surat keterangan penelitian - uksw
TRANSCRIPT
65
66
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
67
68
69
RPP SIKLUS I DAN SIKLUS II
70
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Negeri Mangunsari 05
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Waktu : 4 x 35 menit (2x Pertemuan)
Model : Kooperatif Tipe Picture And Picture
A. STANDAR KOMPETENSI :
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
B. KOMPETENSI DASAR :
7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
C. INDIKATOR
o Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
o Menggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan, permukaan (kasar
dan halus)..
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Picture And Picture siswa diharapkan dapat:
o Melalui pegamatan siswa dapat mengetahui jenis batuan berdasarkan cara
pembentukkannya
71
o Melalui penjelasan guru siswa dapat memahami pembentukan batuan beku
dan mengetahui contohnya :
o Melalui demostrasi siswa dapat memahami pembentukan batuan sedimen
dan mengetahui contohnya :
o Setelah guru menjelaskan siswa dapat memahami pembentukan batuan
metamorf dan mengetahui contohnya :
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model
o Koopertaif Tipe Picture And Picture
2. Metode :
o Ceramah
o Kerja kelompok
o Penugasan
o Demonstrasi.
F. MATERI POKOK
Proses Pembentukan Tanah
- Tanah berasal dari bantuan yang telah lapuk. dan tanah merupakan sumber
penghidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
- Tanah oleh manusia diolah merupakan tumpuhan kehidupan manusia menjadi
tanah pertanian.
3. Batuan Beku Yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
Batuan beku berdasarkan proses terbentuknya dibedakan atas batuan
vulkanik dan batuan Pluto.
Batuan Vulkanik :adalah batuan yang terbentuk saat terjadi letusan gunung
berapi dan membeku di permukaan bumi.
BatuanPluto : adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin di
dalam kerak bumi.
72
Jenis-jenis batuan beku:
N
o
Nama Cara
terbentuknya
Ciri-ciri Manfaat
1.
Batu apung
Dari
pendinginan
magma yang
bergelumbung-
gelumbung gas.
Warna keabu-
abuan, berpori-
pori,
bergelembung,
ringan, terapung
dalam air.
Untuk bahan
penggosok.
2.
batu obsidian
Dari lava
permukaan yang
mendingin
dengan cepat
Berwarna hitam,
seperti kaca
tidak ada kristal-
kristal.
Untuk alat
pemotong dan
ujung tembok.
3.
Granit
Dari
pendinginan
magma yang
terjadi dengan
lembut dibawah
permukaan
bumi.
Terdiri atas
kristal-kristal
kasar, warna
putih sampai
abu-abu,
kadang-kadang
jingga.
Untuk bahan
bangunan.
4.
Batu basat
Dari
pendinginan
lava yang
mengandung
gelembung gas,
tetapi gasnya
tetap menguap.
Berwarna hijau
keabu-abuan
berlubang-
lubang sehingga
kasar.
Untuk bahan
bangunan.
73
5.
Batuan desit
Dari magma
yang membeku
dibawah kerak
bumi dan proses
pembekuannya
sangat cepat
termasuk batuan
Pluto.
Warna putih
keabu-abuan,
permukaan
kasar.
Untuk bangunan
candi dan arca.
4. Batuan Endapan (batuan sedimen)
Yaitu batuan yang terjadi karena pengendapan bahan-bahan batuan
yang berasal dari kikisan batuan lain. Mengalami pelapukan karena pengaruh
erosi, perubahan suhu (panas, dingin) dan gerakan bumi.
Batuan endapan mempunyai ciri-ciri berlapis-lapis karena lapisan itu
sesuai dengan kekuatan bantuan. Butiran yang bundar dan besar dinamakan
konglomerat. Bila butiran kasar dan bersudut-sudut tajam dinamakan breksi.
74
Macam-macam batuan sedimen :
No Nama Cara terbentuknya Ciri-ciri Manfaat
1.
Batu pasir
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
batuan beku yang
butiran-butirannya
kecil
Jelas terlihat tersusun
dan butir-butir pasir,
warna abu-abu,
kuning, merah.
Untuk
bahan
bangunan
2.
Batu
konglomerat
Berasal dari batuan
endapan hasil
pelapukan batuan
beku.
Terdiri dari kerikil-
kerikil yang
permukaannya
tumpul.
Sebagian
bagan
bangunan.
3.
Batu serpih
Berasal dari geluh
endapan dan tanah
liat.
Terdiri dari butiran-
butiran batu lempeng
berwarna abu-abu,
kehijauan, merah dan
kuning.
Untukbahan
bangunan.
4.
Batu kapur
Berasal dari cangkang
serta kerangka hewan
laut dan batu karang.
Terdiri dari kapus
halus, warna putih
agak abu-abu.
Campuran
untuk
membuat
semen.
5. Batuan malihan atau batuan metamorf
Adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang
mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Beberapa batuan endapan
75
yang berubah menjadi batuan malihan ialah : batu pualam/metamorf dan batu
gamping batu sabak (batu tulis) dari batu serpih.
Jenis batuan metamorf :
No Nama Cara terbentuknya Ciri-ciri Manfaat
1.
Batu
tulis/batusabak
Berasal dari batuan
serpih yang
mengalami
perubahan suhu dan
tekanan tinggi.
Berwarna abu-abu
kehijau-hijauan dan
hitam, dapat dibelah-
belah menjadi
lempeng-lempeng
tipis-tipis.
Untuk papan
menulis anak
sekolah.
2.
batu genes
Berasal dari batuan
Pluto granit yang
mengalami
metamorf osakaena
panas dan tekanan.
Berwarna putih
keabu-abuan dank
eras.
Untuk bahan
kerajinan.
3.
Batu
pualam/marmer
Terbentuk bila batu
kapur mengalami
perubahan suhu dan
tekanan tinggi.
Warnanya putih hitam
dan keras dan
permukaannya halus.
Bila ditetesi asam
mengeluarkan bunyi
mendesis.
Untuk bahan
meja, papan
nama
batunisan,
dinding
tembok dan
dasar lantai.
