studi komparasi prestasi belajar mata pelajaran...
TRANSCRIPT
i
STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI POKOK BACA TULIS AL QUR’AN ANTARA SISWA YANG
BERLATAR BELAKANG MDA DENGAN YANG TIDAK BERLATAR
BELAKANG MDA STUDI PADA SISWA KELAS V SDN 01 GEBANG
GEMUH KENDAL TAHUN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
MUDLOFIR
NIM : 093111496
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mudlofir
NIM : 093111496
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 12 September 2011
Saya yang menyatakan,
Mudlofir NIM : 093111496
iii
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S.1)
BAGI GURU MI DAN PAI MELALUI DUAL MODE SYSTEM
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp. 024-7601295 Fax. 7615387 Semarang
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan :
Judul : Studi Komparasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Materi
Pokok Baca Tulis Al Qur’an antara Siswa yang Berlatar
Belakang MDA dengan yang Tidak Berlatar Belakang MDA
Studi pada Siswa Kelas V SDN 01 Gebang Gemuh Kendal
Tahun 2010/2011
Nama : Mudlofir
NIM : 093111496
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 24 September 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag
NIP. 19650819 200302 1 001
Sekretaris,
Wenti Dwi Yuniarti, M.Kom
NIP. 19770622 200604 2 005
Penguji I,
Syamsul Ma’arif, M.Ag
NIP. 19741030 200212 1 002
Penguji II,
Dr. Musthofa, M.Ag
NIP. 19710403 199603 1 002
Pembimbing,
Dra. Muntholi’ah, M.Pd
NIP. 19670319 199303 2 001
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 12 September 2011
Kepada
Yth. Dekan
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN PAI MATERI POKOK BACA TULIS AL
QUR’AN ANTARA SISWA YANG BERLATAR
BELAKANG MDA DENGAN YANG TIDAK BERLATAR
BELAKANG MDA STUDI PADA SISWA KELAS V SDN
01 GEBANG GEMUH KENDAL TAHUN 2010/2011.
Nama : Mudlofir
NIM : 093111496
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam Sidang
Munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Dra. Muntholi’ah, M.Pd
NIP. 19670319 199303 2 001
v
ABSTRAK
Penulis : Mudlofir
NIM : 093111496
Judul : Studi Komparasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Materi
Pokok Baca Tulis Al Qur’an antara Siswa yang Berlatar Belakang
MDA Dengan yang Tidak Berlatar Belakang MDA Studi pada Siswa
Kelas V SDN 01 Gebang Gemuh Kendal Tahun 2010/2011.
Skripsi ini membahas tentang Perbandingan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Pokok Baca dan Tulis Al Qur’an Studi
Pada Kelas V (Lima) yang berlatar belakang di MDA ataupun sebaliknya. Studi
ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimanakah Prestasi
Belajar Siswa Kelas V (Lima) SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam materi pokok Baca Tulis Al
Qur’an yang berlatar belakang di MDA pada tahun 2010/2011? (2) Bagaimanakah
Pretasi Belajar siswa kelas V (Lima) SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal pada bidang Studi Pendidikan Agama Islam materi pokok
Baca Tulis Al Qur’an yang berlatar belakang tidak mengikuti pembelajaran di
MDA pada tahun 2010/2011? (3) Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa
kelas V (lima) SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada bidang
studi Pendidikan Agama Islam materi pokok Baca Tulis Al Qur’an antara yang
berlatar belakang MDA dengan yang tidak mengikuti pembelajaran di MDA pada
tahun pelajaran 2010/2011?
Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan
merumuskan perbandingan prestasi belajar antara dua kelompok yaitu anak kelas
V SD 01 Gebang yang berlatar belakang MDA dan sebaliknya.
Data kami peroleh dengan wawancara dan interview untuk data anak
MDA dan non MDA, selanjutnya dua kelompok bersama-sama melakukan tes,
hasil tes kita olah untuk memastikan perbandingan prestasi belajar Baca Tulis Al
Qur’an dua kelompok tersebut, kemudian penulis hitung dengan rumus statistika.
Kajian ini menunjukkan bahwa : (1) Prestasi belajar siswa kelas V (lima0
SD 1 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada bidang studi PAI materi
pokok Baca Tulis Al Qur’an yang berlatar belakang MDA pada tahun 2010/2011
lebih bagus, (2) Prestasi belajar siswa kelas V (lima) SD 01 Gebang Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal pada bidang studi PAI materi pokok Baca Tulis Al
Qur’an yang berlatar belakang mengikuti pembelajaran di MDA tahun 2010/2011
adalah buruk, (3) Bahwa prestasi belajar PAI materi pokok Baca Tulis Al Qur’an
siswa kelas V (lima) SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yang
berlatar belakang mengikuti pembelajaran di MDA dan yang tidak sungguh ada
perbedaan yaitu lebih tinggi prestasinya yang mengikuti pembelajaran di MDA
dari pada yang tidak. Temuan tersebut memberikan acuan pada semua pihak
untuk berbenah diri demi tercapainya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
khususnya dalam bidang Baca Tulis Al Qur’an.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan penyayang,
penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat
taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN PAI MATERI POKOK BACA TULIS AL QUR’AN ANTARA
SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MDA DENGAN YANG TIDAK
BERLATAR BELAKANG MDA STUDI PADA SISWA KELAS V SDN 01
GEBANG GEMUH KENDAL TAHUN 2010/2011”.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang selalu menjadi suri tauladan dan diharapkan syafaatnya pada hari
pembalasan kelak.
Penulis menyadari bahwa upaya penulisan skripsi ini merupakan suatu
pekerjaan yang tidak mudah dan membutuhkan keseriusan yang menuntut
kejelian, ketelitian dan kerja keras yang banyak memerlukan banyak waktu,
pikiran, sumbangan dan dorongan dari berbagai pihak serta persiapan yang
matang terhadap pokok permasalahan.
Namun demikian, penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi metodologi, analisa, isi maupun
pembahasannya. Untuk itu segala saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak dan kesempurnaan skripsi ini.
Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi
ini, dengan penuh rasa hormat dan takzim yang sedalam-dalamnya penulis
menghaturkan terima kasih kepada :
1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
yang telah memberi izin kepada penulis untuk membahas dan mengkaji
permasalahan ini.
2. Dra. Muntholi’ah, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu dan tenaganya yang sangat berharga semata-mata demi mengarahkan
dan membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
vii
3. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Fakultas Tarbiyah khususnya dan
IAIN Walisongo pada umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan pelayanan kepada penulis.
4. Istriku tercinta dan anak-anakku tersayang yang telah mendorong dan
mendukug baik secara moril dan materiil dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu teman sejawat di SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal yang banyak memberi kemudahan dalam menggali data di tempat
tersebut.
6. Sahabat-sahabat mahasiswa dan seluruh civitas academica di lingkungan IAIN
Walisongo sebagai penggugah dan pendorong penulis demi terciptanya skripsi
ini.
Harapan dan do’a penulis, semoga amal dan jasa baik yang diberikan
selama ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal mulia disisi-Nya dan semoga
mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca budiman pada umumnya, Amin Ya Robbal Alamin.
