teori psikologi individual adler

Upload: chairunnisa-nurhandayani

Post on 15-Oct-2015

530 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Psikologi Individual Menurut Alfred Adler

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    1/25

    TEORI PSIKOLOGI INDIVIDUAL- ALFRED ADLER (1870-1937)

    Rabu, 30 September 2009

    Nama : Rissa Rendra Pradhaniasti

    No : 13/08/2009Matakuliah : Psikologi Kepribadian

    TEORI PSIKOLOGI INDIVIDUAL- ALFRED ADLER (1870-1937)

    1. PENDAHULUAN

    Tokoh yang mengembangkan teori psikologi individual adalah Alfred Adler (1870-1937), yang pada

    mulanya bekerja sama dengan Freud dalam mengembangkan psikoanalisis. Karena ada perbedaan

    pendapat yang tidak bisa diselesaikan akhirnya Adler keluar dari organisasi psikoanalisis dan bersama

    pengikutnya dia mengembangkan aliran psikologi yang dia sebut Psikologi Individual (Individual

    Psychology). Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler

    menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego. Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosialsehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut

    Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur

    seksual sehingga kurang realistis. Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan

    konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat dan nilai-nilai. Setiap perbuatan dilakukan orang secara

    khas sesuai gaya hidup orang tersebut.

    2. PANDANGAN ADLER TENTANG MANUSIA

    Adler menjadi pelopor dalam psikologi perkembangan yang mengemukakan teori bahwa kesadaran

    (consiusness) merupakan bagian yang penting dalam kepribadian (personality). Konsep pertama Adler,

    manusia (the person) adalah mahluk sosial utama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan

    psikologi sosial, bebeda dengan Freud, Adler berpendapat bahwa kebutuhan pemuasan seksual manusia

    hanya merupakan salah satu dari banyaknya kebutuhan dasar manusia, hal tersebut tergantungbagaimana cara kita mengatur, merencanakan dan melakukannya dalam aktifitas hidup kita, Adler lebih

    menekankan kepada bagaimana kita dapat mengekspresikan kebutuhan seksual kita, bukan bagaimana

    cara melakukannya. Konsep kedua, yaitu tentang diri yang kreatif. Tidak seperti ego Freud, yang terdiri

    dari kumpulan proses psikologis yang melayani tujuan insting-insting diri, Adler merupakan system

    subjektif yang menginterpretasikan dan membuat pengalaman-pengalaman organisme penuh arti.

    Tambahnya lagi, diri mencari pengalaman-pengalaman yang akan membantu pemenuhan gaya hidup

    sang pribadi yang unik, apabila pengalaman-pengalaman ini tidak ditemukan di dunia maka diri akan

    berusaha menciptakannya. Konsep ketiga, psikologi Adler menekankan pada keunikan kepribadian.

    Bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat dan nilai-nilai.

    Setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas gaya hidupnya sendiri. Adler memandang

    kesadaran sebagai pusat kepribadian, manusia adalah makhluk sadar, mereka biasanya sadar akan alas

    an-alasan tingkah laku mereka. Sadar akan inferioritas-inferioritas, sadar akan tujuan-tujuan yang

    mereka perjuangkan. Lebih dari itu mereka sangat sadar akan dirinya sendiri dan mampu merencanakan

    serta membimbing perbuatan-perbuatan itu bagi aktualisasi dirinya sendiri.

    Bagi Adler, manusia lahir dalam keadaan tubuh yang lemah dan tak berdaya. Kondisi ketidakberdayaan

    itu menimbulkan perasaan inferioritas dan ketergantungan kepada orang lain. Manusia, menurut Adler,

    merupakan makhluk yang saling tergantung secara sosial. Perasaan bersatu dengan orang lain ada sejak

    manusia dilahirkan dan menjadi syarat utama kesehatan jiwanya.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    2/25

    3. STRUKTUR TEORI KEPRIBADIAN ADLER

    Berdasarkan paradigma tersebut kemudian Adler mengembangkan teorinya yang secara ringkas disajikan

    pada uraian berikut:

    a. Perjuangan menuju superioritas

    Menurut Adler, manusia termotivasi oleh satu alasan utama, alasan tersebut bisa menjadi perasaaninferior dan menjadi superior. Individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang menimbulkan

    perasaan inferioritas. Perasaan inilah yang kemudian menjadi pendorong agar dirinya sukses dan tidak

    menyerah pada inferioritasnya.

    b. Finalisme yang fiktif

    Konsep Adler tentang motivasi manusia sangat berlawanan dengan keyakinan Freud. Menurut konsep

    Adler, perilaku kita ditentukan oleh persepsi kita tentang apa harapan kita untuk mencapai masa depan,

    bukan pada apa yang telah kita lakukan, atau apa yang kita peroleh di masa lalu. Fenomena psikologis

    tidak dapat dijelaskan dengan insting, impuls, pengalaman, trauma, tetapi hanya dapat difahami melalui

    perspektif (seperti juga fenomena) yang telah diperoleh individu sebelumnya, yang menghubungkan

    seluruh kehidupan untu mencapai cita-cita. Teori Adler dapat menjadi pemandu perilaku kita dalam

    mencapai cita-cita. Cita-cita adalah mimpi sebab mereka tidak berdasarkan realita. Mereka adalah

    gambaran ide-ide kita yang mungkin menjadi dasar interpretasi subjektif kita tentang dunia. Mimpi (cita-

    cita) bukan wujud dari nasib atau takdir.

    c. Kesatuan dan konsistensi dalam diri kepribadian

    Adler memilih nama psikologi individu (individual psychology) dengan harapan dapat menekankan

    keyakinan bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah-pecah. Psikologi individu menekankan

    pentingnya unitas kepribadian. Pikiran, perasaan, dan kegiatan semuanya diarahkan ke satu tujuan

    tunggal dan mengejar satu tujuan. Adler (1956) menemukan beberapa ciri operasi secara keseluruhan

    dengan kesatuan dan konsistensi diri ini. Ciri pertama disebut dengan dialect organ tubuh, Adler

    mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan

    hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan

    organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena

    mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Ciri kedua kesatuan

    kepribadian adalah harmoni diantara perilaku sadar dan perilaku bawah sadarnya. Adler (1956)

    mendefinisikan alam bawah sadar sebagai bagian yang tidak terumuskan dengan jelas atau tidak

    sepenuhnya dimengerti individu. Pikiran-pikiran sadar adalah pikiran yang dimengerti dan yang dijadikan

    individu sebagai bantuan berharga bagi perjuangannya menuju keberhasilan, sementara pikiran-pikiran

    bawah sadar adalah pikiran yang tidak dapat membantunya secara langsung.

    d. Perasaan inferioritas dan kompensasi

    Adler termasuk pada Neo freudian, konsep utamanya lebih kepada perilaku kompensasi dari perasaan

    kekurangan diri yang nyata (inferiority compleks) menjadi kepada suatu kemampuan tertentu. Inferiority

    kompleks ini akan menjadi masalah jika masuk pada kondisi neurotik, sehingga kompensasinya

    berlebihan. Rasa rendah diri (inferior) mendorong seseorang untuk superior, sehingga individu terdorong

    (memiliki motivasi yang besar) untuk secara terus-menerus bergerak dari kurang ke lebih, dari bawah ke

    atas. Sifat rendah diri menurut Adler, adalah sesuatu yang normal, kita semua berawal sebagai mahluk

    yang lemah dan kecil. Sifat rendah diri muncul secara konstan ketika kita menemukan tugas yang tidak

    familier dan baru, yang harus dikuasai. Perasaan ini adalah menjadi penyebab semua perkembangan

    tingkah laku manusia.

    e. Minat sosial (social interest)

    Adler menggambarkan minat sosial sebagai suatu kepedulian dan perhatian tentang kesejahteraan orang

    lain yang terus menerus, sepanjang hidup, untuk memandu perilaku seseorang. Minat social menurut

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    3/25

    Adler adalah tanggung jawab seorang ibu, bagaimana seorang ibu memberi pengalaman pertama kepada

    anaknya mengembangkan anak memperluas minat atau ketertarikan pada orang lain, jika tidak maka

    anak tidak siap untuk mengatasi masalah di sekitarnya, dan system pendidikan dapat menjadi pengganti

    peran orang tua dalam melatih anaknya.

    Minat sosial membuat individu mampu berjuang mengejar superioritas dengan cara yang sehat dan tidak

    tersesat ke arah maladjusment. Bahwa semua kegagalan, neurotik, psikotik, kriminal, pemabuk, anakbermasalah, menurut Adler, terjadi karena penderita kurang memiliki minat sosial.

    Kehidupan sosial menurut Adler merupakan sesuatu yang alami bagi manusia, dan minat sosial adalah

    perekat kehidupan sosial itu.

