strategi pengembangan prasarana air bersih di …

218
STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI PULAU KISAR KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA STRATEGY ON CLEAN WATER INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT in ISLAND KISAR SOUTHWEST MOLUCCAS REGENCY HANNA MARIANI SINGGIH PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN PRASARANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH

DI PULAU KISAR KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

STRATEGY ON CLEAN WATER INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT in

ISLAND KISAR SOUTHWEST MOLUCCAS REGENCY

HANNA MARIANI SINGGIH

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN PRASARANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH

DI PULAU KISAR KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Teknik Perencanaan Prasarana

Disusun dan diajukan oleh

HANNA MARIANI SINGGIH

kepada

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Hanna Mariani Singgih

Nomor mahasiswa : P2800210004

Program Studi : Teknik Perencanaan Prasarana

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis

ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Makassar, 3 Desember 2012

Yang menyatakan

Hanna Mariani Singgih

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

dengan selesainya tesis ini.

Gagasan yang melatari tajuk permasalahan ini timbul dari hasil

pengamatan penulis terhadap kondisi air bersih yang ada di tanah leluhur,

yang sering dikeluhkan masyarakat setempat akan kualitas, kuantitas dan

kontinuitasnya. Penulis bermaksud menyumbangkan konsep strategi apa

yang tepat untuk dikembangkan pada prasarana air bersih di wilayah ini

yang dapat memperbaiki dan mengembangkan kondisi air bersih yang

ada sekarang dan untuk beberapa tahun ke depan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka

penyusunan tesis ini, yang hanya berkat bantuan berbagai pihak, maka

tesis ini selesai pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis dengan

tulus menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Mary Selintung,

M.Sc sebagai Ketua Komisi Penasihat dan Prof. Dr. Ir. H. Saleh Pallu,

M.Eng. sebagai Anggota Komisi Penasihat dan Prof. Dr. Ir. H. M. Ramli

Rahim, M.Eng sebagai Ketua Program Studi Teknik Perencanaan

Prasarana atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mulai dari

pengembangan minat terhadap permasalahan penelitian ini, pelaksanaan

penelitiannya sampai dengan penulisan tesis ini. Terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Drs. Johannes H. Frans selaku Kepala Badan

Kepegawaian Daerah dan segenap Kepala Dinas terkait penulisan di

Kabupaten Maluku Barat Daya yang telah banyak membantu dalam

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

rangka pengumpulan data dan informasi serta kepada para saudara dari

keluarga Hayr – Bakker yang telah banyak membantu dan menemani

dalam pengumpulan data, dan terakhir ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada suami dan anak (Thony A. Hutabarat, ST dan

Algierine T.M. Hutabarat), ayah dan ibu (Ir. Hanny M. Singgih dan Martha

Ch. Hayr) serta seluruh keluarga dan rekan yang namanya tidak

tercantum tetapi telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

Makassar, 3 Desember 2012

Hanna Mariani Singgih

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …
Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …
Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DAFTAR ISI

PRAKATA iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

E. Ruang Lingkup Penelitian 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Prasarana Air Bersih 7

1. Aspek Teknis 8

a. Curah hujan dan topografi 10

b. Sumber air baku 11

c. Jenis tanah 13

d. Kualitas dan kuantitas air 16

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

e. Tata letak sistem pengolahan dan distribusi 22

f. Teknologi dan material/bahan bangunan 23

g. Sistem pelayanan pelanggan 23

2. Aspek Sosial Budaya 24

a. Kondisi kependudukan 25

b. Kebiasaan penduduk 26

3. Aspek Ekonomi dan Keuangan 26

a. Perekonomian tingkat kesejahteraan penduduk 27

b. Ketersediaan infrastuktur 28

c. Kesediaan (WTP) dan kemampuan (ATP) membayar

iuran 28

4. Aspek Kelembagaan 30

a. Lembaga Pengelola Air Bersih Masyarakat 30

b. Lembaga pengelola air bersih milik Pemerintah 31

1) Kualitas air PDAM 32

2) Kuantitas air PDAM 32

3) Kontinuitas air PDAM 32

4) Cakupan pelayanan 33

c. Sumber Daya Manusia 33

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

d. Standardisasi 34

B. Strategi Pengembangan Prasarana Air Bersih 34

C. Penelitian yang terkait 38

D. Kerangka Pemikiran 40

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 43

B. Lokasi Penelitian 44

C. Waktu Penelitian 46

D. Sumber Data Penelitian 46

1. Data Primer 46

2. Data Sekunder 47

E. Teknik Pengumpulan Data 48

F. Teknik Pengambilan Sampel 49

1. Populasi 50

2. Sampel 51

G. Teknik Analisis Data 54

H. Definisi Operasional 54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pulau Kisar 63

1. Letak Geografis dan Wilayah Administasi 63

2. Aspek Teknis 65

a. Curah hujan dan topografi 65

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

b. Sumber air baku 67

c. Jenis tanah 69

d. Kualitas dan kuantitas air 72

e. Tata letak sistem pengolahan dan distribusi 80

f. Teknologi dan material/bahan bangunan 81

g. Sistem pelayanan pelanggan 84

3. Aspek Sosial Budaya 85

a. Kondisi kependudukan 85

b. Kebiasaan penduduk 86

c. Sarana kesehatan lingkungan 88

d. Fasilitas umum dan fasilitas sosial 89

4. Aspek Ekonomi dan Keuangan 91

a. Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk 91

b. Ketersediaan infrastruktur 93

c. Kesediaan (WTP) dan Kemampuan (ATP) Membayar Iuran

94

5. Aspek Kelembagaan 100

a. Lembaga Pengelola Air Bersih berbasis masyarakat 100

b. Lembaga pengelola Air Bersih (PDAM) 100

1) Kualitas air PDAM 100

2) Kuantitas air PDAM 101

3) Kontinuitas air PDAM 102

4) Cakupan pelayanan 102

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

c. Sumber Daya Manusia 105

d. Standardisasi 106

B. Karakteristik Lokasi Penelitian 107

1. Karakteristik klaster wilayah penelitian 107

2. Karakteristik responden 109

a. Tingkat pendidikan responden 109

b. Tingkat pekerjaan responden 111

c. Tingkat pemakaian air harian responden 113

d. Kondisi dan status kepemilihan tempat tinggal 114

e. Tingkat penghasilan responden 116

f. Sumber air bersih untuk minum 119

g. Sumber air bersih untuk mandi dan cuci 121

h. Sumber air bersih untuk masak 123

i. Tingkat kepuasan terhadap sumber air bersih

yang dipakai 125

C. Analisis strategi Pengembangan Prasarana Air Bersih 131

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 164

B. Saran 166

DAFTAR PUSTAKA 169

LAMPIRAN 174

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan Air Bersih Domestik 20

Tabel 2. Pembagian angket kuesioner di tiap wilayah desa 53

Tabel 3. Pembagian administrasi berdasarkan luas di Pulau Kisar 64

Tabel 4. Kualitas dan Kuantitas Sumur Gali 73

Tabel 5. Hasil Uji Kualitas Sumur Gali 75

Tabel 6. Proyeksi Jumlah Penduduk Hingga Tahun 2022 77

Tabel 7. Kebutuhan Air Bersih Domestik Pulau Kisar

Berdasarkan Ukuran Kapasitas (liter/detik) 79

Tabel 8. Kondisi Demografi Pulau Kisar tahun 2012 85

Tabel 9. Sarana Kesehatan Lingkungan 89

Tabel 10. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial 90

Tabel 11. Kesediaan mendapatkan layanan perpipaan dari PDAM 96

Tabel 12. Pemilihan layanan air bersih 96

Tabel 13. Perbandingan Kemampuan Membayar Jasa Layanan Air

Bersih PDAM (ATP) terhadap Kesediaan Membayar Jasa (WTP) 98

Tabel 14. Hasil Uji Kualitas Air PDAM Tirta Dharma Wonreli 101

Tabel 15. Tingkat Pendidikan Responden Pulau Kisar 110

Tabel 16. Tingkat Pekerjaan Responden Pulau Kisar 112

Tabel 17. Pemakaian Air Harian Tiap Desa 114

Tabel 18. Kondisi Bangunan Tempat Tinggal 115

Tabel 19. Status Kepemilikan Bangunan 115

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 20. Penghasilan Bulanan Responden 118

Tabel 21. Sumber Air Bersih untuk Minum 120

Tabel 22. Sumber Air Bersih untuk Mandi dan Cuci 122

Tabel 23. Sumber Air Bersih untuk Masak 124

Tabel 24. Tingkat Kepuasan terhadap Sumber Air

Bersih yang Dipakai 126

Tabel 25. Alasan Ketidakpuasan (Belum Puas) terhadap Sumber Air

Bersih yang dipakai 128

Tabel 26. Analisa SWOT 132

Tabel 27. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan

Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Teknis 144

Tabel 28. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks

Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Sosial Budaya 146

Tabel 29. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)

dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek

Ekonomi dan Keuangan 148

Tabel 30. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks

Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Kelembagaan 150

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi dan jenis aliran air tanah 13

Gambar 2. Tingkat Kebutuhan Air 21

Gambar 3. Diagram analisis SWOT 35

Gambar 4. Diagram Matriks SWOT 38

Gambar 5. Kerangka Pikir Penelitian 42

Gambar 6. Orientasi Lokasi Penelitian di Pulau Kisar 44

Gambar 7. Lokasi Penelitian Pulau Kisar 45

Gambar 8. Peta Administrasi Pulau Kisar 65

Gambar 9. Kondisi Topografi Pulau Kisar 66

Gambar 10. Penggunaan lahan di Pulau Kisar 70

Gambar 11. Tanah di Desa Purpura, Oirata Barat dan

Dusun Yawuru (Desa Wonreli) 71

Gambar 12. Lokasi PWoMe01 dan PKl01 74

Gambar 13. Pipa distribusi dan transmisi di Oirata Barat 80

Gambar 14. Aktifitas masyarakat mengambil air bersih 81

Gambar 15. Mesin pompa di IPA PDAM Tirta Dharma 82

Gambar 16. Panel surya dan tangki air di Purpura serta rumah

bertenaga surya di Oirata Barat 83

Gambar 17. Kondisi embung di Dusun Keitaru dan

Dusun Wakleken (Desa Wonreli) 84

Gambar 18. Sumur komunal untuk keperluan air bersih di

Desa Wonreli 87

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 19. Sampah disekitar lokasi sumur 88

Gambar 20. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan

Pulau-Pulau Terselatan sejak pemekaran pada tahun 2008 92

Gambar 21. Grafik posisi ATP terhadap WTP 97

Gambar 22. Wilayah cakupan pelayanan sambungan rumah (SR)

PDAM Tirta Dharma Wonreli 104

Gambar 23. Sumur bor dan Hidran Umum (HU) yang rusak

di Dusun Kioumanumere Desa Wonreli 106

Gambar 24. Pembagian Klaster Wilayah Penelitian 108

Gambar 25. Posisi Pengembangan Prasarana Air Bersih 153

Gambar 26. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan)

Aspek Teknis Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar 155

Gambar 27. Matriks Strategi Diversifikasi (Perluasan)

Aspek Sosial Budaya Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar 157

Gambar 28. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan)

Aspek Ekonomi dan Keuangan Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar 158

Gambar 29. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan)

Aspek Kelembagaan Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar 160

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DAFTAR LAMPIRAN

Data Responden 174

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prasarana merupakan suatu fasilitas dan instalasi dasar dimana

kelangsungan dan pertumbuhan masyarakat sangat bergantung.

Prasarana erat kaitannya dengan jumlah penduduk dan sosial ekonomi

penduduk. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, prasarana air

bersih di suatu wilayah juga semakin berkembang, pendapatan penduduk

meningkat dan timbul tuntutan pembangunan prasarana di suatu wilayah

terarah pada pemanfaatanpemb angunan sarana dan prasarana dasar

tersebut. Salah satu komponen prasarana dasar yang cukup penting

adalah prasarana air bersih.

Pulau Kisar adalah salah satu pulau kecil terdepan Republik

Indonesia seluas 8.500 Ha dengan ukuran 10,4 km untuk jarak utara –

selatan dan 10,22 km untuk timur – barat yang mengalami ruralisasi

semenjak pemekaran tahun 2008. Ruralisasi adalah penyebaran

penduduk dari kota ke desa atau biasa juga disebut reurbanisasi, atau

kembalinya penduduk asli yang telah merantau baik untuk melanjutkan

studi maupun pekerjaan, dan meningkatnya pendatang baru akibat

pemekaran wilayah. Terdapat banyak pemuda-pemudi Pulau Kisar yang

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

berkeinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya karena merasa

terkait dengan daerah asal atau kenangan masa kecil. Pulau Kisar

memiliki jumlah penduduk sebesar 14.015 jiwa dengan tingkat kepadatan

50,64 jiwa/km2 pada tahun 2010, dan pada tahun 2012 mengalami

peningkatan penduduk akibat ruralisasi menjadi 16.055 jiwa, menuntut

ketersediaan air bersih yang memadai di pulau Kisar.

Kondisi topografi pulau ini adalah berbatu dan berbukit. Sumber

air baku di Pulau Kisar adalah air tanah dan air hujan. Tidak ada air

permukaan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, selain

keberadaan PDAM Tirta Dharma cabang Wonreli, dilakukan

penggalian/pengeboran sumur-sumur untuk pengolahan dan pengelolaan

air baku. Di beberapa wilayah pohon sagu tumbuh subur dan jeruk Kisar

menjadi produk unggulan pulau Kisar.

Pengolahan dan distribusi air dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma

cabang Wonreli dan masih memanfaatkan gravitasi sebagai sistem

distribusi air. Instalasi pengolahan air (IPA) masih tergantung mesin

berbahan bakar minyak (BBM) yang sering langka dan harganya sangat

mahal. Kondisi energi PLN juga mempengaruhi kinerja sistem perpipaan

PDAM. Sistem perpipaan PDAM masih terbatas hanya beroperasi di

Desa Wonreli. Jika aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) terhenti karena kerusakan mesin IPA atau kelangkaan BBM,

maka masyarakat terpaksa membeli air bersih dengan harga cukup tinggi.

Pelayanan PDAM belum sepenuhnya memanfaatkan sistem pengukuran

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

debit air terpakai melalui meteran air. Masalah terjadinya kehilangan Air

Berekening (AR) pada konsumsi resmi berekening tak bermeter ini sering

menimbulkan masalah dalam penagihan iuran rekening air minum dengan

pelanggan.

Di Desa Oirata Barat, beberapa rumah telah menggunakan panel

surya sebagai sumber energi listrik. Di Desa Purpura, tampak panel surya

untuk mengalirkan air dari sumur yang berada di kaki bukit ke menara

penampungan di atas bukit. Alternatif pemenuhan kebutuhan air bersih

masyarakat selain PDAM, sumur gali dan air hujan adalah melalui layanan

penjualan air dari PEMDA dan swasta. Selain sumur gali, Penampungan

Air Hujan (PAH) dan PDAM, terdapat 4 (empat) embung yang kondisinya

sudah kritis. Embung terletak di Desa Oirata Timur, Dusun Yawuru, Dusun

Wakleken dan Dusun Keitaru. Tiga dari keempat embung tersebut telah

tidak berfungsi dan kosong, hanya embung di Keitaru yang masih

berfungsi tapi airnya semakin menyusut. Sumur-sumur di Pulau Kisar

umumnya dibuat tanpa tutup pengaman dan pada sebuah sumur di Desa

Wonreli tampak jaraknya berdekatan dengan septiktank komunal.

Fenomena meningkatnya pertumbuhan penduduk di Pulau Kisar

akibat ruralisasi ini memerlukan rumusan strategi untuk mengembangkan

prasarana air bersih di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya guna

memenuhi ketersediaan air bersih masyarakat.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

B. Rumusan Masalah

Permasalahan prasarana dasar seperti air bersih bertumpu pada

ketersediaannya dan pengelolaannya, baik oleh masyarakat maupun

pemerintah setempat. Berdasarkan meningkatnya pertumbuhan penduduk

di Pulau Kisar akibat ruralisasi itulah maka dipandang perlu dirumuskan

strategi untuk mengembangkan prasarana air bersih di Pulau Kisar

Kabupaten Maluku Barat Daya dengan tujuan untuk memenuhi

ketersediaan air bersih masyarakat. Berdasarkan pada rumusan masalah

di atas, maka pertanyaan penelitian (Research Question) yang diangkat

dalam penulisan ini adalah, bagaimana Strategi Pengembangan

Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dan penguraian kondisi wilayah, fenomena

penduduk, kondisi sarana dan prasarana air bersih di Pulau Kisar maka

dapat diperoleh tujuan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk

merumuskan strategi pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar

Kabupaten Maluku Barat Daya guna memenuhi ketersediaan air bersih

masyarakat.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

D. Manfaat Penelitian

1) Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten

Maluku Barat Daya dalam mengembangkan prasarana air bersih, di

Pulau Kisar. Dengan prasarana air bersih yang berkembang, maka

ketersediaan air bersih juga dapat ditingkatkan.

2) Sebagai masukan untuk PDAM dalam mengelola air bersih dan

melayani kebutuhan masyarakat Pulau Kisar.

3) Sebagai salah satu sumbangan pemahaman dan pemikiran kepada

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan

dan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup, sehingga

memahami pentingnya prasarana air bersih agar tetap memelihara

dan memperhatikan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup lingkup

pembahasan, lingkup obyek dan lingkup wilayah yang akan diteliti, yaitu:

1) Lingkup Pembahasan; lingkup pembahasan dalam penelitian akan

merumuskan strategi pengembangan prasarana air bersih yang

terdapat di Pulau Kisar.

2) Lingkup Batasan Obyek; lingkup batasan obyek dalam penelitian ini,

peneliti membatasi obyek yang akan diteliti, peneliti memfokuskan

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

penelitian dan pembahasan pada prasarana air bersih yang terdapat

di Pulau Kisar.

3) Lingkup Wilayah; lingkup wilayah penelitian ini berada di Kabupaten

Maluku Barat Daya, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, yaitu Pulau

Kisar yang meliputi Sembilan desa yaitu; Desa Wonreli, Lekloor, Kota

Lama, Abusur, Lebelau, Nomaha, Purpura, Oirata Barat dan Oirata

Timur.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Prasarana Air Bersih

Prasarana air bersih adalah bangunan air beserta bangunan lain

yang menunjang kegiatan pengelolaan air bersih, baik langsung maupun

tidak langsung. Prasarana erat kaitannya dengan jumlah penduduk dan

sosial ekonomi penduduk. Sejalan dengan bertambahnya jumlah

penduduk, sistem sarana dan prasarana suatu wilayah akan semakin

berkembang, pendapatan penduduk meningkat dan implikasinya, timbul

tuntutan terhadap berbagai sarana dan prasarana dasar dalam suatu

wilayah dan perkembangan dan pembangunan wilayah tersebut akan

terarah pada pemanfaatan pembangunan sarana dan prasarana dasar

tersebut (Asghara, 2007).

Dalam mengembangkan prasarana air bersih suatu wilayah, faktor

utama yang perlu diperhatikan adalah perubahan wilayah tersebut akibat

perkembangan penduduk, dinamika alam dan perkembangan sosial

ekonominya. Menurut Pedoman SPM bidang Penataan Ruang,

Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum dalam KepMen

Permukiman dan Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001, dinyatakan

bahwa sebagai utilitas umum, bidang pelayanan air bersih memiliki

indikator yaitu penduduk terlayani, tingkat debit pelayanan/orang dan

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

tingkat kualitas air minum. Kualitas standar pelayanan mencakup 55 75%

penduduk terlayani dengan tingkat pelayanan; 60 220 liter/orang/hari,

untuk permukiman di kawasan perkotaan, 30 50 liter/orang/hari, untuk

lingkungan perumahan dan memenuhi standar air bersih.

Perencanaan penyediaan air bersih meliputi 4 aspek sebagai

dasar pertimbangan (Selintung, 2011), yaitu: aspek teknis, aspek sosial

budaya. aspek ekonomi/finansial dan aspek kelembagaan.

5. Aspek Teknis

Pemilihan sumber air untuk mendapatkan kepastian ketersediaan

air dengan kualitas dan kuantitas tertentu, lokasi dan sistem pengaliran air

yang akan digunakan, sistem pengaliran, serta sistem pengolahan air

yang dibutuhkan terkait erat dengan kondisi fisik wilayah pelayanan.

Variabel terkait kondisi fisik wilayah pelayanan aspek teknis

diambil dari Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum, yang menyatakan bahwa data dan peta gambaran umum hidrologi

(sumber air, topografi, klimatografi, fisiografi dan geologi) data curah hujan

dan tangkapan air termasuk sebagai kriteria dasar

perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan (Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007).

Air tanah termasuk dalam kriteria hidrologi yang berpotensi

terkena dampak pengembangan prasarana air bersih (Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup, No. 4/2000). Syarat pengkajian pelayanan dan potensi

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

air tanah untuk permukiman ditentukan dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007. Dalam penelitian ini data yang

dapat diperoleh hanya gambaran umum sumber air (air tanah dalam

sumur), topografi dan curah hujan.

Pengembangan prasarana air bersih juga tidak terlepas dari

komponen lingkungan atau struktur ekosistem yang potensial terkena

dampak proyek di mana tanah menjadi salah satu kriteria mencakup

topologi, sifat fisik dan kimia tanah (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup,

No. 4/2000). Dalam penelitian ini komponen tanah dirangkum menjadi

satu dalam jenisnya, yang mencakup daya dukung terhadap air baku.

Kualitas air merupakan komponen fisik-kimia yang berpotensi

terkena dampak regional (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, No.

4/2000) dan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan,

No.907/MENKES/SK/VII/2002. Sedangkan kuantitas air adalah variabel

yang berhubungan dengan demografi saat ini dan 10 tahun terakhir,

penyebaran penduduk dan kepadatan (Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum, No.18/PRT/M/2007).

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi adalah variabel yang

termasuk dalam evaluasi sistem eksisting serta menjadi bagian dalam

identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan (Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007), demikian juga sistem

pelayanan. Sedangkan teknologi dan material/bahan bangunan termasuk

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

pengembangan alternatif dalam pengembangan prasarana air bersih air

minum (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007).

a. Curah hujan dan topografi

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh di permukaan

tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi

(mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan

infiltrasi. Air hujan adalah air yang berasal dari proses kondensasi uap air

di alam menjadi tetes-tetes air yang jatuh ke bumi. Pada proses terjadinya

hujan, uap air tercampur dan melarutkan gas-gas Oksigen, Nitrogen,

Karbondioksida, debu dan senyawa lain. Air hujan air lunak, batas nilai pH

rata-rata 5,5, bila pH<5,6 bersifat asam dan >5,6 bersifat basa.

Keuntungan air hujan adalah banyak tersedia di wilayah yang

mempunyai curah hujan tinggi, mudah diperoleh dan dikumpulkan.

Kerugiannya; kandungan mineral rendah, perlu wadah penampung untuk

mengumpulkan dan sangat tergantung musim, banyak di musim hujan

dan tidak ada pada musim kemarau.

Penampung Air Hujan (PAH) adalah wadah yang disiapkan untuk

penampungan air hujan yang akan digunakan untuk kebutuhan air bersih.

PAH dipilih untuk daerah-daerah kritis, sulit mendapatkan air baku tetapi

memiliki curah hujan minimal 1.300 mm pertahun (Lampiran 3.a Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum, No. 39/PRT/M/2006). Volume PAH disesuaikan

dengan kebutuhan dan tergantung dari panjangnya musim kemarau.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Bangunan PAH dapat berupa talang air dipasang sepanjang bibir atap

yang kemudian ditampung dalam bak plastik/fiber atau beton.

Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan dalam

pengertian yang lebih luas, juga mengenai vegetasi dan pengaruh

manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Lokasi atau

topografi sumber air baku serta wilayah yang berbukit-bukit dapat

mempengaruhi pemilihan sistem pengaliran air bersih. Lokasi atau posisi

juga menunjukkan kondisi iklim, dan menggambarkan kondisi curah hujan.

b. Sumber air baku

Sumber air baku sangat berperan penting dalam pemberian

pelayanan air bersih kepada masyarakat. Sumber air tanah tak dapat

dilepaskan dengan struktur tanah dan batuan yang terkandung di dalam

bumi (geologi). Gerakan aliran air dalam tanah dikenal dengan hidrolika

dalam media porous, karena air tanah mengalir di antara atau sela-sela

butiran tanah yang sekaligus sebagai media (Kodoatie, 1996).

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau

bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu

sumber daya air yang keberadaannya terbatas. Keberadaan air tanah

tergantung pada lingkungan vegetasi di sekitar lokasi yang mempengaruhi

adanya tampungan air dalam tanah. Kualitas air umumnya baik, tidak

membutuhkan banyak pengolahan. Pengambilan bisa dilakukan di daerah

pelayanan. Namun sumber air berada di bawah permukaan tanah, pada

daerah tertentu kandungan besi (Fe) dan mangan (Mg) tinggi. Debit

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

tergantung musim dan struktur tanah yang ada. Air tanah dapat tercemar

bila terlalu dekat dengan septiktank (cubluk).

Jika jarak sumur terhadap pelayanan kurang dari 100 m berarti

sumber air tanah dangkal tersebut masih sangat layak digunakan. Jika

jarak 100 150 m berarti sumber air tanah dangkal tersebut masih layak di

gunakan. Dan apabila jarak lebih dari 150 m berarti sumber air tanah

dangkal tersebut kurang layak digunakan. Untuk mengetahui muka air

tanah atau ketebalan muka air tanah pada musim kemarau memadai

maka dapat dikaji bahwa apabila air tanah masih ada dan cukup untuk

memenuhi kebutuhan satu rumah tangga berarti potensi air tanah dangkal

baik. Jika air tanah masih ada tapi masih memerlukan penambahan

kedalaman untuk mendapatkan tambahan air tanah sehingga masih dapat

mencukupi kebutuhan sebuah rumah tangga berarti potensi air tanah

dangkal cukup baik; dan jika air tanah tidak ada meskipun sudah dibiarkan

selama waktu tertentu dipendam berarti air tanah dangkal kurang baik

(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007).

Bangunan penangkap air tanah terbagi atas sumur gali (bangunan

pengumpul yang berfungsi untuk menyadap dan menampung air tanah

dangkal; dinding sumur berfungsi untuk menahan tanah dari longsor atau

resapan air, bibir sumur yaitu bagian atas sumur mencegah air masuk dari

permukaan lantai, lantai sumur berfungsi sebagai tempat aktifitas

pengambilan air bersih dan tiang sumur untuk menyangga katrol, alat

untuk memudahkan pengambilan air dengan timba) dan sumur

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

dalam/sumur bor (sumur yang dibuat untuk mengambil air dari sumber air

tanah dalam, kedalaman sumur tergantung dari kedalaman letak lapisan

tanah yang mengandung air (akifer), pengambilan air dengan

menggunakan pemompaan, kecuali untuk air tanah tertekan positif (artesis

positif)).

c. Jenis tanah

Tanah adalah sebagai material yang terdiri dari: agregat (butiran)

mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain,

zat cair, gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-

mineral padat tersebut. Secara umum, jenis air tanah dapat dilihat dari

daerahnya di dalam tanah. Hubungan letak (zone) air tanah dan jenis air

tanah dilihat secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

TERMINOLOGI

Daerah Jenis air

Daera

h r

eta

k b

atu

an

Daera

h tak je

nu

h a

ir

(vadose z

one)

Daerah air tanah (soil

water)

Air tanah (moisture)

Air m

ela

ya

ng (

va

dose

wate

r)

Air c

ela

h/s

ela

(in

ters

titial

wate

r)

Air b

aw

ah t

ana

h Daerah

antara

Bisa berisi air

Bisa berisi udara

Daerah kapiler

(capillarry fringe)

Air kapiler

Muka air Daerah jenuh air

(p=p atm) Air tanah*

Daerah aliran air pada batuan berdasarkan umur aliran pada

batuan (rock of flowage)

Air dalam (hanya dalam kombinasi kimia dan batuan)

Gambar 1. Lokasi dan jenis aliran air tanah (Sumber: Toth dalam Kodoatie, 1996)

Secara global bila dilihat dari volume yang dimilikinya air tanah

memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan aliran di

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

permukaan tanah, sehingga merupakan salah satu sumber daya air yang

potensial dan penting. Yang harus diperhatikan adalah volume air tanah

di suatu daerah memiliki kapasitas terbatas, sehingga pengelolaan air

tanah harus memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan air yang ada.

Selain struktur akuifer, penting juga untuk mengetahui jenis tanah

dalam pengembangan prasarana air bersih dalam hal ini air tanah.

Menurut Susanto dan Sirappa (2007), satuan tanah yang terdapat di

Propinsi Maluku pada tingkat ordo adalah Entisols (tanah berlum

berkembang berbahan alluvium, volkan dan non-volkan, berwarna kelabu

hingga kelabu kekuningan), Inceptisols (tanah yang telah mengalami

perkembangan horizon kambik, warna tanah coklat hingga coklat

kekuningan dan teksturnya halus hingga sedang), Alfisols (tanah yang

telah mengalami perkembangan lanjutan, bertekstur halus), Mollisols

(tanah yang kandungan bahan organiknya cukup tinggi berwarna coklat

tua hingga hitam, dari bahan sedimen batu kapur), Oxisols (tanah yang

telah mengalami perkembangan sangat lanjut sebagai hasil pelapukan,

potensinya sangat rendah), Ultisols (tanah yang telah mengalami

perkembangan lanjut, terbentuk dari batuan sedimen, metamorfik dan

bahan volkanik, tekstur halus) dan Vertisols (tanah dengan kandungan liat

tinggi - lebih dari 30% - di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang

dan mengkerut). Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-

pecah dan keras. Kalau basah mengembang dan lengket. Bahan induk

dalam tanah vertisols adalah kapur dan gamping.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tanah adalah media tanam. Dari jenis tanaman yang tumbuh

dapat dilihat kadar kandungan air dalam tanah tersebut. Di Pulau Kisar,

pohon sagu tumbuh subur di beberapa kawasan dan komoditi paling

terkenal adalah jeruk. Tanaman sagu membutuhkan air yang cukup,

namun penggenangan permanen dapat mengganggu pertumbuhan sagu.

Sagu tumbuh di daerah rawa yang berair tawar atau daerah rawa yang

bergambut dan di daerah sepanjang aliran sungai, sekitar sumber air, atau

di hutan rawa yang kadar garamnya tidak terlalu tinggi dan tanah mineral

di rawa-rawa air tawar dengan kandungan tanah liat > 70% dan bahan

organik 30%. Pertumbuhan sagu yang paling baik adalah pada tanah liat

kuning coklat atau hitam dengan kadar bahan organik tinggi. Sagu mampu

tumbuh pada lahan yang memiliki keasaman tinggi. Pertumbuhan yang

paling baik terjadi pada tanah yang kadar bahan organiknya tinggi dan

bereaksi sedikit asam pH 5,5 6,5. Jumlah curah hujan yang optimal bagi

pertumbuhan sagu antara 2.000 4.000 mm/tahun, yang tersebar merata

sepanjang tahun. Sagu dapat tumbuh sampai pada ketinggian 700 m di

atas permukaan laut (dpl), namun produksi sagu terbaik ditemukan

sampai ketinggian 400 m dpl. Sagu dapat tumbuh baik di daerah

1000Lintang Selatan 500Lintang Utara dan 900 1800 darajat Bujur Timur,

yang menerima energi cahaya matahari sepanjang tahun.

Jeruk Kisar merupakan salah satu varietas dari jenis/species

Jeruk Keprok (Citrus Nobilis) dan merupakan salah satu buah endemik

(sumber: http://cybex.deptan.go.id). Iklim mempengaruhi perkembangan

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

jeruk, tergantung pada spesiesnya, Jeruk memerlukan 5 6, 6 7 atau 9

bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk

perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia

tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-

Agustus. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari

sinar matahari. Tanah yang baik untuk dijadikan media tanam tanaman

jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7 27%,

debu 25 50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.

Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk

adalah 5,5 6,5 dengan pH optimum 6. Air tanah yang optimal berada

pada kedalaman 150 200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim

kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai

air yang mengandung garam sekitar 10%. Tanaman jeruk dapat tumbuh

dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30° (sumber:

http://cybex.deptan.go.id).

d. Kualitas dan kuantitas air

Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk

dipergunakan bagi pemenuhan tertentu kehidupan manusia, seperti untuk

air minum, mengairi tanaman, minuman ternak dan sebagainya.

Pemeriksaan fisik kualitas air adalah untuk memeriksa kekotoran air yang

mengganggu penglihatan, bau dan rasa (Selintung, 2011). Karakteristik

fisik termasuk kekeruhan (disebabkan oleh adanya material suspensi)

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

misalnya bahan organik, plankton, lempung, lanau dan benda mikroskopik

lainnya, dan alat pengukurnya adalah fotometrik dengan satuan

kekeruhan NTU), warna (disebabkan oleh larutan bahan organik atau

anorganik tertentu), bau, rasa, temperatur dan busa.

Sedangkan untuk pemeriksaan kimia, sifat air yang melarutkan

unsur-unsur yang melaluinya menyebabkan air yang melalui tanah dan

batuan membawa serta mineral dari yang dilaluinya. Itulah sebabnya air

tanah pada umumnya mengandung unsur-unsur mineral yang lebih

banyak dibanding air permukaan.

Beberapa karakteristik kimia dalam air yang perlu diperiksa

antaranya; pH, jumlah zat padat, bahan organik, alkalinitas, chloride,

korosifitas, florida, besi, mangan, kalsium, nitrat dan sebagainya.

Melindungi sumber air permukaan dan air tanah dari pencemaran

haruslah selalu menjadi prioritas.

Peran air sangat penting dalam mendukung kehidupan manusia

sehingga air yang tercemar berpotensi besar dalam transmisi berbagai

macam penyakit. Melalui air dan makanan, penyakit dapat menular

sehingga media ini perlu perhatian dalam pengelolaannya. Pengelolaan

air erat hubungannya dengan teknik lingkungan dan sanitasi. Penyakit

melalui air termasuk penyakit pencernaan karena penyakit ini mengenai

saluran pencernaan manusia (Selintung, 2011).

Di negara yang sedang berkembang masalah penyediaan air

bersih dan penanganan air limbah masih kurang, sehingga masih banyak

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

penyakit yang berhubungan dengan air. Masih banyak masyarakat yang

hidup tanpa air yang aman (safe water). Patogen (agen penyakit berupa

mikroba) akan dikeluarkan melalui tinja. Jika patogen ini masuk dalam air

atau melalui makanan penyakit terkena pada seseorang maka siklus

penyakit dapat berlanjut, dan dapat menjadi suatu epidemik. Penyakit

yang menyerang manusia dapat secara langsung maupun tidak langsung

ditularkan dan disebarkan melalui air.

Mekanisme penularan penyakit yang berhubungan dengan air

dapat digolongkan menjadi empat, yaitu: waterborne mechanism (patogen

yang ada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan

melalui sistem pencernaan), waterwashed mechanism (penularan

penyakit dikaitkan dengan kebersihan umum dan perseorangan.

Penularan dapat melalui alat pencernaan, melalui kulit dan mata, serta

melalui binatang pengerat), water-based mechanism, (penularan penyakit

melalui agen penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya dalam

air), water-related insect vector mechanism (agen penyakit melalui gigitan

serangga yang berkembang biak dalam air).

Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Sekitar 80% dari

tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang manusia pun yang dapat

bertahan hidup tanpa air minum selama 4 5 hari. Selain dari air untuk

minum, air juga digunakan untuk memasak, membersihkan tubuh,

mencuci, dan membersihkan rumah. Kebutuhan umum yang lain ialah

untuk pertanian, perikanan, transportasi, pembangkit energi, industri,

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

rekreasi dan lain sebagainya. Manusia juga akan terkena dehidrasi atau

terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya.

Pada kondisi normal tubuh manusia memerlukan antara 3 10 liter

air per hari, tergantung cuaca dan aktifitas yang dilakukannya, sebagian

dari jumlah air ini didapat dari makanan. Kebutuhan air penduduk

tergantung dari cuaca, standar hidup, ketersediaan dan metode distribusi

air. Untuk memperoleh estimasi kebutuhan air dalam suatu wilayah, lebih

mudah untuk mensurvey jumlah rumah tangga daripada harus melakukan

sensus dari rumah ke rumah.

Penggunaan air domestik (rumah tangga) dapat dihitung dengan

mengasumsikan rata-rata jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah

tangga. Adanya sekolah, tempat peribadatan, rumah sakit dan fasilitas

umum lainnya juga harus dihitung penggunaan airnya.

Agar sarana dan prasarana air bersih suatu wilayah dapat melayani

penduduk yang semakin berkembang, maka perlu dilakukan perhitungan

antara tingkat kebutuhan masyarakat dengan tingkat ketersediaan sarana

dan prasarana sesuai dengan jumlah penduduk yang ada.

Secara garis besar, kebutuhan air bersih dapat digolongkan pada:

(1). Kebutuhan air domestik; dihitung berdasarkan perkiraan jumlah

penduduk dan proyeksi pertambahan jumlah penduduk. Perkiraan jumlah

penduduk yang akan dilayani dalam perencanaan air bersih/minum

disesuaikan dengan tenggang waktu yang akan ditetapkan, mengingat

pada jangka waktu tertentu kebutuhan akan berubah dan dengan

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

demikian keseluruhan sistem juga akan berubah akibat pertumbuhan

penduduk. Secara umum kebutuhan air perorang disesuaikan dengan

standar yang digunakan dan kriteria pelayanan berdasarkan kategori

besar kotanya.

Tabel 1. Kebutuhan Air Bersih Domestik

Uraian

Kategori Kota Berdasarkan Jumlah penduduk ( x 1000 Jiwa )

> 1.000 500 -1.000 100 -500 10 - 100 3 – 10

Metro Besar Sedang Kecil Desa

Konsumsi unit SR (Lt/org/hr) 190 170 150 130 30 Konsumsi unit HU (Lt/org/hr) 30 30 30 30 30 Konsumsi Unit Non-Domestik (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30 Kehilangan air sistem baru(%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30 Kehilangan air sistem Lama (%) 30-40 30-40 30-40 30-40 30-40

Faktor jam puncak 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

Jumlah jiwa per-SR 5 5 6 6 10

Jumlah jiwa per-HU 100 100 100 100-200 200

Sisa tekanan di jaringan distribusi (mka)

10 10 10 10 10

Jam operasi (jam) 24 24 24 24 24

Volume reservoir/m3

(Kebutuhan harian rata-rata) 20 20 20 20 20

SR:HU 50:50 s/d

80:20 50:50 s/d

80:20 80:20 70:30 70:30

Cakupan pelayanan (*) **)90 **)90 **)90 **)90 ***)70

Sumber: Kimpraswil, 2003

(2). Kebutuhan air non-domestik; mencakup kebutuhan air untuk

industri; kebutuhan air untuk institusi; kebutuhan air untuk komersial; dan

kebutuhan air untuk umum.