Semarang, 12 September 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii
PENGESAHAN ....................................................................................... iii
PENUNJUKKAN PEMBIMBING ........................................................... iv
NOTA PEMBIMBING ............................................................................ v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ......................................................... 3
C. Rumusan Masalah ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 3
BAB II : PRESTASI BELAJAR PAI .................................................. 5
A. Prestasi Belajar ................................................................. 5
B. Baca Tulis Al Qur’an ........................................................ 14
C. Rumusan Hipotesis ........................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................... 25
A. Jenis Penelitian ................................................................. 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 25
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 25
D. Variabel dan Indikator Penelitian ...................................... 26
E. Pengumpulan Data Penelitian ........................................... 27
F. Metode Analisis Data ........................................................ 27
ix
BAB IV : ANALISIS DATA ................................................................. 30
A. Analisis Pendahuluan ........................................................ 30
B. Analisis Hipotesis ............................................................. 38
C. Analisis Lanjut .................................................................. 40
BAB V : PENUTUP ............................................................................. 42
A. Kesimpulan ....................................................................... 42
B. Saran-Saran ...................................................................... 43
C. Penutup ............................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 : SURAT IJIN RISET
LAMPIRAN 3 : SURAT KETERANGAN IJIN RISET
LAMPIRAN 4 : PIAGAM KKN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenis, Indikator danCara Evaluasi Prestasi, 8
Tabel 2 Data Siswa Kelas V SD 01 Gebang MDA / non MDA, 30
Tabel 3 Hasil Nilai Tes Keterampilan Membaca dan Menulis Al Qur’an
Bagi Siswa yang Berlatar Belakang MDA, 32
Tabel 4 Hasil Nilai Tes Keterampilan Membaca dan Menulis Al Qur’an
Bagi Siswa yang Tidak Berlatar Belakang MDA, 33
Tabel 5 Data Perbandingan Prestasi Siswa yang Berlatar Belakang
MDA dan Sebaliknya di Kelas V SD 01 Gebang, 35
Tabel 6 Skor Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa yang Ber
MDA, 36
Tabel 7 Skor Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa yang non
MDA, 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demi pentingnya upaya pengenalan huruf Al Qur’an di kalangan anak-
anak muslim, maka perlu adanya kegiatan yang betul-betul mengena, optimal,
dan berhasil guna bagi siswa di Sekolah Dasar.
Karena Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar sangat
terbatas, yang mana Kurikulum Pendidikan Agama Islam terbagi atas
beberapa materi pokok antara lain Fiqih, SKI, Akhlaq, Tauhid, dan Al Quran.
Maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok Baca Tulis Al
Quran pada kenyataannya kurang terfokus, karena adanya keterbatasan waktu
itu.
Al Quran merupakan mu’jizat Allah SWT yang diberikan Nabi
Muhammad SAW yang disampaikan lewat malaikat jibril secara mutawatir,
yang kemudian diwariskan kepada umat Muhammad SAW untuk dijadikan
pedoman dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Bagaimana mungkin
kita memahami Al Quran dengan baik dan benar untuk dijadikan pedoman
hidup, sedang baca dan tulisnya tak mengenal. Untuk itulah sangatlah penting
kita mengenalkan dan mengajarkan baca dan tulis Al Quran bagi siswa
Sekolah Dasar.
Memang ada beberapa anak sudah memahami baca tulis Al Quran,
namun juga masih banyak anak-anak dari siswa kelas V (Lima) Sekolah Dasar
yang belum memahami cara baca tulis Al Quran, yang sudah memahami rata-
rata sudah mengikuti pembelajaran pada MDA yang diajarkan pada sore hari
di kampung itu. Yang belum memahami biasanya kurang perhatian orang
tuanya yang mana pada sore hari tidak diikutkan dalam pembelajaran di MDA
(Madrasah Diniyah Awaliyah).
Berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, surat Al
Jumu’ah ayat 2 menegaskan :
2
Artinya : Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah).
dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang
nyata. (QA. Al Jumu’ah : 2)1
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan yang kita upayakan adalah
jelas-jelas sangat penting dalam rangka pemberantasan buta huruf, dalam hal
ini adalah huruf yang sering kita sebut abjad maupun huruf hijaiyah.
Apa yang terjadi pada SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal jelas ada masalah yang mana pembelajaran baca tulis huruf Al Quran
yang belum merata, bahwa siswa ada yang sempat mempelajari baca tulis Al
Quran pada pendidikan non formal di MDA, namun peneliti sangat prihatin
adanya beberapa siswa yang tidak sempat mengenyam belajar di MDA
sehingga tidak memahami baca tulis Al Quran.
Sudah jelas diterangkan pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 :
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.2
Jadi pendidikan yang dimaksud adalah harus merata, tidak ada anak
yang buta huruf, baik aksara, angka, maupun huruf hijaiyah.
1Sunarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mahkota, Departemen Agama RI, 1990),
hlm. 932.
2UUD ’45 Hasil Amandemen.
3
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah pada skripsi ini adalah bagaimana perbandingan antara peserta didik
kelas V SDN 01 Gebang kecamatan Gemuh kabupaten Kendal yang berlatar
belakang MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) dengan yang tidak.
C. Rumusan Masalah
Dengan menyimak latar belakang dan identifikasi masalah di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas 5 SD 01 Gebang Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal pada Bidang Studi PAI materi pokok Baca
Tulis Al Quran yang berlatar belakang di MDA pada tahun pelajaran
2010/2011?
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas 5 SD 01 Gebang Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal pada Bidang Studi PAI materi pokok Baca
Tulis Al Quran yang berlatar belakang tidak di MDA pada tahun pelajaran
2010/2011?
3. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas 5 SD 01 Gebang
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada Bidang Studi PAI materi
pokok Baca Tulis Al Quran antara yang berlatar belakang MDA dengan
yang tidak di MDA pada tahun pelajaran 2010/2011?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat bagi sekolah,
karena setelah mengetahui perbandingan dan prestasi siswa pada mata
pelajaran PAI materi pokok Baca Tulis Al Quran antara yang berlatar
belakang mengikuti pembelajaran di MDA dengan yang tidak berlatar
belakang mengikuti pembelajaran di MDA dapat dijadikan sebagai
tindakan preventif untuk mengantisipasi terjadinya buta huruf Baca Tulis
Al Quran di sekolah.
4
2. Bagi Orang Tua
Manfaat yang penting bagi orang tua peserta didik adalah
mengetahui bahwa anak yang diikutkan pembelajaran di MDA
dibandingkan dengan yang tidak, sangat berbeda prestasinya dalam
mempelajari mata pelajaran PAI materi pokok Baca Tulis Al Quran di SD
01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, sehingga mendukung
program sekolah untuk mengoptimalkan motivasi Baca Tulis AL Qur’an
di sekolah.
3. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui data yang valid tentang pencapaian prestasi
belajar PAI materi pokok Baca Tulis Al Quran kelas V di SD 01 Gebang
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal sehingga dapat dijadikan acuan
dalam melangkah untuk tujuan optimalisasi motivasi siswa dalam
mencapai Kompetensi Dasar Baca Tulis Al Quran.
BAB II
PRESTASI BELAJAR PAI
A. Prestasi Belajar
Kegiatan yang bermakna pastilah akan dipertanyakan sejauh mana
kemanfaatan maupun kegunaannya. Dalam segala hal seperti berolahraga
supaya badan sehat, beternak kita harapkan hasil dari susu, telur, ataupun
dagingnya, makan supaya kenyang dan lain sebagainya. Intinya semua
kegiatan kita harapkan hasil dari kegiatan itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan sudah barang tentu kegiatan yang pokok
adalah belajar, dari kegiatan belajar ini juga diharapkan hasil, makna, maupun
manfaat yang dilakukan orang dalam belajar. Belajar yang bermakna atau
berhasil adalah apabila seseorang yang belajar itu harus ada proses perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih baik. Proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik itu sering orang menyebut dengan istilah prestasi belajar.
1. Konsep tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil
belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak peserta didik3.
Dra. Sutratinah Tirtonegoro mengartikan prestasi belajar
sebagai hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi
belejar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol
yang ditentukan pada tiap-tiap periode tertentu4. Jadi menurut
3Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI,
2009), hlm. 11.
4Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bina
Aksara, 1984), hlm. 43.
6
pendapat ini, yang dimaksud prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,
simbol maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, bahwa prestasi belajar
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran. Indikator prestasi
belajar adalah pengungkapan hasil belajar yang meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Ranah yang dimaksud antara lain ranah cipta, rasa dan
karsa5.
Dalam pemaknaan menyeluruh prestasi belajar bukan hanya
merupakan hasil intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek
yang dimiliki siswa yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik6. WS. Winkell berpendapat bahwa prestasi belajara
adalah ”hasil belajar yang nampak pada tingkah laku siswa sebagai
akibat dari belajarnya”7. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang
diinginkan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi siswa dalam
belajar dan guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Hal ini
dapat terlaksana apabila aspek yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh
anak didik setelah melakukan latihan atau praktek tertentu, baik hasil
itu berupa angka, huruf maupun tindakan dalam aspek kognitif, afektif
dan psikomotoriknya.
5Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.
141.
6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
1995), hlm. 49.
7WS. Winkell, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), hlm. 161.
7
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Menurut Thursan Hakim dalam buku Belajar secara Efektif
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal8.
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari diri
individu sendiri yang meliputi faktor biologis dan faktor psikologis,
sedangkan faktor eksternal yang dimaksud meliputi faktor keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan dari faktor waktu.
Senada dengan Thursan Hakim, Muhibbin Syah dalam buku
Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah sebagai berikut :
1) Faktor Internal (faktor dari diri siswa), yaitu keadaan kondisi
jasmani dan rohani.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan
siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yaitu jenis
upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran9.
Baik faktor yang dikemukakan oleh Thursan Hakim maupun
Muhibbin Syah di atas saling berkaitan satu dengan yang lainnya
karena faktor-faktor tersebut yang memunculkan siswa untuk
memiliki prestasi tinggi atau sebaliknya. Jika faktor-faktor tersebut
dapat berjalan seimbang maka siswa akan berhasil dalam belajarnya.
Pembahasan kali ini lebih menspesifikkan pada faktor eksternal yaitu
lingkungan sekitar siswa pada lingkungan masyarakat, lebih
khususnya lagi MDA sebagai lembaga di luar sekolah yang didirikan
8Thursan Hakim, Belajar secara Aktif, (Jakarta: Puspa Suara, 1992), hlm. 11.
9Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.
132.
8
oleh masyarakat sebagai pemacu tingginya prestasi belajar siswa
dalam bidang studi PAI materi poko Baca Tulis Al Qur‟an.
2. Macam-Macam Prestasi Belajar Siswa
Secara umum prestasi belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Prestasi Belajar Ranah Kognitif (Pengetahuan)
b. Prestasi Belajar Ranah Afektif (Sikap)
c. Prestasi Belajar Ranah Psikomotorik (Keterampilan)
Ketiga ranah Psikologis di atas ditetapkan agar memudahkan
seorang guru dalam menentukan dan mengukur prestasi belajar siswa.
Muhibbin Syah menyebutkan dalam buku Psikologi Pendidikannya
sebagai ranah cipta, ranah rasa, dan ranah karsa10
yang dijabarkan dalam
tabel sebagai berikut :
TABEL 1
JENIS, INDIKATOR DAN CARA EVALUASI PRESTASI
Ranah / Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta (Kognitif)
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Penerapan
1. Dapat menunjukkan
2. Dapat membandingkan
3. Dapat menghubungkan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan
contoh
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
10Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.
150.
9
5. Analisis (pemeriksaan dan
pemilahan secara teliti)
6. Sintesis (membuat paduan
baru dan utuh)
B. Ranah Rasa (Afektif)
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi (sikap
menghargai)
4. Internalisasi (Pendalaman)
2. Dapat menggunakan
secara tepat
1. Dapat menguraikan
2. Dapat mengklasifikan /
memilah-milah
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat meng-
generalisasikan
(membuat prinsip
umum)
1. Menunjukkan sikap
menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak
1. Kesediaan berpartisipasi
/ terlibat
2. Kesediaan
memanfaatkan
1. Menganggap penting
dan bermanfaat
2. Menganggap indah dan
harmonis
3. Mengagumi
1. Mengakui dan meyakini
2. Mengingkari
3. Observasi
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Tes skala sikap
3. Observasi
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala penilaian /
sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
ekspresif (yang
menyatakan sikap)
dan proyektif (yang
menyatakan
10
5. Karakterisasi
(penghayatan)
C. Ranah Karsa (Psikomotorik)
1. Keterampilan bergerak dan
bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal
dan nonverbal
1. Melembagakan atau
meniadakan
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan perilaku
sehari-hari
1. Mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki
dan anggota tubuh
lainnya
1. Mengucapkan
2. Membuat mimik dan
gerakan jasmani
perkiraan / ramalan
3. Observasi
1. Pemberian tugas
ekspresif dan
proyektif
2. Observasi
1. Observasi
2. Tes tindakan
1. Tes lisan
2. Observasi
3. Tes tindakan
Muhibbin Syah dari Surya, 1982 dan Barlow, 1985
Berkenaan dengan yang penulis teliti yaitu tentang keterampilan
membaca dan menulis huruf Al Qur‟an maka dalam hal jenis atau macam
prestasi belajar termasuk dalam ranah Psikomotorik atau ranah karsa,
namun dalam mencapai prestasi keranah ini juga harus mengaitkan antara
ranah yang satu dengan yang lainnya.
3. Instrumen Evaluasi dan Jenisnya
Kata instrumen lazim orang menyebut dengan kata alat, sedangkan
evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan mempunyai tujuan.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan
memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar anak didik dan
memberi masukan kepada guru mengenai apa yang dilakukan dalam
11
pengajaran11
. Jadi instrumen evaluasi adalah alat yang digunakan dengan
sengaja dan sadar oleh guru untuk mengukur prestasi belajar anak didik
dalam mengikuti pembelajaran.
Untuk melaksanakan evaluasi dalam sekolah formal, maka
diadakan pcngukuran dan penilaian. Pengukuran adalah ”suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kualitas peserta didik, guru dan sebagainya
yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sedangkan penilaian adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta
didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria
dan pertimbangan tertentu.”12
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, untuk mengetahui
berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran diperlukan suatu alat untuk
mengukurnya, yaitu evaluasi. Evaluasi ini harus mencakup tiga aspek
dalam pendidikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektid dan aspek
psikomotorik. Evaluasi harus dapat menilai ketiga aspek tersebut yang
meliputi kemampuan intektual, pemahaman dan kemampuan untuk
mengaplikasikan kemampuan atau sikap yang dimiliki.
Menurut Ngalim Purwanto tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan anak didik setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
b. Untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan suatu metode sistem
pengajaran yang digunakan.
c. Mengadakan perbaikan pengajaran dengan mengetahui kekurangan
dan keburukan yang diperoleh dari evaluasi itu13
.
11Uzer Usman dan Lilis Setyowati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), hlm. 8.
12Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI,
2009), hlm. 6.
13M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 4.
12
Tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki atau mendalami dan
memperluas pelajaran serta untuk memberitahukan atau melaporkan
kepada para orang tua atau wali anak didik mengenai penentuan kenaikan
kelas dan penentuan kelulusan anak didik14
. Dengan demikian maka
evaluasi belajar memiliki makna penting bagi ketiga aspek utama dalam
pendidikan, yaitu guru, siswa atau anak didik dan pihak sekolah. Evaluasi
ini juga penting bagi orang tua atau wali murid, karena dengan adanya
evaluasi orang tua akan mengetahui bagaimana prestasi belajar anaknya.
Pemahaman mengenai obyek evaluasi akan membantu guru dalam
menetapkan alat penilaian yang paling tepat. Pada umumnya alat evaluasi
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes dan non tes. Kedua jenis ini dapat
digunakan untuk menilai sasaran-sasaran penilaian15
.
a. Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam
rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku siswa. Instrumen evaluasi jenis ini dibagi menjadi tiga yaitu
tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan.
1) Tes Tertulis
Yaitu serangkaian tes dalam bentuk tulisan yang harus
dijawab dengan tertulis juga, yang mencerminkan untuk mengukur
kompetensi prestasi belajar anak didik. Tes tertulis ini dapat
berbentuk pilihan ganda, isian, benar-salah, penjodohan, maupun
soal essay atau uraian.
2) Tes Lisan
Yaitu serangkaian tes yang sudah dipersiapkan secara
matang oleh guru dan harus dijawab oleh siswa secara lisan.
14Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta), hlm. 209.
15Ibid hlm. 218.