    Minat sosial menjadi satu-satunya kriteria untuk mengukur kesahatan jiwa. Tingkat seberapa tinggi minat

    sosial seseorang, menunjukkan kematangan psikologisnya. Orang yang tidak matang psikologisnya

    kurang memiliki minat sosial, mementingkan diri sendiri, berjuang menjadi superioriti pribadi melampaui

    orang lain. Sedangkan orang yang sehat secara psikologis, peduli terhadap orang lain dan mempunyai

    tujuan menjadi sukses yang mencakup kebahagiaan semua umat manusia.

    f. Gaya hidup (style of life)

    Menurut Adler setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi superior. Namun setiap

    orang berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Adler

    menyatakan bahwa gaya hidup adalah cara unik kita mencapai tujuan yang telah kita tetapkan dalam

    hidup kita. Masingmasing orang akan mengatur gaya hidupnya agar sesuai dan cocok dengan tujuan

    akhirnya dan menetukan jalan atau cara untuk memperoleh tujuan tersebut.

    g. Diri kreatif

    Self kreatif merupakan puncak prestasi Adler sebagai teoris kepribadian. Menurut Adler, self kreatif atau

    diri kreatif adalah kekuatan ketiga yang paling menentukan tingkah laku (kekuatan pertama dan kedua

    adalah hereditas dan lingkungan). Self kreatif, menurut Adler, bersifat padu, konsisten, dan berdaulat

    dalam struktur kepribadian. Keturunan memberi kemampuan tertentu, lingkungan memberi impresi atau

    kesan tertentu. Self kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan menstranformasikan

    fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamis, menyatu, personal dan unik. Self

    kreatif memberi arti kepada kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk mencapainya.

    4. PENELITIAN KHAS DARI ADLER

    Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran

    Adler menganggap urutan kelahiran dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk

    kepribadian seseorang, urutan-urutan tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan dalam

    menginterpretasikan setiap pengalaman yang didapat.

    Adler menggambarkan; anak sulung mendapat perhatian yang utuh dari orangtuanya, sampai perhatian

    itu terbagi saat ia mendapatkan adiknya. Perhatian dari orang tua cenderung membuat anak memiliki

    perasaan mendalam untuk menjadi superior atau kuat, kecemasan tinggi dan terlalu dilindungi. Saat

    kelahiran adiknya, menimbulkan dampak traumatik kepada anak sulung yang turun tahta sebagai anak

    tunggal. Peristiwa ini mengubah situasi dan mengubah cara pandangnya terhadap dunia sekitarnya.

    Anak Sulung Anak kedua Anak Bungsu Anak tunggal

    S i t u a s i d a s a r

    Menerima perhatian tidak terpecah dari orang tua

    Turun tahta akibat kelahiran adik dan harus berbagi perhatian Memiliki model atau perintis, yakni

    kakaknya

    Harus berbagi perhatian sejak awal Memiliki banyak model perhatian, walaupun berbagi, tidak

    berubah sejak awal

    Sering dimanja Menerima perhatian orangtua tidak terbagi

    Cenderung cukup dengan orang tuanya

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    4/25

    Sering dimanja

    D a m p a k p o s i t i f

    Bertanggungjawab, melindungi dan memperhatikan orang lain

    Organisator yang baik Motivasinya tinggi

    Memiliki interes sosial

    Lebih mudah menyesuaikan diri dibandingkan kakaknya Kompetisi yang sehat Sering mengungguli semua saudaranya.

    Ambisius yang realistik Masak secara sosial

    D a m p a k n e g a t i f

    Merasa tidak aman, takut tiba-tiba kehilangan nasib baiknya

    Pemarah, pesimistik konservatif, perhatian pada aturan dan hukum

    Berjuang untuk diterima

    Tidak kooperatif, sering mengkritik orang lain Pemberontak dan pengiri permanen, cenderung

    berusaha untuk mengalahkan orang lain

    kompetitif berlebihan

    Mudah kecil hati

    Sukar berperan sebagai pengikut Merasa inferior dengan siapa saja

    Tergantung pada orang lain

    Ambisi yang tidak realistik

    Gaya hidup manja Ingin menjadi pusat perhatian

    Takut bersaing dengan orang lain

    Merasa kedudukan dirinya benar dan setiap tantangan harus disalahkan

    Perasaan kerjasama rendah

    Gaya hidup manja

    Tabel: Ciri Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran

    Pembentukan kepribadian setelah kelahiran adiknya dapat membentuk tanggung jawab kepada orang

    lain, melindungi orang lain, atau bahkan merasa sebaliknya, ia dapat menjadi merasa tidak aman dan

    miskin interes sosial. Bila kelahiran tersebut berjarak 3 tahun atau lebih, maka ia akan marah karena ia

    harus mengakui adiknya, beberapa faktor yang telah dimiliki oleh pengalaman sebelumnya bergabung

    sebagai interpretasi pengalamannya, bila persiapan dan interes sosialnya baik maka ia akan

    mengembangkan sikap kooperatif dan ia akan memakai gaya kooperatif itu kepada adiknya. Bila

    kelahiran adiknya sebelum dia berusia 3 tahun maka kemarahan dan kebencian itu semakin bsar dan

    tidak disadari, sikap itu menjadi resisten dan sulit diubah pada orang dewasa.

    Anak kedua biasanya memulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk mengembangkan kerjasama dan

    minat sosial. Pada tahap tertentu, kepribadian anak dibentuk melalui pengamatannya terhadap sikap

    kakanya. Jika sikap kakaknya penuh kemarahan dan kebencian, anak kedua mungkin menjadi sangat

    kompetitif, atau menjadi penakut dan sangat kecil hati. Umumnya anak kedua tidak mengembangkan

    kedua arah itu, tetapi masak dengan dorongan kompetisi yang baik, memiliki keinginan yang sehat untuk

    mengalahkan kakaknya. Jika dia banyak mengalami keberhasilan, anak akan mengembangkan sikap

    revolusioner dan merasa bahwa otoritas itu dapat dikalahkan.

    Anak bungsu, seringkali dimanja, sehingga beresiko tinggi menjadi anak bermasalah. mudah terdorong

    pada perasaan inferior yang kuat dan tidak mampu berdiri sendiri. Namun demikian ia mempunyai

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    5/25

    banyak keuntungan, ia termotivasi untuk selalu mengungguli kakak-kakaknya dan menjadi anak yang

    ambisius.

    Anak tunggal mempunyai posisi unik dalam berkompetisi, tidak dengan saudara-saudaranya melainkan

    dengan kedua orangtuanya. Mereka sering mengembangkan perasaan superior berlebihan, konsep diri

    rendah dan perasaan bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bila kedua orangtuanya terlalumenjaga kesehatannya. Adler menyatakan bahwa anak tunggal mungkin kurang baik mengembangkan

    kerjasama dan minat sosial, memiliki sifat parasit, dan mengharapkan perhatian untuk melindungi dan

    memanjakannya.

    5. KASUS

    ANDRI memutuskan untuk berhenti sekolah dan melupakan segala sesuatu yang telah diraihnya. Sejak

    peristiwa kecelakaan yang menyebabkan dia kehilangan kedua kakinya membuat andri merasa sangat

    terpuruk dan kecewa. Andri merasa hidupnya telah hancur dan tidak mampu meraih masa depannya lagi.

    Bahkan untuk bertemu orang saja, Andri merasa tidak sanggup dan malu karena harus di pandang

    sebagai orang cacat. Tadinya Andri seorang remaja SMU yang energik, pintar dan bercita-cita untuk

    menjadi seorang tentara yang gagah. Dia belajar keras untuk mendapatkan nilai-nilai di raportnya untuk

    mendukung rencananya melanjutkan pendidikan di akademi militer.

    Persiapan fisik juga telah dilakukan, untuk menjagai kesimbangan dan stamina tubuh agar layak

    memenuhi persyaratan yang ada. Saat itu menjelang ujian akhir sekolah, Andri pergi mengunjungi

    saudaranya di luar kota, dan ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan hilangnya kedua kakinya

    6. ANALISIS KASUS

    Berdasarkan kasus diatas, inferioritas bukan suatu pertanda abnormal melainkan bentuk penyempurnaan

    dari manusia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai upaya perjuangan Andri untuk menjadi ke arah superior

    dengan cara belajar keras untuk mendapatkan nilai yang bagus di rapot serta persiapan fisik untuk

    menjaga stamina tubuh demi mendukung rencananya untuk dapat masuk akademi militer.

    Berarti sebelum terjadi peristiwa kecelakaan yang menyebabkan Andri kehilangan kedua kakinya, Andri

    adalah individu yang berkembang tanpa suatu kompleks inferioritas atau kompleks superioritas yang

    merupakan manifestasi bentuk abnormal sesuai dengan konsep inferioritas Adler. Bukti bahwa Andri tidak

    mengalami keabnormalan superioritas komplek adalah bahwa disamping keinginannya memperoleh

    tujuan untuk kepentingan diri sendiri masih ditunjukkan minat sosial Andri yaitu adanya upaya membina

    relasi sosial dengan kunjungan terhadap keluarga di luar kota sebelum terjadi kecelakaan.

