supplemental oxygen therapy
TRANSCRIPT
Terapi Oksigen Tambahan
Fika Amanda MaengkomIndra Gunawan
Pendahuluan
• Tujuan: mempertahankan oksigenasi jaringan cukup dan fungsi normal organ.
• Fokus pada ventilasi alveolar dan penggunaan terapi oksigen tambahan untuk meningkatkan oksigenasi arteri pada pasien hipoksemia tetapi tidak membutuhkan ventilasi mekanis.
Patofisiologi Hipoksemia
• Hipoksemia : defisiensi relatif oksigen dalam darah arteri yang diukur dengan tekanan arterial oksigen (PaO2)
• Hipoksia : tekanan oksigen yang tidak adekuat pada tingkat seluler– Dx berdasarkan fungsi organ dan oxygen
delivery
Patofisiologi Hipoksemia...
• PaO2 ditentukan oleh tekanan oksigen inspirasi, ventilasi alveolar, dan distribusi ventilasi dan perfusi (V / Q) di paru-paru
• 5 mekanisme hipoksemia:1.Penurunan fraksi oksigen inspirasi
(FiO2)2.Hipoventilasi alveolar3.Keterbatasan difusi pada membran alveolar-
kapiler4.Shunt5.V / Q mismatch
Patofisiologi Hipoksemia...
• Hipoventilasi alveolar murni pada pasien kritis sering berhubungan dengan:– overdosis obat– trauma SSP : trauma kepala, stroke, SAH,
SDH, edema serebral.
• Hipoksemia → penurunan tekanan oksigen alveolar (PaO2), diukur dengan persamaan gas alveolar :
PaO2 = FiO2 (PB - 47) - PaCO2 / R
• Hipoventilasi → PaO2 ↓ dan PaCO2 ↑, gradien
oksigen alveolar - arterial ([Aa]O2) & rasio
arterial - alveolar (PaO2/PAO2) normal.
• Abnormal [A-a]O2 & PaO2/PAO2 :– keterbatasan difusi pada alveolar-capillary membrane
– shunt → intracardiac atau intrapulmonary
– V/Q mismatch → penyebab umum hipoksemia,
membaik dengan terapi oksigen
Patofisiologi Hipoksemia...
Tujuan Terapi Oksigen Tambahan
• koreksi hipoksemia
• PaO2 ≥ 60 mmHg atau SaO2 ≥ 90%
Indikasi
• suspek hipoksemia
• AMI
• trauma hebat
• penyembuhan post-op dari anestesia
Gejala Klinis Hipoksemia
• takikardia• takipnea• tekanan darah ↑• gelisah• disorientasi• sakit kepala• gangguan penilaian• bingung
Gejala Klinis Hipoksemia...
• Hipoksemia berat :– pernapasan melambat dan ireguler– bradikardi– hipotensi– kejang– koma
Oxygen Delivery Systems
• low flow → variable performance– sejumlah kecil 100% oksigen sebagai
tambahan, FiO2 berdasarkan pola pernapasan pasien dan minute ventilation.
• high flow → fixed performance– suplai premixed oxygen sesuai dengan
volume yang dibutuhkan pasien dengan total ventilatory
– FiO2 konstan
Low Flow System
• paling banyak digunakan
• sederhana
• mudah digunakan
• murah
• banyak dikenal oleh tenaga medis
• diterima dengan baik oleh pasien
Low Flow System...
• nasal cannula
• simple face mask
• partial rebreathing mask
• non rebreathing mask
• tracheostomy collars
Kanula Nasal
• paling banyak digunakan• 100% oksigen pada flow
rate 0.5 - 6 L/menit– >6 L/menit :
ketidaknyamanan nasal - tidak dapat ditoleransi pasien
– >4 L/menit : harus dilembabkan untuk mencegah kekeringan/iritasi mukosa nasal
Kanula Nasal...
• syarat : rongga nasal paten/tidak terganggu untuk pengisian anatomic reservoir
• keuntungan : kenyamanan pasien
• kerugian : – iritasi mukosa hidung pada flow rate tinggi – reaksi alergi pada komponen kimiawi tube– FiO2 berubah sesuai pola pernapasan pasien
Simple Face Mask
• 35% - 50% oksigen
pada flow rate ≥5
L/menit
• reservoir masker
(100-200 ml) untuk
meningkatkan fraksi
O2 pada tidal volume
Simple Face Mask...
• Kerugian :– resultant variable FiO2
– harus dilepas bila akan makan dan minum
Partial - Rebreathing Mask
• 600 - 1000 ml kantong reservoir
• FiO2 ≥ 0.50 dengan flow rate yang rendah
• berguna untuk transport pasien dengan suplai oksigen portabel
Nonrebreathing Mask
• 600 - 1000 ml reservoir bag
• mirip partial rebreathing mask dengan penambahan 3 katub 1 arah– untuk venting exhaled gas + cegah masuknya
udara bebas– cegah exhaled gas masuk ke reservoir bag
• tidal volume hampir 100% oksigen dengan FiO2 yang tinggi
Nonrebreathing Mask
• kerugian :– resiko atelektasis– keracunan oksigen
(bila digunakan >24 - 48 jam)
• hanya untuk terapi jangka pendek
Tracheostomy Collars
• melembabkan jalan nafas buatan• FiO2 tidak bisa diprediksi, inkonsisten,
tergantung dari pola pernapasan pasien
High Flow System
• mengalirkan volume campuran gas dengan jumlah cukup
• flow rate melebihi ventilasi per menit pasien & memenuhi kebutuhan inspirasi pesien
• keuntungan :– konsentrasi oksigen tetap (FiO2)– kelembaban & temperatur terkontrol
High Flow System...
• Air-entrainment (Venturi) Mask
• Aerosol Mask
Noninvansive Ventilation
• oksigen juga bisa dialirkan menggunakan ventilator mekanik lewat masker yang dipasang pada wajah pasien, tanpa perlu intubasi trakeal.– nasal mask– full facial mask
• keberhasilan bergantung pada:– penerimaan pasien– toleransi terhadap kencangnya masker
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
• tujuan utama penggunaan CPAP → terapi obstructive sleep apnea (nasal mask)
• pada pasien kritis → memperbaiki oksigenasi dengan membuka alveoli yang kolaps & mengurangi kerja pernapasan dengan menaikkan functional residual capacity
• Mask CPAP– pasien harus bisa bernafas spontan
– kontraindikasi : hipoventilasi
Monitoring of Oxygenation
• Arterial Blood Gas Analysis– pH, PaO2, PaCO2, dan SaO2– pH & PaCO2 → st. asam-basa & ventilasi
alveolar– sensitif untuk hipoksemia– FiO2 + PaCO2 + PaO2 → alveolar-arterial
oxygen gradient
Monitoring of Oxygenation
• Pulse Oximetry– standar monitoring pasien hipoksemia– SaO2– non-invasif, tidak mahal, sederhana,
peletakan probe pada jari atau telinga, nyaman untuk pasien
– akurat pada range saturasi 70% - 100%– dependen pada perfusi jaringan
Komplikasi
• Asidosis respiratorik kronik yang memburuk secara akut → COPD
• Atelektasis absorpsi– timbul ketika konsentrasi tinggi oksigen
alveolar menyebabkan kolapsnya alveolar• Keracunan Oksigen
– FiO2 tinggi (hiperoksia jaringan paru)→ radikal bebas oksigen tinggi → merusak membran sel
– koreksi hipoksemia jauh lebih penting dibandingkan potensi toksisitas oksigen
Terima Kasih