13
3) Tes Tindakan
Tes perbuatan atau tindakan atau praktek adalah tes yang
menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan,
atau perbuatan.
b. Non Tes
Jenis pengukuran atau evaluasi kepada peserta didik yang
berkenaan dengan perubahan sikap dan pertumbuhan anak dalam
psikologi hanya dapat diukur dengan teknik non tes. Teknik evaluasi
non tes dapat dilakukan antara lain :
1) Observasi
Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non tes
yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, obyektif dan rasional mengenai berbagai
fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu16
.
2) Wawancara (interview)
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi
jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab,
baik langsung maupun tidak langsungt dengan peserta didik.
3) Skala Sikap
Yaitu salah satu bentuk non tes yang dilakukan dengan
cara guru menyodorkan naskah tulis berbagai alternatif pemilihan
sikap yang ditentukan untuk dipilih siswa melalui ceklis.
4) Angket
Yaitu berbagai pertanyaan yang dituangkan dalam tulisan
yang harus dijawab oleh peserta didik langsung maupun orang
yang ada di lingkungan peserta didik.
16Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI,
2009), hlm. 145.
14
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa alat untuk mengukur
prestasi beiajar siswa adalah diadakan tes, baik itu tes tertulis, lisan,
maupun tes praktik. Sedangkan yang berkenaan dengan penilaian sikap
dilakukan dengan non tes, baik observasi, wawancara, skala sikap, angket,
dan lain-lain.
Berkenaan dengan penelitian yang penulis lakukan untuk evaluasi,
difokuskan pada tes keterampilan membaca dan menulis huruf-huruf Al
Qur‟an. Jadi non tes penulis lakukan observasi dan wawancara untuk
menggali data kelas V SDN 01 Gebang kecamatan Gemuh kabupaten
Kendal tentang siapa saja yang ikut pembelajaran dan yang sebaliknya,
sedangkan tes digunakan untuk menggali data prestasi belajar BTQ.
B. BTQ (Baca Tulis Al Qur’an)
1. Konsep tentang Al Qur‟an
a. Pengertian Al Qur‟an
1) Menurut Bahasa
Menurut bahasa kata “Al Qur‟an merupakan kata benda
bentukan dari kata kerja Qara'a yang bersinonim dengan qira'ah
berarti bacaan”.17
Seperti kata yang digunakan dalam QS. Al
Qiyamah: 17 :
Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.18
17Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al Qur’an dan Hadits (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam,
Depag RI, 2009), hlm. 35.
18Sunarjo, Al Qur’an dan Tarjamahnya (Surabaya: Mahkota, Departemen Agama RI,
1990), hlm. 999.
15
2) Menurut Istilah
Al Qur‟an adalah Kalam Allah yang menjadi mukjizat,
diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan perantara
Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita
secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah yang dimulai
dari surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Naas.
b. Dasar pentingnya belajar Al Qur‟an
1) Surat Al Alaq ayat 1-5 :
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”19
2) Sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya : Dari Utsman bin Affan ra berkata : Rasulullah SAW
bersabda : sebaik-bai diantara kamu adalah orang yang belajar
Al Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhori)20
19Sunarjo, Al Qur’an dan Tarjamahnya (Surabaya: Mahkota, Departemen Agama RI,
1990), hlm. 1.079.
20Imam Az Zabidi, Tarjamah Shohih Al Buchori, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002), hlm. 899.
16
Berdasarkan dalil di atas, maka dapat diambil pengertian
bahwa orang yang mau belajar Al Qur‟an dan mengamalkannya
serta mengajarkannya adalah termasuk orang-orang yang
mendapat tempat yang istimewa di sisi Allah SWT.
2. Tujuan Belajar Al Qur‟an
Semua kegiatan yang dikerjakan dan diusahakan selalu tertumpu
pada suatu tujuan, karena tujuan telah tercakup dalam pengertian usaha.
Dalam belajar Al Qur‟an, tujuan merupakan usaha untuk memberikan
rumusan hasil yang diharapkan dari anak didik atau subyek belajar setelah
mengalami proses belajar. Menurut Prof. Dr. Mahmud Yunus tujuan
belajar Al Qur‟an adalah sebagai berikut :
a. Memelihara kitab suci dan membacanya serta memperhatikan isinya,
untuk menjadi petunjuk dan pengajaran bagi kita dalam kehidupan di
dunia.
b. Mengharapkan keridlaan Allah dengan menganut i‟tikad yang sah dan
mengikuti segala perintah-Nya.
c. Mengingat hukum agama yang termaktub dalam Al Qur‟an serta
menguatkan keimanan dan mendorong berbuat kebaikan dan menjauhi
larangan.
d. Menanamkan akhlaq yang mulia dengan mengambil ibarah dan
pengajaran serta suri tauladan yang baik dari riwayat-riwayat yang
termaktub dalam Al Qur‟an.
e. Menanamkan perasaan keagamaan dalam hati dan menumbuhkannya,
sehingga bertambah tetap keimanan dan bertambah dekat hati dengan
Allah21
.
Tujuan yang penulis beberkan di atas adalah akhir dari belajar itu
sendiri, namun penelitian yang penulis lakukan adalah sebatas
keterampilan membaca dan menulisnya saja. Walaupun demikian,
21Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hilda Karya. 1983), hlm.
61.
17
bagaimana mungkin tujuan yang begitu mulia di atas akan tercapai apabila
baca dan tulisnya saja belum tercapai.
3. Konsep tentang BTQ
BTQ adalah singkatan dari Baca dan Tulis Al Qur‟an. Yang
dimaksudkan disini adalah bahwa BTQ adalah pembelajaran yang
dilaksanakan di SD tentang bagaimana anak didik dapat terampil
membaca dan menulis Al Qur‟an.
a. Pembelajaran Membaca Al Qur‟an
Terampil dalam membaca Al Qur‟an menjadi kemampuan
yang paling dasar yang harus dikuasai oleh umat Islam. Langkah awal
untuk mendalami Al Qur‟an adalah dengan cara mampu membacanya
dengan baik dan lancar. Karena ibadah penting dalam Islam, yakni
shalat, membutuhkan keterampilan membaca Al Qur‟an yang baik.
Dengan demikian bagi kaum muslimin membaca Al Qur‟an dengan
baik dan benar mempunyai nilai keagamaan yang tinggi.22
b. Pembelajaran Menulis Al Qur‟an
“Tulisan menjadi alat bantu komunikasi yang efektif antara
manusia yang terpisah ruang dan waktu. Perkembangan tulisan
mengalami evolusi, dari yang paling sederhana sampai yang kita
gunakan sampai saat ini.”23
Penulisan Al Qur‟an dimulai sejak masa Nabi Muhammad
SAW, sehingga Al Qur‟an mempunyai nama lain “Al Kitab” yang
artinya “yang tertulis”. Rekaman Al Qur'an dalam bentuk tulisan
memiliki manfaat yang besar bagi umat Islam. Proses penyampaian Al
Qur'an dalam bentuk tulisan meminimalkan kesalahtafsiran maupun
cara bacanya.
Begitu pentingnya pembelajaran menulis Al Qur‟an, maka
pembelajaran sudah harus dikuasai sejak sckolah tingkat dasar SD, hal
22Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al Qur’an dan Hadits (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam,
Depag RI, 2009), hlm. 86.
23Ibid.
18
ini bertujuan agar umat Islam sejak dini telah mulai belajar menulis Al
Qur'an secara baik dan benar.
4. Ruang Lingkup Materi BTQ
Pada prinsipnya pembelajaran BTQ dibagi menjadi dua hal yang
pokok yaitu pembelajaran keterampilan membaca dan pembelajaran
keterampilan menulis Al Qur‟an.
a. Pembelajaran Keterampilan Membaca
Keterampilan yang diharapkan dalam materi keterampilan
membaca Al Qur‟an tingkat SD/MI menurut Ahmad Lutfi antara lain
siswa mampu :
1) Melafalkan surat-surat tertentu dalam Juz ‟Amma sebagai tahap
awal membaca.
2) Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrojnya.
3) Membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu
tajwid.24
b. Pembelajaran Keterampilan Menulis
Sedang keterampilan-keterampilan menulis Al Qur‟an yang
diharapkan adalah siswa mampu :
1) Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan tanda bacanya.
2) Menulis hurf-huruf hijaiyah secara tersambung dan tanda bacanya.
3) Menulis surat-surat Juz ‟Amma sesuai tanda bacanya.25
5. Konsep Tajwid
a. Pengertian Tajwid
1) Menurut bahasa :
Kata tajwid berasal dari :
artinya mendatangkan dengan baik, atau
yang artinya membaguskan.
24Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al Qur’an dan Hadits (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam,
Depag RI, 2009), hlm. 92.
25Ibid hlm. 137.
19
2) Menurut istilah :
Tajwid adalah ilmu yang dengannya diketahui memberikan tiap-
tiap huruf haknya dan bagiannya dari sifat-sifat huruf, mad dan
lainnya seperti Tarqiq, Tafkhim dan lain-lainnya26
.
b. Hukum Tajwid
1) Tajwid ‟Ilmy : fardlu kifayah, disunahkan bagi seluruh umat Islam
2) Tajwid ‟Amaly (mempraktekkan ilmu tajwid ketika membaca Al
Qur‟an) : fardlu ‟ain, wajib bagi tiap-tiap muslim
c. Tujuan dan Manfaat Ilmu Tajwid
1) Menyempurnakan lafadz Al Qur‟an seperti yang diterima dari
Nabi Muhammad SAW.
2) Menjaga lisan dari kesalahan ketika membaca Al Qur‟an
3) Membaguskan ucapan ketika berbicara selain Al Qur‟an.
6. Hukum Bacaan dalam Tajwid
Hukum bacaan dalam tajwid yang dimaksudkan adalah
pengidentifikasian bacaan-bacaan dalam ilmu tajwid dengan tujuan untuk
mempermudah anak didik dalam pembelajarannya.
Adapun hukum bacaan dalam tajwid yang diajarkan di SD antara
lain :
a. Hukum nun sukun dan tanwin
1) Idhar yaitu apabila ada huruf nun berharakat sukun, harakat fathah
tanwin, harakat kasrah tanwin, atau harakat dhummah tanwin yang
berhadapan dengan salah satu huruf hamzah (ء), ha (ح), kha (خ),
ain ( ع), ghain ( غ) atau ha ( ه).
Contoh :
2) Idgam bigunnah yaitu apabila ada huruf nun berharakat sukun,
harakat fathah tanwin, harakat kasrah tanwin, atau harakat
26Tu‟ti Qurrota „Aini, Diktat “Materi Kuliah DAI” (Semarang: IAIN, 2010/2011), hlm. 1.
20
dhummah tanwin yang berhadapan dengan salah satu huruf ya (ي),
nun (ن), mim (م), atau wawu (و).
Contoh :
3) Idgam bilagunnah yaitu apabila ada nun berharakat sukun, atau
ada huruf berharakat fathah tanwin, harakat kasrah tanwin, atau
harakat dhummah tanwin yang berhadapan dengan salah satu
huruf lam (ل) dan ra (ر).
Contoh :
4) Iqlab yaitu apabila ada nun berharakat sukun, atau ada huruf
berharakat fathah tanwin, harakat kasrah tanwin, atau harakat
dhummah tanwin yang berhadapan dengan huruf ba (ب).
Contoh :
5) Ikhfa yaitu apabila ada huruf nun sukun berharakat tanwin, harakat
fathah tanwin, harakat kasrah tanwin, atau harakat dhummah
tanwin yang berhadapan dengan salah satu huruf lima belas yaitu :
ta (ت). Tsa (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), za (ز), sin (س), syin (ش),
sad (ص), dzat (ض), tha (ط), dza (ظ), fa (ف), qaf (ق), atau kaf (ك).
Contoh :
b. Hukum Mim Sukun (م)
1) Idgam mitsli yaitu apabila ada huruf mim berharakat sukun yang
berhadapan dengan huruf mim (م), contoh :
2) Ikhfa syafawiy yaitu apabila ada huruf mim berharakat sukun yang
berhadapan dengan huruf ba (ب).
21
Contoh :
3) Idhar syafawi yaitu apabila ada huruf mim berharakat sukun yang
berhadapan dengan salah satu huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba
.(ب)
Contoh :
c. Hukum Al Ta‟rif
1) Al Qomariyah, contoh :
2) Al Syamsiyah, contoh :
d. Hukum Idgam
1) Idgam Mutamatsilain yaitu apabila ada dua huruf yang sama
bertemu huruf ya ng pertama sukun.
Contoh :
2) Idgam Mutajanisain yaitu apabila ada huruf sukun yang
berhadapan dengan huruf yang sama makhrajnya dan berbeda
sifatnya, contoh :
3) Idgam Mutaqaribain yaitu apabila ada huruf sukun berhadapan
dengan huruf yang berdekatan makhroj dan sifatnya, contoh :
e. Hukum Bacaan Mad
1) Bacaan mad asli :
22
a) Mad thabi‟i ada 3 yaitu :
(1). Apabila ada huruf bertanda baca fathah diikuti alif, contoh:
(2). Apabila ada huruf bertanda baca kasrah diikuti ya sukun,
contoh :
(3). Apabila ada huruf bertanda baca dhummah diikuti wawu
sukun, contoh :
b) Mad thabi‟i harfi yaitu tanda baca fathah panjang yang terletak
pada huruf, ح ي ط ه
Contoh :
c) Mad iwad yaitu apabila ada huruf bertanda baca fathah tanwin
dibaca waqaf, kecuali ta marbutah.
Contoh :
d) Mad tamkin yaitu apabila ada huruf bertanda baca kasrah
bertasydid bertemu ya sukun, contoh :
e) Mad badal yaitu setiap hamzah yang dibaca panjang (hamzah
bertemu mad), contoh :
f) Mad silah qasirah yaitu ha dhamir yang tidak bertemu hamzah,
huruf depan dan belakangnya hidup.
Contoh :
23
2) Bacaam Mad Far‟i
a) Mad wajib muttasil yaitu apabila ada mad tabi‟i bertemu
hamzah dalam satu kalimat, contoh :
b) Mad jaiz munfasil yaitu apabila ada mad tabi‟i bertemu
hamzah tidak satu kalimat, contoh :
c) Mad arid lissukun yaitu apabila ada mad bertemu huruf mati
karena waqaf, contoh :
d) Mad lazim mutsaqqal kilmi yaitu huruf mad bertemu tasydid
dalam satu kalimat, contoh :
24
C. RUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan27
. Sedangkan rumusan hipotesis yang merupakan
jawaban dari rumusan masalah itu antara lain :
1. Prestasi belajar siswa kelas V SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal pada bidangstudi PAI materi pokok BTA yang berlatar
belakang MDA pada tahun 2010/2011 bagus.
2. Prestasi belajar siswa kelas V SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal pada bidang study PAI materi pokok BTA yang
berlatar belakang tidak mengikuti pembelajaran di MDA tahun 2010/2011
adalah buruk.
3. Bahwa prestasi belajar PAI materi pokok BTA siswa kelas V SD 01
Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yang berlatar belakang
mengikuti pembelajaran di MDA dan yang sebaliknya ada perbedaan
yaitu lebih tinggi prestasinya yang mengikuti pembelajaran di MDA
daripada yang tidak.
27Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 96.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah yang kami tulis di depan, jenis
penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kuantitatif karena rumusan
yang kami ambil adalah pembanding antara dua prestasi.
Komparasi atau perbandingan dua prestasi kelompok siswa berlatar
belakang MDA dengan yang tidak berlatar belakang MDA dapat kami jawab
dengan jenis penelitian kuantitatif karena kita angkakan supaya jawaban kami
tepat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Sesuai dengan judul yang penulis buat jelas disebutkan bahwa
tempat yang kami pilih adalah di SDN 01 Gebang Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal.