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA ( KBM) SIKLUS I
76
Pertemuan 1
Apersepsi dan Motivasi :
1. Kegiatan Awal :
o Memberikan salam dilanjutkan berdoa
o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang
akan disampaikan.
o Guru mengabsen kehadiran siswa.
o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran
yang akan digunakan.
o Guru mengadakan persepsi dengan mengingat kembali pelajaran
yang lalu, kemudian guru meminta siswa memperhatiakan guru
memberi pertanyaan “ anak-anak siapa yang pernah melihat
jenis-jenis batuan ?
o Setelah apersepsi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
berserta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
5 m
e
n
i
t
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
o Siswa diminta mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
o Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
o Guru dan siswa bertanya jawab tentang prose pebentukan tanah
karena pelapukan.
Elaborasi
o Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.
o Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada tiap kelompok.
o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis batuan beku,
batuan sedimen,dan batuan metamorf.
o Guru menujuk siswa secara bergantian untuk memasangkan
gambar dengan pertanyaan yang ada.
77
o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok dengan
menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan guru, sambil guru
dan siswa bertanya jawab.
Konfirmasi
o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa .
o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
. Kegiatan Akhir :
- Guru meminta siswa mengerjakan evaluasi
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar
- Guru mentup pelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan: 2
Kegiatan awal :
o Memberikan salam dilanjutkan berdoa
o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang akan
disampaikan.
o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu, serta buku pelajaran yang
akan digunakan.
o guru menjelaskan materi yang akan dipelajari serta tujuan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran.
1. Kegiatan Inti
Eksplorasi
o Guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari.
o Melalui penjelasan guru dan tanya jawab tentang jenis – jenis batuan
karena proses pelapukan.
o Guru menujukan dan menjelaskan gambar – gambar kegiatan yang
78
berkaitan dengan jenis-jenis tanah karena proses pelapukan.
Elaborasi
o Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.
o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis – jenis tanah karena
proses pelapukan.
o Guru meminta siswa untuk memasangkan gambar – gamabar sesuai
dengan jenisnya,cara terbentuknya, ciri –ciri, dan manfaatnya.
o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok menggunkan alat
peraga yang sudah disiapkan guru,sambil guru dan siswa bertanya
jawab.
Konfirmasi
o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa .
o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
. Kegiatan Akhir
o Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi
o Siswa mnegerjakan evaluasi
o Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar
o Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alatnya:
o Gambar – gambar batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
Sumber Belajar :
79
80
LKS Siklus I Pertemuan 1
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelas / Semester : V/ 2
Mata pelajaran : IPA
Pokok Bahasan :Proses Pelapukan Tanah Karena Pelapukan.
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk : Pasangkanlah Gambar Batu Dengan Keterangan Yang Sesuai !
a. Batu Apung
Batu apung berwarna keabu-abuan, berpori-pori,bergelembung, dan ringan
terapung dalam air. Batu ini terbentuk dari pendingin cepat lava yang
bergelembung-gelembung gas dan terjadi dipermukaan bumi, dan sebagai untuk
bahan penggosok.
Pertnyannya :
1) Bagimana cara terbentuknya batuan apung ?
2) Bagimana ciri –ciri batu apung tersebut ?
3) Apa manfaat batu apung tersebut ?
81
Soal siklus I Pertemuan II
Evaluasi:
a. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban
yang paling tepat!
1. Bantuan endapan disebut juga batuan….
a. metamorf c. vulkanik
b. magma d. sedimen
2. Batuan yang terbentuk dari letusan gunung berapi disebut batuan….
a. vulkanik c. breksi
b. pluto d. kapur
3. Yang termasuk batuan beku adalah….
a. batu granit, batu pasir c. batu granit, batu basal
b. batu basal, batu apung d. batu apung, batu pasir
4. Berikut ini adalah jenis-jenis pelapukan batuan, kecuali ... .
a. pelapukan biologi c. pelapukan fisika
b. pelapukan morfologi d. pelapukan kimia
5. Batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan hancur.
Hal tersebut salah satu dari pelapukan ….
a. kimia c. biologi
b. morfologi d. fisika
6. Yang termasuk batuan sediment adalah batu….
a. pasir, batus erpilo c. pasir, batu serpih
b. batuan andesit, batu serpih d. batu basal, pasir
7. Batu yang dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis pada jaman sebelum
ada kertas adalah ….
a. batu serpih c. batu marmer
b. batu sabak d. batu breksi
8. Berikut ini ciri-ciri batu obsidian, kecuali….
a. berorngga-rongga c. berwarna hitam
b. permukaan halus d. mengkilat
82
9. Jenis batu berikut ini yang tidak dimanfaatkan untuk bahan bangunan adalah
….
a. batu pasir c. batu basal
b. batu sabak d. batu grenit
10. batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan beku adalah ....
a. batu granit, batu apung, batu pasir
b. batu pasir, batu serpih, batu kapur
c. batu apung, batu obsidian, batu granit
d. batu basal, batu pualam, batu sabak
11. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku didalam kerak bumi
dinamakan ....
a. batuan vulkanik c. batuan pluto
b. batuan endapan d. batuan milihan
12. batuan yang terbentuk dari pembekuan magma dan lava disebut ....
a. batuan beku c. batuan endapan
b. batuan metamorf d. batuan malihan
13. batuan apung dan obsidian termasuk jenis batuan ....
a. beku c. endapan
b. metamorf d. serpih
14. proses pelapukan batuan akan membentuk ....
a. kayu c. batu
b. tanah d. lumut kerak
15. batuan endapan yang mengalami perubahan wujud disebut ....
a. beku c. metamorf
b. sediman d. basal
16. peristiwa pelapukan batuan karena perubahan suhu disebut ....
a. pelapukan kimia c. pelapukan biologi
b. pelapukan fisika d. pelapukan mekanik
17. batuan yang biasa dipakai oleh manusia purba untuk alat potong adalah batu
....
a. basal c. pualam
b. obsidian d. grafit
83
18. batuan yang terbentuk dari pembekuan lava dari gunung berapi yang gasnya
telah menguap disebut ....
a. batu basal c. batu granit
b. batu apung d. batu obsidian
19. pelapukan batuan yang terjadi karena gerakan air, angin , dan letusan gunung
merapi disebut pelapukan ....
a. kimiawi c. fisika
b. mekanik d. biologi
20. batuan yang banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan jalan raya dan
bangunan adalah ....
a. batu granit c. batu apung
b. batu basal d. batu obsidian.
I. Kunci jawaban :
1. D 11. C
2. C 12. A
3. B 13. A
4. C 14. B
5. B 15. C
6. C 16. B
7. C 17. B
8. A 18. A
9. B 19. B
10. A 20. A
84
85
Materi Pada Siklus I
Proses pembentukan tanah karena pelapukan
Proses pembentukan Tanah
proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan,baik pelapukan
fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batu anakan menjadi
lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum
dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah atau disebut juga dengan
regolith karena masih menujukan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus
berlangsung sehingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah.