Menurut Bank Dunia, kebutuhan manusia akan air dimulai dengan

kebutuhan untuk air sampai kebutuhan untuk sanitasi (Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana, 2007). Kebutuhan air

untuk setiap tingkatan kebutuhan diilustrasikan pada Gambar 2.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

70L

60L

50L

40L

30L

20L

10L

Gambar 2. Tingkat Kebutuhan Air (Sumber: Dirjen Cipta karya, 2007)

Kebutuhan air minum yang diperlukan untuk suatu daerah

pelayanan ditentukan berdasarkan parameter-parameter, yaitu:

1) Proyeksi Penduduk

Maksud dari proyeksi penduduk adalah untuk memberikan

perkiraan jumlah penduduk di masa mendatang. Dengan berdasarkan

perkiraan jumlah penduduk maka dapat dibuat rancangan kebutuhan air

bersih untuk masa yang akan datang. Metode yang dapat dipakai dalam

memproyeksikan pertumbuhan jumlah penduduk yakni metode geometrik,

yaitu:

Pn = Po (1+r)n……………….………..……….(1)

dimana:

Pn = jumlah penduduk setelah n tahun (jiwa)

Po = jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa)

r = prosentase rata-rata kenaikan penduduk pertahun (%)

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

n = umur perencanaan (tahun)

Metoda Geometrik (Berganda) adalah proyeksi yang menganggap

bahwa perkembangan penduduk secara otomatis berganda dengan

pertambahan penduduk awal. Metoda ini memperhatikan suatu saat

terjadi perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan

kepadatan penduduk mendekati maksimum (sumber:

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/ ).

2) Perhitungan Kebutuhan Air

Kebutuhan air total dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang

telah diproyeksikan untuk 10 tahun mendatang dan kebutuhan rata-rata

setiap pemakai setelah ditambahkan 20% sebagai faktor kehilangan air

(kebocoran). Kebutuhan total ini dipakai untuk mengetahui apakah sumber

air yang dipilih dapat digunakan. Kebutuhan air ditentukan dengan

perhitungan sebagai berikut:

Qd = P x q ……………………..………………….(2)

Keterangan:

Qd = total pemakaian air harian domestik (liter/hari)

P = jumlah yang akan dilayani - sesuai tahun perencanaan (orang)

q = pemakaian air harian (liter/orang/hari)

e. Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi mencakup bangunan

pelayanan dan distribusi dimana termasuk didalamnya adalah; menara air

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

(berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan sistem pelayanan dengan

cara gravitasi), bak penampung/reservoir (berfungsi sebagai tempat

penyimpanan air untuk mengatasi fluktuasi penggunaan air dalam satu

hari), Hidran Umum/HU (bak penampung yang dilengkapi dengan keran

untuk pengambilan air, dapat melayani 10 15 KK), Keran Umum/KU

(fungsi sama dengan HU tetapi tidak mempunyai bak penampung),

Sambungan Rumah/SR (sambungan perpipaan yang berasal dari pipa

distribusi untuk disalurkan ke rumah, dilengkapi dengan meter air). secara

keseluruhan, tata letak sistem pengolahan dan distribusi berfungsi untuk

merencanakan sistem pengaliran air (bidang hidrolika) dan sistem jaringan

pipa. Sistem pengaliran air bersih ada 3 (tiga) jenis yaitu: sistem

pengaliran secara gravitasi, sistem pengaliran pemompaan dan sistem

pengaliran kombinasi.

Tujuan pengolahan air dalam sistem pengolahan air adalah untuk

mengubah air baku menjadi air bersih, secara fisik tidak berbau, berwarna

dan tidak berasa atau memenuhi standar Depkes RI. Pengolahan air dari

sumber air tanah apabila air tanah banyak mengandung zat besi dan

mangan (bau besi) sistem pengolahan air sederhana dengan

menggunakan aerasi (pencampuran air dan udara) serta bak saringan

pasir.

f. Teknologi dan material/bahan bangunan

Teknologi dan material yang dimaksud adalah mencakup pipa

distribusi (pipa yang mengalirkan air dari bak penampung/reservoir

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

menuju jaringan pelayanan) dan pipa transmisi (pipa yang mengalirkan air

dari sumber air baku menuju bak penampung atau Instalasi Pengolahan

Air (IPA). Material dan teknologi lainnya mencakup bangunan pelengkap

dan penunjang seperti Bak Pelepas Tekan (BPT), ruang katup, ruang

katup pelepas udara, jembatan pipa, perlintasan jalan dan gorong-gorong,

trush block, pompa dan rumah pompa.

g. Sistem pelayanan pelanggan

Terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem perpipaan (pelayanan air

bersih dengan sistem perpipaan, daerah pelayanan PDAM) dan sistem

non perpipaan (daerah yang belum dilayani PDAM, sistem penyediaan air

berbasis masyarakat (komunal), sistem individual dan lain sebagainya.

Pelayanan pelanggan adalah untuk kepuasan, servis dan penagihan

pembayaran yang sesuai dengan pemakaian.

Menurut Model Penyiapan Program Pembangunan Prasarana dan

Sarana Dasar Perkotaan Tahun 1994, masyarakat berpenghasilan rendah

lebih tidak terlayani oleh Public Water Supply daripada masyarakat

berpenghasilan tinggi. Tidak tersedianya sambungan dan tingginya biaya

pemasangan, membuat animo masyarakat yang berpenghasilan rendah

untuk memiliki air bersih yang sehat dan berkualitas serta kontinu mengalir

menjadi berkurang.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

6. Aspek Sosial Budaya

Pengembangan prasarana air bersih harus terpadu dengan aspek

sosial budaya untuk menjaga keberlanjutan sistem lokalnya (Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup, No. 4/2000). Gaya hidup yang berlaku sudah

secara mantap diterjemahkan ke dalam berbagai tatanan dan bentuk

bangunan serta peralatan yang dipakai sehari-hari. Kaidah dan pola dan

warisan budaya dan pola hidup ini harus menjadi dasar awal

untukdikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan baru

yangdiciptakan oleh pembangunan yang maju dan berhasil yang

merupakan proses berlanjut.

Kondisi kependudukan yang mencakup kepemilikan tanah

setemoat dan akulturasi dan asimilasi, yang berarti pola penyebaran

penduduk. Kebiasaan penduduk mencakup gaya hidup dan perubahannya

serta tradisi masyarakat lokal. Sarana kesehatan lingkungan serta fasilitas

sosial dan fasilitas umum juga termasuk dalam aspek sosial budaya yang

terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat (Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup, No. 4/2000).

a. Kondisi kependudukan

Kondisi kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan

jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,

kualitas, kondisi, kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial,

budaya, agama serta lingkungan penduduk tersebut.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kondisi kependudukan penting dalam menentukan pelayanan

yang dibutuhkan. Contohnya; sistem pemberian air apakah sambungan

rumah (SR) atau hidran umum (HU). Pola sistem pelayanan tergantung

dari penyebaran permukiman dan standar hidup masyarakat. Menurut Mc.

Ghee dalam Asghara (2007), penggunaan air bersih perkotaan

dipengaruhi oleh faktor karakteristik penduduk terutama tingkat sosial

ekonomi, semakin tinggi tingkat pendapatan suatu penduduk maka akan

semakin banyak pula air bersih yang digunakan.

b. Kebiasaan penduduk

Kebiasaan penduduk adalah sesuatu yang biasa dikerjakan, pola

untuk melakukan tanggapan thd situasi tertentu yg dipelajari oleh individu

dan yg dilakukannya secara berulang untuk hal yg sama. Dalam

pengelolaan air bersih, kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat juga

menjadi faktor penentu keberhasilan pengelolaan prasarana air bersih,

seperti cara pandang masyarakat terhadap air, kebutuhan-kebutuhan

khusus dalam memanfaatkan air, kebiasaan masyarakat dalam

membuang sampah, dan lain sebagainya.

7. Aspek Ekonomi dan Keuangan

Selain keterpaduan dengan aspek sosial budaya, pengembangan

prasarana air bersih juga harus terpadu dengan aspek ekonomi dan

keuangan untuk mengkaji kemampuan masyarakat (ATP) untuk

membayar air dan elastilitas permintaan akan air minum terhadap

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

perubahan harga, dapat digunakan sebagai acuan/pertimbangan untuk

penentuan tarif (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007).

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi;

penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan

barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007). Sumber mata

pencaharian dan kondisi sarana dan prasarana perhubungan

(ketersediaan infrastruktur) juga menjadi parameter ekonomi untuk

menganalisis pengembangan suatu prasarana (Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup, No. 4/2000). Sementara persepsi masyarakat

melengkapi parameter sosial untuk pengembangan suatu prasarana yang

menjadi latar belakang kesediaan untuk berkontribusi (willingness to

pay/WTP) bagi pengembangan suatu prasarana (Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup, No. 4/2000 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum,

No.18/PRT/M/2007).

a. Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk

Perekonomian dan kesejahteraan penduduk sangat berperan

dalam pengembangan sarana dan prasarana air bersih. Semakin tinggi

taraf ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk, semakin baik kondisi

prasarana dan pengetahuannya akan air bersih.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

b. Ketersediaan infrastuktur

Ketersediaan infrastruktur adalah kesiapan infrastruktur penunjang

untuk dapat digunakan atau dioperasikan dl waktu yg telah ditentukan;

keadaan tersedia; hal tersedia. Ketersediaan infrastruktur yang dimaksud

adalah infrastruktur penunjang seperti jalan, teknologi informasi,

pelabuhan dan Bandar udara untuk meningkatkan iklim investasi.

c. Kesediaan (WTP) dan kemampuan (ATP) membayar iuran

Keinginan untuk membayar jasa tergantung dari kemampuan

pelanggan, kebutuhan dan harga air. Sehingga harga air menjadi faktor

pertimbangan dalam aspek ekonomi. Menurut EPA dalam Sugiarto (2006),

keterjangkauan adalah fungsi pungutan air maupun kemampuan rumah

tangga (dan konsumen non rumah tangga) untuk membayar layanan

air.Dengan demikian, air bersih dapat dibuat lebih terjangkau dengan

menekan biaya pengadaannya, meningkatkan kemampuan konsumen

untuk membayar, atau kedua-duanya.

Aspek penting yang harus diperhatikan ketika membahas

keterjangkauan layanan air bersih adalah perbedaan antara kemauan

membayar (WTP) dengan kemampuan membayar (ATP). Kemauan

membayar mencerminkan preferensi konsumen tentang pembelian

kuantitas barang atau jasa relatif terhadap harganya. Ketika harga naik,

terutama dalam hal barang dan jasa yang sangat dibutuhkan, konsumen

memungkinkan menunjukkan keengganan atau ketidakmauan membayar.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Misalnya konsumen yang sensitif terhadap harga mungkin akan

mengurangi pemakaian air ketika terjadi kenaikan tarif.

Persentasi kenaikan tarif yang tinggi akan menimbulkan reduksi

yang signifikan terhadap pemakaian air (paling tidak dalam jangka

pendek). Tarif yang seolah-olah rendah akan mendorong pemakaian air

secara tidak efisien dan menciptakan persepsi publik yang keliru

mengenai biaya penyediaan air. Tindakan menaikan tarif, tidak perduli

seberapa kuat justifikasinya, dapat memicu ketidakmauan membayar.

Perubahan persepsi dan kesadaran pengguna air berdampak pada pola

konsumsi air (Afifi, 2008).

Dalam hal ini kesediaan membayar, konsumen dapat menentukan

pilihannya sendiri dalam memperoleh air bersih. Dalam sistem kecil yang

saling bertetangga, persepsi konsumen mungkin juga dipengaruhi

besarnya tarif di sistem tetangga. Konsumen bersedia membayar dengan

tarif yang menurut persepsi mereka adil dan setara dengan sistem lain

yang berdekatan (EPA dalam Sugiarto, 2006).

Salah satunya adalah memanfaatkan skala ekonomis sehingga

biaya produksi satuan dapat ditekan. Skala ekonomis ini relevan terutama

untuk fungsi-fungsi sumber air baku dan instalasi pengolahan air baku,

dan dapat dicapai melalui merger, akuisi, interkoneksi sistem, dan

penjualan air secara jumlah besar. Pemilihan teknologi yang berbiaya

yang lebih murah juga dapat membantu menekan biaya penyediaan air

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

bersih. Cara lain adalah memanfaatkan hibah, pinjaman lunak, dan

subsidi sehingga biaya yang harus ditanggung menjadi berkurang.

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai animo dan

preferensi masyarakat perlu dilakukan survey dalam bentuk kuesioner

yang akan dibagikan kepada responden dari wilayah penelitian.Setelah

hasil kuesioner berdasarkan metode RDS diperoleh, maka akan dilakukan

evaluasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Dari kuesioner

RDS dapat diketahui gambaran situasi dan kondisi prasarana air bersih

wilayah penelitian serta persepsi masyarakat yang diwakili Kepala

Keluarga (per-Rumah Tangga).

8. Aspek Kelembagaan

Aspek kelembagaan menjadi pertimbangan untuk keberlanjutan

pengoperasian penyediaan pelayanan air bersih. Kelembagaan perlu

dikaji sebagai dasar penyelenggaraan pengembangan prasarana.

Penyelenggara termasuk lembaga pengelola air bersih baik milik

masyarakat, pemerintah, pendukungnya adalah sumber daya manusia

(SDM) dan perangkat hukum sebagai standardisasi (Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum, No.18/PRT/M/2007).

a. Lembaga Pengelola Air Bersih Masyarakat

Lembaga pengelola air bersih masyarakat yang dimaksud disini

yaitu lembaga yang berfungsi mengelola sumber air, air baku, air bersih

dan air minum berbasis masyarakat. Badan Pengelola Air Minum, Badan

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Usaha Milik Daerah yang mengelola air minum, dan model kelembagaan

lainnya juga berfungsi memonitoring dan mengevaluasi penggunaan air,

meningkatkan peran serta masyarakat dalam serta mengusahakan

keberlanjutan air.

Guna memenuhi kebutuhan akan air bersih, peran lembaga

pemerintah seperti eksekutif dan legislatif, masyarakat pengguna,

Lembaga Swadaya Masyarakat dan lain-lain sangat berperan penting

dalam mendukung pemenuhan kebutuhan akan air bersih perkotaan.

Dukungan atau kritikan yang berupa kebijakan atau bantuan dalam bentuk

pendanaan sangat dibutuhkan dalam mengembangkan sarana dan

prasarana air bersih. Tuntutan dan kritikan dari masyarakat dan Lembaga

Swadaya Masyarakat terhadap pelayanan air bersih yang diberikan bisa

menjadi motivator guna peningkatan kapasitas pelayanan ada.

b. Lembaga pengelola air bersih milik Pemerintah (PDAM)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan

daerah air minum yang diserahkan kewajiban dan hak oleh pemerintah

untuk mengelola sarana dan prasarana air bersih dan sumber air baku.

Pengelolaan air bersih menjadi suatu badan/lembaga juga bisa

mengurangi dampak negatif dari eksploitasi air tanah yang berlebihan

yang mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan tanah, instrusi air

laut dan sebagainya, karena pelayanan yang dikelola bisa mengarah pada

daerah-daerah yang rawan kondisi air tanahnya.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Peningkatan kapasitas pelayanan air bersih merupakan suatu

tuntutan bagi PDAM selaku institusi atau stakeholders yang bertanggung

jawab memberikan jasa pelayanan dalam penyediaan kebutuhan air

bersih bagi masyarakat luas. Dalam menentukan penilaian kapasitas

pelayanan air bersih yang dilakukan oleh PDAM kepada masyarakat

didaerah pelayanan dapat digunakan acuan berupa kriteria teknis

pelayanan PDAM, yaitu:

5) Kualitas air PDAM

Kualitas air bersih PDAM yang diterima masyarakat harus

memenuhi standar kualitas air bersih sebagaimana yang telah ditetapkan

sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan, No.

416/MENKES/PER/1990 tentang Pedoman Kualitas Air.

6) Kuantitas air PDAM

PDAM yang memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat

harus dapat memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga

dengan tingkat konsumsi yang cukup untuk kebutuhan air bersih sehari-

hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya.

7) Kontinuitas air PDAM

Pelayanan air bersih PDAM harus tersedia dan dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat dalam 24 jam sehari, dalam arti air bersih

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

PDAM harus dapat terdistribusikan ke masyarakat secara kontinu selama

24 jam sehari.

8) Cakupan pelayanan PDAM

Perkembangan pembangunan jaringan air bersih yang baru, yang

tidak dapat mengiringi laju perkembangan penduduk yang ada

menyebabkan terjadinya kesenjangan kebutuhan akan air bersih sehingga

terjadi penurunan cakupan pelayanan. Prosentase cakupan layanan air

bersih dapat diketahui dari jumlah penduduk terlayani yang sudah

mendapat pelayanan jaringan prasarana air bersih pada tahun X

berbanding jumlah penduduk secara keseluruhan dalam wilayah studi

dikalikan 100%, atau dirumuskan sebagai berikut:

…………………………….(3)

Keterangan:

Cp = cakupan pelayanan (%)

P = penduduk terlayani (jiwa)

⅀P = total penduduk wilayah studi (jiwa)

c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah potensi yang

terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya

sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu

mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang

seimbang dan berkelanjutan. Sumber daya manusia dan

pengembangannya dalam PDAM haruslah disesuaikan dengan kebutuhan

dan keahlian.

d. Standardisasi

Standardisasi yang dimaksud adalah penyesuaian bentuk (ukuran,

kualitas, dsb) dng pedoman (standar) yg ditetapkan; pembakuan. Dalam

melakukan pelayanannya, Perusahaan Daerah Air Minum selaku

stakeholders atau pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola

air bersih bagi masyarakat harus memperhatikan aspek pelayanan yang

berperan penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada

masyarakat. Aspek pelayanan sangat mempengaruhi langsung karena

langsung menyentuh kepada masyarakat selaku pengguna air bersih.

Standardisasi haruslah sesuai dengan kebutuhan wilayah, dalam

penelitian ini disesuaikan dengan aturan pengelolaan kepulauan dan

kebijakan pemerintah setempat.

B. Strategi Pengembangan Prasarana Air Bersih

Strategi pengembangan prasarana air bersih dilakukan dengan

cara mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam

prasarana air bersih sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangan

prasarana. Menurut Rangkuti (2001), strategi merupakan alat untuk

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

mencapai tujuan. Tujuan utama dari perencanaan strategis adalah agar

dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal

sehingga dapat mengantipasi perubahan lingkungan ekstenal.

Perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing

dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan

dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

Untuk menentukan strategi pengembangan prasarana air bersih

dapat dilakukan dengan menggunakan analisa SWOT. Menurut Rangkuti

(2001), analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (oppurtunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)

dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu

berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan.

Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor

strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi

yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan menganalisis situasi. Analisis ini

merupakan model yang paling populer untuk analisis situasi.

BERBAGAI PELUANG

KE

LE

MA

HA

N

INT

ER

NA

L 3. Mendukung strategi

turn-around 1. Mendukung strategi agresif

KE

KU

AT

AN

IN

TE

RN

AL

4. Mendukung strategi defensif

2. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar 3. Diagram analisis SWOT (Sumber: Rangkuti, 2001)

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kuadran I: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan

terdapat peluang dan kekuatan yang sangat kuat sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (growth oriented strategy)

Kuadran II: meskipun sedang menghadapi ancaman, masih ada

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran III: ada peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak

menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi adalah

meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut

peluang yang lebih baik.

Kuadran IV: ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan.

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap

analisis, yaitu:

1) Tahap pengumpulan data.

Tahap ini tidak sekadar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga

merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada

tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu; data eksternal dan

data internal. Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu:

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

a). Matrik faktor strategi eksternal

Sebelum membuat matrik faktor eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu faktor strategi eksternal (external strategic factor

analysis summary/EFAS) dalam kerangka peluang (opportunity)

dan ancaman (treathness)

b). Matrik faktor strategi internal

Setelah faktor-faktor strategis internal diidentifikasi, faktor internal

(internal strategic factors analysis summary/IFAS) dirumuskan

dalam kerangka Kekuatan (strength) dan Kelemahan (weakness).

c). Matrik profil kompetitif

Matrik profil kompetitif dipergunakan untuk mengetahui posisi

parameter yang akan dianalisis dengan memberi bobot dan rating.

2) Tahap analisis.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

keperluan analisis, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi.

Sehubungan dengan penulisan ini, model yang dpakai adalah matrik

SWOT. Matrik ini menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis seperti terlihat dalam Gambar 4 berikut.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5 – 10 faktor

kekuatan internal

OPPURTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor

peluang internal

STRATEGI SO Ciptakan strategi

yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

TREATHS (T) Tentukan 5 – 10 faktor

ancaman internal

STRATEGI ST Ciptakan strategi

yang menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk

menghindari ancaman

Gambar 4. Diagram Matriks SWOT (Sumber: Rangkuti, 2001)

3) Tahap pengambilan keputusan.

Keputusan yang diambil adalah berdasarkan hasil pembobotan dan

peratingan yang diperoleh dari pengelompokan masing-masing aspek

kedalam kerangka internal (IFAS) maupun eksternal (EFAS), posisi

strategi dapat diketahui berada dikuadran berapa dalam Gambar 3.

C. Penelitian yang terkait

Penelitian ini bukan merupakan penelitian yang baru, terdapat

beberapa penelitian dengan variabel, metode analisis dan subyek yang

sama akan tetapi terdapat perbedaan dan persamaan sehingga daapt

dibedakan dari penelitian lainnya. Penelitian terkait sumber daya air pulau

kecil di perbatasan NKRI berjudul Pengembangan Sumber Daya Air Di

Pulau - Pulau Kecil Terluar Perbatasan Pulau Marore Kabupaten

Kepulauan Sangihe Sulut dikemukakan oleh Erman Mawardi mengenai

IFAS

EFAS

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

pemenuhan kebutuhan Air Bersih penduduk Pulau Marore yang saat ini

cenderung kurang memadai. Pengembangan potensi sumber daya air

baku di Pulau Marore dilakukan dengan cara: studi kepustakaan,

wawancara, pengkajian lapangan, survei, dan investigasi. Hasil survey

diperoleh bahwa sumber air bersih penduduk untuk memenuhi kebutuhan

MCK dan air minum adalah berasal dari Sumur Dangkal dan

Penampungan Air Hujan (PAH). Sedangkan berdasarkan hasil penelitian,

menunjukkan bahwa baik kuantitas maupun kualitas air dari kedua sumber

tersebut kurang memadai dan baik. Sehingga diperlukan pengembangan

dan peningkatan sarana dan prasarana air bersih, termasuk peningkatan

kualitas air minum penduduk.

Penelitian terkait strategi untuk air bersih adalah tentang

peningkatan kapasitas pelayanan air bersih di Kota Bangko Kabupaten

Merangin. Penelitian ini dikemukakan oleh Ariya Asghara yang

mengemukakan bahwa permasalahan kesulitan masyarakat setempat

untuk mendapatkan air bersih yang sehat, berkualitas serta kontinu

mengalir. Penyebabnya adalah faktor lokasi penduduk yang jauh dari

sumber air dan menurunnya debit air baku yang berasal dari air tanah dan

sungai-sungai kecil pada waktu musim kemarau. Disamping itu, kapasitas

pelayanan air bersih PDAM belum mencapai target untuk wilayah

perkotaan sebesar. Penelitian ini bertujuan menyusun strategi

peningkatan kapasitas pelayanan air bersih di Kota Bangko Kabupaten

Merangin guna memenuhi kebutuhan air bersih domestik masyarakat

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

melalui sistem jaringan air bersih dan pengembangan potensial pada

suatu wilayah. Pendekatan yang digunakan studi ini adalah pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,

SWOT dan superimpose. Rekomendasi yang dapat diberikan pada studi

ini adalah kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah agar dapat

menjaga dan melestarikan lingkungan terutama pada daerah-daerah yang

dijadikan sebagai kawasan konservasi guna menjaga kualitas dan

kuantitas sumber air baku yang sangat berpotensial untuk dijadikan

sebagai sumber air baku masyarakat Kota Bangko. Untuk meningkatkan

kualitas dan cakupan pelayanan air bersih PDAM, perlu dilakukan

koordinasi yang intensif antara pihak-pihak yang terkait seperti lembaga

eksekutif dan legislatif. Untuk menarik minat masyarakat menjadi

pelanggan air bersih maka pihak PDAM harus meningkatkan kualitas

pelayanannya.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alur dan

konsep pikir penelitian untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini. Latar

belakang penelitian yang diteliti adalah isu pemekaran kabupaten pada

tahun 2008 yang meningkatkan ruralisasi (kembalinya angkatan muda

produktif dan meningkatnya kaum perantau dari daerah lain untuk

membangun Pulau Kisar dan mencari sumber penghasilan di sana).

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Potensi Pulau Kisar mempertimbangkan meningkatnya penduduk,

sebagai pulau terdepan NKRI dan buruknya pengelolaan prasarana air

bersih sehingga akses air tidak merata.

Gambaran kondisi nyata dan kebutuhan ditingkat masyarakat

terkait air bersih bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,

mengetahui kondisi dan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan,

air bersih,mengetahui tingkat kebutuhan dan kepentingan masyarakat

terhadap sarana dan prasarana air bersih, sanitasi, persampahan, dan

drainase, mengetahui tingkat kemauan membayar masyarakat dalam

penyediaan sarana dan prasarana air bersih, mengetahui tingkat

kemampuan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan aspirasi masyarakat terkait air bersih yang sehat dan

berkualitas serta kontinu mengalir, maka dirasa perlu sebuah strategi

dirumuskan untuk mengembangkan prasarana air bersih yang sudah ada

di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya dengan mempertimbangkan

aspek teknis, aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan keuangan serta

aspek kelembagaan.Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dan

pemenuhan kebutuhan dasar. Keempat aspek masing-masing akan

dianalisis dengan metode SWOT (strengths-weakness-opurtunity-threat)

untuk mengetahui strategi apa yang paling tepat diterapkan pada

pengembangan air bersih di Pulau Kisar pada masing-masing aspek.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 5. Kerangka Pikir Penelitian

Kebutuhan air bersih meningkat

Pulau Kisar

Survei Kebutuhan Nyata

Aspek Teknis: 1. Curah hujan dan

topografi 2. Sumber air baku 3. Jenis tanah 4. Kualitas dan

kuantitas air 5. Tata letak sistem

pengolahan dan distribusi

6. Teknologi dan material/bahan bangunan

7. Sistem pelayanan pelanggan

Aspek Sosial Budaya:

1. Kondisi kependudukan

2. Kebiasaan penduduk

3. Sarana kesehatan lingkungan

4. Fasum dan Fasos

Aspek Ekonomi dan Keuangan:

1. Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk

2. Ketersediaan infrastuktur

3. WTP 4. ATP

Aspek Kelembagaan:

1. Lembaga Pengelola Air Bersih

2. PDAM: - Kualitas air - Kuantitas air - Kontinuitas - Cakupan

pelayanan 3. SDM 4. Standardisasi

SWOT - Klasifikasi - IFAS dan EFAS - Profil kompetitif - Matriks analisa - Posisi kuadran

Strategi Pengembangan Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif – kualitatif, yang merupakan penelitian yang

bermaksud untuk mendeskripsikan fenomena kondisi infrastruktur, analisis

dan rumusan yang mengkaitkan kondisi prasarana air bersih dengan

pengembangan prasarana air bersih yang terdapat di Pulau Kisar.

Penelitian kualitatif juga dikenal sebagai tata cara pengumpulan

data yang lazim, yaitu studi pustaka dan studi lapangan (studi pustaka

berbeda dengan tinjauan pustaka), yang dilakukan dengan cara mengkaji

sumber tertulis seperti dokumen, laporan, peraturan perundangan dan

diploma. Sumber tertulis ini dapat merupakan data primer maupun

sekunder, sehingga data yang diperoleh juga bersifat primer atau

sekunder. Pengumpulan data melalui studi lapangan terkait situasi ilmiah.

Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung dengan

situasi lapangan, misalnya mengamati (observasi), wawancara, interview,

diskusi atau terlibat langsung dalam penilaian.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dipusatkan di Pulau Kisar yang terletak di

wilayah kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Gambar 6. Orientasi Lokasi Penelitian di Pulau Kisar

Secara geografis, Pulau Kisar terletak di Selat Wetar, dengan

posisi koordinat 08°06'10" Lintang Selatan dan 127o08'36"Bujur Timur

(Peraturan Presiden, No.78/2005). Batas-batas pulau Kisar adalah;

sebelah utara berbatasan dengan Pulau Romang, sebelah timur

berbatasan dengan Pulau Leti, sebelah selatan berbatasan dengan

daratan bagian timur Pulau Timur dari Republik Demokrat Timor Leste,

dan sebelah barat berbatasan dengan Pulau Wetar. Pulau Kisar termasuk

dalam wilayah kecamatan Pulau-Pulau Terselatan Kabupaten Maluku

Barat Daya.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 7. Lokasi Penelitian Pulau Kisar

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) bulan,

mulai dari bulan Februari hingga Juli 2012. Waktu ini dipergunakan untuk

melakukan kegiatan pengumpulan data, analisis data sampai dengan

penyajian hasil penelitian.

D. Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer ini diperoleh dari kegiatan studi lapangan (observasi),

dimana usaha untuk mengumpulkan data diperoleh langsung dari lokasi

penelitian. Wawancara juga dilakukan beberapa kali untuk menggali

informasi lebih dalam mengenai kondisi Pulau Kisar baik kepada

masyarakat maupun pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan menyangkut kondisi prasarana air bersih di

lokasi penelitian.

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:

a) Data hasil pengamatan/observasi lapangan mengenai kondisi

prasarana air bersih yang terdapat di Pulau Kisar

b) Data hasil pengamatan observasi mengenai segala potensi yang

terdapat di Pulau Kisar, baik itu potensi teknologi, sosial, budaya dan

ekonomi masyarakat

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

c) Data hasil kegiatan wawancara dan persepsi masyarakat sekitar

tentang kondisi prasarana air bersih di Pulau Kisar

d) Data pemetaan beberapa titik sumur gali menggunakan GPS dan

diolah dalam program computer ArcGIS

e) Data pemeriksaan uji kualitas 27 sumur dan air PDAM di

Laboratorium Kesehatan Lingkungan BTKL-PP Kelas I Makassar.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

macam sumber, baik itu studi kepustakaan, data dari instansi terkait

dengan penelitian dan kebijakan yang berasal dari pemerintah.

Data instansi yang berkaitan dengan penelitian antara lain

berassal dari Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya, Dinas Pencatatan

Sipil dan Kependudukan Kabupaten Maluku Barat Daya, Dinas Kesehatan

Kabupaten Maluku Barat Daya, PDAM Tirta Dharma cabang Wonreli. Data

sekunder berisikan data pemetaan garis pantai dan guna lahan Pulau

Kisar, jumlah penduduk dan kepala keluarga hingga bulan April 2012,

Maluku Barat Daya dalam Angka 2011, PP Terselatan dalam Angka 2011,

Sarana dan Fasilitas Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, sketsa jaringan

perpipaan PDAM, daftar pelanggan PDAM. Sedangkan untuk studi

kepustakaan, dengan penelaahan dan pengkajian literatur terhadap

prasarana air bersih baik dari luar maupun daridalam negeri, seperti buku,

jurnal, karya tulis ilmiah tesis/disertasi, publikasi, dan pencarian di internet.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Proses studi literatur ini selain untuk memperoleh pengetahuan

tentang masalah-masalah yang terkait dengan pengembangan prasarana

air bersih, macam-macam strategi penyelesaian masalah, kebijakan-

kebijakan yang melatari pengembangan prasarana air bersih juga

dimaksudkan mampu mengatasi bahkan menyempurnakan kelengkapan

data yang banyak kurang terkait status Pulau Kisar yang baru saja

menjadi bagian pemekaran daerah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data primer dan sekunder dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu: observasi atau pengamatan lapangan, wawancara,

interview, dokumentasi dan teknik field note.

a. Metode observasi merupakan pengamatan di lapangan yang dilakukan

untuk melihat secara langsung kondisi lokasi penelitian. Dengan

melakukan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal tidak

terungkap dalam dokumentasi-dokumentasi

b. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dalam

penelitian dilakukan untuk mendapatkan data yang mendalam

mengenai suatu obyek penelitian. Metode wawancara dengan

pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden pada

penelitian ini. Metode kuesioner untuk mendukung wawancara dengan

memberikan pertanyaan yang ditujukan oleh responden sebagai

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

sampel. Kuesioner dibagikan maupun diisi oleh peneliti mengenai

kebutuhan nyata masyarakat terkait air bersih.

c. Metode wawancara, teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

proses tanya jawab secara langsung dengan informan kunci. Proses

tanya jawab bersifat tidak terstruktur, tetapi informan yang diinterview

merupakan informan yang mengerti dan paham dalam penelitian ini,

baik itu tokoh adat, kontraktor penggalian sumur dalam dan tokoh

legislatif.

d. Metode field note yaitu teknik yang dilakukan dalam memperoleh data

di lapangan dengan mencatat seluruh hal-hal yang ditemukan di lokasi

penelitian. Teknik ini termasuk rekam jejak pemetaan tiap titik sumur

dengan menggunakan Global Positoning System (GPS) dan

pengkodean sampel air sumur untuk keperluan pemeriksaan

laboratorium.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan

calon anggota sampel, sehingga tiap sampel yang terpilih dalam penelitian

dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun

aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Oleh karena dalam survei ini

ditujukan untuk mendapatkan hasil yang sifatnya general/umum yang

menggambarkan pendapat masyarakat (rumah tangga) secara

keseluruhan dalam suatu wilayah, maka sampel yang diambil adalah

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

sampel acak (random sampling atau probability sampling) dengan teknik

sampel Cluster Sampling (Area Sampling).

Dalam pelaksanaannya, sampel Cluster Sampling ini dapat

dilakukan dengan mengelompokkan per Kecamatan dalam suatu

Kota/Kabupaten. Dalam sampel klaster (Cluster Sampling), unit analisis

dalam populasi digolongkan dalam gugus-gugus yang disebut klaster,

yang merupakan satuan-satuan dari mana sampel akan diambil secara

acak. Unit terkecil sampel klaster disebut PSU (Primary Sampling Unit) –

dapat berupa organisasi, asosiasi, batas geografis, batas administrasi

yang jelas (kelurahan/desa, kecamatan, dan lain-lain). Terdapat dua

situasi dimana sampel klaster dipakai, yaitu pertama, wilayah sampel

tersebar luas, sehingga untuk menyusun kerangka dasar sampel sangat

sulit. Kedua, tidak terdapat kerangka dasar sampel yng cukup baik dan

harus dibuat dengan biaya yang mahal (Survei Kebutuhan Nyata

Sanitasi/Real Demand Survey for Sanitation, 2008). Peneliti mempunyai

pertimbangan tertentu dengan mengambil wilayah perdesa.

1. Populasi

Sasaran populasi adalah penduduk yang tinggal di Pulau Kisar,

pelanggan maupun non-pelanggan PDAM, di 9 desa di seluruh Pulau

Kisar, yaitu penduduk desa: Wonreli, Abusur, Lebelau, Oirata Timur,

Oirata Barat, Nomaha, Purpura, Lekloor dan Kota Lama, diwakili oleh

Kepala Keluarga. Jumlahnya bervariasi berdasarkan perhitungan sampel.

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

2. Sampel

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan dari tingkat ketelitian dan

analisis area sampling yang diinginkan. Semakin besar ketelitian (error

sampling semakin kecil), maka akan mengakibatkan jumlah sampel

semakin besar, demikian juga dengan tingkatan analisis yang akan

dicapai semakin fokus akan mengakibatkan jumlah sampel yang semakin

besar. Ketelitian suatu hasil survey sangat ditentukan dari besarnya

ketelitian yang dinyatakan sebagai faktor tingkat kepercayaan dan error

sampling. Perhitungan jumlah sampel responden dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus Real Demand Survay (ESP, 2008) sebagai berikut:

S = ………………………….(4)

Keterangan:

S = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi (Kepala Keluarga) dalam area sampling

E = Error Sampling (%), tergantung dari ketelitian yang direncanakan,

semakin kecil Error Sampling, akan mengakibatkan jumlah sampel yang

semakin besar.

Z = Ukuran tingkat kepercayaan/nilai rata-rata dari Standard Error

Untuk tingkat kepercayaan 99%, nilai Z = 1,64

Untuk tingkat kepercayaan 95%, nilai Z = 1,96

Untuk tingkat kepercayaan 90%, nilai Z = 2,58

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

r = variasi proporsi populasi, nilai r untuk populasi berimbang adalah

0,25.

Sampel dalam penelitian terdiri dari kepala keluarga masyarakat

Pulau Kisar yang berprofesi sebagai petani, peternak, pedagang,

pegawai, wiraswasta, dan lainnya. Terdapat 3.084 rumah tangga (kepala

keluarga/KK) yang bermukim di Pulau Kisar, dan tingkat kepercayaan

yang diambil adalah 90%. Jadi dengan perhitungan rumus sampel

berdasarkan Survey Kebutuhan Nyata (RDS), maka jumlah sampel yang

diperlukan untuk populasi penduduk adalah:

S = 157,939 ≈ 158 sampel

Setiap sampel dibagikan oleh petugas survey (enumerator) yang

adalah individu-individu pelaksana wawancara kepada responden untuk

melakukan pengisian angket (kuesioner) sehingga penyebaran angket di

setiap desa disesuaikan jumlahnya dengan perhitungan rumus (4) di atas.

Untuk masing-masing desa diambil sampel seperti Tabel 2 di bawah ini:

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 2. Pembagian angket kuesioner di tiap wilayah desa

Desa Jumlah KK di tiap

desa

Angket minimal

Dihitung Disebar

dan kembali

Wonreli 1.458 74,67 75 Lekloor 214 10,96 11 Kota Lama 192 9,83 10 Oirata Barat 161 8,25 8

Abusur 177 9,06 9 Oirata Timur 257 13,16 13

Purpura 92 4,71 5

Lebelau 396 20,28 20

Nomaha 137 7,02 7 TOTAL 3.084 157,94 158

Sumber: Hasil Olah Data Survei, 2012

Dalam penelitian juga diambil sampel air sumur untuk diuji kualitas

airnya. Sumur yang diambil sampel airnya adalah sumur yang dinyatakan

pencemarannya rendah dan sedang berdasarkan data Dinas Kesehatan

Wonreli (2010), yaitu sejumlah 38 sumur yang keberadaannya diketahui

warga. Sampel air sumur diambil berdasarkan rumus Slovin dengan

pertimbangan bahwa jumlah (N) sumur diketahui (Setiawan, 2007).

