spektek (cmp)_opt.pdf
TRANSCRIPT
PEKERJAAN PEMELIHARAAN / PERAWATAN BANGUNAN
PENGGUNA ANGGARAN : DINAS KUMKMP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTAI
NOMOR REKENING : 5.2.2.20.26.001
KEGIATAN : PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KUMKMP
BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
TAHUN ANGGARAN : 2015
SPESIFIKASI TEKNIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
TEKNIS PEKERJAAN PERAWATAN BANGUNAN
BAGIAN PERTAMA
RENCANA KERJA PELAKSANAAN
Pasal 1
Rencana Kerja Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan
penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, dan instansi terkait lainnya,
terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat
perjanjian/kontrak.
b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan, adalah :
1. Organisasi kerja.
2. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil.
5. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
6. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai
rencana kerja.
7. Penyusunan program mutu proyek.
(2) Penggunaan Program Mutu
a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa
dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan
kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :
1. Informasi pengadaan barang/jasa.
2. Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa.
3. Jadwal pelaksanaan.
4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
5. Prosedur instruksi kerja.
6. Pelaksana kerja.
(3) Pemeriksaan bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa
bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia
peneliti pelaksanaan kontrak.
Pasal 2
Organisasi Pelaksana Lapangan
(1) Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat
perjanjian/kontrak, penyedia barang.jasa harus membuat organisasi pelaksana
lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung
jawabnya masing-masing.
(2) Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang
tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi
ketentuan paraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan
golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang
bersangkutan.
(3) Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung
jawab lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan Kepala Unit/Satuan Kerja.
(4) Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil
ataupun para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang
bersangkutan.
(5) Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan
harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/ sakit dan Penyedia
barang/jasa harus menunjuk/ menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan
berhalangan.
(6) Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan, maka Kepala Unit/Satuan Kerja berhak memerintahkan kepada Penyedia
barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan
berpengalaman.
Pasal 3
Tenaga Kerja Lapangan
(1) Penyedia barang/jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang trampil dan
berpengalaman, sesuai keakhliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan
kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
(2) Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan
keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
kerja memadai.
(3) Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak
mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan/proyek.
(4) Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam
bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap
tenaga kerja.
Pasal 4
Bahan dan Peralatan
(1) Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
(2) Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak,
RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan
dan peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna
barang/jasa.
d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan
dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila
ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
(3) Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan
dari lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan
dilakukan.
(4) Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah
mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki
dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
(5) Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di
pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan
pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna
barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
(6) Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (5) di atas tidak dapat
dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
(7) Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah
menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara
penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.
Pasal 5
Mobilisasi
(1) Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
(2) Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
(3) Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku
Pasal 6
Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyedia barang/jasa wajib membuat jadual pelaksanaan pekerjaan secara rinci,
yang terdiri dari :
a. Time schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan
bobot untuk setiap minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva “S”.
c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus
dilengkapi dengan network planning.
(2) Jangka waktu jadual pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat
perjanjian/kontrak.
(3) Jadual pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup
seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara
rencana dan realisasinya.
(4) Jadual pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari
kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat
diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.
(5) Jadual pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruang rapat proyek.
Pasal 7
Laporan Hasil Pekerjaan
(1) Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam buku harian
lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
b. Buku harian Lapangan (BHL) berisi :
1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan
diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan
petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna
barang/jasa.
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana
proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis
dalam Buku harian Lapangan (BHL).
e. Jika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah
pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka
waktu 3x24 jam.
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya
atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis
maupun Kepala Unit / Satuan Kerja.
(2) Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan.
(3) Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan.
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Pasal 8
Foto Proyek
(1) Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan
menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
(2) Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis,
disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran
angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :
Tahap I Bobot
0% - 25%
Papan nama proyek, keadaan lokasi, galian pondasi dan pasangan
pondasi
Tahap II Bobot
25% - 50% Pekerjaan Struktur/Konstruksi
Tahap III Bobot
50% - 75% Pekerjaan Atap/Finishing
Tahap IV Bobot
75% - 100% Pekerjaan Finishing/Detail/Seluruh
Pekerjaan Selesai
(3) Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 3 (tiga) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing
adalah untuk :
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
1. Satu set untuk Kepala Unit / Satuan Kerja.
2. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
3. Satu set untuk Konsultan selaku pengawas teknis.
b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Perumahan dan Gedung
Pemda :
1. Satu set untuk Kepala Unit / Satuan Kerja.
2. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
3. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Kotamadya setempat
selaku pengawas teknis.
(4) Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan
petunjuk PengawasTeknis atau Kepala Unit / Satuan Kerja.
(5) Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan
penempatan dalam album disahkan oleh Kepala Unit / Satuan Kerja, untuk teknis
penempelan/ penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.
(6) Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure
diambil 3 (tiga) kali.
Pasal 9
Perbedaan ukuran
(1) Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang
ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan
angka.
(2) Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas
Teknis atau Perencana.
Pasal 10
Sarana Penunjang Proyek
(1) Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara
seperti, los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan.
penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Kepala Unit
/ Satuan Kerja dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.
(2) Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh
penyedia barang/jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan Kepala
Unit / Satuan Kerja.
(3) Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan
perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam
pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah
pekerjaan selesai.
(4) Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja pembantu
yaitu : air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam
kebakaran, dll.
(5) Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun
tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun
dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
(6) Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada
penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika
pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakan yang terjadi di atas
tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain
sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan
penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
(7) Setelah penyedia barang / jasa mendapat batas-batas daerah kerja secara benar,
maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu
yang ada didaerahnya meliputi :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja
maupun tidak disengaja.
b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru.
c. Kehilangan-kehilangan.
(8) Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan
untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat,
antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
(9) Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala
macam kotoran bekas-bekas bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera diangkut
atas persetujuan Pengawas Teknis / Kepala Unit / Satuan Kerja.
Pasal 11
Papan Nama Proyek
(1) Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di
lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.
(2) Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kepala Unit / Satuan
Kerja.
(3) Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat
Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 438/2000 tanggal 9 Maret 2000.
(4) Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan
tinggi 175 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan.
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
240 cm
Logo
Pemda
DKI
PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA
UNIT : …………………………………. Logo Unit
Nama Proyek : ……………..………… No. Proyek : ………………...……… Th.Anggaran : ……………...………… Volume : ………………..……… Biaya : ………………...……… No. SPK : ………………..………
Perencana : ……………. Pengawas : ……………
Spesifikasi Umum Proyek : …………….
………………….……… ………………………….
Pelaksana PT/CV : ………………………… No. TDR : ………………………… Kualifikasi : ………………………… Alamat : …………………………
Mulai : ..…..………….
Selesai :…..……………
Masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada : ……………………
Telp/Faks : ……………………
Direksi : ..………….
Telp/Faks : .…………..
175 C
m
Pasal 12
Perubahan pekerjaan.
1. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
harus dilaksanakan . Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan oleh rekanan dengan pertimbangan yang dapat dipertanggung
jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Kepala Unit/satuan
Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknik dan Perencana teknik.
2. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Perencana yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan lapangan yang
dibuat oleh Pengawas Teknik dan ditanda tangani bersama antara Rekanan,
Unit/Satuan Kerja, dan Pengawas Teknik serta Perencana. Adapun Berita Acara
Perubahan tersebut ditanda tangani oleh Rekanan dan Perencana.
3. J ika dimungkinkan item dan atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan
untuk tidak dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item dan Volume
pekerjaan baru, ditetapkan bersama serta dituangkan dalam Berita Acara Tambah
Kurang dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas.
Pembersihan Lokasi.
Kontraktor wajib melaksanakan pembersihan lokasi dari barang-barang hidup yang
berupa penebangan pohon dan berupa barang-barang mati untuk keperluan
pelaksanaan menurut petunjuk dari Direksi atau Pimpro.
Pembongkaran Sebagian Bangunan.
(1) Kontraktor wajib melakukan pembongkaran pada beberapa bagian bangunan yang
akan direhab/diperbaiki.
(2) Sebelum dilakukan pembongkaran Kontraktor harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas, termasuk izin pemakaian jalan, tempat pembuangan puing dan lain-
lain dari pihak yang berwenang. Kelalaian dalam hal ini, resiko menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
(3) Dalam pelaksanaan pembongkaran ini kontraktor wajib membuat usulan rencana
pembongkaran minimal menyebutkan :
a. Metode Pembongkaran;
b. Waktu pengangkatan puing;
c. Lokasi pembuangan puing;
d. Pengamanan terhadap instalasi ME
e. Jangka waktu pelaksanaan;
f. Lain-lain yang berkenaan dengan pembongkaran ini.
