status pasien
DESCRIPTION
spTRANSCRIPT
STATUS PASIEN
IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. I
Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sendiri
Masuk RS : 3 Agustus 2015
Tanggal Operasi : 11 Agustus 2015
Diagnosa pre-op : Septic Arthritis ankle dekstra
Jenis operasi : Debridement
Operator : dr. Yogi, Sp.B
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pergelangan kaki kanan bengkak sejak ± 2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
OS mengeluh pergelangan kaki sampai punggung kaki kanan bengkak sejak ± 2 minggu
SMRS. Disertai dengan rasa nyeri, berwarna kemerahan, sehingga gerak kaki menjadi
terbatas. Bila disentuh terasa hangat. Selain itu OS mengeluh demam, kadang demam
disertai dengan menggigil, lemas, mual tapi tidak sampai muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya OS tidak pernah mengalami keluhan yang sama. Riwayat DM, hipertensi,
penyakit jantung tidak diketahui
1
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan riwayat yang sama
Riwayat Pengobatan
OS belum berobat untuk keluhannya.
Riwayat Alergi
Alergi obat, makanan, dan cuaca disangkal
Riwayat Operasi sebelumnya
Riwayat operasi sebelumnya disangkal
Riwayat Psikososial
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Composmentis
Tanda- tanda Vital :
- S : 37 °C
- N : 84x/menit, reguler, isi cukup
- P : 22x/menit
- TD : 110/70 mmHg
Antropometri :
- BB :70 kg
- TB : 155 cm
STATUS GENERALIS
1. Kepala :
Bentuk : Normochepal
Rambut : Hitam, distribusi rata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-
Hidung : septum deviasi -, sekret -/-
2
Mulut : bibir kering +, lidah kotor -, gusi berdarah –
Telinga : normotia
Leher : pembesaran KGB -, pembesaran kel tiroid –
2. Torax : Paru :
I : simetris pada saat statis dan dinamis, retraksi iga –
P : Vocal premitus kanan kiri sama
P : sonor di kedua lapang paru
A : vesikuler +/+, wheezing -, ronkhi -/-, BJ I dan II normal, tidak
ada bunyi tambahan
Jantung :
I : Ictus Cordis terlihat (-)
P : Ictus Cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
P : Batas kanan jantung di linea para sternal dextra
Batas kiri jantung di interkostalis 5 midclavicularis sinistra
A : Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
3. Abdomen : Bising usus (+), NTE (-), Timpani (+)
4. Punggung : Deformitas (-), skoliosis (-), kifosis (-)
5. Ekstremitas : Atas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-, bintik-bintik
merah -/-
Bawah
Kiri : :akral hangat, CRT < 2 detik,edema (-)
Kanan : Bengkak pada ankle dekstra sampai dorsum pedis
dekstra, kemeraan (+), nyeri tekan (+), terasa hangat
3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 3 Agustus 2015
HEMATOLOGI
4
Pemeriksaan GDS tanggal 6 Agustus 2015
Pemeriksaan HASIL SATUAN
KIMIA KLINIK
Glukosa jam 05.00 184 Mg/dl
Glukosa jam 11.00 230 Mg/dl
Glukosa jam 17.00 155 Mg/dl
Glukosa jam 23.00 216 Mg/dl
Pemeriksaan tanggal 10 Agustus 2015
Pemeriksaan Hasil Satu
an
Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11.6 gr/
dL
11.7-15.5
Jumlah
leukosit
47.70 ribu
/μL
3.60-11.00
Jumlah
trombosit
104 ribu
/μL
150-440
Hematokrit 32 % 35-47
Eritrosit 3.28 ribu
/μL
3.8-5.2