Disini kita akan membicarakan tentang proses pelapukan merupakan salah
satu proses yang mempercepat denudasi. Batuan, baik batuan beku, sedimen
maupun metamorf yang tersingkap diatas permukaan, bersentuhan dengan
atmosfir, hidrosfir dan biosfir akan mengalami proses pelapukan. Batuan akan
terubah secara fisik dan atau secara kimiai. Di alam, kedua proses ini sulit
dibedakan, karena berlangsung secara bersamaan. Namun secara teoritis kedua
proses ini dibedakan. Proses pelapukan inilah salah satu proses yang mengubah
permukaan bumi setiap saat meskipun perubahannya tidak tampak dengan segera,
sebagaimana yang telah diutarakan bahwa faktor waktu sangat berpengaruh dalam
proses ini.
Pelapukan adalah proses berubahnya batuan menjadi tanah (soil) baik oleh
proses fisik atau mekanik (disintegrasi) maupun oleh proses kimia
(decomposition). Proses decomposition dapat menyebabkan terjadinnya mineral-
mineral baru. (Sawkins dkk, 1978: 346).
1) Proses pelapukan fisika atau mekanik ialah:
Pelapukan secara fisik Pelapukan secara fisik umumnya disebut pelapukan
fisika (physical weathering) atau dikatakn pula pelapukan mekanik (mechanical
weathering). Pada proses pelapukan ini hanya terjadi perubahan fisik saja secara
86
mekanik, tidak disertai perubahan kimia. Sehingga komposisi kimianya tetap yang
berubah hanya sifat fisiknya saja.
Dari yang semula mempunyai bentuk tubuh batuan besar serta masif,
hancur menjadi bentuk-bentuk lebih kecil, yang terjadi hanya disintegrasi saja,
perubahan fisik batuan ini dapat diakibatkan oleh beberapa cara.
Rekahan-rekahan (sheeting joint)
Perubahan secara fisik atau terurainnya batuan yang semula masif dapat
terjadi akibat hilangnya tekanan dari beban lapisan diatasnya yang semula
menimbunnya. Akibat lapisan penimbunan tererosi, maka beban yang menekan
batuan akan hilang. Dengan hilangnya beban, maka batuan seolah-olah mendapat
tekanan dari dalam, yang menjadikan rekahan-rekahan yang sejajar dengan
permukaan. Kenampakannya seperti perlapisan, dan dinamakan kekar berlembar
atau sheeting joint. Pengaruh hilangnya beban ini tidak terlalu tebal, pada
umumnya tidak melebihi dari 50 meter, karena beban ini cukup berat sehingga
kekar tidak berkembang lebih lanjut.
Tekanan Es (frost wedging)
Pada suhu yang sangat rendah, melebihi titik beku, air akan membeku
menjadi es. Air yang membeku mempunyai volume yang lebih besar sekitar 9
persen. Tekanan dari membesarnya volume ini dapat menghancurkan batuan.
Pembekuan air yang terdapat didalam pori-pori dan rekahan batuan menekan
dinding disekitarnya, dan dapat menghancurkan batuan. Pelapukan mekanik ini
umumya terjadi didaerah pegunungan tinggi, atau daerah bermusim dingin.
Penekanan dari pertambahan volume ini paling efektif pada suhu antara -5o
C
sampai -15o C.
Pertumbuhan Kristal
Air tanah yang mengalir perlahan melalui rekahan-rekahan batuan
dibawah permukaan mengandung ion-ion yang dapat mengendap sebagai garam
dan terpisah dari larutannya. Pertumbuhan kristal-kristal garam ini menekan
87
celah-celah atau rongga antara butir pada batuan, sehingga batuan tersebut dapat
terdisintegrasi atau hancur. Gejala semacam ini sering terlihat didaerah gurun,
dimana air tanah naik dan menguap dengan cepat.
Pengaruh Suhu (thermal)
Berawal dari hukum fisika bahwa bila suatu bahan yang dipanaskan akan
memuai dan mengkerut kembali apabila dingin, orang berpendapat demikian pula
yang terjadi dalam pelapukan mekanik. Perbedaan suhu antara siang hari dan
malam hari dapat menghancurkan batuan. Pada siang hari batuan mengalami
panas, maka mineral-mineralnya akan memuai, dengan daya muaianya masing-
masing yang tidak sama. Pada malam hari suhu turun dan mineral mengkerut
kembali, sehingga ikatan antara butir atau mineral melemah dan lama-kelamaan
terlepas. Bila tidak ada lagi ikatan antara mineral dalam batuan, maka hancurlah
batuannya. Akan tetapi pada percobaan di laboratorium terhadap batuan di
permukaan, perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berpengaruh terhadap
batuan. Sehingga faktor waktu dan perubahan suhu yang ekstrim secara
periodiklah yang berperan.
Pengaruh tumbuhan
Benih tumbuhan yang hisup pada celah batuan makin lama makin besar
menjadi pohon. Akarnya akan membesar, menekan dan menerobos batuan
disekitarnya secara perlahan dan menghancurkan batuannya. Penghancuran
batuan oleh akar tumbuhan ini tidak semata-mata oleh tekanan akar saja, tetapi
ada unsur kimianya.
88
Contoh Pelapukan fisika / mekanik.
2) Pelapukan kimia ialah :
Pelapukan kimia Pelapukan kimia atau dekomposisi kimia adalah
„penghancuran‟ batuan oleh pengubahan kimia terhadap mineral-mineral
pembentuknya yang melibatkan beberapa reaksi penting antara unsur-unsur di
atmosfir dan mineral-mineral pada kerak bumi. Dalam proses-proses ini, struktur
dalam mineral semula terurai dan terbentuk mineral-mineral baru, dengan struktur
kristal baru yangt stabil diatas permukaan bumi. Reaksi-reaksi yang demikian
menyebabkan terjadinya perubahan besar terhadap komposisi kimia, sifat fisik
89
batuan, sehingga dapat dikatakan proses dekomposisi. Misalnya mineral-mineral
yang terdapat dalam batuan beku dan metamorf terbentuk pada kondisi suhu dan
tekanan tinggi. Bila sampai di permukaan bumi, baik suhu maupun tekanannya
jauh lebih rendah dari kondisi saat pembentukan. Untuk mencapai keseimbangan
mineral tersebut terurai dan komponen komponennya membentuk mineral baru
yang lebih stabil pada lingkungan atmosfir.