Pasal 13
Pembuatan Direksi Keet
Pembuatan direksi keet merupakan bangunan sementara dengan lantai rabat beton
diplester, konstruksi rangka kayu, dinding multiplek, penutup atap asbes semen
gelombang, diberi pintu dan jendela secukupnya. Letak bangunan akan ditentukan oleh
Kepala Unit / Satuan Kerja.
Pasal 14
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Semua pekerjaan penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar, RKS dan semua petunjuk yang disampaikan oleh pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.
2. Semua bahan yang dipakai untuk pengurugan kembali harus merupakan bahan
pilihan yang baik bebas dari kotoran, batu-batu besar dan bahan tumbuhan atau bahan lainnya yang dapat membusuk.
3. Pekerjaan penggalian harus dilaksanakan secara mekanis dan semua peralatan yang
dibutuhkan harus disediakan oleh Kontraktor, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan persiapannya maupun peralatan untuk pekerjaan penggaliannya sendiri dan alat-alat Bantu yang diperlukan. a. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor wajib untuk mengajukan permohonan
tertulis kepada pengawas, yang menyebutkan tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian.
b. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman, kemiringan dan lengkungan yang sesuai dengan gambar.
4. Untuk pengurugan kembali harus dilaksanakan selapis demi selapis dengan
ketebalan tidak lebih dari 20 cm tiap lapisnya dan harus dipadatkan secara mekanis sampai diperoleh kepadatan yang cukup dan disetujui oleh Pengawas.
Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Pondasi rolak Spesifikasi bahan
1. Bahan untuk pondasi batu bata adalah batu bata kualitas baik dengan ukuran standard
2. Adukan pengisi digunakan campuran 1 PC : 4 Psr, atau sesuai dengan yang disyaratkan perencana.
Syarat-syarat pelaksanaan 1. Bentuk dan ukuran pondasi sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana
atau sesuai petunjuk perencana. 2. Pada pasangan batu kali ini dasar maupun celah-celah batu kali harus diisi
adukan/perekat. 3. Pasangan pondasi batu bata dikerjakan di atas pasir urug setebal 10 - 15 cm padat
sesuai gambar rencana. 4. Pada bagian kedua sisi pondasi harus dibrapen dgn. adukan 1 PC : 4 Psr.
Pekerjaan Beton Bertulang Spesifikasi bahan
1) Air : Air yang digunakan harus air bersih yang memenuhi syarat untuk diminum (air minum), dan semua biaya untuk mendapatkan air bersih sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
2) Batu Split / koral : Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
3) Pasir : Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya dan juga memnuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971. Pasir laut tidak diperbolehkan untuk dipakai.
4) Semen : Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8 1965 atau type 1 menurut ASTM.C.150 dan memenuhi S.400 menurut Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (N.C.8-172). Semen yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.
5) Besi beton : - Besi beton yang digunakan adalah baja polos mutu U-24 dan ulir untuk U-32
(Sesuaikan gambar) - Mutu besi beton yang digunakan harus berkualitas baik serta ukuran sesuai
gambar, bebas dari cacat besi seperti retak, karat, gelombang, besi bekas dan sebagainya.
6) Begesting - Bekesting yang digunakan adalah kayu terentang dengan ketebalan 3 (tiga) cm. - Bekesting harus kuat tidak bergetar dan tidak lentur waktu pelaksanaan
pengecoran dan mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi. 7) Mutu Beton
- Untuk struktur beton digunakan adukan 1 : 2 : 3 - Untuk bangunan bertingkat yang menggunakan struktur beton, digunakan beton
Ready Mix dan mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor dengan hasil test dari laboratorium.
- Hasil dari pemeriksaan laboratorium harus segera diserahkan kepada pengawas. 8) Campuran Beton
- Komposisi adukan dinyatakan dalam perbandingan berat. Untuk menghasilkan mutu beton yang ditentukan pada masing-masing jenis konstruksi, maka masing-masing jenis material harus diadakan percobaan komposisi adukan terlebih dahulu dan hasil percobaan tersebut harus segara diserahkan kepada pengawas untuk dijadikan pedoman pada waktu diadakan pengecoran.
- Slump untuk campuran beton harus disesuaikan dengan hasil percobaan laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang disyaratkan.
- Pembuatan benda uji atau test kubus beton selama masa pelaksanaan, paling sedikit harus dibuat 1 benda uji setiap 5 m3 beton.
Pedoman pelaksanaan Kecuali ditentukan lain dalam ketentuan-ketentuan tersebut diatas, maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Pengecoran
a. Pengadukan dengan beton mixer/molen tidak boleh kurang dari 1 (satu) menit diputar setelah seluruh komponen adukan dimasukkan kedalam pengaduk/beton molen.
b. Penyampaian beton (adukan dari mixer) ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan segregasi komponen/adukan beton harus sudah dicor paling lambat 3 (tiga) menit sejak pencampuran di dalam mixer dengan tidak
mengurangi ketentuan-ketentuan kualitas beton yang disyahkan. Jika digunakan bahan tambahan, maka waktu tersebut diperpanjang dalam batas-batas yang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan tertulis dari pengawas lapangan (sipil/ME)
d. Pengecoran harus dilakukan dengan baik dengan menggunakan vibrator untuk menjamin kepadatan beton.
e. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat berhenti pengecoran harus disetujui pengawas lapangan.
f. Pada pengecoran sambungan setelah pengecoran berhenti 1 (satu) hari maka pada adukan beton lama (beton yang telah mengeras) harus diberi bahan kimia untuk memperkuat sambungan. Khusus untuk beton plat lantai tidak boleh terjadi keretakan dan kebocoran dan kemudian akan ditest bersama.
g. Setelah pengecoran maka beton harus selalu dalam keadaan basah secara terus menerus selama tidak kurang dari 7 (tujuh) hari selama masa pengerasan.
2. Lubang-lubang dan pipa-pipa Pemasangan pipa dan lubang-lubang pada beton tidak boleh sampai mengurangi
kekuatan konstruksi sesuai dengan persyaratan PBI 1971. 3) Siar-siar konstruksi dan pembongkaran bekesting
Pembongkaran bekesting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar rencana, harus mengikuti PBI 1971. Siar-siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu dengan air semen, tetapi sebelum pengecoran lanjutan dimulai, letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh pengawas.
4. Penggantian besi a) Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera dalam gambar. b) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya,
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka :
c) Kontraktor dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini dibertitahukan kepada perencana.
d) Jika diusulkan perubahan dari jalan pembesian maka perubahan tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.
e) Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
f) Harus ada persetujuan dari direksi / pengawas. g) Jumlah besi persatuan panjang dan jumlah besi ditempat tersebut, tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas penampang).
h) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat tersebut, atau didaerah overlapping sambungan yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian vibrator.
i) Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
j) Perawatan beton k) Beton harus dilindungi dari panas, hingga tidak terjadi penguapan yang terlalu
cepat. l) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan. m) Setelah pengecoran beton harus dibasahi paling sedikit 14 (empat belas) hari,
bagi beton yang tidak terlindung atau 7 (tujuh) hari bagi yang terlindung.
5). Tanggung jawab kontraktor Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas, sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan. Hadir atau tidaknya direksi pengawas selaku wakil bowheer atau operencana, yang sejauh mungkin tidak melihat/mengawasi/menegeur, maka kontraktor tetap bertanggung jawab penuh terhadap hasil kualitas pekerjaan.