    Gambaran sebagai sosok remaja SMU yang energik mengindikasikan bahwa Andri cenderung berinteraksi

    dengan orang disekitarnya, aktif, ramah dan mudah bergaul dgn lingkungan. Berdasarkan salah satu

    paradigma dalam konsep psikologi individualnya Adler mengembangkan teori individualitas sebagai pokok

    persoalan maka setelah terjadi kecelakaan itu muncul keabnormalan berupa inferioritas komplek.

    Inferioritas komplek ditandai dengan simptom self image yg buruk yaitu keterpurukan, kekecewaan, malu

    dan kontak sosial berubah. Tampilan-tampilan perilaku yang mendominasi dalam kasus ini yaitu

    inferioritas komplek maka individu tersebut akan menunjukkan sikap menolak untuk bekerja sama (lebih

    tertutup) atau sangat introvert. Rasa tidak mampu dan ragu akan kemampuan muncul karena

    keterbatasan yang dimilikinya. Dan hal ini sangat mempengaruhi perilaku yang akan dilakukan

    selanjutnya.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    6/25

    Diposkan oleheducation di00.23

    Sumber:http://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-

    adler.html

    Ringkasan Inti Teori Alfred

    AdlerDecember 3, 2013Uncategorized

    Ringkasan Teori Alfred Adler

    Alfred Adler berpendapat bahwa manusia adalah mahluk individual yang dimotivasikan

    oleh dorongan-dorongan social yang sudah dibawa sejak lahir. Adler menjadi pelopor

    dalam psikologi perkembangan yang mengemukakan teori bahwa kesadaran

    (consiusness) merupakan bagian yang penting dalam kepribadian (personality). Teori

    Adler yang bertentangan dengan Freud, terletak pada kesadaran individu yang

    berusaha memperbaiki kehidupannya dengan konsep bagaimana memahami

    seseorang yang bekerja keras dapat menjadi sukses, sedangkan bagi orang yang

    kurang bekerja keras dan tidak sukses merupakan tanggung jawab mereka dalam

    membuat kesalahan memilih. Menurut Adler, manusia adalah mahluk social utama.

    Kebutuhan pemuasan seksual manusia hanya merupakan salah satu dari banyaknya

    kebutuhan dasar manusia, tergantung bagaimana manusia mengaturnya,

    merencanakannya dan melakukannya dalam aktifitas hidup sehari-hari. Konsep diri

    yang kreatif, mencari pengalaman-pengalaman yang akan membantu pemenuhan gaya

    hidup pribadi yang unik.

    Struktur Kepribadian Teori Adler, yaitu :

    1. Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation)

    2. Tujuan yang semu (Fictional finalism)

    3. Berjuang untuk menjadi superior ( Striving for Superiority)

    4. Minat Sosial (Social Interest)

    5. Gaya hidup (Style of life)

    http://www.blogger.com/profile/10293519474227256687http://www.blogger.com/profile/10293519474227256687http://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://blajar-psikologi-prapasca.blogspot.com/2009/09/teori-psikologi-individual-alfred-adler.htmlhttp://www.blogger.com/profile/10293519474227256687
  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    7/25

    6. Aku yang kreatif (Creative self)

    1.Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation)

    Semua individu memiliki kekurangan / kelemahan, dan hal itu seringkali memicu

    perasaan rendah diri. Untuk menutupi kekurangannya tersebut, individu berusaha

    mengkompensasi dalam bidang lain.

    2.Tujuan yang semu (Fictional finalism)

    Pada dasarnya individu melakukan sesuatu adalah karena adanya tujuan ke masa

    depan dan bukan ke masa lalu. Tujuan itu bersifat semu tapi dapat menjadi pendorong

    bagi individu dalam melakukan sesuatu.

    3.Berjuang untuk menjadi Superior (Striving for superiority)

    Setiap individu selalu ingin menjadi yang sempurna / mengejar kesempurnaan.

    Superioritas merupakan suatu gerak yang mengarahkan individu pada kesuksesan

    terutama dalam konteks social.

    4.Minat Sosial (Social interest)

    Minat-minat social mencakup kerjasama, relasi, interpersonal dan social, identifikasi

    kelompok dan empati. Individu dikatakan sehat apabila termotivasi oleh perasaan

    inferiority yang normal disertai dengan minat social yang tinggi.

    5.Gaya hidup (Style of life)

    Merupakan cara yang unik dari setiap individu yang berjuang untuk mencapai tujuan.

    Setiap individu memiliki gaya hidup, tetapi tidak ada dua orang yang mengembangkan

    gaya hidup yang sama.

    6.Aku yang kreatif (Creative self)

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    8/25

    Individu menciptakan kepribadiannya sendiri dengan mengkonstruksi sifat-sifat aslinya

    dengan pengalaman yang diperolehnya. Individu memiliki kekuatan sendiri untuk bebas

    menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri.

    Kepribadian seorang individu mulai terbentuk dan cenderung menetap sejak usia 5-6

    tahun. Ada 3 pengaruh masa kanak-kanak yang menetap dalam suatu gaya hidup yang

    salah :

    1. Perasaan rendah diri ( feeling of inferiority )

    2. Pemanjaan (pampering)

    3. Pengabaian ( neglectful)

    Adler mengembangkan teori urutan lahir, didasarkan pada keyakinan bahwa keturunan,

    lingkungan, dan kreatifitas lingkungan bergabung membentuk kepribadian.

    Adler menggambarkan perbedaan sifat anak sesuai dengan urutan kelahiran :

    1. Anak pertama : menjaga, melindungi, pengatur yang baik, kecemasan tinggi, pengkritik

    2. Anak kedua : motivasinya tinggi, suka bersaing, dapat bekerjasama, pemberontak, mudah

    putusasa.

    3. Anak bungsu : ambisius, realistis, manja, tergantung pada orang lain

    4. Anak tunggal : dewasa secara sosial, manja, ingin selalu menjadi pusat perhatian, perasaan

    kerjasama rendah, takut bersaing.

    Sumber:http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/

    Adlerian (Psikologi Individual)

    Psikologi individual dikembangkan oleh Alfred Adler, sebagai suatu sistem yang komparatif dalammemahami individu dan dalam kaitannya dengan lingkungan sosial. Individual psychology atau

    psikologi individual dikembangkan oleh Alfred Adler dan pengikutnya antara lain adalah Rudolph

    Drekurs, Martin Son Tesgard, dan Donal Dinkmeyer. Alfred Adler selain siswa juga rekan kerja

    Freud dan berumur empat belas tahun lebih muda dari Freud. Adler telah menjadi dokter praktek.

    Ketika bergabung dengan Freud dan ahli lain ketika dibentuknya Masyarakat Psychoanalytic Vienna.

    http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/03/ringkasan-inti-teori-alfred-adler/
  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    9/25

    Adler keluar dari paham Freud dan Masyarakat Psychoanalytic Vienna dan pada tahun 1911 Adler

    mulai mengembangkan pemikirannya yang dikenal sebagai Psikologi Individu.

    Aliran Psikologi Individual dikenal dengan nama Adlerian Counseling. Adler mengatakan bahwa

    seorang tidaklah dikendalikan semata-mata untuk memenuhi kesenangannya sendiri tetapisebaliknya, seseorang dimotivasi oleh rasa tanggung jawab sosial dan kebutuhan untuk berhasil.

    Adler benar-benar berbicara tentang hubungan sosial, yang mana Individu sibuk mengejar realisasi

    diri yang dapat mendukung dirinya untuk membuat dunia lebih baik dalam menempatkan hidup.

    Inilah yang menjadi dasar pemikiran dari teori psikologi individual.

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari konseling psikologi individual ini adalah agar

    seorang konselor dapat mengetahui model-model konseling dan bagaimana menerapkan berbagai

    teori dalam proses konseling.

    Prinsip Dasar

    Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial.

    Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. mereka menghubungkan dirinya

    dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan

    sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan

    orientasi sosial.

    Untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia rela terjun dalam berbagai kegiatan-kegiatan sosial

    seperti organisasi sosial dan mengahabiskan hampir seluruh hidupnya di sana. Mereka merasa

    puas dengan melakukan aktivitas sosial seperti membantu korban bencana, korban perang,

    kelaparan dan lain sebagainya. Itulah kebutuhan sosial yang dimaksud oleh Adler. Kebutuhan-

    kebutuhan sosial ini merupakan bawaan sejak lahir, perkembangan diri individu sejak masa kanak-

    kanak akan sangat menentukan cara individu berperan dalam lingkungan sosialnya.