Rumus Slovin yang digunakan yaitu:

n = ………………………….(5)

Jumlah sampel air bersih yang diambil adalah:

n = 27,536 ≈ 27 sampel

Total sampel air bersih yang diambil untuk uji kualitas adalah 28

sampel, terdiri dari 27 sampel air sumur dan 1 sampel air PDAM.

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis untuk pengembangan prasarana air bersih adalah

analisa deskriptif melalui pengkajian hasil identifikasi peta kontur, wilayah

administrasi dan identifikasi sumber air dalam hal ini sumur gali di tiap

desa yang tersaji dalam aplikasi computer AutoCAD 2008 dan ArcGIS 9.3.

Sedangkan untuk menentukan strategi pengembangan akan

menggunakan analisa SWOT (Strength – Weakness – Oppurtunity –

Treath) dalam kerangka faktor internal dan eksternal (IFAS dan EFAS)

yang akan dinilai melalui pembobotan dan peratingan, hingga dari tabel

kuadran.

Tahap akhir dari penelitian ini adalah merangkum hasil

pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan, dan memberikan saran

bentuk strategi untuk dijadikan pertimbangan kebijakan bagi,

pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam menganalisis tujuan penelitian adalah:

1. Prasarana air bersih; adalah bangunan air beserta bangunan lain

yang menunjang kegiatan pengelolaan air bersih, baik langsung

maupun tidak langsung.

2. Strategi; merupakan alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utama dari

perencanaan strategis adalah agar dapat melihat secara obyektif

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga dapat mengantipasi

perubahan lingkungan ekstenal.

3. Curah hujan; jumlah air hujan yang jatuh di permukaan tanah datar

selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di

atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan

infiltrasi. Data curah hujan termasuk sebagai kriteria dasar

perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan dalam

pengembangan penyediaan air bersih. Dari data curah hujan dapat

diketahui potensi air tanah. Satuannya adalam millimeter (mm). Untuk

Penampungan Air Hujan yang memadai minimal curah hujan adalah

1.300 mm pertahun. Air hujan memiliki kandungan mineral yang

rendah.

4. Topografi; adalah studi tentang bentuk permukaan bumi. Data

topografi memberi gambaran umum hidrologi sebagai kriteria dasar

perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan dalam

pengembangan penyediaan air bersih. Kondisi topografi menentukan

bentuk jaringan pipa distribusi atau sistem distribusi. Sifat yang

menonjol dari topografi: bentuk morfologi yang landai umumnya

ditempati oleh endapan aluvial; bentuk perbukitan yang bergelombang

biasanya ditempati oleh batuan yang berselang-seling batuan pasir,

lempung atau breksi; bukit yang menonjol dan tersendiri seringkali

merupakan suatu batuan intrusi.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

5. Sumber air baku; sangat berperan penting dalam pemberian

pelayanan air bersih kepada masyarakat. Data sumber air baku

memberi gambaran umum hidrologi sebagai kriteria dasar

perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan dalam

pengembangan penyediaan air bersih. Sumber air baku harus

memenuhi ketentuan sebagai berikut: (a). debit minimum dari sumber

air baku; (b). kuantitas sumber air baku harus terjamin kontinuitasnya;

(c). kualitas air baku harus memenuhi ketentutan baku mutu air yang

berlaku.

6. Air tanah; adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan

di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber

daya air yang keberadaannya terbatas dan tergantung pada

lingkungan vegetasi di sekitar lokasi yang mempengaruhi adanya

tampungan air dalam tanah. Kualitas air umumnya baik tidak

membutuhkan banyak pengolahan, namun sumber air yang berada

pada daerah tertentu memiliki kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mg)

yang tinggi.

Jika jarak sumur terhadap pelayanan kurang dari 100 m berarti

sumber air tanah dangkal tersebut masih sangat layak digunakan. Jika

jarak 100-150 m berarti sumber air tanah dangkal tersebut masih

layak di gunakan. Dan apabila jarak lebih dari 150 m berarti sumber

air tanah dangkal tersebut kurang layak digunakan. Untuk mengetahui

muka air tanah atau ketebalan muka air tanah pada musim kemarau

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

memadai maka dapat dikaji bahwa apabila air tanah masih ada dan

cukup untuk memenuhi kebutuhan satu rumah tangga berarti potensi

air tanah dangkal baik. Jika air tanah masih ada tapi masih

memerlukan penambahan kedalaman untuk mendapatkan tambahan

air tanah sehingga masih dapat mencukupi kebutuhan sebuah rumah

tangga berarti potensi air tanah dangkal cukup baik; dan jika air tanah

tidak ada meskipun sudah dibiarkan selama waktu tertentu dipendam

berarti air tanah dangkal kurang baik

7. Jenis tanah; tanah menjadi salah satu kriteria mencakup topologi, sifat

fisik dan kimia tanah. Potensi air tanah dapat diketahui dari jenis

tanah. Tanah liat kuning coklat atau hitam dengan kadar bahan

organik tinggi paling cocok untuk sagu. Tanah lempung hingga

lempung berpasir baik dijadikan media tanam tanaman jeruk.

8. Kualitas air; menyatakan tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan

bagi pemenuhan tertentu kehidupan manusia, seperti untuk air minum,

mengairi tanaman, minuman ternak dan sebagainya. Kualitas air

merupakan komponen fisik-kimia yang berpotensi terkena dampak

regional pembangunan prasarana air. Pemeriksaan fisik kualitas air

adalah untuk memeriksa kekotoran air yang mengganggu penglihatan,

bau dan rasa. Karakteristik fisik termasuk kekeruhan, dan alat

pengukurnya adalah fotometrik dengan satuan kekeruhan (NTU),

warna, bau, rasa, temperatur dan busa. Beberapa karakteristik kimia

dalam air yang perlu diperiksa antaranya; pH, jumlah zat padat, bahan

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

organik, alkalinitas, chloride, korosifitas, florida, besi, mangan,

kalsium, nitrat,, dan sebagainya.

9. Kuantitas air; berhubungan dengan demografi saat ini dan 10 tahun

terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan. Pada kondisi normal

tubuh manusia memerlukan antara 3 – 10 liter air per hari, tergantung

cuaca dan aktifitas yang dilakukannya, sebagian dari jumlah air ini

didapat dari makanan. Kuantitas diukur dengan alat-alat ukur untuk

mengetahui kinerja pompa air baku. Satuan kuantitas air adalah kubik

(m3) atau liter, untuk persatuan waktu adalah debit (liter/detik).

Kuantitas air berperan dalam memenuhi kebutuhan air.

Satuan kebutuhan air adalah liter/orang/satuan waktu (hari atau

detik). Pelayanan air bersih kepada masyarakat harus dapat

memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga dengan

tingkat konsumsi yang cukup (30 - 50 liter/orang/hari) untuk kebutuhan

air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci

dan sebagainya.

10. Tata letak sistem pengolahan dan distribusi; mencakup bangunan

pelayanan dan distribusi dimana termasuk didalamnya adalah;

a. menara air; berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan

sistem pelayanan dengan cara gravitasi,

b. bak penampung/reservoir; berfungsi sebagai tempat

penyimpanan air untuk mengatasi fluktuasi penggunaan air

dalam satu hari,

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

c. Hidran Umum/HU; bak penampung yang dilengkapi dengan

keran untuk pengambilan air, dapat melayani 10 – 15 KK,

d. Keran Umum/KU; fungsi sama dengan HU tetapi tidak

mempunyai bak penampung,

e. Sambungan Rumah/SR; sambungan perpipaan yang berasal

dari pipa distribusi untuk disalurkan ke rumah, dilengkapi

dengan meter air.

Secara keseluruhan, tata letak sistem pengolahan dan

distribusi berfungsi untuk merencanakan sistem pengaliran air (bidang

hidrolika) dan sistem jaringan pipa. Tata letak sistem pengolahan dan

distribusi termasuk dalam evaluasi sistem eksisting serta menjadi

bagian dalam identifikasi permasalahan dan kebutuhan

pengembangan.

11. Teknologi dan material/bahan bangunan; mencakup pipa distribusi

(pipa yang mengalirkan air dari bak penampung/reservoir menuju

jaringan pelayanan) dan pipa transmisi (pipa yang mengalirkan air dari

sumber air baku menuju bak penampung atau Instalasi Pengolahan

Air (IPA)), Bak Pelepas Tekan (BPT), ruang katup, ruang katup

pelepas udara, jembatan pipa, perlintasan jalan dan gorong-gorong,

trush block, pompa dan rumah pompa. Teknologi dan material/bahan

bangunan termasuk pengembangan alternatif dalam pengembangan

prasarana air bersih air bersih.

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

12. Sistem pelayanan pelanggan; terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem

perpipaan (pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan, daerah

pelayanan PDAM) dan sistem non perpipaan (daerah yang belum

dilayani PDAM, sistem penyediaan air berbasis masyarakat

(komunal), sistem individual dan lain sebagainya. Pelayanan

pelanggan adalah untuk kepuasan, servis dan penagihan pembayaran

yang sesuai dengan pemakaian.

13. Kondisi kependudukan; adalah hal ihwal yang berkaitan dengan

jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,

kualitas, kondisi, kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi,

sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk tersebut. Kondisi

kependudukan berperan penting dalam menentukan pelayanan yang

dibutuhkan. Pola sistem pelayanan tergantung dari penyebaran

permukiman dan standar hidup masyarakat.

14. Kebiasaan penduduk; adalah sesuatu yang biasa dikerjakan, pola

untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yg dipelajari

oleh individu dan yg dilakukannya secara berulang untuk hal yg sama.

15. Sarana kesehatan lingkungan; adalah tempat atau media untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan lingkungan.

16. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial; adalah fasilitas yang diadakan

untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial.

17. Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk; sangat berperan

dalam pengembangan sarana dan prasarana air bersih. Semakin

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

tinggi taraf ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk, semakin

baik kondisi prasarana dan pengetahuannya akan air bersih.

18. Ketersediaan infrastuktur; adalah kesiapan infrastruktur penunjang

untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam suatu proyek

pembangunan sarana dan prasarana. Ketersediaan infrastruktur yang

dimaksud adalah infrastruktur penunjang seperti jalan, teknologi

informasi, pelabuhan dan bandar udara untuk meningkatkan iklim

investasi.

19. Kesediaan (WTP) dan kemampuan (ATP); kesediaan untuk

membayar jasa (willingness to pay/WTP) tergantung dari kemampuan

pelanggan (ability to pay/ATP), kebutuhan dan harga air. Perubahan

persepsi dan kesadaran pengguna air berdampak pada pola konsumsi

air.

20. Lembaga Pengelola Air Bersih Masyarakat; berfungsi mengelola

sumber air, air baku, air bersih dan air minum berbasis masyarakat.

Badan Pengelola Air Minum, Badan Usaha Milik Daerah yang

mengelola air minum, dan model kelembagaan lainnya juga berfungsi

memonitoring dan mengevaluasi penggunaan air, meningkatkan peran

serta masyarakat dalam serta mengusahakan keberlanjutan air.

21. Lembaga pengelola air bersih milik Pemerintah (PDAM); Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan daerah air minum yang

diserahkan kewajiban dan hak oleh pemerintah untuk mengelola

sarana dan prasarana air bersih dan sumber air baku. Dalam

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

menentukan penilaian kapasitas pelayanan air bersih yang dilakukan

oleh PDAM kepada masyarakat didaerah pelayanan dapat digunakan

acuan berupa kriteria teknis pelayanan PDAM, yaitu:kualitas air yang

harus memenuhi standar kualitas air bersih, kuantitas air, dan

kontinuitas harus tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

dalam 24 jam sehari

22. Cakupan pelayanan; prosentase cakupan layanan air bersih dapat

diketahui dari jumlah penduduk terlayani yang sudah mendapat

pelayanan jaringan prasarana air bersih pada tahun X berbanding

jumlah penduduk secara keseluruhan dalam wilayah studi dikalikan

100%.

23. Sumber Daya Manusia; adalah potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk

sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya

sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang

dan berkelanjutan.

24. Standardisasi; adalah penyesuaian bentuk (ukuran, kualitas, dsb) dng

pedoman (standar) yg ditetapkan; pembakuan. Standardisasi haruslah

sesuai dengan kebutuhan wilayah, dalam penelitian ini disesuaikan

dengan aturan pengelolaan kepulauan dan kebijakan pemerintah

setempat.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Gambaran Umum Pulau Kisar

1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi

Secara geografis, Pulau Kisar terletak di Selat Wetar, dengan

posisi koordinat 08°06'10" Lintang Selatan dan 127o08'36"Bujur Timur

(Perpres No.78/2005). Batas-batas pulau Kisar adalah; sebelah utara

berbatasan dengan Pulau Romang, sebelah timur berbatasan dengan

Pulau Leti, sebelah selatan berbatasan dengan daratan bagian timur

Pulau Timur dari Republik Demokrat Timor Leste, dan sebelah barat

berbatasan dengan Pulau Wetar. Pulau Kisar termasuk dalam wilayah

kecamatan Pulau-Pulau Terselatan Kabupaten Maluku Barat Daya (UU

No.31/2008).

Secara administratif Pulau Kisar dibagi menjadi 9 desa yaitu; Desa

Wonreli (sementara ini dijadikan Ibukota Kabupaten), Desa Kota Lama,

Desa Lekloor, Desa Lebelau, Desa Abusur, Desa Oirata Barat, Desa

Oirata Timur, Desa Nomaha, Desa Purpura.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 3. Pembagian administrasi berdasarkan luas di Pulau Kisar

No Desa Luas (km2) Persentase (%)

1 Lekloor 10,27 15,3 2 Oirata Barat 1,87 2,8 3 Oirata Timur 1,87 2,8 4 Abusur 4,20 6,2 5 Kota Lama 2,53 3,8 6 Wonreli 29,79 44,3 7 Nomaha 4,11 6,1 8 Purpura 2,55 3,8 9 Lebelau 10,13 15,0

Total 67,32 100,0

Sumber: PP Terselatan Dalam Angka, 2011

Gambar 8. Peta Administrasi Pulau Kisar

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

2. Aspek Teknis

e. Curah hujan dan topografi

Curah hujan tahunan sekitar 900 1000 mm pertahun (MBD Dalam

Angka 2010). Kondisi topografi pulau ini adalah berbatu dan berbukit.

Ukuran Pulau Kisar adalah, jarak Utara – Selatan hanya 10,4 km; jarak

terjauh dari Timur – Barat adalah 10,22 km; luas 8.500 ha dan keliling

pulau sekitar 37 km.

Gambar 9. Kondisi Topografi Pulau Kisar

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kondisi topografi Pulau Kisar yang berbukit-bukit menyebabkan

beberapa bagian wilayah kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

Penduduk Pulau Kisar membeli air bersih dari toko-toko yang berada di

Pulau Kisar, sementara sebagian penduduk Desa Wonreli dilayani oleh

PDAM, baik dalam sistem perpipaan (SR dan KU) maupun pendistribusian

lewat mobil tangki untuk menjangkau tempat-tempat sulit air seperti Desa

Abusur, Dusun Yawuru dan Dusun Kioumanumere (kedua dusun

termasuk wilayah Desa Wonreli).

Jarak yang harus ditempuh karena kondisi topografi berbukit

berpengaruh terhadap harga air. Sementara masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR) yang hidup di daerah yang sulit air memerlukan waktu dan

tenaga lebih untuk mengangkut air dari sumber air ke rumah-rumah

mereka.

Wilayah yang memiliki topografi yang relatif lebih tinggi dari pusat

pelayanan (sumur-sumur gali/SGL) mengalami kesulitan dalam menerima

distribusi air bersih karena adanya pengaruh tekanan air yang belum

mencapai daerah tersebut secara optimal. Untuk topografi wilayah yang

berbukit, kedalaman air tanah baru dapat dicapai pada kedalaman >20 m.

f. Sumber air baku

Sumber air baku di Pulau Kisar adalah air tanah dan air hujan.

Tidak ada air permukaan. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat,

dilakukan penggalian/pengeboran sumur-sumur untuk pengolahan dan

pengelolaan air baku. Untuk air tanah dilakukan pengambilan dengan

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

membuat sumur (untuk kedalaman dangkal, sekitar 6 8 meter) atau

dilakukan pengeboran sumur dalam untuk air tanah yang jauh dari

permukaan tanah dengan kedalaman sekitar 50 80 m. Rata-rata

kedalaman air sumur dalam adalah 15 20 m di musim penghujan. Pada

musim kemarau, rata-rata penyusutan air sumur dapat mencapai 7 10

meter.

Untuk air hujan, umumnya dipakai untuk mencuci baju dan atau

kendaraan (motor) atau sebagai cadangan air jika air sulit diperoleh,

ditampung dalam bak-bak beton yang berada di pekarangan rata-rata

warga masyarakat dan ditutup seng aluminium dan batu pemberat untuk

kebersihan dan keamanan air keluarga. Penampungan air hujan (PAH)

dilakukan secara konvensional oleh tiap rumah tangga dengan

penampungan dalam bak-bak beton yang tersedia di pekarangan rumah

warga.

Masyarakat yang berada di sekitar pohon-pohon sagu seperti di

Desa Purpura dan Lekloor (yang mempunyai ketersediaan debit air yang

mencukupi serta memiliki kualitas air yang cukup baik) dapat terlayani

dalam pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Demikian juga masyarakat

yang tinggal di desa Oirata Barat dan Oirata Timur yang sumber air

tanahnya cukup berlimpah (Oirata berasal dari dua kata, yakni: oir yang

artinya „air‟ dan riata yang artinya „keruh‟. Jadi, Oirata berarti „air keruh‟).

Hanya pada beberapa wilayah dengan kondisi topografi berbukit yang

mengalami kesulitan dalam pengambilan air baku karena dibutuhkan

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

waktu dan tenaga untuk pengambilannya, seperti Desa Lebelau, Nomaha

dan Abusur.

g. Jenis tanah

Secara fisik, tanah di Pulau Kisar terlihat berkarang dan berpori,

umumnya jenis batuannya adalah dari batu kapur dan gamping. Jenis

tanah di daerah kepulauan Kisar adalah jenis tanah alfisols, inceptisols

dan vertisols dengan keadaan lahan pada daerah pertanaman dengan

fotografi datar sampai bergelombang dengan kemiringan 0-6% dan

kedalaman efektif perakaran 35 70 cm dengan pH tanah 5,6 6,4,

ketinggian tempat 0 200 m dpl, tipe curah hujan B - D dengan bulan

basah 6 8 bulan dan bulan kering 0 4 bulan, suhu udara 25 310C

(sumber: http://cybex.deptan.go.id).

Pembangunan dan pengembangan wilayah di Pulau Kisar

Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan tergolong cukup lambat. Hal ini

dikarenakan perencanaan pengembangan wilayah Kabupaten Maluku

Barat Daya terkonsentrasi pada pembangunan Ibukota Kabupaten yang

dipindahkan dari Pulau Kisar ke Pulau Moa. Namun akibat pemekaran

dan perencanaan Pulau Kisar - utamanya Desa Wonreli yang saat ini

masih menjadi Ibukota Kabupaten - menjadi pusat niaga dan pendidikan

mampu menarik pendatang dan putra asli daerah kembali dengan

semangat membangun wilayahnya, menyebabkan berkembangnya

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

permukiman dan sarana prasarana pendukungnya disepanjang jalan

tersebut.

Penggunaan lahan di Pulau Kisar secara umum dapat dilihat pada

Gambar 10 berikut ini:

Gambar 10. Penggunaan lahan di Pulau Kisar

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Di Pulau Kisar, pohon sagu tumbuh subur di beberapa kawasan

seperti Lekloor, Purpura dan Nomaha. Komoditi paling terkenal adalah

jeruk. Jeruk Kisar merupakan salah satu varietas dari jenis/species Jeruk

Keprok (Citrus Nobilis) dan merupakan salah satu buah endemik (sumber:

http://cybex.deptan.go.id). Hal menarik dan aneh adalah jeruk Kisar yang

ditanam di luar Pulau Kisar terasa asam, tetapi jeruk produksi petani Pulau

Kisar sendiri terasa manis. Panen jeruk terjadi pada bulan Juli hingga

November. Jeruk Kisar banyak dipasarkan di Ambon dan Kupang, Nusa

Tenggara Timur melalui kapal laut. Jeruk Kisar sering menjadi oleh-oleh

dari Pulau Kisar.

Dusun Yawuru,

Desa Wonreli

Desa Purpura

Desa Oirata Barat

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 11. Tanah di Desa Purpura, Oirata Barat dan Dusun Yawuru (Desa Wonreli)

h. Kualitas dan kuantitas air

Perbandingan kualitas air yang telah diinspeksi oleh Puskesmas

Wonreli Pulau Kisar pada bulan Mei – Juli 2010 dengan kualitas air yang

diperiksa BTKLPP Kelas I Makassar pada tahun 2012.

Total kuantitas sumur gali (SGL) yang telah diinspeksi pada tahun

2010 oleh Puskesmas Wonreli adalah 106 sumur dengan kondisi 9,43 %

rusak, 9,43% resiko pencemarannya amat tinggi, 36,79% resiko

pencemaran tinggi, 24,53% resiko pencemaran sedang dan 19,81%

resiko pencemaran rendah sehingga layak untuk memenuhi kebutuhan air

bersih masyarakat.

Resiko pencemaran rendah diakibatkan sanitasi daerah di sekitar

sumur gali baik. Resiko pencemaran sedang karena lantai SGL yg retak

perlu di perbaiki dan sanitasi sekitar SGL perlu di perhatikan. Resiko

pencemaran tinggi karena di lantai sumur retak dan perlu di perbaiki, ada

genangan air di sekitar daerah sumur, air berbau, dan sumber

pencemaran berupa sampah dan kotoran hewan di sekitar SGL.

Sedangkan resiko pencemaran amat tinggi adalah SGL tidak layak lagi di

gunakan oleh masyarakat.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 4. Kualitas dan Kuantitas Sumur Gali tahun 2010

NO DESA TOTAL SUMUR

RUSAK PENCEMARAN AMAT TINGGI

PENCEMARAN TINGGI

PENCEMARAN SEDANG

PENCEMARAN RENDAH

1 Oirata Timur

8 2 0 1 1 4

2 Oirata Barat

5 1 0 2 1 1

3 Wonreli 50 3 6 21 14 6

4 Lekloor 6 1 1 4 0 0

5 Nomaha 8 1 0 0 4 3

6 Lebelau 12 2 0 6 3 1

7 Purpura 12 0 2 3 1 6

8 Kotalama 5 0 1 2 2 0

TOTAL 106 10 10 39 26 21

Sumber: Inspeksi Puskesmas Wonreli 2010

Pada Tabel 5 dapat dilihat hasil pemeriksaan kualitas air bersih

dari Balai teknik Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

(BTKL-PP) Kelas I Makassar pada tahun 2012 yang berdasarkan sampel

air bersih di 27 titik lokasi sumur gali.

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa kadar Nitrat (15,35 mg/L) salah

satu sumur di Desa Wonreli (*), tepatnya di Dusun Mesiapi (kode pada

Gambar 12 adalah PWoMe01) lebih tinggi dari batas maksimum yang

diperbolehkan (10 mg/L). Mengkonsumsi air sumur dengan kadar nitrat

tinggi dapat menyebabkan gondok dan sangat berbahaya pada bayi.

Selanjutnya dapat mengakibatkan berbagai penyakit kelainan darah dan

kematian pada bayi (Manampiring, 2009). Kadar nitrat tinggi pada air

dapat disebabkan pemakaian pupuk untuk pertanian. Pada lokasi sumur

yang sama (**) pula kadar pH (5,59) dinyatakan lebih rendah dari batas

minimum yaitu 6,5. Ini menunjukkan bahwa pH air tersebut bersifat asam.

Air yang bersifat asam dapat mengakibatkan kerusakan korosif pada besi

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

dan benda logam lainnya. Di Desa Kota Lama (***) kadar Besi (1,1661

mg/L) dinyatakan sedikit lebih tinggi dari batas maksimum yaitu 1 mg/L

(Kode pada Gambar 12 adalah PKl01). Kelebihan besi pada air

menyebabkan rasa mual, lebih lanjut dapat merusak dinding usus. Apabila

air tanah banyak mengandung zat besi dan mangan (bau besi) sistem

pengolahan air sederhana dengan menggunakan aerasi (pencampuran air

dan udara) serta bak saringan pasir (Habibie, 2012).

Gambar 12. Lokasi PWoMe01 dan PKL01 (dalam uji kualitas air sumurnya

ditemukan bahwa kadar nitrat tinggi, pH rendah dan besi tinggi)

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 5. Hasil Uji Kualitas Air Sumur Gali 2012

No Parameter Satuan

Batas maksimum yang

diperbolehkan

Desa Wonreli

(7 sampel)

Desa

Lekloor (4

sampel)

Desa Kota Lama

(3 sampel)

Desa

Oirata Barat (3 sampel)

Desa Oirata Timur

(3 sampel)

Desa Purpura

(2 sampel)

Desa Lebelau

(4 sampel)

Desa Nomaha (1

sampel)

A Fisika

1 Bau - Tidak berbau Tidak

berbau

Tidak

berbau Tidak berbau

Tidak

berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau

Tidak

berbau

2 Kekeruhan Skala NTU

25 0,00 0,47 0,00

0,31 0,06 0,37 0,00 0,00 0,69 0,66, 1,01 0,00 0,68 0,72

3 Rasa - Tidak berasa Tidak

berasa Tidak

berasa Tidak berasa

Tidak berasa

Tidak berasa Tidak berasa Tidak berasa Tidak

berasa

4 Suhu* 0C Suhu Udara ± 3

0C -1 s/d-2 -1 s/d -2 -1 -1 -1 0 , -1 -1 s/d -2 0

5 Zat Padat Terlarut

(TDS)

mg/L 1.500 279 457 252

398 405 510

840

1.170 272 620 339, 362 395 464 321

B Kimia

1 Kesadahan (CaCO3)

mg/L 500 168,92

333,06

145,02

247,01

243,02

278,88

302,78

377,68

164,14

253,38

181,67& 202,39

213,54

282,86 203,98

2 Klorida (Cl) mg/L 600 30,02

79,71

30,28

66,25 80,22 94,72

59,00

495,83 49,17 192,28

53,31 & 60,56

53,83

74,53 64,70

3 Besi (Fe) mg/L 1,0 0,0488 0,1462

0,0172 0,0516

0,0515 1,1641***

0,0226 0,1270

0,0409 0,1045

0,0857 & 0,2172

0,0339 0,0940

0,1655

4 Nitrat (NO3-N)

mg/L 10 0,90

15,35*

0,80

1,60 1,50 3,40

0,30

1,00 0,50 0,70 4,10 & 0,80 0,30 1,40 1,20

5 Nitrit (NO2-N)

mg/L 1,0 0,006

0,025

0,001

0,006 0,007 0,019

0,002

0,010 0,003 0,048

0,011 &

0,003 0,002

0,013 0,005

6 Fluorida (F) mg/L 1,5 < 0,032 <0,032

0,250

<0,032

0,324

<0,032

0,635 < 0,032

<0,032 &

0,241 < 0,032

0,740 < 0,032

7 Mangan

(Mn) mg/L 0,5 < 0,0263 < 0,0263 < 0,0263 < 0,0263 < 0,0263

0,0824 & < 0,0263

< 0,0263

0,1056 < 0,0263

8 pH* - 6,5 – 9,0 5,59**

6,92

6,66

6,92 6,76 6,80

7,09

7,25 6,57 7,63 6,67 & 7,34 6,56 7,41 6,70

9 Seng (Zn) mg/L 15 <0,0084

0,0425 <0,0084

< 0,0084 0,0949

<0,0084 < 0,0084

0,0122

0,0085 & < 0,0084

<0,0084 0,0141

0,0088

10 Sulfat (SO4) mg/L 15 14,083

35,199

15,558

37,495

24,468

35,530

55,812

80,572 9,680 28,787

18,032 & 25,162

29,372

38,638 28,627

11 Zat organic (KMnO4)

mg/L 10 1,07 4,04 1,67

2,86 2,11 3,15

1,67

3,01 1,67 2,86 4,04 & 3,45 1,97 2,86 2,86

Sumber: BTKL-PP Kelas I Makassar, 2012

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kuantitas air tanah cukup banyak karena terindikasi terdapat sungai

bawah tanah. Umumnya sungai bawah tanah juga dijumpai pada daerah

topografi karst. Secara fisik aliran sungai bawah tanah termasuk aliran air

tanah melalui akuifer beberapa rongga/celah, sebagai akibat pelarutan batu

gamping koral, sehingga lama kelamaan terbentuk suatu alur/sungai yang

berfungsi sebagai pengering lingkungan sekitarnya (Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum, No. 18/PRT/M/2007). Hal ini pun bisa diasumsikan dari

suburnya pohon sagu utamanya di Desa Lekloor, Purpura, dan beberapa

desa lainnya, serta kandungan rasa manis pada jeruk Kisar. Jeruk keprok

membutuhkan air yang mengandung kadar garam 10%. Diasumsikan

kandungan air tanah di Kisar mampu memenuhi kebutuhan tersebut

sehingga jeruk Kisar dapat bertumbuh dengan baik di Pulau Kisar.

3) Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk Pulau Kisar berdasarkan Pencatatan Sipil bulan

Mei tahun 2012 adalah sebanyak 16.055 jiwa dengan angka pertumbuhan

penduduk sebesar 0,04 %. Jika dilihat dari luas wilayahnya, maka rata-rata

kepadatan penduduk untuk Pulau Kisar adalah 188,88 jiwa/km2 (hasil

pengolahan data). Untuk mencari proyeksi jumlah penduduk pada tahun yang

akan datang, dapat digunakan metode geometrik maka diperoleh proyeksi

jumlah penduduk Pulau Kisar sampai dengan tahun 2022 dapat

diproyeksikan sesuai dengan Tabel 6 berikut ini.

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 6. Proyeksi Jumlah Penduduk Hingga Tahun 2022

DESA JUMLAH PENDUDUK TAHUN (jiwa)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

WONRELI 7.488 7.810 8.146 8.497 8.863 9.244 9.642 10.057 10.489 10.941 11.412

ABUSUR 896 935 975 1.017 1.060 1.106 1.154 1.203 1.255 1.309 1.366

KOTA LAMA 1.005 1.048 1.093 1.140 1.189 1.241 1.294 1.350 1.408 1.468 1.532

LEKLOOR 1.461 1.524 1.589 739 1.729 1.804 1.881 1.962 2.047 2.135 2.227

OIRATA BARAT

651 679 708 739 771 804 838 874 912 951 992

OIRATA TIMUR

1.043 1.088 1.135 1.184 1.234 1.288 1.343 1.401 1.461 1.524 1.590

NOMAHA 699 729 760 793 827 863 900 939 979 1.021 1.065

PURPURA 464 484 505 527 549 573 597 623 650 678 707

LEBELAU 2.348 2.449 2.554 2.664 2.779 2.899 3.023 3.153 3.289 3.431 3.578

TOTAL 16.055 16.746 17.467 17.299 19.002 19.820 20.673 21.563 22.490 23.458 24.468

Sumber: Hasil Analisa Peneliti, 2012

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari analisis kependudukan diatas, dapat disimpulkan bahwa Pulau

Kisar di masa mendatang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan

air bersih. Banyaknya jumlah penduduk sampai dengan tahun 2022

berpotensi sebagai konsumen air bersih selanjutnya akan digunakan untuk

perhitungan kebutuhan air bersih.

Kuantitas air baku di Pulau Kisar Secara ketersediaan, sumber air

baku yang ada mempunyai potensi yang berlimpah, terbukti dari sumur yang

jarang kering bahkan pada musim kemarau, dan hanya menyusut sekitar

2 10 meter dari kedalaman rata-rata sumur yaitu 20 80 m. Air hujan mulai

banyak dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan cuci sejak tahun 2010 di

mana curah hujan dirasakan meningkat sejak tahun 2010 yang diasumsikan

akibat anomali cuaca yang melanda sebagian besar wilayah dunia.

sebelumnya, curah hujan dilaporkan sekitar 900 1000 mm pertahun (BPS,

2011).

4) Perhitungan Kebutuhan Air

Dihitung dari proyeksi jumlah penduduk yang ada, maka kebutuhan

air bersih domestik Pulau Kisar berdasarkan ukuran kapasitas (liter/detik)

dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 7. Kebutuhan Air Bersih Domestik Pulau Kisar Berdasarkan Ukuran Kapasitas (liter/detik)

Desa q (liter/orang/hari) Qd (liter/detik)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

WONRELI 46,44 4,02 4,20 4,38 4,57 4,76 4,97 5,18 5,41 5,64 5,88 6,13

ABUSUR 46,05 0,48 0,50 0,52 0,54 0,57 0,59 0,61 0,64 0,67 0,70 0,73

KOTA LAMA 54,96 0,64 0,67 0,70 0,73 0,76 0,79 0,82 0,86 0,90 0,93 0,97

LEKLOOR 55,43 0,94 0,98 1,02 0,47 1,11 1,16 1,21 1,26 1,31 1,37 1,43

OIRATA BARAT 61,54 0,46 0,48 0,50 0,53 0,55 0,57 0,60 0,62 0,65 0,68 0,71

OIRATA TIMUR 61,00 0,74 0,77 0,80 0,84 0,87 0,91 0,95 0,99 1,03 1,08 1,12

NOMAHA 50,16 0,41 0,42 0,44 0,46 0,48 0,50 0,52 0,55 0,57 0,59 0,62

PURPURA 33,85 0,18 0,19 0,20 0,21 0,22 0,22 0,23 0,24 0,25 0,27 0,28

LEBELAU 40,08 1,09 1,14 1,19 1,24 1,29 1,34 1,40 1,46 1,53 1,59 1,66

TOTAL 449,52 8,96 9,34 9,74 9,57 10,60 11,06 11,53 12,03 12,55 13,09 13,65

Sumber: Hasil Analisa Peneliti, 2012

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

i. Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Distribusi air masih memanfaatkan sistem gravitasi. Dari Gambar 13,

terlihat dua jenis ukuran pipa yang tersambung, yaitu pipa transmisi besar

untuk mengalirkan air dari sumber air baku menuju bak penampung dan pipa

distribusi kecil untuk mengalirkan air menuju jaringan pelayanan.

Gambar 13. Pipa distribusi dan transmisi di Oirata Barat

Selain sistem perpipaan dari PDAM, distribusi air bersih juga

dilakukan Pemerintah Daerah (PEMDA) melalui layanan penjualan air melalui

mobil-mobil tangki berkapasitas 4.000 liter untuk menjangkau keseluruhan

Pulau Kisar, utamanya desa dan dusun yang terletak jauh dari Desa Wonreli.

Harga per-pengangkutan (1 rate perjalanan) adalah Rp. 30.000,00 Rp.

40.000,00 tergantung jarak dari lokasi sumber air. Sumber air diambil dari

sumur-sumur gali (SGL) yang ada, tapi sulit dijangkau penduduk dari wilayah

sulit air seperti Abusur, dusun Yawuru dan dusun Kioumanumere.

Pipa transmisi

Pipa distribusi

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Selain layanan mobil tangki dari Pemda, ada juga jasa layanan

swasta yang disediakan Toko Gembira, Toko India dan Pattbers melalui

pengangkutan mobil pick-up dalam tangki air fiber berkapasitas 1.100 dan

2.200 liter. Harga per-tangki bervariasi tergantung jarak tempuh, antara Rp.

80.000,00 Rp. 200.000 per-pengangkutan. Setiap kali pengangkutan dapat

memuat 3 tangki berkapasitas 2.200 liter dan 4 tangki berkapasitas 1.100

liter. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) umumnya mencari air

sendiri ke sumur-sumur gali terdekat.

Gambar 14. Aktifitas masyarakat mengambil air bersih

j. Teknologi dan material/bahan bangunan

Selain teknologi tenaga surya untuk energi, untuk distribusi air bersih

dari PDAM masih menggunakan pompa untuk mengalirkan air.

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 15. Mesin pompa di IPA PDAM Tirta Dharma

Instalasi pengolahan memanfaatkan mesin pompa berbahan bakar

minyak (BBM) yang sering terhenti dalam beberapa waktu akibat kondisi

listrik PLN yang juga masih bergantung dengan bahan bakar minyak. BBM di

Pulau Kisar langka dan mahal. Saat penelitian dilakukan, harga perbotol air

mineral ukuran 1.000 ml bensin adalah Rp. 30.000,00.

Energi listrik berbahan bakar minyak di pulau Kisar masih terbatas

karena tergantung mesin pembangkit listrik milik PLN. Di Desa Oirata Barat

tampak beberapa rumah telah menggunakan panel surya sebagai sumber

energi listrik, dan di dekat sumur di Desa Purpura terpasang panel surya

untuk mengalirkan air dari sumur yang berada di kaki bukit ke tempat

penampungan di atas bukit. Panel surya yang berdimensi 2 x 3 m terletak

yang di Purpura mampu memompa air melalui pipa dari sumber air sumur

gali di kaki bukit (18 - 40 m dpl) menuju bak penampungan di atas bukit

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

(50 63 m dpl). Sementara itu, di beberapa rumah di Oirata Barat juga terlihat

menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik keluarga.

Gambar 16. Panel surya dan tangki air di Purpura serta rumah bertenaga

surya di Oirata Barat

Selain panel surya, terdapat 4 (empat) embung yang kondisinya

sudah kritis. Embung terletak di Desa Oirata Timur, Dusun Yawuru, Dusun

Wakleken dan Dusun Keitaru. Tiga dari keempat embung tersebut telah tidak

berfungsi dan kosong, hanya embung di Keitaru yang masih berfungsi tapi

airnya semakin menyusut. Kerusakan embung terindikasi karena semakin

menyusutnya curah hujan akibat anomali cuaca, kebocoran konstruksi atau

tingkat penguapan yang tinggi .