Alasan penulis mengambil tempat tersebut karena SDN 01 Gebang
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah tempat yang termudah dan
terdekat dalam kami melaksanakan penelitian, yang mana merupakan
tempat penulis bertugas dinas sehari-hari sebagai guru Pendidikan Agama
Islam.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu yang penulis butuhkan dalam penelitian pada
responden mulai dari pembuatan perangkat penelitian sampai selesainya
penelitian kami laksanakan 1 bulan yaitu tanggal 18 Juli – 18 Agustus
2011.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
26
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.23
Sedangkan
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.24
Berdasarkan pendapat Suharsini Arikunto, yaitu “apabila subyek
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya kalau subyeknya lebih besar bisa diambil
antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih”.25
Dalam penelitian yang kami lakukan karena populasi kurang dari 100
anak yaitu kelas V (lima) SD 01 Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal berjumlah 23 anak, maka semua diambil agar benar-benar teliti dalam
penelitian.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.26
Dalam
penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel prestasi siswa kelas V
(lima) yang berlatar belakang MDA dan variabel prestasi siswa kelas V (lima)
yang berlatar belakang non MDA. Dua variabel tersebut sebagai sepasang
sampel yang dibandingkan, dalam rangka studi komparatif.
Adapun yang menjadi indikator variabel tersebut adalah :
a. Keterampilan membaca Al Qur’an yang sesuai :
1) Makhorijul huruf
2) Tajwid
b. Keterampilan menulis Al Qur’an
23Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 117
24Ibid, hlm. 118.
25Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1998), hlm. 120.
26Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 60.
27
E. Pengumpulan Data Penelitian
Sebuah penelitian lapangan seperli yang kami teliti ini, penulis
menggunakan metode :
a. Observasi
Observasi adalah bentuk/ cara penelitian dengan mengamati penelitian
yaitu terutama penelitian terhadap murid. Metode ini peneliti mengamati
pada lingkungannya, dapat kepada orang tua, teman atau tetangganya
untuk kevalidan data kami siswa yang bersangkutan belajar di MDA atau
tidak.
b. Interview
Yang kami lakukan dalam penelitian secara interview adalah dengan cara
tanya jawab penulis dengan responden secara lisan. Siswa kami beri
pertanyaan supaya dapat jawaban langsung dari siswa tersebut belajar di
MDA atau tidak.
c. Tes
Pengumpuilan data dengan tes ini puncak dari kegiatan penelitian ini,
semua siswa penulis sodori lembaran berupa tes 10 soal untuk kompetensi
membaca dan 7 soal untuk kompetensi menulis.
F. Metode Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
Yaitu tahap awal dalam analisis untuk memberikan penilaian
terhadap keterampilan membaca dan menulis Al Qur’an peserta didik dari
hasil tes tertulis dan lisan yang kemudian dimasukkan dalam bentuk
penskoran. Adapun penskoran tersebut adalah sebagai berikut :
1) Keterampilan Membaca Al Qur’an
Dalam penelitian ini penulis membuat soal 10 butir yang
dituangkan dalam kriteria penilaian kemudian siswa membaca Al
Qur’an Surat Al Lahab ayat 1-5, sedangkan yang penulis ukur adalah
kemampuan membaca meliputi ketepatan makhorijul huruf dalam
28
melafalkan dan teknik penggunaan ilmu tajwid. Adapun ketentuan
penskorannya sebagai berikut :
a) Skor 5 untuk membaca sempurna
b) Skor 4 untuk membaca amat baik
c) Skor 3 untuk membaca baik
d) Skor 2 untuk membaca kurang baik
e) Skor 1 untuk jawaban tidak baik.
2) Keterampilan Menulis Al Qur’an
Keterampilan menulis Al Qur’an bagi siswa peneliti membuat
7 butir untuk jawaban 8 item nilai. Adapun yang penulis ukur antara
lain : keterampilan menyambung dan menguraikan huruf-huruf
hijaiyah, mengidentifikasi huruf dan harokat, menuliskan huruf arab
ke latin dan latin ke arab, ketepatan menulis, serta kerapihan menulis.
Sistem penskorannya sebagai berikut :
a) Skor 5 untuk penulisan sempurna
b) Skor 4 untuk penulisan amat baik
c) Skor 3 untuk penulisan baik
d) Skor 2 untuk penulisan kurang baik
e) Skor 1 untuk hasil penulisan tidak baik
Setelah kita dapatkan nilai-nilai di atas diharapkan nilai terendah
10 dan yang tertinggi 100 dengan perincian hasil dari keterampilan
membaca Al Qur’an 5 – 50 dan keterampilan menulis Al Qur’an 5 – 50
kemudian ditambahkan, dan dituangkan dalam tabel sehingga dapat kita
hitung dengan rumus selanjutnya.
b. Analisa Uji Hipotesis
Hipotesis di sini dapat diuji dengan menggunakan teknik / tes
dengan rumus seperti di bawah ini :
2
2
1
1
21
22
n
S
n
S
xxt
29
Keterangan :
t : harga student pada obsservasi yang akan diuji taraf
signifikansinya.
x1, x2 : mean = rata-rata
S12, S2
2 : varian
n1, n2 : jumlah sampel
c. Analisa Lanjutan
Setelah hasil penelitian diperoleh, kemudian dikonsultasikan
dengan tabel taraf signiflkansi 1% atau pada taraf signiflkansi 5%. Bila
nilai t yang diperoleh (t0) lebih besar daripada t yang ada dalam tabel,
maka t yang diperoleh adalah signifikan, berarti hipotesis ditcrima.
Namun bila t yang diperoleh (t0) lebih kecil dari nilai t yang ada dalam
tabel, maka t yang diperoleh adalan non signifikan, berarti hipotesis
ditolak.
30
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis bahas tuntas tentang analisis data yang diperoleh dari
observasi, interview sampai kegiatan tes sehingga dapat diketahui ada tidaknya
perbedaan prestasi belajar siswa kelas V (lima) SD 01 Gebang Gemuh Kendal
antara yang berlatar belakang MDA dengan yang sebaliknya.
Data-data yang penulis dapatkan dianalisis lewat rumus t-tes. Adapun cara
menganalisisnya dengan tiga tahap yaitu analisis pendahuluan, analisis hipotesis
dan analisis lanjut.
A. ANALISIS PENDAHULUAN
1. Data Latar Belakang Siswa
Pada tahap penyelidikan tentang latar belakang siswa yaitu antara
siswa yang mengikuti pembelajaran di MDA dan yang tidak, dapat penulis
tuangkan dalam tabel di bawah ini :
TABEL 2
SISWA KELAS V SD 1 GEBANG MDA/NON MDA
No Nama MDA Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
A. Nur Musyafak
Dwi Ngatmono
Dimas M Zakaria
M. Abdul Rohman
Lutfi Adiya
M. Khofidhotul Faqih
Hidayatul Fitriyah
M. Faiq Faul Ihsan
Kholilatul Musawamatun
Miftahul Widad
Huda Ulil Azizi
Prasetyo Humaidullah
Hendrawan Lutfio Dika
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV (empat)
II (dua)
-
II (dua)
-
IV (empat)
III (tiga)
-
II (dua)
II (dua)
31
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Siti Adifatun Amanah
Khoirul Luqman Hakim
Hermawan Dwi Setiawan
Isna Salsabilla
Hendy Kamistiyanti
M. Nailul Autor
Ana Hidayatul Laili
M. Aditya Zefanda NP
Siti Musdalifah
Novi Rahayu
-
-
-
-
IV (empat)
-
II (dua)
-
II (dua)
III (tiga)
IV (empat)
-
II (dua)
-
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :
a. Jumlah siswa kelas V (lima) SD 01 Gebang ada 23 anak
b. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran MDA ada 13 anak
c. Jumlah siswa yang tidak mengikuti pembelajaran MDA ada 10 anak
Jadi dengan keadaan ini penelitian yang penulis lakukan adalah dengan
mengambil sampel semua karena jumlahnya hanya 23 anak saja.