Pekerjaan Dinding Dinding Bata a. Pemasangan batu bata Spesifikasi bahan 1. Batu bata Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
bahan dinding antara lain sbegai berikut : a) Ukuran sesuai dengan standar b) Matang dalam pembakaran c) Memiliki permukaan kasar
2. Adukan
Adukan yang digunakan untuk pasangan bata dinding biasa adalah 1 PC : 4 Psr, sedangkan untuk pasangan dinding dengan adukan kuat (trasram) digunakan adukan 1 PC : 3 Psr, dengan persyaratan bahan adukan sebagai berikut : a) Semen Portland harus memenuhi NI-8 b) Pasir harus memenuhi NI-3 c) Air harus memenuhi PVBT 1982
Syarat-syarat pelaksanaan 1. Batu bata yang hendak dipasang harus direndam dalam air bersih hingga jenuh
atau berhenti mengeluarkan gelembung udara. 2. Batu bata dalam keadaan basah harus segera dipasang dengan spesi sebagai
bahan perekat dengan ketebalan minimal 1 cm dan maksimal 2 cm. 3. Pasangan batu bata harus lurus (sesuai kebutuhan) tegak dan waterpass tiap
lapisnya. 4. Pasangan setengah batu bata dalam satu hari tidak boleh melebihi tinggi 1 m dan
setiap panjang 3 m harus diselingi kolom praktis. 5. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan beton (kolom
dan balok) harus diberi stek-stek diameter 10 mm dan panjang 20 cm. 6. Susunan batu bata harus sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. 7. Bagian yang akan dipasangi batu bata harus bersih dari segala bentuk kotoran.
b. Pekerjaan Plesteran dan acian Spesifikasi bahan
Adukan yang digunakan adalah : 1Pc : 2 Psr dipakai untuk plesteran kedap air, dan adukan 1 Pc : 4 Psr untuk seluruh plesteran lainnya atau sesuai item pekerjaan dalam RAB.
Adukan tersebut terdiri dari bahan-bahan dengan kualitas : a. Sement Portland harus memenuhi NI-8 b. Pasir harus memenuhi NI-3 c. Air harus memenuhi PVBT 1982
Syarat-syarat pelaksanaan
1. Plesteran pada permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar, dan dibersihkan dari segala kotoran , kemudian dalam tahap pertama harus dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan adukan 1 PC : 3 Psr , dan dibiarkan
mengering, yang selanjutnya dilakukan plesteran akhir yang dibuat datar dan lurus.
2. Pada dinding bata yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus dikorek sedalam 1 cm untuk memberikan pegangan pada plesteran, kemudian dinding disikat sampai bersih barulah plesteran dikerjakan.
3. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan semen dan diratakan sesuai kondisi lapangan.
Pekerjaan Kaca dan alat penggantung Spesifikasi bahan
1. Bahan kaca adalah kaca yang baik dan sesuai dengan ketentuan atau sesuai dengan petunjuk perencana.
2. Kaca yang dipergunakan mempunyai ketebalan minimum 5 (lima) mm. 3. Semua alat penggantung / pengunci hartus menggunakan produksi dalam negeri
yang mempunyai kualitas baik atau sesuai dengan petunjuk perencana. Syarat-syarat pelaksanaan 1. Pemasangan kaca harus presisi dan pada sambungan dengan bahan lain diberi
pengaman lis dari karet atau bahan lain yang sesuai. 2. Pemasangan alat pengantung harus presisi dan baik , tertanam secara kuat dan
kokoh sehingga tidak mudah terlepas. Pekerjaan kuzen pintu – jendela alumunium Spesifikasi bahan Bahan alumunium harus sesuai dengan gambar perencanaan baik jenis profil, ukuran maupun warnanya. Syarat-syarat pelaksanaan 1. Bentuk dan ukuran kusen harus sesuai dengan gambar perencanaan. 2. Semua penyambungan kusen harus disesuaikan dengan standard teknis
penyambungan yang dikeluarkan oleh pabrik, baik sistemnya maupun material pembantu yang digunakan.
3. Sistim pemasangan kusen baik pada dinding partisi maupun pada dinding bata ataupun beton bertulang harus sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik.
4. Pemasangan wall paper harus rata, lokasi yang akan ditempel wall paper harus bersih dari kotoran /debu kemudian dioleskan lem baru digelar wall paper sesuai kebutuhan.
Pekerjaan pintu – jendela, rangka partisi alumunium Spesifikasi bahan Bahan alumunium harus sesuai dengan gambar perencanaan baik jenis profil, ukuran maupun warnanya. a. Pekerjaan Partisi Gypsum dengan kuzen alumunium : Bahan-bahan yang diperlukan
- Kuzen alumunium colour / natural uk. 4” x 1 ¾” - Frame alumunium colour / natural uk. 4” x 1 ¾” - Plint alumunium colour / natural uk. Lebar 10 cm s/d 15 cm - Gypsum tbl. 12 mm - Wall paper - Kaca mati ryben / polos tbl. Minimal 5 mm - Rangka besi Hollow
b. Pekerjaan Partisi gypsum dengan daun pintu : Bahan-bahan yang diperlukan
- Kuzen alumunium colour / natural uk. 4” x 1 ¾” - Frame alumunium colour / natural uk. 4” x 1 ¾” - Plint alumunium colour / natural uk. Lebar 10 cm s/d 15 cm - Gypsum tbl. 12 mm - Wall paper - Kaca mati ryben / polos tbl. Minimal 5 mm - Rangka besi Hollow - Daun pintu kaca polos/ryben tbl. 5 mm lengkap dengan lis karet, atau daun pintu
teakwood tbl. 6 mm lengkap lem perekat, daun pintu kayu jati lengkap dengan paku, lem perekat.
- Kunci, engsel, handel tarik/dorong, floorhings, sloot/grendel, moher, door closer lengkap sesuai Gambar.
Syarat-syarat pelaksanaan 1. Bentuk dan ukuran kusen harus sesuai dengan gambar perencanaan. 2. Semua penyambungan kusen harus disesuaikan dengan standard teknis
penyambungan yang dikeluarkan oleh pabrik, baik sistemnya maupun material pembantu yang digunakan.
3. Sistim pemasangan kusen baik pada dinding partisi maupun pada dinding bata ataupun beton bertulang harus sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik.
4. Pemasangan wall paper harus rata, lokasi yang akan ditempel wall paper harus bersih dari kotoran /debu kemudian dioleskan lem baru digelar wall paper sesuai kebutuhan.
Pekerjaan Rangka Atap Pipa Gyp Medium : Pekerjaan konstruksi dan rangka atap bahan Pipa Gip Medium : Spesifikasi bahan
- Pipa Gip 2,5” - Pipa Gip 2 “ - Pipa Gip ¾” - Jenis, ukuran dan kualitas pipa gyp yang digunakan harus sesuai dengan yang
ditentukan. Syarat-syarat pelaksanaan
- Pemasangan kuda-kuda harus dilengkapi dengan besi penguat (seperti, dynabold, baut/mur, ripet dll.)
- Pemasangan gording harus dilengkapi dengan dudukan (sepatu). - Seluruh besi pipa konstruksi dan rangka atap harus dicat dasar (meni) secara
merata pada seluruh permukaan pipa Gip. - Pemasangan harus rapih dan benar
Pekerjaan lisplank Lisplank Kayu Spesifikasi bahan Bentuk dan ukuran serta jenis kayu lisplank harus sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar dengan kualitas kayu yang baik. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Pemasangan lisplank harus sesuai dengan gambar sierta harus rapi. 2) Papan kayu sebelum dipasang harus diaetkan terlebih dahulu, sesuai yang ditentukan
oleh Dinas Kehutanan Propinsi DKI Jakarta. 3) Penyambungan lisplank harus dikerjakan dengan lurus, rapi, tidak boleh
bergelombang dan papan kayu lisplang harus utuh dengan sambungan ekor burung. 4) Finishing lisplank disesuikan dengan yang ditentukan dalam gambar. Pekerjaan Atap Genteng Tanah Bakar : Spesifikasi bahan 1) Genteng harus memiliki ukuran yang sama, kedap air, permukaannya licin untuk
memperlancar mengalirnya air; 2) Presisi rapat hubungannya satu sama lain tidak melintir ke berbagai arah. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Genteng harus terletak pada pasangan reng yang lurus dan waterpas; 2) Hindari celah hubungan ke samping, ke atas dan ke bawah; 3) Pasangan genteng harus lurus dengan kontrol dan tarik benang. 4) Bubungan/nok ditutup dengan genteng yang sejenis dan berkualitas baik, tidak retak,
tidak berlubang dan dipasang saling menutup ujung sejauh kaitannya, kemudian dimatikan dengan adukan 1 : 2
Pekerjaan Atap Seng / Asbes atau spandek Spesifikasi bahan 1) Seng/asbes/spandek harus memiliki ukuran yang sama, kedap air, permukaannya licin
untuk memperlancar mengalirnya air; 2) Presisi rapat hubungannya satu sama lain tidak melintir ke berbagai arah. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Seng/asbes/spandek harus terletak pada pasangan gording yang lurus dan waterpas; 2) Overlap antara sambungan vertikal maupun horisontal harus cukup sehingga tidak
terjadi tampias/bocor; 3) Pasangan Seng/asbes/spandek harus lurus dengan kontrol dan tarik benang; 4) Bubungan/nok ditutup dengan seng/asbes/spandek yang sejenis dan berkualitas baik,
tidak retak, tidak berlubang dan dipasang saling menutup ujung sejauh kaitannya, kemudian dimatikan rapat.