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 17. Kondisi embung di Dusun Keitaru dan Dusun Wakleken (Desa Wonreli)

k. Sistem pelayanan pelanggan

Di Pulau Kisar sistem pelayanan meliputi sistem perpipaan dari

PDAM yang melayani Sambungan Rumah (SR) sebanyak 134 pelanggan,

khusus penduduk Desa Wonreli (Data PDAM Tirta Dharma cabang Wonreli,

2012) dan sistem non perpipaan dari PDAM (15 KU di Desa Wonreli) dan 8

desa lainnya dibuatkan 82 SGL dan ada 1.146 PAH yang tersebar (Dinas

Kesehatan Wonreli, 2012), yang diantaranya banyak merupakan inisiatif

warga sendiri dan terletak di rumah-rumah penduduk .

Pelayanan PDAM belum sepenuhnya memanfaatkan sistem

pengukuran debit air terpakai melalui meteran air. Masalah terjadinya

kehilangan Air Berekening (AR) pada konsumsi resmi berekening tak

bermeter ini sering menimbulkan masalah dalam penagihan iuran rekening

air minum dengan pelanggan.

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

9. Aspek Sosial Budaya

a. Kondisi kependudukan

Berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Maluku Barat Daya pada bulan April 2012, Pulau Kisar memiliki jumlah

penduduk 16.055 jiwa yang terdiri dari 8.130 orang laki-laki dan 7.925 orang

perempuan. Jumlah rumahtangga (Kepala Keluarga/KK) adalah 3.084,

sehingga rata-rata jumlah anggota keluarga pada tahun 2012 adalah 5 orang.

Jika dibandingkan data dari BPS tahun 2010, yaitu jumlah penduduk

Pulau Kisar sejumlah 14.015 jiwa dengan data Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil tahun 2012 yang berjumlah 16.055 jiwa, maka rasio

peningkatan penduduk adalah sebesar 87,29% dalam kurun waktu 2 tahun.

Tabel 8. Kondisi Demografi Pulau Kisar tahun 2012

D e s a

Jumlah rumah tangga (KK)

Laki-laki Perempuan Jumlah Seks ratio

Lekloor 214 792 669 1.461 118,39

Oirata Barat 161 344 307 651 112,05

Oirata Timur 257 515 528 1.043 97,54

Abusur 177 456 440 896 103,64

Kota Lama 192 497 508 1.005 97,83

Wonreli 1.458 3.739 3.749 7.488 99,73

Nomaha 137 356 343 699 103,79

Purpura 92 215 249 464 86,35

Lebelau 396 1.216 1.132 2.348 107,42

Total 3.084 8.130 7.925 16.055

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maluku Barat Daya, 2012

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Wilayah administrasi di Pulau Kisar tersebar tidak merata disebabkan

pola permukiman tersebar. Persebaran penduduk yang mengikuti pola jalan

ini mengakibatkan nama desa tidak teratur. Penduduk dari daerah asal yang

berpindah ke daerah lain karena pernikahan maupun peningkatan

penghasilan (karena perpindahan ladang) tidak mengubah identitas daerah

mereka seperti nama wilayah asal. Kebiasaan ini terdapat pada penduduk

Desa Wonreli dan penduduk Desa Lekloor.

Budaya masyarakat Kisar adalah patriarkhi, dimana kaum lelaki yang

berpergian mencari nafkah, sementara kaum wanita tinggal di rumah

mengurus keluarga dan menanam tanaman di pekarangan rumah untuk

ketahanan pangan keluarga dan ternak (Sahusilawane, 2012).

b. Kebiasaan penduduk

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih, masyarakat membeli

air pada penjual air selain menampung air hujan. Alasan beberapa warga

yang tidak ingin mendaftar sebagai pelanggan PDAM adalah karena biaya

penyambungan yang cukup mahal, kualitas air tidak baik, ataupun kontinuitas

air yang tidak lancar.

Di Pulau Kisar banyak terdapat Sumur Gali. Masyarakat Pulau Kisar

memiliki kebiasaan berkumpul sambil mencuci bersama di lokasi-lokasi

sumur atau sekedar bertemu kenalan dan mengambil air sumur. Sumur-

sumur di Pulau Kisar umumnya dibuat tanpa tutup pengaman dan pada salah

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

satu sumur di Desa Wonreli yang terlihat berjarak sangat dekat dengan

septiktank komunal seperti yang tampak dalam Gambar 18 ini.

a.

Gambar 18. Sumur komunal untuk keperluan air bersih di Desa Wonreli

Dilihat dari sisi kualitas, satu-satunya sumber pencemaran air tanah

adalah kebiasaan penduduk yang melakukan aktivitas mandi dan cuci di

sekitar sumur, serta membuang sampah di sembarang tempat. Sampah

plastik, kemasan sabun deterjen atau makanan kecil yang biasa dikonsumsi

anak-anak terlihat bertebaran di beberapa lokasi sumur. Kebiasan

membuang sampah sembarang tempat ini dilakukan mulai dari kaum manula

hinga anak kecil seusia SD. Drainase pembuangan air limbah domestik juga

belum merata di bangun di Pulau Kisar, dan di beberapa tempat kondisinya

sudah tidak layak.

Bak septiktank

yang menempel

pada konstruksi

beton sumur

WC darurat

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 19. Sampah disekitar lokasi sumur

c. Sarana kesehatan lingkungan

Sarana Air Bersih (SAB) yang telah terbangun di Pulau Kisar adalah:

sistem non perpipaan, meliputi; Sumur Gali (SGL = 82 unit), dan

Penampungan Air Hujan (PAH = 1.146 unit) dan sistem perpipaan dari PDAM

Cabang Wonreli yang meliputi SambunganRumah (40 SR) dan Keran Umum

(15 KU). Sistem perpipaan hingga saat ini masih melayani Desa Wonreli.

Penampungan Air Hujan dibuat dalam bak-bak penampung yang umumnya

terletak di pekarangan rumah warga. Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)

belum diinspeksi,demikian pula dengan tempat sampah.

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 9. Sarana Kesehatan Lingkungan

D e s a jumlah

KK penduduk

jumlah rumah jumlah SAB

permanen semi

permanen darurat

perpipaan SGL PAH

SR KU

Lekloor 231 1.310 121 60 21

6 80

Oirata Barat 127 553 93 - 10

5 93

Oirata Timur 258 1.024 183 - 62

8 183

Abusur 158 787 121 31 -

3 91

Kota Lama 176 786 118 14 16

5 40

Wonreli 1.255 6,687 941 251 63 40 15 30 502

Nomaha 137 689 60 27 48

7 7

Purpura 86 442 34 30 22

10 30

Lebelau 374 2.157 341 37 19

8 120

Total 2.802 14.435 2.012 450 261 40 15 82 1.146

Sumber: Dinas Kesehatan Wonreli, 2011

d. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Fasilitas Umum (Fasum) yang dimaksud disini adalah Tempat-

Tempat Umum (TTU) yang terdapat di Pulau Kisar seperti hotel, pasar, salon,

masjid, gereja, sekolah dan rumah kost. Sedangkan Fasilitas Sosial (Fasos)

yang dimaksud adalah Tempat Penyediaan Makanan (TPM) yang meliputi;

depot air isi ulang, rumah makan, pedagang kaki lima, pedagang keliling dan

pabrik sederhana.

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 10. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial (TTU dan TPM)

D e s a Tempat-tempat Umum Tempat Pengelola Makanan/Minuman

hotel pasar salon masjid gereja sekolah rumah kost

depot isi ulang

rumah makan

pedagang kaki lima

pedagang keliling

pabrik sederhana

Lekloor

1 2

Oirata Barat

3 3

1

Oirata Timur

2 2

1

Abusur

1

1 4

1

Kota Lama

1 1 - - 4

2 2

Wonreli 4 1 6

4 18 13 3 10 4 5 1

Nomaha

3 3

Purpura

1 1

Lebelau

3 3

Total 4 1 8 1 18 36 17 3 14 6 5 2

Sumber: Dinas Kesehatan Wonreli, 2011

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

10. Aspek Ekonomi dan Keuangan

a. Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk

Mata pencaharian pokok penduduk Pulau Kisar adalah petani,

PNS/TNI/Polri, peternak, wiraswasta (usaha perdagangan, jasa katering, dan

lainnya). Sejak pemekaran wilayah pada tahun 2008, peningkatan

kesejahteraan masyarakat sangat signifikan hanya dalam waktu 2 (dua)

tahun, yaitu keluarga prasejahtera tahun 2008 berjumlah sekitar 1.510 KK

mengalami penurunan sebesar 53% di tahun 2010, sedangkan keluarga

sejahtera III tahun 2008 sebanyak sekitar 187 KK meningkat 78,31% di tahun

2010 menjadi ± 862 KK. Keluarga sejahtera III+ yang pada tahun 2008

sebanyak 68 KK meningkat pada tahun tahun 2010 sebesar 91,20% (BPS,

2011).

Dari data di atas dapat terlihat bahwa secara finansial, masyarakat

Kecamatan PP Terselatan pada umumnya dan Pulau Kisar pada khususnya,

utamanya kalangan menengah ke atas, mampu meningkatkan Pendapatan

Daerah Regional Bruto (PDRB). Hanya keterbatasan sarana dan prasarana

yang memadai menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat kelas

menengah ke atas membelanjakan dananya ke luar Pulau Kisar untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 20. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan sejak pemekaran pada tahun 2008 (Sumber: PP Terselatan

Dalam Angka, 2011)

Sejak tahun 2008 pula perkembangan fisik Pulau Kisar meningkat

drastis dengan tumbuhnya pusat-pusat keramaian dan perekonomian baru di

Desa Wonreli dan Kota Lama yang hingga saat ini masih menjadi Pusat

Kegiatan Pemerintahan dan Perekonomian Kabupaten Maluku Barat Daya.

Hingga saat ini produk olahan dari jeruk Kisar selain sebagai buah

yang langsung dikonsumsi adalah selai jeruk tapi masih berskala individual

tergantung kreatifitas masing-masing anggota keluarga. Umumnya teknis

budidaya budidaya tanaman jeruk Kisar oleh petani adalah masih secara

tradisional yaitu dengan menggunakan biji. Biji tidak disemai lagi akan tetapi

setelah selesai makan daging buahnya kemudian biji dibuang diatas tanah,

baik disekitar rumah maupun pada kebun. Biji tersebut akan tumbuh secara

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

alami. Kemudian dibiarkan tumbuh sampai berproduksi, tanpa adanya

perlakuan khusus.

b. Ketersediaan infrastuktur

Logistik di Pulau Kisar masih terkendala masalah infrastruktur

transportasi yang terbatas hingga menjadikan pulau ini seolah terisolasi.

Infrastruktur transportasi, bandar udara yang tersedia adalah Bandar udara

perintis untuk pesawat terbang jenis Casa 212 berkapasitas 18 penumpang

dengan maksimal bagasi adalah 10 kg per-penumpang. Pesawat lainnya

adalah milik maskapai Susi Air yang disewa oleh Perusahaan Pertambangan

yang terletak di Pulau Wetar. Susi Air berkapasitas 4 orang, tapi tidak

melayani penerbangan komersial. Untuk harga tiket pesawat Merpati

Nusantara Airlines, berkisar antara Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.500.000,00,

sedangkan tiket subsidi pemerintah untuk masyarakat adalah Rp.

300.000,00 Rp. 600.000,00. Jadwal pesawat tidak menentu, tergantung

ketersediaan bahan bakar Avtur yang tersedia di Pulau Kisar.

Untuk pelabuhan kapal dapat memuat kapal Pelni dan kapal barang,

namun karena gelombang di Laut Banda sering tinggi utamanya pada bulan-

bulan Januari Maret, Mei Juli dan Oktober November, maka jadwal kapal

tidak menentu. Untuk infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi, selain

memakai internet satelit, menara BTS penyedia jasa layanan Telekomunikasi

yang baru tersedia hanya milik PT. Telkomsel. Warga sering kesulitan

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

berkomunikasi menggunakan telepon genggam, namun jika sambungan

panggilan dilakukan oleh warga di dalam Pulau Kisar komunikasi cukup

lancar. Di beberapa tempat yang terletak di kaki lembah sinyal jaringan

telepon sulit diperoleh. Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang lain

seperti komunikasi, telekomunikasi, automatic machine teller (ATM) juga

menjadi penyebab keterbatasan logistik di Pulau Kisar.

c. Kesediaan membayar (WTP) dan kemampuan membayar (ATP)

Dari Survey Kebutuhan Nyata diperoleh bahwa keinginan responden

yang mewakili masyarakat di Pulau Kisar untuk memperoleh layanan

perpipaan dari PDAM dan kesediaan membayar iuran bulanan cukup besar.

Sekitar 80% dari responden bersedia dan ingin memperoleh layanan PDAM,

sisanya (20%) tidak bersedia. Sebagian besar ketidak-sediaan lebih

disebabkan oleh rasa tidak puas dan apatis karena; (a). biaya

penyambungan maupun iuran dianggap terlalu mahal, (b). kualitas air tidak

baik, (c). air sering mati dan tidak selalu tersedia, maupun ketiganya (a-c).

Walaupun sekitar 17,72 % responden menyatakan tidak bersedia

mendapatkan layanan PDAM, namun jika memang layanan telah tersedia,

maka sebagian besar responden tetap memilih mendapatkan Sambungan

Rumah (SR) di setiap keluarga (74,68 %). Sekitar 12,03 % memilih

Keran/Hidran Umum (KU/HU), 5,06 % memilih Sambungan Halaman (SH),

6,33 % memilih Terminal Air (TA), sedangkan sekitar 1,90 % memilih lain-

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

lain. Maksud dari lain-lain ini adalah responden merasa masih nyaman

mengambil sendiri dari sumur gali yang telah tersedia, ataupun membeli dari

penjual air.

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 11. Kesediaan mendapatkan layanan perpipaan dari PDAM Kesediaan mendapatkan sambungan rumah dari PDAM dan membayar biaya sambungan dan iuran bulanan

Wilayah Sampel jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

Ya 63 84,00 9 81,82 7 70,00 8 100,00 8 88,89 12 92,31 4 80,00 12 60,00 7 100,00 130 82,28

Tidak 12 16,00 2 18,18 3 30,00 0 0,00 1 11,11 1 7,69 1 20,00 8 40,00 0 0,00 28 17,72

75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Tabel 12. Pemilihan layanan air bersih

jenis sambungan yang dipilih

Wilayah Sampel jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

Sambungan Rumah 63 84,00 10 90,91 7 70,00 4 50,00 6 66,67 6 46,15 2 40,00 15 75,00 5 71,43 118 74,68

Keran/Hidran Umum 8 10,67 0 0,00 2 20,00 2 25,00 2 22,22 1 7,69 1 20,00 2 10,00 1 14,29 19 12,03

Sambungan Halaman 3 4,00 0 0,00 0 0,00 1 12,50 0 0,00 1 7,69 1 20,00 2 10,00 0 0,00 8 5,06

Terminal Air 0 0,00 1 9,09 1 10,00 1 12,50 1 11,11 3 23,08 1 20,00 1 5,00 1 14,29 10 6,33

Lain-lain 1 1,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 15,38 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 1,90

75 100 11 100 10 100 8 100 9 100 13 100 5 100 20 100 7 100 158 100

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Rentang kemampuan pelanggan dalam membayar jasa layanan air

bersih berkisar dari Rp. 5.000,00 hingga Rp. 500.000,00 perbulan. Dari grafik

dapat terlihat bahwa kemampuan membayar jasa layanan dan iuran bulanan

(ATP) lebih besar daripada kesediaan untuk membayar jasa (WTP).

Gambar 21. Grafik posisi ATP terhadap WTP (sumber: Hasil olah data, 2012)

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 13. Perbandingan Kemampuan Membayar Jasa Layanan Air Bersih PDAM (ATP) terhadap Kesediaan Membayar Jasa (WTP)

ATP dan WTP

Wilayah Sampel jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

ATP < WTP 37 49,33 5 45,45 3 30,00 3 37,50 3 33,33 6 46,15 1 20,00 12 60,00 4 57,14 74 46,84

ATP > WTP 38 50,67 6 54,55 7 70,00 5 62,50 6 66,67 7 53,85 4 80,00 8 40,00 3 42,86 84 53,16

75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Di Desa Wonreli ada sekitar 75 responden, 38 orang (50,67 %)

menyatakan kemampuan membayar jasa layanan air bersih PDAM lebih

besar daripada kesediaan membayar jasa. Demikian juga di Lekloor, sekitar

6 (enam) dari 11 responden (54,55%) menyatakan kemampuan dalam

membayar jasa lebih besar daripada kesediaan mereka membayar jasa.

Pernyataan bahwa kemampuan membayar jasa lebih besar daripada

kesediaan membayar mereka dari kedua desa sebelumnya juga diikuti oleh 6

(enam) responden dari Desa Abusur (66,67 %), 5 (lima) orang dari Desa

Oirata Barat (62,50%), 7 (tujuh) responden dari Desa Oirata Timur (53,85 %),

dan 4 (empat) orang dari Desa Purpura (80,00 %). Terkecuali Desa Abusur,

lokasi keempat desa lainnya cukup mudah dijangkau oleh penjual air dan

lokasi sumur gali cukup banyak. Khusus Desa Wonreli telah terlayani oleh

PDAM, dan Desa Abusur terletak berdekatan dengan Desa Wonreli sebagai

pusat keramaian dan ibukota kabupaten sementara. Di Desa Purpura

terdapat teknologi panel surya yang berfungsi memompa air naik dari sumur

di kaki bukit ke tempat penampungan yang berada di puncak bukit. Lokasi

panel surya dijaga khusus oleh warga sekitar secara bergantian dan di jalan

masuk terdapat portal penghalang kendaraan.

Responden desa lainnya menyatakan keinginan yang lebih besar

untuk membayar jasa layanan air bersih oleh PDAM dibanding kemampuan

mereka. Ada 12 orang dari Desa Lebelau (60,00 %) dan 4 (empat) responden

dari Desa Nomaha (57,14 %).

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

11. Aspek Kelembagaan

Aspek kelembagaan menjadi pertimbangan untuk keberlanjutan

pengoperasian penyediaan pelayanan air bersih meliputi:

a. Lembaga Pengelola Air Bersih Berbasis Masyarakat

Hingga saat ini, Lembaga Pengelola Air Bersih Berbasis Masyarakat

di Pulau Kisar belum dibentuk, walaupun Badan Usaha Milik Desa (BUMD)

telah ada. BUMD yang telah dibentuk belum menangani masalah air bersih

dan pengelolaannya.

b. Lembaga Pengelola Air Bersih milik Pemerintah (PDAM)

Untuk saat ini di Pulau Kisar Lembaga Pengelola Air Bersih milik

pemerintah satu-satunya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Dharma yang masih melayani Desa Wonreli. Pihak swasta, seperti toko,

terbatas mendistribusikan air yang diambil dari sumur-sumur gali dan

menjualnya kembali ke masyarakat.

9) Kualitas air PDAM

Kualitas air PDAM dinyatakan cukup bersih dan memenuhi syarat

sehingga layak dikonsumsi masyarakat (Pemeriksaan Laboratorium BTKL-PP

Kelas I Makassar, 2012).

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 14. Hasil Uji Kualitas Air PDAM Tirta Dharma Wonreli

No Parameter Satuan Hasil Pengujian

Batas maksimum yang diperbolehkan

A Fisika 1 Bau - Tidak berbau Tidak berbau 2 Kekeruhan Skala NTU 0,72 25 3 Rasa - Tidak berasa Tidak berasa

4 Suhu* 0C +1

Suhu Udara ± 3

0C

5 Zat Padat Terlarut (TDS) mg/L 441 1.500 B Kimia

1 Kesadahan (CaCO3) mg/L 272,51 500 2 Klorida (Cl) mg/L 61,40 600 3 Besi (Fe) mg/L 0,0322 1,0 4 Nikel (Ni) mg/L < 0,0263 (-) 5 Nitrat (NO3-N) mg/L 1,30 10 6 Nitrit (NO2-N) mg/L 0,021 1,0 7 Fluorida (F) mg/L < 0,032 1,5 8 Mangan (Mn) mg/L < 0,0263 0,5 9 pH* - 7,33 6,5 – 9,0

10 Seng (Zn) mg/L 0,0758 15 11 Zat organic (KMnO4) mg/L 1,37 10

Sumber: BTKL-PP Kelas I Makassar, 2012

10) Kuantitas air PDAM

Pelanggan PDAM Tirta Dharma hingga saat ini tercatat sebanyak 134

Kepala keluarga (KK) yang bermukim di Desa Wonreli. Secara kuantitas, air

bersih yang diproduksi oleh PDAM masih jauh dari mencukupi untuk

pelayanan Pulau Kisar. Sampai saat ini penduduk Pulau Kisar masih

terlayani dengan adanya Sumur Gali (SGL), Penampungan Air Hujan (PAH)

dan penjualan air per-rate dari PEMDA dan toko-toko setempat.

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

11) Kontinuitas air PDAM

Kontinuitas aliran sistem distribusi air bersih PDAM yang ada

sekarang ini dirasakan belum memuaskan karena air belum mengalir selama

24 jam penuh. Kontinuitas aliran yang ada rata-rata baru mencapai 6 12 jam

perhari. Kondisi ini disebabkan oleh sering rusaknya peralatan yang ada dan

masih tingginya tingkat ketergantungan terhadap PLN yang mempengaruhi

terhadap daya beli listrik.Jika dilakukan pengaliran air selama 24 jam penuh,

maka PDAM akan terkena beban puncak sedangkan jumlah pelanggan yang

ada dinilai belum mencukupi untuk dilakukan pengaliran selama 24 jam

penuh. Hal ini sangat mempengaruhi dalam proses operasional PDAM

dikarenakan PDAM memiliki keterbatasan dari segi biaya operasional.

Untuk pemesanan air kepada penjual air, penduduk setempat harus

memesan sekitar 1 - 2 hari sebelum persediaan air domestik rumah tangga

benar-benar habis karena faktor banyaknya pemesan, faktor jarak dan

keterbatasan prasarana pengangkutan oleh penjual.

12) Cakupan pelayanan

Sistem jaringan distribusi air bersih milik PDAM yang ada saat ini

masih mengikuti pola jaringan jalan, sehingga wilayah-wilayah yang memiliki

akses atau berada dekat dengan jaringan jalan utama saja yang terlayani

oleh air bersih PDAM, seperti Desa Wonreli.

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Cakupan pelayanan baru cukup untuk Desa Wonreli baru sebesar

10,68 % SR dan 1,20% KU atau hanya sebesar 4,78% SR dan 0,54% KU

untuk seluruh Pulau Kisar. Penduduk yang tidak terlayani oleh jaringan air

bersih milik PDAM yaitu sebesar 13.667 jiwa atau 94,68% dari jumlah

penduduk dan kalangan ini menggunakan air sumur bor, menampung air

hujan atau membeli air dari penjual air untuk dijadikan sebagai sumber air

bersih.

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 22. Wilayah cakupan pelayanan sambungan rumah (SR) PDAM Tirta Dharma Wonreli

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Pulau Kisar terbilang cukup potensial

dengan kembalinya para putra dan putri daerah yang telah mengecap

pendidikan setara SLTA hingga Pascasarjana di luar Pulau Kisar untuk

membangun kampung halaman keluarga mereka. Sedangkan keahlian

berdagang/berniaga umumnya dikuasai kaum pendatang dari Pulau Jawa

dan Sulawesi. Keberadaan PNPM Mandiri cukup membantu masyarakat

dengan membuat sumur bor dan bak atau tangki-tangki penampungan air,

namun program PNPM sendiri telah berakhir pada tahun 2010 dan

menyerahkan hasil pembangunan ke tangan masyarakat.

Dalam satu kasus, dari laporan warga dan peninjauan langsung,

terlihat sumur bor yang pompanya telah rusak akibat ulah tidak

bertanggungjawab oknum tertentu di Dusun Kioumanumere Desa Wonreli

sehingga mengakibatkan masyarakat sekitar tidak memperoleh air dari

sumber tersebut sejak 6 (enam) bulan yang lalu.

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 23. Sumur bor dan Hidran Umum (HU) yang dibangun dari Program PNPM Mandiri yang rusak di dusun Kioumanumere Desa Wonreli

d. Standardisasi

Pulau Kisar termasuk pulau terdepan Indonesia, sehingga

pembangunan dan pengembangan di Pulau Kisar berpijak pada

pembangunan kepulauan sesuai Peraturan Presiden Negara Republik

Indonesia No. 78/2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Strategi pembangunan dan pengembangan daerah Pemerintah

Propinsi Maluku kepulauan adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi

dengan konsep “Satuan Gugus Pulau”. Untuk mengembangkan sistem

perekonomian pada masing-masing gugus pulau, dikembangkan beberapa

wilayah yang berfungsi sebagai “pintu-pintu keluar”. Wilayah pintu keluar

tersebut diupayakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, ekaligus pusat

pelayanan publik, pusat perdagangan serta lalu-lintas barang dan jasa. Pulau

Kisar termasuk dalam Gugus XII.

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

F. Karakteristik Lokasi Penelitian

1. Karakteristik Klaster Wilayah Penelitian

Lokasi penelitian diarahkan ke seluruh wilayah Pulau Kisar. Dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel cluster, peneliti membagi wilayah

penelitian/wilayah sampel sesuai wilayah administrasi, yaitu 9 desa.

Pembagian ini diambil berdasarkan karakteristik pembagian wilayah

administrasi di Pulau Kisar sendiri yang bersifat menyebar, dimana setiap

anggota keluarga yang keluar dari desa asal dan membangun rumah di desa

lain akan tetap menyebut mereka orang desa asal, dan mempertahankan

adat istiadat desa asal mereka.

Sampel yang diambil adalah sampel acak (random sampling atau

probability sampling) dengan teknik sampel Cluster Sampling (Area

Sampling) dalam bentuk unit terkecil yaitu Primary Sampling Unit (PSU) yang

dilakukan dengan mengelompokkan per-Desa (batas-batas administrasi

Pulau Kisar). Wilayah penelitian terbagi atas 9 wilayah sampel berdasarkan

wilayah administrasi Pulau Kisar, yaitu; Desa Wonreli (kode sampel: 1), Desa

Lekloor (2), Desa Kota Lama (3), Desa Oirata Barat (4), Desa Abusur (5),

Desa Oirata Timur (6), Desa Purpura (7), Desa Lebelau (8) dan Desa

Nomaha (9).

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 24. Pembagian Klaster Wilayah Penelitian

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

2. Karakteristik Responden

a) Tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu karakteristik

suatu lingkungan permukiman, dimana tingkat pendidikan merupakan salah

satu indikator status sosial seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin bagus gambaran yang diberikan terhadap kondisi dan kebutuhan

prasarana air bersih dan semakin sehat lingkungan permukimannnya.

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 15. Tingkat Pendidikan Responden Pulau Kisar

Pendidikan

Wilayah Sampel jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

SD 7 9,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 23,08 0 0,00 3 15,00 0 0,00 13 8,23

SMP 7 9,33 1 9,09 0 0,00 2 25,00 0 0,00 0 0,00 1 20,00 5 25,00 1 14,29 17 10,76

SMA/Sederajat 36 48,00 5 45,45 6 60,00 4 50,00 2 22,22 4 30,77 4 80,00 10 50,00 4 57,14 75 47,47

D1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 11,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,63

D3 4 5,33 0 0,00 0 0,00 1 12,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 3,16

S1 20 26,67 5 45,45 3 30,00 1 12,50 5 55,56 6 46,15 0 0,00 2 10,00 2 28,57 44 27,85

S2 1 1,33 0 0,00 1 10,00 0 0,00 1 11,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 1,90

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survei, 2012

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tingkat pendidikan pada Tabel 15 menggambarkan tingkat

pendidikan tertinggi di Pulau Kisar masih berada pada tamatan Sekolah

Menengah Atas/sederajat (SMA) dengan persentase sebanyak 47,47 %,

menyusul Sarjana Strata-Satu (S1) sebanyak 27,85 %, dan sisanya terbagi

atas tamatan Sekolah Dasar/SD (8,23 %), Sekolah Menengah Pertama/SMP

(10,76 %), Diploma Satu/D1(0,63 %), Diploma Tiga/D3 (3,16 %) dan Sarjana

Strata-Dua/S2 (1,90 %).

b) Tingkat pekerjaan responden

Tingkat pekerjaan responden terdapat pekerjaan formal dan non-

formal. Pekerjaan responden ini menunjukkan dasar petimbangan responden

dalam memilih tempat tinggal (tempat tinggal sesuai pekerjaan).

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 16. Tingkat Pekerjaan Responden Pulau Kisar

Pekerjaan

Wilayah Sampel jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

PNS 24 32,00 4 36,36 5 50,00 1 12,50 5 55,56 2 15,38 1 0,00 2 1,00 2 28,57 46 29,11

Pegawai Swasta 5 6,67 1 9,09 2 20,00 0 0,00 1 11,11 4 30,77 0 0,00 1 0,00 3 42,86 17 10,76

TNI/Polri 3 4,00 1 9,09 0 0,00 1 12,50 0 0,00 1 7,69 0 0,00 0 1,00 0 0,00 6 3,80

Pedagang Kecil 3 4,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 15,38 0 1,00 1 1,00 0 0,00 6 3,80

Pedagang 2 2,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,00 1 0,00 1 14,29 5 3,16

Nelayan Pemilik 1 1,33 1 9,09 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 1,27

Buruh Nelayan 1 1,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 7,69 0 1,00 0 1,00 1 14,29 3 1,90

Buruh Petani/Gembala 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 12,50 0 0,00 1 7,69 1 2,00 1 7,00 0 0,00 4 2,53

Petani/Peternak Pemilik 15 20,00 0 0,00 0 0,00 2 25,00 0 0,00 1 7,69 2 0,00 7 7,00 0 0,00 27 17,09

Lain-lain 21 28,00 4 36,36 3 30,00 3 37,50 3 33,33 1 7,69 0 0,00 7 1,00 0 0,00 42 26,58

75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 4,00 20 19,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survei, 2012

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Berdasarkan hasil survey, pekerjaan responden didominasi oleh

Pegawai Negeri Swasta (PNS) yaitu sebanyak 46 orang (29,11%).

Profesi terbanyak kedua adalah lain-lain (26,58%) terdiri dari beragam

pekerjaan, mulai dari ibu rumah tangga biasa, pensiunan, hingga

penduduk sementara yang datang hanya untuk jangka waktu singkat di

Pulau Kisar (27 orang). Sisanya terdiri dari Petani/Peternak Pemilik

(17,09%), TNI/Polri (3,80%), Pegawai Swasta (10,76%), Pedagang Kecil

(3,80%), Pedagang (3,16%), Nelayan Pemilik (1,27%), Buruh Nelayan

(1,90%), Buruh Petani/Gembala (2,53%).

c) Tingkat Pemakaian Air Harian Responden

Total pemakaian air harian diperoleh dari informasi kuantitas air

sekali pembelian yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, dibagi

jumlah anggota keluarga responden di Pulau Kisar.

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 17. Pemakaian Air Harian Tiap Desa

No Desa Total anggota keluarga responden Pemakaian Air Harian (liter/hari)

1 Wonreli 397 18.436,61

2 Lekloor 60 3.325,71

3 Kota Lama 48 2.638,10

4 Oirata Barat 36 2.215,48

5 Abusur 53 2.440,48

6 Oirata Timur 54 3.294,05

7 Purpura 32 1.083,33

8 Lebelau 116 4.649,76

9 Nomaha 37 1.855,95

TOTAL 833 39.939,46

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Sehingga jika pemakaian air harian dibagi rata untuk total lingkup

responden dan keluarganya diperoleh 47,95 liter/orang/hari. Dari

Pedoman SPM Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah

No.534/KPTS/M/2001, kondisi ini memenuhi syarat tingkat pelayanan

untuk utilitas air bersih lingkungan perumahan yang mensyaratkan 30 –

50 liter/orang/hari.

d) Kondisi dan Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal

Kondisi bangunan tempat tinggal dapat menggambarkan kemampuan

ekonomi responden, namun status kepemilikan bangunan juga perlu

diperhatikan. Kondisi bangunan berkaitan juga dengan kelengkapan

prasarana air bersih dalam tiap rumah tangga.

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 18. Kondisi Bangunan Tempat Tinggal

Kondisi bangunan yang ditempati

Wilayah Sampel Jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata Barat (5) Abusur (6) Oirata Timur (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

Permanen 45 60,00 9 81,82 6 60,00 2 25,00 8 88,89 11 84,62 4 80,00 15 75,00 4 57,14 104 65,82

Semi Permanen 26 34,67 1 9,09 3 30,00 6 75,00 1 11,11 2 15,38 0 0,00 5 25,00 3 42,86 47 29,75

Darurat 4 5,33 1 9,09 1 10,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 20,00 0 0,00 0 0,00 7 4,43

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Tabel 19. Status Kepemilikan Bangunan

Status kepemilikan bangunan yang

ditempati

Wilayah Sampel

Jumlah (1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama

(4) Oirata Barat

(5) Abusur (6) Oirata Timur (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

Milik sendiri 49 65,33 6 54,55 6 60,00 4 50,00 8 88,89 12 92,31 5 100,00 19 95,00 6 85,71 115 74,19

Menumpang 8 10,67 2 18,18 0 0,00 1 12,50 0 0,00 1 7,69 0 0,00 1 5,00 1 14,29 14 9,03

Sewa bulanan 2 2,67 1 9,09 1 10,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 2,58

Kontrak 10 13,33 0 0,00 2 20,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 7,74

Rumah adat 0 0,00 0 0,00 1 10,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,65

Rumah dinas 6 8,00 2 18,18 0 0,00 0 0,00 1 11,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 9 5,81

Lain-lain 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 5 62,50 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 155 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kondisi bangunan tempat tinggal adalah 65,82% menempati rumah

permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana air air bersih

yang memadai, 29,75 % menempati rumah semi permanen yang dapat

diasumsikan telah memiliki sarana air bersih kurang memadai, dan 4,43%

menempati bangunan darurat (gubuk), dengan sarana air bersih

seadanya. Sedangkan dari status kepemilikan, 74,19 % adalah milik

sendiri, sisanya menumpang (9,03 %), sewa bulanan (2,58%), kontrak

(7,74%), rumah adat (0,65%), dan rumah dinas (5,81%).

e) Tingkat Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan menunjukkan taraf ekonomi responden. Tingkat

penghasilan terbesar adalah di atas Rp. 2.000.000,00 (30,38%) yang

kebanyakan berprofesi Pegawai Negeri Sipil. Kemudian diikuti dengan

level Rp. 100.000,00 – Rp. 400.000,00 (22,78%) dan Rp.400.000,00 –

Rp. 800.000,00 (17,09%). Sisanya adalah penghasilan yang dalam

kisaran Rp. 1.600.000,00 – Rp. 2.000.000,00 (12,03%) dan taraf yang

sama pada penghasilan Rp. 800.000,00 – Rp. 1.200.000,00 dengan Rp.

1.200.000,00 – Rp. 1.600.000,00 yang menunjukkan level 8,86%.

Kebanyakan yang mengisi penghasilan Rp. 100.000,00 – Rp.

400.000,00 adalah petani atau honorer PNS. Umumnya keluarga di

Pulau Kisar tidak terlalu membelanjakan penghasilan mereka untuk

bahan pangan karena rata-rata tiap rumah memiliki pekarangan untuk

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

bercocok tanam (Sahusilawane, 2012), sehingga dapat diasumsikan

kebutuhan pangan keluarga terpenuhi dengan sendirinya.

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 20. Penghasilan Bulanan Responden

Penghasilan

Wilayah Sampel Jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama

(4) Oirata Barat

(5) Abusur (6) Oirata

Timur (7) Purpura (8) Lebelau

(9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

18 24,00 1 9,09 0 0,00 2 25,00 0 0,00 3 23,08 2 40,00 10 50,00 0 0,00 36 22,78

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

15 20,00 0 0,00 2 20,00 0 0,00 1 11,11 2 15,38 1 20,00 4 20,00 2 28,57 27 17,09

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

10 13,33 1 9,09 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 15,00 0 0,00 14 8,86

Rp. 1.200.000,00 - Rp. 1.600.000,00

7 9,33 1 9,09 2 20,00 3 37,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 14,29 14 8,86

Rp. 1.600.000,00 - Rp. 2.000.000,00

9 12,00 3 27,27 0 0,00 2 25,00 2 22,22 0 0,00 1 20,00 1 5,00 1 14,29 19 12,03

> Rp. 2.000.000,00 16 21,33 5 45,45 6 60,00 1 12,50 6 66,67 8 61,54 1 20,00 2 10,00 3 42,86 48 30,38

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data, 2012

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

f) Sumber Air Bersih untuk Minum

Sumber air bersih untuk minum diperoleh dari sumur gali,

penampungan air hujan, layanan PDAM dan lain-lain. Yang dimaksud

dengan lain-lain disini adalah bermacam cara yang dilakukan responden

untuk memenuhi kebutuhan air minumnya. Beberapa responden

menyatakan sering membeli air mineral kemasan di toko yang harganya

cukup mahal tapi kebersihannya terjamin, ada juga yang memasak air

dibeli dari penjual air, walaupun sumber air para penjual diketahui juga

berasal dari sumur-sumur gali yang tersebar di seluruh Pulau Kisar dan

dari embung Keitaru.

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 21. Sumber Air Bersih untuk Minum

Sumber air untuk minum

Wilayah Sampel

Jumlah (1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata B (5) Abusur (6) Oirata T (7) Purpura (8) Lebelau

(9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

sumur 47 62,67 8 72,73 6 60,00 4 50,00 1 11,11 9 69,23 2 40,00 9 45,00 3 42,86 89 56,33

air hujan 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 12,50 0 0,00 3 23,08 0 0,00 11 55,00 0 0,00 15 9,49

PDAM 20 26,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 12,66

lain-lain 8 10,67 3 27,27 4 40,00 3 37,50 8 88,89 1 7,69 3 60,00 0 0,00 4 57,14 34 21,52

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa sumber air bersih untuk minum

paling banyak diperoleh dari sumur gali (56,33%), dan dari pembelian air

bersih (lain-lain; 21,52%). Bahkan di Desa Abusur, tingkat sumber air

untuk minum dari pembelian air (88,89%) melampaui sumber air untuk

minum dari sumur (11,11%). Ini disebabkan letak permukiman di Desa

Abusur rata-rata berada di ketinggian, dan tidak ada sumur gali yang

dibangun disitu. Responden yang menyatakan sumber air adalah sumur

umumnya adalah penduduk yang tinggal di perbatasan Desa Abusur dan

dekat dari lokasi sumur di desa lain. Di Desa Lebelau yang juga terletak

di ketinggian, terlihat pemanfaatan air hujan cukup besar sebagai sumber

air minum (55,00%), perbedaannya cukup tipis dengan sumur sebagai

sumber air minum (45,00%). Mengkonsumsi air hujan sebagai air minum

dalam waktu lama cukup berbahaya untuk kesehatan karena kandungan

mineralnya yang rendah. Sementara penerima manfaat layanan PDAM

hanya berasal dari Desa Wonreli, itupun hanya 26,67% (20 orang) saja

dari total responden 75 orang.

g) Sumber Air Bersih untuk Mandi dan Cuci

Sumber air bersih untuk mandi dan cuci juga diperoleh dari sumur

gali, penampungan air hujan, layanan PDAM dan lain-lain. Cuci yang

dimaksud adalah cuci pakaian, cuci kendaraan dan perabot rumah

tangga.

