studi kasus expert choice 2000
DESCRIPTION
Studi Kasus Expert Choice 2000TRANSCRIPT
STUDI KASUS PEMBELIAN MOBIL BERBASIS MULTI-CRETERIA DECISION MAKINGOleh :Abdullah M. Jaubah
PendahuluanSeorang manajer pada suatu perusahaan bertujuan membeli mobil. Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mencakup pertimbangan mengenai harga mobil, biaya pemeliharaan, prestige mobil, dan kualitas mobil. Pertimbangan mengenai biaya pemeliharaan mencakup asuransi, garansi, biaya bahan bakan, dan beban servis mobil termasuk biaya servis dan biaya suku cadang. Pertimbangan mengenai kualitas mobil mencakup pertimbangan mengenai keamanan, frekuensi kerusakan, kinerja, rancangan, dan kenyamanan mengendarai mobil tersebut. Rancangan mencakup rancangan eksterior dan rancangan interior. Alternatif-alternatif yang dipertimbangkan adalah Grand AM 4 pintu, Nissan Maxima 4 pintu, Mercedes Benz 190, Volvo 740, dan Thunder Bird 2 pintu.Manajer tersebut kemudian membentuk tim pengadaan mobil. Pembahasan dalam tim terarah pada pembahasan berdasar atas perbandingan berpasangan atas semua pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas.Hirarki Pengambilan KeputusanHirarki keputusan, setelah Tim Pengadaan melakukan sumbang saran, dapat digambarkan sebagai berikut :
Perbandingan BerpasanganManajer meminta kepada Tim Pengadaan melakukan perbandingan berpasangan. Tim Pengadaan kemudian memakai teknik sumbang-saran melakukan perbandingan berpasangan. Manajer menjelaskan cara melakukan sumbang saran dalam usaha menentukan prioritas. Manajer mamantau proses sumbang-saran tersebut. Manajer menjelaskan jika mengisi 1/5 tidak mungkin dilakukan maka angka 5 dipakai akan tetapi diberi warna merah. Angka 5 berwarna merah berarti 1/5. Para anggota tim, setelah memahami cara melakukan sumbang-saran kemudian mereka melaksanakan. Hasil-hasil dari perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut :1. Sasaran : Pembelian MobilKriteria KeputusanHargaPemeliharaanPrestigeKualitas
Harga1324
Pemeliharaan132
Prestige14
Kualitas1
2.HargaKriteria KeputusanGrandNissanMercedesV0lvoThunder
Grand12652
Nissan1433
Mercedes116
Volvo15
Thunder1
3.Biaya PemeliharaanKriteria KeputusanAsuransiGaransiBahan BakarServis
Asuransi1424
Garansi132
Bahan Bakan13
Servis1
4.AsuransiKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand12551
Nissan1442
Mercedes125
Volvo15
Thunder1
5.GaransiKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand13321
Nissan1123
Mercedes123
Volvo12
Thunder1
6. Bahan Bakar
Kriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand13132
Nissan1322
Mercedes123
Volvo12
Thunder1
7.Beban ServisKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand12441
Nissan1222
Mercedes114
Volvo14
Thunder1
8.Prestige Kriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand12552
Nissan1444
Mercedes126
Volvo15
Thunder1
9.Kualitas Kriteria KeputusanKeamananFrekuensi KerusakanKinerjaRancanganKenyamanan
Keamanan14255
Frekuensi Kerusakan1422
Kinerja155
Rancangan11
Kenyamanan1
10.Keamanan Kriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand13451
Nissan1552
Mercedes124
Volvo14
Thunder1
11.Frekuensi KerusakanKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand15651
Nissan1115
Mercedes116
Volvo15
Thunder1
12.KinerjaKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand11542
Nissan1222
Mercedes115
Volvo14
Thunder1
13.Rancangan Kriteria KeputusanRancangan EkteriorRancangan Interior
Rancangan Eksterior11
Rancangan interior1
14.Rancangan Eksterior Kriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand14872
Nissan1325
Mercedes118
Volvo17
Thunder1
15.Rancangan InteriorKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand18782
Nissan1215
Mercedes123
Volvo16
Thunder1
16.KenyamananKriteria KeputusanGrandNissanMercedesVolvoThunder
Grand15551
Nissan1215
Mercedes124
Volvo15
Thunder1
Pelaksanaan perbandingan berpasangan telah selesai dan hasil-hasil tersebut telah didokumentasikan. Pertemuan sumbang-sarang dihentikan secara resmi oleh manajer dan mereka kemudian makan siang bersama. Para anggota Tim Pengadaan merasa bingung dan membahas hasil-hasil sumbang-saran tersebut. Manajer tidak memberikan jawaban dan hanya mendengarkan saja pembahasan mereka. Manajer meminta Tim Pengadaan berkumpul kembali dalam ruang rapat sumbang-saran tadi. Manajer memanggil Sukrisno, seorang ahli matematika, dan meminta membawa komputernya. Sukrisno datang membawa komputer. Manajer meminta kepada Sukrisno untuk mengaktifkan paket program Expert Choice 2000 dan meminta hasil-hasil dari sumbang-saran Panitia Pengadaan dimasukkan.Sukrisno menjelaskan bahwa perbandingan berpasangan secara manual biasanya dilakukan sebagaimana disajikan dalam contoh sebagai berikut :
AB adalah Apel Besar, AS adalah Apel Sedang, AK adalah Apel Kecil. Proses penentuan prioritas secara manual adalah sebagai berikut :KriteriaABASAKJumlahPrioritas
AB12470.57143
AS0.50123.50.28571