Pekerjaan plafon GRC rangka hollow Spesifikasi bahan 1) Ketebalan GRC minimal 4 mm, dengan permukaan rata dan halus serta tidak
terdapat cacat retak, rapuh dan lain sebagainya. 2) Bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk digunakan. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Rangka hollow digunakan dimensi 20x40x1m dan 40x40x1mm dengan ketebalan 1.2
mm. 2) Rangka hollow dipasang dengan modul 60x120 cm. 3) Pemasangan rangka dilengkapi dengan angle clip plat abu-abu dan plat galvanis
tebal 2 mm, rod galvanis dia 5 mm dan wire rod dia 4.5 mm, U-clamp hollow plat abu-abu tebal 2 mm ukuran 20x40 mm dan 40x40 mm, hollow clamp kawat galvanis 0.3 mm ukuran 20x40 dan 40x40, lis pinggir bahan galvanis tebal 0.5 mm ukuran L 30x30 dan 20x20.
4) GRC dipasang dengan sekrup Panjang 25 mm, cornice adhesive dan textile tape. 5) Sisi plafond di pasang lis (sesuai dengan perencanaan). Pekerjaan list plafon Gypsun. Spesifikasi bahan Bahan yang digunakan harus sesuai dengan RAB dan harus sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam gambar perencanaan. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Pemasangan list plafon harus disesuaikan dengan pola plafond. 2) Apabila digunakan pola lurus, maka rangka plafon disusun dengan modul 60x120 cm 3) Pemasangan plafon lambrisering harus lurus dan rapi dengan masing-masing
lembaran plafon saling mengunci satu sama lain. 4) Minimal pada bagian tepi plafon harus dipasang lis profil gypsum dengan ukuran 5x5
cm, atau disesuaikan dengan gambar rencana baik bentuk profil maupun pola lis plafonnya.
Pekerjaan Lantai dan dinding Keramik Spesifikasi bahan Keramik yang layak untuk dipasang sebagai lantai adalah keramik dengan kondisi sbb. a) Keramik harus memiliki permukaan yang halus tanpa cacat baik email maupun lapisan
bawahnya; b) Permukaan belakang dari keramik harus kasar; c) Semua sisi keramik harus lurus dengan kontrol benang; d) Permukaan keramik tidak boleh cekung atau cembung; e) Ukuran keramik harus sama / sejenis. Syarat-syarat pelaksanaan 1. Keramik yang sudah memenuhi syarat melalui penyortiran harus direndam dalam air
dengan jumlah banyak(sejumlah keramik dalam keadaan terendam) hingga penuh dengan ciri keramik tidak lagi melepaskan gelembung udara.
2. Baik di atas tanah maupun di atas plat beton sebelum adukan yang merupakan perekat pasangan keramik terlebih dahulu harus dihamparkan pasir pasang dengan tebal 5 cm yang berfungsi sebagai media perataan lahan di samping untuk kerperluan lalu lintas udara.
3. Di atas hamparan adukan encer dengan perbangdingan 1:4 keramik sudah dapat ditata sebagai kepala dengan ketentuan as ruangan. Kepala dipasang di areal kiri dan
kanan ruangan, dengan bantuan kepala ini pemasangan keramik bagian tengah dapat dilakukan dengan bantuan tarikan benang.
4. Untuk meratakan ketinggian permukaan keramik gunakan martil berkepala karet agar tidak membuat cacat permukaan keramik.
5. Naat untuk keramik dibuat sama dengan ukuran 3 mm sebagai pengikat antara satu dengan lainnya nat 3 mm tadi, diisi dengan cairan semen yang warna (yang sesuai dengan warna keramik.
6. Bahan yang akan di pasang agar terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pihak perencana atau pengawas mengenai mutu dan kwalitas.
Pekerjaan Lantai Marmer, Essenza dan Granito Spesifikasi bahan
Marmer harus memenuhi persyaratan teknis dengan cirri fisik sebagai berikut : a. Memiliki permukaan halus dengan sisi rapi dan lurus, water pass ; b. Tidak terdapat urat patahan yang tembus kebelakang; c. Kualitas marmer mempunyai usia tua dengan ciri keras, dan untuk granit mempunyai
kualitas I serta bening. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Marmer dan granit yang sudah memenuhi syarat melalui penyortiran harus diredam dalam air dalam jumlah banyak (sejumlah marmer dalam keadaan terendam) hingga jenuh dengan ciri marmer tidak lagi melepaskan gelembung udara.
2. Baik diatas tanah maupun diatas plat beton sebelum adukan yang merupakan perekat pasangan marmer terlebih dahulu harus dihamparkan pasir pasang dengan tebal 5 cm yang berfungsi sebagai media perataan lahan di samping untuk keperluan lalulintas udara.
3. Di atas hamparan adukan encer dengan perbandingan 1:4 marmer sudah dapat ditata sebagai kepala dengan ketentuan as ruangan. Kepala dipasang di areal kiri dan kanan ruangan, dengan bantuan kepala ini pemasangan marmer bagian tengah dapat dilakukan dengan bantuan tarikan benang.
4. Untuk meratakan ketinggian permukaan marmer gunakan martil berkepala karet akan tidak membuat cacat permukaan marmer.
5. Naat untuk marmer dibuat sama dengan ukuran 3 mm sebagai pengikat antara satu dengan lainnya naat 3 mm tadi, diisi dengan bubuk semen sesuai warna marmer. Bahan yang akan di pasang agar terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pihak perencana atau pengawas.
Pekerjaan water proofing Pek.Water Proofing dgn Bitutene WR Grace system membran tbl 1.5 mm Spesifikasi bahan (1) Bahan yang digunakan adalah bitutene system membran dengan ketebalan 1.5 mm
berkualitas baik dan bergaransi selama 3 (tiga) tahun. (2) Bahan-bahan yang digunakan harus sesuai dengan standard yang ditentukan oleh
pabrik dan standard lainnya.
Syarat-syarat pelaksanaan (1) Untuk plat/dak baru, maka plat/dak tersebut harus disikat terlebih dahulu sampai
bersih. (2) Untuk plat/dak lama yang telah dipasangi water proofing, maka harus dilakukan
pengupasan screeding dari water proofing lama sampai plat/dak beton bersih, kemudian disikat sampai bersih.
(3) Kemudian dlakukan Coatting colbond 1:1:1 yang berfungsi sebagai perekat. (4) Pengaturan leveling/kemiringan dilakukan dengan scread kurang lebih 0.5%. (5) Setelah itu dilakukan primer coating dengan bahan cair primer, yang dilanjutkan
dengan water proofing dengan membran sheet bakar. (6) Pada pertemuan dinding bata, maka harus dilakukan bobokan plesteran setinggi 20
cm. (7) Semua pertemuan 90 derajat atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul,
yaitu menutup sepanjang sudut tersebut dg. adukan kedap air 1 : 3. (8) Setelah water proofing dilaksanakan, plat/dak beton tersebut harus ditest dengan
menggenangi pat/dak tersebut dengan air selama 24 jam dan dilihat dibagian bawah plat/dak, jika masih bocor/rembes maka harus dilakukan injeksi pada retakan yang menyebabkan kebocoran tersebut.