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 22. Sumber Air Bersih untuk Mandi dan Cuci

Sumber air untuk mandi

dan cuci

Wilayah Sampel Jumlah

(1) Wonreli (2) Lekloor (3) Kota Lama (4) Oirata

Barat (5) Abusur

(6) Oirata Timur

(7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

sumur 46 61,33 9 81,82 6 60,00 4 50,00 0 0,00 9 69,23 2 40,00 8 40,00 3 42,86 87 55,06

air hujan 8 10,67 0 0,00 3 30,00 3 37,50 6 66,67 3 23,08 1 20,00 12 60,00 3 42,86 36 22,78

PDAM 17 22,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 10,76

lain-lain 4 5,33 2 18,18 1 10,00 1 12,50 3 33,33 1 7,69 2 40,00 0 0,00 1 14,29 18 11,39

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa sumur masih menjadi sumber air

terbesar untuk keperluan mandi dan cuci (55,06%) diikuti pemanfaatan

air hujan (22,78%). Di Desa Lebelau bahkan pemanfaatan air hujan

(60,00%) untuk keperluan mandi dan cuci lebih besar dibanding

pemanfaatan air sumur (40,00%).

Di Desa Abusur yang tidak mempunyai sumur gali, sekitar 66,67%

responden memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih untuk

keperluan mandi dan cuci. Dari tingkat penghasilan (Tabel 20), kondisi

bangunan (Tabel 18) dan status kepemilikan (Tabel 19), responden dari

Desa Abusur dapat terlihat berada pada tingkat yang cukup tinggi,

sehingga dapat diasumsikan rata-rata responden sudah memiliki kamar

mandi sendiri di tiap rumah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya

keperluan cuci yang dilakukan di sumur terdekat dari Desa Abusur, baik

itu keperluan cuci pakaian, kendaraan maupun perabot rumah tangga.

h) Sumber Air Bersih untuk Masak

Sumber air bersih untuk masak pun diperoleh dari sumur gali,

penampungan air hujan, layanan PDAM dan lain-lain. Masak termasuk air

untuk masakan dan untuk mencuci bahan makanan.

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 23. Sumber Air Bersih untuk Masak

Sumber air untuk masak

Wilayah Sampel

Jumlah (1) Wonreli (2) Lekloor

(3) Kota Lama

(4) Oirata Barat

(5) Abusur (6) Oirata Timur (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

sumur 41 54,67 8 72,73 6 60,00 4 50,00 0 0,00 11 84,62 2 40,00 7 35,00 3 42,86 82 51,90

air hujan 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 12,50 0 0,00 1 7,69 0 0,00 11 55,00 0 0,00 13 8,23

PDAM 18 24,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 11,39

lain-lain 16 21,33 3 27,27 4 40,00 3 37,50 9 100,00 1 7,69 3 60,00 2 10,00 4 57,14 45 28,48

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari Tabel 23 dapat terlihat bahwa sumur masih menjadi sumber air

bersih untuk masak rata-rata keluarga di Pulau Kisar yang diwakili oleh

jawaban responden. Peringkat pertama adalah sumur (56,33%), kedua

adalah lain-lain (misalnya membeli air di penjual) sebesar 21,52%,

kemudian PDAM yang tentunya hanya dirasakan oleh penduduk Desa

Wonreli (12,66%), sedangkan sisanya adalah pemanfaatan air hujan

sebesar 9,49% untuk keperluan masak.

i) Tingkat Kepuasan Terhadap Sumber Air Bersih yang Dipakai

Kepuasan terhadap sumber air bersih yang telah ada sangat

berpengaruh terhadap pengembangan sarana dan prasarana air bersih di

masa depan. Dari mengetahui tingkat kepuasan masyarakat ini dapat

dilihat gambaran mengenai akses dan kondisi prasarana air bersih yang

telah ada.

Tingkat kepuasan dapat terlihat dari jawaban yang pilihan berganda

yaitu; (a). sudah dan mudah memperolehnya, (b). sudah tapi sulit

memperolehnya, dan (c). belum. Pada bagian (c). jawaban belum

kembali digali dengan menanyakan alasan untuk dikemukakan oleh

responden.

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 24. Tingkat Kepuasan terhadap Sumber Air Bersih yang Dipakai

Kepuasan terhadap sumber air yang

dipakai

Wilayah Sampel

Jumlah (1) Wonreli (2) Lekloor

(3) Kota Lama

(4) Oirata Barat

(5) Abusur (6) Oirata

Timur (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

sudah dan mudah memperolehnya

15 20,00 10 90,91 3 30,00 2 25,00 4 44,44 5 38,46 2 40,00 10 50,00 2 28,57 53 33,54

sudah tapi sulit

memperolehnya 34 45,33 0 0,00 1 10,00 3 37,50 2 22,22 6 46,15 1 20,00 7 35,00 3 42,86 57 36,08

belum 26 34,67 1 9,09 6 60,00 3 37,50 3 33,33 2 15,38 2 40,00 3 15,00 2 28,57 48 30,38

TOTAL 75 100,00 11 100,00 10 100,00 8 100,00 9 100,00 13 100,00 5 100,00 20 100,00 7 100,00 158 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa di Desa Wonreli ada 57 orang

(36,08%) yang menyatakan kepuasannya terhadap sumber air bersih

yang telah ada meskipun sulit diperoleh, 48 orang (30,38%) menyatakan

belum puas dan 53 orang (33,54%) yang menyatakan puas. Dari 48

orang yang belum puas;3 orang (6,25%) menyatakan bahwa sumber air

dari prasarana yang telah ada (PDAM, sumur dan penampungan air

hujan) belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih sehari-

hari sehingga keluarganya masih bergantung pada pembelian air dari

penjual air, 5 orang (10,42%) menyatakan sumber air yang ada berkapur

(tidak bersih/kotor/tidak higienis), 6 orang (12,50%) menyatakan masih

kurangnya air bersih utamanya pada musim kemarau di mana air dalam

sumur-sumur gali yang tersedia surut sementara air dari PDAM tidak

lancar, 13 orang (27,08%) menyatakan karena sumber air bersih yang

telah ada dirasakan masih belum ekonomis, 10 orang (20,83%)

menyatakan sumber air yang telah ada jauh untuk dicapai dari rumah

mereka sehingga tidak praktis, dan 11 orang (22,92%) tidak menyertakan

alasan mengapa mereka belum puas terhadap sumber air yang dipakai

selama ini.

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 25. Alasan Ketidakpuasan (Belum Puas) terhadap Sumber Air Bersih yang Dipakai

Alasan ketidakpuasan

(belum puas) terhadap pakaiSumber

Air Bersih yang dipakai

Wilayah Sampel

Jumlah (1) Wonreli (2) Lekloor

(3) Kota Lama

(4) Oirata Barat

(5) Abusur (6) Oirata

Timur (7) Purpura (8) Lebelau (9) Nomaha

N % N % N % N % N % N % N % N % N % N %

bergantung pada penjual air

1 3,85 0 0,00 1 16,67 0 0,00 0 0,00 1 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 6,25

berkapur dan sulit diperoleh

1 3,85 0 0,00 3 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 33,33 0 0,00 5 10,42

kering saat

kemarau 4 15,38 0 0,00 0 0,00 1 33,33 0 0,00 1 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 12,50

tidak ekonomis 9 34,62 0 0,00 0 0,00 1 33,33 2 66,67 0 0,00 1 50,00 0 0,00 0 0,00 13 27,08

jauh 8 30,77 0 0,00 1 16,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 50,00 10 20,83

alasan kosong 3 11,54 1 100,00 1 16,67 1 33,33 1 33,33 0 0,00 1 50,00 2 66,67 1 50,00 11 22,92

TOTAL 26 100,00 1 100,00 6 100,00 3 100,00 3 100,00 2 100,00 2 100,00 3 100,00 2 100,00 48 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Survey, 2012

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Di Desa Lekloor yang banyak ditumbuhi pohon sagu, umumnya

responden cukup puas dengan kemudahan dan ketersediaan air pada

sumber air yang telah ada, walaupun desa mereka belum dilayani oleh

sistem perpipaan PDAM. Ada 10 orang (90,91%) menyatakan puas dan

mudah memperoleh air bersih, dan 1 orang (9,09%) menyatakan belum

puas tanpa menyertakan alasan ketidakpuasannya.

Di Desa Kota Lama responden yang menyatakan sudah puas dan

mudah memperoleh air bersih dari sumber air eksisting adalah 3 orang

(30,00%) dan 1 orang (10,00%) yang menyatakan sudah puas tapi sulit

untuk memperoleh. Sisanya ada 6 orang (60,00%) yang belum puas

dengan alasan masih bergantung pada penjual air (1 orang), tidak

higienis (3 orang) dan jauh (1 orang).

Di Desa Oirata Barat, dari 8 responden ada 2 orang (25,00%) yang

menyatakan sudah puas dan mudah memperoleh air bersih dari sumber

air eksisting, 3 orang (37,50%) menyatakan sudah puas tapi sulit

memperoleh, dan 3 orang (37,50%) yang menyatakan belum puas

dengan alasan debit air di sumber air bersih selama ini dapat berkurang

karena air yang surut di musim kemarau, tidak ekonomis, alasan tidak

disertakan (masing-masing 1 orang) sehingga tidak mencukupi

kebutuhannya.

Di Desa Abusur yang tidak terdapat sumur gali ada 4 orang (44,44%)

yang menyatakan sudah puas dan muda memperoleh air bersih, 2 orang

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

(22,22%) yang sudah puas tapi sulit memperolehnya dan 3 orang

(33,33%) yang belum puas dengan alasan tidak ekonomis (2 orang)

sementara 1 orang tidak mengemukakan alasan ketidakpuasannya.

Di Desa Oirata Timur sekitar 6 orang (46,15%) menyatakan sudah

puas tapi masih sulit memperoleh air bersih, dan 2 orang (15,38%) belum

puas dengan alasan kering saat musim kemarau dan tidak ekonomis.

Persentasi Desa Nomaha yaitu 42,86% (3 orang) responden menyatakan

sudah puas tapi masih sulit memperoleh air bersih, dan 25,87% (2 orang)

menyatakan belum puas dengan sumber air bersih eksisting yang jauh

dari rumah (1 orang) dan 1 orang lagi tidak menyatakan alasannya belum

puas dengan sumber air bersih yang dipakai.

Di Desa Purpura, dari 5 orang responden; 2 orang (40,00%)

menyatakan sudah puas dan mudah memperoleh sumber air, 1 orang

(20,00%) yang sudah puas tapi masih sulit memperoleh dan 2 orang

(40,00%) yang belum puas. Satu orang yang menyatakan belum puas

dilatarbelakangi alasan bahwa sumber air eksisting tidak efisien karena

boros air, waktu dan tenaga (tidak ekonomis) untuk menjangkau atau

mendapatkan air bersih sedangkan 1 orang lagi tidak menyertakan

alasan belum puasnya terhadap air bersih yang dipakai.

Di Desa Lebelau, 10 orang responden (50,00%) menyatakan

kepuasan dan kemudahan memperoleh air bersih, 7 orang (35,00%)

menyatakan sudah puas tapi masih sulit untuk memperoleh air bersih,

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

dan 3 orang (15,00%) belum puas karena air bersih yang ada dirasa tidak

higienis (1 orang) dan 2 orang responden tidak menyertakan alasan

ketidakpuasan terhadap sumber air yang dipakai.

Total keseluruhan adalah 57 orang (36,08%) responden mengaku

sudah puas dengan sumber air bersih yang telah ada tapi masih merasa

sulit untuk memperolehnya, sisanya, yang sudah puas sekitar 53 orang

(33,54%) sedangkan yang belum puas adalah 48 orang (30,38%).

Mayoritas alasan belum puas adalah karena sumber air yang dipakai saat

ini menyusut drastis hingga kadang kering saat musim kemarau (13

orang dari 48 responden belum puas atau sekitar 27,08%).

G. Analisis Strategi Pengembangan Prasarana Air Bersih

Aspek teknis, aspek sosial ekonomi dan keuangan, aspek

kelembagaan dan aspek sosial budaya berperan penting dalam menentukan

strategi pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar. Untuk

mengetahui secara lebih jelas apakah indikator dari aspek-aspek tersebut

merupakan suatu kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman dalam

pengembangan kapasitas pelayanan air bersih masyarakat Pulau Kisar,

dapat dilihat pada tabel 26 berikut.

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 26. Analisa SWOT

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Analisis Aspek Teknis

Kondisi alam dan topografi

Curah hujan tahunan sekitar 900-1.000 mm pertahun

Data curah hujan termasuk sebagai kriteria dasar perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan dalam pengembangan penyediaan air bersih. Dari data curah hujan dapat diketahui potensi air tanah. (PermenPU No.18/PRT/M/2007). Untuk Penampungan Air Hujan yang memadai minimal curah hujan adalah 1.300 mm pertahun. Air hujan memiliki kandungan mineral yang rendah.

W

Kondisi alam dan topografi

Kondisi topografi Pulau Kisar yang berbukit-bukit dan berbatu karang

Data topografi memberi gambaran umum hidrologi sebagai kriteria dasar perencanaan/penyusunan evaluasi kondisi/kawasan dalam pengembangan penyediaan air bersih. Kondisi topografi menentukan bentuk jaringan pipa distribusi atau sistem distribusi (PermenPU no. 18/PRT/M/2007)

W

Sumber air baku

Air tanah dalam sumur-sumur gali dan air hujan.

Kualitas air umumnya baik tidak membutuhkan banyak pengolahan, namun sumber air yang berada pada daerah tertentu memiliki kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mg) yang tinggi. Air tanah termasuk dalam kriteria hidrologi yang berpotensi terkena dampak pengembangan prasarana air bersih (KepMen LH No. 4/2000). Syarat pengkajian pelayanan dan potensi air tanah untuk permukiman ditentukan dalam PerMenPU No.18/PRT/M/2007

S

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Sumber Air Bersih untuk Minum

Sumber air bersih untuk minum paling banyak diperoleh dari sumur gali (56,33%), dan dari pembelian air bersih (lain-lain, 21,52%). Bahkan di Desa Abusur, tingkat sumber air untuk minum dari pembelian air (88,89%) melampaui sumber air untuk minum dari sumur (11,11%). Ini disebabkan letak permukiman di Desa Abusur rata-rata berada di ketinggian, dan tidak ada sumur gali yang dibangun disitu. Di Desa Lebelau yang juga terletak di ketinggian, terlihat pemanfaatan air hujan cukup besar sebagai sumber air minum (55%), dibandingkan sumur sebagai sumber air minum (45%). Sementara penerima manfaat layanan PDAM hanya berasal dari Desa Wonreli, itupun hanya 26,67% (20 orang) saja dari total responden 75 orang.

Pelayanan air bersih kepada masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga dengan tingkat konsumsi yang cukup (30 - 50 liter/orang/hari) untuk kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya (UU No.16/2005)

S

Sumber Air Bersih untuk Mandi dan Cuci

Sumur masih menjadi sumber air terbesar untuk keperluan mandi dan cuci (55,06%) diikuti pemanfaatan air hujan (22,78%). Di Desa Lebelau bahkan pemanfaatan air hujan (60%) untuk keperluan mandi dan cuci lebih besar dibanding pemanfaatan air sumur (40%).

Pelayanan air bersih kepada masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga dengan tingkat konsumsi yang cukup (30 - 50 liter/orang/hari) untuk kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya (UU No.16/2005)

S

Sumber Air Bersih untuk Masak

Sumur masih menjadi sumber air bersih untuk masak rata-rata keluarga di Pulau Kisar yang diwakili oleh jawaban responden. Peringkat pertama adalah sumur (51,90%), kedua adalah lain-lain (misalnya membeli air di penjual) sebesar 28,48%, kemudian PDAM yang tentunya hanya dirasakan oleh penduduk Desa Wonreli (11,39%), sedangkan sisanya adalah pemanfaatan air hujan sebesar 8,23% untuk keperluan masak.

Pelayanan air bersih kepada masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga dengan tingkat konsumsi yang cukup (30 - 50 liter/orang/hari) untuk kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya (UU No.16/2005)

S

Jenis tanah

Secara fisik, tanah di Pulau Kisar terlihat berkarang dan berpori, umumnya jenis batuannya adalah dari batu kapur dan gamping.

Tanah menjadi salah satu kriteria mencakup topologi, sifat fisik dan kimia tanah. Potensi air tanah dapat diketahui dari jenis tanah (KepMen LH No. 4/2000).

O

Jenis tanah

Di Pulau Kisar, pohon sagu tumbuh subur di beberapa kawasan seperti Lekloor, Purpura dan Nomaha. Komoditi paling terkenal adalah jeruk Kisar.

Keberadaan air tanah tergantung pada lingkungan vegetasi di sekitar lokasi yang mempengaruhi adanya tampungan air dalam tanah (PerMenPU No.18/PRT/M/2007)

O

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Kuantitas air

Sumber air baku yang ada mempunyai potensi yang berlimpah, terbukti dari sumur yang jarang kering bahkan pada musim kemarau, dan hanya menyusut sekitar 2-10 meter dari kedalaman rata-rata sumur yaitu 20 - 80 m.

Syarat pengkajian pelayanan dan potensi air tanah untuk permukiman ditentukan dalam PerMenPU No.18/PRT/M/2007

S

Tingkat Pemakaian Air Harian Responden

Pemakaian air harian dibagi rata untuk total lingkup responden dan keluarganya diperoleh 47,95 liter/orang/hari.

Kebutuhan air setiap orang untuk permukiman adalah 30 - 50 liter/orang/hari (Pedoman Standar Pelayanan Minimal Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001)

S

Kualitas air

Total sumur gali (SGL) yang telah diinspeksi pada tahun 2010 oleh Puskesmas Wonreli adalah 106 sumur dengan kondisi 9,43 % rusak, 9,43% resiko pencemarannya amat tinggi, 36,79% resiko pencemaran tinggi, 24,53% resiko pencemaran sedang dan 19,81% resiko pencemaran rendah sehingga layak untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Pada salah satu sumur di Desa Wonreli (Dusun Mesiapi ) kadar nitrat lebih tinggi dari batas maksimum yang diperbolehkan. Pada lokasi sumur yang sama pula kadar pH dinyatakan lebih rendah dari batas minimum. Ini menunjukkan bahwa pH air tersebut bersifat asam. Di Desa Kota Lama kadar Besi dinyatakan sedikit lebih tinggi dari batas maksimum.

Kualitas air merupakan komponen fisik-kimia yang berpotensi terkena dampak regional (KepMen LH No. 4/2000) dan diatur dalam KepMenKes No.907/MENKES/SK/VII/2002.

W

Kuantitas air

Kuantitas air tanah cukup banyak diasumsikan berdasarkan suburnya pohon sagu utamanya di Desa Lekloor, Purpura, dan beberapa desa lainnya, serta kandungan rasa manis pada jeruk Kisar.

Kuantitas air adalah variabel yang berhubungan dengan demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Distribusi air masih memanfaatkan sistem gravitasi.

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi adalah variabel yang termasuk dalam evaluasi sistem eksisting serta menjadi bagian dalam identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan (PerMenPU No.18/PRT/M/2007). Sistem gravitasi adalah model pengaliran tradisional yang hanya mampu mencakup permukiman yang berada di dataran yang lebih rendah dari sumber pelayanan. Sumur artesis positif adalah pengecualian alternatif sistem pompa dan kombinasi

W

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Distribusi air bersih juga dilakukan Pemerintah Daerah (PEMDA) melalui layanan penjualan air melalui mobil-mobil tangki berkapasitas 4.000 liter untuk

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi adalah variabel yang termasuk dalam evaluasi sistem eksisting serta menjadi bagian dalam

S

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

menjangkau keseluruhan Pulau Kisar, utamanya desa dan dusun yang terletak jauh dari Desa Wonreli.

identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan (PerMenPU No.18/PRT/M/2007). Sistem gravitasi adalah model pengaliran tradisional yang hanya mampu mencakup permukiman yang berada di dataran yang lebih rendah dari sumber pelayanan. Sumur artesis positif adalah pengecualian alternatif sistem pompa dan kombinasi

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Selain layanan mobil tangki dari Pemda, ada juga jasa layanan swasta yang disediakan toko-toko melalui pengangkutan mobil pick-up dalam tangki air fiber berkapasitas 1.100 dan 2.200 liter. Harga per-tangki bervariasi tergantung jarak tempuh, antara Rp. 80.000,00 – Rp. 200.000 per-pengangkutan. Setiap kali pengangkutan dapat memuat 3 tangki berkapasitas 2.200 liter dan 4 tangki berkapasitas 1.100 liter. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) umumnya mencari air sendiri ke sumur-sumur gali terdekat.

Baik buruknya pelayanan air bersih dinilai dari baik tidaknya sistem distribusi, artinya masyarakat hanya mengetahui air sampai kepengguna atau konsumen, dan masyarakat tidak melihat bagaimana prosesnya (UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen)

T

Teknologi dan material bahan bangunan

PDAM masih menggunakan pompa untuk mengalirkan air.

Teknologi dan material/bahan bangunan termasuk pengembangan alternatif dalam pengembangan prasarana air bersih air minum (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

S

Teknologi dan material bahan bangunan

Instalasi pengolahan memanfaatkan mesin pompa berbahan bakar minyak (BBM) bergantung kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Teknologi tergantung dari infrastruktur penunjang. Teknologi dan material/bahan bangunan termasuk pengembangan alternatif dalam pengembangan prasarana air bersih air minum (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

T

Teknologi dan material bahan bangunan

Di Desa Oirata Barat tampak beberapa rumah telah menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik, dan di dekat sumur di Desa Purpura terpasang panel surya untuk mengalirkan air dari sumur yang berada di kaki bukit ke tempat penampungan di atas bukit.

Alternatif tepat guna paling dibutuhkan dalam pengembangan prasarana air bersih (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Teknologi dan material bahan bangunan

Embung yang kondisinya sudah kritis. Embung terletak di Desa Oirata Timur, Dusun Yawuru, Dusun Wakleken dan Dusun Keitaru. Tiga dari keempat embung tersebut telah tidak berfungsi dan kosong, hanya embung di Keitaru yang masih berfungsi tapi airnya semakin menyusut.

Selain infrastruktur penunjang, teknologi juga tergantung kondisi wilayah (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

W

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Sistem pelayanan pelanggan

Pelayanan PDAM belum sepenuhnya memanfaatkan sistem pengukuran debit air terpakai melalui meteran air.

UU No.16/2005 (Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) tetang aturan-aturan yang menjadi dasar dan pedoman bagi pihak PDAM selaku institusi atau stakeholders dalam mengatur, mengelola dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

W

Analisa aspek sosial dan budaya

Kondisi Kependudukan

Jika dibandingkan data dari BPS tahun 2010, yaitu jumlah penduduk Pulau Kisar sejumlah 14,015 jiwa dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2012 yang berjumlah 16,055 jiwa, maka rasio peningkatan penduduk adalah sebesar 87.29% dalam kurun waktu 2 tahun.

Kenaikan pemakaian air setiap orang, seiring dengan meningkatnya perekonomian, didapat dari perbandingan data beberapa tahun sebelumnya (PerMenPU No. 18/PRT/M/2007)

T

Kondisi Kependudukan

Wilayah administrasi di Pulau Kisar tersebar tidak merata disebabkan pola permukiman tersebar. Persebaran penduduk mengikuti pola jalan.

Rencana pengembangan harus mengikuti rencana jaringan (PP No. 16/2005 tentang Pengembangan SPAM)

S

Kondisi Kependudukan

Budaya masyarakat Kisar adalah patriarkhi, dimana kaum lelaki yang berpergian mencari nafkah, sementara kaum wanita tinggal di rumah mengurus keluarga dan menanam tanaman di pekarangan rumah untuk ketahanan pangan keluarga dan ternak.

Pengembangan prasarana air bersih harus terpadu dengan aspek sosial budaya untuk menjaga keberlanjutan sistem lokalnya (KepMen LH No. 4/2000)

O

Kebiasaan Penduduk

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih, masyarakat membeli air pada penjual air selain menampung air hujan.

Baik buruknya pelayanan air bersih dinilai dari baik tidaknya sistem distribusi, artinya masyarakat hanya mengetahui air sampai kepengguna atau konsumen, dan masyarakat tidak melihat bagaimana prosesnya (UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen)

W

Kebiasaan Penduduk

Masyarakat Pulau Kisar memiliki kebiasaan berkumpul sambil mencuci bersama di lokasi-lokasi sumur atau sekedar bertemu kenalan dan mengambil air sumur. Sumur-sumur di Pulau Kisar umumnya dibuat tanpa tutup pengaman dan pada salah satu sumur di Desa Wonreli yang terlihat berjarak sangat dekat dengan septiktank komunal

Pengembangan prasarana air bersih harus terpadu dengan aspek sosial budaya untuk menjaga keberlanjutan sistem lokalnya (KepMen LH No. 4/2000)

T

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Kebiasaan Penduduk

Kebiasan membuang sampah sembarang tempat ini dilakukan mulai dari kaum manula hinga anak kecil seusia SD.

Limbah yang harus dikendalikan mulai dan yang dihasilkan (KepMen LH No. 4/2000) oleh jamban dan kamar mandi, dapur, rumah sampai akibat dan pemakaian berbagai peratatan listrik, bahan bakar fosil dan sebagainya. Limbah ini harus terkelola dengan baik dan jelas dengan prinsip produksi bersih.

T

Kebiasaan Penduduk

Drainase pembuangan air limbah domestik juga belum merata di bangun di Pulau Kisar, dan di beberapa tempat kondisinya sudah tidak layak.

Perlengkapan bangunan penangkap adalah saluran drainase keliling (PerMenPU No. 18/PRT/M/2007)

W

Tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan tertinggi di Pulau Kisar masih berada pada tamatan Sekolah Menengah Atas/sederajat (SMA) dengan persentase sebanyak 47,47%, menyusul Sarjana Strata-Satu (S1) sebanyak 27,85%, dan sisanya terbagi atas tamatan Sekolah Dasar/SD (8,23%), Sekolah Menengah Pertama/SMP (10,76%), Diploma Satu/D1(0,63%), Diploma Tiga/D3(3,16%) dan Sarjana Strata-Dua/S2 (1,90%).

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi; penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Sarana kesehatan lingkungan

Sarana Air Bersih (SAB) yang telah terbangun di Pulau Kisar adalah: sistem non perpipaan, meliputi; Sumur Gali (SGL = 82 unit), dan Penampungan Air Hujan (PAH = 1.146 unit) dan sistem perpipaan dari PDAM Cabang Wonreli yang meliputi SambunganRumah (40 SR) dan Keran Umum (15 KU). Sistem perpipaan hingga saat ini masih melayani Desa Wonreli. Penampungan Air Hujan dibuat dalam bak-bak penampung yang umumnya terletak di pekarangan rumah warga.

Sarana kesehatan lingkungan termasuk dalam aspek sosial budaya yang terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat (KepMen LH No. 4/2000).

W

Fasum dan Fasos

Fasilitas Umum (Fasum) yang dimaksud disini adalah Tempat-Tempat Umum (TTU) yang terdapat di Pulau Kisar seperti Hotel, Pasar, Salon, Masjid, Gereja, Sekolah dan Rumah Kost. Sedangkan Fasilitas Sosial (Fasos) yang dimaksud adalah Tempat Penyediaan Makanan (TPM) yang meliputi; Depot Air Isi Ulang, Rumah Makan, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Keliling dan Pabrik Sederhana.

Fasilitas sosial dan fasilitas umum juga termasuk dalam aspek sosial budaya yang terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat (KepMen LH No. 4/2000).

T

Analisa aspek ekonomi dan keuangan

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Perekonomian dan Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat signifikan hanya dalam waktu 2 (dua) tahun, yaitu keluarga prasejahtera tahun 2008 berjumlah sekitar 1.510 KK mengalami penurunan sebesar 53% di tahun 2010, sedangkan keluarga sejahtera III tahun 2008 sebanyak sekitar 187 KK meningkat 78,31% di tahun 2010 menjadi ± 862 KK. Keluarga sejahtera III+ yang pada tahun 2008 sebanyak 68 KK meningkat pada tahun tahun 2010 sebesar 91,20%.

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi; penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Perekonomian dan Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Perkembangan fisik Pulau Kisar meningkat drastis dengan tumbuhnya pusat-pusat keramaian dan perekonomian baru di Desa Wonreli dan Kota Lama yang hingga saat ini masih menjadi Pusat Kegiatan Pemerintahan dan Perekonomian Kabupaten Maluku Barat Daya.

Kenaikan pemakaian air setiap orang, seiring dengan meningkatnya perekonomian, didapat dari perbandingan data beberapa tahun sebelumnya (PerMenPU No. 18/PRT/M/2007)

T

Ketersediaan infrastuktur

Infrastruktur transportasi terbatas, jarang dan mahal.Bandar udara yang tersedia adalah Bandar udara perintis untuk pesawat terbang jenis Casa 212 berkapasitas 18 penumpang dengan maksimal bagasi adalah 10 kg per-penumpang. Jadwal pesawat tidak menentu, tergantung ketersediaan bahan bakar Avtur yang tersedia di Pulau Kisar. Dermaga pelabuhan dapat memuat kapal Pelni dan kapal barang, namun tergantung gelombang di Laut Banda Infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi, selain memakai internet satelit, menara BTS penyedia jasa layanan Telekomunikasi yang baru tersedia hanya milik PT. Telkomsel. Di beberapa tempat yang terletak di kaki lembah sinyal jaringan telepon sulit diperoleh. Mesin automatic machine teller (ATM) tidak ada

Sumber mata pencaharian dan kondisi sarana dan prasarana perhubungan (ketersediaan infrastruktur) juga menjadi parameter ekonomi untuk menganalisis pengembangan suatu prasarana (KepMen LH No. 4/2000)

T

Tingkat pekerjaan responden

Berdasarkan hasil survey, pekerjaan responden didominasi oleh Pegawai Negeri Swasta (PNS) yaitu sebanyak 46 orang (29,11%). Profesi terbanyak kedua adalah Petani/Peternak Pemilik yaitu sebanyak 27 orang (17,09%), dan lain-lain terdiri dari beragam pekerjaan, mulai dari ibu rumah tangga biasa, pensiunan, hingga penduduk sementara yang datang hanya untuk jangka waktu singkat di Pulau Kisar (42 orang/26,58%). Sisanya terdiri dari TNI/Polri (3,80%), Pegawai Swasta (10,76%), Pedagang Kecil (3,80%), Pedagang (3,16%), Nelayan Pemilik (1,27%), Buruh Nelayan (1,90%), Buruh Petani/Gembala (2,53%).

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi; penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Kondisi dan Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal

Kondisi bangunan tempat tinggal adalah 65,82% menempati rumah permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana air air bersih yang memadai, 29,75% menempati rumah semi permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana air bersih kurang memadai, dan 4,43% menempati bangunan darurat (gubuk), dengan sarana air bersih seadanya. Sedangkan dari status kepemilikan, 74,19% adalah milik sendiri, sisanya menumpang (9,03%), sewa bulanan (2,58%), kontrak (7,74%), rumah adat (0,65%), dan rumah dinas (5,81%).

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi; penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

S

Tingkat Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan menunjukkan taraf ekonomi responden. Tingkat penghasilan terbesar adalah di atas Rp. 2.000.000,00 (30,38%), diikuti dengan level Rp.100.000,00 – Rp. 400.000,00 (22,78%), Rp.400.000,00 – Rp. 800.000,00 (17,09%), Rp. 1.600.000,00 – Rp. 2.000.000,00 (12,03%), Rp.800.000,00 – Rp. 1.200.000,00 dan Rp.1.200.000,00 – Rp. 1.600.000,00 sama-sama persentasenya adalah 8,86%.

Perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk meliputi; penghasilan bulanan keluarga, pengeluaran bulanan keluarga, pemilikan barang, status kepemilikan rumah, keadaan rumah tinggal (PerMenPU No.18/PRT/M/2007).

O

Keinginan untuk membayar jasa (Willingness To Pay/WTP)

Walaupun sekitar 17,72% responden menyatakan tidak bersedia mendapatkan layanan PDAM, namun jika memang layanan telah tersedia, maka sebagian besar responden tetap memilih mendapatkan Sambungan Rumah (SR) di setiap keluarga (74,68%). Sekitar 12,03% memilih Keran/Hidran Umum (KU/HU), 5,06% memilih Sambungan Halaman (SH), 6,33% memilih Terminal Air (TA), sedangkan sekitar 1,90% memilih lain-lain. Maksud dari lain-lain ini adalah responden merasa masih nyaman mengambil sendiri dari sumur gali yang telah tersedia, ataupun membeli dari penjual air.

Besarnya tingkat pelayanan dan kenaikan tingkat pelayanan air minum berdasarkan hasil survei keinginan untuk berlangganan (PerMenPU No.18/PRT/M/2007)

W

Kemampuan pelanggan (Ability To Pay/ATP)

Total kemampuan untuk membayar jasa (ATP) dibandingkan kesediaan untuk membayar jasa (WTP) adalah ATP > WTP (53,16%), sedangkan ATP<WTP adalah 46,84% di seluruh Pulau Kisar

Besarnya tingkat pelayanan dan kenaikan tingkat pelayanan air minum berdasarkan hasil survei kemampuan untuk membayar (PerMenPU No.18/PRT/M/2007)

S

Tingkat Kepuasan Terhadap Sumber Air Bersih yang Dipakai

Total keseluruhan adalah mayoritas responden (36,08%) sudah puas dengan sumber air bersih yang telah ada tapi masih merasa sulit untuk memperolehnya, sisanya, yang sudah puas adalah sekitar 33,54% dengan yang belum puas adalah 30,38%.

Persepsi masyarakat melengkapi parameter sosial untuk pengembangan suatu prasarana yang menjadi latar belakang kesediaan untuk berkontribusi (willingness to pay/WTP) bagi pengembangan suatu prasarana (KepMen LH No. 4/2000)

T

Analisa aspek kelembagaan

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Lembaga Pengelola Air Bersih

Untuk saat ini di Pulau Kisar Lembaga Pengelola Air Bersih milik pemerintah satu-satunya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma yang baru melayani Desa Wonreli

Penyelenggaraan pengembangan SPAM dilakukan olehBUMN/BUMD yang dibentuk secara khusus untukpengembangan SPAM.Jika BUMN/BUMD tidak dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan SPAM di wilayah pelayanannya, BUMN atauBUMD atas persetujuan dewan pengawas/komisaris dapatmengikutsertakan koperasi, badan usaha swasta, dan/atau masyarakat dalam penyelenggaraan di wilayahpelayanannya (UU no. 16/2005)

W

PDAM Tirta Dharma Wonreli

Sistem perpipaan mencakup 134 KK untuk Sambungan Rumah (SR) dan 15 keran Umum (KU). atau sekitar 10.68% SR dan 1.20% KU untuk Desa Wonreli, atau 4.78% SR dan 0.54% untuk seluruh Pulau Kisar. Total KK terlayani PDAM adalah 5.32% dan yang tidak terlayani PDAM adalah 2.653 KK (94.68%).

UU No.16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum tetang aturan-aturan yang menjadi dasar dan pedoman bagi pihak PDAM selaku institusi atau stakeholders dalam mengatur, mengelola dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

W

Kualitas air bersih PDAM

Kualitas air PDAM dinyatakan cukup bersih dan berada pada pencemaran rendah sehingga layak dikonsumsi masyarakat (Pemeriksaan Laboratorium BTKL-PP Kelas I Makassar, 2012). Secara fisik, air yang didistribusikan PDAM kepada masyarakat di Desa Wonreli relatif cukup baik (jernih, tidak berbau, tidak berasa).

Kualitas air bersih PDAM yang diterima masyarakat harus memenuhi standar kualitas air bersih sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.416/MENKES/PER/1990 tentang Pedoman Kualitas Air.

S

Kuantitas air bersih PDAM

Pelanggan PDAM Tirta Dharma hingga saat ini tercatat sebanyak 134 Kepala keluarga (KK) yang bermukim di Desa Wonreli. Secara kuantitas, air bersih yang diproduksi oleh PDAM masih jauh dari mencukupi untuk pelayanan Pulau Kisar.

Pelayanan air bersih kepada masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan minimal air bersih suatu rumah tangga dengan tingkat konsumsi yang cukup (30 - 50 liter/orang/hari) untuk kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya (UU No.16/2005)

W

Kontinuitas aliran layanan PDAM

Kontinuitas aliran sistem distribusi air bersih PDAM yang ada sekarang ini dirasakan belum memuaskan karena air belum mengalir selama 24 jam penuh. Kontinuitas aliran yang ada rata-rata baru mencapai 6 – 12 jam perhari. Kondisi ini disebabkan oleh sering rusaknya peralatan yang ada dan masih tingginya tingkat ketergantungan terhadap PLN yang mempengaruhi terhadap daya beli listrik.

Pelayanan air bersih PDAM harus tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam 24 jam sehari, dalam arti air bersih PDAM harus dapat terdistribusikan ke masyarakat secara kontinu selama 24 jam sehari (UU No.16/2005)

W

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Cakupan Pelayanan PDAM

Sistem jaringan distribusi air bersih milik PDAM yang ada saat ini masih mengikuti pola jaringan jaringan jalan, sehingga wilayah-wilayah yang memiliki akses atau berada dekat dengan jaringan jalan utama saja yang terlayani oleh air bersih PDAM, seperti Desa Wonreli.