Mineral-mineral yang terbentuk pada awal pendinginan magma, pada suhu
dan tekann tinggi, olivin dan kelompok feldspar misalnya, akan lebih mudah
mengalami pelapukan dipermukaan, karena kondisinya jauh dibawah saat
pembentukannya. Sedangkan mineral yang terbentuk paling akhir yaitu kuarsa,
akan lebih tahan terhadap pelapukan karena kondisi pembentukannya hampir
mirip dengan permukaan. Bila kita ingat Seri Reaksi Bowen, daya tahan mineral
terhadap pelapukan adalah kebalikannya.
Air mempunya peran utama dalam pelapukan kimiawi, sedangkan peran
utama dalam reaksi-reaksi kimia, sebagai medium yang mentrasport unsur-unsur
yang ada di atmosfir langsung ke mineral-mineral pada batuan dimana reaksi
dapat berlangsung. Air juga memindahkan hasil pelapukan sehingga teringkap
sebagai batuan segar. Kecepan dan derajat pelapukan kimia sangat dipengaruhi
oleh banyaknya hujan. Proses-proses dekomposisi diantaranya adalah:
Hidrolisa (hydrolysis)
Dekomposisi mineral yang disebabkan oleh ion hidrogen diperlihatkan
pada contoh mineral Kalium feldspar. Ion H+ masuk kedalam Kalium feldspar
KAlSi3O8 dan mengganti ion kalium yang keluar dari kristal dan terlarut. Air yang
bercampur dengan sisa molekul alumunium silikat membentuk mineral lempung
Kaolinit {Al4Si4O10(OH)8}
Hidrolisa K Feldspar :
KAlSi3O8 + 4H+ + 2H2O -----> 4K
+ + Al4Si4O10(OH)8 + 8SiO2
90
Kaolinit adalh mineral lempung yang tidak terdapat pada batuan asal
(original rock) dan terbentuk oleh reaksi kimia, dan termasuk regolith. Reaksi
kimia dimana ion dalam mineral digantikan oleh ion-ion H+ dan OH
- dalam air,
dinamakan proses hidrolisa, yang umum terjadi pada pelapukan kimia batuan.
Oksidasi
Unsur besi (fe), umum dijumpai dalam mineral pembentuk batuan,
termasuk biotit, augit dan hornblende. Apabila mineral ini mengalami pelapukan
kimia, besi terlepas dan segera teroksidasi dari Fe2+
menjadi Fe3+
jika ada oksigen.
Berlangsungnya oksidasi bersamaan dengan hidrasi menghasilkan goethit, mineral
berwarna
kekuning-kuningan. 4FeO + 2H2O + O2 ------> 4FeO.OH
Goethit jika mengalami proses dehidrasi, kehilangan H2O, menjadi
hematit. Hematit (Fe2O3) berwarna merah bata.
Reaksi yang berlangsung adalah :
2FeO.OH ------> Fe2O3 + H2O
Intensitas warna-warna ini pada batuan yang lapuk dan tanah, dapat dipergunakan
untuk mengetahui sudah berapa lama pelapukan berlangsung.
Pencucian (leaching)
Proses lain yang umum dijumpai pada pelapukan kimiawi adalah leaching,
merupakan kelanjutan “pengambilan” material yang dapat larut dalam batuan atau
regolith oleh air. Oleh karena itu sering juga proses ini disebut sebagai proses
pelarutan atau dissolution. Contohnya silika yang terlepas dari batuan oleh
pelapukan kimia, sebagian tertinggal dalam regolith yang kaya akan lempung dan
sebagian perlahan-lahan terlarut didalam air yang mengalir didalam tanah. Ion
kalium yang terpisah dari batuan, juga terlepas sebagai larutan dalam air.
91
Air dikenal sebagai pelarut yang efektif dan universal, susunan
molekulnya polar. Oleh sebab itu mampu melepaskan ikatan ion dalam mineral
pada permukaan kontaknya. Beberapa jenis bataun ada yang dapat larut seutuhnya
dan terbawa hanyut. Contohnya batu garam yang dapat larut seutuhnya. Gypsum
dan batugamping yang mineral utamanya CaCo3 juga dapat larut, terutama bila
airnya kaya akan asam karbondioksida.
Contoh Pelapukan Kimia
92
3) Dan proses pelapukan biologi
Pelapukan biologi atau organik adalah pelapukan yang disebabkan
oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Akar-akar yang
masuk ke dalam tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga
dapat menghancurkan batuan.
Contoh pelapukan biologi
Pembentukan tanah ini terbagi menjadi 3 batuan yaitu :
Batuan beku
Batuan sedimen
Dan batuan metamorf
1) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
Batuan beku berdasarkan proses terbentuknya dibedakan atas batuan
vulkanik dan batuan pluto. Batuan vulkanik merupakan batuan yang
93
terbentuk saat terjadinya letusan gunung merapi dan membeku
dipermukaan bumi. Sedangkan batuan pluto yaitu batuan yang terbentuk
dari magma yang memandingkan didalam kerak bumi.
Jenis – jenis batuan beku antara lain :
No. Nama Cara
terbentuknya
Ciri – ciri Manfaatnya
1.
Batu apung
Dari pendiginan
magma yang
bergelumbung –
gelumbung gas.
Warna keabu-
abuan,berpori-
pori,bergelembung,
Ringan,terapung
Dalam air.
Untuk bahan
pengosok.
2.
Batu obsidian
Dari lava yang
permukaan
mendingin
dengan cepat.
Berwarna
hitam,seperti kaca,
tidak ada kristal-
kristal.
Untuk alat
pemotong
ujung
tombak.
3.
Batu granit
Dari pendingin
magma yang
terjadi dengan
lembut dibawah
permukaan
bumi.
Terdiri atas kristal-
kristal kasar, warna
putih sampai abu-
abu, kadang-kadang
jingga.
Untuk bahan
bangunan.
4.
Batu basat
Dari pendingin
lava yang
mengandung
gelembung gas,
tetapi gasnya
tetap menguap.
Berwarna hijau
keabu-abuan,
berlubang-lubang
sehingga kasar.
Untuk bahan
bangunan.
94
5.
Batu andesit.
Dari magma
yang membeku
dibawah kerak
bumi dan
proses.
