b. Baja,sambungan-sambungan paku keling / baut dikerjakan dengan kepala terbenam,halus, rata dan kedap air.

c. Playwood harus dengan penguat-penguat yang cukup dan jarak sesuai dengan perhitungan Kontraktor seijin dan sepengetahuan Direksi. Untuk permukaan beton yang lain, maka bahan-bahan setempat dapat digunakan jika dipandang oleh Direksi hal tersebut harus memenuhi persyaratan konstuksi.

Syarat-syarat beton

1. Beton K.125 dipergunakan untuk Lantai kerja. 2. Beton K.175 dipergunakan sebagai kontruksi jalan tanpa tulangan. 3. Beton Bertulang dengan mutu beton K-225 dan baja tulangan deform (BJ. TD)

mutu U-32 dipakai untuk konstruksi Jalan, diafragma, abutment, peir, sandaran, trotoar, plat injak, tiang pancang dan poer dari jembatan sesuai dengan gambar rencana.

4. Untuk konstruksi lantai jembatan dan balok utama yang terbuat dari beton cor (bukan prestress) digunakan beton dengan mutu K-350 dan baja tulangan mutu U-32 sesuai gambar rencana.

5. Konstruksi beton prestress digunakan beton dengan mutu K-450 dan baja tulangan deform (Bj. TD) mutu U-39 sesuai gambar rencana.

6. Pekerjaan beton harus mengikuti Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 N.I-2. 7. Pekerjaan dengan mutu sebagaimana tersebut diatas, dipakai campuran beton

yang direncanakan sesuai dengan data-data percobaan yang dilakukan oleh kontraktor.

8. Kontraktor akan melaksanakan dan membiayai percobaan pendahuluan seperti yang diisyaratkan oleh Direksi untuk menentukan perbandingan campuran sedemikian rupa hingga kekuatan karakteristik yang disyaratkan dapat dicapai.

9. Dalam melaksanakan pekerjaan beton dengan campuran beton dengan campuran yang telah direncanakan, jumlah semen minimum dan nilai faktor air semen maksimum yang dipakai harus disesuaikan dengan keadaan sekelilingnya. Dalam bidang ini dianjurkan untuk memakai jumlah-jumlah semen minimum dan nilai-nilai faktor air dalam PBI 1971 tersebut berlaku keadaan kering.

10. Dalam pengadukan atau pencampuran beton, kontraktor diharuskan memakai pengaduk atau mixer mekanis.

Page 44: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

11. Pemasangan tulangan harus dipasang sesuai dengan diameter dan jarak tulangan seperti pada gambar rencana, serta tulangan tidak boleh berubah tempat sebelum dan sesudah pengecoran.

12. Pengangkutan adukan beton ketempat pengecoran harus sedekat mungkin untuk menghindari terjadinya proses pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

13. Pengecoran harus memperhatikan tinggi jatuh, atau tidak boleh melampui 1.5 meter dan pemadatannya harus memakai alat penggetar (Vibrator) sesuai dengan petunjuk Direksi.

14. Selama paling sedikit 2 minggu beton harus dibasahi terus menerus untuk mencegah terjadinya pengeringan yang akan mengakibatkan tidak sempurnanya proses pengeringan beton.

Pengendalian Mutu Beton

1. Mutu beton untuk semua pekerjaan beton, seperti yang tercantum dalam pasal 4 ayat 1-3 diatas.

2. Agar persyaratan mutu beton tersebut dapat tercapai, maka Kontraktor diwajibkan berhubungan dengan laboratorium yang ditunjuk Direksi ketentuan komposisi atau mixed designnya.

3. Dalam hal ketentuan adukan beton harus ditentukan dengan nilai slump sesuai dengan macam pekerjaan beton. Adukan beton untuk keperluan pengujian slump ini harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan ember atau alat lain yang tidak menyerap air.

4. Untuk mencegah penggunaan beton yang terlalu kental atau encer, digunakan batas-batas nilai slump sebagai berikut :

a. Untuk poer dan tiang pancang dipakai nilai slump maksimum 12.5cm, dan nilai minimum 5cm.

b. Untuk plat, balok, kolom dan dinding dengan nilai slump maksimum 15cm dan besar nilai slump minimum 7.5cm.

5. Setiap pengecoran 5 m beton biasa dibuat 1 benda uji dan 3 benda uji untuk balok beton prestress dengan kubus (15x15x15)cm, atau beton dengan silinder (15x30)cm, untuk ditest di laboratorium pada saat umur beton mencapai 28 hari, hingga dapat diketahui apakah beton tersebut sudah sesuai dengan persyaratan atau tidak.

6. Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji harus memenuhi ketentuan –ketentuan PBI 1971 pasal 4.9.

7. Penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan-ketentuan mutu beton tersebut di atas atau persyaratan tidak tercapai, maka Direksi berhak meminta Kontraktor untuk membongkar beton yang tidak dapat memenuhi ketentuan mutu, tanpa adanya tuntutan adanya biaya tambahan.

8. Tindakan yang diambil apabila hasil pemeriksaan benda uji menunjukkan mutu beton yang tidak memenuhi syarat, disesuaikan dengan PBI 1971 N.I-2 pasal 4.9.

9. Semua konstruksi beton yang telah sesuai dicor harus disesuaikan dengan gambar rencana, bentuk, peil dan perlengkapan-perlengkapan juga tentang kelas betonnya.

Page 45: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

Perawatan Beton

1. Pada umumnya beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan

dan panas matahari serta kerusakan –kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton menjadi keras. Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab dengan cara menutupi dengan karung-karung basah atau menggenangi dengan air.

2. Setelah pekerjaan lantai aus (Concrete Wearing Surface) selesai dan sesudah beton mulai mengeras permukaannya harus ditutup dengan karung-karung basah atau bahan–bahan lainya yang sejenis dan diusahakan tetap lembab dengan menyiramnya dengan air tiap kali sampai beton mengeras dengan sempurna. Permukaan itu kemudian ditutup dengan pasir paling tidak setebal 5cm secepatnya, jika hal ini memungkinkan. Pasir ini harus tetap dijaga kelembabannya paling tidak selama 14 (empat Belas) hari dan dibiarkan demikian selama 21 (dua puluh satu ) hari.

3. Beton yang dibuat dengan semen biasa dan tidak memakai bahan-bahan pembantu lainnnya diusahakan pembasahannya selama 14 (empat belas) hari.

4. Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekentalan awal tinggi, atau beton yang menggunakan semen biasa tetapi dengan bahan-bahan pembantu, harus tetap dibasahi sampai saat dimana kekentalan mencapai 70 % dari kekuatan minimum test beton dari macam yang sama dan berumur 28 (dua puluh delapan) hari.

Pembongkaran Acuan dan Perancah

1. Perancah dan acuan tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali ada persetujuan dari Direksi. Dalam memberi persetujuannya Direksi akan memperhitungkan kekuatan kontruksi untuk menahan berat sendiri dan dapat ditampung seluruhnya berdasarkan kekuatan kubus test pada umur yang sama dengan masa mulai seleasainya pengecoran sampai waktu pembongkaran acuan dan perancah.

2. Pada umumnya perancah dan acuan dapat dibongkar setelah beton berumur 3 (tiga ) minggu.

3. Dalam hal-hal lain dimana pembongkaran acuan dan perancah akan dilakukan secepatnya maka untuk syarat-syarat minimum dibawah ini.

4. Dalam hal yang lain yang disebut disini, ketentuan hal yang sama dalam PBI 1971 harus diikuti sejauh mana hal seperti itu memungkinkan, bila terjadi suatu penyimpangan-penyimpangan dalam hal ini seijin Direksi.

5. Pembongkaran acuan dan perancah harus disaksikan oleh Direksi dan jika ada tempat-tempat yang keropos tidak boleh ditutup sebelum diadakan pemeriksaan.

Pembesian

1. Besi atau baja yang digunakan sebagai tulangan hendaknya sesuai dengan persyaratan yang disebut dalam spesifikasi bahan-bahan sebagai berikut :

Page 46: Spektek Jalan

RKS Kegiatan Bidang Bina Marga DPUTARU Kabupaten Brebes

a. Baja tulangan deform (BJ. TD) mutu U-39 untuk tulangan gelagar utama (beton prestress)

b. Baja tulangan deform (BJ. TD) mutu U-32 untuk tulangan selain beton prestress

c. Baja tulangan polos (BJ. TP) mutu U-24 untuk tulangan geser atau sengkang. 2. Besi tulangan hendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran, bahan-bahan

lepas, gemuk, minyak, cat, lumpur, bahan-bahan adukan lain yang menempel. 3. Besi tulangan hendaknya disimpan di tempat yang terlindung, ditumpu agar tak

menyentuh tanah dan dijaga agar tidak berkarat ataupun rusak karena cuaca. 4. Basi tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-

hati terutama pada besi tulangan dengan sifat yang getas (hard garde) tidak diperbolehkan untuk membengkokkan dua kalinya.

Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran

Pekerjaan Beton Pekerjaan Pembesian

Meter Kubik (M3) Kilogram (Kg)