Pekerjaan water proffing dengan AM-100 (Cementitious Waterproofing) Spesifikasi bahan (1) Bubuk AM-100 Cementitious Waterproofing (2) Cairan AM-100 Cementitious Waterproofing Syarat-syarat pelaksanaan (1) Permukaan yang akan diberi lapisan harus keras, bersih, bebas dari sisa-sisa cat,
bebas dari debu, lemak dan minyak, lilin dan bahan-bahan pengotor lainnya. (2) Siapkan adukan bubuk AM-100 dengan cairan AM-100 dengan perbandingan 1.5 kg
bubuk AM-100 dan 1 liter cairan AM-100. (3) Aduklah hingga tercapai konsistensi adukan yang kental seperti krim dan tidak
terdapat lagi gumpalan bahan yang belum tercampur. (4) Biarkan adukan selama kurang lebih 5 – 10 menit. (5) Ulangi pengadukan untuk memastikan pencampuran yang homogen sebelum
diaplikasikan. (6) Aplikasikan adukan tersebut pada bidang yg diinginkan dengan pentahapan sebagai
berikut : a. Pelapisan pertama dilakukan dengan kuas biasa atau kuas roll b. Pelapisan selanjutnya dapat dilakukan dengan kuas, kuas roll maupun alat
semprot (spray-gun), untuk permukaan datar dapat juga dilakukan dengan menggunakan trawel.
(7) Sebelum pengeringan sempurna tercapai (minimum 7 hari), tidak diperbolehkan bidang tersebut dibasahi, digenangi atau kontak langsung dengan air.
Pekerjaan Pengecatan : Pengecatan Tembok 1. Pekerjaan Plamir dinding tembok Spesifikasi bahan
Bahan plamir dinding tembok yang digunakan harus berkualitas baik. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Pekerjaan ini harus dilaksanakan sebagai dasar pengecatan dinding batu-bata yang baru.
2) Bahan plamir yang digunakan harus berkualitas baik. 3) Permukaan dinding batu bata yang akan diplamir harus sudah diplester dan diaci
dan bersih dari berbagai kotoran. 4) Pelapisan plamir harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dihasilkan
permukaan dinding bata yang rata. 5) Setelah pelapisan plamir dilakukan dengan sempurna, sesudah kering harus
diamplas agar permukaan dinding bata tersebut rata dan halus. 2. Pekerjaan pengecatan dinding batu bata Spesifikasi bahan Bahan cat tembok/plafon yang digunakan harus berkualitas baik.
Syarat-syarat pelaksanaan
1) Setelah pengawas menyetujui dan pekerjaan-pekerjaan lain telah selesai, maka dilaksanakan pekerjaan akhir (finishing) hingga didapatkan hasil yang baik dan rata warnanya (tidak berbayang).
2) Pekerjaan pengecatan dinding batu bata yang baru, permukaan dinding tersebut baru dapat dicat jika telah diplester, diaci dan diplamir rata dan halus. Untuk plafon, sebelum dilakukan pengecatan maka harus diplamir dan diamplas sampai rata dan halus.
3) Pengecatan baru dapat dilaksanakan jika pengawas lapangan telah menyatakan secara tertulis bahwa permukaan dinding / plafon tersebut rata dan baik.
4) Pengecatan harus dilakukan secara bertahap sampai didapat hasil yang rata dan baik.
Pekerjaan Pengecatan kayu 1. Pekerjaan Meni kayu Spesifikasi bahan
1. Meni kayu yang digunakan harus berkualitas baik. 2. Tinner pengencer meni yang digunakan harus berkualitas baik.
Syarat-syarat pelaksanaan
1) Pekerjaan meni harus dilaksanakan sebagai dasar pengecatan kayu yang baru. 2) Permukaan kayu yang akan dimeni permukaannya harus sudah diratakan dan
bersih dari berbagai macam kotoran. 3) Permukaan kayu harus tertutup meni secara sempurna dan merata.
2. Pekerjaan pengecatan kayu Spesifikasi bahan
Bahan cat kayu yang digunakan harus berkualitas baik.
Syarat-syarat pelaksanaan 1) Untuk pekerjaan pengecatan kayu yang baru, permukaan kayu yang akan dicat
harus sudah dimeni dan diplamir serta diamplas sampai halus. 2) Setelah didapat permukaan kayu yang rata dan halus pengecatan kayu
dilaksanakan secara bertahap mulai dari cat dasar sampai pengecatan finishing hingga benar-benar rata.
3) Setelah pengawas menyetujui dan pekerjaan-pekerjaan lain telah selesai, maka dilaksanakan pekerjaan akhir (finishing) hingga didapatkan hasil yang baik dan rata warnanya (tidak berbayang).
4) Pengecatan kayu tersebut dilakukakan 3 (tiga) kali laburan dengan ketentuan seperti di atas.
5) Untuk pekerjaan pengecatan kayu lama, maka sebelum dilakukan pengecatan permukaan cat kayu lama harus dibersihkan dari berbagai kotoran, baru pengecatan dilakukan hingga didapatkan hasil yang rata dan baik.
6) Pengecatan harus dilakukan secara bertahap sampai didapat hasil yang rata dan baik.
Pekerjaan Pengecatan besi/baja 1. Pekerjaan Meni besi/baja Spesifikasi bahan
1. Meni besi/baja yang digunakan harus berkualitas baik. 2. tinner pengencer meni yang digunakan harus berkualitas baik.
Syarat-syarat pelaksanaan
1) Pekerjaan meni harus dilaksanakan sebagai dasar pengecatan besi/baja yang baru.
2) Permukaan besi/baja yang akan dimeni harus bersih dari berbagai kotoran termasuk karat.
3) Permukaan besi/baja harus tertutup meni secara sempurna dan merata. 2. Pekerjaan plamir besi/baja Spesifikasi bahan Bahan plamir besi/baja yang digunakan harus berkualitas baik.
Syarat-syarat pelaksanaan 1) Pekerjaan ini harus dilaksanakan sebagai dasar pengecatan besi/baja yang baru. 2) Bahan plamir besi/baja yang digunakan harus berkualitas baik. 3) Permukaan baja yang akan diplamir harus sudah dicat meni secara merata dan
bersih dari berbagai kotoran. 4) Pelapisan plamir harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dihasilkan
permukaan besi/baja atau dinding yang rata. 5) Setelah pelapisan plamir dilakukan dengan sempurna, sesudah kering harus
diamplas agar besi/baja tersebut rata dan halus.
3. Pekerjaan pengecatan besi/baja Spesifikasi bahan
Bahan cat besi/baja yang digunakan harus berkualitas baik. Syarat-syarat pelaksanaan 1) Untuk pekerjaan pengecatan besi/baja yang baru, permukaan besi/baja harus
sudah dimeni dan diplamir serta diamplas sampai rata dan halus. 2) Setelah didapat permukaan besi/baja yang rata dan halus pengecatan dilakukan
secara bertahap mulai dari cat dasar sampai pengecatan finishing hingga benar-benar rata.
3) Setelah pengawas menyetujui dan pekerjaan-pekerjaan lain telah selesai, maka dilaksanakan pekerjaan akhir (finishing) hingga didapatkan hasil yang baik dan rata warnanya (tidak berbayang).
4) Pengecatan cat besi/baja dilakukan 3 (tiga) kali laburan dengan ketentuan seperti di atas.
5) Untuk pengecatan besi/baja lama, maka pengecatan baru dapat dilaksanakan jika permukaan cat besi/baja lama dalam keaadaan bersih dari berbagai macam kotoran, pengecatan dilakukan sampai benar-benar rata.
6) Pengecatan harus dilakukan secara bertahap sampai didapat hasil yang rata dan baik.
Pekerjaan Listrik
I. Lingkup Pekerjaan : Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi listrik adalah instalasi yang penunjang bangunan (gedung) baik dalam maupun diluar gedung, taman, area perparkiran dan lain-lain yang mencakup antara lain : 1. Pekerjaan panel-panel daya 2. Pekerjaan Instalasi (pengabelan) 3. Pekerjaan Armature (penerangan, peralatan pemutus dan penghubung daya dan
peralatan catu daya) 4. Pekerjaan pentanahan
II. Teknik / Tata Cara Pelaksanaan :
- Sebelum melaksanakan pekerjaan pemborong harus mencek aliran listrik (jika dilokasi sudah terpasang daya listrik) terlebih dahulu.
- Pelaksanaan harus mengacu pada PUIL 2000 - Pekerja harus mengunakan pengaman 1. Pekerjaan Panel-panel Catu Daya :
Pekerjaan Panel-panel catu daya adalah panel-panel tegangan menengah ( MVDP ) panel-panel tegangan rendah ( LVDP ).