Pembekuannya
sangat cepat
termasuk batuan
pluto.
Warna putih keabu-
abuan, permukaan
kasar.
Untuk
bangunan
candi dan
arca.
2. Batuan Endapan (batuan sedimen)
Yaitu batuan yang terjadi karena pengendapan bahan-bahan batuan
yang berasal dari kikisan batuan lain. Mengalami pelapukan karena
pengaruh erosi, perubahan suhu (panas,dingin) dan gerakan bumi. Batuan
endapan mempunyai ciri-ciri berlapis-lapis karena lapisan itu sesuai
dengan kekuatan batuan. Butiran yang bundar dan besar dinamakan
konglomerat. Bila butiran kasar dan bersudut-sudut tajam dinamakan
breksi.
Macam – macam batuan sedimen antara lain :
No Nama Cara
terbentuknya
Ciri – ciri Manfaatnya
1.
Batu pasir
Berasal dari
endapan hasil
pelapukan
batuan beku
yang butiran-
butirannya
kecil.
Jelas terlihat
tersusun dan
butiran-butiran
pasir, warna abu-
abu, kuning, dan
merah.
Untuk bahan
bangunan.
95
2.
Batu konglomerat
Berasal dari
batuan
endapan hasil
pelapukan
beku.
Terdiri dari
kerikil-kerikil
yang
permukaannya
tumpul.
Sebagian bahan
bangunan.
3.
Batu serpih
Berasal dari
geluh endapan
dan tanah liat.
Terdiri dari
butiran-butiran
batu lempeng
berwarna abu-
abu,
kehijauan,merah
dan kuning.
Untuk bahan
bangunan.
4.
Batu kapur
Berasal dari
cangkang serta
kerangka
hewan laut
dan batu
karang.
Terdiri dari
kapus halus,
warna putih agak
abu-abu.
Campuran
untuk membuat
semen.
3. Batu malihan atau batuan metamorf
Ini adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang
mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Beberapa batuan
endapan yang berubah menjadi batuan malihan ialah : batu pulam/
metamorf dan batu gamping batusabak (batu tulis) dari batu serpih.
Jenis batuan metamorf
N
o
Nama Cara
terbentuknya
Ciri-ciri Manfaatnya
96
1.
Batu tulis/ batu sabak
Berasal dari
batuan serpih
yang
mengalami
perubahan
suhu dan
tekanan
tinggi.
Berwarna abu-
abu kehijauan
dan hitam,dapat
dibelah-belah
menjadi
lempeng-
lempeng dan
tipis-tipis.
Untuk papan
menulis
anak.
2.
Batu genes
Berasal dari
batuan pluto
granit yang
mengalami
metafosa
karena panas
dan tekanan.
Berwarna putih
keabu-abuan
dan keras.
Untuk bahan
kerajinan.
3.
Batu pualam/ marmer
Terbentuk
bila batu
kapur
mengalami
perubahan
suhu dan
tekanan
tinggi.
Warnanya putih
hitam dan keras,
permukaannya
halus. Bila
ditetesi asam
mengeluarkan
bunyi mendesis.
Untuk bahan
meja, papan
nama batu
nisan,dinding
tembok dan
dasar lantai.
97
RPP SIKLUS II
98
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Mangunsari 05
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit (2x pertemuan )
Model : Kooperatif Tipe Picture And Picture
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
B. KOMPETENSI DASAR
7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian jenis- jenis tanah
2. Menggolongkan bagian-bagian tanah berdasarkan jenisnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
99
1. Melalui bimbingan guru siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-
jenis tanah
2. Melalui pengamatan terhadap gambar siswa dapat mengenal bagian-
bagian tanah berdasarkan jenisnya.
3. Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan
inti,lapisan luar dan lapisan kerak).
E. MATERI POKOK
Bagian – bagian tanah (terlampir)
Jenis – jenis tanah (terlampir)
F. MODEL DAN METODE
1. Model : Kooperatif Tipe Picture And Picture
2. Metode :
a. Ceramah
b. Kerja kelompok
c. Penugasan
d. Demonstrasi
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) SIKLUS II
Pertemuan I
Apersepsi dan Motivasi
1. Kegiatan Awal :
o Memberikan salam dilanjutkan berdoa
o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang
akan disampaikan.
o Guru mengabsen kehadiran siswa
o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang
akan digunakan
o Guru mengadakan apersepsi dengan mengingat kembali pelajaran
yang lalu, kemudian guru memperlihatkan gambar jenis-jenis tanah
100
kepada siswa “apa saja yang anak-anak ketahui tentang jenis –jenis
tanah tersebut?
o Setelah apersepsi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
o Siswa diminta mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
o Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
o Guru dan siswa bertanya jawab tentang jenis –jenis tanah.
Elaborasi
o Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.
o Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada tiap kelompok.
o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis tanah sesuai
dengan jenisnya.
o Guru menujuk siswa secara bergantian untuk memasangkan
gambar dengan pertanyaan yang ada.
o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok dengan
menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan guru, sambil guru
dan siswa bertanya jawab.
Konfirmasi
o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa .
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
101
Kegiatan Akhir :
- Guru meminta siswa mengerjakan evaluasi
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar
- Guru mentup pelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan: 2
1.Kegiatan awal :
o Memberikan salam dilanjutkan berdoa
o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang
akan disampaikan.
o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu, serta buku pelajaran yang
akan digunakan.
o guru menjelaskan materi yang akan dipelajari serta tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran.
2.Kegiatan Inti
Eksplorasi
o Guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari.
o Melalui penjelasan guru dan tanya jawab tentang struktur bumi
o Guru menujukan dan menjelaskan gambar – gambar kegiatan yang
berkaitan dengan struktur bumi.
Elaborasi
o Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.
o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis tanah.
o Guru meminta siswa untuk memasangkan gambar – gamabar
sesuai dengan jenis – jenis tanah.
102
o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok menggunkan alat
peraga yang sudah disiapkan guru,sambil guru dan siswa bertanya
jawab.
Konfirmasi
o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa .
o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
. Kegiatan Akhir
o Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi
o Siswa mnegerjakan evaluasi
o Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar
o Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alatnya:
o Gambar – gambar jenis-jenis tanah humus, butiran tanah liat, pasir
dan kerikil,tanah vulkanik,tanah regosol, dan tanah gambut.