2. Hasil Nilai Tes
Setelah data siswa terpenuhi kemudian penulis melaksanakan tes
untuk mengukur prestasi belajar masing-masing siswa yaitu tentang
keterampilan membaca Al Qur’an dan keterampilan menulis Al Qur’an
dengan hasil mentah sebagai berikut :
32
TABEL 3
HASIL NILAI TES
KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AL UR’AN
BAGI SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MDA
No.
Peserta
Hasil Tes Jumlah
Dibulatkan
Satuan Membaca Menulis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
32
41
43
47
43
42
43
44
19
38
47
41
34
37,5
30
38,75
50
42,5
38,75
42,5
46,25
32,5
38,75
43,75
45
38,75
69,5
71
71,75
97
85,5
80,75
85,5
90,25
51,5
76,75
9,75
86
72,75
7
7
8
10
9
8
9
9
5
8
9
9
7
Data pada tabel 3 di atas bila dibuat diagram terlihat seperti di bawah ini :
33
Dari tabel 3 dan diagram frekuensi di atas dapat dibuat keterangan
bahwa perolehan nilai pada siswa yang berlatar belakang MDA sebagai
berikut :
- 1 orang siswa mendapat nilai 5
- 3 orang siswa mendapat nilai 7
- 3 orang siswa mendapat nilai 8
- 5 orang siswa mendapat nilai 9
- 1 orang siswa mendapat nilai 10
TABEL 4
HASIL NILAI TES
KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AL QUR’AN
BAGI SISWA YANG TIDAK BERLATAR BELAKANG MDA
No.
Peserta
Hasil Tes Jumlah
Dibulatkan
Satuan Membaca Menulis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
22
24
20
20
27
29
25
27
20
21
11,25
16,25
16,25
16,25
25
11,25
25
30
23,75
22,5
33,25
40,25
36,25
36,25
52
40,25
50
57
43,75
42,5
3
4
4
4
5
4
5
6
4
4
Seperti pada tabel 3, tabel 4 ini juga akan kita lihat diagramnya
sebagai berikut :
34
Dari tabel 4 dan diagram frekuensinya dapat diterangkan bahwa :
- 1 orang siswa mendapat nilai 3
- 6 orang siswa mendapat nilai 4
- 2 orang siswa mendapat nilai 5
- 1 orang siswa mendapat nilai 6
3. Data Perbandingan
Setelah data masing-masing yang akan kita bandingkan sudah kita
dapatkan maka data-data di atas kita masukkan ke dalam data
perbandingan di bawah ini :
35
TABEL 5
DATA PERBANDINGAN PRESTASI SISWA
YANG BERLATAR BELAKANG MDA DAN SEBALIKNYA
DI KELAS V SD 01 GEBANG
No Kelompok MDA
(m1)
Kelompok Non MDA
(m2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
7
7
8
10
9
8
9
9
5
8
9
9
7
3
4
4
4
5
4
5
6
4
4
n 13 10
x 8,07 4,3
S 12,25 7,19
S2 178,558 52,61
Keterangan :
n : Jumlah Responden
x : Mean = rata-rata
S : Simpangan baku
S2 : Simpangan baku kuadrat (variansi)
36
07,813
105
1
11
n
mx
3,410
43
2
22
n
mx
33,1349,17811 2 SS
19,761,5222 2 SS
S12 dan S2
2 kita dapatkan dari tabel dibawah ini :
TABEL 6
SKOR PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN SISWA
YANG BER MDA
No x f fx fx2
1
2
3
4
5
5
7
8
9
10
1
3
3
5
1
5
21
24
45
10
25
441
576
2025
100
Jumlah 39 13 105 3167
Keterangan :
x : nilai
f : frekuensi
fx : f dikalikan x
fx2 : fx dikuadratkan
Kemudian kita cari dengan rumus :
2221
n
fx
n
fxS
2
13
105
13
3167
37
207,861,243
12,6561,243
49,178
33,1349,178 S
Maka S1 = 13,33 (Simpangan baku)
Sedangkan untuk mencari simpangan baku dari nilai prestasi belajar BTQ
yang tidak belajar di MDA adalah sebagai berikut :
TABEL 7
SKOR PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN SISWA
YANG NON MDA
No x f fx fx2
1
2
3
4
3
4
5
6
1
6
2
1
3
24
10
6
9
576
100
36
Jumlah 18 10 43 721
Kita rumuskan tabel di atas sebagai berikut :
22
2
n
fx
n
fxS
2
10
43
10
721
23,41,72
49,181,72
61,53
23,761,532 S
Jadi S2 = 7,23 (Simpangan Baku)
38
4. Kategori Nilai
Untuk menyatakan perolehan nilai prestasi dari siswa kelas V
(lima) yang berlatar belakang MDA maupun yang sebaliknya termasuk
dalam keadaan seperti apa, maka penulis menentukan kategori keadaan
nilai sebagai berikut :
KATEGORI NILAI
Nilai Kategori
8 – 10
6 – 7
4 – 5
1 – 3
Amat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
Dari tabel kategori di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai
yang diterima oleh siswa yang mengikuti MDA tergolong dalam kategori
sangat baik, yaitu 8,07. Sedangkan yang tidak mengikuti pembelajaran di
MDA sore hari tergolong dalam kategori kurang yaitu 4,3.
B. ANALISIS HIPOTESIS
Dalam analisis atau pengujian hipotesis yang diharapkan adalah
menggunakan rumus t-tes, rumus t-tes seperti yang dikemukakan oleh
Sugiono adalah “Pengujian hipotesis t-tes, terdapat beberapa rumus yang
digunakan untuk pengujian”28
. Dalam hal ini penulis mengambil rumus t-tes
separated varian yaitu sebagai berikut :
2
2
1
1
21
22
n
S
n
s
xxt
10
61,53
13
49,178
3,407,8
28Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 273.
39
36,573,13
77,3
09,19
77,3
86,037,4
77,3
Sedangkan data yang penulis peroleh dari t-tes menurut SPSS adalah sebagai
berikut :
40
C. ANALISIS LANJUT
Setelah semua data kami olah menurut t-tes manual dapat disimpulkan
bahwa hipotesis dapat diterima setelah dikonsultasikan dengan t-tabel.
Sebelum dikonsultasikan pada t-tabel penulis mencari dulu dk, dk
dapat dicari dengan rumus n1+n2-2, maka didapatkan 13+10-2 = 21. jadi dk =
21.
Dengan dk 21 dikonsultasikan pada t-tabel taraf kesalahan 5% = -
1,721, sedangkan pada taraf kesalahan 1% = -2,518. Dalam hal ini berlaku
ketentuan bahwa bila t hitung lebih kecil atau sama dengan t-tabel, maka Ho
diterima, ternyata t hitung lebih besar daripada t tabel yaitu 0,86 > – 1,721
pada taraf kesalahan 5% dan 0,86 > – 2,518 pada taraf kesalahan 1%.
Disini terdapat selisih antara hitungan yang penulis lakukan dengan
hitungan SPSS, namun hal itu penulis ambil pernyataan bahwa hal itu tak
mengapa sebab yang jadi patokan adalah sama-sama ditemukan signifikan.
41
Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis yang penulis buat dapat
diterima atau signifan yang artinya ada perbedaan siswa kelas V (lima) SD 01
Gebang Gemuh Kendal antara yang berlatar belakang MDA dengan yang
sebaliknya.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian lapangan seperti yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya, maka secara garis besar dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Prestasi belajar siswa kelas V (lima) SD yang mengikuti pembelajaran di
MDA sangat terpacu dalam mempelajari bidang studi pendidikan Agama
Islam khususnya materi pokok pendidikan membaca dan menulis huruf-
huruf AL Qur’an terbukti setelah diadakannya penelitian oleh penulis
dengan cara tes menghasilkan rata-rata data mentah 8,07 dalam hal ini
terhitung amat baik (8 – 10).
2. Bagi siswa kelas V (lima) SD yang tidak mengikuti pembelajaran di MDA
prestasi belajarnya sangat tertinggal dengan teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran di MDA, ini terbukti bahwa hasil dari penelitian
yang penulis lakukan bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di
MDA mendapatkan rata-rata hanya 4,30 dalam hal ini termasuk kurang (4
– 5).