Pada umumnya panel tegangan menengah dipasang untuk pekerjaan jaringan listrik dengan tegangan 20/12 KV sedangkan panel tegangan rendah dipasang pada jaringan 380/220 V yakni panel-panel jaringan untuk beban daya mulai dari panel beban utama (induk ) panel distribusi, panel beban penerangan dan panel-panel beban mesin, peralatan dll. a. Konstruksi Panel. Panel dibuat dari bahan plat baja dengan ketebalan antara 1 s/d 2 mm (
disesuaikan dengan kebutuhan ) setara Alma Panel dan dilapisi anti karat
dengan finishing cat bakar. Panel harus mengunakan kover ( frame penutup komponen ).
b. Kelengkepan Panel. Panel harus dilengkapi dengan kombinasi “ Cath and Flat key Lock “ untuk setiap satu sel ( pintu ) dan disediakan 2 ( dua ) buah anak kunci.
c. Komponen Panel. Komponen panel terdiri dari Busbar dari bahan tembaga plat strip, pemutus
daya utama 3 ( tiga ) Phase atau 1 ( satu ) Phase dengan pe mutus daya distribusi ( panel utama ) atau pemutus daya( panel beban ), alat ukur dan kontrol elektrik serta Accessories listrik.
d. Pengadaan dan pemasangan Panel. 1. Panel-panel yang dipasang pada proyek adalah produksi dalam Negeri
dengan Standart Industri Indonesia ( SII ) yang dibuat secara Pabrikasi 2. Pemasangan Panel
a. Untuk panel-panel MVDP dan LVDP dengan ukuran besar harus ditempatkan pada ruang panel tersendiri Hours seat pada dudukan yang disediakan yang dilengkapi dengan lorong kabel yang dibuat yang dapat dibuka dan ditutup.
b. Untuk panel-panel pembagi dan panel-panel beban yang dipasang inbow dalam dinding dengan ketinggian + / - 150 cm diatas lantai dan ditempatkan pada tempat yang aman.
2. Pekerjaan Instalasi ( pengabelan )
Pekerjaan Instalasi ( Pengabelan ) Penggunaan kabel instalasi yang digunakan adalah kabel dengan penghantar inti tembaga ( CU ) untuk pemakaian tuvour dalam tanah harus menggunakan kabel yang berperisai dengan inti kabel compact circular strauded dan inti tunggal untuk diameter 1,5 mm2 s/d 10 mm2. Lapisan isolator kabel harus terdiri dari : a. Kabel tanah dengan diameter 16 mm2 atau lebih
- Semi kunduktor screen - Isolasi XLPE - Isolasi Screen - Lpisan pita tembaga - Lapisan dalam PVC - Lapisan perisai steel tape amour - Lapisan luar PVC
- Isolasi PVC - Selumbung dalam PVC - Selumbung luar PVC
- Standard Industri Indonesia ( SII ) - Standard Perum Listrik Negara (SPLN ) - International Electrotecnhnical Commision ( IEC )
2. Sporing kabel instalasi dalam bangunan menggunakan pipa PVC diameter
¾ “ sparing kabel dipasang untuk instalasi inbow dalam tembok dan dalam beton., Pencabangan sparing harus dipasang does pencabangan dengan lobang ukuran disesuaikan ndengan diameter pipa PVC sparing, belokan atau tekukan digunakan fleksible conention ataupun dengan elbow.
3. Pemasangan Pemasangan Instalasi didalam plafon untuk grouping lebih 3 (tiga) group harus dipasang kabel treak (rak kabel). Pencabangan instalasi disambung secara circulan streaned (dipilin padat) dan di isolasi pada bagian pilihan ditutup dengan las dop.
4. Pngetesan tahanan isolasi (merger) dilakukan setelah jaringan terpasang
secara keseluruhan, dengan pengertian bahwa armature belum terpasang.
b. Kabel instalasi pada inti tunggal atau lebih dengan diameter 1,5 mm2 s/d
10m2
1. Kabel yang digunakan untuk instalasi ( pengbelan ) adalah kabel produksi
dalam Negeri jenis low voltage serta memenuhi :
3. Pekerjaan Armature :
a. Pekerjaan armature : 1. Penggunaan dan pemasangan armature lampu produksi Philips atau yang
setara. 2. Saklar pemutus daya dan stop kontak catu daya 250va rocker mekanis
type modular dekoratif. 3. Stop kontak catu daya tenaga ( power ) menggunakan produksi MK. Atau
yang setara. 4. Untuk jenis armature TL harus dipasang kapasitor dengan ukuran yang
sesuai dengan besaran VA yang terpasang. 5. Material yang terpasang dilapangan harus sesuai dengan Bill of Quantity
yang diterbitkan oleh redaksi .
4. Pekerjaan pentanahan : Pekerjaan Pentanahan menggunakan system setempat dengan. elektroda “ cooper “ dengan diameter minimal ¾ “ yang ditanam hingga mencapai kedalaman minimal 12 m` (R.0,02 Ohm ) kawat pentanahan menggunakan BC diameter 50 mm2 type streanded dengan pipa pertanahan menggunakan pipa Gip diameter 1”.
Pekerjaan Instalasi Air / Plumbing/Pompa. I. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan Plumbing ( instalasi air ) adalah pekerjaan yang meliputi dan tidak terbatas pada penguraian serta memenuhi spesifikasi teknis, memenuhi persyaratan standarsasi yang diberlakukan hingga dapat berfungsi dengan baik : 1. Instalasi air bersih termasuk dengan alat-alat sambung, alat-alat penunjang
serta kelengkapan penunjang lainnya. 2. Instalasi air kotor termasuk dengan alat sambung, alat-alat penunjang serta
kelengkapan penunjang lainnya. 3. Sanitair termasuk dengan fitting-fitting serta kelengkapan yang lainnya. 4. Instalasi air hujan ( drainage ) termasuk dengan alat-alat sambung. 5. Instalasi pompa termasuk dengan penggandaannya. 6. Pengetesan terhadap pekerjaan instalasi maupun pompa-pompa yang
terpasang. II. Persyaratan dan Peralatan teknis :
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain yang berhubungan dengan peraturan-peraturan pekerjaan instalasi air yang sudah berlaku di Indonesia khususnya di Propinsi DKI Jakarta. Peraturan dan Persyaratan yang berkenan dengan hal tersebut diatas antara lain : - Peraturan Perusahaan Air Minum Negara tentang inst. Air. - Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia ( PPPI ) yang dikeluarkan oleh
Direktorat Teknis Penyehatan Dit Jen Cipta Karya Dep. Pekerjaan Umum. - Peraturan Beton Indonesia ( PBI ) NI- 2 / 1995. PBI- NI- 2 / 1971. - Pemeriksaan Umum Untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI- 3 (PUBB)
2956 NI- 3 1963, PUBB 1969.
1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih. Instalasi pemipaan air bersih menggunakan Pipa Gip atau PVC Klas. AW
(sesuai dengan Bill of Quantity ). Pipa yg digunakan adalah pipa yang memenuhi Standart Industri Indonesia
(SII ).
- Penyambungan pipa Gip MC digunakan system Ulir dengan penyambungan (flanged ), alat-alat sambung menggunakan bahan yang sejenis.
- Penyambuingan PVC AW digunakan penyambung sok dengan pelekat lem PVC. AW.
2. Instalasi Air Kotor dan kotoran menggunakan Pipa PVC AW sesuai Bill Of Quantity. Pemipaan dipasang dengan kemiringan +/ - 10 s/d 15 derajat untuk pemipaan datar. Alat-alat sambung bahan pipa PVC AW dan pemasangan digunakan lem perekat PVC.
3. Sanitair (Closet, Wastafel, Urinoir, Floor drain, roof drain, kran air, Stop kran dll.) Produksi Dalam Negeri yang memenuhi Standard Produksi Indonesia ( SII ), pemasangan sanatair lengkap dengan fitting-fitting dan kelengkapan yang lain.
4. Instalasi Instalasi air hujan dimaksud adalah talang tegak, bahan yang dipasang pipa PVC klas AW atau sesuai dengan Bil Off Quantity, Pemasangan pipa Instalasi talang tegak., Pemasangan pipa instalasi talang tegak diklem pada dinding dengan jarak antara klem 1 m’.
5. Pekerjaan Instalasi Pompa Pompa dimaksud adalah Pompa-pompa hisap dan pompa-pompa tekan type sentripugal maupun submersible, antara lain pompa air bersih, pompa air kotor, pompa penyiraman dll. Pemipaan penunjang pompa termasuk alat-alat Bantu dan alat-alat sambung.
