tatalaksana lepra

Upload: josephine-ria-pitasari

Post on 15-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tata laksana

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    1/7

    PENGOBATAN FARMAKOLOGIS LEPRA

    Tujuan utama pengobatan lepra yaitu memutuskan mata rantai penularan untuk

    menurunkan insiden penyakit, mengobati dan menyembuhkan penderita, mencegah

    timbulnya penyakit, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi pokok yg dilakukan

    didasarkan atas deteksi dini dan pengobatan penderita.

    Dapson (DDS/Diaminodifenil sulfon) bersifat bakteriostatik, yaitu mengahalangi

    atau menghambat pertumbuhan bakteri. Dapson merupakan antagonis kompetitif

    dari para-aminobezoic acid (P!) dan mencegah penggunaan P! untuk

    sintesis folat oleh bakteri. "fek samping dari dapson adalah anemia hemolitik,

    kemerahan pada kulit, anoreksia, nausea, muntah, sakit kepala, dan #ertigo.

    $amprene (%lofa&imin) merupakan bakteriostatik dan dapat menekan reaksi lepra

    %lofa&imin bekerja dengan menghambat siklus sel dan transpor dari '/

    TPase. "fek sampingnya adalah arna kulit bisa menjadi berarna ungu

    kehitaman, arna kulit akan kembali normal bila obat tersebut dihentikan, diare,

    nyeri lambung.

    *ifampicin merupakan bakteriosid yang bekerja dengan cara menghambatDNA-

    dependent RNA polymerasepada sel bakteri dengan berikatan pada subunit beta.

    "fek sampingnya adalah hepatotoksik, dan nefrotoksik.

    Prednison juga dapat digunakan untuk penanganan dan pengobatan reaksi lepra.

    Sulfas +errosus dapat ditambahkan untuk penderita lepra dengan anemia berat.

    itamin , untuk penderita lepra dengan kekeringan kulit dan bersisisk

    (ichtyosis).

    *egimen pengobatan lepra disesuaikan dengan yang direkomendasikan oleh

    -/D"P"S *0 (1231). 4ntuk itu klasifikasi lepra disederhanakan menjadi5

    1. Pausi !asiler (P!)

    6. 7ulti !asiler (7!)

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    2/7

    *egimen pengobatan 7DT (7ulti Drug Treatment) bertujuan untuk mengatasi

    resistensi Dapson yang semakin meningkat, mengatasi ketidakteraturan penderita

    dalam berobat, menurunkan angka putus obat pada pemakaian monoterapi Dapson,

    dan dapat mengeliminasi persistensi kuman lepra dalam jaringan.

    *egimen Pengobatan lepra menurut -/D"P"S *05 PB dengan lesi tunggal

    diberikan *7 (*ifampicin flo8acin 7inocyclin). Pemberian obat sekali saja

    langsung *+T/9Release From Treatment. bat diminum di depan petugas. nak:

    anak dan ibu hamil tidak di berikan *7. !ila obat *7 belum tersedia di

    Puskesmas, pasien diobati dengan regimen pengobatan P! lesi (6:;). !ila lesi tunggal

    disertai dengan pembesaran saraf, maka diberikan regimen pengobatan P! lesi (6:;)

    juga.

    *ifampicin flo8acin 7inocyclin

    Deasa

    (;

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    3/7

    nak:anak

    (1 5, lama pengobatan selama 16:13 bulan5

    *ifampicin Dapson $amprene

    Deasa >

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    4/7

    PENGOBATAN REAKSI LEPRA

    !ila reaksi tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka dapat timbul kecacatanberupa kelumpuhan yang permanen seperti claw hand, drop foot, claw toes, dan

    kontraktur. 4ntuk mengatasi hal:hal tersebut diatas dilakukan pengobatan APrinsip

    pengobatan *eaksi $epraA, yaitu immobilisasi/istirahat, pemberian analgesik dan

    sedatif, pemberian obat:obat anti reaksi, serta 7DT diteruskan dengan dosis yang

    tidak diubah.

    Pada reaksi ringan5 istirahat di rumah, berobat jalan, pemberian analgetik dan

    obat:obat penenang bila perlu, dapat diberikan %hloroBuine 1;< mg @C1 selama

    @:; hari, dan 7DT (obat lepra) diteruskan dengan dosis yang tidak diubah.

    Pada reaksi erat5 immobilisasi, raat inap di rumah sakit, pemberian analgesik

    dan sedatif, 7DT (obat lepra) diteruskan dengan dosis yang tidak diubah,

    pemberian obat:obat kortikosteroid misalnya prednison atau prednisolon.

    Pemberian ortikosteroid dapat dimulai dengan dosis tinggi atau sedang.

    Digunakan prednison atau prednisolon. unakan sebagai dosis tunggal pada pagi

    hari lebih baik. Dosis diturunkan perlahan:lahan (tapering off) setelah terjadirespon maksimal. Selain itu, dapat diberikan pula aspirin dengan dosis >

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    5/7

    a. Penderita yang tidak dapat diobati dengan rifampisin

    penyebabnya mungkin alergi, gangguan pada fungsi hepar, ada penyakit penyerta

    atau resisten terhadap obat ini). *egimen untuk penderita ini, adalah5

    La#a Peng$atan %enis Oat &$sis

    > !ulan lofa&imin

    floksasin

    7inosiklin

    ;< mg/hari

    ?

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    6/7

    : 7inosiklin 1

    bulan dengan cara5

    Ri'a#(isin Kl$'a)i#in

    Deasa >

  • 5/25/2018 Tatalaksana Lepra

    7/7

    mencegah terjadinya kontraktur

    o !edah rekonstruksi untuk koreksi otot yang mengalami kelumpuhan agar

    tidak mendapat tekanan yang berlebihan

    o !edah septik untuk mengurangi perluasan infeksi, sehingga pada proses

    penyembuhan tidak terlalu banyak jaringan yang hilang

    o Peraatan mata, tangan dan atau kaki yang anestesi atau mengalami

    kelumpuhan otot.

    Prinsip yang penting pada peraatan sendiri untuk pencegahan cacat lepra adalah5

    o pasien mengerti baha daerah yang mati rasa merupakan tempat risiko

    terjadinya luka

    o pasien harus melindungi tempat risiko tersebut (dengan kaca mata, sarung

    tangan, sepatu, dll)

    o pasien mengetahui penyebab luka (panas, tekanan, benda tajam dan kasar)

    o pasien dapat melakukan peraatan kulit (merendam, menggosok,

    melumasi) dan melatih sendi bila mulai kaku

    o penyembuhan luka dapat dilakukan oleh pasien sendiri dengan

    membersihkan luka, mengurangi tekanan pada luka dengan cara istirahat