Sumber Belajar :
o Belajar praktis IPA kelas V, untuk SD/ MI. Karangan Sri
Winarsih. Hal : 203 – 213
o Buku Sains IPA kelas V, untuk SD / MI. Karangan Haryanto. Hal :
195 - 230
o Buku Sains IPA kelas V, untuk SD/ MI. Karanagan Evi Luvina
dwisang. Hal : 194 – 196.
I. PENILAIAN :
1. Prosedur Penilaian Evaluasi :
o Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan setiap akhir pertemuan, yaitu lembar
tugas evaluasi, lembar pengamatan.
103
2 . Jenis Tes
o Jenis tes : tes tertulis
o Bentuk tes : Uraian
3.Alat Penilaian :
o Soal tes
o Kunci Jawaban
104
105
LKS Siklus II Pertemuan I
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Kelas / Semester : V/ 2
Mata pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Jenis- Jenis Tanah.
Nama anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Putunjuk :Jodohkan Gambar Disebelah Kiri Dengan Pernyataan Disebelah Kanan!
1.
2.
Pasir kasar
Tanah liat
106
3.
4.
5.
6.
Tanah Humus
Pasir Halus
Tanah
Vulkanik
Tanah Regosol
107
7.
8.
Tanah Aluvial
Tanah
Gambut
108
Soal siklus II Pertemuan II
Evaluasi :
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang
paling tepat !
1. Tanah merupakan hasil pelapukan dari ....
a. tanah liat c. batuan
b. pasir d. tebing
2. Tanah yang mengandung sedikit bahan organik yang berasal dari makhluk
hidup dan merupakan jenis tanah yang tidak subur disebut ....
a. tanah berpasir c. tanah liat
b. tanah berhumus d. tanah kapur
3. Salah satu ciri – ciri tanah berhumus adalah mengandung banyak ....
a. pasir c. kapur
b. humus d. air
4. Tanah liat banyak digunakan dalam pembuatan kerajinan berupa ....
a. mainan c. kaca
b. alat musik d. keramik
5. Tanah yang mengandung sedikit bahan organik dan mudah dilalui air adalah ....
a. pasir c. humus
b. kapur d. tanah liat
6. hewan yang sangat berperan dalam proses pengemburan tanah yaitu ....
a. cacing c. ular
b. tikus d. kucing
7. Tanah berasal dari ....
a. pelapukan batuan dan bahan organik
b. batuan yang berubah bentuk karena peristiwa metamorphosis
c. makma yang membeku dipermukaan bumi
d. batu cair berpijar yang berada dalam bumi
8. Berikut ini butiran penyusun tanah, kecuali ....
a. kerikil c. gas
b. pasir d. lumpur
109
9. Jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organiknya paling banyak adalah
....
a. tanah humus c. tanah gambut
b. tanah liat d. tanah bergambut
10. Lapisan tanah yang subur adalah ....
a. lumpur c. tanah liat
b. humus d. tanah pasir
11. Bagian tanah yang suka dilalui air adalah ....
a. tanah liat c. humus
b. tanah pasir d. krikil
12. Tanah pasir dan tanah debu adalah jenis – jenis tanah yang klasipikasinya
berdasarkan ....
a. warnanya c. asalnya
b. butirannya d. bahan organiknya
13. Kesuburan tanah dapat diperbaharui dengan cara ....
a. ditanami c. dicangkul
b. dibajak d. diberi pupuk
14. Bagian tanah yang butirannya paling besar adalah ....
a. pasir c. batu kerikil
b. tanah liat d. debu
15. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah ....
a. lapisan tanah atas c. lapisan tanah tengah
b. lapisan tanah bawah d. bahan induk tanah
16. Butiran tanah yang paling kecil dinamakan ....
a. kerikil c. debu
b. pasir d. tanah liat
17. Untuk menjaga kesuburan tanah pertanian, maka perlu ....
a. air c. pemupukan
b. pohon d. humus
18. Lapisan tanah atas warnanya lebih tua dan lebih gambur dari pada lapisan
tanah bawah, karena banyak mengandung ....
110
a. pasir c. humus
b. kerikil d. gambut
19. Jenis tanah yang tidak baik untuk pertanian karena sulit menyerap air disebut
....
a. liat c. lempung
b. gambut d. pasir
20. Tanah yang tersusun atas tanah liat dan tanah pasir disebut ....
a. lempung c. pasir
b. liat d. gambut
Kunci Jawaban
1. C 11.A
2. A 12.B
3. D 13.D
4. D 14.C
5. D 15.A
6. A 16.C
7. A 17.C
8. C 18. C
9. A 19. A
10. B 20. A
111
112
MATERI SIKLUS KEDUA
1. Pengertian Jenis – Jenis Tanah
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi.
selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang
ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup
yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah memegang peranan penting
sebagai penyimpan air dan mencegah terjadinya erosi. Meskipun tanah sendiri
juga bisa tererosi.
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh
organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan bumi. proses
pembentukan tanah ini akan membentuk lapisan-lapisan yang menutupi seluruh
permukaan bumi. lapisan-lapisan yang terbentuk memiliki tekstur yang berbeda
dan setiap lapisan juka akan mencerminkan proses-proses fisika, kimia dan
biologi yang telah terjadi selama proses pembentukannya. Hans Jenny (1899-
1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat,
menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk
manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan
berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah
berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari
tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang
antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini.
Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi
113
perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori
berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki
agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah
menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan
makropori.
Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain:
Tanah Humus
Humus merupakan sisa tumbuhan dan hewan yang telah
mengalami pembusukan. Humus ini menyediakan unsur-unsur hara
bagi tumbuhan, sehingga keberadaannya membantu kesuburan tanah.
Gambar 1.1. tanah humus.
Butir tanah liat
Butir tanah liat merupakan bagian tanah yang sangat halus, ukurannya lebih
kecil dari 0,02 mm. Tanah yang banyak mengandung tanah liat memiliki butiran
tanah yang sangat rapat sehingga sulit ditembus air.
114
Gambar 1.2. tanah liat.
Pasir dan Kerikil
Kerikil merupakan batuan dengan ukuran lebih besar dari 2 mm, sedangkan
pasir merupakan batuan dengan ukuran antara 0,02-2 mm. Pasir yang berukuran
0,02-2 mm disebut pasir kasar. Pasir yang berukuran 0,02-0,2 mm disebut pasir
halus.