6. Pekerjaan Pengetesan. - Pengetesan pekerjaan Plumbing dilakukan ( air bersih ) dengan melakukan
test tekanan air. - Pengetesan dilakukan bersama-sama dengan Instansi terkait yang
dituangkan dalam Berita Acara Pengetesan.
URAIAN ITEM PEKERJAAN
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KUMKMP BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
No.Rekening : 5.2.2.20.26.001
I PEKERJAAN PENDAHULUAN:
1 Papan nama proyek
2 Biaya foto proyek
3 Alat2 bantu/steger kayu
4 Alat bantu scafolding (sewa)
5 Direksi keet 4 x 6
II PEKERJAAN BONGKARAN/PASANGAN
A KANTIN
- Pekerjaan Bongkaran+pasangan+pengecatan:
1 Bkr.karpusan genteng
2 Bkr.atap genteng
3 Bkr.plafond gypsum
4 Bkr.lis plafond
5 Bkr.kuzen pntu/jendela
6 Bkr.tralis jendela
7 Pas.kembali atap genteng plentong lama
8 Pas.atap genteng plentong baru
9 Pas.karpusan genteng plentong
10 Pas.GRC.rangka hollow
11 Pas.lis profil T. 10 cm
12 Pas.kuzen alumunium color type A lkp.accesories
13 Pas.kuzen alumunium color type B lkp.accesories
14 Pas.kuzen alumunium color type C lkp.accesories
15 Galian tanah pondasi rolak dapur
16 Pas.rolak batu bata
17 Pas.sloof, kolom, ringbalk ad.1:2: besi 150 kg/m3
18 Pas.dinding batu bata meja dapur
19 Pas.plesteran ad.1:4
20 Pas.plat beton meja dapur ad.1:2:3 tbl.12 cm besi 150kg/m3
21 Urugan pasir bawa rolak + lantai rabat
22 Pas.lantai kerja ad.1:3:5 tbl 5 cm
23 Pas.keramik (meja dapur, lantai, dinding) uk.20x20 muka kasar
24 Pas.tiang/rangka atap dapur pipa gip dia 2"
25 Pas.gording pipa gip dia 1"
26 Pas.atap alumunium spandek
27 Pas.talang 1/2 lingkaran dia 15 cm dari bahan seng plat BJLS
28 Pas.greel tutup saluran bahan besi siku L.50.50.5 +
besi streep uk.6mm, 50mm-10cm
29 Cat tembok lama 3 lapis setara dulux
30 Cat plafond GRC 3 lapis setara dulux
31 Cat kay lisplank 2 lapis
- Pekerjaan M&E
Pekerjaan Listrik
1 Bkr.instalasi lama
2 Pas.instalasi penerangan lengkap
3 Pas.instalasi ceilling fan
4 Pas.lampu V shape TL 2 x 36 watt stel plat
5 Pas.lampu V shape TL 1 x 36 watt stel plat
6 Pas.lampu V Shape TL 1x18 watt stel plat
7 Pas.ceilling fan
Pekerjaan Plumbing
1 Pas.kitchen zink
2 Pas.kran bebek
3 Pas.pipa air bersih PVC AW dia 1/2" dari pompa air bersih
4 Pas.pipa air kotor PVC AW dia 2" dari kitchen zink ke saluran
5 Pas.stop kran dia 1/2"
6 Alat2 sambung/bantu PVC
B PEK.PAPAN NAMA
- Pekerjaan Bongkaran+pasangan+pengecatan:
1 Bkr.dinding keramik papan nama / pot bunga
2 Bkr.lantai keramik
3 Urugan pasir t.10 cm
4 Pas.lantai kerja ad.1:3:5 tbl.5cm + tulang susut
5 Pas.lantai Marmer
6 Pas.dinding marmer
7 Angkutan bekas bongkaran
8 Pengerokan cat tembok lama
9 Pengecatan tembok bag luar lama 2 lapis dengan plamir
cat setara dulux weather sield
- Pekerjaan M&E
1 Bkr.conblok existing
2 Galian tanah kabel 30 x 40 cm
3 Urugan tanah kembali
4 Pemadatan tanah
5 Pas.kembali konblok existing
6 Pas.kabel NYY 3x4 mm2 dari panel kantor
7 Pas.pipa conduit 20 mm
8 Pas.armature lampu sorot HPS/MH/CMH 150 W (utk.papan nama)
9 Pas.timer listrik di panel gedung
10 Pas.MCB 4A/1phase/4,5kA di panel gedung
11 Wiring dan Accesories
C KLINIK
- Pekerjaan Bongkaran+pasangan+pengecatan:
1 Bkr.karpusan genteng
2 Bkr.atap genteng
3 Bkr.plafond akrilik Lt.1, 2
4 Bkr.plesteran dak beton teras
5 Bkr.lantai keramik KM/WC Lt.1, 2
6 Bkr.dinding keramik KM/WC Lt.1, 2
7 Bkr.lantai keramik ruang Lt.1, 2
8 Bkr.daun pintu Lt.1, 2
9 Pas.allumunium foil
10 Pas.kembali atap genteng plentong lama
11 Pas.atap genteng plentong baru
12 Pas.karpusan genteng plentong
13 Pas.GRC.rangka hollow Lt.1, 2
14 Pas.lis profil T. 10 cm
15 Pas.plesteran dak beton teras ad.1:2 t. 2 cm + ultrafixdry
16 Pas.water profing membran
17 Pas.water profing AM 100
18 Pas.lantai keramik KM/WC Lt.1, 2 uk.20x20 cm
19 Pas.dinding keramik KM/WC Lt.1, 2 uk.20x25 cm
20 Pas.lantai keramik ruang uk.40x40 cm lt.1, 2
21 Pas.keramik step nosing tangga uk.10x40 cm
22 Pas.daun pintu plywood rangka expost kayu Kls.II
23 Pas.engsel pintu
24 Pas.kunci pintu tanam
25 Pas.kuzen + daun pintu PVC ex moradon urat kayu lengkap
Accesories (Lt.1, 2)
26 Pembesihan lokasi
27 Angkutan bekas bongkaran
28 Bkr.lapisan wall paper lama
29 Pas.lapisan wall paper
- Pekerjaan Pengecatan
1 Pengerokan cat tembok lama
2 Cat tembok luar 3 lapis cat setara dulux weather sield
3 Cat tembok/plafond bag.dalam 3 lapis setara dulux
4 Cat kayu lisplank 2 lapis
Pekerjaan M & E :
Lantai 1
A Pekerjaan Listrik
1 Bkr.instalasi lama
2 Pas.instalasi penerangan lengkap saklar
3 Pas.instalasi stop kontak lengkap
4 Pas.instalasi stop kontak AC lengkap
5 Pas.lampu RM 300 2x36w / 54 MO SAUY
6 Pas.lampu downlight isi PLE 18 Watt
7 Pas.panel induk dengan komponen :
- Box panel uk.69 x 59 x 40 cm
- MCCB 60-100A/3P/10 KA
- MCB 32A/3P/6KA
- MCB 16A/3P/6KA
- CT 100A
- Amper meter
- Volt meter
- VSS
- Pilot lamp (R,S,T)
- Rell cuprum 20x3 mm
- Fuse control
- Wiring Assesories
- Montage pemasangan
8 Pas.kabel NYY 4x35mm2 dari meter listrik
9 Pantekan BC 6 mm + pipa gip 3/4" dalam 6 m'
10 Pas.panel AC dengan komponen :
- Box panel uk.69 x 59 x 40 cm
- MCB 32A/3P/6KA
- MCB 16A/1Phase
- Pilot lamp (R,S,T)
- Rell cuprum 20x3 mm
- Fuse control
- Wiring Assesories
- Montage pemasangan
11 Pas.kabel NYY 4x10mm2 dari panel induk lantai 1
12 Pas.panel Penerangan dengan komponen :
- Box panel uk.69 x 59 x 40 cm
- MCB 16A/3P/6KA
- MCB 10A/1P
- MCB 6A/1P
- Pilot lamp (R,S,T)
- Rell cuprum 20x3 mm
- Fuse control
- Wiring Assesories