    Ada tujuh prinsip yang terkandung dari teori Psikologi Individual Adler, yaitu:

    1. Prinsip Rasa Rendah Diri (Inferiority Principle)

    Adler meyakini bahwa manusia dilahirkan disertai dengan perasaan rendah diri. Seketika individu

    menyadari eksistensinya, ia merasa rendah diri akan perannya dalam lingkungan. Individu melihat

    bahwa banyak makhluk lain yang memiliki kemampuan meraih sesuatu yang tidak dapat

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    10/25

    dilakukannya. Perasaan rendah diri ini mencul ketika individu ingin menyaingi kekuatan dan

    kemampuan orang lain. Misalnya, anak merasa diri kurang jika dibandingkan dengan orang dewasa.

    Karena itu ia terdorong untuk mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Jika telah mencapai

    taraf perkembangan tertentu, maka timbul lagi rasa kurang untuk mencapai taraf berikutnya.

    Demikian seterusnya, sehingga individu dengan rasa rendah dirinya ini tampak dinamis mencapaikesempurnaan dirinya.

    Berkenaan dengan perasaan rendah diri dalam kondisi organik, Adler menciptakan istilah masculine

    protest, yakni istilah yang dimaksud untuk menerangkan perasaan rendah diri atau inferior ini

    dihubungkan dengan kelemahan (weakness) dan kewanita-wanitaan (femininity). Istilah ini

    merupakan suatu dinamika kepribadian manusia yang utama, karena hal ini merupakan usaha

    individu dalam mencapai kondisi yang kuat dalam mengkompensasikan perasaan rendah dirinya.

    2. Prinsip Superior (Superiority Principle)

    Memandang prinsip superior terpisah dari prinsip inferior sesungguhnya keliru. Justru kedua prinsip

    ini terjalin erat dan bersifat komplementer. Namun karena sebagai prinsip, kedua istilah ini berbeda,

    maka pembahasannya pun dibedakan, kendati dalam operasionalnya tak dapat dipisahkan. Sebagai

    reaksi atas penekanan aspek seksualitas sebagai motivator utama perilaku menurut Freud, Adler

    beranggapan bahwa manusia adalah makhluk agresif dan harus selalu agresif bila ingin survive.

    Namun kemudian dorongan agresif ini berkembang menjadi dorongan untuk mencari kekuatan baik

    secara fisik maupun simbolik agar dapat survive. Demikian banyak pasien Adler yang dipandang

    kurang memiliki kualitas agresif dan dinyatakan sebagai manusia tak berdaya. Karenanya, yangdiinginkan manusia adalah kekuatan (power). Dari sini konsepnya berkembang lagi, bahwa manusia

    mengharapkan untuk bisa mencapai kesempurnaan (superior). Dorongan superior ini sangat bersifat

    universal dan tak mengenal batas waktu. Bagi Adler tak ada pemisahan antara drive dan need

    seperti yang diungkapkan oleh Murray. Bagi Adler hanya ada satu dorongan, yakni dorongan untuk

    superior sebagai usaha untuk meninggalkan perasaan rendah diri. Namun perlu dicatat bahwa

    superior disini bukanlah kekuatan melebihi orang lain, melainkan usaha untuk mencapai keadaan

    superior dalam diri dan tidak selalu harus berkompetisi dengan orang lain. Superioritas yang

    dimaksud adalah superior atas diri sendiri. Jadi daya penggerak yang utama dalam hidup manusia

    adalah dinamika yang mengungkapkan sebab individu berperilaku, yakni dorongan untuk mencapaisuperior atau kesempurnaan.

    3. Prinsip Gaya Hidup (Style of Life Principle)

    Usaha individu untuk mencapai superioritas atau kesempurnaan yang diharapkan, memerlukan cara

    tertentu. Adler menyebutkan hal ini sebagai gaya hidup (Style of Life). Gaya hidup yang diikuti

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    11/25

    individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the inner self driven) yang

    mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat menambah, atau

    menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Dari dua dorongan itu, yang terpenting adalah

    dorongan dalam diri (inner self) itu. Bahwa karena peranan dalam diri ini, suatu peristiwa yang sama

    dapat ditafsirkan berbeda oleh dua orang manusia yang mengalaminya. Dengan adanya dorongandalam diri ini, manusia dapat menafsirkan kekuatan-kekuatan di luar dirinya, bahkan memiliki

    kapasitas untuk menghindari atau menyerangnya. Bagi Adler, manusia mempunyai kekuatan yang

    cukup, sekalipun tidak sepenuhnya bebas, untuk mengatur kehidupannya sendiri secara wajar. Jadi

    dalam hal ini Adler tidak menerima pandangan yang menyatakan bahwa manusia adalah produk

    dari lingkungan sepenuhnya. Menurut Adler, justru jauh lebih banyak hal-hal yang muncul dan

    berkembang dalam diri manusia yang mempengaruhi gaya hidupnya. Gaya hidup manusia tidak ada

    yang identik sama, sekalipun pada orang kembar. Sekurang-kurangnya ada dua kekuatan yang

    dituntut untuk menunjukkan gaya hidup seseorang yang unik, yakni kekuatan dari dalam diri yang

    dibawa sejak lahir dan kekuatan yang datang dari lingkungan yang dimasuki individu tersebut.Dengan adanya perbedaan lingkungan dan pembawaan, maka tidak ada manusia yang berperilaku

    dalam cara yang sama.

    Gaya hidup seseorang sering menentukan kualitas tafsiran yang bersifat tunggal atas semua

    pengalaman yang dijumpai manusia. Misalnya, individu yang gaya hidupnya berkisar pada perasaan

    diabaikan (feeling of neglect) dan perasaan tak disenangi (being unloved) menafsirkan semua

    pengalamannya dari cara pandang tersebut. Misalnya ia merasa bahwa semua orang yang ingin

    mengadakan kontak komunikasi dipandangnya sebagai usaha untuk menggantikan perasaan tak

    disayangi tersebut. Gaya hidup seseorang telah terbentuk pada usia tiga sampai lima tahun. Gayahidup yang sudah terbentuk tak dapat diubah lagi, meskipun cara pengekspresiannya dapat

    berubah. Jadi gaya hidup itu tetap atau konstan dalam diri manusia. Apa yang berubah hanya cara

    untuk mencapai tujuan dan kriteria tafsiran yang digunakan untuk memuaskan gaya hidup. Misalnya,

    bagi anak yang merasa memiliki gaya hidup tidak disayangi, adalah lebih baik praktis untuk

    membentuk tujuan semu bahwa kasih sayang baginya tidak begitu penting dibandingkan dengan

    usaha meyakinkan bahwa tidak dicintai pada masa lalu tidak penting baginya, dan bahwa

    meyakinkan kemungkinan untuk dicintai pada masa yang akan datang diharapkan dapat

    memperbaiki peristiwa masa lampau. Perubahan gaya hidup meskipun mungkin dapat dilakukan,

    akan tetapi kemungkinannya sangat sukar, karena beberapa pertimbangan emosi, energi, danpertumbuhan gaya hidup itu sendiri yang mungkin keliru. Karenannya jauh lebih mudah melanjutkan

    gaya hidup yang telah ada dari pada mengubahnya.

    4. Prinsip Diri Kreatif (Creative Self Principle)

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    12/25

    Diri yang kreatif adalah faktor yang sangat penting dalam kepribadian individu, sebab hal ini

    dipandang sebagai penggerak utama, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Dengan prinsip ini

    Adler ingin menjelaskan bahwa manusia adalah seniman bagi dirinya. Ia lebih dari sekedar produk

    lingkungan atau makhluk yang memiliki pembawaan khusus. Ia adalah yang menafsirkan

    kehidupannya. Individu menciptakan struktur pembawaan, menafsirkan kesan yang diterima darilingkungan kehidupannya, mencari pengalaman yang baru untuk memenuhi keinginan untuk

    superior, dan meramu semua itu sehingga tercipta diri yang berbeda dari orang lain, yang

    mempunyai gaya hidup sendiri, namun diri kreatif ini adalah tahapan di luar gaya hidup. Gaya hidup

    bersifat mekanis dan kreatif, sedangkan diri kreatif lebih dari itu. Ia asli, membuat sesuatu yang baru

    yang berbeda dari sebelumnya, yakni kepribadian yang baru. Individu mencipta dirinya.