AK0.250.5011.750.14286
Jumlah1.753.5712.251
Hasil sumbang-saran di atas hanya menyajikan pola sebagai berikut :KriteriaABASAK
AB124
AS 12
AK 1
Kolom di bawah angka 1 diagonal dan kolom angka 1 diagonal dalam Expert Choice 2000 disajikan dalam kotak-kotak berwarna kelabu.Pemasukan Hasil Sumbang-saranPemasukan hasil sumbang saran adalah sebagai berikut :
Langkah pertama adalah pemasukan hirarki sebagaimana telah digambarkan di atas akan tetapi pemasukan hirarki ini adalah lebih rinci. Hirarki ini merupakan landasan untuk memasukkan hasil-hasil sumbang-saran dari Tim Pengadaan. Pemasukan hasil sumbang-saran adalah sebagai berikut :
Saudara Sukrisno menanyakan kepada para anggota Tim Pengadaan apakah pemasukan hasil sumbang-saran sama dengan dokumentasi hasil sumbang-saran atau tidak. Tim Pengadaan melakukan verifikasi dan hasil verifikasi mengungkap bahwa hasil pengetikan adalah sama dengan hasil sumbang-saran.Pelaksanaan SintesisManajer kemudian menyatakan bahwa hasil sumbang saran itu sebenarnya mengandung prioritas-prioritas dan juga mengandung inkonsistensi. Inkonsistensi adalah manusiawi karena manusia sering tidak konsisten dan ketidakkonsistenan adalah layak jika masih di bawah 10%. Hasil sintesis prioritas itu akan menampilkan mobil mana yang diprioritaskan oleh Tim Pengadaan melalui proses sumbang-saran tadi. Para anggota Tim Pengadaan merasa bingung atas penjelasan dari Manajer tersebut. Manajer kemudian meminta Sukrisno melaksanakan sintesis. Hasil pelaksanaan sintesis adalah sebagai berikut :
Manajer kemudian menjelaskan bahwa hasil dari sumbang-saran itu mengungkap bahwa mobil Volvo menduduki peringkat pertama karena merupakan mobil yang paling diprioritaskan disusul oleh Mercedes, Thunder Bird, Nissan, dan Grand. Keputusan yang diambil adalah membeli mobil merek Volvo. Manajer kemudian meminta Sukrisno melanjutkan penyajian. Penyajian ini adalah sebagai berikut :
Sintesis dari semua unsur yang terkandung dalam hirarki keputusan di atas dapat disajikan dan prioritas dari semua unsur dapat diungkap. Sintesis menurut distributive mode secara rinci dalam Microsoft Excel dapat disajikan di bawah ini.AltsLevel 1Level 2Level 3Prty
Percent Grand16.8
GrandPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 7.7
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 4.8
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.048
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 0.8
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.008
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.9
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.009
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 1.2
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.012
GrandPercent Harga (G: .131) 3.8
GrandHarga (G: .131) Percent3.8
GrandHarga (G: .131) 0.038
GrandPercent Kualitas (G: .481) 4.6
GrandKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.3
GrandKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.003
GrandKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 1.7
GrandKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.017
GrandKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.2
GrandKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.002
GrandKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 2.2
GrandKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.022
GrandKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.2
GrandKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.001
GrandKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.001
GrandPercent Prestige (G: .092) 0.7
GrandPrestige (G: .092) Percent0.7
GrandPrestige (G: .092) 0.007
Percent Mercedes23.5
MercedesPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 2.3
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 0.8
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.008
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 0.9
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.009
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.2
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.002
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.4
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.004
MercedesPercent Harga (G: .131) 0.7
MercedesHarga (G: .131) Percent0.7
MercedesHarga (G: .131) 0.007
MercedesPercent Kualitas (G: .481) 16.5
MercedesKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.7
MercedesKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.017
MercedesKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 5.7
MercedesKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.057
MercedesKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.7
MercedesKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.007
MercedesKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 7.5
MercedesKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.075
MercedesKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.9
MercedesKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.006
MercedesKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.003
MercedesPercent Prestige (G: .092) 4
MercedesPrestige (G: .092) Percent4
MercedesPrestige (G: .092) 0.04
Percent Nissan17.5
NissanPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 6.9
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 2.9
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.029
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 3.1
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.031
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.5
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.005
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.4
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.004
NissanPercent Harga (G: .131) 2.2
NissanHarga (G: .131) Percent2.2
NissanHarga (G: .131) 0.022
NissanPercent Kualitas (G: .481) 7.2
NissanKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.5
NissanKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.015
NissanKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 0.9
NissanKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.009
NissanKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 1.1
NissanKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.011
NissanKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 2.9
NissanKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.029
NissanKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.8
NissanKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.003
NissanKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.005
NissanPercent Prestige (G: .092) 1.2
NissanPrestige (G: .092) Percent1.2
NissanPrestige (G: .092) 0.012
Percent Thunder18.2
ThunderPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 8.6
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 4.8
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.048
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 1.7
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.017
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.9
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.009
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 1.2
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.012
ThunderPercent Harga (G: .131) 5.5
ThunderHarga (G: .131) Percent5.5
ThunderHarga (G: .131) 0.055
ThunderPercent Kualitas (G: .481) 3.7
ThunderKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.3
ThunderKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.003
ThunderKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 1.6
ThunderKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.016
ThunderKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.2
ThunderKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.002
ThunderKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 1.4
ThunderKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.014
ThunderKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.2
ThunderKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.001
ThunderKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.001
ThunderPercent Prestige (G: .092) 0.4
ThunderPrestige (G: .092) Percent0.4
ThunderPrestige (G: .092) 0.004
Percent Volvo23.9
VolvoPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 4.1
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 1
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.01
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 2.2
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.022
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.2
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.002
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.7
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.007
VolvoPercent Harga (G: .131) 0.8
VolvoHarga (G: .131) Percent0.8
VolvoHarga (G: .131) 0.008
VolvoPercent Kualitas (G: .481) 16.1
VolvoKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.5
VolvoKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.015
VolvoKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 5.7
VolvoKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.057
VolvoKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 1.1
VolvoKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.011
VolvoKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 6.7
VolvoKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.067
VolvoKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 1.1
VolvoKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.005
VolvoKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.006
VolvoPercent Prestige (G: .092) 2.9
VolvoPrestige (G: .092) Percent2.9
VolvoPrestige (G: .092) 0.029
Sintesis menurut ideal mode secara rinci dalam Microsoft Excel disajikan di bawah ini.AltsLevel 1Level 2Level 3Prty