Gambar 1.3. pasir kasar Gambar 1.4. pasir halus
115
Tanah Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari
bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur ,
konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang
hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial
pantai dan daerah cekungan (depresi).
Gambar 1.5. tanah Aluvial
Tanah Regosol
Tanah regosol, adalah tanah dengan ciri-ciri antara lain: kasar, teksturnya
berbutir, warna sedikit abu-abu hingga kekuningan, mengandung bahan organik
dalam jumlah yang sedikit. Jenis tanah regosol ini sangat baik jika ditanami
tanaman palawija semisal tembakau jagung, tomat dan lain-lain. Tanah regosol ini
banyak dijumpai di selurun nusantara khususnya di Pulau Jawa, Pulau Sumatera,
NTT dan masih banyak lagi lainnya.
116
Gambar 1.6. tanah regosol
Tanah Gambut
Tanah Gambut, adalah jenis tanah yang berasal dari pembusukan babah-
bahan organik yang tidak terlalu sempurna. Biasanya tanah ini ada di wilayah
yang tergenang air misalnya rawa. yanah jenis ini kurang cocok untuk sektor
pertanian sebab kandungan aornya terlalu tinggi. Tanah ini banyak dijumpai di
berbagai wilayah antara lain Kalimantan, Sumatera dan masih banyak lagi
lainnya.
Gambar 1.7. tanah gambut.
Tanah Vulkanik
Yang dimaksud dengan tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari
pelapukan vulkanik gunung berapi. Tanah ini dikenal cukup subur.
117
Gambar 1.8. Tanah Vulkanik.
118
LEMBAR OBSERVASI GURU
119
120
121
122
123
124
125
126
127
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II
128
Daftar Nilai Hasil Pra Siklus Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga
Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And
Picture
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Pra Siklus Tuntas/ Tidak tuntas
1. Cindy Widya Putri 63 Tidak Tuntas
2. Anisa Diyah Puspasari 66 Tidak Tuntas
3. Guntur Nugroho 80 Tuntas
4. Iqbal Wahyu Pratama 84 Tuntas
5. Maharani Diah Pitaloka 81 Tuntas
6. Putri Amelia 93 Tuntas
7. Alma Khoirun Nisa K.H 70 Tuntas
8. Anastasia Rachel A 85 Tuntas
9. Andina Claudia R 80 Tuntas
10. Anindy Widy Astuti 46 Tidak Tuntas
11. Avril Andiena 83 Tuntas
12. Bagas Nova Wijianto 46 Tidak Tuntas
13. Bima Aditya Pangestu 73 Tuntas
14. Cici Kurnia Santi 68 Tidak Tuntas
15. Dewi Putri Salma
Sintiani
88 Tuntas
16. Dyva Adytama Winisyo
P
64 Tidak Tuntas
17. Eka Kusuma Arum 56 Tidak Tuntas
18. Eriyanto Bagus Adi N 59 Tidak Tuntas
19. Fauzan Krisna Zakariyas 56 Tidak Tuntas
20. Fito Wahyu Pradana 70 Tuntas
21. Hani Saputri 50 Tidak Tuntas
22. Maulana Guntur 64 Tidak Tuntas
129
Kurniawan
23. Novara Iftinan
Fernandito
46 Tidak Tuntas
24. Nungki Dwi Laksono 64 Tidak Tuntas
25. Nur Janah 83 Tuntas
26. Pramesti Gitarina S.K 98 Tuntas
27. Putri Zainudin 81 Tuntas
28. Rahel Trixy Mayzenda 76 Tuntas
29. Rezza Pradeta Sukma 80 Tuntas
30. Safira Nanda Al Rizky 73 Tuntas
31. Tesalonika Widyawati 80 Tuntas
32. Tri Handayani 73 Tuntas
33. Trias Puji Astuti 46 Tidak Tuntas
34. Viandra Larasati 58 Tidak Tuntas
35. Victoria Dewi Cahyani 89 Tuntas
36. Yehuda Nathanael Theo
S
74 Tuntas
37. Yosafat Sukma Wijayato 89 Tuntas
38. Alisia Eva Fitriyani 96 Tuntas
39. Raka Bagus Prakosa 66 Tidak Tuntas
40. Hafiz Riza Andrial 61 Tidak Tuntas
41. Alfi Shidik Haula 83 Tuntas
42. Rizal ILham M 75 Tuntas
43. Passa Anzallika 94 Tuntas
44. Jumlah nilai 3170
Nilai rata – rata siswa 73
Nilai tertinggi 98
Nilai terendah 46
45. Nilai KKM 70
130
131
Daftar Nilai Hasil Siklus I Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada
Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Siklus I Tuntas / Tidak tuntas
1. Cindy Widya Putri 85 Tuntas
2. Anisa Diyah Puspasari 85 Tuntas
3. Guntur Nugroho 85 Tuntas
4. Iqbal Wahyu Pratama 90 Tuntas
5. Maharani Diah Pitaloka 70 Tuntas
6. Putri Amelia 80 Tuntas
7. Alma Khoirun Nisa K.H 75 Tuntas
8. Anastasia Rachel A 90 Tuntas
9. Andina Claudia R 70 Tuntas
10. Anindy Widy Astuti 85 Tuntas
11. Avril Andiena 80 Tuntas
12. Bagas Nova Wijianto 80 Tuntas
13. Bima Aditya Pangestu 75 Tuntas
14. Cici Kurnia Santi 80 Tuntas
15. Dewi Putri Salma Sintiani 70 Tuntas
16. Dyva Adytama Winisyo P 65 Tidak Tuntas
17. Eka Kusuma Arum 70 Tuntas
18. Eriyanto Bagus Adi N 75 Tuntas
19. Fauzan Krisna Zakariyas 80 Tuntas
20. Fito Wahyu Pradana 80 Tuntas
21. Hani Saputri 75 Tuntas
22. Maulana Guntur Kurniawan 80 Tuntas
23. Novara Iftinan Fernandito 80 Tuntas
132
24. Nungki Dwi Laksono 85 Tuntas
25. Nur Janah 60 Tidak Tuntas
26. Pramesti Gitarina S.K 70 Tuntas
27. Putri Zainudin 100 Tuntas
28. Rahel Trixy Mayzenda 85 Tuntas
29. Rezza Pradeta Sukma 70 Tuntas