- Montage pemasangan
13 Pas.kabel NYY 4x4mm2 dari panel induk lantai 1
B Pekerjaan Plumbing KM/WC Lt.1
1 Bkr.instalasi air bersih
2 Bkr.instalasi air kotor dia 2"
3 Bkr.instalasi air kotor dia 4"
4 Bkr.bak air
5 Bkr.kloset duduk
6 Bkr.wastafel
7 Pas.instalasi air bersih
8 Pas.instalasi air kotor dia 2"
9 Pas.instalasi air kotor dia 4"
10 Pas.kran 1/2"
11 Pas.floor drain
12 Pas.kloset duduk
13 Pas.shower spray
14 Pas.wastafel lavatory
15 Pas.kran wastafel
16 Alat2 sambung/bantu PVC
Lantai 2
A Pekerjaan Listrik
1 Bkr.instalasi lama
2 Pas.instalasi penerangan
3 Pas.instalasi stop kontak
4 Pas.instalasi stop kontak AC
5 Pas.lampu baret isi TL.bulat 20 watt type kotak
6 Pas.lampu RM 300 2x36w / 54 MO SAUY
7 Pas.lampu downlight isi PLE 18 Watt
8 Pas.panel AC dengan komponen :
- Box panel uk.69 x 59 x 40 cm
- MCCB 32A/3P/6 KA
- MCB 16A/1Phase
- Pilot lamp (R,S,T)
- Rell cuprum 20x3 mm
- Fuse control
- Wiring Assesories
- Montage pemasangan
9 Pas.kabel NYY 4x10mm2 dari panel induk lantai 1
10 Pas.panel Penerangan dengan komponen :
- Box panel uk.69 x 59 x 40 cm
- MCB 16A/3P/6KA
- MCB 10A/1Phase
- MCB 6A/1Phase
- Pilot lamp (R,S,T)
- Rell cuprum 20x3 mm
- Fuse control
- Wiring Assesories
- Montage pemasangan
11 Pas.kabel NYY 4x4mm2 dari panel induk lantai 1
B Pekerjaan Instalasi Air:
- Pek.Plumbing KM/WC
1 Bkr.instalasi air bersih
2 Bkr.instalasi air kotor dia 2"
3 Bkr.instalasi air kotor dia 4"
4 Bkr.bak air
5 Bkr.kloset duduk
6 Bkr.wastafel
7 Pas.instalasi air bersih
8 Pas.instalasi air kotor dia 2"
9 Pas.instalasi air kotor dia 4"
10 Pas.kran 1/2"
11 Pas.floor drain
12 Pas.kloset duduk
13 Pas.shower spray
14 Pas.wastafel lavatory
15 Pas.kran wastafel
16 Alat2 sambung/bantu PVC
- Pek.Plumbing KM/WC R.Dokter
1 Bkr.instalasi air bersih
2 Bkr.instalasi air kotor dia 2"
3 Bkr.instalasi air kotor dia 4"
4 Bkr.bak air
5 Bkr.kloset duduk
6 Bkr.wastafel
7 Pas.instalasi air bersih
8 Pas.instalasi air kotor dia 2"
9 Pas.instalasi air kotor dia 4"
10 Pas.kran 1/2"
11 Pas.floor drain
12 Pas.kloset duduk
13 Pas.shower spray
14 Pas.wastafel lavatory
15 Pas.kran wastafel
16 Alat2 sambung/bantu PVC
D GEDUNG ARSIP
- Pekerjaan Bongkaran+Pasangan
1 Bkr.karpusan spandek
2 Bkr.plafond gypsum
3 Bkr.lis profil plafond
4 Bkr.lisplank
5 Bkr.daun jendela kaca
6 Bkr.folding gate
7 Bkr.rabat beton
8 Pas.karpusan spandek
9 Pas.plafond GRC rangka Hollow
10 Pas.lis profil Gypsum T. 8 mm
11 Pas.lisplank 3/30 kayu Kls.II
12 Pas.daun jendela kaca
13 Pas.folding gate Galvalum t.0,5mm
14 Pas.partisi gypsum type A lengkap accesories
15 Pas.partisi gypsum type B lengkap accesories
16 Pas.partisi gypsum type C lengkap accesories
17 Pas.rabat beton ad.1:3:5 tbl. 5 cm
18 Pembersihan lokasi
19 Angkutan bekas bongkaran dg.truk kap.4-5 m3
- Pekerjaan Pengecatan
1 Cat besi (atap spandek)
2 Cat kayu lisplank/jendela lama
3 Cat plafond baru 3 lapis setara dulux
4 Cat tembok lama 3 lapis setara dulux
5 Pengerokan cat tembok lama
- Pekerjaan M & E
1 Bkr.instalasi lama
1 Pas.instalasi penerangan
2 Pas.lampu Vshape TL.2 X 36 WATT steel plat
3 Pas.lampu Vshape TL.1 X 36 WATT steel plat
E KAMAR MANDI DINAS KUMKMP
1 Bkr.dinding batu bata KM/WC lt.1
2 Bkr.plesteran dak beton teras
3 Bkr.kolom praktis KM/WC Lt.1
4 Bkr.sloof KM/WC.Lt.1
5 Bkr.lantai keramik KM/WC Lt.1
6 Bkr.lantai keramik KM/WC Lt.2
7 Bkr.dinding keramik KM/WC Lt.2
8 Bkr.plafond KM/WC lt.1,2
9 Bkr.lis plafond lt.1,2
10 Pas.beton sloof ad.1:2:3 bs.150kg/m3 KM/WC Lt.1
11 Pas.beton kolom praktis ad.1:2:3 bs.150kg/m3 KM/WC Lt.1
12 Pas.dinding batu bata ad.1:4 KM/WC.Lt.1
13 Pas.plesteran ad.1:4
14 Pas. Lantai keramik 20x20 KM/WC Lt.1
15 Pas.water proofing typw AM 100 cementitious (cairan+serbuk) lt.2
16 Pas. Lantai keramik 20x20 KM/WC Lt.2
17 Pas.dinding keramik uk.20x40 KM/WC Lt.2
18 Pas.plafond KM/WC.Lt.1,2
19 Pas.lis plafond gypsum
20 Angkutan bekas bongkaran
21 Cat tembok/plafond 3 lapis dg.plamir Cat setara dulux
C PEKERJAAN M&E
KM/WC LANTAI 1
1 Pas.siphon wastafel
2 Pas.ex haust fan 12"
3 Pas.instalasi stop kontak lengkap
KM/WC. RUANG KASUBDIN LT.1
1 Bkr.instalasi air bersih
2 Bkr.instalasi air kotor Ø 2"
3 Bkr.wastafel
4 Pas.instalasi air bersih
5 Pas.instalasi air kotor Ø 2"
6 Pas.kran tembok Ø 1/2"
7 Pas.floor drain
8 Pas.wastafel
9 Pas.kran wastafel
10 Alat sambung/alat bantu PVC
11 Pas.instalasi stop kontak lengkap
12 Pas.hand shower
13 Pas.exhaust fan 12"
KM/WC.PRIA LT.II
1 Pas.siphon wastafel
2 Pas.exhaust fan 12"
3 Pas.floor drain
4 Pas.instalasi stop kontak lengkap
KM/WC. RUANG KEPALA DINAS LT.II
1 Bkr.instalasi air bersih
2 Bkr.instalasi air kotor Ø 2"
3 Bkr.instalasi air kotor Ø 4"
4 Bkr.kloset duduk
5 Bkr.wastafel
6 Pas.instalasi air bersih
7 Pas.instalasi air kotor Ø 2"
8 Pas.instalasi air kotor Ø 4"
9 Pas.kran tembok Ø 1/2"
10 Pas.hand shower
11 Pas.floor drain
12 Pas.kloset duduk
13 Pas.shower spray
14 Pas.wastafel
15 Pas.kran wastafel
16 Alat sambung/alat bantu PVC
BAB III
Pasal. 15
P E N U T U P
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan rekanan tetapi tidak/belum diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Kegiatan : Pemeliharaan Sarana dan Prasarana KUMKMP Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor ini menjadi tanggung jawab Penyedia Barang Jasa / Rekanan dan harus dilaksanakan oleh rekanan dan dianggap telah dimuat/diuraikan dalam RKS ini, supaya tercapai penyelesaian pekerjaan dengan hasil baik dan memuaskan Pihak Direksi/Pemberi Tugas.