UU No.16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum tetang aturan-aturan yang menjadi dasar dan pedoman bagi pihak PDAM selaku institusi atau stakeholders dalam mengatur, mengelola dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

O

Cakupan Pelayanan PDAM

Cakupan pelayanan baru cukup untuk Desa Wonreli baru sebesar 10.68 % SR dan 1.20% KU atau hanya sebesar 4.78% SR dan 0.54% KU untuk seluruh Pulau Kisar. Penduduk yang tidak terlayani oleh jaringan air bersih milik PDAM yaitu sebesar 13.667 jiwa atau 94.68% dari jumlah penduduk dan kalangan ini menggunakan air sumur bor, menampung air hujan dan membeli air dari penjual air untuk dijadikan sebagai sumber air bersih.

UU No.16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum tetang aturan-aturan yang menjadi dasar dan pedoman bagi pihak PDAM selaku institusi atau stakeholders dalam mengatur, mengelola dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

T

Sumber Daya Manusia dan Pengembangannya

Sumber daya manusia di Pulau Kisar terbilang cukup potensial dengan kembalinya para putra dan putri daerah yang telah mengecap pendidikan setara SLTA hingga Pascasarjana di luar Pulau Kisar untuk membangun kampung halaman keluarga mereka. Sedangkan keahlian berdagang/berniaga umumnya dikuasai kaum pendatang dari Pulau Jawa dan Sulawesi.

UU No.16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum tetang aturan-aturan yang menjadi dasar dan pedoman bagi pihak PDAM selaku institusi atau stakeholders dalam mengatur, mengelola dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

O

Sumber Daya Manusia dan Pengembangannya

Pengawasan prasarana air bersih yang telah ada masih kurang. dengan adanya dari laporan warga dan peninjauan langsung, terlihat sumur bor yang pompanya telah rusak akibat ulah tidak bertanggungjawab oknum tertentu di Dusun Kioumanumere Desa Wonreli sehingga mengakibatkan masyarakat sekitar tidak memperoleh air dari sumber tersebut sejak 6 (enam) bulan yang lalu.

Sumber daya manusia dan pengembangannya dalam PDAM haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan keahlian (UU No.16/2005)

T

Standardisasi

Pulau Kisar termasuk pulau terdepan Indonesia, sehingga pembangunan dan pengembangan di Pulau Kisar berpijak pada pembangunan kepulauan

PerPres RI No.78/2005 O

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN LANDASAN SWOT

Standardisasi

Strategi pembangunan dan pengembangan daerah Pemerintah Propinsi Maluku kepulauan adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan konsep “Satuan Gugus Pulau”.

Untuk peningkatan ketahanan pangan dan untuk mendukung aktivitas perekonomian, pembangunan diarahkan untuk peningkatan pengembangan infrastruktur yang dapat menghubungkan antarkota, pulau-pulau, wilayah tertinggal dan wilayah terpencil serta diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan Wilayah Maluku dengan memperhatikan daya dukung dan keberlanjutan lingkungan (LampiranPerPres RINo.29/2011tentang Renja Pemerintah Tahun 2012).

O

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Setelah diketahui aspek-aspek pengembangan prasarana air bersih

di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya, selanjutnya dilakukan

pemberian bobot dan rating. Bobot dan rating dimaksudkan untuk

mengetahui derajat kepentingan (bobot) dan derajat kuat tidaknya (rating)

pengaruh indikator-indikator tersebut terhadap pengembangan kapasitas

pelayanan air bersih. Untuk memperoleh nilai bobot, nilai pengaruh dari

indikator-indikator internal dan eksternal diberikan nilai dengan skala mulai

dari 1 (tidak penting), 2 (kurang penting), 3 (penting) dan 4 (sangat penting).

Kemudian bagi nilai-nilai pengaruh tersebut dengan jumlah total nilai

pengaruh untuk mendapatkan bobot, sehingga apabila semua bobot

dijumlahkan maka hasilnya adalah 1. Untuk memperoleh nilai rating indikator-

indikator diberikan nilai (+) dengan skala mulai dari 1 (tidak baik), 2 (kurang

baik), 3 (baik) dan 4 (sangat baik) berdasarkan kondisi yang ada.

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Nilai negatif pada rating menunjukkan indikator tersebut merupakan

kelemahan atau ancaman bagi pengembangan kapasitas pelayanan air

bersih. Berdasarkan atas faktor-faktor strategi kondisi internal dan eksternal,

maka didapat nilai dalam Matriks Faktor Strategi Internal (Internal Strategic

Factor Analysis Summary - IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal

(External Strategic Factor Analysis Summary - EFAS). Masing-masing aspek

akan dianalisa dan dibuat matriksnya.

Page 161: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tabel 27. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Teknis

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

KEKUATAN (STRENGHTS)

Sumber air baku Air tanah dalam sumur-sumur gali dan air hujan. 4 0,15 2 0,30 Pengaruhnya sangat penting sebagai ketersediaan air baku di Pulau Kisar

tapi kondisinya kurang baik

Sumber Air Bersih untuk Minum

Sumber air bersih untuk minum paling banyak diperoleh dari sumur gali (56,33%), dan dari pembelian air bersih (lain-lain, 21,52%)

4 0,15 1 0,15

Pengaruhnya sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kesehatan tubuh tapi kondisinya

tidak baik

Sumber Air Bersih untuk Mandi dan Cuci

Sumur masih menjadi sumber air terbesar untuk keperluan mandi dan cuci (55,06%) diikuti pemanfaatan air hujan (22,78%).

4 0,15 2 0,30

Pengaruhnya sangat penting untuk

kesehatan tubuh tapi kondisinya kurang baik

Sumber Air Bersih untuk Masak

Sumur masih menjadi sumber air bersih untuk masak rata-rata

keluarga di Pulau Kisar yang diwakili oleh jawaban responden. Peringkat pertama adalah sumur (51,90%), kedua adalah lain-lain (misalnya membeli air di penjual) sebesar 28,48%, kemudian PDAM

yang tentunya hanya dirasakan oleh penduduk Desa Wonreli (11,39%), sedangkan sisanya adalah pemanfaatan air hujan sebesar 8,23% untuk keperluan masak.

4 0,15 1 0,15 Pengaruhnya sangat penting untuk kesehatan tubuh tapi kondisinya

tidak baik

Kuantitas air

Sumber air baku yang ada mempunyai potensi yang berlimpah, terbukti dari sumur yang jarang kering bahkan pada musim kemarau, dan hanya menyusut sekitar 2-10 meter dari kedalaman rata-rata

sumur yaitu 20 - 80 m.

3 0,11 3 0,33 Pengaruhnya penting bagi ketersediaan air baku dan kondisinya baik

Tingkat Pemakaian Air Harian Responden

Pemakaian air harian dibagi rata untuk total lingkup responden dan keluarganya diperoleh 47,95 liter/orang/hari.

3 0,11 3 0,33 pengaruhnya sangat penting untuk kesehatan tubuh dan kualitas hidup

dan kondisinya baik

Tata letak sistem pengolahan dan distribusi

Distribusi air bersih juga dilakukan Pemerintah Daerah (PEMDA)

melalui layanan penjualan air melalui mobil-mobil tangki berkapasitas 4.000 liter untuk menjangkau keseluruhan Pulau Kisar, utamanya desa dan dusun yang terletak jauh dari Desa Wonreli.

2 0,07 3 0,22 pengaruhnya kurang penting bagi layanan air bersih tapi kondisinya baik

Teknologi dan material

bahan bangunan PDAM masih menggunakan pompa untuk mengalirkan air. 3 0,11 1 0,11

pengaruhnya penting bagi

kelancaran layanan air bersih tapi kondisinya tidak baik

27 1,00 16 1,89

KELEMAHAN (WEAKNESSES)

Kondisi alam dan

topografi Curah hujan tahunan sekitar 900-1.000 mm pertahun 4 0,19 -3 -0,57

Pengaruhnya sangat penting untuk

cadangan air baku dan kondisinya baik

Page 162: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Kondisi alam dan

topografi

Kondisi topografi Pulau Kisar yang berbukit-bukit dan berbatu

karang 3 0,14 -3 -0,43

pengaruhnya penting bagi distribusi

air dan kondisinya baik

Kualitas air

Total sumur gali (SGL) yang telah diinspeksi pada tahun 2010 oleh Puskesmas Wonreli adalah 106 sumur dengan kondisi 9.43 % rusak,

9.43% resiko pencemarannya amat tinggi, 36.79% resiko pencemaran tinggi, 24.53% resiko pencemaran sedang dan 19.81% resiko pencemaran rendah sehingga layak untuk memenuhi

kebutuhan air bersih masyarakat.

4 0,19 -2 -0,38

pengaruhnya sangat penting sebagai

prasarana air bersih tapi kondisinya kurang baik

Tata letak sistem

pengolahan dan distribusi Distribusi air masih memanfaatkan sistem gravitasi. 3 0,14 -1 -0,14

pengaruhnya penting bagi distribusi

air dan kondisinya tidak baik

Teknologi dan material bahan bangunan

Embung yang kondisinya sudah kritis. Embung terletak di Desa

Oirata Timur, Dusun Yawuru, Dusun Wakleken dan Dusun Keitaru. Tiga dari keempat embung tersebut telah tidak berfungsi dan kosong, hanya embung di Keitaru yang masih berfungsi tapi airnya

semakin menyusut.

4 0,19 -1 -0,19 pengaruhnya sangat penting bagi ketersediaan air baku tapi kondisinya tidak baik

Sistem pelayanan pelanggan

Pelayanan PDAM belum sepenuhnya memanfaatkan sistem pengukuran debit air terpakai melalui meteran air.

3 0,14 -1 -0,14 pengaruhnya penting bagi layanan air baku tapi kondisinya tidak baik

21 1,00 -11 -1,86

TOTAL NILAI IFAS = 1,89 + (-1.86) = 0,03

PELUANG (OPURTUNITIES)

Jenis tanah Secara fisik, tanah di Pulau Kisar terlihat berkarang dan berpori, umumnya jenis batuannya adalah dari batu kapur dan gamping.

3 0,38 2 0,75

pengaruhnya penting sebagai

resapan air dan kondisinya kurang baik

Kuantitas air

Kuantitas air tanah cukup banyak diasumsikan berdasarkan

suburnya pohon sagu utamanya di Desa Lekloor, Purpura, dan beberapa desa lainnya, serta kandungan rasa manis pada jeruk Kisar.

2 0,25 4 1,00 pengaruhnya penting sebagai resapan air dan kondisinya sangat baik

Teknologi dan material

bahan bangunan

Di Desa Oirata Barat tampak beberapa rumah telah menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik, dan di dekat sumur di Desa Purpura terpasang panel surya untuk mengalirkan air dari

sumur yang berada di kaki bukit ke tempat penampungan di atas bukit.

3 0,38 4 1,50 pengaruhnya penting untuk pengembangan prasarana air bersih

dan kondisinya sangat baik

8 1,00 10 3,25

ANCAMAN (THREATS)

Page 163: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Tata letak sistem

pengolahan dan distribusi

Selain layanan mobil tangki dari Pemda, ada juga jasa layanan

swasta yang disediakan toko-toko melalui pengangkutan mobil pick-up dalam tangki air fiber berkapasitas 1.100 dan 2.200 liter. Harga per-tangki bervariasi tergantung jarak tempuh, antara Rp. 80.000,00

– Rp. 200.000 per-pengangkutan. Setiap kali pengangkutan dapat memuat 3 tangki berkapasitas 2.200 liter dan 4 tangki berkapasitas 1.100 liter. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

umumnya mencari air sendiri ke sumur-sumur gali terdekat.

2 0,40 -2 -0,80 pengaruhnya kurang penting karena komersialisasi air dan kondisinya

juga kurang bagus

Teknologi dan material bahan bangunan

Instalasi pengolahan memanfaatkan mesin pompa berbahan bakar minyak (BBM) bergantung kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN)

3 0,60 -1 -0,60 pengaruhnya penting untuk layanan air bersih dan kondisinya tidak bagus

5 1.00 -3 -1,40

TOTAL NILAI EFAS = 3,25 + (-1.40) = 1,85

POSISINYA TERLETAK PADA KUADRAN I DENGAN STRATEGI : MENDUKUNG STRATEGI AGRESIF (PENGEMBANGAN)

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Tabel 28. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Sosial Budaya

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

KEKUATAN

Kondisi Kependudukan

Wilayah administrasi di Pulau Kisar tersebar tidak merata disebabkan pola permukiman tersebar. Persebaran penduduk mengikuti pola jalan.

3 1,00 2 2,00

pengaruhnya penting untuk

pengembangan layanan air bersih tapi kondisinya kurang baik

3 1,00 2 2,00

KELEMAHAN

Kebiasaan Penduduk

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih, masyarakat membeli air pada penjual air selain menampung air hujan.

4 0,36 -2 -0,73

pengaruhnya sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan air bersih

masyarakat tetapi kondisinya kurang baik

Page 164: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Kebiasaan

Penduduk

Drainase pembuangan air limbah domestik juga belum merata di bangun di Pulau Kisar, dan di

beberapa tempat kondisinya sudah tidak layak. 4 0,36 -1 -0,36

pengaruhnya sangat penting untuk kesehatan

lingkungan tetapi kondisinya tidak baik

Sarana kesehatan

lingkungan

Sarana Air Bersih (SAB) yang telah terbangun di Pulau Kisar adalah: sistem non perpipaan, meliputi; Sumur Gali (SGL = 82 unit), dan Penampungan Air Hujan (PAH = 1,146 unit) dan sistem perpipaan dari PDAM Cabang Wonreli yang meliputi SambunganRumah (40 SR) dan Keran Umum (15 KU).

Sistem perpipaan hingga saat ini masih melayani Desa Wonreli. Penampungan Air Hujan dibuat dalam bak-bak penampung yang umumnya terletak di pekarangan rumah warga.

3 0,27 -2 -0,55

pengaruhnya sangat penting untuk pengembangan sarana dan

prasarana air bersih tapi kondisinya kurang baik

11 1,00 -5 -1,64

TOTAL NILAI IFAS = 2,00 + (-1,64) = 0,36

PELUANG

Kondisi Kependudukan

Budaya masyarakat Kisar adalah patriarkhi, dimana kaum lelaki yang berpergian mencari nafkah,

sementara kaum wanita tinggal di rumah mengurus keluarga dan menanam tanaman di pekarangan rumah untuk ketahanan pangan keluarga dan ternak.

3 0,43 3 1,29

pengaruhnya sangat penting untuk pemenuhan

kebutuhan air bersih keluarga dan kondisinya baik

Tingkat pendidikan

responden

Tingkat pendidikan tertinggi di Pulau Kisar masih berada pada tamatan Sekolah Menengah Atas/sederajat (SMA) dengan persentase sebanyak 43%, menyusul Sarjana Strata-Satu (S1)

sebanyak 21%, dan sisanya terbagi atas tamatan Sekolah Dasar/SD (13%), Sekolah Menengah Pertama/SMP (16%), Diploma Satu/D1(1%), Diploma Tiga/D3(3%) dan Sarjana Strata-Dua/S2 (3%).

4 0,57 1 0,57

pengaruhnya sangat penting untuk pola pikir

keberlanjutan air bersih dan kondisinya tidak baik

7 1,00 4 1,86

ANCAMAN

Kondisi Kependudukan

Jika dibandingkan data dari BPS tahun 2010, yaitu jumlah penduduk Pulau Kisar sejumlah 14.015 jiwa dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2012 yang berjumlah 16.055

jiwa, maka rasio peningkatan penduduk adalah sebesar 87,29% dalam kurun waktu 2 tahun.

4 0,31 -3 -0,92

pengaruhnya sangat penting untuk ketersediaan air bersih dan kondisinya

baik

Kebiasaan Penduduk

Masyarakat Pulau Kisar memiliki kebiasaan berkumpul sambil mencuci bersama di lokasi-lokasi sumur atau sekedar bertemu kenalan dan mengambil air sumur. Sumur-sumur di Pulau Kisar umumnya dibuat tanpa tutup pengaman dan pada salah satu sumur di Desa Wonreli yang terlihat

berjarak sangat dekat dengan septiktank komunal

3 0,23 -2 -0,46

pengaruhnya sangat penting untuk partisipatif terhadap kualitas air baku

dan kondisinya kurang baik

Kebiasaan Penduduk

Kebiasan membuang sampah sembarang tempat ini dilakukan mulai dari kaum manula hinga anak kecil seusia SD.

4 0,31 -1 -0,31

pengaruhnya sangat penting untuk kualitas lingkungan sekitar sumber

air bersih dan kondisinya tidak baik

Page 165: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Fasum dan Fasos

Fasilitas Umum (Fasum) yang dimaksud disini adalah Tempat-Tempat Umum (TTU) yang terdapat di Pulau Kisar seperti Hotel, Pasar, Salon, Masjid, Gereja, Sekolah dan Rumah Kost. Sedangkan Fasilitas Sosial (Fasos) yang dimaksud adalah Tempat Penyediaan Makanan (TPM) yang meliputi;

Depot Air Isi Ulang, Rumah Makan, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Keliling dan Pabrik Sederhana.

2 0,15 -4 -0,62

pengaruhnya kurang penting untuk prasarana air bersih tapi kondisinya

sangat baik

13 1,00 -10 -2,31

TOTAL NILAI EFAS = 1,86 + (-2,31) = - 0,45

POSISINYA TERLETAK PADA KUADRAN IV DENGAN STRATEGI : MENDUKUNG STRATEGI DIVERSIFIKASI (PERLUASAN)

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Tabel 29. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Ekonomi dan Keuangan

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

KEKUATAN

Kondisi dan Status Kepemilikan

Bangunan Tempat Tinggal

Kondisi bangunan tempat tinggal adalah 65,82% menempati rumah permanen yang dapat

diasumsikan telah memiliki sarana air air bersih yang memadai, 29,75% menempati rumah semi permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana air bersih kurang memadai, dan 4,43% menempati bangunan darurat (gubuk), dengan sarana air bersih seadanya.

Sedangkan dari status kepemilikan, 74,19% adalah milik sendiri, sisanya menumpang (9,03%), sewa bulanan (2,58%), kontrak (7,74%), rumah adat (0,65%), dan rumah dinas (5,81%)

4 0,57 3 1,71 pengaruhnya sangat penting untuk pengembangan prasarana air bersih

keluarga dan kondisinya baik

Kemampuan pelanggan (Ability To

Pay/ATP)

Total kemampuan untuk membayar jasa (ATP) dibandingkan kesediaan untuk membayar jasa (WTP) adalah ATP > WTP (53,16%), sedangkan ATP<WTP adalah 46,84% di seluruh

Pulau Kisar

3 0,43 4 1,71 pengaruhnya penting untuk peningkatan layanan air bersih dan

kondisinya sangat baik

7 1,00 7 3,43

KELEMAHAN

Keinginan untuk

membayar jasa (Willingness

To Pay/WTP)

Walaupun sekitar 17,72% responden menyatakan tidak bersedia mendapatkan layanan PDAM, namun jika memang layanan telah tersedia, maka sebagian besar responden tetap

memilih mendapatkan Sambungan Rumah (SR) di setiap keluarga (74,68%). Sekitar 12,03% memilih Keran/Hidran Umum (KU/HU), 5,06% memilih Sambungan Halaman (SH), 6,33% memilih Terminal Air (TA), sedangkan sekitar 1,90% memilih lain-lain. Maksud dari

lain-lain ini adalah responden merasa masih nyaman mengambil sendiri dari sumur gali yang telah tersedia, ataupun membeli dari penjual air.

3 1,00 -2 -2,00 pengaruhnya penting untuk peningkatan layanan air bersih tapi kondisinya kurang baik

Page 166: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

3 1,00 -2 -2,00

TOTAL NILAI IFAS = 3,43 + (-2,00) = 1,43

PELUANG

Tingkat pekerjaan responden

Berdasarkan hasil survey, pekerjaan responden didominasi oleh Pegawai Negeri Swasta (PNS) yaitu sebanyak 46 orang (29,11%). Profesi terbanyak kedua adalah Petani/Peternak

Pemilik yaitu sebanyak 27 orang (17,09%), dan lain-lain terdiri dari beragam pekerjaan, mulai dari ibu rumah tangga biasa, pensiunan, hingga penduduk sementara yang datang hanya untuk jangka waktu singkat di Pulau Kisar (42 orang/26,58%). Sisanya terdiri dari

TNI/Polri (3,80%), Pegawai Swasta (10,76%), Pedagang Kecil (3,80%), Pedagang (3,16%), Nelayan Pemilik (1,27%), Buruh Nelayan (1,90%), Buruh Petani/Gembala (2,53%).

3 0,33 3 1,00 pengaruhnya penting untuk peningkatan layanan air bersih dan kondisinya baik

Perekonomian dan Tingkat Kesejahteraan

Penduduk

Peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat signifikan hanya dalam waktu 2 (dua)

tahun, yaitu keluarga prasejahtera tahun 2008 berjumlah sekitar 1.510 KK mengalami penurunan sebesar 53% di tahun 2010, sedangkan keluarga sejahtera III tahun 2008 sebanyak sekitar 187 KK meningkat 78,31% di tahun 2010 menjadi ± 862 KK. Keluarga

sejahtera III+ yang pada tahun 2008 sebanyak 68 KK meningkat pada tahun tahun 2010 sebesar 91,20%.

4 0,44 4 1,78 pengaruhnya penting untuk peningkatan layanan air bersih dan kondisinya sangat baik

Tingkat

Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan menunjukkan taraf ekonomi responden. Tingkat penghasilan terbesar adalah di atas Rp. 2.000.000,00 (30,38%), diikuti dengan level Rp.100.000,00 – Rp.

400.000,00 (22,78%), Rp.400.000,00 – Rp. 800.000,00 (17,09%), Rp. 1.600.000,00 – Rp. 2.000.000,00 (12,03%), Rp.800.000,00 – Rp. 1.200.000,00 dan Rp.1.200.000,00 – Rp. 1.600.000,00 sama-sama persentasenya adalah 8,86%.

2 0,22 3 0,67

pengaruhnya kurang penting untuk

peningkatan layanan air bersih tapi kondisinya baik

9 1,00 10 3,44

ANCAMAN

Perekonomian dan Tingkat

Kesejahteraan Penduduk

Perkembangan fisik Pulau Kisar meningkat drastis dengan tumbuhnya pusat-pusat keramaian dan perekonomian baru di Desa Wonreli dan Kota Lama yang hingga saat ini

masih menjadi Pusat Kegiatan Pemerintahan dan Perekonomian Kabupaten Maluku Barat Daya.

2 0,18 -4 -0,73

pengaruhnya kurang penting untuk

peningkatan layanan air bersih tapi kondisinya sangat baik

Ketersediaan infrastuktur

Infrastruktur transportasi terbatas, jarang dan mahal.Bandar udara yang tersedia adalah

Bandar udara perintis untuk pesawat terbang jenis Casa 212 berkapasitas 18 penumpang dengan maksimal bagasi adalah 10 kg per-penumpang. Jadwal pesawat tidak menentu, tergantung ketersediaan bahan bakar Avtur yang tersedia di Pulau Kisar. Dermaga

pelabuhan dapat memuat kapal Pelni dan kapal barang, namun tergantung gelombang di Laut Banda Infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi, selain memakai internet satelit, menara BTS penyedia jasa layanan Telekomunikasi yang baru tersedia hanya milik PT.

Telkomsel. Di beberapa tempat yang terletak di kaki lembah sinyal jaringan telepon sulit diperoleh. Mesin automatic machine teller (ATM) tidak ada

3 0,27 -1 -0,27

pengaruhnya penting untuk menunjang

pembangunan prasarana air bersih dan kondisinya tidak bagus

Tingkat Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan menunjukkan taraf ekonomi responden. Tingkat penghasilan terbesar

adalah antara Rp. 100.000,00 – Rp. 400.000,00 (35%) dan diikuti dengan level Rp.400.000,00 – Rp. 800.000,00 dan di atas Rp. 2.000.000,00 yang sama-sama persentasenya adalah 18%.

2 0,18 -3 -0,55 pengaruhnya kurang penting untuk pengembangan prasarana air bersih tapi kondisinya baik

Page 167: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Tingkat

Kepuasan Terhadap Sumber Air

Bersih yang Dipakai

Total keseluruhan adalah mayoritas responden (36,08%) sudah puas dengan sumber air bersih yang telah ada tapi masih merasa sulit untuk memperolehnya, sisanya, yang sudah puas adalah sekitar 33,54% dengan yang belum puas adalah 30,38%.

4 0,36 -2 -0,73 pengaruhnya sangat penting untuk peningkatan layanan air bersih tapi kondisinya kurang baik

11 1,00 -10 -2,27

TOTAL NILAI EFAS = 3.44 + (-2.27) = 1.17

POSISINYA TERLETAK PADA KUADRAN I DENGAN STRATEGI : MENDUKUNG STRATEGI AGRESIF (PENGEMBANGAN)

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Tabel 30. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) untuk Aspek Kelembagaan

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

KEKUATAN

Kualitas air bersih PDAM

Kualitas air PDAM dinyatakan cukup bersih dan berada pada pencemaran rendah sehingga

layak dikonsumsi masyarakat (Pemeriksaan Laboratorium BTKL-PP Kelas I Makassar, 2012). Secara fisik, air yang didistribusikan PDAM kepada masyarakat di Desa Wonreli relatif cukup baik (jernih, tidak berbau, tidak berasa).

4 1,00 3 3,00 pengaruhnya sangat penting bagi kualitas air PDAM dan kondisinya baik

4 1,00 3 3,00

KELEMAHAN

Lembaga

Pengelola Air Bersih

Untuk saat ini di Pulau Kisar Lembaga Pengelola Air Bersih milik pemerintah satu-satunya

adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma yang baru melayani Desa Wonreli 4 0,27 -1 -0,27

pengaruhnya sangat penting untuk

pengelolaan air bersih dan kondisinya tidak baik

PDAM Tirta

Dharma Wonreli

Sistem perpipaan mencakup 134 KK untuk Sambungan Rumah (SR) dan 15 keran Umum (KU). atau sekitar 10.68% SR dan 1.20% KU untuk Desa Wonreli, atau 4.78% SR dan 0.54% untuk

seluruh Pulau Kisar. Total KK terlayani PDAM adalah 5.32% dan yang tidak terlayani PDAM adalah 2.653 KK (94.68%).

4 0,27 -1 -0,27

pengaruhnya sangat penting untuk

melayani air bersih dan kondisinya tidak baik

Page 168: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Kuantitas air bersih PDAM

Pelanggan PDAM Tirta Dharma hingga saat ini tercatat sebanyak 134 Kepala keluarga (KK) yang bermukim di Desa Wonreli. Secara kuantitas, air bersih yang diproduksi oleh PDAM masih jauh dari mencukupi untuk pelayanan Pulau Kisar.

3 0,20 -2 -0,40 kondisinya penting untuk peningkatan kapasita layanan air bersih dan kondisinya kurang baik

Kontinuitas aliran layanan

PDAM

Kontinuitas aliran sistem distribusi air bersih PDAM yang ada sekarang ini dirasakan belum memuaskan karena air belum mengalir selama 24 jam penuh. Kontinuitas aliran yang ada rata-rata baru mencapai 6 – 12 jam perhari. Kondisi ini disebabkan oleh sering rusaknya peralatan

yang ada dan masih tingginya tingkat ketergantungan terhadap PLN yang mempengaruhi terhadap daya beli listrik.

4 0,27 -1 -0,27 pengaruhnya sangat penting untuk melayani air bersih dan kondisinya

tidak baik

15 1,00 -5 -1,20

TOTAL NILAI IFAS = 3,00 + (-1,20) = 1,80

PELUANG

Cakupan Pelayanan

PDAM

Sistem jaringan distribusi air bersih milik PDAM yang ada saat ini masih mengikuti pola jaringan jaringan jalan, sehingga wilayah-wilayah yang memiliki akses atau berada dekat dengan jaringan

jalan utama saja yang terlayani oleh air bersih PDAM, seperti Desa Wonreli.

3 0,23 2 0,46

pengaruhnya penting untuk pengembangan layanan distribusi

air bersih tapi kondisinya kurang baik

Standardisasi Pulau Kisar termasuk pulau terdepan Indonesia, sehingga pembangunan dan pengembangan di Pulau Kisar berpijak pada pembangunan kepulauan

4 0,31 2 0,62

pengaruhnya penting untuk pembangunan sarana dan prasarana air bersih tapi kondisinya

kurang baik

Standardisasi Strategi pembangunan dan pengembangan daerah Pemerintah Propinsi Maluku kepulauan adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan konsep “Satuan Gugus Pulau”.

3 0,23 2 0,46

pengaruhnya penting untuk percepatan pembangunan sarana dan prasarana air bersih tapi

kondisinya kurang baik

Sumber Daya Manusia dan

Pengembangannya

Sumber daya manusia di Pulau Kisar terbilang cukup potensial dengan kembalinya para putra dan putri daerah yang telah mengecap pendidikan setara SLTA hingga Pascasarjana di luar

Pulau Kisar untuk membangun kampung halaman keluarga mereka. Sedangkan keahlian berdagang/berniaga umumnya dikuasai kaum pendatang dari Pulau Jawa dan Sulawesi.

3 0,23 2 0,46

pengaruhnya penting untuk capacity

and character building tapi kondisinya kurang baik

13 1,00 8 2,00

ANCAMAN

Cakupan Pelayanan

PDAM

Cakupan pelayanan baru cukup untuk Desa Wonreli baru sebesar 10,68 % SR dan 1,20% KU atau hanya sebesar 4,78% SR dan 0,54% KU untuk seluruh Pulau Kisar. Penduduk yang tidak terlayani oleh jaringan air bersih milik PDAM yaitu sebesar 13.667 jiwa atau 94,68% dari jumlah

penduduk dan kalangan ini menggunakan air sumur bor, menampung air hujan dan membeli air dari penjual air untuk dijadikan sebagai sumber air bersih.

3 0,43 -1 -0,43 pengaruhnya penting untuk layanan air bersih tapi kondisinya tidak baik

Page 169: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

VARIABEL PENJELASAN PENGARUH BOBOT RATING NILAI

TOTAL KETERANGAN

Sumber Daya Manusia dan

Pengembangannya

Pengawasan prasarana air bersih yang telah ada masih kurang. dengan adanya dari laporan warga dan peninjauan langsung, terlihat sumur bor yang pompanya telah rusak akibat ulah tidak bertanggungjawab oknum tertentu di Dusun Kioumanumere Desa Wonreli sehingga

mengakibatkan masyarakat sekitar tidak memperoleh air dari sumber tersebut sejak 6 (enam) bulan yang lalu.

4 0,57 -2 -1,14 pengaruhnya sangat penting untuk pengamanan sumber air bersih tapi

kondisinya kurang baik

7 1,00 -3 -1,57

TOTAL NILAI EFAS = 2,00 + (-1,57) = 0,43

POSISINYA TERLETAK PADA KUADRAN I DENGAN STRATEGI : MENDUKUNG STRATEGI AGRESIF (PENGEMBANGAN)

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Page 170: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Berdasarkan matriks-matriks faktor internal dan eksternal tersebut,

jumlah nilai akhir indikator strategi internal (kekuatan dan kelemahan)

pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat

Daya adalah; 0,03 (aspek teknis), 0,36 (aspek sosial-budaya), 1,43 (aspek

ekonomi dan keuangan), dan 1,80 (aspek kelembagaan), sedangkan nilai

total indikator strategi eksternal (peluang dan ancaman) adalah; 1,85 (aspek

teknis), -0,45 (aspek sosial dan budaya), 1,17 (aspek ekonomi dan

keuangan) dan 0,43 (aspek kelembagaan). Dengan demikian posisi

pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat

Daya dari masing-masing aspek dapat diketahui.

Strategi

Turnaround/Stabilisasi

(Penyehatan)

Posisi Strategi Agresif

(Pengembangan)

Strategi Defensif/Survival

(Bertahan) Strategi Diversifikasi

Gambar 25. Posisi Pengembangan Prasarana Air Bersih

Dari Gambar 25, terlihat bahwa posisi setiap aspek untuk melakukan

strategi pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar masing-masing

PELUANG

KEKUATAN KELEMAHAN

ANCAMAN

Kuadran I Kuadran II

Kuadran III Kuadran IV

1

2

3

4

-2 -3 -4 -1

-3

-2

-1

-4

3 2 1 4

Page 171: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

adalah pada kuadran I (warna kuning) untuk aspek teknis, ekonomi dan

keuangan serta kelembagaan. Sedangkan pada kuadran IV (warna hijau)

adalah posisi aspek sosial dan budaya.

Rekomendasi strategi yang berada pada kuadran I adalah strategi

agresif atau disebut juga strategi pengembangan. Sedangkan untuk kuadran

IV, rekomendasinya adalah strategi diversifikasi atau perluasan. Setelah

didapat rekomendasi strategi, langkah selanjutnya adalah menyusun Matrik

Analisis SWOT/KLPA untuk masing-masing aspek. Analisis SWOT

dimaksudkan untuk menyusun faktor-faktor pengembangan prasarana air

bersih di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga dapat

menggambarkan secara jelas interaksi antara Internal Strategic Faktor

Analysis Summary (IFAS) dan External Strategic Faktor Analysis Summary

(EFAS). Interaksi bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

dalam pengembangan prasarana air bersih disandingkan dengan kekuatan

dan kelemahan internal yang dimilikinya. Matrik Analisis SWOT strategi

pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar (IFAS dan EFAS), yaitu

hasil interaksi berdasarkan posisi kuadran.

Page 172: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 26. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan) Aspek Teknis Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar

KEKUATAN KELEMAHAN

Sumber air

baku Air tanah dalam sumur-sumur gali dan air hujan.

Kondisi alam dan

topografi

Curah hujan tahunan sekitar 900-1.000 mm pertahun. Kondisi topografi Pulau Kisar yang

berbukit-bukit dan berbatu karang

Sumber Air Bersih untuk

Minum

Sumber air bersih untuk minum paling banyak diperoleh dari sumur gali (56,33%), dan dari

pembelian air bersih (lain-lain, 21,52%).

Sumber Air

Bersih untuk Mandi dan

Cuci

Sumur masih menjadi sumber air terbesar untuk keperluan mandi dan cuci (55,06%) diikuti pemanfaatan air hujan (22,78%).

Kualitas air

Total sumur gali (SGL) yang telah diinspeksi pada

tahun 2010 oleh Puskesmas Wonreli adalah 106 sumur dengan kondisi 9,43 % rusak, 9,43% resiko pencemarannya amat tinggi, 36,79% resiko

pencemaran tinggi, 24,53% resiko pencemaran sedang dan 19,81% resiko pencemaran rendah sehingga layak untuk memenuhi kebutuhan air

bersih masyarakat. Pada salah satu sumur di Desa Wonreli (Dusun Mesiapi ) kadar nitrat lebih tinggi dari batas maksimum yang diperbolehkan. Pada

lokasi sumur yang sama pula kadar pH dinyatakan lebih rendah dari batas minimum. Ini menunjukkan bahwa pH air tersebut bersifat asam. Di Desa Kota

Lama kadar Besi dinyatakan sedikit lebih tinggi dari batas maksimum.

Sumber Air Bersih

untuk Masak

Sumur masih menjadi sumber air bersih untuk masak rata-rata keluarga di Pulau Kisar yang

diwakili oleh jawaban responden. Peringkat pertama adalah sumur (51,90%), kedua adalah lain-lain (misalnya membeli air di penjual) sebesar 28,48%,

kemudian PDAM yang tentunya hanya dirasakan oleh penduduk Desa Wonreli (11,39%), sedangkan sisanya adalah pemanfaatan air hujan sebesar

8,23% untuk keperluan masak.

Kuantitas air

Sumber air baku yang ada mempunyai potensi yang

berlimpah, terbukti dari sumur yang jarang kering bahkan pada musim kemarau, dan hanya menyusut sekitar 2-10 meter dari kedalaman rata-rata sumur

yaitu 20 - 80 m.

Tata letak

sistem pengolahan dan

distribusi

Distribusi air masih memanfaatkan sistem gravitasi.

Tingkat

Pemakaian Air Harian Responden

Pemakaian air harian dibagi rata untuk total lingkup

responden dan keluarganya diperoleh 47,95 liter/orang/hari. Teknologi

dan material

bahan bangunan

Embung yang kondisinya sudah kritis. Embung terletak di Desa Oirata Timur, Dusun Yawuru, Dusun Wakleken dan Dusun Keitaru. Tiga dari keempat

embung tersebut telah tidak berfungsi dan kosong, hanya embung di Keitaru yang masih berfungsi tapi airnya semakin menyusut.

Tata letak sistem

pengolahan dan distribusi

Distribusi air bersih juga dilakukan Pemerintah Daerah (PEMDA) melalui layanan penjualan air melalui mobil-mobil tangki berkapasitas 4.000 liter

untuk menjangkau keseluruhan Pulau Kisar, utamanya desa dan dusun yang terletak jauh dari Desa Wonreli.

Teknologi

dan material bahan

bangunan

PDAM masih menggunakan pompa untuk mengalirkan air.

Sistem pelayanan pelanggan

Pelayanan PDAM belum sepenuhnya memanfaatkan sistem pengukuran debit air terpakai melalui meteran air.

Page 173: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO

Jenis tanah Secara fisik, tanah di Pulau Kisar terlihat berkarang dan berpori, umumnya jenis batuannya adalah dari

batu kapur dan gamping.

Memanfaatkan potensi sumber air baku yang ada (sumur gali

dan air hujan) namun secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan Standar Baku Mutu, serta meningkatkan/mengembangkan SAB secara bertahap

Meningkatkan kualitas penyimpanan air cadangan dari air hujan (Sistem Pengolahan Air Hujan) di tiap rumahtangga (skala rumahan)

Meningkatkan dan memperluas akses air yang aman melalui non-perpipaan terlindungi (pengamanan air baku untuk

menjaga kualitas dan kuantitasnya)

Bekerjasama dengan lembaga riset dan akademisi untuk riset

pengembangan teknologi ramah lingkungan dan terjangkau yang tepat untuk peningkatan layanan air bersih, pengembangan energi alternatif oleh Dinas Pertambangan

dan Energi

Membangun waduk-waduk lapangan, situ-situ dan jaringan pembawa, rehabilitasi embung dan tandon air untuk cadangan

air baku

Membangun dan merehabilitasi stasiun-stasiun untuk

pemutakhiran data hidrologi, yaitu stasiun hujan, klimatologi dan hidrometri dalam satu jaringan pengamatan hidrologi

Intensifikasi usaha pelestarian air seperti greenbelt dilahan-

lahan subur, daur ulang air baik sebagai air bersih, keperluan pertanian, peternakan, dan lainnya

Membangun Sistem Pengolahan Air Sederhana dengan menggunakan aerasi (pencampuran air dan udara) serta bak

saringan pasir untuk mengolah zat besi dan mangan pada sumur yang kadar besi dan nitratnya tinggi (khusus pada wilayah yang kada besi dan nitrat pada airnya cukup tinggi –

contoh: Dusun Mesiapi dan Desa Kota Lama)

Membangun Sistem Pengolahan Air Hujan skala rumahtangga

Pemanfaatan teknologi surya yang sudah ada dikembangkan lagi sebagai sumber energi sistem kombinasi dalam mendistribusikan air ke permukiman

Kuantitas air

Kuantitas air tanah cukup banyak diasumsikan berdasarkan suburnya pohon sagu utamanya di Desa Lekloor, Purpura, dan beberapa desa lainnya,

serta kandungan rasa manis pada jeruk Kisar.