    5. Prinsip Diri yang Sadar (Conscious Self Principle)

    Kesadaran menurut Adler, adalah inti kepribadian individu. Meskipun tidak secara eksplisit Adlermengatakan bahwa ia yakin akan kesadaran, namun secara eksplisit terkandung dalam setiap

    karyanya. Adler merasa bahwa manusia menyadari segala hal yang dilakukannya setiap hari, dan ia

    dapat menilainya sendiri. Meskipun kadang-kadang individu tak dapat hadir pada peristiwa tertentu

    yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu, tidak berarti Adler mengabaikan kekuatan-

    kekuatan yang tersembunyi yang ditekannya. Manusia dengan tipe otak yang dimilikinya dapat

    menampilkan banyak proses mental dalam satu waktu. Hal-hal yang tidak tertangkap oleh

    kesadarannya pada suatu saat tertentu tak akan diperhatikan dan diingat oleh individu. Ingatan

    adalah fungsi jiwa, yang tidak bekerja secara efisien. Keadaan tidak efisien ini adalah akibat kondisi

    yang tidak sempurna pada organ tubuh, khususnya otak. Adler tidak menerima konsep ambangsadar dan alam tak sadar (preconsious dan uncounsious) Freud. Hal ini dianggap sebagai mistik. Ia

    merasa bahwa manusia sangat sadar benar dengan apa yang dilakukannya, apa yang dicapainya,

    dan ia dapat merencanakan dan mengarahkan perilaku ke arah tujuan yang dipilihnya secara sadar.

    6. Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle)

    Meskipun Adler mangakui bahwa masa lalu adalah penting, namun ia mengganggap bahwa yang

    terpenting adalah masa depan. Yang terpenting bukan apa yang telah individu lakukan, melainkan

    apa yang akan individu lakukan dengan diri kreatifnya itu pada saat tertentu. Dikatakannya, tujuanakhir manusia akan dapat menerangkan perilaku manusia itu sendiri. Misalkan, seorang mahasiswa

    yang akan masuk perguruan tinggi bukanlah didukung oleh prestasinya ketika di Sekolah Dasar

    atau Sekolah Menengah, melainkan tujuannya mencapai gelar tersebut. Usaha mengikuti setiap

    tingkat pendidikan adalah bentuk tujuan semunya, sebab kedua hal tidak menunjukkan sesuatu

    yang nyata, melainkan hanya perangkat semu yang menyajikan tujuan yang lebih besar dari tujuan-

    tujuan yang lebih jauh pada masa datang.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    13/25

    Dengan kata lain, tujuan yang dirumuskan individu adalah semua karena dibuat amat ideal untuk

    diperjuangkan sehingga mungkin saja tidak dapat direalisasikan. Tujuan fiksional atau semu ini tak

    dapat dipisahkan dari gaya hidup dan diri kreatif. Manusia bergerak ke arah superioritas melalui

    gaya hidup dan diri kreatifnya yang berawal dari perasaan rendah diri dan selalu ditarik oleh tujuan

    semu tadi. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler ialah pelaksanaan kekuatan-kekuatan tingkahlaku manusia. Melalui diri keratifnya manusia dapat membuat tujuan semu dari kemampuan yang

    nyata ada dan pengalaman pribadinya. Kepribadian manusia sepenuhnya sadar akan tujuan semu

    dan selanjutnya menafsirkan apa yang terjadi sehari-hari dalam hidupnya dalam kaitannya dengan

    tujuan semu tersebut.

    7. Prinsip Minat Sosial (Sosial Interest Principle)

    Setelah melampaui proses evolusi tentang dorongan utama perilaku individu, Adler menyatakan

    pula bahwa manusia memiliki minat sosial. Bahwa manusia dilahirkan dikaruniai minat sosial yangbersifat universal. Kebutuhan ini terwujud dalam komunikasi dengan orang lain, yang pada masa

    bayi mulai berkembang melalui komunikasi anak dengan orang tua. Dimulai pada lingkungan

    keluarga, kemudian pada usia 4-5 tahun dilanjutkan pada lingkungan pendidikan dasar dimana anak

    mulai mengidentifikasi kelompok sosialnya. Individu diarahkan untuk memelihara dan memperkuat

    perasaan minat sosialnya ini dan meningkatkan kepedulian pada orang lain. Melalui empati, individu

    dapat belajar apa yang dirasakan orang lain sebagai kelemahannya dan mencoba memberi bantuan

    kepadanya. Individu juga belajar untuk melatih munculnya perasaan superior sehingga jika saatnya

    tiba, ia dapat mengendalikannya. Proses-proses ini akan dapat memperkaya perasaan superior dan

    memperkuat minat sosial yang mulai dikembangkannya. Dikarenakan manusia tidak sepenuhnyadapat mencapai superioritas, individu tetap memiliki perasaan ketidakmampuan. Namun individupun

    yakin bahwa masyarakat yang kuat dan sempurna akan dapat membantunya mencapai pemenuhan

    perasaan superior. Gaya hidup dan diri kreatif melebur dalam prinsip minat sosial yang pada

    akhirnya terwujud tingkah laku yang ditampilkan secara keseluruhan.

    Konsep Dasar

    Konstruk utama psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu

    kompensasi terhadap perasaan inferioritas . Hal inilah yang menjadi perbedaan yang mendasar teori

    psikologi individual dengan psikoanalisis. Tujuan hidup dipandang untuk mengatasi felling ofinferiority (FOI) menuju felling of superiority (FOS). Perasaan tidak mampu atau rasa rendah diri,

    berasal dari tiga sumber, yaitu kekurangan dalam organ fisik, anak yang dimanja, anak yang

    mendapat penolakan. Kadang-kadang rasa rendah diri ini dapat menimbulkan kompensasi yang

    berlebihan sehingga menyebabkan berbagai hambatan bagi individu itu sendiri.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    14/25

    Konsep utama dari teori psikologi individual yang benar-benar berbicara tentang diri atau self, yang

    mana hal itu yang menjadi pembeda setiap individu yang terlihat dari gaya hidup masing-masing

    individu, menyebabkan arah konseling mengacu pada pengembangan diri individu. Masalah yang

    paling sering dialami adalah masalah kepercayaan diri (konsep diri). Pembentukan konsep diri ini

    dimulai sejak usia empat dan lima tahun pertama.

    1. Persepsi Subyektif tentang Realitas

    Penganut Adler berusaha melihat dunia dari kerangka subyektif klien, suatu orientasi yang

    dinyatakan sebagai fenomenologis. Fenomenologis diberikan karena orientasi ini menaruh perhatian

    pada cara individu dimana seseorang melihat dunianya. Realitas Subyektif ini mencakup persepsi

    keyakinan dan kesimpulan individual.

    2. Kesatuan serta Pola Kepribadian Manusia

    Premis dasar dari pendekatan Adler disebut juga Psikologi Individual. Psikologi Adler berasumsi :

    manusia adalah suatu makhluk sosial, kreatif, dan pengambil keputusan yang memiliki maksud

    terpadu. Pribadi manusia menjadi terpadu lewat tujuan hidup. Implikasi (holistik) dari kepribadian ini

    adalah bahwa seorang klien adalah suatu bagian integral dari sistem sosial.

    3. Interes Sosial

    Istilah ini berarti kesadaran individu akan kedudukannya sebagai bagian dari masyarakat manusia

    dan akan sikap seseorang dalam menangani dunia sosialnya. Didalamnya mencakup perjuangan

    untuk masa depan yang lebih baik. Adler menyamakan interes sosial dengan rasa identifikasi dan

    empati dengan orang lain. Menurut Adler pada saat interes sosial berkembang maka rasa rendah

    diri serta keterasingan akan hilang. Interes sosial bisa berkembang bila diajarkan, dipelajari dan

    digunakan. Mereka yang hidup tanpa interes sosial menjadi tidak bersemangat dan berakhir dengan

    keberadaannya di sisi kehidupan yang tak berguna. Manusia itu memiliki kebutuhan dasar, yakni

    perasaan aman, diterima, dan berguna.

    Tujuan Konseling

    Tujuan konseling menurut Adler adalah mengurangi intensitas perasaan rasa rendah diri (inferior),

    memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam persepsi, menetapkan tujuan hidup,

    mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain, dan meningkatkan kegiatan.

    1. Mengubah gaya hidup yang salah . Dalam hal ini konselor lebih fokus pada aspek kognitif.

    Konselor cenderung mencari kesalahan berpikir dan memberikan penilaian pada hal-hal seperti

    sikap tidak mempercayai, egois, ambisi yang tidak masuk akal.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    15/25

    2. Mengurangi intensitas inferior klien. Sasaran dari konselor salah satunya mengurangi rasa

    rendah diri klien yaitu dengan cara memberi dukungan pada klien bahwa ia mempunyai

    kemampuan sehingga jika rasa rendah dirinya berkurang atau hilang klien mampu mencapai

    kebahagiaan hidup dan mampu menjalani interaksi sosial dengan baik.

    3. Meningkatkan minat sosial klien. Artinya menumbuhkan kesadaran di dalam individu akan

    kedudukannya sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta suatu

    sikap seseorang menangani dunia sosial untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

    4. Mengkonfrontir mekanisme superioritas. Konfrontasi adalah respon konselor yang

    menggambarkan adanya ketidaksesuaian atau pertentangan yang terkandung dalam

    pernyataan yang diungkapkan klien. Konselor harus mampu menolong klien dengan cara

    memberikan pemahaman atau mengevaluasi dampak yang dihasilkan pada orang lain dan

    merenungkan akibat yang dia tanggung karena menjadikan superioritas sebagai prioritas utama.