30. Safira Nanda Al Rizky 90 Tuntas
31. Tesalonika Widyawati 75 Tuntas
32. Tri Handayani 90 Tuntas
33. Trias Puji Astuti 60 Tidak Tuntas
34. Viandra Larasati 70 Tuntas
35. Victoria Dewi Cahyani 80 Tuntas
36. Yehuda Nathanael Theo S 70 Tuntas
37. Yosafat Sukma Wijayato 60 Tidak Tuntas
38. Alisia Eva Fitriyani 80 Tuntas
39. Raka Bagus Prakosa 85 Tuntas
40. Hafiz Riza Andrial 70 Tuntas
41. Alfi Shidik Haula 65 Tidak Tuntas
42. Rizal ILham M 60 Tidak Tuntas
43. Passa Anzallika 56 Tidak Tuntas
44. Jumlah nilai 3371
Nilai rata – rata siswa 78
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 56
45. Nilai KKM 70
133
134
Daftar Nilai Hasil Siklus II Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada
Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Siklus II Tuntas / Tidak tuntas
1. Cindy Widya Putri 60 Tidak Tuntas
2. Anisa Diyah Puspasari 80 Tuntas
3. Guntur Nugroho 90 Tuntas
4. Iqbal Wahyu Pratama 95 Tuntas
5. Maharani Diah Pitaloka 85 Tuntas
6. Putri Amelia 80 Tuntas
7. Alma Khoirun Nisa K.H 85 Tuntas
8. Anastasia Rachel A 80 Tuntas
9. Andina Claudia R 85 Tuntas
10. Anindy Widy Astuti 90 Tuntas
11. Avril Andiena 80 Tuntas
12. Bagas Nova Wijianto 80 Tuntas
13. Bima Aditya Pangestu 95 Tuntas
14. Cici Kurnia Santi 90 Tuntas
15. Dewi Putri Salma
Sintiani
80 Tuntas
16. Dyva Adytama Winisyo
P
90 Tuntas
17. Eka Kusuma Arum 90 Tuntas
18. Eriyanto Bagus Adi N 95 Tuntas
19. Fauzan Krisna Zakariyas 90 Tuntas
20. Fito Wahyu Pradana 90 Tuntas
21. Hani Saputri 50 Tidak Tuntas
22. Maulana Guntur
Kurniawan
85 Tuntas
135
23. Novara Iftinan
Fernandito
95 Tuntas
24. Nungki Dwi Laksono 85 Tuntas
25. Nur Janah 90 Tuntas
26. Pramesti Gitarina S.K 95 Tuntas
27. Putri Zainudin 70 Tuntas
28. Rahel Trixy Mayzenda 46 Tidak Tuntas
29. Rezza Pradeta Sukma 95 Tuntas
30. Safira Nanda Al Rizky 70 Tuntas
31. Tesalonika Widyawati 80 Tuntas
32. Tri Handayani 80 Tuntas
33. Trias Puji Astuti 95 Tuntas
34. Viandra Larasati 85 Tuntas
35. Victoria Dewi Cahyani 80 Tuntas
36. Yehuda Nathanael Theo
S
90 Tuntas
37. Yosafat Sukma Wijayato 90 Tuntas
38. Alisia Eva Fitriyani 90 Tuntas
39. Raka Bagus Prakosa 90 Tuntas
40. Hafiz Riza Andrial 90 Tuntas
41. Alfi Shidik Haula 85 Tuntas
42. Rizal ILham M 90 Tuntas
43. Passa Anzallika 95 Tuntas
44. Jumlah nilai 3635
Nilai rata – rata siswa 84
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 46
45. Nilai KKM 70
136
137
Daftar Nilai Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Kelas 5 SDN Mangunsari 05
Kota Salatiga Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran
Picture And Picture
No Nama Siswa Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Cindy Widya Putri 63 85 60
2. Anisa Diyah Puspasari 66 85 80
3. Guntur Nugroho 80 90 90
4. Iqbal Wahyu Pratama 84 70 95
5. Maharani Diah
Pitaloka
81 80 85
6. Putri Amelia 93 75 80
7. Alma Khoirun Nisa
K.H
70 90 85
8. Anastasia Rachel A 85 70 80
9. Andina Claudia R 80 85 85
10. Anindy Widy Astuti 46 80 90
11. Avril Andiena 83 80 80
12. Bagas Nova Wijianto 46 75 80
13. Bima Aditya Pangestu 73 80 95
14. Cici Kurnia Santi 68 70 90
15. Dewi Putri Salma
Sintiani
88 65 80
16. Dyva Adytama
Winisyo P
64 70 90
17. Eka Kusuma Arum 56 75 90
18. Eriyanto Bagus Adi N 59 80 95
138
19. Fauzan Krisna
Zakariyas
56 80 90
20. Fito Wahyu Pradana 70 75 90
21. Hani Saputri 50 80 50
22. Maulana Guntur
Kurniawan
64 80 85
23. Novara Iftinan
Fernandito
46 85 95
24. Nungki Dwi Laksono 64 60 85
25. Nur Janah 83 70 90
26. Pramesti Gitarina S.K 98 100 95
27. Putri Zainudin 81 85 70
28. Rahel Trixy
Mayzenda
76 70 46
29. Rezza Pradeta Sukma 80 90 95
30. Safira Nanda Al Rizky 73 75 70
31. Tesalonika Widyawati 80 90 80
32. Tri Handayani 73 60 80
139
140
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
141
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Guru Menujuk Siswa Untuk Memasangkan Gambar Yang
Sudah Ada.
142
Guru Menjelaskan Urutan Gambar.
Siswa Mempresentasikan Urutan Gambar, Didampingi Oleh
Guru.
143
Guru Mengawasi Siswa Saat Evaluasi
Siswa Mengerjakan Tugas Kelompok.
144
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Tentang Jenis-
Jenis Tanah
Observer Siklus I
145
Siswa Mengamati Jenis Tanah Yang Mereka Dapat Tiap
Kelompok.
Guru Menyamapikan Materi Jenis-Jenis Tanah Dengan
Contoh Nyatanya.
146
Guru Meminta Siswa Untuk Mempersentasikan Hasil
Kelompok.
Siswa Memasangkan Gambar Berdasarkan Urutannya.
147
Guru menjelaskan urutan gambar yang sudah dipasangkan
oleh siswa tersebut.
Siswa Kerja Kelompok
148
Guru Mendampingi Siwa Saat kerja Kelompok
Guru Mendampingi Saat Siswa Mempresentasikan Hasil
Kerja Kelompok Mereka.
149
Obsever Siklus II
Siswa Mengerjakan Evaluasi