Teknologi dan material

bahan bangunan

Di Desa Oirata Barat tampak beberapa rumah telah menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik, dan di dekat sumur di Desa Purpura

terpasang panel surya untuk mengalirkan air dari sumur yang berada di kaki bukit ke tempat penampungan di atas bukit.

ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT

Tata letak sistem pengolahan

dan distribusi

Selain layanan mobil tangki dari Pemda, ada juga jasa layanan swasta yang disediakan toko-toko melalui pengangkutan mobil pick-up dalam tangki air

fiber berkapasitas 1.100 dan 2.200 liter. Harga per-tangki bervariasi tergantung jarak tempuh, antara Rp. 80.000,00 – Rp. 200.000 per-pengangkutan.

Setiap kali pengangkutan dapat memuat 3 tangki berkapasitas 2.200 liter dan 4 tangki berkapasitas 1.100 liter. Untuk masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR) umumnya mencari air sendiri ke sumur-sumur gali terdekat.

Peningkatan kapasitas PDAM agar mampu bersaing dengan

Perusahaan Air Minum Swasta

Mengembangkan aset manajemen SAB secara kontinyu untuk

efektifitas dan efisiensi pengelolaan air

Mengadakan program/kegiatan Pemerintah Daerah untuk

perlindungan sumber air berupa penyuluhan-penyuluhan kesehatan lingkungan serta sosialisasi isu-isu lingkungan

menyangkut air bersih seperti; penyuluhan kesehatan, menciptakan lingkungan yang sehat, penanaman pohon dan perilaku hidup bersih dan sehat

Mengadakan uji kualitas air baku secara berkesinambungan dengan teknologi tepat guna diselaraskan dengan rencana

strategis Dinas Kesehatan Teknologi dan

material bahan bangunan

Instalasi pengolahan memanfaatkan mesin pompa

berbahan bakar minyak (BBM) bergantung kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Page 174: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Gambar 27. Matriks Strategi Diversifikasi (Perluasan) Aspek Sosial Budaya Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar

KEKUATAN KELEMAHAN

Kondisi Kependudukan

Wilayah administrasi di

Pulau Kisar tersebar tidak merata disebabkan pola permukiman tersebar.

Persebaran penduduk mengikuti pola jalan.

Kebiasaan Penduduk

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih, masyarakat

membeli air pada penjual air selain menampung air hujan. Drainase pembuangan air limbah domestik juga belum merata di bangun di Pulau Kisar, dan di beberapa tempat kondisinya

sudah tidak layak.

Sarana kesehatan

lingkungan

Sarana Air Bersih (SAB) yang telah terbangun di Pulau Kisar

adalah: sistem non perpipaan, meliputi; Sumur Gali (SGL = 82 unit), dan Penampungan Air Hujan (PAH = 1,146 unit) dan sistem perpipaan dari PDAM Cabang Wonreli yang meliputi

SambunganRumah (40 SR) dan Keran Umum (15 KU). Sistem perpipaan hingga saat ini masih melayani Desa Wonreli. Penampungan Air Hujan dibuat dalam bak-bak penampung

yang umumnya terletak di pekarangan rumah warga.

PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO

Kondisi Kependudukan

Budaya masyarakat Kisar adalah patriarkhi, dimana kaum

lelaki yang berpergian mencari nafkah, sementara kaum wanita tinggal di rumah mengurus keluarga dan menanam tanaman di pekarangan rumah untuk ketahanan pangan

keluarga dan ternak.

Mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya kaum wanita dalam

pembangunan air minum dan memperluas pengetahuan tentang air bersih

Pengembangan pola pikir kebersamaan

membangun daerah lewat air bersih untuk kepentingan bersama dengan

mengadakan workshop setiap tahun dengan mengundang pihak-pihak terkait air bersih seperti Pihak PDAM, NGO/LSM/

tokoh-tokoh masyarakat, rohaniwan, SKPD-SPD (Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Permukiman, dan lain-

lain) dan Badan Legislatif (DPRD)

Mengadakan program sosialisasi dan penyuluhan ke sekolah-sekolah untuk

membangun kesadaran akan pentingnya air, mulai dari tingkat SD - SMA bekerjasama dengan Dinas Pendidikan

Sosialisasi lewat tempat-tempat ibadah seperti Gereja, Masjid dan

tempat publik lain mengenai peran, hak dan kewajiban masyarakat dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Bersih serta

kebiasaan hidup bersih dan sehat

Peningkatan Kapasitas Badan Penyediaan Air Minum - Berbasis

Masyarakat (BPAM-BM) tingkat daerah

Penyebarluasan ciri keberhasilan kelompok masyarakat yang membangun SPAB dan sosialisasi Pengelolaan Air Bersih berbasis

masyarakat

Tingkat pendidikan

responden

Tingkat pendidikan tertinggi di Pulau Kisar masih berada pada tamatan Sekolah Menengah Atas/sederajat (SMA) dengan persentase sebanyak 47,47%, menyusul Sarjana Strata-Satu (S1) sebanyak 27,85%, dan sisanya terbagi atas tamatan

Sekolah Dasar/SD (8,23%), Sekolah Menengah Pertama/SMP (10,76%), Diploma Satu/D1(0,63%), Diploma Tiga/D3(3,16%) dan Sarjana Strata-Dua/S2 (1,90%).

ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT

Page 175: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Kondisi Kependudukan

Jika dibandingkan data dari BPS tahun 2010, yaitu jumlah penduduk Pulau Kisar sejumlah 14,015 jiwa dengan data

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2012 yang berjumlah 16,055 jiwa, maka rasio peningkatan penduduk adalah sebesar 87.29% dalam kurun waktu 2 tahun.

Perbaikan manajemen administrasi wilayah untuk keberhasilan program-program

Pemerintah Daerah dalam rangka sinergi dan keterpaduan antar SKPD dan demi efisiensi dan efektifitas

Relokasi sumur gali yang terpadu dengan rehabilitasi prasarana sanitasi mengikuti

pola permukiman yang ada

Penyediaan prasarana persampahan dan

sosialisasi 3R (reduce, reuse, recycle)

4. Pembangunan fasum dan fasos sesuai

RTR dan pemberlakuan regulasi yang mengatur penggunaan lahan dengan ancaman sanksi tegas sesuai Undang-

undang Nasional

Membangun Badan Usaha Milik Desa yang khusus mengelola air bersih dan mengadakan program pelatihan kepedulian pengamanan sumber air

Pembangunan drainase untuk pembuangan limbah rumah tangga

(sebaiknya limbah yang sudah diolah agar tidak mencemari lingkungan) yang memadai diseluruh Pulau Kisar dan membangun kesadaran

masyarakat untuk memelihara drainase demi kesehatan lingkungan yang terintegrasi pada keberlanjutan ketersediaan air bersih secara kualitas dan kuantitas

Menghidupkan kembali kearifan lokal yang mendukung pelestarian lingkungan, kebiasaan hidup sehat dan bersih serta peduli air

Kebiasaan Penduduk

Masyarakat Pulau Kisar memiliki kebiasaan berkumpul sambil mencuci bersama di lokasi-lokasi sumur atau sekedar bertemu

kenalan dan mengambil air sumur. Sumur-sumur di Pulau Kisar umumnya dibuat tanpa tutup pengaman dan pada salah satu sumur di Desa Wonreli yang terlihat berjarak sangat dekat

dengan septiktank komunal

Kebiasaan

Penduduk

Kebiasan membuang sampah sembarang tempat ini dilakukan

mulai dari kaum manula hinga anak kecil seusia SD.

Fasum dan Fasos

Fasilitas Umum (Fasum) yang dimaksud disini adalah Tempat-Tempat Umum (TTU) yang terdapat di Pulau Kisar seperti

Hotel, Pasar, Salon, Masjid, Gereja, Sekolah dan Rumah Kost. Sedangkan Fasilitas Sosial (Fasos) yang dimaksud adalah Tempat Penyediaan Makanan (TPM) yang meliputi; Depot Air

Isi Ulang, Rumah Makan, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Keliling dan Pabrik Sederhana.

Sumber: Hasil Analisa Peneliti, 2012

Gambar 28. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan) Aspek Ekonomi dan Keuangan Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar

KEKUATAN KELEMAHAN

Kondisi dan

Status Kepemilikan Bangunan

Tempat Tinggal

Kondisi bangunan tempat tinggal adalah 65,82% menempati rumah

permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana air air bersih yang memadai,

29,75% menempati rumah semi permanen yang dapat diasumsikan telah memiliki sarana

air bersih kurang memadai, dan 4,43% menempati bangunan darurat (gubuk), dengan sarana air

bersih seadanya. Sedangkan dari status kepemilikan, 74,19% adalah milik sendiri, sisanya menumpang

Keinginan untuk membayar jasa (Willingness To

Pay/WTP)

Walaupun sekitar 17,72% responden menyatakan tidak

bersedia mendapatkan layanan PDAM, namun jika memang layanan telah tersedia, maka

sebagian besar responden tetap memilih mendapatkan Sambungan Rumah (SR) di setiap keluarga

(74,68%). Sekitar 12,03% memilih Keran/Hidran Umum (KU/HU), 5,06% memilih Sambungan

Halaman (SH), 6,33% memilih Terminal Air (TA), sedangkan sekitar 1,90% memilih lain-lain.

Page 176: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

(9,03%), sewa bulanan (2,58%),

kontrak (7,74%), rumah adat (0,65%), dan rumah dinas (5,81%).

Maksud dari lain-lain ini adalah

responden merasa masih nyaman mengambil sendiri dari sumur gali yang telah tersedia, ataupun

membeli dari penjual air.

Kemampuan

pelanggan (Ability To Pay/ATP)

Total kemampuan untuk membayar jasa (ATP) dibandingkan kesediaan untuk

membayar jasa (WTP) adalah ATP > WTP (53,16%), sedangkan ATP<WTP adalah 46,84% di

seluruh Pulau Kisar

PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO

Tingkat pekerjaan responden

Berdasarkan hasil survey, pekerjaan responden didominasi oleh Pegawai Negeri Swasta (PNS) yaitu sebanyak 46 orang (29,11%). Profesi terbanyak kedua adalah Petani/Peternak

Pemilik yaitu sebanyak 27 orang (17,09%), dan lain-lain terdiri dari beragam pekerjaan, mulai dari ibu rumah tangga biasa, pensiunan, hingga penduduk sementara yang datang hanya

untuk jangka waktu singkat di Pulau Kisar (42 orang/26,58%). Sisanya terdiri dari TNI/Polri (3,80%), Pegawai Swasta (10,76%), Pedagang Kecil (3,80%), Pedagang (3,16%),

Nelayan Pemilik (1,27%), Buruh Nelayan (1,90%), Buruh Petani/Gembala (2,53%).

Sosialisasi Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diselaraskan dengan program SKPD terkait

seperti SKPD Kesehatan (program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat - STBM) dan SKPD Pekerjaan Umum (Program Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat - SLBM)

Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) AMPL

(anggotanya multi sektor yang terkait dengan AMPL)

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia lewat

pelatihan-pelatihan AMPL

Pelaksanaan Program PPSP (Percepatan

Pembangunan Sanitasi Perkotaan(, termasuk di dalamnya sosialisasi sistem Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dari SKPD terkait

yaitu; SKPD kesehatan (kualitas), SKPD Pekerjaan Umum (sarana dan prasarana) serta SKPD Lingkungan Hidup (air baku)

Pembentukan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Berbasis Masyarakat

Perekonomian dan Tingkat

Kesejahteraan Penduduk

Peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat signifikan

hanya dalam waktu 2 (dua) tahun, yaitu keluarga prasejahtera tahun 2008 berjumlah sekitar 1.510 KK mengalami penurunan sebesar 53% di tahun 2010, sedangkan keluarga sejahtera III

tahun 2008 sebanyak sekitar 187 KK meningkat 78.31% di tahun 2010 menjadi ± 862 KK. Keluarga sejahtera III+ yang pada tahun 2008 sebanyak 68 KK meningkat pada tahun

tahun 2010 sebesar 91.20%.

Tingkat Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan menunjukkan taraf ekonomi responden. Tingkat penghasilan terbesar adalah di atas Rp. 2.000.000,00

(30,38%), diikuti dengan level Rp.100.000,00 – Rp. 400.000,00 (22,78%), Rp.400.000,00 – Rp. 800.000,00 (17,09%), Rp. 1.600.000,00 – Rp. 2.000.000,00 (12,03%),

Rp.800.000,00 – Rp. 1.200.000,00 dan Rp.1.200.000,00 – Rp. 1.600.000,00 sama-sama persentasenya adalah 8,86%.

ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT

Perekonomian dan Tingkat

Kesejahteraan Penduduk

Perkembangan fisik Pulau Kisar meningkat drastis dengan tumbuhnya pusat-pusat keramaian dan perekonomian baru di

Desa Wonreli dan Kota Lama yang hingga saat ini masih menjadi Pusat Kegiatan Pemerintahan dan Perekonomian Kabupaten Maluku Barat Daya.

Prioritas alokasi dana air meningkat berdasarkan baseline APBD selama 3-4 tahun terakhir untuk

monitoring dan evaluasi alokasi menyangkut AMPL dan permukiman

Program sosialisasi dan advokasi masyarakat

Memanfaatkan kredit mikro dari koperas, bank atau lembaga keuangan lainnya untuk bantuan fisik

pengembangan SPAB bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Percepatan pembangunan infrastruktur untuk

Page 177: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Tingkat Kepuasan

Terhadap Sumber Air Bersih yang Dipakai

hemat air untuk keberlanjutan air bersih di daerah

mereka

Capacity Building PDAM untuk meningkatkan daya

saing dan kemandirian dalam pelayanan air bersih kepada masyarakat

pertumbuhan ekonomi daerah perbatasan dengan

pemberlakuan insentif untuk menarik investor misalnya; pengurangan/pembebasan di bidang pajak, retribusi daerah dan bea masuk peralatan

produksi, penyediaan lahan, penyediaan data dan informasi terbaru, penyediaan SDM untuk riset dan produksi, dan lain sebagainya

Total keseluruhan adalah mayoritas responden (36,08%) sudah puas dengan sumber air bersih yang telah ada tapi masih merasa sulit untuk memperolehnya, sisanya, yang

sudah puas adalah sekitar 33,54% dengan yang belum puas adalah 30,38%.

Ketersediaan

infrastuktur

Infrastruktur transportasi terbatas, jarang dan mahal.Bandar

udara yang tersedia adalah Bandar udara perintis untuk pesawat terbang jenis Casa 212 berkapasitas 18 penumpang dengan maksimal bagasi adalah 10 kg per-penumpang.

Jadwal pesawat tidak menentu, tergantung ketersediaan bahan bakar Avtur yang tersedia di Pulau Kisar. Dermaga pelabuhan dapat memuat kapal Pelni dan kapal barang,

namun tergantung gelombang di Laut Banda Infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi, selain memakai internet satelit, menara BTS penyedia jasa layanan Telekomunikasi

yang baru tersedia hanya milik PT. Telkomsel. Di beberapa tempat yang terletak di kaki lembah sinyal jaringan telepon sulit diperoleh. Mesin automatic machine teller (ATM) tidak

ada

Sumber: Hasil Analisa Peneliti, 2012

Gambar 29. Matriks Strategi Agresif (Pengembangan) Aspek Kelembagaan Prasarana Air Bersih di Pulau Kisar

KEKUATAN KELEMAHAN

Kualitas air bersih

PDAM

Kualitas air PDAM dinyatakan cukup bersih dan berada pada pencemaran rendah sehingga layak

dikonsumsi masyarakat (Pemeriksaan Laboratorium BTKL-PP Kelas I Makassar, 2012).

Lembaga Pengelola

Air Bersih

Untuk saat ini di Pulau Kisar Lembaga Pengelola Air Bersih milik pemerintah satu-satunya adalah

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma yang baru melayani Desa Wonreli

Page 178: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Secara fisik, air yang didistribusikan PDAM kepada

masyarakat di Desa Wonreli relatif cukup baik (jernih, tidak berbau, tidak berasa). PDAM Tirta

Dharma Wonreli

Sistem perpipaan mencakup 134 KK untuk Sambungan Rumah (SR) dan 15 keran Umum

(KU). atau sekitar 10.68% SR dan 1.20% KU untuk Desa Wonreli, atau 4.78% SR dan 0.54% untuk seluruh Pulau Kisar. Total KK terlayani PDAM

adalah 5.32% dan yang tidak terlayani PDAM adalah 2.653 KK (94.68%).

Kuantitas air bersih PDAM

Pelanggan PDAM Tirta Dharma hingga saat ini

tercatat sebanyak 134 Kepala keluarga (KK) yang bermukim di Desa Wonreli. Secara kuantitas, air bersih yang diproduksi oleh PDAM masih jauh dari

mencukupi untuk pelayanan Pulau Kisar.

Kontinuitas

aliran layanan PDAM

Kontinuitas aliran sistem distribusi air bersih PDAM

yang ada sekarang ini dirasakan belum memuaskan karena air belum mengalir selama 24 jam penuh. Kontinuitas aliran yang ada rata-rata

baru mencapai 6 – 12 jam perhari. Kondisi ini disebabkan oleh sering rusaknya peralatan yang ada dan masih tingginya tingkat ketergantungan

terhadap PLN yang mempengaruhi terhadap daya beli listrik.

PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO

Cakupan Pelayanan PDAM

Sistem jaringan distribusi air bersih milik PDAM

yang ada saat ini masih mengikuti pola jaringan jaringan jalan, sehingga wilayah-wilayah yang memiliki akses atau berada dekat dengan jaringan

jalan utama saja yang terlayani oleh air bersih PDAM, seperti Desa Wonreli.

Penambahan dan pembenahan prasarana pendukung

sarana air bersih seperti jalan untuk memperluas akses terhadap sumber air baku

Percepatan pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan

ekonomi daerah perbatasan dengan pemberlakuan insentif untuk menarik investor misalnya; pengurangan/pembebasan

di bidang pajak, retribusi daerah dan bea masuk peralatan produksi, penyediaan lahan, penyediaan data dan informasi terbaru, penyediaan SDM untuk riset dan produksi, dan lain

sebagainya

Menjalin kemitraan dengan NGO/LSM, lembaga riset dan

ahli-ahli akademisi sebagai bagian pengelolaan sistem data dan peningkatan teknologi informasi (untuk pemutakhiran data)

Kelembagaan, penguatan kapasitas, advokasi dan monitoring dan evaluasi yang terpadu dengan sektor sanitasi

Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan Good

Coorporate Governance terutama untuk penyelenggara/operator SPAB

Meningkatkan kemampuan finansial PDAM dengan cara;

program penyehatan PDAM melalui pengaturan tarif (penuh dan progresif serta subsidi untuk MBR)

Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat kabupaten/kota dalam pengembangan SPAB dengan cara penyempurnaan tugas pokok SKPD terkait agar tidak saling

tumpang tindih, peningkatan SDM melalui sertifikasi ataupun pelatihan Operasional dan Pemeliharaan SPAB, pengisian jabatan struktural/fungsional sesuai kompetensi

Bekerjasama dengan daerah otonom lain sebagai suatu manajemen terpadu dalam mengelola air tanah/sumber air

baku berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 tanggal 3 November 2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan

Standardisasi

Pulau Kisar termasuk pulau terdepan Indonesia,

sehingga pembangunan dan pengembangan di Pulau Kisar berpijak pada pembangunan kepulauan sesuai Peraturan Presiden Negara

Republik Indonesia no 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Strategi pembangunan dan pengembangan

daerah Pemerintah Propinsi Maluku kepulauan adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi

dengan konsep “Satuan Gugus Pulau”.

Page 179: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Sumber Daya Manusia dan

Pengembangannya

Sumber daya manusia di Pulau Kisar terbilang

cukup potensial dengan kembalinya para putra dan putri daerah yang telah mengecap pendidikan setara SLTA hingga Pascasarjana di luar Pulau

Kisar untuk membangun kampung halaman keluarga mereka. Sedangkan keahlian berdagang/berniaga umumnya dikuasai kaum

pendatang dari Pulau Jawa dan Sulawesi.

Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah

Tanah

ANCAMAN STRATEGI KA STRATEGI LA

Cakupan Pelayanan PDAM

Cakupan pelayanan baru cukup untuk Desa Wonreli baru sebesar 10.68 % SR dan 1.20% KU atau hanya sebesar 4.78% SR dan 0.54% KU untuk seluruh Pulau Kisar. Penduduk yang tidak

terlayani oleh jaringan air bersih milik PDAM yaitu sebesar 13.667 jiwa atau 94.68% dari jumlah penduduk dan kalangan ini menggunakan air

sumur bor, menampung air hujan dan membeli air dari penjual air untuk dijadikan sebagai sumber air bersih.

Penambahan jaringan perpipaan PDAM secara bertahap

selaras dengan rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum dan BAPPEDA

Promosi dan kampanye visi air dunia dalam World Water

Forum 2000 "making water everybody's business" dimulai dari gerakan legislatif peduli air dan lingkungan hingga ke

tingkat masyarakat dengan mengadakan event daerah setiap tahun

Bantuan teknis fasilitasi peningkatan pendanaan melalui bank komersial dan non-bank untuk PDAM shat

Memfasilitasi pembentukan Lembaga Konsumen Air Bersih Indonesia tingkat daerah

Sumber Daya Manusia dan

Pengembangannya

Pengawasan prasarana air bersih yang telah ada masih kurang. dengan adanya dari laporan warga

dan peninjauan langsung, terlihat sumur bor yang pompanya telah rusak akibat ulah tidak bertanggungjawab oknum tertentu di Dusun

Kioumanumere Desa Wonreli sehingga mengakibatkan masyarakat sekitar tidak memperoleh air dari sumber tersebut sejak 6

(enam) bulan yang lalu.

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012

Page 180: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Dari setiap aspek yang telah dirumuskan strateginya maka

direduksi lagi garis besar strategi prasarana air bersih di Pulau Kisar,

sebagai berikut:

1. Pengembangan dan peningkatan fisik prasarana baik air bersih

maupun prasarana pendukung.

2. Pengembangan dan peningkatan manajemen dan tata kelola air

bersih maupun dibidang finansial, lembaga masyarakat, administrasi,

informasi dan kompetensi.

3. Pembenahan dan perluasan pola pikir (paradigma) terhadap sarana

air bersih dan sarana penunjang lainnya.

Page 181: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan penelitian ini untuk menjawab tujuan penelitian

tentang strategi pengembangan prasarana air bersih di Pulau Kisar,

dimana untuk pengembangan prasarana air bersih dari tinjauan aspek

teknis, ekonomi dan keuangan serta kelembagaan memerlukan strategi

agresif atau pengembangan, sedangkan aspek sosial budaya prasarana

air bersih membutuhkan strategi diversifikasi atau perluasan. Dari hasil

interaksi berdasarkan posisi kuadran eksternal dan internal maka

diperoleh kesimpulan upaya-upaya yang perlu dilakukan sebagai hasil

perumusan kedua strategi, yaitu sebagai berikut:

4. Pengembangan dan peningkatan fisik prasarana baik air bersih

maupun prasarana pendukung.

Prasarana tersebut adalah; sumur gali terpadu sanitasi dan air

hujan, akses air non-perpipaan, Sistem Pengolahan Air Sederhana

menggunakan teknik aerasi (pada wilayah tertentu yang kadar besi

pada airnya tinggi), Sistem Pengolahan Air Hujan skala rumahtangga,

teknologi surya menjadi sistem kombinasi (gravitasi dan pompa),

waduk-waduk lapangan, situ-situ dan jaringan pembawa, embung dan

Page 182: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

tandon air, stasiun hujan, klimatologi dan hidrometri, Greenbelt

dilahan-lahan subur dan daur ulang air baik, prasarana persampahan

dan sosialisasi 3R (reduce, reuse, recycle), drainase untuk

pembuangan limbah rumah tangga, jalan, jaringan perpipaan PDAM

secara bertahap

5. Pengembangan dan peningkatan manajemen dan tata kelola air

bersih maupun dibidang finansial, lembaga masyarakat, administrasi,

informasi dan kompetensi.

Manajemen dan tata kelola yang dimaksud adalah;

kerjasama/kemitraan dengan NGO/LSM, PERPAMSI, daerah otonom

lain, lembaga riset dan akademisi, peningkatan kapasitas PDAM baik

secara kelembagaan, keuangan dan SDM, pengembangan aset

manajemen Sarana Air Bersih secara kontinyu, kegiatan

pemberdayaan masyarakat khususnya kaum wanita, manajemen

administrasi wilayah untuk koordinasi antar instansi terkait,

pemberlakuan regulasi yang memprioritaskan air bersih, peningkatan

Kapasitas Badan Penyediaan Air Minum - Berbasis Masyarakat

(BPAM-BM) tingkat daerah, BUMD, BPAM-BM dan Lembaga

Konsumen Air Bersih Indonesia tingkat daerah, prioritas alokasi dana

air dalam APBD, kredit mikro dari koperasi, bank atau lembaga

keuangan lainnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),

emberlakuan insentif untuk menarik investor, pengelolaan sistem data

dan peningkatan teknologi informasi (untuk pemutakhiran data),

Page 183: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

pelembagaan-penguatan kapasitas-advokasi –monitoring- evaluasi

terpadu sektor sanitasi.

6. Pembenahan dan perluasan pola pikir (paradigma) terhadap sarana

air bersih dan sarana penunjang lainnya.

Yang dimaksud dengan perbaikan paradigma adalah;

program/kegiatan penyuluhan, pelatihan dan sosialisasi menyangkut

air bersih seperti; penyuluhan kesehatan, menciptakan lingkungan

yang sehat, penanaman pohon, kelestarian air, promosi keberhasilan

kelompok masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat ke

sekolah-sekolah, tempat ibadah, tempat publik/alun-alun desa,

workshop “bersama membangun daerah” setiap tahun, menghidupkan

kembali kearifan lokal yang mendukung pelestarian lingkungan,

kebiasaan hidup sehat dan bersih serta peduli air , gerakan legislatif

dan masyarakat peduli air melalui event daerah setiap tahun

B. SARAN

Untuk memenuhi ketersediaan air bersih setelah strategi

pengembangan prasarana air bersih telah dirumuskan, maka dari hasil

penelitian ini dapat diberikan saran sebagai bahan pertimbangan yang

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya:

Page 184: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Pemerintah memprioritaskan penambahan layanan non perpipaan

PDAM, layanan perpipaan PDAM secara bertahap di seluruh Pulau

Kisar, pengamanan sumur gali, waduk dan situ, dan lainnya maupun

prasarana pendukung (teknologi surya, stasiun hidrologi, infrastruktur

perhubungan dan telekomunikasi). Pemerintah juga perlu memikirkan

alternatif sumber air, misalnya; membangun pipa bawah laut untuk

mengambil air dari pulau lain yang sumber airnya cukup banyak

(memiliki air permukaan). Namun pengembangan sarana dan

prasarana fisik perlu didukung oleh manajemen dan tata kelola air

bersih yang baik dibidang finansial, lembaga masyarakat, administrasi,

informasi dan kompetensi dengan meningkatkan kemitraan dan

menerapkan good governance. Selain itu pemerintah juga perlu

membenahi dan memperluas pola pikir (paradigma) terhadap sarana

air bersih dan sarana penunjang air bersih, sanitasi dan kesehatan

lewat penyuluhan PHBS, sosialisasi, workshop tahunan, dan lainnya,

serta membangun karakter dan kapasitas masyarakat Pulau Kisar

khususnya dan Kabupaten Maluku Barat Daya pada umumnya,

dengan menghidupkan kembali kearifan budaya lokal yang berpihak

pada kelestarian alam

2. Bagi PDAM:

PDAM sebaiknya meningkatkan standar layanan mencapai Standar

Pelayanan Minimal (60 liter/orang/hari) utamanya untuk Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR), berinovasi dan mengembangkan

Page 185: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

alternatif teknologi yang paling baik untuk wilayah layanan,

membenahi kapasitas manajemen PDAM dan memperluas cakupan

pelayanan secara bertahap.

3. Bagi masyarakat:

Perlu proaktif , partisipatif serta konsekuen menjalankan peran, hak

dan kewajiban dalam memelihara dan mengelola air bersih di daerah

mereka dan harus berani menerima perubahan dan keluar dari zona

nyaman.

Page 186: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DAFTAR PUSTAKA

Afifi, Mansur. Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Air Bersih oleh

Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok. Jurnal LIPI, Vol. 13

No. 1, Mei 2008. Available from:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/13108193204.pdf

Asghara, Ariya 2007. Strategi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air

Bersih di Kota Bangko Kabupaten Merangin. Eprints Undip.

Semarang. Available from:

http://eprints.undip.ac.id/165281.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat (2011) tentang:

Pulau-Pulau Terselatan Dalam Angka 2011.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat. 2011. Maluku

Barat Daya Dalam Angka 2011.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat. 2011. Pulau-

Pulau Terselatan Dalam Angka 2011.

Budiharjo, Eko.1999. Kota Berkelanjutan. Alumni. Bandung.

Direktur Jenderal Cipta Karya. 2007. Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Prasarana Air Minum Sederhana. Jakarta.

Environmental Services Program (ESP). 2008. Panduan Survei

Kebutuhan Nyata (Real Demand Survey - RDS). USAID. Jakarta.

Page 187: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Habibie, Ridwan. 2012. Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum

(SPAM) – Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten

Jeneponto dan IUWASH SSEI. Materi Presentasi. USAID

Kementerian Pertanian. Jeruk Kisar (Jeruk Keprok). Available from::

http://cybex.deptan.go.id/lokalita/jeruk-kisar-jeruk-keprok-1.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 47 Tahun 1999

tentang: Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air

Minum.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang: Syarat-syarat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2000 tentang :

Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan

Permukiman Terpadu

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

534/KPTS/M/2001 tentang: Pedoman Standar Pelayanan Minimal

bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan

Pekerjaan Umum.

Kodoatie, Robert. 1996. Pengantar Hidrogeologi. ANDI. Yogyakarta

Manampiring, Aaltje. 2009. Studi Kandungan Nitrat (NO-3) Pada Sumber

Air Minum Masyarakat Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon

Timur Kota Tomohon. Departemen Pendidikan Nasional RI –

Page 188: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Available from:

http://repo.unsrat.ac.id/255/1/Studi_Kandungan_Nitrat_(NO-

3)_Pada_Sumber__Air.pdf

Metode Menghitung Proyeksi Penduduk. Available from:

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2232696-metode-

menghitung-proyeksi-penduduk/

Mulya, Happy dan Samson, Maggy. Water Harvesting and Recycling

Upaya Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Pada

Pulau-pulau Perbatasan di Propinsi Maluku. Pertemuan Ilmiah

Tahunan (PIT)-HATHI, Manado (cited 2006 Nov 10 – 13): ISBN:

978-979-15616-4-8. Available from:

http://www.hathi-manado.org/files/Gabung-A.pdf.

Noto Susanto, Andriko dan Marthen P. Sirappa. 2007. Karakteristik dan

Ketersediaan Data Sumber Daya Lahan Pulau-pulau Kecil Untuk

Perencanaan Pembangunan Pertanian di Maluku. Jurnal Litbang

Pertanian BPTP. Maluku. Available from:

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3262071.pdf.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang:

Penyelenggaraan Pengembangan SPAM.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 tahun 2005 tentang:

Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM).

Page 189: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2005 tentang: Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006).

Peraturan Presiden No. 78 tahun 2005 tentang: Pulau-pulau Kecil Terluar.

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sahusilawane, Aphrodite M (2012). Potret Perempuan Oirata di Pulau

Kisar Menjaga Pangan. Titah Surga. Yogyakarta

Selintung, Mary. 2011. Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum. AS

Publishing. Makassar

Standar Nasional Indonesia (SNI No. 01-3165-2009) tahun 2009 tentang:

Jeruk Keprok. Badan Standarisasi Nasional.

Sugiarto. 2006. Kinerja Pelayanan Air bersih di Kota Cilegon. Eprints

Undip. Semarang. Available from: http://eprints.undip.ac.id/15906.

Susana dan Soedjono, Eddy S. 2009. Penyediaan Air Bersih Perdesaan

Pulau Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan Propinsi Sulawesi

Tengah. Digilib ITS. Surabaya. Available from:

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10758-Paper.pdf.

Teknik Budidaya Tanaman Sagu.. Available from:

http://budidayanews.blogspot.com/2011/06/budidaya-tanaman-

sagu.html.

Page 190: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Undang-Undang Republik Indonesia Kepulauan No. 31 Tahun 2008

tentang: Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya di Propinsi

Maluku.

Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004 tentang: Sumber

Daya Air.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang:

Perlindungan Konsumen.

Page 191: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

LAMPIRAN

DATA KELUARGA

Desa: Wonreli

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air yang

dipakai

sudah memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

1

Frijon

Lewerissa

anak

laki-laki

PNS

tidak/be

lum nikah

S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

500,000.00

Rp

500,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah dan

mudah memperolehny

a

2 J.P.Na

nlohy

sua

mi

laki-

laki PNS nikah S1

semi perma

nen

kontra

k

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 100,000.

00

Rp 200,000.0

0

SR

lain-

lain

lain-

lain

lain-

lain

belum

3

Marsa

n Suade

suami

laki-laki

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya

Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

SR

lai

n-lain

lain-lain

lai

n-lain

belum

4

Anthony

Lasamahu

sua

mi

laki-

laki PNS nikah S1

semi perma

nen

numpa

ng

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp

50,000.00 SR

sumu

r

sum

ur

sumu

r

sudah tetapi sulit

memperolehnya

5 Martha Rupilu

istri perempu

lain-lain

nikah SMA semi

permamilik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

30,000.0 Rp

80,000.00 lain-lain

sumu

sumur

sumu

belum

Page 192: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

an nen 0 r r

6 Lis Jermias

lainnya

perempuan

lain-lain

tidak/belum

nikah SMA

permanen

numpang

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

20,000.00

Rp 50,000.00

SR sumur

sumur

sumur

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

7 Jacob suami

laki-laki

PNS nikah D3 perma

nen kontra

k

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 100,000.

00

Rp 250,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

8 Lius Hattu

lainnya

laki-laki

PNS

tidak/be

lum nikah

SMA perma

nen kontra

k Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

tidak

Rp

20,000.00

Rp 25,000.00

SR

lai

n-lain

sumur

su

mur

belum

9 Yosep M.

Bakker

sua

mi

laki-

laki

lain-

lain nikah SMA

semi perma

nen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 ya

Rp 20,000.0

0

Rp

25,000.00 SH

sumu

r

sum

ur

sumu

r

sudah dan mudah

memperolehnya

10

Ny. L. Francis I.

istri perempuan

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00 tidak

Rp 100,000.

00

Rp 350,000.0

0

HU/KU

PDAM

sumur

PDAM

belum

11

Andarias A Frans

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMA darurat milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

SH sumur

sumur

sumur

belum

12

Marinus Melatu

man

suami

laki-laki

lain-lain

nikah S1 semi

permanen

numpang

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

200,000.00

Rp 250,000.0

0 SH

sumur

sumur

sumur

sudah dan mudah

mempe

Page 193: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

rolehnya

13

Arthonia C. Koman

dely

istri perempu

an

lain-lain

nikah S1 perma

nen milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

14

Daniel R. Laimeh

eriwa

suami

laki-laki

PNS nikah S1 semi

perma

nen

numpang

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00

ya Rp

100,000.

00

Rp 125,000.0

0

SR sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

15

Yeriyanto

Aihery

anak

laki-laki

nelayan

pemilik

tidak/belum

nikah

SD perma

nen milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp 15,000.00

SR sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

16

Ponadi suami

laki-laki

pedagang

nikah SMA semi

perma

nen

sewa/bulan

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp 10,000.00

SR

lain-lai

n

lain-lain

lain-lai

n

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

17

Wilem Dahokl

ory

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMA semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

tidak Rp

50,000.0

0

Rp 10,000.00

SR sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

1

8

Thimoti

us

sua

mi

laki-

laki PNS nikah S1

semi

perma

kontra

k

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.0

Rp

10,000.00 SR

su

mu

sum

ur

PD

AM belum

Page 194: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

Werionsora

nen 0 r

19

Walalaya Aguste

in

suami

laki-laki

PNS nikah S1 semi

perma

nen

kontrak

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

25,000.0

0

Rp 50,000.00

SR sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

20

Semuel Pooke

y

suami

laki-laki

PNS nikah SMA semi

perma

nen

numpang

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp 200,000.0

0

SR

lain-lai

n

air huja

n

sumu

r

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

21

Matheus B.

Letelay

suami

laki-laki

lain-lain

nikah SMA darurat milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

200,000.

00

Rp 100,000.0

0

HU/KU

sumu

r

sumur

sumu

r

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

22

A.J.Ezauw

suami

laki-laki

PNS nikah S2 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 tidak

Rp 100,000.

00

Rp 50,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

23

A. Paulus

suami

laki-laki

pegawai

swasta

nikah SMA perma

nen milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00

ya Rp

100,000.

00

Rp 50,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

2

4

Natani

el

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SMA

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 tidak

Rp

20,000.0

Rp

50,000.00

HU/K

U

su

mu

sum

ur

su

mu

sudah

tetapi

Page 195: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

Benyamin

0 r r sulit memperolehny

a

2

5

Yohanes

Petrus

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SMP

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp

50,000.00 SR

sumu

r

sum

ur

sumu

r

belum

26

Jd.Ny. A.Maumer

istri perempuan

pedagang

kecil

janda/duda

SD perma

nen milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

HU/KU

sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

27

Andari

as Balthazar

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMA perma

nen milik

sendiri Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

SR sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

28

Matheus Salele

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMP perma

nen milik

sendiri Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 100,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

29

Novi Paulus

anak

perempuan

PNS tidak/be

lum nikah

S1 perma

nen kontra

k

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah dan

mudah memperolehny

a

3

0

J. Rupida

ra

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SMA darurat

milik

sendiri

Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 ya

Rp 10,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR sumu

r

sum

ur

sumu

r

belum

Page 196: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

3

1

D.