    Hubungan Konselor-Klien

    Aliran Adler menganggap hubungan baik antara klien dan terapis itu adalah keduannya

    berkedudukan sederajat didasari pada kerjasama, saling percaya, saling menghormati, saling

    menjaga rahasia dan keselarasan sasaran. Awal mula kegiatan konseling, seyogyanya klien mulai

    memformulasikan rencana atau kontrak. Klien tidak dipandang sebagai penerima yang pasif

    melainkan klien adalah anggota dari kelompok yang aktif dalam hubunganna dengan kelompok lain

    yang sederajat dimana tidak ada pihak yang berkedudukan lebih tinggi dan ada yang berkedudukan

    lebih rendah.melalui perserikatan yang sifatnya saling mengisi atau kolaboratif klien mengakuibahwa mereka bisa mempertanggungjawabkan perilaku mereka.

    Proses Konseling

    Proses konseling diarahkan oleh konselor untuk mendapatkan informasi-informasi berkaitan dengan

    masa sekarang dan masa lalu sejak klien berusia kanak-kanak. Mulai dari mengingat komponen-

    komponen dalam keluarga, keanehan-keanehan prilaku yang terjadi didalam keluarga, sampai hal

    yang spesifik. Hal ini sangat membantu konselor dalam menghimpun informasi serta menggali

    feeling of inferiority (FOI) klien.

    Konseling aliran Adler dibangun mengitari empat tujuan sentral, yang sesuai dengan empat fase

    proses terapeutik (Dreikurs, 1967). Fase-fase ini tidak linier dan tidak bergerak maju dengan

    langkah-langkah yang baku, melainkan fase-fase itu akan bisa dipahami sangat baik sebagai suatu

    jalinan benang yang nantinya akan membentuk selembar kain. Maka tahap-tahapnya adalah:

    1. Menciptakan hubungan terapeutik yang tepat

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    16/25

    Salah satu cara untuk menciptakan hubungan yang baik adalah klien diberi pertolongan oleh

    konselor agar bisa menyadari asset dan kekuatan yang dimilikinya, dan bukan menangani

    kekurangannya serta kewajiban yang harus dipikul. Konseling ini berfokus pada dimensi positif dan

    menggunakan dorongan semangat serta dukungan.

    2. Menggali dinamika psikologi yang ada dalam diri klien

    Tujuan ganda dari fase kedua ini:

    Memahami gaya hidup mereka dan melihat betapa itu semua memperngaruhinya dalam

    menjalankan tugas hidup yang dilakukan sekarang.

    3. Memberi semangat untuk pemahaman

    Pada dasarnya fase ini bersifat suka mendukung, mereka juga bersikap konfrontif. Mereka tentang

    kliennya untuk mengembangkan mawas diri tentang tujuan yang keliru dan perilaku mengalahkan

    diri sendiri. Interpretasi adalah suatu teknik yang memberikan fasilitas pada proses didapatkannya

    wawasan diri. Fokusnya adalah pada perilaku disini dan sekarang dan pada ramalanramalan dan

    antisipasiantisipasi yang timbul dari kehendak seseorang.

    4. Menolong agar bisa berorientasi ulang

    Tahap akhir dari proses terapeutik adalah tahpa berorientasi pada tindakan yang disebut reorientasi

    dan reedukasi, atau mengetrapakan wawasan dalam praktek. Pada tahap reorientasi klien

    mengambil keputusan dan memodifikasi sasaran mereka. Hal yang esensial dari fase ini adalah

    komitmen karena bila klien mengharapkan dirinya berubah maka harus ada kemauan untuk

    menyediakan tugas bagi dirinya sendiri dan mau berbuat sesuatau yang khusus terhadap problema

    yang dihadapinya.

    Teknik Konseling

    Teknik konseling yang digunakan oleh konselor adalah:

    a. Teknik komparatif. Dalam teknik ini konselor melakukan perbandingan dirinya dengan konselor.

    Dengan empati, konselor mencoba membayangkan gaya hidup dan masalah klien dalam dirinya.

    Atas dasar itu konselor kemudian membantu klien untuk memperbaiki gaya hidup dan memecahkan

    masalah klien.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    17/25

    b. Teknik analisis mimpi. Menurut Adler, mimpi merupakan refleksi gambaran tujuan hidup klien.

    Dengan menganalisis mimpi yang dialami klien maka konselor dapat memperkirakan tujuan hidup

    klien. Atas dasar itu kemudian konselor membantu klien.

    Selain itu ada beberapa fase yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan konselingberdasarkan model ini, yaitu menciptakan hubungan (fase I), menggali dinamika individual (fase II),

    memberi semangat untuk pemahaman (fase III), menolong agar bisa berorientasi ulang (fase IV) .

    Fase membina hubungan akan sangat menentukan proses konseling selanjutnya hingga

    menentukan fase selanjutnya yaitu menggali dinamika individu. Dinamika individu harus digali untuk

    mengetahui gaya hidup dan pemecahan masalah yang tepat bagi individu. Hal-hal yang digali

    diantaranya adalah konstelasi keluarga berupa urut-urutan kelahiran, karena hal itu mempunya

    pengaru yang besar dalam membentuk gaya hidup individu. Selanjutnya pengalaman sewaktu usia

    antara empat hingga enam tahun atau berbagai kenangan masa kecil. Mimpi yang sering dialamikarena bagi Adlerian hal itu menggambarkan prioritas dan keinginan. Mengenai prioritas itu sendiri

    klien diarahkan untuk menilai mana prioritas yang lebih utama dalam hidupnya.

    Proses selanjutnya klien diberi semangat, dorongan dan pemahaman untuk memupuk semangat

    dan kepercayaan dirinya kembali, karena diri atau self membutuhkan hal itu. Terakhir adalah

    menolong agar bisa berorientasi ulang yang difokuskan untuk mendorong klien agar bisa melihat

    alternatif yang baru dan lebih fungsional. Klien didorong semangatnya dan sekaligus ditantang untuk

    mengembangkan keberaniannya mengambil resiko dan membuat perubahan yang baik dalam

    hidupnya.

    Kecocokannya untuk diterapkan di Indonesia

    Setelah mengetahui keseluruhan uraian dari teori Psikologi Individual milik Adler maka kami

    berpendapat bahwa konseling ini cocok untuk diterapkan di Indonesia. Pada hakikatnya memang

    benar manusia di Indonesia termotivasi oleh dorongan sosial yang tinggi, akan tetapi rasa rendah

    diri kerap muncul dalam diri manusia dalam menjalin hubungan sosial. Oleh karena itu pendekatan

    konseling Psikologi Individual dapat menjadi salah satu solusi untuk mengubah gaya hidup yang

    salah pada masyarakat Indonesia.

    Kesimpulan

    Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial. Jadi

    sangat berbeda dengan yang dikatakan oleh Freud. Adler membagi tujuh prinsip yang terkandung

    dari teori Psikologi Individual Adler, yaitu: Prinsip Rasa Rendah Diri, Prinsip Superior, Prinsip Gaya

    Hidup, Prinsip Diri Kreatif , Prinsip Diri yang Sadar, Prinsip Tujuan Semu dan Prinsip Minat Sosial.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    18/25

    Konstruk utama psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu

    kompensasi terhadap perasaan inferioritas. Tujuan hidup dipandang untuk mengatasi felling of

    inferiority (FOI) menuju felling of superiority (FOS). Tujuan dari konseling ini antara lain Mengubah

    gaya hidup yang salah, Mengurangi intensitas inferior klien, Meningkatkan minat sosial klien dan

    Mengkonfrontir mekanisme superioritas.

    Aliran Adler menganggap hubungan baik antara klien dan terapis itu adalah keduannya

    berkedudukan sederajat didasari pada kerjasama, saling percaya, saling menghormati, saling

    menjaga rahasia dan keselarasan sasaran.

    Proses tahap-tahapnya adalah: Menciptakan hubungan terapeutik yang tepat, Menggali dinamika

    psikologi yang ada dalam diri klien, Memberi semangat untuk pemahaman dan Menolong agar bisa

    berorientasi ulang. Teknik konseling yang digunakan oleh konselor adalah:Teknik komparatif, dan

    Teknik analisis mimpi. Dengan demikian konseling ini cocok diterapkan di Indonesia.

    DAFTAR REFERENSI

    Corey, Gerald. 1990. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. California: CPC Pacific Grve.

    Sumber:http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-

    individual/

    Alfred AdlerAdler semula anggota bahkan ketua masyarakat psikoanalisis Wina yang menjadi organisasi

    pengembang teori Freud, namun kemudian memisahkan diri karena mengembangkan ide-idenya sendiri.