MCV/VER 95 fL 80-100
MCH/HER 34 pg 26-34
MCHC/
KHER
36 g/dL 32-36
5
IMUNOSER
OLOGI
HEPATITIS
HBsAg - (Negatif
)
- (Negatif
)
Pemeriksaan tanggal 11 Agustus 2015
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11.7 gr/dL 11.7-15.5
Jumlah leukosit 43.67 ribu/μL 3.60-11.00
Jumlah
trombosit
80 ribu/μL 150-440
Hematokrit 33 % 35-47
Eritrosit 3.54 ribu/μL 3.8-5.2
MCV/VER 94 fL 80-100
MCH/HER 33 Pg 26-34
MCHC/KHER 36 g/dL 32-36
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
IMUNOSEROLOGI
6
Anti Dengue IgG/IgM
Anti Dengue IgM - (Negatif) Negatif
Anti Dengue IgG - (Negatif) Negatif
Pemeriksaan Radiologi tanggal 3 Agustus 2015
Klinis Pemeriksaan : EXTREMITAS BAWAH KANAN/KIRI- PEDIS
Tampak destruksi os calcaneus dekstra dan tulang-tulang tarsalia dekstra
Kesan : Osteomyelitis
Pemeriksaan Thorax tanggal 3 Agustus 2015
Trachea : posisi ditengah, ukuran normal, opasitas patologis (-)
Cor : CTR > 0,5, apek tertanam pada diafragma, pinggang jantung normal, kranialisasi (-), kalsifikasi aorta (-), elongasi aorta (-)
Pulmo : corakan bronkhovaskuler kasar, hilli normal, infiltrat (-),nodul (-)
Sinus costophrenicus kanan dan kiri : sudut tajam, perselubungan (-), meniscus sign (-)
Diafragma : licin, bentuk normal
KESAN :
Kardiomegali
Bronchitis Kronis
RESUME
Pasien perempuan 53 tahun datang ke RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan edema pada
ankle dekstra sampai dorsum pedis dekstra sejak 2 minggu SMRS, nyeri (+), hiperemis (+),
sehingga gerak kaki menjadi terbatas. Bila disentuh terasa hangat. Demam, malaise, mual.
Pemeriksaan GDS tanggal 6 Agustus 2015
Pemeriksaan HASIL SATUAN
KIMIA KLINIK
Glukosa jam 05.00 184 Mg/dl
7
Glukosa jam 11.00 230 Mg/dl
Glukosa jam 17.00 155 Mg/dl
Glukosa jam 23.00 216 Mg/dl
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Agustus 2015 didapatkan :
Jumlah leukosit 47.70
Jumlah trombosit 104
Hematokrit 32
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Agustus 2015 didapatkan :
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Jumlah leukosit 43.67 ribu/μL 3.60-11.00
Jumlah
trombosit
80 ribu/μL 150-440
Hematokrit 33 % 35-47
Pemeriksaan Radiologi tanggal 3 Agustus 2015
Klinis Pemeriksaan : EXTREMITAS BAWAH KANAN/KIRI- PEDIS
Kesan : Osteomyelitis
DIAGNOSIS
8
Diagnosis Pra-operasi: Septic Arthritis dan Diabetes Melitus
Rencana tindakan : Debridement
OPERASI
Keadaan Pra-Operasi
Perempuan usia 53 tahun dengan diagnosis Sepsis Arthritis dan Diabetes Melitus dijadwalkan
untuk dilakukan Debridement.
Keadaan umum : Tampak sakit Berat
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital preoperatif
- Tekanana darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Pernafasan : 22 x/menit
- Suhu : 37 0C
- Saturasi O2 : 97 %
Status fisik : ASA III
Jenis Pembedahan : Debridement
Jenis Anestesia : Spinal Analgesia / Regional
Premedikasi : -
PERSIAPAN OPERASI
- Puasa 6 jam
- Pemasangan infus Assering
- Pasien dibawa ke ruang operasi
- Pasien diposisikan terlentang di meja operasi
- Sebelum dilakukan induksi pasien dipasang elektroda, manset TD, dan pengukur Sp02.
Keadaan Intraoperatif
Operasi dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 20.30 s/d 21.30 WIB.