Percent Grand17
GrandPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 8.5
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 5.2
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.052
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 0.9
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.009
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 1
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.01
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 1.4
GrandBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.014
GrandPercent Harga (G: .131) 3.3
GrandHarga (G: .131) Percent3.3
GrandHarga (G: .131) 0.033
GrandPercent Kualitas (G: .481) 4.6
GrandKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.3
GrandKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.003
GrandKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 1.7
GrandKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.017
GrandKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.2
GrandKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.002
GrandKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 2.2
GrandKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.022
GrandKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.2
GrandKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.001
GrandKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.001
GrandPercent Prestige (G: .092) 0.6
GrandPrestige (G: .092) Percent0.6
GrandPrestige (G: .092) 0.006
Percent Mercedes22.9
MercedesPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 2.3
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 0.8
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.008
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 0.9
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.009
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.2
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.002
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.4
MercedesBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.004
MercedesPercent Harga (G: .131) 0.6
MercedesHarga (G: .131) Percent0.6
MercedesHarga (G: .131) 0.006
MercedesPercent Kualitas (G: .481) 16.7
MercedesKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.9
MercedesKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.019
MercedesKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 5.7
MercedesKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.057
MercedesKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.7
MercedesKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.007
MercedesKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 7.5
MercedesKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.075
MercedesKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.9
MercedesKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.006
MercedesKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.003
MercedesPercent Prestige (G: .092) 3.3
MercedesPrestige (G: .092) Percent3.3
MercedesPrestige (G: .092) 0.033
Percent Nissan18
NissanPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 7.3
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 3.2
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.032
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 3.2
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.032
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.5
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.005
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.4
NissanBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.004
NissanPercent Harga (G: .131) 1.9
NissanHarga (G: .131) Percent1.9
NissanHarga (G: .131) 0.019
NissanPercent Kualitas (G: .481) 7.8
NissanKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.8
NissanKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.018
NissanKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 0.9
NissanKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.009
NissanKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 1.2
NissanKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.012
NissanKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 3
NissanKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.03
NissanKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.9
NissanKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.003
NissanKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.006
NissanPercent Prestige (G: .092) 1
NissanPrestige (G: .092) Percent1
NissanPrestige (G: .092) 0.01
Percent Thunder18.1
ThunderPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 9.3
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 5.2
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.052
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 1.7
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.017
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 1