    Dia kemudian membentuk kelompoknya sendiri, yakni Individual psychology.Perbedaan prinsip Adler

    dengan Freud adalah sebagai berikut:

    1. Freud memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan mencintai dan

    berkarya. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat bukan hanya

    mencintai dan berkarya, tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan

    memperdulikan kesejahteraan mereka. Manusia dimotivasi oleh dorongan sosial, bukan

    dorongan seksual. Cara orang memuaskan kebutuhan seksual ditentukan oleh gaya

    hidupnya, bukan sebaliknya dorongan seks yang mengatur tingkah laku. Dorongan seksual

    merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir.

    2. Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik mekanistik, sedang Adler termasuk

    pelopor ego kreatif (ego creative). Ego adalah sistem subjektif yang sangat dipersonifikasikan,

    yang menginterprestasi dan membuat pengalaman organisme menjadi lebih makna. Ego juga

    mencari dan menciptakan pengalaman baru untuk membantu pemenuhan gaya hidup pribadi

    yang unik.

    3. Adler menekankan adanya keunikan pribadi

    http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/http://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/
  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    19/25

    4. Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan ketidaksadaran.

    5. Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak.

    Psikologi individual memandang individu sebagai makluk yang saling tergantung secara sosial. Perasaan

    selalu berati dengan orang lain (interest sosial) ada sejak mausia dilahirkan dan menjadi syarat utama

    kesehatan jiwa. Rincian teori Adler mencakup enam hal berikut:

    1. Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah perjuangan

    untuk sukses atau menjadi superior (Sriving for superiority)

    2. Persepsi subyektif (subjective perception) individu membentuk perilaku dan kepribadian.

    3. Semua fenomena psikologis disatukan (unity of personality) di dalam diri individu dalam

    bentuk self.

    4. Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang interest sosial (social interest)

    5. Semua potensi manusia dikembangkan sesuai gaya hidup (life of style) dari self.

    6. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power) individu.

    PERJUANGAN MENJADI SUKSES ATAU SUPERIORITA

    Menurut Adler Individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan inferior,

    perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superioritas atau untuk menjadi sukses.

    Perjuangan bisa jadi mempunyai motivasi oleh minat sosial yang suda berkembang. Perjuangan bisa

    mempunyai motivasi yang berbeda, tetapi semuanya di arahkan menuju tujuan final ( final goal).

    Menurut Adler untuk membimbing tingkah laku, setiap orang menciptakan tujuan final yang semu

    (fictional final goal), memakai bahan yang diperoleh dari keturunan dan lingkungan. Tujuan ini semu

    karena tidak harus didasarkan pada kenyataan, tetapi tujuan itu lebih menggambarkan fikiran orang itu

    tentang bagaimana kenyataan itu didasarkan ada interprestasi subjektifnya mengenai dunia. Tujuan final

    adalah hasil dari kekuatan kreatif individu: kemampuan untuk membentuk tingkah laku diri danmenciptakan kepribadian diri.

    MENGATASI INFERIORITAS DAN MENJADI SUPERIORITA:

    DORONGAN MAJU

    Bagi Adler kehidupan manusia dimotivasi oleh satu dorongan utamadorongan untuk mengatasi

    perasaan inferior dan menjadi superior. Jadi tingkah laku ditentukan utamanya oleh pandangan

    mengenai masa depan, tujuan dan harapan kita. Didorong oleh perasaan inferior, dan ditarik keinginan

    menjadi superior, maka orang mencoba hidup sempurna mungkin, dan berusaha untuk semakin dekat

    dengan tujuan final.

    Adapun perasaan inferiorita yang melahirkan perjuangan superiorita, dan bersama-sama keduanyamenjadi dorongan maju yang sangat besar yang mendorong orang terus bergerak dari minus ke plus,

    dari bawah ke atas. Dorongan ini menurut Adler di bawah sejak lahir.

    Kondisi khusus seperti kelemahan organik/cacat, pemanjaan dan pengabaian mungkin dapat membuat

    orang mengembangkan kompleks inferiorita (inferiority complex) atau kompleks superioritas (superiority

    complex). Dua kompleks ini selalu berhubungan erat. Kompleks superior selalu menyembunyikan atau

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    20/25

    kompensasi dari perasaan inperior, sebaliknya kompleks inperior sering menyembunyikan perasaan

    superior.

    PENGAMATAN SUBYEKTIF( SUBJECTIVEPERSEPTIONS)

    Tujuan final yang fiktif bersifat subyektif, artinya orang menetapkan tujuantujuan untuk diperjuangkan

    berdasarkan interpretasinya tentang fakta, bukan berdasarkan fakta itu sendiri. Kepribadian manusia

    dibangun bukan oleh realita, tetapi oleh keyakinan subyektif orang itu mengenai masa depannya.

    Pandangan subyektif yang terpenting adalah tujuan menjadi superioritas atau tujuan menjadi sukses,

    tujuan yang diciptakan pada awal kehidupan, yang hanya terpahami secara kabur. Tujuan final fiktif itu

    membimbing gaya hidup (style of life) manusia, membentuk kepribadian menjadi kesatuan, dan kalau

    tujuan itu dapat dipahami akan memberi tujuan kepada semua tingkah laku.

    KESATUAN (UNITY) KEPRIBADIAN

    Adler berkeyakinan bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecahpecah. Psikologi Individu

    menekankan pentingnya unitas kepribadian. Pikiran perasaan dan kegiatan semuanya diarahkan ke satu

    tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan.

    LOGAT ORGAN ( ORGAN DIALECT)

    Unity kepribadian bukan hanya kesatuan aspek-aspek kejiwaan seperti motivasi, perasaan dan pikiran

    tetapi unity juga meliputi organ tubuh. Gejala-gejala fisik, misalnya kelemahan organ-organ tertentu

    bukan suatu peristiwa yang terpisah, tetapi kelemahan itu berbicara tentang tujuan individu, yang oleh

    Adler dinamakan logat organ (Organ dialect ) atau bahasa organ.

    KESADARAN DAN TAK SADAR

    Unitas kepribadian juga terjadi antara kesadaran dan tak sadar. Menurut Adler tingkah laku tak sadar

    adalah bagian dari tujuan final yang belum di formulasi dan belum dipahami secara jelas. Apakah tujuan

    itu disadari atau tidak disadari adalah satu tujuannya untuk menjadi superior atau menjadi sukses. Adlermemakai ilustrasi, mahkota pohon dan akar keduanya berkembang ke arah yang berbeda untuk

    mencapai tujuan yang sama.

    MINAT SOSIAL

    Minat sosial/perasaan sosial mengandung makna suatu perasaan menyatu dengan kemanusiaan,

    menjadi anggota dari komunitas umat manusia. Jadi minat sosial/perasaan sosial adalah sikap

    keterikatan diri dengan kemanusiaan secara umum, secara empati kepada setiap anggota orang per-

    orang.

    Menurut Adler interest sosial adalah bagian dari hakekat manusia dan dalam besaran yang berbeda

    muncul pada tingkah laku setiap orang kriminal, psikotik, atau orang yang sehat. Minat sosial/perasaan

    sosial membuat orang mampu berjuang mengejar superioritas dengan cara yang sehat dan tidak tersesat

    ke salah sesuaian. Semua kegagalan neurotic, psikotik, kriminal, pemabuk, anak bermasalah, bunuh diri,

    menyeleweng, prostitusi adalah kegagalan karena mereka kurang memiliki minat sosial. Mereka

    menyelesaikan masalah pekerjaan, persahabatan, dan seks tanpa keyakinan bahwa itu dapat

    dipecahkan dengan kerjasama.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    21/25

    PERKEMBANGAN MINAT SOSIAL

    Menurut Adler ketika seorang anak lahir dia memiliki minat sosial yang lemah/kecil untuk dapat

    berkembang sendiri. Untuk itu perkembangan minat sosial ini dikembangkan melalui hubungan ibu

    anak, setiap anak akan memiliki pengalaman sosial atau minat sosial dalam kadar tertentu. Minat sosial

    anak dapat berkembang dengan baik atau sehat pertama tergantung bagaimana hubungan cinta kasih

    ibu dengan anak dan hubungan cinta kasih ibu dengan orang lain. Yang kedua hubungan cinta kasih

    ayah dengan anak, dan hubungan cinta kasih ayah dengan orang lain.

    PERLUNYA MINAT SOSIAL

    Menurut Adler minat sosial itu penting karena merupakan sesuatu yang alami bagi manusia dan

    merupakan perekat kehidupan sosial.