Lekimau

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SMP

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 ya

Rp

20,000.00

Rp

20,000.00 SR

su

mur

sum

ur

su

mur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

32

Philipus Rupida

ra

anak

laki-laki

lain-lain

tidak/belum

nikah

SD semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

10,000.0

0

Rp 20,000.00

SR sumu

r

sumur

sumu

r

belum

33

Reinha

rd Katipana

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SD perma

nen milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 200,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

3

4

Yusuf

Frans

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SD

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp

20,000.00

Rp

50,000.00 SR

lain-

lain

sum

ur

lain-

lain

belum

35

Anthon

ia Augustyn

Albertus

istri perempu

an

petani pemilik

nikah SMA semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya Rp

10,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR sumu

r

sumur

sumu

r

belum

36

Pieter Lekitoo

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SD darurat milik

sendiri Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

tidak

Rp

100,000.00

Rp 50,000.00

SR

su

mur

sumur

su

mur

belum

37

Andarias Mauan

a

suami

laki-laki

petani pemilik

janda/duda

SD semi

permanen

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

tidak Rp

100,000.00

Rp 50,000.00

HU/KU

sumur

sumur

sumur

sudah

tetapi sulit mempe

rolehny

Page 197: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

a

3

8

Meca

Frans

sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah SMA

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 ya

Rp

10,000.00

Rp

500,000.00

SR

su

mur

sum

ur

su

mur

belum

39

Stevan

us Balthazar

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMA perma

nen milik

sendiri Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya

Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

SR

su

mur

sumur

su

mur

belum

4

0

Thomas

Rupilu

sua

mi

laki-

laki

pedagang

kecil

nikah SMP perma

nen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp

50,000.00 SR

PD

AM

PDA

M

PD

AM

sudah tetapi sulit

memperolehnya

4

1

Oscar

Lakusa

sua

mi

laki-

laki

lain-

lain nikah SMP

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp 35,000.0

0

Rp

50,000.00 SR

sumu

r

sum

ur

sumu

r

sudah tetapi sulit

memperolehnya

4

2

Yoke

Paulus istri

perempu

an

pedagang

kecil

janda/d

uda SMA

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 tidak

Rp 20,000.0

0

Rp 500,000.0

0

SR PD

AM

PDA

M

PD

AM

sudah tetapi sulit

memperolehnya

4

3

Edi

Jonas

sua

mi

laki-

laki

pedaga

ng nikah SMA

perma

nen

milik

sendiri

Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR sumu

r

sum

ur

sumu

r

sudah dan mudah

memperolehnya

4 Samue ana laki- buruh tidak/be SMP semi milik Rp. 400.000,00 - ya Rp Rp SR su sum su sudah

Page 198: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

4 l Darkay

k laki nelayan

lum nikah

permanen

sendiri Rp. 800.000,00 10,000.00

5,000.00 mur

ur mur

tetapi sulit mempe

rolehnya

45

Yenni Veronica

Letelay

istri perempu

an

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 200,000.

00

Rp 100,000.0

0

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

46

Ny. Rosa Rahak

bau

istri perempu

an

PNS nikah SMA perma

nen rumah dinas

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00

ya Rp

15,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

47

Ny. Eka Philipu

s

istri perempu

an

PNS nikah SMA perma

nen rumah dinas

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00

ya Rp

50,000.0

0

Rp 500,000.0

0

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

48

Gres Katipa

na

istri perempu

an

PNS nikah D3 perma

nen milik

sendiri

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00

ya Rp

10,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

49

Karolina Izach

istri perempuan

PNS nikah D3 perma

nen milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00 ya

Rp 25,000.0

0

Rp 50,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehny

Page 199: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

a

50

Fiany Frans

istri perempuan

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.0

0 SR

PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

51

Elizabeth Tuman

gken

istri perempuan

lain-lain

nikah SMA perma

nen milik

sendiri Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

10,000.00

Rp 50,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

5

2

Noke

Tumangken

ana

k

pere

mpuan

lain-

lain

tidak/be

lum nikah

SMA perma

nen

kontra

k

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp

10,000.00

Rp

5,000.00 SR

su

mur

sum

ur

su

mur

belum

53

Lexi Lainata

anak

laki-laki

lain-lain

tidak/be

lum nikah

SMA

semi

permanen

rumah dinas

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

tidak

Rp

10,000.00

Rp 5,000.00

SR

lai

n-lain

lain-lain

lai

n-lain

belum

54

Venansius Titirlolo

by

suami

laki-laki

lain-lain

nikah SMA semi

permanen

milik sendiri

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

tidak Rp

10,000.00

Rp 5,000.00

HU/KU

sumur

sumur

sumur

belum

55

Elisabe

th Lainata

istri

pere

mpuan

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR

lai

n-lain

PDAM

PDAM

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

56

Mersy Telupe

re

istri perempu

an

lain-lain

nikah SMA semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

25,000.0

0

Rp 30,000.00

SR PDAM

sumur

lain-

lai

sudah dan

mudah

Page 200: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

n memperolehnya

5

7

Nova

Telupere

ana

k

pere

mpuan

pegaw

ai swasta

tidak/be

lum nikah

SMA perma

nen

numpa

ng

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR PD

AM

sum

ur

lain-

lain

sudah dan mudah

memperolehnya

58

Andarias

Letelay

suami

laki-laki

lain-lain

nikah SMA semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

10,000.0

0

Rp 5,000.00

SR sumu

r

air huja

n

lain-lai

n

belum

5

9

Marlina

Dahoklory

sua

mi

pere

mpuan

lain-

lain nikah SMA

semi

permanen

sewa/

bulan

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 tidak

Rp

25,000.00

Rp

30,000.00 SR

su

mur

air

hujan

lain-

lain

belum

60

Estepa

nus Darkay

suami

laki-laki

lain-lain

nikah SMA

semi

permanen

milik sendiri

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya

Rp

10,000.00

Rp 5,000.00

SR

su

mur

sumur

su

mur

belum

61

Ina Petruz

anak

perempu

an

pegawai

swasta

tidak/belum

nikah

S1 perma

nen kontra

k >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.0

0

SR PDAM

PDAM

lain-lai

n

sudah

dan mudah mempe

rolehnya

62

Chau Petruz

suami

laki-laki

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 25,000.0

0

Rp 30,000.00

SR sumu

r

air huja

n

lain-lai

n

sudah

tetapi sulit mempe

rolehnya

6

3

Yohan

es

sua

mi

laki-

laki

TNI/PO

LRI nikah SMA

perma

nen

rumah

dinas

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.0

Rp

100,000.0SR

PD

AM

PDA

M

PD

AM

sudah

tetapi

Page 201: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

Rupilu 0 0 sulit memperolehny

a

64

Enos Batsira

suami

laki-laki

TNI/POLRI

nikah SMA perma

nen rumah dinas

Rp. 1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 10,000.0

0

Rp 5,000.00

SR PDAM

PDAM

PDAM

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

65

Hermanus Londer

suami

laki-laki

TNI/POLRI

nikah SMA perma

nen rumah dinas

Rp. 1.200.000,00 - Rp.

1.600.000,00 ya

Rp 10,000.0

0

Rp 5,000.00

SR PDAM

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperolehny

a

6

6

Natri

Angkie

ana

k

laki-

laki

lain-

lain

tidak/be

lum nikah

SMA perma

nen

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR

su

mur

air

hujan

lain-

lain

belum

67

Paulus Torintubun

suami

laki-laki

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.0

0 SR

sumur

air huja

n

lai

n-lain

belum

6

8

Novalia

Katipana

istri

pere

mpuan

pegaw

ai swasta

nikah D3 perma

nen

kontra

k

Rp. 1.600.000,00

- Rp. 2.000.000,00

ya

Rp

25,000.00

Rp

30,000.00 SR

su

mur

sum

ur

su

mur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

69

Linda Maturw

ey

istri perempu

an

lain-lain

nikah SMP semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

10,000.0

0

Rp 5,000.00

SR sumu

r

sumur

lain-lai

n

belum

Page 202: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR apakah sumber

air

yang dipakai sudah

memuaskan?

min

um

(L/h

ari

)

mand

i&cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

7

0

Ongki

Labobar

sua

mi

laki-

laki

lain-

lain

tidak/be

lum nikah

SMA

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp

10,000.00

Rp

5,000.00

HU/K

U

su

mur

sum

ur

su

mur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

71

Wempi Kelmaskosu

suami

laki-laki

PNS nikah S1 perma

nen numpa

ng Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

tidak Rp

5,000.00 Rp

5,000.00 HU/K

U

sumur

sumur

sumur

belum

7

2

Jemi

Izach

sua

mi

laki-

laki

pegaw

ai swasta

nikah S1 perma

nen

kontra

k

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR PD

AM

PDA

M

PD

AM

sudah dan mudah

memperolehnya

7

3

Paulus

Katipana

ana

k

laki-

laki

lain-

lain nikah SMA

perma

nen

numpa

ng

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR

su

mur

sum

ur

su

mur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

7

4

Semi

Permaha

sua

mi

laki-

laki PNS nikah S1

perma

nen

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00

SR

su

mur

air

hujan

lain-

lain

sudah tetapi sulit

memperolehnya

75

Doni Rupilu

anak

laki-laki

lain-lain

tidak/belum

nikah

SMA semi

perma

nen

milik sendiri

Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00

ya Rp

5,000.00 Rp

5,000.00 SR

sumu

r

air huja

n

lain-lai

n

belum

Page 203: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Desa: Abusur

N

O NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASIL

AN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N M

EM

BA

YA

R

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN

AIR

apakah

sumber air yang dipakai

sudah memuask

an? min

um

(L/h

ar)

min

um

(L/h

ar)

min

um

(L/h

ar)

1 Eduard

Davidz

suam

i

laki-

laki PNS

nik

ah

S

2

permane

n

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

200,000.00

Rp

100,000.00 SR

lain-

lain

air huj

an

lain-

lain

sudah dan mudah

memperolehnya

2 P. Talutta suam

i

laki-laki

lain-lain nikah

D1

permanen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00

- Rp.

2.000.000,00

tidak Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 HU/KU

lain-

lain

air hujan

lain-lai

n

sudah

dan mudah mempero

lehnya

3 Sarah T

Augustyn

istr

i

perem

puan lain-lain

nik

ah

S

MA

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00

ya Rp

100,000.00

Rp

300,000.00 TA

lain

-lain

lain

-lain

lain-

lain

sudah dan

mudah memperolehnya

4 Owen M. suam

i

laki-laki

PNS nikah

S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

250,000.00 HU/KU

lain-

lain

air hujan

lain-lai

n

belum

5 Marcia

Warella

istr

i

perem

puan lain-lain

nik

ah

S

1

permane

n

rumah

dinas

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

lain

-lain

air

hujan

lain-

lain

sudah dan

mudah memperolehnya

6 Awan Fadli

suam

i

laki-laki

PNS nikah

SMA

permanen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00

- Rp.

2.000.000,00

ya Rp

100,000.00 Rp

300,000.00 SR

lain-

lain

lain-

lain

lain-lai

n

belum

7 Syane

Peta A.

istr

i

perem

puan

pegawai

swasta

nik

ah

S

1

permane

n

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

su

mur

air huj

an

lain-

lain

belum

Page 204: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N M

EM

BA

YA

R

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah

sumber air yang dipakai

sudah memuask

an? min

um

(L/h

ar)

min

um

(L/h

ar)

min

um

(L/h

ar)

8 Yohanes Bakker

suam

i

laki-laki

PNS nikah

S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

250,000.00 SR

lain-

lain

lain-

lain

lain-lai

n

sudah

tetapi sulit mempero

lehnya

9 Yohanes Frans

su

ami

laki-laki

PNS nikah

S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 SR

lain

-lain

air

hujan

lai

n-lain

sudah tetapi

sulit memperolehnya

Desa: Lekloor

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N M

EM

BA

YA

R

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber

air yang dipakai sudah

memuaskan? m

inum

(L/h

ar)

m

and

i

&cuci

(L/h

ar)

m

asak

(L/h

ar)

1 Elsy Yoltuwu

lainnya

perempuan

TNI/POLRI

nikah

S1

permanen

sewa/bulan

Rp. 1.600.000,00 -

Rp.

2.000.000,00

ya Rp

200,000.00 Rp

100,000.00 SR

lain-

lain

sumur

lain-

lain

sudah

dan mudah mempero

lehnya

2 Alex L. Katipana

suami

laki-laki

PNS nikah

S

MA

permanen

rumah dinas

>Rp. 2.000.000,00

tidak Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 SR

lain

-lain

lain

-lain

lain

-lain

sudah dan

mudah memperolehnya

3 Thomas Ahab

suami

laki-laki

lain-lain nikah

SM

semi permane

numpang

Rp. 800.000,00 -

ya Rp

100,000.00 Rp

300,000.00 SR

sumu

sumu

sumu

belum

Page 205: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

N

O NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILA

N/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N M

EM

BA

YA

R

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah

sumber air yang dipakai

sudah memuask

an? min

um

(L/h

ar)

m

and

i

&cuci

(L/h

ar)

m

asak

(L/h

ar)

A n Rp. 1.200.000,00

r r r

4 Chatherina Olivier

istri perempuan

PNS nikah

S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

250,000.00 SR

sumur

sumur

sumur

sudah

dan mudah mempero

lehnya

5 Alfonsina

Koten-I istri

perem

puan lain-lain

nik

ah

S

MP

darurat numpa

ng

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

sudah dan

mudah memperolehnya

6 Semi Wakim

suami

laki-laki

PNS nikah

S1

permanen

rumah dinas

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

200,000.00 Rp

50,000.00 SR

lain-

lain

lain-

lain

lain-

lain

sudah dan mudah

memperolehnya

7 Dace Ahab suami

laki-laki

nelayan pemilik

nikah

SMA

permanen

milik sendiri

Rp.

1.600.000,00 - Rp.

2.000.000,00

tidak Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 TA

sumur

sumur

sumur

sudah

dan mudah mempero

lehnya

8 Alex

Dadiara

sua

mi

laki-

laki lain-lain

nik

ah

S

MA

permane

n

milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 -

Rp. 1.600.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

sudah dan

mudah memperolehnya

9 Karel Dadiara

suami

laki-laki

lain-lain nikah

SM

A

permanen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00 -

Rp.

2.000.000,00

ya Rp

25,000.00 Rp

30,000.00 SR

sumu

r

sumu

r

sumu

r

sudah dan mudah

memperolehnya

1

0

Elisabet

Palpiali istri

perem

puan

pegawai

swasta

nik

ah

S

1

permane

n

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00 ya

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

sudah

dan mudah

Page 206: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

N

O NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILA

N/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N M

EM

BA

YA

R

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah

sumber air yang dipakai

sudah memuask

an? min

um

(L/h

ar)

m

and

i

&cuci

(L/h

ar)

m

asak

(L/h

ar)

memperolehnya

11

H. Alerbitu suami

laki-laki

PNS nikah

S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

10,000.00 Rp

5,000.00 SR

sumur

sumur

sumur

sudah

dan mudah mempero

lehnya

Desa: Lebelau

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHA

SILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang

dipakai sudah

memuaska

n? min

um

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

1 Hendrik Menahem

sua

mi

laki-laki

petani pemilik

nikah SM

P

permanen

milik sendir

i

Rp. 100.000,0

0 - Rp.

400.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

50,000.00 SR

sum

ur

sum

ur

sumu

r

sudah dan mudah memperole

hnya

2 Yul Samadara istr

i

perempua

n

petani pemilik

nikah SMP

permanen

milik sendir

i

Rp.

100.000,00 - Rp.

400.000,0

0

ya Rp

10,000.00 Rp

25,000.00 SR

sumur

sumur

sumur

sudah dan

mudah memperolehnya

3 A Laurika sua

mi

laki-

laki lain-lain nikah

SM

A

perman

en

milik sendir

i

Rp. 400.000,0

0 - Rp. 800.000,0

tidak Rp

25,000.00

Rp

50,000.00 SR

air huj

an

air huj

an

air huj

an

sudah dan mudah

memperolehnya

Page 207: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BU

LAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang dipakai sudah

memuaska

n? min

um

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

0

4 Yance Semuel Lakalay

su

ami

laki-laki

lain-lain nikah

S

MA

permanen

milik

sendiri

Rp. 100.000,0

0 - Rp. 400.000,0

0

tidak Rp

57,000.00 Rp

32,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

belum

5 Librek Mozes sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah

S

D

perman

en

milik sendir

i

Rp. 100.000,0

0 - Rp.

400.000,00

tidak Rp

10,000.00

Rp

100,000.00 SR

sum

ur

sum

ur

sumu

r

sudah dan mudah

memperolehnya

6 Kary Laurika anak

laki-laki

pedagang

tidak/belum nikah

SMA

permanen

milik sendir

i

Rp.

800.000,00 - Rp.

1.200.000,

00

ya Rp

100,000.00

Rp 100,000.00

SR sumur

air hujan

sumur

sudah tetapi sulit memperole

hnya

7

Christoph

Brian Samadara

su

ami

laki-laki

pedagang kecil

nikah

S

MP

permanen

milik

sendiri

Rp. 400.000,0

0 - Rp. 800.000,0

0

ya Rp

85,000.00 Rp

100,000.00 SR

air

hujan

air

hujan

air

hujan

sudah dan

mudah memperolehnya

8 Korky Lainata sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik nikah

SM

P

perman

en

milik sendir

i

Rp. 100.000,0

0 - Rp.

400.000,00

ya Rp

20,000.00

Rp

10,000.00 SR

air huj

an

air huj

an

air huj

an

sudah tetapi sulit

memperolehnya

9 Yusuf Maanana

suami

laki-laki

buruh tani

nikah SMP

permanen

milik sendir

i

Rp.

100.000,00 - Rp.

400.000,0

0

tidak Rp

35,000.00 Rp

100,000.00 SH

air hujan

air hujan

air hujan

sudah tetapi sulit memperole

hnya

10

Agustinus Maromon

sua

laki-laki

petani pemilik

nikah SD

permanen

milik sendir

Rp. 100.000,0

ya Rp

50,000.00 Rp

25,000.00 SR

air huj

air huj

air huj

sudah dan mudah

Page 208: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BU

LAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang dipakai sudah

memuaska

n? min

um

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

mi i 0 - Rp. 400.000,0

0

an an an memperolehnya

11

Dina Laurika istr

i

perempua

n

petani pemilik

nikah SD

permanen

milik sendir

i

Rp. 100.000,0

0 - Rp.

400.000,00

ya Rp

100,000.0

0

Rp 50,000.00

SH air huj

an

air huj

an

air huj

an

sudah tetapi sulit memperole

hnya

12

Jamax Alfredo Leunary

suami

laki-laki

petani pemilik

nikah SMA

permanen

numpang

Rp.

100.000,00 - Rp.

400.000,0

0

tidak Rp

50,000.00 Rp

50,000.00 SR

sumur

sumur

sumur

sudah dan

mudah memperolehnya

1

3

Stevanie

Laurika

istr

i

pere

mpuan

lain-lain nikah

S

MA

perman

en

milik

sendiri

Rp. 100.000,0

0 - Rp. 400.000,0

0

tidak Rp

15,000.00

Rp

10,000.00

HU/K

U

su

mur

su

mur

lain-

lain

belum

14

Alex Katipana suami

laki-laki

PNS nikah S1

permanen

milik sendir

i

>Rp. 2.000.000,

00 ya

Rp 50,000.00

Rp 100,000.00

SR air hujan

air hujan

air hujan

sudah dan mudah memperole

hnya

1

5

Agustinus

Samadara

sua

mi

laki-

laki PNS nikah

S

1

perman

en

milik sendir

i

>Rp. 2.000.000,

00

ya Rp

50,000.00

Rp

250,000.00 SR

air huj

an

air huj

an

air huj

an

sudah tetapi sulit

memperolehnya

16

H. Laurika suami

laki-laki

lain-lain nikah SMA

semi perman

en

milik sendir

i

Rp.

400.000,00 - Rp.

800.000,0

0

tidak Rp

15,000.00 Rp

10,000.00 HU/K

U

air hujan

air hujan

air hujan

sudah

tetapi sulit memperolehnya

17

Hendrik Wariaka

sua

mi

laki-laki

lain-lain nikah SM

A

semi perman

en

milik sendir

i

Rp. 400.000,0

0 - Rp.

tidak Rp

15,000.00 Rp

10,000.00 TA

air huj

an

air huj

an

air huj

an

sudah dan mudah

memperole

Page 209: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BU

LAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang dipakai sudah

memuaska

n? min

um

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

800.000,00

hnya

18

Petrus Maromon

suami

laki-laki

lain-lain nikah SMA

semi perman

en

milik sendir

i

Rp.

800.000,00 - Rp.

1.200.000,

00

ya Rp

200,000.00

Rp 100,000.00

SR air hujan

air hujan

air hujan

sudah

tetapi sulit memperolehnya

1

9

Yohanes

Samadara

su

ami

laki-

laki lain-lain nikah

S

MA

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 800.000,0

0 - Rp. 1.200.000,

00

ya Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

sudah dan mudah

memperolehnya

20

Piter Katipana sua

mi

laki-laki

pegawai swasta

nikah SM

A

semi perman

en

milik sendir

i

Rp. 1.600.000,

00 - Rp.

2.000.000,00

ya Rp

100,000.0

0

Rp 300,000.00

SR sum

ur

sum

ur

lain-lai

n

belum

Page 210: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Desa: Oirata Timur

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULA

N

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang dipakai sudah

memuaskan? m

inum

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

1 Jacob Banny sua

mi

laki-

laki

lain-

lain nikah S1

perman

en

milik send

iri

>Rp. 2.000.000,0

0

ya Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SR

air hu

jan

air huj

an

sum

ur

belum

2 Yan Sefnath Aswaly

suami

laki-laki

PNS nikah SMA

permanen

numpang

>Rp. 2.000.000,0

0 ya

Rp 50,000.00

Rp 250,000.00

TA

lain-lai

n

lain-

lain

la

in-la

in

sudah tetapi sulit memperoleh

nya

3 Mery Ratulohoren

istri

pere

mpuan

buruh

nelayan

nikah SD perman

en

milik

sendiri

Rp.

400.000,00 - Rp.

800.000,00

ya Rp

10,000.00 Rp

10,000.00 lain-lain

su

mur

su

mur

su

mur

sudah tetapi

sulit memperolehnya

4 Mon Latusuay sua

mi

laki-

laki

petani

pemilik

janda/dud

a SD

semi perman

en

milik send

iri

Rp. 100.000,00

- Rp. 400.000,00

ya Rp

10,000.00

Rp

10,000.00 SR

sum

ur

sumu

r

sum

ur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

5 Ibu Ena Latusuay

istri perempuan

pedagang kecil

nikah SMA

permanen

milik send

iri

Rp. 400.000,00

- Rp.

800.000,00

ya Rp

50,000.00 Rp

50,000.00 TA

air huja

n

sumur

s

umu

r

sudah tetapi sulit memperoleh

nya

6 Thoney Maakewe

suami

laki-laki

pedag

ang kecil

nikah SD

semi

permanen

milik

sendiri

Rp.

100.000,00 - Rp.

400.000,00

ya Rp

30,000.00 Rp

50,000.00 SH

su

mur

air

hujan

su

mur

belum

7 Desy istri pere buruh nikah SM perman milik Rp. ya Rp Rp lain- air air la sudah tetapi

Page 211: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULA

N

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber air

yang dipakai sudah

memuaskan

? min

um

(L/h

ari

) m

and

i&

cuci

(L/h

ari

) m

asak

(L/h

ari

)

Latusuay mpuan

tani A en sendiri

100.000,00 - Rp.

400.000,00

30,000.00 50,000.00 lain hujan

hujan

in-la

in

sulit memperolehnya

8 Yulius

Kamanasa

sua

mi

laki-

laki

TNI/P

OLRI nikah

SM

A

perman

en

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00

ya Rp

5,000.00

Rp

10,000.00

HU/K

U

su

mur

su

mur

su

mur

sudah tetapi sulit

memperolehnya

9 Yohanes Ilwaru

suami

laki-laki

pegawai

swasta

nikah S1 perman

en

milik send

iri

>Rp. 2.000.000,0

0

tidak Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 TA

sum

ur

sumu

r

sum

ur

sudah dan mudah memperoleh

nya

10

Beni Kamanasa

suami

laki-laki

pegawai

swasta

tidak/belum nikah

S1 perman

en

milik send

iri

>Rp. 2.000.000,0

0 ya

Rp 50,000.00

Rp 100,000.00

SR sumur

sumur

s

umu

r

sudah dan

mudah memperolehnya

1

1 Jhon Wedilen

sua

mi

laki-

laki

pegaw

ai swasta

nikah S1 perman

en

milik

sendiri

>Rp.

2.000.000,00

ya Rp

25,000.00

Rp

30,000.00 SR

su

mur

su

mur

su

mur

sudah dan mudah

memperolehnya

12

Nita Ratumanrasa

istri perempu

an

pegawai

swasta

nikah S1 perman

en

milik send

iri

>Rp. 2.000.000,0

0

ya Rp

50,000.00 Rp

100,000.00 SR

sum

ur

sumu

r

sum

ur

sudah dan mudah memperoleh

nya

13

Yohanes Ratu suami

laki-laki

PNS nikah S1 perman

en

milik send

iri

>Rp. 2.000.000,0

0 ya

Rp 10,000.00

Rp 5,000.00

SR sumur

sumur

s

umu

r

sudah dan

mudah memperolehnya

Page 212: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

Desa: Oirata Barat

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber

air yang dipakai sudah

memuaskan? m

inum

(L/h

ari

)

mand

i&

cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

1 Fransina

Haratilu

istr

i

perem

puan

petani

pemilik

janda/dud

a

SM

P

permane

n

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp.

400.000,00

y

a

Rp

10,000.00

Rp

10,000.00 SR

sumu

r

sumu

r

sumu

r

sudah tetapi sulit

memperolehnya

2 Osni Teweloipaky

suam

i

laki-laki

buruh tani

nikah SMP

semi permane

n

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya

Rp 10,000.00

Rp 25,000.00

SR sumur

sumur

sumur

sudah

tetapi sulit memper

olehnya

3 Arnold R.

Wedilen

an

ak

laki-

laki

petani

pemilik

tidak/belu

m nikah S1

semi permane

n

milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 -

Rp. 1.600.000,00

y

a

Rp

50,000.00

Rp

100,000.00 SH

air huj

an

air huj

an

air huj

an

belum

4 Josi Ratu

su

ami

laki-laki

TNI/POLRI

nikah

S

MA

permanen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00 - Rp. 2.000.000,00

ya

Rp 30,000.00

Rp 25,000.00

HU/KU

su

mur

su

mur

su

mur

sudah dan

mudah memperolehnya

5 Ny. Ruth

Waisar

istr

i

perem

puan PNS nikah

D

3

semi permane

n

nump

ang

Rp. 1.200.000,00 -

Rp. 1.600.000,00

y

a

Rp 100,000.0

0

Rp

50,000.00 TA

sumu

r

sumu

r

sumu

r

sudah tetapi sulit

memperolehnya

6 Agus Katihari

su

ami

laki-laki

lain-lain nikah

S

MA

semi

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00 ya

Rp 50,000.00

Rp 250,000.00

HU/KU

lain

-lain

air

hujan

lain

-lain

belum

7 Nengsi Ratulohain

istri

perempuan

lain-lain nikah SMA

semi permane

n

milik sendiri

Rp. 1.200.000,00 - Rp. 1.600.000,00

ya

Rp 50,000.00

Rp 100,000.00

SR lain

-lain

air hujan

lain-

lain

sudah

dan mudah memper

olehnya

Page 213: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber

air yang dipakai sudah

memuas

kan? min

um

(L/h

ari

)

mand

i&

cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

8 Leo Horsair

suam

i

laki-laki

lain-lain nikah SMA

semi permane

n

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00 - Rp. 2.000.000,00

ya

Rp 100,000.0

0

Rp 300,000.00

SR lain

-lain

lain-

lain

lain-

lain belum

Desa: Kota Lama

N

O NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BUL

AN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah

sumber air yang dipakai

sudah memuas

kan? min

um

(L/h

ari

)

mand

i&

cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

1 Franklin Masela

suam

i

laki-laki

PNS nikah

SMA

darurat kontra

k Rp. 1.200.000,00 - Rp. 1.600.000,00

tidak

Rp 50,000.00

Rp 50,000.00

SR sumur

sumur

sumur

sudah

tetapi sulit mempero

lehnya

2 Walter suam

i

laki-laki

pegawai swasta

nikah

SM

A

permanen

milik sendiri

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya Rp

100,000.00 Rp

50,000.00 SR

sumu

r

sumu

r

sumu

r

belum

3 Marthen Zacheus

suam

i

laki-laki

PNS nikah

S2 semi

permane

n

rumah adat

>Rp. 2.000.000,00 ya Rp

10,000.00 Rp

100,000.00 SR

sumu

r

sumu

r

sumu

r

belum

4 Leonard Mesdela

suam

i

laki-laki

PNS nikah

S1 semi

permane

n

kontrak

>Rp. 2.000.000,00 ya Rp

10,000.00 Rp

100,000.00 SR

sumu

r

sumu

r

sumu

r

belum

5 Ona istri perempuan

PNS nikah

SM

A

semi permane

n

sewa/bulan

Rp. 1.200.000,00 - Rp. 1.600.000,00

tidak

Rp 10,000.00

Rp 50,000.00

SR sumu

r

sumu

r

sumu

r

belum

Page 214: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

NO

NAMA

ST

AT

US

DLM

KLG

JE

NIS

KE

LA

MIN

PE

KE

RJA

AN

ST

AT

US

PE

RK

AW

INA

N

PE

ND

IDIK

AN

KO

ND

ISI

BA

NG

UN

AN

YA

NG

DIT

EM

PA

TI

ST

AT

US

KE

PE

MIL

IKA

N

RU

MA

H

PENGHASILAN/BULAN

KE

SE

DIA

AN

ME

NJA

DI

PE

LA

NG

GA

N

PD

AM

KE

SE

DIA

AN

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

KE

SA

NG

GU

PA

N

ME

MB

AY

AR

IUR

AN

PA

M

jen

is s

am

bun

ga

n

yang

dih

ara

pkan

KEPERLUAN AIR

apakah sumber

air yang dipakai sudah

memuas

kan? min

um

(L/h

ari

)

mand

i&

cuci

(L/h

ari

)

masak

(L/h

ari

)

6 Fery Letelay

suam

i

laki-laki

lain-lain nikah

SMA

permanen

milik sendiri

Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya Rp

10,000.00 Rp

50,000.00 SR

sumur

sumur

sumur

belum

7 Welem Lerrick

suam

i

laki-laki

pegawai swasta

nikah

S1 permane

n milik

sendiri >Rp. 2.000.000,00 ya

Rp 200,000.00

Rp 100,000.00

SR lain

-

lain

air huj

an

lain-

lain

sudah dan mudah

memperolehnya

8 Tom Belder

suam

i

laki-laki

lain-lain nikah

S1 permane

n milik

sendiri >Rp. 2.000.000,00

tidak

Rp 50,000.00

Rp 100,000.00

HU/KU

lain-

lain

air hujan

lain-

lain

sudah

dan mudah mempero

lehnya

9 Frans Ruff

su

ami

laki-

laki lain-lain

nik

ah

S

MA

permane

n

milik

sendiri >Rp. 2.000.000,00 ya

Rp

100,000.00

Rp

300,000.00 TA

lain

-lain

lain

-lain

lain

-lain

sudah dan

mudah memperolehnya

10

P. Malioy suam

i

laki-laki

PNS nikah

SMA

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00 ya Rp

50,000.00 Rp

250,000.00 HU/KU

lain-

lain

air hujan

lain-

lain belum

Desa: Purpura

N

O NAMA

STATUS DLM

KLG

JENIS

KEL

AMIN

PEKERJAA

N

STATUS PERKAWI

NAN

PENDIDIK

AN

KON

DISI BANGUN

AN YAN

G

STAT

US KEPEMILIK

AN RUMA

H

PENGHASILAN/

BULAN

KESE

DIAAN

MENJ

ADI PELANGG

KESEDIAAN

MEMBA

YAR IURAN PAM

KESAN

GGUPAN

MEMBA

YAR IURAN PAM

jenis

sambung

an

yang diharapka

KESULITAN AIR sudah dan

mudah

memperoleh

nya

minum

(L/

mandi&cuci

(L/hr)

masak

(L/h

r)

Page 215: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

DITE

MPATI

AN

PDAM

n hr)

1 Nathan Philipus

suami laki-laki

petani

pemilik

nikah SMP darur

at milik

sendiri Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

tidak

Rp

10,000.00

Rp

100,000.00

SH

su

mur

sumur sumur

sudah tetapi

sulit memperoleh

nya

2 Victor Maanary

suami laki-laki

buruh tani

nikah SMA permanen

milik sendiri

Rp. 100.000,00 - Rp. 400.000,00

ya

Rp

100,000.00

Rp

50,000.00

SR

su

mur

sumur sumur

sudah dan

mudah memperoleh

nya

3 Jenny Augustyn

Paulus

istri perempu

an

petani pemili

k

nikah SMA perm

anen

milik

sendiri

Rp. 100.000,00 -

Rp. 400.000,00 ya

Rp 35,000.

00

Rp 50,000.0

0

SR

lain-

lain

lain-

lain

lain-

lain belum

4 Nevi Philipus

istri perempuan

PNS nikah SMA permanen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00 -

Rp.

2.000.000,00

ya Rp

100,000.00

Rp 300,000.

00 TA

lain-lai

n

lain-lain

lain-lain

sudah

dan mudah memp

erolehnya

5 Yozat Patipelohy

suami laki-laki

pedagang

nikah SMA permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya

Rp

50,000.00

Rp

250,000.00

HU/KU

lai

n-lain

air hujan

lain-lain

belum

Desa: Nomaha

N

O NAMA

STATUS

DLM KLG

JENIS

KELAMI

PEKE

RJAAN

STATUS

PERKAWINAN

PEND

IDIKAN

KONDISI

BANGUNAN

STATUS

KEPEMILIK

PENGHASILAN/

BULAN

KESEDIAA

N MENJ

KESEDIAAN

MEMBAYAR

KESANGGUPAN

MEMBAYAR

jenis sam

bungan

KESULITAN AIR

sudah dan

mudah memp

Page 216: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

N YANG

DITEMPATI

AN

RUMAH

ADI

PELANGGAN

PDAM

IURAN

PAM

IURAN

PAM

yang

diharapka

n

mi

num (L/

hr)

mandi&cuci

(L/hr)

m

asak (L/

hr)

eroleh

nya

1 Edi Maromon

suami laki-laki

pegawai

swasta nikah SMA

semi perma

nen

milik sendiri

Rp. 1.600.000,00 -

Rp.

2.000.000,00

ya Rp

50,000.00

Rp 50,000.0

0 SR

lain-lai

n

air huja

n

lain-lai

n

sudah

tetapi sulit memp

erolehnya

2

Yanes

Lainata

suami laki-

laki

buruh

nelayan

nikah SMP

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 400.000,00 -

Rp. 800.000,00 ya

Rp

10,000.00

Rp

5,000.00 SR

su

mur

sum

ur

su

mur

belum

3 Nova Maunana

istri perempuan

pedagang

nikah SMA perma

nen milik

sendiri Rp. 400.000,00 - Rp. 800.000,00

ya Rp

20,000.00

Rp 10,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperoleh

nya

4 Oberth Anthony

suami laki-laki

PNS nikah S1 perma

nen milik

sendiri >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 100,000.

00

Rp 50,000.0

0 SR

sumur

sumur

sumur

sudah tetapi

sulit memperoleh

nya

5 Yuli Kikilaitety

istri perempuan

pegawai

swasta nikah S1

permanen

milik sendiri

>Rp. 2.000.000,00

ya Rp

100,000.00

Rp 300,000.

00 TA

lai

n-lain

lain-lain

lai

n-lain

sudah dan

mudah memperoleh

nya

6

Jhon

Anthony

suami laki-

laki

pegaw

ai swasta

nikah SMA

semi

permanen

milik

sendiri

Rp. 1.200.000,00 -

Rp. 1.600.000,00

ya

Rp

50,000.00

Rp

250,000.00

HU/K

U

lain-

lain

air

hujan

lain-

lain

belum

7 Nova Bernad

us

anak perempu

an

PNS tidak/belum nikah

SMA perma

nen numpa

ng >Rp.

2.000.000,00 ya

Rp 50,000.0

0

Rp 100,000.

00

SR

lain-lai

n

air huja

n

lain-lai

n

sudah

dan mudah memp

erolehnya

Page 217: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

CURICULUM VITAE

A. Data Pribadi

1. Nama : Hanna Mariani Singgih

2. Tempat, tgl. lahir : Ujung Pandang, 23 Desember 1978

3. Alamat : jl. Kelapa Muda IV blok H no. 26, Kel. Tugu

Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, 14260

4. Status Sipil :

a. Nama suami : Thony Arisano Hutabarat, ST

b. Nama Anak : Algierine Tiara Maharani Hutabarat

B. Riwayat Pendidikan

a. Pendidikan Formal :

- Tamat SD tahun 1991 di Makassar

- Tamat SLTP tahun 1994 di Makassar

- Tamat SLTA tahun 1997 di Makassar

- Sarjana (S1) tahun 2003 di Universitas Hasanuddin, Makassar

b. Pendidikan Non Formal :

- NGO Management Certificate Program 2008 di Universitas

Indonesia, Depok – Jawa Barat

C. Pekerjaan dan Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan : wiraswasta

Pengalaman Kerja:

Page 218: STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BERSIH DI …

- Tahun 2008 – 2008 di Perusahaan SWI Jetty, Jakarta, sebagai

Assistant Construction Engineer.

- Tahun 2007 – 2008 di Yayasan Transformasi Lepra Indonesia

(YTLI), Makassar, sebagai Administrator.

- Tahun 2006 – 2007 di Decentralized Irrigation System

Improvement Project (DISIMP) Nippon Koei & Associates,

Gorontalo, sebagai Assistant Construction Engineer.

- Tahun 2003 – 2005 di PT. GARIS TERAKOTA (Architecture –

Interior – Landscape Firm), Makassar, sebagai Staf Teknik.

D. Karya ilmiah/artikel jurnal yang telah dipublikasikan

E. Makalah pada Seminar/Konferensi Ilmiah Nasional dan

Internasional