3. Sangat terlihat jelas perbedaan prestasi belajar kelas V (lima) SD yang
mengikuti pembelajaran di MDA sore harinya daripada yang tidak, dengan
melihat rata-rata pada hasil penelitian yang penulis lakukan, yaitu antara
8,07 bagi yang ikut pembelajaran di MDA dan 4,30 bagi yang tidak
mengikuti pembelajaran di MDA.
B. Saran-saran
Sehubungan dengan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang
dapat dijadikan masukan positif.
1. Bagi pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, terutama orang
tua marilah kita dukung anak-anak kita dalam mempelajari ketrampilan
baca tulis Al Qur’an, karena kita sadari betul bahwa belajar Al Qur’an
42
43
adalah sangat penting karena hasilnya dapat menuntun kita dalam hidup di
dunia dan akhirat.
2. Bagi anak-anak SD khususnya SD 01 Gebang Gemuh Kendal pertahankan
yang sore hari mengikuti pembelajaran di MDA karena dengan belajar di
MDA dapat memacu prestasi dalam mempelajari baca tulis Al Qur’an,
sedangkan bagi yang tidak mengikuti di MDA lebih giat lagi dalam
belajar supaya tidak tertinggal jauh oleh teman-temanmu yang belajar di
MDA.
3. Bagi guru SD khususnya guru PAI hendaknya lebih meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar agar siswa meningkat prestasi belajarnya
khususnya ketrampilan baca tulis Al Qur’an.
C. Penutup
Alhamdulillah atas berkat rahmat, taufiq serta hidayah Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu demi perbaikan dan kesempurnaan hasil karya
yang cukup sederhana ini, penulis mengharapkan kritik maupun saran dari
pembaca yang budiman.
Akhirnya penulis sangat berharap, semoga hasil skripsi jerih payah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, Departemen Agama RI, 2009.
Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1998.
Az Zabidi, Imam, Tarjamah Shohih Al Bukhori, Jakarta: Pustaka Amani, 2002.
Bahri, Syaiful, Djamarah, Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta.
Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Suara, 1992.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
Pustaka, 1988.
Lutfi, Ahmad, Pembelajaran Al Qur’an dan Hadits, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Departemen Agama RI, 2009
Purwanto, Ngalim M., Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996.
Qurrota’Aini, Tu’ti, Diktat ”Materi Kuliah DAI”, Semarang: IAIN, 2010-2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 1995.
Sunarjo, Al Quran dan Terjemahnya, Surabaya: Mahkota, Departemen Agama RI,
1990.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
1995.
Tirtonegoro, Sutratinah, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya,
Jakarta: Bina Aksara, 1984.
Usman, Uzer, dan Setyowati, Lilis, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993.
UUD 1945 Hasil Amandemen
WS, Winkell, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi, Jakarta: PT. Gramedia, 1986.
Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hilda Karya,
1983.
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Naskah Soal Tes
1. Keterampilan Membaca
Ketentuan :
a. Peneliti menyodorkan tulisan dari QS. Al Lahab
b. Responden membacakan ayat yang dikehendaki peneliti
c. Sifat soal = soal lisan
d. Naskah soal :
2. Keterampilan Menulis
Ketentuan :
a. Peneliti menyodorkan lembar soal kepada responden untuk dikerjakan.
b. Setiap item soal mewakili satu kompetensi
c. Sifat soal = keterampilan menulis
d. Naskah soal sebagai berikut :
1) Rangkaikanlah huruf-huruf pada ayat dibawah ini!
ت ب ت ي د ا آ ب ي ل ھ ب و ت ب
2) Uraikan menurut huruf hijaiyah terpisah
3) Terletak pada huruf apa sajakah yang berharakat dhummah pada
ayat dibawah ini!
4) Ayat dibawah ini ada dua huruf ba’, harakat apa sajakah yang ada
pada huruf itu?
5) Lakum dinukum waliyadin
Tuliskan menjadi huruf arab bersambung!
6) Tuliskan kedalam huruf latin ayat dibawah ini!
7) Tuliskan kembali ayat dibawah sebanyak 2 kali !
B. Penskoran
1. Penskoran/Pengukuran Keterampilan Membaca
FORMAT PENILAIAN TINDAKAN
CARA PESERTA DIDIK MEMBACA AL QUR’AN
Nama SD : SD N 01 Gebang
Mata Pelajaran : PAI / BTQ
Nama Peserta Didik : ..........................................
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Hari / Tanggal : ..........................................
No Aspek yang diamati Skor
Jml 5 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Melafalkan dengan makharijul huruf yang baik
Cara membaca mad tabi’i
Cara membaca qolqolah
Cara membaca mad jaiz munfasil
Cara membaca ikhfa’
Cara membaca idzhar
Cara membaca ghunnah
Cara membaca idghom bilaghunnah
Cara membaca madshilah qasirah
Cara membaca idzhar syafawi
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
5 = Skor nilai membaca sempurna Guru PAI / Peneliti
4 = Skor nilai membaca amat baik
3 = Skor nilai membaca baik
2 = Skor nilai membaca kurang baik
1 = Skor nilai membaca tidak baik MUDLOFIR
2. Penskoran / Pengukuran Keterampilan Manulis
FORMAT PENILAIAN TINDAKAN
KETERAMPILAN MENULIS AL QUR’AN ANAK DIDIK
Nama SD : SD N 01 Gebang
Mata Pelajaran : PAI / BTQ
Nama Peserta Didik : ..........................................
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Hari / Tanggal : ..........................................
No Aspek Penilaian Skor
Jml 5 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Cara merangkai huruf-huruf hijaiyah
Cara menguraikan huruf hijaiyah
Mengidentifikasi huruf hijaiyah
Mengidentifikasi harokat
Menyalin huruf latin ke huruf arab
Menyalin huruf arab ke huruf latin
Ketepatan menulis
Kerapihan menulis
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
5 = Skor nilai menulis sempurna Guru PAI / Peneliti
4 = Skor nilai menulis amat baik
3 = Skor nilai menulis baik
2 = Skor nilai menulis kurang baik
1 = Skor nilai menulis tidak baik MUDLOFIR
C. Penskoran
1. Penskoran/Pengukuran Keterampilan Membaca
FORMAT PENILAIAN TINDAKAN
CARA PESERTA DIDIK MEMBACA AL QUR’AN
Nama SD : SD N 01 Gebang
Mata Pelajaran : PAI / BTQ
Nama Peserta Didik : ..........................................
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Hari / Tanggal : ..........................................
No Aspek yang diamati Skor
Jml 5 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Melafalkan dengan makharijul huruf yang baik
Cara membaca mad tabi’i
Cara membaca qolqolah
Cara membaca mad jaiz munfasil
Cara membaca ikhfa’
Cara membaca idzhar
Cara membaca ghunnah
Cara membaca idghom bilaghunnah
Cara membaca madshilah qasirah
Cara membaca idzhar syafawi
Jumlah
Rata-rata
Guru PAI / Peneliti
MUDLOFIR
NASKAH SOAL
KETERAMPILAN MENULIS AL QUR’AN ANAK DIDIK
Nama SD : SD N 01 Gebang
Mata Pelajaran : PAI / BTQ
Nama Peserta Didik : ..........................................
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Hari / Tanggal : ..........................................
8) Rangkaikanlah huruf-huruf pada ayat dibawah ini!
ت ب ت ي د ا آ ب ي ل ھ ب و ت ب
9) Uraikan menurut huruf hijaiyah terpisah
10) Terletak pada huruf apa sajakah yang berharakat dhummah pada ayat dibawah
ini!
11) Ayat dibawah ini ada dua huruf ba’, harakat apa sajakah yang ada pada huruf
itu?
12) Lakum dinukum waliyadin
Tuliskan menjadi huruf arab bersambung!
13) Tuliskan kedalam huruf latin ayat dibawah ini!
14) Tuliskan kembali ayat dibawah sebanyak 2 kali !