    KRITERIA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

    Minat sosial atau perasaan sosial menjadi satu-satunya kriteria untuk mengukur kesehatan jiwa. Tingkat

    seberapa tinggi minat sosial orang, menunjukkan kematangan psikologinya. Orang yang kurang matang

    minat sosialnya atau perasaan sosialnya mementingkan diri sendiri, berjuang menjadi suprioritas pribadi

    melampaui orang lain. Orang yang sehat peduli kepada orang lain, dan mempunyai tujuan menjadi

    sukses yang mencakup kebahagiaan semua umat manusia. Jadi minat sosial atau perasaan sosial

    merupakan satu-satunya sarana penilai atau standar untuk menentukan kemanfaatan hidup seseorang.

    Dan sering Adler menyebutnya merupakan barometer normalitas.

    GAYA HIDUP

    Gaya hidup adalah cara yang unik dari setiap orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang

    ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu dimana dia berada. Masing-masing orang mempunyai

    gaya hidup yang berbeda-beda. Gaya hidup telah terbentuk pada usia 4-5 tahun. Gaya hidup tidak hanya

    di tentukan oleh kemampuan intrinsic (heriditas) dan lingkungan objektif, tetapi di bentuk oleh anakmelalui pengamatannya dan interprestasinya terhadap keduanya.

    Gaya hidup ini tidak muda berubah. Ekspresi nyata dari gaya hidup mungkin berubah tetapi dasar

    gayanya tetap sama, kecuali orang menyadari kesadarannya dan secara sengaja mengubah arah yang

    ditujunya.

    KEKUATAN KREATIF SELF( KREATIVE POWER THE SELF)

    Self kreatif adalah kekuatan ketiga yang paling menentukan tingkah laku, penggerak utama, sendi dan

    obat mujarap kehidupan, yang membawahi dua kekuatan dan konsep lainnya. (kekuatan pertama heridity

    dan kedua lingkungan)

    Menurut Adler keturunan memberi kemampuan tertentu dan lingkungan memberi impresi / kesan

    tertentu dan itu merupakan bahan dasar, diri kreatif memakai bahan dasar itu untuk membangun sikap

    terhadap kehidupan dan hubungan-hubungan dengan dunia-dunia luar. Jadi diri kreatif adalah sarana

    yang mengolah fakta-fakta dunia dan mengtransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang

    bersifat subjektif dinamik, menyatu personal, dan unik.

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    22/25

    Menurut Adler manusia adalah aktor dan insiator tingkah laku. Karena kepribadian itu dinamis dan bukan

    statis.

    Sumber:http://psikologi.net/alfred-adler/

    Friday, April 13, 2012

    TEORI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER

    TEORI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER

    A. Pokok-pokok Teori Alfred Adler

    1. Individualitas sebagai Pokok Persoalan

    Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) kepribadian, yaitu

    individualitas, kebulatan serta sifat-sifat pribadi manusia. Menurut Adler tiap

    orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas,

    tiap tindak yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak khas gaya

    kehidupannya yang bersifat individual.

    2. Pandangan Teleologis : Finalisme Semu

    Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-

    harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa

    lampaunya. Tiap orang mempunyai Leitlenie, yaitu rancangan hidup rahasia

    yang tak disadari, yang diperjuangkannya terhadap segala rintangan. Tujuan

    yang ingin dikejar manusia itu mungkin hanya suatu fiksi, yaitu suatu cita-cita

    yang tak mungkin direalisasikan, namun kendatipun demikian merupakan

    pelucut yang nyata bagi usaha manusia, dan karenanya juga merupakan sumber

    keterangan bagi tingkah lakunya. Menurut Adler orang yang normal dapat

    membebaskan diri akhirnya dari fiksi ini, sedangkan orang yang neurotis tidak

    mampu membebaskan diri.

    3. Dua Dorongan Pokok

    Di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta

    melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu :

    http://psikologi.net/alfred-adler/http://psikologi.net/alfred-adler/http://psikologi.net/alfred-adler/http://psikologi.net/alfred-adler/
  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    23/25

    a. Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada

    masyarakat,

    b. Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri.

    4. Rasa Rendah Diri dan Kompensasi

    Menurut Adler pengertian rasa rendah diri adalah mencakup segala rasa kurang berharga

    yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subyektif,

    ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. Adler menyatakan inferioritas yaitu

    rasa diri kurang atau rasa rendah diri yang timbul karena perasaan kurang berharga atau

    kurang mampu dalam bidang penghidupan apa saja. Misalnya saja anak merasa kurang jika

    membandingkan diri dengan orang dewasa, dan karenanya didorong untuk mencapai taraf

    perkembangan yang lebih tinggi, dan apabila dia telah mencapai taraf perkembangan itu timbul

    lagi rasa diri kurangnya dan didorong untuk maju lagi, demikian selanjutnya. Tetapi dalam

    keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong ke arah kemajuan atau

    kesempurnaan.

    5. Dorongan Kemasyarakatan

    Dorongan untuk membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang

    sempurna. Dalam hubungan ini Adler menyatakan sosial interest is true and inevitable

    compensation for all the natural weaksesses of individual human being (Adler, 1929, p.31).

    Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir, pada dasarnya

    manusia adalah makhluk sosial. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan,

    kemungkinan mengabdi kepada masyarakat itu tidak nampak secara spontan, melainkan harus

    dibimbing dan dilatih.

    Jadi apabila diikuti teori Adler dapat digambarkan demikian :

    ( 1 ) mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar kekuatan dan

    kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.

    ( 2 ) Selanjutnya manusia dianggapnya didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa

    sejak lahir yang menyebabkan dia menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan

    pribadi.

    Menurut Adler dorongan untuk berkuasa, memainkan peran terpenting dalam perkembangan

    kepribadian (Adler, 1946, p. 145.)

    6. Gaya Hidup, Leitlinie

    Menurut Adler gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami

    tingkah laku seseorang. Inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang. Tiap orang

    mempunyai gaya hidup masing-masing. Tiap orang mempunyai tujuan yang sama yaitu

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    24/25

    mencapai superioritas, namun caranya untuk mengejar tujuan itu boleh dikata tak terhingga

    banyaknya, ada yang dengan mengembangkan akalnya, ada yang melatih otot-ototnya,dll.

    Menurut Adler gaya hidup ini ditentukan oleh inferioritas yang khusus, jadi gaya hidup itu

    adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangsempurnaan tertentu.

    7. Diri yang Kreatif

    Diri yang kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua

    tingkah laku. Sukarnya menjelaskan persoalan ini ialah karena orang tak dapat menyaksikan

    secara langsung akan tetapi hanya dapat menyaksikan lewat manifestasinya. Inilah yang

    mengantarai antara perangsang yang dihadapi individu dengan response yang dilakukannya.

    Diri yang kreatif inilah yang memberi arti kepada hidup, yang menetapkan tujuan serta

    membuat alat untuk mencapainya.

    B. ARTI PSIKOLOGI INDIVIDUAL

    Arti psikologi Adler mempunyai arti yang penting sebagai cara untuk memahami tingkah

    laku manusia. Pengertian seperti gambran semu, rasa rendah diri, kompensasi, gaya hidup, diri

    yang kreatif, memberi pedoman yang penting untuk memahami sesama manusia. Teori Adler

    ini punya arti yang sangat penting, karena hal-hal berikut ini.

    ( 1 ) Penentuan tujuan-tujuan yang susila, seperti :

    a) Keharusan memikul tanggung jawab,

    b) Keberanian menghadapi kesukaran-kesukaran hidup,

    c) Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan,

    d) Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan-kecenderungan egoistis yang

    tersembunyi.

    ( 2 ) Optimismenya dalam bidang pendidikan.

    C. PENGARUH ADLER

  • 5/25/2018 Teori Psikologi Individual Adler

    25/25

    Di Amerika teori Adler meluas berkat adanya The American Society of Individual

    Psychology. Di Eropa sendiri murid-murid dan pengikutnya cukup banyak,salah satu diantara

    mereka adalah Fritz Kunkel dengan karya utamanya : Einfuhrung in die Charakterkunde. Kankel

    berpegang teguh kepada dasar pemikiran Adler. Secara ringkas pendapat Kunkel itu adalah :

    1. Dua Dorongan Pokok

    Seperti Adler, Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis, dan dinamika ini

    dikarenakan oleh adanya dua dorongan yang saling bertentangan yaitu :

    ( 1 ) Dorongan keakuan (Inchhaftigkeit atau Unsachlichkeit) dorongan untuk mengabdi kepada aku

    (diri sendiri).

    ( 2 ) Dorongan kekitaan (Wirhaftigkeit atau Sachlichkeit) dorongan untuk mengabdi kepada kita

    (Umum, dunia luar dirinya).

    2. Termometer Penilaian Diri

    Saling berhubungan antara kedua dorongan pokok dalam diri manusia itu digambarkan

    dalamtermometer penilaian diri.

    Posted byIlla Rezki Wanda at1:23 PM

    Sumber:http://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.html

    https://plus.google.com/109792082335329385190http://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttp://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttp://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttp://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttp://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttp://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-alfred-adler.htmlhttps://plus.google.com/109792082335329385190