Penatalaksanaan anestesi pukul 20.15 WIB
9
Anestesi Umum :
Posisi : Supine
Teknis anestesi : Spinal
Lokasi Tusukan : L3-L4
Medikasi : Decain 7,5 mg, Fentanyl 0.025 mg, Cataprus 0,015
Rencana Medikasi dan pelaksanaan pada kasus
- Ondancentron 4mg
- Efedrin 30 mg
Tanda-tanda vital Intraoperatif
Jam Tek. Darah Nadi SpO2
20.35 WIB 115/60 mmHg 70 kali/menit 100%
20.40 WIB 82/55 mmHg 65 kali/menit 100%
20.45 WIB 70/50 mmHg 60 kali/menit 100%
20.50 WIB 90/50 mmg 60 kali/menit 100%
20.55 WIB 70/50 mmHg 60 kali/menit 100%
21.00 WIB 80/40 mmHg 62 kali/menit 100%
21.05 WIB 82/ 45 mmHg 63 kali/menit 100%
21.10 WIB 78/40 mmHg 60 kali menit 100%
21.15 WIB 80/43 mmHg 61 kali/menit 100%
21.20 WIB 83/43 mmHg 60 kali/menit 100%
21.25 WIB 84/40 mmHg 62 kali/menit 100%
21.30 WIB 85/50 mmHg 63 kali/menit 100%
Keadaan Pasien Pasca Operasi
- Jumlah perdarahan : 500 cc
- Lama anestesia : 1 jam 15 menit
- Lama pembedahan : 1 jam
- Pasien dipindahkan ke HCU
- Pasang tensi, SpO2, O2 3L
- Tercatat TD 75/42 mmHg, nadi 105 kali/menit, nafas 21 kali/menit
- Nilai
10
Gangguan pernapasan (-)
Gangguan kardiovaskular (-)
Gelisah (-)
Keluhan nyeri (+)
Mual-muntah (-)
Menggigil (-)
NILAI ALDRETTE SCORE
- Kesadaran 1
- Warna kulit 2
- Aktivitas 1
- Respirasi 2
- Kardiovaskular
Observasi di HCU
TD
(mmHg)
Nadi
(Kali/menit)
RR
(Kali/menit)
EKG Norepinefrin
(perjam)
Jam 22.00 75/42 103 15 ST 10.5 cc
Jam 23.00 135/85 108 14 ST 10.5 cc
Jam 24.00 75/48 110 17 ST 10.55 cc
Jam 01.00 103/71 133 23 ST 10.5 cc
Jam 02.00 99/66 131 21 ST 10.5 cc
Jam 03.00 115/76 133 22 ST 10.5 cc
Jam 04.00 107/75 133 24 ST 10.5 cc
Jam 05.00 109/73 123 35 ST 10.5 cc
Jam 06.00 101/72 127 22 ST 10.5 cc
11
1. PERHITUNGAN BMI
Pengukuran berat badan seseorang secara tepat agak sulit. Cara yang paling
mendekati akurat adalah mengukur orang tersebut dibawah air atau di dalam chamber
atau ruangan dengan isi air sehingga dapat diukur jumlah air yang terbuang dan air
sebelumnya untuk mengukur berat badan pasti. Dapat juga digunakan alat X-ray
untuk tes yang disebut Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA) namun di
12
Indonesia sendiri belum dilakukan karena membutuhkan alat, tenaga dan tempat
khusus.Secara sederhana, metode untuk estimasi jumlah lemak atau body fat adalah
dengan mengukur ketebalan lapisan lemak yang berada dibawah lapisan kulit pada
beberapa bagian tubuh. Karena dalam mengukur body fat dan berat badan pasti
seseorang itu sulit, maka selama beberapa dekade, para ahli hanya bergantung pada
tabel berat badan dan tinggi yang merupakan ukuran rata-rata pada semua orang. Yang
menjadi kendala selain tabel ini tidak menggunakan ukuran pasti adalah
dikeluarkannya berbagai macam versi dengan rentang berat badan dan tinggi yang
juga berbeda-beda. Maka BMI saat ini masih menjadi patokan universal untuk
mengetahui status gizi seseorang (normal, obesitas, atau overweight). Body Mass
Index (BMI) sangat sederhana dan digunakan untuk estimasi massa lemak pada
seseorang. Pada abad ke-19, seorang ahli statistik dan antropometris Adolphe Quetelet
mengembangkan pengukuran dengan cara ini. BMI merupakan refleksi dari
persentase body fat mayoritas orang dewasa pada populasi besar dan universal.
Walaupun begitu, tingkat akurasi BMI menurun jika digunakan pada pengukuran ibu
hamil atau orang dengan body builder yang massa atau bobot tubuhnya terpengaruh
dari komposisi ‘tambahan’.
BMI = [berat badan (kg)] / [tinggi (dalam meter)]2
BMI Classification
Less than 18.5
18.5–24.9
25.0–29.9
30.0–34.9
35.0–39.9
Over 40.0
underweight
normal weight
overweight
class I obesity
class II obesity
class III obesity
13
14