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.01
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 1.4
ThunderBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.014
ThunderPercent Harga (G: .131) 4.8
ThunderHarga (G: .131) Percent4.8
ThunderHarga (G: .131) 0.048
ThunderPercent Kualitas (G: .481) 3.6
ThunderKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.3
ThunderKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.003
ThunderKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 1.5
ThunderKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.015
ThunderKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 0.2
ThunderKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.002
ThunderKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 1.4
ThunderKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.014
ThunderKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 0.2
ThunderKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.001
ThunderKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.001
ThunderPercent Prestige (G: .092) 0.4
ThunderPrestige (G: .092) Percent0.4
ThunderPrestige (G: .092) 0.004
Percent Volvo24.2
VolvoPercent Biaya Pemeliharaan (G: .295) 4.4
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Asuransi (G: .142) 1.1
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Asuransi (G: .142) 0.011
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Bahan Bakar (G: .087) 2.3
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Bahan Bakar (G: .087) 0.023
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Beban Servis (G: .027) 0.2
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Beban Servis (G: .027) 0.002
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Percent Garansi (G: .039) 0.8
VolvoBiaya Pemeliharaan (G: .295) Garansi (G: .039) 0.008
VolvoPercent Harga (G: .131) 0.7
VolvoHarga (G: .131) Percent0.7
VolvoHarga (G: .131) 0.007
VolvoPercent Kualitas (G: .481) 16.6
VolvoKualitas (G: .481) Percent Frekuensi Kerusakan (G: .054) 1.8
VolvoKualitas (G: .481) Frekuensi Kerusakan (G: .054) 0.018
VolvoKualitas (G: .481) Percent Keamanan (G: .156) 5.7
VolvoKualitas (G: .481) Keamanan (G: .156) 0.057
VolvoKualitas (G: .481) Percent Kenyamanan (G: .032) 1.2
VolvoKualitas (G: .481) Kenyamanan (G: .032) 0.012
VolvoKualitas (G: .481) Percent Kinerja (G: .207) 6.8
VolvoKualitas (G: .481) Kinerja (G: .207) 0.068
VolvoKualitas (G: .481) Percent Rancangan (G: .032) 1.1
VolvoKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Eksterior (G: .016) 0.005
VolvoKualitas (G: .481) Rancangan (G: .032) Rancangan Interior (G: .016) 0.006
VolvoPercent Prestige (G: .092) 2.5
VolvoPrestige (G: .092) Percent2.5
VolvoPrestige (G: .092) 0.025
Analisis SensitivitasManajer kemudian meminta Sukriosno menjelaskan dan menyajikan analisis sensitivitas secara lengkap. Sukrisno kemudian menjelaskan analisis sensitivitas secara lengkap. Analisis sensitivitas dilakukan dari simpul sasaran. Langkah ini akan mengungkap sensitivitas dari alternatif-alternatif. Analisis sensitivitas dapat juga dilakukan dari simpul-simpul di bawah sasaran jika model itu mempunyai lebih daripada tiga tigkatan untuk mengungkap sensitivitas dari alternatif-alternatif dengan mempertimbangkan pada suatu sasaran atau subsasaran. Analisis sensitivitas jika dilaksakanan maka prioritas dapat diubah-ubah dari suatu sasaran dan mengobservasi bagaimana prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif itu akan berubah. Lima jenis analisis sensitivitas terdapat dalam Expert Choice 2000. Empat jenis analisis sensitivitas dapat dibuka sekaligus atau tiap analisis sensitivitas dibuka secara terpisah-pisah. Kelima jenis analisis sensitivitas itu adalah performance, dynamic, gradient, head-to-head, dan 2D. Masing-masing analisis sensitivitas itu mengandung grafik dan tiap grafik mempunyai perintah-perintah menu unik sendiri untuk melakukan analisis.Performance Sensitivity analysis dipakai untuk mengungkap bagaimana alternatif-alternatif itu diprioritaskan secara relatif pada alternatif-alternatif lain dengan mempertimbangak tiap sasaran atau kriteria keputusan serta keseluruhan (overall).Dynamic Sensitivity Analysis dipakai untuk mengubah prioritas-prioritas secara dinamis dari sasaran-sasaran untuk menentukan bagaimana perubahan-perubahan ini mempengaruhi prioritas dari pilihan-pilihan alternatif.Gradient Sensitivity Analysis dipakai untuk menunjukkan prioritas dari alternatif-alternatif dengan mempertimbangkan pada satu sasaran. Pemakaian perintah menu mengenai sumbu X akan menampilkan kemampuan memilih tujuan atau kriteria keputusan mana yang akan disajikan pada sumbu X. Garis vertikal berwarna merah mengindikasikan prioritas sasaran berdasar pada hasil sumbang saran berdasar atas perbandingan berpasangan. Langkah untuk mengindikasikan perubahan prioritas sasaran maka garis vertikal berwarna merah itu ditarik ke kiri atau ke kanan.Head-to-Head Sensitivity Analysis menunjukkan bagaimana dua alternatif itu dibandingkan satu dengan lainnya terhadap tujuan dalam suatu keputusan. Alternatif di sebelah kiri adalah tetap sedangkan alternatif di sebelah kanan dengan mempertimbangkan pada suatu sasaran, maka alternatif di sebelah kanan dengan mempertimbangkan pada suatu sasaran, suatu histogram horizontal disajikan ke arah kiri.Two-Dimensional Sensitivity Analysis dipakai untuk menunjukkan prioritas alternatif-alternatif dengan mempertimbangkan pada dua tujuan. Sumbu X dan sumbu Y mengandung kemampuan mengubah sasaran atau kriteria yang akan disajikan. Wilayah dari 2D terdiri dari empat kuadran. Alternatif-alternatif yang paling menyenangkan dengan mempertimbangkan pada sasaran mempunyai kemampuan mengubah sasaran atau kriteria yang sedang disajikan.Analisis Sensitivitas : Performance
Grafik performance di atas mencerminkan hasil menurut harga, menurut biaya mengungkap prioritas mobil volvo menempati posisi tertinggi, diikuti oleh mobil Mercedes, Thunder Bird, Nissan, dan Grand.Analisis Sensitivitas : Dynamic
Perubahan pada prioritas prestige akan mengakibatkan perubahan pada prioritas mobil yang akan dibeli sebagaimana disajikan di bawah ini :
Perubahan prioritas mengakibatkan Mercedes mendominasi prioritas karena menduduki peringkat pertama.Analisis Sensitivitas GradientPelaksanaan analisis sensitivitas gradient menghasilkan informasi sebagai berikut :
Gradient disajikan menurut harga, biaya pemeliharaan, prestige, dan kualitas.Analisis Sensitivitas : Head-top-Head
Analisis Sensitivitas : 2D
Keputusan yang diambil, berdasar atas multi-criteria decision making, adalah pembelian mobil Volvo 740.Sukrisno menyatakan bahwa seluruh penyajian hasil dari sumbang-saran telah dilakukan. Manajer meminta para anggota Tim Pengadaan memberikan tanggapan. Tanggapan yang diperoleh adalah bahwa pelatihan Expert Choice 2000 perlu dilakukan bagi para anggota Tim Pengadaan dan para manajer lain yang biasa melakukan pengambilan keputusan. Sumbang-saran perlu dilakukan dalam setiap pengambilan keputusan penting.Sukrisno diminta memberikan tanggapan atas pendapat dari Tim Pengadaan. Sukrisno menyatakan bahwa Expert Choice 2000 dirancang untuk analisis, sintesis, dan pembenaran dari pengambilan keputusan kompleks oleh individual atau kelompok dalam satu tempat atau kelompok di berbagai tempat dalam satu negara atau kelompok di berbagai tempat di dunia ini dengan memanfaatkan komputer. Ribuan organisasi badan usaha milik swasta, badan usaha milik negara, badan usaha milih pemerintah daerah, berbagai lembaga pemerintah di berbagai negara di dunia ini telah memakai Expert Choice 2000 untuk berbagai ragam aplikasi termasuk aplikasi dalam alokasi sumberdaya, pemilihan sumberdaya, manajemen sumberdaya manusia, evaluasi kinerja para karyawan, pengambilan keputusan mengenai upah, gaji, dan tunjangan, perumusan strategi pemasaran, pemilihan alternatif-alternatif, prediksi hasil-hasil, analisis perencanaan, penyusunan rencana strategis, kemudahan dalam pengambilan keputusan kelompok, analisis manfaat/biaya (Benefit/Cost Analysis), evaluasi atas engineering design, perumusan dan evaluasi kebijakan, evaluasi akuisisi dan merger, evaluasi para pemasok, analisis kredit, umpan-belakang para pelanggan, pemakaian expert choice 2000 dalam rangka penyusunan skripsi, penyusunan tesis, penyusunan disertasi, dan analisis hasil-hasil penelitian.Penelitian yang sedang memperoleh minat besar di kalangan para peneliti internasional adalah penelitian kombinasi dan Expert Choice 2000 dapat dipakai sebagai salah satu perangkat lunak komputer untuk mengolah data hasil penelitian kombinasi tersebut.Sukrisno lebih lanjut menjelaskan bahwa Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk menganalisis hasil-hasil dari penelitian kualitatif, hasil-hasil dari penelitian kuantitatif, dan hasil-hasil dari penelitian kombinasi antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Studi kasus di atas telah memakai dua variabel kuantitatif yaitu harga dan biaya pemeliharaan dan dua variabel kualitatif yaitu prestige dan kualitas. Hasil-hasil sebagaimana disajikan di atas mencerminkan hasil-hasil kombinasi antara variabel-variabel kuantitatif dan variabel-variabel kualitatif.Sukrisno menyarankan agar organisasi ini mengusulkan kepada berbagai Universitas Negeri dan Universitas Swasta agar Expert Choice dan beberapa paket program serupa dapat dipakai dalam matakuliah pengambilan keputusan berbasis komputer (Computer Based Decision Making).Daftar KepustakaanExpert Choice 2000. Car PurchaseExpert Choice 2000. Expert Choice TutorialsSaaty, Thomas. The Analytic Hierarchy Process (AHP)for Decision Making
Student Version Tutorial. Criterium Decision Plus : The Complete Decision Formulation, Analysis, and Presentation for Windows. Version 3.04
Permata Depok Regency, 9 September 20151